Anda di halaman 1dari 24

Diseminasi Transisi PAUD-SD modul 4

modul 5
modul 6
rtl
By : Eka Shopya Wijaya, S.Pd
SD Negeri 2 Tampo
modul 4 Bagaimana membangun kemampuan fondasi secara
holistik dan bertahap sejak PAUD hingga SD ?

Yara merupakan seorang siswi kelas 5 SD yang unggul di sekolahnya. Nilai-nilai


tugas individualnya sangat baik. Walau demikian, Yara kesulitan ketika
mengerjakan tugas kelompok. Ia sulit untuk menjalin pertemanan dengan teman.
Ia pun kurang inisiatif untuk membangun percakapan sehingga tertinggal
informasi penting yang perlu ia ketahui. Jika ada kesulitan yang ia rasakan pun,
Yara merasa tidak perlu membagikannya kepada teman kelompoknya sehingga
masalah tidak terselesaikan.
identifikasi masalah

Kesulitan ketika mengerjakan tugas kelompok.


Sulit untuk menjalin pertemanan dengan teman.
Kurang inisiatif untuk membangun percakapan
Merasa tidak perlu membagikan kesulitannya kepada
orang lain.
kesimpulan

Yara memiliki masalah dalam membangun relasi dengan


orang lain serta mengekspresikan apa yang ia pikirkan
dan rasakan.
Keterampilan sosial dan bahasa kurang memadai untuk
berinteraksi sehat dengan teman sebaya dan individu
lainnya.
tindak lanjut
Banyak faktor yang dapat memengaruhi perilaku Yara dari
periode PAUD hingga kelas 5 SD namun membangun
kemampuan fondasi sangat penting.
Dengan perbanyak frekuensi bercakap-cakap dengan anak,
memberikan ruang bagi anak untuk berpendapat agar
timbul rasa aman untuk membangun percakapan dengan
orang lain.
ITULAH KENAPA ...
Kemampuan fondasi perlu dipenuhi agar peserta didik dapat
melewati masa transisi PAUD ke SD awal dengan baik.
Kurang optimalnya pemenuhan kemampuan fondasi akan
menghambat peserta didik untuk mengeksplorasi kemampuan-
kemampuan prasyarat yang perlu dimiliki ketika memasuki jenjang
pendidikan selanjutnya.
Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah strategis agar guru dapat
membantu anak melewati masa transisinya dengan baik.
Mengenal nilai agama dan budi pekerti
Pembiasaan di kelas yang mendorong anak untuk jujur, tidak menyakiti sesama dan lingkungan.
Kematangan emosional yang cukup
Kesepakatan kelas dan disiplin positif
Ketrampilan sosial dan berbahasa yang memadai
Kesepakatan kelas dan berkegiatan bersama teman
Pemaknaan terhadap belajar yang positif
Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna, interaksi afektif
Pengembangan ketrampilan motorik dan perawatan diri yang memadai
Pembiasaan hidup bersih dan seha, kegiatan yang membangun kemandirian
Kematangan kognitif yang cukup
Rancangan pembelajaran inkuiri ekploratif, dan kontekstual
Rencana Pembelajaran Yang Menguatkan
Transisi PAUD-SD
M o d u l 5

1. Lakukan Asessmen Awal ( pada modul 2 )


2. Pengolahan Data
3. Tujuan Pembelajaran ( Strategi Pembelajaran )
Contoh :
Aspek kemampuan fondasi yang diamati :
1. Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan
kegiatan belajar, seperti kepemilikan dasar literasi,
numerasi serta pemahaman dasar mengenai cara dunia
bekerja
Butir contoh perilaku kemampuan fase fondasi yang diamati :
1. Anak mampu mengikuti instruksi sederhana
2. Anak mampu menyimak dan menyampaikan gagasan
sederhana
3. Anak dapat menceritakan hal yang disukai
Contoh :
Catatan/Hasil dari Asesmen Awal
1. Ke-28 anak di kelas telah mencapai kemampuan ini
2. Sebagian besar anak memiliki rentang konsentrasi
pendek sibuk bercakap-cakap sendiri
3. Sebagian besar anak tidak dapat menceritakan hal yang
disukai lebih pasif dan bingung

Bagaimana Tujuan Pembelajarannya ??


Tujuan Pembelajaran :
1. Anak memahami pesan lisan dan informasi media audio, teks
aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), instruksi lisan,
dan percakapan yang berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi.
2. Anak Memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau
tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi
3. Anak Mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa
bantuan gambar/ilustrasi
4. Anak berbicara dengan santun tentang beragam topik yang
dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai
konteks
Tiga Komponen Utama Menyusun Perencanaan
Pembelajaran :

1. Tujuan Pembelajaran
2. Kegiatan Pembelajaran
3. Asessmen
Contoh 1 :

Tujuan Pembelajaran:
Anak dapat menggunakan peralatan sederhana untuk menolong dirinya melakukan
suatu aktivitas (KD/ TP terkait teknologi).

Kegiatan:
Anak diajak ke luar kelas dan diminta untuk mengumpulkan batu dan berbagai benda
di tanah yang menarik minat mereka.
(Pendidik tidak menyediakan alat apapun karena ingin melihat ide dan gagasan anak
bagaimana mereka menyelesaikan tantangan yang diberikan pendidik)
Contoh 2:

Tujuan Pembelajaran:
Anak dapat menggunakan peralatan sederhana untuk menolong dirinya melakukan
suatu aktivitas (KD/TP terkait teknologi)

Kegiatan:
Anak menonton video pembelajaran bersama menggunakan laptop.

Dari kedua contoh diatas manakah yang selaras antara tujuan


dan kegiatan pembelajaran?
KESIMPULAN :
Kegiatan pembelajaran selaras dapat
mendukung ketercapaian tujuan
pembelajaran
Kegiatan pembelajaran tidak selaras tidak
dapat mendukung ketercapaian tujuan
Modul 6
Pelaporan Pembelajaran Yang
Menguatkan Transisi PAUD-Sd
Cara Memperoleh Informasi Mengenai Capaian Anak
Apa saja Perilaku Yang Teramati

Perilaku yang teramati adalah segala hal yang dibuat, ditulis, digambar,
dikatakan, dan dilakukan oleh anak.
Artinya, segala hal yang dapat kita amati secara langsung misalnya mulai
dari tingkah laku, proses kerja saat membuat hasil karya, maupun celotehan
anak.
Hal-hal yang ditampilkan anak tersebut merupakan data perilaku yang
berguna dan penting untuk diamati oleh guru sebagai data asesmen
(Tayler, Flottman, & Stewart, 2011).

Tehnik Asessmen
Tehnik Observasi dan Instrumennya
Pengambilan data dilakukan secara autentik.
Observasi selalu bersifat objektif
Penilaian peserta didik yang dilakukan secara
berkesinambungan
Hal yang dapat diobservasi yaitu pengalaman
bermain anak
Berupa Ceklis, catatan anekdot dan dokumentasi
Tehnik Assesmen
Tehnik Kinerja dan Instrumennya
Penilaian yang memberikan kesempatan anak untuk
mendemonstrasikan
Teknik kinerja dilakukan dengan mengumpulkan data
Guru tidak perlu memberi kegiatan yang
“memenjara” anak
Berupa Lembar observasi, catatan anekdot,
portofolio
Manfaat Hasil Asessmen
Untuk guru, hasil asesmen ini dapat digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap
kegiatan pembelajaran yang selanjutnya dijadikan rujukan untuk memperbaiki
pembelajaran selanjutnya.

Hasil asesmen juga disampaikan kepada orang tua agar orang tua dapat membantu
membina dan menguatkan kemampuan anak
di rumah. Pada konteks ini, hasil asesmen yang disampaikan untuk orang tua akan
termuat dalam laporan hasil belajar
peserta didik.
Kesimpulan

Laporan hasil belajar perlu disampaikan secara lisan


dengan pendekatan dialogis.

Dengan demikian, orangtua/wali dapat menjadi mitra


guru dalam mengoptimalkan pengembangan kemampuan
fondasi anak

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai