Disusun oleh :
Salmia
DIII KEBIDANAN
PEKANBARU
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat, dan anugerah-Nya Penulis dapat menyusun Makalah
ini dengan judul “Metode KB Kalender” yang disusun untuk memenuhi
tugas mata Keluarga Berencara.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang KB kalender
2. Untuk mengetahui penggunaan KB Kalender
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan KB Kalender
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi KB Kalender
Sejak dahulu orang sudah dipercaya akan adanya hari-hari subur dan tidak
subur bagi wanita, karena itu cara metode kalender mempunyai sejarah yang
sudah tua pemakaiannya sebagai kontrasepsi zaman dulu. Metode kalender
hanya dapat memprediksi kapan masa subur dalam siklus menstruasinya
sehingga kemungkinan besar bisa hamil.
Metode kalender atau pantang berkala merupakan metode keluarga
berencana alamiah (KBA) yang paling tua. Pencetus KBA sistem kalender
adalah dr. Knaus (ahli kebidanan dari Vienna) dan dr. Ogino (ahli ginekologi
dari Jepang). Metode kalender ini berdasarkan pada siklus haid/menstruasi
wanita. Knaus berpendapat bahwa ovulasi terjadi tepat 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Sedangkan Ogino berpendapat bahwa ovulasi tidak
selalu terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi, tetapi dapat terjadi antara 12
atau 16 hari sebelum menstruasi berikutnya. Hasil penelitian kedua ahli ini
menjadi dasar dari KBA sistem kalender.
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi
sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak
melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.
KB sistem kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan
menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita. Sebab
pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa subur, atau lebih tepatnya
12-24 jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam ini dari
masa hidup sel telur rata-rata.
Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan
penggunaan sistem kalender setiap pasangan dimungkinkan dapat
merencanakan setiap kehamilannya. Berbeda dengan sistem kontrasepsi
lainnya, sistem kalender menjanjikan aneka kelebihan dan karena itu banyak
yang lebih menyukainya.
Contoh :
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan
siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah
mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami
isteri tidak boleh bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai
kondom atau sanggama terputus.
C.Keuntungan
a) Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami dan
tanpa biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat
kontrasepsi.
b) Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena bisa
dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai
alat kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat).
c) Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi
kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom misalnya.
Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat
berpantang selama masa subur.
2. Kerugian
Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak
dilakukan pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa
subur, karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan perhitungan sebab
masa suburpun terjadi secara alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa
menikmati hubungan suami istri secara bebas karena ada aturan yang
ditetapkan dalam sistem ini. Masa berpantang yang cukup lama dapat
membuat pasangan tidak bisa menanti dan melakukan hubungan pada waktu
berpantang.
Kerugian lain dari KB kalender adalah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi
sulit untuk ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14 ±2 hari sebelum hari
pertama haid yang akan datang. Dengan demikian pada wanita dengan haid
yang tidak teratur, saat terjadi ovulasi, sulit atau sama sekali tidak dapat
diperhitungkan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa pada wanita dengan
haid teratur oleh salah satu sebab (misalnya karena sakit) ovulasi tidak
datang pada saat semestinya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. KB sistem kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan
menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita.
2. Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa
wanita dalam siklus haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali
sebulan, dan biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14
dari haid yang akan datang. Sel telur dapat hidup selama 6-24 jam,
sedangkan sel mani selama 48-72 jam, jadi suatu konsepsi mungkin akan
terjadi kalau koitus dilakukan 2 hari sebelum ovulasi.
3. Keuntungan dari metode ini yaitu tidak memerlukan biaya, tidak
menimbulkan efek samping, dan tidak mengurangi kenikmatan saat
berhubungan karena pengaruh kondom.kelemahan metode ini yaitu sering
terjadi ketidakakuratan dalam perhitungan masa subur dan juga membatasi
suami istri untuk berhubungan karena aturan yang ada.
B.Saran
Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri
karena metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam
menjalankannya. Masa berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan
pasangan tidak bisa menanti sehingga melakukan hubungan pada waktu
masih berpantang. Tapi bukan masalah bila saja pasangan membiasakan
menggunakan kondom pada saat subur.
DAFTAR PUSTAKA