Anda di halaman 1dari 3

3.3.A.10.

AKSI NYATA - PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID


ARTIKEL REFLEKSI

AHMAD JUNAIDI - SMPN 1 JANAPRIA


CGP ANGKATAN 2 KABUPATEN LOMBOK TENGAH

INTERNET SEHAT LITERASI KUAT


(PROGRAM PENGUATAN LITERASI MELALUI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT)

A.Peristiwa (Fact)

Layanan internet sekarang ini bisa dikatakan menjadi


salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi
masayarakat, pemanfaatan internet juga mengubah pola
fikir manusia dalam belajar, berkomunikasi, berinteraksi
dan juga bekerja. Hasil survey Kementerian Kominfo
menunjukkan persentase pengguna internet di Indonesia
didominasi oleh kalangan remaja atau anak usia sekolah,
untuk itu pemahaman akan penggunaan internet secara
sehat dan positif sangat penting bagi murid sehingga bisa
bijak dalam memanfaatkannya untuk hal-hal yang
bermanfaat dan meminimalisir dampak negatif yang bisa
ditimbulkan.
Pelaksanaan pembelajaran sejak Pandemi Covid-19
sampai dengan saat ini belum bisa dilaksanakan secara
normal di sekolah kami SMP Negeri 1 Janapria, pola
pembelajaran dengan sistem tatap muka terbatas
menyebabkan belum optimalnya layanan belajar dan juga
kegiatan-kegiatan sekolah lainnya. Program penguatan
literasi yang semula dilaksanakan dengan pola membaca
lima belas menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
sampai saat ini belum bisa dilaksanakan kembali karena Sosialisasi dan Pengenalan Sumber Belajar Online -
Perpustakaan Digital Berbasis Android
terbatasnya waktu belajar yang diberikan, untuk itu
dibutuhkan pola dan strategi baru dalam bentuk sebuah
Selama kegiatan murid mengisi jurnal diri dan
program sehingga penguatan literasi untuk murid bisa
dikumpulkan setiap akhir pekan, monitoring dilaksanakan
berjalan dalam rangka mewujudkan generasi literat yang
secara mandiri, murid oleh murid dan bisa melibatkan
cerdas dan berbudaya.
orang tua kepada murid.
Program Internet Sehat Literasi Kuat merupakan salah
Ada beberapa alasan program penguatan literasi melalui
satu upaya yang bisa dilaksanakan untuk tetap memotivasi
pemanfaatan internet secara sehat atau positif
budaya gemar membaca murid di SMP Negeri 1 Janapria
dilaksanakan yaitu :
sesuai dengan kondisi dan pemetaan sumber daya yang
Pembelajaran pada masa awal Pandemi Covid-19
dimiliki dengan tahapan yaitu Persiapan – Pelaksanaan –
dengan pola daring dan luring memberikan pengalaman
Monitoring, Evaluasi, Learning dan Reporting.
belajar baru dan positif dengan menggunakan berbagai
Program ini dilaksanakan dengan konsep fleksibel baik
platform pembelajaran online maupun ofline.
didalam maupun diluar lingkungan sekolah dengan
Sebagian besar siswa terutama kelas Sembilan sebagai
memberdayakan perangkat atau gawai dengan koneksi
subjek dalam tahap awal program ini memiliki
internet yang dimiliki baik sekolah maupun siswa, pada
perangkat yang mendukung untuk diberdayakan.
tahap awal menggunakan kelas sampel yaitu murid kelas
Terbatasnya waktu, sumber bacaan yang dimiliki
sembilan. Kegiatan dilaksanakan secara konsisten setiap
sekolah dan minat membaca murid yang masih belum
hari dengan durasi dan konten yang bisa disesuaikan
sesuai dengan harapan menjadi motivasi untuk
dengan kondisi, minat dan juga kebutuhan murid. Guru
merealisasikan sebuah program sekolah yang bisa
bisa merekomendasikan murid yang memiliki perangkat
mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan positif
android menggunakan beberapa aplikasi seperti Ipusnas,
dan bermanfaat sesuai dengan kondisi dan
Kindle, Wattpad dan lain-lain.
perkembangan zaman.
Kemampuan literasi yang baik menjadi salah satu
syarat dalam mewujudkan generasi dengan profil melaksanakan sosialisi program saya merasa sangat
Pelajar Pancasila bahagia, beberapa rekan guru ikut terlibat secara lansung
Sumber daya yang dimiliki oleh sekolah dan murid dan respon dari murid sangat baik.
belum diberdayakan secara optimal terutama untuk
memperkuat kemampuan literasi murid.

Setelah menjalankan program Internet Sehat Literasi


Kuat pada tahap awal dengan subjek murid kelas Sembilan
SMP Negeri 1 Janapria selama kurang lebih tiga pekan
yaitu pada minggu ke dua sampai dengan ke empat bulan
Oktober 2021 dampak positif atau hasil pada murid antara
lain :
Pemahaman dan kedadaran murid untuk
memberdayakan perangkat yang dimiliki untuk
mengakses konten-konten positif meningkat terutama
dalam memilih sumber-sumber bacaan yang
bermanfaat sesuai dengan minat dan kebutuhan
belajarr mereka.
Pengenalan aplikasi-aplikasi berbasir android sebagai
media baca digital seperti Ipusnas, kindle dan wattpad
bisa memotivasi minat baca dan mendorong kreatifitas.
Membuat jurnal diri bisa mendorong tumbuhnya
Sosialisasi Budaya Gemar Mebulis Bersama Tim Literasi Sekolah
budaya disiplin, tanggung jawab berfikir kritis dan
kreatif. Setelah aksi nyata berjalan mulai pekan ke dua sampai
dengan ke empat bulan Oktober 2021 dan berdasarkan
hasil evaluasi saya merasa meimiliki kepuasan tersendiri
karena dari keseluruhan murid pada kelas subjek yaitu
kelas sembilan kurang dari sepuluh persen yang belum
bisa optimal dalam mengikuti program ini karena
beberapa kendala seperti keterbatasan kuota dan beberapa
faktor lainnya.

C.Pembelajaran (Findings)
Pelaksanaan aksi nyata penguatan literasi dengan
memberdayakan sumber daya yang dimiliki sekolah
maupun siswa melalui budaya internet sehat memberikan
banyak pengalaman belajar positif yang berharga baik
bagi murid maupun saya pribadi. Dalam mengelola sebuah
program yang berdampak pada murid maka pemetaan aset
atau sumber daya mutlak diperlukan, memaksimalkan
setiap potensi yang dimiliki dan kolaborasi dengan semua
stakeholder merupakan faktor pendukung dan penentu
keberhasilan program yang dilaksanakan.
Beberapa hal yang menjadi pendukung keterlaksanaan

Pemanfaatan Internet Sehat program ini antara lain :


Kelas Sembilan sebagai subjek dalam pelaksanaan
program ini mayoritas memiliki perangkat yang cukup
B.Perasaan (Feeling)
memadai, pengalaman belajar pada masa awal pandemi
Sebelum melaksanakan aksi nyata ini awalnya saya
Covid-19 membuat siswa terbiasa dalam memanfaatkan
meimiliki kekhawatiran program ini tidak akan berjalan
perangkat Handphone sebagai sarana pembelajaran
dengan optimal karena tentu sekali akan menemui
dengan berbagai flatform.
beberapa kendala terutama dalam menjaga konsistensi
Ketertarikan atau minat siswa dalam pemanfaatan
murid dan sistem pemantauan akan tetapi setelah
teknologi pembelajaran relatif tinggi
berdiskusi dengan kepala sekolah,beberapa rekan guru dan
Dukungan positif dari stakeholder sekolah dan orang
tim literasi sekolah saya merasa optimis karena
tua
mendapatkan dukungan yang positif dan pada saat
D.Penerapan ke depan
(Future)

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan


aksi nyata program Internet Sehat
Literasi Kuat di SMP Negeri 1 Janapria
tentunya masih banyak hal yang harus
dioptimalkan terutama dalam tahapan-
tahapan pelaksanaan monitoring, evaluasi
danpembelajaran serta pelibatan orang
tua sehingga program bisa berjalan
dengan efektif serta berdampak pada
keseluruhan murid, keterbatasan waktu
dan sistem pembelajaran tata muka
Kegiatan Penguatan Literasi Diluar Lingkungan Sekolah - Pembiasaan Menulis Melalui Jurnal Diri
terbatas tentunya masih belum
memberikan ruang gerak yang optimal
dalam pengelolaan program
Program baru memberikan tantangan kepada murid sehingga mereka merasa Pelaksanaan program ini baru
antusias untuk terlibat didalamnya melibatkan murid kelas Sembilan dan
Konsep pelaksanaan yang fleksibel didalam dan diluar lingkungan sekoah OSIS sehingga kedepannya harapan saya
membuat murid lebih nyaman untuk mengelola waktu. bisa melibatkan semua murid karena
Sedangkan faktor yang masih menjadi hambatan dalam pelaksanaan program berdampak sangat positif untuk
ini antara lain : meningkatkan kemampuan literasi serta
Terdapat beberapa siswa yang belum memiliki perangkat sehingga dalam munumbuhkan budaya disiplin, tanggung
mengikuti kegiatan menggunakan perangkat orang tua, teman terdekat atau jawab kreatif serta kemandirian murid.
hanya pada saat berada dalam lingkungan sekolah Hasil evaluasi program yang sudah
Program yang dilaksanakan berbasis online sehingga membutuhkan kuota berjalan ini akan saya jadikan acuan
Kemampuan murid yang heterogen perbaikan pada setiap tahapan mulai dari
Program baru membutuhkan pembiasaan dan konsistensi dalam perencanaan sampai dengan reporting.
pelaksanaannya. Sebelum melaksanakan aksi nyata ini
awalnya saya meimiliki kekhawatiran
program ini tidak akan berjalan dengan
optimal karena tentu sekali akan
menemui beberapa kendala terutama
dalam menjaga konsistensi murid dan
sistem pemantauan akan tetapi setelah
berdiskusi dengan kepala
sekolah,beberapa rekan guru dan tim
literasi sekolah saya merasa optimis
karena mendapatkan dukungan yang
positif dan pada saat

Pemantaan Internet Untuk Penguatan Literasi, - Pendampingan Orang Tua - Jurnal Diri

"Generasi Hebat Generasi Literat"

Evaluasi Kegiatan Bersama Murid

Anda mungkin juga menyukai