KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan kemurahannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang judul SYOK OBSTETRI,walaupun masih jauh dari
kesempurnaan.
Dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat membantu temanteman dalam hal ini mahasiswi jurusan kebidanan dalam rangka pemahaman
yang lebih seksama dari materi yang disajikan.
Dalam materi ini disajikan secara ringkas hal- hal yang perlu diketahui
yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Penulis sangat menyadari bahwa
apa yang disajikan ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun penulis yakin
bahwa sajian materi ini akan sdangat bermaanfaat bagi para mahsiswi guna
membantu kelancaran dan kemudahan dalam memahami materi yang disajikan.
Penulis senantiasa akan berupaya memperbaiki makalah ini sehingga kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan penulis guna
penyempurnaan makalah ini.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Makassar ,
A.
Oktober 2012
PENGERTIAN
1.
Syok adalah suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi darah ke dalam
jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan
dan tidak mampu mengeluarkan hasil metabolisme.
2. Syok ialah suatu yang keadaan yang timbul di mana sistem peredaran tubuh
terganggu sehingga tidak dapat memenuhi keperluan. Alat vital tubuh akan
kehilangan cairan dan zat zat yang di perlukannya. Akibatnya fungsi alat alat
vital itu pun terganggu. (120, Kartono Mohamad, Pertolongan Pertama, PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta)
3. Syok sulit di definisikan, Hal ini berhubungan dengan sindrom klinik yang di
namis, yang di tandai dengan perubahan sehubungan penurunan sirkulasi
volume darah yang menyebabkan ketidaksadaran jika tidak di tangani dapat
menyebabkan kematian. ( Tindakan paramedis tahap kegawatan dan
pertolongan pertama, edisi 2. Buku kedokteran EGC Muriei skeet, 203, 1993
jakarta ).
4. Syok adalah berkurangnya darah dalam peredaran darah umum dengan di
sertai gangguan pembuluh darah dalam jaringan pada tingkat pembuluh darah
kapiler jaringan tubuh. (AS. Keb pat. 2011, 82 ).
B.
1.
Syok Hemoragik
Adalah suatu syok yang disebabkan oleh perdarahan yang banyak. Akibat
perdarahan pada kehamilan muda, misalnya abortus, kehamilan ektopik dan
penyakit trofoblas (mola hidatidosa); perdarahan antepartum seperti plasenta
previa, solusio plasenta, rupture uteri, dan perdarahan pasca persalinan karena
atonia uteri dan laserasi jalan lahir.
2.
Syok Neurogenik
Yaitu syok yang akan terjadi karena rasa sakit yang berat disebabkan oleh
kehamilan ektopik yang terganggu, solusio plasenta, persalinan dengan forceps
atau persalinan letak sungsang di mana pembukaan serviks belum lengkap, versi
dalam yang kasar, firasat/tindakan crede, ruptura uteri, inversio uteri yang akut,
pengosongan uterus yang terlalu cepat (pecah ketuban pada polihidramnion),
dan penurunan tekanan tiba-tiba daerah splanknik seperti pengangkatan tibatiba tumor ovarium yang sangat besar.
3.
Syok Kardiogenik
Yaitu syok yang terjadi karena kontraksi otot jantungyang tidak efektif yang
disebabkan oleh infark otot jantung dan kegagalan jantung. Sering dijumpai pada
penyakit-penyakit katup jantung.
4.
Syok Endotoksik/septic
Syok Anafilatik
yaitu syok yang sering terjadi akibat alergi /hipersensitif terhadap obat-obatan.
Penyebab syok yang lain seperti emboli air ketuban, udara atau thrombus,
komplikasi anastesi dan kombinasi seperti pada abortus inkompletus (hemoragik
dan ensotoksin) dan kehamilan ektopik terganggu dan rupture uteri (hemoragik
dan neurogenik).
ETIOLOGI
a.
Pendarahan
b.
Abortus
c.
Infeksi berat
d.
Solusio Plasenta
e.
f.
g.
Inversio uteri
h.
Syok postular
i.
j.
1.
2.
3.
C. PATOFISIOLOGI
2.
Nadi berdenyut cepat ( Lebih dari 140 */menit ) Kemudian melemah,
lambat dan menghilang.
3.
4.
5.
6.
Mata penderita nampak hampa, tidak bercahaya dan manik
matanya/pupil ) melebar.
Adapun dari buku lain tanda tanda terjadinya syok obstetri yaitu :
1. Nadi cepat dan halus ( > 112 / menit )
2.Menurunnya tekanan darah ( diastotik < 60 )
3. Pernapasan cepat ( Respirasi > 32 / menit )
4. Pucat ( terutama pada konjungtiva palpebra, telapak tangan, bibir )
5. Berkeringat, gelisa, aptis / bingungan / pingsan / tidak sadar.
6. Penanganan awal sangat penting untuk menyelamatkan jiwa pasien.
E.
Pastikan jalan nafas bebas, bila tersedia, berikan oksigen melalui slang atau
mamasker dengan kecepatan 6-8 liter / menit.
3.
Tinggikan tungkai
Posisi demikian akan membantu beban kerja jantung bila setelah posisi tersebut,
ternyata pasien menjadi sesak, mungkin terjadi kegagalan jantung dan edema
paru. segeracairan
Pada keadaan seperti itu, turunkan lagi tungkai pada posisi datar / semula dan
tinggikan tubuh untuk mengurangi tekanan hidrostatik di paru.
4.
Berikan isotonic (Ringer Laktat atau garam fisiologis) 1 liter dalam 15-20 menit
kemudian lanjutkan hingga mencapai 3 liter (lihat kondisi pasien) dalam 2-3 jam.
Pada umumnya syok hipovelemik memerlukan tiga liter cairan untuk stabilisasi
atau mengembalikan cairan tubuh yang hilang. Jangan berikan cairan per oral.
5.
Tranfusi darah.
Pemeriksaan Labaratorium.
nitrogen urea darah. Ukur jumlah dan produksi urin, produksi dibawah 50 ml /
jam menunjukkan hipovolemia.
7. Antibiotik
Bila terdapat tanda-tanda infeksi (demam, menggigil, darah bercampur secret
berbau, hasil periksa apusan atau biakan darah) segera berikan antibiotika
spektrun luas.
Periksa dan bersihkan bekuan darah atau massa kehamilan didalam lumen
vagina disebabkan oleh sisa konsepsi dalam kavum uteri maka lakukan evakuasi
konsepsi dengan prosedur Aspirasi Vakum Manual (AVM)
F.
1.
2.
Pada langkah pertama ini semua informasi yang akurat dan lengkap dikumpulkan
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh
data dapat dilakukan melalui anamnesis. Pemeriksaan fisik sesuai dengan
kebutuhan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan khusus dan
pemeriksaan penunjang
2.
masalah : wanita merasa takut terhadap proses persalinan dan melahirkan yang
sudah tidak dapat di tunda lagi.
Diagnois kebidanan adalah diagnosis yag ditegakan bidan dalam lingkup praktik
kebidaan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis kebidanan.
3.
Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau segera melakukan
konsultasi atau melakukan penangan bersama dengan anggota tim kesehatan
yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan
kesinambungan dari proses penatalaksaan kebidanan. Jadi, penatalaksanan
bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi
selama hamil bersama bidan secara terus menerus, pada waktu wanita tersebut
dalam masa persalinan.
5.
Pada langkah ini di rencanakan asuhan yang menyeluruh dan ditentukan oleh
langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
penatalakasanana terhadap masalah yang telah di identifikasi atau antisipasi.
Pada langakah ini informasi atau data yang tidak lengkap dapat di lengkapi
6.
Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada langkah
ke-5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanana ini di lakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien atau anggota tim kesehatan lain.
Walaupun bidan tidak melakukan sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksaannya (mis, memastikan agar langkah pelaksanan
tepat). Dalam situasi ketika bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi, bidan tetap bertanggung jawab dalam
penatalaksaan asuhan klien sesuai rencana asuhan bersama yang menyeluruh.
Penatalaksaan yang efisien akan menyangkut waktu dan biaya serta
meningkatkan mutu dan asuhan klien. Kaji ulang apakah semua rencana asuhan
telah di laksanakan.
7.
Pada langakah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah di berikan,
meliputi apakah pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis dan
masalah. Rencana dianggap efektif jika memang benar efektif pelaksaannya.
(Fitramaya, Dokumentasi Kebidanan hal 115 - 119)
Subjektif
Data atau fakta yang merupakan informasi yang dikatakan oleh klien termasuk
biodata diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga
klien
b.
Objektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi, serta pemeriksaan laboratorium. Dan pemeriksaan ini di
peroleh dari pemeriksaan radio diagnostik
c.
Assessment
Planning
Kebidanan
Pencatatan dari
Asuhan Kebidana
Pendokumentasian
Asuhan Kebidanan
7 Langkah dari
Halen Varney
5 langkah
Kompetensi Kebidanan
Soap Notes
1.
Pengumpulan data
Data
Subjektif
Objektif
2.
3.
4.
Aessesment/diagnosa
Aessesment/diagnosa
5.
Membuat rencana
Planning :
a.
Konsul
b.
Tes Lab
c.
Rujukan
d.
Pendidikan
e.
Follow up
6.
Implementasi
Implementasi
7.
Evaluasi
Evaluasi
(sumber : salmah dkk. Tahun 2006, hal 171 174)
NO. Register
: 129327
Tanggal MRS
Tanggal Pengkajian
Nama
: Ny. K / Tn. S
Umur
: 29 tahun / 31tahun
Suku
: Makassar / Bugis
Agama
: Islam / Islam
Pendidikan
: SD/ SMP
Pekerjaan
: IRT / Wiraswasta
Lama Menikah
: 10 tahun
Alamat
SUBJEKTIF ( S )
1.
2.
3.
Jatuh dari kamar mandi 2 hari yamg lalu dengan posisi duduk.
4. Mulai timbul sejak Tanggal 28 Juni 2011 jam 13.00 Wita, keluar darah dari
jalan lahir sedikit-sedikit kemudian banyak, menggumpal dan kehitaman, setiap
15 menit ganti pembalut.
5.
8.
OBJEKTIF ( O )
1.
2.
3.
4.
TP 16 Januari 2012
5.
6.
a.
b.
Pernapasan
: 20 /menit
c.
Denyut nadi
:76/menit
d.
Suhu badan
: 36,8C
b.
Vulva / vagina
c.
Portio
: Lunak, tebal
d.
OUE / OUI
e. AD / CD T
umur kehamilan
f.
: Darah (+)
Pelepasan
b.
WBC
: 12.5 X 103/ml
c.
RBC
: 4,58 X106ml
d.
MCV
: 86,0 fl
e.
MCHC
: 33,5 g/ml
f.
PLT
: 323 X 103/ml
g.
CT
: 7 menit 15 detik
h.
BT
: 2 menit 30 detik
i.
GDS
: 103 mg /dl
j.
Plano Tes
: Positif
ASESSMENT ( A )
1.
G II P I A 0, Abortus spontan Inkomplit dengan masalah nyeri perut bagian
bawah dan kecemasan.
2.
PLANNING ( P )
Tanggal 04 Juli 2011 jam 10.56 Wita
1.
Menjelaskan pada ibu tentang keadaan kehamilannya bahwa kehamilannya
kali ini mengalami masalah dan tidak bisa dipertahankan lagi sehingga
membutuhkan penanganan yang tepat dan cepat untuk mencegah hal hal yang
fatal.
Hasil : Prosedur terlaksanakan dan ibu bisa mengerti dengan keadaan yang
dialami.
2.
Memasang infus RL
Hasil : Terpasang infus RL menetes dengan baik pada tangan sebelah kiri dengan
28 tetes/menit.
3.
Hasil :
a.
TD
: 90/60 mmHg
b.
: 20 /menit
c. N
: 76 /menit
b.
: 36,8C
4.
Menjelaskan tentang penyebab nyeri dan menganjurkan ibu untuk
melakukan tekhnik relaksasi bila timbul rasa nyeri.
Hasil : Prosedur terlaksanakan dan ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan/
perawat.
5.
Membantu ibu mengatur posisi syang nyaman sesuai dengan
kebutuhannya.
Hasil : Klien memilih berbaring dengan telentang
6.
8.
Hasil :
a. Jam 10.00 : Memberitahu pasien dan keluarga pasien bahwa akan
dilakukan tindakan operasi kuret kuret pada pukul 11.00
b. Jam 10.30 : Memasukkan oksitosin 10 unit ke dalam cairan infus RL 28
tetes/menit
9.
b.
c.
Tenaculum 1 buah
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Doek steril
j.
k.
l.
o.
Lampu sorot
10.
Hasil :
a.
Cefadroxil 2 1
b.
SF 1x 1
c.
Asam mefanamat 3 x 1
d.
Metyl erghometrin 3 1
Daftar Pustaka
Kartono Muhammad, 2001. Pertolongan Pertama, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Murei Skeet, 1993.Tindakan Paramedis Tahap Kegawatan dan Pertolongan
Pertama, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Asuhan Patologi, 2011.
Fitramaya, 2007. Dokumetasi Kebidanan
http://harlindalinda.blogspot.co.id/2012/11/makalah-syok-obstetri-askeb.html