Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIST DI MI

DESAIN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN


AL-QUR’AN HADIST DI SD/MI

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK VII (TUJUH)

Ismi Dzulqaidah : 19010104108


Nur Anita : 19010104095
Infantri : 17010101077

Dosen Pembimbing: Ahmad Ghifari Tetambe, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang ‘’ DESAIN DAN
EVALUASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIST DI SD/MI”. Meskipun bentuknya sangat jauh
dari kesempurnaan. Selanjutnya shalawat dan salam kami kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang
terang benderang.

Dalam penulisan makalah, saya memberikan sejumlah materi yang terkait dengan materi
yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami oleh pembaca. Dan
kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang membimbing mata kuliah
atas bimbingannya pada semester ini. Kami juga mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan
pedoman apabila, pembaca melakukan hal yang berkaitan dengan makalah ini, karena apalah
gunanya saya membuat makalah ini apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.

Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini
dengan baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari dosen pembimbing mau pun teman-teman sekalian.

Kendari, 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………
C. Tujuan …………………………………………………………………….

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian pembelajaran Qur’an dan Hadits SD/MI …………………..


B. Pengertian desain pembelajaran Al – Qur’an dan hadist SD/MI ………
C. Pengertian Evaluasi Pembelajaran ……………………………………..
D. Tujuan dan fungsi dari Evaluasi Pembelajaran ……………………….
E. Pengertian Evaluasi Pembelajaran Al Qur’an Hadits di MI …………..
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Terampil dalam menuliskan Al-Qur’an dan Hadits, menjadi salah satu bagian dari
peguasaan yang harus dimiliki peserta didik. Pembelajaran menulis Al-Qur’an dan Hadits yang
dimulai sejak dini diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik. Untuk menjembatani itu,
diperlukan upaya yang serius dari guru agar anak didiknya mampu dan terampil dalam menulis
Al-Qur’an dan Hadits dengan benar, tepat, dan rapih.
Dimana sebelum melaksanakan proses belajara-mengajar, seorang guru
harus mengetahui dahulu mengenai tujuan pembelajaran menulis Al-Qur’an dan
Hadits dan untuk mengetahui rumusan indikator pembelajaran menulis Al-Qur’an
dan Hadits.
Selanjutnya, pada kegiatan belajar seorang guru harus mengetahui
berbagai alternative desain pembelajaran menulis Al-Qur’an dan Hadits. Mulai
dari desain pembelajaran menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah beserta
tanda bacanya, dilanjutkan desain pembelajaran menulis huruf-huruf hijaiyah
secara bersambung beserta tanda bacanya sampai dengan desain pembelajaran
menulis ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits pilihan.

B. Rumusan masalah

1. Apa itu pembelajaran Qur’an dan Hadits Sd/mi?


2. Apa itu desain pembelajaran al – qur’an dan hadist SD/MI?
3. Apa itu Evaluasi Pembelajaran?
4.  Apa tujuan dan fungsi dari Evaluasi Pembelajaran?

5. Apa Evaluasi Pembelajaran Al Qur’an Hadits di MI?

C. Tujuan
1. Mengetahui Apa itu pembelajaran Qur’an dan Hadits Sd/mi.
2. Mengetahui Apa desain pembelajaran al – qur’an dan hadist SD/MI.
3. Mengetahui Apa itu Evaluasi Pembelajaran.
4. Mengetahui Apa tujuan dan fungsi dari Evaluasi Pembelajaran.
5. Mengetahui Evaluasi Pembelajaran Al Qur’an Hadits di MI
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pembelajaran Qur’an dan Hadits SD/MI


Mata pelajaran Qur’an Hadits di Madrasah Ibtida’iyah adalah salah satu mata pelajaran PAI
yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur’an dan Hadits dengan benar.
Selain itu juga mencangkup hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur’an, pengenalan
arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang
akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan
pembiasaan. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk :
a) Pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang menyangkut: rasa ingin
tahu, percaya diri, keterampilan berkomunikasi dan kesadaran diri.
b) Pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar, keterampilan hidup, dasar-
dasar keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c) Fondasi bagi pendidikan berikutnya.

Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam
perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil
belajar yang diharapkan. Tujuan pembelajaaran merupakan sasaran yang hendak dicapai
pada akhir pembelajaran, dan kemampuan yang harus dimiliki siswa. Mata pelajaran Qur’an
Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk:
a.       Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,
membiasakan, dan menggemari membaca al-Qur’an dan Hadits.
b.      Mendorong, membimbing prilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi
kandungan ayat al-Qur'an dan Hadits
c.       Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandungan
ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta didik sehari-hari melalui
keteladanan dan pembiasaan.
d.      Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang
setingkat lebih tinggi.
B. Pengertian desain pembelajaran Al – Qur’an dan hadist SD/MI

Desain adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyampaikan keputusan mengenai apa yang
diharapkan terjadi dan apa yang akan dilakukan. Kajian tentang desain pada dasarnya selalu
terkait dengan konsep manajemen atau pengelolaan. Desain atau rancangan telah dikenal hampir
setiap orang dan semua memiliki rumusan yang berbeda-beda. Namun demikian di antara
rumusan tersebut pada dasarnya terdapat banyak titik persamaannya.

Oleh karena itu, supaya diperoleh suatu komitmen atau kesepakatan sehingga tidak
menimbulkan kesimpangsiuran atau kesalahpahaman, maka penulis akan mengemukakan
beberapa pendapat pakar tentang definisi desain. Menurut M. Fakri bahwa desain itu dapat
diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa
yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Cunningham berpendapat bahwa desain ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan,


fakta, imajinasi dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan dan perilaku dalam batas-
batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian persoalan. Sementara itu
Menurut Kaufman, Desain adalah suatu proyeksi tentang apa yang perlu dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan absah dan bernilai.

Herbert Simon mengartikan desain sebagai proses pemecahan masalah, yang bertujuan
untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memamfaatkan sejumlah
informasi yang tersedia. Jadi pada dasarnya desain adalah susunan yang sistematis tentang apa
yang akan dilakukan guna memudahkan dalam pencapaian suatu tujuan tertentu.

C. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah
tercapai (Suharsimi Arikunto, 2006:25). Evaluasi berasal dari kata “evaluation” (Bahasa Inggris).
Kata tersebut diserap dalam perbendaharaan istilah Bahasa Indonesia dengan tujuan
mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi “evaluasi”
(Shodik Abdullah 2012: 135)
Sedangkan menurut Chabib Thoha Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan
dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi yang dimaksud dalam pembalajaran
ini adalah sebagai sebuah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengukur dan menentukan
hasil yang telah di capai dari suatu kegiatan pembelajaran yang di rencanakan untuk mendukung
tercapainya tujuan. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran merupakan suatu
kegiatan menilai, mengukur tingkat capaian yang diperoleh siswa dalam belajar.
D. tujuan dan fungsi dari Evaluasi Pembelajaran
1)      Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Dengan mengetahui makna evaluasi ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka
evaluasi pembelajaran mempunyai 2 (dua) tujuan yaitu tujuan umum dan khusus
a.       Tujuan Umum.
Secara umum tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:
1. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai
taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah
mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah
dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
b.      Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
1. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa
adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik
untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing
Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan
peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan
keluar atau cara-cara perbaikannya
Evaluasi pembelajaran juga mempunyai fungsi yang bervariasi di dalam proses belajar mengajar,
yaitu sebagai berikut:
1)      Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik menguasai pengetahuan, nilai-nilai dan
ketrampilan yang telah diberikan oleh guru.
2)      Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan
belajar.
3)      Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
4)      Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber darisiswa.
5)      Sebagai alat ukur untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
6)      Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa
Secara garis besar evaluasi berfungsi untuk :
1)      Mengetahui kemampuan belajar murid
2)      Mengetahui status akademis seorang siswa dalam kelasnya
3)      Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan siswa dalam kelasnya.
4)      Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru.

E. pengertian Evaluasi Pembelajaran Al Qur’an Hadits di MI


Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang baik adalah dengan menggunakan
prosedur evaluasi yang baik. Secara garis besar prosedur evaluasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu
tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan.

1.      Perencanaan Evaluasi. 


      Menurut Anas Sudijono. ada enam langkah kegiatan menyusun dalam perencanaan evaluasi
belajar   yaitu :
a.       Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Perumusan tujuan evaluasi hasil belajar itu
penting karena tanpa tujuan yang jelas maka akan berjalan tanpa arah dan pada gilirannya dapat
mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan fungsinya. Perumusan tujuan disini
maksudnya adalah seorang guru dalam menyusun suatu rencana terlebih dahulu memilih tujuan
ataukompetensi dasar pelajaran mana yang akan dievaluasi.
b.      Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi misalnya apakah aspek kognitif, afektif
ataukah aspek psikomotorik. Setelah guru memilih kompetensi dasar mana yang akan dijadikan
bahan evaluasi kemudian menggolongkan kompetensi tersebut apakah masuk ranah kognitif,
afektif atau psikomotorik.
c.       Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam pelaksanaan evaluasi.
Sebelum menentukan teknik yang akan dipergunakan dalam evaluasi maka seseorang evaluator
harus tahu terlebih dahulu mengenai jenis tagihan, jenis penilaian, dan bentuk instrument agar
nantinya pemilihan teknik dalam evaluasi bisa tepat guna, untuk lebih jelasnya penulis akan
menjelaskan mengenai tiga hal tersebut.
Langkah-langkah Evaluasi Pembelajaran
1)      Menyusun rencana evaluasi hasil belajar yang mencakup:
 Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi
 Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi
 Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan
evaluasi
2)      Menghimpun data
 Melakukan verifikasi data yang berguna untuk memperjelas gambaran yang akan
diperoleh dari gambaran individu atau sekelompok individu yang dievaluasi atau
dinilai
 Mengolah dan menganalisis data untuk memberikan makna terhadap data yang
sudah diverifikasi
 Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan terhadap hasil evaluasi
 Menindak lanjuti hasil evaluasi yangbtelah diatur, disusun, diolah dianalisis dan
disimpulkan sehingga dapat diketahui makna didalamnya.
Sekurang-kurangnya ada tiga aspek evaluasi yang harus dimiliki siswa antara lain sebagai
berikut :
1)      Pengetahuan para siswa tentang agama islam
2)      Pelaksanaan praktik ibadah dan amaliahnya
3)      Penghayatan jiwa agama atau akhlak yang baik sehari-hari atau kepribadian mereka.
Dalam bukunya Ngalim Purwanto, yang berjudul Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran mengemukakan cara dan teknik penilaian, yaitu:
1)      Cara Menilai.
Di dalam penilaian ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu:
 Cara kuantitatif (penilaian dalam bentuk angka) seperti 6,7,45,85.
 Cara kualitatif (berbentuk pernyataan) seperti baik, cukup sedang dan kurang.
2)      Teknik Penilaian.
Teknik penilaian pengajaran di sekolah dapat berbentuk:
a) Teknik tes, digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan, sikap, bakat khusus (bakat bahasa, bakat teknik dan sebagainya)
dan bakat umum (intelgensi). Bentuk-bentuk tes antara lain tes hasil belajar seperti essay
tes, objective tes, multiple choice, matching dan completion. Untuk teknik tesnya bisa
berupa tes tertulis,tes lisan, tes praktik. Teknik tes dapat digunakan untuk mengukur aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b) Teknik nontes, dapat digunakan untuk menilai sikap dan kepribadian siswa mungkin
digunakan wawancara, angket dan observasi dan portofolio. Teknik non tes ini pada
umumnya memegang peranan yang penting dalam rangka mengevaluasi hasil belajar
peserta didik dari segi ranah sikap hidup (afektif domain) dan ranah ketrampilan
(psychomotorik domain).

Baik atau tidaknya suatu evaluasi dapat ditentukan berdasarkan keadaan tes itu seluruhnya
atau berdasarkan kebaikan soal dalam setiap itu, tetapi ada beberapa syarat yang harus
diperhatikan pada penyusunan setiap soal atau tes antara lain sebagai berikut :
1)      Reliabilitas
Suatu tes dikatakan reliabel apabila skor-skor atau nilai-nilai yang diperoleh peserta ujian
untuk ujiannya adalah stabil, kapan saja, dimana sajadan oleh siapa saja asalkan itu dilaksanakan,
diperiksa dan dinilai
2)      Objektifitas
Suatu tes dapat dikatakan suatu tes yang obyektif apabila tes tersebut disusun dan
dilaksanakan menuryt apa adanya yang mangandung pengertian bahwa pekerjaan mengoreksi ,
pemberian skor dan penentuan nilainya terhindar daari unsur-unsur subyektivitas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk menilai seberapa
jauh kegiatan pembelajaran itu berdampak pada peserta didik dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam pembelajaran itu sendiri. Evaluasi pembelajaran ditujukan bagi guru untuk
dapat menilai seberapa efisien dan efektifnya pembelajaran yang telah dilakukan selama ini
sehingga apabila kegiatan pembelajaran tidak efisien atau tidak sesuai dengan tujuan dari
pembelajaran, guru dapat segera membenahi pembelajaran tersebut. Data-data yang
digunakan untuk evaluasi berasal dari penilaian-penilaian daklam kelas seperti diskusi
kelompok, tanya jawab dan tugas serta ujian atau tes. Dengan adanya evaluasi pembelajaran
ini diharapkan guru dan peserta didik dapat melaksakan hubungan yang baik didalam kelas
sehingga tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. 2016. Pengantar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasional.
Jakarta: BumiAksara.
Thoha, Chabib. 1994. Teknik Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Gaffar, Mohammad Fakry. Desain Pendidikan; Strategi dan Implementasinya Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987.

Anda mungkin juga menyukai