Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANCASILA

OLEH :

NAMA :YUNITA NGANA REBUWULA

TINGKAT : 1 A

POLTEKES KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pentingnya Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa” ini dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah Pancasila. Saya berharap
makalah ini dapat memberikan informasi mengenai pentingnya pendidikan Pancasila bagi
mahasiswa.Dalam penulisan makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih Ibu Antonetha
Rosni Hunggumila, SST., M .Kes selaku dosen Rekan-rekan yang mengikuti mata perkuliahan.
Semua pihak yang ikut membantu dalam proses penyusunan makalah “Pentingnya Pendidikan
Pancasila Bagi Mahasiswa”, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Dalam penulisan
makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sepenuhnya sempurna baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis masih
terbatas. Tapi penyusun berharap tugas ini dapat berguna bagi para pembacanyas ekarang atau
masa depan dan menjadi pengalaman yang berharga bagi penyusun dalam proses pembuatannya.
Kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan.

Waingapu, 15 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………...2

1.3 Tujuan……………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Dasar Pelaksanaan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi…………….3

2.2 Tujuan Pendidikan Pancasila……………………………………………….3

2.3 Pengaruh Pendidikan Pancasila Terhadap Barbagai Masalah di Indonesia..5

BAB III
PENUTUPKesimpulan……………………………………………………………………...7

Saran…………………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi saat ini, komunikasi dan teknologi berkembang pesat khususnya
media elekronik yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan generasi muda yang
cenderung tidaksesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Munculnya fenomena yang
dapat mengancam ideologi Negara saat ini sudah terlihat dimana seorang Putri Indonesia
2015 Anindya Kusumasalah satu lulusan Universitas di Semarang Jawa Tengah
menggunakan kaos palu-arit, Artispenyanyi dangdut Zaskia Gotik (tanpa mengenyam
pendidikan di Perguruan Tinggi) yangmelecehkan Pancasila, Pemasangan gambar palu arit
dalam bentuk bendera, stiker, dan logoatribut PKI di kamar kost Mahasiswa yang baru baru
ini terjadi dan menjadi sumber keresahan dan sangat mengancam ideologi bangsa
(Gredinant, 2017). Selain itu, kurangnya sikap motivasi tinggi mahasiswa dalam
mengerjakan sesuatu,kurang ingin melakukan kegiatan yang menambah kompetensi,
kurang bersemangat, kurang berorganisasi, kurang berprestasi, kurang empati terhadap
kegiatan sosial dan kurang kreatif merupakan cerminan dari rendahnya pengetahuan
mahasiswa dalam memahami dan mengimplementasikan nilai nilai bela Negara
dalam kehidupan sehari hari (Noor, 2016).Akhir-akhir ini menurut (Kristiawan,
2016) dengan kemutakhiran teknologi informasi dankomputer sekarang ini, juga banyak
terjadi karakter negatif di kalangan mahasiswa, antaralain :
1) menulis tugas makalah hanya mengunduh dari internet;
2) mereplikasi skripsi hasilkarya orang lain;
3) menjawab soal ujian dengan bantuan HP yang dapat tersambung
denganinternet.Fenomena di atas, sedikit menggambarkan pudarnya rasa
Nasionalisme dan semangatberprestasi generasi muda saat ini yang tentu
sangat membahayakan ketahanan Negara.Sebagaimana yang dikemukakan oleh
(Friedman, 2009) bahwa kekuatan ekonomi Negaraditentukan oleh kekuatan
pertahanan Negara. Oleh karena itu, sangat penting dan mendesakuntuk melakukan
kajian terhadap pentingnya pendidikan pancasila di lingkungan PerguruanTinggi,
baik kajian teori, maupun pelaksanaannya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka ditentukanlah rumusan masalah dalam makalah iniadalah
sebagai berikut :
1. Apa yang mendasari pentingnya pendidikan Pancasila bagi mahasiswa?
2. Apa tujuan diadakannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi?
3. Bagaimana pengaruh pendidikan Pancasila terhadap berbagai masalah yeng terjadi di
Indonesia saat ini?
1.3 Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah tersebut, maka ditentukanlah tujuan dalam makalah ini adalahsebagai
berikut :
1. Mengetahui hal-hal yang mendasari pentingnya pendidikan pancasila bagi
mahasiswa
2. Mengetahui apa tujuan dari pengajaran pendidikan Pancasila
3. Mengetahui pengaruh pendidikan Pancasila terhadap berbagai masalah yang terjadi
diIndonesia2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi


Dasar Pelaksanaan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi Penyelenggaraan
pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di perguruan tinggi ditegaskan dalam Surat
Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 914/E/T/2011,tertanggal 30 Juni 2011,
ditentukan bahwa perguruan tinggi harus menyelenggarakan pendidikan Pancasila
minimal 2 (dua) SKS atau dilaksanakan bersama mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan dengan nama pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan(PPKn)
dengan bobot minimal 3 (tiga) SKS. Selanjutnya, Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 2012, tentang pendidikan tinggi, memuat penegasan tentang pentingnya
dan ketentuan penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagaimana termaktual dalam pasal-
pasal berikut:1. Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia,dan Bhinneka Tunggal Ika.2. Pasal 35 ayat (3) menegaskan ketentuan bahwa
kurikulum pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat mata
kuliah: agama, Pancasila,kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.Dengan demikian,
berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang- UndangRepublik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012, ditegaskan bahwa penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi itu
wajib diselenggarakan dan sebaiknya diselenggara kansebagai mata kuliah yang berdiri sendiri
dan harus dimuat dalam kurikulum masing-masing perguruan tinggi. Dengan demikian,
keberadaan mata kuliah pendidikan Pancasila merupakan kehendak negara, bukan
kehendak perseorangan atau golongan, demi terwujudnya tujuan negara.

2.2. Tujuan Pendiidikan Pancasila

Tujuan Pendidikan Pancasila sangat penting diselenggarakan di perguruan


tinggi.Berdasarkan SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3, Ayat (2) bahwa
kompetensi 3 yang harus dicapai mata kuliah pendidikan Pancasila yang merupakan bagian dari
mata kuliahpengembangan kepribadian adalah menguasai kemampuan berpikir, bersikap
rasional,dandinamis, serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual dengan cara
mengan tarkan mahasiswa :

1. Agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati
nuraninya;
2. Agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan
sertacara-cara pemecahannya;
3. Agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni;
4. Agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang persatuan Indonesia.

Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional, mempunyai tujuan


mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas, berdedikasi tinggi, dan
bermartabat agar :

1. menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur;
3. memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab sesuai hari nurani;
4. mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni; serta
5. mampu ikut mewujudkan kehidupan yang cerdas dan berkesejahteraan bagi bangsanya.

Secara spesifik, tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah


untuk :

1. memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa


melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
2. memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar
Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, dan
membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
3. mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi
terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui
system pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara RI Tahun
1945.
4. membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai- nilai
ketuhanan,kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan kesatuan bangsa, serta
penguatan.

masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan


Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa
Indonesia (Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2013: viii).

2.3 Pengaruh Pendidikan Pancasila Terhadap Berbagai Masalah di Indonesia Pendidikan


Pancasila tidak hanya merupakan sebuah teori yang dipelajari daritingkat Sekolah
Dasar hingga ke Perguruan Tinggi saja, melainkan diperlukan pengamalannya pada
kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat dan berbangsa.Banyaknya masalah yang
terjadi di Indonesia sedikit banyak berpengaruh terhadap pemahaman seseorang pada
Pendidikan Pancasila yang telah dipelajari. Berikut beberapa masalah yang seringkali terjadi
di Indonesia :

1. Kasus Sara yang Merajalela Indonesia adalah negara dengan suku bangsa,
agama, dan budaya yang beragam.Dilingkungan tempat tinggal kita, mungkit
telah memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap perbedaan-perbadaan tersebut.
Tapi, dibeberapa tempat masih banyak yang tidak dapat menerima adanya
perbedaan dan melakukan diskriminasi terhadap kaum minoritas. Sebut saja
beberapa masalah yang terjadi belakangan ini terkait sara seperti,penolakan pemimpin
yang memiliki agama yang berbeda dengan mayoritas penduduknya, pembakaran
tempat ibadah, terorisme, pertikaian antar suku, saling ejek agama dimedia sosial, dan
masih banyak lagi. Kita sebagai bangsa Indonesia harusnya dapat menyadari persamaan
latar belakang, tujuan, dan nasib. Sehingga dapat terciptarasa persatuan yang kuat
2. Korupsi Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara
yang terkenal dimata dunia karena tingginya tingkat korupsi yang terjadi.
Korupsi tidak hanyadilakukan oleh pejabat kelas atas didaerah pusat saja, tapi juga
oleh pejabat didaerah kecil. Hal ini menyebabkan kerugian negara yang amat besar
yang menyengsarakan rakyat dan menimbulkan berbagai masalah sosial seperti
kemiskinan, kesenjangan sosial, kualitas pendidikan yang rendah, tingkat kriminalitas
yang tinggi, pengangguran,dan banyaknya daerah tertinggal yang tidak mendapat
fasilitas yang layak. Sebenarnya,negara kita memiliki dana yang cukup untuk
mensejahterakan rakyatnya, te tapi karenaulah para koruptor, uang negara menjadi
terbuang sia-sia dan menyengsarakan penduduk. Namun, penanganan terhadap para
koruptor di Indonesia kurang tegas. Jikakita melihat tindakan yang diambil negara
Arab Saudi yang memberlakukan potongtangan, ataupun negara Tiongkok yang
menghukum mati para Koruptor di negaranya, diIndonesia tidak dapat diberlakukan
hal yang demikian dikarenakan adanya HAM.Namun, apakah mencuri uang rakyat
bukan merupakan pelanggaran HAM?
3. Penegakan Hukum yang LemahIndonesia merupakan negara hukum. Namun, seperti
kasus yang sudah-sudah, kebanyakan dari mereka yang dihukum adalah rakyat kecil.
Ini dikarenakan hukum di Indonesia yang tidak adil, yang lancip terhadap rakyat
kecil, tumpul kepada masyarakat kelas atas.Hukum seringkali disalah gunakan oleh para
praktisi hukum yang dapat disuap, sehingga rakyat kecil yang tidak mempunyai uang,
tidak dapat berbuat apa-apa, dan pasrah untukdihukum bersalah.
4. Pengelolaan Sumber daya yang Buruk Indonesia dengan segala kekayaan alamnya
mulai dari daratan hingga lautan, merupakan negara yang sangat potensial dan memiliki
kekayaan yang tak terhingga. Karena itulah,banyak dari negara asing yang melirik
Indonesia, dan mulai melakukan eksploitasi terhadap alam Indonesia. Sayangnya,
banyak dari kita sebagai masyarakat Indonesia,terutama generasi muda, yang kurang
menyadari bahkan cenderung mengabaikan halini.Tidak hanya sumber daya
alamnya saja, dengan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia,seharusnya Indonesia
tak perlu lagi memikirkan masalah Sumber daya manusia lagiuntuk mengelola
negara. Akan tetapi, sebagian besar perusahaan justru mempekerjakantenaga kerja asing,
yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di Indonesia.Beberapa contoh
masalah yang terjadi di Indonesia seperti diatas, akhirnya menjadi masalah yang
berelanjutan dan tidak kunjung usai. Solusinya, generasi muda di Indonesia harus
mengamalkan setiap pembelajaran yang didapat dari Pendidikan Pancasila, pengamalan
terhadap sila-sila pancasila merupakan salah satu pemecahan paling tepat terhadap
masalah-masaalh diatas. Semua tergantung dari pribadi masyarakat Indonesia sendiri.
Apakah maustuck dalam keadaan Indonesia yang seperti sekarang, atau mau berubah ke
arah yang lebih baik.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tujuan diadakannya pembelajaran pendidikan Pancasila ini tidak lain karena


ingin menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Hal ini
jelas seperti yang disebutkan dalam landasan pendidikan Pancasila. Kita tentu tidak ingin
masalah-masalah di Indonesia yang berhubungan dengan Pendidikan Pancasila ini kembali
terjadi di masa depan. Pastinya kita berharap Indonesia menjadi lebih baik nantinya. Tidak ada
lagi masalah sosial seperti kemiskinan dan kualitas pendidikan yang rendah, banyaknya kasus
sara, korupsi yang merajalela, dan daerah-daerah yang semakin tertinggal dan
diabaikan oleh pemerintah pusat. Jadi, butuh partisipasi dari masyarakat khususnya
mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan tinggi negeri ini untuk dapat mengamalkan
pembelajaran yang dipelajari dari pendidikan Pancasila

3.2 Saran

Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih mengefisienkan


pembelajaran Pendidikan Pancasila ini. Pendidikan Pancasila dinilai masih kurang,
denganpembelajaran yang hanya diadakan satu kali dalam seminggu. Sebaiknya pembelajaran
lebih diefektifkan lagi. Masyarakat juga harus lebih berpartisipasi dalam pelaksanaan Pendidikan
Pancasila, harus dapat memahami dan mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari bukanhanya
menjadi sebatas teori didalam kelas saja. Kita sebagai masyarakat juga harus
mendukung setiap upaya dari pemerintah dalam mengatasi setiap permasalahan di negeri ini.
Sehingga dapat tercipta Indonesia yang lebih baik kedepannya

DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, Roeslan. 1979. Pengembangan Pancasila Di Indonesia. Jakarta: Yayasan


Idayu.Admoredjo, Sudjito bin. 2009. Negara Hukum dalam Perspektif Pancasila. Makalah dalam
Kongres Pancasila di UGM Yogyakarta, 30 --31 Mei s.d. 1 Juni 2009.Ali, As’ad Said. 2009.
Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta: Pustaka LP3ES.Asdi, Endang Daruni.
2003.

Anda mungkin juga menyukai