Anda di halaman 1dari 59

s.id/…….

Kerangka Dasar Ditetapkan oleh


pemerintah pusat
Tujuan Pendidikan
Kurikulum Nasional
ditetapkan oleh
Profil Pelajar
Pemerintah Pancasila
Pusat dengan
mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan
Tujuan (untuk PAUD STTPA)
Pendidikan
Nasional dan Standar Standar Standar Standar
Isi Proses Penilaian lainnya
SNP

Struktur Capaian Prinsip Pembelajaran


Kurikulum Pembelajaran dan Asesmen

Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan


Ajar, modul ajar mata pelajaran dan projek profil
pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan
● Visi & Misi satuan ● Kurikulum
pendidikan operasional di satuan
FLEKSIBEL/DINAMIS
● Konteks dan kebijakan pendidikan
Satuan pendidikan mengembangkan
lokal ● Perangkat ajar
kurikulum operasional berdasarkan
yang
kerangka dan struktur kurikulum,
dikembangkan 6
sesuai karakteristik satuan pendidikan secara mandiri
Capaian Pembelajaran Fase Fondasi: Anak bertumbuh kembang
Capaian Pembelajaran
optimal secara holistik yang siap
Pada akhir fase fondasi, anak
bersekolah
menunjukkan kegemaran
mempraktikkan dasar-dasar nilai agama
dan budi pekerti; kebanggaan terhadap
jati dirinya; kemampuan literasi dan
dasar-dasar sains, teknologi, rekayasa,
seni dan matematika untuk
membangun kesenangan belajar dan Kemampuan yang menunjukkan kesiapan
“Merdeka Bermain, bersekolah sebagaimana ditunjukkan dalam
kesiapan mengikuti pendidikan dasar.
Merdeka Belajar” STPPA, yaitu: perkembangan nilai agama
dan moral, sosial-emosional, kognitif, fisik-
Tiga elemen utama yang dikembangkan: motorik, bahasa, dan seni
1) nilai agama dan budi pekerti, 2) jati Bermain-belajar berbasis
diri, dan 3) dasar-dasar literasi dan buku bacaan anak* Terbangunnya fondasi literasi dan
sains, teknologi, rekayasa, seni, dan kegemaran membaca
Eksplorasi lingkungan sekitar
matematika.
Terbangunnya profil Pelajar Pancasila, yaitu
Sentra, Kelompok, Area, dsb. pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan
memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila
Non-schoolification (beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri,
Tidak ada standardized test untuk bergotong-royong, berkebinekaan global,
anak bernalar kritis, kreatif)

* kegiatan berbasis buku merupakan


kegiatan yang diawali dengan guru/ortu
membacakan buku untuk anak,
Prinsip Pembelajaran kemudian diikuti dengan kegiatan
Prinsip pembelajaran dan asesmen dan Asesmen bermain yang berkaitan dengan buku
PAUD
tersebut
Elemen-elemen CP melebur dalam
pengalaman Dukungan kebijakan
bermain-belajar sehari-hari Kemendikbud
Regulasi tentang asesmen anak,
guru/pendidik, dan satuan PAUD tidak
bertentangan dengan implementasi
kegiatan bermain-belajar

Kemendikbud menyediakan Buku Guru,


modul ajar, ragam asesmen formatif,
Nilai Agama dan dan contoh pengembangan kurikulum
Budi Pekerti satuan pendidikan untuk membantu guru
mengimplementasi kegiatan bermain-
Prinsip belajar

Pembelajaran dan Kemendikbud akan meningkatkan akses


buku bacaan anak, termasuk penggunaan
Asesmen di PAUD BOP PAUD untuk buku cerita anak

yang melandasi Pelatihan guru penggerak di PAUD


berorientasi pada bermain-belajar (70%
kegiatan bermain- Kegiatan praktik) dan penggunaan Pembelajaran
Multi Bahasa Berbasis Bahasa Ibu
Bermain-
belajar Belajar Monitoring kinerja menggunakan indikator
yang selaras dengan prinsip pembelajaran
dan asesmen PAUD

Kampanye peran PAUD dan penguatan


peran keluarga melalui kelas orang tua dan
keterlibatan orang tua dalam proses belajar
Dasar-dasar
Literasi dan
Jati Diri
STEAM
Ditetapkan oleh pemerintah, merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada
setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran
Capaian pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Capaian pembelajaran memuat
Pembelajaran sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun
secara komprehensif dalam bentuk narasi.
Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik
pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase
usia.

Fase Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Fondas
i

Praseko Kelas 1 Kelas 3 Kelas 5 Kelas 7- Kelas Kelas


lah dan 2 dan 4 dan 6 9 SMP 10 SMA, 11 - 12
Taman Sekolah Sekolah Sekolah atau MT SMK SMA,
kanak- Dasar Dasar Dasar atau MA SMK
kanak atau atau atau atau MA
Madras Madras Madras
ah ah ah
Ibtidaiya Ibtidaiyadi
Kurikulum operasional Ibtidaiya
satuan
pendidikan memuat
h h h
seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di
Kurikulum satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh
Operasional penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya
bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan
15
peserta didik dan satuan pendidikan.
Kurikulum operasional dan alur tujuan
Kurikulum pembelajaran memiliki fungsi yang

Operasional sama dengan silabus, yaitu sebagai


acuan perencanaan pembelajaran.
Jika satuan pendidikan memiliki
kurikulum operasional dan ATP,
pengembangan perangkat ajar dapat
merujuk kedua dokumen tersebut.
Tujuan Alur Tujuan
Pembelajaran Pembelajaran

Jabaran kompetensi yang Rangkaian tujuan pembelajaran


dicapai peserta didik dalam satu yang tersusun secara sistematis
atau lebih kegiatan dan logis, menurut urutan ● Modul ajar merupakan salah
pembelajaran. pembelajaran sejak awal hingga satu jenis perangkat ajar
akhir suatu fase. ● Satuan pendidikan yang
menggunakan modul ajar yang
disediakan pemerintah, maka
modul ajar tersebut dapat
dipadankan dengan RPP Plus ,
karena modul ajar tersebut
Modul Ajar memiliki komponen yang lebih
lengkap dibanding RPP.
● JIka satuan pendidikan
mengembangkan modul ajar
secara mandiri, maka modul
ajar tersebut dapat dipadankan
dengan RPP selama disusun
dengan komponen yang
minimal sama dengan 16
komponen RPP
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
17
1. Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan,
sekolah perlu melakukan analisis karakteristik dan
lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan
yang disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan.
2. Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar:
a. Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan.
b. Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi
nyata/kondisi satuan pendidikan
c. Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan,
pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data.
d. Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi atau solusi.
Visi adalah cita-cita bersama pada masa
mendatang dari warga satuan pendidikan,
yang dirumuskan berdasarkan masukan dari
seluruh warga satuan pendidikan.

Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi.


Yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program
jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan
masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu
tertentu oleh setiap satuan pendidikan atau program keahlian dengan 45
50 mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan
pendidikan sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan.
Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan
beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung
pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila (mis: mingguan, sistem blok, atau
cara pengorganisasian lainnya).
1) Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan
lainnya jika ada (mulok).
2) Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek
yang mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut.
3) Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul dalam bentuk matriks/tabel.
Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah:
menggambarkan rencana pembelajaran selama setahun
ajaran. Berisi alur pembelajaran/unit mapping (untuk
sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran
secara integrasi), program prioritas satuan pendidikan.
Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan
profesional yang dilakukan untuk peningkatan kualitas
pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan.
Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan
pendidikan secara internal dan bertahap sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
Lampiran-lampiran
1) Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas:
menggambarkan rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran
dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah menjalankan
pembelajaran secara integrasi).
2) Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan
tema dan isu spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran
tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah
dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan
kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian
pembelajarannya).
3) Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual
dengan karakteristik sekolah.
STRATEGI PENERAPAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Thomas Lickona (2005) menyatakan bahwa
karakter yang baik terbentuk dari
pengetahuan tentang kebaikan, keinginan
terhadap kebaikan, dan berbuat kebaikan.
 Untuk membangun karakter yang baik,
diperlukan pembiasaan dalam
pemikiran, pembiasaan dalam hati, dan
pembiasaan dalam tindakan.
 Proses pembiasaan ini dapat dilakukan
sejak masa anak-anak hingga dewasa.
dalam pikiran, hati, dan
perilaku.
Penentuan tema dan topik spesifik
sesuai dengan tahapan sekolah

TAHAP AWAL TAHAP


TAHAP
LANJUTAN
BERKEMBANG

Tema pilihan Sekolah menentukan 2 Sekolah menentukan 2 Sekolah menentukan 2


tema untuk SD, atau 3 tema untuk SD, atau 3 tema untuk setiap kelas
tema untuk SMP-SMA di tema untuk SMP-SMA di SD, atau 3 tema untuk
awal tahun ajaran. awal tahun ajaran. setiap kelas SMP-SMA di
awal tahun ajaran (setiap
kelas dapat memilih tema
yang berbeda).

Pemberian opsi Sekolah menelaah isu Sekolah menelaah isu Setiap kelas menelaah
tema yang sama untuk semua yang sama untuk setiap isu yang berbeda sesuai
kelas. 1-2 kelas. pilihan peserta didik.

Penentuan topik Sekolah yang Sekolah mempersiapkan Peserta didik


menentukan tema dan beberapa tema dan topik mendiskusikan tema dan
topik projek. projek untuk dipilih oleh topik projek dengan
peserta didik. bimbingan guru.

33
Komponen Modul Projek
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta
dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek umumnya memiliki
komponen sebagai berikut
Informasi umum Komponen inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Deskripsi singkat projek. ● Lembar kerja peserta didik
● Sarana dan prasarana ● Dimensi dan sub elemen dari ● Bahan bacaan pendidik dan
● Target peserta didik Profil Pelajar Pancasila yang peserta didik
● Relevansi tema dan topik berkaitan ● Glossarium
projek untuk sekolah ● Tujuan spesifik untuk fase ● Daftar pustaka
tersebut
● Alur kegiatan projek secara
umum
● Asesmen
● Pertanyaan pemantik
● Pengayaan dan remedial
● Refleksi peserta didik dan
pendidik

Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul projek yang dikembangkan
oleh pendidik. pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen
dalam modul projek sesuai dengan konteks lingkungan, visi sekolah, kesiapan sekolah dan
kebutuhan belajar peserta didik.
35
Fase Capaian Pembelajaran

Fase A Fase B Fase C


Umumnya Umumnya Umumnya
Kelas I-II SD Kelas III-IV SD Kelas V-VI SD

Fase D Fase F
Fase E
Umumnya Umumnya
Umumnya
Kelas VII-IX Kelas X SMA
Kelas XI-XII
SMP SMA
Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk menyusun
Untuk menyusun rencana tujuan pembelajaran dan alur tujuan Pembelajaran : Mendapatkan peta
pembelajaran, jabaran kompetensi yang akan menjadi rujukan untuk pelaksanaan pembelajaran
kompetensi pada Capaian
Pembelajaran perlu
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai
dipetakan ke dalam tujuan
pembelajaran dan alur strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan. Harus
tujuan pembelajaran. Peta dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dan alur
kompetensi tersebut tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
kemudian digunakan
sebagai acuan untuk Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari 2 komponen berikut
mengembangkan perangkat ● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan,
ajar. dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran.

Kriteria alur tujuan pembelajaran:


● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik
● ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
● ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan
kompetensi antar fase dan jenjang
42
Contoh Hasil Pemetaan CP ke dalam alur tujuan
pembelajaran Memetakan
bagian ATP
per kelas
Menganalisis
Merumuskan tujuan pembelajaran dan alur sesuai
Capaian
tujuan pembelajaran dengan
Pembelajaran
alokasi
waktu

Matematika Fase B: Kelas 3 dan 4


Fase B Alur Tujuan
Kelas 3 Kelas 4
Pada akhir
mengeneralisasi
fase B,
pemahaman
peserta
dan
didik dapat
melakukan
3.1. Menyajikan bilangan 4.1. Memperumum Pembelajaran s .d 3.7
dan menggeneralisasi pemahaman mengenai
pemahaman dan Awal Tujuan Tujuan Tujuan atau
operasi hitung bilangan cacah sampai dengan urutan dan nilai tempat
membandingkan urutan
Fase B Pembela Pembela Pembela akhir
1.000.000 (atau maksimum enam angka), serta sampai 999.999
dan nilai tempat sampai jaran 3.1 jaran 3.2 jaran . . . Fase B
999.999 4.2. Mengidentifikasi Kelas 3 Kelas 3
memahami hubungan antara operasi hitung kelipatan, faktor, pola
3.2. Memperkirakan dan
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan membulatkan bilangan ke perkalian dan pembagian
pembagian) termasuk menggunakan sifat-sifat nilai tempat terdekat dengan tabel kelipatan
sampai 999.999 4.3. Menentukan
operasi dalam menentukan hasil perhitungan, 3.3. Mengukur panjang s.d 4.5
hubungan antar satuan
menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari dengan satuan baku (mm, Awal atau
baku panjang (mm, cm, Tujuan Tujuan Tujuan
cm, dan m) serta
bilangan cacah, memahami pecahan dan mengukur keliling bidang dan m) Fase B Pembela Pembela Pembela akhir
datar dengan 4.4. Menyelesaikan Kelas 4 jaran 4.1 jaran 4.2 jaran Fase B
menentukan posisinya pada garis bilangan, serta ...
menambahkan semua permasalahan berkaitan Kelas 4
membandingkan dua pecahan. Peserta didik dapat rusuknya. dengan keliling berbagai
menyelesaikan persamaan sederhana, memahami 3.4. Mengukur luas bangun datar (segitiga,
dengan menghitung
segiempat, segi banyak) Capaian
hubungan antara operasi perkalian dan pembagian, jumlah bujur sangkar Alur tersebut dilakukan Pembela
berukuran 1 cm2 yang 4.5. Menyelesaikan
menemukan pola gambar, objek sederhana, dan permasalahan berkaitan hingga Akhir Fase E jaran
menutup bidang datar
pola bilangan melibatkan operasi hitung 3.5. Menemukan dengan luas dan keliling Fase B
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan hubungan antara operasi berbagai bentuk bangun
penjumlahan dan datar
pembagian). Peserta didik dapat dan mengukur pengurangan.
panjang benda menggunakan satuan baku, 3.6. Menyelesaikan
kalimat bilangan dengan
menggunakan satuan baku luas dan volume, serta satu variabel berupa
menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling simbol gambar yang
belum diketahui nilainya
bangun datar. Peserta didik dapat mengidentifikasi melibatkan penjumlahan
ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun dan pengurangan
bilangan
ruang (prisma dan balok). Peserta didik juga dapat 3.7. Mengobservasi, 44
menyajikan dan menganalisis data sederhana menentukan dan
menggambar sisi sejajar
7/25/2021 created byti
Komponen Modul Ajar
Seperti apa keleluasaan Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk
pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Komponen dalam modul
pengembangan modul ajar? ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya.
Secara umum modul ajar memiliki komponen sebagai berikut

Informasi umum Komponen inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Tujuan pembelajaran ● Lembar kerja peserta didik


● Kompetensi awal ● Asesmen ● Pengayaan dan remedial
● Profil Pelajar Pancasila ● Pemahaman bermakna ● Bahan bacaan pendidik dan
● Sarana dan prasarana ● Pertanyaan pemantik peserta didik
● Target peserta didik ● Kegiatan pembelajaran ● Glossarium
● Model pembelajaran yang ● Refleksi peserta didik dan ● Daftar pustaka
digunakan pendidik

Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh
pendidik. Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen
dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.

46
MA untuk Kelas 3
Contoh Cuplikan Modul Ajar Matematika
25 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri Aktivitas 1 (Kinerja)
Asesmen Sumatif Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm,
Tujuanpembelajaran - Menggambar dan m) pada objek yang ditemukan dalam kehidupan
● Menyajikan bilangan denah rumah sehari-hari
dan menggeneralisasi
pemahaman dan dengan Aktivitas 2 (Tes)
membandingkan urutan Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan
dan nilai tempat sampai menyertakan panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m)
999.999
● Memperkirakan dan ukuran panjang
membulatkan bilangan dengan satuan Aktivitas 3 (Kinerja)
ke nilai tempat terdekat Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan
sampai 999.999 baku dan luas keliling segiempat, segitiga, dan segibanyak dengan
● Mengukur panjang
(dengan menambahkan panjang rusuk-rusuk bidang
dengan satuan baku
(mm, cm, dan m) serta
mengukur keliling menghitung Aktivitas 4 (Kinerja)
bidang datar dengan
jumlah bujur Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas
menambahkan semua suatu gambar benda dengan menghitung jumlah

rusuknya.
Mengukur luas dengan
sangkar) pada bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang menutup bidang
menghitung jumlah kertas isometrik. datar
bujur sangkar berukuran
1 cm2 yang menutup Aktivitas 5 (sumatif 2 : Proyek)
bidang datar Menggambar denah rumah dengan menyertakan
● Menemukan hubungan ukuran panjang dengan satuan baku dan luas
antara operasi
penjumlahan dan
Diskusi dan kegiatan berkelompok
(dengan menghitungdibagi
jumlah berdasarkan
bujur sangkar) pada
Asesmenpengurangan.
Diagnostik: kelompok dengan kertas isometrik.
kesiapan yang berbeda, sehingga
Menjawab
● delapan kalimat
Menyelesaikan
Contoh penerapan pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta
bilangan
pertanyaan operasi dengan satu
variabel berupa simbol penyesuaian didik.
bilangan.gambar yang belum pembelajaran dan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan
diketahui nilainya pemantik adalah pembelajaran yang membangun elemen
melibatkan penjumlahan
pengembangan
dan pengurangan PPP bernalar kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta
bilangan didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas 48
● Mengobservasi, asesmen sumatif.
menentukan dan
Contoh Cuplikan Modul Ajar
Asesmen sumatif: MA untuk Kelas
Profil Pelajar Pancasila: Menunjukkan 4
● Bernalar kritis pemahaman mengenai
● Mandiri
IPAS
pengaruh siklus air dalam
presentasi dan pameran 35 JP
Tujuan Pembelajaran: karya.
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air.
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus Indikator asesmen sumatif:
air dalam kehidupan sehari-hari.
Memberikan gambaran
informasi detail dan akurat,
Asesmen Diagnostik: relevan, dan berhubungan
dengan topik.
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus
air. Presentasi berisi pesan yang
Tautan MA IPAS Kelas 4
Urutan jelas dipahami audiens. Siklus Air

Kegiatan
Apa yang terjadi apabila Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses Bagaimana cara Apa masalah yang terjadi Bagaimana menunjukan pemahaman
tentang pengaruh siklus air?
tidak ada air? makhluk hidup di muka terjadinya daur air? memperoleh air bersih? tentang air?
bumi?

Aktivitas 1: Diskusi Aktivitas 2: Curah Aktivitas 3: Eksperimen Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset Aktivitas 6: Pameran
fungsi air untuk pendapat tentang daur air. penyaringan air bersih. kelompok tentang air dan Presentasi
manusia. fungsi air. bersih. pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen

Contoh penerapan Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa
penyesuaian dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara radio, rekaman
pembelajaran dan siaran atau poster/ infografis.
pengembangan PPP Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai
dengan tingkat kesiapan peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang 49
berbeda.
Created byti 52
Paradigma Asesmen
No. Paradigma Gambaran Umum
Asesmen

1. Penerapan pola Penerapan pola pikir bertumbuh (growth mindset) dalam asesmen diharapkan membangun
pikir bertumbuh kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih penting daripada sebatas hasil
akhir. Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide dalam Growth Mindset khususnya yang
tergambar pada pemberian umpan balik yang menstimulasi pola pikir bertumbuh, memberikan
peserta didik kesempatan untuk melakukan evaluasi diri dan merefleksikan pembelajarannya,
serta melaksanakan moderasi dalam asesmen.

2. Keterpaduan Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait. Rumusan Capaian Pembelajaran telah
mengakomodasi tiga ranah tersebut. Pada saat pendidik melakukan asesmen berdasarkan
tujuan pembelajaran yang merupakan turunan dari Capaian Pembelajaran, maka secara
langsung keterpaduan ini terpenuhi. Dengan demikian, pendidik tidak perlu memilih asesmen
berdasarkan ketiga ranah tersebut.

3. Keleluasaan Pendidik memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu pelaksanaan asesmen formatif dan
dalam sumatif sesuai dengan karakteristik kompetensi pada tujuan pembelajaran. Karena alur tujuan
menentukan pembelajaran yang digunakan mungkin berbeda, maka waktu pelaksanaan asesmen formatif
waktu dan sumatif di setiap kelas mungkin berbeda.
pelaksanaan
asesmen

4. Keleluasaan Pendidik memiliki keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan teknik dan instrumen
dalam asesmen dengan mempertimbangkan: karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan
menentukan kemampuan peserta didik, Capaian Pembelajaran dan tujuan pembelajaran, serta sumber daya
teknik dan pendukung yang tersedia.
55
instrumen
Paradigma Asesmen

No. Paradigma Gambaran Umum


Asesmen

5. Keleluasaan Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur tujuan pembelajaran
menentukan dan modul ajar yang berbeda, oleh sebab itu untuk mengidentifikasi ketercapaian
kriteria tujuan pembelajaran, pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda, baik dalam
ketercapaian bentuk angka kuantitatif maupun data kualitatif sesuai dengan karakteristik tujuan
tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan asesmen yang dilaksanakan. Kriteria ini
pembelajaran disebut dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk merefleksikan proses
pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar
pendidik dapat memperbaiki proses pembelajaran dan atau memberikan intervensi
pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.

6. Keleluasaan Mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, Capaian Pembelajaran, alur tujuan


dalam pembelajaran, dan aktivitas pembelajaran, pendidik memiliki keleluasaan untuk mengolah
mengolah hasil hasil asesmen sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan pendidik dalam
asesmen melaksanakan asesmen dan mengolah data hasil asesmen.

7. Keleluasaan Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria
dalam kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan:
menentukan ● Laporan kemajuan belajar
kenaikan kelas ● Laporan pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
● Portofolio peserta didik 56
9/23/2020 design by_sh 57
9/23/2020 design by_sh 58
7/25/2021 created byti

Anda mungkin juga menyukai