MODUL
Diklat Dasar Dalam Jaringan
(Daring) Bagi Pendidik PAUD
1
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
2 3
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Panduan Pembelajaran Diklat Berjenjang
MODUL Tingkat Dasar Bagi Pendidik PAUD
DIKLAT DASAR DALAM Melalui Daring
JARINGAN (DARING) BAGI Ketuntasan Pembelajaran Diklat Berjenjang • TUGAS MANDIRI DARING untuk
PENDIDIK PAUD
Tingkat Dasar, akan anda lakukan melalui TATAP pendampingan dalam mengerjakan tugas
MUKA secara DARING , TUTORIAL secara mandiri
DARING, dan MANDIRI secara DARING dan • TUGAS MANDIRI LURING untuk penerapan
LURING secara langsung dalam praktek pembelajaran
1. Tahap Persiapan
a. Sebelum anda mengikuti TATAP MUKA
DARING, anda harus men-download semua
materi diklat yang akan diberikan
b. Pelajari dan pahamilah materi pada setiap
kegiatan belajar secara mandiri dengan
sungguh-sungguh.
c. Apabila ada bagian yang kurang dipahami
Pengarah: buatlah catatan untuk bahan konsultasi pada
Tutor saat kegiatan TATAP MUKA DARING
Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
maupun TUTORIAL DARING
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini mandiri melalui media forum diskusi , chating
atau email.
dan Pendidikan Masyarakat 4. TUGAS MANDIRI DARING dan LURING
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat Dilakukan setelah anda menyelesaikan kegiatan
4 5
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Kata Pengantar
DAFTAR ISI Pendidik yang profesional mempunyai tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, baik pada satuan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) maupun pendidikan yang lebih lanjut. Untuk melaksanakan tugasnya secara profesional,
11 189
Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran seorang pendidik PAUD harus menguasai kompetensi yang dipersyaratkan. Selaras dengan kebijakan
Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Anak Usia Dini
pembangunan yang meletakkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai prioritas
pembangunan nasional, maka kedudukan dan peran pendidik PAUD semakin bermakna strategis dalam
mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.
Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP-PAUD DAN DIKMAS
JABAR) sebagai institusi pemerintah yang bertanggungjawab terhadap peningkatan mutu PTK PAUD
selalu berupaya melakukan terobosan dalam meningkatkan kompetensi PTK PAUD, salah satunya
35
adalah melalui kegiatan pendidikan dan latihan berjenjang tingkat dasar bagi pendidik PAUD Dalam
219
Perkembangan Anak Penilaian Perkembangan
Pendidikan Anak Usia Dini Anak Usia Dini Jaringan ( DARING).
Modul ini disusun sebagai bahan bahan ajar bagi penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan
dimaksud. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan modul ini.
61 275
Pengenalan Anak Berkebutuhan Etika dan Karakter Pendidik
Khusus Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Anak Usia Dini Bandung, Agustus 2017
Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jabar
87 291
Cara Belajar Komunikasi Dalam Pengasuhan
Anak Usia Dini Anak Usia Dini
133
Kesehatan dan Gizi
Anak Usia Dini
6 7
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
PANDUAN PENGGUNAAN MODUL
Modul ”Konsep Dasar PAUD” terdiri dari 3 kegiatan belajar, yang akan anda pelajari melalui TATAP MUKA
DARING, TUTORIAL DARING dan MANDIRI DARING dan LURING.
Sebelum mengikuti kegiatan Carilah sumber atau bacaan lain 5. Jika ada kesulitan pada 7. Kerjakan tugas yang diberikan
DIKLAT, sebaiknya anda yang relevan untuk menunjang saat DARING, dapat dilakukan pada setiap modul dengan cara
download semua materi pemahaman dan wawasan anda konsultasi dengan tutor mendownload tugas tersebut,
2 4 6 8
Pelajari dan pahamilah secara Apabila ada bagian yang kurang 6. Kerjakanlah latihan pada 8. Jika anda sudah
mendalam tujuan yang harus dipahami, buatlah catatan untuk setiap kegiatan belajar tersebut menyelesaikan kegiatan TATAP
dicapai dari setiap kegiatan bahan konsultasi pada tutor saat untuk mengukur pemahaman MUKA DARING dan TUTORIAL
belajar. kegiatan TATAP MUKA DARING anda. DARING dengan tuntas serta
maupun TUTORIAL DARING. upload tugas dari materi yang
anda pelajari, selanjutnya anda
dapat memilih materi ini untuk
pelaksanaan tugas mandiri.
8 9
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 1
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini
Kegiatan 1
2. Alasan Ekonomi: PAUD merupakan investasi Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
yang menguntungkan baik bagi keluarga tujuan PAUD adalah untuk mengembangkan
maupun pemerintah seluruh potensi anak (the whole child) agar
3. Alasan sosial: PAUD merupakan salah satu kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang
Konsep Dasar PAUD upaya untuk menghentikan roda kemiskinan utuh sesuai dengan falsafah suatu bangsa.
4. Alasan Hak/Hukum: PAUD merupakan hak
setiap anak untuk memperoleh pendidikan b. Ruang Lingkup PAUD
A. Standar Kompetensi tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
yang dijamin oleh undang-undang. Satuan Layanan PAUD, Pendidikan Anak
Peserta dapat memahami dan menerapkan perkembangan anak secara menyeluruh atau
usia dini diselenggarakan sebelum jenjang
konsep dasar PAUD pada pembelajaran PAUD menekankan pada pengembangan seluruh
pendidikan dasar. Pendidikan anak usia
di lembaganya. aspek kepribadian anak.
dini dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidkan formal, nonformal, dan/atau
Dari beberapa pendapat di atas PAUD adalah
B. Kompetensi Dasar informal.
pemberian upaya untuk menstimulasi,
1. Menjelaskan pengertian PAUD
membimbing, mengasuh dan pemberian
2. Mendeskripsikan tujuan dan ruang lingkup Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
kegiatan pembelajaran yang akan
PAUD. formal diselenggarakan pada Taman Kanak-
menghasilkan kemampuan dan keterampilan
3. Mengidentifikasi landasan filosofis PAUD kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau
pada anak (kompetensi).
pada Lembaga PAUD. bentuk lain yang sederajat, rentang usia
4. Mengidentifikasi landasan yuridis dan anak 4 – 6 tahun.
2. Tujuan dan Ruang Lingkup PAUD
beberapa pandangan menurut pakar tentang
a. Tujuan PAUD, pada umumnya adalah
pentingnya PAUD. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
mengembangkan berbagai potensi anak
nonformal diselenggarakan pada Kelompok
sejak dini sebagai persiapan untuk hidup
C. Indikator dan dapat menyesuaikan diri dengan Gambar 1. Layanan PAUD Bermain (KB) rentang usia anak 2 – 4 tahun,
Beberapa indikator yang dicapai setelah Taman Penitipan Anak (TPA) rentang usia
lingkungannya.
mempelajari Modul ini adalah sebagai berikut: Layanan PAUD juga bertujuan untuk anak 3 bulan – 2 tahun, atau bentuk lain
1. Menjelaskan pengertian PAUD membangun landasan bagi berkembangnya yang sederajat (Satuan PAUD Sejenis/SPS)
Tujuan PAUD antara lain adalah:
2. Mendeskripsikan tujuan dan ruang lingkup potensi anak agar menjadi manusia beriman rentang usia anak 4 – 6 tahun.
1. Kesiapan anak memasuki pendidikan
PAUD dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
lebih lanjut
3. Mengidentifikasi landasan filosofis PAUD berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kritis, Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
2. Mengurangi angka mengulang kelas
pada lembaga PAUD kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan informal diselenggarakan pad pendidikan
3. Mengurangi angka putus Sekolah (DO)
4. Mengidentifikasi landasan yuridis dan menjadi warga negara yang demokratis dan keluarga atau pendidikan yang
4. Mempercepat pencapaian Wajib belajar
beberapa pandangan menurut pakar tentang bertanggung jawab. diselenggarakan oleh lingkungan, bagi
Pendidikan Dasar 9 tahun
pentingnya PAUD orangtua yang mempunyai anak usia 0 – 6
5. Meningkatkan Mutu Pendidikan
Solehuddin (1997) mengemukakan bahwa tahun.
6. Mengurangi angka buta huruf muda
D. Uraian Materi 7). Memperbaiki derajat kesehatan & gizi
pendidikan anak usia dini dimaksudkan
1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini untuk memfasilitasi pertumbuhan dan 3. Beberapa pandangan menurut pakar
anak usia dini
(PAUD) perkembangan anak secara optimal dan tentang pentingnya PAUD
8. Meningkatkan Indeks Pembangunan
Ada beberapa pendapat tentang pengertian menyeluruh sesuai dengan norma dan nilai- Konsep keilmuan PAUD bersifat isomorfis,
Manusia (IPM)
Pendidikan Anak Usia Dini, atau sering di sebut nilai kehidupan yang dianut. artinya kerangka keilmuan PAUD dibangun
PAUD. Secara umum pendidikan usia dini dari interdisiplin ilmu yang merupakan
Selain tujuan tersebut, menurut UNESCO
adalah suatu upaya pembinaan yang dilakukan Melalui layanan PAUD, anak diharapkan gabungan dari beberapa displin ilmu,
(2005) tujuan PAUD antara lain didasarkan
melalui pemberian rangsangan pendidikan dapat mengembangkan segenap potensi diantaranya: psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu
pada beberapa alasan:
kepada anak sejak lahir sampai berusia enam yang dimilikinya antara lain: moral agama, pendidikan anak, antropologi, humaniora,
1. Alasan Pendidikan: PAUD merupakan
tahun. Pendapat lain menyatakan pendidikan kognitif, sosial-emosional dan kemandirian, kesehatan, dan gizi serta neuro-sains atau
pondasi awal dalam meningkatkan
anak usia dini merupakan salah satu bentuk bahasa, motorik kasar dan motorik halus, seni ilmu tentang perkembangan otak manusia
kemampuan anak untuk menyelesaikan
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan kreativitas; serta memiliki motivasi dan sikap (Yuliani, 2009: 10).
pendidikan lebih tinggi, menurunkan angka
anak usia dini yang pada hakekatnya adalah belajar yang positif sesuai dengan kebutuhan
mengulang kelas dan angka putus sekolah.
pendidikan yang diselenggarakan dengan dan tingkat perkembangannya.
12 13
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD
Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan 4. LANDASAN FILOSOFIS PAUD semua daya yang dimiliki oleh anak. Ia
ilmu pendidikan, masa usia dini merupakan a. Pandangan Johann Heinrich Pestalozzi memandang bahwa segala usaha yang
masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi (1946-1827) dilakukan oleh orang dewasa harus
pertumbuhan dan perkembangan anak. disesuaikan dengan perkembangan anak
Apa yang diterima anak pada masa usia dini, menurut kodratnya, sebab pendidikan pada
apakah itu makanan, minuman, serta stimulasi hakekatnya adalah suatu usaha pemberian
dari lingkungannya memberikan kontribusi pertolongan agar anak dapat menolong
yang sangat besar pada pertumbuhan dan dirinya sendiri di kemudian hari.
perkembangan anak pada masa itu dan
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan Pandangan Pestalozzi tentang pendidikan
serta perkembangan selanjutnya. anak dapat disimpulkan bahwa anak harus
aktif dalam menolong atau mendidik dirinya
Pertumbuhan dan perkembangan anak sendiri. Selain itu perkembangan anak
tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan berlangsung secara teratur, maju setahap
perkembangan struktur otak. Dari segi Gambar 2. Perkembangan Intelektual Anak demi setahap, implikasi atau pengaruhnya
empiris banyak sekali penelitian yang adalah bahwa pembelajaran pun harus
menyimpulkan bahwa pendidikan anak Gambar 2. Perkembangan Intelektual Anak maju teratur selangkah demi selangkah.
usia dini sangat penting, karena pada waktu Sedangkan pertumbuhan fisik otak anak pada
manusia dilahirkan, menurut Clark (dalam usia: Selain itu Pestalozzi memandang bahwa
Yuliani, 2009) kelengkapan organisasi otaknya a. 0 tahun mencapai 25 % keluarga merupakan cikal bakal pendidikan
mencapai 100 – 200 milyard sel otak yang b. 6 tahun mencapai 85 % yang pertama, sehingga baginya seorang
siap dikembangkan dan diaktualisasikan untuk c. 12 tahun mencapai 100 % ibu memiliki tanggung jawab yang cukup
mencapai tingkat perkembangan optimal, besar dalam memberikan dasar-dasar
tetapi hasil penelitian menyatakan bahwa pendidikan yang pertama bagi anak-
hanya 5% potensi otak yang terpakai karena Perkembangan Jaringan Otak Pestalozzi berpandangan bahwa anak anaknya. Dari pandangannya tersebut
kurangnya stimulasi yang berfungsi untuk 90% pada dasarnya memiliki pembawaan yang dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan
85%
mengoptimalkan fungsi otak. baik. Pertumbuhan dan perkembangan terutama lingkungan keluarga memiliki
80% banyak stimulasi
yang terjadi pada anak berlangsung andil yang cukup besar dalam membentuk
Usia dini (lahir – 6 tahun) merupakan masa secara bertahap dan berkesinambungan. kepribadian seorang anak pada awal
perkembangan dan pertumbuhan yang sangat Masing-masing tahap pertumbuhan dan kehidupannya.
TANPA stimulasi
menentukan bagi anak di masa depannya atau perkembangan seorang individu haruslah
disebut juga masa keemasan (the golden age) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 tercapai dengan sukses sebelum berlanjut Kasih sayang yang didapatkan anak dalam
namun sekaligus periode yang sangat kritis pada tahap berikutnya. lingkungan keluarganya akan membantu
Usia (tahun)
yang menentukan tahap pertumbuhan dan mengembangkan potensinya. Kecintaan
perkembangan anak selanjutnya. Gambar 3. Perkembangan Jaringan Otak Anak Pestalozzi memiliki keyakinan bahwa segala yang diberikan ibu kepada anaknya akan
bentuk pendidikan adalah berdasarkan memberikan pengaruh terhadap keluarga,
Hasil penelitian/kajian ilmiah di bidang Jadi anggapan bahwa pendidikan baru bisa pengaruh panca indera. Pestalozzi percaya serta menimbulkan rasa terima kasih dalam
Neorologi oleh Osbon, White, Bloom dimulai setelah usia SD tidak benar, bahkan bahwa cara belajar yang terbaik untuk diri anak. Pada akhirnya, rasa terima kasih
menyatakan bahwa: perkembangan pendidikan yang dimulai pada usia TK (4-6 mengenal berbagai konsep adalah dengan tersebut akan menimbulkan kepercayaan
intelektual/ kecerdasan anak pada usia: tahun) pun sebenarnya sudah terlambat. melalui berbagai pengalaman antara lain anak terhadap Tuhan. Dari uraian di atas,
a. 0 – 4 tahun mencapai 50 % dengan menghitung, mengukur, merasakan nampak bahwa Pestalozzi menghendaki
b. 0 – 8 tahun mencapai 80 % dan menyentuhnya. Melalui pengalaman- bentuk pendidikan yang harmonis yang
c. 0 – 18 tahun mencapai 100 % pengalaman tersebut potensi-potensi seimbang antara jasmani, rohani, social dan
yang dimiliki oleh seorang individu dapat agama.
dikembangkan.
14 15
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD
b. Pandangan Maria Montessori (1870- jasmani, berkebun dan belajar tentang kembali. Tetapi meskipun demikian, guru
1952) alam. Montessori beranggapan bahwa dapat memprediksi atau memperkirakan Froebel memandang pendidikan dapat
pendidikan merupakan suatu upaya untuk timbulnya masa peka pada seorang anak membantu perkembangan anak secara
membantu perkembangan anak secara dengan melihat minat anak pada saat itu. wajar. Ia menggunakan taman sebagai
menyeluruh dan bukan sekedar mengajar. simbol dari pendidikan anak. Apabila
Spirit atau nilai-nilai dasar kemanusiaan itu c. Pandangan Friedrich Wilhelm August anak mendapatkan pengasuhan yang
berkembang melalui interaksi antara anak Froebel (1782-1852) tepat, maka seperti halnya tanaman
dengan lingkungannya. muda akan berkembang secara wajar
mengikuti hukumnya sendiri. Pendidikan
Montessori meyakini bahwa ketika taman kanak-kanak harus mengikuti
dilahirkan, anak secara bawaan sudah sifat dan karakteristik anak. Oleh sebab
memiliki pola perkembangan ‘pemikiran” itu bermain dipandang sebagai metode
(mind). Pola ini tidak dapat teramati pada yang tepat untuk membelajarkan anak,
tahun-tahun awal setelah lahir. Tetapi serta merupakan cara anak dalam meniru
sejalan dengan proses perkembangan kehidupan orang dewasa di sekelilingnya
yang dilaluinya, perkembangan daya pikir secara wajar. Froebel memiliki keyakinan
anak akan dapat teramati. Anak memiliki tentang pentingnya belajar melalui bermain.
motif atau dorongan yang kuat ke arah
Pandangan Montessori tentang anak tidak pembentukan pemikirannya sendiri (self d. Pandangan Jean Jacques Rousseau
terlepas dari pengaruh pemikiran ahli yang construction) sehingga secara spontan akan (1712-1778)
lain yaitu Rousseau dan Pestalozzi yang berusaha untuk membentuk dirinya melalui
menekankan pada pentingnya kondisi pemahaman terhadap lingkungannya. Anak
lingkungan yang bebas dan penuh kasih memiliki kemampuan untuk membangun
agar potensi yang dimiliki anak dapat sendiri pengetahuannya, dan hal tersebut
berkembang secara optimal. dilakukan oleh anak mulai dari awal Pandangan Froebel tentang anak banyak
sekali. Proses kemampuan berfikir anak dipengaruhi oleh Pestalozzi serta para
Montessori memandang perkembangan yang memungkinkan anak membangun filsuf Yunani. Froebel memandang anak
anak usia prasekolah/TK sebagai suatu pengetahuannya sendiri dikenal dengan sebagai individu yang pada kodratnya
proses yang berkesinambungan. Ia istilah “pikiran penyerap” (absorbent mind). bersifat baik. Sifat yang buruk timbul karena
memahami bahwa pendidikan merupakan kurangnya pendidikan atau pengertian yang
aktivitas diri yang mengarah pada Montessori menyatakan juga bahwa dalam dimiliki oleh anak tersebut. Setiap tahap
pembentukan disiplin pribadi, kemandirian perkembangan anak terdapat masa peka, perkembangan yang dialami oleh anak
dan pengarahan diri. Menurut Montessori, suatu masa yang ditandai dengan begitu harus dipandang sebagai suatu kesatuan
persepsi anak tentang dunia merupakan tertariknya anak terhadap suatu objek yang utuh. Anak memiliki potensi, dan
dasar dari ilmu pengetahuan. atau karakteristik tertentu serta cenderung potensi itu akan hilang jika tidak dibina dan
mengabaikan objek yang lainnya. Pada dikembangkan.
Untuk itu ia merancang sejumlah materi masa tersebut anak memiliki kebutuhan Rousseau menyarankan konsep
yang memungkinkan indera seorang anak dalam jiwanya yang secara spontan Tahun-tahun pertama dalam kehidupan “kembali ke alam” dan pendekatan yang
dikembangkan. Dengan menggunakan meminta kepuasan. Masa peka ini tidak seorang anak amatlah berharga serta akan bersifat alamiah dalam pendidikan anak.
materi untuk mengoreksi diri, anak bisa dipastikan kapan timbulnya pada diri menentukan kehidupannya di masa yang Menurutnya pula bahwa pendidikan
menjadi sadar terhadap berbagai macam seorang anak, karena bersifat spontan dan akan datang. Oleh karena itu masa anak yang bersifat alamiah menghasilkan
rangsangan yang kemudian disusun dalam tanpa paksaan. Setiap anak memiliki masa merupakan masa emas (The Golden Age) dan memacu berkembangnya kualitas
pikirannya. peka yang berbeda. bagi penyelenggaraan pendidikan. Masa semacam kebahagiaan, spontanitas dan
emas anak merupakan fase/tahap yang rasa ingin tahu. Rousseau percaya bahwa
Montessori mengembangkan alat-alat Satu hal yang perlu diperhatikan adalah sangat fundamental bagi perkembangan walaupun kita telah melakukan kontrol
belajar yang memungkinkan anak untuk bahwa jika masa peka tersebut tidak individu karena pada fase/tahap inilah terhadap pendidikan yang diperoleh dari
mengeksplorasi lingkungan. Pendidikan dipergunakan secara optimal maka terjadinya peluang yang cukup besar untuk pengalaman sosial dan melalui indera,
Montessori juga mencakup pendidikan tidak akan ada lagi kesempatan bagi pembentukan dan pengembangan pribadi tetapi kita tetap tidak dapat mengontrol
anak untuk mendapatkan masa pekanya seseorang. pertumbuhan yang sifatnya alami.
16 17
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD
aktif yang dapat mengkreasi/mencipta dan jauh mereka berpendapat bahwa aktivitas sehingga anak patut diberi kesempatan
Untuk mengetahui kebutuhan anak, guru membangun pengetahuannya sendiri. bermain juga dapat menjadi akar bagi untuk berjalan sendiri, dan tidak terus
harus mempelajari ilmu yang berkaitan Para ahli konstruktif meyakini bahwa perkembangan perilaku moral. Hal itu menerus dicampuri atau dipaksa. Pamong
dengan anak-anak. Tujuannnya adalah pembelajaran terjadi saat anak memahami terjadi ketika dihadapkan pada suatu situasi hanya boleh memberikan bantuan apabila
agar guru dapat memberikan pelajaran dunia di sekeliling kita mereka. yang menuntut mereka untuk berempati anak menghadapi hambatan yang cukup
yang sesuai dengan minat anak. Jadi yang serta memenuhi aturan dan perannya berat dan tidak dapat diselesaikan.
menjadi titik pangkal adalah anak. Tujuan Pembelajaran menjadi proses interaktif dalam kehidupan bermasyarakat.
pendidikan menurut gagasan Rousseau yang melibatkan teman sebaya anak, orang Hal tersebut merupakan cerminan dari
adalah membentuk anak menjadi manusia dewasa dan lingkungan. Anak membangun Interaksi yang dilakukan anak dengan semboyan “tut wuri handayani”. Ki Hadjar
yang bebas. pemahaman mereka sendiri terhadap lingkungan sekitarnya, baik itu orang juga berpandangan bahwa pengajaran
dunia. Mereka memahami apa yang terjadi dewasa maupun anak-anak yang harus memberi pengetahuan yang
Rousseau memiliki keyakinan bahwa di sekeliling mereka dengan mensintesa lainnya dapat memberikan bekal yang berfaedah lahir dan batin, serta dapat
seorang ibu dapat menjamin pendidikan pengalaman-pengalaman baru dengan apa cukup berharga bagi anak, karena memerdekakan diri. Kemerdekaan
anaknya secara alamiah. Ia berprinsip yang telah mereka pahami sebelumnya. dapat membantu mengembangkan itu hendaknya diterapkan pada cara
bahwa dalam mendidik anak, orang tua kemampuan berbahasa, berkomunikasi berfikir anak yaitu agar anak tidak selalu
perlu memberi kebebasan pada anak agar Contoh berikut ini akan membantu Anda serta bersosialisasi, dan yang tidak kalah diperintahkan atau dicekoki dengan
mereka dapat berkembang secara alamiah. untuk memahami pandangan ini. Seorang pentingnya adalah melalui interaksi tersebut buah pikiran orang lain saja tetapi
anak TK yang keluarganya memiliki seekor anak akan belajar memahami perasaan mereka harus dibiasakan untuk mencari
e.. Pandangan Jean Piaget dan Lev anjing berjalan-jalan dengan mengendarai orang, menghargai pendapat mereka, serta menemukan sendiri berbagai nilai
Vigotsky mobil bersama keluarganya. Mereka sehingga secara tidak langsung anak juga pengetahuan dan keterampilan dengan
melintasi seekor sapi di suatu lapangan. berlatih mengekspresikan/menunjukkan menggunakan pikiran dan kemampuannya
Anak itu menunjuk dan mengatakan emosinya. sendiri.
“anjing”. Orang tuanya memberitahukan
anak tersebut bahwa binatang tersebut f. Pandangan Ki Hadjar Dewantara Ki Hadjar Dewantara menjelaskan
bukanlah seekor anjing melainkan sapi bahwa anak lahir dengan kodrat atau
dan bahwa sapi berbeda dengan anjing. pembawaannya masing-masing.
Informasi yang baru tersebut akan dicerna Kekuatan kodrati yang ada pada anak ini
dengan apa yang telah diketahui dan tiada lain adalah segala kekuatan dalam
penyesuaian mental akan terbentuk. kehidupan batin dan lahir anak yang
ada karena kekuasaan kodrat (karena
Meskipun anak harus membangun faktor pembawaan atau keturunan yang
sendiri pemahaman, pengetahuan, dan ditakdirkan secara ajali). Kodrat anak bisa
pembelajaran mereka, peran orang dewasa baik dan bisa pula sebaliknya. Kodrat
Pandangan konstruktivis dimotori oleh sebagai fasilitator dan mediator sangatlah itulah yang akan memberikan dasar bagi
dua orang ahli psikilogi yaitu Jean Piaget penting. Berdasarkan asumsi tadi nampak pertumbuhan dan perkembangan anak.
dan Lev Vigotsky. Pada dasarnya paham bahwa pendekatan ini menekankan pada
konstruktivis ini mempunyai asumsi bahwa pentingnya keterlibatan anak dalam proses Dengan pemahaman seperti tersebut,
anak adalah pembangun pengetahuan pembelajaran. Untuk itu guru harus mampu Ki Hajar Dewantara memandang bahwa
yang aktif. Anak mengkonstruksi/ menciptakan lingkungan belajar yang pendidikan itu sifatnya hanya menuntun
membangun pengeta-huannya menyenangkan, akrab, dan hangat melalui Nama aslinya adalah Suwardi Suryaningrat bertumbuhkembangnya kekuatan-kekuatan
berdasarkan pengalamannya. Pengetahuan kegiatan bermain maupun berinteraksi lahir pada tanggal 2 Mei 1889. Ki Hadjar kodrati yang dimiliki anak. Pendidikan sama
tersebut diperoleh anak dengan cara dengan lingkungan sehingga dapat memandang anak sebagai kodrat alam sekali tidak mengubah dasar pembawaan
membangunnya sendiri secara aktif merangsang partisipasi aktif dari anak. yang memiliki pembawaan masing- anak, kecuali memberikan tuntunan
melalui interaksi yang dilakukannya dengan masing serta kemerdekaan untuk berbuat agar kodrat-kodrat bawaan anak itu
lingkungan. Piaget dan Vigotsky sama-sama serta mengatur dirinya sendiri. Akan tetapi bertumbuhkembang ke arah yang lebih
Menurut paham ini anak bukanlah menekankan pada pentingnya aktivitas kemerdekaan itu juga sangat relatif karena baik. Pendidikan berfungsi menuntun
individu yang bersifat pasif, yang hanya bermain sebagai sarana untuk pendidikan dibatasi oleh hak-hak yang patut dimiliki anak yang berpembawaan tidak baik
menerima pengetahuannya dari orang anak, terutama yang berkaitan dengan oleh orang lain. Anak memiliki hak untuk menjadi lebih berkualitas lagi disamping
lain. Anak adalah makhluk belajar yang pengembangan kapasitas berfikir. Lebih menentukan apa yang baik bagi dirinya, untuk mencegahnya dari segala macam
18 19
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD
pengaruh jahat. Dengan demikian, tujuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 E. Rangkuman Materi memahami bahwa pendidikan merupakan
pendidikan itu adalah untuk menuntun tentang Sistem Pendidikan Nasional 1. PAUD adalah pemberian upaya untuk aktivitas diri yang mengarah pada
segala kodrat yang ada pada anak agar pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa: menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pembentukan disiplin pribadi, kemandirian
ia sebagai anggota masyarakat dapat “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pemberian kegiatan pembelajaran yang akan dan pengarahan diri. Proses berfikir
mencapai keselamatan dan kebahagiaaan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak menghasilkan kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan anak membangun
yang setinggi-tingginya dalam hidupnya. lahir sampai dengan usia enam tahun yang pada anak (kompetensi). pengetahuannya sendiri dikenal dengan
dilakukan melalui pemberian rangsangan istilah pikiran penyerap (absorbent mind).
Pandangan Ki Hadjar tentang pendidikan pendidikan untuk membantu pertumbuhan 2. Tujuan PAUD adalah “Pembinaan bagi
anak dapat disimpulkan bahwa sebagai dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak sejak lahir sampai usia 6 tahun melalui c. Pandangan Froebel
individu yang memiliki potensi untuk anak memiliki kesiapan dalam memasuki rangsangan pendidikan jasmani dan rohani Pendidikan keluarga sebagai pendidikan
berkembang, anak harus diberi kesempatan pendidikan lebih lanjut”. agar siap memasuki jenjang pendidikan lebih pertama bagi anak dalam kehidupannya,
yang luas untuk mencari dan menemukan lanjut” (UU No.20/2003) sangatlah penting, karena kehidupan yang
pengetahuan, yang secara tidak langsung Sedangkan pada pasal 28 tentang dialami oleh anak pada masa kecilnya akan
akan memberikan peluang agar potensi Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan 3. Ruang lingkup PAUD di Indonesia menentukan kehidupannya di masa depan.
yang dimiliki anak dapat berkembang bahwa ”(1) Pendidikan Anak usia dini mencakup usia sejak lahir sampai Froebel memandang pendidikan dapat
secara optimal. diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dengan 6 (enam) tahun. Dengan kategori membantu perkembangan anak secara
dasar, (2) Pendidikan anak usia dini dapat pengelompokan usia anak sebagai berikut; wajar. Ia menggunakan taman sebagai
Demikian beberapa pendapat para ahli diselenggarakan melalui jalur pendidkan a. Anak usia 0 – 1 tahun disebut infant (bayi) simbol dari pendidikan anak. Apabila anak
yang telah mengungkapkan pendapatnya formal, nonformal, dan/atau informal, (3) b. Anak usia 1 – 3 tahun disebut toddler mendapatkan pengasuhan yang tepat,
mengenai hakekat anak. Apakah Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan (batita = bawah tiga tahun) maka seperti halnya tanaman muda akan
kesimpulan Anda mengenai hakekat anak formal: Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul c. Anak usia 3 – 4 tahun disebut playgroup berkembang secara wajar mengikuti
dari berbagai pendapat yang telah Anda Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat, (kelompok bermain) hukumnya sendiri.
baca. Baik, setelah Anda memahami (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan d. Anak usia 4 – 6 tahun disebut
mengenai hakekat anak selanjutnya nonformal: Kelompok Bermain (KB), Taman kindergarten (TK) d. Pandangan J.J. Rousseau
Anda akan mengikuti uraian mengenai Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang Rousseau memiliki keyakinan bahwa
bagaimana cara belajar anak yang juga sederajat, (5) Pendidikan usia dini jalur 4. Landasan Filosofis PAUD seorang ibu dapat menjamin pendidikan
sangat penting untuk Anda ketahui. pendidikan informal: pendidikan keluarga a. Pandangan Pestalozzi anaknya secara alamiah. Ia berprinsip
atau pendidikan yang diselenggarakan oleh 1. Anak pada dasarnya memiliki bahwa dalam mendidik anak, orang tua
5. Landasan Yuridis PAUD lingkungan, dan (6) Ketentuan mengenai pembawaan yang baik. Pertumbuhan perlu memberi kebebasan pada anak agar
Dalam pembukaan Undang-Undang pendidikan anak usia dini sebagaimana dan perkembangan yang terjadi pada mereka dapat berkembang secara alamiah.
Dasar tahun 1945, dinyatakan bahwa: dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan anak berlangsung secara bertahap dan
“melindungi segenap bangsa Indonesia ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan berkesinambungan. Masing-masing tahap e. Pandangan Jean Piaget dan Lev Vigotsky
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan pemerintah.” partumbuhan dan perkembangan seorang Pandangan konstruktivis dimotori oleh
untuk memajukan kesejahteraan umum, individu haruslah tercapai dengan sukses dua orang ahli psikilogi yaitu Jean Piaget
mencerdaskan kehidupan bangsa”. Selanjutnya Dalam dokumen Permendiknas nomor 58 sebelum berlanjut pada tahap berikutnya. dan Lev Vigotsky. Pada dasarnya paham
pada Amandemen Undang-Undang Dasar tahun 2009 tentang Standar Pendidikan 2. Cara belajar yang terbaik untuk mengenal konstruktivis ini mempunyai asumsi bahwa
tahun 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan Anak Usia Dini, dinyatakan bahwa “Standar berbagai konsep pada anak adalah dengan anak adalah pembangun pengetahuan
bahwa: ”Setiap anak berhak atas kelangsungan tingkat pencapaian perkembangan berisi melalui berbagai pengalaman antara lain yang aktif. Anak mengkonstruksi
hidup, tumbuh dan berkembang serta kaidah pertumbuhan dan perkembangan dengan menghitung, mengukur, merasakan pengetahuannya berdasarkan
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia dan menyentuhnya. Melalui pengalaman- pengalamannya.
diskriminasi”. enam tahun. Tingkat perkembangan yang pengalaman tersebut potensi-potensi
diharapkan dapat dicapai anak pada setiap yang dimiliki oleh seorang individu dapat Piaget dan Vigotsky sama-sama
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun tahap perkembangannya, bukan merupakan dikembangkan. menekankan pada pentingnya aktivitas
2002 tentang Perlindungan Anak pasal 9 suatu tingkat pencapaian kecakapan bermain sebagai sarana untuk pendidikan
Ayat 1 dinyatakan bahwa: ”Setiap anak berhak akademik”. b. Pandangan Maria Montessori anak, terutama yang berkaitan dengan
memperoleh pendidikan dan pengajaran Montessori memandang perkembangan pengembangan kapasitas berfikir. Lebih
dalam rangka pengembangan pribadinya dan anak usia prasekolah/ TK sebagai suatu jauh mereka berpendapat bahwa aktivitas
tingkat kecerdasarnya sesuai dengan minat proses yang berkesinambungan. Ia bermain juga dapat menjadi akar bagi
dan bakatnya”. perkembangan perilaku moral. Hal itu
20 21
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD
5. Anak harus aktif dalam menolong atau mendidik dirinya sendiri dan perkembangan anak berlangsung
secara teratur, maju setahap demi setahap, menurut……………
a. Montessori
b. Jean Piaget
c. Pestalozzi
d. Froebel
6. Perkembangan anak terdapat masa peka, yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap
suatu objek atau karakteristik tertentu sehingga cenderung mengabaikan objek yang lainnya,
menurut…………
a. Montessori
b. Jean Piaget
c. Pestalozzi
d. Froebel
22 23
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD
7. Seorang ibu dapat menjamin pendidikan anaknya secara alamiah, dalam mendidik anak orang tua
perlu member kebebasan pada anak agar mereka dapat berkembang secara alamiah, menurut………
a. Montessori
b. Rousseau
c. Pestalozzi
d. Froebel
8. Anak adalah makhluk belajar yang aktif yang dapat mengkreasi/mencipta dan membangun
pengetahuannya sendiri, menurut………
a. Montessori
b. Jean Piaget
c. Pestalozzi
d. Froebel
9. Anak harus dibiasakan untuk mencari serta menemukan sendiri berbagai nilai pengetahuan dan
keterampilan dengan menggunakan pikiran dan kemampuannya sendiri, menurut………..
a. Montessori
b. Jean Piaget
c. Ki Hajar Dewantara
d. Froebel
24 25
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD
Kegiatan 2
cepat ada yang lambat. Oleh karena Oleh karena itu guru dan orang tua perlu
itu, pembelajaran anak usia dini harus memahami teknik stimulasi otak yang
disesuaikan baik lingkup maupun tingkat tepat untuk mengembangkan kecerdasan
kesulitannya dengan kelompok usia anak. anak, bukan sekedar menjejali anak dengan
Penerapan Konsep Dasar Pada Pembelajaran informasi hafalan.
PAUD
A. Standar Kompetensi Pembelajaran yang berorientasi pada
Peserta dapat memahami dan menerapkan kebutuhan anak seperti yang dikemukakan
prinsip pembelajaran anak usia dini Maslow dapat digambarkan berikut ini.
Hirarki Maslow
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran
anak usia dini
2. Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran
anak usia dini
Gambar 5 Gambar anak bermain balok Gambar 6. Stimulasi kecerdasan anak sejak dini
sesuai dengan kebutuhan anak. garis waktu perkembangan. Setiap anak 2004).
berbeda perkembangannya ada yang
26 27
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD
e. Belajar dari kongkrit ke abstrak, sederhana g. Anak belajar melalui interaksi sosial i. Merangsang kreativitas dan inovasi
ke kompleks, gerakan ke verbal, dan dari dengan orang dewasa dan teman sebaya Proses kreatif dan inovatif dapat dilakukan
sendiri ke sosial. di lingkungannya melalui kegiatan-kegiatan yang menarik,
Pembelajaran bagi anak usia dini Ketika anak berinteraksi dengan teman membangkitkan rasa ingin tahu anak,
hendaknya dilakukan secara bertahap, sebayanya, maka anak akan belajar, begitu memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan
dimulai dari yang kongkrit ke abstrak, dari juga ketika anak berinteraksi dengan orang menemukan hal-hal baru.
konsep yang sederhana ke kompleks, dari dewasa (guru, orangtua)
gerakan ke verbal, dan dari diri sendiri ke
sosial. Agar konsep dapat dikuasai dengan
baik hendaknya guru menyajikan kegiatan-
kegiatan yang berulang-ulang.
28 29
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD
G. Penugasan
Tugas Mandiri :
Gambar 18. Anak bermain air
Setelah mempelajari Konsep dasar PAUD coba jelaskan bagaimana langkah-langkah yang harus
dilakukan saudara dalam meningkatkan pembelajaran di lembaga PAUD masing-masing
30 31
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD
32 33
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 2
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Perkembangan Anak
Pendidikan Anak Usia Dini
Kegiatan 1
diawali dari bayi baru lahir dengan kondisi • Faktor genetik yang tidak bisa dirubah atau
kemampuan telentang saja, namun dengan digantikan seperti ras, suku bangsa, warna
bertambahnya usia serta matangnya otot- kulit, jenis rambut.
otot tubuhnya ia mulai dapat tengkurap dan • Faktor genetik yang dapat dipengaruhi
Hakikat Perkembangan Anak Dalam telentang sendiri kemudian ia akan dapat lingkungan untuk dapat berkembang
duduk sendiri dan mulai berdiri setelah cukup optimal seperti potensi kecerdasan dan
D. Uraian Materi Sedangkan Perkembangan (Development) Untur dapat tumbuh dan berkembangnya
Pasti anda pernah mendengar istilah merupakan proses bertambahnya seorang anak secara optimal, ada beberapa
pertumbuhan dan perkembangan. kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan tubuh yang bersifat lebih kompleks dengan dipenuhi yaitu:
dua peristiwa penting yang terjadi dengan pola yang teratur dan dapat diramalkan, hal 1. FISIK – BIOLOGIS:
sifat yang berbeda, namun saling berkaitan ini merupakan hasil dari proses pematangan. • Nutrisi: yang harus didapat sejak dalam
dan sulit dipisahkan satu sama lain. Melalui Peristiwa perkembangan ini biasanya kandungan berupa menu seimbang
modul ini kita akan membahas lebih jauh berkaitan dengan masalah psikologis seperti (protein, karbohidrat, lemak, vitamin,
terkait kedua istilah tersebut, dan peristiwa kemampuan gerak kasar dan halus, intelektual, mineral, air)
apa saja yang terjadi pada pertumbuhan dan sosial dan emosional. • Imunisasi (sejak lahir hingga 18 tahun)
Gambar 3-3. Kartu Tahap Perkembangan Bayi dan Balita
perkembangan. bermanfaat untuk mencegah penyakit
Setelah anda memahami tugas hingga sakit berat (Hepatitis B, BCG, DPT,
Pertumbuhan (Growth) adalah proses perkembangan anak pada setiap usia, Polio, Campak, HiB, MMR)
perubahan dalam besar, jumlah, dan ukuran sekarang marilah kita pelajari lebih lanjut • Kebersihan: badan (cuci tangan, potong
bagian-bagian tubuh dari individu. Semua tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kuku, mandi teratur, membersihkan diri
perubahan ini dapat dilihat melalui perubahan pertumbuhan seorang anak. setelah BAK/BAB, cuci rambut); makanan
dari ukuran berat, panjang, dan besar lingkaran Gambar 3-2.Proses Perkembangan Anak
dan peralatannya; hygiene dan sanitasi
sumber: world wide web
kepala. Perubahan-perubahan ini harus Pada dasarnya ada 2 faktor yang lingkungan rumah, sekolah.
diperhatikan melalui proses pemantauan Untuk menguatkan pemahaman anda, mempengaruhi perkembangan anak yaitu:
yang tepat. Adapun alat yang dapat digunakan coba perhatikan gambar 3.2. tentang 1. Faktor dalam diri (internal):
untuk memantau proses pertumbuhan antara proses perkembangan anak. Tahap pertama
36 37
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD
• Pelayanan kesehatan: pemantauan yang terjadi semakin kompleks/luas dapat Penggunaan otak kanan dan otak kiri secara c. Bertambah berat badan
tumbuh kembang, deteksi dini gangguan merangsang otak kiri dan kanan sehingga berimbang dapat mengoptimalkan potensi d. Bertambah kemampuan bergerak
tumbuh kembang, melalui pemanfaatan berkembang kecerdasan jamaknya. otak seseorang. Demikian juga dengan
layanan posyandu, puskesmas, dan dokter adanya perspektif kecerdasan jamak (multiple 2. Dibawah ini yang menunjukkan
pribadi. Adapun aspek-aspek perkembangan yang intelligences). Kecerdasan jamak yang perkembangan anak usia dini adalah…
• Aktivitas fisik: untuk merangsang hormon harus distimulasi adalah fisik melalui gerakan mencakup kecerdasan kinestetik, bahasa, a. Menunjukkan kemampuan memegang
pertumbuhan, nafsu makan, proses motorik kasar dan halus, kecerdasan, bahasa, matematika, interpersonal, intrapersonal, benda
pengaturan dan penguraian karbohidrat, seni, sosial emosional, nilai keagamaan dan musik, spasial, naturalis dan eksistensi juga b. Bertambah besar ukuran tangan
lemak dan protein; merangsang moral serta kemandirian. memberikan pengaruh yang sangat bermakna c. Bertambah besar panjang tangan
pertumbuhan otot dan tulang; merangsang terhadap pengembangan potensi yang dimiliki d. b dan c benar
perkembangan keterampilan anak Cara yang dipergunakan untuk menstimulasi seorang anak.
anak sangatlah beragam dan itu harus 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
2. KASIH SAYANG – EMOSI: dilakukan setiap saat setiap kali berinteraksi E. Rangkuman pertumbuhan dan perkembangan anak
Sejak dalam kandungan hingga dewasa dengan anak. Stimulasi sudah dapat dilakukan 1. Pertumbuhan (Growth) merupakan proses adalah, kecuali:
anak harus mendapatkan kasih sayang agar sejak janin berusia 23 minggu. dalam hidup manusia yang terkait dengan a. Faktor bawaan
emosinya berkembang, dengan cara: masalah perubahan dalam besar, jumlah, b. Asupan gizi
• Memberikan rasa nyaman, aman, dan Dalam menstimulasi/merangsang anak, ukuran organ atau individu. Semua perubahan c. Pola Pengasuhan
perlindungan pendidik haruslah mengenal sifat-sifat dari ini dapat dilihat melalui perubahan dari ukuran d. a, b dan c benar
• Memperhatikan minat, keinginan dan otak kiri dan kanan anak didik. berat, panjang, dan besar lingkaran kepala.
pendapatnya Ciri-ciri dari otak kiri adalah: 4. Ketika anak mampu menggunakan berbagai
• Memberikan contoh (bukan memaksa) • Cara berfikirnya mengerucut (konvergen) 2. Perkembangan (Development) merupakan jenis bahan mainan, maka anak tersebut ada
• Membantu, mendorong dan menghargai • berkaitan dengan angka dan berhitung proses bertambahnya kemampuan (skill) pada tahap perkembangan usia:
• Menciptakan suasana gembira • rasional dalam struktur dan fungsi tubuh yang bersifat a. 0- 6 bulan
Memberikan pemahaman atas kesalahan • berkaitan dengan tata bahasa, kemampuan lebih kompleks dengan pola yang teratur dan b. 2-12 bulan
yang diperbuat anak, bukan dengan membaca dan menulis. dapat diramalkan, hal ini merupakan hasil dari c. 12-36 bulan
mengancam atau menghukumMengasuh proses pematangan. Peristiwa perkembangan d. 36-72 bulan
secara demokratik Ciri-ciri dari otak kanan adalah: ini biasanya berkaitan dengan masalah
• Memperhatikan temperamen yang dimiliki • cara berfikirnya secara meluas (divergen) psikologis seperti kemampuan gerak kasar dan 5. Kebutuhan dasar anak, yang harus dipenuhi
anak (apakah anak itu penurut, susah diatur • imajinasi halus, intelektual, sosial dan emosional. agar tumbuh kembangnya optimal adalah….
atau pemalu) • kreativitas a. Kebutuhan fisik biologis
• seni 3. Pertumbuhan dan perkembangan setiap b. Kebutuhan kasih sayang
3. STIMULASI/RANGSANGAN: • musik anak akan dipengaruhi baik oleh faktor genetik c. Stimulasi
Merupakan suatu proses masuknya • bernyanyi atau bawaan dan faktor lingkungan. d. a, b dan c benar
rangsangan ke otak yang dilakukan secara • sosial-emosional
sadar melalui panca indera secara khusus atau • spiritual. 4. Pemahaman yang tepat akan pertumbuhan G. Tugas Kegiatan Belajar 1
beragam dari lingkungan sekitar yang telah dan perkembangan anak sesuai dengan 1. Perhatikanlah kartu tahap perkembangan
dibuat atau secara alamiah. usianya akan memberikan peluang yang bayi dan balita.
besar baik bagi orangtua, guru maupun orang a. Datalah kemampuan yang harus dicapai
Yang pertama memperoleh rangsangan dewasa lainnya yang bertanggungjawab oleh anak berusia 2 tahun dan 3.5 tahun.
adalah otak untuk membuat hubungan antar akan anak tersebut untuk dapat memberikan
sel-sel otak (sinaps). Sejak dalam kandungan pengasuhan dan perawatan anak secara b. Rancanglah stimulasi yang dapat
usia 6 bulan sudah milyaran sel otak terbentuk efektif dan tepat. anda lakukan untuk mengoptimal-kan
namun belum ada hubungan antar sel-sel kemampuan perkembangan pada usia
otak tersebut. Apabila sel-sel otak tersebut
F. Evaluasi tersebut
diberi rangsangan maka akan terbentuk
1. Dibawah ini yang bukan menunjukkan
hubungan yang bermakna, sehingga makin
pertumbuhan pada anak usia dini adalah;
sering dirangsang maka hubungan itu akan
a. Bertambah ukuran lingkar kepala
semakin kokoh dan semakin banyak variasi
b. Bertambah ukuran tinggi badan
rangsangan yang diberikan maka hubungan Gambar 3-4.Ilustrasi ciri-ciri otak kiri dan otak kanan
38 39
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD
Kegiatan 2
b. Perkembangan Kognitif lampau seperti mengucapkan kata-kata
Aspek lain yang harus dipahami juga adalah yang diperolehnya dari acara televisi yang
aspek kognitif – kemampuan berpikir. Untuk ditontonnya semalam.
memahaminya teori yang dipergunakan
Perkembangan Anak Usia Dini adalah teori dari Jean Piaget. Tahapan-
tahapannya meliputi:
dan kesempatan yang diberikan untuk berlatih. dengan jarak yang jauh dan juga akurat dihadapannya, misalnya ketika memegang Kongkrit Operasional
mengenai sasaran. penggaris anak bisa menyebutkan itu
adalah pisau, pistol, alat pemukul, sapu
dan lain-lain; mampu melakukan sesuatu
hal yang pernah dilihatnya di waktu
40 41
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD
c. Perkembangan Bahasa anak. Perkembangan berbahasa dan aturan- TAHAP KEDUA (1,5 – 3 TAHUN) merupakan kegagalan. Mulai belajar untuk mengatasi
MacWhinney, 1999 (Allen, 2010:30) aturan pemakaiannya juga dipengaruhi oleh tahap MENGUASAI DIRI melawan MALU kondisi frustrasi yang dialaminya.
mengatakan perkembangan berbahasa jenis bahasa yang anak dengar di rumah, DAN RAGU. Pada tahap ini diharapkan
yang normal bersifat teratur, bertahap sekolah dan masyarat itu yang dikatakan oleh kemandirian dapat muncul pada diri anak. TAHAP KETIGA (3 – 5 TAHUN) merupakan
dan bergantung pada kematangan dan Bowerman, Levinson,& Levninson, 2001 (Allen Saat ini merupakan waktunya anak untuk tahap BERINISIATIF melawan RASA
kesempatan belajar. Bahasa seringkali 2010:31) mengetahui batasan-batasan, namun BERSALAH. Pada masa ini keterampilan
didefinisikan sebagai sebuah sistem bukan berarti penuh dengan larangan- sosial, memahami perasaan terlihat
simbol, secara lisan, tertulis dan dengan d. Perkembangan Sosial Emosional larangan. berkembang, iapun sudah mengerti tentang
menggunakan gerak tubuh (seperti Pada kurun waktu usia 0 – 6 tahun, terjadi 4 membuat ide, waktu, dan bahasa. Saat
melambaikan tangan untuk memanggil, tahap perkembangan emosional yang penting ini merupakan waktu untuk mencobakan
gemetaran karena ketakutan), yang yaitu: kemampuan yang baru disituasi yang
memungkinkan kita untuk berkomunikasi TAHAP PERTAMA (0 – 1,5 tahun) yang baru juga. Biasanya pada usia ini anak
satu sama lain. Tahap Perkembangan bahasa dikatakan sebagai tahap PERCAYA melawan sudah ada yang memasuki wilayah pra
di tahun pertama kehidupan disebut fase TIDAK PERCAYA. Dikatakan demikian karena sekolah, sehingga ia akan memiliki banyak
pralinguistik atau prabahasa. pada masa ini bayi memiliki kebutuhan kesempatan untuk berinisiatifmelakukan
untuk mengetahui apakah dunia ini sesuatu (mengenal huruf, angka, warna dan
Disini anak benar-benar bergantung pada merupakan tempat yang aman dan dapat lain-lain).
gerakan tubuh dan suara seperti menangis diperkirakan melalui terpenuhinya semua
dan tertawa untuk menyampaikan perasaan kebutuhannya secara tepat dan konsisten.
dan kebutuhannya. Setelah itu akan beranjak
ke tahap linguistik atau bahasa pada tahun Setiap larangan yang diterapkan harus
kedua, dimana berbicara menjadi cara utama disertai dengan penjelasan dan alternatif
untuk berkomunikasi. Di atas usia tiga atau penggantinya, dengan demikian anak
empat tahun, anak belajar menyusun kata- menjadi lebih mudah memahami apa arti
kata untuk membentuk kalimat sederhana batasan-batasan tersebut. Anak menjadi
kemudian diikuti kalimat gabungan yang mampu untuk mengukur ganjaran yang
masuk akal karena anak telah belajar positif atau negatif yang akan diterima
konstruksi tata bahasa yang tepat. atas perbuatan yang dilakukannya. Mereka
mulai sadar bahwa dirinya berbeda dengan
Antara lima sampai tujuh tahun, sebagian orang lain sehingga iapun mulai memiliki Courtesy of TKIF Al Fikri Depok
42 43
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD
memasuki usia sekolah ini anak akan sangat Pada usia 18-24 bulan, kemampuannya b. Developmentally appropriate practise
bergairah dan tekun untuk mengisinya, dan berjalan membuat-nya akan terus (latihan yang sesuai dengan perkembangan)
memperlihatkan hasil kerja atau prestasi menerus bergerak untuk memahami dunia Didalam mengembangkan aspek fisik,
yang baik. Aturan-aturan mulai diterapkan sekelilingnya. sosial, emosional dan kognitif seorang anak
dan dijalankan dengan benar. selain diperlukan lingkungan yang aman
dan memberikan pengasuhan yang baik
TAHAP KEEMPAT (5 – 12 TAHUN), anak maka hal lain yang perlu dipahami oleh
pada usia tersebut masuk dalam tahap pendidik adalah prinsip perkembangan
TEKUN melawan HASIL YANG RENDAH. yang mengacu pada Developmentally
Ketika di lima tahun pertama usianya appropriate practise (latihan yang sesuai
dapat terlampaui dengan baik, maka ketika dengan perkembangan).
memasuki usia 6 tahun ia telah memiliki
kelekatan yang sehat kepada orangtua, Konsep Developmentally appropriate
tidak memiliki kecemasan yang berlebihan, Dengan bertambahnya usia ia mulai practise (latihan yang sesuai dengan
pemahaman yang baik mengenai berkenalan dengan mainan. perkembangan). meliputi tiga aspek yaitu:
kondisi emosi dan tahu bagaimana 1. Kesesuaian usia.
mengekspresikannya. Pada usia 8 – 18 bulan seorang bayi Dimana pertumbuhan dan perubahan
akan sangat senang dengan kegiatan yang terjadi pada anak di 9 tahun pertama
Jika anak memiliki bekal kemampuan yang mengosongkan dan mengisi, membangun Iapun menyadari akan adanya orang lain di kehidupannya bersifat universal dan
baik maka memasuki usia sekolah ini anak dan merubuhkan, mendorong dan menarik sekelilingnya, sehingga ia perlu memahami ada pada urutan yang dapat diprediksi.
akan sangat bergairah dan tekun untuk dan lain-lain. akan arti menunggu giliran, mengatakan Adapun perubahan yang terjadi secara
mengisinya, dan memperlihatkan hasil kerja apa yang diinginkan. terprediksi meliputi perubahan fisik,
atau prestasi yang baik. Aturan-aturan mulai Dengan demikian maka perlu disediakan emosional, sosial dan kognitif.
diterapkan dan dijalankan dengan benar. berbagai mainan agar bayi tersebut dapat Pada usia ini dikembangkan konsep
melakukan kegiatan yang disenanginya diri yang positif melalui disiplin yang
2. Faktor Pendukung Perkembangan Anak tadi. Pada masa ini bayi mengembangkan benar, ajeg dan selalu konsisten. Dengan
yaitu; kelekatan dengan mainan lembut yang munculnya keterampilan bermain dan
Perkembangan anak Tidak terlepas dari khusus atau selimut dimana mainan ini kemampuan berbahasa anak batita mulai
pengaruh factor-faktor pendukungnya. Berikut dipergunakan sebagai ”pengaman” ketika ia bisa mengendalikan hidupnya.
factor-faktor pendukung perkembangan anak; menjauh dari orangtua atau pengasuhnya.
Mainan ini merupakan benda yang Pada usia 24 – 36 bulan, dengan
a. Keterampilan Bermain membantu bayi secara emosional untuk kemampuan berbicara yang lebih fasih
Anna Freud dan Margaret Mahler mencoba mengalihkan kesenangannya dari bermain anak batita akan menunjukkan siapa dirinya
untuk menggambarkan tentang pentingnya dengan tubuhnya sendiri ke arah bermain dengan menggunakan bahasa. Anak usia
lingkungan yang aman bagi seorang anak dengan mainan hingga bermain dengan ini terlihat lebih mandiri namun tetap
untuk dapat melatihkan keterampilan- anak lain. membutuhkan perhatian dari orang dewasa
Courtesy of TKIF Al Fikri Depok
keterampilan baru dan juga eksperimen untuk mengembangkan identitas dan
dengan alat-alat main. konsep dirinya. Dengan demikian kelak ia
akan dapat berinteraksi dengan orang lain. Sehingga orangtua maupun guru dapat
Pada usia 0 – 8 bulan seorang bayi menyiapkan lingkungan pembelajaran
bermain pertama kali dengan tubuhnya dan pengalaman yang sesuai secara
sendiri kemudian pada wajah, jari-jari terencana
dari ibu atau pengasuhnya. Bayi akan
memainkan wajah ibunya ketika sedang 2. Kesesuaian secara individual.
diberi ASI atau makan, menggenggam Setiap anak merupakan makhluk yang
erat jari yang menempel pada telapak unik ia memiliki pola dan waktu untuk
tangannya dan akhirnya ia akan memainkan berkembang yang berbeda satu sama
jari-jari tangan dan kakinya sendiri. lain, sama seperti kepribadian, gaya
belajar yang sangat individual.
44 45
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD
46 47
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD
• Orangtua, pengasuh, dan pendidik bahwa ada 3 prinsip yang mengatur yang ditempati merupakan tempat yang
harus menyediakan ruang dan bahan perkembangan motoric, yaitu cephalocaudal, aman
main di dalam dan di luar ruangan untuk proximodistal, dan perbaikan, teori b. Melatih kemandirian
mendukung penjelajahan, penemuan, dan perkembangan kognitif menurut Jean Piaget c. Membiarkan anak untuk melakukan
penguasaan diri meliputi sensorimotor, pra operasional, aktifitasnya sendiri tanpa bantuan orang tua
• Harus ada orang dewasa yang operasional konkrit, teori perkembangan d. Mengajak anak untuk berinteraksi dan
memperhatikan perbedaan setiap anak dan bahasa menurut MacWhinney perkembangan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
mendukung keberhasilan tanpa rasa malu berbahasa yang normal bersifat tertaut,
atau bersalah ketika latihan ke kamar kecil menyediakan pengalaman dengan musik, bertahap dan bergantung pada kematangan 4. Yang merupakan ciri tahap pra operasional
• Harus menyediakan jadwal yang dapat sajak, dongeng, dan main peran untuk dan kesempatan belajar konkrit adalah
diperkirakan sebelumnya, menerangkan memperkuat perkembangan bahasa a. anak dapat berpikir tentang sesuatu tanpa
perubahan pada anak , dan memberikan • Harus ada orang dewasa yang 2. Faktor factor pendukung perkembangan harus ada benda yang nyata dihadapannya,
waktu pada anak untuk peralihan mencontohkan dan mendukung anak usia dini (1) keterampilan bermain, (2) misalnya ketika memegang penggaris anak
• Harus ada orang dewasa yang ajeg dalam perkembangan bahasa anak untuk Latihan yang sesuai dengan perkembangan bisa menyebutkan itu adalah pisau, pistol,
menanggapi anak memecahkan masalah (Konsep Developmentally appropriate alat pemukul, sapu dan lain-lain;
• Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus practise) meliputi tiga aspek yaitu: kesesuaian b. Anak memiliki kemampuan
TONGGAK PERKEMBANGAN ANAK 36 – 72 menyediakan bermacam-macam bahan usia, kesesuaian secara individual, dan mengkonservasi
BULAN main yang mendukung tiga jenis main kesesuaian sosial budaya c. Anak mulai mengerti dasar-dasar
• Kemampuan pengendalian diri pada (main sensorimotor , main peran dan main mengelompokkan sesuatu berdasarkan
gerakan kasar dan halus semakin pembangunan) 3. Perkembangan anak rentang 0-6 tahun satu aspek dahulu seperti
berkembang dan kompleks • Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus berdasarkan kelompok usia yaitu bayi/infant, d. warna, bentuk atau ukuran saja dan
• Peningkatan perkembangan bahasa menyediakan kesempatan harian untuk usia dari lahir – 12 bulan, batita/toodler, usia 12 kemudian terus meningkat
• Menggunakan bahasa untuk anak main dengan bermacam-macam bulan – 36 bulan, prasekolah/preschool, usia e. Anak dapat mengenal dunianya dengan
memecahkan masalah bahan main 3 – 6 tahun menggunakan alat-alat indra dan gerakan-
• Menggunakan bahasa untuk memperkuat • Harus ada orang dewasa yang memiliki gerakan motorik
main dengan teman sebaya dan orang pengetahuan tentang perkembangan anak F. Evaluasi
dewasa dan menggunakan pengetahuan tersebut 1. Apa yang termasuk dalam karakteristik anak 5. Apa saja program perkembangan pada anak
• Munculnya hubungan sosial bekerjasama untuk mendukung perkembangan anak usia dini? usia dini?
dengan anak lainnya melalui bermain a. Usia, kesesuaian secara individual a. Seni, Nilai agama moral, bahasa , kognitif
• Mampu menggunakan berbagai jenis b. Usia, kesesuaian secara individual, b. Nilai agama moral, bahasa, kognitif, fisik
bahan mainan Karakteristik anak usia 0 – 6 tahun dapat dilihat kesesuaian secara budaya motoric, sosial emosional
• Kemajuan dari main sensorimotor melalui empat aspek dasar yang meliputi c. Usia, kesesuaian secara individual, c. Nilai agama moral, bahasa, kognitif, fisik
atau main proses ke kemampuan untuk aspek fisik, sosial, emosional dan kognitif. kesesuaian dengan guru motoric, sosial emosional, seni
mewakili dunia nyata dalam balok, papan Aspek fisik berkaitan dengan gerakan-gerakan d. Usia, kesesuaian secara individual, d. Nilai agama moral, kognitif, fisik motoric,
lukis, dan bermacam-macam bahan main motorik kasar, halus, koordinasi mata dan kesesuaian dengan sekolah sosial emosional, seni
pembangunan lainnya tangan.
2. Pemberian dukungan pada anak agar dapat G. Tugas Kegiatan Belajar 2
LINGKUNGAN UNTUK ANAK USIA 36 – 72 Aspek sosial adalah hal-hal yang berkaitan terus berinisiatif dan mau mencoba hal-hal 1. Jelaskan teori perkembangan kognitif
BULAN: pada interaksi dengan orang lain. Aspek baru dapat dilakukan pendidik pada anak usia… menurut Jean Piaget, dan berilah contoh
• Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus emosional adalah segala sesuatu yang a. 0-1.5 tahun kasus pada setiap tahapannya.
enyediakan kesempatan main di dalam dan berkaitan dengan pemahaman akan perasaan b. 1.5-3 tahun
di luar ruangan dll. Aspek kognitif merupakan aspek yang c. 3-5 tahun 2. Jelaskan lingkungan yang dapat
• Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus berkaitan dengan kemampuan mengenali d. 5-12 tahun mendukung untuk mengoptimalkan
menyediakan kesempatan pada anak untuk sesuatu, memecahkan masalah, berfikir dll. perkembangan anak pada usia 12-36 bulan,
mengadakan hubungan dengan orang 3. Membangun rasa percaya pada anak usia dan buatlah contoh kegiatan yang dapat
dewasa dan anak lainnya dalam lingkungan
E. Rangkuman 0-1.5 tahun dapat dilakukan dengan: menstimulasi perkembangan anak pada usia
yang kaya akan bahasa. a. Memberikan lingkungan yang dapat tersebut.
1. Beberapa teori berkaitan dengan
• Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus menumbuhkan rasa percaya bahwa dunia
perkembangan anak yaitu menurut Allen
48 49
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD
Kegiatan 3
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar pada Kurikulum Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat
2013 Pendidikan Anak Usia Dini kelompok sesuai dengan pengelompokkan
merupakan tingkat kemampuan dalam kompetensi inti sebagai berikut:
Kompetensi Dan Program Pengembangan konteks muatan pembelajaran tema a. Kompetensi Dasar sikap spiritual (KD-1)
pembelajaran, dan pengalaman belajar dalam rangka menjabarkan KI-1
yang mengacu pada KOmpetensi Inti. b. Kompetensi Dasar sikap sosial (KD-2)
A. Standar Kompetensi
Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud Dalam merumuskan Kompetensi Dasar dalam rangka menjabarkan KI-2
Peserta dapat memahami dan menerapkan
mencakup: juga memperhatikan karakteristik peserta c. Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3)
perkembangan anak dalam pembelajaran
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi didik, kemampuan awal, serta tujuan dalam rangka menjabarkan KI-3
PAUD.
inti sikap spiritual. setiap program pengembangan. Dalam d. Kompetensi Dasar keterampilan KD-4)
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk merumuskan Kompetensi Dasar juga dalam rangka menjabarkan KI-4.
B. Kompetensi Dasar memperhatikan karakteristik peserta didik,
kompetensi inti sikap sosial.
Memahami hubungan kompetensi dan
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kemampuan awal, serta ciri dari suatu Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk
perkembangan anak
kompetensi inti pengetahuan. program pengembangan yang hendak setiap kompetensi inti adalah sebagai
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk dikembangkan. berikut.
C. Indikator kompetensi inti keterampilan
1. Peserta dapat menjelaskan Kompetensi Inti KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Peserta dapat menjelaskan Kompetensi 1. Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
KI – 1 mencerminkan kecerdasan spiritual KI-1. Menerima ajaran agama
Dasar 2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa
sebagai sikap kesadaran mengenal agama yang dianutnya
3. Peserta dapat memetakan kompetensi syukur kepada Tuhan
yang dianutnya. KI – 2 mencerminkan
dasar dengan program pengembangan 1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
kecerdasan sosial-emosional sebagai sikap
dan perilaku yang mengenal perasaan diri, 2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
D. Uraian Materi orang lain, dan nilai-nilai sosial yang sesuai 3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
1. Kompetensi Inti dengan norma serta budaya yang berlaku. 4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
Kemampuan yang diharapkan dicapai anak KI – 3 mencerminkan kecerdasan logika 5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
setelah mengikuti proses pembelajaran matematika, bahasa, natural, dan seni. KI – 4 6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan
KI-2. Memiliki perilaku hidup
yang dirancang melalui kurikulum disebut mencerminkan kemampuan praktis yang sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
sehat, rasa ingin tahu, kreatif
kompetensi. Kompetensi dalam kurikulum diharapkan dikuasai anak dalam bentuk hasil 7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu
dan estetis, percaya diri,
PAUD mengacu pada perkembangan anak. karya, gagasan, dan motorik. giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih
disiplin, mandiri, peduli,
Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran kedisiplinan
mampu bekerjasama, mampu
pencapaian Standar Tingkat Pencapaian Kompetensi Inti sebagai dasar untuk 8. Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
menyesuaikan diri, jujur, dan
Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD pengembangan Kompetensi Dasar. Rumusan 9. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau
santun dalam berinteraksi
di usia 6 (enam) tahun. Kompetensi Inti yang masing-masing kompetensi inti terurai pada membantu jika diminta bantuannya
dengan keluarga, guru dan/atau
disingkat menjadi KI. tabel di bawah ini. 10. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran
pengasuh, dan teman
kepada orang lain
KOMPETENSI INTI 11. Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya 12Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, 13. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun 14. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun
dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman kepada orang tua, pendidik, dan teman
KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, KI-3. Mengenali diri, keluarga, 1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan teman, pendidik dan/atau 2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); pengasuh, lingkungan sekitar, 3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk
menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan, dan teknologi, seni, dan budaya di pengembangan motorik kasar dan motorik halus
KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, 5. Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku
musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak kreatif
berakhlak mulia
50 51
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD
52 53
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD
2. Fisik Motorik, meliputi: 2. Memiliki perilaku yang mencerminkan c. Keaksaraan: memahami hubungan 4. Memiliki perilaku yang mencerminkan
a. Motorik Kasar: memiliki kemampuan sikap kreatif bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk kemandirian
gerakan tubuh secara terkoordinasi, 3. Mengetahui dan mampu cara huruf, serta memahami kata dalam cerita. 5. Memiliki perilaku yang mencerminkan
lentur, seimbang, dan lincah dan memecahkan masalah sehari-hari dan sikap peduli dan mau membantu jika
mengikuti aturan. berperilaku kreatif Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar: diminta bantuannya
b. Motorik Halus: memiliki kemampuan 4. Menyelesaikan masalah sehari-hari 1. Memiliki perilaku yang mencerminkan 6. Memiliki perilaku yang mencerminkan
menggunakan alat untuk mengeksplorasi secara kreatif sikap santun kepada orang tua, pendidik, sikap kerjasama
dan mengekspresikan diri dalam berbagai 5. Mengenal benda-benda disekitarnya dan teman 7. Memiliki perilaku yang dapat
bentuk. (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, 2. Memahami bahasa reseptif (menyimak menyesuaikan diri
c. Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya). dan membaca) 8. Memiliki perilaku yang mencerminkan
memiliki berat badan, tinggi badan, 6. Menyampaikan tentang apa dan 3. Menunjukkan kemampuan berbahasa sikap tanggung-jawab
lingkar kepala sesuai usia serta memiliki bagaimana benda-benda disekitar yang reseptif (menyimak dan membaca) 9. Mengenal emosi diri dan orang lain
kemampuan untuk berperilaku hidup dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, 4. Memahami bahasa ekspresif secara wajar
bersih, sehat, dan peduli terhadap pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri- (mengungkapkan bahasa secara verbal 10. Menunjukkan reaksi emosi diri secara
keselamatannya. ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya. dan non verbal) wajar
7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, 5. Menunjukkan kemampuan berbahasa
Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar: teman, tempat tinggal, tempat ibadah, ekspresif (mengungkapkan bahasa secara 6. Seni, meliputi:
1. Memiliki perilaku yang mencerminkan budaya, transportasi). verbal dan non verbal) Mengeksplorasi dan mengekspresikan
hidup sehat 8. Menyajikan berbagai karyanya dalam 6. Mengenal keaksaraan awal melalui diri, berimaginasi dengan gerakan, musik,
2. Mengenal anggota tubuh, fungsi, bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, bermain drama, dan beragam bidang seni lainnya
dan gerakannya untuk pengembangan gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial 7. Menunjukkan kemampuan keaksaraan (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta
motorik kasar dan motorik halus (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat awal dalam berbagai bentuk karya. mampu mengapresiasi karya seni.
3. Menggunakan anggota tubuh untuk ibadah, budaya, transportasi). Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:
pengembangan motorik kasar dan halus. 9. Mengenal lingkungan alam (hewan, 5. Sosial-emosional, meliputi: 1. Memiliki perilaku yang mencerminkan
4. Mengetahui cara hidup sehat tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, a. Kesadaran diri: memperlihatkan sikap estetis
5. Mampu menolong diri sendiri untuk dll). kemampuan diri, mengenal perasaan 2. Mengenal dan menghasilkan berbagai
hidup sehat. 10. Menyajikan berbagai karyanya dalam sendiri dan mengendalikan diri, serta karya dan aktivitas seni
bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, mampu menyesuaian diri dengan orang 3. Menunjukkan karya dan aktivitas seni
3. Kognitif, meliputi: gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam lain dengan menggunakan berbagai media.
a. Belajar dan Pemecahan Masalah: (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu- b. Rasa Tanggung Jawab untuk Diri dan
mampu memecahkan masalah batuan, dll). Orang lain: mengetahui hak-haknya, 4. Indikator perkembangan
sederhana dalam kehidupan sehari- 11. Mengenal dan menggunakan mentaati aturan, mengatur diri sendiri, a. Pengertian
hari dengan cara yang fleksibel terjadan teknologi sederhana (peralatan rumah serta bertanggung jawab atas perilakunya Indikator perkembangan merupakan
diterima sosial dan menerapkan tangga, peralatan bermain, peralatan untuk kebaikan sesama. penanda kemampuan yang dicapai anak
pengetahuan atau pengalaman dalam pertukangan, dll). c. Perilaku Prososial: mampu bermain pada usia tertentu. Untuk mempertegas
konteks yang baru. 12. Menggunakan teknologi sederhana dengan teman sebaya, memahami kedudukan indikator, maka indikator
b. Berfikir logis: mengenal berbagai (peralatan rumah tangga, peralatan perasaan, merespon, berbagi, serta perkembangan harus dipahami sebagai
perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, bermain, peralatan pertukangan, menghargai hak dan pendapat orang berikut:
berencana, dan mengenal sebab akibat. dll) untuk menyelesaikan tugas dan lain; bersikap kooperatif, toleran, dan 1. Indikator perkembangan merupakan
c. Berfikir simbolik: mengenal, kegiatannya. berperilaku sopan. kontinum perkembangan peserta didik
menyebutkan, dan menggunakan PAUD dari usia lahir sampai 6 tahun dan
lambang bilangan 1-10, mengenal 4. Bahasa, meliputi: Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar: dijabarkan berdasarkan kelompok usia.
abjad, serta mampu merepresentasikan a. Memahami (reseptif) bahasa: 1. Memiliki perilaku yang mencerminkan 2. Indikator perkembangan yang
berbagai benda dalam bentuk gambar. memahami cerita, perintah, aturan, dan sikap percaya diri dirumuskan berdasarkan kompetensi
menyenangi serta menghargai bacaan. 2. Memiliki perilaku yang mencerminkan dasar oleh setiap satuan PAUD
Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar: b. Mengekspresikan Bahasa: mampu sikap taat terhadap aturan sehari-hari merupakan hasil rumusan dari indikator
1. Memiliki perilaku yang mencerminkan bertanya, menjawab pertanyaan, untuk melatih kedisiplinan perkembangan yang bersumber
sikap ingin tahu berkomunikasi secara lisan, menceritakan 3. Memiliki perilaku yang mencerminkan dari Permendikbud 146 dan Tingkat
kembali apa yang diketahui sikap sabar pencapaian perkembangan yang terdapat
54 55
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD
dalam Permendikbud 137. c. Memberi inspirasi dalam motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, 3. Dibawah ini yang bukan merupakan
3. Indikator perkembangan untuk mengembangkan bahan ajar dan seni. kompetensi dasar penjabaran dari aspek
KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu kognitif adalah..
untuk memberikan pemahaman c. Rumusan Indikator Perkembangan 2. Aspek pencapaian perkembangan dalam a. Memiliki prilaku yang mencerminkan
bahwa pengetahuan dan keterampilan Rumusan dan rincian indikator STPPA terjabarkan ke dalam kompetensi dasar sikap ingin tahu
merupakan dua hal yang menyatu. perkembangan anak dapat dilihat pada b. Mengenal benda disekitarnya
4. Indikator pencapaian perkembangan Permen 146/2014. 3. Kompetensi dasar adalah merupakan c. Memiliki kemampuan menggunakan
dikembangkan berdasarkan kelompok tingkat kemampuan dalam konteks muatan alat untuk mengeksplorasi dan
usia: 5. Keterkaitan Dan Hubungan Kompetensi pembelajaran, tema pembelajaran dan mengekspresikan diri dalam berbagai
a. Lahir sampai usia 3 (tiga) bulan; Inti, Kompetensi Dasar Dan Indikator pengalaman belajar yang mengacu pada bentuk
b. Usia 3 (tiga) bulan sampai usia 6 Perkembangan kompetensi inti d. Mengetahui cara hidup sehat
(enam) bulan; Para guru hendaklah memahami
c. Usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 Keterkaitan Dan Hubungan Kompetensi 4. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur 4. Dibawah ini yang merupakan kompetensi
(sembilan) bulan; Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator pengorganisasi Kompetensi Dasar. dasar penjabaran dari aspek sosial emosional
d. Usia 9 (sembilan) bulan sampai usia Perkembangan. Hal-hal yang harus adalah…
12 (dua belas) bulan; dipahami guru meliputi: 5. Kompetensi Inti merupakan pengikat a. Mengenal lingkungan sosial
e. Usia 12 (dua belas) bulan sampai usia a. Kompetensi Inti berfungsi sebagai Kompetensi Dasar. b. Mengetahui cara hidup sehat
18 (delapan belas) bulan; unsur pengorganisasi Kompetensi Dasar. c. Mengenal emosi diri dan orang lain
f. Usia 18 (delapan belas) bulan sampai b. Kompetensi Inti merupakan pengikat 6. Kompetensi Inti dirancang dalam empat secara wajar
usia 2 (dua) tahun; Kompetensi Dasar. kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan d. Memiliki prilaku yang mencerminkan
g. Usia 2 (dua) tahun sampai usia 3 (tiga) c. Kompetensi Inti dirancang dalam dengan sikap keagamaan (KI-1), sikap sosial sikap estetis
tahun; empat kelompok yang saling terkait yaitu (KI-2), pengetahuan (KI-3) dan penerapan
h. Usia 3 (tiga) tahun sampai usia 4 berkenaan dengan sikap keagamaan pengetahuan/keterampilan (KI-4). 5. Dibawah ini yang merupakan aspek
(empat) tahun; (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan perkembangan bahasa anak adalah…
i. Usia 4 (empat) tahun sampai usia 5 (KI-3) dan penerapan pengetahuan/ 7. Keempat kelompok KI tersebut menjadi a. Menyimak, mendengar, mengungkapkan,
(lima) tahun; dan keterampilan (KI- acuan dalam pengembangan Kompetensi berbicara
j. Usia 5 (lima) tahun sampai usia 6 d. Keempat kelompok KI tersebut Dasar. b. Memahami bahasa reseptif, ekspresif dan
(enam) tahun. menjadi acuan dalam pengembangan keaksaraan
Kompetensi Dasar. 8. Indikator perkembangan dirumuskan c. Membaca, menulis
b. Fungsi e. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD). d. Menyimak , mendengar, membaca,
Agar lebih tepat dalam memaknai dan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD). menulis
menggunakan indikator perkembangan, f. Indikator perkembangan merupakan F. Evaluasi
maka fungsi indikator hendaklah dipahami kontinum perkembangan dan belajar 1. Kriteria minimal tentang kualifikasi G. Tugas Kegiatan Belajar 3
dengan cermat. Fungsi indikator secara peserta didik PAUD pada usia lahir perkembangan anak mengacu pada 1. Jabarkanlah setiap aspek perkembangan
lebih jauh adalah: sampai dengan 6 tahun dan dijabarkan a. Standar Tingkat Pencapaian anak kedalam kompetensi dasar
1. Indikator perkembangan menjadi acuan berdasarkan kelompok usia. Perkembangan Anak
untuk memantau/menilai perkembangan b. Kompetensi Dasar 2. Jabarkanlah indicator pada kompetensi
anak sesuai dengan tahapan usianya. Indikator perkembangan untuk KD c. Indikator dasar aspek pengembangan bahasa anak
2. Indikator perkembangan tidak dibuat pada KI-3 dan KI-4 menjadi satu untuk d. Kompetensi Inti dengan melihat permendikbud 146 tahun
untuk menjadi kegiatan pembelajaran, memberikan pemahaman bahwa 2013
tetapi menjadi panduan yang digunakan pengetahuan dan keterampilan merupakan 2. Kemampuan dalam konteks muatan
pendidik dan/atau pengasuh dalam dua hal yang menyatu. pembelajaran, tema pembelajaran dan
melakukan stimulasi dan observasi pengalaman belajar yang mengacu pada
kemajuan perkembangan peserta didik. E. Rangkuman kompetensi inti adalah
3. Indikator juga dapat: 1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan a. Standar Tingkat Pencapaian
a. Memberi inspirasi dalam Anak merupakan kriteria minimal tentang Perkembangan Anak
mengembangkan materi pembelajaran kualifikasi perkembangan anak yang b. Kompetensi Dasar
b. Memberi inspirasi dalam mendesain mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik c. Indikator
kegiatan pembelajaran d. Kompetensi Inti
56 57
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD
58 59
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 3
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Kegiatan 1
Pendidikan inklusif dimaksudkan b. Pengertian PAUD Inklusif berdasarkan
sebagai sistem layanan pendidikan yang Landasan Historis
mengikutsertakan anak berkebutuhan Perhatian terhadap anak berkebutuhan
khusus belajar bersama dengan anak khusus sudah terjadi cukup lama dan pada
Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus sebayanya di sekolah reguler yang terdekat abad 16 mulai terjadi perubahan sikap
dengan tempat tinggalnya. Penyeleng- yang lebih positif terhadap masalah anak
62 63
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD
hanya ‘dipelihara’ tanpa stimulasi edukasi. Di Indonesia, aturan dan dasar hukum bermutu, ayat (2) : Warga negara yang e. Autis, Sindroma Asperger
Kalaupun pemikiran masyarakat di pelosok yang melandasi pendidikan bagi anak mempunyai kelainan fisik, emosional, f. Tunaganda
desa sudah terbuka bahwa anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia adalah mental, intelektual, dan/atau sosial berhak g. Kesulitan Belajar / Lambat Belajar (a.l.
tersebut harus mendapat pendidikan yang sebagai berikut: memperoleh pendidikan khusus, ayat (3) Hyperaktif, ADD/ADHD, Dysgraphia/
layak guna kelangsungan kemandirian 1. UUD 1945 (amandemen) pada Pasal : Warga negara di daerah terpencil atau Tulis, Dyslexia/ Baca, Dysphasia/ Bicara,
kehidupan mereka, belum banyak lembaga 31, ayat (1) : Setiap warga negara berhak terbelakang serta masyarakat adat yang Dyscalculia/ Hitung, Dyspraxia/ Motorik)
pendidikan yang siap menerima kehadiran mendapat pendidikan kemudian di ayat terpencil berhak memperoleh pendidikan h. Gifted : Potensi Kecerdasan Istimewa
anak-anak berkebutuhan khusus. (2) : Setiap warga negara wajib mengikuti layanan khusus, ayat (4):Warga negara (IQ > 125 ) &
pendidikan dasar dan pemerintah wajib yang memiliki potensi kecerdasan dan i. Talented : Potensi Bakat Istimewa
c. Pengertian PAUD Inklusif berdasarkan membiayainya. bakat istimewa berhak memperoleh (Multiple Intelligences : Language,
Lanadasan Yuridis pendidikan khusus. Dilanjutkan pada Pasal Logico-mathematic, Visuo-spatial,
Peraturan-peraturan serta hukum-hukum 2. UU No. 4 tahun 1997 tentang 32 ayat (1): pendidikan khusus merupakan Bodily-kinesthetic, Musical, Interpersonal,
terkait dengan anak berkebutuhan Penyandang Cacat, di Pasal (5 ) dikatakan: pendidikan bagi peserta didik yang Natural, Intrapersonal, Spiritual) & indigo.
khusus pun sudah banyak dibuat dan “ Setiap penyandang cacat mempunyai memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti
diimplementasikan di negara-negara yang hak dan kesempatan yang sama dalam proses pembelajaran karena kelainan 2. Pengertian Anak Usia Dini Berkebutuhan
mengadopsi hukum-hukum tersebut. segala aspek kehidupan dan penghidupan”. fisik,emosional, mental, sosial, dan/atau Khusus dalam PAUD Inklusif
Didukung oleh Pasal (6 ) yang menyatakan: memiliki potensi kecerdasan dan bakat Istilah “seseorang dengan kebutuhan khusus
“Setiap penyandang cacat berhak istimewa. ayat (2): pendidikan layanan atau person with special needs” pertama
memperoleh: ayat 1 : Pendidikan pada khusus merupakan pendidikan bagi peserta kali dicantumkan dalam dokumen kebijakan
semua satuan, jalur, jenis dan jenjang didik di daerah terpencil atau terbelakang, internasional dalam Pernyataan Salamanca
pendidikan. masyarakat adat yang terpencil, dan/atau dan Kerangka Aksi mengenai Pendidikan
mengalami bencana alam, bencana sosial, Kebutuhan Khusus yang dihasilkan dalam
3. UU No. 23 tahun 2002 tentang dan tidak mampu dari segi ekonomi. Konferensi Dunia tentang Pendidikan
Perlindungan Anak, pada Pasal 48: Kebutuhan Khusus, Salamanca, Spanyol,
Pemerintah wajib menyelenggarakan 1994, yang diselenggarakan oleh UNESCO
pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) bekerjasama dengan pemerintah Spanyol.
tahun untuk semua anak. Pasal 49: Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003
Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tentang Sistem Pendidikan Nasional
tua wajib memberikan kesempatan menyebutkan bahwa anak yang memiliki
Berdasarkan kesepakatan bersama di yang seluas-luasnya kepada anak untuk kelainan fisik dan mental disebut dengan
Salamanca, yang menghasilkan Salamanca memperoleh pendidikan. Pasal 51: Anak istilah anak berkebutuhan khusus.
Statement dan Pendidikan Inklusif, yang menyandang cacat fisik dan/atau
1994, dan memberikan pemahaman mental diberikan kesempatan yang sama Menurut Wikipedia, ABK adalah anak dengan
baru tentang pendidikan inklusif yaitu, dan aksesibilitas untuk memperoleh kepemilikan karakteristik khusus yang berbeda
memberi hak kepada setiap anak untuk pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa. dengan anak lain pada umumnya tanpa selalu
mendapatkan pendidikan di sekolah, Pasal 52: Anak yang memiliki keunggulan menunjukan pada ketidakmampuan mental,
termasuk yang mempunyai kebutuhan diberikan kesempatan dan aksesibilitas emosi atau fisik. Anak berkebutuhan khusus
khusus (anak luar biasa) baik temporer untuk memperoleh pendidikan khusus. 5. UU no 20 tahun 2003 tentang adalah anak yang memiliki tingkat kesulitan
maupun permanen, memberi hak kepada Pasal 53: Pemerintah bertanggung jawab SISDIKNAS juga sudah menetapkan dalam mengikuti proses pembelajaran karena
setiap anak untuk masuk sekolah yang untuk memberikan biaya pendidikan dan/ mengenai pendidikan khusus bagi anak kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan
berada di lingkungan komunitas mereka atau bantuan Cuma-Cuma atau pelayanan yang berkebutuhan khusus diwujudkan atau memiliki kecerdasan dan bakat istimewa.
dalam kelas-kelas inklusif, memberi hak khusus bagi anak dari keluarga kurang pada Pasal 32 ayat 1, yaitu:
kepada setiap anak untuk berpartisipasi di mampu, anak terlantar, dan anak yang a. Tunarungu, Tunawicara Anak usia dini berkebutuhan khusus adalah
pusat pendidikan untuk layanan kebutuhan bertempat tinggal di daerah terpencil. b. Tunagrahita : Ringan (IQ = 50- anak usia 0-6 tahun yang memerlukan
individual, memberi hak semua anak untuk 70), Sedang (IQ = 25-50), (a.l. Down penanganan khusus sehubungan dengan
berpartisipasi dalam pendidikan yang 4. UU no. 20 Tahun 2003 tentang Syndrome) gangguan perkembangan dan kelainan yang
berkualitas yang bermakna bagi setiap SISDIKNAS pada Pasal 5, ayat (1): Setiap c. Tunadaksa : Ringan, Sedang dialaminya, karena tidak ada obatnya untuk
individu. warga negara mempunyai hak yang sama d. Tunalaras (Dysruptive) & HIV AIDS & menyembuhkan anak secara medis. Anak
untuk memperoleh pendidikan yang Narkoba tersebut membutuhkan metode, material,
64 65
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD
pelayanan dan peralatan yang khusus agar D. Rangkuman Materi E. Evaluasi a. Anak mampu memahami bahwa ada
dapat mencapai perkembangan yang optimal. Pendidikan inklusif berkembang dari pemikiran Pilihlah salah satu jawaban yang benar dari anak lain yang berbeda dengan dirinya
hak mendapatkan pendidikan merupakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini sehingga dapat menghormati dan
Pengertian anak usia dini berkebutuhan hak asasi manusia yang paling mendasar 1. Suatu lembaga penyelenggara layanan yang menghargai orang lain.
khusus memiliki arti yang lebih luas apabila dan merupakan sebuah fondasi untuk hidup ramah dan terbuka memberi kesempatan bagi b. Anak mampu memahami bahwa dirinya
dibandingkan dengan pengertian anak luar bermasyarakat. Melalui pendidikan inklusif semua anak-anak usia dini tanpa terkecuali berguna bagi masyarakat di sekitarnya
biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah muncul harapan dan kemungkinan bagi anak- termasuk di dalamnya anak berkebutuhan bilamana kondisinya sama dengan orang
anak yang dalam pendidikannya memerlukan anak yang kurang beruntung dan terabaikan khusus untuk belajar secara bersama-sama di lain.
pelayanan yang spesifik dan berbeda dengan untuk memperoleh kesempatan pendidikan tempat yang terdekat dengan anak, disebut ... c. Anak mampu memahami perbedaan
anak pada umumnya. Anak berkebutuhan bersama dengan teman-teman sebayanya a. Pendidikan anak usia dini dirinya menuntut perhatian penuh dari
khusus ini mengalami hambatan dalam belajar secara lebih inklusif (tidak terpisahkan). b. Pendidikan individual semua orang
dan perkembangan, baik itu disebabkan c. Pendidikan inklusif d. Anak mampu memahami keterbatasan
karena kurang atau terlalu berlebihnya potensi Semua anak memerlukan pendidikan yang d. Pendidikan eksklusif dirinya menghambat perkembangannnya.
yang dimiliki sang anak. Oleh sebab itu membantu mereka berkembang untuk hidup
mereka memerlukan layanan pendidikan yang dalam masyarakat yang normal. Dengan 2. Berikut ini adalah alasan mengapa 5. Pengertian ABK temporer adalah...
sesuai dengan kebutuhan belajar masing- konsep ini, berarti setiap satuan PAUD diperlukan pendidikan inklusif, kecuali ... a. Anak yang memiliki kelainan tertentu
masing anak. harus menerima dan mendidik anak tanpa a. Semua anak mempunyai hak yang sama yang tidak bisa diobati
memandang kondisi fisik, intelektual, sosial, untuk belajar bersama teman sebayanya. b. Anak yang mengalami hambatan belajar
Secara umum rentangan anak berkebutuhan emosional, atau kondisi lainnya. Pendidikan b. Anak-anak adalah bagian dari dan perkembangan yang disebabkan
khusus meliputi dua kategori yaitu: anak yang inklusif memungkinkan anak berkebutuhan kebersamaan, mereka memiliki hak yang kondisi dan situasi lingkungan
memiliki kebutuhan khusus yang bersifat khusus untuk berinteraksi dan bersosialisasi sama untuk belajar bersama sehingga c. Anak dengan gangguan kejiwaan tingkat
permanen, yaitu akibat dari kelainan tertentu, secara baik dengan teman sebaya di masing-masing akan mendapatkan tinggi
dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat sekolahnya sehingga membantu anak keuntungan dari kebersamaan itu. d. Anak dengan cacat fisik
temporer, yaitu mereka yang mengalami berkembang lebih baik dan belajar berbagai c. Kebutuhan pendidikan anak
hambatan belajar dan perkembangan yang keterampilan sosial. Anak normal akan belajar sejatinya adalah pendidikan yang dapat F. Penugasan
disebabkan kondisi dan situasi lingkungan. menghargai perbedaan kondisi dan keadaan mengembangkan keterampilan sosialnya A. Kegiatan:
Misalnya, anak yang mengalami kesulitan serta kebutuhan teman yang memiliki dan menyiapkan mereka untuk hidup a. Telaah dan amati format lembar
dalam menyesuaikan diri akibat kerusuhan kekhususan dan bertoleransi dengan mereka. dalam kehidupan yang lebih luas dan observasi dibawah ini
dan bencana alam, atau tidak bisa membaca kompleks secara heterogen. b. Lakukan observasi atau pengamatan
karena kekeliruan guru mengajar, anak yang Anak usia dini berkebutuhan khusus adalah d. Inklusi berpotensi untuk membuat anak terhadap salah satu anak yang menurut
mengalami kedwibahasaan (perbedaan individu yang sejak usia dini memiliki takut dan menumbuhkan rasa tidak percaya Bapak/Ibu berbeda dengan anak-anak pada
bahasa di rumah dan di sekolah), anak hambatan fisik, mental intelektual, sosial, diri diantara teman-teman sebayanya yang umumnya dalam satu kelas tersebut
yang mengalami hambatan belajar dan emosional atau memiliki kombinasi normal. c. Beri tanda ceklis di kotak evaluasi
perkembangan karena isolasi budaya dan dari masing-masing hambatan dalam d. Hitung hasil evaluasi dengan
karena kemiskinan dan seagainya. proses belajar dan tumbuh kembangnya 3. PAUD inklusif merupakan lembaga yang kecenderungan mana yang lebih banyak
sehingga membutuhkan stimulasi serta memiliki lingkungan belajar menerima semua (ya/tidak)
Anak berkebutuhan khusus temporer, apabila layanan yang bersifat khusus dan individual keberbedaan anak dengan segala kelebihan e. Berikan analisis atau penjelasan terkait
tidak mendapatkan intervensi yang tepat dalam lingkungan inklusif. Anak usia dini dan kekurangan serta kebutuhannya pada usia keadaan anak tersebut berdasarkan hasil
dan sesuai dengan hambatan belajarnya berkebutuhan khusus dapat diklasifikasikan ... observasi
bisa menjadi permanen (Depdiknas,2007). berdasarkan hambatan yang dialami, yaitu: a. 0 – 6 tahun f. Berikan pendapat apakah anak tersebut
Setiap anak berkebutuhan khusus, baik yang Hambatan penglihatan, pendengaran, bicara, b. 0 – 8 tahun layak mengikuti pembelajaran PAUD
bersifat permanen maupun yang temporer, fisik dan gerak, kesulitan dan lamban belajar, c. 3 – 6 tahun bersama teman-teman lainnya.
memiliki perkembangan hambatan belajar pemusatan perhatian dan hiperaktifitas, d. 3 – 8 tahun
dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda. autism, cerdas istimewa dan bakat istimewa
Hambatan belajar yang dialami oleh setiap serta hambatan majemuk (ganda). 4. Salah satu tujuan pendidikan inklusif adalah
anak, disebabkan oleh tiga hal, yaitu: (1) faktor membantu anak mampu memahami dirinya
lingkungan (2) faktor dalam diri anak sendiri, dan orang lain. Maksud dari pernyataan ini
dan (3) kombinasi antara faktor lingkungan adalah...
dan faktor dalam diri anak.
66 67
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD
............., .......................
Observer
.......................................
68 69
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD
Kegiatan 2
sifatnya berat tetapi belum termasuk perilaku sosial teman-temannya tersebut.
dalam kategori tuli. Karena sulit memahaminya maka mereka
pun jadi sangat terbatas perbendaharaan
Penyebab terjadinya kehilangan bahasa emosi padahal bahasa ini dapat
Ciri-Ciri Anak Berkebutuhan Khusus dan kemampuan pendengaran antara lain: membantu mereka untuk memahami
Infeksi intrauterus yang berasal dari perasaannya sendiri dan orang lain.
Namun pada beberapa orang dengan pada kemampuan individu di dalam Karakteristik dari anak dengan gangguan Ketika anak mengalami kesulitan
kehilangan kemampuan penglihatannya menghasilkan suatu bahasa. Misalkan: bicara dan berbahasa yaitu, a) Secara dalam menyampaikan isi pikirannya
memiliki kemampuan kognitif yang menyampaikan isi pikiran atau pendapat kognitif mereka dapat berada dalam karena penggunaan artikulasi yang
baik bahkan berbakat, b) Secara secara verbal, b) Bahasa reseptif rentang tingkat kemampuan kognisi yang salah, menyebabkan orang lain tidak
akademis apabila ia tidak mengalami mengacu pada kemampuan individu tinggi hingga yang terbelakang, b) Secara dapat memahaminya. Keadaan ini
keterbatasan secara kognitif maka ia memahami suatu bahasa. Misalkan: akademik, pada anak usia dini yang membuat anak merasa terisolasi
dapat memperlihatkan hasil belajar orang yang mengerti bahasa asing tetapi dituntut untuk dapat mengekspresikan oleh lingkungannya. Tingkah lakunya
yang baik asalkan lingkungan sekitar ia tidak dapat berbicara dalam bahasa hasil pikirannya secara verbal maka anak seringkali tidak sesuai dengan tuntutan
memberikan dukungan yang penuh asing tersebut. akan mengalami kesulitan. lingkungan.
dengan alat-alat bantu yang memadai,
c) Secara sosial dan emosional anak Misalnya anak batita yang kesulitan
dengan kehilangan kemampuan bicara ketika keinginannya tidak dapat
penglihatan dapat mengalami kesulitan dimengerti oleh orang lain maka batita
untuk mengembangkan keterampilan- tersebut akan berperilaku agresif dan
keterampilan sosial karena ia sulit untuk tingkah laku ini tidak dapat diterima oleh
dapat mengamati, menirukan dan lingkungannya. Dengan bertambahnya
menunjukkan tingkah laku sosial yang usia dari anak dengan gangguan
tepat. bicara dan berbahasa ini apabila tidak
mendapatkan penanganan yang tepat
Agar ketrampilan sosial ini dapat maka ia akan cenderung untuk menjadi
berkembang maka anak-anak tersebut lebih bermasalah dalam berperilaku.
harus mendapatkan instruksi yang
sifatnya sistematis dan langsung yang Apabila orangtua atau guru menemukan
berkaitan dengan aspek-aspek sosial anak dengan gangguan bicara dan
emosional yang harus dilakukan. berbahasa maka mereka harus segera
Dalam berperilaku seringkali terlihat merujuk kepada ahlinya yaitu dokter
kurang matang, merasa terisolasi dan Telinga Hidung dan Tenggorokan
kurang asertif terutama sekali jika dan mengikuti terapi yang disarankan.
lingkungan kurang kondusif. Di samping itu anak harus memahami Beberapa rekomendasi berikut ini dapat
bahasa tersebut yang kemudian dilakukan sebagai strategi pendidik dan
Selain itu ada perilaku stereotip yang digunakan untuk belajar membaca dan sekolah dalam menangani anak dengan
dimunculkan seperti mengerjapkan menulis. gangguan bicara dan bahasa (Ormrod,
mata, menjentikan jari, menggoyangkan 2009 : 241):
badan atau kepala, atau menggeliatkan Penyebab terjadinya gangguan bicara Diketahui bahwa keterampilan berbicara
badan. Hal ini sering muncul dikarenakan dan berbahasa pada anak dapat dilihat dan berbahasa itu akan dipergunakan Doronglah komunikasi lisan yang teratur :
mereka kehilangan stimulasi sensori, dari berbagai faktor yaitu, a) Secara dalam setiap aspek kegiatan sekolah, ajak anak untuk mulai berbicara di depan
terbatasnya gerakan dan aktivitas mereka biologis, dimana masalah itu berkaitan misalnya untuk mempelajari subyek kelas. Hal ini dapat membantu mereka
dilingkungan, kurangnya interaksi sosial. dengan susunan saraf pusat atau struktur matematika, seni, dan kesadaran untuk berlatih bicara dan komunikasi.
dan fungsi dari sistem lain di dalam lingkungan bahkan saat istirahatpun Jadilah pendengar yang sabar, jangan
c. Gangguan Berbicara dan Berbahasa tubuh. Misalkan: langit-langit mulut akan memerlukan bahasa, c) Secara tergoda untuk membantu anak
Menurut IDEA (Individuals with yang tidak sempurna, lidah yang tebal sosial emosional, biasanya anak akan dengan menyelesaikan kalimat yang
Disabilities Education Act) tahun 1997, dan pendek, b) Lingkungan, dimana memiliki masalah juga. Terutama sedang mereka buat. Biarkan mereka
gangguan ini mengacu pada gangguan anak yang mengalami gangguan ini berkaitan dengan konsep diri yang menuangkan pikiran secara mandiri
komunikasi seperti gagap, gangguan dikarena mendapat infeksi telinga yang dimilikinya. Apabila lingkungan banyak dan berikanlah waktu ekstra sebagai
artikulasi, gangguan bahasa, atau berulang yang berakibat mengganggu yang mencemoohkan dirinya maka anak pendengar.
gangguan suara yang berdampak pada pendengarannya atau sampai membuat cenderung akan memiliki konsep diri
hasil pembelajaran seorang anak. ketulian. Hal lain yang juga berkontribusi yang negatif. Mintalah penjelasan ulang (klarifikasi)
Berbahasa dapat diaplikasikan dalam dua adalah penelantaran dan perlakuan salah ketika suatu pesan yang disampaikan
hal yaitu, a) Bahasa ekspresif mengacu pada anak. tidak jelas lalu jelaskan kata-kata yang
72 73
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD
dipahami pendidik dari pernyataan anak fisik ini akan memiliki konsep diri yang menyebabkan terjadinya keterbelakangan
dan minta mereka untuk menjelaskan rendah. mental pada anak.
sisanya. Hal ini juga menjadi indikator
bagi anak mengenai sebaik apa mereka Oleh karena itu harus terus didukung Karakteristik dari anak dengan keterbelakang
berkomunikasi. dan dikembangkan konsep diri yang mental yaitu, a) Secara kognitif anak tersebut
positif pada anak tersebut, d) Secara sangat berbeda dengan anak normal, dari
d. Gangguan pada Fisik sosial, anak dengan gangguan fisik penggolongan IQ nya saja mereka dapat
Gangguan ini biasanya berpengaruh sangat memerlukan bantuan orang dikategorikan sebagai keterbelakangan
pada gerakan kasar dan gerakan halus lain untuk dapat berinteraksi dengan mental ringan (IQ= 55 – 69), keterbelakangan
dari seseorang. Gangguan ini bisa bersifat teman sebayanya. Mereka memerlukan mental sedang (IQ = 40 -54), keterbelakangan
ringan hingga yang berat. Penyebab dari akses yang sesuai sehingga gangguan mental berat (IQ = 25 – 39), keterbelakangan
gangguan fisik ini dapat dibagi menjadi fisik yang dimilikinya tidak terhambat, mental sangat berat (IQ = di bawah 25), b)
tiga yaitu, a)Kelainan bawaan yang e) Secara fisik dan medis, anak dengan Dengan derajat keterbelakang mental yang
menyebabkan terjadinya telapak kaki gangguan ini akan memiliki kondisi berbeda itu maka tingkatan dari layanan
rata, jumlah anggota tubuh yang tidak fisik dan medis yang berbeda dengan dukungan buat merekapun menjadi berbeda
lengkap atau berlebih, b)Penyakit seperti anak secara umum dan memerlukan pula (tabel terlampir). Kemampuan memori,
poliomyelitis, TBC tulang, c)Penyebab perhatian yang khusus. menggeneralisasi, motivasi, bahasa dan
lain seperti gangguan neurologis dan keterampilan akademisnya menjadi terbatas.
lingkungan, yang menyebabkan cerebral 2. Anak dengan Gangguan Perkembangan
palsy, spina bifida, amputasi, retak atau Mental Kemudian, c) Secara sosial, banyak anak
terbakar. American Association on Mental Retardation dengan keterbelakangan mental mengalami
mendefinisikan anak dengan keterbelakang kesulitan dalam menjalin hubungan dengan
Karakteristik anak dengan gangguan fisik mental adalah anak-anak yang memiliki orang lain, d) Perilaku beradaptasi pun ada
yaitu, a) Secara kognitif dan akademik, fungsi intelektual di bawah rata-rata secara mengalami gangguan terutama dalam hal
anak dengan gangguan fisik akan bermakna, terlihat memiliki kesulitan dalam komunikasi, merawat diri sendiri, keterampilan
memiliki fungsi kognitif dengan rentang perilaku adaptif yang dimunculkan melalui sosial, kehidupan sehari-hari, menikmati
dari yang rendah hingga yang tinggi. kesulitan membuat konsep, keterampilan waktu senggang, kesehatan dan keselamatan,
Sehingga anak-anak yang mengalami sosial dan praktik perilaku adaptif dan terjadi kemampuan mengarahkan diri, fungsi
gangguan fisik namun memiliki pada rentang usia perkembangannya yaitu di akademis, dan keterlibatan dimasyarakat,
kemampuan kognitif yang baik maka bawah 18 tahun. e) Secara emosional, mereka seringkali
ia akan dapat berkembang dengan terperosok dalam kondisi kesepian, depresi,
baik, asalkan gangguan fisiknya dapat Penyebab terjadinya keterbelakangan f) Secara fisik dan medis, biasanya tidak ada
ditangani dengan baik. mental ini antara lain, a) Saat prenatal, kondisi fisik dan medis yang sangat berbeda
biasanya dikarenakan adanya abnormalitas dengan anak kebanyakan.
Misalkan anak yang tidak memiliki dari kromosom. Contohnya adalah Down
kaki yang lengkap namun pintar Syndrome, Fragile X Syndrome, Prader- 3. Anak dengan Gangguan Emosional dan
ia dapat masuk sekolah dimana Willi syndrome, Fetal alcohol syndrome, Spektrum Autisma
sekolah itu memberikan fasilitas yang Phenylketonuria, Toxoplasmosis, b) Saat Anak dengan gangguan emosional dan
cukup sehingga anak tersebut tidak Perinatal, biasanya terjadi selama atau seketika spektrum autisma masuk dalam kriteria
memperoleh kesulitan mengakses setelah anak lahir. Anak yang lahir prematur anak berkebutuhan khusus. Gangguan ini
kelas dan ruang-ruang lainnya, b) dengan berat badan sangat kecil, kekurangan dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu
Secara perilaku, anak dapat terganggu oksigen pada waktu lahir, penggunaan alat perilaku eksternal (ke dalam) dan perilaku
apabila gangguan yang dimilikinya bantu seperti forcep yang kurang tepat, c) internal (ke dalam). Perilaku keluar, memiliki
itu menghambat gerakan, interaksi Post natal, bisa saja ketika selama kehamilan pengaruh langsung ataupun tidak langsung
dengan orang lain. Sehingga anak dan saat kelahiran anak tidak mengalami contohnya agresi, suka melawan, mencuri,
perlu mendapat keterampilan untuk gangguan apa-apa namun setelah itu anak dan kurangnya kontrol diri.
mengkomunikasikan apa yang diinginkan terjangkit encephalitis, keracunan timbal
dan diperlukannya, c)Secara emosional, dan kerusakan otak maka kondisi ini dapat Perilaku kedalam mempengaruhi anak
pada umumnya anak dengan gangguan yang mengalami gangguan ini contohnya
74 75
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD
76 77
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD
Mereka cenderung menghindari situasi ramai Anak autis tidak memiliki perhatian untuk ketika meng¬ekspresikan perasaannya atau dari APA (American Psychiatric Association)
atau berisik semacam ini. Selain mengalami berkomunikasi atau tidak ingin berkomunikasi merasakan perasaan orang lain, seperti: tahun 2000 yang berfokus pada kemampuan
gangguan ineraksi, komunikasi, dan perilaku, untuk tujuan sosial. Bahkan, 50% anak dengan menggelengkan kepala, melambaikan tangan, komunikasi, interaksi sosial, serta pola-pola
anak dengan spektrum autisma juga memiliki spektrum autisma berpikir untuk menutup mengangkat alis, dan sebagainya. Tidak tingkah laku repetitif dan stereotip. Perilaku¬-
karakteristik-karakteristik tambahan, yaitu: mulut, atau tidak menggunakan bahasa sama menunjuk atau memakai gerakan tubuh untuk perilaku tersebut muncul sebelum usia tiga
gangguan dalam kognisi, persepsi sensori, sekali (Hallahan & Kauffman, 2006, dalam menyampaikan keinginannya, melainkan tahun. Akan tetapi, gambar berikut dapat
motorik, afeksi atau mood, tingkah laku agresif Frieda, 2009). mengambil tangan orang tuanya untuk dijadikan acuan untuk mengenali anak dengan
dan berbahaya, serta gangguan tidur dan mengambil objek yang dimaksud. spektrum autisma.
makan (Hallahan & Kauffman, 2006, dalam Gumaman yang biasanya muncul sebelum
Frieda, 2009). anak dapat berkata-kata mungkin tidak Perilaku anak autis biasanya bersifat repetitif Penyebab Autisme sampai saat ini, para
nampak pada anak autis. Mereka yang (pengulangan), misalnya: tingkah laku ilmuwan belum secara pasti mengetahui apa
Ciri-ciri gejala adanya gangguan spektrum berbicara mengalami abnormalitas dalam motorik ritual seperti berputar-putar dengan yang salah pada otak anak dengan spektrum
autisma pada anak, yang dapat dideteksi intonasi, rate, volume, dan isi bahasa. Misalnya, cepat (twirling), memutar-mutar objek, autisma, tetapi yang pasti, penyebabnya lebih
sejak dini, adalah sebagai berikut susah berbicara seperti robot, echolalia,mengulang- mengepak¬ngepakan tangan (flapping), kepada neurobiologis, bukan interpersonal
adanya interaksi sosial, tidak menunjukkan ulang apa yang didengar; reverse pronouns; bergerak maju mundur atau kin kanan (National Research Council, 2001; Strock,
rasa senang ketika diangkat atau dipeluk, sulit menggunakan bahasa dalam interaksi (rocking). Asyik sendiri atau preokupasi dengan 2004 dalam Hallahan & Kauffman, 2006).
merasa takut, menangis atau marah, tidak sosial karena mereka tidak sadar terhadap objek dan memiliki rentang minat yang
menunjukkan perbedaan respon ketika reaksi pendengarnya.Sering tidak memahami terbatas, misalnya berjam-
berhadapan dengan orangtua, saudara ucapan yang ditujukan kepada mereka. jam bermain dengan
kandung atau guru dengan orang asing, satu objek saja. Sering
enggan berinteraksi secara aktif dengan orang Sulit memahami bahwa satu kata mungkin memaksa orang tua untuk
lain. Ia tidak berminat pada orang, melainkan memiliki banyak arti. Menggunakan kata-kata mengulang suatu kata atau
asyik sendiri dengan benda-benda dan lebih yang aneh atau kiasan, seperti seorang anak potongan kata. Mungkin
senang menyendiri, tidak tersenyum pada yang berkata “..sembilan” setiap kali melihat sulit dipisahkan dari suatu
situasi sosial, tetapi tersenyum atau tertawa kereta api.Terus mengulangi pertanyaan benda yang tidak lazim dan
ketika tidak ada sesuatu yang lucu, tatapan biarpun telah mengetahui jawabannya atau menolak meninggalkan
mata berbeda, terkadang menghindari kontak memperpanjang pembicaraan mengenai rumah tanpa benda
mata atau melihat sesuatu dari sudut matanya, topik yang is sukai tanpa peduli dengan tersebut, misalnya seorang
tidak senang bermain bersama anak lain, lebih lawan bicaranya. Sering mengulang kata-kata anak laki-¬laki yang selalu
senang bermain sendiri. yang baru saja atau pernah mereka dengar, membawa penghisap debu
tanpa maksud berkomunikasi. Mereka sering kemanapun. Tidak suka
Perbedaan dalam interaksi sosial membuat berbicara pada diri sendiri atau mengulangi dengan perubahan yang
kelekatan yang biasanya terbentuk dengan potongan kata atau cuplikan lagu dari iklan di ada di lingkungan atau
orangtua atau persahabatan dengan teman televisi dan mengucapkannya di muka orang perubahan rutinitas.
sebaya menjadi berbeda atau bahkan tidak lain dalam suasana yang tidak sesuai.
ada. Meskipun mereka berminat untuk Identifikasi Anak dengan
menjalin hubungan dengan teman, seringkali Contoh kasus : seorang guru memangku anak Spektrum Autisma
terdapat hambatan karena mereka tidak sambil berkata : “Ibu Santi sakit, Anto! Sayang sampai saat ini dapat
rnampu memahami aturan-aturan yang dong ibu Santinya!”. Kemudian Anto langsung dilakukan, namun tidak
berlaku di dalam interaksi sosial. Kurangnya menirukan, “Sayang Ibu Santi”. Setelah itu, ada tes diagnosa autisma
kesadaran sosial ini mungkin menyebabkan sampai sebelum pulang, Anto terus berucap yang dapat digunakan
mereka tidak mampu memahami ekspresi “Sayang Ibu Santi”. (Issom, 2005, hal. 35-36. secara universal, karena
wajah orang lain maupun mengekspresikan Hasil Observasi disuatu Taman Latihan dan kekhususan masing-masing
perasaannya sendiri baik dalam bentuk Pendidikan Anak Autistik dan Anak dengan anak dengan autisma.
vokal maupun ekspresi wajah. Kondisi Kesulitan Belajar, dalam Frieda, 2009 ). Oleh karena itulah, maka
tersebut menyebabkan anak autis tidak dapat kita memberikan sebutan
berempati. Tingkah laku individu autis seperti Gangguan dalam komunikasi non verbal, anak dengan spektrum
itu terkadang membuat kesan bahwa mereka misalnya tidak menggunakan gerakan tubuh autisma. Biasanya, psikiatri
tidak ingin berteman. dalam berkomunikasi selayaknya orang lain menggunakan kriteria
78 79
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD
4. Anak dengan Masalah Perkembangan Menghindari, enggan dan mengalami a. Selalu dalam keadaan ‘siap gerak’ atau 5. Anak dengan Cerdas Istimewa Berbakat
Kognitif kesulitan melaksanakan tugas- tugas aktivitas seperti digerakkan oleh mesin Istimewa
Menurut IDEA dikatakan anak dengan yang membutuhkan ketekunan yang b. Tidak bisa duduk diam Definisi menurut IDEA adalah anak yang
masalah perkembangan kognitif adalah berkesinambungan, b) Sering menghilangkan c. Mudah terangsang dan impulsif memiliki kemampuan yang melebihi dari
anak yang mengalami gangguan di satu benda-benda yang diperlukan untuk menye- d. Sulit dikendalikan kemampuan orang lain pada umumnya
atau lebih proses dasar psikologi termasuk, lesaikan tugas atau kegiatan lain, c) Sering sulit e. Sering berbicara berlebihan dan mampu untuk menunjukkan hasil kerja
memahami dan menggunakan bahasa mempertahankan dan memusatkan perhatian f. Sering menimbulkan kegaduhan pada yang sangat tinggi. Cerdas istimewa berbakat
(verbal dan tulisan), yang berdampak pada pada waktu melaksanakan tugas atau kegiatan waktu melakukan sesuatu atau bermain istimewa ini dapat dilihat dari berbagai area
kemampuan mendengar, berfikir, berbicara, bermain (perhatian mudah teralih), d) Seperti g. Mudah mengalami kecelakaan seperti: kemampuan intelektual secara
membaca, menulis, mengeja dan kalkulasi tidak mendengarkan pada waktu diajak h. Barang-barang dan alat bermain yang umum, akademis yang khusus, berfikir kreatif,
matematika. Termasuk juga gangguan berbicara secara langsung. dipakai sering rusak kepemimpinan, seni, dan psikomotor. Seorang
persepsi, kerusakan otak, fungsi minimal i. Sering melontarkan jawaban sebelum anak dapat dikatakan berbakat apabila ia
otak, disleksia, dan aphasia. Penyebab Kemudian, e) Mengalami kesulitan selesai ditanyakan memiliki kemampuan yang di atas rata-rata,
terjadinya masalah perkembangan kognitif berkonsentrasi di dalam kelas, f) Sering sulit j. Meninggalkan tempat duduk di kelas memiliki komitmen terhadap tugas yang tinggi
pada seorang anak adalah, a) Faktor fisiologis, mengatur tugas dan kegiatan-kegiatan, g) atau situasi lain dimana anak sebenarnya dan juga kreatif.
seperti kerusakan otak, keturunan, dan ketidak Pelupa dengan kegiatan sehari-hari, h) Pada diharapkan untuk dapat duduk tenang
seimbangan proses kimia dalam tubuh, b) waktu melaksanakan tugas, tampak sering k. Sulit menunggu giliran Karakteristik yang dimiliki oleh anak berbakat
Faktor lingkungan, gizi yang buruk, keracunan, melamun atau ‘bengong’, i) Tidak mampu l. Sering memaksakan diri terhadap orang adalah:
kemiskinan. mengikuti perintah atau gagal menyelesaikan lain a. Secara kognitif. Anak-anak berbakat
tugas sekolah (bukan disebabkan tingkah m. Perilaku agresif, mudah overstimulasi secara umum memiliki kemampuan dalam
Karakteristik dari anak dengan masalah laku/sikap menentang atau kegagalan untuk n. Tidak matang secara social memanipulasi dan memahami simbol
perkembangan kognitif adalah a) Berkaitan memahami petunjuk, j) Sering mencari o. Rendah harga diri dan sangat mudah abstrak, konsentrasi dan ingatan yang baik,
dengan atensi, persepsi, gangguan memori, alasan untuk berhenti sejenak pada waktu frustrasi perkembangan bahasa yang lebih awal dari
proses informasinya, b) Secara akademik, melaksanakan tugas, k) Mengerjakan tugas- pada anak-anak seusianya, rasa ingin tahu
bermasalah pada kegiatan membaca, tugas secara sembarangan. Tidak semua symptom-symptom di atas yang tinggi, minat yang beragam, lebih suka
menulis, matematika dan berbahasa verbal, muncul pada setiap anak yang mengalami belajar dan bekerja secara mandiri, serta
c) Secara sosial dan emosional, umumnya Dalam lingkup anak berkebutuhan khusus gangguan tersebut, dan dengan derajat memunculkan ide-ide yang original
memiliki harga diri yang rendah karena juga dikenal istilah Attention-Deficit keparahan yang berbeda. Setiap anak itu b. Secara akademis, mereka sangat
dianggap sebagai anak yang tidak mampu, c) Hyperactivity Disorder (ADHD) yang secara adalah unik dan memperlihatkan kombinasi termotivasi untuk belajar di area-area
Secara perilaku, mereka menjadi sulit untuk umum dapat diidentifikasi dari tiga hal, yang berbeda dalam perilaku, kebisaan, dimana menjadi minat mereka. Namun
mengendalikan gerak tubuhnya, tidak mau yaitu tidak perhatian (inattention), hiperaktif, kelemahan, minat, bakat dan keterampilan. mereka bisa kehilangan motivasinya apabila
duduk diam, berbicara terus, melakukan agresi dan impulsif. Tidak perhatian berarti anak Penting untuk diketahui bahwa perilaku- dihadapkan pada area yang tidak mereka
fisik dan verbal. mengalami kesulitan memusatkan dan perilaku di atas itu adalah normal terjadi pada minati
mempertahankan perhatian terhadap tugas anak-anak untuk derajat keparahan tertentu c. Secara sosial emosional, mereka terlihat
Proses identifikasi yang dapat dilakukan, yang diberikan sehingga perhatiannya mudah pada tahapan perkembangan tertentu juga. sebagai anak yang idealis, perfeksionis dan
apabila ditemukan anak dengan ciri-ciri seperti teralihkan. Hiperaktif berarti anak tampak kepekaan terhadap rasa keadilan, Selalu
yang telah diuraikan di atas, maka orangtua memiliki energi yang besar sekali sehingga Contoh: adalah normal jika anak kecil itu terlihat bersemangat, memiliki komitmen
atau guru harus segera membawa ke ahlinya cenderung mudah gelisah dan sulit untuk masih mengalami kesulitan untuk menunggu yang tinggi, dan peka terhadap seni.
agar mendapat penanganan yang lebih tepat. bersikap tenang dalam mengerjakan suatu giliran, rentang perhatiannya pendek, dan tidak
Semakin dini penanganannya maka semakin aktivitas. dapat duduk tenang untuk waktu yang lama. Untuk mengetahui cerdas istimewa berbakat
besar kemungkinan anak untuk tumbuh Namun, ketika anak memunculkan perilaku- istimewa seorang anak maka ia harus
dan bekembang seperti anak normal pada Impulsif berarti anak cenderung mengalami perilaku itu secara berlebihan sehingga tidak mengikuti serangkaian evaluasi yang dilakukan
umumnya. kesulitan mencegah perilaku yang tidak sesuai dengan tahapan perkembangan di oleh psikolog, dan apabila anak tersebut
sesuai seperti berbicara secara spontan tanpa usianya maka dapat kita katakan bahwa anak memang dikategorikan sebagai anak berbakat
Salah satu masalah perkembangan kognitif dipikirkan terlebih dulu atau terlibat dalam itu berada dalam kesulitan atau bermasalah. maka ia harus memperoleh pendidikan yang
yang banyak muncul adalah gangguan perilaku yang destruktif (Omrod, 2009 : 238). Dengan demikian anak memerlukan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
kesulitan pemusatan perhatian. Ciri- Ciri-ciri anak Hiperaktifitas dan Impulsifitas pertolongan dan intervensi. agar dapat berkembang dengan optimal.
ciri dari anak yang mengalami kesulitan adalah : Perlu strategi tertentu dalam menangani
pemusatan perhatian tersebut adalah a) anak dengan cerdas istimewa dan berbakat
80 81
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD
istimewa sebab kesalahan penanganan dapat otot yang dialami oleh anak. Pada umumnya, b. Memberikan perintah sederhana yang d. Terapi dengan sentuhan tangan dan
berimplikasi negatif bagi kemampuannya. CP dapat mengakibatkan gangguan gerakan singkat, jelas, dan konsisten dan jika tekanan yang ringan pada syaraf pusat akan
yang terkait dengan refleks berlebihan atau dilakukan misalnya, lihat!, masukkan!, ikuti!, memperbaiki metabolisme tubuhnya.
Strategi yang dapat dilakukan antara lain kekakuan, postur tubuh yang abnormal, dan lainnya.
(Ormrod, 2009 : 259) : gerakan yang terkendali, dan terjadinya cacat c. Pendidik dapat menggunakan peragaan D. Rangkuman
a. Berikan tugas-tugas mandiri (tugas-tugas intelektual. untuk memberikan perintah kepada anak. Anak berkebutuhan khusus memerlukan
yang disesuaikan dengan kemampuan Misalnya menirukan gerakan motorik pendidikan dan layanan yang khusus agar
anak) : sesuaikan tugas dengan hal yang Penanganan yang dapat dilakukan pada anak kasar, menyebutkan benda yang memiliki potensi kemanusiaan yang mereka miliki
menjadi minat dan kemampuan utama CP disesuaikan dengan usianya dan berat/ kesamaan bentuk dan warna. dapat berkembang. Anak berkebutuhan
anak. ringan penyakitnya serta memunculkan d. Reward yang diberikan kepada anak khusus sudah jelas tampak berbeda dengan
b. Bentuklah kelompok belajar yang potensi yang dimiliki anak, antara lain sebagai hendaknya berupa aktivitas yang positif, anak pada umumnya seperti, adanya
berisikan anak yang memiliki minat berikut : seperti pemberian makanan (rendah kalori keterbelakangan mental, ketidakmampuan
dan kemampuan yang berupa 1. Terapi fisik sangat penting untuk menjaga dan gula), pelukan, ciuman dan pujian. belajar atau gangguan atensi, gangguan
mengelompokkan anak dengan minat dan otot, struktur tulang, dan mencegah emosi atau perilaku, hambatan fisik,
kemampuan serupa memungkinkan untuk dislokasi sendi. Misalnya berlatih berjalan c. Penanganan Anak dengan Gangguan hambatan berkomunikasi, autisma, hambatan
mengkaji suatu permasalahan secara lebih dan duduk sendiri. ADHD pendengaran, hambatan penglihatan atau
mendalam dan analisis yang lebih tajam 2. Terapi okupasi untuk memaksimalkan Penanganan dan optimalisasi potensi yang keberbakatan dan kecerdasan istimewa. Hal ini
c. Ajarkan keterampilan kognitif yang fungsi otot mereka, beradaptasi dengan dimiliki anak ADHD adalah sebagai berikut : memerlukan perlakuan yang berbeda untuk
kompleks dalam konteks mata pelajaran keterbatasan mereka dan hidup semandiri a. Berikan kesempatan bagi anak untuk setiap jenis ABK sesuai dengan kebutuhan dan
tertentu : kreativitas dalam menulis, mungkin dan berfokus pada sensori anak. memberi tanggapan/ pendapat secara lisan kemampuannya.
keterampilan bernalar atau memecahkan Misalnya dengan melakukan kegiatan b. Buang energinya terlebih dahulu dengan
masalah akan berimplikasi positif terhadap dengan membedakan pasir halus dan kasar, bermain trampolin Karakteristik yang dimiliki tiap jenis ABK
kognitif anak benda tajam dan tumpul, menggenggam c. Lakukan peluk beruang harus diketahui oleh pendidik sebagai acuan
d. Berikan kesempatan untuk melakukan benda, dan bermain puzzle. d. Lakukan sandwich untuk memaksimalkan kemampuan yang
kajian secara mandiri tentang suatu topik 3. Terapi wicara yang dapat membantu e. Memberikan pijatan di area sensitif dimiliki anak tersebut. Kekhususan yang
: motivasi yang tinggi serta strategi belajar mengendalikan otot-otot mulut dan (punggung) dikaitkan dengan perbedaan cara belajar
yang lebih efektif memungkinkan anak rahangnya serta membantu mereka dalam f)Padukan kegiatan belajar dengan aktivitas tentunya memberikan dampak pada cara
mengelola kemampuannya secara lebih meningkatkan komunikasi. gerak yang sederhana. menginstruksikan yang berbeda dengan anak
maksimal 4. Melatih untuk mengggerakan kaki yang biasa. Kekhususan yang dialami setiap
e. Dorong kemampuan anak untuk dan tangan anak dengan cara merayap d. Penanganan Anak dengan Gangguan anak bisa jadi memiliki penyebab, tingkat
menetapkan sasaran yang tinggi : anak dan merangkaka lalu melatih anak untuk Down Syndrom keparahan, dampak bagi kemajuan pendidikan
berbakat cenderung akan mencapai menghirup oksigen dengan tujuan untuk Penanganan anak dengan gangguan down dan dampak itupun jadi berbeda jika dikaitkan
level prestasi yang tinggi ketika mereka melatih paru-paru agar membesar. syndrom dapat dilakukan sebagai berikut: dengan usia, jenis kelamin dan lingkungan
menetapkan sasaran atau target yang tinggi a. Instruksi yang disampaikan hendaknya hidup anak tersebut masing-masing.
pula b. Penanganan Anak dengan Gangguan diterangkan dalam bentuk nyata dan
f. Carilah sumber daya dari luar : suatu ide Autisme bertahap. Misalnya, untuk mengajarkan
yang baik untuk mendatangkan mentor Penanganan dan penggalian potensi terhadap anak mencuci tangan, maka jelaskan sambil
tamu yang memiliki kapasitas untuk gangguan anak autis dapat dilakukan sebagai mencontohkan bahwa sehabis amakan,
menjelaskan suatu topik khusus di luar berikut : anak harus menutup tempat bekalnya,
kapasitas guru. a. Melatih setiap keterampilan yang lalu masukan kedalam tas, kemudian
dimiliki anak dimulai dari respon yang ajak ke tempat cuci tangan, ajarkan cara
6. Penanganan Praktis Bagi ABK sederhana, misalnya dengan memandang memutar kran, lalu mengelap tangan untuk
a. Penanganan Anak dengan Gangguan orang lain atau kontak mata, misalnya dikeringkan.
Cerebral Palsy merespon terhadap panggilan nama, lalu b. Melatih keterampilan motoriknya dengan
Cerebral Palsy (CP) sering digunakan melanjtukannya dengan memerintahkan cara bermain fungsional seperti melempar
istilah umum untuk mendeskripsikan anak untuk memanggil dan menunjukkan bola, menendang bola, dan menangkap
ketidakmampuan fungsi motorik yang temannya. bola.
diakibatkan oleh kerusakan otak. Jadi, anak c. Melatih anak untuk berbicara dengan
dengan CP adalah suatu masalah koordinasi kata-kata sederhana dan instruksi yang jelas.
82 83
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD
E. Evaluasi
1. Berikut ini adalah macam-macam anak
1. KASUS 1
Jika ada yang sering “tantrum” , mendaftar ke Daftar Pustaka
berkebutuhan khusus kecuali… tempat anda, sedangkan anda merasa belum
a. Anak dengan keterlambatan pernah menangani kasus seperti itu, sementara Alur Mithu and Evans Jennifer. 2005. Early Intervention in Inclusive Education in Mumbai. The
perkembangan hanya lembaga anda yang menyelenggarakan ‘Why’ and the ‘How’. Manual 15. How to Identify Children with Disability. Mumbai: The Spastics
b. Anak dengan IQ 90-110 PAUD di Desa tersebut, sikap apa yang akan anda Society of India. Supported by the Canadian International Development Agency (CIDA).
c. Anak dengan spektrum autisme ambil terhadap anak tersebut Kustawan, D dan Hermawan, B. 2013. Model Implementasi Pendidikan Inklusif Ramah Anak.
d. Anak dengan ADD/ADHD Luxima: Jakarta
2. KASUS 2 Kustawan, D. 2013. Penilaian Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus.
2. Penyebab gangguan bicara dan berbahasa Di tempat anda setelah 1 semester ternyata Luxima: Jakarta
yang berasal dari masalah susunan syaraf ditemukan anak yang hyperaktif. Jika sedang Mangunsong Frieda. 2009. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jilid Kesatu. J
pusat atau struktur dan fungsi dari sistem lain tantrum anda sendiri sebagai gurunya cukup akarta: LPSP3-Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
di dalam tubuh merupakan faktor ... kewalahan. Sampai menjelang perpindahan ke Mangunsong Frieda. 2011. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jilid kedua.
a. Fisiologis semester baru anda belum dapat mengendalikan Jakarta: LPSP3-Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
b. Psikologis anak tersebut. Jika menghadapi situasi seperti ini, Mudjito, dkk. 2012. Pendidikan Inklusif. Baduose Media: Jakarta
c. Biologis apa yang akan anda lakukan? National Early Childhood Specialist Team. 2008. Modul Anak berkebutuhan Khusus.
d. Patologis Jakarta: Depdiknas.
3. KASUS 3 Ormrod, Jeanne Ellis. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga
3. Anak yang mengalami kesulitan pemusatan Di awal tahun ajaran anda sudah menerima anak Rief. Sandra F. -. How To Reach and Teach ADD/ADHD Children. New York: The Center for
perhatian/ADHD (Attention Deficit dengan masalah “hyperaktif”. Ternyata setiap hari Applied Research in Education.
Hyperactivity Disorder) memiliki karakteristik anak tersebut selalu membuat masalah, mencubit Solek, P dan Dewi K. 2013. Dyslexia Today Genius Tomorrow. Dyslexia Association of Indonesia:
sebagai berikut ... temannya hingga menangis, memukul temannya, Bandung
a. Perilaku agresif dan sulit dikendalikan memecahkan kaca jendela, dan banyak ulah Wiyani, N. 2014. Penanganan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus. Ar-ruzz Media:
b. Matang secara sosial lainnya. Akibat ulahnya tersebut ada beberapa Yogyakarta
c. Selalu duduk diam orang tua yang mengeluh karena anaknya merasa
d. Tenang secara emosional terganggu oleh anak tersebut. Beberapa orang tua
meminta anda untuk mengeluarkan anak tersebut.
4. Karakteristik anak yang mengalami Sikap dan tindakan apa yang akan anda lakukan?
gangguan emosional diantaranya ...
a. Memiliki konsep diri yang rendah 4. KASUS 4
b. Adanya hambatan dalam Jika di lokasi anda ada anak yang down syndrome,
mempertahankan hubungan dengan orang sikap dan tindakan apa yang akan anda lakukan
lain untuk membantu anak tersebut dalam kegiatan
c. Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas belajar?
yang melibatkan penalaran abstrak
d. Semuanya benar 5. KASUS 5
Andi adalah seorang anak yang berusia 8 tahun.
5. Asyik sendiri dan terpaku pada satu obyek Dia telah terdaftar selama 2 tahun sebagai siswa di
tertentu merupakan ciri-ciri ABK dengan ... kelompok belajar anda. Berdasarkan informasi dari
a. Gangguan emosional orang tuanya, hasil diagnose dokter menunjukkan
b. Gangguan fisik bahwa kemampuan Andi setara dengan anak usia
c. Autis 3 tahun. Orang tua Andi meminta bantuan anda
d. Gangguan bicara untuk melatih Andi agar siap masuk ke Sekolah
Dasar pada tahun ajaran baru karena usianya
sudah lebih dari 7 tahun. Apa sikap dan tindakan
F. Penugasan
anda menghadapi situasi tersebut?
Peserta dibagi kedalam lima kelompok lalu
dibagikan lembar kerja berupa contoh kasus yang
harus dibahas, dianalisa,dipresentasikan, dan
disimulasikan.
84 85
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 4
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Cara Belajar
Anak Usia Dini
Kegiatan 1
d. Teori biologis, (Karl Groos, dan imajinasi dalam sosiodrama atau pada
Maria Montesori) : menyatakan bahwa saat bermain sendiri. Menurut Freud,
permainan itu mempunyai tugas biologis, melalui bermain dan berfantasi anak
yaitu melatih macam-macam fungsi dapat mengemukakan harapan-harapan
Hakekat Belajar Anak Usia Dini jasmani dan rohani. Waktu-waktu bermain dan konflik serta pengalaman yang tidak
merupakan kesempatan baik bagi anak dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata,
untuk melakukan penyesuaian diri terhadap contoh, anak main perang-perangan
A. Standar Kompetensi lingkunagn hidup itu sendiri. Sarjana William untuk mengekspresikan dirinya, anak yang
Peserta dapat memahami Hakekat Belajar a. Teori Rekreasi (Schaller dan Nazaruz, Stren menyatakan permainan bagi anak meninju boneka dan pura-pura bertarung
Anak Usia Dini melalui bermain 1841 dan 1884). Mereka menyatakan itu sama pentingnya dengan taktik dan untuk menunjukkan kekesalannya.
permainan itu sebagai kesibukan rekreatif, manouvre-manouvre dalam peperangan,
sebagai lawan dari kerja dan keseriusan bagi orang dewasa. Maka anak manusia itu Teori Cognitive-Developmental dari Jean
B. Kompetensi Dasar
hidup. Orang dewasa mencari kegiatan memiliki masa remaja yang dimanfaatkan Piaget, juga mengungkapkan bahwa
Menjelaskan azas-azas pembelajaran anak
bermain-main apabila ia merasa capai dengan bermain-main untuk melatih diri bermain mampu mengaktifkan otak
usia dini
sesudah berkerja atau sesudah melakukan dan memperoleh kegembiraan. anak, mengintegrasikan fungsi belahan
tugas-tugas tertentu. Dengan begitu otak kanan dan kiri secara seimbang
C. Indikator permainan tadi bisa “ me-rekriir ” kembali e. Teori Psikologis Dalam (Alder), menurut dan membentuk struktur syaraf, serta
1. Menjelaskan hakikat bermain menurut para
kesegaran tubuh yang tengah lelah. teori ini, permainan merupakan penampilan mengembangkan pilar-pilar syaraf
ahli
dorongan- dorongan yang tidak disadari pemahaman yang berguna untuk masa
2. Menjelaskan tiga tahapan perkembangan
b. Teori Pemunggahan (Herbert Spencer), pada anaka–anak dan orang dewasa. datang. Berkaitan dengan itu pula otak yang
bermain
permainan disebabkan oleh mengalir Ada dua dorongan yang paling penting aktif adalah kondisi yang sangat baik untuk
3. Menjelaskan fungsi bermain
keluarnya enegi, yaitu tenaga yang belum menurut ialah : dorongan berkuasa, dan menerima pelajaran.
dipakai dan menumpuk apad diri anak itu menurut Freud ialah dorongan seksual atau
D. Uraian Materi menuntut dimanfaatkan atau dipekerjakan. libidi sexualis. Alder berpendapat bahwa, Berdasarkan kajian tersebut maka bermain
1. Hakikat Bermain Sehubungan dengan itu energi tersebut permaina memberikan pemuasann atau sangat penting bagi anak usia dini karena
Bermain pada awalnya belum mendapat “mencair” dan “menunggah” dalam bentuk kompensasi terhadap perasaan- perasaan melalui bermain mengembangkan aspek-
perhatian khusus dari para ahli ilmu permainan.Teori ini disebut juga sebagai diri yang fiktif. Dalam permainan juga bisa aspek perkembangan anak. Aspek tersebut
jiwa, karena terbatasnya pengetahuan teori “kelebihan tenaga” (krachtoverschot- disalurkan perasaan-perasaan yang lemah ialah aspek fisik, sosial emosional dan
tentang psikologi perkembangan anak theorie). Maka permainan merupakan dan perasaan- perasaan rendah hati. kognitif.Bermain mengembangkan aspek
dan kurangnya perhatian mereka pada katup-pengaman bagi energi vital yang fisik/motorik yaitu melalui permainan
perkembangan anak. Salah satu tokoh yang berlebih-lebihan. f. Teori fenomenologis, (Kohnstamm), motorik kasar dan halus, kemampuan
dianggap berjasa untuk meletakkan dasar menyatakan, bahawa permaina merupakan mengontrol anggota tubuh, belajar
tentang bermain adalah Plato, seorang c. Teori atavistis (Stanley Hall) satu, fenomena/gejala yang nyata, yang keseimbangan, kelincahan, koordinasi mata
filsuf Yunani.Plato dianggap sebagai orang dengan pandangannya yang mengandung unsur suasana permainan. dan tangan, dan lain sebagainya. Adapun
pertama yang menyadari dan melihat biogenetis menyatakan bahwa selama Dorongan bermain merupakan dorongan dampak jika anak tumbuh dan berkembang
pentingnya nilai praktis dari bermain. perkembangannya, anak akan mengalami untuk menghayati suasana bermain dengan fisik/motorik yang baik maka
semua fase kemanusiaan. Permainan itu, yakni tidak khusus bertujuan untuk anak akan lebih percaya diri, memiliki rasa
Menurut Plato, anak-anak akan lebih itu merupakan penampilan dari semua mencapai prestasi-prestasi tertentu, akan nyaman, dan memiliki konsep diri yang
mudah mepelajari aritmatika dengan cara faktor hereditas (waris, sifat keturunan): tetapi anak bermain untuk permainan itu positif .Pengembangan aspek fisik motorik
membagikan apel kepada anak-anak. yaitu segala pengalaman jenis manusia sendiri. menjadi salah satu pembentuk aspek sosial
Juga melalui pemberian alat permainan sepanjang sejarah akan diwariskan kepada emosional anak.
miniatur balok-balok kepada anak usia tiga anak keturunannya, mulai dari pengalaman 2. Pentingnya Bermain Untuk Anak Usia Dini
tahun pada akhirnya akan mengantar anak hidup dalam gua-gua, berburu, menangkap Sigmund Freud berdasarkan Teori Aktivitas bermain yang belajar memberikan
tersebut menjadi seorang ahli bangunan. ikan, berperang, bertani, berhuma, Psychoanalytic mengatakan bahwa jalan majemuk pada anak untuk melatih
Hakikat nilai permainan menurut membangun rumah sampai dengan bermain berfungsi untuk mengekspresikan dan belajar berbagai macam keahlian
pandangan beberapa ahli dapat menciptakan kebudayaan dan seterusnya. dorongan implusif sebagai cara untuk dan konsep yang berbeda. Anak merasa
digambarkan sebagai berikut : Semua bentuk ini dihayati oleh anak dalam mengurangi kecemasan yang berlebihan mampu dan sukses jika anak aktif dan
bentuk permainan-permainannya. pada anak. Bentuk kegiatan bermain yang mampu melakukan suatu kegiatan yang
ditunjukan berupa bermain fantasi dan menantang dan kompleks yang belum
88 89
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
pernah ia dapatkan sebelumnya. Oleh a. Mildred Parten (1932) menggunakan jenis mainan yang sama sebagai bermain. Kegiatan bayi hanya
karena itu pendidik seharusnya memberikan Midrer Parten dalam (Santrock, 2009: ataupun melakukan perilaku yang merupakan pengulangan dari hal-
materi yang sesaui, lingkungan belajar 217) mengklasifikasikan tahapan-tahapan sama dengan temannya. Anak bahkan hal yang dilakukan sebelumnya, dan
yang kondusif, tantangan, dan memberikan bermain anak. sudah berada dalam suatu kelompok Piaget menamakannya reproductive
masukan pada anak untuk menuntun anak 1. Unoccupied Play walaupun memang tidak ada interaksi di assimilation.
dalam menerapkan teori dan melakukan Pada tahapan ini, anak terlihat tidak antara mereka. Biasanya mereka mulai
teori tersebut dalam kegiatan praktek. bermain seperti yang umumnya tertarik satu sama lain, namun belum Pada usia 7-11 bulan kegiatan yang
dipahami sebagai kegiatan bermain. Anak merasa nyaman untuk bermain bersama dilakukan anak bukan semata-mata
Menurut Rubin, Fein, & Vandenverg dalam hanya mengamati kejadian di sekitarnya sehingga belum ada satu tujuan yang berupa pengulangan, namun sudah
Hughes ada 5 ciri utama bermain yang yang menarik perhatiannya. Apabila tidak ingin dicapai bersama. Tahapan bermain disertai dengan variasi. Misalnya anak
dapat mengidentifikasikan kegiatan bermain ada hal yang menarik, maka anak akan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak di melihat wajah di balik bantal yang
dan yang bukan bermain : menyibukkan dirinya sendiri. Ia mungkin masa awal sekolah. disingkapkan, anak melakukan terus
a. Bermain didorong oleh motivasi dari hanya berdiri di suatu sudut, melihat dengan berbagai variasinya. Pada usia
dalam diri anak. Anak akan melakukannya ke sekeliling ruangan, atau melakukan 5. Associative Play 18 bulan tampak adanya percobaan-
apabila hal itu memang betul-betul beberapa gerakan tanpa tujuan tertentu. Pada tahapan ini, anak terlibat dalam percobaan aktif pada kegiatan bermain
memuaskan dirinya. Jenis bermain semacam ini hanya interaksi sosial dengan sedikit atau anak. Contohnya anak yang bermain
b. Bermain dipilih secara bebas oleh dilakukan oleh bayi. bahkan tanpa peraturan. Anak sudah dengan kaleng bekas dan sepotong
anak. Jika seorang anak dipaksa untuk mulai melakukan interaksi yang intens kayu, secara tidak sengaja memukul
bermain, sekalipun mungkin dilakukan 2. Solitary Play dan bekerja sama. Sudah ada kesamaan kaleng dari sisi yang berbeda.
dengan cara yang halus, maka aktivitas Pada tahapan ini, anak bermain sendiri tujuan yang ingin dicapai bersama
itu bukan lagi merupakan kegiatan dan tidak berhubungan dengan namun biasanya belum ada peraturan. 2. Symbolic atau Make Belive Play (±2-7
bermain. Kegiatan bermain yang permainan teman-temannya. Anak Misalnya melakukan anak melakukan tahun)
ditugaskan oleh guru kepada murid- asyik sendiri dan menikmati aktivitasnya. permainan kejar-kejaran, namun Symbolic atau Make Belive Play
muridnya, cenderung akan dilakukan Ia tidak memperhatikan hal lain yang seringkali tidak tampak jelas siapa yang merupakan ciri periode pra operasional
oleh anak sebagai suatu pekerjaan, terjadi. Untuk anak-anak, bermain tidak mengejar siapa. yang terjadi antara usia 2-7 tahun
bukan sebagai bermain. selalu seperti aktivitas bermain yang yang ditandai dengan bermain khayal
c. Bermain adalah suatu kegiatan yang dipahami oleh orang dewasa. Ketika 6. Cooperative Play dan bermain pura-pura. Misalnya
menyenangkan. Anak merasa gembira ia merasa antusias dan tertarik akan Pada tahapan ini, anak memiliki menggunakan sapu sebagai kuda-
dan bahagia dalam melakukan aktivitas sesuatu, saat itulah anak disebut bermain, interaksi sosial yang teratur. Kerja sama kudaan, menganggap sobekan kertas
bermain tersebut, tidak menjadi tegang walaupun mungkin anak hanya sekedar atau pembagian tugas/peran dalam sebagai uang.Bermain simbolik juga
atau stress. Biasanya ditandai dengan menggoyangkan badan, menggerakkan permainan sudah mulai diterapkan berfungsi untuk mengasimilasikan dan
tertawa dan komunikasi yang hidup. jari-jarinya, dll. Pada tahapan ini, anak untuk mencapai satu tujuan tertentu. mengkonsilidasikan (menggabungkan)
d. Bermain tidak selalu harus belum menunjukkan antusiasmenya Misalnya, bermain sekolah-sekolahan, pengalaman emosional anak.
menggambarkan hal yang sebenarnya. kepada lingkungan sekitar, khususnya membangun rumah-rumahan, dll.
Khususnya pada anak usia prasekolah orang lain. Tipe permainan ini yang mendorong 3. Social Play Games with Rules (±8
sering dikaitkan dengan fantasi atau timbulnya kompetisi dan kerja sama tahun-11 tahun)
imajinasi mereka. Anak mampu 3. Onlooker Play anak. Dalam bermain tahap yang tertinggi,
membangun suatu dunia yang terbuka Pada tahapan ini, anak melihat atau penggunaan simbol lebih banyak
bagi berbagai kemungkinan yang ada, memperhatikan anak lain yang b. Jean Piaget (1962) diwarnai oleh nalar, logika yang bersifat
sesuai dengan mimpi-mimpi indah serta sedang bermain. Anak-anak mulai Sejalan dengan perkembangan kognisi obyektif, sejak usia 8-11 tahun anak lebih
kreativitas mereka yang kaya. memperhatikan lingkungannya. atau daya pikir anak, Jean Piaget banyak terlibat dalam kegiatan games
e. Bermain senantiasa melibatkan peran Disinilah anak mulai mengembangkan mengemukakan tahapan bermain sebagai with rulers. Kegiatan anak lebih banyak
aktif anak, baik secara fisik, psikologis, kemampuannya untuk memahami berikut: dikendalikan oleh aturan permainan.
maupun keduanya sekaligus. bahwa dirinya adalah bagian dari 1. Sensory Motor Play (± ¾ bulan ¬1/2
lingkungan. tahun) 4. Games With Rules & Sports (11 tahun
3. Tahapan perkembangan bermain Bermain dimulai pada periode keatas)
Secara umum tahapan-tahapan bermain 4. Parallel Play perkembangan kognitif sensori motor, Olah raga adalah kegiatan bermain yang
menurut pendapat para ahli anak usia dini Pada tahapan ini, anak bermain terpisah sebelum usia 3-4 bulan, gerakan atau menyenangkan dan dinikmati anak-anak,
adalah sebagai berikut : dengan teman-temannya namun kegiatan anak belum dapat dikategorikan walaupun aturannya jauh lebih ketat dan
90 91
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
diberlakukan secara kaku dibandingkan Biasanya lamunan atau khayalannya 4. Permainan dengan peraturan (Games
dengan permainan yang tergolong mengenai perlakuan kurang adil dari with Rules)
games seperti kartu. Karena bukan hanya orang lain. Kegiatan jenis ini umumnya sudah
rasa senang saja yang menjadi tujuan, dapat dilakukan anak usia 6-11 tahun.
tetapi ada suatu hasil akhir tertentu d. Ruben, Fein, Vandenberg (1983) dan Dalam kegiatan bermain ini, anak sudah
seperti ingin menang, memperoleh hasil Smilansky (1968) memahami dan bersedia mematuhi
kerja yang baik. Pendapat Rubin, Fein, Vandenberg aturan permainan. Aturan permainan
dalam (Mursalin, 2011) dan Smilansky pada awalhya diikuti anak berdasarkan
c. Elizabeth Hurlock (1981) dalam (Bergen & Fromberg, 2006: yang diajarkan orang lain. Lambat laun
Menurut Hurlock dalam (Mursalin, 2011) 42) mengemukakan bahwa tahapan anak memahami bahwa aturan itu dapat
menyatakan bahwa tahapan bermain terdiri perkembangan bermain kognitif anak dan boleh diubah sesuai kesepakatan
dari empat tahapan yaitu : adalah sebagai berikut: orang yang terlibat dalam permaina,
1. Tahap Penjelajahan (Exploartory stage) 1. Bermain Fungsional (Functional Play) asalkan tidak terlalu menyimpang jauh
Ciri khasnya adalah berupa kegiatan Bermain seperti ini biasanya tampak dari aturan umumnya. Misalnya: main
mengenai obyek atau orang pada anak berusia 1-2 tahunan berupa kasti, galah asin atau gobak sodor, ular
lain, mencoba menjangkau atau gerakan yang bersifat sederhana dan tangga, monopoli, kartu, bermain tali dan
meraih benda disekelilingnya lalu berulang-ulang.Kegiatan bermain ini semacamnya.
mengamatinya. dapat dilakukan dengan atau tanpa alat
permainan. Misalnya: berlari-lari sekeliling 4. Tahapan Perkembangan Ditinjau dari Alat
2. Tahap Mainan (Toy Stage) ruang tamu, mendorong dan menarik Permainan
Tahap ini mancapai puncaknya pada mobil-mobilan, mengolah lilin atau Menurut Hillary Hettinger Steiner dalam
usia 5-6 tahun. Antara usia 2-3 tahun tanah liat tanpa maksud untuk membuat artikel Parents Magazine (2013) terdapat
anak biasanya hanya mengamati alat bentuk tertentu dan yang semacamnya. tahapan-tahapan bermain ditinjau dari alat
permainannya. Mereka pikir benda permainannya, yaitu :
mainannya dapat makan, berbicara, 2. Bermain Bangun Membangun
merasa sakit dan sebagainya.Contohnya (Constructive Play)
yaitu bermain dengan boneka dan Bermain membangun sudah dapat ALAT PERMAINAN USIA KETERANGAN
mengajaknya bercakap atau bermain terlihat pada anak berusia 3-6 tahun.
Bola 6 Bulan Bayi akan terkagum-kagum memandangi bola. Bayi juga suka
seperti layaknya teman bermainnya. Dalam kegiatan bermain ini anak
memegang dan merasakan permukaan bola, jadi pilih saja bola
membentuk sesuatu, menciptakan
dengan tekstur menarik seperti bordir atau label.
3. Tahap Bermain (Play Stage) bangunan tertentu dengan alat
12 Bulan Anak bisa duduk di lantai dan mendorong bola ke depan-ke
Biasanya terjadi bersamaan dengan permainan yang tersedia. Misalnya:
belakang bersama Anda. Anak mungkin juga sudah bisa melempar
mulai masuknya anak ke sekolah Dasar. membuat rumah-rumahan dengan balok
bola, meski tanpa target dan tujuan.
Pada masa ini jenis permainan anak kayu atau potongan lego, menggambar,
18 Bulan Anak sudah semakin mahir dan bertenaga melempar dengan dua
semakin bertambah banyak, karena itu menyusun kepingan-kepingan kayu
tangan dan menikmati saat mengoper bola ke arah kita.
tahap ini dinamakan tahap bermain. Anak bergambar dan yang semacamnya.
2 Tahun Anak sudah semakin “menguasai lapangan”, bisa menendang dan
bermain dengan alat permainan yang
menggiring bola dengan kedua kakinya. Berkat tubuh kecilnya,
lama kelamaan berkembang menjadi 3. Bermain Pura-pura (Make-believe Play)
anak mudah menguasai teknik dasar permainan sepak bola.
games, olah raga, dan bentuk permainan Kegiatan bermain pura-pura mulai
3 Tahun Akhirnya, anak dapat menangkap bola besar. Beberapa anak
lain yang dilakukan juga oleh orang banyak dilakukan anak berusia 3-7
bahkan bisa menendang bola dan mencetak gol.
dewasa. tahun.Dalam bermain pura-pura
Balok Kayu 6 Bulan Bayi suka mengigit balok, tapi mereka juga membenturkannya dan
anak menirukan kegiatan orang yang
senang memegangnya.
4. Tahap Melamun (Daydream Stage) pernah dijumpainya dalam kehidupan
Tahap ini diawali saat anak mendekati sehari-hari.Dapat juga anak melakukan 12 Bulan Anak sadar bahwa dia bisa membuat bunyi dengan membenturkan
masa puber.Saat ini anak sudah mulai peran imajinatif memainkan tokoh dua balok bersamaan. Anak juga bisa menghancurkan ‘mahakarya’
kurang berminat terhadap kegiatan yang dikenalnya melalui film kartun yang orang dewasa bangun dari balok-balok kayu.
bermain yang tadinya mereka sukai dan atau dongeng. Misalnya: main rumah- 18 Bulan Anak sudah bisa menumpukkan dua atau tiga balok dengan
mulai banyak menghabiskan waktunya rumahan, polisi dan penjahat, jadi seimbang.
untuk melamun atau berkhayal. batman atau ksatria baja hitam.
92 93
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
Balok Kayu 2 Tahun Tubuhnya sudah lebih tinggi dan koordinasinya meningkat. Instrumen Musik 6 Bulan Jika kita memiliki drum mainan, bayi akan sangat senang
Anak bisa menyusun empat sampai tujuh balok. Dia juga bisa memukulnya tanpa tujuan.
memisahkan bentuk berdasarkan warna dan mengkhayalkan balok 12 Bulan Dia menganggukkan kepala setiap kali mendengar bunyi perkusi
sebagai benda lain, seperti mobil atau kapal. drum, xylophone, atau panci dan wajan.
3 Tahun Lebih banyak bentuk yang bisa disusun. Anak dapat membangun 18 Bulan Anak suka bertepuk tangan mengikuti musik, tapi jangan harap
struktur yang menyerupai benda-benda nyata, seperti benteng, dia bisa mengikuti irama. Dia juga mulai tertarik memukul-mukul
jembatan, dan terowongan. tongkat atau menggoyangkan tamborin.
Krayon 6 Bulan Bayi masih terlalu kecil untuk bermain dengan krayon. 2 Tahun Tekan tuts piano, petik gitar, atau tabuh drum, anak akan menirukan
12 Bulan Anak bisa memegang krayon besar dalam genggamannya dan orang dewasa memainkan berbagai jenis alat musik.
menggambar acak. 3 Tahun Jika anak menyukai musik, dia akan menikmati meniup alat musik
18 Bulan Ketika anak melihat orang dewasa menggambar, dia akan tiup, seperti seruling atau harmonika.
mengikutinya.
2 Tahun Anak menikmati duduk bersama satu set krayon dan kertas lalu
mulai menggambar. Fungsi bermain E. Rangkuman
3 Tahun Anak sudah dapa membuat bentuk lingkaran, silang, bujur sangkar, Fungsi bermain menurut Hartley, Frank, dan Terdapat beberapa terori tentang bermain
dan menggambar “orang” dengan satu atau lebih anggota badan. Goldenson dalam (Moeslichatoen) ada 8 yaitu :Teori Rekreasi (Schallerdan Nazaruz,
Mulai usia 3 tahun, anak mengenal tiga atau empat warna, dan fungsi bermain bagi anak yaitu : Teori Pemunggahan (Herbert Spencer),
mungkin sudah bisa membuat huruf-huruf kapital. 1. Memainkan apa yang dilakukan oleh Teori atavistis (Stanley Hall) Teori biologis,
Boneka Binatang 6 Bulan Semua tentang mengenali tekstur menyentuh dan mengunyah orang dewasa (Karl Groos, dan Maria Montesori) Teori
boneka. 2. Untuk melakukan berbagai peran yang Psikologis Dalam (Alder), Teori fenomenologis,
12 Bulan Anak membawa boneka kesayangan kemanapun dia pergi dan ada dalam kehidupan nyata (Kohnstamm), bermain sangat penting
begitu menyatu dengan mainan yang satu ini. Pada usia tersebut, 3. Untuk mencerminkan hubungan dalam bagi anak usia dini karena melalui
sebagian anak sangat akrab dengan boneka dan tidak bisa tidur keluarga dan pengalaman hidup yang bermain mengembangkan aspek-aspek
tanpa sahabatnya itu. nyata. perkembangan anak.
4. Untuk menyalurkan perasaan yang kuat
18 Bulan Anak melenguh, menguik, mengeong, dan membuat variasi suara
5. Untuk melepaskan dorongan-dorongan Aspek tersebut ialah aspek fisik, sosial
binatang sesuai bentuk boneka.
yang tidak dapat diterima emosional dan kognitif. Bermain
2 Tahun Anak mulai mempraktikkan permainan pura-pura, seperti mengajak
6. Untuk kilas balik peran-peran yang biasa mengembangkan aspek fisik/motorik yaitu
Doggy jalan-jalan atau menyuapi Teddy Bear.
dilakukan melalui permainan motorik kasar dan halus,
3 Tahun Anak mulai menciptakan dunia yang unik dan imajinatif. Teddy Bear
7. Mencerminkan pertumbuhan kemampuan mengontrol anggota tubuh,
menjelma menjadi dinosaurus dan Owl mengumpulkan bahan-
8. Untuk memecahkan masalah dan belajar keseimbangan, kelincahan, koordinasi
bahan pembuat sup.
mencoba berbagai penyelesaian masalah. mata dan tangan, dan lain sebagainya.
Puzzle Sederhana 6 Bulan Bayi suka memindahkan kepingan puzzle dari satu tangan ke
tangan lain, dan memasukkannya ke dalam mulut seperti biskuit.
Sedangkan menurut Hetherington dan Parke Tahapan perkembangan bermain menurut
12 Bulan Pada usia ini, anak suka membalikkan papan puzzle hingga jatuh
bermain juga berfungsi untuk mempermudah Mildred Parten mencakup 6 tahap, sedangkan
berserakan di lantai. Mereka juga bisa menjepit dengan jari untuk
perkembangan kognitif anak. Dengan menurut Jean Piaget mencakup 4 tahap,
mencopot kepingan puzzle.
bermain akan memungkinkan anak meneliti dan menurut Elizabeth Hurlock mencakup
18 Bulan Dengan bantuan orang dewasa, anak dapat menempatkan
lingkungan, mempelajari segala sesuatu yang 4 tahapan. Fungsi bermain menurut
kepingan puzzle ukuran besar dengan benar.
dihadapinya. Bermain juga meningkatkan Moeslichatoen ada 8 fungsi, sedangkan
2 Tahun Anak dapat melengkapi puzzle sederhana meletakkan gambar
perkembangan sosial anak. Dengan menurut menurut, Dworetzky mencakup 6
sayuran atau binatang ke tempatnya. Dia juga bisa menyelesaikan
menampilkan bermacam-macam peran, fungsi.
puzzle tiga keping sederhana.
anak berusaha memahami peran orang lain
3 Tahun Kemampuan memecahkan masalah sudah meningkat sehingga
dan menghayati peran yang akan diambilnya
dia lebih tertarik dengan puzzle, dan sudah bisa merangkai puzzle
setelah ia dewasa kelak.
sederhana yang terdiri lebih dari delapan keping.
94 95
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
96 97
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
Kegiatan 2 JENIS
Bermain Khayal/Bermain
PROSEDUR KEGIATAN
Cara Belajar Dalam Pembelajaran Anak Peran tertentu, belajar problem solving dari sudut pandang tokoh yang
diperankan (pemahaman sosial), perkembangan bahasa
Mengumpulkan Benda/ • Atas inisiatif dan minat anak.
Usia Dini Koleksi • Usia 3 tahun ke atas.
• Koleksi berdasarkan kesukaan, bertukar koleksi
• Mengatur koleksi secara sistematik
A. Standar Kompetensi 3. Menjelaskan cara belajar yang
• Manfaat: Adaptasi (belajar berbagi, bekerjasama dengan teman,
Peserta mampu memahami cara belajar AUD menyenangkan
bersikap jujur, berkompetisi)
dan trampil menerapkan cara belajar AUD 4. Menjelaskan cara pembelajaran dengan
Eksplorasi • Bayi, bermain bebas dan spontan.
melalui bermain sentra
• Anak lebih besar, eksplorasi dilakukan secara terencana.
• Diarahkan dan dibimbing orang dewasa.
B. Kompetensi Dasar D. Uraian Materi
• Contoh: berkemah, karyawisata, - Manfaat: menambah pengetahuan,
Menjelaskan ciri -ciri bermain pada 1. Jenis kegiatan bermain
mendorong anak untuk mencari tahu hal-hal baru, mendukung kepriba-
pembelajaran Anak Usia Dini (AUD) Dalam pembelajaran PAUD kegiatan
dian positif (inisiatif, bersikap tenang dalam menghadapi masalah, sportif,
bermain dapat dikelompokan menjadi 2
percaya diri), alat bantu untuk bersosialisasi dan adaptasi
yaitu bermain aktif dan bermain pasif.
C. Indikator Games dan Olahraga • Adanya aturan dan persyaratan yang disetujui bersama.
1. Menjelaskan jenis-jenis kegiatan bermain • Olahraga = kontes fisik. Games = kontes fisik atau kontes mental.
a. Kegiatan Main Aktif
(bermain aktif dan bermain pasif) • Contoh games anak-anak:
Kegiatan main aktif merupakan kegiatan
2. Menjelaskan Aspek Perkembanganyang - games bayi sampai usia 1 tahun; cilukba, petak umpet, pantun
yang memberikan kesenangan dan
dapat di kembangkan melalui bermain - games individual, usia 4 atau 5 tahun, berkompetisi dengan diri
kepuasan pada anak melalui aktivitas yang
berdasarkan Teori Gardner sendiri; melompati halang rintang, melompat dengan satu kaki, me-
mereka lakukan sendiri, diartikan juga
mantulkan bola, meniti
kegiatan yang melibatkan banyak aktivitas
- games bersama teman, biasanya diarahkan oleh anak yang lebih
tubuh atau gerakan-gerakan tubuh.
besar; petak umpet, pencuri dan polisi, lompat tali, kejar-kejaran
98 99
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
2. Aspek Perkembanganyang dapat di masalah secara ilmiah (scientific thinking). memanipulasi gambar dan ruangan yang perasaannya di depan teman, bermain
kembangkan melalui bermain berdasarkan Kemampuan ini melibatkan sejumlah bagian lebar. Orang yang memiliki kecerdasan ekspresi, dll.
Teori Gardner pusat berpikir di otak.Contoh kegiatan ini lebih mudah bekerja di bidang pilot,
Manfaat bermain meliputi seluruh aspek bermain untuk pengembangan kecerdasan navigator, pemain catur, arsitek, grafis, dan h. Kecerdasan Naturalis
perkembangan anak seperti diuraikan oleh matematika antara lain mengenal deretan lain-lain. Contoh kegiatan bermain untuk Kecerdasan ini berkaitan dengan seluruh
teori Howard Gardner (Multiple Intelegence) angka, bermain dakon, mengukur berat, pengembangan kecerdasan bentuk dan dan yang terdapat di alam dunia ini. Kecerdasan
berikut : mencocokkan, pengukuran panjang-pendek, ruang antara lain bermain balok unit, leggo, ini sangat sensitif untuk disimulasikan dengan
a. Linguistic Intellegence (Kecerdasan mengurutkan kecil-besar, mengurutkan melukis, menggambar, membuat rumah- semua aspek alam, mencakup bertanam,
Bahasa) bilangan, main domino angka, menghitung rumahan dengan balok kayu atau potongan binatang, cuaca, dan gambaran fisik dari
Kecerdasan Bahasa meliputi kemampuan benda, tebak angka, mengukur volume, lego, menggambar, menyusun kepingan- bumi. Di dalamnya mencakup keterampilan
berbahasa secara lisan dan tulisan. menyusun pola dengan meronce dll. kepingan kayu bergambar mengenali berbagai ketegori dan varitas dari
Kemampuan ini dapat digunakan untuk binatang, serangga, tanaman dan bunga.
mencapai beberapa tujuan. Orang yang c. Musical Intelligence (Kecerdasan Musik) f. Interpersonal Intelligence (Kecerdasan Ini mencakup kemampuan menanam
memiliki kecerdasan berbahasa dapat menjadi Kecerdasan Musik meliputi kemampuan Interpersonal) sesuatu, memelihara dan melatih binatang.
pengacara, presenter, pengarang dan lain- dalam penampilan (performance), komposisi Kecerdasan Interpersonal merupakan Ini juga mencakup kepekaan untuk dan
lain. Bagian otak yang bertanggung jawab dan apresiasi bentuk-bentuk musik. Bagian kemampuan seseorang untuk mengerti mencintai bumi, sebagaimana keinginan
untuk kemampuan ini adalah broca area. otak yang memproduksi kemampuan maksud, motivasi dan hasrat orang lain serta untuk memeliharanya dan melindungi
Orang yang mengalami kerusakan daerah di bidang musik terletak di otak bagian secara konsekuen bekerja efektif dengan sumber-sumber alam.Contoh kegiatan:
ini membuat dia kesulitan dalam meletakkan kanan.Contoh kegiatan bermain untuk orang lain walaupun semua tidak begitu Mencatat fenomena alam yang melibatkan
kata demi kata bersama menjadi satu kalimat pengembangan kecerdasan musik antara tampak. Contoh : Guru, politikus, orang- hewan, tanaman, dan hal-hal sejenis dan
walaupun dapat mengerti arti kata-kata lain bermain gerak dan lagu, menari, bermain orang yang bekerja di klinik (perawat), Memperlihatkan pemahaman yang mendalam
tersebut. alat music dengan pukul, petik atau tekan, penjual maupun pemuka agama. Bagian dalam topik-topik yang melibatkan sistem
bermain music dengan maracas, bernyanyi otak yang memegang peranan dalam hal kehidupan.
Contoh kegiatan bermain untuk lagu dengan irama sederhana yang diulang- ini adalah Lobus Frontal (Cortex bagian
pengembangan kecerdasan bahasa antara ulang disertai gerakan sederhana, dll depan). Kerusakan daerah ini menyebabkan i. Kecerdasan Eksistensional
lain: perubahan besar pada personality, dan orang Anak mengenal dirinya adalah bagian
• Membacakan buku yang sudah dikenal d. Bodily-Kinestetic Intelligence (Kecerdasan tersebut seolah-olah menjadi orang lain. dari alam semesta, bangsa dan negara,
anak Olah Tubuh) masyarakat, dan keluarganya. Anak mengerti
• Bertepuk tangan dengan ritme berulang, Kecerdasan Olah Tubuh merupakan g. Intrapersonal Intelligence (Kecerdasan apa yang harus diperbuat untuk Tuhannya,
misalnya: plok plok – plok plok plok, plok kemampuan menggunakan seluruh Intrapersonal) dirinya, bangsa dan negara, masyarakat, dan
plok – plok bagian-bagian tubuh untuk menyelesaikan Kecerdasan Intrapersonal merupakan keluarga. Anak dapat mengaktualisasikan
• Bermain tepuk tangan sambil masalah atau melakukan suatu gerak yang kemampuan untuk mengerti diri sendiri diri melalui berbagai kegiatan secara
menyebutkan nama anak, misalnya: A – ni menghasilkan produk (pertunjukan). Orang (keinginan, maksud, ketakutan), memiliki komprehensif.Contoh: Anak dapat
– ta , A – ni , Mar – li – na , S a – e – ful yang memiliki kemampuan kecerdasan kemampuan untuk bekerja sendiri dengan menempatkan diri di manapun ia berada .
, dst. kinestetik antara lain penari, atlit, aktor, efektif dan memanfaatkan informasi untuk
• Merangkai dengan berbagai bentuk huruf dokter bedah, mekanik dan lain-lain. Bagian mengatur kehidupannya sendiri (self j. Kecerdasan Spiritual
• Bernyanyi dengan gerak dan irama otak yang memproduksi kemampuan regulator). Orang yang memiliki kecerdasan Kecerdasan yang berkaitan dengan kejiwaan,
sederhana, dilakukan secara berulang- ini adalah Cortex di kedua belahan otak intrapersonaltinggi mempunyai semangat agama, kepercayaan, keyakinan dan prinsip
ulang (Hemisphere) .Contoh kegiatan bermain untuk hidup yang tinggi (bergairah). Bagian otak atau philosofi hidup. Bagi masyarakat
• Membaca buku bersama anak secara pengembangan kecerdasan musik antara lain yang mengatur kemampuan ini ada di Frontal yang religius dianggap sebagai kecerdasan
berulang terus-menerus Menari, menirukan gerakan binatang, bermain Lobe. Kerusakan pada Frontal Lobe bagian terpenting atau yang paling menentukan.
• Menghadirkan buku-buku yang paling gerak dan lagu, mengikuti gerakan senam bawah akan menyebabkan irritability atau Sabagai fondasi dalam mengeksplorasi dan
disukai anak. sederhana, bermain bola, main egrang, main euphoria, sedangkan bila terjadi kerusakan memberdayakan jenis kecerdasan-kecerdasan
layang-layang, berjalan di atas papan titian,dll di bagian atas dapat menyebabkan apatis, lainnya.
b. Logical Mathemathic Intelligence lamban dan peragu. Contoh kegiatan
(Kecerdasan Logika Matematika) e. Visual Spatial Intelligence (Kecerdasan bermain untuk pengembangan kecerdasan
Kecerdasan Logika Matematika meliputi Bentuk dan Ruang) Intrapersonal antara lain bermain peran,
kemampuan menganalisa masalah yang Kecerdasan bentuk dan Ruang merupakan melatih menyampaikan pikiran dan
bersifat logis matematis dan menginvestigasi kemampuan mengorganisasi dan
100 101
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
proses pembelajaran dilakukan dengan untuk mengembangkan seluruh potensi 3. lego berbagai bentuk
3. Cara belajar yang menyenangkan menempatkan siswa pada posisi yang dasar anak didik dalam berbagai aspek 4. kertas dan alat tulis
Bermain merupakan kebutuhan bagi setiap proporsional. Anak dirangsang untuk secara perkembangan secara seimbang.
anak. Setiap saat anak ingin selalu bermain. aktif melakukan kegiatan bermain sambil b. Sentra Main Peran Kecil (Mikro)
Di mananapun, dalam kondisi apapun, anak belajar. Perlu ditekankan bahwa bermain Pembelajaran yang berpusat pada sentra Main peran kecil mengembangkan
akan berusaha mencari sesuatu untuk dapat yang menyenangkan dapat merangsang dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan kemampuan berpikir abstrak, kemampuan
dijadikan mainan. Anak-anak baik di kota anak untuk melakukan eksplorasi dengan sampai akhir dan fokus oleh satu kelompok berbahasa, sosial-emosional,
besar, desa, pantai, dan gunung senang menggunakan benda-benda yang ada di usia PAUD dalam satu sentra kegiatan. menyambungkan pengetahuan yang sudah
dengan permainan yang ada. Baik yang sekitarnya (happy learning). Setiap sentra mendukung perkembangan dimiliki dengan pengetahuan baru dengan
dimainkan berupa permainan tradisional c. Kegiatan pembelajaran dirancang secara anak dalam tiga jenis bermain yaitu bermain menggunakan alat main peran berukuran
maupun permainan modern. Anak-anak selalu cermat untuk membangun sistimatika kerja/ sensorimotor atau fungsional, bermain kecil.
bermain dengan riang, melalui bermain anak aktivitas. Bagaimana anak membuat pilihan- peran dan bermain konstruktif (membangun Alat dan Bahan Sentra Main Peran Kecil
akan merasa rileks. pilihan dari serangkaian kegiatan, focus pemikiran anak). (Mikro):
pada apa yang dikerjakan dan berusaha 1) berbagai miniatur mainan
Tertawa, teriakan, sorakan, ekspresi wajah untuk menyelesaikan pekerjaan yang dia Berikut ini adalah contoh model penataan 2) berbagai mainan alat rumah tangga
yang ceria selalu mengiringi suasana anak telah mulai dengan tuntas. lingkungan main atau ruang untuk model 3) berbagai mainan mini alat kedokteran
bermain. Anak walaupun sakit tetap bermain d. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada pembelajaran PAUD menggunakan Sentra. 4) berbagai mainan mini alat transportasi
secara terbatas kemampuannya. Di tempat pengembangan kecakapan hidup anak, 5) berbagai mainan mini alat tukang
tidur, saat anak tergolek sakit, masih tampak yaitu membantu anak menjadi mandiri,
ia membawa mainan di samping tempat disiplin, mampu bersosialisasi dan memiliki c. Sentra Main Peran Besar (Makro)
tidurnya, yang mudah ia mainkan pada saat- keterampilan dasar yang berguna bagi Sentra main peran mengembangkan
saat tertentu. kehidupannya kelak. kemampuan mengenal lingkungan sosial,
e. Pembelajaran dilaksanakan secara mengembangkan kemampuan bahasa,
Kebutuhan akan permainan dan bermain bertahap dan berulang-ulang dengan kematangan emosi dengan menggunakan
sangatlah mutlak bagi perkembangan anak. mengacu pada prinsip-prinsip alat main yang berukuran besar sesuai dengan
Lingkungan dan orang dewasa, dalam hal ini perkembangan anak. Stimulus pendidikan ukuran sebenarnya.
orangtua, maupun guru perlu memfasilitasi bersifat menyeluruh, mencakup semua
kebutuhan anak dengan menyediakan aspek perkembangan. Karena itu, setiap Alat dan bahan Sentra Main Peran Besar
berbagai permainan yang dapat mendukung kegiatan harus dapat mengembangkan (Makro):
perkembangan anak. Tentu saja permainan atau membangun berbagai perkembangan 1. mainan untuk pasar-pasaran
dan alat bermainnya tersebut bukanlah suatu atau kecerdasan anak. 2. mainan untuk rumah-rumahan
yang harus bernilai ekonomi tinggi, tetapi f. Anak akan memperoleh lebih banyak 3. mainan untuk dokter-dokteran
apapun dapat dijadikan alat bermain. pengetahuan bila mendapat pijakan/ 4. mainan untuk kegiatan pantai
dukungan dari guru pada saat main. 5. mainan untuk tukang-tukangan
Pembelajaran yang menyenangkan Untuk lebih jelas mengenai gambaran setiap 6. mainan untuk kegiatan nelayan
berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai 4. Cara pembelajaran dengan sentra sentra akan dijelaskan sebagai berikut : 7. mainan salon-salonan
berikut: Model pembalajaran sentra adalah a. Sentra Balok
a. Pembelajaran berorientasi pada pendekatan pembelajaran yang dalam Sentra balok memfasilitasi anak bermain d. Sentra IMTAQ
kebutuhan anak. Dengan demikian, proses pembelajarannya dilakukan di dalam tentang konsep bentuk, ukuran, keterkaitan Sentra Imtaq mengenalkan kehidupan
setiap kegiatan pembelajaran harus “lingkaran” (circle times) dan sentra bermain. bentuk, kerapihan, ketelitian, bahasa, dan beragama dengan keterampilan yang terkait
selalu mengacu pada tujuan pemenuhan Lingkaran adalah saat di mana pendidik kreativitas.Bermain balok selalu dikaitkan dengan agama yang dianut anak.sentra Imtaq
kebutuhan perkembangan anak secara duduk bersama anak dengan posisi melingkar dengan main peran mikro, dan bangunan untuk satuan PAUD umum mengenalkan
individu. untuk memberikan pijakan kepada anak yang yang dibangun anak digunakan untuk bermain atribut berbagai agama, sikap menghormati
b. Dunia anak adalah dunia bermain, maka dilakukan sebelum dan sesudah bermain. peran. agama.
selayaknyalah pembelajaran untuk anak
usia dini dirancang dalam bentuk bermain. Sentra bermain adalah zona atau arena Alat dan bahan main Sentra Balok: e. Sentra Seni
Intinya, bermain adalah belajar, dan belajar bermain anak yang dilengkap dengan 1. balok-balok dengan berbagai bentuk dan Sentra seni dapat dibagi dalam seni musik,
adalah bermain. Anak belajar melalui main, seperangkat alat bermain yang berfungsi ukuran seni tari, seni kriya, atau seni pahat.Penentuan
main yang menyenangkan. Melalui sentra, sebagai pijakan lingkaran yang diperlukan 2. balok asesoris untuk main peran sentra seni yang dikembangkan tergantung
102 103
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
pada kemampuan satuan PAUD.Disarankan a. Sensorimotor atau Main Fungsional percakapan lebih banyak. (Wolfgang, Bea Kegiatan bermasin Pasif lebih fokus pada
minimal ada dua kegiatan yang dikembangkan Dalam main sensorimotor anak melakukan Mackender, and Mary E. Wolfgang, 1981, p. anak untuk memperoleh kesenangan bukan
di sentra seni yakni seni musik dan seni kriya. sesuatu berulangkali untuk menikmati 7-8). berdasar kegiatan yang dilakukannya sendiri.
Sentra seni mengembangkan kemampuan sesuatu yang baru dikuasai dan menegaskan Permainan ini lebih digemari anak usia remaja
motorik halus, keselarasan gerak, nada, aspek kepada dirinya sendiri kemampuan yang baru c. Main pembangunan (sifat cair/bahan alam & dan sebagai hiburan, dan pelengkap bermain
sosial-emosional dan lainnya. diperoleh, misalnya anak mengayak pasir atau terstruktur) aktif.
menepuk air dengan jari jemarinya karena ia Dalam main pembangunan anak
f. Sentra Persiapan menikmati efek tindakan ini dan senang akan menggunakan objek atau bahan-bahan Aspek Perkembangan yang dapat di
Sentra persiapan lebih menekankan kemampuannya. Main ini utamanya dilakukan main untuk menciptakan sesuatu, misalnya kembangkan melalui bermain berdasarkan
pengenalan keaksaraan awal pada anak. oleh anak-anak usia lahir hingga dua tahun, menggunakan deretan balok besar mewakili Teori Gardner mencakup ; Linguistic
penggunaan buku, alat tulis dapat dilakukan namun tetap penting sepanjang masa kanak- jalan atau balok kecil mewakili mobil Intellegence (Kecerdasan Bahasa), Logical
di semua sentra, tetapi di sentra persiapan kanak. (Wolfgang, Bea Mackender, and Mary E. Mathemathic Intelligence (Kecerdasan Logika
lebih diperkaya jenis kegiatan bermainnya. Wolfgang, 1981, p. 10).Wolfgang menjelaskan Matematika), Musical Intelligence Musical
Pada kelompok anak paling besar yang segera Main ini memberi banyak kesempatan bahwa terdapat suatu kontinum dari bahan- Intelligence (Kecerdasan Musik), Bodily-
masuk sekolah dasar, frekuensi main di sentra pada anak mengembangkan keterampilan bahan main pembangunan mulai dari sifat Kinestetic Intelligence (Kecerdasan Olah
persiapan lebih banyak.Kegiatan persiapan bahasa dan keaksaraan, misalnya koordinasi paling cair hingga ke paling terstruktur. Tubuh), Visual Spatial Intelligence (Kecerdasan
dapat juga diperkuat dalam jurnal siang. gerakan tangan dan mata yang penting Bentuk dan Ruang), Interpersonal Intelligence
untuk mengikuti teks halaman sebuah Bila penggunaan dan bentuk dari bahan- (Kecerdasan Interpersonal), Kecerdasan
g. Sentra Bahan Alam buku, demikian pula gerakan motorik kasar bahan main ditentukan oleh anak, seperti cat, Naturalis Kecerdasan Eksistensional,
Sentra bahan alam kental dengan dan halus yang diperlukan untuk persiapan krayon, spidol, play dough, pasir, dan lumpur Kecerdasan Spiritual dan Intrapersonal
pengetahuan sains, matematika, dan seni. menulis. Main peran seringkali disebut maka disebut bahan main sifat cair. Namun Intelligence (Kecerdasan Intrapersonal).
Sentra bahan alam diisi dengan berbagai dengan main pura-pura atau main simbolik apabila penggunaan ditentukan oleh bahan-
bahan main yang berasal dari alam, seperti air, dimana anak biasanya mengambil sebuah bahan main tersebut, seperti balok unit, lego, Model pembalajaran sentra adalah
pasir, bebatuan, daun. Di sentra bahan alam peran berpura-pura menjadi orang lain, dan balok berongga, dan puzzle maka dianggap pendekatan pembelajaran yang dalam
anak memiliki kesempatan menggunakan menggunakan objek sesungguhnya atau sebagai bahan main pembangunan terstruktur proses pembelajarannya dilakukan di dalam
bahan main dengan berbagai cara sesuai pura-pura untuk memainkan peran tersebut. Charles Wolfgang and Mary E. Wolfgang, “lingkaran” (circle times) dan sentra bermain,
pikiran dan gagasan masing-masing dengan 1992). Pembelajaran yang berpusat pada sentra
hasil yang berbeda. b. Main Peran (Mikro dan Makro) dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan
Main peran merupakan pengalaman penting Anak usia dini yang baru pertama kali sampai akhir dan fokus oleh satu kelompok
h. Sentra Memasak yang mendukung perkembangan anak mengenal bahan-bahan main pembangunan usia PAUD dalam satu sentra kegiatan.
Sentra memasak kaya dengan pengalaman secara keseluruhan; kognisi, sosial, emosi, akan memulainya dengan main sensorimotor. Setiap sentra mendukung perkembangan
unik bagi anak mengenal berbagai dan bahasa. Smilansky dan peneliti lain (1990) Mereka akan mengeksplorasi bahan-bahan anak dalam tiga jenis bermain yaitu bermain
bahan makanan dan proses sain yang seperti dikutip Phelps mengembangkan main tersebut hingga mengerti penggunaan sensorimotor atau fungsional, bermain
menyenangkan. Di sentra memasak anak sebuah alat penilaian main peran dan dan bagaimana cara memainkannya. peran dan bermain konstruktif (membangun
belajar konsep matematika, sains, alam, dan menggunakan alat ini untuk mengamati anak- Penelitian yang dilakukan Phelps di pemikiran anak).
sosial sehingga menunjang perkembangan anak. sekolahnya menunjukkan bahwa tahap-tahap
kognitif, sosial-emosional, bahasa, motorik, perkembangan anak meningkat seiring anak Terdapat tiga jenis bermain yang dikenal
dan juga seni, serta nilai agama. Ia menemukan bahwa kemampuan anak menguasai bahan tersebut. dalam penelitian anak usia dini (Weikart,
bermain peran berkaitan langsung dengan: Rodgers, & Adcock, 1971) yaitu: Sensorimotor
5. Jenis Main dalam Pendidikan Anak Usia pengungkapan kata-kata yang lebih baik, kosa E. Rangkuman atau main fungsional, Main peran (mikro dan
Dini kata yang lebih kaya, pemahaman bahasa Dalam pembelajaran PAUD kegiatan bermain makro) dan Main pembangunan (sifat cair/
Terdapat tiga jenis bermain yang dikenal lebih tinggi, strategi pemecahan masalah dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu bermain bahan alam & terstruktur).
dalam penelitian anak usia dini (Weikart, lebih baik, lebih ingin tahu, kemampuan aktif dan bermain pas. Kegiatan main aktif
Rodgers, & Adcock, 1971) yaitu: Sensorimotor melihat sudut pandang orang lain lebih merupakan kegiatan yang memberikan
atau main fungsional, Main peran (mikro dan baik, kemampuan intelektual lebih tinggi, kesenangan dan kepuasan pada anak melalui
makro) dan Main pembangunan (sifat cair/ bermain dengan teman lebih banyak, agresi aktivitas yang mereka lakukan sendiri.
bahan alam & terstruktur). menurun, empati lebih banyak, lebih imajinatif,
rentang perhatian lebih panjang, kemampuan
perhatian lebih besar, dan kinerja tugas-tugas
104 105
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
F. Evaluasi
5. Kegiatan main yang memfasilitasi anak
1. Secara umum pengertian main aktif dapat menggunakan objek atau bahan-bahan main
diartikan : untuk menciptakan sesuatu.
a. Kegiatan yang memberikan kesenangan a.Sensorimotor atau Main Fungsional
dan kepuasan pada anak melalui aktivitas b. Main Peran Mikro
yang mereka lakukan sendiri. c. Main Peran Makro
b. Kegiatan main yang dilakukan secara d. Main pembangunan (sifat cair/bahan
mandiri alam & terstruktur)
c. Kegiatan main yang lebih fokus pada
anak untuk memperoleh kesenangan G. Tugas
bukan berdasar kegiatan yang dilakukannya 1. Buatlah bagan penataan sentra yang ada di
sendiri kelompok belajar saat ini. Jika terasa belum
d. Kegiatan main untuk memperoleh ideal buatlah rancangan ideal guna rasa aman
kesenangan berdasarkan harapan bersama dan nyaman anak dalam bermain
106 107
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
Kegiatan 3
berfikir anak, daya imajinasi berupa ide / Bila dua orang guru berada di dalam
gagasan yang muncul saat pertama kali kelas dan satu guru sedang mengarahkan
anak masuk dan melihat kedalamnya, kegiatan seperti memasak atau pengalaman
akan melakukan apa selama kegiatan main seni, sejumlah anak yang terlibat dapat
Pijakan Main Dalam Pembelajaran Anak berlangsung nanti. dikurangi dari jumlah keseluruhan anak
yang akan secara bebas membuat pilihan.
108 109
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
110 111
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
e. Intervensi fisik Kegiatan “Recalling” merupakan saat bertepuk, bercerita, dll. b. Beres-beres
guru mengetahui sejauh mana tujuan h. Kegiatan penutup juga dapat c. Pijakan awal
5. Beres-beres sentra dicapai oleh anak, menambah diisi dengan kegiatan rutin untuk d. Recalling
Kegiatan beres-beres merupakan bagian dan menguatkan pengetahuan yang memperkuat sikap yang diharapkan,
penting pada kegiatan sentra, saat yang dimiliki sesuai rencana belajar yang telah seperti berdoa, mengucap salam, 4. Yang bukan termasuk Manfaat Recalling
tepat untuk membangun semua domain dibuat. Membungkus semua informasi membereskan mainan, dll. adalah:
perkembangan anak (estetik, afeksi, yang telah didengar dari anak, menyaring i. Kegiatan penutup dilakukan untuk a. Anak dapat mengulang dengan
kognisi, bahasa, psikomotor, dan social), informasi-informasi yang terkumpul menarik minat anak belajar esok harinya mengingat kembali pengalaman mainnya
diakhir kegiatan main anak.Pengalaman (mana yang sesuai dan mana yang tidak) dan menceritakannya.
langsung bagi anak untuk “bekerja tuntas” dan menambahkannya sesuai materi E. Rangkuman b. Anak dapat mengembangkan
hingga semua alat kembali ketempatnya yang telah dirancang pada hari itu, Penataan lingkungan main yang bermutu kemampuannya dalam membuat deskripsi
semula. Pengalaman langsung belajar membuat pengarahan yang menguatkan dan kaya disentra juga harus mendukung dari apa yang telah mereka lakukan
mengklasifikasikan alat main berdasarkan pengetahuan anak sebelum kegiatan sentra perkembangan anak melalui tiga jenis main; (termasuk menceriterakan hasil karyanya).
warna, bentuk, ukuran serta fungsi alat, diakhiri dengan menyanyi dan salam. main sensorimotor, main simbolik dan c. Anak dapat mendengarkan pengalaman
belajar tentang urutan dan menata main pembangunan. Penataan alat main main dengan teman-temannya yang lain,
lingkungan. Adapun Manfaat Recalling adalah: ditiap tempat kegiatan main haruslah luwes sehingga mereka dapat menambah dan
a. Anak dapat mengulang dengan sehingga terhindar dari kesan penuh sesak, memperluas gagasan mereka.
Setiap tempat diberi nama dengan maksud mengingat kembali pengalaman anak dapat bergerak bebas diantaranya, dan d. Anak dapat membangun khayalan yang
untuk memudahkan bagi anak bersama- mainnya dan menceritakannya. kemungkinan terjadinya konflik dengan yang baru maupun yang menyenangkan.
sama guru bekerja menyimpan alat main b. Anak dapat mengembangkan lain dapat dihindari.
kembali ketempat-semula. Pemberian kemampuannya dalam membuat 5. Menanyakan kembali pengetahuan (konsep)
nama merupakan salah satu dukungan deskripsi dari apa yang telah mereka Pengelolaan kegiatan main meliputi ;Penataan apa yang telah ditemukan anak selama main ,
perkembangan keaksaraan anak. Guru lakukan (termasuk menceriterakan hasil Lingkungan Main, Pijakan Awal Main, Pijakan termasuk pada tahap :
juga bisa memberikan pijakan dengan karyanya). Saat Main, Beres-beres, Recalling, Pijakan a. Pijakan Saat Main
pertanyaan. Keterlibatan anak dalam c. Anak dapat mendengarkan setelah main b. Beres-beres
beres-beres akan meningkatkan rasa pengalaman main dengan teman- c. Pijakan awal
tanggungjawab pada anak yang tak ternilai temannya yang lain, sehingga mereka d. Pijakan setelah main
F. Evaluasi
harganya dapat menambah dan memperluas
gagasan mereka.
1. Tempat main yang ideal untuk setiap anak G. Tugas
6. Recalling d. Anak dapat membangun konsep- Buatlah SOP untuk kegiatan Pijakan setelah
dalam pembelajaran PAUD adalah
Setelah kegiatan beres-beres selesai, guru konsep yang baru maupun yang lebih Main yang bisa diterapkan di PAUD masing-
a. 10 meter persegi/anak
mengajak anak untuk berkumpul duduk luas masing.
b. 8 meter persegi/anak
membuat lingkaran, mengingat kembali
c. 7 meter persegi/anak
kegiatan-kegiatan apa saja yang telah 7. Pijakan setelah main
d. 5 meter persegi/anak
dilakukan. Masing-masing anak saling a. Membereskan alat main
menceritakan pengalaman mainnya secara b. Menanyakan apa perasaan anak
2. Kegiatan meronce variasi bentuk, ukuran
sederhana. setelah main
dan warna, dan Permainan kantong kata,
c. Menanyakan kegiatan main yang telah
termasuk pada sentra :
Pada kegiatan ini penting bagi guru untuk dilakukan anak
a. Main Peran
memiliki kemampuan dalam mengingat d. Menanyakan kembali pengetahuan
b. Alam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh (konsep) apa yang telah ditemukan anak
c. Persiapan
semua anak yang main saat itu. Sehingga selama main
d. Lingkungan
dapat membantu mereka untuk dapat e. Menghubungkan dengan kegiatan
mengingat pada bagian tertentu yang yang akan datang
3. Kegiatan yang dilakukan guru dengan cara
“terlupa”. Untuk menjaga kelengkapan hasil f. Kegiatan penutup dilakukan di akhir
membacakan buku cerita dan nyanyikan lagu-
kegiatan yang telah berlangsung, guru kegiatan hari tersebut.
lagu sesuai dengan tema dan minat anak.
membuat catatan observasi kegiatan main g. Di kegiatan penutup dapat mengulang
Kegiatan ini pada pijakan :
anak. kembali apa yang dilakukan pada saat
a. Pijakan Saat Main
kegiatan pembukaan, seperti bernyanyi,
112 113
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
Kegiatan 4
2. Proses mengamati pada pembelajaran
PAUD
Mengamati berarti kegiatan menggunakan
semua indera (penglihatan, pendengaran,
Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran penghiduan, peraba, dan pengecap) untuk
mengenali suatu benda yang diamatinya.
114 115
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
anak untuk menyusun pertanyaan yang Suci, “daging kelinci boleh dimakan BENTUK
ingin mereka ketahui. Sebagai contoh tidak?’ TUJUAN Contoh
PERTANYAAN
proses menanya pada pembelajaran PAUD Alianus, “kenapa kelinci tidak boleh tidur
Evaluasi: Mengkritisi, menilai pernyataan, • Apa yang terjadi bila ikan tidak memiliki sirip?
adalah sebagai berikut : bareng aku di kasur?”
memutuskan untuk menolak • Ibu lihat hari ini kamu sangat senang. Apa yang
Bu Aristi mencatat pertanyaan anak di
atau menyetujui sesuatu membuatmu senang?
Saat pembelajaran dengan tema kertas manila sebelumnya dengan spidol
• Bagaimana pendapat kamu kalau tiangnya
Binatang dan sub tema Binatang biru.
memakai balok yang kecil?
peliharaan. Bu Aristi membahas tentang
kelinci. Bu Aristi membawa seekor kelinci Di tahap menanya, guru perlu bersabar.
Mencipta: Merancang, merencanakan, • Apa yang akan kamu buat dengan playdough
putih ke dalam kelas, lalu anak diminta Terkadang anak menyampaikan
membuat, menghasilkan ini?
mengamati apa saja yang anak-anak keingintahuannya tidak dalam
• Apa yang akan kamu tanyakan pada pak petani
ketahui tentang kelinci. Anak-anak bentuk kalimat tanya. Misalnya: Aldi,”
bayam?
menjawab bahwa kelinci warnanya kelincinya putih semua..” lalu bu Aristi
• Bisa kamu ceritakan, apa saja yang
putih, kakinya empat, matanya dua, menyempurnakan kalimat Aldi, “Aldi mau
sudah dibuat?
telinganya dua dan panjang, makannya bertanya, apakah semua kelinci berwarna
rumput, jalannya melompat-lompat. Bu putih?” Cara guru mengulang perkataan
Aristi menuliskan apa yang disampaikan anak menunjukkan contoh atau pemodelan
4. Proses mengumpulkan informasi pada
anak-anak tersebut di atas kertas manila cara bertanya. Hal ini mengembangkan
pembelajaran PAUD
dengan spidol warna hitam. kemampuan berbahasa anak.Saat guru
• Mengumpulkan informasi merupakan proses
Bu Aristi menanyakan apa yang ingin menuliskan semua pertanyaan anak, guru
mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
anak-anak ketahui tentang kelinci. tidak perlu menjawabnya, tetapi ajaklah
yang disampaikan anak ditahap menanya.
Budiman, “kalau kelinci bisa bertelur anak untuk mencari jawabannya ke
• Mengumpulkan data dapat dilakukan
tidak?” berbagai sumber.
berulang-ulang di pijakan awal sebelum
Alifa, “kelinci bisa memanjat tidak?”
bermain (pembukaan) setiap hari dengan cara
Beberapa tipe pertanyaan ini dapat
yang berbeda.
digunakan untuk merangsang berpikir anak:
• Mengumpulkan data dapat berasal dari
berbagai sumber, baik manusia, buku, film,
BENTUK mengunjungi tempatatau internet.
TUJUAN Contoh
PERTANYAAN
Hari lainnya bu Aristi mengajak anak-anak
Mengingat: mengulang kembali, menya- • Apa yang kamu ketahui tentang buah jambu?
mengunjugi kandang kelinci pak Suherman.
takan yang diobservasi • Tadi bermain apa saja?
Kunjungan langsung sebagai salah satu
• Apa yang kamu kerjakan tiap pagi?
cara mengumpulkan informasi. Anak-
Memahami: Menjelaskan, menguraikan, • Berapa banyak?
anak bertanya tentang kelinci kepada pak
memperkirakan • Apa saja isi tasmu?
Suherman. Jadilah pak Suherman sebagai
• Lihat diatas sana awan nya terlihat gelap, kira-
nara sumber. Alifa berkata, “bu guru kata pak
kira apa yang akan terjadi?
Sulaeman kelincinya pintar melompat tapi
Menerapkan: Menggunakan pengetahuan • Apa yang kita perlukan agar air ini menjadi
tidak bisa memanjat.”
dengan situasi baru manis?
• Alat apa yang kita pakai untuk mencetak pasir
ini?
5. Proses Menalar pada pembelajaran PAUD
Analisa: Membandingkan, • Mana yang lebih berat? Hari ini bu Aristi mengajak anak membaca
Proses menalar merupakan proses lebih
mengelompokkan, • Dapatkah dikelompokkan roncean sesuai buku tentang kelinci.Anak dikenalkan bahwa
lanjut dimana anak mulai menghubungkan
membedakan, membangun, warna? buku sebagai sumber informasi untuk
pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan
mengatasi masalah • Bagaimana agar timbangan ini menjadi sejajar? menambah pengetahuan.Sejak dini anak
pengalaman baru yang didapatkannya atau
• Apa yang harus kita lakukan agar tidak dibiasakan untuk mencintai buku.Tiba-tiba
yang ada disekitarnya.
kehujanan? Aldi berseru, “ada kelinci coklat.” Bu Aristi
menyambut “ ini warna abu-abu. Jadi Aldi
sekarang tahu kalau kelinci ada warna abu-
abu juga ya.”
116 117
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
Tahapan menalar untuk memverifikasi a. Daun ini pinggirnya bergerigi seperti apa • “Bu guru lihat…aku sudah membuat….” dengan menambah beberapa ide lain pada
(mencocokkan informasi) dari pengalaman ya..? contoh celoteh anak. tanggapan guru: “oya.. karyamu, membuat karya lain lagi atau
belajar anak dengan pengetahuan/ b. Apabila anak menghubungkan dengan Bisa kamu ceritakan kepada ibu guru..?” mencoba kegiatan main yang lain..?
keterampilan yang telah dimilikinya, dan sesuatu , maka guru harus menguatkan dan
meyakinkan pengalaman/kerampilan baru yg bertanya yang lebih luas lagi, misalnya: “Bu • Untuk penguatan, guru dapat menyatakan: Berikut ini adalah contoh dukungan yang
dimiliki anak. guru daunnya warna coklat seperti warna Kamu berhasil menyelesaikan tugasmu dapat diberikan oleh guru pada setiap
pintu itu”. Guru bisa menguatkan: “oya ... dengan baik, apakah kamu mau melanjutkan tahapan:
benar, terus apa lagi yang berwarna coklat
...?”
TAHAPAN CONTOH PENERAPAN DUKUNGAN GURU
6. Proses Mengkomunikasikan pada Mengamati Anak-anak mengamati pohon • Memberi waktu yang cukup untuk mengamati
pembelajaran PAUD pisang (pengamatan pada tahap ini ditujukan untuk
Mengomunikasikan adalah proses penguatan mengetahui minat anak tentang pengalaman
pengetahuan/keterampilan baru yang belajar yang menarik baginya)
didapatkan anak. Mengomunikasikan dapat • Mendorong anak menggunakan seluruh
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya indera
bahasa lisan, gerakan, hasil karya. Kalimat • Mendorong anak untuk mengamati dari
yang sering dilontarkan anak, misalnya: “Bu berbagai sudut/arah dan bagian-bagian pohon
Bu Aristi mengajak diskusi, “Kelinci senang guru aku tahu, kalau …….” Biasanya anak pisang
makan daun-daunan.” Dafa menimpali, menyampaikannya dengan cara menunjukkan • Menyediakan alat dan bahan yang menunjang
”kelinci suka kangkung tidak ya.?” “ulat juga karyanya. “Bu guru…aku sudah membuat….” pengamatan, misalnya kaca pembesar, sarung
makan daun” kata Alifa Itu kalimat yang sering disampaikan anak. tangan, sekop, dll.
Menanya Guru memberikan waktu yang Memberi pertanyaan pancingan, misalnya, “Apa
Dafa menghubungkan kangkung termasuk cukup agar anak-anak bertanya yang ingin kalian ketahui dari pohon pisang ini?”
tumbuhan daun dan Alifa menghubungkan • Mencermati ungkapan menanya anak baik
binatang yang memiliki makanan yang sama. melalui kata-kata, ekspresi wajah atau gerak
tubuh anak.
a. Contoh ungkapan menanya melalui kata-
Proses asosiasi dapat terlihat saat anak kata, “Bu Guru, ini apa sih?”
mampu: b. Contoh ungkapan menanya melalui
a. Menyebutkan persamaan: ekspresi wajah (perhatikan raut muka
“Telinga kelinci panjang seperti telinga anak, terutama kening dan matanya.
kambing” Ketika mendapati anak yang berekspresi
b. Menyebutkan perbedaan: kebingungan, pertanda ia sedang bertanya.
“Tapi telinga kelinci ujungnya ke atas, kalau Maka guru dapat menggali hal yang ingin
telinga kamping ujungnya ke bawah.” dipertanyakan anak, “Ada yang ingin kamu
c. Mengelompokkan: ketahui, Ali?”
“Kelinci itu kakinya empat, seperti kodok, c. Contoh ungkapan menanya melalui
kambing, kucing, dan anjing” Dukungan guru yang tepat akan menguatkan gerakan anggota tubuh anak terutama bagian
d. Membandingkan: pemahaman anak terhadap konsep atau tangan. Jika anak menunjuk sesuatu maka
“yang lompatnya paling cepat pastilah pengetahuannya, proses berpikir kritis dan guru dapat merespons dengan, “Apa yang
kanguru” kreatifnya terus tumbuh. Sebaliknya bila ingin kamu ketahui, Ali?”
guru mengabaikan pendapat anak atau • Guru menjawab pertanyaan anak dengan
Sebagian besar anak mengalami kesulitan menyalahkannya maka keinginan untuk kalimat atau jawaban sederhana (sesuai dengan
untuk membuat hubungan satu benda mencari tahu dan mencoba hal baru menjadi pemahaman anak)
dengan benda lain atau satu kejadian hilang.
dengan kejadian lain. Guru bisa membantu
membangun pemahaman anak dengan Dukungan guru saat anak mengomunikasikan
mengajukan pertanyaan seperti : karyanya adalah perhatian yang tulus.
118 119
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
TAHAPAN CONTOH PENERAPAN DUKUNGAN GURU TAHAPAN CONTOH PENERAPAN DUKUNGAN GURU
Menanya Guru memberikan waktu yang • Dari kegiatan menanya guru mendata Menalar Anak-anak membandingkan, b. Dengan mengelompokkan, misal, “Coba
cukup agar anak-anak bertanya pengalaman belajar yang akan dilalui anak saat mengelompokkan dan kalian pilah kembali apakah betul semua
mengumpulkan informasi nanti, seperti: melakukan pengukuran pisangnya sudah matang? Coba sekarang
a. “Kalian nanti mengumpulkan informasi kalian tekan buah pisangnya.”
tentang batang pisang, daun pisang, akar c. Dengan melakukan pengukuran, misal,
pohon pisang.” “Coba kalian jengkali lagi panjang batang
b. “Kalian juga akan belajar tentang manfaat daun pisang itu. Yakin panjangnya sepuluh
buah pisang, daun pisang dan batang jengkal?”
pisang.” Mengomunikasi- Anak-anak mengomunikasikan • Memberi anak kesempatan
Mengumpulkan Anak-anak berupaya • Memberi waktu yang cukup untuk kan apa yang telah mereka ketahui mengomunikasikan pengetahuan baru melalui
informasi mengumpulkan data tentang mengeksplorasi pohon pisang melalui terkait dengan pohon pisang beragam cara, misalnya:
pisang pengamatan mendalam (pengamatan ini a. Cerita
ditujukan agar anak mendapatkan pengalaman b. Gambar/lukisan
belajar lebih dalam dan mendapatkan informasi c. Grafik
lebih rinci d. Kolase
• Guru memfasilitasi ekplorasi dan pengamatan e. Coretan
anak, seperti ketika anak bertanya guru f. Puisi/lagu
menjawab, ketika anak membutuhkan g.Konstruksi bangunan
sesuatu untuk melanjutkan eksplorasi guru h. Tulisan
menyediakannya. i. dll
• Bagi anak yang kesulitan berekspresi dalam • Memberi anak kesempatan untuk menemukan
bereksplorasi dan mengumpulkan informasi ide kreatif untuk mengembangkan/
maka guru dapat mengajukan pertanyaan- memperluas gagasannya lebih lanjut atas
pertanyaan berikut: pengetahuan baru yang telah diperolehnya dan
a. “ Kalian sudah lihat bagian dalamnya? dikomunikasikannya. Contoh:
Coba kalian amati.” a. Anak menunjukkan hasil gambarnya, guru
b. “Kalian sudah coba rasakan ada cairan di berkata, “Jika kamu diberi waktu lagi, apa
bonggolnya? Coba kalian raba.” yang akan kamu tambahkan pada gambar
• Mendorong anak untuk merekam hasil pohon pisang ini?”
pengamatan dan eksplorasi dengan berbagai b. Anak menunjukkan kebun pisang
cara yang dapat dilakukan oleh anak. Misalkan yang dibuatnya dari balok-balok, guru
dengan gambar, coretan yang dipahami anak, menemukan bahwa belum ada gubug
simbol-simbol, dll. tempat tukang kebun beristirahat, lalu guru
• Pastikan anak sudah mendapatkan berkata, “Coba kita cermati, dimana tempat
pengalaman belajar melalui berbagai inderanya. istirahat bagi tukang kebun yang merawat
Menalar Anak-anak membandingkan, • Memperjelas/mematangkan pengetahuan kebun pisang ini?”
mengelompokkan dan yang diperoleh anak sesuai dengan standar
melakukan pengukuran pengetahuan yang seharusnya dengan berbagai E. Rangkuman Proses mengamati adalah kegiatan
cara, contohnya: Pendekatan saintifik adalah proses menggunakan semua indera (penglihatan,
a. Dengan membandingkan, misalnya, pembelajaran yang dirancang sedemikian pendengaran, penghiduan, peraba, dan
“Coba perhatikan kembali, apakah sama rupa agar peserta didik secara aktif pengecap) untuk mengenali suatu benda
pelepah daun pisang yang tunas, dengan membangun kompetensi sikap, pengetahuan, yang diamatinya. Proses menanya merupakan
pelepah pisang yang muda dan yang tua?” dan keterampilan melalui tahapan mengamati, proses berfikir yang didorong oleh minat
menanya, mengumpulkan informasi, menalar, keingintahuan anak tentang suatu benda atau
dan mengomunikasikan. kejadian. Proses mengumpulkan informasi
merupakan proses mencari jawaban dari
120 121
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
122 123
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
Kegiatan 4
dikomunikasikan sebagai bahasa ekspresi d. Keunggulan metode bernyanyi
3. Bahasa gerak : Gerak pada nyanyian Melalui metode bernyanyi ini Dapat
tergambar pada birama gerak atau meningkatkan motivasi anak untuk
ketukan yang teratur, irama dan pada belajar, anak-anak biasanya sangat senang
Bernyanti Dan Bercerita melodi bernyanyi sehingga pembelajaran melalui
metode bernyanyi sangat disukai anak.Tidak
c. Langkah dalam menerapkan metode membutuhkan media yang terlalu sulit
A. Standar Kompetensi kegiatan yang dapat diintegrasikan ke dalam
bernyanyi didapat, metode ini dapat dilakukan dengan
Peserta mampu memahami cara belajar AUD pembelajaran.
1. Pilihlah lagu yang cocok, dalam arti tanpa musik ataupun dengan musik, dapat
dan trampil menerapkan cara belajar AUD sesuai dengan tema, situasi dan kondisi. pula dengan melihat gambar. keunggulan
melalui bermain Metode bernyanyi adalah suatu metode
2. Jika itu lagu baru (belum dikenal anak), metode bernyanyi yang lain nya adalah:
yang sangat penting bagi anak, karena
sebaiknya nyanyikan terlebih dahulu 1. Metode ini cocok untuk digunakan
bernyanyi itu merupakan suatu kegiatan
B. Kompetensi Dasar minimal tiga kali. pada kelas kecil.
yang sangat di sukai oleh semua anak
Trampil bernyanyi dan Bercerita 3. Bersama anak-anak nyanyikan lagi 2. Dapat membangkitkan semangat
supaya mereka tidak merasa bosan
secara berulang-ulang. belajar para anak–anak karena suasana
dalam melakukan sebuah kegiatan,
C. Indikator 4. Bila perlu bagilah menjadi beberapa kelas menjadi hidup dan menyenangkan.
melalu bernyanyi tersebut anak juga
1 Menjelaskan tujuan dan manfaat bernyanyi kelompok, dan setiap kelompok 3. Membantu guru dalam upaya
bisa mengembangkan aspek bahasanya.
bagi AUD bernyanyi bersama kelompoknya, pengembangan pendidikan karakter,
melalui metode bernyanyi itu anak
2 Menjelaskan tujuan dan manfaat Bercerita 5. Pilihlah beberapa anak yang mungkin yaitu nilai karakter bersahabat/
bisa mengeluarkan ekspresinya di saat
bagi AUD sudah hafal lagu itu untuk menyanyi kamunikatif karena terjadi interaksi yang
bernyanyi. jadi metode bernyanyi itu juga
3 Dapat mempraktekkan bernyanyi dan secara individu. baik antar warga kelas.
bisa untuk menumbuhkan rasa semangat
bercerita 6. Menyanyikan sekali lagi secara 4. Memungkinkan guru menguasai
bagi anak dalam melakukan pembelajaran.
bersama-sama. keadaan kelas.
7. Ulangi lagi lagu tersebut pada hari 5. Lirik lagu dapat digunakan berulang-
D. Uraian Materi b. Manfaat bernyanyi
yang lain. ulang walaupun pada kelas yang
1. Bernyanyi Kamtini (2005:118) Melalui bernyanyi dapat
8. Guru mengetahui dengan jelas isi berbeda tapi dengan materi yang sama.
a. Pengertian memiliki manfaat sebagai berikut :
pokok materi yang akan diajarkan.
Kamtini (2005:113) Bernyanyi merupakan 1. Menambah pemberdaharaan bahasa,
9. Merumuskan dengan benar informasi/ e. kelemahan metode bernyanyi
sarana pengungkapan pikiran dan perasaan, berbuat kreatif, berimajinasi.
konsep/ fakta materi baru apa saja yang Kalau dilakukan tanpa diikuti metode-
sebab kegiatan bernyanyi penting bagi 2. Bermain bersama, mematuhi aturan
harus dikuasai/ dihafalkan oleh peserta metode lainnya, maka tujuan pembelajaran
pendidikan anak–anak selain itu bernyanyi permainan, tidak mementingkan diri
didik. yang dicapai sedikit terbatas, misalnya
adalah kegiatan menyenangkan yang sendiri (sosial).
10. Memilih nada lagu yang familiar hanya mengembangkan kecerdasan
memberi kepuasan kepada anak- anak. 3. Menyalurkan emosi ,menimbulkan
dikalangan peserta didik. musik saja. Sulit digunakan pada kelas
Masitoh, dkk (2007:11.8) Bernyanyi pada rasa senang (emosi)
11. Menyusun informasi/ konsep/ fakta besar,Hasilnya akan kurang efektif
dasarnya merupakan bakat alamiah yang 4. Melatih otot badan, mengkordinasikan
materi yang kita inginkan untuk dikuasai pada anak pendiam atau tidak suka
dimiliki oleh seorang individu. gerak tubuh (psikomotorik).
peserta didik kedalam bentuk lirik lagu bernyanyi,Suasana kelas yang ramai, bisa
yang disesuaikan dengan nada lagu yang mengganggu kelas yang lain.
Sejak lahir bayi telah mulai mengenal Menurut Fathur (2010:148) Nyanyian adalah
di pilih.
suara,ritme atau melodi melalui lagu yang bagian dari musik, bermanfaat sebagai alat
12. Guru harus mempraktikkan terlebih f. Hubungan metode bernyanyi dengan
dilantunkan oleh ibunya. Di taman kanak- untuk mencurahkan pikiran dan perasaan
dahulu menyanyikannya dan di waktu efektiviatas AUD
kanak bernyanyi merupakan kegiatan yang untuk berkomunikasi. Pada hakekatnya
mengajarkan nyanyian tersebut dibantu Metode bernyanyi ini berhubungan dengan
dapat di integrasikan dalam pembelajaran. nyanyian bagi anak- anak adalah berfungsi
dengan alat bantu pembelajaran. kemampuan menanggapi isi pesan musik
sejak lahir anak secara biologis sudah sebagai berikut :
13. Mendemonstrasikannya bersama– atau nyanyian dengan perbuatan yang
dilengkapi dengan kesenangan untuk 1. Bahasa emosi : Dengan menyanyi
sama secara berulang–ulang bersifat kreatif. Pada kegiatan berkreativitas
merespon suara-suara orang.dari pendapat seorang anak dapat mengungkapkan
14. Usahakan untuk diikuti dengan gerak yang menjadi penekanan adalah proses,
tersebut bahwa bernyanyi merupakan perasaannya, rasa senang, lucu, kagum,
tubuh yang sesuai. bukanlah hasil. karena dalam proses itulah
bakat yang bersifat alamiah yang dimiliki haru dan sebagainya
15. Mengajukan pertanyaan seputar daya imajinasi anak berkembang demikian
serta dibutuhkan oleh setiap individu. 2. Bahasa nada : Bagi anak, nyanyian
materi tersebut untuk mengukur apakah pula rasa ingin tahu mereka.
kegiatan bernayanyi merupakan sebuah dapat didengar, dapat dinyanyikan dan
anak sudah dapat menghafal.
124 125
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
Dalam kegiatan bernyanyi ini akan lebih dongeng adalah cerita yang tidak nyata dan kemampuan berbicara dalam 2. Olah Ekspresi (Mimik Muka) : Pendidik
sempurna jika dalam metode bernyanyi (fiksi) atau dapat diartikan sebagai hasil karya menambah kosakata yang dimiliki anak; berlatih membentuk sedemikian rupa
dapat mengiringinya dengan alat- berdasarkan rekayasa imajinatif (imajinasi) 2. Mengembangkan kemampuan berfikir, mimik agar anak-anak dapat ikut terbawa
alat musik secara langsung, misalnya seseorang pendongeng atau penulis yang dengan bercerita anak diajak untuk suasana. Bagaimana mimik tersenyum,
piano, organ, biola, seruling, harmonika, jalan ceritanya sederhana dan tidak benar- memusatkan perhatian dan berfantasi senang, tertawa, sedih, menangis, marah,
sehingga suasana akan lebih hidup dan benar terjadi. serta berimajinasi menguasai alur cerita kesal, dan lain sebagainya.
lebih menyenangkan. Cara mudah untuk serta mengembangkan kemampuan Bila pendidik tampil mendongeng tanpa
menyampaikan informasi kepada anak- Berdasarkan pernyatan diatas, maka dapat berfikir; membentuk sedemikian rupa mimiknya,
anak, karena merupakan kegiatan yang disimpulkan bawah metode bercerita 3. Menambahkan pesan-pesan moral maka jalannya cerita akan terasa kering
menyenangkan sehingga anak mampu adalah penyampaian cerita dengan cara yang terkandung dalam bercerita; tanpa kekuatan, tapi jika dibarengi
dengan mudah mengingat informasi yang bertutur yang disampaikan oleh pendidik 4. Mengembangkan kepekaan social- dengan mimik yang mendukung cerita,
ada dalam lagu tersebut. secara terencana mulai dari persiapan, emosional anak tentang hal-hal yang maka peserta didik akan merasa senang
pelaksanaan dan evaluasi, sehingga peserta terjadi disekitarnya; dan tertarik untuk mendengarkan.
Namun juga kecerdasan verbal dan didik dapat mencapai tujuan atau nilai yang 5. Melatih daya ingat atau memori 3. Olah Tubuh : Ketika melakukan
kecerdasan emosi. Kecerdasan verbal bisa diharapkan. anak untuk menerima dan menyimpan pemeranan tokoh yang ada dalam
ditemukan dari kosa kata yang terdapat informasi melalui urutan peristiwa yang cerita, maka pendidik perlu melakukan
di dalam sebuah lirik lagu. Sedangkan a. Manfaat disampaikan; peragaan supaya anak lebih tertarik.
kecerdasan emosi lebih pada kecerdasan Manfaat dari penggunaan metode bercerita 6. Mengembangkan potensi kreatif Dengan demikian maka pertunjukan
perasaan. Kecerdasan emosi ini ada pada proses pembelajaran adalah : anak melalui keragaman ide cerita yang dongeng akan semakin hidup. Visualisasi
hubungannya dalam pengolahan perasaan 1. Dapat memberikan sejumlah dituturkan. gerak ini sangat diperlukan bagi pendidik
dalam diri sang anak, Bernyanyi dapat pengetahuan sosial, nilai-nilai moral, dan yang tidak menggunakan alat peraga,
merangsang kerja otak kanan, sehingga keagamaan kepada anak; c. Berlatih Bercerita anggota tubuh dapat digunakan
dalam kreatifitas dan gerakan yang di 2. Memberikan pengalaman belajar Banyak hal yang harus dipersiapkan sebagai media ketika bercerita tanpa
ciptakan melalui menyanyi tersebut dapat untuk berlatih mendengarkan; pendidik agar dalam bercerita bisa optimal menggunakan alat bantu berupa boneka
menumbuhkan kesenangan tersendiri bagi 3. Anak memperoleh bermacam salah satunya dengan berlatih. Berlatih akan atau gambar.
anak. informasi tentang pengetahuan, nilai mempermudah pendidik dalam melakukan 4. Olah Media : Media dimaksud
dan sikap untuk dihayati dan diterapkan cerita serta mencapai nilai karakter yang adalah alat peraga yang oleh pendidik
dan menguasainya melalui lagu yang dalam kehidupan sehari-hari; hendak dicapai peserta didik. Ada 6 aspek digunakan untuk bercerita. Seperti
dinyanyikan tersebut. Anak–anak akan 4. Mengembangkan kemampuan yang harus dilatih dalam proses bercerita boneka, buku, papan panel, wayang, dll.
banyak belajar kata–kata baru, sehingga kognitif, afektif maupun psikomotor yang yaitu : Bila memutuskan untuk menggunakan
dapat memperkaya pembendaharaan dimiliki oleh anak; 1. Olah Vokal : Supaya anak-anak alat peraga, maka sangat dibutuhkan
kata mereka dan lebih terampil dalam 5. Melatih anak untuk menjadi pendengar bisa membedakan setiap tokoh yang latihan agar tangan tidak kaku saat
mempergunakannya. yang kreatif dan kritis, sehingga anak ada dalam cerita maka pendidik perlu memainkan peraga tersebut. Media
kreatif dalam melakukan pemikiran- memiliki kemampuan mengolah vokal. untuk mendukung cerita dapat pendidik
2. Bercerita pemikiran baru berdasarkan apa yang Untuk mebuat vokal yang berbeda maka buat dari bahan yang sederhana dan
Awam prakoso memberikan pernyataan didengar; perlu dilatih secara teratur. Baik melatih karakterpun dapat disesuaikan dengan
bahwa cerita adalah hasil karangan yang 6. Kegiatan bercerita dapat memberikan untuk penyampaian narasi ataupun tokoh yang ada.
disampaikan secara lisan ataupun tertulis pengalaman belajar yang unik dan dialog. Ketika pendidik sudah piawai 5. Olah komunikasi dan bahasa :
berdasarkan kejadian nyata atau kejadian menarik, serta dapat menggetarkan membedakan mana vocal untuk narasi Komunikasi dengan anak-anak dapat
yang tidak nyata. Cerita berdasarkan perasaan, membangkitkan semangat dan dan mana dialog tokoh-tokoh yang dilakukan dengan kontak mata ataupun
kejadian nyata seperti cerita tentang sejarah, dan menimbulkan keasyikan tersendiri; ada di dalam cerita seorang pendidik menyapa mereka ketika bercerita, hal
Kisah para nabi dan rasulnya, biografi yang baik setidaknya memiliki minimal ini akan membantu anak pokus pada
seseorang, dan lain sebagainya. b. Tujuan 3 karakter suara yang berbeda, pendidik cerita yang disampaikan. Bahasa yang
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran sebisa mungkin melatih menggunakan digunakan dalam bercerita hendaknya
Cerita tidak nyata bisa kita sebut dengan dengan menggunakan metode bercerita ilustrasi-ilustrasi suara seperti suara angin, disesuaikan dengan usia anak, usahakan
cerita fiksi, diantaranya seperti Fabel (cerita adalah : hujan, kereta, pesawat, suara binatang, bahasa yang dapat mereka pahami dan
binatang), Sage (cerita petualangan), Hikayat 1. Mengembangkan kemampuan dll. dikenal dalam kesehariannya. Jangan
(cerita rakyat), Legenda (asal usul), Mythe berbahasa anak, diantaranya sampai anak-anak bingung dengan
(dewa-dewi, peri, roh halus). Sedangkan kemampuan menyimak/mendengarkan diskripsi yang sulit dipahami.
126 127
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
6. Pendukung lainnya : Guna isyarat, gerak tubuh, dan atau alat/media lawan bicara. Memahami keberadaan anak memahami reaksi komunikan saat
mendukung proses cerita dan tema tertentu. Kedua bentuk komunikasi ini memudahkan kita menjalin hubungan menerima pesan. Bentuk komunikasi
yang dibawakan, pendidik dapat digunakan secara bergantian dan saling yang lebih erat dengannya. Anak yang non verbal sendiri di antaranya adalah,
menggunakan perangkat bantu berupa melengkapi dalam berkomunikasi atau hidup dalam keluarga yang memiliki bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi,
alat musik ataupun gambar yang relevan berinteraksi dengan anak. komunikasi yang sehat dapat terhindari dari symbol-simbol, pakaian sergam, warna
dengan tema. Pemanfaatan lagu atau perilaku yang mendatangkan konflik. dan intonasi suara.
ilustrasi bisa dibuatlah terlebih dahulu Para ahli menyatakan bahwa komunikasi a. Komunikasi verbal ( verbal
dan bagi pemula dapat melakukan orang tua dengan anaknya merupakan communication ) adalah bentuk E. Rangkuman
latihan yang cukup agar saat tampil hal paling penting dalam kehidupan anak. komunikasi yang disampaikan metode bernyanyi adalah suatu metode yang
bisa terjadi kombinasi yang baik dan Komunikasi sangat penting untuk menjalin komunikator kepada komunikan dengan sangat penting bagi anak, karena bernyanyi
seimbang. hubungan social. Dengan berkomunikasi cara tertulis (written) atau lisan (oral). itu merupakan suatu kegiatan yang sangat di
kita dapat mengetahui, memahami dan Komunikasi verbal menempati porsi sukai oleh semua anak supaya mereka tidak
3. Komunikasi dalam pembelajaran Anak merasakan pikiran atau perasaan orang lain. besar. Karena kenyataannya, ide-ide, merasa bosan dalam melakukan sebuah
Usia Dini Komunikasi dilakukan sejak anak dilahirkan. pemikiran atau keputusan, lebih mudah kegiatan, melalu bernyanyi tersebut anak juga
Pengertian komunikasi dalam pengasuhan Bayi melakukan komunikasi dengan orang- disampaikan secara verbal ketimbang bisa mengembangkan aspek bahasanya.
anak usia dini adalah hubungan manusiawi orang sekitarnya melalui tangisan dan non verbal.
antar individu baik verbal maupun non gerakan tubuhnya. Bayi dapat memahami Melalui metode bernyanyi itu anak bisa
verbal, secara individu dan atau kelompok, komunikasi orang sekitarnya, dari suara Dengan harapan, komunikan (baik mengeluarkan ekspresinya di saat bernyanyi.
sehingga terjadi saling memahami untuk yang didengarnya terutama suara ibunya pendengar maun pembaca ) bisa lebih Bernyanyi memiliki manfaat untuk :
menciptakan hubungan akrab dengan anak serta mimik wajah yang dilihatnya. mudah memahami pesan-pesan yang Menambah pemberdaharaan bahasa,
usia dini, pengasuh, pengelola, dan orang disampaikan. contoh : komunikasi verbal berbuat kreatif, berimajinasi.Bermain
tua. Anak yang lebih besar melakukan melalui lisan dapat dilakukan dengan bersama, mematuhi aturan permainan,
komunikasi dengan bahasa. Celotehan anak menggunakan media, contoh seseorang tidak mementingkan diri sendiri (sosial).
Perkembangan keterampilan berkomunikasi walaupun belum dimengerti merupakan yang bercakap-cakap melalui telepon. Menyalurkan emosi ,menimbulkan rasa
merupakan kunci untuk pengendalian diri awal anak membangun komunikasi dengan Sedangkan komunikasi verbal melalui senang (emosi) dan Melatih otot badan,
dan keberhasilan hubungan dengan yang bahasa. Selama berkomunikasi terjadi tulisan dilakukan dengan secara tidak mengkordinasikan gerak tubuh (psikomotorik).
lainnya. proses belajar. Komunikasi membangun langsung antara komunikator dengan
hubungan dengan sekeliling bahkan komunikan. Proses penyampaian Metode bercerita adalah penyampaian cerita
Komunikasi produktif terjadi bila para pelaku dengan dunia. informasi dilakukan dengan dengan cara bertutur yang disampaikan
komunikasi sama-sama merencanakan menggunakan berupa media surat, oleh pendidik secara terencana mulai dari
strategi komunikasinya untuk saling Dengan berkomunikasi dapat saling lukisan, gambar, grafik dan lain-lain. persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, sehingga
memberi rasa nyaman dan puas dalam mengenal,saling bertukar pikiran, saling peserta didik dapat mencapai tujuan atau
berkomunikasi. Namun demikian, menyampaikan perasaan, sehingga tumbuh b. Komunikasi non verbal ( non verbal nilai yang diharapkan. Banyak hal yang harus
komunikasi produktif akan sulit atau jarang rasa saling percaya, saling menyayangi dan communicarion) menempati porsi dipersiapkan pendidik agar dalam bercerita
dapat tercapai apabila pendidik lebih sering saling memahami. Komunikasi yang baik penting. Banyak komunikasi verbal tidak bisa optimal salah satunya dengan berlatih.
menampilkan gaya komunikasinya yang membantu anak untuk mengembangkan efektif hanya karena komunikatornya Berlatih akan mempermudah pendidik
menonjolkan aspek otoritas dan kekuasaan. kepercayaan diri, harga diri, dan memahami tidak menggunakan komunikasi non dalam melakukan cerita serta mencapai nilai
Karena pola komunikasi yang otoriter orang lain. Komunikasi yang baik verbal dengan baik dalam waktu karakter yang hendak dicapai peserta didik.
akan diserap oleh anak didiknya sehingga membantu anak tumbuh menjadi orang bersamaan. Melalui komunikasi non Ada 6 aspek yang harus dilatih dalam proses
mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang dewasa yang memiliki perasaan yang baik verbal, orang bisa mengambil suatu bercerita.
otoriter. tentang dirinya dan orang lain. kesimpulan mengenai suatu kesimpulan
tentang berbagai macam persaan orang,
Dan ini akan menjadi lebih buruk lagi bila Komunikasi yang baik membangun baik rasa senang, benci, cinta, kangen
pola komunikasi serupa diterapkan oleh hubungan yang harmonis, kerjasama dan dan berbagai macam perasaan lainnya.
para orang tua di keluarganya. merasa nyaman. Sebaliknya komunikasi
Komunikasi dapat berbentuk verbal: yang buruk dapat membuat anak tidak Kaitannya dengan dunia bisnis,
yaitu komunikasi dengan menggunakan menyukai orang dewasa, munculnya konflik komunikasi non verbal bisa membantu
kata-kata dan atau ungkapan, dan dapat dan ketidak nyamanan. Komunikasi yang komunikator untuk lebih memperkuat
berbentuk non verbal: menggunakan efektif mempertajam kepekaan terhadap pesan yang disampaikan sekaligus
128 129
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini
F. Evalusi
1. Manfaat bernyayi dalam pembelajaran di
G. Tugas
1. Buatlah naskah atau synopsis cerita yang
Daftar Pustaka
PAUD adalah : dapat menumbukan sikap pemberani pada diri
a. Menyalurkan emosi ,menimbulkan rasa anak Bachir, S Bachtiar. 2005. Pengembangan Kegiatan Bercerita, Teknik, dan Prosedurnya.
senang (emosi) 2. Buatlah sebuah lagu baik dengan lirik lokal Jakarta : Depdikbud.
b. memberikan sejumlah pengetahuan ataupun dari lagu yang sedang digemari oleh
sosial, nilai-nilai moral, dan keagamaan anak-anak, kemudian buatkan dalam bentuk Bimo, 2011. Mahir Mendongeng, Yogyakarta : Pro-U Media.
kepada anak; video. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga
c. Memberikan pengalaman belajar untuk Lependidikan PAUD dan Dikmas. 2015. Bahan Ajar CARA BELAJAR ANAK USIA DINI MELALUI
berlatih mendengarkan; BERMAIN.
d. Anak memperoleh bermacam informasi
tentang pengetahuan, nilai dan sikap R, Moeslichatoen, 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Rineka
Cipta
2. Kelemahan penggunaan metode bernyanyi
dalam pembelajaran PAUD adalah Masitoh, Heny Djoehaeri,Ocih Setiasil.2007.Strategi pembelajaran TK.
a. membangkitkan semangat belajar para Jakarta:Universitas terbuka.)
anak–anak
b. Membantu guru dalam upaya Mursalin. (2011). Tahap Bermain Pada Anak. [Online]. Tersedia: http://mursalin-
pengembangan pendidikan karakter nersboyz.blogspot.com/2011/02/tahap-perkembangan-bermain-pada-anak.html. [21 Oktober
c. Memungkinkan guru menguasai keadaan 2013].
kelas
d. Sulit digunakan pada kelas besar
130 131
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 5
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Kegiatan 1
c. Dari segi sosialisasi, anak tampak Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai
aktif, gesit, dan gembira serta mudah masalah pada anak, termasuk:
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam kasus ringan:
• pertumbuhan lambat
Layanan Dasar Kesehatan Anak Berbagai definisi tersebut maka ciri-ciri • perut bengkak
anak sehat dapat dikelompokkan manjadi 4 • tubuh kurus
134 135
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
b. Diare dan Disentri berbeda. Jika air kompres terlalu dingin sekolah atau aktivitas lainnya ketika suhu tahun adalah demam, sakit kepala dan
Diare pada anak dapat ditandai dengan akan mengerutkan pembuluh darah sudah normal dalam 24 jam. kekakuan otot leher yang berlangsung
frekwensi buang air besar lebih dari 4 kali pada anak. Akibatnya, panas tubuh tidak mau berjam-jam atau dirasakan sampai 2
bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Bahaya keluar. Anak jadi semakin menggigil untuk d. Kejang hari. Tanda dan gejala lainnya adalah
terbesar bagi anak-anak dengan diare adalah mempertahankan keseimbangan suhu Penyebab dari kejang pada anak-anak photophobia (takut/menghindari sorotan
dehidrasi, atau kehilangan terlalu banyak tubuhnya. antara lain demam tinggi, dehidrasi, cahaya terang), phonophobia (takut/
cairan dari tubuh. Hal ini akan bertambah epilepsi, dan meningitis. Jika anak terganggu dengan suara yang keras), mual,
bahaya jika disertai muntah-muntah. 2. Berikan obat pereda demam mengalami demam tinggi, segera redakan muntah, sering tampak kebingungan,
Perawatan paling efektif untuk demam agar tidak kejang. Periksa tanda-tanda kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan
Bayi dan balita yang diare membutuhkan adalah menggunakan obat penurun dehidrasi dan meningitis. Kejang yang tak sadarkan diri.
lebih banyak cairan untuk mengganti cairan panas seperti parasetamol atau ibuprofen. datang tiba-tiba tanpa demam atau tanda
tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah. Terdapat berbagai macam sediaan di lainnya mungkin epilepsi, terutama jika anak
Pemberian cairan yang tepat dengan pasaran seperti: tablet, drops, sirup, tampak biasa-biasa saja tanpa menunjukkan
jumlah memadai merupakan modal utama dan suppositoria. Pengobatan ini dapat ada gejala yang aneh. Kejang yang dimulai
mencegah dehidrasi. Cairan harus diberikan mengurangi ketidaknyamanan anak pada rahang dan kemudian seluruh tubuh
sedikit demi sedikit dengan frekuensi sesering dan menurunkan suhu 1 sampai 1,5 ºC. menjadi kaku mungkin akibat tetanus.
mungkin. Oralit merupakan rumus manjur Sedangkan Aspirin tidak direkomendasikan
untuk mengatasi diare pada anak. untuk anak di bawah 18 tahun karena dapat Tanda-tanda kejang pada anak, di
menyebabkan efek samping penyakit serius antaranya:
Jika anak dalam masa pemberian ASI, yang disebut sindrom Reye, meskipun • kedua kaki dan tangan kaku disertai
lanjutkan pemberian ASI, tetapi juga perlu angka kejadian penyakit ini jarang. gerakan-gerakan kejut yang kuat dan
ditambahkan cairan / minum agar tidak kejang-kejang selama 5 menit . bola
mengalami dehidrasi. Bahaya besar kedua 3. Berikan banyak cairan mata berbalik ke atas.
untuk anak-anak yang terkena diare adalah Demam pada anak dapat meningkatkan • gigi terkatup
kekurangan gizi. Berikan anak makanan risiko terkena dehidrasi (kekurangan • muntah Pada bayi gejala dan tanda penyakit
bergizi. cairan). Tanda dehidrasi paling mudah • tak jarang si anak berhenti napas meningitis mungkin sangatlah sulit
adalah berkurangnya kencing dan air sejenak. diketahui, namun umumnya bayi akan
c. Demam kencing berwarna lebih gelap daripada • pada beberapa kasus tidak bisa tampak lemah dan pendiam (tidak aktif),
Anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya biasanya. Maka dari itu, orang tua sebaiknya mengontrol pengeluaran buang air gemetaran, muntah dan enggan menyusui.
melebihi dari 37,5°C waktu diukur dengan mendorong anak untuk minum cairan besar/kecil. Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat
termometer. Pada anak-anak kecil, demam dalam jumlah yang memadai. Anak • pada kasus berat, si kecil kerap tak ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman,
tinggi (lebih dari 39°C) dapat dengan mudah dengan demam dapat merasa tidak lapar sadarkan diri. Adapun intensitas waktu sharing makan 1 sendok, pemakaian sikat
menyebabkan kejang atau kerusakan otak. dan sebaiknya tidak memaksa anak untuk kejang juga sangat bervariasi, dari gigi bersama dan merokok bergantian
Untuk menurunkan demam, dapat dilakukan makan. Cairan seperti susu (ASI atau sapi beberapa detik sampai puluhan menit. dalam satu batangnya. Mencuci tangan
beberapa hal: atau formula) dan air harus tetap diberikan yang bersih sebelum makan dan setelah
1. Kompres dengan air hangat atau bahkan lebih sering. Anak yang lebih e. Meningitis ke toilet umum, memegang hewan
Si anak dapat dikompres dengan handuk tua dapat diberikan sup atau buah-buahan Penyakit berbahaya ini bisa datang sebagai peliharaan.
yang dibasahi dengan dibasahi air hangat yang banyak mengandung air. Bila anak komplikasi dari campak, gondok, atau yang
(30º C) kemudian dilapkan seluruh badan. tidak mampu atau tidak mau minum lain yang serius penyakit. Anak-anak dari ibu Menjaga stamina (daya tahan) tubuh
Penurunan suhu tubuh terjadi saat air dalam beberapa jam, orang tua sebaiknya yang memiliki TB mungkin mendapatkan dengan makan bergizi dan berolahraga
menguap dari permukaan kulit. Oleh karena diperiksakan ke dokter. meningitis TBC. Seorang anak yang sangat yang teratur adalah sangat baik
itu, anak jangan “dibungkus” dengan lap sakit yang terletak dengan cara kepala menghindari berbagai macam penyakit.
atau handuk basah atau didiamkan dalam 4. Istirahat yang cukup miring kembali, yang leher terlalu kaku Pemberian imunisasi vaksin meningitis
air karena penguapan akan terhambat. Demam menyebabkan anak lemah untuk membungkuk ke depan, dan yang merupakan tindakan yang tepat terutama
Tambah kehangatan airnya bila demamnya dan tidak nyaman. Orang tua sebaiknya tubuhnya membuat gerakan aneh (kejang) di daerah yang diketahui rentan terkena
semakin tinggi. mendorong anaknya untuk cukup istirahat. mungkin memiliki meningitis. wabah meningitis.
Sebaiknya tidak memaksa anak untuk tidur
Dengan demikian, perbedaan antara air atau istirahat atau tidur bila anak sudah Gejala yang khas dan umum ditampakkan
kompres dengan suhu tubuh tidak terlalu merasa baikan dan anak dapat kembali ke oleh penderita meningitis diatas umur 2
136 137
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
f. Anemia • Jangan makan daging mentah atau ikan konter, bak cuci dan tombol pintu. Buanglah a. Menimbang anak minimal sekali sebulan.
Tanda-tanda umum pada anak-anak, antara mentah atau yang setengah matang. semua alat rias yang digunakan saat terinfeksi. b. Mengukur tinggi badan anak minimal
lain: • Minum hanya air rebus atau murni. sekali sebulan
• pucat, terutama di dalam kelopak mata, j. Pilek dan Flu c. Memeriksa secara sederhana keadaan
gusi, dan kuku h. Masalah Kulit Flu biasa, dengan hidung meler, demam kuku, kulit, rambut, mata, mulut dan gigi
• lemah dan cepat lelah Masalah kulit yang paling umum dijumpai ringan, batuk, sering sakit tenggorokan, dan d. Mengupayakan anak usia dini
• tampak seperti malnutrisi pada anak-anak antara lain: kadang-kadang diare adalah sering tapi bukan mendapatkan imunisasi dasar
• glositis berat (radang lidah disertai rasa • Kudis masalah serius pada anak. Berikan banyak e. Memberikan layanan dasar kebersihan
sakit) • terinfeksi luka dan impetigo cairan pada anak. Biarkan anak banyak istirahat f. Pemberian dan atau Pendidikan gizi bagi
• diare dan kehilangan nafsu makan • kurap dan infeksi jamur lainnya atau tidur. Berikan makanan bergizi dan buah- anak usia Dini
buahan agar anak-anak terhindar pilek dan g. Pencegahan terhadap makanan yang
Penyebabnya antara lain: Untuk mencegah masalah kulit dapat cepat sembuh. tidak aman bagi kesehatan anak usia dini
• kurang zat besi dilakukan cara-cara berikut: h. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
• infeksi usus kronis • Yang paling utama: jagalah kebersihan Jika seorang anak yang menderita flu menjadi sehat (PHBS)
• cacing tambang • Mandikan anak sesering mungkin yang sangat sakit, demam tinggi, pernapasan cepat,
• malaria bersih mungkin si anak menderita pneumonia, 4. Perilaku Hidup Bersih, Sehat, Dan Aman
• Pengendalian kutu busuk, kutu, dan kudis. segera hubungi dokter. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya
Pencegahan dan Pengobatan: • Jangan biarkan anak-anak yang untuk memberikan pengalaman belajar atau
• Makanlah makanan yang kaya zat besi menderita kudis, kutu, kurap, atau luka k. Sakit Telinga dan Infeksi Telinga menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
seperti daging dan telur. Kacang, lentil, yang terinfeksi bermain atau tidur bersama Infeksi telinga adalah umum pada anak- keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
kacang tanah (kacang tanah), dan gelap dengan anak-anak sehat. anak kecil. Demam akan meningkat, dan membuka jalur komunikasi, memberikan
hijau sayuran juga memiliki beberapa besi. anak sering menangis atau menggosok informasi dan melakukan edukasi untuk
• Seringkali dijumpai adanya cacing i. Pink Eye (Conjunctivitis) bagian samping kepalanya. Kadang-kadang meningkatkan pengetahuan, sikap dan
tambang pada anak anemia. Pinkeye atau disebut juga konjungtivitis nanah bisa dilihat di telinga. Pada anak-anak perilaku guna membantu masyarakat
• Jika anda mencurigai adanya cacing adalah selaput membran jernih yang radang kecil infeksi telinga kadang-kadang dapat mengenali dan mengatasi masalahnya
tambang, periksakan feses anak di dan kemerahan yang meliputi bagian putih menyebabkan muntah atau diare. Jadi, ketika sendiri sehingga sadar, mau dan mampu
laboratorium. Jika ditemukan telur cacing pada mata dan membran pada bagian dalam seorang anak mengalami diare dan demam mempraktekkan PHBS.
tambang, segera lakukan pengobatan untuk kelopak mata. Pinkeye paling umumnya pastikan untuk memeriksa telinganya.
mengusir cacing tambang ini. disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, PHBS disekolah adalah upaya untuk
• Jika perlu, berikan garam besi dengan meskipun alergi, bahan beracun dan penyakit Pengobatan: memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat
mulut (ferro sulfat). yang mendasarinya mungkin juga berperan. • Adalah penting untuk mengobati infeksi lingkungan sekolah agar tahu, mau dan
Bersihkan kelopak mata dengan kain basah telinga segera mungkin. Berikan antibiotik mampu mempraktikan PHBS, dan berperan
Perhatian: Jangan memberikan zat besi yang bersih beberapa kali sehari. penisilin seperti atau kotrimoksazol. aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
dalam bentuk tablet untuk bayi atau anak Pada anak-anak di bawah 3 tahun,
kecil karena bisa menyebabkan keracunan. Gunakan salep mata antibiotik di dalam ampisilin sering bekerja lebih baik. Berikan 1. Indikator PHBS untuk anak usia dini
Sebaiknya berikanlah zat besi berupa cairan. kelopak mata 4 kali sehari. Jangan biarkan acetaminophen untuk meredakan rasa Beberapa indikator PHBS Individu anak usia
Atau menghancurkan tablet tersebut menjadi anak dengan mata merah muda bermain atau sakit. Aspirin juga bekerja tetapi tidak aman dini meliputi:
bubuk dan mencampurnya dengan makanan. tidur dengan orang lain. Jika dia tidak tidak bagi anak-anak. 1. Mandi 2 kali sehari pagi dan sore;
sembuh dalam beberapa hari, hubungi dokter 2. ganti pakaian sekali sehari ;
g. Cacing dan Parasit lain atau petugas kesehatan. 3. Pemeliharaan Kesehatan Anak 3. Menggosok gigi sebelum tidur dan
Jika salah satu anak dalam keluarga diketahui Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai sesudah makan;
menderita cacingan, semua anak dalam Hindari menyentuh daerah mata, dan cucilah adalah mewujudkan anak sehat maka 4. Mencuci tangan sebelum makan;
keluarga harus dirawat atau diobati untuk tangan anda sesering mungkin, terutama layanan dasar kesehatan bagai anak usia dini 5. Mencuci tangan setelah buang air besar;
memastikan hilangnya cacing. Untuk setelah menggunakan obat-obatan untuk area meliputi semua kegiatan prioritas yang dapat 6. Mencuci tangan setelah bermain
mencegah infeksi cacing, anak-anak harus: tersebut. Jangan pernah berbagi handuk atau mewujudkan anak usia dini yang memiliki ciri 7. Keramas 2 kali seminggu;
• Jagalah kebersihan saputangan, dan buanglah tisu-tisu segera anak sehat tersebut diatas. Beberapa layanan 8. Memakai alas kaki saat di jalan;
• Gunakan jamban. setelah digunakan. Ganti seprai dan handuk dasar kesehatan tersebut adalah sebagai 9. Makan 3 kali sehari;
• Jangan bertelanjang kaki. setiap hari. Gunakan pembasmi hama pada berikut: 10. Tidur 7-8 jam/hari di tempat yg layak;
semua permukaan, termasuk permukaan 11. Olah raga ½ - 1 jam sehari;
138 139
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
12. Membuang sampah pada tempatnya; 3. Pesan Dasar Hidup Bersih dan Sehat 5. Melakukan Olahraga Secara Teratur • Pasang boven pada kasur daerah
13. Menggunakan jamban dan air bersih. 1 Pesan Dasar Hidup Bersih dan Sehat adalah 6. Mengatur Waktu Istirahat Dengan Baik. bagian kaki, pada bagian atas yang
14. Mengkonsumsi jajanan sehat, 1 pesan-pesan yang diharapkan menjadi Salah satu kegiatan istirahat anak adalah terbalik masukkan kebawah kasur ± 10
15. Menimbang Berat Badan dan Tinggi perhatian dan diterapkan lalu menjadi mengatur tidur anak. Tidur merupakan cm kemudian ujung sisi bagian bawah
badan secara teratur, kebiasaan pada anak usia dini. Pesan ini cara istirahat terbaik bagi tubuh. Tidur (kaki) dibentuk 90⁰ dan masukkan
16. Memakan makanan yang memenuhi harus disampaikan kepada anak sesuai tahap merupakan kebutuhan dasar dalam kebawah kasur.tarik sisi atas sampai
kecukupan gizinya dan aman bagi perkembangannya dan mengacu pada menjaga kesehatan tubuh. Apa yang harus terbentang.
kesehatannya. prinsip pendidikan anak usia dini. Secara dilakukan pengasuh dalam menidurkan • Pasang selimut pada kasur bagian
Indikator tersebut diatas dapat dijadikan dasar singkat beberapa pesan mendasar yang perlu anak? kaki, pada bagian atas yang terbalik
oleh lembaga PAUD untuk merumuskan diupayakan dalam pembinaan hidup sehat a. Menyiapkan perlengkapan tidur dimasukkan kebawah kasur ± 10 cm
tujuan yang ingin dicapai pada anak usia bagi anak usia dini: Persiapan alat kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90⁰
dini. Kurikulum dan program juga evaluasi 1. Mengkonsumsi Makanan yang Aman, • Tempat tidur, kasur, dan bantal dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi
didasarkan pada pencapaian indikator tersebut Bergizi, Berimbang dan Beragam • Alat tenun disusun menurut atas sampai terbentang
- Membangun prilaku dan pola makan pemakaiannya: • Lipat ujung atas boven sampai tampak
2. Indikator PHBS di sekolah anak yang sehat, aman dan bergizi - Alas kasur garis/pitanya
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku - Menyampaikan makan yang aman - Laken/sprei besar • Masukkan bantal kedalam sarungnya
yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan tidak aman bagi anak dan apa • Perlak dan letakkan diatas tempat tidur
dan masyarakat lingkungan sekolah atas dampaknya • Stik laken / sprei melintang • dengan bagian yang terbuka dibagian
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, - Mendidik anak selalu berhati-hati • Boven laken bawah
sehingga secara mandiri mampu mencegah mengkonsumsi jajanan, makanan dan • Selimut dilapat terbalik (bagian dalam • Pasang sprei penutup (over laken)
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta minuman. selimut dilipat diluar) • Cuci tangan
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan 2. Mengkonsumsi Makanan lokal akan • Sarung bantal
sehat. Ada beberapa indikator yang dipakai meningkatkan gizi anak usia dini sekaligus • Over laken/sprei penutup b. Menidurkan anak dengan kasih sayang
sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah mengajarkan anak cinta budaya dan Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan
yaitu: sebagai upaya membangun ketahanan Prosedur menyiapkan perlengkapan sebelum menidurkan bayi:
1. Lembaga Pendidikan memiliki sarana pangan. tidur 1. Memberi Makanan dan Minuman
mencuci tangan dan warga sekolah 3. Menjaga Kebersihan Diri Sendiri (mandi, • Cuci tangan yang Cukup. Banyak bayi atau anak
terbiasa mencuci tangan dengan air yang menggosok gigi, mencuci tangan, BAB dan • Letakkan alat tenun yang telah disusun sulit tidur atau sering terbangun dari
mengalir dan menggunakan sabun BAK di toilet, keramas, membersihkan kuku, sesuai pemakaian didekat tempat tidur tidurnya karena merasa belum kenyang.
2. Lembaga Pendidikan melakukan Program membersihkan telinga dan menggunakan • Pasang alas kasur dan kasur Karena itu, penuhi kebutuhan makan dan
Gizi Holistik dalam rangka pemenuhan gizi sendal) • Pasang sprei besar/laken dengan minumnya sebelum tidur. Jika kebutuhan
anak dan menghindari makanan yang tidak - Memandikan anak usia dini dengan ketentuan berikut: fisiknya dipenuhi, si kecil tidak lagi sering
aman bagi anak usia dini benar dan secara bertahap dilatih - Garis tengah lipatan diletakkan tepat terbangun di tengah malam..
3. Lembaga Pendidikan menyediakan dan kemandirian untuk mandi sendiri ditengah kasur
warga sekolah menggunakan jamban yang - Memberitahu cara mencuci tangan, - Bentangkan sprei, masukkan sprei 2. Memakaian Baju yang Tepat. Pilihlah
bersih dan sehat sebelum dan setelah melakukan bagian kepala kebawah kasur ± 30 baju untuk tidur yang nyaman. Sesuaikan
4. Lembaga Pendidikan memiliki Program kegiatan. cm; demikian juga pada kaki, tarik ukurannya dengan tubuh bayi atau anak.
Olahraga yang teratur dan terukur - Menyampaikan waktu dan teknik setegang mungkin Jangan terlalu besar tapi juga tidak terlalu
5. Lembaga Pendidikan memberantas jentik menggosok gigi yang baik dan benar. • Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi kecil yang dapat membuatnya sesak.
nyamuk secara berkala 4. Menjaga Kebersihan Lingkungan Anak 90⁰, lalu masukkan seluruh tepi sprei Pilih yang bahannya lembut. Baju tidur
6. Lembaga Pendidikan tidak mengizinkan Usia Dini (lingkungan: sekolah, bermain, kebawah kasur dengan rapid an tegang yang nyaman membantu bayi atau anak
ada yang merokok di sekolah tempat tinggal anak) • Letakkan perlak melintang pada kasur ± terlelap dalam tidurnya.
7. Lembaga Pendidikan melaksanakan Membuang sampah pada tempat sampah 50 cm dari bagian kepala
penimbangan berat badan dan pengukuran yang tersedia. Dan mengadakan upaya • Letakkan stik laken diatas sprei 3. Bersihkan Badan Bayi atau anak.
tinggi badan minimal 1 (satu) bulan sekali kebersihan di ruangan kelas dan sekitar melintang, kemudian masukkan sisi-
8. Lembaga Pendidikan menyediakan tong halaman sekolah juga mengingatkan anak sisinya kebawah kasur bersama dengan 4. Atur Kamar dan Ruangan. Atur suasana
sampah dan warga sekolah membuang untuk menjaga kebersihan di lingkungan perlak kamar sehingga nyaman untuk tidur. Ini
sampah pada tempatnya tempat tinggalnya. meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna,
suhu, dan juga keadaan boksnya..
140 141
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
5. Buang Air sebelum Tidur. Celana 9. Ciptakan rutinitas sehingga anak atau E. Evaluasi 4. Ciri-ciri anak sehat dari segi mental adalah
basah dan kotor bisa mengganggu tidur. bayi memiliki kebiasaan tidur sesuai 1. Menurut indikator PHBS individu anak usia a. Jiwa berkembang secara wajar,
Karena itu, usahakan agar buang air besar jadwal dini , seharusnya keramas minimal: c. Nafsu makan baik
(BAB) atau buang air kecil (BAK) sebelum a. 1 x seminggu c. 2xseminggu b. Ceria
tidur. 10. Mengiringi dengan lagu atau music b. 3 kali seminggu d. 4 kali seminggu d. Mudah menyesuaikan diri
atau dengan dongeng sebelum tidur
6. Jika Masih Memakai Popok, Pilihlah 2. Anak harus ditimbang dan dikur tinggi 5. Parasetamol adalah jenis obat untuk:
yang Tepat. Ini karena, banyak bayi yang D. Rangkuman badannya: a. diare
tidak merasa nyaman dengan jenis 1. Kesehatan dapat disimpulkan keadaan a. 1 x sebulan b. 2 x sebulan c. Cacingan
popok tertentu. Apalagi sekarang banyak yang sempurna baik secara fisik, mental, c. 3 x sebulan d. 1 x dua bulan b. deman
pilihan popok bayi dengan beragam sosial dan spiritual, tidak hanya bebas dari d. Kejang
harga dan kualitas serta jenisnya. Jika penyakit, kelemahan dan kecatatan yang 3. Ciri-ciri anak sehat dari segi fisik adalah
memang bayi tidak nyaman dengan memungkinkan seseorang untuk hidup a. Jiwa berkembang secara wajar, F. Penugasan
popok biasa, membuat kulitnya produktif secara sosial dan ekonomi. c. Nafsu makan baik 1. Isilah form berikut terkait dengan
kemerahan atau terasa panas sehingga b. Ceria pertumbuhan anak dan data status gizi dan
sering menangis, pilihlah popok yang 2. Gangguankesehatananak diantaranya: d. Cerdas kesehatan pendidik PAUD di lembaga tempat
berjenis soft atau ultra soft. Harganya Kurang Gizi/Malnutrisi, Diare dan Disentri, anda bekerja.
memang lebih mahal, tetapi untuk Demam, Kejang, Meningitis, Anemia, Cacing
kenyamanan bayi, mengapa tidak? dan Parasit lain, Masalah Kulit, Pink Eye FORM ISIAN PERTUMBUHAN ANAK
(Conjunctivitis), Pilek dan Flu, Sakit Telinga dan Nama Peserta Diklat/Telp PAUD :………………………………………………...
7. Pijatan dan sentuhan yang lembut dan Infeksi Telinga. Alamat PAUD: ………………Kelurahan/Desa:………….Ke………….Prov:………
penuh kasih sayang dapat membuat
Jumlah Murid Laki-laki (0-1 th) Laki :………Jumlah Murid PR (0-1 th):……………
anak merasa nyaman dan aman. 3. Beberapa layanan dasar kesehatan Jumlah Murid Laki-laki (>1-2 th) Laki:………Jumlah Murid PR (>1 – 2 th):….……
Misalnya dengan memijat matanya, atau tersebut adalah sebagai berikut:Menimbang Jumlah Murid Laki-laki (>2-3 th) Laki:……… Jumlah Murid PR (>2 – 3 th):….……
mengusap-usap punggungnya anak minimal sekali sebulan, Mengukur Jumlah Murid Laki-laki (>3-4 th) Laki:……… Jumlah Murid PR (>3 – 4 th):….……
tinggi badan anak minimal sekali sebulan, Jumlah Murid Laki-laki (>4-5 th) Laki:……… Jumlah Murid PR (>4 – 5 th):….…….
8. Taruhlah bayi anda ditempat tidur Memeriksa secara sederhana keadaan Jumlah Murid Laki-laki (>5-6 th) Laki:……… Jumlah Murid PR (>5 – 6 th):….……
dengan sangat perlahan. Tapi, sebelum kuku, kulit, rambut, mata, mulut dan gigi,
anda menaruh bayi anda ditempat Mengupayakan anak usia dini mendapatkan Berat Badan Tinggi Badan Jumlah Hari Sakit dalam Satu
tidurnya, anda harus sudah menyiapkan imunisasi dasar, Memberikan layanan dasar No. Nama Pendidik
(Kg) (m) Semester
kasur yang benar-benar nyaman dan kebersihan, Pemberian dan atau Pendidikan 1.
empuk dan susunlah bantal dan guling gizi bagi anak usia Dini, Pencegahan terhadap 2.
agar menjadi penyangga dan pelindung makanan yang tidak aman bagi kesehatan 3.
bagi bayi anda. Nah, ingatlah dalam anak usia dini, Menerapkan Perilaku Hidup
4.
menaruh bayi keatas tempat tidurnya, Bersih dan sehat (PHBS).
dst.
anda harus benar-benar tidak membuat
sang bayi terkejut.. Jika sang bayi 4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah
terkejut, maka ia akan menangis dan upaya untuk memberikan pengalaman 2. Jelaskan bagaimana anda mengenali gejala awal penyakit pada anak!
tidak mau tertidur lagi. Cara yang terbaik belajar atau menciptakan suatu kondisi 3. Jelaskan cara anda melakukan penanganan awal jika anak demam!
adalah menggendong bayi anda sambil bagi perorangan, keluarga, kelompok 4. Jelaskan cara anda menidurkan anak !
bergerak menuju tempat tidur dan dan masyarakat dengan membuka jalur
ketika anda ingin merebahkan bayi anda, komunikasi, memberikan informasi dan
biarkanlah badan anda ikut merebah melakukan edukasi untuk meningkatkan
sedikit, dengan tujuan agar sang bayi pengetahuan, sikap dan perilaku guna
tidak mendapat goncangan yang bisa membantu masyarakat mengenali dan
membuatnya menangis. mengatasi masalahnya sendiri sehingga
sadar, mau dan mampu mempraktekkan
PHBS.
142 143
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
Kegiatan 2
bantuan pengasuh lalu secara bertahap anak
diajarkan untuk melakukannya secara mandiri
a. Mandi
Pengertian: Membersihkan badan dengan
Perawatan dan Kebersihan Anak Usia air, sabun mandi, dan bahan pendukung
kebersihan lainnya.
144 145
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
h. Sabun dengan waslap ke seluruh tubuh b. Teknik Pelaksanaan : Tangan merupakan bagian tubuh yang
kecuali muka 1. Anak diajak bicara tentang kegiatan banyak bersentuhan dengan sumber-
mandi, tujuan mandi serta diinfokan bahwa sumber kuman baik secara lansung
anak tersebut akan dimandikan segera serta maupun tidak lansung. Tangan yang
dikomunikasi tentang anak perlu belajar bersentuhan langsung dengan kotoran
mandi sendiri. manusia dan binatang (faeses), air seni
2. Kegiatan harus dilakukan dengan cara (urin), ataupun cairan tubuh lain (seperti
menyenangkan ingus, dan makanan/minuman yang
• Jaga jangan sampai kedinginan terkontaminasi saat tidak dicuci dengan
• Jangan biarkan anak berendam sabun dapat memindahkan bakteri, virus,
3. Ajak anak berbicara tentang tahapan dan parasit pada orang lain yang tidak sadar
i. Bersihkan busa sabun dengan waslap m. Pakaikan baju dan popok bayi, kemudian mandi yang akan dilakukannya untuk bahwa dirinya sedang ditularkan.
basah dari tubuh bayi digendong merangsang kemampuan bahasa.
j. Masukan tubuh bayi kedalam bak mandi, n. Sisir rambut bayi 4. Mandikan dengan guyuran pelan Berikut beberapa penyakit akibat tidak
dengan cara tengkuk bayi berada di lengan sehingga anak tidak terkejut cuci tangan yang dapat dicegah dengan
kiri, bagian bawah ketiak bayi dikait dengan 5. Disabun, dibilas dengan gosokan lembut mencuci tangan dengan benar dan bersih:
ibu jari dan telunjuk, pantat bayi ditopang 6. Dimasukan bak berikan kesenangan anak diare, cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan
dengan tangan kanan. sebentar Akut (ISPA), TBC, Penyakit yang mematikan
7. Keringkan dengan handuk,olesi minyak seperti SARS,Flu burung (H5N1) dan flu babi
telon/kayu putih lalu diberi baju dan rambut (H1N1).
disisir.
Selain untuk membunuh kuman yang
Memandikan anak yang sudah bisa berdiri menempel pada tangan, sabun juga
Sejak anak bisa berdiri sempurna, anak sudah berperan dalam melepaskan lemak dan
bisa diajak dan diajarkan mandi sendiri. kotoran yang menempel. Didalam lemak
o. Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan pada Penting untuk mengkomunikasikan beberapa dan kotoran yang menempel inilah terdapat
tempatnya hal kepada anak sebelum anak diajak mandi: kuman penyakit hidup. Mencuci tangan
- Tujuan mandi membutuhkan waktu lebih lama sedikit.
k. Basuh kepala, leher, ketiak dan lipatan- Memandikan Anak sebelum bisa berdiri - Akibat jika tidak mandi Waktu yang diperlukan mencuci tangan
lipatan dan seluruh badan bayi sampai Sempurna - Berapa kali mandi dalam sehari dengan sabun lebih kurang 1 (satu) menit.
bersih (air jangan sampai masuk ke telinga) a. Persiapkan alat mandi - Alat-alat mandi Hal ini yang menyebabkan kadangkala anak
• Bak mandi warna-warni - Cara mandi yang tepat. Perlu disampaikan usia dini bahkan orang dewasa cenderung
• Air hangat-hangat kuku atau apa saja kegiatan yang dilakukan sebelum, mencuci tangan tanpa sabun.
dingin sesuai dengan kebiasaan saat dan sesudah mandi
• Air mengalir - Hal-hal yang dapat menyebabkan Untuk mencegah infeksi pada anak usia dini
• Sabun bayi kecelakaan bagi anak apalagi bayi yang sangat rentan terhadap
• Shampo bayi infeksi maka pendidik/pengasuh harus
• Bedak bayi c. Mencuci tangan memastikan bahwa tangannya selalu
• Waslap Pada umumnya, baik orang dewasa dalam keadaan bersih dan kuku sebaiknya
• Handuk kecil warna-warni dan tiap hari apalagi anak-anak cenderung mencuci terpotong pendek. Mencuci tangan harus
dicuci tangan dengan air. Beberapa penelitian menjadi kebiasaan secara teratur pengasuh/
l) Bayi diangkat dan dibungkus dengan • Sikat gigi : lunak menunjukan mencuci tangan saja pendidik, khususnya pada waktu-waktu
handuk dan keringkan, dari kepala, lipatan- • Pasta gigi sesuai anak tanpa sabun tidak efektif untuk kebersihan berikut :
lipatan tubuh dan badan seluruhnya. • Minyak telon / kayu putih terutama untuk membunuh kuman. • Ketika tiba ditempat kerja dan
• Sisir Padahal mencuci tangan dengan sabun meninggalkan tempat kerja
merupakan salah satu upaya pencegahan • Sebelum dan sesudah merawat bayi
penyakit. • Apabila tangan terpecik cairan tubuh
• Sesudah atau setelah dari kamar mandi
dan membersihkan hidung atau batuk
146 147
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
• Memegang barang, tempat kotor. Waktu mencuci tangan bagi Anak Usia Dini: d. Melatih Anak Buang Air Besar (BAB) dan training)
• Sebelum makan - Sebelum dan sesudah makan Buang Air Kecil (BAK) di Toilet (Toilet training) Langkah-langkah berlatih toilet (Toilet training)
- Sesudah Buang Air Besar (BAB) dan Kemandirian dalam mengurusi diri sendiri berikut ini sebagian besar diambil dari buku
Selain untuk pembiasaan diri pengasuh/ Buang Air Kecil (BAK) secara bertahap perlu dibangun pada anak The baby Book karangan Wiliam Sears, M.D
pendidik sendiri, pengasuh/pendidik harus - Sesudah atau setelah dari kamar mandi usia dini. Salah satunya adalah Toilet training dan Martha Sears, R. N (2007)
mengajarkan dan membangun pembiasaan dan membersihkan hidung atau batuk atau Latihan untuk Buang Air Besar (BAB)
mencuci tangan pada anak usia dini. - Sesudah bermain dan Buang Air Kecil (BAK). Latihan ini harus Langkah Pertama: Pendidik harus
Khusus bagi anak yang sudah bisa berdiri - Sesudah memegang atau bersentuhan dilakukan dalam bentuk interaksi yang memastikan bahwa anak Telah Siap
sempurna, sudah bisa didorong melakukan semua benda yang menjadi sumber menyenangkan antara pendidik dan anak usia Menurut Sears dan Sears (2007), kita sudah
cuci tangan sendiri. Fasilitas mencuci kuman dini. Selain itu pengenalan pendidik terhadap dapat mengajak anak Toilet training jika anak
tangan harus disediakan di lembaga PAUD anak didik yang sedang dilatih. sudah menunjukan tanda-tanda berikut:
yang tinggi, bentuk dan kenyamanannya. a. Meniru tingkah laku orang dewasa ketika
Toilet training bukan sekedar melatih anak menggunakan toilet
menggunakan toilet karena pendidik bisa b. Sudah dapat mengutarakan rasa secara
saja menuntun anak ke toilet tapi tidak lisan seperti lapar, haus.
dapat memaksa anak BAB atau BAK disana. c. Sudah bisa mengerti permintaan yang
Intinya lebih kepada menumbuhkan pada sederhana seperti “Ambil bola itu”
diri anak terhadap pengenalan rasa ingin d. Mulai mendorong celana sampai lepas
BAB dan BAK serta tempat juga cara sehat ketika basah atau kotor, atau ketika ia dapat
menggunakan toilet. Anak harus mengenal mengatakan kepada andaaaa bahwa ia
tanda-tanda tekanan di kandung kemihnya kotor.
dan adanya rasa mulas ingin BAB. Kemudian e. Sudah dapat duduk di atas pispot atau
anak diajarkan untuk membuat hubungan kloset
antara perasaan tersebut dengan hal apa yang f. Bayi sudah tidak BAB atau BAK di celana
sedang terjadi di dalam tubuhnya. selama tiga jam
g. Mulai meneliti anggota tubuhnya
Selanjutnya, anak diajarkan belajar Hal diatas menunjukkan bahwa kegiatan Toilet
menanggapi dengan tepat rasa tersebut. training berhubungan dengan berbagai aspek
Berarti terlebih dulu anak sudah diajarkan perkembangan pada anak.
tentang cara melepaskan pakaian. Penting
juga mengajarkan anak cara menahan Kapan waktu yang tepat melakukan Toilet
keinginannya sampai semua sudah kondusif training harus mengacu pada kematangan 4
untuk proses BAK dan BAB. Selain itu, anak aspek yaitu:
juga dilatih bagaimana membersihkan alat a. Perkembangan fisiologis. Toilet training
kelamin atau pantatnya, turun dari toilet berhubungan dengan kemampuan
dengan aman, memakai celana kembali, pengendalian otot-otot yang mengelilingi
menyiram, mencuci tangan dengan cara yang ujung usus besar dan kantung kemih. Pada
benar. usia 12-24 bulan anak sudah matang untuk
1. Langkah-langkah Berlatih Toilet (Toilet mengatur otot-otot ini. Pengendalian otot
yang mengelilingi kantung kemih lebih
sulit dibanding ujung usus besar. BAK lebih
sulit kendalikan sehingga latihan BAB harus
lebih dahulu dilakukan. Kapan waktu yang
tepat harus diawali dengan pengamatan
orangtua dan pendidik terhadap tingkahlaku
anak dan gerakan yang dilakukan anak.
148 149
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
b. Keterampilan motorik. Baik ketrampilan Pencatatan waktu kapan anak melakukan Untuk kolom Toilet dicontreng waktu dia BAK/BAB di kamar mandi
motorik kasar dan halus diperlukan saat BAB atau BAK penting dilakukan sebelum Tabel 4. Contoh catatan pengamatan BAK dan BAK pada Anak Usia Dini
kegiataan toilet. Keterampilan motorik kegiatan Toilet training sehingga pendidik bisa
halus yang diperlukan adalah keterampilan mengetahui pola dan waktu anak akan BAB Child’s Name: Date Begun:
koordinasi tangan dan jari jemari untuk dan BAK. Catatan ini menjadi dasar melihat Day 1 Day 2 Day 3 Day 4 Day 5 Day 6 Day 7
berpakaian . kesiapan anak memulai Toilet training juga Time Pants Toilet Pants Toilet Pants Toilet Pants Toilet Pants Toilet Pants Toilet Pants Toilet
menjadi panduan waktu yang tepat kapan 7:00
c. Perkembangan kognitif dan bahasa. mengingatkan dan mengajak anak ke pispot/ 8:00
Proses Toilet training merupakan jamban. Menurut Sears dan Sears (2007), pola 9:00
kombinasi yang kompleks antara tugas BAB berubah secara bertahap dari satu atau 10:00
fisik dan kognitif. Anak harus belajar dua kali sehari saat berusia satu tahun menjadi 11:00
dan mengenali fungsi-fungsi anggota sekali sehari saat berusia dua tahun. dstnya
tubuhnya, mengasosiasikan sensasi fisik
dengan respon yang sesuai, memiliki Jumlah BAB setiap hari menurun tapi Langkah Kedua: Siapkan Diri Anda sebagai “pipis”. Selain itu anak perlu diajarkan sekaligus
gambaran tentang apa yang ingin volumenya meningkat. Pada saat usia enam Pelatih yang Baik memberikan penamaan bagian tubuhnya.
dikerjakan, merencanakan untuk pergi bulan sampai satu tahun, anak sudah jarang Jika pendidik sudah memastikan bahwa saat Berikan nama-nama yang wajar dan umum
ke WC, melepas pakaian dalam dan atau tidak BAB lagi di malam hari. Pada usia Toilet training sudah tiba waktunya maka diterima anak dan keluarga untuk penamaan
menggunakan WC. Kemudian anak juga 1-2 tahun, anak batita semakin jarang BAK di pendidik juga harus menyiapkan diri sebaik bagian tubuh (penis, testis, vagina, dll) yang
harus tahu kapan ia berhenti. Semua ini celana. Jika Pendidik tidak bisa menemukan mungkin. “alat-alat” yang akan dibutuhkan terlibat dalam BAB dan BAK. Kata-kata
membutuhkan ingatan, konsentrasi juga polanya maka anak diajak dan ditaruh di adalah: tersebut diucapkan pendidik dengan nada
pengendalian diri. Anak harus memiliki pispot/jamban setiap 2 (dua) jam atau lebih • Teknik komunikasi dengan anak sesuai yang wajar seperti menyebutkan anggota
kemampuan untuk memahami penjelasan, sering lagi. Tabel berikut ini salah satu Contoh tahap perkembangan anak tubuh lainnya.
perintah dan respon dari kita dan mampu Tabel Pengamatan dengan keterangannya • Kesungguh-sungguhan dan Kesabaran
untuk menggabungkan semuanya agar sbb: • Cara memotivasi dan mengajak yang Langkah Keempat: Ajari Anak Hubungan
memahami proses keseluruhan Toilet • Untuk kolom pants diisi: kreatif. Antara Rasa Ingin Buang Air dan Pergi ke
training. - K artinya Kering • Pispot atau jamban yang ukuran dan Toilet
- BAK jika basah karena air kencing bentuknya cocok untuk anak. Beberapa Salah satu kegiatan dari Toilet training
d. Kesadaran emosional dan sosial. Pada - BAB jika basah karena kotoran hal yang harus diperhatikan dalam adalah mengajarkan anak tentang cara
usia 2 (dua) tahun anak menjadi sadar - BAK/BAB jika keduanya memilih pispot adalah: diperkirakan menghubungkan antara rasa ingin BAB
akan bagian-bagian tubuhnya maka anak menyukainya, mudah dibersihkan, atau BAK dan pergi ketoilet lalu duduk di
pendidik/orangtua harus berperan untuk keamanan, stabilitas dan desain. pispot atau jamban yang berujung dengan
mengajarkan pemahaman terhadap hal-hal • Celana khusus untuk latihan ke toilet melakukan BAB atau BAK diatas pispot. Ketika
yang berhubungan dengan BAB dan BAK anak menunjukan tanda-tanda akan BAB atau
seperti rasa BAK dan BAB yang disimbolkan BAK maka pendidik harus segera merespon
dengan kata-kata pipis dan eek untuk dengan memperkuat penamaan tentang
BAB. Juga pengenalan dan menamakan apa yang dirasakan anak lalu mengajak anak
penis, vagina, WC, basah, kering, pakaian ke pispot/jamban. Data pola BAK dan BAK
dalam. Istilah yang diperkenalkan adalah anak dapat dipakai untuk mengingatkan anak
yang nyaman nyaman untuk keluarga. Gambar 9. Ukuran jamban anak ukurannya tentang rasa ingin BAB dan BAK ini.
Tahap berikutnya adalah anak perlu disesuaikan dengan kondisi anak
memiliki kapasitas untuk berfikir simbolik, Bersamaan dengan itu anak juga ditanamkan
merencanakan atau memecahkan Langkah Ketiga: Ajari Anak Arah yang Harus hubungan mental antara rasa dan
masalah dan mengingat. Lalu anak Dituju dan Cara untuk Menyebutkan Hal itu menyampaikan rasa tersebut kepada pendidik,
belajar mengetahui kapan ingin BAK- Anak dikenalkan tempat BAB dan BAK misalnya: “sayang, mau e-e yaa, bilang ke ibu
BAB, pergi kesana, melepas pakaian dan bersamaan dengan memberikan penamaan guru yaa”. Setelah anak memahami rasa mau
mengeluarkan di WC pada kegiatan BAB dan BAK juga perlu BAB atau BAK, lalu mampu menamainya dan
disampaikan dengan tepat dan spesifik, menyampaikannya kepada Pendidik maka
misalnya BAB dinamai “e-e” dan BAK dinamai anak mulai ditingkatkan kemampuannya
150 151
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
kearah kemandirian, misalnya dengan ke belakang. Ini bertujuan mencegah kuman b. Lingkungan yang pengap akan menjadi 2. Setelah membersihkan BAB/ BAK bayi,
mengatakan: “sudah terasa mau e-e yaa, yang dapat menyebabkan infeksi saluran sarang nyamuk makan tangan harus…………………………
ayoo pergi ke pispot” meskipun pada tahap kencing. Perlu kesabaran dan kreatif dalam c. Genangan air tempat berkembang biak a. Dilap dengan tissue
awal masih ditemani namun secara bertahap memotivasi anak untuk membasuh sendiri. nyamuk. Nyamuk demam berdarah dan c. Dikeringkan dengan kain
anak mulai diajarkan BAB atau BAK secara Kemampuan membasuh berhubungan malaria dapat mematikan. Nyamuk lainnya b. Dicuci dengan sabun
mandiri. dengan kemampuan motorik anak. Anak akan menghisap zat gizi darah anak dan d. Dilap dengan kain
berumur 2 (dua) tahun jarang memiliki menganggu kenyamanan tidur anak
Langkah Kelima: Beralihlah dari popok ke ketrampilan tangan untuk mengelap dengan d. Sinar matahari dapat mematikan kuman 3. Pada tahapan memandikan bayi salah
Celana yang Mudah Dilepas layak bahkan beberapa anak tidak siap untuk penyakit maka usahakan jendela terbuka satunya adalah membersihkan telinga pada
Pendidik perlu melepaskan semua hal yang melakukan ini sampai berumur 4 (empat) atai dan sinar pagi masuk kedalam rumah. bayi yaitu dengan cara...
akan memperlambat kegiatan latihan ini. 5 (lima) tahun. Rumah dan lingkungan sekolah yang a. Membersihkan bagian dalam pada
Pemakain popok sekali pakai dapat membuat lembab akan menyebabkan anak terkena telinga bayi secara pelan-pelan dengan
anak tidak dapat membuat hubungan Penyiraman dapat berjalan dengan mudah Infeksi Saluran Pernafasan menggunakan kapas basah.
antara keinginan BAB atau BAK dan tindakan atau sulit tergantung anak. Ada yang senang e. Kandang hewan/ternak merupakan b. Membersihkan bagian terluar telinga
yang perlu dilakukannya. Saat ini semakin dengan kegiatan ini tapi ada juga yang sumber penyakit yang bisa diketahui dengan kapas basah
banyak popok yang diproduksi dengan takut dengan suara air di kloset yang agak f. Sampah diseputar rumah menjadi c. Membersihkan bagian dalam dan luar
mempertimbangkan segera agak kering kecang saat tinja atau urin menghilang ke sarang lalat, ulat dan tikus yang dapat telinga bayi secara pelan-pelan dengan
setelah BAK di popok tersebut. Anak dibuat dalam lubang kloset. Mengenakan celana menyebarkan penyakit menggunakan kapas basah
nyaman dan tetap tertidur di malam hari akan lebih mudah dan nyaman dilakukan g. Orang yang merokok disekitar anak akan d. Membersihkan telingan bayi ketika bayi
meskipun sudah beberapa kali BAK. anak jika orangtua tidak mengenakan menyebabkan anak keracunan asap rokok sudah berada di bak mandi bayi
celana yang mempersulit anak melepaskan yang berbahaya
Ini cukup berbahaya bagi kegiatan Toilet dan memasangkannya. Anak memiliki h. Kebersihan dapur, alat-alat dapur, makan 4. Peralatan yang yang harus disiapkan untuk
training. Akhirnya banyak pendidik dan kecenderungan “kurang” sabar dan selalu harus dijaga selalu karena dapat menjadi memandikan bayi adalah……………………
orangtua yang membiarkan anak dalam ingin cepat. Dipenghujung semua kegiatan sumber kuman dan penyakit. a. Bak mandi, kosmetik bayi, tempat
keadaan sudah beberapa kali BAK di Toilet training” adalah mencuci tangan dengan i. Kamar mandi, WC dan air yang sampah dan ranjang bayi
popoknya. Lama-lama anak merasa terbiasa sabun dengan cara yang tepat (lihat sub Bab terkontaminasi dapat menjadi sumber b. Bak mandi, washlap, kosmetik bayi, air
dengan kondisi ini. Keadaan ini merpersulit tentang mencuci Tangan). penyakit hangat dan baju bayi
dan memperlama waktu kegiatan Toilet j. Alat Permainan yang digunakan di c. Kain bedong, sabun, tempat sampah dan
training. Seluruh kegiatan Toilet training dilakukan lembaga PAUD harus dipilih yang mudah ranjang bayi
dengan suasana, sikap dan kata-kata pendidik untuk dibersihkan. Alat permainan ini harus d. Baju bayi, tempat sampah, ranjang bayi
Selain itu anak juga sebaiknya tidak yang membuat anak merasa nyaman dan dibersihkan secara berkala. dan kain gendong
menggunakan celana yang sulit atau butuh dihargai. Sama halnya saat ketika kita melatih
waktu yang lebih lama jika akan dibuka, anak berjalan, yang biasanya penuh suka cita D. RANGKUMAN F. PENUGASAN
misalnya: celana jins, celana panjang yang dan menganggap anak yang jatuh atau takut- Dalam mewujudkan anak yang memiliki 1. Toilet training
sempit di ujung pergelangan kaki. Setelah taku saat mau melangkahkan kaki pertamanya. cirri sehat tersebut maka pendidik perlu a. Jelaskan fasilitas buang air pada anak!
anak sudah beberapa minggu tidak BAB atau Tidak diperkenankan hukuman atau kata-kata melakukan perawatan sekaligus membentuk b. Jelaskan cara mengendalikan keinginan
BAK di popoknya maka ini saatnya mengganti kasar dan penuh ancaman jika anak sangat perilaku sehat pada anak usia dini. Beberapa buang air pada anak!
popok sekali pakainya dengan celana yang lamban memahami kegiatan Toilet training kegiatan yang perlu diajarkan adalah cuci c. Jelaskan bagaimana melatih anak
cukup longgar dan mudah dilepaskan anak. ini. Kata-kata positif yang memotivasi dan tangan dengan cara yang benar, mandi, dan membersihkan diri saat buang air!
kata-kata pujian selalu diberikan kepada anak latihan BAB dan BAK ke toilet serta menjaga
saat Toilet training ini. kebersihan diri sendiri dan lingkungan anak. 2. Mandi
Langkah Keenam: Ajari Anak Anda untuk
E. EVALUASI a. Jelaskan peralatan mandi untuk anak
Membasuh, Menyiram, Mengenakan Celana 3. Memelihara kebersihan lingkungan anak b. Bagaimana cara anda menyiapkan
1. Alat dan bahan untuk membersihkan BAB
dan Mencuci Tangan a. Lingkungan kotor dapat menjadi sumber perangkat mandi dengan rapi?
dan BAK bayi adalah………………………
Bagian terakhir yang dilatih pada anak saat kuman penyakit bagi anak. Kebersihan c. Jelaskan langkah-langkah memandikan
a. Washlap, air, dan tempat sampah
Toilet training yaitu serangkaian kegiatan: harus diupayakan dan dijaga di Lingkungan anak
b. Kapas cebok, wahslap, dan air
Membasuh, Menyiram, Mengenakan Celana di dalam sekolah/rumah, Lingkungan di luar
c. Popok, kain bedong, dan washlap
dan Mencuci Tangan dengan cara yang tepat. sekolah/rumah (pekarangan), Lingkungan
d. Ember, washlap dan popok
Cara membasuh yang baik adalah dari depan sekitar sekolah/rumah.
152 153
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
Kegiatan 3
tidak semestinya ata tidak menggunakan mudah patah atau tidak
sama sekali • Mainan sebaiknya tidak dibuat dan dicat
dengan bahan yang bersifat toksik.
Bayi yang berusia 6-12 bulan (merangkak dan • Alat bantu berjalan (baby walker) tidak
Layanan Dasar Perlindungan Anak Usia berjalan) perlu digunakan karena tidak aman bagi
• Kecelakaan akibat mainan: tepi yang anak dan sebenarnya alat ini juga tidak
154 155
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
dibawah ayunan harus rata dan lembut • Plester luka • Tekanlah luka dengan mempergunakan Angkat anggotaa tubuh itu sekitar enam
untuk mengurangi resiko kecelakaan saat • Kapas berbentuk bola kecil kain kasa atau selembar sapu tangan inci ke atas sebuah bantal atau topanglah
anak terjatuh • Pemoles berujung kapas (Q kiat) bersih selama 2-10 menit tergantung anggota badan dengan tali atau kain
• Simpanlah tangga sehabis dipakai agar • Lampu senter pendarahan terjadi pada bagian tubuh gendongan dan mencegah gerakan apa
anak tidak menggunakannya • Kain kasar: bujur sangkar masing- yang mana. Jika arteri yang terpotong pun yang tak perlu atau atau beban berat.
• Jangan memotong rumput dengan masing berukuran empat inci (sepuluh maka darah akan menyembur sehingga Jika anda mencurigai ada tulang yang
mesin pemotong rumput saat anak sentimeter) dengan bantalan yang tidak memerlukan tekanan sampai 10 menit patah, jangangerakkan anggota badan lalu
bermain di halaman dan simpan segera lengket • Bila memungkinkan,Luka segera dicuci bawalah segera anak ke ruangan gawat
mesin pemotong ketempat yang tidak bisa • Hidrogen peroksida (H2O2) dibawah air mengalir. darurat.
ditemukan anak. • Kantong es instan • Jika pendarahan cukup besar, tekanan
• Sudah beberapa kejadian di lembaga • Sirup ipekak pada luka terus dipertahankan sehingga e. Pertolongan Pertama pada Anak Luka
PAUD, anak tanpa diketahui guru bermain • Cangkir dan sendok obat atau penetas tidak perlu mengangkat kain kasa Bakar
sendiri dikolam renang lalu mengalami yang dikalibrasi pertama yang digunakan maka gunakan Menurut Sears dan Sears (2007) terdapat
kecelakaan. Bahkan pada tahun 2010, • Aspirator hidung kain kasa kedua diatas kain kasa pertama tiga tingkatan luka bakar. Luka bakar
pernah ditemukan anak yang sudah • Obat tetes hidung atau obat semprot • Anak diposisikan dengan luka lebih Tingkat Pertama, kulit berwarna kemerahan,
mengambang di kolam renang sementara hidung yang mengandung garam tinggi dari jantung, misal dengan tidak benar-benar menyakitkan sehingga
gurunya sedang mengerjakan pekerjaan • Gunting (Ujung tumpul) meninggikan tangan yang terluka hanya perlu air dingin, obat salep yang
lain. Pastikan kolam renang dirancang • Steris-Steris (perban mengandung • Hubungi dokter untuk memperoleh menenangkan.
dengan tingkat keamanan dan pengawasan perekat yang berbentuk kupu-kupu) saran lebih lanjut atau segera dibawa ke
yang baik. Lembaga PAUD yang punya • Termometer (kaca atau digital) unit gawat darurat Luka bakar tingkat Kedua, kulit melepuh,
kolam harus ekstra hati-hati jika ada anak • Alat penekan lidah bengkak dan mengelupas. Luka bakar
didiknya berumur dibawah lima tahun. Saat • Penjepit d. Pertolongan Pertama pada Anak tingkat Ketiga merusak kulit yang lebih
ini ada alat sensor gerakan yang dapat Keseleo, Terkilir dan Tulang Retak dalam dan kulit kehilangan bentuk aslinya.
memberikan tanda jika anak terjatuh ke b. Pertolongan Pertama pada Anak yang Anak usia 3-6 tahun cenderung bergerak Jika anak mengalami luka bakar, maka
kolam. Mengalami Pendarahan Kecil sangat aktif dan sering berinteraksi dengan tindakan yang dapat dilakukan adalah
• Luka segera dicuci dibawah air temannya seperti bergelut atau “berkelahi- sebagai berikut:
3. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dingin yang mengalr selama beberapa kelahian”. Kejadian jatuh juga sering terjadi • Langsung celupkan area yang terbakar
Tindakan yang utama adalah mencegah menit sambil menenangkan anak dan pada usia ini. Tak jarang kegiatan ini berakhir ke air dingin, peling tidak selama 20
anak tidak mengalami kecelakaan. Namun, menyampaikan pesan “lukanya segera dengan keseleo, terkilir sampai tulang retak. menit. Jangan mengunakan es karena
kadangkala ada saja hal-hal yang tidak sembuh”. Hindari menenangkan anak Menurut Sears dan sears (2007), empat akan menyebabkan kerusakan jaringan.
bisa kita hindarkan terjadi. Berkenaan dengan kalimat yang mengandung tanda kelasik tulang yang patah pada usia Jika luka bakar terdapat pada wajah
dengan hal tersebut maka setiap lembaga ketidak jujuran, misalnya: “tenang, tidak berapapun adalah pembengkakan, rasa maka usapkan handuk yang direndam
PAUD harus memiliki Kotak P3K. Kota apa-apa kok” sakit, gerak yang terbatas, dan titik lembut air dingin atau pegang pipi di bawah
P3K ini berisi alat, bahan dan obat-obatan • Luka diberi larutan antiseptik (betadine) (lokasi retak lembut bila disentuh dengan air leding yang mengalir. Jangan
yang diperlukan menangani pertama saat dan ditutup dengan perban yang ujung jari). mengoleskan lemak, mentega atau
kecelakaan. Selain Kotak P3K, pendidik meudah lengket bedak diatas luka bakar
PAUD seharusnya menguasai juga tindakan • Meskipun pendarahan sudah berhenti, Pertolongan pertama pada kecelakan • Jika pakaian anak terbakar maka nyala
sederhana pada pertolongan pertama saat sebaiknya tetap di perban untuk secara umum, untuk keseleo, terkilir, dan api dipadamkan dengan handuk, selimut,
kecelakaan terjadi. menentramkan hati anak dan mencegah tulang retak dapat diingat melalui kata mantel dan pakaian lain
infeksi lanjutan “ekat”, yaitu es, kompres, angkat, dan • Jika luka bakar hanya merah, tidak
a. Isi Kotak P3K (Sears and Sears, 2007) topang. Semua tindakan ini memperlambat menggelembung maka luka cukup
• Penghilang rasa sakit, asetaminofen, c. Pertolongan Pertama pada Anak yang pendarahan yang terus terjadi dipersendian direndam dalam air dingin selama
baik yang merupakan cairan maupun Mengalami Pendarahan Besar atau otot dan memperpendek waktu mungkin. Luka bakar dibiarkan tetap
supositoria (obat yang dimasukan ke • Pendidik harus tetap tenang saat pemulihan. Gunakan kantung es ke area terbuka dan diperhatikan perubahannya
dubur) menangani luka dan terus menenangkan yang bengkak atau retak selama sedikit 20 • Jika kulit menggelembung, berwarna
• Pelester perekat anak dengan pesan logis yang menit. Bungkus kantong es (tetapi jangan putih atau hangus, oleskan salep
• Kain penyeka beralkohol menyamankan hati anak. Kepanikan sampai berkerut) dengan perban elastis di antiseptik (pencegah infeksi) dan tutup,
• Salep antibioik anak dapat memompa darah lebih sekitar persendian yang terpengaruh atau jangan terlalu rapat, dengan kain
• Larutan antiseptik (Hibiclens, Betadine) banyak lagi. lokasi tulang yang retak. bersih atau perban yang tidak melekat.
156 157
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
158 159
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
Kegiatan 4
Pengembangan Gizi Anak Usia Dini
A. Standar Kompetensi pengeluaran, yang semuanya tergolong
Peserta dapat menjelaskan pengertian, urgensi dalam proses zat gizi dalam tubuh. Untuk
dan teknis Program Gizi Anak usia Dini serta lebih lengkapnya, berikut pengertian gizi
trampil dalam pemberian makan dan minum menurut para ahli, fungsi zat gizi, dan
anak. macam-macam zat gizi.
160 161
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
Vitamin dapat dibagi menjadi 2 macam, vitamin D banyak terdapat pada ikan, f. Air misalnya beri-beri, sariawan, dan lain
antara lain: vitamin yang dapat untuk susu, serta kuning telur. Kekurangan Air adalah zat pembangun bagi setiap sel sebagainya.
larut dalam air serta vitamin yang dapat vitamin D dapat mengakibatkan penyakit pada tubuh. Setiap sel tanpa adanya air
untuk larut dalam lemak. Vitamin yang rakitis. Kebutuhan akan vitamin D untuk tidak dapat tumbuh. Air dapat diperoleh b. Kekurangan zat tenaga seperti lemak
dapat untuk larut dalam air yaitu vitamin anak-anak sampai dewasa 400 SI. secara langsung dari berbagai jenis dan karbohidrat dapat mengganggu
C dan vitamin B, sedangkan vitamin yang buah-buahan serta sayuran. Fungsi pertumbuhan anak.
dapat untuk larut dalam lemak antara Vitamin E air yaitu untuk membantu mencerna
lain: Vitamin A, D, E, dan K. Vitamin E memiliki fungsi untuk makanan, membentuk cairan tubuh, c. Dampak jangka pendek kekurangan
mencegah keguguran dan pendarahan serta mengangkut sisa pembakaran yang protein yang berdampak pada anak ialah
Vitamin A pada ibu hamil. Sumber vitamin E sudah tidak diperlukan tubuh. Kebutuhan mengalami gangguan bicara, penurunan
Fungsi vitamin A antara lain: mengatur banyak terdapat pada berbagai jenis air rata-rata bagi setiap orang sekitar 2 1/2 kesadaran, dan lain sebagainya. Dampak
dalam kepekaan rangsang sinar pada sayuran hijau, susu, kuning telur, dan liter per hari yang diambil dari makanan jangka panjang dapat mengakibatkan
syaraf mata, pertumbuhan sel, serta daging. Kekurangan vitamin E dapat serta minuman. Kekurangan air dapat gangguan pemusatan perhatian,
pembentukan warna pada mata. mengakibatkan kemandulan dan mengakibatkan penyakit ginjal. penurunan kecerdasan, gangguan
Sumber vitamin A terdapat pada keguguran. penurunan rasa percaya diri dan lain
wortel, telur, kangkung, susu, dan lain 4. Fungsi Zat Gizi sebagainya.
sebagainya. Kekurangan vitamin A Vitamin K a. Penghasil energi tubuh
dapat mengakibatkan berbagai macam Vitamin K memiliki fungsi untuk Zat makanan yang dikonsumsi oleh sistem 6. Hubungan Gizi dan Kecerdasan
penyakit, seperti penyakit mata, kulit membantu dalam proses pembekuan pencernaan tubuh yang kemudian diolah Gizi yang baik akan bermanfaat terhadap
menjadi kering, dan pertumbuhan darah. Sumber vitamin K banyak sedemikian rupa hingga menghasilkan tingkat kecerdasan anak. Karena memang
terganggu. terdapat pada bayam, hati, dan bunga energi. Dengan adanya energi, maka hubungan gizi nutrisi terhadap kesehatan
kol. Kekurangan vitamin K dapat manusia dapat untuk melakukan berbagai dan kecerdasan anak adalah berkaitan erat
Vitamin B mengakibatkan darah menjadi lebih macam aktifitas atau kegiatan sehari-hari. dalam hal ini. Kecerdasan, ketrampilan dan
Vitamin B merupakan gabungan- sukar untuk membeku. Kebutuhan akan Adapaun zat-zat penghasil energi adalah perkembangan serta pertumbuhan dan
gabungan dari 15 macam ataupun lebih vitamin K perhari adalah 1 miligram. lemak, karbohidrat, dan protein. juga mental psikologi anak balita tidak lepas
vitamin yang dapat dikenal dengan dari pertumbuhan dan perkembangan
vitamin B komplek, yang mana memiliki e. Mineral (Garam-garaman) b. Pembentuk sel jaringan tubuh sel-sel otak. Tentu saja dalam hal agar
peran yang sangat penting dalam Mineral dibutuhkan oleh manusia juga Adapun zat gizi pembentuk sel jaringan otak anak berkembang dengan optimal,
pembentukan sel darah merah. sama dengan vitamin, yaitu dibutuhkan tubuh adalah protein, air, dan mineral. maka orang tua harus memenuhi aneka
dalam jumlah sedikit. Walaupun begitu, Ketiga zat tersebut secara bersama- kebutuhan akan zat gizi yang diperlukannya.
Vitamin C kebutuhan mineral sangatlah penting. sama akan diolah oleh organ tubuh
Vitamin C memiliki fungsi zat gizi untuk Garam besi (Fe) memiliki peran penting sampai terbentuk sel jaringan tubuh baru Mengkonsumsi makanan bergizi
menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta untuk membantu dalam proses khususnya sebagai pengganti jaringan yang lengkap dan seimbang, terutama untuk
menghaluskan kulit. Sumber vitamin pembentukan hemoglobin atau sel darah rusak. perkembangan otak anak harus menjadi
C banyak terdapat pada sayuran, jeruk, merah. Natrium (Na) serta kalium (K) juga perhatian dari para orang tua. Seperti yang
pepaya, dan lain sebagainya. Kekurangan memiliki peran penting untuk sistem saraf. c. Pengatur fungsi reaksi biokimia yang ada dilansir dari laman situs www.depkes.go.id
vitamin C dapat mengakibatkan gusi Kalsium (Ca) mempunyai fungsi guna dalam tubuh (stimulansia) bahwa kecerdasan manusia sangat erat
menjadi berdarah, munculnya sariawan membantu dalam proses pembentukan Supaya fungsi dan reaksi biokimia yang kaitannya dengan ssupan gizi dan nutrisi.
dan skorbut. Kebutuhan akan vitamin C tulang dan gigi. ada dalam tubuh dapat berjalan dengan Seorang anak yang mengalami gangguan
per hari untuk bayi yaitu 30 mg, anak- baik dan cepat, maka tubuh memerlukan akibat kekurangan iodium akan mengalami
anak 60 mg, dewasa sekitar 75 mg, ibu Kalsium dan Kalum berguna untuk proses berbagai jenis zat sebagai stimulansia dalam kehilangan kecerdasan sebesar 10 - 50 IQ
hamil 100 mg, serta ibu menyusui 150 pembekuan darah guna menghentikan proses tersebut. Zat vitamin yang dapat point.
mg. pendarahan yang terjadi. membantu dalam proses reaksi biokimia
Kekurangan salah satu dari mineral pada tubuh sampai berjalan dengan baik. Anak dengan kecerdasan rendah ini
Vitamin D tersebut juga dapat menimbulkan beragam dikhwatirkan akan menjadi beban pada
Vitamin D memiliki fungsi untuk penyakit. Seperti, apabila kekurangan 5. Akibat Kekurangan Zat Gizi masa akan datang. Selain itu gizi juga
membantu dalam proses pembentukan Iodium dapat mengakibatkan kekerdilan a. Kekurangan zat pengatur seperti vitamin memiliki hubungan erat dengan kematian
tulang dan gigi, mengatur kadar fosfor dan penyakit gondok, kekurangan zat besi dan mineral pada anak dapat menimbulkan anak di bawah 5 tahun. Berdasarkan
yang terdapat pada darah. Sumber dapat mengakibatkan anemia, dan lain berbagai penyakit akibat defisiensi vitamin data yang dilansir dalam Jurnal Lancet
sebagainya.
162 163
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
sejak di dalam kandungan. Karena itu
Memiliki kelebihan berupa kecerdasan, jangan pula lupakan dalam hal mendidik
selain memberi kebahagiaan kepada orang anak semenjak dalam kandungan.
tua yang merawatnya sejak kecil juga akan Tepatnya, ketika kehamilan memasuki
menjadi salah satu bekal penting bagi sang trimester ke-3. Tahapan itu berlanjut
bayi ketika dia sudah menjadi dewasa kelak. setelah anak lahir dan perkembangan
Salah satu usaha yang dapat dilakukan yang berlangsung hingga usia 2 tahun
oleh para orang tua supaya memiliki bayi merupakan periode emas atau periode
yang cerdas di antaranya adalah dengan pacu tumbuh otak.
memberikan asupan nutrisi yang baik
dan tepat, yang merangsang peningkatan 8. Penyajian Menu yang Bergizi
kecerdasan bayi. Setelah memahami mengenai pengertian
gizi, macam-macam zat gizi, dan fungsi
Faktor utama yang mempengaruhi zat gizi, alangkah baiknya untuk juga
pertumbuhan otak bayi adalah nutrisi mengetahui apa itu gizi seimbang. Gizi
tahun 2013, sebanyak 44,7% kematian nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuhnya atau gizi yang diberikan, terlebih pada seimbang merupakan makanan sehari-hari
bayi disebabkan karena berat bayi lahir pada usia tersebut. Karena kekurangan salah periode percepatan pertumbuhan otak. yang dikonsumsi dengan berbagai aneka
rendah (BBLR), kegagalan pemberian ASI, satu unsur dapat membuat pertumbuhan Ada banyak zat gizi yang diperlukan untuk ragam makanan dan memenuhi kelompok
anak Balita stunting (pendek), kurus, dan mereka terganggu karena bayi kurang gizi. perkembangan otak anak bayi yaitu protein zat gizi dengan porsi yang cukup dan tepat.
kekurangan vitamin A dan mineral Zink Oleh karena itu penting sekali bagi ibu dan asam amino, AA-DHA, gangliosida, Hal ini berarti, porsinya tidak boleh kurang
Gizi adalah suatu proses organisme untuk memperhatikan asupan makanan kolin, serta zat gizi mikro (zat besi, zat seng, ataupun terlalu banyak.
menggunakan makanan yang dikonsumsi putra putrinya. tembaga, iodium, folat, dan vitamin A.
secara normal melalui proses digesti, Selain nutrisi, stimulasi memegang peranan Prinsip gizi seimbang adalah seimbang
absobsi, transportasi, penyimpanan, Untuk bayi diatas satu tahun membutuhkan sangat penting dalam memaksimalkan dalam jumlah tiap kelompok makanan serta
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang lebih banyak nutrisi dan seimbang karena kecerdasan anak. Stimulasi diperlukan agar yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.
tidak digunakan untuk mempertahankan aktivitas mereka mulai meningkat dan hubungan antarsel syaraf otak (sinaps) Selain mengkonsumsi jenis makanan yang
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi sistem pencernaannya sudah berkembang. dapat berkembang. Penting untuk diingat bergizi seimbang, alangkah baiknya untuk
normal dari organ-organ, serta Selain itu pada usia diatas 1 tahun bayi bahwa sinaps akan menghilang secara menerapkan pola hidup yang sehat salah
menghasilkan energi. Inilah yang dimaksud sudah mulai menajamkan gerak motorik spontan bila tidak digunakan. satunya dengan berolahraga dan istirahat
dengan pengertian definisi zat gizi. kasar dan motorik halus yang sangat yang cukup agar tubuh tetap sehat.
didukung oleh pertumbuhan dan 7. Peranan dan Pengaruh Gizi dalam Kekurangan gizi diusia dini 0-6 tahun
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas perkembangan otak. Pada usia 0-3 tahun Perkembangan Inteligensi dapat mengakibatkan otak anak tidak
sumber daya manusia. Kecukupan gizi pertumbuhan sel-sel otak berlangsung Anak cerdas tentunya akan membuat para berkembang optimal, fisik yang terbatas,
sangat diperlukan oleh setiap individu, sangat cepat dan pada usia 4-5 tahun orang tua menjadi bangga dan bahagia. rendahnya daya tahan tubuh terhadap
sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, pertumbuhan tersebut akan mencapai Tetapi mereka tidak lahir begitu saja. penyakit, beresiko mengalami penyakit
masa remaja, hingga usia lanjut. Zat besi tahap sempurna. Orang tua harus ‘menciptakannya.’ Cara degeneratif dan jantung koroner.
merupakan salah satu komponen gizi mikro dan tips membuat anak sehat dan cerdas
yang memiliki peranan penting dalam Banyak hal yang mempengaruhi kesehatan adalah salah satunya dengan membantu Kondisi ini beresiko permanen yang tak
proses tumbuh kembang khususnya pada bayi. Selain konsumsi makanan dan proses tumbuh-kembang otaknya agar dapat dipulihkan kembali sehingga gizi
anak. minuman yang penuh nutrisi yang baik optimal, dengan memenuhi kebutuhan kurang ini dikhawatirkan menyebabkan
akan perkembangan gizi, istirahat, dan zat gizi untuk perkembangan otak secara terjadinya ”Lost Generation”. Jika ada anak
Kesehatan anak dan gizi anak merupakan cukup mendapatkan kasih sayang, bayi tepat. Apabila ditambah dengan stimulasi yang mengalami hal tersebut berarti hak
aspek yang sangat penting dalam tumbuh juga membutuhkan imunisasi yang lengkap kecerdasan anak lewat kegiatan sehari- azasi anak tersebut telah terengut dan
kembangnya, asupan nutrisi harus lengkap bagi bayi yang dapat melindungi bayi dari hari, memiliki anak yang cerdas bukan lagi dicampakan karena gizi dan kesehatan
dan seimbang agar kesehatan anak terjaga penyakit-penyakit berbahaya. Memiliki menjadi impian. merupakan hak yang harus diterima anak.
dengan baik dan pertumbuhannya pun seorang bayi yang sehat dan cerdas Pemberian makan yang baik pada anak
akan optimal. Anak-anak mulai mulai usia tentunya merupakan dambaan bagi kita Periode emas perkembangan otak anak. usia dini merupakan cara utama anak
nol hingga lima tahun harus mendapatkan setiap orang tua. Proses perkembangan otak anak terdiri dari mendapatkan kebutuhan gizinya.
serangkaian tahapan yang telah dimulai
164 165
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
Praktik pemberian makan kepada anak lahir, berat badan bayi meningkat Pemberian ASI Ekslusif adalah Pemberian
usia dini harus berpedoman pada dua kali lipat dari berat lahirnya. ASI saja tanpa tambahan makanan/
tahap perkembangan anak. Sejalan Pertumbuhan yang cepat inilah yang minuman lainnya sampai bayi berumur
dengan meningkatnya pertumbuhan menyebabkan kebutuhan zat gizi per 4-6 bulan. Penelitian menemukan
dan perkembangan anak maka praktik kilogram berat badan, bayi paling besar bahwa kegagalan pemberian ASI
pemberian makan bergeser dari makanan dibanding usia selanjutnya. Sementara eksklusif ini akan dapat menyebabkan
cair, ke makanan lumat lalu beralih kondisi pencernaan bayi baru lahir penurunan jumlah sel otak bayi sebanyak
ke makanan padat. Peralihan ini juga belum terbentuk sempurna sehingga 15-20% sehingga dapat menghambat
erat kaitannya dengan perkembangan bayi memerlukan makanan yang perkembangan kecerdasan bayi pada untuk pertumbuhannya. Sebaliknya
kemampuan motorik, pertumbuhan giginya dapat diserap hampir 100% agar alat tahap selanjutnya. Sebagian besar sel- manusia memiliki karakteristik
juga peningkatan perkembangan lainnya pencernaannya tidak bekerja keras untuk sel otak dibentuk oleh asam lemak, pertumbuhan dan pencernaan yang
seperti kemampuan berkomunikasi. mengeluarkan sisa makanan yang tidak terutama asam lemak jenuh rantai berbeda dengan hewan sehingga
dapat dicerna. panjang termasuk dalam kelompok ini kandungan ASIlah zat gizi yang paling
Praktik makanan bisa sebagai sebab juga adalah Omega-3. Sampai usia 2 tahun, tepat dan cocok untuk anak manusia.
sebagai akibat terhadap perkembangan. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan anak mendapat 30-40% sumber energi Kandungan gizi lebih rendah tapi daya
Perkembangan motorik halus anak akan terbaik dan paling cocok bagi bayi. dari asam lemak dan jumlah asam lemak cernanya tinggi. Ketika ibu menggantikan
bermuara pada ketrampilan menggunakan Komposisi ASI sangat sesuai dengan esensial tercukupi dari air susu ibu. ASI dengan Susu Sapi maka yang terjadi
jari-jarinya saat makan sebaliknya kegiatan kemampuan pencernaan bayi yang adalah ginjal akan bekerja keras untuk
makan seperti mengambil, menjumput, belum sempurna. ASI dapat memenuhi James W. Anderson – seorang ahli dari membuang kelebihan zat gizi yang tidak
menyendok, mengangkat merupakan semua kebutuhan gizi anak sampai anak Universitas Kentucky – membuktikan bisa diserap.
kegiatan stimulasi terhadap perkembangan berumur 4-6 bulan. ASI punya peran bahwa IQ [tingkat kecerdasan] bayi yang
motoriknya. Saat perkembangannya penting bagi tumbuh kembang manusia diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada Hal ini tampak dari pipis dan berak pada
matang maka idealnya anak juga sudah khususnya dimasa krusial 0-24 bulan. bayi yang diberikan susu formula. bayi yang diberi susu formula nyata lebih
mandiri dalam kegiatan makan. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bau dengan frekwensi lebih sering
Belajar dari sejarah pernabian, tampak bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan Berbagai hasil penelitian dari waktu
a. Air Susu Ibu, Satu-satunya Makanan dengan jelas bahwa nabi-nabi selalu bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan ke waktu memperkuat tak ada satu
Terbaik pada Usia 0-6 bulan disusui oleh ibunya sendiri atau ibu anak yang disusui hanya kurang dari 8 makananpun di dunia ini yang dapat
Kekurangan gizi diusia dini 0-6 tahun susuannya. Nabi Musa yang dipisahkan minggu tidak memberikan manfaat pada menandingi kelebihan ASI. Kandungan
dapat mengakibatkan otak anak tidak dari ibunya, dipertemukan Allah kembali IQ Protein ASI lebih rendah dibanding susu
berkembang optimal, fisik yang terbatas, dan disusui oleh ibunya sendiri. Nabi sapi namun mencukupi kebutuhan
rendahnya daya tahan tubuh terhadap Muhammad mempunyai ibu susuan Tuhan Maha Penyayang sehingga bayi. Jenis protein ASI mudah dicerna
penyakit, beresiko mengalami penyakit ketika ibu kandungnya tidak bisa memberikan sesuatu sesuai kebutuhan sehingga tidak menjadi beban bagi ginjal
degeneratif dan jantung koroner. memberikannya. Bukan tanpa maknalah, makhluknya. Air Susu setiap makhluk bayi yang belum sempurna. Rasio whey/
Kondisi ini beresiko permanen yang tak Allah menurunkan ayat al-Qur’an mamalia disesuaikan dengan kebutuhan protein pada ASI 60/40 sedangkan pada
dapat dipulihkan kembali sehingga gizi agar ibu menyusui bayinya: ”Para ibu bayi mamalia tersebut. 50 persen Susu Sapi 20/30. Rasio protein ASI ini
kurang ini dikhawatirkan menyebabkan hendaklah menyusukan anak-anaknya susu ikan paus terdiri dari lemak untuk menguntungkan bagi bayi karena whey
terjadinya ”Lost Generation”. selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang menjamin kebutuhan energinya protein lebih mudah dicerna.
ingin menyempurnakan penyusuan...” karena tinggal di air dingin. Susu kelinci
Jika ada anak yang mengalami hal (QS, Al Baqarah, 2:233). Penyusuan mengandung protein sangat tinggi Kandungan karbohidrat yang relatif tinggi
tersebut berarti hak azasi anak tersebut yang sempurna sampai anak berumur karena bayi kelinci hanya menyusu dalam ASI terutama laktosa diperlukan
telah terengut dan dicampakan karena 2 tahun. Hal ini selaras dengan proses sekali sehari. Hal itu berbeda dengan untuk pertumbuhan sistem syaraf selain
gizi dan kesehatan merupakan hak yang pertambahan sel otak yang dapat bayi manusia yang menyusu setiap itu diperlukan juga untuk absorbsi protein
harus diterima anak. Ternyata lagi-lagi dikatakan berlansung sempurna pada saat sehingga proteinnya relatif rendah dan pertumbuhan bakteri usus. Laktosa
peran ibulah yang dapat mencegah usia 0-2 tahun. hanya 19 persen. Susu sapi mengandung melalui proses fermentasi akan diubah
terjadinya ”Lost Generation” ini. kalsium 4 kali lebih besar dibanding ASI. menjadi asam laktat. Suasana asam
Ibu seharusnya mengupayakan dalam usus bayi akan menghambat
Bayi usia 0-2 tahun mengalami memberikan ASI selama 24 bulan dan Ketika lahir anak sapi bisa berdiri pertumbuhan bakteri patogen sebaliknya
pertumbuhan yang amat pesat. pemberian ASI ekslusif sampai anak sedangkan anak manusia tidak. memacu pertumbuhan mikrorganisme
Bayangkan dalam 3 bulan saja sejak berumur 4-6 bulan kepada bayinya. Kebutuhan mineral sapi lebih tinggi yang berperan dalam sisntesis vitamin
166 167
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
B-Kompleks. Kondisi inilah yang Menyusui setiap dua-tiga jam akan gerakan lidah dan menelan bayi adalah mulai diperkenalkan dengan MP-ASI
menyebabkab Tuhan menitipkan Air Susu menjaga produksi ASI tetap tinggi. tanda-tanda pertama kapan memulai lumat 2 x sehari.
Ibu (ASI) kepada setiap ibu hamil. atau menunda pemberian makanan 3. Untuk mempertinggi nilai gizi
Bayi baru lahir, dalam kondisi yang amat Menyusui on-demand adalah menyusui padat. makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit
lemah. kapanpun bayi meminta adalah cara demi sedikit dengan sumber zat lemak,
terbaik untuk menjaga produksi ASI tetap Dibulan awal, bayi neniliki refleks yaitu santan atau minyak kelapa/magarin.
Saat dalam kandungan janin dilindungi tinggi dan bayi tetap kenyang. Namun ”penolakan lidah” yang menyebabkan Bahan makanan ini dapat menambah
dengan sempurna di rahim ibunya maka yang perlu diingat, ibu menyusui dengan lidah secara otomatis menjulur keluar kalori makanan bayi, memberikan rasa
setelah lahir, bayi akan berhadapan durasi yang cukup lama sampai payudara saat makanan padat di tarus diatasnya. enak juga mempertinggi penyerapan
lansung dengan lingkungan luar. Bayi mengosong sehingga bayi menerima Sebelum beurumur 6 (enam) bulan, vitamin A dan zat gizi lain yang larut
berhadapan dengan berbagai sumber asupan foremilk yang kaya protein sebagian bayi belum memiliki koordinasi dalam lemak.
infeksi yang dapat menyebabkan anak dan hindmilk yang kaya lemak secara gerakan lidah. 4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI
sakit. Kondisi bayi amat lemah maka seimbang. bayi dengan takaran:
Allah melindunginya. Berbeda dengan Bagian perencanaan juga tidak siap - Umur 6 bulan – beri 6 sendok makan
air susu sapi, ASI mengandung zat ASI juga mampu menumbuhkan ikatan mencerna makanan padat pada bulan- - Umur 7 bulan – beri 7 sendok makan
imunitas penting untuk menjaga anak emosional kasih sayang antara ibu dan bulan awal kehidupan anak.Saat awal - Umur 8 bulan – beri 8 sendok makan
dari serangan infeksi diantaranya Imuno bayi. Melalui pemberian ASI kelekatan ini bayi menerima makanan cair lalu - Umur 9 bulan – beri 9 sendok makan
Globulin A (IgA). IgA berperan mencegah ibu dan anak semakin erat dan jalinan ini beranjak kemakanan lumat saat usia “Bila bayi masih lapar, ibu dapat
agar kuman-kuman patogen dan virus akan melekat terus sampai anak dewasa. 4-6 bulan. Hal ini dikarenakan usus bayi menambahnya”
pada dinding mukosa usus halus dan Beberapa ahli anak menyebutkan belum matang dan tidak dilengakpi
menghambat proliferasi kuman tersebut. tingginya kasus-kasus kenakalan remaja dengan kemampuan untuk menangani d. Makanan Bayi Umur 9 – 12 bulan
dan penggunaan narkoba juga terkait berbagai macam makanan sampai 1. Pada umur 10 bulan bayi mulai
Selain itu ASI mengandung Zn yang tidak dengan rendahnya kelekatan ibu dan ia mencapai usia 6 bulan, saat enzim diperkenalkan dengan makanan
saja dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak yang dimulai ketika anak tidak pencernaan mulai bekerja. Resiko alergi keluarga secara bertahap. Bentuk dan
otak tapi juga berfungsi sebagai zat imun mendapatkan ASI. juga sering muncul jika anak sudah kepadatan nasi tim bayi harus diatur
dan merupakan unsur dari lebih 200 diberikan makanan padat sebelum secara berangsur, mendekati bentuk dan
enzim penting Kandungan zat imun Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, berumur 6 (enam) bulan. kepadatan makanan keluarga.
dan Zn ini melimpah pada kolostrum maka Pendidik PAUD diharapkan 2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari.
atau susu yang pertama kali keluar. memotivasi ibu untuk menyusui Menurut Sears and Sears (2007), Pilihlah makanan selingan yang bernilai
Kandungan Zn ASI dapat mencapai 20 anaknya. Ibu dimotivasi untuk mau usus yang sudah matang akan gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah.
mg/liter. Gangguan yang disebabkan datang setiap jam menyusui. Jika betul- mengeluarkan imunoglobulin protein Usahakan agar makanan selingan dibuat
oleh bakteri Pneumococcus dan dikenal betul tidak memungkinkan maka ibu IgA, si cat pelindung, yang melapisi sendiri agar kebersihannya terjamin.
sebagai pneumonia berhasil dengan dapat diminta menampung susunya lalu usus dan mencegah lewatnya protein 3. Bayi perlu diperkenalkan dengan
mudah dihentikan oleh ASI. Di banyak mengirimkannya ke lembaga PAUD. alergen yang berbahaya (susu sapi, beraneka ragam bahan makanan.
negara, pemberian susu formula terkait gandum adalah contoh makanan yang Campur-kanlah ke dalam makanan
dengan tingkat kematian bayi akibat b. Memperkenalkan Makanan Padat pada menyebabkan alergi bila diberikan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran
diare. Bayi terlalu dini). Lebih lanjut Sears and Sears secara berganti-ganti. Pengenalan
Dari banyak tanda, memang menunjukan (2007) menyatakan, pada bulan-bulan berbagai bahan makanan sejak dini akan
Volume produksi ASI ibu berhubungan anak makan dengan cara mengisap pada awal, kadar IgA ini belum mencapai berpengaruh baik terhadap kebiasaan
dengan status gizi ibu. Ibu yang kurang awal-awal bulan dan secara bertahap puncaknya sampai bayi berusia 7 (tujuh) makan yang sehat dikemudian hari.
gizi maka produksi ASI akan sedikit dan mulai mampu mengunyah sehingga tahun. Begitu usus cukup matang
lebih cepat kering. Kualitas konsumsi Pendidik yang baik selalu ”membaca” maka ia menjadi lebih selektif terhadap e. Makanan Anak Umur 12 – 24 bulan
pada saat hamil dan paska melahirkan anak didiknya dari waktu ke waktu. Sikap makanan dan menyaring makanan yang 1. Pemberian ASI diteruskan.
akan menentukan kuantitas dan kualitas dan tingkah serta kondisi perkembangan menyebabkan alergi. 2. Pemberian MP-ASI atau makanan
ASI. Faktor mental seperti stress, rasa anak menjadi indikasi kepada pendidik keluarga sekurang-kurangnya 3 kali
waswas, emosi negatif, depresi akan kapan makan cair beralih ke makanan c. Makanan bayi umur 6-9 bulan sehari dengan porsi separuh makanan
menyebabkan produksi ASI menurun. lumat lalu mulai memperkenalkan 1. Pemberian ASI diteruskan orang dewasa setiap kali makan. Selain
Ibu yang kurang sering menyusui maka makanan padat. Menurut Sears and sears 2. Pada umur 6 bulan alat cerna sudah itu tetap berikan makanan selingan 2 kali
produksi ASI akan cepat menurun. (2007) menyebutkan bahwa ketrampilan lebih berfungsi, oleh karena itu bayi
168 169
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
sehari. frekuensi pemberian ASI sedikit demi untuk mendeskripsi ”siapa” anak yang
3. Variasi makanan diperhatikan dengan sedikit. Pada usia 1 tahun, anak sudah menjadi sasaran perbaikan gizi.
menggunakan Padanan Bahan Makanan, dibolehkan makan seperti makan
misalnya nasi dapat diganti mie, bihun, keluarga. Adapun anjuran makanan gizi - Apa
roti, kentang. Hati ayam dapat diganti seimbang untuk anak usia 1 – 3 tahun. Berdasarkan catatan di raport gizi akan
dengan tahu, tempe, kacang ijo, telur, f. Makanan Anak Usia 24 bulan keatas diperoleh gambaran masalah gizi apa
ikan. Bayam dapat diganti dengan daun Anak Usia 24 bulan keatas sudah dapat yang dialami anak.
kangkung, wortel, tomat. Bubur susu mengkonsumsi makanan keluarga
dapat diganti dengan bubur kacang ijo, . Secara keseluruhan jenis makanan - Mengapa
bubur sumsum, biskuit. menurut kelompok umur Anak Usia Analisis faktor penyebab secara
4. Menyapih anak harus bertahap, jangan Dini secara sederhana dapat diringkas sederhana perlu dilakukan pendidik.
dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi dibawah ini Dalam analisis ini pendidik dapat
menggunakan framework faktor-faktor
penyebab gizi kurang. Analisis dimulai
Jenis Makanan:
Umur dengan merumuskan faktor penyebab
Makanan Lumat, Lunak, Makanan Keluarga
(Bulan) AsI langsung melalui hasil pengamatan
Tim
dan evaluasi di sekolah. Analisis ini tidak
0–6
hanya keadaan di sekolah saja tapi
6 – 12
juga dikompilasi dengan catatan dan
12 – 24
informasi dari keluarga tentang keadaan
24 – ke atas Berkenaan dengan tingginya resiko masalah dan kebiasaan anak di lingkungan
gizi yang dialami anak usia dini maka keluarga.
g. Makanan Anak usia Dini untuk Situasi meninggalkan rumah lebih dari 6 lembaga pendidikan anak usia dini perlu
Khusus jam sehari, usahakan tetap menyusui melakukan perencanaan perbaikan gizi -Kapan waktu terjadinya.
1. Makanan Anak Usia Dini pada Waktu sebelu dan sesudah pulang kerja. bagi anak didiknya. Berdasarkan sasaran Waktu masalah gizi terjadi perlu ditelusuri
Sakit b. Tinggalkan pesan pada pengasuh perencanaan perbaikan gizi ini dapat apakah anak usia dini pernah menderita
a. Pemberian ASI tetap diteruskan. bayi/anak yang dapat dipercaya dibedakan menjadi dua yaitu: masalah gizi tersebut sebelumnya.
b. Pada waktu bayi/anak sakit tentang cara membuat, menyiapkan - Perencanaan Perbaikan Gizi Individu Apakah masalah gizi tersebut hanya
kebutuhan gizi meningkat, sedangkan dan memberikan makanan pada bayi/ - Perbaikan Gizi Kelompok muncul pada musim-musim tertentu.
nafsu makan berkurang, karena itu anak. Bagaimana keadaan lingkungan pada
makanan diberikan sedikit demi sedikit c. Sebaiknya pesan ditulis dan Hasil penilaian status gizi dan mutu saat masalah gizi tersebut terjadi
tetapi sering. Sangat baik diberikan ditempelkan pada dinding dapur konsumsi gizi dijadikan dasar untuk misalnya musim hujan, kemarau, banyak
bubur yang diencerkan dengan kaldu atau ruang makan yang mudah membuat perencanaan perbaikan Gizi. asap, dll.
ayam atau daging untuk merangsang terlihat oleh pengasuh bayi/anak atau Perencanaan perbaikan gizi dapat secara
nafsu makan anak. Makanan yang anggota keluarga lain. sederhana dilakukan dengan mengacu 5 - Bagaimana Upaya Perbaikan yang
lunak dan hangat seperti bubur, mie, kata kunci pertanyaan yaitu: Dilakukan. Rumusan upaya perbaikan
bihun lebih disukai oleh bayi/anak 9. Rencana Perbaikan Gizi Anak di Lembaga - Siapa dibuat berdasarkan data-data yang
yang sedang sakit. PAUD Catatan individu anak yang bisa terumus dari kata kunci siapa, apa,
c. Setelah sembuh dari sakit, bayi/ Usia 0-6 tahun usia emas tumbuh diperoleh dengan mengacu pada Raport mengapa dan waktu terjadi masalah gizi.
anak harus makan lebih banyak untuk kembang sehingga anak harus dijaga Gizi . Catatan individu anak ini akan Terdapat satu rangkaian dan keterkaitan
mengganti kehilangan/kerusakan untuk tidak mengalami gangguan tumbuh menggambarkan anak yang mana yang antara perencanaan, upaya perbaikan
sel-sel tubuh pada waktu sakit. Bentuk kembang. Kegiatan ini penting dilakukan perlu mendapat perencanaan individu. dan evaluasi penilaian program gizi.
makanan dianjurkan tetap lunak atau di Lembaga PAUD mengingat kenyataan Berdasarkan catatan raport, jumlah Hasil perbaikan gizi yang sudah
disesuaikan dengan kemampuan menunjukan usia dini beresiko tinggi anak didik, umur anak didik menjadi dilakukan dinilai dan dipantau dengan
makan bayi/anak. mengalami masalah gizi baik gizi kurang dasar dalam perencanaan perbaikan melakukan penilaian status gizi, mutu
2. Makanan Anak Usia Dini Bila Ibu maupun gizi lebih. gizi secara kelompok. Penelusuran konsumi gizi, evaluasi lainnya (raport
Bekerja keadaan keluarga dan kebiasaan anak di gizi). Hasil ini jadikan dasar perencanaan
a. Kalau ibu bekerja di luar rumah dan lingkungan keluarga perlu juga dilakukan untuk merumuskan upaya perbaikan
selanjutnya. Begitu seterusnya sehingga
170 171
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
anak didik PAUD meningkat status faktor lansung tersebut dipengaruhi oleh kesehatan anak. Makanan yang bergizi dalam ilmu gizi dipopulerkan dengan
gizinya dan masalah gizi dapat terdeteksi ketersediaan pangan, pola asuh dan bukan berarti makanan yang harus selalu istilah “Tri Guna Makanan”. Peranan ketiga
sejak dini. pelayanan kesehatan. ada ayam, daging dan ikan, tetapi dapat kelompok bahan makanan ini secara
diganti dengan makanan nabati seperti: jelas tergambar dalam Piramida Makanan
10. Faktor Penyebab Gizi Kurang pada Anak Menurut Soekirman (2001) terdapat empat tahu, tempe, atau bahan dari kacang (Gambar 30 dan 31) Pertama sumber
Usia Dini alasan mengapa terjadi gagal pertumbuhan kedele, kacang tanah dan kacang hijau, zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-
Masalah gizi tidak hanya berhubungan pada anak yaitu: 1). anak tidak cukup ataupun telur. umbian serta tepung-tepungan yang
dengan kuantitas dan kualitas makanan mendapat makanan, khususnya makanan digambarkan di dasar kerucut. Kedua,
yang dikonsumsi tapi juga berkaitan dengan pendamping; 2). Anak bertambah aktif sumber zat pengatur yaitu sayuran dan
berbagai faktor lainnya. Berdasarkan ketika mulai belajar berjalan sehingga buah digambarkan pada bagian tengah
conceptual framework UNICEF (1998), kebutuhan makanan perlu ditambah, kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun,
faktor penyebab lansung gisi kurang namun banyak ibu tidak memberikan yaitu kacang-kacangan, makanan
yaitu penyakit infeksi dan ketidak tambahan. Hal ini mengakibatkan output hewani dan hasil olahan, digambarkan
cukupan konsumsi zat gizi karena makan tidak sesuai dengan input; 3). Penyakit pada bagian atas kerucut.
yang tidak seimbang. Gambar berikut dan infeksi mempengaruhi penggunaan
ini memperlihatkan secara sistimatis zat gizi dalam makanan. Selain itu juga Sementara oleh masyarakat luas menu
determinan yang berpengaruh pada menyebabkan nafsu makan berkurang seimbang lebih dikenal dengan istilah
masalah gizi yang dapat terjadi pada sehingga zat makanan yang masuk empat sehat lima sempurna yang terdiri
masyarakat berdasarkan conceptual frame dalm tubuh sedikit dan 4). Anak-anak dari:
work UNICEF tersebut. Sehingga upaya memerlukan kata-kata lembut dan 1. Makanan Pokok yaitu: nasi, jagung,
perbaikan gizi akan lebih efektif dengan sentuhan-sentuhan penuh kasih sayang singkong dan susu.
selalu mengkaji faktor penyebab tersebut. yang dapat merangsang peningkatan 2. Lauk – pauk yaitu: ikan, telur, daging,
hormon pertumbuhan dan daya tahan tahu dan tempe.
Pada awalnya orang masih beranggapan tubuh. 3. Sayur- mayur yaitu: sayur urap,
pertumbuhan dipengaruhi oleh tempat, Agar makanan dari berbagai bahan tumis berkuah dan lalapan.
budaya, ethnik dan genetik namun dari hasil Faktor penyebab masalah gizi multi tersebut mengandung gizi yang cukup 4. Buah – buahan segar seperti:
kajian terhadap data pertumbuhan anak kompleks sehingga pendekatan dan sekaligus juga bisa dinikmati oleh pisang, papaya, jeruk, salak, nangka
bawah 2 (dua) tahun di Pakistan, Swedia perencanaan perbaikan harus dilakukan anak, maka perlu disusun sedemikian dan semangka.
dan Hongkong di desa dan kota maka secara holistik. Terdapat beberapa hal rupa dalam suatu daftar perencanaan 5. Susu sebagai pelengkap: susu sapi
Kalberg (1994) menyimpulkan gangguan penting yang harus menjadi target dalam menu yang akan divariasikan dari hari ke dan susu kedelai.
pertumbuhan tidak disebabkan oleh perencanaan ini yaitu: hari, sehingga bisa disebut sebagai menu
genetik dan ethnik tapi lebih disebabkan a. Makanan yang Dikonsumsi sehat dan seimbang. b. Keamanan Pangan
karena lingkungan (Kalberg, et al, 1994). Makanan yang tidak seimbang baik Tuntunan agama telah memberikan
Lingkungan yang dimaksud adalah gizi, jumlah maupun jenis zat gizi merupakan Menu Sehat dan Seimbang adalah pedoman apa yang seharusnya kita
infeksi, kualitas ibu dan interaksinya. salah satu dari dua faktor penyebab susunan hidangan sekali makan yang makan dan apa pula yang seharusnya
Sehingga Husaini (1999) menyatakan langsung gizi kurang. Memberikan anak terdiri dari beraneka ragam makanan tidak boleh kita makan. Dalam satu ayat
bahwa praktek pengasuhan berbeda antar makanan dengan mutu gizi baik akan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, Alqur’an disebutkan kita harus makan
budaya dan tempat namun kebutuhan mencegah anak mengalami masalah sehingga secara keseluruhan jenis dan makanan yang halal dan baik (thoyib).
anak terhadap makanan, kesehatan, gizi kurang. Faktor-faktor selain mutu jumlah zat gizi yang dikandungnya Makanan yang baik yang dapat dimakan
perlindungan dan kasih sayang bersifat gizi perlu juga dipertimbangkan agar akan dapat memenuhi kebutuhan gizi adalah makanan yang tidak mengganggu
universal. makanan yang disediakan aman dan seseorang guna menjaga kesehatan, dan merusak kesehatan orang yang
diminati oleh anak. Makanan yang baik pemeliharaan dan perbaikan sel- mengkonsumsi. Hal ini berkenaan
Terjadinya gangguan pertumbuhan yang adalah makanan yang mengandung jenis sel tubuh, proses kehidupan serta dengan Keamanan Pangan.
menyebabkan pertumbuhan mendatar dan jumlah zat gizi yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang
(gangguan tumbuh kembang) berkaitan kebutuhan anak. optimal. Anak harus dicegah jangan sampai
erat dengan dua faktor lansung yaitu: mengkonsumsi makanan yang
1) asupan zat gizi dan 2) infeksi. ASI dan Selain itu makanan tersebut dari Keseimbangan gizi diperoleh apabila membahayakan diri dan kesehatannya.
MP ASI merupakan sumber zat gizi gizi tidak mengandung bahan kimia dan hidangan sehari-hari terdiri dari sekaligus Mengkonsumsi makanan yang tidak
pada anak bawah dua tahun. Kedua kontaminan yang membahayakan tiga kelompok bahan makanan yang aman sedari kecil berarti menabung
172 173
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
masalah yang akan terasa akibatnya mensyukuri nikmat Tuhan yang telah c. Pemilihan bahan makanan dibuat beras,ada baiknya anak diperkenalkan
beberapa waktu kemudian. Beberapa memberikan rezkiNya bervariasi. Keadaan ini bermanfaat diversifikasi pangan dengan membuat
hal berkenaan dengan keamanan 4. Meningkatkan Kecerdasan Emosional untuk meningkatkan keragaman bahan pangan dari non beras
pangan yang harus diperhatikan dalam dan Interpersonal anak melalui kegiatan makanan sehingga kekurangan zat gizi
pemberian makanan: berbagi makanan dengan teman dan pada bahan tertentu dapat diseimbangkan 13. Cara Sederhana Tahap Perencanaan
• Kehalalan produk guru. dengan bahan lain yang kelebihan zat Konsumsi
• Masa kadaluarsa produk 5. Menumbuhkan rasa tanggung jawab gizi tersebut. Disisi lain pengenalan anak Idealnya lembaga PAUD melakukan
• Kontaminasi makanan dari paparan anak dengan meminta mengambil terhadap bahan makanan semakin baik penghitungan kebutuhan zat gizi anak
yang membahayakan kesehatan anak makanan secukupnya lalu menghabiskan sehingga anak menyukai berbagai bahan dengan mengacu pada Angka Kecukupan
(antara lain: mikroba patogen, bahan makanan yang diambil. makanan. Pada prinsipnya secara umum Gizi lalu dijabarkan kedalam menu dan
kimia, bahan makanan tambahan) 6. Menumbuhkan kemandirian anak anak dapat diajak untuk belajar menyukai bahan makanan. Cara seperti ini lebih
melalui makan sendiri dan membereskan berbagai bahan makanan. Rasa suka atau akurat karena benar-benar menghitung
11. Manfaat Pemberian Makan Di Lembaga alat makan sendiri tidak suka terbentuk karena berbagai kebutuhan gizi anak yang dituangkan dalam
PAUD 7. Melatih motorik halus dan kasar anak faktor penyebab seperti pengalaman bahan makanan yang disajikan sehingga
Usia 0-6 tahun khususnya usia 2-6 melalui penggunaan tangan. yang tidak menyenangkan pada saat dapat diperkirakan zat gizi makanan yang
tahun seringkali muncul masalah sulit 8. Meningkatkan kecerdasan kognitif mencoba makanan tersebut, belum pernah disajikan sesuai dengan kebutuhan anak.
makan. Hal ini dapat menyebabkan anak anak melalui integrasi makan dengan mencoba, terpengaruh dengan pendapat Keterbatasan kemampuan pendidik/
kekurangan gizi. Tubuh sudah memberikan pembelajaran matematis (jumlah, dan pengalaman orang disekitarnya. pengelola makanan dan alat bantu yang
isyarat kenyang juka energi yang masuk klasifikasi warna dan bentuk) dan Berbagai faktor tersebut membentuk tersedia di lembaga PAUD seringkali
sudah memenuhi kebutuhan anak. Hal pengenalan berbagai sumber makanan persepsi diotak anak sehingga ada bahan menyebabkan cara tersebut sulit dilakukan
ini membahayakan bagi anak yang suka nabati dan hewani. makanan yang favorit atau tidak disukai. di lembaga PAUD.
jajan manis-manis dan dimakan sebelum 9. Mengenalkan anak fungsi makanan,
makanan utama maka anak menjadi tidak zat-zat gizi yang dibutuhkan, bahan- d. Pemilihan bahan makanan diupayakan Cara sederhana berikut ini dapat digunakan
merasa lapar lagi. Oleh karena itu, Program bahan kimia atau kontaminan yang dapat menggunakan bahan pangan lokal dalam perencanaan makanan di lembaga
Makan bersama di lembaga PAUD menjadi membahayakan bagi tubuh manusia • Tentukan masing-masing berat PAUD dengan langkah sebagai berikut:
penting untuk mendidik anak usia dini bahan makanan yang akan digunakan. a. Tentukan anak didik termasuk
memilki perilaku makan yang baik.Namun, 12. Tahap Perencanaan Makanan Anak di Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan kelompok umur 1-3 tahun atau 4-6
tidak semua lembaga PAUD membuat lembaga PAUD dengan Menggunakan makanan (DKBM) yang dikompilasi tahun.
program makan di lembaga PAUD. Angka Kecukupan Gizi dan Daftar dengan kebutuhan zat gizi anak akan b. Agar tercapai keseimbangan maka
Komposisi Bahan Makanan (DKBM) diperoleh berat masing-masing bahan tetapkan kebutuhan makanan anak
Melalui program Makan di lembaga a. Tentukan kebutuhan gizi anak. Kebutuhan makanan tersebut. berdasarkan aturan penyajian menurut
PAUD ini banyak hal yang bisa dilakukan gizi anak dihitung dengan mengacu • Tentukan tekstur makanan yang kelompok Umur (Gambar Piramida
sekolah untuk meningkatkan status gizi pada Angka Kecukupan Gizi. Data umur akan disajikan. Tekstur makanan halus Makanan berikut ini).
dan kesehatan anak dan pada saat yang anak diperlukan untuk menetapkan anak diperlukan bagi anak yang berumur c. Pilih dan tetapkan bahan makanan
sama dapat membentuk perilaku makan termasuk pada kelompok umur berapa. dibawah dua tahun sedangkan dengan selalu mengacu pada
anak serta berdampak terhadap semangat Satu kali penyajian makanan sebaiknya anak diatas dua tahun sudah bisa pencapaian keragaman bahan makanan.
dan konsentrasi belajar. Beberapa manfaat mengandung sepertiga kebutuhan zat gizi mengkonsumsi makanan dewasa. Keragaman bahan makanan yang
Program Makan di lembaga PAUD, antara anak. • Tetapkan menu makanan yang akan dimaksud adalah mengupayakan
lain: b. Observasi kondisi unik anak yang disajikan. Sebaiknya lembaga PAUD penyediaan berbagai bahan makanan
1. Membentuk kebiasaan makan yang berkenaan dengan konsumsi antara lain: sudah merencanakan menu anak berbeda setiap hari. Lebih baik lagi jika
baik. alergi makanan, apakah anak tergolong selama satu bulan. Menu ini diupayakan dapat menyediakan lebih dari satu jenis
2. Memenuhi kebutuhan gizi anak autisme atau hiperaktif. Catatan ini bervariasi baik dari sisi jenis menu, bahan berbeda pada masing-masing
minimal dapat memenuhi setengah penting untuk menghindarkan makanan warna dan rasa. Menu ini sebaiknya juga kelompok, misalkan ada dua jenis sayur
kebutuhan anak sehari. Bagi lembaga yang sebaiknya tidak diberikan pada berisi makanan tradisional. Mengingat atau dua jenis buah yang disediakan
PAUD yang Full Day School, kebutuhan anak. Sebaiknya lembaga PAUD sudah tingginya konsumsi gandum saat ini dalam satu hari penyajian.
gizi anak dapat dipenuhi 2/3 kebutuhan menempel di dapur sekolah, daftar padahal gandum bukan pangan lokal
gizi anak. makanan yang tidak boleh disajikan pada Indonesia maka ada baiknya anak- Agar keragaman ini terwujud dengan
3. Meningkatkan kecerdasan spiritual anak. anak juga perkenalkan makanan tanpa baik maka perencanaan dibuat untuk
anak melalui doa bersama dan gandum. Begitu juga penggunaan satu bulan sehingga dapat memberikan
174 175
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
gambaran frekuensi penggunaan dalam proses zat gizi dalam tubuh. L. Penugasan b. Berdasarkan isian form diatas. identifikasilah
masing-masing bahan makanan. 3. Zat gizi terbagi menjadi zat gizi organik dan 1. Catatlah bekal yang dibawa anak untuk mana makanan dan minuman yang sehat dan
d. Kenali anak autisme, hiperaktif atau anorganik. Zat gizi organik terdiri atas protein, 1 hari saja. Jika sekolah sampai siang maka bergizi buat bekal anak ke sekolah tersebut.
alergi terhadap bahan makanan tertentu. karbohidrat, lemak, dan vitamin. Sedangkan tuliskan bekal pagi dan bekal makan siang
Anak tersebut perlu perencanaan zat gizi anorganik terdiri atas air dan mineral. (lihat contoh pada dua kolom pertama paling
makan individu sedangkan yang atas)
lain perencanaan makan dilakukan 4. Gizi seimbang merupakan makanan sehari-
secara berkelompok dengan prinsip hari yang dikonsumsi dengan berbagai aneka a. FORM ISIAN JENIS BEKAL ANAK
memperkenalkan sebanyak mungkin ragam makanan dan memenuhi kelompok zat
bahan makanan. gizi dengan porsi yang cukup dan tepat.
NO NAMA ANAK NAMA MAKANAN
e. Tentukan tekstur makanan yang
akan disajikan. Tekstur makanan halus 5. Faktor penyebab masalah gizi HANI (Pagi) Mie Goreng 1 mangkuk kecil, susu “ultra” 1 kotak
diperlukan bagi anak yang berumur diataranya:Makanan yang dikonsumsi anak, ZAIDAN (Pagi) Telur 1 butir, biskuit “Better” 4 buah, susu “in-
dibawah dua tahun sedangkan Keamanan Pangan, Kebersihan dan Kesehatan domilk” 1 kotak, biskuit “oreo” 3 buah
anak diatas dua tahun sudah bisa lingkungan dapur lingkungan tempat tinggal 1
mengkonsumsi makanan dewasa. anak, Kebiasaan dan gaya hidup anak, Penyakit 2
dan kesehatan anak, Perbaikan kebiasaan 3
Tetapkan menu makanan yang akan makan dan gaya hidup di keluarga. 4
disajikan. Sebaiknya lembaga PAUD sudah 5
merencanakan menu anak selama satu K. Evaluasi Dst
bulan. Menu ini diupayakan bervariasi 1. Zat gizi dalam makanan yang berfungsi
baik dari sisi jenis menu, warna dan rasa. sebagai sumber tenaga utama yaitu
Penetapan menu sangat berhubungan a. Protein c. Lemak
dengan penetapan bahan makanan yang b. Karbohidrat d. Mineral
digunakan sehingga diupayakan selalu
mengacu pada pencapaian keragamanan 2. Zat gizi dalam makanan yang berfungsi
bahan makanan yang baik. sebagai pembangun sel-sel tubuh yaitu
a. Protein c. Lemak
J. Rangkuman b. Karbohidrat d. Vitamin
1. Gizi dapat dideskripsikan sebagai sebuah
hal yang mempengaruhi proses perubahan 3. Zat gizi dalam makanan yang berfungsi
berbagai macam makanan yang masuk ke sebagai pengatur reaksi dalam tubuh yaitu
tubuh, sehingga dapat mempertahankan a. Protein c. Lemak
kehidupan. Namun, pengertian gizi sangat b. Karbohidrat d. Vitamin
luas, bukan hanya tentang berbagai jenis
pangan serta kegunaannya untuk tubuh, 4. Penyakit sariawan merupakan akibat
akan tetapi juga mengenai berbagai cara kekurangan vitamin
dalam memperoleh, mengolah, dan c. A c. B
mempertimbakan supaya tubuh tetap terjaga d. C d. D
kesehatannya.
5. Vitamin yang memiliki fungsi untuk
2. Ilmu gizi merupakan suatu ilmu yang membantu dalam proses pembentukan
mempelajari tentang zat gizi yang terkandung tulang dan gigi adalah
dalam makanan serta penggunaanya dalam a. A c. B
tubuh, yang meliputi penyerapan, interaksi, b. C d. D
penyimpanan, pemasukan, pencernaan,
pengangkutan atau transpor, metabolisme,
dan pengeluaran, yang semuanya tergolong
176 177
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
Kegiatan 5
3. Pengukuran dan Penilaian Status Gizi Anak yang kronis pada usia dua tahun
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai pertama. Paska dua tahun pertambahan
akibat konsumsi makanan dan penggunaan lingkar kepala berjalan lambat sehingga
zat-zat gizi. Status gizi dapat diukur penggunaan lingkar kepala untuk menilai
Membedakan Konsep Pertumbuhan dan dengan metode antropometri. Ukuran status gizi kurang efektif lagi. Menurut
antropometri yang bermanfaat dan sering Yarbrought (1974) lingkar kepala kurang
Tabel Usia dan Lingkar Kepala Anak (cm) g. Libatkan anak untuk mengetahui • menjadi 3 kali berat lahir saat usia satu
1. Timbangan Tidur. Timbangan ini berat badannya dengan meminta anak tahun, dan
biasanya diperuntukan bagi bayi. yang menyebutkan angka penunjuk • menjadi 4 kali berat waktu lahir saat usia 2
Usia Lingkar Kepala 2. Timbangan Tidur-Duduk. Di lapangan, berat badannya tahun.
terdapat modifikasi penimbangan. h. Jika anak menangis karena tidak • Pada masa prasekolah kenaikan berat
0 – 1 Bulan 32 – 36 cm
Misalnya seperti yang biasa kita lihat mau ditimbang, tenaga pendidik badan rata– rata 2 kg/ tahun.
2 Bulan 36 – 40 cm
di posyandu. Timbangan dacin yang bisa menimbang anak dalam • usia 1 tahun 1,5 kali tinggi badan saat lahir,
4 Bulan 38,5 – 43,5 cm
dilengkapi dengan kain atau kotak gendongannya (berat badan anak = • usia 4 tahun 2 kali tinggi badan lahir,
6 Bulan 40 – 45 cm
timbang. Sehingga anak dapat ditimbang jumlah berat tenaga pendidik dan anak • 6 tahun 1,5 kali tinggi badan 1 tahun,.
8 Bulan 41,5 – 47,5cm
dengan merasa nyama dalam keadaan dikurang dengan berat badan pendidik
10 Bulan 43 – 48 cm
tidur atau duduk. itu sendiri). 8. Cara Menilai Hasil Pengukuran Berat
12 Bulan 43,5 – 49,5 cm
3. Timbangan Berdiri. Timbangan ini i. Cek kembali posisi jarum timbangan Badan dengan KMS (Kartu Menuju Sehat
16 Bulan 45 – 50 cm
diperuntukan bagi anak yang sudah setelah menimbang 7-10 orang anak. Tenaga pendidik dapat menilai hasil
18 Bulan 45,5 – 51 cm
dapat berdiri. Kadangkala timbangan ini pengukuran dengan cara membaca grafik
20 Bulan 45,5 – 51 cm
juga menjadi penyelamat bagi anak yang pertumbuhan dan perkembangan anak
2 Tahun 46 – 52 cm
tidak mau ditimbang sendiri sehingga 6. Pengukuran Tinggi Badan dari bulan ke bulan, seperti yang ada dalam
3 Tahun 47 – 53 cm
anak ditimbang dengan cara menimbang Pengukuran tinggi badan menurut umur Kartu Menuju Sehat atau KMS. Berikut ini
4 Tahun 47,5 – 53 cm
ibu bersama anak dalam gendongannya anak yang ditimbang dapat dibedakan disajikan cara pengisian hasil timbangan
5 Tahun 47,5 – 54 cm
bantuan ibunya. menjadi dua, yaitu: pada KMS.
6 Tahun 48,5 – 54 cm
1. Bayi (0-2) tahun diukur dengan cara
5. Cara Menimbang Anak Usia 2-6 tahun berbaring dan hasil ukurannya disebut:
4. Pengukuran Berat Badan
Hasil ukuran timbangan yang terbaca kita Panjang Badan. Alat ukur tinggi badan
Alat yang digunakan untuk mengukur berat
harapkan merupakan berat badan anak. yang digunakan adalah alat ukur panjang
badan adalah timbangan. Berdasarkan alat
Agar memperoleh hasil timbangan yang badan.
ukur penunjuk meteran, timbangan dapat
tepat maka perlu memperhatikan: 2. Anak (2-6 tahun) diukur dengan cara
dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Ketelitian alat timbangan dengan berdiri dan hasil ukurannya disebut:
1. Timbangan digital. Timbangan digital
memeriksa sebelum dan setelah Tinggi Badan. Jika memungkinkan alat
biasanya memiliki ukuran yang peka dan
menimbang beberapa anak; 2. ukur yang digunakan adalah microtoise,
kisaran angka yang ditunjukan ada yang
ketelitian pelaksana yang menimbang berupa papan vertikal dengan ukuran
sampai per 10 gram
dan 3. keadaan anak yang ditimbang tertera secara vertikal dan papan
2. Timbangan Pegas. Timbangan ini
diupayakan berpakaian harus seminim vertikal ini dihubungkan dengan papan
banyak sekali digunakan di pasaran.
mungkin. Adapun tahap-tahap horizontal yang dapat digeser-geser
Angka yang ditunjukan merupakan
penimbangan adalah sebagai berikut: sampai mencapai titik atas kepala
akibat injakan terhadap pegas yang ada
a. Timbangan di letakkan pada tempat anak. Secara mudah dan sederhana
dibawah permukaan atas timbangan.
yang datar. pengukuran tinggi badan dapat dilakukan
Timbangan ini perlu selalu diperhatikan
b. Pastikan Jarum Timbangan berada dengan menggunakan alat pengukur
tingkat ketelitiannya setelah menimbang
pada titik nol tinggi badan yang ditempel di dinding.
5-10 anak
c. Siapkan form/kartu pencatatan /
3. Timbangan menggunakan dacin.
raport gizi sebelum penimbangan 7. Cara Sederhana Penilaian Berat dan Tinggi
Timbangan dacin banyak kita lihat di
dimulai. Pada waktu penimbangan, Badan
pasar. Posyandu banyak menggunakan
sebaiknya ada petugas khusus yang Secara sederhana untuk menilai berat
timbangan ini untuk mengukur berat
mencatat berat badan anak badan dan tinggi badan anak usia dini yang
badan. Timbangan ini sebenarnya lebih
d. Penimbangan anak laki-laki dilahirkan cukup bulan juga sering dilakukan
teliti dibanding timbangan pegas namun
sebaiknya dipisah dengan anak dengan berbasis berat badan dan tinggi
perlu membuat anak tenang sebelum
perempuan badan waktu lahir, yaitu sebagai berikut:
angka dibaca.
e. Bukalah baju anak sampai seminim • Berat badan bayi cukup bulan akan
mungkin kembali pada hari ke 10.
Terdapat dua jenis timbangan menurut
f. Buatlah anak senyaman mungkin • Berat badan menjadi 2 kali berat waktu
umur anak yang akan ditimbang yaitu:
pada saat ditimbang. lahir saat usia 5 bulan,
180 181
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
Keadaan Berat
Arti Tindak Lanjut
Badan
Titik-titik berat Orang tua kurang giat - Pendekatan dan penjelasan tentang manfaat
badan dalam memantau proses tumbuh memantau proses tumbuh kembang anak
KMS terutus- kembang anaknya - Diberi motivasi untuk menimbang setiap bulan
putus (tidak
teratur)
Catatan: Cara Membaca Catatan KMS untuk dua kali penimbangan atau lebih
Keadaan Berat
Arti Tindak Lanjut
Badan
Dibawah garis Anak kurang gizi tingkat - Perlu pemberian makanan tambahan (PMT)
merah sedang dan berat (anak yang diselenggarakan oleh sekolah
Setelah hasil penimbangan dicatatkan pada KMS`maka dilakukan penilaian, dengan cara seperti
kurang gizi tingkat berat - Perlu penyuluhan gizi oleh guru/petugas gizi
tersaji pada Tabel berikut ini
tidak dapat diidentifikasi - Perlu dirujuk ke sarana kesehatan (Puskesmas/
KMS) Rumah sakit) untuk penyembuhan penyakit yang
Cara Membaca Catatan KMS untuk dua kali penimbangan atau lebih
melatarbelakangi
Pada daerah Anak kurang gizi ringan - Ibu dianjurkan untuk memberikan maknan yang
Keadaan Berat dua pita warna Bergizi, Beragam dan Berimbang dalam jumlah
Arti Tindak Lanjut
Badan kuning (di atas yang cukup dan kualitas yang baik
Berat badan Anak sehat, gizi baik - Anak juga orangtua diberi pujian dan dukungan garis merah) - Program Parenting
naik atau untuk mempertahankan kondisi anak - Perlu pemantauan pertumbuhan secara
meningkat - Program Gizi & Kesehatan bersamaan dengan penimbangan berkala
Program Parenting tetap diberikanuntuk Dua pita Anak dengan berat badan - Anak juga Keluarga diberi pujian
memantapkan apa yang telah dicapai warna hijau normal/baik - Perlu tetap mempertahankan pertumbuhan
Berat badan Anak memiliki kemungkinan - Menjadi acuan dalam program pemberian muda dan dua sesuai dengan umur anak(penimbangan bulanan)
tetap makanannya kurang dari makanan di PAUD agar anak mendapat asupan warna hijau - Program Parenting tentang makanan seimbang
segi jumlah atau mutu yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya tua di atas pita sesuai dengan pertambahan usia
gizinya, atau terganggu - Menjadi acuan dalam Program Pembelajaran kuning
kesehatannya (misalnya, Gizi di PAUD Empat pita Anak mempunyai - Konsultasi gizi dengan petugas gizi di
cacingan) - Materi pada program Parenting gizi seimbang (2 pita warna kelebihan berat badan Puskesmas
- Perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas hijau muda - Pemeriksaan kesehatan oleh dokter Puskesmas
Puskesmas ditambah 2
pita warna
Berat badan Anak memiliki kemungkinan - Anak diberi makanan tambahan yang bisa kuning) dan
berkurang makanannya kurang dari dihubungankan dengan PMT di Puskesmas selebihnya di
segi jumlah atau mutu setempat atas pita warna
gizinya, atau terganggu - Keluarga diberi petunjuk teknis dan gambaran hijau tua
kesehatannya (misalnya, apa yang sedang terjadi dan apa dampaknya
cacingan, panas, campak, terhadap kualitas anak usia dini serta kualitas &
dll) konsentrasi belajar anak
- Perlu dirujuk ke sarana kesehatan (Puskesmas/
Rumah Sakit)
182 183
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
D. Rangkuman
1. Pertumbuhan (Growth) adalah perubahan
E. Evaluasi
1. Salah satu contoh dari pertumbuhan adalah:
Daftar Pustaka
KUANTITATIF (berupa pembesaran atau a. Tinggi badan c. Sosial emosional
pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari b. Kecerdasan d. Kemampuan berdiri Ardiani, Yogi. (2013). Perkembangan dan Pemeliharaan Kesehatan AUD. [Online].
kecil menjadi besar, dst) pada materiil sesuatu Tersedia:http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/06/perkembangan-dan-pemeliharaan-
akibat dari adanya pengaruh dari lingkungan. 2. Salah satu contoh dari perkembangan kesehatan-aud-566538.html.
adalah:
2. Perkembangan (Development) adalah c. Tinggi badan c. Berat badan Kaptiningsih, dkk (1994). Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang. Jakarta : Depkes
suatu proses perubahan ke arah kedewasaan d. Kecerdasan d. Lingkar kepala RI
atau pematangan yang bersifat KUALITATIF
(ditekankan pada segi fungsional) akibat 3. Menurut John Locke perkembangan Multahzam, Ahmad. (2012). Kesehatan dan Gizi. .[Online]. Tersedia: http://multazam-
adanya proses pertumbuhan materiil dan hasil individu dipengaruhi oleh einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-kesehatan-dan-gizi.html
belajar dan biasanya tidak dapat diukur. a. Keturunan c. Makanan
b. Lingkungan d. Pembawaan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2269/Menkes/PER/XI/2011 mengenai
3. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
akibat konsumsi makanan dan penggunaan 4. Menurut teori nativisme perkembangan
zat-zat gizi. Status gizi dapat diukur dengan individu dipengaruhi oleh Santoso S dan Ranti, AL (1995). Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
metode antropometri. Ukuran antropometri a. Keturunan c. Makanan
yang bermanfaat dan sering dipakai adalah:1) b. Lingkungan d. Pembawaan
berat badan, 2) tinggi (panjang) badan, 3)
Lingkaran Kepala, 4) Lingkaran lengan atas, 5. Menurut teori konvergensi perkembangan
dan 5) Lipatan kulit. individu dipengaruhi oleh
a. Keturunan
4. Beberapa prinsip perkembangan antara lain: c. Pembawaan dan lingkungan
a. Perkembangan merupakan fungsi b. Lingkungan
jasmaniah dan kejiwaan yang berlangsung d. Pembawaan
dalam proses satu kesatuan yang
menyeluruh; F. Penugasan
b. Setiap individu mempunyai kecepatan Lakukan pengukuran tinggi badan, berat
perkembangan; badan dan lingkar kepala peserta didik di lokasi
c. Perkembangan seseorang, baik secara yang anda asuh
keseluruhan maupun setiap aspek tidak
konstan melainkan berirama; Nama Tinggi Berat Lingkar
d. Proses perkembangan dengan mengikuti Anak badan badan kepala
pola tertentu;
e. Proses perkembangan berlangsung
secara berkesinambungan;
dst.
f.Antara aspek perkembangan yang satu
dengan aspek yang lain saling berkaitan
atau berkolerasi secara signifikan;
g. Perkembangan berlangsung dari pola
yang bersifat umum ke khusus;
h. Perkembangan dipengaruhi oleh
hereditas dan lingkungan;
i. Memiliki fungsi kepribadian yang bersifat
jasmaniah.
184 185
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
Kunci Jawaban
Modul 5 Diklat Dasar PAUD Melalui
Daring “Kesehatan dan Gizi Anak Usia
Dini”
186 187
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 6
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Perencanaan Pembelajaran
Pendidikan Anak Usia Dini
Kegiatan 1
tertuang dalam dokumen 2 (dua), terdapat 3. Pemetaan Lingkup Perkembangan dan
tiga jenis perencanaan pembelajaran yang Kompetensi Dasar
harus disusun dan disiapkan oleh guru Perencanaan pembelajaran disusun dalam
sebelum melaksanakan pembelajaran yaitu: upaya mendokumentasikan kegiatan
Rambu-Rambu Penyusunan Perencanaan 1. Program Semester (PROSEM) pembelajaran untuk mencapai kompetensi
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau kemampuan anak usia dini. Kurikulum
190 191
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
4. Cara Menuliskan atau merumuskan tema senang dengan ayam, kelinci, film upin
LINGKUP PERKEMBANGAN KOMPETENSI DASAR 1. Identifikasi tema. Dalam mengidentifikasi ipin, dan lainnya.
tema, guru harus memperhatikan prinsip- 6. Lakukan curah gagasan
3. Kognitif 4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,
prinsip pemilihan dan penetapan tema,
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga,
yaitu (1) kedekatan, (2) kemenarikan, (3) Bersama semua guru, hasil mengamatan
teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
kesederhanaan, (4) daya dukung dan (5) terhadap lingkungan, sosial budaya, dan
3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
keinsidentalan. Beberapa cara yang dapat minat anak diidentifikasi melalui curah
batu-batuan, dll)
dilakukan oleh guru dalam mengidentifikasi gagasan. Setiap guru diberikan kesempatan
4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,
tema, antara lain: untuk menyampaikan gagasan tema
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan,
1. Amati lingkungan sekitar dengan bebas, dan setiap gagasan tema
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
2. Guru dapat mengidentifikasi tema tidak perlu dibahas dan dikomentari,
3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,
dengan melihat lingkungan sekitarnya, melainkan ditampung sebagai referensi
peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
seperti sawah, pantai, ikan, motor, kelinci, dalam penetapan tema selanjutnya. Proses
4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,
pohon dll Hal-hal yang dilihat oleh guru ini dapat juga dilakukan dengan melibatkan
peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan
tersebut dapat dijadikan sebagai tema. anak.
tugas dan kegiatannya
3. Perhatikan sosial budaya
4. Bahasa 2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan
4. Kebudayaan yang terdapat di Pemilihan tema dapat disesuaikan dengan
santun kepada orangtua, pendidik dan teman
lingkungan sekitar anak dapat diangkat kondisi lingkungan dan lembaga masing-
3. 10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
menjadi tema, sebagai contoh masing. Perumusan tema dapat dalam
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan
Sisingaan,Singa Depok dll bentuk kata tunggal, frasa atau kalimat.
membaca)
5. Perhatikan minat dan kesukaan anak Tema dalam bentuk kalimat dapat berupa
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara
Guru dapat melihat minat anak, sebagai kalimat pernyataan maupun pertanyaan.
verbal dan non verbal)
contoh banyak anak yang tertarik dan Contoh tema dalam bentuk kata tunggal,
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif
frasa atau kalimat disajikan berikut ini.
(mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai Tabel 1. Contoh Tema dalam Bentuk Kata Tunggal, Frasa atau Kalimat
bentuk karya
5. Sosial emosional 2. 5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri Contoh Tema
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan No. Sumber Gagasan
Kata Tunggal Frasa Kalimat
sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
1. Tema yang dekat kehidupan Kelinci, wortel, 1. Indahnya alam 1. Pisang menyehatkan
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau sehari-hari motor, pisang, semesta tubuh
menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) pepaya, ayam, 2. Kelinciku yang lucu 2. Wortel sayuran
untuk melatih kedisiplinan bebek,jahe, dan 3. Pisang manis bergizi
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian lain-lain 4. Wortel segar 3. Aku senang makan
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau 5. dst daging kelinci
membantu jika diminta bantuannya 4. Dst
2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan 2. Tema yang terkait Rasa Ingin 1. Es 1. Dinginnya es ku 1. Mengapa matahari
toleran kepada orang lain Tahu 2. Balon 2. Balonku meletus panas?
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri 3. Panas 3. Panasnya matahari 2. Mengamati gerakan
2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab 4. Dst dst ikan
192 193
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
Tabel 1. Contoh Tema dalam Bentuk Kata contoh banyak anak yang tertarik dan 6. Lakukan curah gagasan
Tunggal, Frasa atau Kalimat senang dengan ayam, kelinci, film upin
ipin, dan lainnya. Bersama semua guru, hasil mengamatan
Contoh Tema
No. Sumber Gagasan
Kata Tunggal Frasa Kalimat Tabel 2. Contoh Keragaman Pengembangan Tema
1. Tema yang dekat kehidupan Kelinci, wortel, 1. Indahnya alam 1. Pisang menyehatkan
sehari-hari motor, pisang, semesta tubuh
pepaya, ayam, 2. Kelinciku yang lucu 2. Wortel sayuran NO TEMA SUBTEMA SUB-SUBTEMA MUATAN/MATERI
bebek,jahe, dan 3. Pisang manis bergizi Pisang ciptaan Tuhan
lain-lain 4. Wortel segar 3. Aku senang makan
Perkembangbiakan pisang
5. dst daging kelinci
Pisang makanan sehat
4. Dst
Tanaman Buah Pisang Senang berbagi pisang
2. Tema yang terkait Rasa Ingin 1. Es 1. Dinginnya es ku 1. Mengapa matahari
Cerita terkait pisang
Tahu 2. Balon 2. Balonku meletus panas?
Kreasi karya seni terkait pisang
3. Panas 3. Panasnya matahari 2. Mengamati gerakan
4. Dst dst ikan 1. Tanaman
3. Bagaimana Wortel ciptaan Tuhan
terjadinya udara yang Rasa dan tekstur wortel
panas? Doa setelah makan
Tanaman Sayur Wortel
4. dst Mengungkapkan perasaan
3. Tema yang terkait Kesukaan Anak 1. Ikan 1. Ikan kesukaanku 1. Aku suka makan ikan Syair terkait wortel
2. Pisang 2. Baju kesukaanku 2. Aku suka makan Lagu terkait wortel
3. Dst 3. Nagasari buatan ibu pisang
Matahari ciptaan Tuhan
4. dst 3. dst
Sinar matahari pagi
Contoh Tema menyehatkan badan
No. Sumber Gagasan
Kata Tunggal Frasa Kalimat Menyesuaikan diri dengan
Indahnya Alam Hangatnya sinar
4. Tema yang terkait Kehidupan 1. Persahabatan 1. Indahnya 1. Aku senang 2
Semesta matahari sinar matahari
Sosial 2. Dokter persahabatan bersahabat Siang dan malam
3. Ulang tahun 2. Dokter baik hati 2. Aku bangga Cerita terkait matahari
4. Negeriku 3. Ibuku penyayang menjadi anak
Lagu terkait matahari
5. Sawah 4. Ulang tahunku Indonesia
3. Doa sebelum makan
6. Dst 5. Senangnya 3. Aku senang
Jenis-jenis kelinci
berbagi berbagi dengan
Kelinci makanan Kelinci berprotein tinggi
6. Negeriku damai teman
bergizi Cerita terkait kelinci
7. dst 4. dst
Sate kelinci
Aku Senang makan Tari terkait kelinci
daging kelinci Menyayangi kelinci
4. Cara Menuliskan atau merumuskan tema dengan melihat lingkungan sekitarnya, Bagian-bagian tubuh kelinci
1. Identifikasi tema. Dalam mengidentifikasi seperti sawah, pantai, ikan, motor, kelinci, Kosakata terkait kelinci
tema, guru harus memperhatikan prinsip- pohon dll Hal-hal yang dilihat oleh guru Senam gerakan kelinci
prinsip pemilihan dan penetapan tema, tersebut dapat dijadikan sebagai tema. Bertanggung jawab memberi
yaitu (1) kedekatan, (2) kemenarikan, (3) 3. Perhatikan sosial budaya makan kelinci
194 195
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
terhadap lingkungan, sosial budaya, dan Salah satu teknik dalam pengembangan berdasarkan kedalaman dan keluasan dari a. Prota, Prosem, RPPM
minat anak diidentifikasi melalui curah tema melalui webbing tema (jaring laba- setiap tema yang dipilih. Untuk mendukung b. Prota, RPPM, RPPH
gagasan. Setiap guru diberikan kesempatan laba). Setiap tema yang telah diidentifikasi hal tersebut diperlukan keterampilan guru c. Prosem, RPPM, RPPH
untuk menyampaikan gagasan tema dikembangkan ke dalam sub-subtema dalam mengembangkan tema. Untuk d. Program Tahunan, Program Semester,
dengan bebas, dan setiap gagasan tema bahkan sub-subtema dalam bentuk mengembangkan tema dapat dilakukan Program Bulanan
tidak perlu dibahas dan dikomentari, diagram seperti jaring laba-laba. dengan menggunakan tabel atau webbing. d. RPPH
melainkan ditampung sebagai referensi
dalam penetapan tema selanjutnya. Proses Penting Diperhatikan: F. Evaluasi 6. Kurikulum operasional yang dikembangkan
ini dapat juga dilakukan dengan melibatkan 1. Tema BUKAN Tujuan Pembelajaran 1. Berikut ini merupakan tujuan perencanaan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik
anak. 2. Dalam kurikulum 2013 Pendidikan pembelajaran anak usia dini, kecuali: satuan PAUD disebut...
ANak Usia Dini, tema tidak ditetapkan a. Merupakan indikator adanya proses a. Kurikulum Nasional Pendidikan
Pemilihan tema dapat disesuaikan dengan oleh pemerintah, melainkan bersifat pembelajaran bagi anak usia dini b. Kurikulum Satuan Pendidikan
kondisi lingkungan dan lembaga masing- fleksibel penetapannya oleh lembaga b. Sebagai pedoman bagi pendidik dalam c. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
masing. Perumusan tema dapat dalam PAUD yang melibatkan seluruh melaksanakan kegiatan belajar melalui Dini
bentuk kata tunggal, frasa atau kalimat. guru pada saat pemilihan dan bermain bagi anak d. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tema dalam bentuk kalimat dapat berupa penetapannya. c. Memudahkan dalam menyiapkan APE
kalimat pernyataan maupun pertanyaan. 3. Pengembangan tema dan lama dan menata lingkungan main.
Contoh tema dalam bentuk kata tunggal, tema disetiap lembaga dapat berbeda- d. Memudahkan pendidik dalam menilai/ G. Tugas Kegiatan Belajar 1
frasa atau kalimat disajikan berikut ini. beda sesuai dengan lingkungan mengukur perkembangan anak 1. Buatlah pengembangan tema yang
2. Cara mengembangkan Tema lembaga tersebut serta kondisi sarana digunakan selama satu semester yang sesuai
Tema dikembangkan secara mandiri oleh dan prasarananya. 2. Beberapa prinsip yang harus menjadi dasar dengan kebutuhan lembaga Anda.
guru di lembaga masing-masing. Oleh dalam pemilihan tema adalah tersebut di
karena itu, pengembangan tema di setiap E. Rangkuman bawah ini, kecuali: 2. Kirimkan tugas Anda kepada admin
lembaga dapat berbeda-beda sesuai Perencanaan pembelajaran wajib disusun a. Kedekatan (fasilitator) atau tutor saat daring dan dilakukan
dengan lingkungan lembaga tersebut serta oleh guru secara mandiri, sesuai dengan yang b. Kesederhanaan melalui attach file di forum chatting sesuai
kondisi sarana dan prasarana. tertuang dalam dokumen 2 (dua), terdapat tiga c. Kelekatan waktu yang telah ditentukan.
jenis perencanaan pembelajaran yang harus d. Kemenarikan
Tema yang telah ditetapkan atau terpilih disusun dan disiapkan oleh guru sebelum
akan dimasukkan ke dalam program melaksanakan pembelajaran yaitu: Program 3. Membuat daftar tema dan
semester yang nantinya dilengkapi dengan Semester (PROSEM), Rencana Pelaksanaan mengembangkan menjadi sub tema serta
alokasi waktu berdasarkan kedalaman Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana menentukan alokasi waktu setiap tema adalah
dan keluasan dari setiap tema yang dipilih. Pelaksanaan Pembelajaran Harian(RPPH) . langkah-langkah dalam menyusun ...
Untuk mendukung hal tersebut diperlukan Dalam menyusun ketiga jenis perencanaan a. Program tahunan
keterampilan guru dalam mengembangkan di atas, maka harus mengacu pada muatan b. Program semester
tema. Untuk mengembangkan tema dapat pembelajaran yang telah dirumuskan dalam c. RPPM
dilakukan dengan cara : dokumen 1 (pemetaan materi pembelajaran
a. Melakukan pemetaan tema dengan berdasar program dan kompetensi dasar). 4. Rambu-rambu yang harus diperhatikan
menggunakan tabel dalam menyusun rencana pelaksanaan
Dalam pengembangan gagasan Pemilihan tema dapat disesuaikan dengan pembelajaran, kecuali...
untuk suatu tema, yang terbaik tema kondisi lingkungan dan lembaga masing- a. Memahami STPPA Program PAUD
tersebut dikembangkan hingga sub- masing. Perumusan tema dapat dalam b. Memahami Kompetensi Inti (KI)
sub tema, tetapi dengan pertimbangan bentuk kata tunggal, frasa atau kalimat. c. Memahami Kompetensi Dasar (KD)
keluasan dan kedalaman, maka tema Tema dalam bentuk kalimat dapat berupa d. Menetapkan Instrumen Penilaian
boleh dikembangkan hingga sub tema kalimat pernyataan maupun pertanyaan.
saja. Pada contoh berikut, disajikan Tema yang telah ditetapkan atau terpilih akan 5. Perencanaan pembelajaran di bawah
keragaman pengembangan tema. dimasukkan ke dalam program semester yang ini harus disusun dan disiapkan oleh guru
nantinya dilengkapi dengan alokasi waktu sebelum melaksanakan pembelajaran,
b. Melakukaan pemetaan tema dengan kecuali...
membuat webbing tema/maping tema
196 197
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
Kegiatan 2
Contoh Program Semester I TK Ceria Kelompok Usia 5-6 tahun
Tahun Pelajaran 2017/2018
198 199
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
Pada akhir satu atau beberapa tema dipandang penting dapat diubah sesuai 4. Materi pengembangan sikap yang 6.Rencana kegiatan memperhatikan
dapat dilaksanakan kegiatan puncak dengan kondisi. telah dimasukkan ke dalam SOP model pembelajaran (area, sentra, sudut,
tema. Puncak tema merupakan kegiatan 2. Komposisi KD yang diambil mewakili terus diterapkan walaupun tidak lagi kelompok dengan kegiatan pengaman)
penyimpul bagi anak-anak terkait dengan seluruh program pengembangan (nilai dicantumkan dalam RPPM. yang digunakan di setiap satuan PAUD.
semua konsep, aktivitas yang dilakukan agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, 5. Materi pembelajaran dikaitkan dengan 7.Rencana kegiatan untuk satu minggu
sepanjang tema berlangsung. Puncak bahasa, sosial-emosional, dan seni) tema/ subtema/ sub-subtema. memberi pengalaman nyata anak
tema dapat berupa kegiatan, antara lain, 3. KD untuk subtema atau sub-subtema 6. Materi pelajaran untuk satu tema/ dengan bermain balok, drama, alam, dll.
pameran hasil karya, kunjungan wisata, dapat diambil seluruhnya atau hanya subtema/ sub-subtema akan diulang- 8.Materi pembelajaran diulang setiap
kegiatan bersama orangtua, panen sebagian dari KD yang ada di tema. ulang sesuai dengan alokasi waktu RPPM harinya selama alokasi waktu yang
bersama, pertunjukan sosiodrama, serta 4. KD yang sudah dipilih dapat diulang untuk penguatan kemampuan anak. ditetapkan di RPPM tetapi dengan
bazar makanan dan minuman hasil kembali untuk digunakan di tema lainnya. kegiatan yang berbeda. Tujuannya
masakan anak dan orangtua. 5. Penulisan KD dapat dituliskan dengan Rencana Kegiatan agar anak dapat mencapai hasil belajar
urutan angka atau dituliskan secara utuh. 1. Rencana kegiatan berisi beberapa yang optimal dengan pengalaman
2. Bagaimana Cara Membuat Rencana 6. Penempatan KD dapat masuk ke rencana kegiatan yang dapat diikuti anak. belajar yang menarik sehingga tidak
Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan dalam kolom atau ditulis di atas setelah 2. Rencana kegiatan harus menarik dan membosankan.
(RPPM)? identitas program. membolehkan anak-anak untuk memilih 9. Rencana kegiatan disesuaikan dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari banyak kegiatan yang disiapkan guru. tema.
Mingguan (RPPM) disusun untuk Contoh 3. Rencana kegiatan untuk 1 minggu 10. Untuk menunjukkan kebermaknaan
pembelajaran selama satu minggu. RPPM KD untuk tema “Tanaman” di program semester harus bervariasi agar anak tidak bosan. pelaksanaan pembelajaran tematik,
dijabarkan dari Program Semester. RPPM terdiri atas: 4. Jumlah kegiatan yang disediakan setiap akhir tema dikuatkan dengan
berisi: (1) identitas program layanan, (2) KD NAM : 1.1; 3.1-4.1; 1.2 setiap harinya minimal 4 kegiatan kegiatan puncak tema.
yang dipilih, (3) materi pembelajaran, dan FM : 2.1; 3.3-4.3; 3.4-4.4 berbeda untuk tetap menjaga minat 11. Puncak tema dapat berupa kegiatan
(4) rencana kegiatan. KOG : 2.3; 3.6-4.6; 3.8-4.8 belajar anak dan agar anak memiliki antara lain membuat kue/makanan,
Identitas Program Layanan memuat BHS : 3.10-4.10, 3.11-4.11; 3.12-4.12 pengalaman belajar yang beragam. makan bersama, pameran hasil karya,
1. Nama Satuan PAUD adalah nama SOSEM : 2.5; 2.6; 2.8; 2.9; 2.12; 3.13-4.13; 3.14-4.14 5. Rencana kegiatan harus dapat pertunjukan, panen tanaman, dan
satuan PAUD yang menyusun RPPM Sn : 3.15-4.15 mencerminkan pendekatan saintifik. kunjungan.
2. Kelompok usia anak diisi dengan
kelompok sasaran program KD yang terpilih untuk RPPM dengan Subtema Contoh RPPM dengan Model Format Kolom
3. Semester /bulan/minggu yang “Pisang” terdiri atas: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)
keberapa - 1.1 (NAM) TAMAN KANAK-KANAK CERIA
4. Tema/Subtema/Sub-subtema diambil - 2.1 (FM) Semester/Bulan/Minggu : I/Juli/Minggu ke 4
dari tema/subtema/sub-subtema yang - 3.8-4.8 (KOG) Tema : Tanaman
disusun di program semester. - 3.11- 4.11 (BHS) Subtema : Tanaman Buah
- 2.9 (SOSEM) Sub-sub tema : Pisang
- 3.15-4.15 (Sn) Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
Contoh
Subtema berikutnya dapat menggunakan KD Model Pembelajaran : Sentra
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MINGGUAN (RPPM) sisanya atau mengulang KD yang sama. KD Materi Pembelajaran Rencana Kegiatan
TAMAN KANAK-KANAK CERIA
Materi Pembelajaran NAM 1.1 Pisang ciptaan Tuhan Sentra Bahan Alam:
Semester/Bulan/Minggu : I/Juli/Minggu ke 4
1. Materi pembelajaran diambil dari - Menganyam daun pisang
Tema : Tanaman
materi pembelajaran yang sudah FM 2.1; 3.3-4.3 Pisang makanan sehat - Mencap pelepah pisang
Subtema : Tanaman Buah
dijabarkan di KTSP (lihat contoh) Melatih kelenturan jari tangan - Membungkus dengan daun
Sub-subtema : Pisang
2. Banyaknya materi pembelajaran yang KOG Pola, bilangan pisang
Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
diambil disesuaikan dengan kemampuan 3.6-4.6 Perkembangbiakan pisang - Membuat sate pisang
belajar anak. 3.8-4.8 Senang berbagi pisang
Kompetensi Dasar
3. Materi pengembangan sikap Cerita terkait pisang Sentra Main Peran
1. KD yang ditetapkan dalam RPPM
dimasukkan ke dalam SOP dan menjadi Huruf “Pisang” - Setting pasar buah
sesuai dengan KD yang sudah ditetapkan
pembiasaan yang diterapkan sehari-hari - Jual beli pisang
pada Program Semester atau jika
sepanjang tahun.
200 201
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
3. Bagaimana Cara Membuat Rencana • Menuliskan hari dan tanggal di papan tulis.
KD Materi Pembelajaran Rencana Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)? • Menuliskan tema, sub tema dan topik.
BHS Kreasi seni terkait dengan pisang - Warung olahan pisang Rencana pelaksanaan pembelajaran harian • Bernyanyi
3.11-4.11 (RPPH) merupakan acuan untuk mengelola • Membacakan cerita
3.12-4.12 Sentra Balok kegiatan bermain dalam satu hari. RPPH • Mengenalkan kosa kata baru
Membangun kebun pisang disusun dan dilaksanakan oleh guru. Format • Dsb (dapat ditambahkan sesuai dengan
RPPH tidak harus baku, tetapi memuat kebutuhan, minat anak dan kondisi layanan)
SOSEM Sentra Persiapan komponen-komponen yang ditetapkan. Pastikan bahwa kegiatan pembukaan rutin
2.9 - Menghitung jumlah pisang Komponen RPPH terdiri atas: (1) identitas telah ditulis di SOP layanan, sehingga setiap
- Memasangkan pisang dengan program, (2) materi, (3) alat dan bahan, (4) harinya guru tidak perlu menulis semua hal
Sn bilangan kegiatan pembukaan, (5) kegiatan inti, (6) yang dilakukannya secara rinci, namun cukup
3.15-4.15 - Menyusun huruf menjadi kata kegiatan penutup, dan (7) rencana penilaian. hal-hal yang memang khusus dilakukan hari
pisang itu berkaitan dengan tema atau kekhususan
- Mengurutkan gambar berseri Komponen RPPH lainnya.
pertumbuhan pisang Prinsip yang perlu diperhatikan guru dalam
Sentra Seni membuat RPPH adalah komponen berikut ini: 5. Kegiatan inti
- Kreasi membuat mainan dari 1. Identitas layanan Pada kegiatan inti dituliskan ragam
pelepah pisang misalnya: Tentukan nama layanan tempat kegiatan dengan pendekatan saintifik,
pistol, perahu, kuda-kudaan, berlangsungnya pembelajaran, termasuk meskipun dalam pelaksanaannya
Boneka daun pisang kering waktu (semester, bulan, tanggal), kelas dan pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
usia anak. mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengomunikasikan) dapat dilakukan mulai
Contoh RPPM dengan Webbing 2. Cakupan pembelajaran. anak datang sampai anak pulang. Kegiatan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) Yang dimaksudkan cakupan pembelajaran inti berisi minimal 4 (empat) kegiatan main
terdiri dari : yang telah dipikirkan guru sesuai dengan
TAMAN KANAK-KANAK CERIA
• Tema, subtema dan sub-subtema. tema/subtema. Guru dapat memberikan
Tema, subtema dan sub-subtema diambil kesempatan bermain bebas, sebagai
Semester/Bulan/Minggu: 1/Juli/4
dari RPPM untuk kegiatan harian dalam satu tambahan pilihan. Pilihan bebas di sini adalah
Tema/Subtema/Sub-subtema : Tanaman/ Tanaman Buah/Pisang
minggu. pemberian kesempatan untuk bermain yang
Kelompok : B (5-6 thn)
• Program pengembangan, kompetensi sesuai dengan minat anak.
Model : Sentra/area/Kelompok
dasar dan materi.
Materi yang dipilih berdasarkan kompetensi Guru tetap memfasilitasi dengan pemberian
KD : NAM 1.1, FM 2.1; 3.3-4.3; KOG 3.6-4.6, 3.8-4.8; BHS 3.11-4-11; 3.12-4.12 SOSEM 2.9;
yang telah ditetapkan di dalam RPPM. dukungan secara individu, misalnya melalui
Sn 3.15- 4.15
pertanyaan terbuka, atau kesempatan pada
MATERI :” Pisang ciptaan Tuhan, Pisang makanan sehat, Melatih kelenturan jari tangan, Pola, bilangan,
3. Alat dan bahan anak untuk mengambil alat dan bahan dari
Perkembangbiakan pisang, Senang berbagi pisang, Cerita terkait pisang, Huruf “Pisang”, Kreasi seni ter-
Alat dan bahan yang diperlukan untuk lingkungan. Misalnya : anak ingin bermain
kait dengan pisang mendukung terlaksananya kegiatan dengan batu. Biarkanlah anak membuat
pembelajaran. Alat dan bahan yang harus sesuatu sesuai ide anak dengan batu. Atau
ada di kelas, harus dicantumkan di SOP dan anak ingin membaca buku, maka anak dapat
tersedia di kelas. Contoh alat dan bahan yang mengambil buku yang tersedia.
Sentra seni/area seni/kelompok Sentra/area bahan alam/ /kelompok
harus selalui tersedia adalah spidol besar, Kegiatan main dalam kegiatan inti ini
Kreasi membuat mainan dari pelepah pisang - Menganyam daun pisang
spidol kecil, krayon, pensil warna, cat, kuas, pengaturannya disesuaikan dengan
misalnya: pistol, perahu, kuda-kudaan, - Mencap pelepah pisang
gunting, lem, kertas HVS, kertas garis, kertas pendekatan
Boneka daun pisang kering - Membungkus dengan daun pisang
lipat, bahan limbah. (model) yang digunakan oleh layanan.
- Membuat sate pisang
202 203
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
204 205
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
206 207
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
208 209
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
210 211
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
PEMBUKAAN( PIJAKAN SEBELUM MAIN) RENCANA PENILAIAN
1. Doa sebelum belajar 2. Instrumen Penilaian Checlist
2. Tebak Lagu Nama:…….
Bak tebak tebak siapakah aku Usia: ………
aku adalah buah-buahan
Bentukku panjang Program
KD INDIKATOR BB MB BSH BSB
Rasanya Manis Pengembangan
Kalau kumakan kubuang kulitnya Nilai Agama dan - 1.1 - Anak terbiasa bersyukur dirinya sebagai
(jawabnya “ PISANG} Moral - 3.1, 41 ciptaan Tuhan
3. Mengenalkan aturan bermain - Anak dapat berdoa sebelum dan
4. Berdiskusi bagian bagian pohon pisang, manfaat dan cara perkembangbiakan pohon pisang sesudah belajar,
5. Guru bersama anak membaca buku tentang bagian-bagian dalam pohon pisang. Motorik - 2.1 - Anak terbiasa mencuci tangan dan
- 3.4, 4,4 menggosok gigi
Kegiatan Inti (Pijakan Saat Main) - Terbiasa makan buah buahan yang
1. Guru memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi saat kegiatan main menyehatkan
2. Guru memfasilitasi anak untuk menanya tentang bagian-bagian dalam pohon pisang hasil penemuan Sosial emosional - 2.5, - Anak terbiasa memberi salam
saat anak mengamati - 2.6 - Anak terbiasa mengikuti aturan
3. Guru memfasilitasi anak dengan berbagai kegiatan main. Anak mencoba kegiatan main dan menam- - 2.9 - Anak terbiasa berbagi
bah pengalaman main yang memungkinkan anak akan gagal dan akhirnya mencoba lagi sampai berha- Kognitif - 3.6, 4.6, - Anak dapat menyebutkan bagian bagian
sil (Trial and Error) pisang, dan manfaatnya
4. Anak melakukan kegiatan sesuai dengan yang diminati dan gagasannya Bahasa - 1.13, - Anak terbiasa berlaku ramah,
a. Kegiatan 1 : Menganyam daun pisang - 3,10, - Anak memahami cerita yang dibacakan
b. Kegiatan 2 : Mencap dengan pelepah pisang 4.10 cerita
c. Kegiatan 3 : Membuat sate pisang - Anak dapat menyusun huruf “ kata
d. Kegiatan 4 : membentuk pisang dari playgough Pisang”
e. Kegiatan 5 : Membungkus dengan daun pisang Seni - 3.15, - Anak dapat menyanyikan lagu “Pisang “
5. Guru bertanya untuk merangsang anak agar mengeluarkan pendapat dalam kemampuan mengas- 4.15 - Anak dapat membuat karya seni dari
osiasi untuk menggali pengalaman main. Anak mengasosiasi dengan menghubungkan pengetahuan daun/pelepah pisang
yang pernah dibaca dan didapat dengan pengetahuan yang pernah dialami
212 213
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
E. Rangkuman G. Evaluasi 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Salah satu dimensi layanan PAUD bermutu, 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat Mingguan disusun untuk pembelajaran
adalah adanya Kurikulum yang mengacu sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. selama satu minggu. RPPM berisi:
pada Kurikulum PAUD 2013, dengan indikator: Rencana pembelajaran harus mengacu pada a. Identitas program layanan, KD yang
guru menyusun rencana pembelajaran yang karakterisitik dibawah ini, kecuali: dipilih, materi pembelajaran, dan rencana
menstimulasi seluruh aspek perkembangan a. Usia kegiatan
anak (aspek perkembangan fisik, berpikir, b. Kecerdasan anak b. Jadwal kegiatan, program kerja, alat
bahasa, emosi, sosial) dan memilih topik c. Social budaya bermain
atau tema pembelajaran yang dekat dengan d. Kebutuhan individual c. Kompetensi Dasar dan Kompetensi inti
lingkungan dan budaya anak”. d. Jawaban b dan c benar
2. Perencanaan pembelajaran disusun 2. Rambu-rambu yang harus diperhatikan
dalam upaya mendokumentasikan kegiatan dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi pembelajaran adalah:
atau kemampuan anak usia dini. a. Memahami STPPA Program PAUD
3. Menuliskan perencanaan pembelajaran b. Memahami Kompetensi Dasar sebagai
seperti program semester, RPPM dan RPPH capaian hasil pembelajaran
akan membantu guru mengingat apa c. Menetapkan materi pembelajaran
yang akan dilakukan, begitu juga dengan sebagai muatan untuk pengayaan
menuliskan catatan-catatan khusus yang akan pengalaman anak
lebih memudahkan saat kegiatan tersebut d. Semua benar
akan dilakukan.
4. Setiap kegiatan main anak, akan 3. Jenis perencanaan yang harus disusun dan
mengembangankan 6 aspek perkembangan disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan
dan merupakan proses mencapai berbagai pembelajaran adalah:
kompetensi dasar. Begitupun sebaliknya, a. Prota, Promes, RKH
Setiap aspek perkembangan dan kompetensi b. RKH
dasar, dapat dikembangkan dan dicapai c. Prosem, RPPM, RPPH
dengan berbagai macam aktivitas main. d. Kurikulum
214 215
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
216 217
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 7
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Penilaian Perkembangan
Anak Usia Dini
Kegiatan 1
dan membina anak agar tumbuh dan Penilaian perkembangan meliputi informasi
berkembang secara optimal. bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak
b. Berkesinambungan meliputi sensorik (mendengar, melihat,
Penilaian dilakukan secara terencana, meraba, merasa, dan menghidu), motorik
Penilaian Perkembangan Anak bertahap, dan terus menerus untuk (gerakan motorik kasar dan halus), kognitif
mendapatkan gambaran tentang (pengetahuan, kecerdasan), komunikasi
A. Standar Kompetensi a. Manfaat bagi anak-anak : pertumbuhan dan perkembangan anak. (berbicara dan bahasa), serta sikap religius,
Peserta dapat memahami dan menerapkan • Memelihara pertumbuhan anak secara c. Objektif sosial-emosional dan kreativitas yang
penilaian pembelajaran anak usia dini lebih sehat dan konsisten. Penilaian didasarkan pada prosedur dan dirumuskan dalam kompetensi sikap,
• Perkembangan anak menjadi lebih kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi pengetahuan dan keterampilan.
optimal. subjektivitas penilai sehingga
B. Kompetensi Dasar
• Anak mendapatkan stimulasi sesuai menggambarkan data atau informasi yang 5. Penilaian Otentik
Memahami penilaian pembelajaran PAUD
dengan minat dan perkembangannya. sesungguhnya. Penilaian pada anak usia dini berupa
• Anak mendapatkan dukungan d. Akuntabel penilaian otentik. Penilaian otentik adalah
C. Indikator yang lebih sesuai dengan kebutuhan Penilaian dilaksanakan sesuai dengan jenis penilaian berdasarkan kondisi nyata
a. Menjelaskan pengertian Penilain yang muncul dari perilaku anak selama
perkembangannya. prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat
pembelajaran PAUD proses berkegiatan maupun hasil dari
b. Manfaat bagi orang tua/keluarga : dipertanggungjawabkan.
b. Menjelaskan prinsip-prinsip melaksanakan kegiatan tersebut.
• Orang tua memperoleh informasi e. Transparan
pembelajaran PAUD
tentang pertumbuhan, perkembangan Penilaian dilaksanakan sesuai dengan
c. Menjelaskan model Penilain pembelajaran
dan minat anak di satuan PAUD. prosedur dan hasil penilaian dapat diakses
PAUD
• Memudahkan orang tua dalam oleh orang tua dan semua pemangku
d. Membuat penilain pembelajaran PAUD
memberikan stimulasi yang sesuai dan kepentingan yang relevan.
berkelanjutan di rumah. f. Sistematis
D. Uraian Materi • Membuat keputusan bersama antara Penilaian dilakukan secara teratur dan
1. Pengertian Penilaian orang tua dengan pihak satuan PAUD terprogram sesuai dengan pertumbuhan
Penilaian di satuan PAUD diarahkan untuk dalam memberikan dukungan dan dan perkembangan anak dengan
menilai proses dan hasil kegiatan belajar memenuhi kebutuhan anak. menggunakan berbagai instrumen.
PAUD. Penilaian kegiatan belajar di PAUD c. Manfaat bagi guru : g. Menyeluruh
menggunakan pendekatan penilaian • Mengetahui perkembangan sikap, Penilaian mencakup semua aspek Penilaian otentik dilakukan pada saat anak
otentik. Penilaian otentik merupakan pengetahuan, dan keterampilan anak. pertumbuhan dan perkembangan anak baik terlibat dalam kegiatan bermain, harus
penilaian proses dan hasil belajar untuk • Mendapatkan informasi awal tentang sikap, pengetahuan maupun keterampilan. dilakukan secara alami dalam kondisi yang
mengukur tingkat pencapaian kompetensi hambatan atau gangguan dalam Penilaian mengakomodasi seluruh direncanakan oleh guru.
sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan tumbuh-kembang anak. keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi,
dan keterampilan berdasarkan fakta • Mengetahui kesesuaian stimulasi termasuk anak yang berkebutuhan khusus. Contoh: Guru ingin mengetahui
yang sesungguhnya. Penilaian dilakukan dalam layanan dengan kebutuhan h. Bermakna kemampuan anak mengenal bentuk-bentuk
secara sistematis, terukur, berkelanjutan, perkembangan anak. Hasil penilaian memberikan informasi yang geometri, maka guru menyiapkan kegiatan
menyeluruh yang mencakup pertumbuhan • Dapat memberikan dukungan yang bermanfaat bagi anak, orangtua, pendidik, bermain dengan alat main berbagai
dan perkembangan yang telah dicapai oleh tepat kepada anak. dan pihak lain yang relevan. bentuk di semua area/sentra/sudut. Guru
anak selama kurun waktu tertentu. • Memiliki data dan informasi tentang melakukan pengamatan, pencatatan, dan
perkembangan anak untuk pembuatan 4. Lingkup Penilaian pertanyaan.
2. Manfaat rencana pembelajaran selanjutnya Lingkup penilaian di PAUD meliputi
Penilaian memiliki manfaat bagi semua pertumbuhan dan perkembangan anak. Saat anak tengah bermain mencetak pasir
pihak, termasuk bagi anak itu sendiri. Di 3. Prinsip Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi dengan menggunakan cetakan berbagai
bawah ini beberapa manfaat melakukan Penilaian hasil belajar anak pada jenjang ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian bentuk, guru dapat mengajukan pertanyaan,
penilaian di PAUD: PAUD berdasarkan pada prinsip-prinsip atau keseluruhan sehingga dapat diukur seperti: “Ibu pesan kue berbentuk lingkaran
sebagai berikut: dengan satuan panjang dan berat, misalnya ya”. Guru mengamati kemampuan anak
a. Mendidik berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, apakah anak dapat membuat kue berbentuk
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan lingkar kepala, pertumbuhan gigi dan lingkaran, kemudian mencatat hasil
dasar untuk memotivasi, mengembangkan, pertumbuhan tulang. pengamatannya.
220 221
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
6. Penilaian Perkembangan Anak Nilai Agama dan 2. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang
Penilaian perkembangan anak dilakukan Moral dianutnya (misal: tidak bohong, tidak berkelahi)
untuk melihat sejauh mana perkembangan 3. Menyebutkan hari-hari besar agama
anak terjadi dalam keseluruhan rangkaian 4. Menyebutkan tempat ibadah agama lain
kegiatan pembelajaran sesuai dengan 5. Menceritakan kembali tokoh-tokoh keagamaan
kompetensi yang diharapkan. (misal: nabi-nabi)
Penilaian perkembangan anak mengukur 3.2 Mengenal perilaku baik dan santun sebagai cerminan akhlak mulia
lingkup perkembangan anak yang ada 4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
dalam program pengembangan melalui
1. Berperilaku sopan dan peduli melalui perkataan
kompetensi-kompetensi dasar dengan
dan perbuatannya secara spontan sesuai dengan
menggunakan tolok ukur indikator
agama dan budaya
perkembangan per kelompok usia. Secara
2. Mau menolong orang tua, pendidik, dan teman.
sederhana dapat diilustrasikan dengan
Motorik 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
gambar (siklus) sebagai berikut:
1. Terbiasa Melakukan kegiatan kebersihan diri
2. Terbiasa makan makanan bergizi seimbang,
3. Terbiasa memelihara kebersihan lingkungan,
Dengan menggunakan alur penilaian seperti yang digambarkan pada siklus di atas, maka secara
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan
umum kita dapat merekam seluruh perkembangan anak yang akan dinilai. Berikut keseluruhan
motorik kasar dan motorik halus
indikator perkembangan anak, contoh pada kelompok usia 5 – 6 tahun dengan menggunakan
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan
format penilaian perkembangan:
halus
1. Melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara
CONTOH FORMAT PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
terkontrol, seimbang, dan lincah
UNTUK USIA 5-6 TAHUN
2. Melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala
secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai
Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB gerakan yang teratur (misal: senam dan tarian)
Pengembangan
3. Melakukan permainan fisik dengan aturan
Nilai Agama dan 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui CiptaanNya
4. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri
Moral 1. Terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai dalam berbagai aktivitas (misal: mengancingkan
pencipta, baju, menali sepatu, menggambar, menempel,
2. Terbiasa mengucapkan kalimat pujian terhadap menggunting pola, meniru bentuk, menggunakan
ciptaan Tuhan alat makan)
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa 3.4 Mengetahui cara hidup sehat
syukur kepada Tuhan 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
1. Menghormati (toleransi) agama orang lain 1. Melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat
2. Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap (misal: mandi 2x sehari; memakai baju bersih;
ciptaan Tuhan membuang sampah pada tempatnya, menutup
3. Terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan hidung dan mulut ketika batuk dan bersin,
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur membersihkan dan membereskan tempat bermain)
1. Terbiasa tidak berbohong, 2. Mampu melindungi diri dari percobaan
2. Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain, kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan
3. Terbiasa mengembalikan benda yang bukan bullying (misal dengan berteriak dan/atau berlari)
haknya. 3. Mampu menjaga keamanan diri dari benda-
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari benda berbahaya (misal: listrik, pisau, pembasmi
4.1Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa serangga, kendaraan di jalan raya)
1. Mengucapkan doa-doa pendek, melakukan 4. Menggunakan toilet dengan benar tanpa
ibadah sesuai dengan agama nya (misal: doa bantuan
sebelum memulai dan selesai kegiatan) 5. Mengenal kebiasaan buruk bagi kesehatan
(makan permen, jajan sembarang tempat)
222 223
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Kognitif 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu Kognitif 6. Mampu mengurutkan lima seriasi atau lebih
1. Terbiasa menunjukkan aktivitas yang bersifat berdasarkan warna, bentuk, ukuran, atau jumlah.
eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi 7. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “lebih
ketika air ditumpahkan) dari”; “kurang dari”; dan “paling/ter
2. Terbiasa aktif bertanya 8. Mengklasifikasikan benda berdasarkan 3 variabel
3. Terbiasa mencoba atau melakukan sesuatu untuk warna, bentuk, dan ukuran
mendapatkan jawaban 9. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 10. Menggunakan lambang bilangan untuk
1. Kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, menghitung
gagasan di luar kebiasaan atau cara yang tidak 11. Mencocokkan bilangan dengan lambang
biasa) bilangan
2. Menunjukkan inisiatif dalam memilih permainan 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
(seperti: ”ayo kita bermain pura-pura seperti ibadah, budaya, transportasi)
burung”) 4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
3. Senang menerapkan pengetahuan atau gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal,
pengalaman dalam situasi atau sesuatu yang baru. tempat ibadah, budaya, transportasi)
3.5 Mengetahui dan mampu cara memecahkan masalah sehari-hari dan 1. Menyebutkan nama anggota keluarga dan
berperilaku kreatif teman serta ciri-ciri khusus mereka secara lebih
4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif rinci (warna kulit, warna rambut, jenis rambut, dll)
1. Mampu memecahkan sendiri masalah sederhana 2. Menjelaskan lingkungan sekitarnya secara seder-
yang dihadapi hana
2. Menyelesaikan tugas meskipun menghadapi 3. Menyebutkan arah ke tempat yang sering dikun-
kesulitan jungi dan alat transportasi yang digunakan
3. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan 4. Menyebutkan peran-peran dan pekerjaan terma-
dilakukan suk didalamnya perlengkapan/atribut dan tugas-tu-
4. Menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi gas yang dilaku-kan dalam pekerjaan tersebut
alam. 5. Membuat dan mengikuti aturan
3.6, Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, 3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) batuan, dll)
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang 4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya batu-batuan, dll)
1. Mengenal benda dengan mengelompokkan 1. Menceritakan peristiwa-peristiwa alam dengan
berbagai benda di lingkungannya berdasarkan melakukan percobaan sederhana
ukuran, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri 2. Mengungkapkan hasil karya yang dibuatnya
lainnya secara lengkap/utuh yang berhubungan dengan
2. Mengenal benda dengan menghubungkan satu benda-benda yang ada di lingkungan alam
benda dengan benda yang lain 3. Menceritakan perkembangbiakan makhluk hidup
3. Menghubungkan atau menjodohkan nama 4. Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya
benda dengan tulisan sederhana melalui berbagai (angin bertiupmenyebabkan daun bergerak, air
aktivitas dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)
4. Mengenal konsep besar-kecil, banyak-sedikit, 3.9 Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah
panjang-pendek, berat-ringan, tinggi-rendah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
dengan mengukur menggunakanalat ukur tidak 4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan
baku bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan
5. Membuat pola ABCD-ABCD kegiatannya
224 225
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Kognitif 1. Melakukan kegiatan dengan menggunakan alat Bahasa 3. Menulis huruf-huruf dari namanya sendiri
teknologi sederhana sesuai fungsinya secara aman berhitung.
dan bertanggung jawab. 4.Mengenal suara huruf awal dari nama benda-
2. Membuat alat-alat teknologi sederhana (misal: benda yang ada di sekitarnya
baling-baling, pesawat-pesawatan, kereta-kereta- 5. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
apian, mobil-mobilan, telepon-teleponan dengan bunyi/huruf awal yang sama.
benang, dll) 6. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal
3. Melakukan proses kerja sesuai dengan dan konsonan
prosedurnya (misal: membuat teh dimulai dari 7. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
menyediakan air panas, teh, gula, dan gelas) huruf
Bahasa 2.14 Memiliki perilaku yang mencermin- kan sikap santun kepada orang tua, 8. Membaca nama sendiri
pendidik, dan teman 9. Membuat gambar dengan beberapa coretan/
1. Terbiasa ramah menyapa siapapun, tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata
2. Terbiasa berkata dengan suara lembut dan 10. Menyebutkan angka bila diperlihatkan lambang
santun bilangannya (Mengucapkan bunyi lambang
3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) bilangan)
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) 11. Senang dan menghargai bacaan
1. Menceritakan kembali apa yang didengar dengan 12. Memahami arti kata dalam cerita
kosakata yang lebih banyak 13. Memiliki perbendaharaan kata,
2. Melaksanakan perintah yang lebih kompleks 14. Mengenal simbol-simbol untuk persiapan
sesuai dengan aturan yang disampaikan membaca, menulis dan
3. Mengulang kalimat yang lebih kompleks Sosem 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
4. Memahami aturan dalam suatu permainan 1. Terbiasa menyapa guru saat penyambutan,
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan 2. Berani tampil di depan teman, guru, orang tua
non verbal) dan lingkungan sosial lainnya,
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa 3. Berani mengemukakan pendapat,
secara verbal dan non verbal) 4. Berani menyampaikan keinginan,
1. Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan 5. Berkomunikasi dengan orang yang belum
pendapat dengan kalimat sederhana dalam berko- dikenal sebelumnya dengan pengawasan guru,
munikasi dengan anak atau orang dewasa 6. Bangga menunjukkan hasil karya,
2. Menunjukkan perilaku senang membaca buku 7. Senang ikut serta dalam kegiatan bersama,
terhadap buku-buku yang dikenali 8. Tidak berpengaruh pada penilaian orang tentang
3. Mengungkapkan perasaan, ide dengan pilihan dirinya.
kata yang sesuai ketika berkomunikasi 2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-
4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana hari untuk melatih kedisiplinan
5. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks 1. Tahu akan hak nya
6. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki 2. Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan)
bunyi yang sama 3. Mengatur diri sendiri
7. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur 2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar
lengkap 1. Kesediaan diri untuk menahan diri,
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain 2. Bersikap tenang, tidak lekas marah dan dapat
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya menunda keinginan,
1. Menunjukkan bentuk-bentuk simbol (pra menulis) 3. Sikap mau menunggu giliran, mau
2. Menyebutkan lambang-lambang huruf yang mendengarkan ketika orang lain berbicara,
dikenal 4. Tidak menangis saat berpisah dengan ibunya
226 227
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Sosem 5. Tidak mudah mengeluh, Sosem 4. Menggunakan cara yang diterima secara sosial
6. Tidak tergesa-gesa, dalam menyelesaikan masalah (menggunakan
7. Selalu menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, fikiran untuk menyelesaikan masalah)
8. Berusaha tidak menyakiti atau membalas dengan 5. Tetap tenang saat berada di tempat baru dengan
kekerasan situasi baru misalnya saat bertamu, berada di pusat
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru baru,
1. Terbiasa tidak bergantung pada orang lain, 2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggungjawab
2. Terbiasa mengambil keputusan secara mandiri, 1. Bertanggung jawab atas perilakunya untuk
3. Merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk kebaikan diri sendiri
belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus dibantu 2. Bersedia untuk menerima konsekuensi atau
atau dengan bantuan seperlunya menanggung akibat atas tindakan yang diperbuat
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu baik secara sengaja maupun tidak disengaja,
jika diminta bantuannya 3. Mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf,
1. Mengetahui perasaan temannya dan merespon 4. Merapihkan/ membereskan mainan pada tempat
secara wajar semula,
2. Berbagi dengan orang lain 5. Mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
3. Menghargai hak/pendapat/karya orang lain 6. Senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya
4. Terbiasa mengindahkan dan memperhatikan (misalnya piket sebagai pemimpin harus membantu
kondisi teman, menyiapkan alat makan, dst).
5. Mau menemani teman melakukan kegiatan 3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar
bersama, 4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
6. Senang menawarkan bantuan pada teman atau 1. Mengenal perasaan sendiri dan orang lain
guru, 2. Mengelolanya secara wajar (mengendalikan diri
7. Peka untuk membantu orang lain yang secara wajar)
membutuhkan, 3. Berprilaku yang membuat orang lain nyaman
8. Mampu menenangkan diri dan temannya dalam 4. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan
berbagai situasi, kondisi yang ada (senang-sedih-antusias dsb).
9. Senang mengajak temannya untuk 3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
berkomunikasi, bereaksi positif kepada semua 4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang
temannya. tepat
2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama 1. Memilih kegiatan/ benda yang paling sesuai
1. Bermain dengan teman sebaya dengan yang dibutuhkan dari beberapa pilihan
2. Menerima perbedaan teman dengan dirinya, yang ada
3. Menghargai karya teman, 2. Mengungkapkan apa yang dirasakannya (lapar
4. Tidak ingin menang sendiri, ingin makan, kedinginan memerlukan baju hangat,
5. Menghargai pendapat teman dan mendengarkan perlu payung agar tidak kehujanan, kepanasan, sakit
dengan sabar pendapat teman perut perlu obat),
6. Senang berteman dengan semuanya 3. Menggunakan sesuatu sesuai kebutuhan
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri Seni 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
1. Memperlihatkan kemampuan diri untuk 1. Menghargai keindahan diri sendiri, karya sendiri
menyesuaikan dengan situasi atau orang lain, alam dan lingkungan sekitar,
2. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang 2. menjaga kerapihan diri
yang belum dikenal (menumbuhkan kepercayaan 3. Bertindak/berbuat yang mencerminkan sikap
pada orang dewasa yang tepat) estetis
3. Bersikap kooperatif dengan teman 4. merawat kerapihan-kebersihan-dan keutuhan
benda mainan atau milik pribadinya.
228 229
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Program bulanan yang dicapai selama 6 bulan. kegiatan yang dilakukan anak sehari-hari.
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB Penilaian semester digunakan sebagai dasar 2. Menggunakan checklist (V) skala
Pengembangan
Seni 3.15 Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni untuk membuat laporan perkembangan capaian perkembangan yang telah
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai anak yang akan disampaikan kepada orang ditetapkan dalam RPPH. Checklist
media tua anak. (V) skala capaian perkembangan
berisi indikator perkembangan untuk
1. Membuat karya seni sesuai kreativitasnya misal
4. Pelaporan mengukur ketercapaian tujuan dan
seni musik, visual, gerak dan tari yang dihasilkannya
Laporan semester berisi hasil pengolahan kompetensi dasar yang ditetapkan di
dengan menggunakan alat yang sesuai
data tentang perkembangan anak yang RPPM
2. Menampilkan hasil karya seni baik dalam ben-
dikumpulkan selama enam bulan atau satu 3. Menggunakan catatan anekdot
tuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni
semester. Pelaporan ditujukan kepada: untuk mencatat perilaku anak pada
lainnya
a. Orang tua anak sebagai saat berkegiatan, baik saat bermain di
3. Menghargai hasil karya baik dalam bentuk gam-
pertanggungjawaban layanan yang telah kegiatan inti maupun kegiatan rutin.
bar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya.
diikuti oleh anak. 4. Menggunakan data/informasi dari hasil
Format penilaian perkembangan di atas setiap hari. Pengisian format dilakukan b. Satuan PAUD sebagai dokumen karya anak.
mengacu pada Permendikbud nomor setiap bulan dan setiap akhir semester hasil pelaksanaan pembelajaran dan
146 tahun 2014 tentang Kurikulum sebagai dasar pembuatan laporan sebagai dasar untuk perbaikan maupun Format checklist (V) skala capaian
2013 Pendidikan Anak Usia Dini dan perkembangan anak.Satu format penilaian pengembangan layanan yang lebih baik. perkembangan.
Permendikbud nomor 137 tahun 2014 perkembangan anak dapat digunakan untuk c. Dinas Pendidikan sebagai institusi Format checklist (V) skala capaian
tentang Standar Nasional Pendidikan masing-masing anak setiap bulan atau Pembina PAUD di wilayahnya. perkembangan memuat indikator
Anak Usia Dini (lampiran 1) serta Pedoman selama satu semester. Penilaian harian dilaksanakan sebagai pencapaian perkembangan yang sudah
tentang Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan berikut: ditetapkan di dalam Rencana Pelaksanaan
Anak Usia Dini. 1. Penilaian harian 1. Merupakan pengumpulan data dan Pembelajaran Harian (RPPH). Untuk lebih
Penilaian harian merupakan proses informasi yang terkait langsung dengan jelasnya lihat Pedoman Perencanaan
Indikator dalam format penilaian pengumpulan data dengan menggunakan Pembelajaran, contohnya sebagai berikut:
menunjukkan kematangan instrumen format penilaian harian yang
perkembangan yang dicapai anak di tercantum dalam RPPH, catatan anekdot,
setiap kompetensi dasar per kelompok dan hasil karya anak. Instrumen format No Indikator Penilaian BB MB BSH BSB
lingkup perkembangan. BB artinya Belum penilaian harian dan catatan anekdot diisi 1 Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan
Berkembang: bila anak melakukannya harus dari hasil pengamatan guru di saat anak 2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
dengan bimbingan atau dicontohkan oleh bermain atau melakukan kegiatan rutin
3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi
guru; MB artinya Mulai Berkembang: bila harian. Hasil karya anak sebagai dokumen
4 Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi anggota tubuh
anak melakukannya masih harus diingatkan yang didapat guru setelah anak melakukan
5 Terbiasa merawat diri sesuai tatacaranya
atau dibantu oleh guru; BSH artinya kegiatan. Hasil karya anak hendaknya jelas
6 Terbiasa berlaku ramah
Berkembang Sesuai Harapan: bila anak tertulis tanggal pembuatan dan gagasan
7 Terbiasa mengikuti aturan
sudah dapat melakukannya secara mandiri anak tentang karya tersebut ditulis oleh
8 Mengelompokkan berdasarkan warna (merah, biru, kuning)
dan konsisten tanpa harus diingatkan guru berdasarkan cerita yang diungkapkan
9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan
atau dicontohkan oleh guru; BSB artinya anak.
10 Menyanyikan lagu “Aku Ciptaan Tuhan”
Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah
dapat melakukannya secara mandiri dan 2. Penilaian bulanan
sudah dapat membantu temannya yang Penilaian bulanan berisi hasil pengolahan Kriteria penilaian:
belum mencapai kemampuan sesuai rekapitulasi data penilaian harian checklist 1. BB artinya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus dengan bimbingan atau dicontohkan
indikator yang diharapkan. (V), catatan anekdot, dan hasil karya anak oleh guru;
selama satu bulan. Hasil pengolahan data 2. MB artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih harus diingatkan atau dibantu oleh
Pengisian format penilaian perkembangan diisikan ke dalam format penilaian. guru;
anak merupakan hasil analisa data yang 3. BSH artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan
didapatkan dari pengamatan dengan 3. Penilaian semester konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru;
checklist (V), catatan anekdot, dan hasil Penilaian semester merupakan hasil 4. BSB artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan sudah
karya anak. Data tersebut dikumpulkan pengolahan rekapitulasi data penilaian dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.
230 231
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
232 233
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
e. Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak dengan teliti, hubungkan dengan indikator pada E. Rangkuman F. Evaluasi
KD. Semakin guru melihat dengan rinci maka akan lebih banyak informasi yang didapatkan 1. Penilaian perkembangan anak dilakukan 1. Penilaian diartikan sebagai proses …
guru dari hasil karya anak tersebut. untuk melihat sejauh mana perkembangan a. pengenalan data
anak terjadi dalam keseluruhan rangkaian b. pengumpulan data
kegiatan pembelajaran sesuai dengan c. penyelesaian pembelajaran
Contoh Hasil Karya Anak: kompetensi yang diharapkan. d. penentuan pembelajaran
KUMPULAN HASIL KARYA
BULAN Juli 2014 2. Penilaian otentik merupakan penilaian 2. Penilaian dilakukan untuk …
Nama Anak : Dona 14 Juli 2014 proses dan hasil belajar untuk mengukur a. menentukan kualitas perkembangan
tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual anak
Hasil Karya Anak Hasil Pengamatan Indikator- KD dan sosial), pengetahuan dan keterampilan b. menentukan kelulusan anak
Tanggal: 14 Juli 2014 - Huruf-huruf belum terangkai 3.12-4.12 Mengenal suara berdasarkan fakta yang sesungguhnya. c. mengetahui keberhasilan guru
huruf awal dari nama benda di d. mengetahui capaian perkembangan anak
- Gambar kepala, tangan dan sekitarnya 3. Penilaian yang dilakukan bermanfaat bagi
kaki tanpa badan 3.3-4.3 Terampil menggunakan anak-anak: untuk melihat sampai sejauhmana 3. Sebelum membuat instrumen penilaian,
tangan kanan dan kiri dalam perkembangannya, bagi orang tua/keluarga: guru perlu menentukan indikator KD. Langkah
- Warna biru, hijau, dan merah berbagai aktifitas untuk memperoleh informasi tentang ini dimaksudkan untuk memenuhi prinsip
3.6-4.6 Mengklasifikasikan benda pertumbuhan, perkembangan dan minat penilaian…
- Gambar mama, papa, anak, berdasarkan 3 variabel warna, anak di satuan PAUD, bagi guru : Mengetahui a. terukur
dan adik (berdasarkan cerita bentuk, dan ukuran perkembangan sikap, pengetahuan, dan b. objektif
anak) 3.7-4.7 Menyebutkan nama keterampilan anak serta hambatan atau c. sistimatis
anggota keluarga dan teman serta gangguan dalam tumbuh-kembang anak. d. bermakna
- Beberapa bentuk lingkaran dan ciri-ciri khusus mereka secara
garis lebih rinci 4. Penilaian hasil belajar anak harus mengacu 4. Guru perlu menjelaskan metode,
3.15-4.15 Menampilkan hasil karya pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a) instrumen dan data penilaian yang diperoleh
- Menjawab pertanyaan dengan seni dalam bentuk gambar Mendidik, b) Berkesinambungan, c) Objektif, kepada orang tua atau individu lain yang
tepat. 3.11-4.11 Menjawab pertanyaan d) Akuntabel , e) Transparan , f) Sistematis, g) berkepentingan. Upaya ini dilakukan guru
yang lebih kompleks Menyeluruh, h) Bermakna dalam rangka memenuhi prinsip…
- Aku mau main yang lainnya 2.5 berani mengemukakan a. transparan
(ketika ditanyakan mau bermain pendapat 5. Lingkup penilaian di PAUD meliputi b. objektif
apa lagi) 2.5 berani menyampaikan pertumbuhan dan perkembangan anak, c. sistimatis
keinginan pertumbuhan meliputi ukuran fisik dan d. akuntabilitas
Tanggal: 28 Juli 2014 - Bentuk segi empat, dan persegi 3.3-4.3 terampil menggunakan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,
panjang tangan kanan dan kiri dalam sedangkan perkembangan meliputi informasi 5. Guru ingin mengetahui keberhasilan anak
berbagai aktivitas. bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak memiliki kebiasaan tertib makan. Untuk ini
- Layar dan antena tv 3.9 – 4.9 Membuat alat-alat guru perlu mengamati anak pada waktu
teknologi sederhana 6. Format penilaian perkembangan di atas makan bersama. Pengamatan yang dilakukan
- Huruf-huruf belum terangkai 3.12 – 4.12 Menulis huruf dari mengacu pada Permendikbud nomor guru sebagai bentuk penilaian…
namanya sendiri 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 a. produk
- Cerita menunjukkan 3.11- 4.11 Mengungkapkan Pendidikan Anak Usia Dini dan Permendikbud b. portofolio
karyanya sambil cerita “TV di perasaan, ide dengan pilihan kata nomor 137 tahun 2014 tentang Standar c. proyek
rumahku” yang sesuai ketika berkomunikasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (lampiran d. otentik
1) serta Pedoman tentang Struktur Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini. 6. Guru mengumpulkan semua karya
dan catatan tentang anak dalam rentang
waktu tertentu untuk melihat kemajuan
perkembangan anak. Cara yang dilakukan
guru ini sebagai bentuk penilaian …
234 235
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
a. produk
b. portofolio
c. proyek
d. otentik
G. Penugasan
Buatlah contoh format penilaian harian sesuai
usia anak yang ada di lembaga PAUD anda.
H. Kunci Jawaban
1. b
2. d
3. a
4. a
5. d
6. b
7.c
236 237
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Kegiatan 2 Kegiatan
BSH
Beni
- -
Nia Dewi
- -
dst
238 239
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Fisik Motorik - 2.1 - Terbiasa Melakukan kegiatan kebersihan Sosem - 2.5 - Terbiasa menyapa guru saat
diri penyambutan,
- Terbiasa makan makanan bergizi - Berani tampil di depan teman, guru,
seimbang, orang tua dan lingkungan sosial lainnya,
- Terbiasa memelihara kebersihan - Berani mengemukakan pendapat,
lingkungan, - Berani menyampaikan keinginan,
240 241
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Program Program
KD INDIKATOR BB MB BSH BSB KD INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Sosem - Berkomunikasi dengan orang yang Sosem (mengendalikan diri secara wajar)
belum dikenal sebelumnya dengan - Berprilaku yang membuat orang lain
pengawasan guru, nyaman
- Bangga menunjukkan hasil karya, - Mengekspresikan emosi yang sesuai
- Senang ikut serta dalam kegiatan dengan kondisi yang ada (senang-sedih-
bersama, antusias dsb).
- Tidak berpengaruh pada penilaian orang Kognitif - 2.2 1. Terbiasa menunjukkan aktivitas yang
tentang dirinya. bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti:
apa yang terjadi ketika air ditumpahkan)
- 2.6 - Tahu akan hak nya 2. Terbiasa aktif bertanya
- Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan) 3.Terbiasa mencoba atau melakukan
- Mengatur diri sendiri sesuatu untuk mendapatkan jawaban
- 2.7 - Kesediaan diri untuk menahan diri, - 3.6- 4.6 1. Mengenal benda dengan
- Bersikap tenang, tidak lekas marah dan mengelompokkan berbagai benda di
dapat menunda keinginan, lingkungannya berdasarkan ukuran, sifat,
- Sikap mau menunggu giliran, mau suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya
mendengarkan ketika orang lain berbicara, 2. Mengenal benda dengan
- Tidak menangis saat berpisah dengan menghubungkan satu benda dengan
ibunya, benda yang lain
- Tidak mudah mengeluh, 3. Menghubungkan atau menjodohkan
- Tidak tergesa-gesa, nama benda dengan tulisan sederhana
- Selalu menyelesaikan gagasannya melalui berbagai aktivitas
hingga tuntas, 4. Mengenal konsep besar-kecil, banyak-
- Berusaha tidak menyakiti atau membalas sedikit, panjang-pendek, berat-ringan,
dengan kekerasan tinggi-rendah dengan mengukur
menggunakanalat ukur tidak baku
- 2.8 - Terbiasa tidak bergantung pada orang 5. Membuat pola ABCD-ABCD
lain, 6. Mampu mengurutkan lima seriasi atau
- Terbiasa mengambil keputusan secara lebih berdasarkan warna, bentuk, ukuran,
mandiri, atau jumlah.
- Merencanakan, memilih, memiliki inisiatif 7. Mengenal perbedaan berdasarkan
untuk belajar atau melakukan sesuatu ukuran: “lebih dari”; “kurang dari”; dan
tanpa harus dibantu atau dengan bantuan “paling/ter
seperlunya 8. Mengklasifikasikan benda berdasarkan 3
variabel warna, bentuk, dan ukuran
- 3.13- - Mengenal perasaan sendiri dan orang 9. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
4.13 lain 10. Menggunakan lambang bilangan
- Mengelolanya secara wajar untuk menghitung
11. Mencocokkan bilangan dengan
lambang bilangan
242 243
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Program Program
KD INDIKATOR BB MB BSH BSB KD INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
- 3.7-4.7 1. Menyebutkan nama anggota keluarga 7. Mengungkapkan perasaan, ide
dan teman serta ciri-ciri khusus mereka dengan pilihan kata yang sesuai ketika
secara lebih rinci (warna kulit, warna berkomunikasi
rambut, jenis rambut, dll) 8. Menceritakan kembali isi cerita secara
2. Menjelaskan lingkungan sekitarnya sederhana
secara sederhana 9. Menjawab pertanyaan yang lebih
3. Menyebutkan arah ke tempat yang kompleks
sering dikunjungi dan alat transportasi 10. Menyebutkan kelompok gambar yang
yang digunakan memiliki bunyi yang sama
4. Menyebutkan peran-peran dan 11. Menyusun kalimat sederhana dalam
pekerjaan termasuk didalamnya struktur lengkap
perlengkapan/atribut dan tugas-tugas
yang dilaku-kan dalam pekerjaan tersebut - 3.12- 12. Menunjukkan bentuk-bentuk simbol
5. Membuat dan mengikuti aturan 4.12 (pra menulis)
13. Menyebutkan lambang-lambang huruf
-3.8-4.8 1. Menceritakan peristiwa-peristiwa alam yang dikenal
dengan melakukan percobaan sederhana 14. Menulis huruf-huruf dari namanya
2. Mengungkapkan hasil karya yang sendiri
dibuatnya secara lengkap/utuh yang 15. Mengenal suara huruf awal dari nama
berhubungan dengan benda-benda yang benda-benda yang ada di sekitarnya
ada di lingkungan alam 16. Menyebutkan kelompok gambar yang
3. Menceritakan perkembangbiakan memiliki bunyi/huruf awal yang sama.
makhluk hidup 17. Mengenal berbagai macam lambang
4. Mengenal sebab-akibat huruf vokal dan konsonan
tentang lingkungannya (angin 18. Memahami hubungan antara bunyi
bertiupmenyebabkan daun bergerak, air dan bentuk huruf
dapat menyebabkan sesuatu menjadi 19. Membaca nama sendiri
basah) 20. Membuat gambar dengan beberapa
Bahasa - 3,10- 1. Menceritakan kembali apa yang coretan/ tulisan yang sudah berbentuk
4.10 didengar dengan kosakata yang lebih huruf/kata
banyak 21. Menyebutkan angka bila diperlihatkan
2. Melaksanakan perintah yang lebih lambang bilangannya (Mengucapkan
kompleks sesuai dengan aturan yang bunyi lambang bilangan)
disampaikan 22. Senang dan menghargai bacaan
3. Mengulang kalimat yang lebih kompleks 23. Memahami arti kata dalam cerita
4. Memahami aturan dalam suatu 24. Memiliki perbendaharaan kata,
permainan 25. Mengenal simbol-simbol untuk
persiapan membaca, menulis dan
- 3.11- 5. Mengungkapkan keinginan, perasaan, berhitung.
4.11 dan pendapat dengan kalimat sederhana Seni - 3.15- 1. Membuat karya seni sesuai kreativitasnya
dalam berkomunikasi dengan anak atau 4.15 misal seni musik, visual, gerak dan tari
orang dewasa yang dihasilkannya dengan menggunakan
6. Menunjukkan perilaku senang alat yang sesuai
membaca buku terhadap buku-buku yang 2. Menampilkan hasil karya seni baik
dikenali dalam bentuk gambar, lukisan, pahat,
gerak, atau bentuk seni lainnya
244 245
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Program
KD INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan
Seni 3. Menghargai hasil karya baik dalam
bentuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau
bentuk seni lainnya.
246 247
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Nilai Agama dan 2. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang
Moral dianutnya (misal: tidak bohong, tidak berkelahi)
3. Menyebutkan hari-hari besar agama
4. Menyebutkan tempat ibadah agama lain
5. Menceritakan kembali tokoh-tokoh keagamaan
(misal: nabi-nabi)
3.2 Mengenal perilaku baik dan santun sebagai cerminan akhlak mulia
4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
1. Berperilaku sopan dan peduli melalui perkataan
dan perbuatannya secara spontan sesuai dengan
agama dan budaya
2. Mau menolong orang tua, pendidik, dan teman.
Motorik 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
1. Terbiasa Melakukan kegiatan kebersihan diri
2. Terbiasa makan makanan bergizi seimbang,
3. Terbiasa memelihara kebersihan lingkungan,
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan
motorik kasar dan motorik halus
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan
halus
1. Melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara
terkontrol, seimbang, dan lincah
CONTOH 2. Melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala
Kelompok: TK B (5 tahun) secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai
Nama
: Dona Bulan/semester……. gerakan yang teratur (misal: senam dan tarian)
Program 3. Melakukan permainan fisik dengan aturan
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan 4. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri
Nilai Agama dan 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui CiptaanNya dalam berbagai aktivitas (misal: mengancingkan
Moral 1. Terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai v baju, menali sepatu, menggambar, menempel,
pencipta, menggunting pola, meniru bentuk, menggunakan
2. Terbiasa mengucapkan kalimat pujian terhadap v alat makan)
ciptaan Tuhan 3.4 Mengetahui cara hidup sehat
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
syukur kepada Tuhan 1. Melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat
1. Menghormati (toleransi) agama orang lain (misal: mandi 2x sehari; memakai baju bersih;
2. Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap membuang sampah pada tempatnya, menutup
ciptaan Tuhan hidung dan mulut ketika batuk dan bersin,
3. Terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan membersihkan dan membereskan tempat bermain)
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 2. Mampu melindungi diri dari percobaan
1. Terbiasa tidak berbohong, kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan
2. Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain, bullying (misal dengan berteriak dan/atau berlari)
3. Terbiasa mengembalikan benda yang bukan 3. Mampu menjaga keamanan diri dari benda-
haknya. benda berbahaya (misal: listrik, pisau, pembasmi
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari serangga, kendaraan di jalan raya)
4.1Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa 4. Menggunakan toilet dengan benar tanpa
1. Mengucapkan doa-doa pendek, melakukan bantuan
ibadah sesuai dengan agama nya (misal: doa 5. Mengenal kebiasaan buruk bagi kesehatan
sebelum memulai dan selesai kegiatan) (makan permen, jajan sembarang tempat)
248 249
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Kognitif 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu Kognitif 6. Mampu mengurutkan lima seriasi atau lebih
1. Terbiasa menunjukkan aktivitas yang bersifat berdasarkan warna, bentuk, ukuran, atau jumlah.
eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi 7. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “lebih
ketika air ditumpahkan) dari”; “kurang dari”; dan “paling/ter
2. Terbiasa aktif bertanya 8. Mengklasifikasikan benda berdasarkan 3 variabel
3. Terbiasa mencoba atau melakukan sesuatu untuk warna, bentuk, dan ukuran
mendapatkan jawaban 9. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 10. Menggunakan lambang bilangan untuk
1. Kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, menghitung
gagasan di luar kebiasaan atau cara yang tidak 11. Mencocokkan bilangan dengan lambang
biasa) bilangan
2. Menunjukkan inisiatif dalam memilih permainan 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
(seperti: ”ayo kita bermain pura-pura seperti ibadah, budaya, transportasi)
burung”) 4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
3. Senang menerapkan pengetahuan atau gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal,
pengalaman dalam situasi atau sesuatu yang baru. tempat ibadah, budaya, transportasi)
3.5 Mengetahui dan mampu cara memecahkan masalah sehari-hari dan 1. Menyebutkan nama anggota keluarga dan
berperilaku kreatif teman serta ciri-ciri khusus mereka secara lebih
4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif rinci (warna kulit, warna rambut, jenis rambut, dll)
1. Mampu memecahkan sendiri masalah sederhana 2. Menjelaskan lingkungan sekitarnya secara seder-
yang dihadapi hana
2. Menyelesaikan tugas meskipun menghadapi 3. Menyebutkan arah ke tempat yang sering dikun-
kesulitan jungi dan alat transportasi yang digunakan
3. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan 4. Menyebutkan peran-peran dan pekerjaan terma-
dilakukan suk didalamnya perlengkapan/atribut dan tugas-tu-
4. Menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi gas yang dilaku-kan dalam pekerjaan tersebut
alam. 5. Membuat dan mengikuti aturan
3.6, Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, 3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) batuan, dll)
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang 4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya batu-batuan, dll)
1. Mengenal benda dengan mengelompokkan 1. Menceritakan peristiwa-peristiwa alam dengan
berbagai benda di lingkungannya berdasarkan melakukan percobaan sederhana
ukuran, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri 2. Mengungkapkan hasil karya yang dibuatnya
lainnya secara lengkap/utuh yang berhubungan dengan
2. Mengenal benda dengan menghubungkan satu benda-benda yang ada di lingkungan alam
benda dengan benda yang lain 3. Menceritakan perkembangbiakan makhluk hidup
3. Menghubungkan atau menjodohkan nama 4. Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya
benda dengan tulisan sederhana melalui berbagai (angin bertiupmenyebabkan daun bergerak, air
aktivitas dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)
4. Mengenal konsep besar-kecil, banyak-sedikit, 3.9 Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah
panjang-pendek, berat-ringan, tinggi-rendah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
dengan mengukur menggunakanalat ukur tidak 4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan
baku bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan
5. Membuat pola ABCD-ABCD kegiatannya
250 251
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Kognitif 1. Melakukan kegiatan dengan menggunakan alat Bahasa 3. Menulis huruf-huruf dari namanya sendiri
teknologi sederhana sesuai fungsinya secara aman berhitung.
dan bertanggung jawab. 4.Mengenal suara huruf awal dari nama benda-
2. Membuat alat-alat teknologi sederhana (misal: benda yang ada di sekitarnya
baling-baling, pesawat-pesawatan, kereta-kereta- 5. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
apian, mobil-mobilan, telepon-teleponan dengan bunyi/huruf awal yang sama.
benang, dll) 6. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal
3. Melakukan proses kerja sesuai dengan dan konsonan
prosedurnya (misal: membuat teh dimulai dari 7. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
menyediakan air panas, teh, gula, dan gelas) huruf
Bahasa 2.14 Memiliki perilaku yang mencermin- kan sikap santun kepada orang tua, 8. Membaca nama sendiri
pendidik, dan teman 9. Membuat gambar dengan beberapa coretan/
1. Terbiasa ramah menyapa siapapun, tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata
2. Terbiasa berkata dengan suara lembut dan 10. Menyebutkan angka bila diperlihatkan lambang
santun bilangannya (Mengucapkan bunyi lambang
3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) bilangan)
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) 11. Senang dan menghargai bacaan
1. Menceritakan kembali apa yang didengar dengan 12. Memahami arti kata dalam cerita
kosakata yang lebih banyak 13. Memiliki perbendaharaan kata,
2. Melaksanakan perintah yang lebih kompleks 14. Mengenal simbol-simbol untuk persiapan
sesuai dengan aturan yang disampaikan membaca, menulis dan
3. Mengulang kalimat yang lebih kompleks Sosem 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
4. Memahami aturan dalam suatu permainan 1. Terbiasa menyapa guru saat penyambutan,
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan 2. Berani tampil di depan teman, guru, orang tua
non verbal) dan lingkungan sosial lainnya,
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa 3. Berani mengemukakan pendapat,
secara verbal dan non verbal) 4. Berani menyampaikan keinginan,
1. Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan 5. Berkomunikasi dengan orang yang belum
pendapat dengan kalimat sederhana dalam berko- dikenal sebelumnya dengan pengawasan guru,
munikasi dengan anak atau orang dewasa 6. Bangga menunjukkan hasil karya,
2. Menunjukkan perilaku senang membaca buku 7. Senang ikut serta dalam kegiatan bersama,
terhadap buku-buku yang dikenali 8. Tidak berpengaruh pada penilaian orang tentang
3. Mengungkapkan perasaan, ide dengan pilihan dirinya.
kata yang sesuai ketika berkomunikasi 2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-
4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana hari untuk melatih kedisiplinan
5. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks 1. Tahu akan hak nya
6. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki 2. Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan)
bunyi yang sama 3. Mengatur diri sendiri
7. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur 2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar
lengkap 1. Kesediaan diri untuk menahan diri,
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain 2. Bersikap tenang, tidak lekas marah dan dapat
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya menunda keinginan,
1. Menunjukkan bentuk-bentuk simbol (pra menulis) 3. Sikap mau menunggu giliran, mau
2. Menyebutkan lambang-lambang huruf yang mendengarkan ketika orang lain berbicara,
dikenal 4. Tidak menangis saat berpisah dengan ibunya
252 253
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Sosem 5. Tidak mudah mengeluh, Sosem 4. Menggunakan cara yang diterima secara sosial
6. Tidak tergesa-gesa, dalam menyelesaikan masalah (menggunakan
7. Selalu menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, fikiran untuk menyelesaikan masalah)
8. Berusaha tidak menyakiti atau membalas dengan 5. Tetap tenang saat berada di tempat baru dengan
kekerasan situasi baru misalnya saat bertamu, berada di pusat
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru baru,
1. Terbiasa tidak bergantung pada orang lain, 2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggungjawab
2. Terbiasa mengambil keputusan secara mandiri, 1. Bertanggung jawab atas perilakunya untuk
3. Merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk kebaikan diri sendiri
belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus dibantu 2. Bersedia untuk menerima konsekuensi atau
atau dengan bantuan seperlunya menanggung akibat atas tindakan yang diperbuat
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu baik secara sengaja maupun tidak disengaja,
jika diminta bantuannya 3. Mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf,
1. Mengetahui perasaan temannya dan merespon 4. Merapihkan/ membereskan mainan pada tempat
secara wajar semula,
2. Berbagi dengan orang lain 5. Mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
3. Menghargai hak/pendapat/karya orang lain 6. Senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya
4. Terbiasa mengindahkan dan memperhatikan (misalnya piket sebagai pemimpin harus membantu
kondisi teman, menyiapkan alat makan, dst).
5. Mau menemani teman melakukan kegiatan 3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar
bersama, 4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
6. Senang menawarkan bantuan pada teman atau 1. Mengenal perasaan sendiri dan orang lain
guru, 2. Mengelolanya secara wajar (mengendalikan diri
7. Peka untuk membantu orang lain yang secara wajar)
membutuhkan, 3. Berprilaku yang membuat orang lain nyaman
8. Mampu menenangkan diri dan temannya dalam 4. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan
berbagai situasi, kondisi yang ada (senang-sedih-antusias dsb).
9. Senang mengajak temannya untuk 3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
berkomunikasi, bereaksi positif kepada semua 4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang
temannya. tepat
2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama 1. Memilih kegiatan/ benda yang paling sesuai
1. Bermain dengan teman sebaya dengan yang dibutuhkan dari beberapa pilihan
2. Menerima perbedaan teman dengan dirinya, yang ada
3. Menghargai karya teman, 2. Mengungkapkan apa yang dirasakannya (lapar
4. Tidak ingin menang sendiri, ingin makan, kedinginan memerlukan baju hangat,
5. Menghargai pendapat teman dan mendengarkan perlu payung agar tidak kehujanan, kepanasan, sakit
dengan sabar pendapat teman perut perlu obat),
6. Senang berteman dengan semuanya 3. Menggunakan sesuatu sesuai kebutuhan
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri Seni 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
1. Memperlihatkan kemampuan diri untuk 1. Menghargai keindahan diri sendiri, karya sendiri
menyesuaikan dengan situasi atau orang lain, alam dan lingkungan sekitar,
2. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang 2. menjaga kerapihan diri
yang belum dikenal (menumbuhkan kepercayaan 3. Bertindak/berbuat yang mencerminkan sikap
pada orang dewasa yang tepat) estetis
3. Bersikap kooperatif dengan teman 4. merawat kerapihan-kebersihan-dan keutuhan
benda mainan atau milik pribadinya.
254 255
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Program CONTOH
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB Kelompok: TK B (5 tahun)
Pengembangan
Seni 3.15 Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni Nama
: Dona Bulan/semester…….
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai
September
November
Hasil Akhir
(Semester)
Desember
Oktober
Agustus
media Program
Juli
KD dan INDIKATOR
1. Membuat karya seni sesuai kreativitasnya misal Pengembangan
seni musik, visual, gerak dan tari yang dihasilkannya
dengan menggunakan alat yang sesuai
Nilai Agama dan 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui CiptaanNya
2. Menampilkan hasil karya seni baik dalam ben-
Moral 1. Terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai MB BSH MB MB BSH BSH BSH
tuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni
pencipta,
lainnya
2. Terbiasa mengucapkan kalimat pujian terhadap BB MB MB BSH BSH BSB BSB
3. Menghargai hasil karya baik dalam bentuk gam-
ciptaan Tuhan
bar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya.
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
1. Menghormati (toleransi) agama orang lain
2. Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap
ciptaan Tuhan
3. Terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
1. Terbiasa tidak berbohong,
2. Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain,
3. Terbiasa mengembalikan benda yang bukan
haknya.
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
4.1Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
1. Mengucapkan doa-doa pendek, melakukan
ibadah sesuai dengan agama nya (misal: doa
sebelum memulai dan selesai kegiatan)
2. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya (misal: tidak bohong, tidak berkelahi)
3. Menyebutkan hari-hari besar agama
4. Menyebutkan tempat ibadah agama lain
5. Menceritakan kembali tokoh-tokoh keagamaan
(misal: nabi-nabi)
3.2 Mengenal perilaku baik dan santun sebagai cerminan akhlak mulia
4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
1. Berperilaku sopan dan peduli melalui perkataan
dan perbuatannya secara spontan sesuai dengan
agama dan budaya
2. Mau menolong orang tua, pendidik, dan teman.
Motorik 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
1. Terbiasa Melakukan kegiatan kebersihan diri
2. Terbiasa makan makanan bergizi seimbang,
3. Terbiasa memelihara kebersihan lingkungan,
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan
motorik halus
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
256 257
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
September
November
(Semester)
Hasil Akhir
September
Desember
November
(Semester)
Hasil Akhir
Desember
Oktober
Agustus
Oktober
Agustus
Program Program
Juli
Juli
KD dan INDIKATOR KD dan INDIKATOR
Pengembangan Pengembangan
Motorik 1. Melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara Kognitif 3.5 Mengetahui dan mampu cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif
terkontrol, seimbang, dan lincah 4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
2. Melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala 1. Mampu memecahkan sendiri masalah sederhana
secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai yang dihadapi
gerakan yang teratur (misal: senam dan tarian) 2. Menyelesaikan tugas meskipun menghadapi
3. Melakukan permainan fisik dengan aturan kesulitan
4. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri 3. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan
dalam berbagai aktivitas (misal: mengancingkan dilakukan
baju, menali sepatu, menggambar, menempel, 4. Menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi
menggunting pola, meniru bentuk, menggunakan alam.
alat makan) 3.6, Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
3.4 Mengetahui cara hidup sehat fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat 4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang dikenalnya (nama,
1. Melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil
(misal: mandi 2x sehari; memakai baju bersih; karya
membuang sampah pada tempatnya, menutup 1. Mengenal benda dengan mengelompokkan
hidung dan mulut ketika batuk dan bersin, berbagai benda di lingkungannya berdasarkan
membersihkan dan membereskan tempat bermain) ukuran, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
2. Mampu melindungi diri dari percobaan lainnya
kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan 2. Mengenal benda dengan menghubungkan satu
bullying (misal dengan berteriak dan/atau berlari) benda dengan benda yang lain
3. Mampu menjaga keamanan diri dari benda- 3. Menghubungkan atau menjodohkan nama
benda berbahaya (misal: listrik, pisau, pembasmi benda dengan tulisan sederhana melalui berbagai
serangga, kendaraan di jalan raya) aktivitas
4. Menggunakan toilet dengan benar tanpa 4. Mengenal konsep besar-kecil, banyak-sedikit,
bantuan panjang-pendek, berat-ringan, tinggi-rendah
5. Mengenal kebiasaan buruk bagi kesehatan dengan mengukur menggunakanalat ukur tidak
(makan permen, jajan sembarang tempat) baku
Kognitif 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu 5. Membuat pola ABCD-ABCD
1. Terbiasa menunjukkan aktivitas yang bersifat 6. Mampu mengurutkan lima seriasi atau lebih
eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi berdasarkan warna, bentuk, ukuran, atau jumlah.
ketika air ditumpahkan) 7. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “lebih
2. Terbiasa aktif bertanya dari”; “kurang dari”; dan “paling/ter
3. Terbiasa mencoba atau melakukan sesuatu untuk 8. Mengklasifikasikan benda berdasarkan 3 variabel
mendapatkan jawaban warna, bentuk, dan ukuran
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 9. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
1. Kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, 10. Menggunakan lambang bilangan untuk
gagasan di luar kebiasaan atau cara yang tidak menghitung
biasa) 11. Mencocokkan bilangan dengan lambang
2. Menunjukkan inisiatif dalam memilih permainan bilangan
(seperti: ”ayo kita bermain pura-pura seperti 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,
burung”) transportasi)
3. Senang menerapkan pengetahuan atau 4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll
pengalaman dalam situasi atau sesuatu yang baru. tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
258 259
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
September
November
(Semester)
Hasil Akhir
September
Desember
November
Hasil Akhir
(Semester)
Desember
Oktober
Agustus
Oktober
Agustus
Program Program
Juli
Juli
KD dan INDIKATOR KD dan INDIKATOR
Pengembangan Pengembangan
Kognitif 1. Menyebutkan nama anggota keluarga dan Bahasa 1. Menceritakan kembali apa yang didengar dengan
teman serta ciri-ciri khusus mereka secara lebih kosakata yang lebih banyak
rinci (warna kulit, warna rambut, jenis rambut, dll) 2. Melaksanakan perintah yang lebih kompleks
2. Menjelaskan lingkungan sekitarnya secara sesuai dengan aturan yang disampaikan
sederhana 3. Mengulang kalimat yang lebih kompleks
3. Menyebutkan arah ke tempat yang sering dikun- 4. Memahami aturan dalam suatu permainan
jungi dan alat transportasi yang digunakan 3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
4. Menyebutkan peran-peran dan pekerjaan terma- 4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non
suk didalamnya perlengkapan/atribut dan tugas-tu- verbal)
gas yang dilaku-kan dalam pekerjaan tersebut 1. Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan
5. Membuat dan mengikuti aturan pendapat dengan kalimat sederhana dalam berko-
3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) munikasi dengan anak atau orang dewasa
4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll 2. Menunjukkan perilaku senang membaca buku
tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) terhadap buku-buku yang dikenali
1. Menceritakan peristiwa-peristiwa alam dengan 3. Mengungkapkan perasaan, ide dengan pilihan
melakukan percobaan sederhana kata yang sesuai ketika berkomunikasi
2. Mengungkapkan hasil karya yang dibuatnya 4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana
secara lengkap/utuh yang berhubungan dengan 5. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks
benda-benda yang ada di lingkungan alam 6. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
3. Menceritakan perkembangbiakan makhluk hidup bunyi yang sama
4. Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya 7. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur
(angin bertiupmenyebabkan daun bergerak, air lengkap
dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah) 3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
3.9 Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, 4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya
peralatan pertukangan, dll) 1. Menunjukkan bentuk-bentuk simbol (pra menulis)
4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan 2. Menyebutkan lambang-lambang huruf yang
pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya dikenal
1. Melakukan kegiatan dengan menggunakan alat 3. Menulis huruf-huruf dari namanya sendiri
teknologi sederhana sesuai fungsinya secara aman berhitung.
dan bertanggung jawab. 4.Mengenal suara huruf awal dari nama benda-
2. Membuat alat-alat teknologi sederhana (misal: benda yang ada di sekitarnya
baling-baling, pesawat-pesawatan, kereta-kereta- 5. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
apian, mobil-mobilan, telepon-teleponan dengan bunyi/huruf awal yang sama.
benang, dll) 6. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal
3. Melakukan proses kerja sesuai dengan dan konsonan
prosedurnya (misal: membuat teh dimulai dari 7. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
menyediakan air panas, teh, gula, dan gelas) huruf
Bahasa 2.14 Memiliki perilaku yang mencermin- kan sikap santun kepada orang tua, pendidik, dan teman 8. Membaca nama sendiri
1. Terbiasa ramah menyapa siapapun, 9. Membuat gambar dengan beberapa coretan/
2. Terbiasa berkata dengan suara lembut dan tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata
santun 10. Menyebutkan angka bila diperlihatkan lambang
3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) bilangannya (Mengucapkan bunyi lambang
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) bilangan)
260 261
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
September
September
November
(Semester)
Hasil Akhir
Desember
November
(Semester)
Hasil Akhir
Desember
Oktober
Oktober
Agustus
Agustus
Program Program
Juli
Juli
KD dan INDIKATOR KD dan INDIKATOR
Pengembangan Pengembangan
Bahasa 11. Senang dan menghargai bacaan Sosem 1. Mengetahui perasaan temannya dan merespon
12. Memahami arti kata dalam cerita secara wajar
13. Memiliki perbendaharaan kata, 2. Berbagi dengan orang lain
14. Mengenal simbol-simbol untuk persiapan 3. Menghargai hak/pendapat/karya orang lain
membaca, menulis dan 4. Terbiasa mengindahkan dan memperhatikan
Sosem 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri kondisi teman,
. Terbiasa menyapa guru saat penyambutan, 5. Mau menemani teman melakukan kegiatan
2. Berani tampil di depan teman, guru, orang tua bersama,
dan lingkungan sosial lainnya, 6. Senang menawarkan bantuan pada teman atau
3. Berani mengemukakan pendapat, guru,
4. Berani menyampaikan keinginan, 7. Peka untuk membantu orang lain yang
5. Berkomunikasi dengan orang yang belum membutuhkan,
dikenal sebelumnya dengan pengawasan guru, 8. Mampu menenangkan diri dan temannya dalam
6. Bangga menunjukkan hasil karya, berbagai situasi,
7. Senang ikut serta dalam kegiatan bersama, 9. Senang mengajak temannya untuk
8. Tidak berpengaruh pada penilaian orang tentang berkomunikasi, bereaksi positif kepada semua
dirinya. temannya.
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih 2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama
kedisiplinan 1. Bermain dengan teman sebaya
1. Tahu akan hak nya 2. Menerima perbedaan teman dengan dirinya,
2. Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan) 3. Menghargai karya teman,
3. Mengatur diri sendiri 4. Tidak ingin menang sendiri,
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar 5. Menghargai pendapat teman dan mendengarkan
1. Kesediaan diri untuk menahan diri, dengan sabar pendapat teman
2. Bersikap tenang, tidak lekas marah dan dapat 6. Senang berteman dengan semuanya
menunda keinginan, 2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
3. Sikap mau menunggu giliran, mau 1. Memperlihatkan kemampuan diri untuk
mendengarkan ketika orang lain berbicara, menyesuaikan dengan situasi
4. Tidak menangis saat berpisah dengan ibunya 2. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang
5. Tidak mudah mengeluh, yang belum dikenal (menumbuhkan kepercayaan
6. Tidak tergesa-gesa, pada orang dewasa yang tepat)
7. Selalu menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, 3. Bersikap kooperatif dengan teman
8. Berusaha tidak menyakiti atau membalas dengan 4. Menggunakan cara yang diterima secara sosial
kekerasan dalam menyelesaikan masalah (menggunakan
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian fikiran untuk menyelesaikan masalah)
1. Terbiasa tidak bergantung pada orang lain, 5. Tetap tenang saat berada di tempat baru dengan
2. Terbiasa mengambil keputusan secara mandiri, situasi baru misalnya saat bertamu, berada di pusat
3. Merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru baru,
belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus dibantu 2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggungjawab
atau dengan bantuan seperlunya
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya
262 263
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
September
September
November
November
(Semester)
(Semester)
Hasil Akhir
Hasil Akhir
Desember
Desember
Oktober
Oktober
Agustus
Agustus
Program Program
Juli
Juli
KD dan INDIKATOR KD dan INDIKATOR
Pengembangan Pengembangan
Sosem 1. Bertanggung jawab atas perilakunya untuk Seni 1. Bertanggung jawab atas perilakunya untuk
kebaikan diri sendiri kebaikan diri sendiri
2. Bersedia untuk menerima konsekuensi atau 2. Bersedia untuk menerima konsekuensi atau
menanggung akibat atas tindakan yang diperbuat menanggung akibat atas tindakan yang diperbuat
baik secara sengaja maupun tidak disengaja, baik secara sengaja maupun tidak disengaja,
3. Mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf, 3. Mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf,
4. Merapihkan/ membereskan mainan pada tempat 4. Merapihkan/ membereskan mainan pada tempat
semula, semula,
5. Mengerjakan sesuatu hingga tuntas, 5. Mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
6. Senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya 6. Senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya
(misalnya piket sebagai pemimpin harus membantu (misalnya piket sebagai pemimpin harus membantu
menyiapkan alat makan, dst). menyiapkan alat makan, dst).
3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar 3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar
4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar 4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
1. Mengenal perasaan sendiri dan orang lain 1. Mengenal perasaan sendiri dan orang lain
2. Mengelolanya secara wajar (mengendalikan diri 2. Mengelolanya secara wajar (mengendalikan diri
secara wajar) secara wajar)
3. Berprilaku yang membuat orang lain nyaman 3. Berprilaku yang membuat orang lain nyaman
4. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan 4. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan
kondisi yang ada (senang-sedih-antusias dsb). kondisi yang ada (senang-sedih-antusias dsb).
3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri 3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat 4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat
1. Memilih kegiatan/ benda yang paling sesuai 1. Memilih kegiatan/ benda yang paling sesuai
dengan yang dibutuhkan dari beberapa pilihan dengan yang dibutuhkan dari beberapa pilihan
yang ada yang ada
2. Mengungkapkan apa yang dirasakannya (lapar 2. Mengungkapkan apa yang dirasakannya (lapar
ingin makan, kedinginan memerlukan baju hangat, ingin makan, kedinginan memerlukan baju hangat,
perlu payung agar tidak kehujanan, kepanasan, sakit perlu payung agar tidak kehujanan, kepanasan, sakit
perut perlu obat), perut perlu obat),
3. Menggunakan sesuatu sesuai kebutuhan 3. Menggunakan sesuatu sesuai kebutuhan
Seni 4. Menggunakan cara yang diterima secara sosial 3.15 Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni
dalam menyelesaikan masalah (menggunakan 4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media
fikiran untuk menyelesaikan masalah) 1. Membuat karya seni sesuai kreativitasnya misal
5. Tetap tenang saat berada di tempat baru dengan seni musik, visual, gerak dan tari yang dihasilkannya
situasi baru misalnya saat bertamu, berada di pusat dengan menggunakan alat yang sesuai
perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru baru, 2. Menampilkan hasil karya seni baik dalam bentuk
2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggungjawab gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni
lainnya
3. Menghargai hasil karya baik dalam bentuk
gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni
lainnya.
264 265
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
f. Memperbaiki Data Perkembangan Anak Contoh penyimpanan portofolio 3. Pelaporan secara lisan atau dicatat dalam buku
Data yang dicatat dalam format Pelaporan merupakan kegiatan penghubung.
perkembangan anak harus diperbaharui mengomunikasikan dan menjelaskan b. Waktu pelaporan
secara regular setiap bulannya, terutama hasil penilaian tentang perkembangan Pemberian laporan dapat dilakukan dalam
sebelum pelaporan disampaikan kepada anak setelah mengikuti layanan/kegiatan jangka waktu tertentu seperti laporan
orangtua. Tujuannya agar catatan dan pembelajaran di satuan PAUD. Laporan triwulan atau enam bulan (satu semester).
pelaporan perkembangan anak benar- perkembangan anak didik dibuat secara c. Bentuk Pelaporan Semester
benar menunjukkan kemajuan anak yang tertulis oleh guru. Penyampaian laporan Laporan semester disampaikan dalam
lengkap dan utuh dari catatan/dokumen dilakukan secara tatap muka sehingga bentuk narasi, hasil rangkuman
terakhir. dimungkinkan adanya hubungan dan perkembangan anak didik sebagai dampak
informasi timbal balik antara pihak lembaga dari proses belajar selama satu semester.
Perbaikan data perkembangan anak dengan orang tua. Dalam menyusun ulasan (deskripsi)
terutama ditujukan terhadap anak-anak ditulis dengan kalimat yang efektif/ tidak
yang capaian perkembangannya masih Dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya terlalu rumit dan obyektif sehingga tidak
pada tahap Belum Berkembang (BB) dan kerahasiaan data atau informasi dijaga, menimbulkan persepsi yang salah bagi
Mulai Berkembang (MB). artinya bahwa data atau informasi tentang orang tua atau bagi yang berkepentingan
anak didik hanya diinformasikan dan dalam bentuk Laporan Perkembangan Anak
Contoh: Jika ada anak menjelang dibicarakan dengan orang tua anak didik Didik.
akhir bulan/semester catatan capaian Contoh cover depan portofolio yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam
perkembangannya berada pada rangka bimbingan selanjutnya. Laporan yang ditulis pendidik hendaklah
tahap BB dan MB, maka guru dapat dalam kalimat positif, jelas, mudah
mengumpulkan lebih lengkap data Para orang tua ingin tahu tentang kondisi dipahami, serta menggunakan tata bahasa
capaian perkembangan, sehingga perkembangan anaknya tetapi juga dan ejaan yang benar. Tatacara penulisan
hasilnya dijadikan untuk menganalisa memiliki keterbatasan waktu, karena itu laporan sebagai berikut:
ulang capaian perkembangannya. saat bertemu lebih difokuskan pada hal-hal
berikut:
g. Pendokumentasian Data (portofolio) • Keadaan anak waktu belajar secara fisik, Tatacara dalam penulisan laporan:
Portofolio adalah kumpulan data sosial, dan emosional.
yang diperoleh dari berbagai sumber • Partisipasi anak dalam mengikuti • Menggunakan bahasa yang mudah dipa-
yang menunjukkan pencapaian kegiatan di lembaga PAUD. hami, dengan kalimat positif dan santun
perkembangan anak dari waktu ke waktu. • Kemampuan/kompetensi yang sudah • .Memberikan informasi tentang tingkat
Data yang dapat dimasukkan ke dalam dan belum dikuasai anak. pencapaian dan perkembangan hasil bela-
portofolio dapat berupa hasil karya, • Hal-hal yang harus dilakukan orang tua jar anak secara nyata (bersumber pada data
foto anak, rekaman suara, video, dan untuk membantu dan mengembangkan otentik, tidak mengada-ada).
lain-lain. Setiap anak memiliki portofolio anak lebih lanjut. • Isi laporan menggambarkan kemajuan
yang disusun berdasarkan urutan Contoh Isi Portofolio 3. Pelaporan a. Jenis Pelaporan perkembangan anak yang telah mencapai
tanggal. Informasi yang harus ada dalam Pelaporan hasil perkembangan anak dapat BSH dan BSB di setiap indikator pada kom-
portofolio, meliputi: dibedakan menjadi laporan insidental dan petensi dasar program pengembangan
a. Identitas anak (nama, usia, laporan berkala. • Memberikan rekomendasi yang dapat
kelompok) 1. Pelaporan berkala disesuaikan dilakukan orang tua untuk mengembang-
b. Tulis tanggal untuk setiap dokumen dengan jadwal kalender akademik yang kan kemampuan anak yang indikator
yang dimasukkan ke dalam portofolio. ditetapkan satuan PAUD. perkembangannya masih dalam BB dan
Portofolio dapat disimpan dalam 2. Pelaporan secara insidental MB.
wadah yang disesuaikan dengan disampaikan apabila ada hal-hal yang • Laporan bersifat personal (individual)
kebutuhan. terkait dengan perkembangan anak yang menggambarkan perilaku khusus
yang dianggap penting untuk segera anak di kelas.
dibicarakan bersama dengan orang tua.
Laporan insidental dapat disampaikan
266 267
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
Perkembangan yang belum berkembang dan perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu:
Perkembangan Nilai Agama dan Moral
• Menyelesaikan masalah secara kreatif di kegiatan mainnya (3,5; 4,5). Orangtua
Dona anak yang membanggakan terlihat dari banyaknya capaian perkembangan pada semester
memberikan banyak kesempatan bagi Dona untuk memilih sesuatu, sering dilibatkan
ini yang mencapai sesuai harapan dan sangat baik. Beberapa perkembangan yang dicapai Dona
dalam menyelesaikan masalah sederhana. Misal: ketika anak menumpahkan air secara tidak
adalah:
sengaja, orangtua dapat mengajak anak untuk menemukan cara menyelesaikannya.
• Mengenal Tuhan sebagai pencipta nampak saat ia mengatakan bahwa dirinya ciptaan
Tuhan (1.1).
• Ia dapat melakukan gerakan shalat, senang mendengarkan cerita dalam kitab suci Perkembangan Sosial-Emosional
terutama riwayat nabi Ibrahim AS (3.1- 4.1). • Dona dapat mengenal emosi diri sendiri. Pada saat ia senang, ia dapat bercerita bahwa
• Mampu mengenal perilaku baik yang ditunjukkan dengan suka menolong dan berbagi ia senang mendapatkan hadiah dari ibunya (3.13). Namun Dona perlu belajar untuk
makanan serta mainan. Sikapnya santun selalu mengucapkan salam dengan tersenyum. mengenali perasaan orang lain. Kadang Dona mengambil barang milik teman tanpa
(3.2 – 4.2). meminta izin sehingga menimbulkan protes dari temannya.
Beberapa perkembangan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dikarenakan belum
berkembang diantaranya adalah: Sebaiknya Dona perlu dibimbing untuk lebih peka dan peduli pada orang lain (2.9).
• Membaca doa sebelum belajar (3.1-4.1), diharapkan orang tua di rumah sering mengajak
dan membiasakan anak berdoa sebelum belajar Perkembangan Bahasa
• Mengembalikan benda yang bukan haknya (2.13), diharapkan orang tua di rumah Capaian perkembangan pada semester ini yang sesuai harapan adalah:
membiasakan anak untuk mengembalikan benda pada yang berhak. • Mengenal keaksaraan dengan menuliskan nama dirinya secara lancar, walaupun kadang
ia menuliskan huruf “d” pada namanya terbalik dengan huruf “b”, Beberapa kata sederhana
mulai dapat ditunjukkannya melalui merangkai kartu-kartu huruf atau huruf-huruf plastik,
Perkembangan Motorik atau Membentuk huruf menggunakan playdough yang dipilin dan digulung menjadi kata-
Capaian perkembangan pada semester ini yang sesuai harapan dan sangat baik oleh Dona adalah: kata (3.12 – 4.12)
• Mengonsumsi sayur dengan lahap, yang sebelumnya tidak ia sukai (2.1)
• Menggunakan anggota tubuhnya untuk pengembangan motorik kasar dan halus (3.3-4.3) Perkembangan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dikarenakan belum berkembang dan
• Ia dapat bergerak dengan lincah dan luwes dalam setiap kegiatan seperti melompat, mulai berkembang diantaranya:
memanjat, berlari, dsb.(3.3 – 4.3) • Mengekspresikan perasaan dan keinginannya melalui bahasa lisan. (3.11-4.11)
• Melakukan gerakan-gerakan menggunakan jari-jari tangannya seperti menggunting,
meronce, menggambar dan menulis. (3.3-4.3)
• Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri seperti memakai sepatu, minum dan
makan sendiri, ke toilet sendiri, dengan meminta bantuan ibu guru ketika mengalami
kesulitan(3.3-4.3).
Perkembangan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dikarenakan mulai berkembang
diantaranya:
• Menjaga keamanan dirinya dari benda-benda yang berbahaya. (3.4 - 4.4). Orangtua
diharapkan dapat mengingatkan benda-benda yang berbahaya di rumah, dan cara
menggunakannya.
268 269
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
270 271
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini
d. Hasil karya anak cukup dipilih dua dari Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum Eight Edition.
masing-masing jenis hasil karya yang New Jersey, Pearson Education, Inc.
menunjukkan perkembangan tertinggi.
Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s Edition, 6th ed.
5. Dalam penulisan Laporan pendidik Belmont, USA: Wadsworth, 2011.
hendaklah dalam menuliskan menggunakan
kalimat positif, jelas, mudah dipahami, serta http://www.educate.ece.govt.nz/learning/curriculumAndLearning/Assessmentforlearning/
menggunakan tata bahasa dan ejaan yang KeiTuaotePae/Book1/WhatAreTheEarlyChildhoodExemplars.aspx
benar, contohnya:
Huffman, Priscilla D. “Look What I Did!” Why Portfolio-Based Assesment Works, EarlychildhoodNews,
a. Anggun anak yang membanggakan University of Wisconsin, 2007.
banyaknya capaian perkembangan pada
semester ini yang mencapai sesuai harapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan
namun anggun masih belum mandiri dan...... Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. 2015.
b. Anggun anak yang membanggakan terlihat National Alliance, Provocations on Assesment in Early Childhood Education,
dari banyaknya capaian perkembangan pada Children’s Services Central, New South Wales, 2012.
semester ini yang mencapai sesuai harapan dan
sangat baik Wortham, Sue. Assessment in Early Childhood Education, Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall,
New Jersey, Columbus, 2005.
c. Anggun anak yang membanggakan
banyaknya capaian perkembangan pada
semester ini yang mencapai sesuai harapan
namun anggun masih belum mandiri sehingga
perlu orangtua memberikan perhatian
G. Penugasan
Buatlah penilaian harian sesuai usia anak
yang ada di lembaga PAUD anda kemudian
rekap menjadi harian, semester dan
laporan.
272 273
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 8
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Kegiatan 1
1.Etika adalah niat, apakah perbuatan Ada beberapa pendapat juga tentang
itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pengertian etika ;
pertimbangan niat baik atau buruk 1. Etika dipandang sebagai cabang filsafat
sebagai akibatnya. yang khusus membicarakan tentang nilai
Konsep Dan Pentingnya Etika Dan 2. Etika adalah nurani (bathiniah), baik dan buruk dari perilaku manusia
bagaimana harus bersikap etis dan 2. Etika dipandang sebagai ilmu
276 277
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD
Etika Umum Guru PAUD adalah : Pendidik yang sukses adalah guru yang Untuk mengembangkan karakter yang pendidik atau Guru apabila memenuhi ciri-
1. Menghormati Keberbedaan & tidak hanya kaya secara materi namun baik perlu ada suatu penentuan dan ciri sebagai berikut:
Keragaman juga kaya dalam nilai-nilai moral dan pendefinisian kualitas karakter yang akan 1. seseorang yang dituntut untuk komitmen
2. Adil dalam berperilaku spiritualnya. Pendidik yang cerdas mampu ditanamkan sehingga dapat dimengerti terhadap profesinya, orang yang selalu
3. Menghormati hak orang lain memberdayakan segala kualitas positif oleh semua orang antara lain dengan berusaha memperbaiki dan memperbarui
4. Tidak menyalahgunakan wewenang dalam dirinya berhak untuk mengukirkan memberikan ilustrasi-ilustrasi atau aktivitas. cara kerjanya sesuai dengan tuntutan
5. Jujur kepada orang lain & diri sendiri nasibnya sesuai dengan yang diimpikan. zaman,
6. Berusaha berbuat baik & tidak Pengetahuan atas etika yang diaplikasikan 2. seseorang yang memiliki ilmu, yang
menyakiti orang lain 3. Konsep Etika dan Karakteristik Pendidik secara berkelanjutan, terus-menerus mampu menangkap hakikat sesuatu, orang
Etika membantu individu untuk dapat PAUD melalui proses pembiasaan dapat yang mampu menjelaskan hakikat dalam
bertindak sesuai dengan nilai dan norma Menjadi pendidik PAUD yang berkarakter menumbuhkan suatu kualitas tersendiri pengetahuan yang diajarkannya,
yang berlaku dalam masyarakat. merupakan hal yang penting. Karakter yang dapat membedakan antara individu 3. seseorang yang kreatif, yang mampu
menunjukkan siapa kita sebenarnya dengan individu lainnya atau dikenal juga menyiapkan peserta didiknya agar
Menurut Suseno, ada empat alasan dan menentukan bagaimana seseorang dengan karakter. Karakter, jika dikaitkan mampu berkreasi, sekaligus mengatur dan
mengapa manusia perlu beretika: Pertama, membuat keputusan. Karakter juga dengan etika, merupakan kecakapan memelihara hasil kreasinya untuk tidak
kita hidup dalam masyarakat yang semakin menentukan sikap, perkataan, dan tindakan khusus yang didukung oleh kesadaran menimbulkan malapetaka bagi dirinya,
pluralistik. Perlu kesatuan tatanan normatif. seseorang dimana hal-hal tersebut dapat moral, perasaan moral, dan tindakan moral. masyarakat, dan alam sekitar,
Kedua, kita hidup dalam masa transformasi membantu untuk mencapai kesuksesan. Karakter adalah evaluasi kualitas tahan lama 4. seseorang yang berusaha menularkan
masyarakat yang sangat cepat. Dalam Pembentukan karakter individu pada individu tertentu. penghayatan akhlak atau kepribadian
transformasi ekonomi, sosial, intelektual, umumnya melalui berbagai proses dimana kepada peserta didiknya,
dan budaya itu nilai budaya tradisional banyak faktor yang berperan selama proses Konsep karakter dapat menyiratkan 5. seseorang yang berusaha mencerdaskan
tertantang. Perubahan-perubahan budaya pembentukan karakter berlangsung. berbagai atribut termasuk keberadaan peserta didiknya, melatihkan berbagai
terjadi begitu cepat akibat modernisasi. atau kurangnya kebajikan seperti perilaku keterampilan mereka sesuai bakat, minat,
Karakter terbentuk dari hasil internalisasi integritas, keberanian, ketabahan, kejujuran, dan kemampuan,
Dalam situasi seperti ini, etika membantu berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan kesetiaan. Karakter terutama mengacu 6. seseorang yang beradab.
kita agar jangan kehilangan orientasi, dan digunakan sebagai landasan untuk cara pada kumpulan kualitas yang membedakan
dapat membedakan antara yang hakiki pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. satu orang dari yang lain. Dalam proses pembentukan karakter
dan apa yang boleh berubah dan dengan Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, yang baik perlu adanya kontrol internal
demikian tetap sanggup untuk mengambil dan norma, seperti jujur, berani bertindak, Menurut Pusat Bahasa Kementerian dan kontrol sosial yang menuntut individu
sikap yang dapat dipertanggungjawabkan. dapat dipercaya, dan hormat kepada orang Pendidikan dan Kebudayaan untuk memiliki karakter positif tertentu.
Ketiga, dengan etika kita dapat menghadapi lain. Interaksi seseorang dengan orang lain (Kemendikbud), karakter didefinisikan Misalnya saja sebagai pendidik (guru) dalam
ideologi-ideologi baru dengan kritis dan menumbuhkan karakter masyarakat dan sebagai bawaan hati, jiwa, kepribadian, suatu komunitas pendidikan, seperti PAUD,
objektif untuk membentuk penilaian sendiri, karakter bangsa. budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, dibutuhkan karakter seperti jujur, perhatian,
agar kita tidak mudah terpancing. Etika temperamen, watak. Adapun berkarakter sabar, dan karakter positif lain sebab
juga membantu agar kita jangan naif atau V. Campbell dan R. Obligasi (1982) adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, pendidik dalam komunitas pendidikan
ekstrem, tidak cepat bereaksi, terhadap menyatakan ada beberapa faktor yang bertabiat, dan berwatak. Karakter mengacu berperan sebagai teladan dan model bagi
suatu pandangan baru, menolak nilai- berpengaruh dalam pembentukan karakter kepada serangkaian sikap (attitudes), anak didiknya.
nilai hanya karena baru dan belum biasa. seseorang : perilaku (behaviors), motivasi (motivations),
Keempat, etika juga perlu oleh agama 1).Faktor keturunan dan keterampilan (skills). Selain itu, karakter, Selain pendefinisian yang jelas mengenai
untuk memantabkan pemeluknya dalam 2. Pengalaman masa kanak-kanak khususnya karakter yang baik, tidak berdiri kualitas karakter yang diinginkan serta
keyakinan dan keimanan. 3. Pemodelan oleh orang dewasa atau sendiri melainkan merupakan suatu adanya kontrol internal dan kontrol sosial,
orang yang lebih tua rangkaian dari perbuatan yang tidak hanya dalam pembentukan karakter, khususnya
Dengan memperhatikan manfaat etika, 4. Pengaruh lingkungan sebaya ditujukan kepada diri sendiri melainkan karakter yang baik atau positif, diperlukan
diharapkan peran pendidik di manapun, 5. Lingkungan fisik dan sosial juga perbuatan yang berhubungan dengan reinforcement atau penguatan dari
dalam situasi apapun keberadaannya 6. Subtansi materi di sekolah atau orang lain. luar (eksternal) melalui bentuk-bentuk
tetaplah sebagai pembimbing, pembina lembaga pendidikan lain penghargaan terhadap karakter baik yang
perilaku, dan sekaligus model berperilaku 7). Media massa Menjadi sosok pendidik PAUD yang ideal ditunjukkan. Penghargaan yang ditunjukkan
manusia beretika. Karena ini bagian dari yang dicintai anak-anaknya sangat penting. dapat berupa pujian atau hadiah (reward)
tanggung jawab sebagai pendidik. Ciri-ciri seseorang dikatakan sebagai tertentu. Seorang pimpinan dalam PAUD,
278 279
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD
misalnya, dapat memuji pendidik-pendidik • Etika membantu individu untuk dapat c. Penghargaan
PAUD yang mengajar di tempatnya atas bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang d. Pemberian ruang untuk pengembangan diri
karakter baik. Karakter merupakan salah berlaku dalam masyarakat.
satu poin penting yang menentukan • Pengetahuan atas etika yang diaplikasikan 5. Etika membantu individu untuk dapat
keberhasilan seseorang. Temuan dari secara berkelanjutan, terus-menerus melalui bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang
Universitas Harvard, 85% dari sebab-sebab proses pembiasaan dapat menumbuhkan berlaku di :
kesuksesan, pencapaian sasaran, promosi suatu kualitas tersendiri yang dapat a. Masyarakat.
jabatan, dan lain-lain, adalah karena sikap- membedakan antara individu dengan individu b. Orang tua peserta didik
sikap seseorang. Hanya 15% disebabkan lainnya atau dikenal juga dengan karakter. c. Lingkungan guru
oleh keahlian atau kompetensi teknis yang • Karakter, jika dikaitkan dengan etika, d. Lingkungan sekolah
dimilikinya. Oleh sebab itu, terkait upaya merupakan kecakapan khusus yang didukung
membangun karakter positif, khususnya oleh kesadaran moral, perasaan moral, dan G. Penugasan
karakter dalam diri pendidik, disusunlah 16 tindakan moral. I. Peserta mencari referensi tentang
pilar pembangun karakter : macam-macam pengertian etika dan karakter
1. Kasih sayang F. Evaluasi dengan cara men-download, kemudian buat
2. Penghargaan 1. Etika adalah teori tentang tingkah laku intisarinya.
3.Pemberian ruang untuk perbuatan manusia dipandang dari segi baik
pengembangan diri dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan II. Peserta mencari contoh-contoh atau
4.Kepercayaan oleh akal. Pendapat ini dikemukakan oleh ahli kriteria menjadi pendidik PAUD yang memiliki
5. Kerja sama filsafat yaitu : etika dan karakter yang diharuskan bagi
6. Saling berbagi a. Soerya Somantri pendidik PAUD dengan cara mendownload,
7. Saling memotivasi b. Drs. Sidi Gajalba dan buat intisarinya.
8. Saling mendengarkan c. Soedjatmoko
9. Saling berinteraksi secara positif d. Maryani & Ludigdo H. Kunci Jawaban KB I
10. Saling menanamkan nilai-nilai
1. b
moral 2. Etika adalah sebagai suatu studi formal 2. b
11. Saling mengingatkan dengan tentang moral. Pemahaman ini dikeluarkan 3. a
ketulusan hati dari sudut pandang : 4. b
12. Saling menularkan antusiasme a. ahli sosiologi 5. a
13. Saling menggali potensi diri b. ahli filosofi
14. Saling mengajari dengan c. ahli statistik
kerendahan hati d. ahli biologi
15. Saling menginspirasi
16. Saling menghormati perbedaan 3. Pengertian etika menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah :
E. Rangkuman a. nilai mengenai benar dan salah yang dianut
• Etika adalah niat perbuatan dengan suatu golongan atau masyarakat.
pertimbangan niat baik atau buruk sesuai b. nilai salah yang dihindari di masyarakat
norma, yang timbul dari kesadaran dirinya. c. nilai norma yang berlaku bagi beberapa
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: golongan masyarakat tertentu
etika adalah nilai mengenai benar dan salah d. nilai benar dan salah yang ditentukan oleh
yang dianut suatu golongan atau masyarakat. per individu
• Etika umum pendidik PAUD adalah :
Menghormati Kerberbedaan & Keragaman, 4. Berikut ini yang tidak termasuk dalam
Adil dalam berperilaku, Menghormati upaya membangun karakter positif, khususnya
hak orang lain, tidak menyalahgunakan karakter dalam diri pendidik :, adalah
wewenang,Jujur kepada orang lain & diri dan a. Kasih sayang
Berusaha berbuat baik & tidak menyakiti orang b. Pertimbangan sosial
lain
280 281
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD
Kegiatan 2
diri yang positif pada anak sangat besar. melihat atau mempunyai pengalaman
Contoh,sebuah sekolah dasar di Medford tentang sikap pendidik yang seperti itu.
Massachusetts yang bernama Dame
School, membuat kebijakan untuk Sekali anak dipermalukan, ia akan takut,
Pengembangan Dan Penerapan Etika membangun citra diri positif kepada murid- gemetaran ketika harus menjawab
muridnya. pertanyaan pendidik, sehingga ia menjadi
Dan Karakter Pendidik PAUD Dalam Di sebuah lembaga PAUD A, seluruh murid
tidak percaya diri untuk mengungkapkan
pendapatnya di depan kelas. Sejak anak
sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 3, kecil juga sudah divonis dengan diberikan
Proses Pembelajaran PAUD tidak boleh diberikan nilai angka atau huruf
di rapornya, tetapi hanya berupa uraian
ranking atau dengan istilah “mendapat
ranking sepuluh besar” atau “tidak masuk
consisten dan not consisten, berbeda ranking.”
A. Standar Kompetensi lain yang mempengaruhinya, misalnya
dengan kebanyakan rapor anak diisi dengan
Peserta dapat mengamalkan dan menerapkan pendidikan di rumah, pengaruh kawan, dan
angka, bahkan diberi peringkat atau ranking. Sikap pendidik yang demikian, memang
etika dan karakter pendidik PAUD dalam sebagainya.
Menurut PAUD A, kalau seorang anak usia bukan hanya kesalahan pendidik saja, tetapi
proses pembelajaran PAUD.
di bawah 9 tahun diberikan nilai (baik dan adalah kesalahan sebuah sistem pendidikan
Namun dengan memberikan layanan
buruk), maka akan “memvonis” anak; pintar, yang orientasinya hanya semata-mata
pendidikan dan bimbingan yang penuh
B. Kompetensi Dasar sedang dan bodoh. Padahal anak-anak mengejar keberhasilan akademik, yaitu
perhatian, kasih sayang, siswa akan menjadi
Pengamalan dan penerapan etika dan pada usia itu masih terus berkembang sistem mengejar target kurikulum dengan
lebih baik. Lebih-lebih pada pendidikan
karakter pendidik PAUD dalam proses kemampuannya. Baru nanti ketika anak segenap tes harian, ulangan umum, ujian
anak usia dini, hasil pendidikan tidak akan
pembelajaran PAUD sudah kelas empat SD, nilai mulai diberikan, akhir.
segera nampak hasilnya. Ada sebuah
tetapi ranking tetap tidak diberikan.
teori yang disebut sleeper effect, yang
C. Indikator menyatakan bahwa efek pendidikan,
Padahal untuk anak usia dini, yang
1. Peserta didik dapat menggali dan Hasil Kerja harian murid-murid di PAUukup terpenting ditanamkan adalah sikap agar
hasilnya baru terlihat beberapa tahun
mengembangkan dan diberikan “nilai” dengan gambar stiker anak-anak cinta belajar. Bukan semata-
kemudian.
menerapkan karakter positif dalam diri anak (bintang, bunga atau mobil ) atau dengan mata harus bisa karena kalau “harus” bisa,
didik. tulisan pendidiknya yang berbunyi : suasana belajar menjadi penuh beban,
Oleh karena itu satu karakter penting
2 Peserta didik dapat mengembangkan good dan good effort. Ternyata dengan sehingga otak limbik anak tertutup,
untuk dimiliki pendidik adalah “mendidik
Etika dan Karakter Guru untuk membangun cara ini, anak-anak bersemangat untuk akhirnya anak tidak dapat mencapai potensi
(menanam kebaikan) tanpa pamrih”
kerjasama yang baik antara rekan sejawat mengerjakan tugasnya dengan baik, optimalnya.
Guru PAUD atau Pendidik anak usia dini
3. Peserta didik dapat mengembangkan karena setelah selesai pendidik akan
dalam melaksanakan tugasnya senantiasa
Etika dan Karakter Guru untuk membangun menempelkan stiker di lembaran bukunya. Di dalam ilustrasi ini, dikandung bahwa
mengedepankan kode etik “menanam
kerjasama yang baik dengan orangtua dalam Dalam memeriksa hasil kerja, pendidik tidak seorang pendidik perlu menampilkan etika
kebaikan tanpa pamrih mencintai anak”,
mengembangkan karakter anak. mencoret hasil kerja anak yang salah, tetapi membangun citra positif anak melalui
dengan asah, asih, dan asuh, mendidik dan
dengan membetulkannya dengan cara perilaku-perilaku : santun, tulus, mencintai
mengasuh dengan kasih sayang semata
D. Uraian Materi karena amanah Tuhan Yang Maha Kuasa.
menuliskan jawaban yang benar di samping anak, memberikan pujian dan menciptakan
1. Etika dan karakter guru dalam hasil kerja anak yang salah. kesenangan anak dengan melabel atau
mengembangkan karakter positif dalam diri memberi cap negatif anak.
2. Membangun Citra Diri Positif Anak
anak didik. Murid-murid didorong untuk aktif
Banyak perilaku pendidik yang dapat
Seorang pendidik PAUD perlu memiliki berdiskusi, dan pendidik selalu memberi 3. Pendidik sebagai Model/Tokoh Idola
membunuh karakter anak, yaitu dengan
karakteristik guru PAUD yang ideal sebagai komentar positif kepada setiap pendapat Anak
membuat anak merasa rendah diri. Seorang
berikut: yang dilontarkan kepada anak. Dengan Kisah diatas menggambarkan betapa
pendidik yang tidak pernah memberi pujian
1. Menanamkan Kebaikan Tanpa Pamrih carta ini murid-murid menjadi bersemangat seringnya kita sebagai pendidik mengkritik
atau kata- kata positif, kecuali cemoohan
Karakteristik yang pertama ini seorang untuk tetap masuk sekolah. Bahkan anak dan menyalahi perilaku anak kita. Padahal
dan kata-kata negatif akan memuat
pendidik walaupun telah berusaha bertekad untuk tetap masuk sekolah perilaku adalah hasil dari proses sosialisasi
muridnya menjadi tidak percaya diri. Rasa
menjadi pendidik yang ideal, tetapi belum walaupun suhu badannya panas tinggi. dan pendidikan yang diberikan dari
tidak percaya diri yang telah terbentuk sejak
menjamin akan berhasil dalam membantu Sering pendidik mempermalukan anak lingkungannya, terutama dari orang tua
anak usia dini akan terbawa sampai dewasa.
perkembangan anak, karena banyak faktor di depan kelas, memarahi atau bahkan atau pendidik.
Peran pendidik dalam membangun citra
menghukumnya. Kita semua pasti pernah
282 283
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD
Seseorang telah menceritakan tentang Inti dari pesan dalam sub bab ini Pendidik yang demikian tidak dapat menjadi 1. Kerja sama
pengalamannya dengan seorang pendidik, adalah bagaimana ampuhnya sosok model bagi murid-muridnya, bahkan malah Pendidik PAUD harus dapat bekerjasama
yang berinisial A, bahwa ia telah meminta panutan orangtua atau pendidik dalam bisa menjadi berbahaya, karena kalau baik dengan rekan kerja sesama
nasehat bagaimana mendidik anaknya agar mempengaruhi perilaku anak. Apabila murid-muridnya menilai pendidik seringkali pendidik dan dengan orang tua untuk
menjadi anak yang baik dan beraklak mulia. kita ingin menjadikan diri sebagai tokoh berkata moral, tetapi tidak dalam tindakan. tujuan yang sama yaitu pengambangan
Sang pendidik tidak memberikan jawaban panutan, maka diri kita sendiri harus anak usia dini
yang panjang dan berteori, tetapi hanya diperbaiki dulu. Akibat negatif lain dari penolakan sisi gelap 2. Saling berbagi
dengan “perbaiki saja diri kamu dulu, nanti adalah ingin memarahi orang lain yang Pendidik PAUD diharapkan memiliki
dengan sendirinya anak kamu akan menjadi 4. Mendidik dengan Mencelupkan Diri dianggap bersalah. Murid-murid biasanya karakter untuk selalu saling berbagi
baik “. Seorang pendidik yang berhasil adalah akan menjadi tumpahan kemarahan keterampilan,kemampuan dan
yang dapat mencelupkan dirinya secara pendidik, yang sebenarnya adalah pengetahuan yang dimiliki dengan
Pakar Pendidikan Luar Negeri Thomas menyeluruh, pikiran, dan perasaan, dapat kemarahan kepada sifat yang ada dalam sesama pendidik
Lickona mengatakan bahwa “values are membangun personal dengan murid- diri pendidik sendiri, pendidik yang sering 3. Saling memotivasi
caught“, artinya nilai-nilai yang ditangkap muridnya, mempunyai kemampuan menyalahkan murid-murid, tidak akan Pendidik PAUD harus dapat saling
anak adalah melalui contoh dari pendidik komunikasi secara efektif, mampu menjadi pendidik yang efektif. memberikan dorongan motivasi
dan orang tuanya. Nilai-nilai adalah yang mengelola emosi dengan baik, mampu untuk lebih maju sehingga bersama-
diterangkan langsung oleh pendidiknya. menghidupkan suasana yang menarik dan 2. Etika dan Karakter Guru untuk samamenjadi pendidik PAUD yang lebih
menyenangkan agar anak senang berjalan/ membangun kerjasama yang baik antara baik
Menjadi pendidik PAUD tidak cukup bermain. rekan sejawat 4. Saling mendengarkan
hanya berbekal kurikulum atau Acuan Jika diuraikan dalam bentuk implementasi Pendidik PAUD harus memiliki karakter
Pembelajaran I, tetapi juga menyangkut Mencelupkan diri secara total memang sehari-hari dalam proses pembelajaran, saling mendengarkan, karena pendengar
bagaimana pendidik sebagai pendidik memerlukan sikap dan dedikasi dan pendidik/guru PAUD juga bisa memiliki yang baik adalah salah satu ciri
menjadi idola bagi muridnya. kecintaan terhadap profesi yang sedang etika dan karakter yang dimiliki melalui sifat pembelajar yang baik
dijalani. Seorang pendidik yang dapat dan karakter yang tercermin setiap harinya, 5. Saling berinteraksi secara positif
Bagaimana ciri-ciri pendidik yang menjadi mencelupkan dirinya pada profesinya dalam : Berinteraksi secara positif merupakan
idola murid-muridnya, antara lain sebagai sebagai pendidik adalah seorang yang 1. Kasih sayang kunci tercapainya keberhasilan sebuah
berikut: dapat berkontemplasi (merenungkan) Seorang pendidik PAUD harus selalu tim.pendidik tidak dapat bekerja secara
1. anak bersemangat kesekolah, anak- perasaan, pikiran dan perilakunya secara mencerminkan sikap kasih sayang baik individual, sehingga harus melibatkan
anak tidak sabar bersekolah dan hari-hari rutin agar dapat melihat kekurangan- dengan sesama secara umum, dengan kerjasama tim.
libur menjadi hari yang membosankan kekurangan yang ada pada dirinya. Seorang sesama pendidik, terlebih dengan anak 6. Saling menanamkan nilai-nilai moral
2. anak akan mengatakan sayang pendidik bukan berarti harus sempurna, didik Dengan saling menanamkan nilai-
atau suka kepada pendidiknya kalau tetapi diharapkan untuk memperbaiki 2. Penghargaan nilai moral, pendidik akan mampu
ditanyakan apakah mereka menyayangi dan mengontrol terus tindakannya agar Seorang pendidik PAUD harus selalu memberikan contoh/teladan yang baik
pendidiknya, tetap dijadikan model konkrit bagi murid- mencerminkan sikap saling menghargai kepada anak-anak karena guru adalah
3. anak selalu merindukan pendidiknya muridnya. 3. Pemberian ruang untuk pengembangan model bagi anak-anak
dan diri 7. Saling mengingatkan dengan
4.anak akan mengerjakan tugas Seringkali orang tidak mau menerima atau Dengan pemberian ruang untuk ketulusan hati
yang diberikan, karena tidak ingin mengakui bahwa dirinya masih banyak pengembangan diri, pendidik PAUD akan Pendidik harus saling mengingatkan
mengecewakan pendidiknya. kekurangan. Merasa dirinya sudah benar, mencapai prestasi sebagai pendidik PAUD dengan ketulusan hati. Dengan saling
Pengalaman seorang pendidik bernama tidak mungkin salah dan tidak ingin dikritik yang benar-benar sesuai kompetensi mengingatkan akan terbentuk karakter
Bill Rose, seperti diungkapkan diatas dan disalahkan. Menurut Carl G. Jung, 4. Kepercayaan tim yang lebih kuat
adalah salah satu bukti bagaimana seorang setiap manusia mempunyai sisi gelap, Kepercayaan dimaksudkan sebagai 8. Saling menularkan antusiasme
pendidik yang berusaha menumbuhkan kalau kita tidak menerima keberadaan kemampuan untuk memberikan Antusiasme/semangat dalam bekerja
rasa percaya diri murid-muridnya dengan sisi gelap tersebut, maka sifat-sifat gelap kepercayaan dan menerima kepercayaan adalah hal yang harus dipupuk. Salah
penuh perhatian dan kasih sayang (etika akan menjadi kekuatan yang suatu saat orang lain, sehinggga melakukan tugas satu cara yang paling efektif adalah
kepribadian) sehingga membuat murid- akan keluar dan terlihat oleh orang lain, secara maksimal tanpa merasa diawasi. dengan saling menularkannya pada
muridnya mau bekerja keras untuk walaupun diri kita tidak menyadarinya. Inilah Pendidik juga diharapkan mampu : rekan kerja satu tim sesama pendidik
menyenangi pendidiknya. yang menyebabkan banyak manusia yang sehinggga akan berpengaruh positif
tidak konsisten antara kata dan tindakannya. terhadap anak
284 285
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD
9. Saling menggali potensi diri penghubung sebagai media komunikasi anak-anak untuk dapat menentukan pilihan d. anak akan mengerjakan tugas yang
Dengan menggali potensi diri, maka antara pendidik dan orang tua peserta didik. contoh sikap dari pendidik dan orang diberikan
potensi yang sebelumnya kurang terasah tua yang diteladani, yaitu membentuk
akan terasah lebih optimal 2. Bagi peran sifat positif dan mengeksplor semua 5. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
10. Saling mengajari dengan Komunikasikan dengan orang tua peserta kompetensi,potensi,bakat dan minat anak maksimal, diperlukan hubungan integritas
kerendahan hati didik untuk berbagi peran dengan orang secara optimal antara orang tua peserta didik dan pendidik,
Saling mengajari dengan kerendahan tua peserta didik, jelaskan apa yang • Inti dari pesan dalam sub bab ini adalah diantaranya dalam bentuk :
hati dimkasudkan untuk saling menjadi peran, tugas dan tanggung jawab bagaimana ampuhnya sosok panutan a. Makan bersama
memberi bimbingan tanpa tujuan pendidik di sekolah, dan apa yang harus orangtua atau pendidik dalam mempengaruhi b. Komunikasi dan berbagi peran
saling menggurui. Dengan bimbingan dilakukan orang tua peserta didik di rumah perilaku anak. Apabila kita ingin menjadikan c. Outbond
sesama pendidik, pendidik akan memiliki sehubungan dengan pesan moral atau diri sebagai tokoh panutan, maka diri kita d. Pembagian raport
kompetensi yang lebih optimal kebiasaan pembangunan karakter yang sendiri harus diperbaiki dulu.
11. Saling menginspirasi sedang dikembangkan di sekolah sehingga G. Penugasan
Sumber inspirasi yang paling tujuan dn program pembelajaran tetap F. Evaluasi Peserta mendownload sebagai referensi,
berpengaruh terhadap pendidik adalah berjalan sinergis. 1. Salah satu tujuan pendidik dalam proses bagaimana solusi yang harus dilakukan
anak didik dan sesama pendidik, karena pembelajaran adalah : pendidik jika ditemukan permasalahan
keduanya yang berinteraksi langsung Sikap anak terhadap sekolah terutama a. Membangun citra diri positif anak sebagai berikut :
dalam proses pembelajaran akan dipengaruhi oleh sikap orang tuanya. b. Menciptakan peran anak 1. Peserta didik setiap hari selalu ada yang tidak
12. Saling menghormati perbedaan Begitu juga sangat diperlukan kepercayaan c. Menanamkan sifat pemalu pada diri anak masuk tanpa keterangan
Menghormati perbedaan adalah kunci orang tua terhadap sekolah (pendidik) d. Melarang anak menjadi pemberani 2. Peserta didik tidak pernah mengikuti
untuk dapat saling menerima satu sama yang menggantikan tugasnya selama di pembelajaran dengan baik (gelisah, ingin
lain. Tidak ada orang yang sama,masing- sekolah. Pendidik harus mengajak orang 2. Dengan saling menanamkan nilai-nilai segera pulang)
masing memiliki latar belakang, keunikan tua harus untuk terus berusaha memotivasi moral, pendidik akan mampu memberikan 3) Peserta didik tidak pernah mau mengikuti
tersendiri yang dapat saling melengkapi dan membimbing anak dalam mengikuti Contoh/teladan yang baik kepada anak-anak apa yang disampaikan oleh pendidik
satu sama lain sehingga terbangun tim proses pembelajaran, juga membimbing karena guru adalah model bagi anak-anak
yang lebih kuat. anak-anak untuk dapat menentukan pilihan adalah contoh implementasi pendidik dalam : H. Kunci Jawaban KB II
contoh sikap dari pendidik dan orang a. Memberikan contoh penanaman nilai-nilai 1. a
3. Etika dan Karakter Guru untuk tua yang diteladani, yaitu membentuk moral 2. a
membangun kerjasama yang baik dengan sifat positif dan mengeksplor semua b. Memberikan contoh penanaman nilai-nilai 3. d
orangtua dalam mengembangkan karakter kompetensi,potensi,bakat dan minat anak sosial 4. b
anak. secara optimal, sehingga dengan adanya c. Memberikan contoh untuk saling berbagi 5. b
Berbicara tentang hubungan kerja sama kerja sama antara pendidik dan orang tua d. Memberukan contoh menerima perbedaan
antara pendidik dengan orang tua peserta dengan mudah tujuan pendidikan anak-
didik tentulah tidak mudah. Hubungan anak kita dapat tercapai dengan baik. 3. Berikut adalah yang tidak termasuk ke
yang membangun sebuah komunitas dalam contoh sikap dan karakter yang saling
pembelajaran menyangkut pembentukan E. Rangkuman mendukung bagi sesama pendidik :
keputusan dan pemecahan masalah. • Dalam Etika dan karakter guru dalam a. Saling mengajari dengan kerendahan hati
Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi mengembangkan karakter positif dalam diri b. Saling menginspirasi
pendidik dalam membentuk kerja sama anak didik, Seorang pendidik PAUD perlu c. Saling menghormati perbedaan
yang baik dengan orang tua siswa memiliki karakteristik guru PAUD yang ideal d. Saling mengoreksi satu sama lain secara
diantaranya adalah : sebagai berikut: langsung
a. Menanamkan Kebaikan Tanpa Pamrih
1) Komunikasi b.Membangun Citra Diri Positif Anak 4. Berikut adalah contoh apabila peserta didik
Jadwalkan pertemuan rutin dengan c. Pendidik sebagai Model/Tokoh Idola Anak tidak menyukai karakter pendidik:
orang tua peserta didik untuk membahas •Pendidik harus mengajak orang tua a. anak bersemangat kesekolah,
perkembangan peserta didik. Jika tidak harus untuk terus berusaha memotivasi b. anak-anak banyak yang tidak masuk
semua bisa mengikuti pertemuan, dan membimbing anak dalam mengikuti sekolah,
minimalnya lakukan komunikasi dengan proses pembelajaran, juga membimbing c.anak selalu merindukan pendidiknya dan
menggunakan telepon atau buku
286 287
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD
Daftar Pustaka
Adnan, Evita., 2013, Etika dan Karakter Pendidik PAUD, Jakarta :
Direktorat PPTK , KEMDIKBUD
Diaz, Carlos F. et al., 2006, Touch The Future Teach!. USA : Pearson
Education
Ronnie M., Dani. 2005. Seni Mengajar dengan Hati. Jakarta : Elex
288 289
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 9
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Kegiatan 1
Hoghughi (2012:1) menyebutkan bahwa 2. Pengertian Pola Asuh
pengasuhan mencakup beragam Kohn (dalam Krisnawati, 1997), menyatakan
aktifitas yang bertujuan agar anak dapat bahwa pola asuh merupakan sikap
berkembang secara optimal dan dapat orangtua dalam be/rinteraksi dengan
Konsep Dan Pentingnya Etika Dan bertahan hidup dengan baik. Prinsip anak-anaknya. Sikap orangtua ini meliputi
pengasuhan menurut Hoghughi tidak cara orangtua memberikan aturan-aturan,
Demokratis Dalam pola asuh ini, orang tua ‘Apa sih bedanya bisa menerima
No. Pola Asuh Pengertian Penggunaan Kata Dampak Pada Anak
memberi kebebasan yang disertai tempat berenang alasan dari semua
1. Otoriter Dalam pola asuh ini orang “Harus” Berdampak buruk bimbingan kepada anak. Orang kemarin dengan tindakan anak,
tua berperan sebagai arsitek, “mesti” pada anak, seperti tua banyak memberi masukan- tempat berenang mendukung
cenderung menggunakan Tidak boleh” ia merasa tidak masukan dan arahan terhadap sekarang ka?” tindakan anak yang
pendekatan yang bersifat “Jangan” bahagia, ketakutan, apa yang dilakukan oleh anak. menurut kaka lebih konstruktif.
diktator, menonjolkan wibawa, Cenderung atau tidak terlatih untuk Orang tua bersifat obyektif, seru yang mana?’ Anak yang terbiasa
menghendaki ketaatan mutlak. sering menggunakan berinisiatif, selalu perhatian dan kontrol terhadap dengan pola
Anak harus tunduk dan patuh kalimat perintah dan tegang, tidak mampu perilaku anak. Dalam banyak hal Pada pola asuh asuh Demokratis
terhadap kemauan orang tua. larangan menyelesaikan orang tua sering berdialog dan ini orang tua (authoritative) akan
Apapun yang dilakukan oleh anak masalah berembuk dengan anak tentang menggunakan membawa dampak
ditentukan oleh orang tua. (kemampuan berbagai keputusan. Menjawab bahasa atau ekspresi menguntungkan. Di
problem solving- pertanyaan amak dengan bijak yang memungkinkan antaranya anak akan
Anak tidak mempunyai pilihan nya buruk), begitu dan terbuka. Orangtua cenderung anak untuk merasa bahagia,
dalam melakukan kegiatan juga kemampuan menganggap sederajat hak dan mengekspresikan mempunyai kontrol
yang ia inginkan, karena semua komunikasinya yang kewajiban anak dibanding dirinya. apa yang dia rasa, diri dan rasa percaya
sudah ditentukan oleh orang tua. buruk. Pola asuh ini menempatkan pikir dan inginkan. dirinya terpupuk,
Tugas dan kewajiban orang tua musyawarah sebagai pilar dalam bisa mengatasi
tidak sulit, tinggal menentukan Selain itu, dampak memecahkan berbagai persoalan stres, punya
apa yang diinginkan dan harus dari pengasuhan anak, mendukung dengan penuh keinginan untuk
dilakukan atau yang tidak boleh yang otoriter kesadaran, dan berkomunikasi berprestasi dan bisa
dilakukan oleh anak. adalah anak merasa dengan baik. berkomunikasi, baik
tertekan, dan dengan teman-
Selain itu, mereka beranggapan penurut. Mereka teman dan orang
bahwa orang tua harus tidak mampu dewasa. Anak lebih
bertanggungjawab penuh mengendalikan kreatif, problem
terhadap perilaku anak dan diri, kurang dapat solvingnya baik,
menjadi orang tua yang otoriter berpikir, kurang komunikasi lancar,
merupakan jaminan bahwa anak percaya diri, tidak tidak rendah diri, dan
akan berperilaku baik. Orang bisa mandiri, kurang berjiwa besar.
tua yakin bahwa perilaku anak kreatif, kurang 3. Permissif Pola asuh ini memperlihatkan ‘Iya deh…iya…mamah Pola asuh seperti
dapat diubah sesuai dengan dewasa dalam bahwa orang tua cenderung ngalah…ambil semau ini tentu akan
keinginan orang tua dengan cara perkembangan menghindari konflik dengan ade’ menimbulkan
memaksakan keyakinan, nilai, moral, dan rasa ingin anak, sehingga orang tua “boleh” serangkaian
perilaku dan standar perilaku tahunya rendah. banyak bersikap membiarkan “terserah ade aja lah… dampak buruk. Di
kepada anak. apa saja yang dilakukan anak. mamah udah pusing” antaranya anak
2 Demokratis Dalam pola asuh ini, orang tua “Menurut Ade, mana Pola Demokratis Orangtua bersikap damai dan Bahasa yang akan mempunyai
memberi kebebasan yang dis- yang lebih bagus (authoritative) selalu menyerah pada anak, digunakan sebagian harga diri yang
ertai bimbingan kepada anak. yang kuning atau mendorong anak untuk menghindari konfrontasi. besar memuat kata rendah, tidak punya
Orang tua banyak memberi yang merah?” untuk mandiri, tetapi Orang tua kurang memberikan kata yang selalu kontrol diri yang
masukan-masukan dan arahan ‘Ade boleh pilih salah orang tua harus bimbingan dan arahan kepada meng_iya-kan dan baik, kemampuan
terhadap apa yang dilakukan oleh satu” tetap menetapkan anak. Anak dibiarkan berbuat memperbolehkan sosialnya buruk,
anak. Orang tua bersifat obyektif, batas dan kontrol. sesuka hatinya untuk melakukan semua yang dan merasa bukan
perhatian dan kontrol terhadap “silahkan kaka Orang tua biasanya apa saja yang mereka inginkan. dikehendaki anak. bagian yang penting
perilaku anak. Dalam banyak hal pikirkan dengan bersikap hangat, dan untuk orang tuanya.
orang tua sering berdialog dan baik baik,supaya penuh welas asih
berembuk dengan anak tentang kaka tidak menyesal kepada anak,
berbagai keputusan. nantinya”
294 295
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini
296 297
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini
Kegiatan 2
b. Sinambung dan Runtut 2. Kendala-kendala dalam Komunikasi Anak
Guru tentunya sudah memiliki Komunikasi anak dengan orang lain sangat
perencanaan sebelum masuk kelas. Jika dipengaruhi oleh beberapa factor, sebagai
tidak, dimungkinkan apa yang menjadi berikut:
Komunikasi Dalam Pengasuhan sasaran pembelajaran tidak tercapai. a. Kesehatan, anak yang sehat lebih
Guru yang tidak melakukan perencanaan mudah berkomunikasi daripada anak
A. Standar Kompetensi Bagaimana cara mengoptimalkan dengan baik akan melenceng terhadap yang kurang sehat. Anak yang sehat
Peserta dapat memahami konsep dasar komunikasi berkenaan dengan interaksi topik yang dibicarakan. Sehingga memiliki motivasi yang kuat untuk
pengasuhan dan komunikasi dalam pada anak usia dini?. Seyogyanya hal ini dibutuhkan suatu presentasi yang menjadi anggota kelompok sosialnya
pengasuhan kita mulai dari lingkungan terdekat anak berkesinambungan dan runtut agar (teman sejawat) dan berkomunikasi
yaitu keluarga. Melalui pola pengasuhan mudah dipahami. Secara umum, dengan anggota kelompok tersebut.
yang tepat seiring dengan kemampuan biasanya dengan pengantar (pengenalan)
B. Kompetensi Dasar
berbahasa orang tua yang akan ditrasfer terhadap suatu tema lalu masuk ke b. Kecerdasan, anak yang cerdas lebih
Memahami pentingnya komunikasi yang baik
pada anak lewat komunikasi yang efektif, isi dan akhirnya review atau penutup. mudahberkomunikasi daripada anak
dan benar dalam pengasuhan
maka segala hal positif berkenaan dengan Dengan kata lain, penjelasan guru harus yang kurang cerdas. Anak yang cerdas
tumbuhkembang anak yang sesuai harapan terfokus dan tidak menyampaikan hal- mempunyai rasa percaya diri yang besar
C. Indikator akan terpenuhi. hal yang tidak penting apalagi hal yang dan tidak ada ketakutan untuk tidak
Setelah mengikuti diklat pendidik paud ini tidak penting ini disampaikan secara diterima oleh anggota kelompoknya atau
maka peserta mampu: berkepanjangan. Dengan demikian teman sejawatnya.
Pentingnya komunikasi efektif adalah
1. Menjelaskan pentingnya komunikasi dalam komunikasi diyakini akan menjadi efektif.
adanya saling memahami apa yang
pengasuhan c. Keadaan sosial ekonomi, anak dari
dimaksud oleh si pemberi pesan dan yang
2. Menjelaskan kendala-kendala dalam c. Adanya Sinyal Ketika akan Berpindah tingkat sosial ekonomi lebih tinggi
menerima pesan. Kajian komunikasi lisan
berkomunikasi dengan anak Topik Bahasan punya kecenderungan untuk mudah
(oral communication) sebagai bagian
3. Menerapkan strategi dalam komunikasi Guru harus memberikan aba-aba melalui berkomunikasi karena anak sering
dari speaking menitikberatkan pada
dengan anak berbagai cara yang tepat agar para didorong untuk mengungkapkan
pengucapan. Pada dasarnya, apa yang
dikomunikasikan dalam bentuk lisan harus peserta didik mengerti akan adanya topik perasaannya. Anak juga merasa aman
D. Uraian Materi tersampaikan pesannya secara akurat. baru yang harus dicermati. Hal ini akan dan terpenuhi jika mengungkapkan
1. Pentingnya Komunikasi dalam menjadikan efektifnya suatu komunikasi. perasaan dan keinginanya.
Pengasuhan Berikut ini adalah beberapa segi yang perlu Peserta didik akan mempersiapkan diri
Komunikasi pada dasarnya merupakan diperhatikan oleh semua anggota yang menyimak hal-hal baru / topik baru. d. Jenis kelamin, anak laki-laki
kegiatan penyampaian pesan. Proses berkomunikasi secara lisan diantaranya: Contoh: “Anak-anak tadi kalian mempunyai kecenderungan lebih
tersebut melibatkan dua pihak yang a. Penggunaan Istilah Yang Tepat sudah mempelajari sinonim dengan susah berkomunikasi dibandingkan
berkomunikasi yang masing-masing Guru harus memilih istilah dengan contoh-contohnya, sekarang kita akan dengan anak perempuan. Kalimat dalam
bertujuan membangun suatu makna akurat agar para peserta didik lebih cepat membahas kata yang berkebalikan komunikasi anak laki-laki lebih pendek-
agar keduanya memahami atas apa yang memahami apa yang disampaikan. dari kata lainnya, namanya antonim, pendek dan tata bahasanya kurang betul
sedang dikomunikasikan. Komunikasi Sebagai contoh, ungkapan kata siap untuk memperhatikan?” Dengan dibandingkan dengan anak perempuan.
dapat diartikan sebagai suatu proses “mungkin, barangkali, bisa saja” dstnya, ungkapan seperti ini, para peserta Kosa kata yang diucapkan anak laki-
pembentukan, penyampaian, penerimaan bisa berakibat salah tafsir. Bisa saja didik menyadari bahwa mereka akan laki lebih sedikit dan pengucapannya
dan pengolahan pesan yang terjadi di guru bermaksud mengatakan: boleh menghadapi pembahasan baru, kurang tepat dibandingkan dengan anak
dalam diri seseorang dan atau di antara dua tetapi ia mengatakan bisa saja dalam sehingga mereka harus terfokus perempuan.
atau lebih dengan tujuan tertentu. kalimat “Bisa saja kalian membawa bekal pada yang baru tersebut agar bisa
makanan dari rumah”. Hal ini akan sedikit memahami hal yang baru itu. Peserta e. Keinginan berkomunikasi, semakin
Pada komunikasi lisan, terdapat istilah yang membingungkan para peserta didik. Para didik diharapkan akan berpikir apakah kuat keinginan anak berkomunikasi
menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi. peserta didik mungkin merasa ragu untuk yang baru ada kaitannya dengan dengan orang lain atau teman sejawat
Interaksi bertujuan mendapatkan makna membawa makanan. Berbeda dengan yang lama atau tidak tentunya setelah semakin mudah anak tersebut
yang sama-sama dimengerti oleh pihak- “Kalian boleh membawa bekal makanan mendengar dan melakukan diskusi atau berkomunikasi. Anak akan menyisihkan
pihak yang berkomunikasi. Gambaran ini dari rumah”. pembahasan. waktu dan kesempatan untuk
diberikan oleh Brown (1994) dan Burns & berkomunikasi dangan temannya.
Joyce (1997).
298 299
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini
f.Dorongan, semakin anak didorong komunikasi anak yang diterapkan adalah 2 Bahasa Anak yang belum • Memberikan Perhatian
berkomunikasi dengan yang lain, memberikan keleluasaan dan demokratis sempurna • Memahami Komunikasi Verbal Dan Non Verbal
semakin mudah anak berkomunikasi. serta mendorong anak untuk belajar • Meningkatkan Kemampuan Dalam Memahami Simbol
Semakin sering anak diajak bicara, lebih. Verbal dan Non Verbal Dengan Menambah Referensi Pema-
ditanya, dan diajak komunikasi baik haman.
dalam keluarga maupun dalam j. Kelahiran kembar, anak yang lahir • Menyimak Untuk Menganalisa Dan Mengevaluasi.
lingkungan semakin anak senang kembar umumnya terlambat dalam • Meningkatkan Keahlian Menyimak Antarpersonal
berkomunikasi karena merasa diterima perkembangan komunikasinya, karena • Perhatikan bahasa tubuh dan ekspresi anak, dengan begitu
keberadaanya. mereka lebih banyak bergaul dengan kita dapat memahami apa yang coba disampaikan anak
saudara kembarnya. Anak kembar 3 Orang dewasa yang • Perkuat Segala sesuatu yang dilakukan anak dapat dengan
g. Jumlah dalam keluarga, semakin punya kecenderungan miskin logat dan kurang mendukung proses ucapan-ucapan yang menggali kemarnpuan berpikir anak
kecil anggota keluarga anak semakin melemahkan motivasi untuk komunikasi. pembelajaran anak Iebih tinggi
mudah untuk berkomunikasi, karena • Pendidik menggali dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka
kesempatan berkomunikasi dengan yang sehingga anak dapat berpikir aktif.
lain semakin besar. Orang tua lebih bisa k. Hubungan dengan teman sejawat, • pendidik memberikan pengalaman pada anak dalarn meng-
menyisihkan waktu untuk berkomunikasi anak semakin banyak berhubungan gunakan bahasa yang tepat.
dengan anak sehingga kemampuan dengan teman sebayanya, maka lebih • Pendidik juga perlu rnengucapkan kalimat dengan bahasa
komunikasi anak semakin baik. mudah berkomunikasi. Anak semakin yang benar.
punya motivasi untuk bisa diterima
h. Urutan kelahiran, anak yang lahir sebagai anggota kelompok sebaya bila
3. Strategi Komunikasi dengan Orang Tua pelaksanaannya dan ketentuan yang
pertama mempunyai kecenderungan mampu berkomunikasi dengan baik.
Peserta Didik berlaku di sekolah tersebut.
untuk lebih mudah berkomunikasi
Pentingnya komunikasi antara orang tua
dengan orang tuanya ketimbang anak l. Kepribadian, anak yang dapat
dan guru terutama untuk memastikan Membantu anak dan orang tua melewati
yang lahir kemudian. Anak pertama menyesuaikan diri dengan baik
bahwa anak-anak belajar secara efektif dan masa-masa sulit akan terbentuknya ikatan
biasanya mendapat limpahan kasih cenderung mempunyai kemampuan
mendapatkan yang terbaik bagi pertumbuhan yang erat antara pendidik dengan orang
sayang dan waktu yang lebih daripada untuk berkomunikasi lebih baik.
dan perkembangan pribadi/karakter mereka. tua dan anak. Dengan memperhatikan
anak yang kedua, sehingga anak merasa Kemampuan berkomunikasi seringkali
Pada umumnya hal-hal yang ingin di ketahui kerahasiaan dan kebutuhan informasi
diperhatikan dan diterima oleh orang dijadikan acuan anak mempunyai
orang tua berkaitan dengan : sekaligus membangun tingkat kepercayaan
tuanya. kesehatan mental yang bagus apa tidak
orangtua terhadap pendidik.Disini menjadi
(Hurlock, 2005).
- Kegiatan anak di sekolah kewajiban sekolah untuk bagaimana
i. Metode pelatihan anak, anak yang
- Bagai mana tingkah laku atau sikap anak selalu melibatkan orang tua dalam proses
diasuh secara otoriter yang menekankan Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan
terhadap anak lain perkembangan belajarnya.
bahwa anak harus dilihat dan bukan kendala-kendala yang biasanya terjadi
- Bagaimana tingkah laku atau sikap teman-
didengar mempunyai hambatan saat proses berkomunikasi dengan anak
teman terhadap anak-anak mereka Demi kepentingan anak, sekolah dan orang
komunikasi. Seharusnya pelatihan dilengkapi dengan solusi praktis yang dapat
- Bagaimana sikap mereka terhadap tugas- tua harus mempunyai keterikatan yang
digunakan dalam menghadapinya.
tugas yang di berikan di sekolah baik dan hubungan yang harmonis.Oleh
- Apa yang di sukai dan tidak di sukai karena itu, kegiatan belajar di sekolah tidak
NO KENDALA SOLUSI PRAKTIS tentang tugas di sekolah bisa dipisahkan dari peran serta orang tua.
1 Gangguan (noise) yang • Komunikasi dua arah atau multi arah contohnya guru - Apakah guru memperhatikan anak mereka Pendidik memang menjadi aktor dalam
diakibatkan oleh berbagai hal. meminta pendapat peserta didik tentang apa yang sudah masing-masing proses pendidikan anak. Aktor utamanya
diterangkan, menanyakan apakah yang sedang dijelaskan Alasan pentingnya komunikasi yang efektif tentunya orangtua.Keputusan orangtua
sudah dimengerti atau belum, atau meminta pendapat antara orang tua dan guru adalah : untuk menyerahkan anaknya kepada institusi
peserta didik secara berantai - Para guru harus mengetahui kebutuhan sekolah atau PAUD adalah suatu keputusan
• Umpan balik (feedback) dari peserta didik sangat dibutuhkan anak dan harapan anak dan orang tua yang yang besar. Dalam menjaga kepercayaan
oleh guru untuk mengukur efektivitas komunikasi yang mengikuti program pendidikan sekolah, orangtua dibutuhkan semangat komunikasi
dilakukan - Para orang tua memerlukan keterangan yang tinggi dari guru/pendidik.
yang jelas mengenai segala hal yang di
lakukan pihak sekolah, baik program,
300 301
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini
Kegagalan dalam berkomunikasi yang sehat didik tersebut sedini mungkin. Mereka Komunikasi yang harus dihindari guru dengan menggambarkan keberhasilan secara
akan akan mengakibatkan orangtua dispensif pada umumnya akan merasa terbantu orang tua : spesifik, keterampilan atau perilaku baru
atau malah mempertanyakan kompetensi dan akan balik mendukung Anda dalam • Jangan berdebat dengan orangtua serta saran-saran untuk kegiatan dirumah.
kita sebagai guru. Kegiatan di sekolah bisa memecahkan masalah tersebut. Berikan • Jangan membicarakan seorang anak Buku Komunikasi bersifat informatif dan
menjadi salah satu topik untuk meningkatkan laporan perkembangan peserta didik dengan orangtua yang lain komunikatif.
komunikasi orangtua dengan anak. Orangtua serutin mungkin sehingga Anda dapat • Jangan menjelekkan guru depan
menjadi tahu apa yang dikerjakan anaknya mendiskusikannya bersama para orang tua. orangtua Buku ini berfungsi untuk menjembatani
selama di sekolah, berdasarkan cerita si anak. • Adakan kesepakatan tentang waktu. Setiap • Jangan menyampaikan keterangan komunikasi antara guru dan orang tua peserta
Sebaliknya anak pun terpacu untuk lebih aktif orang tua memiliki kesibukan masing- kepada orangtua yang harus dirahasiakan didik, sehingga harus dapat diisi oleh kedua
di sekolah. Anak akan merasa bangga bisa masing, demikian halnya dengan kita. guru belah pihak. Pihak orang tua didorong untuk
bercerita panjang lebar kepada orangtuanya. • Informasikan secara rutin kepada para mengirimkan catatan-catatan penting kepada
Orangtua pun kemudian bisa memahami apa orang tua apa yang anda berikan di kelas. Berkomunikasi dengan orangtua merupakan pendidik dan sebaliknya pendidik juga harus
yang disukai dan tidak disukai anaknya, atau Mereka akan sangat menghargai usaha salah satu tanggungjawab pendidik. Demikian aktif mengirimkan catatan-catatan penting
kekurangan dan kelebihannya. Anda dalam menjalin komunikasi bersama juga dengan orangtua, mereka perlu menjalin tentang pertumbuhan dan perkembangan
guna memajukan kualitas peserta didik. komunikasi dengan pendidik. Orangtua anak.Tujuan pembuatan Buku Komunikasi :
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dan pendidik saling berbagi informasi baik - Memberikan informasi tentang anak ketika
dapat berkomunikasi secara efektif dengan Tips komunikasi (menurut Agus mengenai program lembaga maupun tentang melakukan kegiatan di sekolah.
orang tua yaitu: Sampurno,Kepsek Ananda Islamic School individual anak. Orang tua dapat mengetahui - Menjadi salah satu media komunikasi dan
• Lakukanlah sesering mungkin. Jangan Jakarta) : program-program yang akan dan sedang silaturahim antara sekolah (guru kelas pada
biarkan bulan berlalu tanpa kabar dari • Jadilah guru yang ramah dan “friendly” dilaksanakan oleh lembaga.Pendidik dapat khususnya) dengan orangtua.
sekolah tentang apa yang terjadi di kelas • Sampaikan informasi dan fakta bukan hasil menginformasikan dan berdiskusi tentang
dan bagaimana anak mereka belajar. penilaian anda secara subjektif perkembangan anak selama mengikuti Tindak lanjut dari catatan-catatan dalam
• Ada baiknya Anda mengetahui nama- • Jaga suara dalam berbicara,dengan kegiatan di lembaga tersebut dan juga buku komunikasi adalah berupa pertemuan
nama peserta didik dan orangtuanya dua suara yang lembut dan profesional bahwa menggali informasi dari orangtua tentang langsung antara pendidik dan orang tua.
minggu sebelum awal tahun pelajaran baru orangtua akan merasa bahwa guru adalah berbagai hal mengenai anak tersebut. Komunikasi melalui buku ini dapat dilakukan
tiba. Untuk membuka komunikasi tidak ada “orangtua “ anaknya saat di PAUD/TK secara rutin (setiap hari, seminggu sekali atau
salahnya apabila Anda mengirimkan kartu • Ceritakan cara anda menangani Kegiatan berkomunikasi tersebut dapat sebulan sekali) oleh pendidik atau orangtua
ucapan kepada masing-masing peserta masalah yangberkenaan dengan anaknya, dilakukan dengan berbagai cara. Baik secara dan sesuai dengan kebutuhan.
didik atau orang tuanya. Umumnya peserta sampaikan upaya yang sudah dilakukan formal maupun informal, baik secara tertulis
didikakan merasa lebih dekat kepada Anda. • Segawat apapun pembicaraan dengan maupun lisan.Beberapa bentuk strategi media
• Tanamkan kesan bahwa kita tertarik pada orang tua jangan lebih dari setengah jam komunikasi yang dapat digunakan pendidik di
anak mereka. Dalam berkomunikasi dengan paud untuk berkomunikasi dengan orang tua
orang tua, kita harus menanamkan kesan Kiat menjalin kerjasama guru dengan antara lain :
yang baik dan menyenangkan. orangtua: • Komunikasi tidak langsung ( Buku
• Bersikaplah jujur. Panggillah orang tua • Tidak membedakan setiap orangtua dan komunikasi/buku penghubung, Telepon,
ketika anak mereka memiliki perilaku atau menghargainya sms/bbm, surat, atau situs jaringan sekolah.
kesulitan belajar di kelas. • Mendengarkan secara baik yang dikatakan • Komunikasi langsung (kegiatan konsultasi,
• Tetap teratur. Ingatlah bahwa ketika orangtua dan memahami bahwa terdapat kegiatan parenting).
kita berbicara dengan orang tua tentang perbedaan antara orangtua dan guru
mereka, mereka benar-benar hanya tertarik • Apabila mengadakan pertemuan Dibawah ini, akan diuraikan beberapa
pada anak mereka, tidak seluruh kelas. perhatikan waktu. bentuk strategi yang dapat dijadikan media
• Pada pertemuan pertama dengan • Lakukan kunjungan rumah/Home visit, jika berkomunikasi dengan orangtua peserta didik,
para orang tua tunjukan antusiasme orang tua menyetujui yaitu :
Anda. Beritahukan kepada mereka untuk • Sarankan kepada orangtua untuk datang
menghubungi Anda apabila menemukan ke PAUD walaupun tanpa perjanjian a. Buku komunikasi/buku penghubung
masalah pada putra-putrinya. • Mengatakan bahwa keterlibatan orang tua Buku komunikasi adalah suatu media
• Apabila Anda menemukan suatu masalah dalam program PAUD akan menumbuhkan berbentuk buku yang digunakan untuk
pada salah satu peserta didik, usahakan motivasi pada anak. berkomunikasi dengan orangtua.
untuk menghubungi orang tua peserta Buku ini memuat catatan singkat yang
302 303
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini
Contoh Cover:
CATATAN UNTUK DIPERHATIKAN !
Setiap surat dari orang tua harus diberi tanggapan pada hari itu juga oleh guru
BUKU KOMUNIKASI kelas. Jika ada orangtua yang mengeluh atau memberikan pertanyaan yang di
SEKOLAH PAUD-TK MELATI luar bidang/kemampuan guru kelas, harus mengkonsultasikannya dengan Kepala
Sekolah, Koordinator Guru, dan Ortopedagog.
(logo sekolah)
Sekali dalam seminggu, guru kelas menuliskan informasi perkembangan anak
dalam mengikuti kegiatan. Guru bidang studi dapat ikut menyampaikan informasi
Nama anak :................................................................ melalui bukom apabila dirasa perlu.
Alamat rumah : .................................................................
No telepon/HP : ................................................................
Kelompok :...................................................................
CONTOH PENULISAN
Jl. Lenggak lenggok no 283 B. Telephone : 022-3456789 FORMAT BUKU KOMUNIKASI
Kabupaten Bandung – Propinsi Jawa Barat Hari, tgl-tahun : Senin, 3 oktober 2015
Kegiatan di sekolah Informasi dari rumah Informasi dari sekolah Tanda tangan
Assalamu’alaikum ayah Bunda..saya titip Embun Waah..Embun sangat Guru Kelas
CONTOH FORMAT BUKU KOMUNIKASI dan bunda! ya, di rumah dia agak bersemangat ketika
Hari, tgl-tahun : .............................. Hari ini anak-anak rewel dan tidak mau ditanya tentang panca
bermain di area sesuai sekolah mungkin karna indra dan dia bisa
Kegiatan di sekolah Informasi dari rumah Tanda tangan dengan jadwal area kakaknya libur dia mau menjawab semuanya..
Guru kelas yang sudah ditentukan main sama kakaknya. Alhamdulilah, ketika
{area matematika, sain, Dan sekaligus saya menggambar dan
bahasa, pembangunan selipin uang SPP di mewarnaipun sudah
Orang Tua dan musik). Kegiatan BUKOM. Terima kasih. bagus dan tidak keluar
selanjutnya anak-anak garis. Hebat, Embun!
membuat gambar *Oke..Terima kasih Orang Tua
tentang panca indra, informasinya. Bunda
dimana mereka bebas uang SPP sudah kami
boleh memilih panca terima dan sudah
Petunjuk Penggunaan Buku Komunikasi : indra apa yang mereka diserahkan ke bagian
mau gambar dan administrasi.
1. Guru kelas bertanggung jawab dalam pengisian buku komunikasi. Buku Komunikasi (Bukom) sudah diterima anak
warnai diantaranya:
pada hari pertama masuk sekolah.
2. Pada hari pertama masuk sekolah, buku komunikasi harus diisi sebagai komunikasi awal antara guru kelas dengan
hidung, mata, telinga,
orang tua. Isinya berupa ucapan selamat datang dan data tentang tim guru yang akan membimbing anak di kelasnya perabaan dan lidah.
serta informasi perlengkapan yang harus dibawa anak (sendal, topi, sikat dan pasta gigi yang telah diberi nama anak) Terima Kasih.
selain ucapan selamat datang dari Kepala Sekolah.
Wassalamu”alaikum
3. Buku komunikasi harus diisi setiap hari oleh guru kelas yang berisikan informasi kegiatan anak di sekolah (ketertarikan
anak pada kegiatan yang diikuti, kecelakaan, keadaan emosi anak, hubungan anak dengan teman dll)
4. Pernyataan yang disampaikan harus bersifat positif dan memberikan solusi yang bersifat konstruktif.
5. Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia baku tetapi tetap menampilkan kehangatan dan kedekatan guru dengan
orang tua.
6. Buku komunikasi ditulis tangan dengan menggunakan ballpoint (pulpen), kecuali untuk kegiatan harian dengan
komputer.
7. Apabila terdapat informasi bersifat rahasia, sebaiknya disampaikan melalui surat tertutup, telepon atau melalui un-
dangan resmi.
8. Surat-surat dari sekolah yang akan dimasukkan ke dalam bukom, diusahakan paling lambat diterima oleh guru kelas
1 jam sebelum waktu pulang sekolah dan ditempel dengan rapi menggunakan lem atau hekter.
9. Guru diharapkan membaca setiap surat/brosur atau informasi lainnya yang dimasukkan ke dalam bukom..
304 305
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini
b. Hari pertemuan konsultasi dengan yang melibatkan orangtua untuk mengamati FORMAT KEGIATAN Home visit
orangtua kegiatan anak sekaligus membantu pendidik Nama :...................................... Kelas :.........................
Hari konsultasi orangtua adalah hari-hari dalam proses pembelajaran di kelompok/ Usia :.......tahun............bulan Alamat :.......................
tertentu yang dijadwalkan oleh pengelola kelas tempat anaknya belajar yang dilakukan
lembaga sebagai hari bertemu antara secara bergilir sesuai kesepakatan orangtua. Tujuan Home visite
orangtua dengan pengelola dan atau ahli Kegiatan ini khusus diperuntukkan bagi
untuk membahas tentang pertumbuhan dan orangtua yang anaknya terdaftar di lembaga Indikator yang diamati
perkembangan anak serta masalah-masalah PAUD.Tujuan dilakukan kegiatan untuk Tempat tinggal Jarak tempuh ke sekolah
lain yang dihadapi anak.Konsultasi dapat meningkatkan pemahaman orangtua tentang Status rumah (sewa, hak milik, menumpang)
dilakukan secara individu atau secara bersama. perilaku anaknya selama mengikuti proses Kondisi rumah
Hal-hal yang bersifat khusus atau pribadi, pembelajaran sehingga dapat memberikan Jumlah anggota keluarga
sebaiknya dikonsultasikan secara individual. dukungan positif dan ikatan emosi sosial Status ekonomi
antara orangtua, pendidik dan anak Pola Pengasuhan (dilakukan oleh orangtua/
Jika diperlukan, pada hari konsultai ini dapat dititipkan)
dihadirkan dokter, psikolog, tokoh agama, d. Home visit (kunjungan ke rumah)
Lingkungan sekitar rumah
atau narasumber lain yang relevan sesuai Home visit merupakan kegiatan yang
Hasil Pengamatan di Rumah
dengan kesiapan lembaga. Tujuan pertemuan dilakukan pendidik dengan mengunjungi
orangtua-pendidik antara lain : rumah orangtua peserta didik. Home visit
Bandung, ..........................2017
1. Penjelasan tentang program lembaga (Kunjungan rumah) ini adalah kegiatan yang
Mengetahui
2. Diskusi tentang perkembangan anak dilakukan oleh pendidik/Guru PAUD untuk
3. Diskusi tentang cara mendidik anak, menjalin komunikasi, menggali informasi
Guru kelas kepala sekolah
nutrisi, kesehatan, dan topik lain yang dari orangtua, mengamati secara langsung
1. .................................( )
relevan dengan kebutuhan untuk pola asuh orangtua terhadap anak usia
2. .................................( )
pendidikan anak usia dini. dini.Kegiatan ini tidak semata-mata untuk
3. .................................( ) ( )
melakukan supervisi terhadap perilaku
Kegiatan konsultasi ini dapat dilakukan pada orangtua di rumah dalam hubungannya
waktu yang berbeda sehingga fokus dan dengan anak usia dini akan tetapi lebih pada
Petunjuk Penggunaan Format Home visit:
waktu pertemuan tidak terlalu lama. Pada upaya untuk mendorong kedekatan antara
hari konsultasi orangtua dapat dijadwalkan lembaga pendidikan dengan keluarga,
1. Guru kelas bertanggungjawab dalam pengisian Format Kegiatan Home visit (kunjungan ke rumah
untuk dilakukan penilaian perkembangan diantara keluarga, dan diantara anggota
peserta didik)
anak dengan menggunakan kartu Deteksi Dini keluarga.Tujuan dilakukannya Home visit :
2. Guru mengisi kolom identitas peserta didik (peserta didik) sesuai dengan data yang ada di lembaga
Tumbuh Kembang Anak . 1. Sebagai sarana silaturahim dan koordinasi
PAUD & TK.
antara guru dengan orang tua anak baik
3. Guru mengisi kolom tujuan dilakukannya Home visit sesuai dengan kebutuhan melakukan kunjungan
c. Partisipasi (keterlibatan) orangtua dalam yang reguler/berkebutuhan khusus,
ke rumah peserta didik.
kegiatan lembaga/sekolah maupun tempat terapi.
4. Guru mengisi kolom indikator yang diamati, sesuai dengan aspek apa saja yang akan diamati dan
Acara bersama adalah kegiatan yang 2. Diwajibkan untuk anak berkebutuhan
dilihat dalam kunjungan ke rumah peserta didik.
melibatkan orangtua dalam pelaksanaan khusus, untuk menggali informasi tentang
5. Guru mengisi kolom hasil pengamatan di rumah sesuai dengan apa yang dilihat dan diamati serta
kegiatan penunjang pembelajaran yang perkembangan anak di rumah sebagai
terjadi ketika dilakukannya kunjungan ke rumah peserta didik.
dilakukan di luar kelas (outing activities).Tujuan acuan data pembuatan asesmen dan
6. Format diisi dan ditandatangani oleh guru yang melakukan Home visit setelah didiskusikan. Hasilnya
dilakukannya kegiatan : program pembelajaran individual.
diketahui oleh kepala sekolah yang kemudian didokumentasikan oleh bagian administrasi sebagai reka-
- Mendekatkan hubungan orangtua, anak 3. Untuk anak reguler bersifat insidental,
man perkembangan (track record) anak.
dan lembaga PAUD apabila ditemukan permasalahan yang
- Meningkatkan peran orangtua dalam memerlukan data lebih objektif.
proses pembelajaran.
306 307
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini
CONTOH PENGISIAN FORMAT Home visit Prodesur / langkah melakukan kegiatan Home visit :
Nama : Mawar melati Kelas : Bunga a. Home visit dapat dilakukan dengan mengunjungi rumah atau tempat terapi anak. Home visit ini
Usia : 3 Tahun, 8 bulan Alamat : Jl. Taman bunga no 24 dilakukan oleh tutor dan guru kelas yang bersangkutan dengan didampingi oleh ortopaedagog, jika
Tujuan dirasa perlu dapat ikut serta.
Untuk melihat kondisi perkembangan emosi dan komunikasi anak di rumah. b. Datang tepat waktu sesuai kesepakatan.
Kondisi anak di sekolah c. Sampaikan tujuan kunjungan dan berapa lama akan dilakukan.
Setelah kegiatan sekolah selama 1 semester, mawar masih terlihat menarik diri belum mau d. Mulailah selalu dengan mendiskusikan hal-hal yang positif, meskipun tujuan kunjungan mungkin
berkomunikasi dua arah baik dengan teman-temannya maupun dengan guru kelasnya. Inisiatif belum untuk mendiskusikan suatu masalah.
ada, semua tugas yang diberikan terkadang tidak tuntas padahal menurut pengamatan dia bisa. e. Jangan mendominasi pembicaraan.
Indikator yang diamati f. Jangan membicarakan anak didepannya kecuali memberikan pujian yang tulus dan umpan balik yang
Tempat tinggal Jarak tempuh ke sekolah positif.
15 menit g. Jadilah tamu yang menyenangkan.
Status rumah (sewa, hak milik, menumpang) h. Jangan membuat penilaian tentang lingkungan rumah.
Tinggal dengan nenek i. Untuk anak berkebutuhan khusus. Guru kelas bertanggung jawab untuk menyusun jadwal Home visit
Kondisi rumah setiap anak berkebutuhan khusus selama 1 tahun ajaran.
Tidak layak huni, dengan keterbatasan kamar dan j. Untuk beberapa kasus anak normal bermasalah. Guru kelas bertanggung jawab membuat jadwal
ruangan serta sanitasi yang kurang bersih Home visit maksimal seminggu sebelum jadwal kunjungan.
Jumlah anggota keluarga 8 orang = ayah, ibu, adik, kakak, mawar, kakek, k. Setelah melakukan Home visit, guru yang bersangkutan WAJIB membuat laporan hasil kunjungannya
nenek dan om kepada kepala sekolah (form terlampir) dan psikolog (jika ada), dan
l. Jika setelah melakukan Home visit tedapat permasalahan makan perlu ditindaklanjuti dengan me-
Status ekonomi Menengah
manggil orangtua, dan apabila orangtua tidak memenuhi panggilan maka dilakukan Home visit ulang
Pola Pengasuhan (dilakukan oleh orangtua/ Dilakukan sepenuhnya oleh nenek dan kakek
untuk menyampaikan soliusi.
dititipkan) dikarenakan orangtua bekerja
Lingkungan sekitar rumah Kurang mendukung terhadap aspek
perkembangan anak, mengingat lingkungan
E. Rangkuman memperoleh dasar dalam membentuk
rumah kurang sehat dekat dengan sungai kotor. kemampuannya.Hal ini menyiratkan bahwa
1.Komunikasi efektif adalah adanya saling
Hasil Pengamatan di Rumah orang tua sebagai orang yang pertama
memahami apa yang dimaksud oleh si
Setelah melakukan pengamatan dirumahnya, ternyata ketika dirumah Mawar sangat kooperatif dan berinteraksi dengan anak menjadi kunci utama
pemberi pesan dan yang menerima pesan.
mau bekerjasama dengan guru. Namun pada saat melihat pola pengasuhan nenek lebih dominan dalam membentuk sikap dan kepribadian
Kajian komunikasi lisan (oral communication)
dibanding orangtuanya. Nenek terlalu melayani segala kebutuhan Mawar pada saat di rumah sehingga anak. Sikap orang tua sangat mempengaruhi
sebagai bagian dari speaking menitikberatkan
anak terkesan tidak mandiri dan mau dilayani. Dia pun karna anak perempuan satu-satunya sangat cara mereka memperlakukan anak, oleh
pada pengucapan. Pada dasarnya, apa yang
diperhatikan oleh semua anggota keluarga yang ada dirumah dan terkesan sangat over protektif karena peran yang dimainkan orang tua
dikomunikasikan dalam bentuk lisan harus
sehingga ia cenderung pencemas dan tidak mau mencoba sesuatu yang baru. terhadap anak sangat menentukan sikap dan
tersampaikan pesannya secara akurat.
Bandung, ..........................2017 kepribadian anak kelak.
Mengetahui
2. Perkembangan bahasa anak adalah
pemahaman dan komunikasi melalui kata, Penerapan pola asuh yang tepat baik di rumah
Guru kelas kepala sekolah maupun di sekolah dengan menggunakan
ujaran, dan tulisan. Pemahaman kata yang
1. .................................( ) kemampuan berkomunikasi yang baik akan
dikomuniasikan melalui ujaran ujudnya
2. .................................( ) membawa pengaruh yang besar dan positif
mendengarkan dan berbicara. Pemahaman
3. .................................( ) ( ) bagi tumbuhkembang anak kelak di kemudian
kata yang dikomunikasi dalam bentuk tulisan
ujudnya membaca dan menulis. Dengan hari. Untuk itu, baik orang tua maupun guru
demikian perkembangan bahasa meliputi harus memperlakukan anak sebagai individu
kemampuan mendengarkan berbicara, yang unik, terpisah dari orang dewasa dan
menulis dan membaca. menyesuaikan pola pengasuhan dengan
melihat pada ciri-ciri bakat, dan kebutuhan
3. Keluarga merupakan kelompok sosial mereka.
yang bersifat abadi, keluarga merupakan
tempat yang paling penting dimana anak
308 309
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini
4. Pentingnya strategi komunikasi yang anggota keluarga Untuk membantu perkembangan Anto, anda
dilakukan guru terhadap peserta didik serta B. Dorongan, kecerdasan, tinggi badan, harus menjelaskan permasalahan tersebut
orangtuanya akan memberikan pengaruh keinginan berkomunikasi pada orang tuanya. Strategi komunikasi
dan dampak terhadap perkembangan fisik C. Jumlah anggota dalam keluarga, Jabatan seperti apa yang dapat anda lakukan
dan psikis peserta didik. Cara-cara yang orang tua, kesehatan, Jumlah teman sebaya, untuk meyakinkan orang tua Anto bahwa
dilakukan guru untuk menerapkan strategi urutan kelahiran anaknya memiliki hambatan perkembangan
komunikasi bisa berupa catatan melalui buku D. Pekerjaan orang tua, Sikap orang tua, bobot berdasarkan hasil asessment yang telah
penghubung, kunjungan ke rumah (Home badan dilakukan lembaga anda.
visit), serta mengundang orang tua untuk
berpartisipasi dalam kegiatan sekolah berupa 4. Untuk mengatasi kendala dalam komunikasi 2. KASUS 2
field trip. dengan anak yang disebabkan orang dewasa Di sekolah anda ada seorang anak (5 tahun)
kurang mendukung proses pembelajaran yang sangat pendiam.Anak tersebut bernama
F. Evaluasi anak adalah: Dini. Berdasarkan hasil pengamatan selama
1. Berikut yang bukan merupakan pengertian A. Memberikan perhatian lebih 2 bulan Dini tidak pernah mau bicara kalau
komunikasi yang tepat adalah B. Memahami komunikasi verbal dan ditanya, pasif pada setiap aktivitas kegiatan
A. Komunikasi pada dasarnya merupakan nonverbal pembelajaran. Ketika anda mencoba
kegiatan penyampaian pesan. C. Memberikan pengalaman pada anak mengkonsultasikan dengan orang tuanya
B. Komunikasi melibatkan dua pihak yang dengan menggunakan bahasa yang tepat ternyata orang tuanya memberikan informasi
berkomunikasi yang masing-masing D. Meningkatkan keahlian menyimak yang sangat bertolak belakang dengan kondisi
bertujuan membangun suatu makna agar Dini di sekolah.Di rumahnya, Dini sangat aktif
keduanya memahami atas apa yang sedang 5. Strategi komunikasi dengan orang tua dan cenderung egois serta menang sendiri.
dikomunikasikan. yang dapat dilakukan oleh pendidik tanpa Setelah anda menggali informasi lebih jauh
C. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu melalui pertemuan secara langsung adalah dari orang tuanya, dan melihat langsung
proses penerimaan dan pengolahan pesan A. Menggunakan media buku komunikasi keadaan rumahnya, ternyata ada masalah
yang terjadi di dalam diri seseorang dan B. Melakukan Home visit tentang pola asuh pada Dini.
atau di antara dua atau lebih dengan tujuan C. Melibatkan orang tua dalam kegiatan
tertentu. sekolah Di rumah Dini, ada nenek, kakek, ibu ,
D. Prasyarat komunikasi lisan yaitu interaksi, D. Menyediakan pertemuan konsultasi bapak, dan Dini. Neneknya sangat dominan
yang bertujuan untuk mendapatkan makna dengan orang tua dalam mengasuh Dini. Sementara ibunya
yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak memberikan cara pengasuhan yang berbeda
yang berkomunikasi G. Tugas Kegiatan Belajar 2 dengan neneknya. Hal ini menyebabkan
Telaahlah kasus berikut, kemudian buatlah kebingungan pada anak, akibatnya reaksi
2. Perhatikan, manakah komunikasi yang tepat pemecahan masalahnya. itulah yang dimunculkan Dini ketika di sekolah
dengan anak: dan di rumahnya. Tuliskanlah bagaimana cara
A. Bisa saja kalian membawa kaos olah raga 1. KASUS 1 anda mengkomunikasi masalah Dini dengan
dari rumah untuk kegiatan besok Sekolah anda menerima murid baru pindahan orang tuanya?
B. Tadi kita telah bermain bersama, bagaimana dari sekolah lain, yang tampak sekilas tidak
perasaan kalian? Sekarang kita berkumpul memiliki masalah. Anak itu bernama Anto
untuk menceritakan permainan tadi usianya 5 tahun. Setelah 2 bulan berjalan,
C. Kalian boleh membawa bekal makanan dari anda menemukan bahwa Anto memiliki
rumah kesulitan belajar spesifik yaitu kurang
D. Mungkin yang dilakukan Ani tadi bisa saja konsentrasi, suka bengong dan memiliki
benar hambatan bahasa receptif. Berdasarkan
informasi dari sekolah asalnya, orang tua
3. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi Anto tidak menerima kalau Anto dinyatakan
komunikasi dengan anak adalah bermasalah, sehingga ia memindahkan Anto
A. Jenis kelamin, Keadaan social ekonomi ke lembaga anda. Menurut mereka Anto tidak
keluarga, urutan anak di keluarga, jumlah memiliki hambatan apapun.
310 311
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini
Kegiatan 3
d. Pujian perkembangan tersebut. Upayakan agar
Berikan pujian untuk setiap usaha yang anak memenuhi tugas perkembangannya.
sudah dilakukan anak meskipun hasilnya Namun adakalanya, kematangan setiap
belum sebaik yang diharapkan orang anak berbeda satu sama lain, meski masih
Melatih Kemandirian Anak tua, sehingga anak akan bangga dengan berada dalam rentang usia yang sama.
dirinya dan akan melakukan dengan
senang hati. 4. Langkah-langkah melatih kemandirian
A. Standar Kompetensi a. Orangtua menjadi model khususnya
dalam aktivitas di rumah sehari-hari. e. Pengulangan dan Konsistensi anak
Peserta dapat memahami konsep dasar
b. Pendekatan kepada anak. Saat Latihan harus selalu dilakukan secara a. Tumbuhkan rasa percaya diri anak dengan
pengasuhan dan komunikasi dalam
meminta anak melakukan tugasnya, berulang-ulang sampai anak dapat tidak mencela ataupun menyalahkan.
pengasuhan
dekatilah ia dengan persuasive secara melakukannya sendiri dengan benar. Apabila anak melakukan kesalahan
intensif tanpa paksaan sampai anak mau Orang tua jangan bosan untuk misalnya: memakai kaos kaki terbalik,
B. Kompetensi Dasar membimbing anak karena akan butuh beritahukan dengan cara yang lembut dan
melakukannya sendiri.
Melatih kemandirian anak untuk memenuhi
c. Sesuaikan dengan kemampuan. waktu yang tidak singkat. penuh kasih sayang, sampai pada akhirnya
kebutuhan
Minta anak melakukan tugas sesuai anak akan menyadari kesalahannya dan
dengan kemampuannya. Perhatikan pula 3. Kapan kemandirian dapat dilatih kepada segera memperbaiki sendiri dengan senang
C. Indikator faktor kesehatan, anak penderita asma anak? hati.
Mempraktekan pengasuhan dalam melatih Sebenarnya, sejak usia dini naluri setiap
sebaiknya tidak disuruh menyapu karena
kemandirian anak anak sudah menunjukkan perilaku dasar b. Jangan terburu-buru untuk segera
debunya bisa membuat asmanya kumat.
d. Dibiasakan. Setelah anak mandiri. Misalnya, pada saat masih memberikan pertolongan pada anak
D. Uraian Materi mau melakukannya, kita perlu bayi, mereka belajar untuk tengkurap, apabila ia mengalami kesulitan. Anak yang
1. Melatih Kemandirian membiasakannya. Yaitu dengan merangkak, berdiri, dan berjalan sendiri. sejak kecil terbiasa untuk melakukan segala
Salah satu langkah pembekalan sejak dini memberi tugas rutin, misal, setiap Dalam masa itu mereka berusaha sekuat sesuatu dengan usahanya sendiri akan
yang harus ditempuh orang tua/pendidik bangun tidur harus membereskan tenaga untuk bisa walaupun sering gagal terbentuk menjadi pribadi yang mandiri dan
ialah melatih anak untuk mandiri. Tujuannya kamarnya sendiri. dan menangis. Hal itu merupakan perilaku tdak mudah putus asa.
agar anak dapat belajar untuk mengetahui adaptif sesuai dengan usia anak untuk
kebutuhan diri. Belajar untuk mengetahui 2. Teknik melatih kemandirian anak menjadi manusia yang mandiri. c. Usahakan untuk selalu melibatkan
masalah yang dihadapi, dan belajar cara a. Demonstrasikan dan bantuan langsung. anak dalam urusan rumah tangga yang
mengatasi masalah adalah hal yang harus Beberapa anak hanya perlu untuk Independensi atau kemandirian sebaiknya sederhana agar anak memiliki rasa
dilakukan setiap anak, dalam menjalani melihat secara langsung sebelum dapat sudah mulai dikembangkan sejak anak tanggungjawab. Misalnya membantu
hidup bersosialisasi dengan orang lain. melakukan sendiri namun beberapa anak masih berusia sekitar dua tahun. Pada ibu menata meja makan atau mengasuh
yang lain membutuhkan arahan/ucapan masa ini anak berada pada tahap dimana adiknya.
Melatih kemandirian anak usia dini dan bimbingan dengan tangan orang ia mengembangkan otonomi, atau
merupakan tugas orangtua sebab tua secara berurutan sebelum dia dapat ia akan merasa ragu-ragu dan malu d. Berikan kepercayaan pada anak bila
orangtua adalah lingkungan yang paling melakukannya sendiri. berkaitan dengan dirinya. Dimasa ini dirasa sudah sanggup melakukannya.
dekat dan bersentuhan langsung dengan b. Beri kesempatan anak mulai mampu untuk mengerjakan Kalau anak ingin menaruh sendiri piring
anak. Peran orangtua atau lingkungan Beri kesempatan anak untuk mencoba sendiri beberapa hal sederhana. Misalnya, makannya sendiri di tempat cucian piring,
terhadap tumbuhnya kemandirian pada semampunya sebelum memberikan membuka bungkus makanan, memilih jangan langsung melecehkannya. Berilah
anak sejak usia dini merupakan suatu bantuan. Hal ini dapat menumbuhkan apa yang ia mau, mendorong pintu, dan ia kepercayaan dan kesempatan untuk
hal yang penting, mengingat mengingat kepercayaan diri anak. sebagainya. Apabila orangtua tidak sabar mencoba. Kepercayaan yang diperoleh
bahwa kemandirian pada anak tidak bisa c. Beri bantuan sesuai kebutuhan anak dan melakukan berbagai hal yang anak anak akan membuat keberanian dan
terjadi dengan sendirinya. Anak perlu Bantuan sebaiknya disesuaikan dengan sebenarnya bisa, maka anak menjadi ragu- kemandiriannya kian teruji.
dukungan, seperti sikap positif dari orangtua kemampuan dan kebutuhan anak. ragu.
dan latihan-latihan ketrampilan menuju Jangan memberikan bantuan terlalu e. Tumbuhkanlah suasana demokratis di
kemandiriannya. banyak jika anak tidak membutuhkannya, Selain pola asuh, hal yang dapat dalam kelurga yang memungkinkan anak
karena tidak akan mendorong anak mempengaruhi kemandirian adalah berani berbicara dan mengemukakan
Rambu-rambu untuk melatih kemandirian untuk mandiri. kematangan anak. Jadi, perhatikan tahap pendapatnya dalam suatu forum intern
anak sebagai berikut: perkembangan anak dan tugas-tugas keluarga serta membiasakan anak untuk
perkembangan yang dituntut oleh tahap konsisten dan mandiri terhadap pilihanya.
312 313
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
f. Usahakan agar ada kerjasama yang sudah dapat dilakukan anak usia ini. masalah psikologis (seperti trauma stress, g. Memakai baju
konsisten antara ibu dan ayah agar tidak Di antaranya adalah buang air besar dll). Jika diketahui memiliki masalah fi • Meski kemampuan memakai
membingungkan anak. Praturan dalam dan buang air kecil sendiri. Termasuk sik, ada baiknya memeriksakan anak ke baju sendiri sudah dikuasai di usia
rumah tangga yang dibuat bersama dan membersihkan alat kelaminnya seusai dokter. Namun jika masalah terletak pada sebelumnya, di usia ini kemampuan anak
di patuhi oleh seluruh anggota keluarga buang air dan mengenakan kembali kondisi psikologis anak, ada baiknya pergi semakin matang. Kalau sebelumnya
biasanya cenderung akan memberikan hasil celananya. Kegiatan lain yang sepatutnya ke psikolog anak. kemampuan ini masih sebatas
yang lebih maksimal. juga dikuasai adalah mencuci muka • Jika Diabaikan: Akan berpengaruh mengenakan kaus dan masih belajar
dan tangan. Semua aktivitas di toilet ini pada interaksi sosial. Anak menjadi tidak mengancingkan baju, kini mengenakan
g.Harus selalu di sadari bahwa yang paling hendaknya dapat dilakukan sendiri oleh percaya diri karena malu akan prilakunya baju berkancing sudah bisa dilakukannya
penting adalah kasih sayang, kesabaran,dan anak tanpa memerlukan bimbingan/ yang sebenarnya tak sengaja ia lakukan. sendiri. Keterampilan ini didapat seiring
kesanggupan orang tua dalam membantu bantuan lagi. dengan kian terasahnya kemampuan
anak sejak usia dini. • Bimbing anak untuk mendapat Toilet d. Menyikat atau menggosok gigi. motorik halus anak. Demikian pula
training sejak usia 2 tahun. Ajari juga Ajak anak untuk menyikat atau dengan kemampuan memakai celana
5. Contoh Melatih kemandirian anak usia cara membasuh kelaminnya setelah menggosok gigi sendiri meski belum sendiri, anak usia 6 tahun sudah bisa
4-6 tahun buang air. Untuk memudahkan, pada sempurna. Siapkan sikat gigi, odol dan melakukannya, terutama celana karet.
Beberapa contoh yang dapat dilakukan tahap awal gunakan shower, selang, atau gelas berisi air matang untuk berkumur. • Ajari anak untuk memakai baju sendiri
oleh pendamping muda di sekolah untuk gayung yang kecil. Khusus untuk anak Dengan arahan orangtua, biarkan anak sejak usia 2 tahun. Sebagai langkah
melatih kemandirian anak usia 4-6 tahun , perempuan, ingatkan untuk membasuh menggosok sendiri giginya. awal, kenalkan dulu cara memakai kaus
antara lain: kemaluannya dari arah depan ke e. Mandi T shirt. Setelah itu lanjutkan dengan
a. Makan Sendiri belakang dan bukan sebaliknya, terutama Minta anak menyiram badannya dengan mengenakan kemeja, lalu celana
• Batas Toleransi 3 - 4 tahun usai buang air besar. Jangan lupa untuk air, lalu menyabuninya. Sebaiknya panjang atau celana pendek. Sedangkan
• Cara Menghentikan Kebiasaan makan menjelaskan alasannya mengapa harus gunakan sabun cair. Ingatkan bila ada anak perempuan bisa diajarkan memakai
dengan tangan langsung: ajarkan untuk demikian dengan bahasa sederhana bagian yang terlupa. Untuk menyabuni rok, gaun, atau kemeja dan celana.
mulai menggunakan sendok sejak dini. yang dapat dimengertinya. Yakni kalau tubuh bagian belakang, si kecil masih • Melatih anak agar terampil
Paling tidak pada usia masuk sekolah, salah arah dari belakang ke depan, butuh dibantu. Setelah itu, minta ia mengancingkan baju butuh ketekunan.
anak sudah bisa makan dengan benar. kotoran yang mungkin tertinggal di anus membilas badannya. Beri tahu jika Untuk memudahkan anak, lakukan
• Jika Diabaikan: Dalam pertumbuhannya akan terbawa ke depan. Dengan begitu masih ada busa sabun yang tersisa di latihan ini sambil bermain dan
akan berpengaruh pada kemampuan alat kelaminnya akan menjadi tempat badannya, agar ia menyiramkan air bernyanyi. Ciptakan lagu-lagu dengan
motorik. Anak akan kesulitan singgah kuman penyebab penyakit. ke bagian tersebut. Usai mandi, minta syair sederhana yang berisi cara-cara
mengendalikan interaksi antar alat • Tahapan berikutnya, bimbing juga anak anak mengeringkan badannya dengan membuka dan mengancingkan baju,
indera yang dimiliki. Lambat laun akan untuk mengeringkan alat kelaminnya handuk. sehingga anak dengan mudah dapat
menghambat kegiatan belajar seperti dengan tisu atau handuk khusus f. Menyisir rambut/merapikan Diri mencernanya. Tak ketinggalan ajarkan
kesulitan menulis, dll. yang bersih agar tidak lembap. Jika • Seusai mandi, biasakan anak menyisir pula langkah-langkah untuk membuka
b. Toilet training sudah, bimbing ia untuk mengenakan sendiri rambutnya. Bagi anak perempuan dan menutup risleting. Kegiatan ini
• Batas Toleransi 2 - 4 tahun kembali celananya dan merapikan yang berambut panjang, tentu masih sekaligus akan melatih kemampuan
• Cara Menghentikan Kebiasaan: Biasakan penampilannya. Saat memakai celana, perlu bantuan orangtua bila rambutnya motorik halus anak.
anak menggunakan adjuster closet mintalah anak untuk berpegangan pada hendak diikat kuda ataupun dikepang. • Mulailah dengan baju atau celana
atau closet kecil saat pagi hari atau saat dinding kamar mandi agar tidak terjatuh • Anak membutuhkan bantuan yang mudah dipakai. Ini perlu sebagai
bangun tidur. ajaklah ia bernyanyi sambil akibat ketidakseimbangan tubuhnya. ibu/pengasuh untuk mengepang, langkah awal agar anak percaya diri dan
melakukan Toilet training agar anak lebih c. Ngompol memasang jepit. Jika rambut sedang tidak mudah menyerah. Setelah lebih
rileks. • Batas Toleransi tidak bisa ditentukan atau panjang pilihan ibu dan anak, terampil, orang tua bisa memberikan
• Jika Diabaikan: Akan berdampak pada tergantung penyebab. ajarkan anak secara mandiri mengurus baju yang berkancing atau celana yang
perilaku. • Cara Menghentikan Kebiasaan: Orang rambutnya sehingga membiasakan diri menggunakan kancing kait dan risleting.
• Biasanya anak yang tidak bisa berdisiplin tua terlebih dulu harus menganalisa tampil dengan rambut rapi. Bila anak masih mengalami kesulitan,
menggunakan toilet, nantinya akan penyebabnya. • Aktivitas ini akan menjadikannya pintar berikan contoh bagaimana cara
susah dikendalikan. Mereka tidak bisa • Ada dua kemungkinan mengapa anak mengurus dirinya sendiri dan percaya mengancing atau menarik risleting. Kalau
mngontrol prilakunya karena kurang bisa sering ngompol, yaitu karena masalah diri untuk tampil di depan umum sesuai masih salah, beritahukan bagaimana
berdisiplin. fisik (seperti kesalahan menerapkan pola dengan kemampuan yang dimilikinya. cara melakukannya dengan benar tanpa
• Ada beberapa aktivitas yang seharusnya makan atau kelainan dalam tubuh) dan membuat anak down.
314 315
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
• Berikan kepercayaan padanya untuk j. Bermain dengan teman/berinteraksi dan peralatan memasak. Pengenalan baju; (8) memakai sepatu; (9) merapikan
memilih sendiri pakaiannya. Sekiranya social dilakukan secara bertahap, sedikit mainan; (10) berinteraksi social; (11) melibatkan
pakaian yang dipilih tidak cocok, kita • Anak usia 4¬-5 tahun sudah mampu demi sedikit. Diharapkan anak dapat anak memasak/mengerjakan pekerjaan yang
beri masukan saja. Lama-lama anak bermain bersama temannya tanpa harus mengetahui betul apa fungsi bahan dan sederhana.
akan terbiasa merapikan dirinya sendiri. diawasi orang dewasa. Bermain dengan peralatan tersebut. Dan, nantinya anak
Dengan memilih pakaiannya sendiri, dia teman dapat meningkatkan kemampuan akan dapat memakainya secara tepat. F. Tugas Kegiatan Belajar 3
akan belajar untuk menentukan pilihan bersosialisasinya. Ia juga sudah bisa • Saat pendidik memotong-motong 1. Rancanglah aktivitas melatih “Toilet training”
yang tepat bagi dirinya sendiri. Kelak, dia diberi pemahaman tentang etiket sayuran atau mengupas buah-buahan pada anak usia 2-4 tahun.
pun cerdas menentukan pilihan warna bermain bersama teman. Contohnya, yang hendak dimasak dan disajikan, 2. Bagaimana menurut pendapat anda
dan aksesori hidupnya dalam pencapaian mengucapkan salam saat mengunjungi/ libatkan anak. jika masih ada anak usia 5-6 tahun yang
cita-cita. meninggalkan rumah teman, mau • Pada tahap awal, biarkan anak selalu ditunggui orang tuanya di sekolah.
h. Memakai sepatu bertali saling bergantian, dan dapat berinteraksi melakukannya sambil bermain-main Rancanglah ide untuk melatih anak mandiri di
• Memang, di usia 6 tahun banyak anak dengan temannya. Anak pun harus agar tidak merasa bosan. Lama- sekolah (tidak ditunggui orang tua).
yang belum bisa memakai sepatu sendiri, sudah paham tentang aturan main jika kelamaan dia akan terbiasa. Hal
terutama sepatu yang bertali. Namun melakukan permainan sederhana. terpenting, wawasan dia tentang dunia
G. Evaluasi
kemampuan ini harus dikuasainya. •Sejak usia 1 tahun biarkan anak bermain dapur akan semakin kaya.
1. Tujuan melatih kemandirian anak usia dini
• Bila kemampuan motorik halus anak dengan teman-teman di lingkungan
adalah
sedemikian terasah, mulailah dengan sekitar rumah. Di usia selanjutnya, E. Rangkuman A. Anak dapat belajar untuk mengetahui
sepatu tanpa tali. Biasakan anak untuk ajarkan cara berbagi permainan yang 1. Tujuannya melatih kemandirian anak adalah kebutuhan diri.
memakai dan melepas sepatunya dimilikinya atau cara bermain bersama- agar anak dapat belajar untuk mengetahui B. Anak dapat mengerjakan semua pekerjaan
sendiri setiap kali membutuhkannya. sama. Ajarkan ia bagaimana meminta kebutuhan diri. sendiri
Lambat laun kemampuannya pun akan izin bila ingin meminjam mainan
C. Anak tidak tergantung lagi pada orang tua
semakin terasah. Setelah kemampuan temannya atau mengucapkan terima 2. Melatih kemandirian anak usia dini D. Anak tidak membebani orang tua dan guru
memakai sepatu tanpa tali berlangsung kasih bila mendapat sesuatu. Melalui merupakan tugas orangtua sebab orangtua
“sempurna”, orang tua bisa memberinya cara ini, niscaya anak usia 4 ¬ 5 tahun adalah lingkungan yang paling dekat dan 2. Dalam melatih kemandirian anak, hal yang
sepatu bertali. Ingat, butuh kecermatan sudah mampu bermain sendiri maupun bersentuhan langsung dengan anak. Anak sebaiknya tidak dilakukan adalah:
untuk menyimpulkan tali sepatu. Untuk bersama. perlu dukungan, seperti sikap positif dari A. Menumbuhkan rasa percaya diri
itu mulailah dengan simpul yang paling • Biarkan anak memilih temannya sendiri. orangtua dan latihan-latihan ketrampilan B. Segera memberi pertolongan jika anak tidak
sederhana dan usahakan agar anak Namun kalau terlihat terlalu pilih-pilih, menuju kemandiriannya. melakukan aktivitas dengan benar
memberikan perhatian penuh saat orang tua perlu mengarahkannya.
C. Konsisten
diajarkan. Kalau sekali-dua kali anak Di usia ini pun, orang tua belum 3. Langkah-langkah melatih kemandirian anak D. Menumbuhkan suasana demokratis
belum juga menguasainya, jangan putus bisa melepaskan anak begitu saja. (1) tumbuhkan rasa percaya diri; (2) jangan
asa. Terus beri kesempatan padanya Pertimbangannya, anak belum matang terburu-buru memberi pertolongan; (3) selalu 3. Cara melatih kemandirian anak yang
untuk mencoba dan mencoba lagi. dalam memilah mana yang baik dan melibatkan anak dalam urusan rumah tangga kurang tepat adalah :
i. Merapikan mainan mana yang buruk. Orang tua perlu yang sederhana; (4) memberi kepercayaan A. Memberi contoh atau menjadi model agar
• Setiap selesai menggunakan mainan, memberi gambaran bagaimana bahwa anak mampu melakukannya; (5) anak dapat mengikuti apa yang kita kerjakan
ajaklah anak untuk menata kembali menentukan teman bergaul tanpa harus menumbuhkan suasana demokratis; (6) B. Saat meminta anak melakukan tugasnya,
mainan tersebut pada tempatnya semula. mendiktenya. kerjasama yang konsisten, kalau di rumah dekatilah ia dengan persuasif, jelaskan kenapa
Untuk tahap awal, biarkan dia melihat k. Melibatkan Anak di Dapur antara ayah dan ibu, di sekolah antara anak harus melakukan tugas tersebut dan
dulu. Selanjutnya, Anda bisa meminta • Di beberapa lembaga PAUD pendidik, dan antara pendidik dan orang apa manfaatnya, kemudian lakukan secara
tolong padanya untuk membantu. Lama- (Pendidikan Anak Usia Dini) diagendakan tua; (7) didasari kasih sayang, kesabaran, dan intensif tanpa paksaan sampai anak mau
kelamaan dia tentu akan terbiasa dengan pelajaran memasak, tak terkecuali, untuk kesangguapan orang tua dalam membantu melakukannya sendiri.
kegiatan ini. Ini semua menggiring anak perempuan maupun laki-laki. Bekal ini anak sejak dini. C. Dorong anak untuk dapat melakukan
menjadi orang yang pandai menata sangat penting karena membuat anak
aktivitas yang sulit sebagai tantangan untuk
langkah dengan tepat, dalam pencapaian kita menjadi terampil dan mandiri, serta 4. Beberapa aktivitas untuk melatih anak menarik semangat anak berkompetisi
keberhasilan. pandai berproses dengan sarana atau mandiri (1) makan sendiri; (2) Toilet training; (3) D. Memberi tugas rutin agar menjadi
alat yang tepat. ngompol; (4) menyikat atau menggosok gigi; kebiasaan
• Untuk tahap awal, ajaklah anak (5) mandi; (6) menyisir rambut; (7) memakai
menemani mempersiapkan bahan
316 317
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
4. Berikut merupakan aktivitas yang dapat
dilakukan untuk melatih kemandirian anak Daftar Pustaka
di sekolah, kecuali:
A. Toilet training Anas Suwarsiyah, 1999. Menumbuhkan kemandirian anak, kreativitas dan konsep
B. Merapikan mainan diri yang sehat anak usia dini; Sebuah Tinjauan, UII Yogyakarta.
C. Memakai sepatu Deborah Carrol & Stella Reid bersama Karen Moline, 2008, NANNY 911, Jakarta:
D. Membersihkan kamar mandi Hikmah (PT Mizan Publika)
Direktorat PADU. 2002. Buletin PADU Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia Edisi 02. Jakarta.
5. Tahapan aktivitas melatih anak memakai Direktorat PADU. 2002. Modul Pelatihan Pengelola dan Tenaga Pendidik Kelompok
baju yang tepat adalah; Bermain. Jakarta.
A. Kenalkan anak memakai kaos, memakai Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
celana panjang atau pendek, selanjutnya Jakarta: Rineka Cipta.
memakai kemeja Handojo, 2004. Autisma.Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi untuk Mengajar Anak
B. Kenalkan cara memakai kaos, lalu Normal, Auitis dan Perilaku Lain. Gramedia, Jakarta.
kemeja, selanjutnya celana panjang atau Hurlock ,Elizabeth B.. 2005. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.
celana pendek Izzati. 2011. Bahan Ajar Kurikulum Anak Usia Dini. Padang: UNP.
C. Kenalkan anak memakai celana panjang Jaipul L. Roopnarine, James E. Jhonson. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam
atau celana pendek, memakai kaos, Berbagai Pendekatan. Prenada Media Grup : Jakarta.
kemudian memakai kemeja Lie, Anita dan Prasasti Sarah. 2004. 101 Cara Membina Kemandirian Anak.
D. Kenalkan anak memakai kemeja terlebih Jakarta : Elex Media Komputindo.
dahulu, kemudian kaos, selanjutnya celana Nurhafiza. 2011. MK Kolaborasi Orang Tua dan Pendidikan Anak Usia Dini. Padang.
panjang atau pendek UNP
Sardiman A. M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.PT. Raja Grafindo.
H. Kunci Jawaban Wahyuningsih, S., Panduan Praktis Melatih Kemandirian Anak. P2PNFI Regional I
A. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1 Bandung. Bandung
1. B Wahyuningsih, S., Herlianthy, Arlina, Yamin F. 2015. Komunikasi Dengan Orang Tua (Paket Model
2. A Peningkatan Kompetensi Pendidik Paud Inklusif). PP-PAUDNI
3. B Regional I Bandung
4. D Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologi. Kanisius,
5. C Yogyakarta.
Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
B. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2 Jakarta. Kemendiknas.
1. C Triantoro Safari. 2005. Autisme. Pemahaman Baru untuk Hidup Bermakna bagi Orang Tua.
2. C Graha Ilmu, Yogyakarta.
3. A Widjaya. A. W.(1993). Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat.Bumi aksara.
4. C http://beritapagi.co.id/read/2012/06/guru-orangtua-harus-kerja-sama.html
5. A http://carapedia.com/pengertian-definisi-komunikasi-menurut-para-ahli-info48.html.
http://hanymiranti.blogspot.com/2012/12/analisis-kebutuhan-kerjasama-orangtua.html
C. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2 http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi/ html.
6. A http: //www.tabloid nakita.com /Khasanah/ khasanah 06279-08. htm.
7. B http://pratanti.wordpress.com/2007/08/18/%E2%80%9Ckomunikasi-dengan-anak%E2%80%9D-
8. C prakteknya-tidak-semudah-teori/ diunduh 1 maret 2012
9. D http://www.wisdomhypnotherapy.com/kunci-sukses-komunikasi-%E2%80%9Cbawah-
10. B sadar%E2%80%9D-orang-tua-kepada-anak diunduh 1 maret 2012
http://bundanay.blogspot.com/2008/01/komunikasi-efektif-orangtua-dan-anak.html diunduh 1 maret
2012
http://edukasi.kompasiana.com/2012/02/14/pentingnya-komunikasi-harmonis-orangtua-anak/
diunduh 1 maret 2012
318 319
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
320 321
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
322
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD