Anda di halaman 1dari 19

UPAYA PROMOTIF & PREVENTIF

PERENCANAAN KELUARGA DAN KONTRASEPSI NON HORMONAL


(KB ALAMI, KB SEDERHANA, IUD & PEMBEDAHAN)
MATA KULIAH : MATRIKULASI KB DAN PELAYANAN KONTRASEPSI
1. Konsep KB dan Kontrasepsi
• Keluarga Berencana : • Kontrasepsi :
Pelayanan Keluarga Berencana Istilah kontrasepsi berasal dari kata
merupakan bagian dari pelayanan kontra dan konsepsi.
kesehatan dasar dan rujukan Kontra berarti “melawan” atau
sehingga pelaksanaannya harus “mencegah”, sedangkan
terintegrasi dengan program konsepsi adalah pertemuan antara
kesehatan secara keseluruhan sel telur yang matang
terutama kesehatan reproduksi. dengan sperma yang mengakibatkan
Dalam pelaksanaannya pelayanan kehamilan. Maksud
keluarga berencana mengacu pada dari kontrasepsi adalah
standar pelayanan dan kepuasan menghindari/mencegah terjadinya
klien. kehamilan sebagai akibat adanya
pertemuan antara sel telur dengan
sel sperma.
3. Upaya Promotif dan Preventif
Upaya promotif adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk
meningkatkan status atau derajat kesehatan yang optimal. Sasarannya
adalah kelompok orang sehat. Upaya promotif dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan masyarakat →
penyuluhan KB dan kontrasepsi, peningkatan gizi, pemeliharaan
kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, pendidikan
seks.

Upaya Preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam


mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Contoh upaya
preventif adalah penggunaan kb.
4. Upaya Promotif & Preventif
di Bidang KIA dan KB
Pelayanan yang diberikan untuk menyiapkan
remaja dan pasangan usia subur, ibu hamil,
bersalin dan nifas agar mampu melahirkan
generasi yang sehat dan berkualitas, menjamin
kelangsungan hidup, tumbuh kembang dan
terpenuhinya hak kesehatan secara optimal,
mencegah dan mengurangi angka kesakitan
dan kematian ibu, bayi baru lahir, bayi dan
anak balita.
5. Manfaat pelayanan upaya promotif dan preventif
meliputi pemberian pelayanan keluarga berencana
Menurunkan tingkat Meningkatkan kesejahteraan Menurunkan risiko kehamilan
kelahiran KIA dan persalinan

mencapai kemantapan,
kesadaran, tanggung jawab
Meningkatkan jml akseptor meningkatkan usia harapan dan peran serta keluarga dan
KB hidup masyarakat dalam
pelaksanaan gerakan KB →
Masyarakat lebih mandiri

Meningkatkan SDM bermutu


mampu memberikan
Pemerataan pelayanan
menurunkan kematian Balita pelayanan KB yang
kontrasepsi yang berkualitas
berkualitas menjangkau
seluruh lapisan masyarakat
6. Upaya Peningkatan Keberhasilan Program KB (1)
Mampu memberikan informasi kepada klien dengan sabar,
penuh pengertian, dan peka.

Mempunyai pengetahuan, sikap positif, dan ketrampilan


teknis untuk member pelayanan dalam bidang kesehatan
reproduksi.

Memenuhi standar pelayanan yang sudah ditentukan.

Mempunyai kemampuan mengambil langkah-langkah yang


tepat dalam mengatasi masalah tersebut, termasuk kapan
dan kemana merujuk jika diperlukan.

Mempunyai kemampuan penilaian klinis yang baik .


6. Upaya Peningkatan Keberhasilan Program KB (2)
Mempunyai kemampuan memberi saran-saran untuk
perbaikan program.

Mempunyai pemantauan dan supervisi berkala.

Pelayanan program Keluarga Berencana yang bermutu


membutuhkan:

a) Pelatihan staf dalam bidang c)Suasana lingkungan kerja di fasilitas


konseling, pemberian informasi kesehatan berpengaruh terhadap
dan ketrampilaan teknis. kemampuan petugas dalam memberikan
b) Informasi yang lengkap dan pelayanan yang bermutu, khususnya
akurat untuk klien agar mereka dalam kemampuan teknis dan interaksi
dapat memilih sendiri metode interpersonal antara petugas dan klien.
kontrasepsi yang akan digunakan. d) Petugas dan klien mempunyai visi yang
sama tentang pelayanan yang bermutu.
7. Kontrasepsi Non Hormonal
IUD
KB ALAMI

KB SEDERHANA PEMBEDAHAN
(a) Metode Kontrasepsi
Alamiah

• Metode non alat kontrasepsi → merencanakan dan mencegah


kehamilan berdasarkan pada “pengamatan” gejala dan tanda alami
pada masa subur dan tidak subur pada daur haid
• Jenis :
✓ Metode kalender (ogino-knaus)
✓ Suhu badan basal (termal)
✓ PANTANG BERKALA /
✓Lendir serviks (billings) KALENDER
✓ COITUS INTERUPTUS
✓Symto termal
✓Coitus interruptus
✓Metode Amenore Laktasi
METODE KALENDER
Ditentukan dengan cara Keuntungan : minim risiko,
menentukan waktu tidak ada efek samping
ovulasi dari daur haid hormonal, tanpa biaya, tidak
yang dicatat selama 6- perlu pemeriksaan medis,
12 bulan. melibatkan partisipasi suami.
Masa berpantang dapat Kerugian : angka kegagalan
dilakukan pada waktu tinggi, tdk semua perempuan
yang sama dengan tau masa suburnya, tidak
masa subur, dimana tepat untuk Wanita dengan
saat mulainya dan siklus haid yg tdk teratur, tdk
berakhir masa subur tenang saat berhubungan
bisa ditentukan dengan seksual dg pasangan, tdk
perhitungan kalender. mencegah IMS, perlu
Kerjasama yg baik dg
pasangan.
Efektifitas : Angka Kegagalan 14,4 – 47 kehamilan pada 100
Wanita per tahun
Metode Suhu badan basal → suhu badan

Metode lender serviks/billings → lendir serviks

Symto thermal → gabungan suhu badan basal dan ovulasi


billings

Metode Amenore Laktasi (MAL) → dengan ASI eksklusif pada ibu


yang belum menstruasi dan usia bayi < 6 bulan
COITUS INTERUPTUS
Metode pencegahan Keuntungan : minim risiko, tidak
terjadinya ada efek samping hormonal,
kehamilan yang tanpa biaya, tidak perlu
dilakukan dengan pemeriksaan medis, dilakukan
tanpa memperhatikan masa
cara menarik penis subur wanita.
dari liang senggama
Kerugian : perlu penguasaan diri
sebelum ejakulasi, yang kuat, secara psikologis →
sehingga sperma mengurangi kenikmatan, tidak
dikeluarkan diluar selalu berhasil, tdk melindungi
liang senggama. IMS, harus ada kesepakatan
suami dan istri, kemungkinan aa
Efektifitas :
cairan yg mengandung sperma
Kemungkinan terjadi masuk ke vagina saat
kehamilan masih ada pencabutan penis.
(b) Metode Kontrasepsi
Sederhana

Jenis :
✓ Kondom
✓ Diafragma
✓ Spermisida
(c) IUD

• Alat Kontrasepsi Dalam Rahim / Intra uterin Device


• Kelebihan : kembali ke kesuburan tinggi, tidak
berpengaruh pada aktivitas seksual, nyaman dan aman,
dapat dipasang langsung sesudah melahirkan /
abortus, tidak ada efek hormonal, mencegah
kehamilan ektopik, diterima oleh masyarakat
• Kekurangan : tidak melindungi IMS, tidak dapat dipakai
oleh org yang berganti2 pasangan, perdarahan lebih
banyak pada saat haid, terasa lebih sakit, dapat
menyebabkan infeksi dan leukorea.
• Jenis :
✓ Lippes loop / spiral Efektifitas Mencegah Kehamilan →
✓Copper T Tinggi
(d) Pembedahan

Tubektomi
(d) Pembedahan

Vasektomi
Tugas Kelompok
Kelp 1 :
kriteria kelayakan penggunaan Kelp 2 :
metode kontrasepsi (termasuk
mekanisme kerja kontrasepsi non
jangka waktu) yang sesuai dalam
hormonal (alami, sederhana, IUD
penggunaan kontrasepsi non
dan pembedahan)
hormonal (alami, sederhana, IUD
dan pembedahan)

Kelp 3 : Kelp 4 :
pelayanan dasar dan rujukan Pencatatan dan pelaporan dalam
kontrasepsi non hormonal kontrasepsi non hormonal
(alami, sederhana, IUD dan (alami, sederhana, IUD dan
pembedahan) pembedahan)
DAFTAR PUSTAKA
• Matahari, Ratu, Fitriani Putri Utami, Sri Sugiharti. 2018. Buku Ajar
Keluarga Berencana dan Kontrasepsi . Yogyakarta : Pustaka Ilmu
• Prijatni, Ida dan Sri Rahayu. 2016. Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana. Jakarta : Pusat Pendidikan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
• Umma, Khairul. 2018. “Pelaksanaan Program Promotif Dan
Preventif di Puskesmas Labuhan Bilik Kabupaten Labuhanbatu”
(hal.24-25). Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara Medan.

Anda mungkin juga menyukai