Kurikulum Merdeka
13 Mei 2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
PERENCANAKAN PEMBELAJARAN
(ANALISA CP-TP-ATP)
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,
Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PE
MBELAJARAN
Perlu diketahui
Sumber:
Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022 tentang Capaian
Pembelajaran
Perlu diketahui
Prinsip penyusunan CP
menggunakan pendekatan Konsep “Memahami” dalam CP
konstruktivisme (rangsangan dg dalam konstruktivisme adalah
pertanyaan, fenomena, berfikir proses membangun pengetahuan
tingkat tinggi, kemandirian dan melalui pengalaman nyata.
inisiatif) yang membangun Pemahaman tidak bersifat statis,
pengetahuan dan berdasarkan tetapi berevolusi dan berubah
pengalaman nyata dan kontekstual. secara konstan sepanjang siswa
Menurut teori belajar mengonstruksikan pengalaman-
konstruktivisme (constructivist pengalaman baru yang
learning theory), pengetahuan memodifikasi pemahaman
bukanlah kumpulan atau sebelumnya.
seperangkat fakta-fakta, konsep,
atau kaidah untuk diingat.
Arti “Elemen” dalam CP
Capaian Pembelajaran
1. Mengamati
Menngunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir
sistematis sesuai format yang ditentukan.
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PE
MBELAJARAN
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup
konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta
didik hingga mereka mencapai akhir fase
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Jika peserta didik melakukan salah satu dari keenam Perlu diketahui
Aspek/Facet Pemahaman (mampu menjelaskan,
menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau
memiliki pengenalan diri), berarti mereka telah
mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.
6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005) Perlu
diketahui
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak
harus hirarkis.
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan
Explanation alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media
Interpretation ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah
Application simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat
Perspective asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
Empathy Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Self-Knowledge
Contoh Bentuk Pemahaman Aspek Pemahaman Dalam CP PKK Fase F elemen Teknik produksi dan Kewirausahaan
untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat
ASPEK TUJUAN PEMBELAJARAN
PENGENALAN DIRI 1. Melihat fenomena trend produk/jasa sehingga dapat dimanfaatkan guna menangkap peluang usaha
(area yang perlu 2. Perilaku seorang wirausaha wirausahawan yang telah sukses sebagai cermin menguatkan motivasi .
dikembangkan serta proses 3. Analisa SWOT kelebihan potensi bahan baku lingkungan sekitar dalam rangka pemanfaatan membuat produk
berpikir )
INTERPRESTASI 1. Penggunaan salah satu ragam aplikasi untuk media promosi, memberikan dampak mahir membuat konten di medsos
(makna dan relevansi 2. Modifikasi resep /Deferensiasi atas suatu produk perlu cara/langkah secara terus menerus
dengan dirinya)
PENJELASAN 1. Menjelaskan konsep perencanaan produksi mengenai faktor produksi yang diperlukan untuk memproduksi produk pada
suatu periode tertentu dimasa yang akan dataang sesuai dengan yang diperkirakan.
2. Mendeskripsikan biaya produksi, Break Even Point (BEP), dan Return On Investment (ROI).
3. Menjelaskan jenis-jenis usaha yang bisa menjadi opsi bisnis baru
4. Memaparkan media promosi untuk memperkenalkan serta meningkatkan volume penjualan
5. Melakukan pemeriksaan atau mengevaluasi produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar operasional
6. Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
7. Mendeskripsikan strategi pemasaran untuk memperkenalkan brand guna mencapai target pelanggan dan penjualan.
8. Mengjklarifikasi saluran distribusi guna menyalurkan produk ke pihak pelanggan/ distribution chanel. Dalam membagikan produk
dalam bentuk barang
9. Menjabarkan HAKI serta peraturan yang melatarbelakanginya
Perlu
APLIKASI 1. Menyususn proses kerja/langkah-langkah dalam pembuatan prototype suatu produk diketahui
2. Peserta didik mampu menghitung biaya produksi dalam proses produksi
3. Peserta didik mampu membuat jadwal kegiatan perencanaan produk
4. Peserta didik mampu membuat desain kemasan, label dengan menggunakan salah satu dari berbagai ragam aplikasi
5. Peserta didik mampu membuat kemasan dan label sebuah produk
6. Peserta didik mampu menjelaskan langkah-langkah dalam menangani keluhan pelanggan
7. Membuat media promosi dengan salah satu ragam aplikasi
8. Menyusun laporan keuangan berupa laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
9. Menyusun proposal usaha
PERSPEKTIF 1. Produk yang mempunyai nilai guna sesuai kebutuhan akan mampu diterima oleh pasar
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa teknik:
Teknik 1
Teknik 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada
CP.
Teknik 3
Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai Perhatikan hal berikut:
1 ● CP berlaku untuk 1 FASE.
pada CP tersebut. ● Lihat karakteristik masing-
masing mata pelajaran,
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan karena terdapat CP
2 mempertimbangkan kompetensi dan lingkup materinya. berbasis konten (PP,
Matematika), sintaks
Pastikan kompetensi utama yang termuat dalam CP tercapai. (Seni), bahkan terdapat
pula yang berbasis
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk kompetensi (Bahasa).
● Kalimat dalam tujuan
3 mencapai tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban pembelajaran dapat
JP pada mata pelajaran. mengambil dari berbagai
referensi, poin utamanya
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase adalah “operasional”
hingga akhir fase. Dalam menyusun alur, perhatikan (kompetensinya terukur).
4
kesesuaian tujuan pembelajaran terhadap kompleksitas dan
perkembangan peserta didik.
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran
Konkret ke yang Abstrak dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut
(abstrak).
Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah ke Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
yang lebih Sulit bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan
tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap
prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes
dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang
diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis
yang terdapat dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.