Anda di halaman 1dari 3

D.

Esensi dan Urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara

1. ESENSI DAN URGENSI KETAHANAN NASIONAL


Pengertian Urgensi – Pengertian Urgensi jika dilihat dari bahasa latin bernam “urgere”
yaitu (kata kerja) yang berarti mendorong, dan jika dilihat dari bahasa inggris bernama
“urgent” yang memiliki arti (kata sifat) dan dalam dalam bahasa indonesia “urgensi” (kata
benda). Istilah Urgensi menunjuk pada sesuatu yang mendorong kita, yang
memaksa kita untuk diselesaikan dengan demikian mengandaikan ada suatu masalah
dan harus segera ditindak lanjuti. Pengertian esensi: esensi adalah inti atau hakikat. Bisa
juga disebut sebagai ‘hal yang pokok’dari sesuatu’.

Esensi dari ketahanan nasional pada hakikatnya adalah kemampuan yang dimiliki bangsa
dan negara dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang dewasa ini spektrumnya semakin
luas dan kompleks. Esensi dan Urgensi Bela Negara Terdapat hubungan antara ketahanan
nasional dengan pembelaan negara atau bela negara. Bela negara merupakan perwujudan
warga negara dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan ketahanan nasional bangsa
Indonesia. Keikutsertaan warga negara dalam upaya menghadapi atau menanggulagi
ancaman dilakukan dalam wujud upaya bela negara

2. KONSEP DAN URGENSI BELA NEGARA

Bela negara adalah sikap, tekad dan juga perilaku warga negara yang dilakukan secara
menyeluruh, teratur serta terpadu dan juga dijiwai oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk menjamin
kelangsungan hidup berbangsa. Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi UUD
1945, yakni:
 Pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.
 Pasal 30 ayat (1) yang menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Bela negara mencakup pengertian bela negara secara fisik dan nonfisik. Bela negara
secara fisik adalah memanggul senjata dalam menghadapi musuh (secara militer). Bela
negara secara fisik pengertiannya lebih sempit daripada bela negara secara nonfisik.

1. Bela Negara Secara Fisik Bila keadaan ekonomi dan keuangan negara
memungkinkan, maka dapat pula dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan
Wajib Militer bagi warga negara yang memenuhi syarat seperti yang dilakukan di
banyak negara maju di Barat. Gagasan ini bukanlah dimaksudkan sebagai upaya
militerisasi masyarakat sipil, tapi memperkenalkan “dwi-fungsi sipil”. Maksudnya
sebagai upaya sosialisasi “konsep bela negara” di mana tugas pertahanan keamanan
negara bukanlah semata-mata tanggung jawab TNI, tapi adalah hak dan kewajiban
seluruh warga negara Republik Indonesia.

2. Bela Negara Secara Non-Fisik Menurut Undang-undang No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara nonfisik
dapat diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai
dengan profesi. Pendidikan kewarganegaraan diberikan dengan maksud menanamkan
semangat kebangsaan dan cinta tanah air.2.2. Dinamika dan Tantangan Ketahanan
Nasional

3. DINAMIKA KETAHANAN NASIONAL

Konsep pengertian ketahanan nasional Indonesia sempat mengalami perubahan untuk


menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari dalam negeri maupun
luar negeri. Tetapi berdasarkan pengalaman sejarah bangsa Indonesia mampu membuktikan
bahwa konsep pengertian ketahanan nasional kita mampu menangkal berbagai bentuk
ancaman sehingga tidak berujung pada kehancuran bangsa atau NKRI.

4. BELA NEGARA SEBAGAI UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN


KETAHANAN NASIONAL
Bela Negara menjadi sistem pertahanan yang ditujukan untuk menghadapi ancaman
nonmiliter, yang dilakukan oleh masyarakat sipil (bukan militer atau paramiliter), dengan
cara sipil (bukan cara militer) dan bertumpu pada aksi nonkekerasan. Bela negara menjadi
bagian Strategi Pertahanan Nasional Indonesia. Landasannya adalah sesuai dengan amanat
yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang intinya bertujuan dalam rangka
mengamankan kepentingan nasional, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan berupaya memelihara stabilitas
keamanan serta menjadikan landasan pertimbangan dalam mewujudkan visi arsitektur kerja
sama keamanan di kawasan. Sasaran program bela negara adalah meningkatkan cinta tanah
air yang semakin ke mari, dirasa semakin hilang. Bisa dibilang, Globalisasi lah biang kerok
hilangnya rasa cinta tanah air, khususnya di kalangan remaja. Begitu besarnya ancaman non
militer, menyebabkan arah kebijakan pertahanan negara juga menyesuaikan perkembangan
zaman.

5. ALASAN MENGAPA DIPERLUKAN KETAHANAN NASIONAL

DAN BELA NEGARA

Setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga serta mempertahankan


persatuan dan kesatuan nasional republik Indonesia baik itu dalam aspek politik, ekonomi,
sosial dan budaya, ideologi maupun hankam. Semuanya memiliki tanggung jawab yang sama
untuk memelihara keutuhan bangsa ini agar tidak dapat diluluh lantahkan dengan mudah oleh
bangsa lain yang ingin menguasai atau menghancurkan bangsa ini hanya demi kepentingan
pribadi bangsa mereka. Kita sebagai bangsa yang besar harus menunjukkan bahwa kita tidak
hanya mengandalkan pasukan khusus atau tentara untuk melindungi bangsa kita, tapi kita
sacara bersama-sama yang akan melindungi dan mempertahankan tanbah air yang telah
mempersatukan kita dalam ras, suku, dan budaya. Bentuk pertahanan nasional tidak hanya
berupa perlawanan menggunakan senjata atau kekuatan fisik. Pertahanan nasional juga bisa
dilakukan melalui pelestarian budaya kita, mencintai produk-produk dalam negeri, mendidik
generasi bangsa agar tidak mengalami kemerosotan moral. Seperti yang telah kita ketahui
bangsa luar menjajah kita bukan menggunakan senjata, melainkan mereka menjajah kita
dengan cara membodohkan generasi bangsa ini, karena tegaknya bangsa ini tergantung
bagaimana generasi penerusnya mengolah dan memimpinnya.

Anda mungkin juga menyukai