Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMBELAJARAN SKI DI MADRASAH

“Menetapkan Tujuan Pembelajaran SKI ( Akurasi Pencapaian


Kompentensi )”
Dosen Pengampu: AHMAD GHIFARI TETAMBE, M.Pd.

Disusun Oleh:

M. ALIF FIRDAUS ( 01901010118 )


SHARASIANTI NURSALIHIN ( 2021010101204 )
MUHAMAD ALI MUFTI ( 2021010101210 )
RISNA ( 2021010101221 )

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI KENDARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Segala puji Dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT. atas Rahmat
Karunia-Nya yang telah menurnkan al-Qur’an untuk menjadi pendoman hidup
manusia dalam berbagai aspeknya. Sholawat dan salam tercurah kepada
Rasulullah SAW, kepada keluarganya,sahabat dan pengikutnya. Dan semoga kita
termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesampatan ini, kami ingin mengucapakan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesai
makalah ini. Kami sangatlah berharap agar makalah ini dapat dijadikan bahan
acuan untuk mengetahui, memahami, mempelajari tentang “Menetapkan Tujuan
Pembelajaran SKI ( Akurasi Pencapaian Kompentensi )”. kami berharap agar
pembaca mendapat sudut pandang baru setelah mebaca makalah ini.

Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak, AHMAD


GHIFARI TETAMBE, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pembelajaran SKI Di
Madrasah. Tugas yang telah diberikan ini semoga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk
memenuh itugas mata kuliah Pembelajaran SKI Di Madrasah Kami menerima
segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah, Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami memohon maaf. Oleh sebab itu,
penyusun sangat berharap saran dan kritik konstruktif dari pembaca sebagai
pebaikan-perbaikan kedepan Kami mengucapkan terimakasih. Demikian yang
dapat kami sampaikan, akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Baruga, 10 Oktober 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
LATAR BELAKANG........................................................................................................... 1
TUJUAN DAN MANFAAT ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................2
A. Pengertian Tujuan Pembelajaran .......................................................................2
B. Fungsi Tujuan Pembelajaran ..............................................................................3
C. Dimensi Tujuan Pembelajaran............................................................................4
D. Persamaan dan Perbedaan IPK dan Tujuan Pembelajaran ................................. 4
E. Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran ........................................................... 8
F. Contoh Rumusan Tujuan Pembelajaran ............................................................. 6
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................7
KESIMPULAN .................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman konseptual dan prosedural


serta keterampilan praktis bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan
menepatkan Tujuan Pembelajaran (selanjutnya disingkat TP) SKI di Madrasah.
Materi bahasan meliputi; pengertian, fungsi, tingkatan, dan teknik merumuskan
TP serta analisis untuk menetapkan akurasi TP yang menunjukkan pencapaian
kompetensi dasar. Untuk memperdalam bahasan materi ini. Dalam rangka
mencapai komptensi guru mata pelajaran, maka dikembangkanlah indikator -
indikator yang sesuai dengan tuntutan kompetensi guru mata pelajaran. Indikator
pencapaian komptensi yang akan dicapai dalam pembelajaran 9 “Tujuan
Pembelajaran” adalah sebagai berikut:

1. Mengenali komponen tujuan pembelajaran.

2. Menerapkan prosedur perumusan tujuan pembelajaran

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Tujuan Pembelajaran dan jelaskan ?


2. Bagaimana Fungsi Tujuan Pembelajaran ?
3. Bagaimana Dimensi Tujuan Pembelajaran ?
4. Bagaimana Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran ?

TUJUAN DAN MANFAAT

Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman konseptual dan prosedural


serta keterampilan praktis bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan
menepatkan Tujuan Pembelajaran (selanjutnya disingkat TP) SKI di Madrasah.
Materi bahasan meliputi; pengertian, fungsi, tingkatan, dan teknik merumuskan
TP serta analisis untuk menetapkan akurasi TP yang menunjukkan pencapaian
kompetensi dasar. Untuk memperdalam bahasan materi ini,
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tujuan Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, yang dimaksud TP adalah pernyataan singkat yang


menjelaskan apa yang diharapkan dapat dicapai-miliki oleh siswa setelah belajar
baik pada satuan materi ajar, pelajaran tertentu, proyek, periode kelas (tengah,
akhir semester), satuan atau jenjang pendidikan tertentu. Dalam banyak kasus, TP
adalah tujuan akademik “perantara” yang ditetapkan oleh guru bagi siswa untuk
memenuhi standar pembelajaran yang lebih komprehensif. Mendefinisikan TP
diperumit oleh fakta bahwa pendidik menggunakan berbagai macam istilah untuk
tujuan pembelajaran.. Misalnya, istilah tujuan pembelajaran siswa, tolok ukur,
indikator kinerja, target pembelajaran, dan standar pembelajaran, untuk
menyebutkan beberapa dari istilah yang lebih umum, dapat merujuk pada jenis
tujuan pembelajaran tertentu dalam konteks pendidikan tertentu. Konsep tersebut
terkait erat dengan perkembangan pembelajaran, atau urutan tujuan harapan
akademis di berbagai tahap perkembangan, usia, atau tingkat kelas.

TP adalah cara bagi guru untuk menyusun, mengurutkan, dan merencanakan


tujuan pembelajaran untuk periode instruksional tertentu, biasanya untuk tujuan
menggerakkan siswa menuju pencapaian tujuan pendidikan yang lebih besar dan
berjangka panjang seperti memenuhi harapan pembelajaran, berkinerja baik pada
tes standar, atau lulus dari sekolah menengah atas yang dipersiapkan untuk kuliah.
Untuk alasan ini, TP adalah strategi utama dalam pembelajaran berbasis
kecakapan, yang mengacu pada sistem pengajaran, pengukuran, penilaian, dan
pelaporan akademik siswa yang menunjukkan pemahaman tentang pengetahuan
dan keterampilan yang diharapkan untuk dipelajari sebelum mereka maju ke
pelajaran berikutnya, atau naik ke tingkat kelas berikutnya, atau menerima ijazah.

Tp juga merupakan untuk menetapkan dan mengartikulasikan harapan akademis


bagi siswa sehingga mereka tahu persis apa yang diharapkan dari mereka. Ketika
TP dikomunikasikan dengan jelas kepada siswa, penalaran berjalan, siswa akan
lebih mungkin untuk mencapai tujuan yang disajikan. Sebaliknya, ketika TP tidak
ada atau tidak jelas, siswa mungkin tidak mengetahui apa yang diharapkan dari
mereka, yang kemudian dapat menimbulkan kebingungan, frustrasi, atau faktor
lain yang dapat menghambat proses pembelajaran. Dalam perjalanan panjang
kurikulum Pendidikan di Indonesia, dahulu sebelum Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) dan Kurikulum 2013, tujuan pembelajaran dikenal dengan
Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
Namun pada dasarnya, tujuan pembelajaran adalah perwujudan dari tujuan
pendidikan nasional. Rumusan tujuan pendidikan nasional menurut UU No. 20
Tahun 2003 adalah bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan itu dirumuskan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL). SKL ini selanjutnya dikelompokkan menjadi
4 (empat) kompetensi inti (KI) di setiap jenjang pendidikan. KI selanjutnya
diimplementasikan ke dalam kompetensi-kompetensi dasar (KD) masing-masing
mata pelajaran pada setiap jenjang dan menjadi dasar pengembangan materi
pembelajaran. Oleh karena KD merupakan implementasi pengembangan KI, maka
KD juga memuat komponen sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan. Unit-unit kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa diturunkan
dari setiap kompetensi dasar di dalam masing-masing mata pelajaran inilah yang
lazim dipahami sebagai TP. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa TP
adalah unit kompetensi terkecil yang harus dikuasai siswa dalam rangka mencapai
SKL.

B. Fungsi Tujuan Pembelajaran

TP menunjukkan apa yang ingin dicapai oleh suatu program pendidikan. Tujuan
pembelajaran yang dirumuskan dengan baik memberikan arahan kepada siswa dan
guru, bahkan kepada dunia luar akademis (masyarakat/pengguna) tentang metode
pembelajaran, dan teknik penilaian. TP memiliki fungsi yang beragam, antara
lain:

1. membentuk fondasi untuk desain, konten dan kinerja pengajaran dan ujian.

2. memberikan pedoman dalam merancang pembelajaran, mengembangkan


materi dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. informasi yang menunjukkan kepada siswa tentang (pengetahuan) apa yang


diharapkan untuk dipelajari atau keterampilan yang akan mereka peroleh pada
akhir pembelajaran.

4. memberikan kesan tentang apa yang akan diajarkan dan tingkat minimal yang
dicapai oleh siswa yang lulus kepada kolega dan organisasi eksternal.

Dalam K13, TP dicantumkan dalam setiap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP). RPP wajib dibuat oleh setiap guru di setiap mata pelajaran dan jenjang
pendidikan. Rumusan TP, dalam RPP, berfungsi sebagai pemandu arah proses
pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi baik pada ranah sikap,
pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karena itu, TP mempunyai fungsi
strategis, yaitu sebagai penentu materi pembelajaran, evaluasi proses
pembelajaran, dan strategi pembelajaran.

C. Dimensi Tujuan Pembelajaran

Memperhatikan pengertian dan fungsi TP di atas, rumusan TP dapat


dikelompokkan menjadi 3 dimensi, yaitu ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dalam K13, TP ranah sikap menggunakan taksonomi Bloom olahan
Krathwohl. Urutan hierakhis pembentukan sikap siswa, yaitu: menerima
(accepting), menanggapi (responding), menghargai (valuing), menghayati
(organizing/internalizing), dan mengamalkan (characterizing/actualizing). TP
ranah pengetahuan menggunakan taksonomi Bloom olahan Anderson yang
meliputi 6 tingkatan, yaitu: C1 mengingat (remember), C2 memahami
(understand), C3 menerapkan (apply), C4 menganalisis (analyse), C5
mengevaluasi (evaluate), dan C6 mengkreasi (create). Pada ranah keterampilan,
TP dikelompokkan menjadi 2 bentuk, yaitu keterampilan abstrak dan
keterampilan konkret. Pembentukan keterampilan abstrak menggunakan gradasi
dari Dyers, yaitu: mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba
(experimenting), menalar / mengasosiasi (associating), menyaji
/mengomunikasikan (communicating), dan mencipta (creating). Sementara pada
ranah keterampilan kongkret menggunakan olahan Simpson, yaitu: (1) persepsi,
kesiapan, meniru, (2) membiasakan gerakan, (3) mahir, (4) menjadi gerakan
alami, (5) menjadi gerakan orisinal.3

D. Persamaan dan Perbedaan IPK dan Tujuan Pembelajaran

IPK sebagaimana telah banyak dibahas pada pertemuan sebelumnya


(Supriyatna, 2019) (Pitasari), adalah kemampuan yang dapat diukur dan/atau
diobservasi sebagai pemenuhan KD pada KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4.4 Sedangkan
TP adalah pernyataan yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang ingin
dicapai oleh siswa sesuai dengan KD.5 Mencermati uraian di atas, baik IPK
maupun TP memiliki kesamaan dalam hal: (1) keduanya dirumuskan berdasarkan
KD, (2) keduanya menggunakan KKO yang dapat diukur dan spesifik. Di
samping itu, IPK dan TP memiliki perbedaan. IPK adalah penanda suatu sub
kompetensi KD telah dicapai/dikuasai siswa. Sedangkan TP menggambarkan
proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa atau siswa sesuai KD.
Rumusan TP harus dipahami sebagai penjabaran dari IPK. Oleh karena itu, TP
lebih spesifik dari pada rumusan IPK. Tetapi kadang-kadang rumusan TP
redaksinya sama dengan IPK oleh karena rumusan IPK sudah sangat spesifik.
Meskipun demikian, rumusan TP memiliki kekhususan karena memuat unsur
ABCD yang akan dijelaskan pada sub tema selanjutnya.

E. Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran

TP merupakan jabaran lebih rinci dari IPK. Sebagaimana IPK, rumusan TP


berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 dengan mengaitkan dimensi sikap (KI-1, dan
KI-2) yang akan dikembangkan. Perumusannya menggunakan KKO yang dapat
diamati dan/atau diukur, spesifik, mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Lebih detail, uraian bab IPK sebelumnya dapat dibaca ulang.
Rumusan TP memiliki ciri khas yang membedakannya dengan IPK. Di dalam
rumusan TP terdapat 4 komponen pembentuk, yaitu audience, behavior, condition,
dan degree atau disingkat ABCD.

1. Pertama, Audience dalam rumusan TP penting dinyatakan secara jelas siapa


yang menjadi sasaran, Siswa karena sudah diketahui identitas audiens dalam
bagian identitas RPP. Karena TP terpusat pada apa yang harus diketahui dan
mampu dilakukan oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, bukan
pada apa yang dilakukan oleh guru.
2. Kedua, Behaviour yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap siswa yang
diharapkan dicapai setelah mengikuti pembelajaran. Behavior ini harus
dinyatakan dengan kata kerja komunikatif dan menunjukkan perilaku yang
dapat diamati (observable), misalnya mendefinisikan, mengelompokkan,
mendemonstrasikan, menyatakan pendapat. Kata kerja yang samar-samar
harus dihindari, seperti mengetahui, dan memahami.
3. Ketiga, Conditions merupakan alat atau bahan, waktu dan lingkungan yang
dapat memberi pengaruh terhadap kemampuan siswa dalam melakukan suatu
perilaku yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Contoh: “Tanpa
menggunakan bantuan referensi, siswa dapat menulis essay tentang proses
dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah minimal 200 kata”, Siswa dapat
menjelaskan proses proses dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah
dengan cara menjawab soal essay secara mandiri dengan benar,Diberikan
gambar peta Makkah-Madinah, siswa dapat mempresentasikan perjalanan
hijrah Nabi SAW dengan benar‖.
4. Keempat, Degree yaitu pernyataan yang menunjukkan batas, target, standar
atau kriteria pencapaian dari behaviour yang akan dinilai. Degree tersebut
dapat dinyatakan secara kuantitatif atau kualitatif, misalnya “Siswa dapat
menyebutkan nama-nama khalifah Bani Umayyah minimal 10”.Diberikan
gambar peta Makkah-Madinah, siswa dapat mempresentasikan perjalanan
hijrah Nabi SAW dengan benar.
F. Contoh Rumusan Tujuan Pembelajaran

Pada ranah pengetahuan misalnya, Melalui diskusi dan menggali informasi (C),
siswa (A) dapat menjelaskan peran masing-masing walisanga (B) dengan percaya
diri (D). Contoh pada ranah keterampilan, misalnya: Dengan alat bantu instrumen
penilaian (C), siswa (A) dapat membuat kategarisasi peran Walisanga dalam
menyebarkan agama Islam di Indonesia (B) dengan teliti (D). Komponen ABCD
tidak mesti berurut, formasinya bisa saja dibalik misalnya (ABCD), (CABD),
(ABDC), (DABC). Dan yang terpenting untuk diperhatikan komponen-komponen
itu ada, tepat sasaran, dan logis dalam pencapaiannya. Namun, tidak seluruh
komponen harus masuk dalam rumusan tersebut. Sebgai contoh komponen C
(Condition), jika terlalu nyata, melekat dan menjadi bagian dari dalam keseharian
maka tak perlu dipaksakan masuk. Contoh: Dengan diberikan buku dan pulpen
(C), siswa dapat menyebutkan peran Walisango dengan teliti.

Ilustrasi di atas menjelaskan kedudukan kompetensi dasar, indikator pencapaian


kompetensi dan tujuan pembelajaran pada mata pelajaran SKI. Kompetensi dasar
“Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam‖
terdiri atas beberapa sub kompetensi kunci. Seorang siswa dapat dikatakan
menguasai kompetensi” Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam
mengembangkan Islam‖ jika siswa menguasai kompetensi kompetensi kunci dan
salah satu kompetensi kuncinya adalah bisa “menjelaskan”. Kompetensi kunci
“menjelaskan peran masing masing walisanga” terdiri atas pengetahuan terhadap
fakta-fakta, konsep-konsep maupun proses. Inilah yang kemudian dapat menjadi
prilaku-prilaku dalam tujuan pembelajaran.
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Tujuan Pembelajaran (TP) adalah unit kompetensi terkecil yang harus dikuasai
siswa dalam rangka mencapai SKL. TP memiliki fungsi yang beragam, antara
lain:

1. Membentuk fondasi untuk desain, konten dan kinerja pengajaran dan ujian;

2. Memberikan pedoman dalam merancang pembelajaran, mengembangkan


materi dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. Informasi yang menunjukan kepada siswa tentang (pengetahuan) apa yang


diharapkan untuk dipelajari atau keterampilan yang akan mereka peroleh pada
akhir pembelajaran

4. memberikan kesan tentang apa yang akan diajarkan dan tingkat minimal yang
dicapai oleh siswa yang lulus kepada kolega dan organisasi eksternal.

Rumusan TP dapat dikelompokkan menjadi 3 dimensi, yaitu ranah sikap,


pengetahuan, dan keterampilan. Perumusannya menggunakan KKO yang dapat
diamati dan/atau diukur, spesifik, mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Ciri khas yang membedakannya dengan IPK adalah, bahwa di
dalam rumusan TP terdapat 4 komponen pembentuk, yaitu audience, behavior,
condition, dan degree atau disingkat ABCD.
DAFTAR PUSTAKA
Krismawati, N. (n.d.). Pengembangan Bahan Ajar Penulisan Sejarah Berbasis Model
Project-Based Learning.‖ Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) 1,
no. 2 (July 7, 2019): 156–170. .

Pitasari, L. (n.d.). ―Identifikasi Kesulitan Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Siswa
Kelas IV MI Thoriqul Huda Kromasan Ngunut Tulungagung.‖ Skripsi, IAIN
Tulungagung, 2018. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/8570/. .

Supriono. (2018). Materi Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013 Sekolah Menengah


Pertama: Pendidikan Agama Islam dan Budi . Jakarta: Kemendikbud.

Supriyatna, A. a. (2019). Cara Mudah Merumuskan Indikator. Yogyakarta: Pustaka Bina


Putra.

Anda mungkin juga menyukai