5
PAKET MODUL 2: PRAKTIK PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA MURID
M E R R D E K A
Eksplorasi konsep Elaborasi
Refleksi terbimbing pemahaman Aksi nyata
✅PB (pengertian, 5 common Forum Diskusi ● Mengambil makna ● Membaca 7 alasan PB ● Menelaah RPP terdahulu
sense) Menjawab pembelajaran dan berhasil & skenario ● Mengimplementasikan PB
✅ Mengidentifikasi atau beberapa berdiskusi bersama pembelajaran tapi tidak harus
memetakan kebutuhan belajar pertanyaan fasilitator. ● Mengelaborasi melaporkan dalam bentuk
murid (readiness, minat, profil pemandu, ● Melakukan refleksi pemahaman tentang PB portofolio. boleh
belajar) membuat dengan menjawab bersama instruktur, PP, mendokumentasikan dan
✅ Mengakomodasi kebutuhan kesimpulan PB pertanyaan-pertanyaan fasil, dan CGP lainnya. berbagi dengan yang
belajar (Diferensiasi konten, dengan diagram yang tersedia. lainnya.
proses, produk frayer.
✅ Peran Penilaian
Capaian Umum
CGP dapat:
keputusan
masuk
akal
2. merespon
kebutuhan
3. lingkungan belajar yang “mengundang” belajar murid
untuk belajar,
4. manajemen kelas efektif,
5. penilaian berkelanjutan.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense)
yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan
yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:
1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi
bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.
2. Bagaimana guru merespon kebutuhan belajar murid. Bagaimana ia akan menyesuaikan
rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya,
apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan
serta penilaian yang berbeda.
3. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan
bekerja keras mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya
tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
4. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang
memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin
melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
5. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari
proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih
ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
1. Tujuan Pembelajaran - ABCD
● A- Audience (Audiensi): Tentukan siapa yang akan mencapai tujuan.
● B- Behavior (Perilaku): Gunakan kata kerja tindakan (taksonomi
Bloom) untuk menulis perilaku yang dapat diamati dan diukur yang
menunjukkan penguasaan tujuan.
● C- Condition (Kondisi): Jika ada, nyatakan kondisi di mana perilaku
harus dilakukan.
● D- Degree (Kriteria kinerja): Jika mungkin, nyatakan kriteria untuk
kinerja, kecepatan, ketepatan, kualitas yang dapat diterima, dll.
Photo by Markus
Winkler on
Unsplash
A. KESIAPAN BELAJAR MURID (READINESS)
Contoh pemetaan Ibu Lusi akan mengajar pelajaran Matematika. Tujuan Pembelajaran yang ia
kebutuhan belajar tetapkan adalah: murid dapat menyajikan dan menyelesaikan masalah yang
berdasarkan Kesiapan berkaitan dengan keliling bangun datar.
Belajar Murid (Readiness)
Ia kemudian membuat pemetaan kebutuhan belajar dan memberikan penugasan
seperti di bawah ini:
Kesiapan Beberapa murid telah memahami Beberapa murid telah memahami konsep keliling Beberapa murid belum
belajar konsep keliling; dapat melakukan namun belum lancar dalam melakukan operasi hitung memahami konsep keliling.
(Readiness) operasi hitung dasar. dasar.
Tugas Murid diminta mengerjakan Murid menggunakan bantuan benda-benda konkret Murid akan mendapatkan
soal-soal tantangan yang untuk menghitung keliling bangun datar (misalnya pembelajaran eksplisit
mengaplikasikan konsep keliling menggunakan lidi atau sedotan). Jika mengalami tentang konsep keliling.
dalam kehidupan sehari-hari. kesulitan, murid diminta menerapkan strategi “3 Guru akan memberikan
murid akan diminta untuk bekerja before me” (bertanya kepada 3 teman sebelum scaffolding yang lebih
secara mandiri dan saling bertanya langsung pada guru). Guru akan sesekali banyak dalam proses ini.
memeriksa pekerjaan datang ke kelompok ini untuk memastikan tidak ada
masing-masing. miskonsepsi.
B. MINAT MURID (INTEREST)
Koneksikan
Menunjukkan
koneksi antar materi Jembatani
pembelajaran Menjembatani pengetahuan
awal murid dengan
pengetahuan yang baru
Cocokkan Memotivasi
Mencari Memungkinkan
kecocokan tumbuhnya
antara minat motivasi murid
murid dengan untuk belajar
tujuan
pembelajaran
Photo by Akram Huseyn on Unsplash
Minat?
● Minat murid berbeda-beda
Minat Murid (interest) ● Minat murid bisa berkembang
Ibu Zaenab ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat tulisan teks prosedur.
Ia kemudian melihat pada catatan yang dimilikinya. Ia menemukan bahwa di kelasnya ada:
Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana membuat tulisan berbentuk prosedur, Bu
Zaenab lalu meminta murid berlatih membuat sendiri tulisan berbentuk prosedur tersebut. Setiap
murid diperbolehkan untuk menulis dengan topik sesuai dengan minat mereka. Ada murid yang
memilih membuat tulisan prosedur memasak nasi goreng, ada murid yang memilih membuat tulisan
tentang prosedur membuat bunga dari sedotan, dsb.
C. PROFIL BELAJAR MURID (LEARNING PROFILES)
Contoh memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar
Pak Herman akan mengajar pelajaran IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid dapat mendemonstrasikan
pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup.
Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Herman telah mengetahui bahwa sebagian muridnya adalah pembelajar visual ,
sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik.
Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Herman lalu memutuskan untuk melakukan beberapa hal
berikut ini:
Saat memberikan tugas, Pak Herman memperbolehkan murid-muridnya memilih cara mendemonstrasikan pemahaman
mereka tentang habitat makhluk hidup. Murid boleh menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, rekaman wawancara
maupun performance atau role-play
Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?
https://tinyurl.com/6ruvffym
SEKILAS TENTANG RPP
Contoh Skenario
https://tinyurl.com/sp5meu45
5. Penilaian Berkelanjutan
AKU BILANG, AKU
AKU AKU TIDAK SUDAH AJARI DIA,
SUDAH DENGAR DIA AKU TIDAK
AJARI BERSIUL BILANG DIA
4 Pertanyaan BESAR
ANJINGKU
BERSIUL
SUDAH BELAJAR
BERSIUL
1. Kita berharap murid belajar apa?
2. Bagaimana kita tahu bahwa murid telah belajar?
3. Bagaimana kita merespons murid yang belum paham?
4. Bagaimana kita merespons murid yang sudah paham?
Sekilas Tentang Penilaian
Hockett, J. A. (2018). Differentiation Strategies and Examples: Grades 6-12. Tennessee Department of
Education. Alexandria, VA: ASCD
Tomlinson, C. A. (2000). Differentiation of Instruction in the Elementary Grades. ERIC Digest. ERIC
Clearinghouse on Elementary and Early Childhood Education.
Tomlinson, C. A. (2001). How to Differentiate instruction in mixed-ability classrooms 2nd Ed). Alexandria,
VA: ASCD.
Tomlinson, C.A. (2014) The Differentiated Classroom Responding to the Needs Of All Learners. 2nd
Edition. Alexandria, VA: ASCD
Wiggins, G. P., & McTighe, J. (2005). Understanding by design (2nd edition). Upper Saddle River, NJ:
Pearson Education, Inc. Print.
“Serupa seperti para pengukir
yang memiliki pengetahuan mendalam
tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya,
keindahan ukiran, dan cara-cara
mengukirnya.
Seperti itulah seorang guru seharusnya
memiliki pengetahuan mendalam tentang
seni mendidik.
Bedanya, guru mengukir manusia yang
memiliki hidup lahir dan batin.”
Ki Hajar Dewantara
TANYA
JAWAB
?
Photo by Edwin Andrade on Unsplash
refleksi PADLET
Penerapan ke depan
Sebutkan 2 hal konkret yang akan
Ibu/Bapak lakukan untuk mulai
menerapkan Pembelajaran
Berdiferensiasi?