Dosen Pengampu
Dr. H. Zuhri S.Ag, M.Ag
Di Susun Oleh :
1. Fathur Rahman (19105010001)
2. Muhammad Alfaridzi (19105010012)
3. Iis Ariyanti (19105010014)
4. Hadyu Kharis Al Asrofi (19105010027)
5. Abdillah Muhibbudin (19105010034)
6. Muhammad Faykar Pridar (19105010037)
7. Sigit Aris Sutanto (19105010039)
8. Nanda Vidyanissa Normansyah (19105010043)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat, hidayah, serta
kekuatan yang selalu Dia berikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang kami beri judul “Pendekatan Historis dalam Studi Islam”.
Dalam mempelajari agamanya, masyarakat Muslim menggunakan beberapa metode
pendekatan. Salah satu metode yang digunakan yaitu Pendekatan Historis. Pendekatan
historis ini banyak digunakan oleh kalangan mahasiswa karena memiliki daya analisis
yang minimal tetapi dapat memberikan pemahaman yang utuh. Oleh sebab banyaknya
konsumen dari metode pendekatan historis ini, maka dibuatlah makalah ini sebagai bahan
referensi tambahan bagi para peneliti yang hendak meneliti dengan metode tersebut.
Dalam proses pembuatan makalah ini, terdapat campur tangan dari berbagai pihak.
Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Zuhri S.Ag, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengantar Studi Islam
2. Rekan – rekan satu kelompok, yang telah bekerja sama dengan baik sehingga
terwujudlah makalah ini
3. Rekan – rekan kelas A program studi Aqidah dan Filsafat Islam yang turut
memberi semangat dan motivasi dalam mengerjakan makalah ini
Dengan ini, kami selaku penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi bertambahnya kualitas dari makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk memahami lebih lanjut mengenai pendekatan historis, maka rumusan
masalah yang akan dibahas lebih dalam pada makalah ini adalah “Apakah
pendekatan historis dalam studi Islam itu?”
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami tentang
pendekatan historis dalam studi Islam.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis, studi Islam berasal dari kata studi dan islam. Kata studi
berasal dari bahasa Inggris study, yang berarti suatu kegiatan atau aktivitas untuk
memperoleh ilmu. Sedangkan islam berasal dari bahasa Arab (sa-li-ma) yang
berarti penyerahan diri. Islam juga berarti “kepatuhan” pada perintah, larangan, dan
ketentuan Allah SWT.
Secara terminologi, studi islam berarti sebuah kajian mendalam tentang seluk
beluk agama Islam, baik itu ajarannya, sejarahnya, maupun praktik nyata dalam
kehidupan sehari – hari.
6
Islam bukan dilihat sebagai doktrin semata, namun diihat secara historis yang
terkena hukum historis yang selalu berubah
Melalui pendekatan sejarah seseorang diajak merubah sudut pandang dari
alam idealis menuju sudut pandang yang lebih bersifat empiris dan mendunia.
Pendekatan historis dibutuhkan karena agama itu sendiri turun dan berkaitan
dengan kondisi sosial kemasyarakatan.
Dengan memahamkan peran penting pendekatan sejarah, pengkaji atau
peneliti juga diharapkan dapat menyadari bahwa perspektif historis bukan hal yang
sederhana untuk dipahami dan diterapkan dalam konteks penelitian. Perspektif
historis akan selalu terbentur pada ranah epistemologis dan metodologisnya karena
memahami aspek kesejarahan bukan perkara mudah. Oleh karena itu, tepat kiranya
ketika Ernst Cassirer menulis:
”The problem of the nature and origin of human knowledge is not a late
product of philosophical speculation. It is rather one of those fundamental
problems of humanity to which we can not assign any definite historic beginning,
since the earliest traces of it are found in the primitive strata of mystical and
religious thinking”.
Yang artinya “Masalah sifat dan asal pengetahuan manusia bukanlah produk
akhir dari spekulasi filosofis. Ini lebih merupakan salah satu masalah mendasar
kemanusiaan yang kita tidak dapat menetapkan awal sejarah yang pasti, karena
jejak paling awal dari itu ditemukan dalam strata primitif pemikiran mistis dan
religius.”
Pendekatan sejarah lazim juga dipahami sebagai suatu proses penelitian
yang menggunakan metode-metode sejarah untuk menelaah suatu subjek penelitian.
Oleh karena itu, pendekatan sejarah berarti alat yang digunakan untuk membedah
persoalan dalam penelitian yang menggunakan sudut pandang atau perspektif
sejarah. Alat yang dimaksud di sini tentunya adalah suatu prinsip-prinsip sistematis
yang digunakan untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif,
memahami dan menilainya secara kritis dan sintesis yang dihasilkan untuk diajukan
sebagai bentuk hasil penelitian. Pada saat yang sama, sejarah juga diposisikan
sebagai pendekatan dalam penelitian. Pendekatan sejarah dalam suatu penelitian
berarti upaya membangun mainstream pemahaman atau penafsiran atas fakta-fakta
historis. Metode sejarah akan menghasilkan data-data sejarah yang mentah
7
sementara pendekatan sejarah akan menghasilkan perspektif dan orientasi
pemahaman atau penafsiran terhadap fakta sejarah di atas. Jika pendekatan sejarah
bertujuan untuk menemukan gejala-gajala agama dengan menelusuri sumber di
masa silam maka pendekatan bisa didasarkan pada personal historis atau
perkembangan kebudayaan umat pemeluknya. Pendekatan semacam ini berusaha
menelusuri awal perkembangan tokoh keagamaan secara individual; untuk
menemukan sumber-sumber dan jejak perkembangan perilaku keagamaan sebagai
dialog dengan dunia sekitarnya, atau untuk mencari pola-pola interaksi antar agama
dan masyarakat. Berdasarkan pendekatan tersebut, sejarawan dapat menyajikan
deskripsi detail dan eksplanasi tentang sebab dan akibat suatu kejadian. Pendekatan
sejarah pada gilirannya akan membimbing ke arah pengembangan teori tentang
evolusi agama dan perkembangan tipologi kelompok-kelompok keagamaan.
Dengan pendekatan sejarah yang menekankan pada pemahaman masalah-masalah
Islam dan Keislaman, khususnya dalam konteks Kalam dan filsafat yang telah
berkembang sejak lama, dimungkinkan dapat melahirkan produk penelitian yang
luas dan beraneka ragam kajian. Pendekatan sejarah akhirnya dapat menjadi suatu
disiplin yang memiliki ciri khas yang akan menguak keseluruhan aspek historis
pergumulan Islam dan keislaman sepanjang sejarahnya. Peristiwa-peristiwa unik
tentang Kalam atau filsafat Islam dapat dilacak melalui aspek kesejarahan yang
telah berlangsung sejak awal pertumbuhan Islam sampai sekarang, termasuk dalam
penyebaran dan pengembangan kajian melalui kawasan-kawasan yang berbeda
kultur dan proses sosial masyarakat bersangkutan.Itulah arti penting pendekatan
sejarah dalam studi Kalam dan Filsafat Islam khususnya, atau studi Islam pada
umumnya.
Menurut Amin Abdullah pendekatan historis terdiri dari tiga kata kunci
yaitu : Origin, Change, Development. Maksud dari origin ialah asal usulnya
seperti apa. Change ialah perubahan karena kondisi zaman yang berbeda karena
adanya perubahan ilmu pengetahuan yang berbeda dari zaman kezaman. Lalu
Development ialah perkembangan kontemporernya seperti apa. Jadi pendekatan
historis selalu melibatkan fase-fase dan periodesasi. Adapun periodesasinya ialah
Skolastik, Abad Pertengahan, Abad Modern, Post Modern.
8
Ada dua teori yang dapat digunakan dalam pendektan historis ini yaitu:
1. Idealist Approach, adalah seseorang peneliti yang berusaha memahami dan
menafsirkan fakta sejarah dengan mempercayai penuh fakta secara utuh tanpa
adanya keraguan.
2. Reductionalist Approach, adalah seorang peneliti yang berusaha memahami
fakta sejarah dengan penuh keraguan.
Amin Abdullah mengatakan bahwa penyampaian Islamic Study hanya
sebatas mendengarkan penjelasan di dalam kelas semata, tak ada bedanya dengan
dakwah yang disampaikan diluar bangku sekolah. Melihat hal tersebut, menurut
Amin Abdullah, kunci dasar pengembangan studi islam berdasarkan tingkat
kesukaran seseorang agamawan untuk membedakan yang mana masuk kedalam
sejarah, dan mana yang merupakan kehidupan manusia. Sedangkan pengetahuan
agama adalah, pengetahuan yang sepenuhnya diambil dari ajaran Allah dan
Rasul-Nya secara murni tanpa dipengaruhi oleh sejarah.
Berkenaan dengan studi islam sebagai sebuah disiplin ilmu sangat
berkaitan dengan metode dan pendekatan yang akan dipakai dalam melakukan
sebuah kajian. Dibutuhkan suatu pendekatan yang berguna mengupas lebih dalam
studi islam itu sendiri.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Studi Islam adalah suatu kajian mendalam mengenai seluk – beluk agama
Islam, baik mengenai ajarannya, sejarahnya, maupun praktik nyata dalam
kehidupan sehari – hari. Kajian dalam studi islam ini brsifat sistematis. Dalam
aktivitas studi islam, terdapat beberau penelitian. Salah satu metode pendekatan
yang sering digunakan yaitu metode Pendekatan Historis.
Pendekatan historis dalam studi islam yaitu mengkaji agama Islam dengan
menggunakan sejarah sebagai metode analisanya. Sudut pandang yang digunakan
oleh peneliti dalam melihat objek kajiannya adalah dengan menguraikan sejarah
dibalik objek kajian tersebut. Metode ini banyak digunakan terutama oleh para
peneliti pemula karena metode ini memiliki tingkat analisis yang tidaklah tinggi
namun dapat memberikan pemahaman yang utuh.
Metode pendekatan historis dalam studi islam memiliki peranan yang
penting. Dengan konsep menelaah sejarah terhadap objek kajiannya, metode ini
digunakan sebagai salah satu alat (metodologi) untuk menyatakan kebenaran dari
objek kajian sehingga pemahaman terhadap Islam menjadi lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Arfa, Faisar Ananda, dkk. METODE STUDI ISLAM, Jalan Tengah Memahami Islam.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015
11