ALAT KONTRASEPSI
DISUSUN OLEH:
NIM: PO5303203200698
TINGKAT: 2A
TA.2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah memberikan
rahmat dan hidaya-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan
Maternitas " tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah " keperawatan maternitas. Selain itu,makalah ini juga bertujuan
untuk menambahkan wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terimah kasih kepada Ibu .selaku dosen pada mata kuliah
keperawatan maternitas yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambahkan
pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang saya tekuni ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membagikan sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Waingapu,27 Mei
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...
C. Tujuan……………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………………...
B. Saran…………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
DEFINISI KONTRASEPSI
1.SANGGAMA TERPUTUS
Senggama terputus Cara KB sederhana ini juga disebut ‘azl atau coitus
interruptus.Pencegahan dilakukan dengan cara menghentikan senggama dimana pria
mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi. Manfaat
secara kontrasepsi adalah efektif bila digunakan denganbenar, tidak mengganggu produksi
ASI, dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya, tidak ada efek samping, dapat
digunakan setiap waktu,tidak membutuhkan biaya. Manfaat secara non kontrasepsi adalah
meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana, untuk pasangan memungkinkan
hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam(Saifudin, 2003).
2. METODE KELENDER
a. Pengertian kelender
Metode kb kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana
yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan
seksual pada masa subur/ovulasi. KB kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan
menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita. Sistem KB kalendar atau
tanggal adalah salah satu bentuk kontrasepsi alami. Cara ini mengandalkan pencatatan siklus
menstruasi untuk memprediksi masa subur Anda. Jika sedang merencanakan kehamilan, Anda
dapat menggunakan sistem KB kalender guna menentukan hari atau tanggal terbaik untuk
berhubungan seks.
Aman digunakan
Dapat dihentikan dengan mudah dan segera jika kamu dan pasangan memutuskan ingin
hamil Selain itu metode KB kalender juga mengajarkan pasangan lebih dalam tentang
kesuburan.
Harus secara konsisten mencatat siklus menstruasi setidaknya 6 bulan sebelum benar-
benar mengaplikasikannya
Tidak boleh berhubungan seks saat masa subur apalagi tanpa pengaman
Tingkat kegagalan sistem KB kalender lebih tinggi ketimbang kontrasepsi lain seperti pil
KB, suntik KB susuk KB, atau kontrasepsi lain
KB kalender tidak melindungi dari infeksi menular seksual, seperti klamidia, herpes, atau
HIV
Membatasi hubungan seksual yang dilakukan secara spontan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) di
Amerika Serikat menyatakan bahwa angka kegagalan KB kalender cukup besar yaitu 24 persen.
Itu berarti dari setiap 100 perempuan yang menggunakan metode ini secara tepat, ada sekitar
24 orang yang mengalami kegagalan dan berujung hamil.
KONTRAINDIKASI
INDIKASI
Wanita usia reproduksi dengan siklus haid teratur maupun tidak teratur.
Wanita dengan berbagai paritas termasuk yang belum pernah melahirkan.
Wanita dengan berat badan kurus maupun gemuk.
Wanita yang tidak dapat menggunakan metode kontrasepsi lain.
Pasangan suami istri yang tidak mau menggunakan metode kontrasepsi modern
karena alasan agama atau filosofi lainnya.
Pasangan suami istri yang mampu mengendalikan hasrat mereka untuk tidak
melakukan hubungan selama masa subur.
Pasangan suami istri memiliki kemauan untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai
tanda dan gejala masa subur.
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
1. PIL KB
a. Pengertian Pil KB
Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang tersedia, selain IUD atau KB spiral,
kondom, kontrasepsi oral, cincin vagina, dan koyo hormon. Pil KB merupakan kombinasi antara
hormon estrogen dan progesteron untuk mencegah terjadinya ovulasi. Pil ini juga berfungsi
menebalkan lendir di sekitar serviks, yang akan mempersulit sperma untuk memasuki uterus
dan mencapai sel telur yang sudah dilepas.
Pil Kombinasi
Kebanyakan pil KB adalah 'Pil kombinasi' yang mengandung kombinasi dari hormon
estrogen dan progesteron untuk mencegah terjadinya ovulasi, yaitu proses terjadinya
pelepasan sel telur selama siklus bulanan. Seorang wanita tidak dapat hamil jika ia tidak
berovulasi karena tidak ada sel telur yang dapat dibuahi.
Pil KB ini juga berfungsi dengan menebalkan lendir dan sekitar serviks, yang semakin
mempersulit sperma untuk memasuki uterus dan mencapai sel telur yang sudah dilepas.
Hormon di dalam pil ini terkadang juga dapat berdampak uterus, mempersulit sel telur
untuk menempel pada dinding uterus.
Pil Mini
Jenis lain pil KB yang dapat mengubah frekuensi menstruasi adalah pil progesteron
dosis rendah atau di sebut "Pil Mini". Tipe pil kontrasepsi ini berbeda dari pil lain yang
hanya mengandung hormon progesteron atau yang mengandung kombinasi antara
estrogen dan progesteron.
Pil ini bekerja dengan mengubah lendir serviks dan dinding uterus, dan terkadang
dengan mempengaruhi ovulasi. Namun, pil Mini ini bisa jadi kurang efektif dalam
mencegah kehamilan dibanding pil kombinasi. Pil Mini juga dikonsumsi setiap hari tanpa
jeda.
Efek samping yang dapat terjadi akibat konsumsi pil antara lain:
Mual.
Flek atau pendarahan vagina di luar siklus menstruasi
Volume darah menstruasi lebih sedikit dari biasanya
Penurunan gairah seksual
Perubahan suasana hati
Sakit kepala ringan
Payudara bengkak atau sakit ketika di sentuh
2. KONDOM
a. Pengertian Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi keluarga berencana yang terbuat dari karet dan
pemakaiannya dilakukan dengan cara disarungkan pada kelamin laki-laki ketika akan
bersenggama.
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit
kelamin pada saat bersanggama. Kondom biasanya dibuat dari bahan karet latex dan
dipakaikan pada alat kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama
(bersetubuh) atau berhubungan suami-istri.
Menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan dapat dicegah. Yaitu
mencegah sperma masuk ke dalam alat reproduksi wanita. Manfaat, keterbatasan maupun efek
samping yang ditimbulkan kondom wanita, hampir sama dengan kondom lelaki. Tingkat
efektifitas kondom wanita akan tinggi, apabila cara menggunakannya benar.
b. Jenis-jenis Kondom
Kondom memiliki dua jenis yaitu, kondom laki-laki dan Kondom perempuan
Kondom laki-laki
Kondom laki-laki adalah jenis kondom yang digunakan oleh laki-laki dipenisnya.
Kondom laki-laki digunakan saat penis sudah ereksi dan sebelum terjadi penetrasi ke
vagina.
Kondom Perempuan
Kondom perempuan adalah jenis kondom yang digunakan perempuan dengan cara
dimasukkan kedalam vagina. Kondom perempuan ini terdapat seperti bantalan
didalamnya untuk mencegah masuknya sperma ke serviks perempuan.
Kondom bisa didapatkan dengan bebas di berbagai tempat dengan harganya tergolong
terjangkau.
Tidak memerlukan arahan dokter dalam menggunakan kondom, berbeda dengan alat
kontrasepsi lainnya.
Kondom sangat mudah digunakan tanpa perlu keahlian khusus.
Kondom tidak mengganggu kesuburan seseorang dan bisa digunakan kapan pun.
Kondom mencegah terjadinya perpindahan cairan tubuh yang umumnya menjadi
penyebab penyakit menular seksual seperti HIV. Orang yang cenderung berganti
pasangan seksual disarankan untuk selalu menggunakan kondom saat berhubungan
seksual.
Kondom bisa mencegah kehamilan apabila digunakan dengan benar.
Bila Anda alergi terhadap bahan lateks, hindari memakai kondom karena dapat
menimbulkan ruam dan gatal.
Meski kemungkinannya sangat kecil, masih ada risiko kehamilan dan penularan penyakit
seksual biarpun sudah menggunakan kondom saat berhubungan. Biasanya ini terjadi jika
menggunakan kondom rusak, kedaluwarsa, atau cara menggunakannya yang kurang
tepat.
Kondom bisa robek saat digunakan jika melakukan gesekan yang berlebihan selama
berhubungan seksual.
Kondom merupakan salah satu kontrasepsi yang terbuat dari bahan sejenis karet yang
nantinya dipakaikan pada alat kelamin. Kegunaan kondom adalah sebagai pelindung saat
berhubungan seksual.
e. Kontraindikasi Kondom
Kontraindikasi penggunaan kondom adalah apabila secara psikologis pasangan tidak dapat
menerima metode ini, malformasi penis, apabila salah satu pasangan alergi terhadap karet
lateks. Pada umumnya saat penggunaan kondom, pemakai kondom dan pasangannya jarang
mengalami efek samping.
Indikasi penggunaan kondom adalah semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan
seksual namun belum menginginkan kehamilan, serta untuk perlindungan maksimal terhadap
IMS.
Kondom terbuat dari lateks tipis (karet), poliuretan atau poliisoprena, yang dirancang
untuk mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma membuahi sel telur. Tapi, lateks bisa
memicu alergi pada salah satu pasangan. Hal inilah yang bisa menyebabkan ruam, gatal-gatal
dan hidung meler hingga menurunkan tekanan darah.
3. SUNTIK KB
a. Pengertian Suntik KB
Suntik KB merupakan salah satu metode kontrasepsi untuk menunda kehamilan. Namun,
seperti metode kontrasepsi lainnya, suntik KB memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
serta tidak disarankan bagi wanita yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Suntik KB adalah
kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestogen (progestin). Hormon ini serupa
dengan hormon alami wanita, yaitu progesteron, dan dapat menghentikan ovulasi. Biasanya,
suntik KB dilakukan di bagian tubuh tertentu, seperti bokong, lengan atas, bagian bawah perut,
atau paha. Setelah disuntikkan, kadar hormon progesteron dalam tubuh akan meningkat,
kemudian menurun secara bertahap hingga suntikan selanjutnya.
Suntik KB bisa dilakukan di area paha, di bagian bawah perut, lengan bagian atas, dan
pundak. Setelah proses penyuntikan dilakukan, kadar hormon kamu mengalami peningkatan
dan menurun seiring waktu sampai suntik harus diulang.
e. Kontraindikasi Suntik KB
Sedang hamil.
Memiliki riwayat kanker payudara.
Pendarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
Menderita gangguan hati seperti hepatitis, darah tinggi atau diabetes.
Kelainan pembuluh darah.
Perokok berusia lebih dari 35 tahun.
f. Indikasi Suntik KB
Suntik KB setiap tiga bulan merupakan salah satu alat kontrasepsi hormonal yang mengandung
progestin, yaitu hormon yang menyerupai hormon progesteron yang diproduksi oleh ovarium.
Setelah disuntikkan, progestin memiliki efek mengentalkan leher rahim, sehingga sel sperma
sulit bergerak ke arah rahim.
Perubahan siklus menstruasi, kenaikan berat badan, menurunnya gairah seks, perubahan
mood yang tiba-tiba, serta timbulnya jerawat adalah beberapa efek samping suntik KB.
Sebenarnya ini adalah situasi yang normal.
4. Implan
a. Pengertian Implan
b. Jenis-jenis Implan
Norplant adalah sistem susuk KB yang terdiri dari enam batang dan merupakan implan
KB generasi pertama.
Sino-implant 2 Merupakan sistem susuk KB atau KB implan dengan dua batang. Tipe ini
efektif digunakan selama empat hingga lima tahun.
Nexplanon tipe ini merupakan generasi yang paling mutakhir karena merupakan KB
implan yang dilengkapi radiopag untuk memudahkan tenaga medis dalam melacak dan
mengeluarkan implan.
Lokasi pemasangan berada di lengan atas sebelah kiri. Implan akan ditempatkan di antara otot
biseps dan triseps.
KB implan sebaiknya dihindari oleh wanita yang memiliki penyakit tertentu, seperti
diabetes, penyakit jantung, gangguan fungsi hati, migrain, dan kolesterol tinggi. Selain itu,
wanita yang pernah mengalami penggumpalan darah, emboli paru, atau riwayat kanker
payudara juga tidak disarankan untuk menggunakan KB implan.
Efek samping dari pemasangan KB ini meliputi nyeri dan bengkak pada kulit di sekitar
implan ditanam, pola menstruasi yang tidak teratur, perubahan suasana hati, kenaikan berat
badan, nyeri payudara, jerawat, nyeri perut, dan sakit kepala.
Implan memiliki angka kegagalan hanya 0,5% atau terkecil, bahkan jika dibandingkan dengan
IUD yang 8,5 orang dari 1000 pengguna.
5. IUD
a. Pengertian IUD
IUD singkatan dari "intrauterine device". Berbentuk seperti "T" dan sedikit berukuran
sekitar 3 cm. IUD akan dipasang dalam rahim dan mencegah kehamilan dengan menghentikan
sperma untuk mencapai dan membuahi sel telur. Alat kontrasepsi ini dapat mencegah
kehamilan hingga jangka waktu sepuluh tahun.
b. Jenis-jenis IUD
Ada beberapa jenis IUD yaitu Tcu 380 A, Silverline Cu 380 Ag, TCu 380 A Postpartum,
Sleek Cu 375, Tcu 380 A Safe Load dan Silverline Cu 200 Ag. IUD cocok bagi orang yang kurang
disiplin dan sering lupa memakai kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, karena
perlindungannya lama bahkan hingga 10 tahun.
penggunaan IUD juga aman digunakan untuk wanita dengan: Gangguan Metabolik :
obesitas, diabetes, hipertiroid. Gangguan Kardiovaskular : hipertensi, penyakit jantung dan
vaskular, riwayat deep vein thrombosis.
Pemasangan IUD hormonal akan memengaruhi hormon yang ada di tubuh Anda.
Akibatnnya Anda bisa merasakan nyeri payudara, kulit berminyak, mual, sakit kepala, sakit
perut, dan gejala PMS yang lebih berat dari sebelumnya. Untungnya, hal ini akan terjadi di
beberapa bulan setelah pemasangan saja.
IUD selama ini dikenal sangat efektif dalam mencegah kehamilan dibandingkan alat
kontrasepsi lainnya. IUD memiliki tingkat kegagalan 0,2-0,8 persen. Sebagai perbandingan, pil
KB memiliki tingkat kegagalan 18 persen. IUD sendiri bisa bertahan 3-10 tahun, tergantung
jenisnya.