Memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif.
Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan.
Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan
projek pada periode waktu tertentu.
Melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragamsituasi belajar.
Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isudi sekitar mereka sebagai salah satu
bentuk hasil belajar.
Menghargai proses belajar dan bangga dengan hasilpencapaian yang telah diupayakan secara
optimal.
Menyiapkan ekosistem satuan pendidikan
Budaya satuan pendidikan yang mendukung pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
PancasilaMemperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif.
1. Berpikiran Terbuka
• Pembelajaran yang inovatif sering kali terhambat oleh adanya budaya kontra produktif
seperti tidak senang menerima masukan atau menutup wawasan terhadap berbagai
bentuk perbedaan. Budaya negatif tersebut tidak akan mendukung terselenggaranya
kegiatan Projek Penguatan Profil PelajarPancasila yang efektif dan berdampak. Oleh
karenanya, satuan pendidikan diharapkan dapat menghidupkan budaya senang
menerima masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta berkomitmen terhadap setiap
upaya perbaikan untuk perubahan ke arah yang lebih baik.
Menyiapkan ekosistem satuan pendidikan
Budaya satuan pendidikan yang mendukung pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
PancasilaMemperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif.
• Pada dasarnya perkembangan setiap individu sebagai seorang pembelajar akan terhenti jika ia tidak
lagi senang mempelajari hal baru. Oleh karenanya, kemampuan memelihara rasa ingin tahu dan
menemukan kepuasan saat menemukan hal baru adalah bagian dari budaya yang perlu dihidupkan di
lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang merupakan
program projek akan berjalan
• secara optimal jika setiap individu memiliki kesenangan untuk mempelajari hal baru dan
mengembangkan diri secara terus-menerus. Harapannya, kegiatan projek ini pada akhirnya dapat
membantu tercapainya karakter pelajar sepanjang hayat pada setiap individu yang terlibat di dalamnya.
Menyiapkan ekosistem satuan pendidikan
Budaya satuan pendidikan yang mendukung pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
PancasilaMemperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif.
3. Kolaboratif
• Kegiatan pembelajaran berbasis projek yang dinamism embutuhkan lingkar sosial yang mendukung
dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini budaya kolaboratif menjadi hal yang penting untuk dibangun
dibandingkan dengan budaya kompetitif. Diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong
semangat senang bekerja sama, saling mengapresiasi, dan
• saling memberikan dukungan satu sama lain. Lebih jauh, upaya kolaboratif juga perlu dilakukan
antar berbagai elemen kunci dalam tri sentra pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan
masyarakat) sehingga pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan berlangsung
secara menyeluruh danoptimal.
Tema P-5
1. Gaya hidup berkelnajutan
• Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap dampak aktivitas manusia terhadap keberlangsungan
kehidupan di dunia dan lingkungan sekitarnya. Siswa akan belajar untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta mencari
solusi dari masalah lingkungan.
Mendorong siswa untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dengan membawa botol minum sendiri dan menggunakan tas
belanja.
Ramah lingkungan, hemat energi, sampah organik, perubahan iklim, penyuluhan, membuat poster, membuat brosur, mpu,
mendesain sistem pengelolaan sampah, membuat bak sampah yang berbeda, penelitian sederhana, membuat grafik sampah
mengumpulkan data menganalisis, menanam pohon, kerajinan daur ulang sampah, membuat pupuk organik, audit energi
sekolah
Tema P-5
2. Kearifan lokal
• Tema ini dipilih untuk membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri siswa melalui eksplorasi
tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut. Kegiatan tema ini dapat
disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing daerah.
Menugaskan siswa untuk mengeksplorasi kearifan lokal yang terdapat di daerah tempat tinggal mereka.
Siswa juga diminta untuk membuat karya seni yang mengandung unsur kearifan lokal, seperti lukisan
yang menggambarkan budaya daerah.
Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan festival kearifan lokal, seperti pementasan wayang, pameran
dolanan, dan permainan tradisional untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada siswa.
Tema P-5
3. Bhineka Tunggal Ika
• Tema ini bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang keberagaman kelompok agama dan
kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Siswa
juga akan diajarkan untuk lebih kritis dan reflektif dalam menelaah berbagai stereotip negatif yang
biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama.
Mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok tentang isu-isu dan masalah terkait
keberagaman.
Tema P-5
4. Bangunlah jiwa dan raganya
• Tema ini dipilih untuk membangun kesadaran dan keterampilan siswa dalam memelihara kesehatan fisik dan
mental. Hal ini sangat penting mengingat perundungan menjadi perhatian khusus, terutama karena Indonesia
menempati peringkat kelima sebagai negara dengan siswa korban perundungan terbanyak menurut hasil riset
Programme for International Students Assessment (PISA) 2018. Sebanyak 41,1% siswa di Indonesia mengaku
pernah mengalami perundungan.
Menyelenggarakan seminar tentang pencegahan perundungan, kekerasan, dan masalah sosial lainnya
dengan mengundang ahli di bidang tersebut sebagai narasumber.
Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat poster atau makalah tentang berbagai jenis kekerasan
seperti perundungan, kekerasan seksual, dan kekerasan fisik.
Mengadakan kegiatan senam bersama yang melibatkan seluruh siswa dan guru di sekolah sebagai bentuk
perhatian terhadap kesehatan fisik dan kesejahteraan mental.
Tema P-5
5. Suara demokrasi
• Sebagai sebuah negara demokrasi, sangat penting untuk menanamkan jiwa demokrasi dalam diri
siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, tema “Suara Demokrasi” telah ditetapkan dalam Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Melaksanakan pemilihan OSIS dengan proses yang serupa seperti pemilihan umum.
Melakukan diskusi bersama untuk menetapkan tata tertib di kelas atau sekolah.
Tema P-5
6. Rekayasa teknologi membangun NKRI
• tema ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi siswa dalam melatih kemampuan berpikir kritis,
kreatif, inovatif, dan empati untuk menciptakan produk berteknologi yang dapat mempermudah
kegiatan sehari-hari mereka dan sekitarnya. Memanfaatkan hp untuk menggambar dan
membuat videom dengan HP
• Pada tema Kewirausahaan, siswa akan mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal, masalah
yang muncul dalam pengembangan potensi tersebut, dan kaitannya dengan aspek lingkungan,
sosial, dan kesejahteraan masyarakat.
Mengubah botol kaca bekas menjadi karya seni yang memiliki nilai ekonomis.
Mengadakan hari pasar di sekolah di mana siswa dapat menjual barang atau makanan yang
mereka kreasikan.
Dimensi P-5
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.