Anda di halaman 1dari 14

PEMBELAJARAN ALQUR’AN HADIS DI MI

Dosen Pengampu: Ahmad Ghifari Tetambe, M.Pd

Oleh:

Astin Saputri_19010104098

Belinda Fitria_19010104100

Nur Lena_19010104081

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-
nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Alqura’an Hadis DI MI, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan karena keterbatasan ilmu yang kami miliki. Dan oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar dapat meningkan pemahaman dan
pembuatan makalah selanjutnya kami akan lebih baik lagi.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................................................


B. Rumusan masalah...........................................................................................................
C. Tujuan ............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pembelajaran isi kandungan Al-Qur’an dan Hadits.....................................


B. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits.........................................................................
C. Tahapan dalam memahami kandungan Al-Qur’an Hadits.............................................
D. Metode pembelajaran memahami Qur’an Hadits
E. Media dalam pembelajaran memahami isi kandungan Al-Qur’an Hadits.....................
........................................................................................................................................
F. Bentuk-bentuk evaluasi pembelajaran memahami kandungan Al-Quran Hadits..........

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an dan hadits merupakan pedoman utama dalam memberikan tuntunan


berperilaku bagi umat Islam. Segala bentuk tata pelaksanaan berkehidupan manusia di muka
bumi ini harus berdasarkan pada dua sumber utama ajaran Islam tersebut. Sehingga upaya untuk
menggali petunjuk yang ada di dalam Al-Qur’an dan hadits harus terus menerus dilakukan.
Proses penggalian makna yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits merupakan tugas setiap
muslim, yang dilakukan tanpa kenal lelah.

Belajar terus menerus untuk mendalami kandungan Al-Qur’an dan hadits memang tidak
mengenal batas umur. Meskipun demikian, jika proses mempelajari Al-Qur’an dan Hadits telah
dimulai sejak dini, niscaya akan menghasilkan penguasaan yang lebih baik terhadap kandungan
Al-Qur’an dan hadits. Usia anak-anak sekolah MI menjadi usia ideal untuk membelajarkan cara
memahami kandungan Al-Qur’an dan hadits. Proses pembelajaran memahami kandungan Al-
Qur’an dan hadits sebagai kelanjutan dari proses pembelajaran mengartikan Al-Qur’an dan
hadits.

Akan tetapi masih ada kendala dalam mengajarkan materi tentang memahami isi
kandungan al – Qur an Hadits ini, hal itu dikarenakan kebanyakan guru tidak mengerti
bagaimana mengaplikasikan metode serta media apa yang sesuai dengan materi ini. Untuk
mengertinya, kita haruslah terlebih dahulu memahami apa itu pembelajaran memahami isi
kandungan al – Qur an Hadits kemudian mencari tahu metode dan media apa yang dapat
digunakan dalam pembelajaran tersebut.

Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk membuat Makalah tentang


Pembelajaran memahami al Qur an Hadits selain untuk memenuhi tugas terstruktur kelompok
Mata Kuliah Pembelajaran Al – Qur an Hadits oleh dosen pengampu Ahmad Ghifari Tetambe,
M.Pd. Di dalam Makalah ini kita akan mempelajari berbagai hal berkenaan dengan proses
pembelajaran memahami kandungan Al-Qur’an dan hadits diantaranya berkenaan dengan

1
pengertian Pembelajaran memahami isi kandungan al Qur an Hadits, Tujuan pembelajarannya,
Metode dan media apa yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud pembelajaran memahami isi kandungan Al-Qur’an Hadits?
2. Apa tujuan dari pembelajaran al Qur an Hadits di MI?
3. Apa saja Tahapan dalam memahami kandungan al Qur an Hadits ?
4. Apa saja metode dan media dalam pembelajaran memahami isi kandungan al – Qur an
Hadits?
5. Bagaimana cara evaluasi pembelajaran memahami isi kandungan al Qur’an Hadits?

C. TUJUAN

Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah agar penulis serta pembaca dapat
mengetahui arti dari pembelajaran memahami isi kandungan al Qur an Haadits, bagaimana
metode yang tepat serta media dan bentuk evaluasi apa saja yang bisa di aplikasikan dalam
proses belajar mengajar mengenai materi memahami isi kandungan al – Qur an Hadits nantinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Memahami Isi Kandungan Al-Qur’an dan Hadits

Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas yaitu, belajar dan mengajar.
Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara cara
mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru. Jadi istilah pembelajaran adalah ringkasan
dari kata belajar dan mengajar. Perlu kita ketahui sebelumnya, pada dasarnya kata “Memahami”
sama artinya dengan “Tafsir”. Dimana kata tafsir itu berarti “keterangan atau penjelasan”.
Artinya : “Mereka tiada memberikan suatu contoh ( yang buruk ) kepada engkau, melainkan
Kami berikan pula kebenaran kepada engkau beserta keterangan yang baik.”
Menurut istilah berarti ilmu untuk memahami isi kandungan al – Qur’an yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, menjelaskan maknanya dan mengeluarkan hukum – hukum yang
terdapat di dalamnya
Sedangkan pengertian dari Al – Qur an adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikan jibril a.s yang di
dalamnya berisi pedoman hidup bagi manusia. Dan yang dikatakan Hadist adalah sesuatu yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, baik itu perbuatan, perkataan, perilaku dan lain
sebagainya tentang Rasulullah untuk menjelaskan kandungan al-Qur’an.
Dengan kata lain dari 3 pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa Pembelajaran
Memahami Al Qur an Hadits adalah proses belajar mengajar mengenai bagaimana memahami
dan menjelaskan makna dari al Qur an Hadits serta mengeluarkan hukum – hukum yang terdapat
di dalamnya, agar kita tidak salah dalam melaksanakan apa saja perintah dan larangan yang ada
di dalam kedua pusaka tersebut.

B. Tujuan pembelajaran al Qur an Hadits di MI

Sama dengan sebelumnya bahwa dalam pembelajaran al Qur an Hadits di MI memiliki 3


tujuan penting, yaitu :

3
1. Pengetahuan (knowing), dimana anak mengetahui setiap materi yang berkaitan dengan
al- Qur an dan Hadits
2. Pelaksanaan (doing), dimana anak mampu melaksanakan dan mengajarkan apa yang ia
ketahui di dalam kehidupannya.
3. Pembiasaan (being), dimana anak mampu membiasakan apa yang telah ia laksanakan di
dalam kehidupan sehari – harinya hingga menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa ia
tinggalkan.

Dalam proses mengartikan al – qur an hadits anak juga harus di beri bekal sejak dini
tentang cara memahaminya, agar anak tidak salah dalam menangkap pemahaman mengenai arti
al Qur an Hadits yang telah ia pelajari. Sedikit saja salah pemahan akan berakibat fatal bagi anak.

Memahami isi kandungan Al Qur an Hadits menjadi keterampilan sangat bagus yang
harus dimiliki oleh seorang muslim. Dengan mampu memahaminya maka akan memudahkan
seseorang untuk mewujudkannya dalam alamiah praktis. Sehingga, jika proses memahami isi
kandungan al- Qur an Hadits ini jika dimulai sejak dini di sekolah dasar , maka pengetahuannya
tentang tatacara memahami isi kandungan Al Qur an Hadits akan lebih berkualitas begitu pula
dalam melaksanakan isinya.

C. Tahapan dalam memahami kandungan al- Qur an Hadits


1. Tahapan memahami kandungan al- Qur an Yaitu:
 Kita harus mengetahui dan memahami filosofi islam sebagai agama yang mendapat
ridha Allah.
 Kita harus mengetahui tata krama membaca al Qur an.
 Kita harus mengetahui bahwa di dalam al Qur an itu banyak sekali surah atau ayat
yang mengandung perumpamaan atau berupa perumpamaan.
   Kita harus mempergunakan akal ketika mempelajari dan memahami al Qur an.
 Kita harus mengetahui bahwa Al Qur an banyak sekali surah atau ayat yang
mengandung hikmah atau tidak bisa langsung diartikan tetapi memiliki arti tersirat.

4
  Kita harus mengetahui bahwa al-Qur’an tidak diturunkan untuk menyusahkan
manusia dan harus mendahulukan surah atau ayat yang mudah dan tegas maksudnya
untuk segera dilaksanakan.
 Kita harus mengetahui bahwa ayat – ayat al Qur an terbagi dua macam yaitu ayat –
ayat muhkamat yaitu ayat – ayat yang tegas, jelas maksudnya dan mudah dimengerti.
kedua, ayat – ayat mutasyabihat yaitu ayat yang sulit dimengerti dan hanya Allah
yang mengetahui makna dan maksudnya.
 Kita harus menjalankan isi kandungan al Qur an sesuai dengan keadaan dan
kesanggupannya masing – masing.

2. Tahapan Memahami kandungan Hadits Yaitu:


 Memahami Hadits sesuai petunjuk Al Qur’an
 Menghimpun hadits – hadits yang terjalin dalam tema yang sama
 Penggabungan atau pentarjihan antara hadits – hadits yang bertentangan.
 Memahami hadits sesuai dengan latarbelakang. Situasi dan kondisi serta tujuannya.
 Memastikan makna dna konotasi kata – kata dalam hadits.

D. Metode Pembelajaran memahami Qur an Hadits

Kata metode berasal dari bahasa yunani yaitu “Methodos” yang berarti “Cara atau
jalan”. Dengan kata lain, metode dapat diartikan sebagai suatu cara yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan tertentu dari suatu mata pelajaran, dalam hal ini berkenaan dengan mata
pelajaran Al Qur an Hadits. Ada beberapa metode dalam pembelajaran memahami al Qur an
Hadits, yaitu:

1. Metode Tahlili

Metode Tahlili berarti menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an dengan meneliti aspeknya dan
menyingkap seluruh maksudnya, mulai dari uraian makna kosakata, makna kalimat, maksud
setiap ungkapan, kaitan antar pemisah (munasabat), hingga asbab an nuzul, riwayat-riwayat yang

5
berasal dari Nabi SAW., sahabat, dan tabi’in. Prosedur ini dilakukan dengan mengikuti susunan
mushaf, ayat perayat dan surat per surat.
Dapat disimpulkan bahwa metode ini ialah suatu metode yang mengkaji makna al qur an
dan hadits secara menyeluruh dari berbagai aspeknya secara terperinci dan sedetail mungkin di
tafsirkan makna dari al qur an dan hadits tersebut.

2. Metode Ijmali (Global)

Metode Ijmali yaitu menafsirkan Al-Qur’an dan hadits secara global. Dengan metode
ini, musaffir berupaya menjelaskan makna-makna Al-Qur’an dan hadits dengan uraian singkat
dan bahwa yang mudah sehingga dipahami oleh semua orang, mulai dari orang yang
berpengetahuan sekedarnya sampai orang yang berpengetahuan luas.

3. Metode Muqaraban

Metode Muqaraban yaitu membandingkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang


tema tertentu, atau membandingkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan hadits-hadits Nabi, termasuk
hadits-hadits yang maknanya tekstualnya tampak kontradiktif dengan Al-Qur’an atau
membandingkan Al-Qur’an atau membandingkan Al-Qur’an dengan kajian-kajian lainnya. Di
dalam memahami hadits metode ini membandingkan hadis yang memiliki redaksi sama atau
mirip dalam kasus yang sama, atau memiliki redaksi yang berbeda dalam kasus yang sama serta
membandingkan ulama syarh dalam mensyarh hadits.

4. Metode Maudhu’I (Tematik)

Secara Bahasa kata maudhu’i berasal dari kata maudhu’ ( ) yang merupakan
isim fail dari kata wadha’a yang artinya masalah atau pokok permasalahan. Al qur’an dan hadist
yang bertebaran dalam kitab – kitab hadits yang terkait dengan topik tertentu atau tujuan tertentu
kemudian disusun sesuai dengan sebab – sebab munculnya dan pemahamannya dengan
penjelasan, pengkajian, dan penafsiran dalam masalah tertentu.

Prosedur metode maudhu’I adalah sebagai berikut:

a. menetapkan masalah yang akan di bahas (topic)


b. menghimpun ayat yang berkaitan dengan masalah tersebut.

6
c. menyusun runtutan ayat sesuai dengan mana turunnya, disertai pengetahuan tentang asbab
an-nuzul
d. Memahami korelasi ayat-ayat tersebut dalam suratnya msing-masing.
e. Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna (out line)
f. Melengkapi pembahasan dengan hadits-hadits yang relevan dengan pokok bahasan.
g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat ayat
tersebut secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat yang mempunyai pengertian
sama, atau mengompromikan antara ayat yang am (umum) dan yang khash (khusus),
mutlak dan muqqayad (terikat), atau yang pada lahirnya bertentangan, sehingga
kesemuanya bertemu dalam satu muara tanpa perbedaan dan pemaksaan.

E.   Media dalam pembelajaran memahami isi kandungan al Qur’an Hadits

Ada 3 media yang bisa digunakan dalam mengajarkan materi memahami isi kandungan al Qur an
Hadits, yaitu :

 Media audio, yaitu media yang hanya berdasarkan suara saja. Dalam penggunaannya
melalui suara yang menggunakan alat seperti tape, anak diminta mendengarkan
penggalan – penggalan kata Qur’an dan hadits di ikuti dengan artinya.
 Media visual, yaitu media yang berdasarkan pada gambar. Misalnya gambar penggalan
kata dari ayat al Qur an maupun hadits diikuti dengan penjelasannya. Kemudian guru
menjelaskan maknanya.
 Media audio visual, yaitu media yang langsung menggunakan gambar serta suara
bersamaan. Dengan menampilkan video – video yang berkenaan dengan materi
memahami isi kandungan al quran hadits.
Namun, dalam penggunaan media tetaplah harus di sesuaikan dengan materi atau bab
pembahasan yang akan diajarkan.

F. Bentuk – bentuk evaluasi pembelajaran Memahami kandungan Al – Qur an Hadits


Dalam pembelajaran memahami isi kandungan Al Qur an Hadits keterlibatan peran keluarga,
terutama orang tua sangat mendukung dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Ada dua jenis

7
penilaian yang dapat di terapkan dalam pembelajaran memahami isi kandungan Al Qur an
Hadits, yaitu :
1.   Penilaian proses
Bentuk evaluasi yang tepat untuk dipakai menilai keberhasilan proses pembelajaran
materi memahami kandungan Al Qur an dan Hadits adalah dengan teknik Unjuk kerja,
untuk mengetahui seberapa bagus pemahaman siswa terhadap kandungan al Qur an dan
Hadits yang telah dipelajarinya.
2. Penilaian hasil
Bentuk evaluasi untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang tepat untuk materi
pembelajaran memahami kandungan al-Qur an Hadits adalah tes obyektif dan
subyektif dengan teknik Lisan atau tulisan. Tes ini dipakai untuk mengukur
kemampuan siswa dalam memahami cara memahami kandungan Al Qur an dan hadits
serta sikap mereka setelah menguasai cara memahaminya. Oleh karena itu, dibutuhkan
latihan – latihan yang membantu siswa untuk menguasai materi ini dengan baik.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran Memahami Al Qur an Hadits adalah proses belajar mengajar mengenai


bagaimana memahami dan menjelaskan makna dari al Qur an Hadits serta mengeluarkan hukum
– hukum yang terdapat di dalamnya, agar kita tidak salah dalam melaksanakan apa saja perintah
dan larangan yang ada di dalam kedua pusaka tersebut.

Tujuan pembelajaran Al Qur an Hadits yaitu aspek pengetahuan, aspek pelaksanaan, dan
aspek pembiasaan.

Beberapa metode dalam memahami al Qur an Hadits yaitu metode tahlili, metode ijmali,
metode muqarraban, dan metode maudhu’i.

Media yang dapat digunakan yaitu media audio melalui suara, media visual melalui gambar
dan media audio visual melalui gambar dan suara sekaligus.

Evaluasi yang digunakan ialah bentuk evaluasi unjuk rasa, tes tertulis dan tes lisan.

B. Saran

Demikianlah pembuatan makalah mengenai Pembelajaran Memahami Isi kandungan Al- Qur
an dan hadits. Penulis sadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis
sarankan agar pembaca mencari referensi yang lebih lengkap lagi mengenai pembelajaran
memahami isi kandungan al Qur an dan Hadits.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon. Ilmu Tafsir.Bandung: CV Pustaka Setia. 2005


Ash-Shabuni, Muhammad Ali.Ikhtisar Ulumul Qur;an Praktis. Jakarta : Pustaka Bumi.2001

Lutfi ,Achmad. Al Qur an Hadits. Direktorat jendral pendidikan. 2009

Munawwir ,Ahmad Warson. Al Munawwir kamus Arab – Indonesia. Surabaya : Pustaka


Progresif. 1997

Rusydi AM. ‘Ulumul al Qur an II. Yayasan Azka Padang : IAIN IB Press. 2004
Susanto, Ahmad.Teori belajar dan pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana.2013
http://sovialfi.blogspot.com/2011/02/tahapan-memahami-isi-kandungan-al-qur’an.html

10

Anda mungkin juga menyukai