KELOMPOK 6 :
2019
KATA PENGATAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Belajar dan Pembelajaran yang berisikan
tentang “model pembelajaran Project Based Learning”. Makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah
satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang
kami miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………
C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pesatnya pembangunan yang disertai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi dewasa ini perlu direspon oleh kinerja dunia pendidikan yang profesional
dan memiliki mutu tinggi. Pembangunan di suatu negara tidak bisa mengabaikan kegiatan
pendidikan. Masa depan suatu negara sangat ditentukan oleh bagaimana negara itu
memperlakukan pendidikan. Dunia pendidikan yang bermutu diharapkan dapat
mendukung tercetaknya generasi muda penerus bangsa yang cerdas, terampil dan
berwawasan luas sehingga mampu bersaing di era global. Karena pada hakikatnya, fungsi
pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia.
Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh banyak aspek yang saling berkaitan.
Proses pembelajaran adalah merupakan suatu sistem. Dengan demikian, pencapaian
standar proses untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai dari menganalisis
setiap komponen yang dapat membentuk dan memengaruhi proses pembelajaran. Namun
demikian, komponen yang selama ini dianggap sangat memengaruhi proses pendidikan
adalah komponen guru. Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak
yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar.
Guru adalah pihak yang bertugas membimbing siswa agar dapat mencapai tujuan dalam
pembelajaran sekaligus mengelola kelas agar dapat menjadi sebuah tim yang solid,
komunikatif dan kondusif selama proses pembelajaran. Dari segi efektifitas, seorang
guru diharapkan mampu mengelola pembelajaran dengan baik. Pembelajaran yang
monoton tentunya akan berpengaruh terhadap semangat belajar siswa dan prestasi belajar
siswa. Pemilihan strategi juga model pembelajaran yang relevan dengan standar
kompetensi juga dapat memacu kemampuan serta minat belajar siswa demi tercapainya
optimalisasi kualitas pembelajaran dan pembelajaran yang bermakna.
Oleh sebab itu makalah ini akan membahas tentang model Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning). Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah
model pembelajaran sistematik yang mengikut sertakan pelajar ke dalam pembelajaran
teoritis dan keahlian yang kompleks, pertanyaan otentik dan perancangan produk dan
tugas. Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang amat besar untuk membuat
pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermanfaat bagi peserta didik. Dalam
pembelajaran berbasis proyek, peserta didik terdorong lebih aktif dalam belajar. Guru
hanya sebagai fasilitator, mengevaluasi produk hasil kerja peserta didik yang ditampilkan
dalam hasil proyek yang dikerjakan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Project based learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
kegiatan pemecahan masalah dan memberi peluang siswa bekerja secara otonom
mengkonstruksi belajar mereka sendiri dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa
bernilai realistik. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivitas siswa untuk
menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis,
membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan
pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil projek dalam bentuk desain,
skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan nilai-nilai. Pendekatan ini
memperkenankan siswa untuk bekerja sama secara mandiri maupun berkelompok dalam
mengkontsruksikan produk nyata.
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD dari KI-2:
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu
membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
Indikator:
1. Disiplin melaksanakan tugas dalam kelompok.
2. Jujur dalam mengerjakan soal-soal pre-test (tidak menyontek dan bertanya kepada teman).
3. Tanggungjawab terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan.
4. Rasa ingin tahu dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah
(dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang
benar).
5. Komunikatif terhadap sesama anggota dalam satu kelompok maupun anggota kelompok lain.
6. Toleransi terhadap perbedaan pendapat dan tidak ingin merasa menang sendiri.
KD dari KI-3:
3.5 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar
listriknya.
Indikator:
1. Mendeskripsikan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit
2. Mendata bahan-bahan kimia di lingkungan untuk diuji daya hantar listriknya.
3. Mendata bahan-bahan alami di lingkungan untuk dibuat indikator asam-basa.
4. Mendeskripsikan cara kerja alat uji hantar listrik.
KD dari KI-4
4.5 Membuktikan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Indikator:
1. Merancang pembuatan alat uji hantar listrik.
2. Merancang percobaan uji hantar listrik larutan.
3. Merancang pembuatan indikator alami
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kerja mandiri dan kerja kelompok, siswa dapat menunjukkan perilaku dan
sikap jujur, disiplin, toleransi, rasa ingin tahu, komunikatif, dan tanggung jawab.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat mendeskripsikan pengertian larutan elektrolit
dan non elektrolit
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat melakukan pendataan terhadap bahan-bahan
kimia di lingkungan untuk diuji daya hantar listriknya.
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat melakukan pendataan terhadap bahan-bahan
alami di lingkungan untuk dibuat indikator asam-basa.
5. Melalui kegiatan studi literatur di internet dan diskusi kelompok, siswa dapat mendeskripsikan
cara kerja alat uji hantar listrik.
6. Melalui kegiatan studi literatur di internet dan diskusi kelompok, siswa dapat merancang
pembuatan alat uji hantar listrik.
7. Melalui kegiatan studi literatur di internet dan diskusi kelompok, siswa dapat merancang
pembuatan indikator asam-basa dari bahan alami.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
a. Konduktor
b. Isolator
c. Pelarut
d. Terlarut
2. Konsep
a. Larutan
b. Larutan elektrolit
c. Larutan non elektrolit
d. Reaksi ionisasi
3. Prinsip
a. Peran ion dalam hantaran listrik larutan (teori Arrhenius)
b. Kekuatan elektrolit
4. Prosedur
a. Mengidentifikasi bahan-bahan kimia dalam kehidupan
2. Alat/Bahan
alat uji elektrolit, gelas kimia, beberapa sampel larutan elektrolit dan nonelektrolit
3. Sumber Belajar
§ Michael Purba, Kimia Kelas X SMA /MA , Erlangga ,Jakarta
§ Supplement books:
· Cerdas Belajar Kimia, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2008
· Buku pegangan Kimia jilid 1, Buku Kimia Penunjang Aktifitas Siswa, dan hands out
· Lembar kerja
§ Internet
http://e-dukasi.net
http://psb-psma.org
G. Langkah-langkah kegiatan pemmbelajaran
C. Penutup 20 menit
Pendidik melakukan evaluasi aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dikerjakan oleh
peserta didik dan sebagai bahan refleksi
untuk melakukan proyek yang lainnya
H. Penilaian
No Aspek Mekanisme dan Prosedur Instrumen Keterangan
1. Sikap - Observasi selama - Lembar
diskusi kelompok, pelaksanaan pr Observasi
e-test dan post-test
2. Pengetahuan - Tes Tertulis - Soal Objektif Pre-test,
post-test
3. Ketrampilan - -
A. KESIMPULAN
Pembelajaran berbasis proyek (PjBL) merupakan metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya
dalamberaktivitas secara nyata. PjBL dirancang untuk digunakan pada
permasalahan komplek yang diperlukan pelajaran dalam melakukan investigasi
dan memahaminya. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek. peserta didik
diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan
melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di samping itu, penerapan
pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian,
tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta
didik. Pembelajaran Berbasis Proyek ini juga menuntut siswa untuk
mengembangkan keterampilan seperti kolaborasi dan refleksi. Menurut studi
penelitian, Pembelajaran Berbasis Proyek membantu siswa untuk meningkatkan
keterampilan sosial mereka, sering menyebabkan absensi berkurang dan lebih
sedikit masalah disiplin di kelas. Siswa juga menjadi lebih percaya diri berbicara
dengan kelompok orang, termasuk orang dewasa. Pelajaran berbasis proyek juga
meningkatkan antusiasme untuk belajar. Ketika anak-anak bersemangat dan
antusias tentang apa yang mereka pelajari, mereka sering mendapatkan lebih
banyak terlibat dalam subjek dan kemudian memperluas minat mereka untuk mata
pelajaran lainnya. Antusias peserta didik cenderung untuk mempertahankan apa
yang mereka pelajari, bukan melupakannya secepat mereka telah lulus tes.
B. SARAN
Bagi para guru dan calon guru, metode pembelajaran ini sangat cocok atau sesuai
dengan kurikulum 2013 sekarang. Diharapakan metode pembelajaran ini dapat di
terapkan bagi para pembaca terkhususnya para guru dan calon guru.
DAFTAR PUSTAKA
Triani, W. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar
Geografi. Jurnal. Universitas Lampung: Pendidikan Geografi.
Nursalam dan Efendi, F. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Surabaya: Salemba Medika.
Maryani, I dan Fatmawati, L. 2015. Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar:
Teori dan Praktik. Yogyakarta: Deepublish.
Wulandari, B dan Surjono, H.D. 2013. Pengaruh Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar
Ditinjau dari Motivasi Belajar PLC di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, (3), (2): 178-191.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197608-pengertian-metode-pembelajaran-berbasis-
proyek/
http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/17/pengenalan-pbl/
http://pasca.uns.ac.id/?p=1105
http://e-jurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/JP2F/article/view/127