Anda di halaman 1dari 4

2.5.

2 Fisiologi Tulang
1. Formasi kerangka, tulang membentuk kerangka tubuh untuk menentukan ukuran
tulang dan menyokong struktur tubuh yang lain.
2. Formasi sendi, tulang-tulang membentuk persendian yang bergerak dan tidak
bergerak tergantung dari kebutuhan fungsional. Sendi yang bergerak menghasilkan
bermacam-macam pergerakan tergantung kebutuhan.
3. Perlengketan otot, tulang-tulang menyediakan permukaan untuk tempat melekatnya
otot, tendon dan ligamentum. Untuk melaksanakan pekerjaan dibutuhkan suatu
tempat melekat yang kuat dan tempat tersebut disediakan oleh tulang.
4. Sebagai pengungkit, untuk bermacam-macam aktivitas selama pergerakan.
5. Penyokong berat badan, memelihara sikap tegak tubuh, menahan gaya tarikan dan
gaya tekanan yang terjadi pada tulang sehingga dapat menjadi kaku dan lentur.
6. Proteksi, tulang membentuk rongga yang mengandung dan melindungi struktur-
struktur yang halus seperti otak, medulla spinalis, jantung, paru paru, alat-alat dalam
rongga perut dan panggul.
7. Hemopoiesis, sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel fosfat.
Sebagian besar fosfor disimpan dalam tulang dan kalsium dilepas dalam darah bila
dibutuhkan.

Dan secara khusus tulang mempunyai fungsi yaitu sebagai berikut:

1. Sinus-sinus parasanalis, dapat menimbulkan nada khusus pada suara.


2. Email gigi, dikhususkan untuk menggigit, memotong dan menggilas makanan.
Email merupakan struktur yang terkuat dari tubuh manusia.
3. Tulang-tulang dalam telinga, sebagai alat pendengar dalam menginduksi
gelombang suara.
4. Panggul wanita, dikhususkan untuk memudahkan proses kelahiran bayi (Syaifuddin,
2009).
2.5.3 Klasifikasi Jaringan Tulang
Tubuh manusia memiliki kurang lebih 206 tulang dan belum termasuk dengan tulang di
gigi dan tulang kecil yang berada dalam tendon. Jaringan tulang tersebut beraneka ragam
dan memiliki kegunaannya masing-masing. Pada dasarnya terdapat tiga jenis jaringan
tulang dalam manusia, yaitu:

1 Jaringan tulang kompak Jenis jaringan tulang kompak terdiri dari lapisan luar yang
kuat, tahan lama, dan padat. Sebagian besar jenis jaringan tulang dalam tubuh manusia
adalah jaringan kompak.
2 Jaringan tulang spons Berbeda dengan tulang kompak, jaringan tulang jenis tulang
spons terdiri dari berbagai jaringan-jaringan yang berbentuk seperti gelondongan dan
lebih lentur, kurang padat, dan ringan.
3 Jaringan tulang subkondral Jaringan tulang ini terdapat pada bagian ujung tulang dan
terasa halus serta dilapisi dengan tulang rawan yang merupakan penghubung tulang
dengan organ tubuh lainnya (Syaifuddin, 2009).

2.5.4 Perkembangan dan Osifikasi Tulang

Perkembangan tulang berasal dari jenis perkembangan membranosa dan perkembangan


kartilago. Proses peletakan jaringan tulang (histogenesis) disebut osifikasi (penulangan).
Jika hal ini terjadi dalam suatu model selaput di mana penulangan intramembranosa dan
tulang-tulang yang dibentuk maka dinamakan tulang membrane. Tulang endocardial (tulang
kartilago) merupakan tulang-tulang yang berkembang dari penulangan suatu model tulang
rawan, penulangan ini dinamakan intrakartilaginosa (penulangan tidak langsung). Jenis-jenis
penulangan intramembranosa merupakan suatu proses yang mendesak, sedangkan
penulangan intrakartilaginosa merupakan proses yang berjalan perlahan-lahan dan
berencana (Syaifuddin, 2009)
2.5.5 Pusat Osifikasi

Awal pembentukan tulang terjadi pada bagian tengah dari suatu tulang yang disebut pusat
penulangan primer, selanjutnya terjadi penulangan sekunder. Pusat primer timbul sangat dini
pada kehidupan janin, hal ini terjadi akibat perangsangan genetic. Pusat penulangan sekunder
tampak pada ujung tulang Panjang dan tulang besar yang selalu tampak setelah kelahiran.
Perangsangan pusat sekunder dilaksanakan oleh tekanan atau tarikan ujung-ujung tulang.
Apabila anak sudah mulai bergerak, maka tekanan pada sendi terjadi pada ujung sendi
sehingga menimbulkan tarikan tendon pada tempat terjadinya tarikan, Hal ini paling banyak
terjadi pada masa pubertas dan setelah umur 20 tahun hanya terjadi sedikit.Rawan persendian,
pada bagian ujung epifise tersisa selapis tulang rawan hialin yang tidak menjadi tulang keras,
tetapi selalu tampak sebagai rawan persendian. Rawan ini tidak dibungkus oleh selaput
apapun. Rawan merupakan permukaan yang licin untuk membentuk sendi-sendi synovial
(bergerak bebas) (Syaifuddin, 2009).
2.5.6 Ujung Pertumbuhan Tulang

Epifise Bersatu dengan diafise biasanya terjadi pada umur 18-20 tahun. Pusat pusat
epifise (pusat penulangan sekunder) akan menyatu dengan diafise hingga terjadi tulang-
tulang yang lain. Pertumbuhannya terjadi secara terus menerus selama beberapa tahun
selama pertumbuhan ujung tulang yang lain berhenti. Korpus dari semua tulang panjang dan
besar memperlihatkan akhir dari suatu alur yang berfungsi sebagai lubang (foramen
nuticium) yang digunakan untuk memasukkan korpus sehingga pertumbuhan tulang-tulang
anggota gerak atas berjalan menuju siku, sedangkan anggota gerak bawah berjalan menuju
lutut, dengan demikian ujung pertumbuhan tulang berlawanan dengan arah jalan arteri
nutrisia (arteria nutricia)

Suplai peredaran darah tulang adalah sebagai berikut:

1 Suplai peredaran darah untuk tulang panjang adalah sebagai berikut:


a. Arteri nutrisia, arteri tunggal yang berbelok-belok masuk ke foramen nutrisia
menuju ke arah yang berlawanan untuk pertumbuhan tulang. Satu arteri dengan 1-
2 vena. Selama dalam korteks, arteri memberikan cabang-cabang menuju kanalis
hervers (saluran arteri pada tulang).
b. Arteri periosteale, arteri kecil yang menyuplai periosteum berjalan sepanjang
perlengketan oto.
c. Arteri metapisiale, rangkaian yang membentuk anastomosis di sekeliling sendi
yang disebut sirkulus vaskulosus, cabangnya masuk melalui foramina vaskularis
tempat keluarnya vena-vena epifise.
2 Suplai peredaran darah untuk tulang gepeng
Arteri epifise sebuah arteri nutrisia tunggal dan bercabang, sejumlah cabangnya
menyuplai substansia spongiosa dalam substansia kompakta tulang.
3 Suplai peredaran darah untuk tulang iga
Arteri nutrisia memasuki tulang distalis dari tuberculum kosta dan membagi diri
menjadi cabang-cabang anterior longus dan posterior brevis yang menyuplai seluruh
bagian tulang iga.
4 Suplai peredaran darah untuk tulang vertebra Terdapat dua buah arteri besar yang
memasuki permukaan posterior korpus vertebra. Arkus neuralis disuplai oleh
pembuluh darah yang memasuki prosesus transversesbercabang melalui prosesus
spinosus.

Anda mungkin juga menyukai