Anda di halaman 1dari 13

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN DI INDONESIA

Dosen pengampu:

Dr. Ruslan, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

Elga Azzahra

2306103010058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dasar Filsafat Pendidikan di
Indonesia.”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 6 November 2023

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN DI INDONESIA........................................i


KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar belakang Masalah.........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................3
1. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa........................................................3
2. Keselarasan Tujuan Negara dengan Tujuan Pendidikan.......................3
3. Analisis tujuan Filsafat Pendidikan di Indonesia...................................6
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP...........................................................................................................8
A. Kesimpulan............................................................................................8
B. Saran......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Landasan pendidikan adalah asas atau landasan pengembangan diri

dalam bidang pendidikan dan pembentukan pengembangan kepribadian. Jika

prinsip-prinsip ini kokoh, maka struktur yang dibangun juga akan kokoh, dan

prinsip-prinsip ini menjadi sumber peraturan yang dapat digunakan baik

sebagai pedoman hidup maupun sebagai pedoman dalam langkah-langkah

praktis saat ini.

Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa sejatinya merupakan perwujudan

nilai-nilai budaya bangsa sendiri yang diyakini keasliannya. Pancasila berasal

dari kebudayaan nasional yang telah ada, berkembang dan berkembang selama

berabad-abad. Oleh karena itu, Pancasila menjadi ciri khas bangsa Indonesia

sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai

serupa yang terdapat dalam adat, budaya, dan agama di Indonesia. Dengan

demikian, Pancasila sebagai pedoman hidup mencerminkan jiwa dan

kepribadian bangsa Indonesia (Dewi, 2018).

Pancasila berfungsi sebagai landasan pandangan hidup bagi rakyat

Indonesia, yang mencakup lima dasar nilai yang mencerminkan jati diri

bangsa. Sila-sila dalam Pancasila memberikan arahan mengenai cara hidup

berbangsa dan bernegara bagi seluruh manusia Indonesia secara keseluruhan.

Bung Karno memainkan peran kunci dalam masuknya Pancasila sebagai

ideologi dan falsafah bangsa Indonesia. Sebagai suatu falsafah dan ideologi

nasional, Pancasila menjadi dasar untuk menjalankan berbagai aspek

kehidupan bagi bangsa Indonesia, termasuk dalam ranah pendidikan.

1
Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi,

pendidikan diartikan sebagai upaya sadar dan terencana untuk menciptakan

lingkungan belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, termasuk kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, dan keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa,

dan negara. Undang-undang ini menegaskan bahwa pendidikan di Indonesia

merupakan suatu proses pembelajaran yang bertujuan mengembangkan

potensi dan karakter peserta didik. Dengan demikian, Sila-sila Pancasila

mencerminkan prinsip-prinsip yang seharusnya menjadi dasar bagi

pemahaman dan implementasi pendidikan, sesuai dengan konsep yang diakui

dalam Pancasila (Semadi, 2019).

1.2 Rumusan Masalah


1. Pancasila sebagai ideologi bangsa

2. Keselarasan tujuan negara dengan tujuan pendidikan

3. Analisis tujuan filsafat pendidikan di indonesia

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

2. Untuk mengetahui keselarasan tujuan negara dengan tujuan pendidikan

3. Untuk mengetahui analisis tujuan filsafat pendidikan di indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

Pancasila merupakan dasar ideologi bagi bangsa Indonesia, menjadi nilai-

nilai yang menjadi landasan bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat

Indonesia. Terdiri dari lima prinsip utama, yaitu: (1) Ketuhanan Yang Maha

Esa; (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4)

Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan; dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Istilah ideologi sendiri berasal dari kata "idea," yang berarti gagasan,

konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan "logos," yang berarti ilmu. Secara

harfiah, ideologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang pengertian dasar, ide,

atau cita-cita. Dalam perkembangannya, ideologi bukan hanya sekadar

gagasan atau cita-cita, melainkan suatu paham yang mengandung seperangkat

nilai atau pemikiran yang dipegang oleh individu atau kelompok sebagai

pedoman hidup. Pancasila, sebagai ideologi nasional, tidak hanya mencakup

cita-cita normatif penyelenggaraan negara, melainkan juga nilai-nilai yang

diterima bersama. Oleh karena itu, Pancasila berfungsi sebagai sarana untuk

menyatukan masyarakat yang berasal dari berbagai golongan. Selain sebagai

cita-cita, Pancasila juga berperan sebagai ideologi negara, dengan pengertian

ideologi yang merujuk pada melihat, raut muka, perawakan, gagasan buah

pikiran, dan ajaran (Irawan, 2023).

3
2. Keselarasan Tujuan Negara dengan Tujuan Pendidikan

Sebagai dasar ideologi bagi Indonesia, Pancasila menunjukkan

keunggulannya. Konsep politik yang terkandung di dalamnya merupakan

formulasi yang solutif dan sangat baik. Para pendiri negara kita mampu

merumuskannya secara sangat kreatif, memilih jalan tengah antara dua pilihan

ekstrem, yakni negara sekuler dan negara berdasarkan agama. Sulit untuk

membayangkan jika pada masa itu para founding fathers tidak menemukannya,

mungkin Indonesia tidak akan ada di peta dunia ini. Mereka menyusun Pancasila

dengan rumusan yang penuh imajinasi, menciptakan sebuah negara yang

berlandaskan atas Ketuhanan Yang Maha Esa (Huda, 2018).

a. Tujuan negara

Penting untuk memberikan perhatian dan peningkatan pada sistem

pendidikan dalam suatu negara. Hal ini karena peningkatan dalam sistem

pendidikan secara langsung mencerminkan keberhasilan suatu negara dalam

membangun sumber daya manusia yang akan menjadi tulang punggung

kemajuan negara tersebut. Dalam konteks yang lebih luas, pendidikan dapat

dianggap sebagai suatu proses di mana pengetahuan, keterampilan, dan

kebiasaan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proses

pembelajaran mencakup pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Pendidikan juga

berperan sebagai cara untuk meningkatkan kecerdasan, budi pekerti,

kepribadian, dan keterampilan yang bermanfaat bagi individu dan masyarakat

sekitarnya (Shaleh, 2019).

Tujuan suatu negara dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,

termasuk letak geografis, sejarah pembentukan, dan pengaruh penguasa

4
negara tersebut. Indonesia, sebagai negara dengan konteks unik, juga

memiliki tujuan negara yang tertuang secara jelas dalam Undang-Undang

Dasar 1945, khususnya pada alinea keempat. Menurut Undang-Undang

1945, tujuan negara Indonesia dijelaskan sebagai berikut: "Kemudian

daripada itu, untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia

yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial."

(Gustari, 2023).

Tujuan negara kita jelas; membela segenap bangsa Indonesia dan

seluruh darah yang tertumpah di Indonesia; memajukan kesejahteraan

umum; memperkaya kehidupan suatu bangsa; Ikut serta dalam

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian dunia, dan keadilan sosial. Struktur Negara Kesatuan Republik

Indonesia secara jelas diartikan sebagai kedaulatan rakyat, artinya sumber

segala kekuasaan negara di republik ini adalah Rakyat. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa tujuan negara Indonesia ada empat (Supriyanto,

2011).

b. Tujuan pendidikan

Tujuan utama yang harus menjadi orientasi dalam pendidikan salah

satunya adalah mengembangkan potensi dan mencerdaskan manusia menjadi

semakin lebih baik. Menurut Gustari (2023) tujuan pendidikan ini termuat dalam

Undang-Undang yang berbunyi, sebagai berikut:

5
1) Tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 atau yang diubah menjadi Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 1954 adalah Undang-Undang yang mengatur

Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Undang-Undang tersebut

pertama kali disahkan dan diadopsi oleh pemerintah Indonesia. Proses

pembentukan sistem pendidikan nasional ini melibatkan langkah-langkah

yang cukup panjang, dan hasilnya adalah terciptanya sistem pendidikan

yang mencerminkan karakteristik khas Indonesia.

2) Tujuan pendidikan menurut uu no. 2 tahun 1985

Berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1985, tujuan pendidikan adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia secara

menyeluruh. Konsep "manusia seutuhnya" yang disebutkan dalam Pasal 4

dapat diartikan sebagai manusia yang memiliki kecerdasan komprehensif.

Sesuai dengan delapan tipe kecerdasan yang dijelaskan dalam Renstra

Kementerian Pendidikan, yaitu: beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, budi pekerti yang luhur, keterampilan dan pengetahuan

yang memadai, kesehatan jasmani dan rohani yang baik, serta kepribadian

yang mantap, mandiri, dan memiliki rasa tanggung jawab dalam urusan

bermasyarakat dan berbangsa (Suparlan, 2015).

3) Tujuan Pendidikan Menurut UU No 20 Tahun 2003

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menetapkan tujuan Pendidikan

Nasional yang menggunakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai dasar penyelenggaraan

pendidikan.

6
3. Analisis tujuan Filsafat Pendidikan di Indonesia

Berdasarkan tesis dari Gustari (2023) ada beberapa tujuan filsafat

pendidikan,yaitu:

a. Tujuan pendidikan nasional adalah membangun kualitas individu yang taat

kepada Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa meningkatkan kebudayaan bersama-

Nya, menjadi warga negara yang berpegang teguh pada nilai Pancasila dengan

semangat dan kesadaran tinggi. Selain itu, tujuan tersebut mencakup aspek

berbudi pekerti luhur, memiliki kepribadian yang kuat, cerdas, terampil, serta

mampu mengembangkan dan menyuburkan tingkat demokrasi. Pendidikan juga

bertujuan untuk memelihara hubungan yang baik antara sesama manusia dan

dengan lingkungannya, menjaga kesehatan jasmani, mengembangkan daya

estetika, dan memiliki kemampuan untuk membangun diri dan masyarakat.

b. Tujuan institusional merujuk pada pola perilaku dan kemampuan yang secara

umum diharapkan dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.

c. Tujuan kurikuler merupakan upaya mencapai pola perilaku, kemampuan, dan

keterampilan yang diinginkan untuk dimiliki oleh lulusan suatu lembaga. Tujuan

ini sebenarnya mencerminkan tujuan institusional dari struktur pendidikan yang

disusun.

d. Tujuan instruksional adalah perumusan rinci mengenai apa yang harus dikuasai

oleh siswa dan anak didik setelah berhasil menjalani kegiatan instruksional

tertentu. Tujuan ini merinci langkah-langkah pencapaian yang harus dijalani

dalam proses pembelajaran.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada masa Orde Lama, yaitu pada masa kekuasaan Presiden Soekarno,

Pancasila mengalami ideologisasi. Artinya, Pancasila berusaha untuk

dibangun, dijadikan sebagai keyakinan dan kepribadian bangsa Indonesia.

Kenyataannya, Pancasila hanya dijadikan sebagai alat untuk melanggengkan

kekuasaan dengan diangkatnya presiden dengan masa jabatan seumur hidup.

Pada masa Orde Baru, yaitu pada masa kekuasaan Presiden Soeharto, bangsa

Indonesia kembali menjadikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

sebagai dasar negara. Kenyataannya, Pancasila lagi-lagi hanya dijadikan

sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan otoriter Presiden Soeharto yang

berkuasa selama lebih kurang 32 tahun.

B. Saran

Agar dapat memberikan kontribusi yang lebih mendalam dan aplikatif

terhadap pemahaman dan implementasi filosofi pendidikan di Indonesia.

Langkah ini akan memberikan landasan yang solid dalam memahami berbagai

sudut pandang dan ideologi filosofis yang menjadi dasar bagi pendidikan di

Indonesia. Selain itu, analisis kritis terhadap cara implementasi nilai-nilai

Pancasila dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk tingkat pendidikan

dasar, menengah, dan tinggi, juga menjadi langkah yang esensial.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, S., & Shandy, A. (2018). Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia serta
Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru dan
Era Reformasi. Jurnal PPKN & Hukum, 13(1), 17-36.
Gustari, N., Sari, S. N., & Suradi, A. (2023). Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Keselarasan Dengan Tujuan Negara Dan Tujuan Pendidikan (Analisis
Filsafat Pendidikan Islam). Jurnal Pendidikan dan Islam Kontemporer.
4(1), 23-40.
Huda, M. C. (2018). Meneguhkan Pancasila Sebagai Ideologi Bernegara:
Implemetasi Nilai-Nilai Keseimbangan Dalam Upaya Pembangunan
Hukum Di Indonesia. Resolusi: Jurnal Sosial Politik , 1(1), 78–99.
Irawan, A. D., Adibah, L. N., & Toniek, D. I. V. (2023). Pancasila sebagai
Ideologi yang Khas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jurnal Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(1), 11-21.
Semadi, Y. P. (2019). Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia dalam
Menuju Bangsa Berkarakter. Jurnal Filsafat Indonesia, 82-89.
Shaleh., Ismail, A., & Wisnaeni, F. (2019). Hubungan Agama Dan Negara
Menurut Pancasila Dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 1(2),
237–49.
Suparlan, H. (2015). Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Dan
Sumbangannya Bagi Pendidikan Indonesia. Jurnal Filsafat 25 (1), 57–74.
Supriyanto, Arie. (2011). Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka. Pancasila Sebagai
Ideologi Terbuka, 33(2), 131–34.

Anda mungkin juga menyukai