Anda di halaman 1dari 10

KURIKULUM PROTOTIPE

PADA PAUD
Benang Merah Pengembangan Kurikulum

Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan


kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum
dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah,
lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta
memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum prototipe memiliki beberapa


karakteristik utama yang mendukung pemulihan
pembelajaran:

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft


skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong
1 royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis;
kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup
untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar
2 seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang
sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level)
3 dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan
lokal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Konsep Pembelajaran pada PAUD

PAUD
▪ Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama, di mana jelas terlihat
keterkaitan kegiatan dengan tujuan pembelajaran.
▪ Penguatan literasi dini termasuk kemampuan menyimak serta mengutarakan
gagasan, kesadaran akan bentuk teks, kesadaran fonologis, prinsip alfabetis,
serta pemahaman makna. Penanaman karakter antara lain melalui kegiatan-
bermain belajar berbasis buku bacaan anak
▪ Fase Fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah
▪ Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila
dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


Capaian Pembelajaran Anak bertumbuh kembang
Capaian Pembelajaran Fase Fondasi:
optimal secara holistik yang siap
Pada akhir fase fondasi, anak bersekolah
menunjukkan kegemaran
mempraktikkan dasar-dasar nilai
Kemampuan yang menunjukkan
agama dan budi pekerti; “Merdeka Bermain, kesiapan bersekolah sebagaimana
kebanggaan terhadap jati dirinya; Merdeka Belajar” ditunjukkan dalam STPPA, yaitu:
perkembangan nilai agama dan moral,
kemampuan literasi dan dasar-dasar sosial-emosional, kognitif, fisik-motorik,
sains, teknologi, rekayasa, seni dan Bermain-belajar berbasis bahasa, dan seni
matematika untuk membangun buku bacaan anak*
Terbangunnya fondasi literasi dan
kesenangan belajar dan kesiapan kegemaran membaca
Eksplorasi lingkungan sekitar
mengikuti pendidikan dasar.
Terbangunnya profil Pelajar Pancasila,
Sentra, Kelompok, Area, dsb. yaitu pelajar sepanjang hayat yang
Tiga elemen utama yang dikembangkan: kompeten dan memiliki karakter sesuai
1) nilai agama dan budi pekerti, 2) jati Non-schoolification nilai-nilai Pancasila (beriman, bertakwa
diri, dan 3) dasar-dasar literasi dan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Tidak ada standardized test untuk berakhlak mulia, mandiri, bergotong-
sains, teknologi, rekayasa, seni, dan royong, berkebinekaan global, bernalar
matematika. anak kritis, kreatif)

* kegiatan berbasis buku merupakan


kegiatan yang diawali dengan guru/ortu
membacakan buku untuk anak,
kemudian diikuti dengan kegiatan
Prinsip pembelajaran dan asesmen Prinsip Pembelajaran
bermain yang berkaitan dengan buku
PAUD dan Asesmen tersebut
Elemen-elemen CP melebur dalam
pengalaman Dukungan kebijakan
bermain-belajar sehari-hari Kemendikbud
Regulasi tentang asesmen anak,
guru/pendidik, dan satuan PAUD tidak
bertentangan dengan implementasi
kegiatan bermain-belajar
Nilai Agama dan
Prinsip Budi Pekerti Kemendikbud menyediakan Buku Guru,
modul ajar, ragam asesmen formatif,
Pembelajaran dan dan contoh pengembangan kurikulum
satuan pendidikan untuk membantu guru
Asesmen di PAUD mengimplementasi kegiatan bermain-
belajar
yang melandasi
Kegiatan Kemendikbud akan meningkatkan akses
kegiatan bermain- Bermain- buku bacaan anak, termasuk penggunaan
BOP PAUD untuk buku cerita anak
belajar Belajar
Pelatihan guru penggerak di PAUD
berorientasi pada bermain-belajar (70%
praktik) dan penggunaan Pembelajaran
Dasar-dasar Multi Bahasa Berbasis Bahasa Ibu
Literasi dan
Jati Diri Monitoring kinerja menggunakan indikator
STEAM
yang selaras dengan prinsip pembelajaran
dan asesmen PAUD

Kampanye peran PAUD dan penguatan


peran keluarga melalui kelas orang tua dan
keterlibatan orang tua dalam proses belajar
Contoh kegiatan pembelajaran literasi berbasis buku di tingkat PAUD

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


Contoh kegiatan 1 minggu dari buku cerita “The Hungry Caterpillar” Topik : ULAT dan KUPU-KUPU

Waktu & Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Elemen CP yang


Alur dipelajari
Pembelajaran sesuai model yang dipilih satuan Pembelajaran Proyek

30’ Berjalan seperti ulat Merayap dengan Menirukan gerakan Permainan ulat dan Gerak dan lagu Jati diri
Motorik rintangan kupu2 terbang Kupu-kupu
Kasar

60’ Bercerita “the Melanjutkan cerita Mengulang cerita Bercerita “the Melanjutkan cerita Agama dan Budi
Pembukaan Hungry Caterpillar” Hungry Caterpillar” Pekerti

90’ Mengamati dan Mencipta ulat dari Membuat sayap Melengkapi properti Bermain peran ulat Literasi & STEAM
Inti memberi makan ulat media terbuka kupu-kupu main peran : dan kupu-kupu

Menggambar ulat Melukis ulat Menghias sayap Menata setting main


Membuat pola kupu-kupu peran
badan ulat Membentuk tulisan
“ulat” dr media Berkreasi dengan
Merangkai huruf terbuka media terbuka
“ULAT” membuat kupu2
Mengurutkan
metamorfosis kupu2

30’ Bernyanyi, recall pengalaman main, membaca buku bebas, berdoa, pesan-pesan.
Penutup
K13 Kurikulum PSP pada PAUD
Kurikulum PAUD
menguatkan kembali Jam belajar 900 menit/minggu atau 180 menit/hari
(5 hari)
1050-1200 menit/minggu atau
210 menit/hari untuk 5 hari atau 175
pentingnya kegiatan menit untuk 6 hari.

bermain – belajar dan


kegiatan berbasis buku
Struktur kegiatan Kompetensi mengacu pada 6 program Kompetensi mengacu pada 5 program
bacaan anak pembelajaran pengembangan pengembangan
● Nilai agama & moral ● Nilai agama & moral
● Fisik motorik ● Fisik motorik
● Bahasa ● Bahasa
● Sosial emosional ● Emosi dan sosial
● Kognitif ● Kognitif
● Seni
Pembangunan Karakter

Penguatan stimulasi emosi dan sosial

Pendekatan Pembelajaran berbasis Pendekatan Pembelajaran berbasis


tema literasi (buku bacaan anak dan buku
teks lainnya)

Pembelajaran calistung yang Pengintegrasian persiapan literasi dan


dipersepsi sebagai kegiatan drilling numerasi ke dalam CP melalui kegiatan
bermain - belajar
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai