Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

(LATAR BELAKANG PERKULIAHAN PENDIDIKAN PANCASILA


DI PERGURUAN TINGGI)

OLEH :
CHELSY DWI MAHARANI (1910251008)
AZIZAH
ANGGI
NISA

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan "Latar Belakang perkuliahan
pendidikan Pancasila di perguruan tinggi". Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Meskipun banyak hambatan yang penyusun alami dalam
proses pengerjaannya, namun akhirnya kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui pentingnya pendidikan Pancasila,
mengapa perlu diadakan perkuliahan mengenai pendidikan Pancasila, kami sajikan makalah ini dari
berbagai sumber.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
bagi pembaca.

Padang, 27 Januari 2020

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………...2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Dasar Pelaksanaan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi…………….3
2.2 Tujuan Pendidikan Pancasila……………………………………………….3
2.3 Pentingnya pendidikan Pancasila…………………………………………..5
2.4 Pengaruh Pendidikan Pancasila Terhadap Barbagai Masalah di Indonesia..6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………………...9
Saran…………………………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………....10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, komunikasi dan teknologi berkembang pesat khususnya media
elekronik yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan generasi muda yang cenderung tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Munculnya fenomena yang dapat mengancam
ideologi Negara saat ini sudah terlihat dimana seorang Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma
salah satu lulusan Universitas di Semarang Jawa Tengah menggunakan kaos palu-arit, Artis
penyanyi dangdut Zaskia Gotik (tanpa mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi) yang
melecehkan Pancasila, Pemasangan gambar palu arit dalam bentuk bendera, stiker, dan logo
atribut PKI di kamar kost Mahasiswa yang baru baru ini terjadi dan menjadi sumber keresahan
dan sangat mengancam ideologi bangsa (Gredinant, 2017).
Selain itu, kurangnya sikap motivasi tinggi mahasiswa dalam mengerjakan sesuatu,
kurang ingin melakukan kegiatan yang menambah kompetensi, kurang bersemangat, kurang
berorganisasi, kurang berprestasi, kurang empati terhadap kegiatan sosial dan kurang kreatif
merupakan cerminan dari rendahnya pengetahuan mahasiswa dalam memahami dan
mengimplementasikan nilai nilai bela Negara dalam kehidupan sehari hari (Noor, 2016).
Akhir-akhir ini menurut (Kristiawan, 2016) dengan kemutakhiran teknologi informasi dan
komputer sekarang ini, juga banyak terjadi karakter negatif di kalangan mahasiswa, antara
lain: (1) menulis tugas makalah hanya mengunduh dari internet; (2) mereplikasi skripsi hasil
karya orang lain; (3) menjawab soal ujian dengan bantuan HP yang dapat tersambung dengan
internet.
Dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di era reformasi, belum
terlihat jelas upaya mewujudkan nilai-nilai Pancasila secara sungguh-sungguh. Segala
kegagalan dalam rangka mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan, disebabkan
tidak adanya kesungguhan mewujudkan pembangunan yang mengacu pada nilai-nilai visioner
Pancasila.
Fenomena di atas, sedikit menggambarkan pudarnya rasa Nasionalisme dan semangat
berprestasi generasi muda saat ini yang tentu sangat membahayakan ketahanan Negara.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Friedman, 2009) bahwa kekuatan ekonomi Negara

1
ditentukan oleh kekuatan pertahanan Negara. Oleh karena itu, sangat penting dan mendesak
untuk melakukan kajian terhadap pentingnya pendidikan pancasila di lingkungan Perguruan
Tinggi, baik kajian teori, maupun pelaksanaannya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka ditentukanlah rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang mendasari pentingnya pendidikan Pancasila bagi mahasiswa?
2. Apa tujuan diadakannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi?
3. Mengapa penting diadakan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi?
4. Bagaimana pengaruh pendidikan Pancasila terhadap berbagai masalah yeng terjadi di
Indonesia saat ini?

1.3 Tujuan Makalah

Dari rumusan masalah tersebut, maka ditentukanlah tujuan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui hal-hal yang mendasari pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa
2. Mengetahui apa tujuan dari pengajaran pendidikan Pancasila
3. Mengetahui alasan pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi
4. Mengetahui pengaruh pendidikan Pancasila terhadap berbagai masalah yang terjadi di
Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar Pelaksanaan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi

Penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di perguruan tinggi


ditegaskan dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 914/E/T/2011,
tertanggal 30 Juni 2011, ditentukan bahwa perguruan tinggi harus menyelenggarakan
pendidikan Pancasila minimal 2 (dua) SKS atau dilaksanakan bersama mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan dengan nama pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan
(PPKn) dengan bobot minimal 3 (tiga) SKS. Selanjutnya, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 tahun 2012, tentang pendidikan tinggi, memuat penegasan tentang
pentingnya dan ketentuan penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagaimana termaktub
dalam pasal-pasal berikut:
1. Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan Bhinneka Tunggal Ika.
2. Pasal 35 ayat (3) menegaskan ketentuan bahwa kurikulum pendidikan tinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat mata kuliah: agama, Pancasila,
kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.
Dengan demikian, berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang- Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, ditegaskan bahwa penyelenggaraan pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi itu wajib diselenggarakan dan sebaiknya diselenggarakan
sebagai mata kuliah yang berdiri sendiri dan harus dimuat dalam kurikulum masing-masing
perguruan tinggi. Dengan demikian, keberadaan mata kuliah pendidikan Pancasila
merupakan kehendak negara, bukan kehendak perseorangan atau golongan, demi
terwujudnya tujuan negara.

2.2 Tujuan Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila sangat penting diselenggarakan di perguruan tinggi.


Berdasarkan SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3, Ayat (2) bahwa kompetensi
yang harus dicapai mata kuliah pendidikan Pancasila yang merupakan bagian dari mata

3
kuliah pengembangan kepribadian adalah menguasai kemampuan berpikir, bersikap
rasional, dan dinamis, serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual dengan cara
mengantarkan mahasiswa:
1. agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati
nuraninya;
2. agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta
cara-cara pemecahannya;
3. agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni;
4. agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang persatuan Indonesia.
Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional, mempunyai tujuan
mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas, berdedikasi tinggi, dan
bermartabat agar:
1. menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur;
3. memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab sesuai hari nurani;
4. mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni; serta
5. mampu ikut mewujudkan kehidupan yang cerdas dan berkesejahteraan bagi bangsanya.
Secara spesifik, tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi
adalah untuk:
1. memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
2. memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila
kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, dan membimbing untuk
dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui sistem
pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.
4. membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai- nilai ketuhanan,
kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan kesatuan bangsa, serta penguatan
masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan

4
Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal daneksternal masyarakat
bangsa Indonesia (Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2013: viii).

2.3 Pentingnya Pendidikan Pancasila


Pendidikan Pancasila sangat di perlukan untuk membentuk karakter manusia yang
professional dan bermoral. Hal tersebut dikarenakan perubahan dan infiltrasi budaya asing
yang bertubi-tubi mendatangai masyarakat insonesia bukan hanya terjadi dalam masalah
pengetahuan dan teknologi, melainkan juga berbagai aliran (mainstream) dalam berbagai
kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila diselenggarakan agar masyarakat
khusunya generasi muda tidak tercabut dari akar kebudayaan yang menjadi identitas suatu
negara dan sekaligus pembeda antara satu bangsa dan bangsa lain.
Dengan demikian, pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas
akademik mahasiwa dalam berperan serta membangun pemahaman masyarakat, antara lain :
1. Kesadaran gaya hidup dan cinta produk dalam negeri
2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang
3. Kesadaran pentingnya semngat kesatuan persatuan (solidariras) nasional
4. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan
5. Kesadaran pentingnya kesehatan mental bangsa
6. Kesadaran tentang pentingnya penegakkan hokum
7. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideology Pancasila
Penanaman dan penguatan nasional tentang hal tersebut sangat penting agar tidak membuat
bangsa ini menjadi musnah. Punahnya suatu bangsa terjadi karena emat “I”, yaitu indutri,
investasi, individu, dan infirmasi (Ohmae, 2002)
Urgensi pendidikan Pancasila, yaitu memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa
sehingga menjadi dorongan pokok dan bintang petunjuk jalan bagi calon pemegang tongkat
estafet kepemimpinan bangsa di berbagai bidang dan tingkatan. Selain itu, agar calon
pemegang tongkat estafet kepemimpinan tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham asing
yang dapat mendorong untuk tidak dijalankan nilai-nilai Pancasila. Pentingnya pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi adalah untuk mejawab tantangan dunia dengan
mempersiapkan warga negara yang mempunyai pengetahuan, pemahaman, penghargaan,
penghayatan, komitmen, dan pola pengalaman Pancasila. Hal tersebut ditunjukkan untuk
melahirkan lulusan yang menjadi kekuatan inti pembangunan dan pemegang estafet
kepemimpinan bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

5
2.4 Pengaruh Pendidikan Pancasila Terhadap Berbagai Masalah di Indonesia

Pendidikan Pancasila tidak hanya merupakan sebuah teori yang dipelajari dari
tingkat Sekolah Dasar hingga ke Perguruan Tinggi saja, melainkan diperlukan
pengamalannya pada kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat dan berbangsa.
Banyaknya masalah yang terjadi di Indonesia sedikit banyak berpengaruh terhadap
pemahaman seseorang pada Pendidikan Pancasila yang telah dipelajari. Berikut beberapa
masalah yang seringkali terjadi di Indonesia :
8. Kasus Sara yang Merajalela
Indonesia adalah negara dengan suku bangsa, agama, dan budaya yang beragam.
Dilingkungan tempat tinggal kita, mungkit telah memiliki rasa toleransi yang tinggi
terhadap perbedaan-perbadaan tersebut. Tapi, dibeberapa tempat masih banyak yang
tidak dapat menerima adanya perbedaan dan melakukan diskriminasi terhadap kaum
minoritas. Sebut saja beberapa masalah yang terjadi belakangan ini terkait sara seperti,
penolakan pemimpin yang memiliki agama yang berbeda dengan mayoritas
penduduknya, pembakaran tempat ibadah, terorisme, pertikaian antar suku, saling ejek
agama dimedia sosial, dan masih banyak lagi. Kita sebagai bangsa Indonesia harusnya
dpat menyadari persamaan latar belakang, tujuan, dan nasib. Sehingga dapat tercipta
rasa persatuan yang kuat.

9. Korupsi
Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal
dimata dunia karena tingginya tingkat korupsi yang terjadi. Korupsi tidak hanya
dilakukan oleh pejabat kelas atas didaerah pusat saja, tapi juga oleh pejabat didaerah
kecil. Hal ini menyebabkan kerugian negara yang amat besar yang menyengsarakan
rakyat dan menimbulkan berbagai masalah sosial seperti kemiskinan, kesenjangan
sosial, kualitas pendidikan yang rendah, tingkat kriminalitas yang tinggi, pengangguran,
dan banyaknya daerah tertinggal yang tidak mendapat fasilitas yang layak. Sebenarnya,
negara kita memiliki dana yang cukup untuk mensejahterakan rakyatnya, tetapi karena
ulah para koruptor, uang negara menjadi terbuang sia-sia dan menyengsarakan
penduduk. Namun, penanganan terhadap para koruptor di Indonesia kurang tegas. Jika
kita melihat tindakan yang diambil negara Arab Saudi yang memberlakukan potong
tangan, ataupun negara Tiongkok yang menghukum mati para Koruptor di negaranya, di
6
Indonesia tidak dapat diberlakukan hal yang demikian dikarenakan adanya HAM.
Namun, apakah mencuri uang rakyat bukan merupakan pelanggaran HAM?

10. Penegakan Hukum yang Lemah


Indonesia merupakan negara hukum. Namun, seperti kasus yang sudah-sudah,
kebanyakan dari mereka yang dihukum adalah rakyat kecil. Ini dikarenakan hukum di
Indonesia yang tidak adil, yang lancip terhadap rakyat kecil, tumpul kepada masyarakat
kelas atas. Hukum seringkali disalahgunakan oleh para praktisi hukum yang dapat
disuap, sehingga rakyat kecil yang tidak mempunyai uang, tidak dapat berbuat apa-apa,
dan pasrah untuk dihukum bersalah.

11. Pengelolaan Sumber daya yang Buruk


Indonesia dengan segala kekayaan alamnya mulai dari daratan hingga lautan,
merupakan negara yang sangat potensial dan memiliki kekayaan yang tak terhingga.
Karena itulah, banyak dari negara asing yang melirik Indonesia, dan mulai melakukan
eksploitasi terhadap alam Indonesia. Sayangnya, banyak dari kita sebagai masyarakat
Indonesia, terutama generasi muda, yang kurang menyadari bahkan cenderung
mengabaikan hal ini.
Tidak hanya sumber daya alamnya saja, dengan banyaknya jumlah penduduk di
Indonesia, seharusnya Indonesia tak perlu lagi memikirkan masalah Sumber daya
manusia lagi untuk mengelola negara. Akan tetapi, sebagian besar perusahaan justru
mempekerjakan tenaga kerja asing, yang menyebabkan tingginya angka pengangguran
di Indonesia.

12. Masalah kesadaran perpajakan


Kesadaran perpajakan menjadi permasalahan utama bangsa, karena uang dari pajak
menjadi tulang punggung pembiayaan pembangunan. Masalah yang muncul adalah
masih banyak wajib pajak perorangan maupun badan (lembaga/instansi/perusahaan/dan
lain-lain) yang masih belum sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

13. Masalah dekadensi moral


Fenomena materialism, pragmatism, dan hedonism makin menggejala dalam kehidupan
bermasyarakat. Paham-paham tersebut mengikis moralitas dan akhlak masyarakat,

7
khusunya generasi muda. Begitu banyak tontonan yang bukan hanya mengajarkan
kekerasan, melainkan juga perilaku yang tidak bermoral seperti pengkhianatan dan
perilaku pergaulan bebas.

14. Masalah narkoba


Dampak negative dari letak geografis, dilihat dari kacamata bandar narkoba, Indonesia
strategis dalam hal pemasaran obat-obatan terlarang. Tidak sedikit bandar narkoba
warga negara asing yang tertangkap membawa zat terlarang ke negeri ini. Namun,
sanksi yang diberikan terkesan kurang tegas sehingga tidak menimbulkan efek jera.

15. Masalah terorisme


Asal mula dari kelompok terorisme itu tidak begitu jelas di Indonesia. Namun, faktanya
terdapat beberapa kelompok teroris yang sudah tertangkap dan di penjarakan
berdasarkan hokum yang berlaku. Para terorsme tersebut melakukan kekerasan kepada
orang lain dengan melawan hukum dan mengatasnamakan agama. Agama yang
sejatinya menuntun manusia berperilaku santun dan penuh kasih sayang, di tangan
teroris, agama menjadi keyakinan yang bengis tanpa belas kasih terhadap semua.

Beberapa contoh masalah yang terjadi di Indonesia seperti diatas, akhirnya menjadi
masalah yang berelanjutan dan tidak kunjung usai. Solusinya, generasi muda di Indonesia
haru mengamalkan setiap pembelajaran yang didapat dari Pendidikan Pancasila, pengamalan
terhadap sila-sila pancasila merupakan salah satu pemecahan paling tepat terhadap masalah-
masaalh diatas. Semua tergantung dari pribadi masyarakat Indonesia sendiri. Apakah mau
stuck dalam keadaan Indonesia yang seperti sekarang, atau mau berubah ke arah yang lebih
baik.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tujuan diadakannya pembelajaran pendidikan Pancasila ini tidak lain karena ingin
menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Hal ini
jelas seperti yang disebutkan dalam landasan pendidikan Pancasila. Kita tentu tidak ingin
masalah-masalah di Indonesia yang berhubungan dengan Pendidikan Pancasila ini kembali
terjadi di masa depan. Pastinya kita berharap Indonesia menjadi lebih baik nantinya. Tidak
ada lagi masalah sosial seperti kemiskinan dan kualitas pendidikan yang rendah, banyaknya
kasus sara, korupsi yang merajalela, dan daerah-daerah yang semakin tertinggal dan
diabaikan oleh pemerintah pusat. Jadi, butuh partisipasi dari masyarakat khususnya
mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan tinggi negeri ini untuk dapat mengamalkan
pembelajaran yang dipelajari dari pendidikan Pancasila.

3.2 Saran

Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih mengefisienkan


pembelajaran Pendidikan Pancasila ini. Pendidikan Pancasila dinilai masih kurang, dengan
pembelajaran yang hanya diadakan satu kali dalam seminggu. Sebaiknya pembelajaran ebih
diefektifkan lagi. Masyarakat juga harus lebih berpartisipasi dalam pelaksanaan Pendidikan
Pancasila, harus dapat memahami dan mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari bukan
hanya menjadi sebatas teori didalam kelas saja. Kita sebagai masyarakat juga harus
mendukung setiap upaya dari pemerintah dalam mengatasi setiap permasalahan di negeri
ini. Sehingga dapat tercipta Indonesia yang lebih baik kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, Roeslan. 1979. Pengembangan Pancasila Di Indonesia. Jakarta: Yayasan Idayu.

Admoredjo, Sudjito bin. 2009. Negara Hukum dalam Perspektif Pancasila. Makalah dalam
Kongres Pancasila di UGM Yogyakarta, 30 --31 Mei s.d. 1 Juni 2009.

Ali, As’ad Said. 2009. Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Asdi, Endang Daruni. 2003. Manusia Seutuhnya Dalam Moral Pancasila. Jogjakarta: Pustaka Raja.

Putri Tri Endang Sungkowo. 2015. Pentingnya Pendididkan Pancasila sebagai materi
pembelajaran di perguruan tinggi. Malang: STTM.

Munir Misnal, dkk, 2016. Buku Ajar Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila. Jakarta:
kemenristekdikti.

Ahmad, S., Kristiawan, M., Tobari, T., & Suhono, S. 2017. Desain Pembelajaran SMA Plus Negeri
2 Banyuasin III Berbasis Karakter Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Iqra (Educational Journal),
2(2), 403-432.

Bakry, Noor Ms. 2010. Pendidikan Pancasila. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Darmodiharjo, Darjidkk. 1991. Santiaji Pancasila: Suatu Tinjauan Filosofis, Historis dan Yuridis
Konstitusional. Surabaya: Usaha Nasional.

http://hanifanrazikah.blogspot.co.id/2016/05/pancasila-solusi-dari-10-permasalahan.html

http://www.kompasiana.com/agusprasetyo/landasan-tujuan-visi-misi-dan-kompetensi-
penyelenggaraan-pendidikan-pancasila-di-perguruan-tinggi_550ad6e4813311490eb1e69a

http://veraryanty.blogspot.co.id/2015/04/landasan-hukum-dan-tujuan-pendidikan.html

10

Anda mungkin juga menyukai