Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET, DAN TEKNOLOGI

Kurikulum Merdeka

13 Mei 2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
PERENCANAKAN PEMBELAJARAN
(ANALISA CP-TP-ATP)
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,

Konsep Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang


harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi
pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk
setiap mata pelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.

Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Pembagian PAUD/RA SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SMP/Mts/Paket B SMA/MA/Paket C SMA/MA/Paket C
Fase Kelas 1-2 Kelas 3-4 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11-12

Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PE
MBELAJARAN
Perlu diketahui

Pemanfaatan fase Capaian Pembelajaran dalam Perencanaan


Pembelajaran
Pembelajaran yang fleksibel. Pembelajaran yang sesuai dengan Pengembangan rencana
Ada kalanya proses belajar berjalan kesiapan peserta didik. pembelajaran yang kolaboratif.
lebih lambat pada suatu periode Fase belajar seorang peserta didik Satu fase biasanya lintas kelas, misalnya CP
(misalnya ketika pembelajaran di menunjukkan kompetensinya, Fase D yang berlaku untuk Kelas VII, VIII,
masa pandemi COVID-19), sehingga dan IX. Saat merencanakan pembelajaran di
sementara kelas menunjukkan
awal tahun ajaran, guru kelas VIII perlu
dibutuhkan waktu lebih panjang untuk kelompok (cohort) berdasarkan berkolaborasi dengan kelas VII untuk
mempelajari suatu konsep. Ketika usianya. Dengan demikian, ada mendapatkan informasi tentang sampai
harus “menggeser” waktu untuk kemungkinan peserta didik berada di mana proses belajar sudah ditempuh
mengajarkan materi-materi pelajaran Kelas III SD, namun belajar materi peserta didik di kelas VII. Selanjutnya ia juga
yang sudah dirancang, pendidik pelajaran untuk Fase A (yang perlu berkolaborasi dengan guru kelas IX
memiliki waktu lebih panjang untuk untuk menyampaikan bahwa rencana
umumnya untuk kelas I dan II) karena
pembelajaran kelas VIII akan berakhir di
mengaturnya. ia belum tuntas mempelajarinya. Hal
suatu topik atau materi tertentu, sehingga
ini berkaitan dengan Mekanisme guru kelas IX dapat merencanakan
Kenaikan Kelas. pembelajaran berdasarkan informasi
tersebut.
Komponen Capaian Pembelajaran

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran

● Alasan mempelajari mapel ● Deskripsi umum tentang apa yang


tersebut Kemampuan yang perlu dicapai peserta dipelajari dalam mata pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel dengan didik setelah mempelajari mata ● Elemen-elemen (strands) atau
salah satu (atau lebih) Profil Pelajar pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Pancasila deskripsinya

Capaian dalam Setiap Fase Capaian dalam Setiap


Secara Keseluruhan Fase menurut Elemen
Kompetensi pembelajaran yang harus
Dibuat dalam bentuk matriks.
dicapai peserta didik pada setiap fase.
Setiap elemen dipetakan menurut
Dibuat dalam bentuk pernyataan yang
perkembangan peserta didik
disajikan dalam paragraf yang utuh.

Sumber:
Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022 tentang Capaian
Pembelajaran
Perlu diketahui

Bentuk “Pemahaman” dalam CP

Prinsip penyusunan CP
menggunakan pendekatan Konsep “Memahami” dalam CP
konstruktivisme (rangsangan dg dalam konstruktivisme adalah
pertanyaan, fenomena, berfikir proses membangun pengetahuan
tingkat tinggi, kemandirian dan melalui pengalaman nyata.
inisiatif) yang membangun Pemahaman tidak bersifat statis,
pengetahuan dan berdasarkan tetapi berevolusi dan berubah
pengalaman nyata dan kontekstual. secara konstan sepanjang siswa
Menurut teori belajar mengonstruksikan pengalaman-
konstruktivisme (constructivist pengalaman baru yang
learning theory), pengetahuan memodifikasi pemahaman
bukanlah kumpulan atau sebelumnya.
seperangkat fakta-fakta, konsep,
atau kaidah untuk diingat.
Arti “Elemen” dalam CP

Elemen sebuah mata pelajaran


Setiap CP suatu mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda
memiliki beberapa elemen atau dengan mata pelajaran lainnya, hal
kelompok kompetensi esensial tersebut disesuaikan dengan
yang berlaku sama untuk semua karakteristik pada masing-masing
fase pada mata pelajaran mata pelajaran.
tersebut.
Contoh:
● Dalam CP PKK terdapat elemen Teknik
Masing-masing elemen tersebut Produksi dan Kewirausahaan Perlu diketahui
● Dalam CP IPA terdapat elemen
memiliki capaian per fasenya Pemahaman Produksi dan
Keterampilan Proses
sendiri yang saling menunjang
untuk mencapai pemahaman
yang dituju.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Produk Kreatif dan Kewirausahaan Fase F SMK
Karakteristik Mata
Pelajaran
Ada dua elemen utama dalam PKK (1) kelompok elemen yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan dalam membuat perencanaan
usaha dan pemasaran; (2) kelompok elemen yang diperlukan untuk mengembangkan produk (barang/jasa).
.

Elemen Capaian Pembelajaran


Kegiatan Produksi Pada akhir fase F peserta didik mampu menyusun rencana produksi meliputi menetapkan jenis dan jumlah produk, menetapkan
desain/rancangan produk, menyusun proses kerja pembuatan prototipe/ contoh produk, dan menghitung biaya produksi.
Peserta didik mampu membuat produk mulai dari menyusun rencana dan jadwal kerja, menetapkan strategi produksi,
menetapkan kriteria standar/spesifikasi produk, melaksanakan kegiatan produksi, pengendalian mutu produk (quality assurance).
Peserta didik mampu membuat desain kemasan, melaksanakan pengemasan produk, membuat labelling. Peserta didik mampu
menentukan strategi distribusi dan memberikan layanan terhadap keluhan pelanggan.
Pemahaman
Produk Kreatif
Kewirausahaan Pada akhir fase F peserta didik mampu membaca peluang usaha dengan mengidentifikasi potensi yang ada di lingkungan
Kewirausahaan
  internal dan eksternal SMK, serta menetapkan jenis usaha. Peserta didik mampu menyusun proposal usaha (business plan)
/PKK yang meliputi perencanaan usaha, biaya produksi, break even point (BEP), dan return on investment (ROI). Peserta didik
mampu memasarkan produk dengan menentukan segmen pasar, menentukan harga produk, dan menentukan media yang
digunakan untuk memasarkan produk. Peserta didik mampu menerapkan prinsip Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI),
menjelaskan konsep HAKI, dan mematuhi peraturan tentang HAKI. Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyusun laporan
Elemen CP
keuangan berupa laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B

Capaian Pembelajaran
1. Mengamati
Menngunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.

2. Mempertanyakan dan memprediksi


Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah, misalnya
singkong sebagai bahan baku utama pembuatan kudapan kering dan basah setelah diolah menjadi tepung mocaf

3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan


Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Misalnya Mocaf merupakan produk
tepung dari singkong yang termodifikasi. Modifikasi singkong pada mocaf dilakukan dengan cara fermentasi oleh bakteri asam laktat. Fermentasi yang dilakukan mengubah
karakteristik tepung sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk pangan

Keterampilan 4. Memproses, menganalisis data dan informasi


Proses Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital. Mengumpulkan
data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti ilmiah. Misalnya Pembuatan mocaf dilakukan dengan cara fermentasi anaerob oleh bakteri asam laktat. Fermentasi mocaf terjadi pada saat perendaman
chips ubi kayu. Pada saat itu, bakteri asam laktat menghasilkan enzim pektinolitik dan selulolitik yang mendegradasi polisakarida pada ubi kayu menjadi karbohidrat sederhana
yang lebih mudah dicerna. Bakteri asam laktat yang memakan karbohidrat sederhana tersebut juga menghasilkan asam-asam organik, terutama asam laktat yang juga
mempengaruhi karakteristik tepung yang dihasilkan.

Elemen CP 5. Mengevaluasi dan refleksi


Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan
permasalahan pada metodologi.

6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir
sistematis sesuai format yang ditentukan.
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)

1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan


2 Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran

3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

4 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PE
MBELAJARAN
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:

Memahami Merumuskan Menyusun


Merancang
Capaian Tujuan Alur Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran

Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup
konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.

CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta
didik hingga mereka mencapai akhir fase

(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau


perencanaan pembelajaran, Pendidik
Dalam menentukan pilihan
merancang (2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana tersebut
pembelajaran pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan Pemerintah berdasarkan
pendidik dapat kemampuan
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
masing-masing
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.

Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:

Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi


Kompetensi yang harus dikuasai secara utuh dalam satu fase.

kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan


Tujuan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan Kriteria
Pembelajaran telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Alur Tujuan ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
(TP) Pembelajaran pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
Lingkup materi
terdiri atas: (ATP)
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
satu unit pembelajaran pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu fase
Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Pendidik diberikan keleluasaan dalam


menggunakan rujukan teori untuk Pendidik diharapkan untuk
merumuskan tujuan pembelajaran, tidak fokus pada satu teori
diantaranya: saja, melainkan dapat
menggunakan teori atau
pendekatan lain dalam
merancang tujuan
6 Aspek Pemahaman pembelajaran, selama teori
yang dikembangkan oleh tersebut dinilai relevan dengan Perlu diketahui
Tighe dan Wiggins
(2005)
karakteristik mata pelajaran
serta konsep/topik yang
dipelajari, karakteristik peserta
didik, serta konteks
lingkungan pembelajaran.
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)

6 Aspek/Facet Pemahaman ini


merupakan modal untuk
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk
menentukan Tujuan Pembelajaran
mengkonfirmasi pemahaman peserta didik atas apa (TP), menyusun Alur Tujuan
yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis/bukan Pembelajaran (ATP), menentukan
merupakan siklus. asesmen, dan instruksi yang tepat.

Jika peserta didik melakukan salah satu dari keenam Perlu diketahui
Aspek/Facet Pemahaman (mampu menjelaskan,
menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau
memiliki pengenalan diri), berarti mereka telah
mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.
6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005) Perlu
diketahui
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak
harus hirarkis.
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan
Explanation alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.

Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media
Interpretation ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah
Application simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat
Perspective asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
Empathy Menemukan nilai (value) dari sesuatu

Pengenalan diri
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Self-Knowledge
Contoh Bentuk Pemahaman Aspek Pemahaman Dalam CP PKK Fase F elemen Teknik produksi dan Kewirausahaan
untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat
ASPEK TUJUAN PEMBELAJARAN
PENGENALAN DIRI 1. Melihat fenomena trend produk/jasa sehingga dapat dimanfaatkan guna menangkap peluang usaha
(area yang perlu 2. Perilaku seorang wirausaha wirausahawan yang telah sukses sebagai cermin menguatkan motivasi .
dikembangkan serta proses 3. Analisa SWOT kelebihan potensi bahan baku lingkungan sekitar dalam rangka pemanfaatan membuat produk
berpikir )

INTERPRESTASI 1. Penggunaan salah satu ragam aplikasi untuk media promosi, memberikan dampak mahir membuat konten di medsos
(makna dan relevansi 2. Modifikasi resep /Deferensiasi atas suatu produk perlu cara/langkah secara terus menerus
dengan dirinya)

PENJELASAN 1. Menjelaskan konsep perencanaan produksi mengenai faktor produksi yang diperlukan untuk memproduksi produk pada
suatu periode tertentu dimasa yang akan dataang sesuai dengan yang diperkirakan.
2. Mendeskripsikan biaya produksi, Break Even Point (BEP), dan Return On Investment (ROI).
3. Menjelaskan jenis-jenis usaha yang bisa menjadi opsi bisnis baru
4. Memaparkan media promosi untuk memperkenalkan serta meningkatkan volume penjualan
5. Melakukan pemeriksaan atau mengevaluasi produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar operasional
6. Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
7. Mendeskripsikan strategi pemasaran untuk memperkenalkan brand guna mencapai target pelanggan dan penjualan.
8. Mengjklarifikasi saluran distribusi guna menyalurkan produk ke pihak pelanggan/ distribution chanel. Dalam membagikan produk
dalam bentuk barang
9. Menjabarkan HAKI serta peraturan yang melatarbelakanginya

Perlu
APLIKASI 1. Menyususn proses kerja/langkah-langkah dalam pembuatan prototype suatu produk diketahui
2. Peserta didik mampu menghitung biaya produksi dalam proses produksi
3. Peserta didik mampu membuat jadwal kegiatan perencanaan produk
4. Peserta didik mampu membuat desain kemasan, label dengan menggunakan salah satu dari berbagai ragam aplikasi
5. Peserta didik mampu membuat kemasan dan label sebuah produk
6. Peserta didik mampu menjelaskan langkah-langkah dalam menangani keluhan pelanggan
7. Membuat media promosi dengan salah satu ragam aplikasi
8. Menyusun laporan keuangan berupa laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
9. Menyusun proposal usaha

PERSPEKTIF 1. Produk yang mempunyai nilai guna sesuai kebutuhan akan mampu diterima oleh pasar
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa teknik:

Teknik 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

Teknik 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada
CP.

Teknik 3

Merumuskan TP Lintas Elemen CP

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai Perhatikan hal berikut:
1 ● CP berlaku untuk 1 FASE.
pada CP tersebut. ● Lihat karakteristik masing-
masing mata pelajaran,
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan karena terdapat CP
2 mempertimbangkan kompetensi dan lingkup materinya. berbasis konten (PP,
Matematika), sintaks
Pastikan kompetensi utama yang termuat dalam CP tercapai. (Seni), bahkan terdapat
pula yang berbasis
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk kompetensi (Bahasa).
● Kalimat dalam tujuan
3 mencapai tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban pembelajaran dapat
JP pada mata pelajaran. mengambil dari berbagai
referensi, poin utamanya
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase adalah “operasional”
hingga akhir fase. Dalam menyusun alur, perhatikan (kompetensinya terukur).
4
kesesuaian tujuan pembelajaran terhadap kompleksitas dan
perkembangan peserta didik.

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?

Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:

Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran
Konkret ke yang Abstrak dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut
(abstrak).

Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

Pengurutan dari Mudah ke Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
yang lebih Sulit bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.

Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan
tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap
prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes
dalam sebuah perangkat lunak statistik.

Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang
diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.

(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis
yang terdapat dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar mudah


dalam pemetaan alur tujuan pembelajaran.
Arti kode TP, dimana “B” merupakan elemen
Bilangan, “7” merupakan perencanaan di Kelas
7, dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen Pengukuran,
“G” elemen Geometri, dan “D” elemen Analisis
Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran, tujuan


pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan masing-
masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Anda mungkin juga menyukai