Anda di halaman 1dari 14

MODEL PRAKTIK

KEBIDANAN
DENGAN MODEL
PARTNERSHIP
Model Praktik Kebidanan & Partnership
• Model praktik kebidanan merupakan model yang dikembangkan
untuk membantu manusia dalam memahami proses sehat sakit
dalam arti kesehatan. Tujuannya adalah sebagai kerangka kerja
untuk pemahaman dan tindakan.
• Partnership adalah suatu asosiasi atau persekutuan, dua orang
atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan.
Walaupun persekutuan ini banyak dilakukan dalam bidang usaha
yang mencari laba, akan tetapi ada juga persekutuan yang dibentuk
tidak untuk mencari laba.
Model Praktik Partnership dalam Pelayanan
Kebidanan

Partnership kebidanan adalah sebuah filosofi prospektif


dan suatu model kepedulian (model of care) sebagai
model filosofi perspektif berpendapat bahwa wanita dan
bidan dapat berbagi pengalaman dalam proses persalinan.
Sebagai model of care the midwifery, partnership didasarkan pada prinsip
midwifery care berikut ini.
• Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara bidan, pikiran, jiwa, fisik,
dan lingkungan kultur sosial.
• Berasumsi bahwa mayoritas kasus wanita yang bersalin dapat ditolong tanpa
adanya intervensi.
• Mendukung dan meningkatkan proses persalinan alami tersebut.
• Bidan menggunakan suatu pendekatan pemecahan masalah dengan seni dan
ilmu pengetahuan.
• Relationship-based dan kesinambungan dalam motherhood.
• Woman centered, bertukar pikiran antara wanita.
• Kekuasaan wanita yaitu berdasarkan tanggung jawab untuk pengambilan
suatu keputusan
• Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik individu
01 Primary Care

02 Woman Centred Care

03 Continuity Of Care

Model Praktik Kebidanan


04 Empowerment Woman
Dengan Model Partnership
1.Primary Care
Bidan adalah Praktisi Primary Care giver
yaitu praktisi pertama yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada
perempuan yang membutuhkan asuhan
Antenatal Care terkait dengan
kehamilannya. Bidan sebagai primary
care giver memberikan pelayanan
kebidanan selama masa kehamilan,
persalinan dan masa pascapartum di
bawah tanggung jawabnya sendiri.
2.Woman Centred Care
Bidan mempunyai tugas penting dalam
konseling dan pendidikan kesehatan,
kepada masyarakat khususnya
perempuan. Kegiatan ini harus
mencakup pendidikan antenatal dan
persiapan menjadi orang tua serta
dapat meluas pada kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau
kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah masyarakat khususnya
perempuan yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan,
penyembuhan dan pemulihan, pelayanan kebidanan dapat
dibedakan menjadi :
• Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi
tanggung jawab bidan
• Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara
bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan
pelayanan kesehatan.
• Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
dalam rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau
sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam
menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga
layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas
pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal
atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta
bayinya.
3. Continuity Of Care
Continuity care dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai
perawatan yang berkesinambungan. Bidan diakui sebagai seorang
profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja
dalam kemitraan dengan Wanita selama kehamilan, persalinan, dan
periode postpartum dan untuk melakukan kelahiran merupakan
tanggung jawab bidan dan untuk memberikan perawatan pada bayi
baru lahir.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera
fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,
dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.
Siklus hidup reproduksi merupakan permasalahan
yang tidak ditangani dapat berakibat buruk pada
masa kehidupan selanjutnya. Dalam pendekatan
siklus hidup dikenal lima tahap, yaitu :
• Konsepsi
• Bayi dan Anak
• Remaja
• Usia Subur
• Usia Lanjut
Sasaran pelayanan kebidanan adalah masyarakat khususnya
perempuan yang meliputi upaya promotif preventif, kuratif dan
rehabilitative.
• Upaya promotif meliputi : meningkatkan kesadaran individu,
keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
• Upaya preventif meliputi : meningkatkan cakupan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, melakukan kunjungan
antenatal secara rutin, mengkonsumsi makanan gizi seimbang,
meningkatkan cakupan imunisasi dasar, meningkatkan pertolongan
persalinan yang aman dan bersih, meningkatkan pemberian ASI
eksklusif dan sebagainya.
• Upaya kuratif meliputi : meningkatkan sistem rujukan dan
kolaborasi yang berkesinambungan, melakukan perawatan dan
pengobatan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab.

• Upaya rehabilitative meliputi : pasien penderita lumpuh melakukan


rehabilitasi dengan mengikuti fisioterapi, pasien pasca operasi
gangguan reproduksi (kanker rahim, kista, dll)
4. Empowerment Woman
Empowerment Woman (Pemberdayaan Perempuan)
adalah upaya untuk memperoleh akses dan control
terhadap sumber daya, ekonomi, politik, sosial, budaya,
agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan
rasa percaya diri untuk mampu berperan dan
berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah sehngga
mampu membangun kemampuan dan konsep diri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai