Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL)

(PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu : Nashrul Haqqi Firmansyah, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

1. Raihan Arendra (203111204)


2. Fatimatuz Zahra (203111205)
3. Fadilla Putri Rahmanti (203111206)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdullilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Pembelajaran
Project Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis Proyek)” tepat pada waktunya. Shalawat
dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga,
sahabat-sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen pengampu Bapak
Nashrul Haqqi Firmansyah, S.Pd., M.Pd. pada mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI. Dan
semoga yang tertuang dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca
dalam rangka membangun khasanah keilmuan. Selain itu juga diharapkan mampu memberi arahan
dan tuntunan agar bisa menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang membangun kepada
pembaca, guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT. kita kembalikan semua, karena kesempurnaan hanya
milik Allah SWT semata.

Surakarta, 20 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang .................................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
C. Tujuan ............................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6

A. Pengertian Project Based Learning ................................................................... 6


B. Ciri-ciri Project Based Learning ....................................................................... 6
C. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek (project based learning) ....... 7
D. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis proyek ............................... 8
E. Peran guru dan siswa dalam pembelajaran berbasis proyek ............................. 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran adalah merupakan suatu sistem. Dengan demikian,
pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai dari
menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan memengaruhi proses
pembelajaran. Namun demikian, komponen yang selama ini dianggap sangat memengaruhi
proses pendidikan adalah komponen guru. Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan
ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar.
Guru adalah pihak yang bertugas membimbing siswa agar dapat mencapai tujuan
dalam pembelajaran sekaligus mengelola kelas agar dapat menjadi sebuah tim yang solid,
komunikatif dan kondusif selama proses pembelajaran. Dari segi efektifitas, seorang guru
diharapkan mampu mengelola pembelajaran dengan baik. Pembelajaran yang monoton
tentunya akan berpengaruh terhadap semangat belajar siswa dan prestasi belajar siswa.
Pemilihan strategi juga model pembelajaran yang relevan dengan standar kompetensi juga
dapat memacu kemampuan serta minat belajar siswa demi tercapainya optimalisasi kualitas
pembelajaran dan pembelajaran yang bermakna.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 19 ayat 1 mengenai
Standar Nasional Pendidikan juga dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Oleh sebab itu makalah ini akan membahas tentang model Pembelajaran Berbasis
Proyek (Project Based Learning). Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
adalah model pembelajaran sistematik yang mengikut sertakan pelajar ke dalam
pembelajaran teoritis dan keahlian yang kompleks, pertanyaan otentik dan perancangan
produk dan tugas. Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang amat besar untuk
membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermanfaat bagi peserta didik.
Dalam pembelajaran berbasis proyek, peserta didik terdorong lebih aktif dalam belajar.

4
Guru hanya sebagai fasilitator, mengevaluasi produk hasil kerja peserta didik yang
ditampilkan dalam hasil proyek yang dikerjakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan project based learning?
2. Apa saja ciri-ciri project based learning?
3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek (project based learning)?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis proyek (project based
learning)?
5. Bagaimana peran guru dan siswa dalam pembelajaran berbasis proyek?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu project based learning.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri project based learning.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek (project based
learning).
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis proyek (project
based learning).
5. Untuk mengetahui peran guru dan siswa dalam pembelajaran berbasis proyek.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Project Based Learning


Project based learning merupakan pembelajaran berbasis proyek. Project based
learning adalah sebuah metode pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar
kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Goodman dan Stivers (2010)
mendefinisikan project based learning merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun
di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta
didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
Menurut Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek merupakan model
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun
berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.
Grant (2002) mendefinisikan project based learning atau pembelajaran berbasis
proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan
suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Peserta didik secara konstruktif
melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap
permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.
Project based learning (PBL) merupakan sebuah metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam aktivitas secara nyata. Project based
learning dirancang untuk digunakan pada permasalahan kompleks yang diperlukan
pelajaran dalam melakukan investigasi dan memahaminya.

B. Ciri-ciri Project Based Learning


Menurut kemendikbud dalam Suherti dan Maryam (2016, hlm. 75) menyebutkan
bahwa: Ciri-ciri pembelajaran berbasis proyek yaitu :
1. Adanya permasalahan atau tantangan kompleks yang diajukan ke siswa
2. Siswa mendesain proses penyelesaian permasalahan atau tantangan yang diajukan
dengan mengutamakan penyelidikan

6
3. Siswa mempelajari dan menerapkan keterampilan serta pengetahuan yang
dimilikinya dalam berbagai konteks ketika mengerjakan proyek
4. Siswa bekerja dalam tim kooperatif demikian juga pada saat mendiskusikannya
dengan guru.
5. Siswa mempraktekkan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk kehidupan
dewasa mereka dan karir (bagaimana mengalokasikan waktu, menjadi individu
yang bertanggung jawab, keterampilan pribadi, belajar melalui pengalaman).
6. Siswa secara berkala melakukan refleksi atas aktifitas yang sudah dijalankan.
7. Produk akhir siswa dalam mengerjakan proyek akan dievaluasi.

C. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek


Menurut Rais dalam Lestari (2015) langkah-langkah model pembelajaran Project
Based Learning adalah sebagai berikut:
1. Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big question)
Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving question yang dapat memberi
penugasan pada peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil
hendaknya sesuai dengan realita dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam.
2. Merencanakan proyek (design a plan for the project). Perencanaan dilakukan secara
kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik. Dengan demikian peserta didik
diharapakan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang
aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan
esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta
menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan
proyek.
3. Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule). Pendidik dan peserta didik secara
kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Waktu
penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu
yang ada. Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu yang baru, akan tetapi
pendidik juga harus tetap mengingatkan apabila aktivitas peserta didik melenceng dari
tujuan proyek. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang

7
membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga pendidik meminta
peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara berkelompok di luar jam sekolah.
Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik tinggal
mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.
4. Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project).
Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik
selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi
peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pendidik berperan sebagai mentor
bagi aktivitas peserta didik. Pendidik mengajarkan kepada peserta didik bagaimana
bekerja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing
masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok.
5. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome). Penilaian dilakukan
untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam
mengevaluasi kemajuan masing masing peserta didik, memberi umpan balik tentang
tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu pendidik
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Penilaian produk dilakukan saat
masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan kelompok lain secara
bergantian.
6. Evaluasi (evaluate the experience). Pada akhir proses pembelajaran, pendidik dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada
tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya
selama menyelesaikan proyek.

D. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)


1. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Menurut Bielefeldt dan Underwood sebagaimana dalam bukunya Ngalimun,
kelebihan pembelajaran berbasis proyek antara lain :
a. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

8
b. Para siswa akan lebih tekun dan tertantang untuk berusaha lebih keras dalam
mencapai proyek.
c. Lebih menyenangkan daripada komponen kurikulum lain.
d. Meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah.
e. Meningkatkan keterampilan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam
proyek dapat memerlukan siswa mengembangkan dan memparaktikkan
keterampilan komunikasi.
f. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.
g. Menyediakan pengalaman belajar yang didesain agar siswa dapat
berkembang sesuai dunia nyata.
h. Memberikan pengalaman kepada siswa pembelajaran praktik dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber
lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.1

2. Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)


Selain memiliki kelebihan, pembelajaran berbasis proyek (project based learning
juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
a. Memerlukan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan
menghasilkan produk.
b. Membutuhkan lebih banyak biaya.
c. Membutuhkan fasilitas dan perlengkapan yang memadai.
d. Sulit untuk melibatkan seluruh siswa dalam kerja kelompok karena ada
kekhawatiran hanya siswa aktif saja yang mendominasi kerja kelompok.2

E. Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pendidik memiliki


peran sebagai fasilitator dari peserta didik apabila peserta didik mengalami kesulitan dalam
pembelajaran. Selain itu, pendidik harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang
dirasa nyaman untuk peserta didik. Dan juga harus membimbing peserta didik dalam proses

1
Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran (Yogyakarta : Aswaja Pressindo, 2014), hal. 197.
2
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013 (Jakarta : Bumi Aksara, 2014), hal. 178-179.

9
pembelajaran ini agar tidak dilepas begitu saja yang menyebabkan fokus peserta didik
menjadi terbagi serta mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Kemudian peran peserta didik sendiri dalam pembelajaran berbasis proyek ini
adalah peserta didik dapat menuangkan segala kemampuan yang mereka miliki. Peserta
didik juga memiliki peran agar dapat mengatur waktu dengan baik dan sesuai. Peserta didik
juga diminta agar melakukan interaksi dengan yang lainnya agar mendapatkan informasi
dan hubungan yang baik dengan kelompok dalam pembelajaran ini.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Project based learning (PBL) merupakan sebuah metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam aktivitas secara nyata. Project based
learning dirancang untuk digunakan pada permasalahan kompleks yang diperlukan
pelajaran dalam melakukan investigasi dan memahaminya.
Langkah-langkah dalam pembelajaran berbasis learning, peserta didik diberikan
tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan
kegiatan proyek yang realistik. Di samping itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek
ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri,
serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyek ini juga menuntut siswa untuk mengembangkan
keterampilan seperti kolaborasi dan refleksi. Menurut studi penelitian, Pembelajaran
Berbasis Proyek membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan sosial mereka, sering
menyebabkan absensi berkurang dan lebih sedikit masalah disiplin di kelas. Siswa juga
menjadi lebih percaya diri berbicara dengan kelompok orang, termasuk orang dewasa.
Pelajaran berbasis proyek juga meningkatkan antusiasme untuk belajar. Ketika anak-anak
bersemangat dan antusias tentang apa yang mereka pelajari, mereka sering mendapatkan
lebih banyak terlibat dalam subjek dan kemudian memperluas minat mereka untuk mata
pelajaran lainnya

B. Saran
Demikian pembahasan makalah yang kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca dan pemakalah sendiri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar
kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sani, Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta : Bumi Aksara.

Afriana, Jaka. 2015. Project Based Learning (PjBL). Makalah untuk Tugas Mata Kuliah
Pembelajaran IPA Terpadu. Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana.
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Goodman, Brandon and Stivers, J. 2010. Project-Based Learning. Educational Psychology. ESPY
505.

Grant, M.M. 2002. Getting A Grip of Project Based Learning : Theory, Cases and Recomandation.
North Carolina : Meredian A Middle School Computer Technologies. Journal Vol. 5.

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo.

12

Anda mungkin juga menyukai