Anda di halaman 1dari 14

DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Dosen Pengampu
Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd

Oleh :
Jumaylin Br. Marpaung NIM. 8236121010
Irma Aprilda Sinaga NIM. 8236122005

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis sampaikan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesehatan dan nikmat kesempatan, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Rutin ini
dengan tepat waktu sebagai Tugas yang berjudul “Tujuan Instruksional Umum” pada Mata
Kuliah Desain Sistem Pembelajaran.

Terselesaikannya makalah ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis terima kasih kepada segenap pihak yang telah
berpartisipasi serta berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen
pengampu mata kuliah Kepemimpinan Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd yang telah membimbing serta
mengarahkan penulis selama proses yang dilaksanakan. Semoga dengan adanya makalah ini
dapat membantu para pembaca, meenambah ilmu yang bermanfaat dan menjadi bahan referensi
sesuai dengan judul makalah ini.
Penulis menyadari bahwasannya makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari segi
format penyusunan maupun materi, tata bahasa yang termuat di dalamnya. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan penyusunan
makalah berikutnya di kemudian hari.

Medan, 11 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Tujuan Instruksional.......................................................................................................3
2.2 Tujuan Instruksional Umum...........................................................................................5
2.3 Manfaat Tujuan Instruksional Umum ............................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan
emosional kearah alam dan sesama manusia. Tujuan pendidikan dalam hal ini adalah agar
generasi muda sebagai penerus generasi tua dapat menghayati, memahami, mengamalkan
nilai - nilai atau norma - norma tersebut dengan cara mewariskan segala pengalaman,
pengetahuan, dan keterampilan yang melatar belakang nilai - nilai dan norma kehidupan.
Pendidikan juga merupakan segala usaha orang dewasa dengan lingkungan anak-anak
untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. Oleh karena itu,
maka aktifitas pendidikan mestilah dimaknai dengan usaha sadar manusia untuk
mengembangkan potensi dan kemampuannya sehingga menjadi realisasi diri yang
sedemikian rupa yag akan membentuk suatu kepribadian yang utuh. Pendidikan berintikan
interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik
menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam
seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Tujuan merupakan sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha selesai. Karena
instruksi atau pengajaran merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-
tahap dan tingkatan. Tujuan dari pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk
dan statis. Tetapi merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang berkenaan
dengan seluruh aspek kehidupannya. Marilah kita melihat k e m b a l i p e n g e r t i a n
instruksi atau pengajaran, akan terlihat dengan jelas sesuatu yan
diharapkan terwujud setelah orang mengalami pengajaran secara keseluruhan, yaitu sesuatu
yang harus dicapai oleh siswa setelah mereka diberikan pengajaran oleh guru.
Tujuan ini kelihatannya terlalu ideal, sehingga sukar dicapai.
Tujuan instruksional adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, keemampuan,
keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai akibat dari hasil
pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang dapat diamati dan
diukur. Tujuan Instruksional sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat
dikerjakan oleh siswa pada kondisi tingkat kompetensi tertentu (Robert F. Mager, 1962).
Tujuan Instruksional dikaji dengan adanya tujuan Instruksional Umum dan Instruksional
Khusus. Pada makalah ini akan akan dibahas terlebih dahulu Tujuan Instruksional Umum.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
A. Apa yang dimaksud Tujuan Instruksional Umum?
B. Apa Tujuan Instruksional Umum?
1.3 TUJUAN
A. Mengetahui pengertianTujuan Instruksional Umum?
B. Mengetahui manfaat Tujuan Instruksional Umum?
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kita sebagai pembaca tentang tujuan instruksional umum dalam pendidikan dan
implikasinya terhadap dunia pendidikan. Selain itu, penulis juga berharap besar tulisan
makalah ini dapat berguna sebagai referensi dalam penulisan karya tulis yang terkait dengan
pokok kajian yang sejenis dengan makalah ini di masa mendatang.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Instruksional
Instruksional mengacu pada segala sesuatu yang terkait dengan proses pengajaran dan
pembelajaran. Ini melibatkan pengembangan, implementasi, dan evaluasi aktivitas
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks pembelajaran formal,
instruksional mencakup penyusunan dan penyampaian materi pelajaran, pengembangan
metode pengajaran, serta evaluasi kemajuan peserta didik.
Tujuan instruksional merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan dalam sistem
pendidikan, secara nasional tujuan pendidikan tercantum dalam pembukaan Undang undang
dasar 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Gambaran tentang ciri ciri kedewasaan
yang perlu dikembangkan pada anak didik dapat ditemukan dalam penentuan perumusan
mengenai tujuan pendidikan, baik pada taraf nasional maupun taraf pengelolaan institusi
pendidikan. Perumusan suatu tujuan pendidikan yang menetapkan hasil yang harus diperoleh
siswa selama belajar, dijabarkan atas pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, sikap dan
nilai yang telah menjadi milik siswa.
Perumusan suatu tujuan pendidikan yang menetapkan hasil yang harus diperoleh siswa
selama belajar, dijabarkan atas pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, sikap. Adanya
tujuan tertentu memberikan arah pada usaha para pengelola pendidikan dalam berbagai taraf
pelaksanaan. Dengan demikian usaha mereka menjadi tidak sia sia karena bekerja secara
profesional dengan berpedoman pada patokan yang jelas.
Menurut Winkel W.S (2004) berkaitan dengan penentuan tujuan pendidikan perlu
dibedakan antara pengelolaan pendidikan pada taraf :
a. Organisasi makro : sistem pendidikan sekolah pada taraf nasional, dengan
penjabarannya dalam jenjang jenjang dan jenis jenis pendidikan sekola, yang
semuanya harus menuju ke pencapaian tujuan pendidikan nasional sesuai dengan
progam pendidikan masing masing.
b. Organisasi meso : pengaturan progam pendidikan di sekolah tertentu sesuai dengan
ciri ciri khas jenjang tertentu dan jenis pendidikan yang di kelola sekolah itu
c. Organisasi mikro : perencanaan dan pelaksanaan suatu proses belajar mengajar
tertentu di dalam kelas yang diperuntukkan kelompok siswa tertentu.

Tujuan instruksional ternyata masuk ke dalam organisasi mikro karena mencakup


kesatuan bidang studi tertentu yang menjadi pokok bahasan seperti tercantum pada bagan

3
hubungan hierarkis antara berbagai tujuan pendidikan sekolah, taraf organisasi pendidikan
sekolah dan taraf pengelolaan pendidikan sekolah.
Jadi isi tujuan pendidikan akan berbeda beda tergantung pada taraf organisasi manakah
tujuan itu ditetapkan. Sudah barang tentu isi tujuan pendidikan pada taraf organisasi yang
satu tidak bertentangan dengan yang lain, melainkan tujuan pada taraf yang lebih bawah
menjabarkan dan mengkhususkan tujuan pada taraf organisasi yang lebih tinggi. Maka
perumusan tujuan instruksional akan lebih mengkhususkan tujuan pendidikan. Tujuan
instruksional umum menggariskan hasil hasil di bidang studi tertentu yang seharusnya
dicapai siswa, adanya hasil akan nampak dalam seluruh prestasi belajar yang diberikan oleh
siswa. intinya tujuan instruksional adalah kemampuan yang harus diperoleh atau dicapai oleh
siswa yang menjadi tujuan dari proses belajar mengajar.
Dalam pengelolaan dan pengembangan pengajaran diperlukan suatu model yang dipakai
sebagai pegangan yang mencakup seluruh komponen pokok yang harus dipertimbangkan,
dibuat, diatur dan dilaksanakan.
Tujuan Instruksional (TI) adalah pernyataan konkret yang merinci hasil pembelajaran
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran. TI
memberikan panduan dan parameter yang jelas untuk menilai pencapaian tujuan tersebut.
Pernyataan tujuan ini seharusnya bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan
terbatas pada waktu.

Mata Pelajaran Tujuan Instruksional (TI) Karakteristik


Bahasa Inggris Peserta didik dapat menulis esai Spesifik (menulis esai naratif),
naratif berisi minimal 500 kata terukur (jumlah kata, penggunaan
dengan penggunaan bahasa yang bahasa yang jelas), dapat dicapai
jelas, koheren, dan variasi struktur (sesuai dengan kemampuan peserta
kalimat. didik), relevan (dalam konteks
bahasa Inggris), terbatas pada
waktu (minimal 500 kata).
Sains Peserta didik dapat menjelaskan Spesifik (menjelaskan siklus air),
siklus air dan mengidentifikasi terukur (melalui pemahaman tahap
peran penting setiap tahapnya. siklus air), dapat dicapai (sesuai
dengan pemahaman peserta didik),
relevan (dalam konteks sains),
terbatas pada waktu (mengetahui
peran setiap tahap siklus air).

4
Seni Rupa Peserta didik dapat menciptakan Spesifik (menciptakan lukisan
lukisan menggunakan teknik dengan teknik akrilik), terukur
akrilik dengan mengekspresikan (melalui hasil karya), dapat dicapai
perasaan dan gagasan pribadi. (sesuai dengan keterampilan peserta
didik), relevan (dalam konteks seni
rupa), terbatas pada waktu
(menggunakan teknik akrilik).

Matematika Peserta didik dapat menyelesaikan Spesifik (penjumlahan dan


masalah matematika yang pengurangan bilangan bulat),
melibatkan penjumlahan dan terukur (melalui penyelesaian
pengurangan bilangan bulat hingga masalah), dapat dicapai (sesuai
3 digit. dengan kemampuan peserta didik),
relevan (dalam konteks
matematika), terbatas pada waktu
(hingga 3 digit).

TI sangat penting dalam membimbing perencanaan pengajaran dan memberikan arah


yang jelas kepada peserta didik. Dengan merinci tujuan ini, pendidik dapat merancang
pengalaman pembelajaran yang sesuai dan mengukur pencapaian peserta didik dengan lebih
efektif.
Setelah memperhatikan beberapa definisi tujuan instruksional yang dikemukakan
dari beberapa tokoh maka dapat disimpulkan, dengan tujuan instruksional :
 kita dapat menentukan tujuan proses belajar mengajar;
 menentukan persyaratan awal instruksional;
 merancang strategi instruksional;
 memilih media pembelajaran;
 menyusun instrumen tes sebagai evaluasi belajar;
 melakukan tindakan perbaikan pembelajaran.
2.2 Tujuan Instruksional Umum
Dalam proses belajar mengajar tujuan instruksional dapat di bagi menjadi 2 yaitu tujuan
instruksional umum (TIU) yang menggariskan hasil- hasil di aneka bidang studi yang harus
dicapai siswa dan tujuan instruksional khusus (TIK) yang merupakan penjabaran dari tujuan

5
instruksional umum yang menyangkut suatu pokok bahasan sebagai tujuan pengajaran yang
konkrit dan spesifik. Menurut Grounlund dalam Harjanto (2008) tujuan instruksional u m u m
(TIU) adalah hasil belajar yang diharapkan yang dinyatakan secara
u m u m d a n berpedoman pada perubahan tingkah aku dalam kelas. Tujuan instruksional
umum (TIU) merupakan serangkaian hasil belajar yang bersifat khusus. Sedangkan tujuan
instruksional khusus (TIK) adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam istilah perubahan
tingkah laku khusus. Tingkah laku khusus adalah kata kerja yang dapat diamati dan diukur.
Tujuan instruksional umum (TIU) adalah pernyataan umum yang mencakup hasil
pembelajaran secara keseluruhan yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik setelah
menyelesaikan suatu program atau mata pelajaran. TIU dirancang untuk memberikan arah
dan tujuan umum dari suatu kurikulum atau pembelajaran tertentu. Pernyataan ini
memberikan panduan kepada pendidik, siswa, dan pemangku kepentingan lainnya mengenai
fokus dan harapan dari suatu program pendidikan.
Tujuan instruksional umum (TIU) adalah tujuan pengajaran yang perubahan prilaku siswa
yang belajar masih merupakan perubahan internal yang belum dapat dilihat dan diukur. Kata
kerja dalam tujuan umum pengajaran masih mencerminan perubahan prilaku yang umumnya
terjadi pada manusia, sehingga masih menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda.
Contoh TIU: “setelah melakukan pelajaran siswa diharapan dapat memahami penjumlahan
dengan benar”. Kata kerja “memahami penjumlahan” merupakan kata kerja- yang bersifat
umum karena pemahaman penjumlahan dapat ditafsirkan berbeda.
Membuat sejumlah TIU (Tujuan Instruksional Umum) untuk setiap mata
pelajaran/sbisang studi yang akan diajarkan dalam kurikulum 1975 maupun 1984 dan sampai
saat ini. TIU sudah ada tercantum dalam buku garis-garis besar program pengajaran. Dalam
merumuskan TIU digunakan kata kerja yang sifatnya masih umum dan tidak dapat di ukur
karena perubahan tingkah masih terjadi di dalam diri manusia.
Menurut Bloom dan kawan kawan pengklasifikasian jenis perilaku disusun secara
hierarkis sehingga menjadi taraf yang menjadi semakin kompleks. Tujuan Instruksional
Umum (TIU) dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan fokus atau aspek tertentu
yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Berikut adalah beberapa jenis umum dari TIU:
a. Kognitif
Deskripsi : Mencakup pemahaman konsep, pengetahuan, dan kemampuan berpikir.
Contohnya : Peserta didik dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar ekonomi mikro.
b. Afektif
Deskripsi : Menyangkut perubahan sikap, nilai, dan sikap emosional peserta didik.
6
Contoh : Peserta didik dapat menunjukkan empati terhadap perbedaan budaya dalam
interaksi sosial.
c. Psikomotorik
Deskripsi : Melibatkan pengembangan keterampilan fisik atau motorik.

Contoh : Peserta didik dapat mengoperasikan peralatan laboratorium dengan benar.

d. Sosial
Deskripsi : Berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang
lain.
Contoh : Peserta didik dapat berpartisipasi dalam diskusi kelompok dengan
memberikan kontribusi yang relevan.

e. Etika dan Moral


Deskripsi : Menetapkan tujuan berkaitan dengan pengembangan nilai-nilai etika dan
moral.
Contoh : Peserta didik dapat mengidentifikasi dan menjelaskan dilema etika dalam
suatu kasus.
f. Kreatifitas
Deskripsi : Melibatkan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru atau solusi
inovatif.
Contoh : Peserta didik dapat menghasilkan proyek seni yang mencerminkan pemikiran
kreatif mereka.
g. Pengembangan Karakter
Deskripsi : Menitikberatkan pada pembentukan kepribadian dan karakter positif.
Contoh : Peserta didik dapat menunjukkan tanggung jawab dan integritas dalam
tindakan sehari-hari.
h. Kemandirian belajar
Deskripsi : Menargetkan kemampuan peserta didik untuk belajar secara mandiri.

Contoh : Peserta didik dapat menyusun dan mengimplementasikan rencana belajar


pribadi.

i. Multikulturalisme
Deskripsi : Mempromosikan pemahaman dan toleransi terhadap budaya yang beragam.

7
Contoh : Peserta didik dapat menunjukkan pemahaman terhadap keberagaman budaya
dalam konteks global.

Setiap jenis TIU memiliki perannya masing-masing dalam merancang kurikulum dan
strategi pengajaran yang komprehensif. Pendidikan yang efektif seringkali mencakup
kombinasi dari berbagai jenis TIUuntuk mencapai hasil pembelajaran yang holistik.

2.3 Manfaat Tujuan Instruksional Umum


Tujuan Instruksional Umum (TIU) memiliki beberapa manfaat yang signifikan dalam
konteks pendidikan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan TIU:

a. Mengarahkan Pembelajaran
TIU memberikan arah dan fokus yang jelas untuk pembelajaran. Hal ini membantu
pendidik dan peserta didik memahami dengan lebih baik apa yang ingin dicapai dalam suatu
kurikulum atau program pembelajaran.
b. Mengukur Pencapaian Pendidikan
TIU memberikan standar untuk mengukur pencapaian peserta didik. Dengan memiliki
tujuan yang spesifik, mudah untuk menilai sejauh mana peserta didik telah mencapai
pemahaman atau keterampilan tertentu.
c. Merancangkang Kurikulum
TIU membantu dalam perancangan kurikulum dengan menentukan konsep dan
keterampilan kunci yang harus dicapai. Ini memastikan bahwa materi pembelajaran relevan
dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
d. Memberikan Fokus pada Hasil
Dengan memiliki TIU yang jelas, pendidik dapat lebih memfokuskan perencanaan
pembelajaran pada hasil yang diinginkan. Ini membantu meminimalkan peluang terjadinya
penyimpangan atau pengajaran yang tidak relevan.
e. Mengukur Kinerja Pendidik
TIU juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pendidik. Mereka memberikan
parameter yang dapat diukur untuk melihat sejauh mana pendidik telah berhasil membawa
peserta didik menuju pencapaian TIU.
f. Meningkatkan Akuntabilitas

8
Dengan memiliki TIU yang jelas, institusi pendidikan dapat lebih akuntabel terhadap
pemangku kepentingan seperti orang tua, pemerintah, atau lembaga akreditasi. Akuntabilitas
ini penting untuk memastikan kualitas pendidikan.

g. Mendorong Peningkatkan Kualitas Pembelajaran


TIU dapat menjadi landasan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan
terus memantau dan mengevaluasi pencapaian TIU, institusi pendidikan dapat
mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
h. Memberikan Pedoman untuk Penilaian
TIU membantu dalam merancang instrumen penilaian yang sesuai. Hal ini memastikan
bahwa penilaian mencerminkan dengan akurat sejauh mana peserta didik telah mencapai
tujuan pembelajaran.
Dengan adanya TIU, proses pembelajaran dapat lebih terarah dan efektif. TIU membantu
menciptakan struktur yang kokoh untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan oleh
suatu program atau kurikulum pendidikan.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tujuan instruksional adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, keemampuan,
keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai akibat dari hasil
pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang dapat diamati dan
diukur. TI sangat penting dalam membimbing perencanaan pengajaran dan memberikan arah
yang jelas kepada peserta didik. Menurut Grounlund dalam Harjanto (2008) tujuan
instruksional u m u m ( T I U ) adalah hasil belajar yang diharapkan yang
d i n y a t a k a n s e c a r a u m u m d a n berpedoman pada perubahan tingkah laku dalam kelas.
dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan fokus atau aspek tertentu yang ingin
dicapai dalam pembelajaran sepertimeningkatkan: Kognitif, Afektif, Psikomotorik, Sosial,
Etika dan Moral, Kreatifitas, Pengembangan Karakter, Kemandirian belajar,
Multikulturalisme. Dengan adanya TIU, proses pembelajaran dapat lebih terarah dan efektif.
TIU membantu menciptakan struktur yang kokoh untuk mencapai hasil pembelajaran yang
diinginkan oleh suatu program atau kurikulum pendidikan.

3.2 SARAN
Tujuan Instruksional Umum (TIU) berguna dalm dunia pendidikan sangat membantu
alam proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Saran penulis bagi seluaruh dewan guru
harap menggunakan TIU disemua mata pelajaran, sehingga visi dan misi sekolah serta dunia
pendidian mengubah sistem pembelajaran kearah lebih baik dapat mencapai tujuan yang di
harapkan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. 2010. Psikologi Pendidikan (Dalam Perspektif Baru).
Bandung: Alfabeta
Munardji. 2008. Desain Teknologi Instruksional. Bandung: Stain Tulungagung Pers
Rustan Edhie. 2022. Desain Instruksional dan pengembangan. Yogyakarta: Selat Media
Web:
https://id.scribd.com/document/476731764/MAKALAH-TUJUAN-INSTRUKSIONAL-docx
https://duniapendidikan33.blogspot.com/2014/12/tujuan-instruksional-secara-umum-dan.html
PKT.-06.-Taksonomi-Tujuan-Instruksional.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai