Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL


PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DISEKOLAH DASAR

Oleh:

SRI AENI

NIM. G2G121022

PROGRAM PASCA SARJANA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga makalah yang kami susun

dengan judul “pembelajaran tematik menggunakan model pembelajaran

Problem Baased Learning Di Sekolah Dasar” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Teori Pembelajaran

Terpadu dan Tematik Integratif.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan

makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak

kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Amonggedo, 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ..........................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................

B. Rumusan Masalah....................................................................................................

C. Tujuan .....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................

B. Saran......................................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum yang digunakan di tingkat SD adalah kurikulum 2013 yang

menggunakan pembelajaran tematik integratif berorientasi mata pelajaran.

Pelaksanaan proses belajar mengajar tematik yaitu model belajar mengajar

terpadu yang menerapkan tema untuk menghubungkan topik yang berbeda dan

menyuguhkan pengalaman yang berkesan kepada siswa. Pembelajaran terpadu

adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan secara mulus materi

yang berbeda dan beberapa topik terkait untuk memberikan siswa pengalaman

belajar yang bermakna. Perubahan yang dilakukan pada kurikulum 2013

selama ini merupakan upaya untuk meningkatkan penyampaian proses

pendidikan yang bertujuan untuk memperkuat dan menyeimbangkan sikap,

keterampilan dan pengetahuan siswa.

Kegiatan pembelajaran tematik terpadu harus berpusat pada siswa. Ada

banyak faktor dalam proses pembelajaran yang mempengaruhi keberhasilan

siswa, salah satunya adalah penggunaan metode/model pembelajaran. Guru

yang baik adalah selalu menyesuaikan materinya dan memilah model

pembelajaran yang sesuai, dan dapat menarik perhatian siswa yang ikut serta

dalam kegiatan belajar mengajar, menggali berbagai informasi, dan

mengembangkan keterampilan untuk mencapai tujuan pembelajarannya.

iv
1
Artinya guru sebagai pendidik memegang peranan penting dalam

mencapai tujuan pembelajarannya secara efektif. Salah satu cara agar

pembelajaran tematik lebih efektif adalah menerapkan model pembelajaran

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) juga dikenal sebagai

pembelajaran aktif karena siswa menemukan informasi sendiri dalam

prosesnya. Hal ini dipertegas oleh Ramadhani (2021) Siswa dilatih untuk

menemukan informasi yang mereka butuhkan. Mereka diharapkan berperan

aktif sebagai agen dalam penemuan pengetahuan. Model pembelajaran berbasis

masalah disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa, dalam kegiatan

pembelajaran mengemukakan peserta didik supaya berpartisipasi pada

pelaksanaan pelajaran secara langsung.

Sejumlah temuan dari para peneliti dan dituangkan dalam jurnal

menjelaskan bahwa model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)) yang

dilaksanakan dalam pembelajaran berbasis mata pelajaran terpadu di sekolah

dasar mampu mengembangkan kualitas prestasi peserta didik. Berdasarkan

penjelasan tersebut, pemaparan makalah ini berfokus untuk mendeskripsikan

hasil analisis dari para peneliti sebelumnya tentang penerapan model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran tematik di

sekolah dasar sebagai bahan pertimbangan bagi guru disekolah dasar untuk

mengetahui keefektivan model pembelajaran tersebut dalam meningkatkan

hasil dan aktivitas belajar siswa dalam bentuk pengetahuan, sikap dan

keterampilan siswa pada pembelajaran tematik.

2v
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah

ini adalah Bagaimana penerapan model problem based learning dalam

pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini

adalah Untuk Mendeskripsikan penerapan model problem based learning dalam

pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar.

3
vi
BAB II

PEMBAHASAN

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran

yang menerapkan permasalahan konkrit seperti lingkungan peserta didik dalam

berlatih memecahkan permasalahan, kemampuan dalam memecahkan

permasalahan dan mendapatkan wawasan serta gambaran bahan ajar.

Menurut Fogarty, (dalam Rahayu et all, 2019) pembelajaran Problem

Based Learning adalah tahapan pembelajaran yang memaksimalkan

kompetensi peserta didik secara memadai yang sistematis melalui kerja

kelompok. Hal ini memungkinkan siswa untuk terus memperkuat,

meningkatkan, menguji, dan mengembangkan keterampilan berpikir mereka

dengan cara yang menargetkan masalah kehidupan nyata. Ketika mereka

mencoba memecahkan masalah yang muncul karena perkembangan intelektual

siswa terjadi ketika individu menghadapi pengalaman baru dan sulit.

Selanjutnya menurut Novianti et all, (2021) dalam pembelajaran berbasis

masalah, siswa diorientasikan pada kerja kelompok untuk memecahkan

masalah yang dibahas secara sistematis biasanya melibatkan siswa belajar

melalui masalah kehidupan nyata yang terkait dengan kehidupan nyata. Siswa

kemudian didorong menemukan kasus serta data yang mereka butuhkan

dibeberapa referensi hingga mereka dapat memecahkan permasalahan tersebut.

Tujuan akhirnya adalah memungkinkan siswa untuk menemukan solusi atas

masalah mereka, untuk mendekati masalah secara kritis dan sistematis yang

vii
dibahas, dan untuk menarik pemahaman mereka untuk menyimpulkan.

Menurut Twiningsih et all, (2019) Model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) mampu mendukung kinerja siswa dalam belajar apabila guru

mampu melaksanakan pembelajaran berbasis masalah dengan cara yang benar.

Tahapan model pembelajaran Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

adalah: 1) mengarahkan siswa pada suatu permasalahan 2) membuat kelompok

pembelajaran siswa, 3) melakukan penelitian individu serta kelompoknya, 4)

menganalisis serta menyampaikan pekerjaan yang sedang berjalan. 5) Proses

resolusi untuk menganalisis dan menilai masalah

Menurut Hasanah et all (2021) pembelajaran tematik yaitu pembelajaran

dengan satu kesatuan tema dan pelaksanaan pelajaran dengan menggabungkan

sebagian topik secara bersamaan menjadi satu pelajaran dengan tujuan

pembelajaran pada siswa yang bermakna. Pelajaran tematik terpadu memiliki

beberapa karakteristik yang menjadi ciri pembelajaran mata pelajaran terpadu

itu sendiri.

Menurut Walfajri et all (2019) ciri-ciri pelajaran tematik terpadu yaitu:

(a) pelajaran yang berpusat pada siswa atau siswa, (b) memberikan pengalaman

langsung, (c) topik yang tidak jelas terfokus pada mata pelajaran: pemisahan,

(d) pengenalan Menggunakan prinsip konsep pelajaran dari berbagai mata

pelajaran, (e) fleksibilitas dan kemudahan koneksi dengan kehidupan sehari-

hari siswa, (f) prinsip pembelajaran bermain dan menyenangkan adalah

pelajaran.yang meningkatkan keterampilan siswa yang bermakna, peserta

didik dilatih kemampuannya untuk menemukan konsep yang beragam,

4
viii
dipelajari dengan baik, bermakna, dan terbukti dengan sendirinya, dengan

pembelajaran tematik terpadu akan banyak memberikan kelebihan.

Hasil analisis penelitian penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) pada pembelajaran tematik disekolah dasar, penulis mengacu

pada 5 jurnal yang terkait berdasarkan sumber data dari penelitian yang telah

dilakukan oleh para peneliti. Berikut ini adalah hasil analisis dari 5 jurnal

terkait model pembelajaran berbasis masalah pada penerapan pelajaran tematik

terpadu di sekolah dasar.

1. Hasil penelitian dari Rahayu et all, 2019, Berdasarkan hasil penelitian

tindakan kelas yang berlangsung selama dua siklus ini dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran tematik tema indahnya kebersamaan subtema

keberagaman budaya bangsaku pembelajaran 4 dan 5 dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning untuk

meningkatkan sikap kerja sama dan hasil belajar siswa di kelas IV SDN

Kencana Indah 2 Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung maka

berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Sikap kerja sama dan hasil belajar siswa sebelum menggunakan

model Problem Based Learning pada pembelajaran tematik tema

indahnya kebersaman subtema keberagaman budaya bangsaku di

kelas IV SDN Kencana Indah 2 masih rendah dan tidak mencapai

kriteria ketuntasan belajar klasikal. Hal ini dibuktikan pada siklus I

jumlah siswa 33 orang yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 15

orang atau 45,5%. Pada siklus II jumlah siswa 33 orang dalam uji awal

ix
5
prestasi belajar (pretest) yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak

20 orang atau 60,6%.

b. Aktivitas belajar siswa ketika menggunakan model Problem Based

Learning dalam meningkatkan sikap kerja sama dan hasil

belajar siswa di kelas IV SDN Kencana Indah 2 dapat diketahui dari

data siklus I sebanyak 15,2% . Pada siklus II memperoleh sebanyak

93,9%. Berdasarkan data tersebut, peningkatan hasil observasi pada

aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan Problem Based

Learning membuat siswa menjadi aktif, kreatif dan mampu

berkolaborasi atau bekerja sama dengan teman- temannya, sehingga

akan saling membantu dalam memecahkan suatu permasalahan.

c. Proses pelaksanaan pembelajarandengan menggunakan model

Problem Based Learning dalam meningkatkan sikap kerja sama dan

hasil belajar siswa di kelas IV SDN Kencana Indah 2 mencakup

aktivitas pelaksanaan guru sudah terlaksana dengan sangat baik. Guru

sudah mengelola kelas sesuai dengan langkah-langkah Problem Based

Learning dengan baik. Hal ini dibuktikan pada hasil observasi oleh

observer pada saat guru mengajar yaitu pada siklus I diperoleh nilai

3,37 dengan kategori penilaiannya adalah baik (B). Pada siklus II

diperoleh nilai 3,73 dengan kategori penilaian sangat baik (A).

2. Hasil penelitian dari Walfajri et all, 2019 menjelaskan bahwa bahwa model

pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis dan hasil belajar pada pembelajaran tematik tema 4 subtema 1

x
muatan IPA kelas 5 SD N Mangunsari 02 Salatiga. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning mampu

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan hasil belajar. Hasil

analisis berpikir kritis siswa dari kondisi awal prasiklus siswa yang tuntas

hanya 2 siswa dengan persentase 9% sedangkan yang tidak tuntas 19 siswa

dengan persentase 91% dan nilai tertinggi pada pra siklus adalah 79

sedangkan nilai terendah 22. Setelah melakukan perbaikan siklus I terjadi

peningkatan yaitu siswa yang tuntas berjumlah 16 siswa dengan persentase

73% dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 6 siswa dengan persentase 27%

dan nilai tertinggi pada siklus I 94 sedangkan nilaiterendah 59. Dari hasil

perbaikan siklus I belum mencapai indikator pencapaian oleh sebab itu

dilaksanakan perbaikan siklus II. Setelah pelaksanaan siklus II terjadi

peningkatan yaitu siswa yang tuntas berjumlah 19 dengan persentase 86 %

dan yang tidak tuntas terdapat 3 siswa dengan persentase 14%. Nilai

tertinggi pada siklus II yaitu 96 dan nilai terendah yaitu 61.

3. Hasil penelitian dari Hasanah et all, 2021 menjelaskan bahwa berdasarkan

hasil analisis data dari penelitian yang sudah dilakukan menyimpulkan

bahwa 1) Terdapat pengaruh dari model Problem Based Learning terhadap

kemampuan kognitif IPA pada pembelajaran tematik terpadu tema

Lingkungan Sahabat Kita, Subtema perubahan lingkungan, terkhususnya

Pembelajaran 1, 2, dan 5, hal ini dibuktikan dari diperolehnya hasil bahwa

nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 78,22 sedangkan rata- rata nilai kelas

kontrol adalah 68,41. 2) Peningkatan kemampuan kognitif IPA kelas

xi
eksperimen diperoleh rata- rata n-gain yang lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol yaitu 0,51 dan 0,31.

4. Hasil penelitian dari Sabdaningtiyas et all, (2019) menjelaskan bahwa

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan perangkat pembelajaran tematik-

integratif berbasis masalah pembelajaran berbasis subtema hewan dan

tumbuhan di lingkungan rumah saya kelas IV di Umum SDN 3 Argomulyo

Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Produk pengembangan perangkat pembelajaran Pembelajaran Berbasis

Masalah Tematik-integratif dikembangkan berdasarkan kebutuhan

analisis, penilaian ahli pembelajaran yang terdiri dari ahli materi dan ahli

media, ahli kurikulum, validasi guru, dan tanggapan siswa, dinyatakan

valid sebagai perangkat pembelajaran yang digunakan dalam proses

pembelajaran di kelas IV SDN 3 Argomulyo.

b. Pengembangan produk tematik-integratif perangkat pembelajaran berbasis

Problem Based Learning yang dihasilkan efektif digunakan dalam proses

pembelajaran siswa kelas IV SDN 3 Argomulyo. Hal ini dibuktikan

dengan meningkatnya pembelajaran hasil belajar siswa kelas IV subtema

“binatang dan tumbuhan di lingkungan rumahku”

5. Hasil penelitian dari Twiningsih et all, (2019) menjelaskan bahwa dari hasil

penelitian diperoleh bahwa Modul pembelajaran tematik berbasis masalah

dengan tema ekosistem memenuhi syarat dan layak untuk diterapkan di

sekolah dasar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai post-test

keterampilan berpikir kritis siswa secara signifikan berbeda dari skor pre-test

xii
8
mereka. Oleh karena itu, modul yang dikembangkan dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa efektif. Untuk penelitian selanjutnya,

disarankan agar guru menerapkan metode pengajaran campuran seperti itu

membantu memperkuat keterampilan berpikir kritis siswa.

Berdasarkan pemaparan teori dan hasil penelitian dari para peneliti di atas

maka ide kreatif yang dapat dikembangkan oleh guru untuk menerapkan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran tematik

disekolah dasar agar lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaanya adalah sebagai

berikut:

1. Guru harus mampu mengembangkan perangkat pembelajaran tematik-

integratif berbasis masalah pada pembelajaran tematik

2. Guru harus mampu mengembangkan bahan ajar yang berbasis masalah pada

pembelajaran tematik.

3. Dalam penerapan Model pembelajaran based larning pada pembelajaran

tematik selain untuk meningkatkan aspek pengetahuan, sikap dan

keterampilan siswa dapat pula diterapkan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir kritis siswa.

xiii
BAB III

PENUTUP
9
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis serta pembahasan pada 5 jurnal dari para

peneliti sebelumnya, model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terbukti

efektif diterapkan dalam pembelajaran tematik di sekolah dasar. Tahapan model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang mendorong partisipasi aktif

siswa dalam pembelajaran disediakan dengan menyajikan masalah, sehingga

siswa mengatur pengetahuannya untuk keberhasilan implementasi penerapan

pembelajaran tematik

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis artikel di atas, penulis merekomendasikan

kepada para guru khususnya di sekolah dasar untuk menerapkan model

pembelajaran problem based Learning pada pembelajaran tematik.

xiv

10
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, Mutiara., & Fitria., Yanti. (2021). Pengaruh Model Problem Based
Learning Terhadap Kemampuan Kognitif IPA Pada Pembelajaran
Tematik Terpadu. Jurnal Basicedu 5(3): 1509–17.
Novianti, Ade., Bentri, Alwen., & Zikri Ahmad. (2020). Pengaruh Penerapan
Model Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Aktivitas Dan Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas V Sekolah
Dasar. Jurnal Basicedu, 4(1), 194-202.
Rahayu, Ika., & Yulistian, Irna. (2019). Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Sikap Kerja Sama Dan
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Di SDN Kencana Indah
II.” Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1(2), 219-230.
Sabdaningtyas, L., & Ambarita, A. (2020). The Development of Integrative
Thematic Learning Tools Based on Problem Based Learning to Improve
Critical Thinking of Students in Fourth Grade in Elementary School.
Journal of Education and Practice. 10 (30), 33-40. doi: 10.7176/JEP/10-
30-04

Twiningsih, Anik., Sajidan, & Riyadi. (2019). The Effectiveness of Problem-


based Thematic Learning Module to Improve Primary School Student’s
Criticall Thinking Skills. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 5(1), 117-
126. doi: https://doi.org/10.22219/jpbi.v5i1.7539
Walfajri, R.U., & Harjono, N. (2019). Peningkatan Kemampuan Berpikir
Kritis Dan Hasil Belajar Tematik Muatan IPA Melalui Model Problem
Based Learning Kelas 5 SD. Jurnal Basicedu, 3(1), 16-20.

11
xv

Anda mungkin juga menyukai