Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET, DAN TEKNOLOGI

Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila

10 Oktober 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Pendidikan karakter dan kompetensi menjadi
fokus utama dalam sistem pendidikan
Indonesia melalui Profil Pelajar Pancasila

VISI PENDIDIKAN
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Berkebinekaan
Global

Mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Bergotong-
Mandiri Royong Esa, dan berakhlak mulia, bernalar “
PELAJAR
PANCASILA
kritis, kreatif, mandiri, bergotong
royong, dan berkebinekaan global

Bernalar
Kritis Kreatif

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Beberapa Kebaruan dalam Kurikulum Merdeka

Profil Pelajar Pancasila sebagai Capaian Pembelajaran (CP) Pembelajaran sesuai tahap capaian
kompetensi umum atau karakter sebagai kompetensi yang dituju (teaching at the right level) sebagai
yang perlu ditanamkan dan dalam setiap mata pelajaran pendekatan untuk memastikan setiap
dikembangkan dalam diri setiap (intrakurikuler) untuk setiap fase peserta didik mendapatkan hak
pelajar sejak usia dini pembelajaran belajar yang memberikan mereka
kesempatan mencapai kompetensi
minimum
Projek penguatan profil pelajar Pengembangan kurikulum
Pancasila sebagai kokurikuler operasional satuan pendidikan
untuk menguatkan pembelajaran secara merdeka dimana Penguatan asesmen formatif untuk
karakter dalam profil pelajar pengorganisasian pembelajaran, mendukung pembelajaran sesuai
Pancasila melalui kegiatan projek alur tujuan pembelajaran, tema tahap capaian dan umpan balik untuk
peningkatan kualitas pembelajaran
untuk projek penguatan profil
pelajar Pancasila, metode
Platform Merdeka Mengajar untuk pembelajaran terdiferensiasi
guru mempelajari kurikulum dan sesuai tahap capaian peserta didik Contoh-contoh dan Perangkat ajar
pembelajaran efektif, mendapatkan dikembangkan di tingkat satpen yang disediakan untuk pendidik yang
beragam perangkat ajar, dan saling agar kontekstual, relevan, dan masih dalam tahap awal atau belum
berbagi karya & metode bermakna mampu mengembangkan kurikulum
pembelajaran dan pembelajarannya secara mandiri
Struktur Kurikulum dibagi menjadi dua komponen utama, intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Contoh: Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan pembelajaran


Struktur kurikulum terbagi dalam 6 fase dan 1 fase fondasi:
intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu
pada capaian pembelajaran. Pada jenjang SD/MI 1. Fase Fondasi (PAUD)
dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran 2. Fase A (SD kelas 1 dan 2)
menggunakan pendekatan mata pelajaran atau 3. Fase B (SD kelas 3 dan 4)
tematik. Sementara pada SMA kelas XI-XII peserta 4. Fase C (SD kelas 5 dan 6)
didik diberkan kesempatan memilih mata pelajaran 5. Fase D (SMP kelas 7-9)
pilihan. 6. Fase E (SMA/K kelas 10)
7. Fase F (SMA/K kelas 11-12)
2. Pembelajaran kokurikuler: Projek penguatan profil
pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran khusus Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan
yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata
elemen dan subelemen pada dimensi profil pelajar pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek
Pancasila. Bobot jam pelajarannya sekitar 20-30% tidak harus sama.
dari total jam pelajaran.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila
tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan durasi waktu
yang lebih panjang daripada projek yang lain.
Contoh Alokasi Waktu Mata Pelajaran pada Jenjang SMP Kelas VII-VIII (Fase D)

Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1 JP=40 menit (minggu) per tahun TAHUN

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108


* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
agama/kepercayaan masing-masing.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 72 (2) 36 108 jenis seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Pekerti*
Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya). Peserta didik
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216 Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Matematika 144 (4) 36 180 Prakarya)
IPA 144 (4) 36 180
*** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun.
IPS 108 (3) 36 144

Bahasa Inggris 108 (3) 36 144


**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
PJOK 72 (2) 36 108 Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan
Informatika 72 (2) 36 108 yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Seni dan Prakarya**: 72 (2) 36 108
o Seni Musik Keterangan: Selebihnya bisa dipelajari pada
o Seni Rupa
o Seni Teater Lampiran Kepmen No. 262/M/2022
o Seni Tari
o Prakarya
Muatan Lokal*** 72 (2) - 72

Total****: 1044 (29) 360 1404


Referensi untuk kebijakan, panduan,
serta informasi lainnya di luar PMM
dapat diakses di Sistem Informasi
Kurikulum Nasional

( https://kurikulum.kemdikbud.go.id/ )
Merancang
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pengertian projek penguatan profil pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis


projek yang dirancang untuk menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai
dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi
muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan,
muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan
materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat
dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
BERPIKIRAN TERBUKA

Pembelajaran yang inovatif seringkali terhambat oleh adanya budaya kontraproduktif seperti tidak senang
menerima masukan atau menutup wawasan terhadap berbagai bentuk perbedaan. Budaya negatif tersebut tidak
akan mendukung terselenggaranya kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang efektif dan
Budaya Sekolah berdampak. Oleh karenanya, satuan pendidikan diharapkan dapat menghidupkan budaya senang menerima
yang Mendukung masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta berkomitmen terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan ke
Penerapan Projek arah yang lebih baik.
Penguatan Profil SENANG MEMPELAJARI HAL BARU
Pelajar Pancasila
Pada dasarnya perkembangan setiap individu sebagai seorang pembelajar akan terhenti jika ia tidak lagi senang
mempelajari hal baru. Oleh karenanya, kemampuan memelihara rasa ingin tahu dan menemukan kepuasan saat
menemukan hal baru adalah bagian dari budaya yang perlu dihidupkan di lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan
projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berjalan secara optimal jika setiap individu memiliki kesenangan
untuk mempelajari hal baru dan mengembangkan diri secara terus menerus. Harapannya, kegiatan projek ini
pada akhirnya dapat membantu tercapainya karakter pelajar sepanjang hayat pada setiap individu yang terlibat di
dalamnya.
KOLABORATIF

Kegiatan pembelajaran berbasis projek yang dinamis membutuhkan lingkar sosial yang mendukung dalam
pelaksanaannya. Dalam hal ini budaya kolaboratif menjadi hal yang penting untuk dibangun dibandingkan dengan
budaya kompetitif. Diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong semangat senang bekerja sama, saling
mengapresiasi, dan saling memberikan dukungan satu sama lain. Lebih jauh, upaya kolaboratif juga perlu
dilakukan antar berbagai elemen kunci dalam tri sentra pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat)
sehingga pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berlangsung secara menyeluruh dan optimal.

9
Kepala satuan pendidikan
1.Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek
2.Mendampingi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara
transparan dan akuntabel
3.Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan, dan
narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb.
Peran pemangku 4.Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik yang
kepentingan berkelanjutan
dalam 5.Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik
6.Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan asesmen
pelaksanaan projek yang berpusat pada peserta didik.
projek Pendidik
penguatan profil (Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidik yang menjadi Tim Fasilitator Projek)
pelajar Pancasila 1.Perencana projek - Melakukan perancangan tujuan, alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan asesmen
projek secara berkelanjutan.
2.Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya, dengan
pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik.
3.Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan, dan
mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan.
4.Supervisor dan konsultan - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek,
memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asemen
performa peserta didik selama projek berlangsung.
Peran-peran ini dapat 5.Moderator - Memandu peserta didik dalam berbagai aktivitas diskusi.
dioptimalkan secara
bertahap sesuai
Peserta Didik
1.Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati.
dengan kebutuhan dan 2.Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan
kesiapan satuan kemampuan yang dimiliki.
pendidikan. 3.Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan mengoptimalkan
kemampuan.

10
Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota
1. Berkoordinasi dengan satuan pendidikan, memastikan tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana yang
cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan.
Contoh pertanyaan untuk 3. Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan projek,
komunikasi yang 4. Memastikan keterlibatan dan sinergi antar pemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung projek.
memberdayakan antara 5. Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
pengawas dan kepala satuan
pendidikan/Tim Fasilitator
Projek: Pengawas
1. Apa harapan atau tujuan 1.Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan dengan strategi coaching atau
yang ingin dicapai oleh satuan komunikasi yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki satuan pendidikan.
pendidikan dalam pelaksanaan 2.Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan
projek penguatan profil pelajar kurikulum dan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pancasila? 3.Memberikan bantuan ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek.
2. Bagaimana kondisi kesiapan 4. Menghubungkan sekolah dengan mitra di luar sekolah yang dapat mendukung pelaksanaan projek (Opsional).
sekolah saat ini? Apa sumber
daya yang dapat dioptimalkan Komite Sekolah
untuk melaksanakan projek
Memberikan dukungan terkait pelaksanaan projek di satuan pendidikan.
dan mencapai tujuan yang
diharapkan? Apa saja dimensi
profil pelajar Pancasila yang Masyarakat/Orang tua peserta didik/Mitra
perlu dikuatkan? Bagaimana 1. Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan projek.
mengidentifikasi isu yang 2. Membantu menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada serta memberikan informasi sebagai
relevan untuk dikembangkan narasumber terkait dengan isu tersebut
menjadi tema projek? 3. Memberikan dukungan berupa pendampingan, khususnya dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
3. Apa langkah-langkah yang Pancasila di luar lingkungan satuan pendidikan.
perlu dilakukan? Apa
tantangan yang mungkin
dihadapi dan bagaimana cara
menanggulanginya?
Prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila
Holistik Kontekstual

Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi
perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta
berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas
secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.
memahami sebuah isu secara mendalam.

Berpusat pada Peserta Didik Eksploratif

Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan inkuiri.
subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam
secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema
mengusulkan topik projek sesuai minatnya. formal pengaturan mata pelajaran. Oleh karenanya, projek ini
memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi,
alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.
Contoh tahapan perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
di satuan pendidikan
ALUR PERENCANAAN PROJEK
Membentuk tim fasilitator projek penguatan profil 1
pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim
ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
untuk seluruh kelas. 2
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator
merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek 3 pendidikan.

penguatan profil pelajar Pancasila


Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila
dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi
4 Menyusun modul projek
waktunya. (Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan
kebutuhan satuan pendidikan). Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat
kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum:
Menentukan sub-elemen (tujuan projek); Mengembangkan
Merancang strategi pelaporan hasil projek 5
topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan aktivitas dan asesmen projek.
pelaporan hasil projek

Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan


kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan.
1. Membentuk Tim Fasilitator Langkah pembentukan tim fasilitator projek
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator projek, bisa dari
1 wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang mempunyai pengalaman
mengembangkan dan mengelola projek.
Tim fasilitator projek terdiri dari sejumlah pendidik
yang berperan merencanakan, menjalankan, dan
mengevaluasi projek. Tim fasilitator dibentuk dan Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek sekolah dapat membentuk
koordinator di level kelas. Misalnya satu orang koordinator kelas 1, satu orang
dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan
2 koordinator kelas 2, dan seterusnya. Untuk pendidikan khusus, koordinator dapat dipilih
koordinator projek. Jumlah tim fasilitator projek
berdasarkan jenis kekhususan.
dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
satuan pendidikan, dilihat dari:
● jumlah peserta didik dalam satu satuan
pendidikan, Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek memetakan pendidik dari
● banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun setiap kelas (atau apabila SDM terbatas, perwakilan dari masing-masing fase) untuk
3
ajaran, menjadi tim fasilitator projek.
● jumlah jam mengajar pendidik yang belum
terpenuhi atau dialihkan untuk projek,
● atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim fasilitator projek
masing-masing satuan pendidikan.
4 untuk merencanakan dan membuat modul projek bagi setiap kelas atau fase.
2. Mengidentifikasi Tingkat Kesiapan Satuan Pendidikan

Apakah satuan
Seberapa banyak
Apakah pembelajaran pendidikan memiliki
pendidik yang PERNAH Apakah projek sudah
berbasis projek sudah sistem*) yang Apakah sudah ada
melaksanakan terjadi lintas disiplin
menjadi kebiasaan mendukung pelaksanaan keterlibatan mitra?
pembelajaran berbasis ilmu?
satuan pendidikan? pembelajaran berbasis
projek?
projek?

Belum
<50% ⋝50% Belum Sudah Belum Sudah Punya Tidak Ya
punya

TAHAP LANJUTAN DAN


TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN DIREKOMENDASIKAN MENJADI
MENTOR UNTUK SATUAN
PENDIDIKAN TAHAP
AWAL/BERKEMBANG
*) satuan pendidikan yang memiliki sistem: satuan pendidikan memiliki evaluasi
berkala serta pengayaan pendidik untuk menyelenggarakan pembelajaran berbasis
projek yang memberikan otonomi lebih besar kepada peserta didik.
3. Merancang Dimensi, Tema, dan Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Pemilihan Dimensi

● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan menjadi fokus untuk
dikembangkan pada tahun ajaran berjalan.

● Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut.

● Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran projek pada satu tahun ajaran.
● Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar tujuan
pencapaian projek jelas dan terarah.
● Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek.

● Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih
dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan.
Tema-tema projek penguatan profil pelajar Pancasila
Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD-SMA) (SD-SMA) (SD-SMA) SMA)

Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya Mengidentifikasi potensi ekonomi di Mengenal belajar membangun
kemampuan inkuiri melalui pikir kritis, kreatif, inovatif, tingkat lokal dan masalah yang ada dialog penuh hormat tentang
eksplorasi tentang budaya dan sekaligus kemampuan berempati dalam pengembangan potensi keberagaman kelompok agama dan
kearifan lokal masyarakat sekitar untuk berekayasa membangun tersebut, serta kaitannya dengan kepercayaan yang dianut oleh
atau daerah tersebut, serta produk berteknologi yang aspek lingkungan, sosial dan masyarakat sekitar dan di Indonesia
perkembangannya. memudahkan kegiatan dirinya dan kesejahteraan masyarakat. serta nilai-nilai ajaran yang
juga sekitarnya. dianutnya.

Gaya Hidup Berkelanjutan Bangunlah Jiwa dan Raganya Suara Demokrasi


(SD-SMA) (SD-SMA) (SMP-SMA)
Tema-tema projek sudah ditentukan
Memahami dampak dari aktivitas Membangun kesadaran dan Merefleksikan makna demokrasi oleh pemerintah. Berangkat dari tema
manusia, baik jangka pendek keterampilan untuk memelihara dan memahami implementasi yang ada, tim fasilitator projek dapat
maupun panjang, terhadap kesehatan fisik dan mental, baik demokrasi serta tantangannya mengembangkan topik spesifik yang
kelangsungan kehidupan di dunia untuk dirinya maupun orang dalam konteks yang sesuai dengan konteks dan
maupun lingkungan sekitarnya. sekitarnya. berbeda, termasuk dalam organisasi kebutuhan sekolah.
sekolah dan/atau dalam
dunia kerja.
Catatan:
● Contoh pilihan waktu berikut hanya simulasi pilihan waktu pelaksanaan projek. Untuk periode
waktu belajar dapat disesuaikan dengan jenjang masing-masing.
● Pilihan waktu pelaksanaan berikut dapat dipilih sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan, tidak
terikat pada tahapan kesiapan satuan pendidikan.
Pilihan Waktu
Pelaksanaan
Projek MARET2021
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
UPACARA Projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
7 8 9 10 11 12 13
a. Menentukan satu hari UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA
dalam seminggu untuk
pelaksanaan projek 14 15 16 17 18 19 20
(misalnya hari Jumat). HARI RAYA UPACARA Projek
Seluruh jam belajar pada NYEPI penguatan profil
hari itu digunakan untuk pelajar Pancasila
projek.
21 22 23 24 25 26 27
UPACARA Projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
28 29 30 31
UPACARA
No/ Kelas Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 07.15-07.50 Upacara

b, Mengalokasikan 1-2 2 07.50-08.25 Upacara


jam pelajaran di akhir
hari, khusus untuk
mengerjakan projek. Bisa
digunakan untuk 3 08.25-09.00
eksplorasi di sekitar
09.00-09.15 ISTIRAHAT
satuan pendidikan
sebelum peserta didik I Projek penguatan
pulang. profil pelajar
4 09.15-09.50 Pancasila

Projek penguatan Projek penguatan


profil pelajar profil pelajar -
5 09.50--10.25 Pancasila Pancasila

Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan
profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar - profil pelajar
6 10.25-11.00 Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila

Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan


- profil pelajar - profil pelajar - profil pelajar
7 11.00-11.35 Pancasila Pancasila Pancasila
c. Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2 minggu atau 1 bulan -
tergantung jumlah jam tatap muka projek yang dialokasikan pada setiap projeknya), di mana semua Tenaga
Pendidik berkolaborasi mengajar projek setiap hari selama durasi waktu yang ditentukan.

MARET2021
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
UPACARA

7 8 9 10 11 12 13
UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA

14 15 UPACARA 16 17 18 19 20
HARI RAYA NYEPI Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan
profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar
Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila
21 22 UPACARA 23 24 25 26 27
Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan
profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar
Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila
28 29 30 31
UPACARA
Contoh pemetaan dimensi, tema, dan alokasi waktu projek.

Di sebuah SMP, kepala satuan pendidikan dan tim fasilitator memutuskan bahwa di tahun ajaran berjalan
dimensi profil pelajar Pancasila yang akan difokuskan adalah Berkebinekaan Global, Bergotong-Royong, dan
Bernalar Kritis. Sementara tema projek pilihannya adalah Bhinneka Tunggal Ika, Kearifan Lokal, dan
Kewirausahaan. Pemilihan dimensi dan tema tersebut berangkat dari kondisi dan kebutuhan sekolah.

Berangkat dari hal tersebut, tim fasilitator yang bertugas di kelas 7 kemudian memetakan kegiatan projek di
kelasnya sebagai berikut:

Projek 1 Projek 2 Projek 3

Dimensi Berkebinekaan Global Berkebinekaan Global Bergotong-Royong


Bergotong-Royong Bergotong-Royong Bernalar Kritis
Bernalar Kritis

Tema* Kearifan Lokal Bhinneka Tunggal Ika Kewirausahaan

Alokasi Waktu** 100 JP 120 JP 140 JP

*Tingkat SMP/MTs dan sederajat wajib memilih minimal 3 tema dalam satu tahun ajaran.
**Total alokasi waktu projek di kelas 7 SMP dalam satu tahun ajaran adalah 360 JP.
4. Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Pemerintah menyediakan
beragam contoh modul
projek. Pada tahap awal Mengadaptasi Modul yang Membuat Modul secara
guru diharapkan dapat Sudah Ada Mandiri
mengadaptasi modul
tersebut sesuai dengan Mengadaptasi modul yang sudah Membuat modul secara mandiri
kondisi dan kebutuhan tersedia adalah pilihan awal bagi adalah pilihan lanjutan bagi
sekolah, sementara pada sekolah yang belum terbiasa sekolah yang sudah terbiasa
tahap lanjutan guru melaksanakan pembelajaran melaksanakan pembelajaran
diharapkan dapat berbasis projek yang integratif berbasis projek yang integratif
merancangnya secara dan kolaboratif. dan kolaboratif.
mandiri.
Komponen modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan
untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek setidaknya memiliki komponen sebagai berikut:

Profil Modul Tujuan Aktivitas Asesmen

● Tema dan topik atau judul ● Pemetaan dimensi, elemen, ● Alur aktivitas projek secara ● Instrumen pengolahan hasil
modul sub elemen Profil Pelajar umum asesmen untuk
● Fase atau jenjang sasaran Pancasila yang menjadi tujuan ● Penjelasan detail tahapan menyimpulkan pencapaian
● Durasi kegiatan projek kegiatan dan asesmennya projek
● Rubrik pencapaian berisi
rumusan kompetensi yang
sesuai dengan fase peserta
didik (Untuk Pendidikan Dasar
dan Menengah)

Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek, untuk
menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Modul dapat diperkaya dengan
menambahkan komponen berikut:
● Deskripsi singkat projek
● Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik
● Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan
● Referensi pendukung
Menyusun Rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Prinsip Rancangan Rapor Rapor bersifat informatif dalam menyampaikan perkembangan


Rapor Projek Penguatan peserta didik, namun tidak merepotkan pendidik dalam
pengerjaannya.
Profil Pelajar Pancasila

Menunjukkan keterpaduan Tidak menjadi beban administrasi yang berat Kompetensi utuh
Rapor terdiri dari hasil penilaian Aspirasinya, penulisan rapor akan lebih sederhana, terlebih apabila Penilaian dalam rapor projek
terhadap performa peserta didik dalam dibantu teknologi. memadukan pengetahuan, sikap,
projek.
dan keterampilan sebagai satu
Teknologi "Report generator" di mana pendidik memasukkan judul
komponen. Deskripsi juga
Meskipun ada beberapa disiplin ilmu projek, deskripsi singkat, dan seluruh elemen Profil Pelajar Pancasila,
terintegrasi dalam projek, namun bagian disampaikan secara utuh tanpa
dan hanya memberikan penilaian pilihan elemen profil yang berkaitan
projek fokus pada keterpaduan membedakan aspek tersebut.
dengan projek tanpa harus menuliskannya.
pembelajaran dan perkembangan Penulisan deskripsi proses peserta didik benar-benar fokus pada hal
karakter dan kompetensi sesuai profil unik dan istimewa yang layak direfleksikan, misalnya situasi di mana
pelajar Pancasila peserta didik mengambil keputusan yang bijak, perkembangan suatu
karakter yang sangat nyata dalam kurun waktu tertentu, dsb.

24
Format rapor projek
penguatan profil pelajar
Pancasila

25
Deskripsi singkat projek berisi
penjelasan mengenai konteks dan
tujuan projek serta gambaran umum
proses pelaksanaannya.

26
Rapor mencantumkan dimensi, sub-
elemen, dan rumusan kompetensi sesuai
fase peserta didik dari profil pelajar
Pancasila sesuai dengan tujuan projek
yang sudah ditentukan.

27
Penilaian individual anak. Berisi
capaian sub-elemen profil pelajar
Pancasila berdasarkan 4 kriteria:
Mulai Berkembang, Berkembang,
Berkembang Sesuai Harapan, dan
Sangat Berkembang. Sementara di
bagian akhir terdapat deskripsi
satu paragraf singkat mengenai
pencapaian peserta didik yang
menggambarkan proses yang
paling berkembang dan proses
yang masih perlu mendapat
perhatian.
Terima Kasih

29

Anda mungkin juga menyukai