Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ALAT KONTRASEPSI

DISUSUN OLEH:

NAMA: YUNITA NGANA REBUWULA

NIM: PO5303203200698

TINGKAT: 2A

MATA KULIAH: MATERNITAS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU

TA.2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah memberikan
rahmat dan hidaya-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan
Maternitas " tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah " keperawatan maternitas. Selain itu,makalah ini juga bertujuan
untuk menambahkan wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terimah kasih kepada Ibu .selaku dosen pada mata kuliah
keperawatan maternitas yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambahkan
pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang saya tekuni ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membagikan sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Waingapu,27 Mei

Penulis

DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...

C. Tujuan……………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Kesimpulan……………………………………………………………………...

B. Saran…………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin meningkat mendorong pemerintah untuk
mengembangkan upaya-upaya pengendalian kelahiran,memperkecil angka kematian dan
peningkatan kualitas penduduk, salah satunya dengan Program Keluarga Berencana.
Program Keluarga Berencana Nasional sebagai program pemerintah yang dimulai sejak tahun
1970, merupakan program yang mengutamakan kesehatan ibu dan anak yang kemudian
berkembang dalam kegiatan ekonomi produktif keluarga dan ketahanan keluarga. Program ini
juga mendukung upaya untuk menurunkan jumlah keluarga Prasejahtera dan Keluarga
Sejahtera I, meningkatkan kesadaran dan keselarasan akan kebutuhan terhadap kesehatan
reproduksi yang berkualitas, pemberdayaan ekonomi dan peningkatan ketahanan keluarga
(Triyoko, 2001).Perkembangan Gerakan Keluarga Berencana Nasional (GKBN) yang semakin
dinamis, membawa konsekuensi terhadap perubahan-perubahan dalam berbagai dimensi.
Salah satunya dari sudut dimensi Sumber Daya Manusia,karena Gerakan Keluarga Berencana
Nasional (GKBN) lebih banyak bertumpu pada gerakan masyarakat melalui proses
pengembangan masyarakat, maka sumber daya pengelola mutlak memiliki wawasan yang
lebih luas agar pemahaman terhadap kebijaksanaan dan strategi yang telah ditetapkan dapat
diimplementasikan sebagai prosedur tindakan untuk mengantisipasi tuntutan perkembangan
masyarakat itu sendiri (Anonima,1997).
BAB II

PEMBAHASAN

DEFINISI KONTRASEPSI

A. NON HORMONAL( TANPA ALAT)

1.SANGGAMA TERPUTUS

Senggama terputus Cara KB sederhana ini juga disebut ‘azl atau coitus
interruptus.Pencegahan dilakukan dengan cara menghentikan senggama dimana pria
mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi. Manfaat
secara kontrasepsi adalah efektif bila digunakan denganbenar, tidak mengganggu produksi
ASI, dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya, tidak ada efek samping, dapat
digunakan setiap waktu,tidak membutuhkan biaya. Manfaat secara non kontrasepsi adalah
meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana, untuk pasangan memungkinkan
hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam(Saifudin, 2003).

2. METODE KELENDER

a. Pengertian kelender
Metode kb kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana
yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan
seksual pada masa subur/ovulasi. KB kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan
menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita. Sistem KB kalendar atau
tanggal adalah salah satu bentuk kontrasepsi alami. Cara ini mengandalkan pencatatan siklus
menstruasi untuk memprediksi masa subur Anda. Jika sedang merencanakan kehamilan, Anda
dapat menggunakan sistem KB kalender guna menentukan hari atau tanggal terbaik untuk
berhubungan seks.

b. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Metode Kelender

Kelebihan metode KB kalender:

Berikut beberapa kelebihan metode KB kalender:

Murah dan butuh biaya yang sangat sedikit

Aman digunakan

Tidak memerlukan konsumsi obat-obatan yang mungkin bisa berdampak pada


kesehatan

Tidak memiliki efek samping

Dapat dihentikan dengan mudah dan segera jika kamu dan pasangan memutuskan ingin
hamil Selain itu metode KB kalender juga mengajarkan pasangan lebih dalam tentang
kesuburan.

Kerugian Menggunakan Metode Kelender:

Berikut beberapa kerugian dari metode sistem KB kalender:

Harus secara konsisten mencatat siklus menstruasi setidaknya 6 bulan sebelum benar-
benar mengaplikasikannya

Tidak boleh berhubungan seks saat masa subur apalagi tanpa pengaman

Kedua anggota pasangan harus terlibat dalam proses tersebut

Tingkat kegagalan sistem KB kalender lebih tinggi ketimbang kontrasepsi lain seperti pil
KB, suntik KB susuk KB, atau kontrasepsi lain

KB kalender tidak melindungi dari infeksi menular seksual, seperti klamidia, herpes, atau
HIV
Membatasi hubungan seksual yang dilakukan secara spontan

Kesalahan perhitungan dapat mengakibatkan seperempat orang yang menerapkan


cara ini mengalami kehamilan.

c. Angka Kegagalan dalam menggunakan Metode Kelender

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) di
Amerika Serikat menyatakan bahwa angka kegagalan KB kalender cukup besar yaitu 24 persen.
Itu berarti dari setiap 100 perempuan yang menggunakan metode ini secara tepat, ada sekitar
24 orang yang mengalami kegagalan dan berujung hamil.

3. METODE SUHU BASAL BADAN

Metode pengukuran suhu tubuh berdasarkan perubahan temperatur. Pengukuran


dilakukan pada suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur. Suhu
basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1° Celsius) setelah
ovulasi. Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan sejak hari pertama menstruasi sampai 3
hari setelah kenaikan dari temperatur.

KONTRAINDIKASI

 Wanita yang memiliki risiko tinggi apabila mengalami kehamilan.


 Wanita yang belum mendapat haid karena menyusui atau setelah abortus.
 Wanita yang memiliki siklus haid yang tidak teratur.
 Wanita yang tidak suka menyentuh daerah kelaminnya.
 Pasangan suami sitri yang menolak bekerjasama selama masa waktu tertentu dalam
siklus haid.

INDIKASI

 Wanita usia reproduksi dengan siklus haid teratur maupun tidak teratur.
 Wanita dengan berbagai paritas termasuk yang belum pernah melahirkan.
 Wanita dengan berat badan kurus maupun gemuk.
 Wanita yang tidak dapat menggunakan metode kontrasepsi lain.
 Pasangan suami istri yang tidak mau menggunakan metode kontrasepsi modern
karena alasan agama atau filosofi lainnya.
 Pasangan suami istri yang mampu mengendalikan hasrat mereka untuk tidak
melakukan hubungan selama masa subur.
 Pasangan suami istri memiliki kemauan untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai
tanda dan gejala masa subur.
KEUNTUNGAN

 Dapat mencegah kehamilan, bila digunakan dengan benar.


 Dapat Membantu mencapai kehamilan, bila pasangan menginginkan kehamilan.
 Tidak memiliki efek samping.
 Memiliki biaya yang murah atau bahkan tanpa biaya.
 Meningkatkan jalinan komunikasi antar pasangan
 Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kerjasama antar pasangan.

Meningkatkan pengetahuan pasanganan tentang kesehatan reproduksi.

KERUGIAN

 Tingkat keefektifan relatif rendah dibanding metode kontrasepsi lain sekitar 80 – 91


% dengan tingkat kehamilan 9 - 20 % kehamilan per 100 perempuan dalam satu
tahun pertama.
 Keefektifan tergantung dari ketaatan dan konsistensi dalam mengikuti instruksi.
 Tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual (IMS)
 Memerlukan konseling bahkan pelatihan untuk dapat melakukan dengan benar.
 Memerlukan pemantauan rutin terhadap tanggal, suhu basal, dan lendir leher rahim.
 Memerlukan termometer khusus untuk mengukur suhu basal tubuh.

B. HORMONAL (MENGGUNAKAN ALAT)

1. PIL KB

a. Pengertian Pil KB

Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang tersedia, selain IUD atau KB spiral,
kondom, kontrasepsi oral, cincin vagina, dan koyo hormon. Pil KB merupakan kombinasi antara
hormon estrogen dan progesteron untuk mencegah terjadinya ovulasi. Pil ini juga berfungsi
menebalkan lendir di sekitar serviks, yang akan mempersulit sperma untuk memasuki uterus
dan mencapai sel telur yang sudah dilepas.

b. Jenis-jenis Pil KB yang Tersedia

 Pil Kombinasi
Kebanyakan pil KB adalah 'Pil kombinasi' yang mengandung kombinasi dari hormon
estrogen dan progesteron untuk mencegah terjadinya ovulasi, yaitu proses terjadinya
pelepasan sel telur selama siklus bulanan. Seorang wanita tidak dapat hamil jika ia tidak
berovulasi karena tidak ada sel telur yang dapat dibuahi.
Pil KB ini juga berfungsi dengan menebalkan lendir dan sekitar serviks, yang semakin
mempersulit sperma untuk memasuki uterus dan mencapai sel telur yang sudah dilepas.
Hormon di dalam pil ini terkadang juga dapat berdampak uterus, mempersulit sel telur
untuk menempel pada dinding uterus.
 Pil Mini
Jenis lain pil KB yang dapat mengubah frekuensi menstruasi adalah pil progesteron
dosis rendah atau di sebut "Pil Mini". Tipe pil kontrasepsi ini berbeda dari pil lain yang
hanya mengandung hormon progesteron atau yang mengandung kombinasi antara
estrogen dan progesteron.
Pil ini bekerja dengan mengubah lendir serviks dan dinding uterus, dan terkadang
dengan mempengaruhi ovulasi. Namun, pil Mini ini bisa jadi kurang efektif dalam
mencegah kehamilan dibanding pil kombinasi. Pil Mini juga dikonsumsi setiap hari tanpa
jeda.

c. Keuntungan dan kerugian menggunakan pil KB

 Keuntungan menggunakan Pil KB


Dapat melindungi kamu 24 jam , sehingga tidak perlu kwartir lagi akan kehamilan
selama berhubungan intim. Pil KB cukup efektif, tingkat keberhasilan pil KB dalam
mencegah kehamilan dapat mencapai 99 persen bila rutin mengonsumsinya sesuai
petunjuk. Pil KB mudah dihentikan.
 Kerugian menggunakan pil KB
Sebagian besar wanita mengalami efek ringan Dan sementara, seperti sakit kepala,
mual, nyeri payudara, pendarahan diantara menstruasi dan perubahan suasana hati,
selama tiga bulan pertama.

d. Efek Samping Penggunaan

Efek samping yang dapat terjadi akibat konsumsi pil antara lain:

 Mual.
 Flek atau pendarahan vagina di luar siklus menstruasi
 Volume darah menstruasi lebih sedikit dari biasanya
 Penurunan gairah seksual
 Perubahan suasana hati
 Sakit kepala ringan
 Payudara bengkak atau sakit ketika di sentuh

e. Angka Kegagalan dalam menggunakan pil KB


Angka Kegagalan pil KB secara teoritis 0-2,1% sedangkan tingkat kegagalan di lapangan
lebih tinggi bisa yaitu 0,7-9,6%. Keberhasilan pil KB salah satunya diperlukan suatu kedisplinan
atau kepatuhan yang tinggi untuk selalu minum Pil KB sesuai dengan jadwal yang ada.

2. KONDOM

a. Pengertian Kondom

Kondom adalah alat kontrasepsi keluarga berencana yang terbuat dari karet dan
pemakaiannya dilakukan dengan cara disarungkan pada kelamin laki-laki ketika akan
bersenggama.
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit
kelamin pada saat bersanggama. Kondom biasanya dibuat dari bahan karet latex dan
dipakaikan pada alat kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama
(bersetubuh) atau berhubungan suami-istri.
Menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan dapat dicegah. Yaitu
mencegah sperma masuk ke dalam alat reproduksi wanita. Manfaat, keterbatasan maupun efek
samping yang ditimbulkan kondom wanita, hampir sama dengan kondom lelaki. Tingkat
efektifitas kondom wanita akan tinggi, apabila cara menggunakannya benar.

b. Jenis-jenis Kondom

Kondom memiliki dua jenis yaitu, kondom laki-laki dan Kondom perempuan

 Kondom laki-laki
Kondom laki-laki adalah jenis kondom yang digunakan oleh laki-laki dipenisnya.
Kondom laki-laki digunakan saat penis sudah ereksi dan sebelum terjadi penetrasi ke
vagina.
 Kondom Perempuan
Kondom perempuan adalah jenis kondom yang digunakan perempuan dengan cara
dimasukkan kedalam vagina. Kondom perempuan ini terdapat seperti bantalan
didalamnya untuk mencegah masuknya sperma ke serviks perempuan.

c. Keuntungan dan kerugian menggunakan kondom

Keuntungan Menggunakan Kondom:

 Kondom bisa didapatkan dengan bebas di berbagai tempat dengan harganya tergolong
terjangkau.
 Tidak memerlukan arahan dokter dalam menggunakan kondom, berbeda dengan alat
kontrasepsi lainnya.
 Kondom sangat mudah digunakan tanpa perlu keahlian khusus.
 Kondom tidak mengganggu kesuburan seseorang dan bisa digunakan kapan pun.
 Kondom mencegah terjadinya perpindahan cairan tubuh yang umumnya menjadi
penyebab penyakit menular seksual seperti HIV. Orang yang cenderung berganti
pasangan seksual disarankan untuk selalu menggunakan kondom saat berhubungan
seksual.
 Kondom bisa mencegah kehamilan apabila digunakan dengan benar.

Kerugian Menggunakan Kondom:

 Bila Anda alergi terhadap bahan lateks, hindari memakai kondom karena dapat
menimbulkan ruam dan gatal.
 Meski kemungkinannya sangat kecil, masih ada risiko kehamilan dan penularan penyakit
seksual biarpun sudah menggunakan kondom saat berhubungan. Biasanya ini terjadi jika
menggunakan kondom rusak, kedaluwarsa, atau cara menggunakannya yang kurang
tepat.
 Kondom bisa robek saat digunakan jika melakukan gesekan yang berlebihan selama
berhubungan seksual.

d. Daerah Yang Dipakai Alat kontrasepsi Kondom

Kondom merupakan salah satu kontrasepsi yang terbuat dari bahan sejenis karet yang
nantinya dipakaikan pada alat kelamin. Kegunaan kondom adalah sebagai pelindung saat
berhubungan seksual.

e. Kontraindikasi Kondom

Kontraindikasi penggunaan kondom adalah apabila secara psikologis pasangan tidak dapat
menerima metode ini, malformasi penis, apabila salah satu pasangan alergi terhadap karet
lateks. Pada umumnya saat penggunaan kondom, pemakai kondom dan pasangannya jarang
mengalami efek samping.

f. Indikasi Penggunaan Kondom

Indikasi penggunaan kondom adalah semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan
seksual namun belum menginginkan kehamilan, serta untuk perlindungan maksimal terhadap
IMS.

g. Efek Samping Penggunaan Kondom

Kondom terbuat dari lateks tipis (karet), poliuretan atau poliisoprena, yang dirancang
untuk mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma membuahi sel telur. Tapi, lateks bisa
memicu alergi pada salah satu pasangan. Hal inilah yang bisa menyebabkan ruam, gatal-gatal
dan hidung meler hingga menurunkan tekanan darah.

h. Angka Kegagalan Dalam Mengunakan Kondom

Kondom, dengan tingkat kegagalan 18/100 pemakai dalam setahun.

3. SUNTIK KB

a. Pengertian Suntik KB

Suntik KB merupakan salah satu metode kontrasepsi untuk menunda kehamilan. Namun,
seperti metode kontrasepsi lainnya, suntik KB memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
serta tidak disarankan bagi wanita yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Suntik KB adalah
kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestogen (progestin). Hormon ini serupa
dengan hormon alami wanita, yaitu progesteron, dan dapat menghentikan ovulasi. Biasanya,
suntik KB dilakukan di bagian tubuh tertentu, seperti bokong, lengan atas, bagian bawah perut,
atau paha. Setelah disuntikkan, kadar hormon progesteron dalam tubuh akan meningkat,
kemudian menurun secara bertahap hingga suntikan selanjutnya.

b. Jenis-jenis Alat Kontrasepsi Suntik KB

Suntikan KB terdiri dari empat macam jenis:

 3 bulan 3 ml mengandung hormon progestin;


 Suntikan KB 3 bulan 1 ml dengan kandungan hormon progestin;
 Suntikan KB mengandung hormon kombinasi estrogen dan
 progestin yaitu Suntikan KB 1 bulan 0.5 ml dan Suntikan KB Harmonis.

c. Keuntungan dan Kerugian dalam menggunakan Suntik KB

Keuntungan Menggunakan Suntik KB:

 Tidak berinteraksi dengan obat-obatan lain


 Relatif aman untuk ibu menyusui
 Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil kontrasepsi setiap hari
 Tidak perlu menghitung masa subur jika hendak berhubungan seksual
 Jika ingin berhenti, cukup hentikan pemakaiannya dan tidak perlu ke dokter
 Dapat mengurangi risiko munculnya kanker ovarium dan kanker rahim

Kerugian Menggunakan Suntik KB:


 Efek samping berupa sakit kepala, kenaikan berat badan, nyeri payudara, perdarahan,
dan menstruasi tidak teratur. Efek ini bisa muncul selama suntik KB masih digunakan.
 Butuh waktu cukup lama agar tingkat kesuburan kembali normal, setidaknya setahun
setelah suntik KB dihentikan. Hal ini membuat jenis kontrasepsi ini tidak dianjurkan
untuk mereka yang ingin segera memiliki anak.
 Berisiko mengurangi kepadatan tulang, tetapi risiko ini akan menurun bila suntik KB
dihentikan.
 Tidak memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual, sehingga perlu tetap
menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

d. Daerah Yang Dipakai Suntik KB

Suntik KB bisa dilakukan di area paha, di bagian bawah perut, lengan bagian atas, dan
pundak. Setelah proses penyuntikan dilakukan, kadar hormon kamu mengalami peningkatan
dan menurun seiring waktu sampai suntik harus diulang.

e. Kontraindikasi Suntik KB

 Sedang hamil.
 Memiliki riwayat kanker payudara.
 Pendarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
 Menderita gangguan hati seperti hepatitis, darah tinggi atau diabetes.
 Kelainan pembuluh darah.
 Perokok berusia lebih dari 35 tahun.

f. Indikasi Suntik KB

Suntik KB setiap tiga bulan merupakan salah satu alat kontrasepsi hormonal yang mengandung
progestin, yaitu hormon yang menyerupai hormon progesteron yang diproduksi oleh ovarium.
Setelah disuntikkan, progestin memiliki efek mengentalkan leher rahim, sehingga sel sperma
sulit bergerak ke arah rahim.

g. Efek Samping Penggunaan Suntik KB

Perubahan siklus menstruasi, kenaikan berat badan, menurunnya gairah seks, perubahan
mood yang tiba-tiba, serta timbulnya jerawat adalah beberapa efek samping suntik KB.
Sebenarnya ini adalah situasi yang normal.

h. Angka Kegagalan dalam menggunakan Suntik KB


KB Suntik tidak 100% memberikan jaminan bahwa tidak akan hamil. Angka kegagalan
kontrasepsi oral ini adalah sekitar 2-60 orang per 1000 pengguna. Jadi meskipun menggunakan
KB, masih terdapat kemungkinan hamil.

4. Implan

a. Pengertian Implan

Implant adalah metode kontrasepsi hormonal yang efektif, tidak permanen


dan dapat mencegah terjadinya kehamilan antara tiga sampai lima tahun, metode
ini dikembangkan oleh the Population Council, yaitu suatu organisasi internasional
yang didirikan tahun 1952 untuk mengembangkan metode kontrasepsi. Implant
merupakan alat kontrasepsi yang dipasangkan di bawah kulit lengan atas yang
berbentuk kapsul silastik yang lentur dimana di dalam setiap kapsul berisi hormon
levernorgestril yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.

b. Jenis-jenis Implan

 Norplant adalah sistem susuk KB yang terdiri dari enam batang dan merupakan implan
KB generasi pertama.
 Sino-implant 2 Merupakan sistem susuk KB atau KB implan dengan dua batang. Tipe ini
efektif digunakan selama empat hingga lima tahun.
 Nexplanon tipe ini merupakan generasi yang paling mutakhir karena merupakan KB
implan yang dilengkapi radiopag untuk memudahkan tenaga medis dalam melacak dan
mengeluarkan implan.

c. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Implan

 Keuntungan Menggunakan Implan:


Kontrasepsi implant memiliki keuntungan adalah memiki daya guna yang tinggi,
perlindungan dalam jangka waktu yang panjang, pengembalian kesuburan yang cepat
setelah dilakukan pencabutan, tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari
pengaruh esterogen, tidak mengganggu dalam kegiatan senggama, tidak mengganggu
produksi ASI, klien hanya perlu kembali untuk kontrol bila terdapat keluhan selama
pemakaian kontrasepsi, dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
 Kerugian Menggunakan Implan:
Meski dapat mengontrol kehamilan, implan tidak dapat melindungi Anda dari
penyakit menular seksual. Tabung implan harus dilepaskan setiap tiga tahun.
Pemasangan KB jenis ini menghabiskan cukup banyak uang. Proses pemasangan KB ini
memerlukan kunjungan dokter.
d. Daerah Yang Dipakaikan Implan

Lokasi pemasangan berada di lengan atas sebelah kiri. Implan akan ditempatkan di antara otot
biseps dan triseps.

e. Kontraindikasi Penggunaan Implan

KB implan sebaiknya dihindari oleh wanita yang memiliki penyakit tertentu, seperti
diabetes, penyakit jantung, gangguan fungsi hati, migrain, dan kolesterol tinggi. Selain itu,
wanita yang pernah mengalami penggumpalan darah, emboli paru, atau riwayat kanker
payudara juga tidak disarankan untuk menggunakan KB implan.

f. Indikasi Penggunaan Implan

 Dalam usia reproduksi.


 Telah memiliki anak maupun belum memiliki anak.
 Menghendaki kontrasepsi yang dimiliki efektivitas tinggi dan menghendaki
pencegahan kehamilan jangka panjang.
 Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
 Pasca keguguran.
 Tidak menginginkan anak lagi tapi menolak sterilisasi.
 Riwayat kehamilan ektopik.
 Memiliki tekanan darah yang < 180/110 mmHg dengan masalah pembuluh darah

atau anemi bulan sabit (sickle cell).

 Tidak diperkenan menggunakan alat kontrasepsi hormonal yang mengandung


hormon esterogen.
 Pada klien yang sering lupa minum pil teratur.

g. Efek Samping Penggunaan Implan

Efek samping dari pemasangan KB ini meliputi nyeri dan bengkak pada kulit di sekitar
implan ditanam, pola menstruasi yang tidak teratur, perubahan suasana hati, kenaikan berat
badan, nyeri payudara, jerawat, nyeri perut, dan sakit kepala.

h. Angka Kegagalan dalam menggunakan Implan

Implan memiliki angka kegagalan hanya 0,5% atau terkecil, bahkan jika dibandingkan dengan
IUD yang 8,5 orang dari 1000 pengguna.

5. IUD
a. Pengertian IUD

IUD singkatan dari "intrauterine device". Berbentuk seperti "T" dan sedikit berukuran
sekitar 3 cm. IUD akan dipasang dalam rahim dan mencegah kehamilan dengan menghentikan
sperma untuk mencapai dan membuahi sel telur. Alat kontrasepsi ini dapat mencegah
kehamilan hingga jangka waktu sepuluh tahun.

b. Jenis-jenis IUD

Ada beberapa jenis IUD yaitu Tcu 380 A, Silverline Cu 380 Ag, TCu 380 A Postpartum,
Sleek Cu 375, Tcu 380 A Safe Load dan Silverline Cu 200 Ag. IUD cocok bagi orang yang kurang
disiplin dan sering lupa memakai kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, karena
perlindungannya lama bahkan hingga 10 tahun.

c. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan IUD

Keuntungan Menggunakan IUD:


 Bisa dilepas kapan saja, tanpa memengaruhi kesuburan. Setelah dilepas, kesuburan
Anda bisa kembali normal.
 Aman digunakan untuk ibu menyusui.
 Mengurangi risiko terkena kanker serviks dan kanker endometrium.
 Tidak membuat gemuk seperti pil KB.
 IUD hormon bisa mengurangi nyeri dan kram PMS, mengurangi alran darah yang terlalu
deras selama menstruasi, dan menurunkan risiko kehamilan ektopik.
Kerugian Menggunakan IUD:
 Posisi KB spiral bisa bergeser, yang bisa meningkatkan risiko kebobolan hamil.
 Rasa tidak nyaman pada perut ketika baru pasang.
 Untuk beberapa bulan pertama, Anda dapat mengalami bercak perdarahan secara tidak
teratur.
 Tidak boleh digunakan pada wanita yang punya penyakit radang panggul atau penyakit
menular seksual yang aktif; sedang hamil atau kemungkinan hamil; atau memiliki
masalah atau penyakit yang terkait dengan rahim.
 Menstruasi Anda lebih deras dan disertai kram saat Anda menggunakan KB tembaga.
 Sementara saat pakai KB spiral hormon, menstruasi Anda akan lebih ringan dan singkat
atau bisa tidak menstruasi sama sekali.
 Tidak mencegah Anda dari risiko penyakit kelamin menular. Maka saat berhubungan
seks, Anda juga tetap perlu pakai kondom.

d. Daerah Yang Dipakaikan IUD


Posisi IUD yang tepat adalah berada di fundus uteri atau kepala rahim, "Harus tepat pada
fundus supaya jangan keluar".

e. Kontraindikasi Penggunaan IUD

Terdapat beberapa kontraindikasi penggunaan IUD antara lain kehamilan, gangguan


perdarahan, peradangan alat kelamin, kecurigaan tumor ganas di alat kelamin, tumor jinak
rahim, dan kelainan bawaan rahim.

f. Indikasi Penggunaan IUD

penggunaan IUD juga aman digunakan untuk wanita dengan: Gangguan Metabolik :
obesitas, diabetes, hipertiroid. Gangguan Kardiovaskular : hipertensi, penyakit jantung dan
vaskular, riwayat deep vein thrombosis.

g. Efek Samping Penggunaan IUD

Pemasangan IUD hormonal akan memengaruhi hormon yang ada di tubuh Anda.
Akibatnnya Anda bisa merasakan nyeri payudara, kulit berminyak, mual, sakit kepala, sakit
perut, dan gejala PMS yang lebih berat dari sebelumnya. Untungnya, hal ini akan terjadi di
beberapa bulan setelah pemasangan saja.

h. Angka Kegagalan Penggunaan IUD

IUD selama ini dikenal sangat efektif dalam mencegah kehamilan dibandingkan alat
kontrasepsi lainnya. IUD memiliki tingkat kegagalan 0,2-0,8 persen. Sebagai perbandingan, pil
KB memiliki tingkat kegagalan 18 persen. IUD sendiri bisa bertahan 3-10 tahun, tergantung
jenisnya.

C. KONTAP (KOTRASEPSI MANTAP)


1. Vasektomi
1. Pengertian

Sterilisasi pada laki-laki disebut vasektomi. Caranya ialah dengan memotong


saluran mani (vas deverens) kemudian kedua ujungnya di ikat, sehingga sel
sperma tidak dapat mengalir keluar penis (urethra). Sterilisasi laki-laki termasuk
operasi ringan, tidak melakukan perawatan di rumah sakit dan tidak mengganggu
kehidupan seksual. Nafsu seks dan potensi lelaki tetap, dan waktu melakukan
koitus, terjadi pula ejakulasi, tetapi yang terpancar hanya semacam lendir yang
tidak mengandung sperma.Kontap pria ini masih merupakan metode yang
“terabaikan” dan kurang mendapatkan perhatian.
2. Cara kerja
Oklusi vas deferens, sehingga menghambat perjalanan spermatozoa dan tidak
didapatkan spermatozao didalam semen/ejakulat.
3. Efektifitas
a. Angka kegagalan 0-2,2 % ,umumnya < 1 %
b. Kegagalan kontap , umumnya disebabkan oleh :
1) Senggamaa yang tidak terlindung sebelum semen/ ejakulat bebas sama sekali
dari spermatozoa.
2) Rekanalisasi spontan dari vas deferens, umumnya terjadi setelah
pembentukan granuloma spermatozoa
3) Pemotongan dan oklusi struktur jaringan lain selama operasi
4) Jarang : duplikasi congenital dari vas deferens.
4. Keuntungan
a. Efektif
b. Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas
c. Sederhana
d. Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
e. Hanya memerlukan anestesi lokal saja
f. Biaya rendah
g. Secara kultural, sangat dianjrkan di negara-negara dimana wanita
merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter
wanita dan paramedis wanita.
5. Kerugian
a. Diperlukan suatu tindakan operatif
b. Kadang-kadangmenyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau
infeksi
c. Belum memberi perlindungan total sampai semua spermatozoa yang
sudah ada didalam sistem reproduksi distal dari tempat oklusi vas deferens
dikeluarkan.
d. Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual mungkin
bertambah parah setelah tindakan operatif yang menyangkut sistem
reproduksi pria.
6. Teknik
a. Operatif
1) Vasektomi dengan pisau
Setelah anestesi lokal yaitu dengan larutan prokain lidokain atau lignokain
tanpa memakai adrendin maka dilakukan irisan pada kulit scrotum. Kulit dan
otot-otot disayat, maka tampak vas deferens dengan sarungnya. Irisan dapat
dilakukan pada garis tengah antara dua belahan scrotum atau pada dua
tempat di atas masing-masing vas deferens
Kedua vas tampak sebagai saluran yang putih dan agak kenyal pada perabaan.
Vas dapat dibedakan dari pembuluh-pembuluh darah, karena tidak berdenyut.
Identifikasi vas terutaa sukar apabila kulit scrotum tebal.
2) Vasektomi tanpa pisau
Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa takut calon akseptor kontap pria
akan tindakan operasi ( yang umumnya dihubungkam dengan pemakaian pisau
operasi ), dan untuk menggalakkan penerimaan kontap pria, di Indonesia
sekarang telah diperkenalkan metode vasektomi tanpa pisau ( VTP ).
Vasektomi pada pisau juga dapat dilakukan tanpa mengiris kulit, jadi tanpa
memakai pisau sama sekali, yaitu dengan cara:
a) Saluran diikat bersama-sama dengan kulit scrotum, dengan cara
mencobloskan jarum dengan benang sampai ke bawah saluran mani.
b) Dapat juga disuntikkan ke dalam saluran mani.
c) Saluran mani dapat dibakar dengan mencobloskan jarum kauter halus
melalui kulit ke dalam saluran mani.
b. Penyumbatan vas deferens mekanis
Dilakukan dengan penjepitan vas deferens menggunakan :
1) Vaso-clips
2) Intra Vasal Thread (IVT)
3) Reversible Intravas Device (R-IVD).
4) Shug
5) Phaser (Bionyx Control)
6) Reversible Intravasal Occlusive Devices (RIOD)
c. Penyumbatan vas deferens kimiawi
dilakukan penyumbatan terhadap vas deferens menggunakan zat-zat kimiawi
berupa :
1) Quinacrine
2) Ethanol
3) Ag-nitrat
2.

Anda mungkin juga menyukai