TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Definisi
kembali oleh sebab itu “tahu” adalah merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
10
11
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
dapat menjelaskan.
yang telah dipelajari. Pada situasi suatu kondisi nyata, aplikasi disini
komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau obyek yang diketahui.
obyek tersebut.
baru. Dalam kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
berlaku di masyarakat.
2.3.2 Informasi
2.3.4 Budaya
2.3.5 Pengalaman
2.3.6 Umur
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden ke dalam pengertian yang ingin kita ketahui dapat disesuaikan dengan
2.5 HIV
2.5.1 Definisi
sel darah putih terutama (T-iymphocytes, Helper T-cells atau CD4 cells).
Seseorang yang sudah terinfeksi HIV, akan mengalami infeksi seumur hidup.
dan gejala dari suatu penyakit) untuk jangka waktu lama. Meski demikian,
didapat “immune” adalah sistem daya tangkal atau kekebalan tubuh terhadap
penyakit “Deficiency” artinya tidak cukup atau kurang dan “Syndrome” adalah
kumpulan tanda dan gejala penyakit. AIDS adalah bentuk lanjut dari infeksi
sehingga penderita tidak dapat menahan serangan infeksi jamur, bakteri atau
virus. Kebanyakan orang dengan HIV akan meninggal dalam beberapa tahun
setelah tanda pertama AIDS muncul bila tidak ada pelayanan dan terapi yang
diberikan.12
Hal ini tersebut terjadi dengan menggunakan DNA proses tersebut, virus ini
Sistem kekebalan dianggap defisiensi ketika sistem tersebut tidak dapat lagi
Sesudah HIV memasuki tubuh seseorang, maka tubuh akan terinfeksi dan virus
mulai mereplikasi diri dalam sel orang tersebut (terutama sel limfosit T CD4 dan
makrofag). Masa antara masuknya infeksi dan terbentuknya antibodi yang dapat
masa (window period). Selama masa jendela, pasien sangat infeksius, mudah
negatif. Hampir 30-50% orang mengalami masa infeksi akut pada masa infeksius
ini, dimana gejala dan tanda yang biasanya timbul adalah demam, pembesaran
kelenjar getah bening, keringat malam, ruam kulit, sakit kepala dan batuk. Orang
yang terinfeksi HIV dapat tetap tanpa gejala dan tanda (asimtomatik) untuk jangka
2.7 Etiologi
Penyebab AIDS adalah sejenis HIV sejenis virus RNA tergolong retrovirus
yang disebut HIV. Pada dasarnya, HIV dalam bentuknya yang asli merupakan
pertikel yang inert, tidak dapat berkembang atau melukai sampai masuk ke sel
target. Sel target virus ini terutama sel Lymfosit T, karena mempunyai reseptor
untuk virus HIV yang di sebut CD- didalam sel limfosit T, virus dapat
berkembang dan seperti retrovirus, dapat tetap hidup lama dalam sel keadaan
inaktif. Walaupun demikian virus dalam tubuh pengidap HIV selalu dianggap
infectious yang setia saat dapat aktif dan dapat ditularkan selama hidup penderita
tersebut.14
Secara morfologis HIV terdiri atas dua bagian besar yaitu bagian inti (core)
dan bagian selubung (envelop). Bagian inti terbentuk silindris tersusun atas dua
untaian RNA ( Ribonucleic Acid). Enzim reverce transcriptase dan beberapa jenis
proses. Bagian selubung terdiri dari atas lipid dan glikoprotein (gp 41 gp 120). Gp
12 berhubungan dengan reseptor limfosit (T4) yang rentan. Karena bagian luar
virus (lemak) tidak tahan panas, bahan kimia, maka HIV termasuk virus sensitive
terhadap pengaruh lingkungan seperti air mendidih, sinar matahari dan mudah
hipoklorit dan sebagainya tetapi relatif resisten terhadap radiasi dan sinar ultra
violet. Virus HIV hidup dalam darah, savila semen, air mata dan mudah mati
diluar tubuh. HIV juga dapat ditemukan dalam sel monosit, makrofag, dan sel glia
jaringan otak.14
16
HIV di dalam tubuh seseorang tidak dapat dilihat dari penampilan luar. Orang
yang terinfeksi tidak akan menunjukan gejala apapun dalam jangka waktu yang
relatif lama (±5-10 tahun) setelah tertular HIV. Masa ini disebut masa laten.
Orang tersebut masih tetap sehat dan bisa bekerja sebagaiman biasanya walaupun
2.8.1 Proses dari HIV menjadi AIDS melalui tahapan atau disebut dengan
stadium.
A. Stadium I
negatif menjadi positif. Rentang waktu sejak HIV masuk kedalam tubuh
sampai tes antibody terhadap HIV menjadi positif tersebut window period,
lama window period antara satu sampai tiga bulan, bahkan ada yang dapat
B. Stadium II
rentan selama 5-10 tahun. Cairan tubuh pasien HIV/AIDS yang tampak
C. Stadium III : pemebesaran kelenjar limfe secar menetap dan merata dan
Diare kronis
tidak hanya muncul pada satu tempat saja dan berlangsung lebih satu
bulan.
penyakit
Tanda ini meliputi penurunan berat badan lebih dari 10% dalam
waktu tiga bulan, demam berkepanjangan selama lebih dari tiga bulan,
dan diare kronis selama lebih dari satu bulan serta TBC.
2) Tanda-tanda tambahan
bening diseluruh tubuh yang teraba di bawah telinga, leher, ketiak dan
lipatan paha.
18
HIV dapat ditemukan pada semua cairan tubuh penderita, tetapi yang terbukti
vagina dari orang yang terinfkesi HIV masuk ke aliran darah orang belum
terinfeksi.
secara bersama-sama. Dapat juga terjadi melalui jarum suntik yang dipakai
C. Transmisi perinatal
dan sewaktu menyusui. Penularan melalui air susu ibu termasuk penularan
HIV dapat ditemukan dalam cairan tubuh seperti darah, cairan semen,
cairan vagina dari air susu ibu. HIV dapat ditularkan melalui seks
penetratif (anal atau vaginal) dan oral seks, transfuse darah, pemakaian
perawatan kesehatan dan melalui suntikan narkoba serta penularan dari ibu
A. Gigitan serangga
yg terpapar HIV
Seperti virus lain pada umumnya, HIV hanya dapat bereplikasi dengan
memanfaatkan sel inang. Siklus hidup HIV diawali dengan penempelan partikel
virus (Virion) dengan reseptor pada permukaan sel inang, diantaranya adalah
CD4, CXCR5 dan CXCR5. Sel-sel yang menjadi target HIV adalah sel dendritik,
sel T, dan makrofag. Setalah menempel, selubung virus akan melebur (fusi)
dengan membran sel sehingga isi partikel virus akan terlepas di dalam sel.
Selanjutnya enzim transkriptase baik yang dimiliki HIV akan mengubah genom
komitmen seluruh lapisan masyarakkat dan komitmen politik yang tinggi untuk
mencegah atau mengurangi perilaku risiko tinggi terhadap penularan HIV. adapun
intrauterine dan masa intrapartum. Pada saat hamil, sirkulasi darah janin dan
sirkulasi darah ibu dipisahkan oleh beberapa lapis sel yang terdapat di plasenta.
Plasenta melindungi janin dari infeksi HIV. Tetapi, jika terjadi peradangan,
infeksi ataupun kerusakan pada plasenta, maka HIV bisa menembus plasenta,
penularan dari ibu ke bayi diperkirakan sebagian terjadi beberapa hari sebelum
21
persalinan, dan pada saat plasenta mulai terpisah dari dinding uterus pada
darah dan sekresi saluran genital ibu. Suatu penelitian memberi proporsi
Dinegara maju transmisi HIV dari ibu ke fetus sebesar 15-25% sementara
pencegahan infeksi bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV sebaiknya dimulai
sejak saat bayi didalam kandungan. Ibu yang sudah diketahui terinfeksi HIV
plasma, jumlah sel T-CD4+ dan genotype virus. Juga perlu diketahui apakah ibu
tersebut sudah mendapatkan anti retrovirus (ARV) atau belum. Data tersebut
kemudian dapat digunakan sebagai bahan informasi kepada ibu tentang resiko
2.14.1 Definisi
yang bersifat sukarela dan rahasia yang dilakukan sebelum dan sesudah tes
HIV/AIDS.17
Konseling dan testing sukarela yang kenal secara VCT adalah proses pra
testing, konseling post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat
rahasia dan secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV yang
Di dalam VCT ada dua kegiatan utama yakni konseling dan tes HIV.
Konseling dilakukan oleh seorang konselor khusus yang telah dilatih untuk
memberikan konseling VCT. Oleh karena itu, seorang konselor VCT adalah
orang yang telah mendapat pelatihan khusus dengan standar pelatihan nasional.
Konseling dalam rangka VCT utamanya dilakukan sebelum dan sesudah tes
HIV.17
Konseling setelah tes HIV dapat dibedakan menjadi dua yakni konseling
untuk hasil tes positif dan konseling untuk hasil tes negatif. Namun demikian
23
sebenarnya masih banyak jenis konseling lain yang sebenarnya perlu diberikan
kepada pasien berkaitan dengan hasil VCT yang positif seperti konseling
menghadapi kematian dan untuk masalah psikiatris yang menyertai klien atau
Sedangkan pada ibu hamil dilakukan melalui Tes HIV atas Inisiatif Pemberi
PITC adalah layanan tes dan konseling HIV terintegrasi di sarana kesehatan,
yaitu tes dan konseling diprakarsai oleh petugas kesehatan ketika pasien
terkait HIV. Juga dilengkapi dengan mekanisme rujukan pada konseling pasca
tes HIV yang efektif kepada semua pasien serta rujukan dan dukungan medis
pasien dalam mengambil keputusan untuk tes HIV dan tidak berubah menjadi
sesi konseling dengan paket edukasi yang lengkap, namun tetap diupayakan
agar tersedia layanan edukasi dan dukungan emosional di tatanan klinis bila
melakukan hal-hal yang dapat ikut menyebarkan virus HIV mereka masih
ODHA.
penularan HIV.
Tujuan dari VCT ini merupakan suatu langkah awal yang penting menuju
program pelayanan HIV/AIDS lainnya yaitu pencegahan, penularan HIV dari ibu
Konseling ditujukan utnuk mereka yang sudah terinfeksi HIV dan keluarganya.
Mereka yang akan di tes HIV, mereka yang mencari pertolongan karena merasa
mereka
4. sedang hamil
a. Layanan VCT dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan klien pada saat mencari
pertolongan medik dan testing yaitu dengan memberikan layanan dini dan
memadai baik kepada mereka dengan HIV positif maupun negatif. Layanan ini
terlatih, menggali, dan memahami diri akan risiko infeksi HIV, mendapatkan
c. Testing HIV dilakukan secara suka rela tanpa paksaan atau tekanan, segera
kenyamanan dan kerahasiaan orang yang melakukan VCT oleh karena itu
kenyamanan. Dan dalam prasana yang harus tersedia dilayanan VCT adalah :
1. Papan nama/petunjuk
3. Ruang tunggu
4. Ruangk konseling
konseling dan pemahaman akan seluk beluk HIV dan AIDS. Konseling
dilakukan oleh konselor yang telah di latih dengan modul VCT. Mereka dapat
berikut :
a. Penerimaan klien
lebih lanjut.
HIV/AIDS.
adalah
psikiatris)
tahun atau pernah menikah. Antara umur 12 tahun sampai usia dewasa
tua.
punya orang tua makan kepala institusi atau siapa yang bertanggung
anak dibawah umur 12 tahun memerlukan testing HIV, maka orang tua
serum atau plasma. Spesimen adalah darah klien yang diambil secara
intervena, plasma atau serumnya. Pada saat ini belum digunakan spesiemen
lain seperti saliva, urin, dan spot darah kering. Penggunaan metode testing
32
testing yang disampaikan kepada klien adalah benar milik klien. Petugas
b. Hasil testing HIV harus diverifikasi oleh dokter patologis klinis atau
adalah
atau lainnya secara verbal dan non verbal selagi berada diruang tunggu.