Anda di halaman 1dari 162

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN

PENDIDIKAN MASYARAKAT (PP-PAUD DAN DIKMAS)


JAWA BARAT
2017

MODUL
Diklat Dasar Dalam Jaringan
(Daring) Bagi Pendidik PAUD

1
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
2 3
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Panduan Pembelajaran Diklat Berjenjang
MODUL Tingkat Dasar Bagi Pendidik PAUD
DIKLAT DASAR DALAM Melalui Daring
JARINGAN (DARING) BAGI Ketuntasan Pembelajaran Diklat Berjenjang • TUGAS MANDIRI DARING untuk

PENDIDIK PAUD
Tingkat Dasar, akan anda lakukan melalui TATAP pendampingan dalam mengerjakan tugas
MUKA secara DARING , TUTORIAL secara mandiri
DARING, dan MANDIRI secara DARING dan • TUGAS MANDIRI LURING untuk penerapan
LURING secara langsung dalam praktek pembelajaran

1. Tahap Persiapan
a. Sebelum anda mengikuti TATAP MUKA
DARING, anda harus men-download semua
materi diklat yang akan diberikan
b. Pelajari dan pahamilah materi pada setiap
kegiatan belajar secara mandiri dengan
sungguh-sungguh.
c. Apabila ada bagian yang kurang dipahami
Pengarah: buatlah catatan untuk bahan konsultasi pada
Tutor saat kegiatan TATAP MUKA DARING
Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
maupun TUTORIAL DARING

Penanggung Jawab: 2. TATAP MUKA DARING dilakukan melalui


Kepala Bidang PSD PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat kegiatan Video Conference yang akan difasilitasi
oleh tutor maya untuk materi sebagai berikut:
a. Konsep Dasar PAUD
Penyelaras b. Perkembangan Anak Usia Dini
TIM Pokja PAUD c. Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus
d. Cara Belajar Anak Usia Dini
e. Kesehatan dan Gizi AUD
Tim Web Admin LMS
f. Perencanaan Pembelajaran
g. Penilaian Perkembangan Anak
Tata Letak dan Desain Sampul: h. Etika, Karakter Pendidik AUD
Kamilludin Mustofa i. Komunikasi dalam Pengasuhan

3. TUTORIAL DARING (TUTORIAL DALAM


JARINGAN) dilakukan untuk pembimbingan
terhadap materi yang belum dipahami peserta,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pembimbingan dalam mengerjakan tugas

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini mandiri melalui media forum diskusi , chating
atau email.
dan Pendidikan Masyarakat 4. TUGAS MANDIRI DARING dan LURING
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat Dilakukan setelah anda menyelesaikan kegiatan

2017 TATAP MUKA DARING dan TUTORIAL DARING


dengan tuntas.

4 5
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Kata Pengantar
DAFTAR ISI Pendidik yang profesional mempunyai tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, baik pada satuan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) maupun pendidikan yang lebih lanjut. Untuk melaksanakan tugasnya secara profesional,

11 189
Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran seorang pendidik PAUD harus menguasai kompetensi yang dipersyaratkan. Selaras dengan kebijakan
Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Anak Usia Dini
pembangunan yang meletakkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai prioritas
pembangunan nasional, maka kedudukan dan peran pendidik PAUD semakin bermakna strategis dalam
mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP-PAUD DAN DIKMAS
JABAR) sebagai institusi pemerintah yang bertanggungjawab terhadap peningkatan mutu PTK PAUD
selalu berupaya melakukan terobosan dalam meningkatkan kompetensi PTK PAUD, salah satunya

35
adalah melalui kegiatan pendidikan dan latihan berjenjang tingkat dasar bagi pendidik PAUD Dalam

219
Perkembangan Anak Penilaian Perkembangan
Pendidikan Anak Usia Dini Anak Usia Dini Jaringan ( DARING).

Modul ini disusun sebagai bahan bahan ajar bagi penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan
dimaksud. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan modul ini.

61 275
Pengenalan Anak Berkebutuhan Etika dan Karakter Pendidik
Khusus Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Anak Usia Dini Bandung, Agustus 2017
Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jabar

Dr. Muhammad Hasbi


NIP. 197306231993031001

87 291
Cara Belajar Komunikasi Dalam Pengasuhan
Anak Usia Dini Anak Usia Dini

133
Kesehatan dan Gizi
Anak Usia Dini

6 7
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
PANDUAN PENGGUNAAN MODUL
Modul ”Konsep Dasar PAUD” terdiri dari 3 kegiatan belajar, yang akan anda pelajari melalui TATAP MUKA
DARING, TUTORIAL DARING dan MANDIRI DARING dan LURING.

Langkah-langkah kegiatan yang harus anda lakukan sebagai berikut;

Sebelum mengikuti kegiatan Carilah sumber atau bacaan lain 5. Jika ada kesulitan pada 7. Kerjakan tugas yang diberikan
DIKLAT, sebaiknya anda yang relevan untuk menunjang saat DARING, dapat dilakukan pada setiap modul dengan cara
download semua materi pemahaman dan wawasan anda konsultasi dengan tutor mendownload tugas tersebut,

1 Konsep Dasar PAUD.


3 tentang materi ini.
5 pengampu materi tersebut
melalui forum diskusi, chat, atau
7 kemudian menguploadnya jika
sudah selesai dikerjakan.
email.

2 4 6 8
Pelajari dan pahamilah secara Apabila ada bagian yang kurang 6. Kerjakanlah latihan pada 8. Jika anda sudah
mendalam tujuan yang harus dipahami, buatlah catatan untuk setiap kegiatan belajar tersebut menyelesaikan kegiatan TATAP
dicapai dari setiap kegiatan bahan konsultasi pada tutor saat untuk mengukur pemahaman MUKA DARING dan TUTORIAL
belajar. kegiatan TATAP MUKA DARING anda. DARING dengan tuntas serta
maupun TUTORIAL DARING. upload tugas dari materi yang
anda pelajari, selanjutnya anda
dapat memilih materi ini untuk
pelaksanaan tugas mandiri.

8 9
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 1
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
10 11
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD

Kegiatan 1
2. Alasan Ekonomi: PAUD merupakan investasi Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
yang menguntungkan baik bagi keluarga tujuan PAUD adalah untuk mengembangkan
maupun pemerintah seluruh potensi anak (the whole child) agar
3. Alasan sosial: PAUD merupakan salah satu kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang
Konsep Dasar PAUD upaya untuk menghentikan roda kemiskinan utuh sesuai dengan falsafah suatu bangsa.
4. Alasan Hak/Hukum: PAUD merupakan hak
setiap anak untuk memperoleh pendidikan b. Ruang Lingkup PAUD
A. Standar Kompetensi tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
yang dijamin oleh undang-undang. Satuan Layanan PAUD, Pendidikan Anak
Peserta dapat memahami dan menerapkan perkembangan anak secara menyeluruh atau
usia dini diselenggarakan sebelum jenjang
konsep dasar PAUD pada pembelajaran PAUD menekankan pada pengembangan seluruh
pendidikan dasar. Pendidikan anak usia
di lembaganya. aspek kepribadian anak.
dini dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidkan formal, nonformal, dan/atau
Dari beberapa pendapat di atas PAUD adalah
B. Kompetensi Dasar informal.
pemberian upaya untuk menstimulasi,
1. Menjelaskan pengertian PAUD
membimbing, mengasuh dan pemberian
2. Mendeskripsikan tujuan dan ruang lingkup Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
kegiatan pembelajaran yang akan
PAUD. formal diselenggarakan pada Taman Kanak-
menghasilkan kemampuan dan keterampilan
3. Mengidentifikasi landasan filosofis PAUD kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau
pada anak (kompetensi).
pada Lembaga PAUD. bentuk lain yang sederajat, rentang usia
4. Mengidentifikasi landasan yuridis dan anak 4 – 6 tahun.
2. Tujuan dan Ruang Lingkup PAUD
beberapa pandangan menurut pakar tentang
a. Tujuan PAUD, pada umumnya adalah
pentingnya PAUD. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
mengembangkan berbagai potensi anak
nonformal diselenggarakan pada Kelompok
sejak dini sebagai persiapan untuk hidup
C. Indikator dan dapat menyesuaikan diri dengan Gambar 1. Layanan PAUD Bermain (KB) rentang usia anak 2 – 4 tahun,
Beberapa indikator yang dicapai setelah Taman Penitipan Anak (TPA) rentang usia
lingkungannya.
mempelajari Modul ini adalah sebagai berikut: Layanan PAUD juga bertujuan untuk anak 3 bulan – 2 tahun, atau bentuk lain
1. Menjelaskan pengertian PAUD membangun landasan bagi berkembangnya yang sederajat (Satuan PAUD Sejenis/SPS)
Tujuan PAUD antara lain adalah:
2. Mendeskripsikan tujuan dan ruang lingkup potensi anak agar menjadi manusia beriman rentang usia anak 4 – 6 tahun.
1. Kesiapan anak memasuki pendidikan
PAUD dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
lebih lanjut
3. Mengidentifikasi landasan filosofis PAUD berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kritis, Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
2. Mengurangi angka mengulang kelas
pada lembaga PAUD kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan informal diselenggarakan pad pendidikan
3. Mengurangi angka putus Sekolah (DO)
4. Mengidentifikasi landasan yuridis dan menjadi warga negara yang demokratis dan keluarga atau pendidikan yang
4. Mempercepat pencapaian Wajib belajar
beberapa pandangan menurut pakar tentang bertanggung jawab. diselenggarakan oleh lingkungan, bagi
Pendidikan Dasar 9 tahun
pentingnya PAUD orangtua yang mempunyai anak usia 0 – 6
5. Meningkatkan Mutu Pendidikan
Solehuddin (1997) mengemukakan bahwa tahun.
6. Mengurangi angka buta huruf muda
D. Uraian Materi 7). Memperbaiki derajat kesehatan & gizi
pendidikan anak usia dini dimaksudkan
1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini untuk memfasilitasi pertumbuhan dan 3. Beberapa pandangan menurut pakar
anak usia dini
(PAUD) perkembangan anak secara optimal dan tentang pentingnya PAUD
8. Meningkatkan Indeks Pembangunan
Ada beberapa pendapat tentang pengertian menyeluruh sesuai dengan norma dan nilai- Konsep keilmuan PAUD bersifat isomorfis,
Manusia (IPM)
Pendidikan Anak Usia Dini, atau sering di sebut nilai kehidupan yang dianut. artinya kerangka keilmuan PAUD dibangun
PAUD. Secara umum pendidikan usia dini dari interdisiplin ilmu yang merupakan
Selain tujuan tersebut, menurut UNESCO
adalah suatu upaya pembinaan yang dilakukan Melalui layanan PAUD, anak diharapkan gabungan dari beberapa displin ilmu,
(2005) tujuan PAUD antara lain didasarkan
melalui pemberian rangsangan pendidikan dapat mengembangkan segenap potensi diantaranya: psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu
pada beberapa alasan:
kepada anak sejak lahir sampai berusia enam yang dimilikinya antara lain: moral agama, pendidikan anak, antropologi, humaniora,
1. Alasan Pendidikan: PAUD merupakan
tahun. Pendapat lain menyatakan pendidikan kognitif, sosial-emosional dan kemandirian, kesehatan, dan gizi serta neuro-sains atau
pondasi awal dalam meningkatkan
anak usia dini merupakan salah satu bentuk bahasa, motorik kasar dan motorik halus, seni ilmu tentang perkembangan otak manusia
kemampuan anak untuk menyelesaikan
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan kreativitas; serta memiliki motivasi dan sikap (Yuliani, 2009: 10).
pendidikan lebih tinggi, menurunkan angka
anak usia dini yang pada hakekatnya adalah belajar yang positif sesuai dengan kebutuhan
mengulang kelas dan angka putus sekolah.
pendidikan yang diselenggarakan dengan dan tingkat perkembangannya.

12 13
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD

Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan 4. LANDASAN FILOSOFIS PAUD semua daya yang dimiliki oleh anak. Ia
ilmu pendidikan, masa usia dini merupakan a. Pandangan Johann Heinrich Pestalozzi memandang bahwa segala usaha yang
masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi (1946-1827) dilakukan oleh orang dewasa harus
pertumbuhan dan perkembangan anak. disesuaikan dengan perkembangan anak
Apa yang diterima anak pada masa usia dini, menurut kodratnya, sebab pendidikan pada
apakah itu makanan, minuman, serta stimulasi hakekatnya adalah suatu usaha pemberian
dari lingkungannya memberikan kontribusi pertolongan agar anak dapat menolong
yang sangat besar pada pertumbuhan dan dirinya sendiri di kemudian hari.
perkembangan anak pada masa itu dan
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan Pandangan Pestalozzi tentang pendidikan
serta perkembangan selanjutnya. anak dapat disimpulkan bahwa anak harus
aktif dalam menolong atau mendidik dirinya
Pertumbuhan dan perkembangan anak sendiri. Selain itu perkembangan anak
tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan berlangsung secara teratur, maju setahap
perkembangan struktur otak. Dari segi Gambar 2. Perkembangan Intelektual Anak demi setahap, implikasi atau pengaruhnya
empiris banyak sekali penelitian yang adalah bahwa pembelajaran pun harus
menyimpulkan bahwa pendidikan anak Gambar 2. Perkembangan Intelektual Anak maju teratur selangkah demi selangkah.
usia dini sangat penting, karena pada waktu Sedangkan pertumbuhan fisik otak anak pada
manusia dilahirkan, menurut Clark (dalam usia: Selain itu Pestalozzi memandang bahwa
Yuliani, 2009) kelengkapan organisasi otaknya a. 0 tahun mencapai 25 % keluarga merupakan cikal bakal pendidikan
mencapai 100 – 200 milyard sel otak yang b. 6 tahun mencapai 85 % yang pertama, sehingga baginya seorang
siap dikembangkan dan diaktualisasikan untuk c. 12 tahun mencapai 100 % ibu memiliki tanggung jawab yang cukup
mencapai tingkat perkembangan optimal, besar dalam memberikan dasar-dasar
tetapi hasil penelitian menyatakan bahwa pendidikan yang pertama bagi anak-
hanya 5% potensi otak yang terpakai karena Perkembangan Jaringan Otak Pestalozzi berpandangan bahwa anak anaknya. Dari pandangannya tersebut
kurangnya stimulasi yang berfungsi untuk 90% pada dasarnya memiliki pembawaan yang dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan
85%
mengoptimalkan fungsi otak. baik. Pertumbuhan dan perkembangan terutama lingkungan keluarga memiliki
80% banyak stimulasi
yang terjadi pada anak berlangsung andil yang cukup besar dalam membentuk
Usia dini (lahir – 6 tahun) merupakan masa secara bertahap dan berkesinambungan. kepribadian seorang anak pada awal
perkembangan dan pertumbuhan yang sangat Masing-masing tahap pertumbuhan dan kehidupannya.
TANPA stimulasi
menentukan bagi anak di masa depannya atau perkembangan seorang individu haruslah
disebut juga masa keemasan (the golden age) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 tercapai dengan sukses sebelum berlanjut Kasih sayang yang didapatkan anak dalam
namun sekaligus periode yang sangat kritis pada tahap berikutnya. lingkungan keluarganya akan membantu
Usia (tahun)
yang menentukan tahap pertumbuhan dan mengembangkan potensinya. Kecintaan
perkembangan anak selanjutnya. Gambar 3. Perkembangan Jaringan Otak Anak Pestalozzi memiliki keyakinan bahwa segala yang diberikan ibu kepada anaknya akan
bentuk pendidikan adalah berdasarkan memberikan pengaruh terhadap keluarga,
Hasil penelitian/kajian ilmiah di bidang Jadi anggapan bahwa pendidikan baru bisa pengaruh panca indera. Pestalozzi percaya serta menimbulkan rasa terima kasih dalam
Neorologi oleh Osbon, White, Bloom dimulai setelah usia SD tidak benar, bahkan bahwa cara belajar yang terbaik untuk diri anak. Pada akhirnya, rasa terima kasih
menyatakan bahwa: perkembangan pendidikan yang dimulai pada usia TK (4-6 mengenal berbagai konsep adalah dengan tersebut akan menimbulkan kepercayaan
intelektual/ kecerdasan anak pada usia: tahun) pun sebenarnya sudah terlambat. melalui berbagai pengalaman antara lain anak terhadap Tuhan. Dari uraian di atas,
a. 0 – 4 tahun mencapai 50 % dengan menghitung, mengukur, merasakan nampak bahwa Pestalozzi menghendaki
b. 0 – 8 tahun mencapai 80 % dan menyentuhnya. Melalui pengalaman- bentuk pendidikan yang harmonis yang
c. 0 – 18 tahun mencapai 100 % pengalaman tersebut potensi-potensi seimbang antara jasmani, rohani, social dan
yang dimiliki oleh seorang individu dapat agama.
dikembangkan.

Pandangannya tentang tujuan pendidikan


ialah memimpin anak menjadi orang
yang baik dengan jalan mengembangkan

14 15
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD

b. Pandangan Maria Montessori (1870- jasmani, berkebun dan belajar tentang kembali. Tetapi meskipun demikian, guru
1952) alam. Montessori beranggapan bahwa dapat memprediksi atau memperkirakan Froebel memandang pendidikan dapat
pendidikan merupakan suatu upaya untuk timbulnya masa peka pada seorang anak membantu perkembangan anak secara
membantu perkembangan anak secara dengan melihat minat anak pada saat itu. wajar. Ia menggunakan taman sebagai
menyeluruh dan bukan sekedar mengajar. simbol dari pendidikan anak. Apabila
Spirit atau nilai-nilai dasar kemanusiaan itu c. Pandangan Friedrich Wilhelm August anak mendapatkan pengasuhan yang
berkembang melalui interaksi antara anak Froebel (1782-1852) tepat, maka seperti halnya tanaman
dengan lingkungannya. muda akan berkembang secara wajar
mengikuti hukumnya sendiri. Pendidikan
Montessori meyakini bahwa ketika taman kanak-kanak harus mengikuti
dilahirkan, anak secara bawaan sudah sifat dan karakteristik anak. Oleh sebab
memiliki pola perkembangan ‘pemikiran” itu bermain dipandang sebagai metode
(mind). Pola ini tidak dapat teramati pada yang tepat untuk membelajarkan anak,
tahun-tahun awal setelah lahir. Tetapi serta merupakan cara anak dalam meniru
sejalan dengan proses perkembangan kehidupan orang dewasa di sekelilingnya
yang dilaluinya, perkembangan daya pikir secara wajar. Froebel memiliki keyakinan
anak akan dapat teramati. Anak memiliki tentang pentingnya belajar melalui bermain.
motif atau dorongan yang kuat ke arah
Pandangan Montessori tentang anak tidak pembentukan pemikirannya sendiri (self d. Pandangan Jean Jacques Rousseau
terlepas dari pengaruh pemikiran ahli yang construction) sehingga secara spontan akan (1712-1778)
lain yaitu Rousseau dan Pestalozzi yang berusaha untuk membentuk dirinya melalui
menekankan pada pentingnya kondisi pemahaman terhadap lingkungannya. Anak
lingkungan yang bebas dan penuh kasih memiliki kemampuan untuk membangun
agar potensi yang dimiliki anak dapat sendiri pengetahuannya, dan hal tersebut
berkembang secara optimal. dilakukan oleh anak mulai dari awal Pandangan Froebel tentang anak banyak
sekali. Proses kemampuan berfikir anak dipengaruhi oleh Pestalozzi serta para
Montessori memandang perkembangan yang memungkinkan anak membangun filsuf Yunani. Froebel memandang anak
anak usia prasekolah/TK sebagai suatu pengetahuannya sendiri dikenal dengan sebagai individu yang pada kodratnya
proses yang berkesinambungan. Ia istilah “pikiran penyerap” (absorbent mind). bersifat baik. Sifat yang buruk timbul karena
memahami bahwa pendidikan merupakan kurangnya pendidikan atau pengertian yang
aktivitas diri yang mengarah pada Montessori menyatakan juga bahwa dalam dimiliki oleh anak tersebut. Setiap tahap
pembentukan disiplin pribadi, kemandirian perkembangan anak terdapat masa peka, perkembangan yang dialami oleh anak
dan pengarahan diri. Menurut Montessori, suatu masa yang ditandai dengan begitu harus dipandang sebagai suatu kesatuan
persepsi anak tentang dunia merupakan tertariknya anak terhadap suatu objek yang utuh. Anak memiliki potensi, dan
dasar dari ilmu pengetahuan. atau karakteristik tertentu serta cenderung potensi itu akan hilang jika tidak dibina dan
mengabaikan objek yang lainnya. Pada dikembangkan.
Untuk itu ia merancang sejumlah materi masa tersebut anak memiliki kebutuhan Rousseau menyarankan konsep
yang memungkinkan indera seorang anak dalam jiwanya yang secara spontan Tahun-tahun pertama dalam kehidupan “kembali ke alam” dan pendekatan yang
dikembangkan. Dengan menggunakan meminta kepuasan. Masa peka ini tidak seorang anak amatlah berharga serta akan bersifat alamiah dalam pendidikan anak.
materi untuk mengoreksi diri, anak bisa dipastikan kapan timbulnya pada diri menentukan kehidupannya di masa yang Menurutnya pula bahwa pendidikan
menjadi sadar terhadap berbagai macam seorang anak, karena bersifat spontan dan akan datang. Oleh karena itu masa anak yang bersifat alamiah menghasilkan
rangsangan yang kemudian disusun dalam tanpa paksaan. Setiap anak memiliki masa merupakan masa emas (The Golden Age) dan memacu berkembangnya kualitas
pikirannya. peka yang berbeda. bagi penyelenggaraan pendidikan. Masa semacam kebahagiaan, spontanitas dan
emas anak merupakan fase/tahap yang rasa ingin tahu. Rousseau percaya bahwa
Montessori mengembangkan alat-alat Satu hal yang perlu diperhatikan adalah sangat fundamental bagi perkembangan walaupun kita telah melakukan kontrol
belajar yang memungkinkan anak untuk bahwa jika masa peka tersebut tidak individu karena pada fase/tahap inilah terhadap pendidikan yang diperoleh dari
mengeksplorasi lingkungan. Pendidikan dipergunakan secara optimal maka terjadinya peluang yang cukup besar untuk pengalaman sosial dan melalui indera,
Montessori juga mencakup pendidikan tidak akan ada lagi kesempatan bagi pembentukan dan pengembangan pribadi tetapi kita tetap tidak dapat mengontrol
anak untuk mendapatkan masa pekanya seseorang. pertumbuhan yang sifatnya alami.

16 17
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD

aktif yang dapat mengkreasi/mencipta dan jauh mereka berpendapat bahwa aktivitas sehingga anak patut diberi kesempatan
Untuk mengetahui kebutuhan anak, guru membangun pengetahuannya sendiri. bermain juga dapat menjadi akar bagi untuk berjalan sendiri, dan tidak terus
harus mempelajari ilmu yang berkaitan Para ahli konstruktif meyakini bahwa perkembangan perilaku moral. Hal itu menerus dicampuri atau dipaksa. Pamong
dengan anak-anak. Tujuannnya adalah pembelajaran terjadi saat anak memahami terjadi ketika dihadapkan pada suatu situasi hanya boleh memberikan bantuan apabila
agar guru dapat memberikan pelajaran dunia di sekeliling kita mereka. yang menuntut mereka untuk berempati anak menghadapi hambatan yang cukup
yang sesuai dengan minat anak. Jadi yang serta memenuhi aturan dan perannya berat dan tidak dapat diselesaikan.
menjadi titik pangkal adalah anak. Tujuan Pembelajaran menjadi proses interaktif dalam kehidupan bermasyarakat.
pendidikan menurut gagasan Rousseau yang melibatkan teman sebaya anak, orang Hal tersebut merupakan cerminan dari
adalah membentuk anak menjadi manusia dewasa dan lingkungan. Anak membangun Interaksi yang dilakukan anak dengan semboyan “tut wuri handayani”. Ki Hadjar
yang bebas. pemahaman mereka sendiri terhadap lingkungan sekitarnya, baik itu orang juga berpandangan bahwa pengajaran
dunia. Mereka memahami apa yang terjadi dewasa maupun anak-anak yang harus memberi pengetahuan yang
Rousseau memiliki keyakinan bahwa di sekeliling mereka dengan mensintesa lainnya dapat memberikan bekal yang berfaedah lahir dan batin, serta dapat
seorang ibu dapat menjamin pendidikan pengalaman-pengalaman baru dengan apa cukup berharga bagi anak, karena memerdekakan diri. Kemerdekaan
anaknya secara alamiah. Ia berprinsip yang telah mereka pahami sebelumnya. dapat membantu mengembangkan itu hendaknya diterapkan pada cara
bahwa dalam mendidik anak, orang tua kemampuan berbahasa, berkomunikasi berfikir anak yaitu agar anak tidak selalu
perlu memberi kebebasan pada anak agar Contoh berikut ini akan membantu Anda serta bersosialisasi, dan yang tidak kalah diperintahkan atau dicekoki dengan
mereka dapat berkembang secara alamiah. untuk memahami pandangan ini. Seorang pentingnya adalah melalui interaksi tersebut buah pikiran orang lain saja tetapi
anak TK yang keluarganya memiliki seekor anak akan belajar memahami perasaan mereka harus dibiasakan untuk mencari
e.. Pandangan Jean Piaget dan Lev anjing berjalan-jalan dengan mengendarai orang, menghargai pendapat mereka, serta menemukan sendiri berbagai nilai
Vigotsky mobil bersama keluarganya. Mereka sehingga secara tidak langsung anak juga pengetahuan dan keterampilan dengan
melintasi seekor sapi di suatu lapangan. berlatih mengekspresikan/menunjukkan menggunakan pikiran dan kemampuannya
Anak itu menunjuk dan mengatakan emosinya. sendiri.
“anjing”. Orang tuanya memberitahukan
anak tersebut bahwa binatang tersebut f. Pandangan Ki Hadjar Dewantara Ki Hadjar Dewantara menjelaskan
bukanlah seekor anjing melainkan sapi bahwa anak lahir dengan kodrat atau
dan bahwa sapi berbeda dengan anjing. pembawaannya masing-masing.
Informasi yang baru tersebut akan dicerna Kekuatan kodrati yang ada pada anak ini
dengan apa yang telah diketahui dan tiada lain adalah segala kekuatan dalam
penyesuaian mental akan terbentuk. kehidupan batin dan lahir anak yang
ada karena kekuasaan kodrat (karena
Meskipun anak harus membangun faktor pembawaan atau keturunan yang
sendiri pemahaman, pengetahuan, dan ditakdirkan secara ajali). Kodrat anak bisa
pembelajaran mereka, peran orang dewasa baik dan bisa pula sebaliknya. Kodrat
Pandangan konstruktivis dimotori oleh sebagai fasilitator dan mediator sangatlah itulah yang akan memberikan dasar bagi
dua orang ahli psikilogi yaitu Jean Piaget penting. Berdasarkan asumsi tadi nampak pertumbuhan dan perkembangan anak.
dan Lev Vigotsky. Pada dasarnya paham bahwa pendekatan ini menekankan pada
konstruktivis ini mempunyai asumsi bahwa pentingnya keterlibatan anak dalam proses Dengan pemahaman seperti tersebut,
anak adalah pembangun pengetahuan pembelajaran. Untuk itu guru harus mampu Ki Hajar Dewantara memandang bahwa
yang aktif. Anak mengkonstruksi/ menciptakan lingkungan belajar yang pendidikan itu sifatnya hanya menuntun
membangun pengeta-huannya menyenangkan, akrab, dan hangat melalui Nama aslinya adalah Suwardi Suryaningrat bertumbuhkembangnya kekuatan-kekuatan
berdasarkan pengalamannya. Pengetahuan kegiatan bermain maupun berinteraksi lahir pada tanggal 2 Mei 1889. Ki Hadjar kodrati yang dimiliki anak. Pendidikan sama
tersebut diperoleh anak dengan cara dengan lingkungan sehingga dapat memandang anak sebagai kodrat alam sekali tidak mengubah dasar pembawaan
membangunnya sendiri secara aktif merangsang partisipasi aktif dari anak. yang memiliki pembawaan masing- anak, kecuali memberikan tuntunan
melalui interaksi yang dilakukannya dengan masing serta kemerdekaan untuk berbuat agar kodrat-kodrat bawaan anak itu
lingkungan. Piaget dan Vigotsky sama-sama serta mengatur dirinya sendiri. Akan tetapi bertumbuhkembang ke arah yang lebih
Menurut paham ini anak bukanlah menekankan pada pentingnya aktivitas kemerdekaan itu juga sangat relatif karena baik. Pendidikan berfungsi menuntun
individu yang bersifat pasif, yang hanya bermain sebagai sarana untuk pendidikan dibatasi oleh hak-hak yang patut dimiliki anak yang berpembawaan tidak baik
menerima pengetahuannya dari orang anak, terutama yang berkaitan dengan oleh orang lain. Anak memiliki hak untuk menjadi lebih berkualitas lagi disamping
lain. Anak adalah makhluk belajar yang pengembangan kapasitas berfikir. Lebih menentukan apa yang baik bagi dirinya, untuk mencegahnya dari segala macam

18 19
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD

pengaruh jahat. Dengan demikian, tujuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 E. Rangkuman Materi memahami bahwa pendidikan merupakan
pendidikan itu adalah untuk menuntun tentang Sistem Pendidikan Nasional 1. PAUD adalah pemberian upaya untuk aktivitas diri yang mengarah pada
segala kodrat yang ada pada anak agar pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa: menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pembentukan disiplin pribadi, kemandirian
ia sebagai anggota masyarakat dapat “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pemberian kegiatan pembelajaran yang akan dan pengarahan diri. Proses berfikir
mencapai keselamatan dan kebahagiaaan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak menghasilkan kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan anak membangun
yang setinggi-tingginya dalam hidupnya. lahir sampai dengan usia enam tahun yang pada anak (kompetensi). pengetahuannya sendiri dikenal dengan
dilakukan melalui pemberian rangsangan istilah pikiran penyerap (absorbent mind).
Pandangan Ki Hadjar tentang pendidikan pendidikan untuk membantu pertumbuhan 2. Tujuan PAUD adalah “Pembinaan bagi
anak dapat disimpulkan bahwa sebagai dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak sejak lahir sampai usia 6 tahun melalui c. Pandangan Froebel
individu yang memiliki potensi untuk anak memiliki kesiapan dalam memasuki rangsangan pendidikan jasmani dan rohani Pendidikan keluarga sebagai pendidikan
berkembang, anak harus diberi kesempatan pendidikan lebih lanjut”. agar siap memasuki jenjang pendidikan lebih pertama bagi anak dalam kehidupannya,
yang luas untuk mencari dan menemukan lanjut” (UU No.20/2003) sangatlah penting, karena kehidupan yang
pengetahuan, yang secara tidak langsung Sedangkan pada pasal 28 tentang dialami oleh anak pada masa kecilnya akan
akan memberikan peluang agar potensi Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan 3. Ruang lingkup PAUD di Indonesia menentukan kehidupannya di masa depan.
yang dimiliki anak dapat berkembang bahwa ”(1) Pendidikan Anak usia dini mencakup usia sejak lahir sampai Froebel memandang pendidikan dapat
secara optimal. diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dengan 6 (enam) tahun. Dengan kategori membantu perkembangan anak secara
dasar, (2) Pendidikan anak usia dini dapat pengelompokan usia anak sebagai berikut; wajar. Ia menggunakan taman sebagai
Demikian beberapa pendapat para ahli diselenggarakan melalui jalur pendidkan a. Anak usia 0 – 1 tahun disebut infant (bayi) simbol dari pendidikan anak. Apabila anak
yang telah mengungkapkan pendapatnya formal, nonformal, dan/atau informal, (3) b. Anak usia 1 – 3 tahun disebut toddler mendapatkan pengasuhan yang tepat,
mengenai hakekat anak. Apakah Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan (batita = bawah tiga tahun) maka seperti halnya tanaman muda akan
kesimpulan Anda mengenai hakekat anak formal: Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul c. Anak usia 3 – 4 tahun disebut playgroup berkembang secara wajar mengikuti
dari berbagai pendapat yang telah Anda Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat, (kelompok bermain) hukumnya sendiri.
baca. Baik, setelah Anda memahami (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan d. Anak usia 4 – 6 tahun disebut
mengenai hakekat anak selanjutnya nonformal: Kelompok Bermain (KB), Taman kindergarten (TK) d. Pandangan J.J. Rousseau
Anda akan mengikuti uraian mengenai Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang Rousseau memiliki keyakinan bahwa
bagaimana cara belajar anak yang juga sederajat, (5) Pendidikan usia dini jalur 4. Landasan Filosofis PAUD seorang ibu dapat menjamin pendidikan
sangat penting untuk Anda ketahui. pendidikan informal: pendidikan keluarga a. Pandangan Pestalozzi anaknya secara alamiah. Ia berprinsip
atau pendidikan yang diselenggarakan oleh 1. Anak pada dasarnya memiliki bahwa dalam mendidik anak, orang tua
5. Landasan Yuridis PAUD lingkungan, dan (6) Ketentuan mengenai pembawaan yang baik. Pertumbuhan perlu memberi kebebasan pada anak agar
Dalam pembukaan Undang-Undang pendidikan anak usia dini sebagaimana dan perkembangan yang terjadi pada mereka dapat berkembang secara alamiah.
Dasar tahun 1945, dinyatakan bahwa: dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan anak berlangsung secara bertahap dan
“melindungi segenap bangsa Indonesia ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan berkesinambungan. Masing-masing tahap e. Pandangan Jean Piaget dan Lev Vigotsky
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan pemerintah.” partumbuhan dan perkembangan seorang Pandangan konstruktivis dimotori oleh
untuk memajukan kesejahteraan umum, individu haruslah tercapai dengan sukses dua orang ahli psikilogi yaitu Jean Piaget
mencerdaskan kehidupan bangsa”. Selanjutnya Dalam dokumen Permendiknas nomor 58 sebelum berlanjut pada tahap berikutnya. dan Lev Vigotsky. Pada dasarnya paham
pada Amandemen Undang-Undang Dasar tahun 2009 tentang Standar Pendidikan 2. Cara belajar yang terbaik untuk mengenal konstruktivis ini mempunyai asumsi bahwa
tahun 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan Anak Usia Dini, dinyatakan bahwa “Standar berbagai konsep pada anak adalah dengan anak adalah pembangun pengetahuan
bahwa: ”Setiap anak berhak atas kelangsungan tingkat pencapaian perkembangan berisi melalui berbagai pengalaman antara lain yang aktif. Anak mengkonstruksi
hidup, tumbuh dan berkembang serta kaidah pertumbuhan dan perkembangan dengan menghitung, mengukur, merasakan pengetahuannya berdasarkan
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia dan menyentuhnya. Melalui pengalaman- pengalamannya.
diskriminasi”. enam tahun. Tingkat perkembangan yang pengalaman tersebut potensi-potensi
diharapkan dapat dicapai anak pada setiap yang dimiliki oleh seorang individu dapat Piaget dan Vigotsky sama-sama
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun tahap perkembangannya, bukan merupakan dikembangkan. menekankan pada pentingnya aktivitas
2002 tentang Perlindungan Anak pasal 9 suatu tingkat pencapaian kecakapan bermain sebagai sarana untuk pendidikan
Ayat 1 dinyatakan bahwa: ”Setiap anak berhak akademik”. b. Pandangan Maria Montessori anak, terutama yang berkaitan dengan
memperoleh pendidikan dan pengajaran Montessori memandang perkembangan pengembangan kapasitas berfikir. Lebih
dalam rangka pengembangan pribadinya dan anak usia prasekolah/ TK sebagai suatu jauh mereka berpendapat bahwa aktivitas
tingkat kecerdasarnya sesuai dengan minat proses yang berkesinambungan. Ia bermain juga dapat menjadi akar bagi
dan bakatnya”. perkembangan perilaku moral. Hal itu

20 21
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD

terjadi ketika dihadapkan pada suatu situasi F. Evaluasi


yang menuntut mereka untuk berempati Jawabalah pertanyaan berikut ini dengan memilih salah satu jawaban yang dianggap paling benar:
serta memenuhi aturan dan perannya
dalam kehidupan bermasyarakat. 1. Pendidikan anak usia dini adalah.............
a. pendidikan untuk anak usia 4 – 6 tahun
f. Pandangan Ki Hadjar Dewantara b. pendidikan yang ditujukan kepada anak-anak yang kurang mampu
Ki Hadjar memandang anak sebagai kodrat c. pendidikan untuk anak usia 2 – 4 tahun dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan
alam yang memiliki pembawaan masing- jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
masing serta kemerdekaan untuk berbuat d. Tidak ada jawaban yang benar
dan mengatur dirinya sendiri. Anak memiliki
hak untuk menentukan apa yang baik 2. Pembinaan bagi anak sejak lahir sampai usia 6 tahun melalui rangsangan pendidikan jasmani dan
bagi dirinya, sehingga anak patut diberi rohani agar siap memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut merupakan…….
kesempatan untuk berjalan sendiri, dan a. Pengertian PAUD
tidak terus menerus dicampuri atau dipaksa. b. Tujuan PAUD
Pamong (guru) hanya boleh memberikan c. Fungsi PAUD
bantuan apabila anak menghadapi d. Prinsip PAUD
hambatan yang cukup berat dan tidak dapat
diselesaikan. Pendidikan sama sekali tidak 3. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya
mengubah dasar pembawaan anak, kecuali dan tingkat kecerdasarnya sesuai dengan minat dan bakatnya, sesuai dengan.............
memberikan tuntunan agar kodrat-kodrat a. pembukaan UUD 1945
bawaan anak itu bertumbuh-kembang ke b. amandemen UUD 1945
arah yang lebih baik. c. UU nomor 23 tahun 2002
d. UU nomor 20 tahun 2003

4. Pendidikan Anak Usia Dini dapat diselenggarakan pada………


a. jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal
b. Taman Penitipan Anak, Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain, dan Satuan PAUD Sejenis
c. jawaban a dan b benar
d. jawaban a dan b salah

5. Anak harus aktif dalam menolong atau mendidik dirinya sendiri dan perkembangan anak berlangsung
secara teratur, maju setahap demi setahap, menurut……………
a. Montessori
b. Jean Piaget
c. Pestalozzi
d. Froebel

6. Perkembangan anak terdapat masa peka, yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap
suatu objek atau karakteristik tertentu sehingga cenderung mengabaikan objek yang lainnya,
menurut…………
a. Montessori
b. Jean Piaget
c. Pestalozzi
d. Froebel

22 23
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD

7. Seorang ibu dapat menjamin pendidikan anaknya secara alamiah, dalam mendidik anak orang tua
perlu member kebebasan pada anak agar mereka dapat berkembang secara alamiah, menurut………
a. Montessori
b. Rousseau
c. Pestalozzi
d. Froebel

8. Anak adalah makhluk belajar yang aktif yang dapat mengkreasi/mencipta dan membangun
pengetahuannya sendiri, menurut………
a. Montessori
b. Jean Piaget
c. Pestalozzi
d. Froebel

9. Anak harus dibiasakan untuk mencari serta menemukan sendiri berbagai nilai pengetahuan dan
keterampilan dengan menggunakan pikiran dan kemampuannya sendiri, menurut………..
a. Montessori
b. Jean Piaget
c. Ki Hajar Dewantara
d. Froebel

10. Menurut Maslow kebutuhan anak yang sangat mendasar adalah………


a. Rasa dimiliki dan disayang
b. merasa aman, terlindung dan bebas dari bahaya
c. lapar dan haus
d. berprestasi, mampu, disetuju

G. Penugasan Kegiatan Belajar 1


Buatlah catatan kegiatan yang menunjukkan interaksi guru dan anak.

24 25
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD

Kegiatan 2
cepat ada yang lambat. Oleh karena Oleh karena itu guru dan orang tua perlu
itu, pembelajaran anak usia dini harus memahami teknik stimulasi otak yang
disesuaikan baik lingkup maupun tingkat tepat untuk mengembangkan kecerdasan
kesulitannya dengan kelompok usia anak. anak, bukan sekedar menjejali anak dengan
Penerapan Konsep Dasar Pada Pembelajaran informasi hafalan.

PAUD
A. Standar Kompetensi Pembelajaran yang berorientasi pada
Peserta dapat memahami dan menerapkan kebutuhan anak seperti yang dikemukakan
prinsip pembelajaran anak usia dini Maslow dapat digambarkan berikut ini.

Hirarki Maslow
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran
anak usia dini
2. Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran
anak usia dini
Gambar 5 Gambar anak bermain balok Gambar 6. Stimulasi kecerdasan anak sejak dini

C. Indikator c. Mengembangkan kecerdasan anak d. Belajar melalui bermain


1. Menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran Pembelajaran anak usia dini hendaknya Anak di bawah usia 6 tahun berada pada
anak usia dini tidak menjejali anak dengan hafalan, masa bermain. Pemberian rangsangan
2. Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran tetapi mengembangkan kecerdasaanya. pendidikan dengan cara yang tepat melalui
anak usia dini Fisik Penelitian di bidang neuroscience bermain, dapat memberikan pembelajaran
Lapar, haus...
(ilmu tentang saraf) menemukan yang bermakna pada anak.
D. Uraian Materi Keamanan
Merasa aman, terlindung dan bebas dari bahaya
bahwakecerdasan sangat dipengaruhi oleh
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran Anak Usia banyaknya sel saraf otak, hubungan antar
Dimiliki dan Disayangi
Dini Berhubungan dengan orang lain, rasa diterima dan dimiliki
sel saraf otak, dan keseimbangan kinerja
Pendidikan anak usia dini pelaksanaannya otak kanan dan otak kiri.
Harga Diri
menggunakan prinsip-prinsip PAUD sebagai Berprestasi, mampu, disetujui
berikut: Pada saat lahir sel otak sudah terbentuk
Kognisi
a. Berorientasi pada Kebutuhan Anak Mengetahui, Memahami, menjelajah semua yang jumlahnya mencapai 100-200
Kegiatan pembelajaran pada anak harus Estetika
miliar, dimana setiap sel dapat membuat
senantiasa berorientasi kepada kebutuhan Simetri, Urutan, dan Keindahan hubungan dengan 20.000 sel saraf otak
anak. Menurut Maslow kebutuhan anak Aktualisasi Diri lainnya, atau dengan kata lain dapat
Untuk Menemukan Pemenuhan Diri, Untuk Merealisasikan membentuk kombinasi 100 miliar x 20.000. Gambar 7. Anak Bermain air Gambar 8. Anak berlatih Motorik
yang sangat mendasar adalah kebutuhan
Potensi Seseorang
fisik (rasa lapar dan haus), anak dapat belajar
apabila tidak dalam kondisi lapar dan haus. Gambar 4. Kebutuhan Anak Oleh karena itu, anak usia (0-8 Tahun)
Kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan merupakan usia yang sangat kritis bagi
keamanan (merasa aman, terlindung dan b. Sesuai dengan Perkembangan Anak pengembangan kecerdasan anak.
bebas dari bahaya), dan kebutuhan rasa Pembelajaran untuk anak usia dini harus Sayangnya, banyak guru, orang tua, dan
dimiliki dan disayang (berhubungan dengan disesuaikan dengan tingkat perkembangan pendidik anak usia dini yang “mengunci
orang lain, rasa diterima dan dimiliki). Oleh anak, baik usia maupun dengan kebutuhan mati” sel otak tersebut untuk menjalankan
karena itu pendidik harus mampu memberi individual anak. Perkembangan anak fungsi kapasitasnya yang tak terhingga
rangsangan pendidikan atau stimulasi mempunyai pola tertentu sesuai dengan (unlimited capacity to learn) (Semiawan, Gambar 8. Main masak-masakan Gambar 10. Menyusun Balok

sesuai dengan kebutuhan anak. garis waktu perkembangan. Setiap anak 2004).
berbeda perkembangannya ada yang

26 27
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD

e. Belajar dari kongkrit ke abstrak, sederhana g. Anak belajar melalui interaksi sosial i. Merangsang kreativitas dan inovasi
ke kompleks, gerakan ke verbal, dan dari dengan orang dewasa dan teman sebaya Proses kreatif dan inovatif dapat dilakukan
sendiri ke sosial. di lingkungannya melalui kegiatan-kegiatan yang menarik,
Pembelajaran bagi anak usia dini Ketika anak berinteraksi dengan teman membangkitkan rasa ingin tahu anak,
hendaknya dilakukan secara bertahap, sebayanya, maka anak akan belajar, begitu memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan
dimulai dari yang kongkrit ke abstrak, dari juga ketika anak berinteraksi dengan orang menemukan hal-hal baru.
konsep yang sederhana ke kompleks, dari dewasa (guru, orangtua)
gerakan ke verbal, dan dari diri sendiri ke
sosial. Agar konsep dapat dikuasai dengan
baik hendaknya guru menyajikan kegiatan-
kegiatan yang berulang-ulang.

Gambar 15 Anak memakai sepatu sendiri

k. Memanfaatkan potensi lingkungan


Media dan sumber pembelajaran dapat
Gambar 12. Anak berinteaksi dengan teman sebaya dan guru berasal dari lingkungan alam sekitar atau
bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh
Gambar 14. Abak bermain ubleg (tepung kanji)
h. Menggunakan lingkungan yang kondusif pendidik/guru.
Lingkungan harus diciptakan sedemikian j. Mengembangkan kecakapan hidup
rupa sehingga menarik dan menyenangkan Pendidikan anak usia dini mengembangkan
dengan memperhatikan keamanan serta diri anak secara menyeluruh (the whole
kenyamanan yang dapat mendukung child). Berbagai kecakapan dilatihkan agar
Gambar 9. Anak menimbang Gambar 10. Anak menggunting kegiatan belajar melalui bermain. anak kelak menjadi manusia seutuhnya.
Bagian dari diri anak yang dikembangkan
f. Pembelajaran aktif meliputi bidang fisik-motorik, intelektual,
Pendidik harus mampu menciptakan moral, sosial, emosi, kreativitas, dan
suasana yang mendorong anak aktif bahasa. Tujuannya ialah agar kelak anak
mencari, menemukan, menentukan pilihan, berkembang menjadi manusia yang utuh
mengemukakan pendapat, dan melakukan yang memiliki kepribadian dan akhlak yang
serta mengalami sendiri. mulia, cerdas dan terampil, mampu bekerja
sama dengan orang lain, mampu hidup
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Gambar 16. Anak bermain dengan menggunakan bahan alam

Mengembangkan kecakapan hidup l. Sesuai dengan kondisi sosial budaya


dapat dilakukan melalui berbagai proses Pembelajaran anak usia dini harus sesuai
pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar dengan kondisi sosial budaya. Apa yang
anak belajar untuk menolong diri sendiri dipelajari anak adalah persoalan nyata
(mandiri), disiplin, mampu bersosialisasi, sesuai dengan kondisi dimana anak berada.
Gambar 13. Lingkungan yang kondusif menarik minat anak dan memperoleh bekal keterampilan Berbagai objek yang ada disekitar anak,
dasar yang berguna untuk kelangsungan kejadian, dan isu-isu yang menarik dapat
hidupnya. diangkat sebagai tema persoalan belajar.

Gambar 11. Anak melakukan aktivitas sendiri

28 29
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD

E. Rangkuman materi F. Evaluasi


Prinsip-prinsip Pendekatan dalam Jawabalah pertanyaan berikut ini dengan memilih salah satu jawaban yang dianggap paling benar:
Pembelajaran Anak Usia Dini adalah:
1. Berorientasi pada kebutuhan anak 1. Menurut Maslow kebutuhan anak yang sangat mendasar adalah anak dapat belajar apabila tidak
2. Sesuai dengan perkembangan anak dalam kondisi lapar dan haus. termasuk prinsip pembelajaran anak usia dini ……..
3. Mengembangkan kecerdasan anak a. Berorientasi pada kebutuhan anak
4. Belajar melalui bermain b. Sesuai dengan perkembangan anak
5. Belajar dari kongkrit ke abstrak, sederhana c. Stimulasi secara holistik
ke kompleks, gerakan ke verbal, dan dari d. Mengembangkan kecerdasan sosial
sendiri ke sosial.
6. Anak sebagai pebelajar aktif 2. Mengembangkan rasa saling menghargai antara anak dengan pendidik, dan antara anak dengan anak
Gambar 17. Membiasakan Anak dengan budaya antri
7. Anak belajar melalui interaksi sosial lain, termasuk prnsip pembelajaran anak usia dini ……..
dengan orang dewasa dan teman sebaya di a. Berorientasi Pada Perkembangan Anak
m. Stimulasi secara holistik lingkungannya b. Berorientasi Pada Kebutuhan Anak
Pembelajaran anak usia dini sebaiknya 8. Menggunakan lingkungan yang kondusif c. Berorientasi Pada Pengembangan Nilai-Nilai Karakter
bersifat terpadu atau holistik. Anak tidak 9. Merangsang kreativitas dan inovasi d. Berorintasi Pada Pembelajaran yang Demokratis
belajar mata pelajaran tertentu, seperti 10. Mengembangkan kecakapan hidup
IPA, Matematika, Bahasa secara terpisah, 11. Memanfaatkan potensi lingkungan 3. Penggunaan media belajar, sumber belajar, dan narasumber yang ada di lingkungan PAUD bertujuan
tetapi fenomena dan kejadian yang ada 12. Sesuai dengan kondisi sosial budaya ……..
disekitarnya. Melalui bermain dengan air 13. Stimulasi secara holistik a. Agar pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna
anak dapat belajar berhitung (matematika), b. Pembelajaran lebih interaktif
mengenal sifat-sifat air (IPA), menggambar c. Pembelajaran memiliki karakter
air mancur (seni), dan fungsi air untuk d. Pembelajaran Menyenangkan
kehidupan (IPS).
4. Anak berkembang menjadi manusia yang utuh yang memiliki kepribadian dan akhlak yang mulia,
cerdas dan terampil, mampu bekerja sama dengan orang lain adalah tujuan dari prinsip ………..
a. Berorientasi Pada Perkembangan Anak
b. Berorientasi Pada Kebutuhan Anak
c. Berorientasi Pada Pengembangan Nilai-Nilai Karakter
d. Mengembangkan Kecakapan Hidup

5. Membiasakan budaya antri pada anak merupakan prinsip pembelajaran PAUD…….


a. Berorientasi Pada Perkembangan Anak
b. Berorientasi Pada Kebutuhan Anak
c. Berorientasi Pada Pengembangan Nilai-Nilai Karakter
d. Sesuai dengan kondisi sosial budaya

G. Penugasan
Tugas Mandiri :
Gambar 18. Anak bermain air
Setelah mempelajari Konsep dasar PAUD coba jelaskan bagaimana langkah-langkah yang harus
dilakukan saudara dalam meningkatkan pembelajaran di lembaga PAUD masing-masing

30 31
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 1 - Konsep Dasar PAUD

Daftar Pustaka Kunci Jawaban


Hildebrand, Verna (1986), Introduction to Early Childhood Education 4th ed. New York: Mac
Millan Publishing Company
Modul Diklat Dasar PAUD Melalui Daring
Masitoh dkk. (2005) Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: 2005.
Mayke S. Teja Saputra. (2001). Bermain, Mainan dan Permainan untuk Pendidikan Usia Dini.
“Konsep Dasar PAUD”
Jakarta: Grasindo
Patmonodewo, Soemiarti. (2003) Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta. A. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1
Siti Aisyah dkk. (2007) Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. 1. d
Jakarta: Universitas Terbuka. 2. b
Sujiono, Yuliani Nurani. (2009) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks. 3. b
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru 4. c
dan Dosen. Jakarta: Visimedia 5. c
Wolfgang, Charles H. and Mary E. Wolfgang. (1992). School for Young Children. 6. a
Boston: Allyn and Bacon. 7. b
8. b
9. c
10. d

B. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2


1. d
2. a
3. a
4. d
5. d

32 33
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 2
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Perkembangan Anak
Pendidikan Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
34 35
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

Kegiatan 1
diawali dari bayi baru lahir dengan kondisi • Faktor genetik yang tidak bisa dirubah atau
kemampuan telentang saja, namun dengan digantikan seperti ras, suku bangsa, warna
bertambahnya usia serta matangnya otot- kulit, jenis rambut.
otot tubuhnya ia mulai dapat tengkurap dan • Faktor genetik yang dapat dipengaruhi
Hakikat Perkembangan Anak Dalam telentang sendiri kemudian ia akan dapat lingkungan untuk dapat berkembang
duduk sendiri dan mulai berdiri setelah cukup optimal seperti potensi kecerdasan dan

Pembelajaran PAUD kuat ia akan mulai berjalan dan bahkan berani


naik sepeda.
bakat
• Proses selama kehamilan: nutrisi yang
didapat si ibu, penyakit yang diderita, obat-
A. Standar Kompetensi lain adalah Kartu Menuju Sehat yang telah Nah sekarang coba perhatikan gambar 3.3. obatan yang dimakan, lingkungan tempat
Peserta dapat memahami dan menerapkan tersebar di pus-kesmas-puskes-mas seluruh Pelajarilah gambar tersebut dan cobalah tinggal dll
perkembangan anak dalam pembelajaran Indonesia. terapkan untuk anda gunakan sebagai acuan • Proses lingkungan yang mempengaruhi
PAUD. untuk mempermudah orangtua atau guru sejak kehamilan; terjaga kondisi fisik
memantau perkembangan seorang anak. dan mental ibu hamil sehingga janin
B. Kompetensi Dasar berkembang dengan baik
Menjelaskan hakekat perkembangan anak usia
dini. 2. Faktor lingkungan (eksternal):
• Gizi yang diberikan ibu dari mulai dalam
kandungan hingga besar, penyakit yang
C. Indikator
diderita selama hidup, kualitas pengasuhan
1. Menjelaskan hakekat perkembangan anak
dari keluarga, hubungan dengan teman,
usia dini
dan sekolah, serta stimulasi yang
2. Menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan
didapatnya
perkembangan
• Nutrisi yang diberikan, penyakit yang
3. Menjelaskan perkembangan anak usia dini
diderita setelah lahir, kebersihan lingkungan
4. Menerapkan hakekat perkembangan anak
sekitar, aktivitas fisik yang dilakukan, dan
pada pembelajaran AUD
Gambar3-1.Kartu Menuju Sehat
stimulasi yang diberikan.

D. Uraian Materi Sedangkan Perkembangan (Development) Untur dapat tumbuh dan berkembangnya
Pasti anda pernah mendengar istilah merupakan proses bertambahnya seorang anak secara optimal, ada beberapa
pertumbuhan dan perkembangan. kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan tubuh yang bersifat lebih kompleks dengan dipenuhi yaitu:
dua peristiwa penting yang terjadi dengan pola yang teratur dan dapat diramalkan, hal 1. FISIK – BIOLOGIS:
sifat yang berbeda, namun saling berkaitan ini merupakan hasil dari proses pematangan. • Nutrisi: yang harus didapat sejak dalam
dan sulit dipisahkan satu sama lain. Melalui Peristiwa perkembangan ini biasanya kandungan berupa menu seimbang
modul ini kita akan membahas lebih jauh berkaitan dengan masalah psikologis seperti (protein, karbohidrat, lemak, vitamin,
terkait kedua istilah tersebut, dan peristiwa kemampuan gerak kasar dan halus, intelektual, mineral, air)
apa saja yang terjadi pada pertumbuhan dan sosial dan emosional. • Imunisasi (sejak lahir hingga 18 tahun)
Gambar 3-3. Kartu Tahap Perkembangan Bayi dan Balita
perkembangan. bermanfaat untuk mencegah penyakit
Setelah anda memahami tugas hingga sakit berat (Hepatitis B, BCG, DPT,
Pertumbuhan (Growth) adalah proses perkembangan anak pada setiap usia, Polio, Campak, HiB, MMR)
perubahan dalam besar, jumlah, dan ukuran sekarang marilah kita pelajari lebih lanjut • Kebersihan: badan (cuci tangan, potong
bagian-bagian tubuh dari individu. Semua tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kuku, mandi teratur, membersihkan diri
perubahan ini dapat dilihat melalui perubahan pertumbuhan seorang anak. setelah BAK/BAB, cuci rambut); makanan
dari ukuran berat, panjang, dan besar lingkaran Gambar 3-2.Proses Perkembangan Anak
dan peralatannya; hygiene dan sanitasi
sumber: world wide web
kepala. Perubahan-perubahan ini harus Pada dasarnya ada 2 faktor yang lingkungan rumah, sekolah.
diperhatikan melalui proses pemantauan Untuk menguatkan pemahaman anda, mempengaruhi perkembangan anak yaitu:
yang tepat. Adapun alat yang dapat digunakan coba perhatikan gambar 3.2. tentang 1. Faktor dalam diri (internal):
untuk memantau proses pertumbuhan antara proses perkembangan anak. Tahap pertama

36 37
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

• Pelayanan kesehatan: pemantauan yang terjadi semakin kompleks/luas dapat Penggunaan otak kanan dan otak kiri secara c. Bertambah berat badan
tumbuh kembang, deteksi dini gangguan merangsang otak kiri dan kanan sehingga berimbang dapat mengoptimalkan potensi d. Bertambah kemampuan bergerak
tumbuh kembang, melalui pemanfaatan berkembang kecerdasan jamaknya. otak seseorang. Demikian juga dengan
layanan posyandu, puskesmas, dan dokter adanya perspektif kecerdasan jamak (multiple 2. Dibawah ini yang menunjukkan
pribadi. Adapun aspek-aspek perkembangan yang intelligences). Kecerdasan jamak yang perkembangan anak usia dini adalah…
• Aktivitas fisik: untuk merangsang hormon harus distimulasi adalah fisik melalui gerakan mencakup kecerdasan kinestetik, bahasa, a. Menunjukkan kemampuan memegang
pertumbuhan, nafsu makan, proses motorik kasar dan halus, kecerdasan, bahasa, matematika, interpersonal, intrapersonal, benda
pengaturan dan penguraian karbohidrat, seni, sosial emosional, nilai keagamaan dan musik, spasial, naturalis dan eksistensi juga b. Bertambah besar ukuran tangan
lemak dan protein; merangsang moral serta kemandirian. memberikan pengaruh yang sangat bermakna c. Bertambah besar panjang tangan
pertumbuhan otot dan tulang; merangsang terhadap pengembangan potensi yang dimiliki d. b dan c benar
perkembangan keterampilan anak Cara yang dipergunakan untuk menstimulasi seorang anak.
anak sangatlah beragam dan itu harus 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
2. KASIH SAYANG – EMOSI: dilakukan setiap saat setiap kali berinteraksi E. Rangkuman pertumbuhan dan perkembangan anak
Sejak dalam kandungan hingga dewasa dengan anak. Stimulasi sudah dapat dilakukan 1. Pertumbuhan (Growth) merupakan proses adalah, kecuali:
anak harus mendapatkan kasih sayang agar sejak janin berusia 23 minggu. dalam hidup manusia yang terkait dengan a. Faktor bawaan
emosinya berkembang, dengan cara: masalah perubahan dalam besar, jumlah, b. Asupan gizi
• Memberikan rasa nyaman, aman, dan Dalam menstimulasi/merangsang anak, ukuran organ atau individu. Semua perubahan c. Pola Pengasuhan
perlindungan pendidik haruslah mengenal sifat-sifat dari ini dapat dilihat melalui perubahan dari ukuran d. a, b dan c benar
• Memperhatikan minat, keinginan dan otak kiri dan kanan anak didik. berat, panjang, dan besar lingkaran kepala.
pendapatnya Ciri-ciri dari otak kiri adalah: 4. Ketika anak mampu menggunakan berbagai
• Memberikan contoh (bukan memaksa) • Cara berfikirnya mengerucut (konvergen) 2. Perkembangan (Development) merupakan jenis bahan mainan, maka anak tersebut ada
• Membantu, mendorong dan menghargai • berkaitan dengan angka dan berhitung proses bertambahnya kemampuan (skill) pada tahap perkembangan usia:
• Menciptakan suasana gembira • rasional dalam struktur dan fungsi tubuh yang bersifat a. 0- 6 bulan
Memberikan pemahaman atas kesalahan • berkaitan dengan tata bahasa, kemampuan lebih kompleks dengan pola yang teratur dan b. 2-12 bulan
yang diperbuat anak, bukan dengan membaca dan menulis. dapat diramalkan, hal ini merupakan hasil dari c. 12-36 bulan
mengancam atau menghukumMengasuh proses pematangan. Peristiwa perkembangan d. 36-72 bulan
secara demokratik Ciri-ciri dari otak kanan adalah: ini biasanya berkaitan dengan masalah
• Memperhatikan temperamen yang dimiliki • cara berfikirnya secara meluas (divergen) psikologis seperti kemampuan gerak kasar dan 5. Kebutuhan dasar anak, yang harus dipenuhi
anak (apakah anak itu penurut, susah diatur • imajinasi halus, intelektual, sosial dan emosional. agar tumbuh kembangnya optimal adalah….
atau pemalu) • kreativitas a. Kebutuhan fisik biologis
• seni 3. Pertumbuhan dan perkembangan setiap b. Kebutuhan kasih sayang
3. STIMULASI/RANGSANGAN: • musik anak akan dipengaruhi baik oleh faktor genetik c. Stimulasi
Merupakan suatu proses masuknya • bernyanyi atau bawaan dan faktor lingkungan. d. a, b dan c benar
rangsangan ke otak yang dilakukan secara • sosial-emosional
sadar melalui panca indera secara khusus atau • spiritual. 4. Pemahaman yang tepat akan pertumbuhan G. Tugas Kegiatan Belajar 1
beragam dari lingkungan sekitar yang telah dan perkembangan anak sesuai dengan 1. Perhatikanlah kartu tahap perkembangan
dibuat atau secara alamiah. usianya akan memberikan peluang yang bayi dan balita.
besar baik bagi orangtua, guru maupun orang a. Datalah kemampuan yang harus dicapai
Yang pertama memperoleh rangsangan dewasa lainnya yang bertanggungjawab oleh anak berusia 2 tahun dan 3.5 tahun.
adalah otak untuk membuat hubungan antar akan anak tersebut untuk dapat memberikan
sel-sel otak (sinaps). Sejak dalam kandungan pengasuhan dan perawatan anak secara b. Rancanglah stimulasi yang dapat
usia 6 bulan sudah milyaran sel otak terbentuk efektif dan tepat. anda lakukan untuk mengoptimal-kan
namun belum ada hubungan antar sel-sel kemampuan perkembangan pada usia
otak tersebut. Apabila sel-sel otak tersebut
F. Evaluasi tersebut
diberi rangsangan maka akan terbentuk
1. Dibawah ini yang bukan menunjukkan
hubungan yang bermakna, sehingga makin
pertumbuhan pada anak usia dini adalah;
sering dirangsang maka hubungan itu akan
a. Bertambah ukuran lingkar kepala
semakin kokoh dan semakin banyak variasi
b. Bertambah ukuran tinggi badan
rangsangan yang diberikan maka hubungan Gambar 3-4.Ilustrasi ciri-ciri otak kiri dan otak kanan

38 39
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

Kegiatan 2
b. Perkembangan Kognitif lampau seperti mengucapkan kata-kata
Aspek lain yang harus dipahami juga adalah yang diperolehnya dari acara televisi yang
aspek kognitif – kemampuan berpikir. Untuk ditontonnya semalam.
memahaminya teori yang dipergunakan
Perkembangan Anak Usia Dini adalah teori dari Jean Piaget. Tahapan-
tahapannya meliputi:

A. Standar Kompetensi Pandangan psikolog masa kini


memperlihatkan juga bahwa lingkungan TAHAP SENSORI MOTOR, terjadi pada
Peserta dapat memahami dan menerapkan
yaitu pengalaman, memainkan peran yang rentang usia 0 – 24 bulan. Pada masa
perkembangan anak dalam pembelajaran
sangat penting dalam timbulnya keterampilan ini panca indera dan aktifitas motorik
PAUD.
motorik yang baru. dipergunakan anak untuk mengenal
lingkungan dan obyek-obyek yang ada.
B. Kompetensi Dasar Gambar 3-6. Anak bermain di tahap pra operasional
Gambar 3-6. Anak bermain di
Allen (2010:25) menjelaskan tiga prinsip yang
Menjelaskan perkembangan anak usia dini. tahap pra operasional
mengatur perkembangan motorik yaitu: Anak mulai mengerti dasar-dasar
1. Cephalocaudal: perkembangan tulang mengelompokkan sesuatu berdasarkan
C. Indikator dan otot bermula dari kepala ke arah jari satu aspek dahulu seperti warna, bentuk
1. Menjelaskan teori Piaget, Zia Aswin Hadist atau ukuran saja dan kemudian terus
kaki. Setiap individu akan belajar untuk
tentang perkembangan anak meningkat. Pada masa ini anak belum dapat
mengendalikan otot yang menunjang
2. Menjelaskan factor-faktor pendukung memusatkan perhatian pada dua dimensi
kepala dan leher, bergerak ke arah
perkembangan anak yang berbeda secara simultan.
tubuh, dan kemudian segala hal yang
3. Menjelaskan fase-fase perkembangan anak
memungkinkannya menjangkau benda.
0-6 tahun TAHAP KONGKRIT – OPERASIONAL
Baru setelah itu otot untuk berjalan yang
mengalami perkembangan agak akhir Gambar 3-5. Anak bermain tahap sensorimotor (7- 11 TAHUN), pada saat ini anak sudah
D. Uraian Materi 2. Proximodistal: perkembangan tulang dan mulai bisa melaksanakan 3-4 perintah
1. Teori-teori Perkembangan Anak otot yang dimulai dengan meningkatnya Walaupun pada saat lahir bayi terlihat sekaligus dalam satu kali instruksi. Anakpun
Di dalam proses tumbuh kembang anak pengendalian otot yang posisinya paling sangat tidak berdaya dan bergantung pada sudah dapat mencapai kemampuan untuk
usia 0 – 6 tahun maka kita perlu memahami dekat dengan bagian tengah tubuh, secara orang lain, namun beberapa alat inderanya berpikir sistematik terhadap hal-hal atau
tahapan perkembangan emosional dan juga bertahap bergerak ke bagian luar menuju sudah dapat dipergunakan seperti indera obyek-obyek yang kongkrit. Mencapai
cara berpikir seorang anak. Untuk memahami ke bagian yang jauh dari titik tengah penglihatan, pendengaran dll, iapun kemampuan meng-konservasi. Anak
hal itu dapat mengacu pada beberapa teori menuju ke bagian kaki dan tangan. Seorang sudah mampu menggerakkan otot-otot di mampu untuk menyelesaikan ma-salah
mendasar seperti teori psikososial dari Erik anak sebelum ia mampu untuk melukis sekitar mulutnya untuk menghisap puting yang sifatnya kongkrit.
Erickson, teori perkembangan kognitif dari menggunakan kuas kecil pada bidang susu ibunya agar bisa memperoleh ASI.
Jean Piaget, dan juga teori bermain dari Anna yang kecil maka ia akan mencoba melukis Dengan stimulasi yang tepat dan memadai
Freud. dengan kuas yang besar pada bidang yang maka anak dapat mengenal dunianya
besar karena otot-otot yang lebih dahulu menggunakan alat-alat indera dan gerakan-
a. Perkembangan Fisik matang adalah otot lengan atasnya gerakan motorik.
Fungsi utama dari bidang perkembangan 3. Perbaikan (refinement): perkembangan
fisik adalah terkait kemampuan anak untuk otot dari yang umum menuju yang lebih TAHAP PRA- OPERASIONAL (2 – 7 tahun),
bergerak dan mengendalikan bagian khusus dan ini mencakup baik motorik pada masa ini ada perkembangan yang
tubuhnya. Proses perbaikan (refinement) kasar maupun motorik halus. Pada usia sangat jelas bila dibandingkan dengan
perkembangan fisik terkait dengan dini anak misalkan baru bisa melempar masa sebelumnya, yaitu kemampuan
kematangan pada otak, masuknya input dari bola ke arah depan pada jarak yang menggunakan simbol terutama dalam
sistem sensorik, adanya peningkatan ukuran pendek, dengan bertambahnya usia dan bahasa. Sudah dapat berpikir tentang
dan jumlah urat otot, sistem syaraf yang sehat pengalaman anakpun dapat melempar bola sesuatu tanpa harus ada benda yang nyata Gambar 3-7. Anak bermain di tahap
Gambar 3-7. Anak bermain di tahap Kongkrit Operasional

dan kesempatan yang diberikan untuk berlatih. dengan jarak yang jauh dan juga akurat dihadapannya, misalnya ketika memegang Kongkrit Operasional
mengenai sasaran. penggaris anak bisa menyebutkan itu
adalah pisau, pistol, alat pemukul, sapu
dan lain-lain; mampu melakukan sesuatu
hal yang pernah dilihatnya di waktu

40 41
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

c. Perkembangan Bahasa anak. Perkembangan berbahasa dan aturan- TAHAP KEDUA (1,5 – 3 TAHUN) merupakan kegagalan. Mulai belajar untuk mengatasi
MacWhinney, 1999 (Allen, 2010:30) aturan pemakaiannya juga dipengaruhi oleh tahap MENGUASAI DIRI melawan MALU kondisi frustrasi yang dialaminya.
mengatakan perkembangan berbahasa jenis bahasa yang anak dengar di rumah, DAN RAGU. Pada tahap ini diharapkan
yang normal bersifat teratur, bertahap sekolah dan masyarat itu yang dikatakan oleh kemandirian dapat muncul pada diri anak. TAHAP KETIGA (3 – 5 TAHUN) merupakan
dan bergantung pada kematangan dan Bowerman, Levinson,& Levninson, 2001 (Allen Saat ini merupakan waktunya anak untuk tahap BERINISIATIF melawan RASA
kesempatan belajar. Bahasa seringkali 2010:31) mengetahui batasan-batasan, namun BERSALAH. Pada masa ini keterampilan
didefinisikan sebagai sebuah sistem bukan berarti penuh dengan larangan- sosial, memahami perasaan terlihat
simbol, secara lisan, tertulis dan dengan d. Perkembangan Sosial Emosional larangan. berkembang, iapun sudah mengerti tentang
menggunakan gerak tubuh (seperti Pada kurun waktu usia 0 – 6 tahun, terjadi 4 membuat ide, waktu, dan bahasa. Saat
melambaikan tangan untuk memanggil, tahap perkembangan emosional yang penting ini merupakan waktu untuk mencobakan
gemetaran karena ketakutan), yang yaitu: kemampuan yang baru disituasi yang
memungkinkan kita untuk berkomunikasi TAHAP PERTAMA (0 – 1,5 tahun) yang baru juga. Biasanya pada usia ini anak
satu sama lain. Tahap Perkembangan bahasa dikatakan sebagai tahap PERCAYA melawan sudah ada yang memasuki wilayah pra
di tahun pertama kehidupan disebut fase TIDAK PERCAYA. Dikatakan demikian karena sekolah, sehingga ia akan memiliki banyak
pralinguistik atau prabahasa. pada masa ini bayi memiliki kebutuhan kesempatan untuk berinisiatifmelakukan
untuk mengetahui apakah dunia ini sesuatu (mengenal huruf, angka, warna dan
Disini anak benar-benar bergantung pada merupakan tempat yang aman dan dapat lain-lain).
gerakan tubuh dan suara seperti menangis diperkirakan melalui terpenuhinya semua
dan tertawa untuk menyampaikan perasaan kebutuhannya secara tepat dan konsisten.
dan kebutuhannya. Setelah itu akan beranjak
ke tahap linguistik atau bahasa pada tahun Setiap larangan yang diterapkan harus
kedua, dimana berbicara menjadi cara utama disertai dengan penjelasan dan alternatif
untuk berkomunikasi. Di atas usia tiga atau penggantinya, dengan demikian anak
empat tahun, anak belajar menyusun kata- menjadi lebih mudah memahami apa arti
kata untuk membentuk kalimat sederhana batasan-batasan tersebut. Anak menjadi
kemudian diikuti kalimat gabungan yang mampu untuk mengukur ganjaran yang
masuk akal karena anak telah belajar positif atau negatif yang akan diterima
konstruksi tata bahasa yang tepat. atas perbuatan yang dilakukannya. Mereka
mulai sadar bahwa dirinya berbeda dengan
Antara lima sampai tujuh tahun, sebagian orang lain sehingga iapun mulai memiliki Courtesy of TKIF Al Fikri Depok

besar anak telah terampil menyampaikan keinginannya sendiri.


pemikiran dan gagasan mereka secara sumber: world wide web Sehingga sebagai tenaga pendidik maka
lisan. Pada usia ini anak umumnya sudah Tingkah laku agresif maupun tingkah laku harus mampu memberikan dukungan agar
menguasai 14.000 kata atau lebih, yang Rasa percaya ini akan tumbuh melalui yang prososial akan muncul. Merupakan anak mau terus berinisiatif dan mencoba
mungkin dapat berkembang menjadi dua atau interaksinya yang bermakna setiap hari waktu yang tepat untuk mengetahui apakah hal-hal yang baru, dukungan ini harus terus
tiga kali lipat selama fase anak menengah, dengan orangtua atau pengasuhnya, seperti cara yang dipakai untuk mendapatkan menerus dilakukan.
tergantung pada lingkungan berbahasa anak. ia dapat memperoleh makanan ketika lapar, apa yang diinginkan itu sudah benar TAHAP KEEMPAT (5 – 12 TAHUN), anak
ketika sedang tertekan atau sedih ada yang atau salah. Dengan demikian adanya pada usia tersebut masuk dalam tahap
Snow, 2001 (Allen, 2010:31) mengatakan menolongnya, selalu ada orang di dekatnya keajegan dan kegiatan yang rutin dan TEKUN melawan HASIL YANG RENDAH.
sebagian besar anak dapat memahami dan lain-lain. terarah menjadi mutlak diperlukan. Anak
berbagai konsep dan hubungan, jauh sebelum juga mulai belajar mengenal macam- Ketika di lima tahun pertama usianya
mereka bisa menemukan kata-kata untuk Rasa percaya harus ditumbuhkan karena macam perasaan dan namanya (senang, dapat terlampaui dengan baik, maka
mendeskripsikannya. Itu yang disebut sebagai itu merupakan salah satu kunci sukses sedih, kesal, marah, kecewa dan lain-lain); ketika memasuki usia 6 tahun ia telah
bahasa reseptif, Bahasa reseptif mendahului kelak dikemudian hari. Jika rasa percaya mengkaitkan ekspresi tertentu dengan memiliki kelekatan yang sehat kepada
bahasa ekspresif (kemampuan mengucapkan sudah ada dalam diri anak maka anak dapat kondisi emosi tertentu pula, kapan dapat orangtua, tidak memiliki kecemasan
kata untuk menggambarkan dan menjelaskan). tumbuh menjadi individu yang memiliki memperlihatkan rasa senang secara tepat yang berlebihan, pemahaman yang
Perkembangan berbicara dan berbahasa harga diri yang tinggi, optimisme dan ketika berhasil melakukan sesuatu atau baik mengenai kondisi emosi dan tahu
berkaitan erat dengan perkembangan umum kelekatan emosional yang positif . sebaliknya mengungkapkan rasa kecewa bagaimana mengekspresikannya. Jika anak
kognitif, sosial, perseptual, dan otot sel otak tanpa berlebihan ketika mengalami suatu memiliki bekal kemampuan yang baik maka

42 43
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

memasuki usia sekolah ini anak akan sangat Pada usia 18-24 bulan, kemampuannya b. Developmentally appropriate practise
bergairah dan tekun untuk mengisinya, dan berjalan membuat-nya akan terus (latihan yang sesuai dengan perkembangan)
memperlihatkan hasil kerja atau prestasi menerus bergerak untuk memahami dunia Didalam mengembangkan aspek fisik,
yang baik. Aturan-aturan mulai diterapkan sekelilingnya. sosial, emosional dan kognitif seorang anak
dan dijalankan dengan benar. selain diperlukan lingkungan yang aman
dan memberikan pengasuhan yang baik
TAHAP KEEMPAT (5 – 12 TAHUN), anak maka hal lain yang perlu dipahami oleh
pada usia tersebut masuk dalam tahap pendidik adalah prinsip perkembangan
TEKUN melawan HASIL YANG RENDAH. yang mengacu pada Developmentally
Ketika di lima tahun pertama usianya appropriate practise (latihan yang sesuai
dapat terlampaui dengan baik, maka ketika dengan perkembangan).
memasuki usia 6 tahun ia telah memiliki
kelekatan yang sehat kepada orangtua, Konsep Developmentally appropriate
tidak memiliki kecemasan yang berlebihan, Dengan bertambahnya usia ia mulai practise (latihan yang sesuai dengan
pemahaman yang baik mengenai berkenalan dengan mainan. perkembangan). meliputi tiga aspek yaitu:
kondisi emosi dan tahu bagaimana 1. Kesesuaian usia.
mengekspresikannya. Pada usia 8 – 18 bulan seorang bayi Dimana pertumbuhan dan perubahan
akan sangat senang dengan kegiatan yang terjadi pada anak di 9 tahun pertama
Jika anak memiliki bekal kemampuan yang mengosongkan dan mengisi, membangun Iapun menyadari akan adanya orang lain di kehidupannya bersifat universal dan
baik maka memasuki usia sekolah ini anak dan merubuhkan, mendorong dan menarik sekelilingnya, sehingga ia perlu memahami ada pada urutan yang dapat diprediksi.
akan sangat bergairah dan tekun untuk dan lain-lain. akan arti menunggu giliran, mengatakan Adapun perubahan yang terjadi secara
mengisinya, dan memperlihatkan hasil kerja apa yang diinginkan. terprediksi meliputi perubahan fisik,
atau prestasi yang baik. Aturan-aturan mulai Dengan demikian maka perlu disediakan emosional, sosial dan kognitif.
diterapkan dan dijalankan dengan benar. berbagai mainan agar bayi tersebut dapat Pada usia ini dikembangkan konsep
melakukan kegiatan yang disenanginya diri yang positif melalui disiplin yang
2. Faktor Pendukung Perkembangan Anak tadi. Pada masa ini bayi mengembangkan benar, ajeg dan selalu konsisten. Dengan
yaitu; kelekatan dengan mainan lembut yang munculnya keterampilan bermain dan
Perkembangan anak Tidak terlepas dari khusus atau selimut dimana mainan ini kemampuan berbahasa anak batita mulai
pengaruh factor-faktor pendukungnya. Berikut dipergunakan sebagai ”pengaman” ketika ia bisa mengendalikan hidupnya.
factor-faktor pendukung perkembangan anak; menjauh dari orangtua atau pengasuhnya.
Mainan ini merupakan benda yang Pada usia 24 – 36 bulan, dengan
a. Keterampilan Bermain membantu bayi secara emosional untuk kemampuan berbicara yang lebih fasih
Anna Freud dan Margaret Mahler mencoba mengalihkan kesenangannya dari bermain anak batita akan menunjukkan siapa dirinya
untuk menggambarkan tentang pentingnya dengan tubuhnya sendiri ke arah bermain dengan menggunakan bahasa. Anak usia
lingkungan yang aman bagi seorang anak dengan mainan hingga bermain dengan ini terlihat lebih mandiri namun tetap
untuk dapat melatihkan keterampilan- anak lain. membutuhkan perhatian dari orang dewasa
Courtesy of TKIF Al Fikri Depok
keterampilan baru dan juga eksperimen untuk mengembangkan identitas dan
dengan alat-alat main. konsep dirinya. Dengan demikian kelak ia
akan dapat berinteraksi dengan orang lain. Sehingga orangtua maupun guru dapat
Pada usia 0 – 8 bulan seorang bayi menyiapkan lingkungan pembelajaran
bermain pertama kali dengan tubuhnya dan pengalaman yang sesuai secara
sendiri kemudian pada wajah, jari-jari terencana
dari ibu atau pengasuhnya. Bayi akan
memainkan wajah ibunya ketika sedang 2. Kesesuaian secara individual.
diberi ASI atau makan, menggenggam Setiap anak merupakan makhluk yang
erat jari yang menempel pada telapak unik ia memiliki pola dan waktu untuk
tangannya dan akhirnya ia akan memainkan berkembang yang berbeda satu sama
jari-jari tangan dan kakinya sendiri. lain, sama seperti kepribadian, gaya
belajar yang sangat individual.

44 45
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

Dalam menyiapkan proses pembelajaran dan implementasi menu pembelajaran


harus dapat mengakomodasi keunikan yang sesuai.
dari masing-masing anak. • Membangun hubungan yang saling
menguntung dengan keluarga;
3. Kesesuaian secara sosial dan budaya. Developmentally Appropriate Practice
Latar belakang sosial dan budaya sangat memerlukan pengetahuan yang
anak yang berbeda harus dipahami mendalam mengenai kondisi individual
oleh tenaga pendidik, dan keadaan ini anak dan konteks lingkungan dimana
dapat dijadikan bahan acuan dalam anak berkembang dan belajar. Dengan
mempersiapkan materi pelajaran yang demikian menjalin hubungan yang erat Foto-foto dokumen PAUD AlKautsar
sesuai dan berarti bagi kehidupan anak. dengan keluarga akan sangat menunjang.
Misalnya anak-anak yang hidup di daerah • Munculnya bahasa
pantai akan lebih mudah memahami 3. Perkembangan Anak Berdasarkan • Perkembangan lanjutan baik keterampilan
setiap informasi yang baru jika berkaitan Kelompok Usia gerakan kasar maupun halus
dengan laut, pantai, ikan, pohon kelapa Anak usia dini memiliki rentang usia dari 0 – LINGKUNGAN UNTUK BAYI: • Mulai dapat untuk bermain peran
dan lain-lain. 6 tahun dengan pembagian usia yang khas • Harus aman dan dapat merangsang rasa (membawa tas dan memakai sepatu
yaitu: ingin tahu anak ibunya)
Ketika menerapkan Developmentally • Bayi/infant, usia dari lahir – 12 bulan • Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus • Mulai main sosial dengan anak lainnya
appropriate practise (latihan yang sesuai • Batita/toodler, usia 12 bulan – 36 bulan dapat menghargai apa yang dilakukan anak, • Mulai latihan buang air kecil dan besar di
dengan perkembangan). maka ada 5 • Prasekolah/preschool, usia 3 – 6 tahun ajeg dalam menerapkan aturan atau disiplin kamar kecil
dimensi yang saling berkaitan yang harus dan tanggap terhadap kondisi anak • Senang pada kebiasaan dan rutinitas
menjadi perhatian yaitu: • Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus
• Menciptakan komunitas belajar yang memiliki pengetahuan perkembangan anak LINGKUNGAN UNTUK ANAK USIA 12 – 36
kondusif; dimana dapat terjadi hubungan • Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus BULAN:
baik antara anak dan orang dewasa, anak menyediakan bermacam-macam bahan • Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus
dengan anak, diantara guru-guru sendiri main yang mudah dijangkau dan aman menawarkan bermacam-macam bahan
dan antara guru dan keluarga. Komunitas ketika dipergunakan sehingga anak dapat main dan pilihan
tersebut mewujudkan situasi pengasuhan berinteraksi dengan bahan tersebut • Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus
yang kondusif yang dapat menunjang • Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus menerima bahwa tantrum (mengamuk)
anak berkembang dan belajar. secara rutin memberikan perhatian pada adalah bagian normal dari perkembangan
• Menciptakan cara pengajaran yang Foto-foto dokumen PAUD AlKautsar setiap anak dan memberikan pengalaman- • Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus
dapat meningkatkan dan memperbaiki pengalaman belajar mengabaikan tantrum (mengamuk) dan
perkembangan dan proses belajar; TONGGAK PERKEMBANGAN BAYI SELAMA • Orangtua, pengasuh, dan pendidik mendorong perkembangan bahasa
pendidik anak dini usia berusaha TAHUN PERTAMA harus menyediakan kesempatan waktu • Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus
untuk mencapai keseimbangan antara • Tumbuhnya rasa PERCAYA dan IKATAN main dilantai dengan bahan-bahan main, membedakan antara tantrum (mengamuk)
membimbing anak untuk belajar dan juga dengan orang lain anak lainnya, dan orang dewasa yang untuk mengendalikan orang atau memang
mengikuti arahan mereka. • Sudah muncul senyum sosial kepada merawatnya ada kebutuhan untuk disayang
• Membangun kurikulum yang sesuai; orang-orang yang dikenalnya • Harus menyediakan setiap bayi dengan • Harus ada orang dewasa yang
isi dari menu pembelajaran anak dini • Mulai membuat suara-suara dan jadwal masing-masing berhubungan dengan anak, mencontohkan
usia mencakup subyek yang dipelajari, menjawab pertanyaan dengan bahasa bayi dan menjadikan tindakan dengan bahasa
nilai-nilai sosial dan budaya, masukan • Memperlihatkan rasa takut pada orang TONGGAK PERKEMBANGAN ANAK USIA 12 • Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus
dari orangtua, usia dan pengalaman dari yang tidak dikenalnya – 36 BULAN memberikan pengalaman dengan musik,
anak-anak sendiri. • Mampu mengetahui letak benda yang • Anak mulai mencobakan kemampuan- nyanyian, dongeng, main jari, dan kegiatan
• Memberikan penilaian terhadap disembunyikan dari pandangannya kemampuan baru yang dimilikinya (berjalan, lainnya yang memperkuat perkembangan
perkembangan dan proses belajar anak; • Mengulang kembali gerakan untuk berlari, memegang sendok/bola dll) bahasa.
penilaian terhadap perkembangan dan kesenangan • Memiliki “kebiasaan” baru seperti • Harus ada orang dewasa dan bahan-
proses belajar masing-masing individu • Menjelajah lingkungan untuk peningkatan mengamuk, sebagai perwujudan dari bahan yang mendukung perkembangan
penting untuk membuat perencanaan pengendalian badan pemahaman dirinya yang berbeda dengan main peran
orang lain

46 47
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

• Orangtua, pengasuh, dan pendidik bahwa ada 3 prinsip yang mengatur yang ditempati merupakan tempat yang
harus menyediakan ruang dan bahan perkembangan motoric, yaitu cephalocaudal, aman
main di dalam dan di luar ruangan untuk proximodistal, dan perbaikan, teori b. Melatih kemandirian
mendukung penjelajahan, penemuan, dan perkembangan kognitif menurut Jean Piaget c. Membiarkan anak untuk melakukan
penguasaan diri meliputi sensorimotor, pra operasional, aktifitasnya sendiri tanpa bantuan orang tua
• Harus ada orang dewasa yang operasional konkrit, teori perkembangan d. Mengajak anak untuk berinteraksi dan
memperhatikan perbedaan setiap anak dan bahasa menurut MacWhinney perkembangan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
mendukung keberhasilan tanpa rasa malu berbahasa yang normal bersifat tertaut,
atau bersalah ketika latihan ke kamar kecil menyediakan pengalaman dengan musik, bertahap dan bergantung pada kematangan 4. Yang merupakan ciri tahap pra operasional
• Harus menyediakan jadwal yang dapat sajak, dongeng, dan main peran untuk dan kesempatan belajar konkrit adalah
diperkirakan sebelumnya, menerangkan memperkuat perkembangan bahasa a. anak dapat berpikir tentang sesuatu tanpa
perubahan pada anak , dan memberikan • Harus ada orang dewasa yang 2. Faktor factor pendukung perkembangan harus ada benda yang nyata dihadapannya,
waktu pada anak untuk peralihan mencontohkan dan mendukung anak usia dini (1) keterampilan bermain, (2) misalnya ketika memegang penggaris anak
• Harus ada orang dewasa yang ajeg dalam perkembangan bahasa anak untuk Latihan yang sesuai dengan perkembangan bisa menyebutkan itu adalah pisau, pistol,
menanggapi anak memecahkan masalah (Konsep Developmentally appropriate alat pemukul, sapu dan lain-lain;
• Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus practise) meliputi tiga aspek yaitu: kesesuaian b. Anak memiliki kemampuan
TONGGAK PERKEMBANGAN ANAK 36 – 72 menyediakan bermacam-macam bahan usia, kesesuaian secara individual, dan mengkonservasi
BULAN main yang mendukung tiga jenis main kesesuaian sosial budaya c. Anak mulai mengerti dasar-dasar
• Kemampuan pengendalian diri pada (main sensorimotor , main peran dan main mengelompokkan sesuatu berdasarkan
gerakan kasar dan halus semakin pembangunan) 3. Perkembangan anak rentang 0-6 tahun satu aspek dahulu seperti
berkembang dan kompleks • Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus berdasarkan kelompok usia yaitu bayi/infant, d. warna, bentuk atau ukuran saja dan
• Peningkatan perkembangan bahasa menyediakan kesempatan harian untuk usia dari lahir – 12 bulan, batita/toodler, usia 12 kemudian terus meningkat
• Menggunakan bahasa untuk anak main dengan bermacam-macam bulan – 36 bulan, prasekolah/preschool, usia e. Anak dapat mengenal dunianya dengan
memecahkan masalah bahan main 3 – 6 tahun menggunakan alat-alat indra dan gerakan-
• Menggunakan bahasa untuk memperkuat • Harus ada orang dewasa yang memiliki gerakan motorik
main dengan teman sebaya dan orang pengetahuan tentang perkembangan anak F. Evaluasi
dewasa dan menggunakan pengetahuan tersebut 1. Apa yang termasuk dalam karakteristik anak 5. Apa saja program perkembangan pada anak
• Munculnya hubungan sosial bekerjasama untuk mendukung perkembangan anak usia dini? usia dini?
dengan anak lainnya melalui bermain a. Usia, kesesuaian secara individual a. Seni, Nilai agama moral, bahasa , kognitif
• Mampu menggunakan berbagai jenis b. Usia, kesesuaian secara individual, b. Nilai agama moral, bahasa, kognitif, fisik
bahan mainan Karakteristik anak usia 0 – 6 tahun dapat dilihat kesesuaian secara budaya motoric, sosial emosional
• Kemajuan dari main sensorimotor melalui empat aspek dasar yang meliputi c. Usia, kesesuaian secara individual, c. Nilai agama moral, bahasa, kognitif, fisik
atau main proses ke kemampuan untuk aspek fisik, sosial, emosional dan kognitif. kesesuaian dengan guru motoric, sosial emosional, seni
mewakili dunia nyata dalam balok, papan Aspek fisik berkaitan dengan gerakan-gerakan d. Usia, kesesuaian secara individual, d. Nilai agama moral, kognitif, fisik motoric,
lukis, dan bermacam-macam bahan main motorik kasar, halus, koordinasi mata dan kesesuaian dengan sekolah sosial emosional, seni
pembangunan lainnya tangan.
2. Pemberian dukungan pada anak agar dapat G. Tugas Kegiatan Belajar 2
LINGKUNGAN UNTUK ANAK USIA 36 – 72 Aspek sosial adalah hal-hal yang berkaitan terus berinisiatif dan mau mencoba hal-hal 1. Jelaskan teori perkembangan kognitif
BULAN: pada interaksi dengan orang lain. Aspek baru dapat dilakukan pendidik pada anak usia… menurut Jean Piaget, dan berilah contoh
• Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus emosional adalah segala sesuatu yang a. 0-1.5 tahun kasus pada setiap tahapannya.
enyediakan kesempatan main di dalam dan berkaitan dengan pemahaman akan perasaan b. 1.5-3 tahun
di luar ruangan dll. Aspek kognitif merupakan aspek yang c. 3-5 tahun 2. Jelaskan lingkungan yang dapat
• Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus berkaitan dengan kemampuan mengenali d. 5-12 tahun mendukung untuk mengoptimalkan
menyediakan kesempatan pada anak untuk sesuatu, memecahkan masalah, berfikir dll. perkembangan anak pada usia 12-36 bulan,
mengadakan hubungan dengan orang 3. Membangun rasa percaya pada anak usia dan buatlah contoh kegiatan yang dapat
dewasa dan anak lainnya dalam lingkungan
E. Rangkuman 0-1.5 tahun dapat dilakukan dengan: menstimulasi perkembangan anak pada usia
yang kaya akan bahasa. a. Memberikan lingkungan yang dapat tersebut.
1. Beberapa teori berkaitan dengan
• Orangtua, pengasuh, dan pendidik harus menumbuhkan rasa percaya bahwa dunia
perkembangan anak yaitu menurut Allen

48 49
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

Kegiatan 3
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar pada Kurikulum Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat
2013 Pendidikan Anak Usia Dini kelompok sesuai dengan pengelompokkan
merupakan tingkat kemampuan dalam kompetensi inti sebagai berikut:
Kompetensi Dan Program Pengembangan konteks muatan pembelajaran tema a. Kompetensi Dasar sikap spiritual (KD-1)
pembelajaran, dan pengalaman belajar dalam rangka menjabarkan KI-1
yang mengacu pada KOmpetensi Inti. b. Kompetensi Dasar sikap sosial (KD-2)
A. Standar Kompetensi
Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud Dalam merumuskan Kompetensi Dasar dalam rangka menjabarkan KI-2
Peserta dapat memahami dan menerapkan
mencakup: juga memperhatikan karakteristik peserta c. Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3)
perkembangan anak dalam pembelajaran
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi didik, kemampuan awal, serta tujuan dalam rangka menjabarkan KI-3
PAUD.
inti sikap spiritual. setiap program pengembangan. Dalam d. Kompetensi Dasar keterampilan KD-4)
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk merumuskan Kompetensi Dasar juga dalam rangka menjabarkan KI-4.
B. Kompetensi Dasar memperhatikan karakteristik peserta didik,
kompetensi inti sikap sosial.
Memahami hubungan kompetensi dan
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kemampuan awal, serta ciri dari suatu Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk
perkembangan anak
kompetensi inti pengetahuan. program pengembangan yang hendak setiap kompetensi inti adalah sebagai
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk dikembangkan. berikut.
C. Indikator kompetensi inti keterampilan
1. Peserta dapat menjelaskan Kompetensi Inti KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Peserta dapat menjelaskan Kompetensi 1. Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
KI – 1 mencerminkan kecerdasan spiritual KI-1. Menerima ajaran agama
Dasar 2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa
sebagai sikap kesadaran mengenal agama yang dianutnya
3. Peserta dapat memetakan kompetensi syukur kepada Tuhan
yang dianutnya. KI – 2 mencerminkan
dasar dengan program pengembangan 1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
kecerdasan sosial-emosional sebagai sikap
dan perilaku yang mengenal perasaan diri, 2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
D. Uraian Materi orang lain, dan nilai-nilai sosial yang sesuai 3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
1. Kompetensi Inti dengan norma serta budaya yang berlaku. 4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
Kemampuan yang diharapkan dicapai anak KI – 3 mencerminkan kecerdasan logika 5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
setelah mengikuti proses pembelajaran matematika, bahasa, natural, dan seni. KI – 4 6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan
KI-2. Memiliki perilaku hidup
yang dirancang melalui kurikulum disebut mencerminkan kemampuan praktis yang sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
sehat, rasa ingin tahu, kreatif
kompetensi. Kompetensi dalam kurikulum diharapkan dikuasai anak dalam bentuk hasil 7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu
dan estetis, percaya diri,
PAUD mengacu pada perkembangan anak. karya, gagasan, dan motorik. giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih
disiplin, mandiri, peduli,
Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran kedisiplinan
mampu bekerjasama, mampu
pencapaian Standar Tingkat Pencapaian Kompetensi Inti sebagai dasar untuk 8. Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
menyesuaikan diri, jujur, dan
Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD pengembangan Kompetensi Dasar. Rumusan 9. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau
santun dalam berinteraksi
di usia 6 (enam) tahun. Kompetensi Inti yang masing-masing kompetensi inti terurai pada membantu jika diminta bantuannya
dengan keluarga, guru dan/atau
disingkat menjadi KI. tabel di bawah ini. 10. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran
pengasuh, dan teman
kepada orang lain
KOMPETENSI INTI 11. Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya 12Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, 13. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun 14. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun
dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman kepada orang tua, pendidik, dan teman
KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, KI-3. Mengenali diri, keluarga, 1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan teman, pendidik dan/atau 2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia

cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); pengasuh, lingkungan sekitar, 3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk

menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan, dan teknologi, seni, dan budaya di pengembangan motorik kasar dan motorik halus

mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain rumah, 4. Mengetahui cara hidup sehat

KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, 5. Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku

musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak kreatif

berakhlak mulia

50 51
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

Memaknai Kompetensi Dasar pendekatan standard dan pendekatan


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kompetensi. Pada implementasinya
tempat bermain dan satuan 6. Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran,
keduanya menjadi luluh karena saling
PAUD dengan cara: mengamati pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
terkait satu dengan lainnya.
dengan indra (melihat, 7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
mendengar, menghidu, ibadah, budaya, transportasi)
Dalam bahasan ini akan dijelaskan lingkup
merasa, meraba); menanya; 8. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
perkembangan yang ada dalam standar
mengumpulkan informasi; batuan, dll)
yang disebut dengan aspek perkembangan
mengolah informasi/ 9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan
dengan kompetensi dasar dalam kurikulum.
mengasosiasikan, dan bermain, peralatan pertukangan, dll)
Sesungguhnya aspek pencapaian
mengomunikasikan melalui 10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
perkembangan dalam STPPA terjabarkan ke
kegiatan bermain 11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal
Foto-foto dokumen PAUD AlKautsar dalam Kompetensi Dasar sebagai berikut:
dan non verbal)
12. Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan perilaku a.Standar Tingkat Pencapaian
13. Mengenal emosi diri dan orang lain
yang diharapkan berkembang pada diri Perkembangan (STPP)
14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
anak setelah mendapatkan stimulasi melalui Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
15. Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
kurikulum yang diterapkan di satuan PAUD. Anak merupakan kriteria minimal tentang
1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang
Pencapaian KD-1 dan KD-2 dilakukan kualifikasi perkembangan anak yang
dewasa
melalui kegiatan rutin yang diterapkan di mencakup aspek nilai agama dan moral,
2. Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
satuan PAUD sepanjang hari dan sepanjang fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-
3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar
tahun dengan pembiasaan dan keteladanan emosional, dan seni.
dan halus
dari pendidik.
4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
1. Nilai-nilai agama dan moral, meliputi:
6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar
Mengenal agama yang dianut, mengerjakan
yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan,
fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan
7. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, lingkungan, mengetahui hari besar agama,
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, dan menghormati (toleransi) agama orang
KI-4. Menunjukkan yang diketa- lain.
tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
hui, dirasakan, dibutuhkan,
8. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,
dan dipikirkan melalui bahasa, Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman,
musik, gerakan, dan karya se- 1. Mempercayai adanya Tuhan melalui
cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
cara produktif dan kreatif, serta ciptaanNYA
9. Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,
mencerminkan perilaku anak 2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan
berakhlak mulia Foto-foto dokumen PAUD AlKautsar
tugas dan kegiatannya lingkungan sekitar sebagai rasa syukur
10. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan kepada Tuhan
membaca) KD-3 dan KD-4 berupa kemampuan 3. Memiliki Perilaku yang mencerminkan
11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan pengetahuan dan keterampilan sikap jujur
bahasa secara verbal dan non verbal) dikembangkan melalui kegiatan bermain 4. Mengenal kegiatan beribadah sehari-
12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk yang terprogram melalui Rencana hari
karya Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan 5. Melakukan kegiatan beribadah sehari-
13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan hari dengan tuntunan orang dewasa
14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun 6. Mengenal perilaku baik dan santun
yang tepat oleh satuan PAUD. sebagai cerminan akhlak mulia
15, Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai 7. Menunjukkan perilaku santun sebagai
media 3 Pemetaan Lingkup Perkembangan dengan cerminan akhlak mulia
Kompetensi Dasar
Karakteristik Kurikulum 2013 salah satunya
dikembangkan dengan berdasar pada

52 53
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

2. Fisik Motorik, meliputi: 2. Memiliki perilaku yang mencerminkan c. Keaksaraan: memahami hubungan 4. Memiliki perilaku yang mencerminkan
a. Motorik Kasar: memiliki kemampuan sikap kreatif bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk kemandirian
gerakan tubuh secara terkoordinasi, 3. Mengetahui dan mampu cara huruf, serta memahami kata dalam cerita. 5. Memiliki perilaku yang mencerminkan
lentur, seimbang, dan lincah dan memecahkan masalah sehari-hari dan sikap peduli dan mau membantu jika
mengikuti aturan. berperilaku kreatif Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar: diminta bantuannya
b. Motorik Halus: memiliki kemampuan 4. Menyelesaikan masalah sehari-hari 1. Memiliki perilaku yang mencerminkan 6. Memiliki perilaku yang mencerminkan
menggunakan alat untuk mengeksplorasi secara kreatif sikap santun kepada orang tua, pendidik, sikap kerjasama
dan mengekspresikan diri dalam berbagai 5. Mengenal benda-benda disekitarnya dan teman 7. Memiliki perilaku yang dapat
bentuk. (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, 2. Memahami bahasa reseptif (menyimak menyesuaikan diri
c. Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya). dan membaca) 8. Memiliki perilaku yang mencerminkan
memiliki berat badan, tinggi badan, 6. Menyampaikan tentang apa dan 3. Menunjukkan kemampuan berbahasa sikap tanggung-jawab
lingkar kepala sesuai usia serta memiliki bagaimana benda-benda disekitar yang reseptif (menyimak dan membaca) 9. Mengenal emosi diri dan orang lain
kemampuan untuk berperilaku hidup dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, 4. Memahami bahasa ekspresif secara wajar
bersih, sehat, dan peduli terhadap pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri- (mengungkapkan bahasa secara verbal 10. Menunjukkan reaksi emosi diri secara
keselamatannya. ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya. dan non verbal) wajar
7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, 5. Menunjukkan kemampuan berbahasa
Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar: teman, tempat tinggal, tempat ibadah, ekspresif (mengungkapkan bahasa secara 6. Seni, meliputi:
1. Memiliki perilaku yang mencerminkan budaya, transportasi). verbal dan non verbal) Mengeksplorasi dan mengekspresikan
hidup sehat 8. Menyajikan berbagai karyanya dalam 6. Mengenal keaksaraan awal melalui diri, berimaginasi dengan gerakan, musik,
2. Mengenal anggota tubuh, fungsi, bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, bermain drama, dan beragam bidang seni lainnya
dan gerakannya untuk pengembangan gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial 7. Menunjukkan kemampuan keaksaraan (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta
motorik kasar dan motorik halus (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat awal dalam berbagai bentuk karya. mampu mengapresiasi karya seni.
3. Menggunakan anggota tubuh untuk ibadah, budaya, transportasi). Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:
pengembangan motorik kasar dan halus. 9. Mengenal lingkungan alam (hewan, 5. Sosial-emosional, meliputi: 1. Memiliki perilaku yang mencerminkan
4. Mengetahui cara hidup sehat tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, a. Kesadaran diri: memperlihatkan sikap estetis
5. Mampu menolong diri sendiri untuk dll). kemampuan diri, mengenal perasaan 2. Mengenal dan menghasilkan berbagai
hidup sehat. 10. Menyajikan berbagai karyanya dalam sendiri dan mengendalikan diri, serta karya dan aktivitas seni
bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, mampu menyesuaian diri dengan orang 3. Menunjukkan karya dan aktivitas seni
3. Kognitif, meliputi: gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam lain dengan menggunakan berbagai media.
a. Belajar dan Pemecahan Masalah: (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu- b. Rasa Tanggung Jawab untuk Diri dan
mampu memecahkan masalah batuan, dll). Orang lain: mengetahui hak-haknya, 4. Indikator perkembangan
sederhana dalam kehidupan sehari- 11. Mengenal dan menggunakan mentaati aturan, mengatur diri sendiri, a. Pengertian
hari dengan cara yang fleksibel terjadan teknologi sederhana (peralatan rumah serta bertanggung jawab atas perilakunya Indikator perkembangan merupakan
diterima sosial dan menerapkan tangga, peralatan bermain, peralatan untuk kebaikan sesama. penanda kemampuan yang dicapai anak
pengetahuan atau pengalaman dalam pertukangan, dll). c. Perilaku Prososial: mampu bermain pada usia tertentu. Untuk mempertegas
konteks yang baru. 12. Menggunakan teknologi sederhana dengan teman sebaya, memahami kedudukan indikator, maka indikator
b. Berfikir logis: mengenal berbagai (peralatan rumah tangga, peralatan perasaan, merespon, berbagi, serta perkembangan harus dipahami sebagai
perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, bermain, peralatan pertukangan, menghargai hak dan pendapat orang berikut:
berencana, dan mengenal sebab akibat. dll) untuk menyelesaikan tugas dan lain; bersikap kooperatif, toleran, dan 1. Indikator perkembangan merupakan
c. Berfikir simbolik: mengenal, kegiatannya. berperilaku sopan. kontinum perkembangan peserta didik
menyebutkan, dan menggunakan PAUD dari usia lahir sampai 6 tahun dan
lambang bilangan 1-10, mengenal 4. Bahasa, meliputi: Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar: dijabarkan berdasarkan kelompok usia.
abjad, serta mampu merepresentasikan a. Memahami (reseptif) bahasa: 1. Memiliki perilaku yang mencerminkan 2. Indikator perkembangan yang
berbagai benda dalam bentuk gambar. memahami cerita, perintah, aturan, dan sikap percaya diri dirumuskan berdasarkan kompetensi
menyenangi serta menghargai bacaan. 2. Memiliki perilaku yang mencerminkan dasar oleh setiap satuan PAUD
Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar: b. Mengekspresikan Bahasa: mampu sikap taat terhadap aturan sehari-hari merupakan hasil rumusan dari indikator
1. Memiliki perilaku yang mencerminkan bertanya, menjawab pertanyaan, untuk melatih kedisiplinan perkembangan yang bersumber
sikap ingin tahu berkomunikasi secara lisan, menceritakan 3. Memiliki perilaku yang mencerminkan dari Permendikbud 146 dan Tingkat
kembali apa yang diketahui sikap sabar pencapaian perkembangan yang terdapat

54 55
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

dalam Permendikbud 137. c. Memberi inspirasi dalam motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, 3. Dibawah ini yang bukan merupakan
3. Indikator perkembangan untuk mengembangkan bahan ajar dan seni. kompetensi dasar penjabaran dari aspek
KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu kognitif adalah..
untuk memberikan pemahaman c. Rumusan Indikator Perkembangan 2. Aspek pencapaian perkembangan dalam a. Memiliki prilaku yang mencerminkan
bahwa pengetahuan dan keterampilan Rumusan dan rincian indikator STPPA terjabarkan ke dalam kompetensi dasar sikap ingin tahu
merupakan dua hal yang menyatu. perkembangan anak dapat dilihat pada b. Mengenal benda disekitarnya
4. Indikator pencapaian perkembangan Permen 146/2014. 3. Kompetensi dasar adalah merupakan c. Memiliki kemampuan menggunakan
dikembangkan berdasarkan kelompok tingkat kemampuan dalam konteks muatan alat untuk mengeksplorasi dan
usia: 5. Keterkaitan Dan Hubungan Kompetensi pembelajaran, tema pembelajaran dan mengekspresikan diri dalam berbagai
a. Lahir sampai usia 3 (tiga) bulan; Inti, Kompetensi Dasar Dan Indikator pengalaman belajar yang mengacu pada bentuk
b. Usia 3 (tiga) bulan sampai usia 6 Perkembangan kompetensi inti d. Mengetahui cara hidup sehat
(enam) bulan; Para guru hendaklah memahami
c. Usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 Keterkaitan Dan Hubungan Kompetensi 4. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur 4. Dibawah ini yang merupakan kompetensi
(sembilan) bulan; Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator pengorganisasi Kompetensi Dasar. dasar penjabaran dari aspek sosial emosional
d. Usia 9 (sembilan) bulan sampai usia Perkembangan. Hal-hal yang harus adalah…
12 (dua belas) bulan; dipahami guru meliputi: 5. Kompetensi Inti merupakan pengikat a. Mengenal lingkungan sosial
e. Usia 12 (dua belas) bulan sampai usia a. Kompetensi Inti berfungsi sebagai Kompetensi Dasar. b. Mengetahui cara hidup sehat
18 (delapan belas) bulan; unsur pengorganisasi Kompetensi Dasar. c. Mengenal emosi diri dan orang lain
f. Usia 18 (delapan belas) bulan sampai b. Kompetensi Inti merupakan pengikat 6. Kompetensi Inti dirancang dalam empat secara wajar
usia 2 (dua) tahun; Kompetensi Dasar. kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan d. Memiliki prilaku yang mencerminkan
g. Usia 2 (dua) tahun sampai usia 3 (tiga) c. Kompetensi Inti dirancang dalam dengan sikap keagamaan (KI-1), sikap sosial sikap estetis
tahun; empat kelompok yang saling terkait yaitu (KI-2), pengetahuan (KI-3) dan penerapan
h. Usia 3 (tiga) tahun sampai usia 4 berkenaan dengan sikap keagamaan pengetahuan/keterampilan (KI-4). 5. Dibawah ini yang merupakan aspek
(empat) tahun; (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan perkembangan bahasa anak adalah…
i. Usia 4 (empat) tahun sampai usia 5 (KI-3) dan penerapan pengetahuan/ 7. Keempat kelompok KI tersebut menjadi a. Menyimak, mendengar, mengungkapkan,
(lima) tahun; dan keterampilan (KI- acuan dalam pengembangan Kompetensi berbicara
j. Usia 5 (lima) tahun sampai usia 6 d. Keempat kelompok KI tersebut Dasar. b. Memahami bahasa reseptif, ekspresif dan
(enam) tahun. menjadi acuan dalam pengembangan keaksaraan
Kompetensi Dasar. 8. Indikator perkembangan dirumuskan c. Membaca, menulis
b. Fungsi e. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD). d. Menyimak , mendengar, membaca,
Agar lebih tepat dalam memaknai dan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD). menulis
menggunakan indikator perkembangan, f. Indikator perkembangan merupakan F. Evaluasi
maka fungsi indikator hendaklah dipahami kontinum perkembangan dan belajar 1. Kriteria minimal tentang kualifikasi G. Tugas Kegiatan Belajar 3
dengan cermat. Fungsi indikator secara peserta didik PAUD pada usia lahir perkembangan anak mengacu pada 1. Jabarkanlah setiap aspek perkembangan
lebih jauh adalah: sampai dengan 6 tahun dan dijabarkan a. Standar Tingkat Pencapaian anak kedalam kompetensi dasar
1. Indikator perkembangan menjadi acuan berdasarkan kelompok usia. Perkembangan Anak
untuk memantau/menilai perkembangan b. Kompetensi Dasar 2. Jabarkanlah indicator pada kompetensi
anak sesuai dengan tahapan usianya. Indikator perkembangan untuk KD c. Indikator dasar aspek pengembangan bahasa anak
2. Indikator perkembangan tidak dibuat pada KI-3 dan KI-4 menjadi satu untuk d. Kompetensi Inti dengan melihat permendikbud 146 tahun
untuk menjadi kegiatan pembelajaran, memberikan pemahaman bahwa 2013
tetapi menjadi panduan yang digunakan pengetahuan dan keterampilan merupakan 2. Kemampuan dalam konteks muatan
pendidik dan/atau pengasuh dalam dua hal yang menyatu. pembelajaran, tema pembelajaran dan
melakukan stimulasi dan observasi pengalaman belajar yang mengacu pada
kemajuan perkembangan peserta didik. E. Rangkuman kompetensi inti adalah
3. Indikator juga dapat: 1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan a. Standar Tingkat Pencapaian
a. Memberi inspirasi dalam Anak merupakan kriteria minimal tentang Perkembangan Anak
mengembangkan materi pembelajaran kualifikasi perkembangan anak yang b. Kompetensi Dasar
b. Memberi inspirasi dalam mendesain mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik c. Indikator
kegiatan pembelajaran d. Kompetensi Inti

56 57
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 2 - Perkembangan PAUD

Daftar Pustaka Kunci Jawaban


Allen, K. Eileen dan Marotz Lynn R. 2010. Profil Perkembangan Anak. Pra Kelahiran
hingga usia 12 tahun.(Alih bahasa: Valentino). Edisi 5. Jakarta: PT. Indeks
Modul 2 Perkembangan Anak
Bee, Helen. 1997. The Developing Child. (Eighth Ed). New York: Addison-Wesley
Educational Publishers Inc. A. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1
Brigance, Albert H. 1991. The Inventory of Early Development. North Bilerica: 1. d
Curriculum Associates, Inc. 2. a
Einon’s Dorothy. Learning Early. 1998. London: Marshal Publishing. 3. d
http://www.childDevelopmentinfo.com/Development/devsequence.shtml. 2005. 4. d
General Development Sequence Toddler through Preschool. Child Development Institute. 5. d
http://www.childDevelopmentinfo.com/Development/normalDevelopment.shtml.
2005. Normal Stages of Human Development (Birth to 5 years). Child Development Institute. B. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2
Matterson Elizabeth. 1989. Play with A Purpose for under-sevens. (Third Ed). 1. b
England: Penguin Books Ltd, 2. c
Papalia, Diana E., 1982. A Child’s World infancy through adolescence. (Third Ed). 3. a
USA: McGraw-Hill Book Company, 4. b
Permendikbud 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 PAUD 5. c
Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional PAUD
Phelps, Pamela C, Ph.D. 2005. Beyond Cribs & Rattles. Playfully Scaffolding the C. Kunci Jawaban kegiatan belajar 3
Development of Infants and Toddlers. Kaplan Early Learning Company. 1. a
Pictures all personal collection 2. b
Soedjatmiko, dr. SpA(K), MSi. Makalah Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang 3. c
Anak. 4. c
Soendjojo, Rahmitha P. 2005 Makalah Peranan Orangtua Dalam Pengasuhan dan 5. b
Pembinaan Tumbuh Kembang Anak usia 0 – 6 tahun (melalui komunikasi dan media interaksi).
Jakarta
Soendjojo, Rahmitha P. 2005. Orangtua siap – stimulasi hebat! (mempersiapkan
orangtua agar dapat memberikan stimulasi yang efektif bagi anak).
Soetjiningsih, dr. DSAK. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC,
Suminah, E. dkk. 2015. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 PAUD.
Direktorat Pembinaan PAUD
The National Association for The Education of Young Children. 1987.
Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Program Serving Children from Birth
through age 8.
University of Kentucky Cooperative Extention Service. 1997. Child Development:
Birth to Twelve Months.

58 59
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 3
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus


Pendidikan Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
60 61
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

Kegiatan 1
Pendidikan inklusif dimaksudkan b. Pengertian PAUD Inklusif berdasarkan
sebagai sistem layanan pendidikan yang Landasan Historis
mengikutsertakan anak berkebutuhan Perhatian terhadap anak berkebutuhan
khusus belajar bersama dengan anak khusus sudah terjadi cukup lama dan pada
Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus sebayanya di sekolah reguler yang terdekat abad 16 mulai terjadi perubahan sikap
dengan tempat tinggalnya. Penyeleng- yang lebih positif terhadap masalah anak

(ABK) garaan pendidikan inklusif menuntut pihak


sekolah melakukan penyesuaian baik
berkebutuhan khusus ini, seperti rumah
sakit di Paris mulai menyediakan layanan
dari segi kurikulum, sarana dan prasarana bagi penderita gangguan emosinoal, mulai
A. Standar Kompetensi atau bahasa, sosial, ekonomi, agama pendidikan, maupun sistem pembelajaran adanya manual abjad yang pertama bagi
Memahami konsep dasar PAUD inklusif atau jender, menyatu dalam komunitas yang disesuaikan dengan kebutuhan penyandang tuli. Dr. Maria Montessori
sekolah yang sama. Dalam filosofi inklusif individu peserta didik (Direktorat PSLB, membuat metode pembelajaran yang
penuh, tidak diperoleh apakah anak dapat 2004). khusus bagi anak dengan keterbelakangan
B. Kompetensi Dasar
mengikuti program pendidikan reguler/ mental, Helen Keller yang seorang buta
Menjelaskan hakekat perkembangan anak usia
umum, akan tetapi lebih melihat pada Berdasarkan beberapa pernyataan di memberikan perhatian khusus pada
dini.
guru dan sekolah besera sistemnya untuk atas, maka dapat disimpulkan bahwa penyandang cacat penglihatan, dan
mau dan mampu melakukan adaptasi pendidikan inklusif adalah suatu lembaga banyak lagi yang lainnya, yang mampu
C. Indikator atau modifikasi program pendidikan sesuai penyelenggara pendidikan yang memberikan inspirasi banyak orang tentang
Setelah mengikuti diklat pendidik paud ini
dengan kebutuhan anak tersebut. (Frieda M, memberikan kesempatan untuk semua bagaimana memberikan perhatian pada
maka peserta mampu:
2009). anak belajar bersama dalam satu tempat para penyandang cacat agar mereka dapat
1. Menjelaskan pengertian PAUD inklusif
tanpa memandang perbedaan yang dimiliki hidup sebagaimana layaknya orang lain.
2. Menjelaskan pengertian Anak Usia Dini
Lingkungan masyarakat inklusif anak. Demikian pula penyelenggaraan
Berkebutuhan Khusus dalam PAUD Inklusif
memperbolehkan kita untuk siap pendidikan PAUD Inklusif harus Penelitian terakhir membuktikan bahwa
mengubah dan menyesuaikan sistem, memberikan layanan yang ramah dan 1 dari 100 kelahiran terdapat anak
D. Uraian Materi lingkungan dan aktivitas yang berkaitan terbuka untuk memberi kesempatan bagi dengan spektrum austima dengan tidak
1. Pengertian PAUD Inklusif dengan semua orang lain serta semua anak-anak usia dini tanpa terkecuali memandang latar belakang geografis,
a. Pengertian PAUD Inklusif Berdasarkan mempertimbangkan kebutuhan semua termasuk di dalamnya anak berkebutuhan budaya, ekonomi keluarga, dan pendidikan
Landasan Konseptual orang. Bukan lagi anak yang menyandang khusus untuk belajar secara bersama-sama orang tua atau garis keturunan. Hal-hal
Hallahan dan Kuffman, 2006 dalam Frieda kecacatan yang harus menyesuaikan diri di tempat yang terdekat dengan anak. yang melatarbelakangi penyebab masih
M 2009 mengatakan bahwa semua agar cocok dengan setting yang ada. Untuk belum ditemukan, begitu juga dengan
anak yang memiliki keterbatasan khusus itu diperlukan fleksibilitas, kreativitas dan Dalam pelaksanaan PAUD Inklusif anak- keragaman spektrum yang disandang
ditempatkan di sekolah yang dekat dengan sensitivitas. (Frieda M, 2009). anak dari pelbagai latar yang berbeda sangat bersifat spesifik dan individual.
rumah mereka dan mengikuti pendidikan secara etnis, ekonomi, usia, jenis kelamin
dengan anak-anak normal secara penuh Pendidikan inklusif adalah sistem layanan dan perkembangan kognitif, sosial Semua itu menuntut peningkatan
(tidak ada pemisahan atau perpindahan pendidikan yang mensyaratkan anak emosional, mental, dan sebagainya pengetahuan dan wawasan pendidik anak
kelas sewaktu-waktu) dan pendidik memiliki berkebutuhan khusus belajar di sekolah- mempunyai kesempatan dan hak yang usia dini serta ketrampilan mendeteksi dan
tanggungjawab utama dalam menangani sekolah terdekat di kelas biasa bersama sama untuk mendapatkan pelayanan menangani sedini mungkin. Oleh karena
anak berkebutuhan khusus tersebut. Istilah teman-teman seusianya (Sapon Shevin pendidikan yang layak. Semua anak keunikan ini tidak dapat terdeteksi secara
inklusif sebenarnya menggambarkan suatu dalam O’neill, 1994). mempunyai hak yang sama untuk jelas sebagaimana kecacatan secara fisik,
filosofi pendidikan dan sosial, dimana ada mengakses pendidikan, berinteraksi dan maka tentu saja memerlukan keterampilan
kepercayaan bahwa semua orang (apa Sekolah penyelenggara pendidikan bermain bersama. Anak berkebutuhan khusus dalam mengobservasinya.
pun perbedaan yang mereka miliki) adalah inklusif adalah sekolah yang menampung khusus akan lebih bersemangat dan
bagian yang berharga dalam kebersamaan semua murid di kelas yang sama. Sekolah termotivasi jika mereka belajar bersama Anak-anak dengan keterlambatan
masyarakat. ini menyediakan program pendidikan dengan anak-anak pada umumnya di perkembangan secara fisik, mental, dan
yang layak, tetapi disesuaikan dengan sekolah inklusif. Tidak ada label bagi mereka kognitif pun sebetulnya banyak terdapat di
Dalam kaitannya dengan pendidikan, kemampuan dan kebutuhan setiap murid sebagai anak yang tidak mampu belajar. berbagai negara, termasuk indonesia. Akan
ini dapat diartikan bahwa semua anak, maupun bantuan dan dukungan yang Anak-anak ini juga mampu menunjukkan tetapi, karena kultur budaya masyarakat
terlepas dari kemampuan maupun dapat diberikan oleh para guru, agar anak peningkatan dalam belajarnya sehingga terutama yang hidup di pelosok daerah
ketidakmampuan, latar belakang budaya dapat berhasil (Stainback, 1980). dapat berprestasi. hars menyembunyikan anak-anak tersebut,

62 63
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

hanya ‘dipelihara’ tanpa stimulasi edukasi. Di Indonesia, aturan dan dasar hukum bermutu, ayat (2) : Warga negara yang e. Autis, Sindroma Asperger
Kalaupun pemikiran masyarakat di pelosok yang melandasi pendidikan bagi anak mempunyai kelainan fisik, emosional, f. Tunaganda
desa sudah terbuka bahwa anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia adalah mental, intelektual, dan/atau sosial berhak g. Kesulitan Belajar / Lambat Belajar (a.l.
tersebut harus mendapat pendidikan yang sebagai berikut: memperoleh pendidikan khusus, ayat (3) Hyperaktif, ADD/ADHD, Dysgraphia/
layak guna kelangsungan kemandirian 1. UUD 1945 (amandemen) pada Pasal : Warga negara di daerah terpencil atau Tulis, Dyslexia/ Baca, Dysphasia/ Bicara,
kehidupan mereka, belum banyak lembaga 31, ayat (1) : Setiap warga negara berhak terbelakang serta masyarakat adat yang Dyscalculia/ Hitung, Dyspraxia/ Motorik)
pendidikan yang siap menerima kehadiran mendapat pendidikan kemudian di ayat terpencil berhak memperoleh pendidikan h. Gifted : Potensi Kecerdasan Istimewa
anak-anak berkebutuhan khusus. (2) : Setiap warga negara wajib mengikuti layanan khusus, ayat (4):Warga negara (IQ > 125 ) &
pendidikan dasar dan pemerintah wajib yang memiliki potensi kecerdasan dan i. Talented : Potensi Bakat Istimewa
c. Pengertian PAUD Inklusif berdasarkan membiayainya. bakat istimewa berhak memperoleh (Multiple Intelligences : Language,
Lanadasan Yuridis pendidikan khusus. Dilanjutkan pada Pasal Logico-mathematic, Visuo-spatial,
Peraturan-peraturan serta hukum-hukum 2. UU No. 4 tahun 1997 tentang 32 ayat (1): pendidikan khusus merupakan Bodily-kinesthetic, Musical, Interpersonal,
terkait dengan anak berkebutuhan Penyandang Cacat, di Pasal (5 ) dikatakan: pendidikan bagi peserta didik yang Natural, Intrapersonal, Spiritual) & indigo.
khusus pun sudah banyak dibuat dan “ Setiap penyandang cacat mempunyai memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti
diimplementasikan di negara-negara yang hak dan kesempatan yang sama dalam proses pembelajaran karena kelainan 2. Pengertian Anak Usia Dini Berkebutuhan
mengadopsi hukum-hukum tersebut. segala aspek kehidupan dan penghidupan”. fisik,emosional, mental, sosial, dan/atau Khusus dalam PAUD Inklusif
Didukung oleh Pasal (6 ) yang menyatakan: memiliki potensi kecerdasan dan bakat Istilah “seseorang dengan kebutuhan khusus
“Setiap penyandang cacat berhak istimewa. ayat (2): pendidikan layanan atau person with special needs” pertama
memperoleh: ayat 1 : Pendidikan pada khusus merupakan pendidikan bagi peserta kali dicantumkan dalam dokumen kebijakan
semua satuan, jalur, jenis dan jenjang didik di daerah terpencil atau terbelakang, internasional dalam Pernyataan Salamanca
pendidikan. masyarakat adat yang terpencil, dan/atau dan Kerangka Aksi mengenai Pendidikan
mengalami bencana alam, bencana sosial, Kebutuhan Khusus yang dihasilkan dalam
3. UU No. 23 tahun 2002 tentang dan tidak mampu dari segi ekonomi. Konferensi Dunia tentang Pendidikan
Perlindungan Anak, pada Pasal 48: Kebutuhan Khusus, Salamanca, Spanyol,
Pemerintah wajib menyelenggarakan 1994, yang diselenggarakan oleh UNESCO
pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) bekerjasama dengan pemerintah Spanyol.
tahun untuk semua anak. Pasal 49: Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003
Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tentang Sistem Pendidikan Nasional
tua wajib memberikan kesempatan menyebutkan bahwa anak yang memiliki
Berdasarkan kesepakatan bersama di yang seluas-luasnya kepada anak untuk kelainan fisik dan mental disebut dengan
Salamanca, yang menghasilkan Salamanca memperoleh pendidikan. Pasal 51: Anak istilah anak berkebutuhan khusus.
Statement dan Pendidikan Inklusif, yang menyandang cacat fisik dan/atau
1994, dan memberikan pemahaman mental diberikan kesempatan yang sama Menurut Wikipedia, ABK adalah anak dengan
baru tentang pendidikan inklusif yaitu, dan aksesibilitas untuk memperoleh kepemilikan karakteristik khusus yang berbeda
memberi hak kepada setiap anak untuk pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa. dengan anak lain pada umumnya tanpa selalu
mendapatkan pendidikan di sekolah, Pasal 52: Anak yang memiliki keunggulan menunjukan pada ketidakmampuan mental,
termasuk yang mempunyai kebutuhan diberikan kesempatan dan aksesibilitas emosi atau fisik. Anak berkebutuhan khusus
khusus (anak luar biasa) baik temporer untuk memperoleh pendidikan khusus. 5. UU no 20 tahun 2003 tentang adalah anak yang memiliki tingkat kesulitan
maupun permanen, memberi hak kepada Pasal 53: Pemerintah bertanggung jawab SISDIKNAS juga sudah menetapkan dalam mengikuti proses pembelajaran karena
setiap anak untuk masuk sekolah yang untuk memberikan biaya pendidikan dan/ mengenai pendidikan khusus bagi anak kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan
berada di lingkungan komunitas mereka atau bantuan Cuma-Cuma atau pelayanan yang berkebutuhan khusus diwujudkan atau memiliki kecerdasan dan bakat istimewa.
dalam kelas-kelas inklusif, memberi hak khusus bagi anak dari keluarga kurang pada Pasal 32 ayat 1, yaitu:
kepada setiap anak untuk berpartisipasi di mampu, anak terlantar, dan anak yang a. Tunarungu, Tunawicara Anak usia dini berkebutuhan khusus adalah
pusat pendidikan untuk layanan kebutuhan bertempat tinggal di daerah terpencil. b. Tunagrahita : Ringan (IQ = 50- anak usia 0-6 tahun yang memerlukan
individual, memberi hak semua anak untuk 70), Sedang (IQ = 25-50), (a.l. Down penanganan khusus sehubungan dengan
berpartisipasi dalam pendidikan yang 4. UU no. 20 Tahun 2003 tentang Syndrome) gangguan perkembangan dan kelainan yang
berkualitas yang bermakna bagi setiap SISDIKNAS pada Pasal 5, ayat (1): Setiap c. Tunadaksa : Ringan, Sedang dialaminya, karena tidak ada obatnya untuk
individu. warga negara mempunyai hak yang sama d. Tunalaras (Dysruptive) & HIV AIDS & menyembuhkan anak secara medis. Anak
untuk memperoleh pendidikan yang Narkoba tersebut membutuhkan metode, material,

64 65
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

pelayanan dan peralatan yang khusus agar D. Rangkuman Materi E. Evaluasi a. Anak mampu memahami bahwa ada
dapat mencapai perkembangan yang optimal. Pendidikan inklusif berkembang dari pemikiran Pilihlah salah satu jawaban yang benar dari anak lain yang berbeda dengan dirinya
hak mendapatkan pendidikan merupakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini sehingga dapat menghormati dan
Pengertian anak usia dini berkebutuhan hak asasi manusia yang paling mendasar 1. Suatu lembaga penyelenggara layanan yang menghargai orang lain.
khusus memiliki arti yang lebih luas apabila dan merupakan sebuah fondasi untuk hidup ramah dan terbuka memberi kesempatan bagi b. Anak mampu memahami bahwa dirinya
dibandingkan dengan pengertian anak luar bermasyarakat. Melalui pendidikan inklusif semua anak-anak usia dini tanpa terkecuali berguna bagi masyarakat di sekitarnya
biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah muncul harapan dan kemungkinan bagi anak- termasuk di dalamnya anak berkebutuhan bilamana kondisinya sama dengan orang
anak yang dalam pendidikannya memerlukan anak yang kurang beruntung dan terabaikan khusus untuk belajar secara bersama-sama di lain.
pelayanan yang spesifik dan berbeda dengan untuk memperoleh kesempatan pendidikan tempat yang terdekat dengan anak, disebut ... c. Anak mampu memahami perbedaan
anak pada umumnya. Anak berkebutuhan bersama dengan teman-teman sebayanya a. Pendidikan anak usia dini dirinya menuntut perhatian penuh dari
khusus ini mengalami hambatan dalam belajar secara lebih inklusif (tidak terpisahkan). b. Pendidikan individual semua orang
dan perkembangan, baik itu disebabkan c. Pendidikan inklusif d. Anak mampu memahami keterbatasan
karena kurang atau terlalu berlebihnya potensi Semua anak memerlukan pendidikan yang d. Pendidikan eksklusif dirinya menghambat perkembangannnya.
yang dimiliki sang anak. Oleh sebab itu membantu mereka berkembang untuk hidup
mereka memerlukan layanan pendidikan yang dalam masyarakat yang normal. Dengan 2. Berikut ini adalah alasan mengapa 5. Pengertian ABK temporer adalah...
sesuai dengan kebutuhan belajar masing- konsep ini, berarti setiap satuan PAUD diperlukan pendidikan inklusif, kecuali ... a. Anak yang memiliki kelainan tertentu
masing anak. harus menerima dan mendidik anak tanpa a. Semua anak mempunyai hak yang sama yang tidak bisa diobati
memandang kondisi fisik, intelektual, sosial, untuk belajar bersama teman sebayanya. b. Anak yang mengalami hambatan belajar
Secara umum rentangan anak berkebutuhan emosional, atau kondisi lainnya. Pendidikan b. Anak-anak adalah bagian dari dan perkembangan yang disebabkan
khusus meliputi dua kategori yaitu: anak yang inklusif memungkinkan anak berkebutuhan kebersamaan, mereka memiliki hak yang kondisi dan situasi lingkungan
memiliki kebutuhan khusus yang bersifat khusus untuk berinteraksi dan bersosialisasi sama untuk belajar bersama sehingga c. Anak dengan gangguan kejiwaan tingkat
permanen, yaitu akibat dari kelainan tertentu, secara baik dengan teman sebaya di masing-masing akan mendapatkan tinggi
dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat sekolahnya sehingga membantu anak keuntungan dari kebersamaan itu. d. Anak dengan cacat fisik
temporer, yaitu mereka yang mengalami berkembang lebih baik dan belajar berbagai c. Kebutuhan pendidikan anak
hambatan belajar dan perkembangan yang keterampilan sosial. Anak normal akan belajar sejatinya adalah pendidikan yang dapat F. Penugasan
disebabkan kondisi dan situasi lingkungan. menghargai perbedaan kondisi dan keadaan mengembangkan keterampilan sosialnya A. Kegiatan:
Misalnya, anak yang mengalami kesulitan serta kebutuhan teman yang memiliki dan menyiapkan mereka untuk hidup a. Telaah dan amati format lembar
dalam menyesuaikan diri akibat kerusuhan kekhususan dan bertoleransi dengan mereka. dalam kehidupan yang lebih luas dan observasi dibawah ini
dan bencana alam, atau tidak bisa membaca kompleks secara heterogen. b. Lakukan observasi atau pengamatan
karena kekeliruan guru mengajar, anak yang Anak usia dini berkebutuhan khusus adalah d. Inklusi berpotensi untuk membuat anak terhadap salah satu anak yang menurut
mengalami kedwibahasaan (perbedaan individu yang sejak usia dini memiliki takut dan menumbuhkan rasa tidak percaya Bapak/Ibu berbeda dengan anak-anak pada
bahasa di rumah dan di sekolah), anak hambatan fisik, mental intelektual, sosial, diri diantara teman-teman sebayanya yang umumnya dalam satu kelas tersebut
yang mengalami hambatan belajar dan emosional atau memiliki kombinasi normal. c. Beri tanda ceklis di kotak evaluasi
perkembangan karena isolasi budaya dan dari masing-masing hambatan dalam d. Hitung hasil evaluasi dengan
karena kemiskinan dan seagainya. proses belajar dan tumbuh kembangnya 3. PAUD inklusif merupakan lembaga yang kecenderungan mana yang lebih banyak
sehingga membutuhkan stimulasi serta memiliki lingkungan belajar menerima semua (ya/tidak)
Anak berkebutuhan khusus temporer, apabila layanan yang bersifat khusus dan individual keberbedaan anak dengan segala kelebihan e. Berikan analisis atau penjelasan terkait
tidak mendapatkan intervensi yang tepat dalam lingkungan inklusif. Anak usia dini dan kekurangan serta kebutuhannya pada usia keadaan anak tersebut berdasarkan hasil
dan sesuai dengan hambatan belajarnya berkebutuhan khusus dapat diklasifikasikan ... observasi
bisa menjadi permanen (Depdiknas,2007). berdasarkan hambatan yang dialami, yaitu: a. 0 – 6 tahun f. Berikan pendapat apakah anak tersebut
Setiap anak berkebutuhan khusus, baik yang Hambatan penglihatan, pendengaran, bicara, b. 0 – 8 tahun layak mengikuti pembelajaran PAUD
bersifat permanen maupun yang temporer, fisik dan gerak, kesulitan dan lamban belajar, c. 3 – 6 tahun bersama teman-teman lainnya.
memiliki perkembangan hambatan belajar pemusatan perhatian dan hiperaktifitas, d. 3 – 8 tahun
dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda. autism, cerdas istimewa dan bakat istimewa
Hambatan belajar yang dialami oleh setiap serta hambatan majemuk (ganda). 4. Salah satu tujuan pendidikan inklusif adalah
anak, disebabkan oleh tiga hal, yaitu: (1) faktor membantu anak mampu memahami dirinya
lingkungan (2) faktor dalam diri anak sendiri, dan orang lain. Maksud dari pernyataan ini
dan (3) kombinasi antara faktor lingkungan adalah...
dan faktor dalam diri anak.

66 67
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

LEMBAR OBSERVASI ANAK B. Penugasan


Nama : Peserta mengisi format observasi
Usia : berdasarkan hasil pengamatan secara
Lahir Dengan Cara : objektif, lalu apapun hasilnya anak tersebut
Tanggal Observasi : memiliki hak yang sama untuk melakukan
pembelajaran PAUD bersama anak-anak
Evaluasi lain pada umumnya.
No. Pengembangan Dasar Keterangan
Ya Tidak
1. Emosi:
• Dapat berpisah dengan pengantar
• Dapat beradaptasi di tempat baru
• Dapat mengontrol emosi dengan wajar
• Dapat beradaptasi dengan orang baru
2. Konsentrasi
• Dapat melakukan kontak mata
• Ketika dipanggil namanya merespon
3. Motorik Kasar
• Berjalan lurus
• Berlari
• Merangkak
• Merayap
Motorik halus
• Dapat memegang pensil/benda dengan benar
• Dapat meraih benda
4. Bahasa
• Bahasa Reseptif
• Menyebutkan nama benda
• Bertanya
• Menjawab pertanyaan
• Mengungkapkan keinginan
Bahasa ekspresif
• Menunjuk benda
• Mengajak
5. Kognitif
• Dapat membilang
• Dapat menghitung benda
• Dapat menyebutkan warna
• Mengenal huruf
6. Kemandirian
• Memakai diapers
• Dapat melepas sepatu/kaos kaki
• Dapat makan dengan mandiri

............., .......................
Observer

.......................................

68 69
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

Kegiatan 2
sifatnya berat tetapi belum termasuk perilaku sosial teman-temannya tersebut.
dalam kategori tuli. Karena sulit memahaminya maka mereka
pun jadi sangat terbatas perbendaharaan
Penyebab terjadinya kehilangan bahasa emosi padahal bahasa ini dapat
Ciri-Ciri Anak Berkebutuhan Khusus dan kemampuan pendengaran antara lain: membantu mereka untuk memahami
Infeksi intrauterus yang berasal dari perasaannya sendiri dan orang lain.

Penanganan Praktis Sederhana campak jerman, cytomegalovirus,


herpes simplex virus; Lahir prematur; b. Kehilangan Kemampuan Penglihatan
Diabetes karena kehamilan; Toxemia Kehilangan kemampuan penglihatan
A. Standar Kompetensi Hal ini muncul karena pengetahuan selama kehamilan; Kekurangan oksigen adalah suatu kondisi dimana fungsi
Mengenali ciri-ciri anak berkebutuhan khusus tentang tumbuh kembang serta gizi dan sebelum, saat dan sesudah lahir; Salah penglihatannya mengalami penurunan
dan penanganan praktis sederhana stimulasi yang benar pada orang dewasa di pembentukan struktur alat pendengaran; mulai dari derajat yang ringan hingga
sekitar anak sangat kurang. Namun dengan Bakteri meningitis; Otitis media; Salah yang paling berat. Ada dua kategori
pertolongan dan bantuan yang layak, anak minum obat; Campak; Enchepalitis; besar yang tergolong dengan kehilangan
B. Indikator
dengan keterlambatan perkembangan fisik Cacar air; Luka di kepala; Terpajan oleh kemampuan penglihatan yaitu: (1) Low
Setelah mengikuti diklat pendidik PAUD ini
ini akan dapat mencapai perkembangan suara keras yang berulang kali. vision yaitu, orang yang mengalami
maka peserta mampu:
yang normal. (2) Anak yang kehilangan kesulitan untuk menyelesaikan tugas-
1. Mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus
kemampuan, diindikasikan dengan adanya Karakteristik anak-anak yang tuli tugasnya yang berkaitan dengan
dalam kategori anak dengan keterlambatan
perkembangan fisik pyang berbeda dengan atau kesulitan mendengar adalah a) penglihatan namun dapat menyelesaikan
perkembangan fisik
anak lain. kesulitan dalam berkomunikasi, b) Anak tugas tersebut dengan menggunakan
2. Mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus
dalam kategori anak dengan keterbelakangan yang tuli baik secara kualitas maupun strategi pendukung penglihatan, melihat
Misalnya anak dengan kehilangan kuantitas interaksi dan komunikasinya dari dekat, penggunaan alat-alat bantu
mental
kemampuan pendengaran atau penglihatan menjadi sangat jauh berbeda dengan dan juga modifikasi lingkungan sekitar, (2)
3. Mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus
karena organ tubuh yang mendukung tidak anak normal, b) Pembelajaran melalui Kebutaan yaitu, orang yang kehilangan
dalam kategori anak dengan gangguan
terdapat dalam sistem penglihatan dan pengalaman langsung menjadi kemampuan penglihatan atau hanya
emosional dan perilaku
pendengaran. Berikut ini akan dijelaskan terbatas, c) Mengingat kemampuan memiliki kemampuan untuk mengetahui
4. Mengidentifikasi anak dengan masalah
mengenai macam-macam kondisi mendengarnya terganggu maka sumber- adanya cahaya atau tidak. Penyebab
spektrum autisma
kehilangan kemampuan : sumber pembelajaran yang diterimanya terjadinya kehilangan kemampuan
5. Mengidentifikasi anak berkebutuhan
a. Kehilangan Kemampuan melalui pendengaran menjadi terbatas, penglihatan adalah karena adanya
khusus dalam kategori anak dengan masalah
Pendengaran c) Secara kognitif tidak terlalu banyak permasalahan pada struktur atau fungsi
perkembangan kognitif
Kehilangan kemampuan pendengaran berbeda dengan anak normal. dari mata.
6. Mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus
dapat digolongkan ke dalam beberapa
dalam kategori anak dengan cerdas istimewa
macam yaitu 1) Tidak mampu Kemudian, d) Secara akademik Karakteristik dari anak dengan kehilangan
berbakat istimewa
mendengar adalah suatu kondisi di biasanya agak menonjol dibidang kemampuan penglihatan adalah a)
7. Melakukan penanganan praktis bagi ABK
mana anak kehilangan kemampuan matematika, namun untuk bahasa dan Secara kognitif mengalami gangguan
pendengaran baik yang bersifat membaca masih terus harus mendapat karena memiliki keterbatasan dalam
C. Uraian Materi permanen maupun sementara, yang dukungan dari lingkungan sekitar agar variasi dan rentang pengalaman yang
1. Anak dengan Keterlambatan
dapat mempengaruhi unjuk hasil terus berkembang, e) Secara sosial didapatkan, mobilitas dan interaksi
Perkembangan Fisik
belajarnya. Untuk kerusakan yang emosional karena mereka terbatas dalam dengan lingkungan yang terhambat.
Keterlambatan perkembangan fisik dapat
berat akan menyebabkan kehilangan berinteraksi secara langsung di dalam Kehilangan pengalaman-pengalaman
dikategorikan menjadi dua kelompok
kemampuan untuk memproses kehidupan sehari-harinya seringkali hal yang berharga melalui hal-hal yang telah
yaitu: (1) Beresiko untuk menjadi terlambat
informasi linguistik yang diperoleh ini membuat mereka mendapat pajanan disebutkan di atas dan juga kurangnya
berkembang yaitu anak-anak yang terlahir
melalui pendengarannya, 2) Ketulian untuk bahasa sosial emosional yang kesempatan untuk mengamati dan
dan tumbuh berkembang di lingkungan
adalah kehilangan kemampuan terbatas juga, akibatnya keterampilan menirukan anak-anak dan orang dewasa
yang tidak mendukung. Lingkungan yang
pendengaran yang sifatnya sangat berat. sosialnya menjadi kurang berkembang, lainnya memberikan dampak yang
tidak mendukung ini dapat terjadi bukan
f) Perilaku anak-anak tersebut seringkali sangat bermakna bagi perkembangan
hanya pada kondisi atau keadaan sosial
Kondisi ini mempengaruhi unjuk hasil tidak diajak bermain oleh teman-teman kognitifnya.
ekonomi yang kurang tetapi juga pada
belajar, 3) Kesulitan mendengar adalah yang bisa mendengar karena mereka
kondisi sosial ekonomi yang cukup atau
ketidak mampuan mendengar yang sulit untuk menerima dan memahami
lebih.
70 71
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

Namun pada beberapa orang dengan pada kemampuan individu di dalam Karakteristik dari anak dengan gangguan Ketika anak mengalami kesulitan
kehilangan kemampuan penglihatannya menghasilkan suatu bahasa. Misalkan: bicara dan berbahasa yaitu, a) Secara dalam menyampaikan isi pikirannya
memiliki kemampuan kognitif yang menyampaikan isi pikiran atau pendapat kognitif mereka dapat berada dalam karena penggunaan artikulasi yang
baik bahkan berbakat, b) Secara secara verbal, b) Bahasa reseptif rentang tingkat kemampuan kognisi yang salah, menyebabkan orang lain tidak
akademis apabila ia tidak mengalami mengacu pada kemampuan individu tinggi hingga yang terbelakang, b) Secara dapat memahaminya. Keadaan ini
keterbatasan secara kognitif maka ia memahami suatu bahasa. Misalkan: akademik, pada anak usia dini yang membuat anak merasa terisolasi
dapat memperlihatkan hasil belajar orang yang mengerti bahasa asing tetapi dituntut untuk dapat mengekspresikan oleh lingkungannya. Tingkah lakunya
yang baik asalkan lingkungan sekitar ia tidak dapat berbicara dalam bahasa hasil pikirannya secara verbal maka anak seringkali tidak sesuai dengan tuntutan
memberikan dukungan yang penuh asing tersebut. akan mengalami kesulitan. lingkungan.
dengan alat-alat bantu yang memadai,
c) Secara sosial dan emosional anak Misalnya anak batita yang kesulitan
dengan kehilangan kemampuan bicara ketika keinginannya tidak dapat
penglihatan dapat mengalami kesulitan dimengerti oleh orang lain maka batita
untuk mengembangkan keterampilan- tersebut akan berperilaku agresif dan
keterampilan sosial karena ia sulit untuk tingkah laku ini tidak dapat diterima oleh
dapat mengamati, menirukan dan lingkungannya. Dengan bertambahnya
menunjukkan tingkah laku sosial yang usia dari anak dengan gangguan
tepat. bicara dan berbahasa ini apabila tidak
mendapatkan penanganan yang tepat
Agar ketrampilan sosial ini dapat maka ia akan cenderung untuk menjadi
berkembang maka anak-anak tersebut lebih bermasalah dalam berperilaku.
harus mendapatkan instruksi yang
sifatnya sistematis dan langsung yang Apabila orangtua atau guru menemukan
berkaitan dengan aspek-aspek sosial anak dengan gangguan bicara dan
emosional yang harus dilakukan. berbahasa maka mereka harus segera
Dalam berperilaku seringkali terlihat merujuk kepada ahlinya yaitu dokter
kurang matang, merasa terisolasi dan Telinga Hidung dan Tenggorokan
kurang asertif terutama sekali jika dan mengikuti terapi yang disarankan.
lingkungan kurang kondusif. Di samping itu anak harus memahami Beberapa rekomendasi berikut ini dapat
bahasa tersebut yang kemudian dilakukan sebagai strategi pendidik dan
Selain itu ada perilaku stereotip yang digunakan untuk belajar membaca dan sekolah dalam menangani anak dengan
dimunculkan seperti mengerjapkan menulis. gangguan bicara dan bahasa (Ormrod,
mata, menjentikan jari, menggoyangkan 2009 : 241):
badan atau kepala, atau menggeliatkan Penyebab terjadinya gangguan bicara Diketahui bahwa keterampilan berbicara
badan. Hal ini sering muncul dikarenakan dan berbahasa pada anak dapat dilihat dan berbahasa itu akan dipergunakan Doronglah komunikasi lisan yang teratur :
mereka kehilangan stimulasi sensori, dari berbagai faktor yaitu, a) Secara dalam setiap aspek kegiatan sekolah, ajak anak untuk mulai berbicara di depan
terbatasnya gerakan dan aktivitas mereka biologis, dimana masalah itu berkaitan misalnya untuk mempelajari subyek kelas. Hal ini dapat membantu mereka
dilingkungan, kurangnya interaksi sosial. dengan susunan saraf pusat atau struktur matematika, seni, dan kesadaran untuk berlatih bicara dan komunikasi.
dan fungsi dari sistem lain di dalam lingkungan bahkan saat istirahatpun Jadilah pendengar yang sabar, jangan
c. Gangguan Berbicara dan Berbahasa tubuh. Misalkan: langit-langit mulut akan memerlukan bahasa, c) Secara tergoda untuk membantu anak
Menurut IDEA (Individuals with yang tidak sempurna, lidah yang tebal sosial emosional, biasanya anak akan dengan menyelesaikan kalimat yang
Disabilities Education Act) tahun 1997, dan pendek, b) Lingkungan, dimana memiliki masalah juga. Terutama sedang mereka buat. Biarkan mereka
gangguan ini mengacu pada gangguan anak yang mengalami gangguan ini berkaitan dengan konsep diri yang menuangkan pikiran secara mandiri
komunikasi seperti gagap, gangguan dikarena mendapat infeksi telinga yang dimilikinya. Apabila lingkungan banyak dan berikanlah waktu ekstra sebagai
artikulasi, gangguan bahasa, atau berulang yang berakibat mengganggu yang mencemoohkan dirinya maka anak pendengar.
gangguan suara yang berdampak pada pendengarannya atau sampai membuat cenderung akan memiliki konsep diri
hasil pembelajaran seorang anak. ketulian. Hal lain yang juga berkontribusi yang negatif. Mintalah penjelasan ulang (klarifikasi)
Berbahasa dapat diaplikasikan dalam dua adalah penelantaran dan perlakuan salah ketika suatu pesan yang disampaikan
hal yaitu, a) Bahasa ekspresif mengacu pada anak. tidak jelas lalu jelaskan kata-kata yang

72 73
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

dipahami pendidik dari pernyataan anak fisik ini akan memiliki konsep diri yang menyebabkan terjadinya keterbelakangan
dan minta mereka untuk menjelaskan rendah. mental pada anak.
sisanya. Hal ini juga menjadi indikator
bagi anak mengenai sebaik apa mereka Oleh karena itu harus terus didukung Karakteristik dari anak dengan keterbelakang
berkomunikasi. dan dikembangkan konsep diri yang mental yaitu, a) Secara kognitif anak tersebut
positif pada anak tersebut, d) Secara sangat berbeda dengan anak normal, dari
d. Gangguan pada Fisik sosial, anak dengan gangguan fisik penggolongan IQ nya saja mereka dapat
Gangguan ini biasanya berpengaruh sangat memerlukan bantuan orang dikategorikan sebagai keterbelakangan
pada gerakan kasar dan gerakan halus lain untuk dapat berinteraksi dengan mental ringan (IQ= 55 – 69), keterbelakangan
dari seseorang. Gangguan ini bisa bersifat teman sebayanya. Mereka memerlukan mental sedang (IQ = 40 -54), keterbelakangan
ringan hingga yang berat. Penyebab dari akses yang sesuai sehingga gangguan mental berat (IQ = 25 – 39), keterbelakangan
gangguan fisik ini dapat dibagi menjadi fisik yang dimilikinya tidak terhambat, mental sangat berat (IQ = di bawah 25), b)
tiga yaitu, a)Kelainan bawaan yang e) Secara fisik dan medis, anak dengan Dengan derajat keterbelakang mental yang
menyebabkan terjadinya telapak kaki gangguan ini akan memiliki kondisi berbeda itu maka tingkatan dari layanan
rata, jumlah anggota tubuh yang tidak fisik dan medis yang berbeda dengan dukungan buat merekapun menjadi berbeda
lengkap atau berlebih, b)Penyakit seperti anak secara umum dan memerlukan pula (tabel terlampir). Kemampuan memori,
poliomyelitis, TBC tulang, c)Penyebab perhatian yang khusus. menggeneralisasi, motivasi, bahasa dan
lain seperti gangguan neurologis dan keterampilan akademisnya menjadi terbatas.
lingkungan, yang menyebabkan cerebral 2. Anak dengan Gangguan Perkembangan
palsy, spina bifida, amputasi, retak atau Mental Kemudian, c) Secara sosial, banyak anak
terbakar. American Association on Mental Retardation dengan keterbelakangan mental mengalami
mendefinisikan anak dengan keterbelakang kesulitan dalam menjalin hubungan dengan
Karakteristik anak dengan gangguan fisik mental adalah anak-anak yang memiliki orang lain, d) Perilaku beradaptasi pun ada
yaitu, a) Secara kognitif dan akademik, fungsi intelektual di bawah rata-rata secara mengalami gangguan terutama dalam hal
anak dengan gangguan fisik akan bermakna, terlihat memiliki kesulitan dalam komunikasi, merawat diri sendiri, keterampilan
memiliki fungsi kognitif dengan rentang perilaku adaptif yang dimunculkan melalui sosial, kehidupan sehari-hari, menikmati
dari yang rendah hingga yang tinggi. kesulitan membuat konsep, keterampilan waktu senggang, kesehatan dan keselamatan,
Sehingga anak-anak yang mengalami sosial dan praktik perilaku adaptif dan terjadi kemampuan mengarahkan diri, fungsi
gangguan fisik namun memiliki pada rentang usia perkembangannya yaitu di akademis, dan keterlibatan dimasyarakat,
kemampuan kognitif yang baik maka bawah 18 tahun. e) Secara emosional, mereka seringkali
ia akan dapat berkembang dengan terperosok dalam kondisi kesepian, depresi,
baik, asalkan gangguan fisiknya dapat Penyebab terjadinya keterbelakangan f) Secara fisik dan medis, biasanya tidak ada
ditangani dengan baik. mental ini antara lain, a) Saat prenatal, kondisi fisik dan medis yang sangat berbeda
biasanya dikarenakan adanya abnormalitas dengan anak kebanyakan.
Misalkan anak yang tidak memiliki dari kromosom. Contohnya adalah Down
kaki yang lengkap namun pintar Syndrome, Fragile X Syndrome, Prader- 3. Anak dengan Gangguan Emosional dan
ia dapat masuk sekolah dimana Willi syndrome, Fetal alcohol syndrome, Spektrum Autisma
sekolah itu memberikan fasilitas yang Phenylketonuria, Toxoplasmosis, b) Saat Anak dengan gangguan emosional dan
cukup sehingga anak tersebut tidak Perinatal, biasanya terjadi selama atau seketika spektrum autisma masuk dalam kriteria
memperoleh kesulitan mengakses setelah anak lahir. Anak yang lahir prematur anak berkebutuhan khusus. Gangguan ini
kelas dan ruang-ruang lainnya, b) dengan berat badan sangat kecil, kekurangan dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu
Secara perilaku, anak dapat terganggu oksigen pada waktu lahir, penggunaan alat perilaku eksternal (ke dalam) dan perilaku
apabila gangguan yang dimilikinya bantu seperti forcep yang kurang tepat, c) internal (ke dalam). Perilaku keluar, memiliki
itu menghambat gerakan, interaksi Post natal, bisa saja ketika selama kehamilan pengaruh langsung ataupun tidak langsung
dengan orang lain. Sehingga anak dan saat kelahiran anak tidak mengalami contohnya agresi, suka melawan, mencuri,
perlu mendapat keterampilan untuk gangguan apa-apa namun setelah itu anak dan kurangnya kontrol diri.
mengkomunikasikan apa yang diinginkan terjangkit encephalitis, keracunan timbal
dan diperlukannya, c)Secara emosional, dan kerusakan otak maka kondisi ini dapat Perilaku kedalam mempengaruhi anak
pada umumnya anak dengan gangguan yang mengalami gangguan ini contohnya

74 75
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

Autism Spectrum Disorders (ASD) merupakan Pervasive Developmental Disorder Not


kelainan-kelainan yang memiliki karakteristik Otherwise Specified (PDD-NOS); individu
gangguan dalam tiga area dengan tingkatan yang menampilkan perilaku autis, tetapi pada
yang berbeda-beda. Ketiga area tersebut tingkat yang lebih rendah atau baru muncul
adalah kemampuan komunikasi, interaksi setelah usia tiga tahun atau lebih.
sosial, serta pola-pola perilaku yang repetitif Di Indonesia, belum ada angka yang pasti
dan stereotip (Hallahan & Kauffman, 2006 mengenai prevalensi autisme. Studi secara
dalam Frieda, 2009). Di bawah ini adalah lima konsisten menunjukkan prevalensi anak
kelainan yang termasuk dalam ASD : denganspektrum autisma lebih banyak
Autisme; yaitu penarikan diri yang ekstrem pada anak laki-laki daripada perempuan
dari lingkungan sosialnya, gangguan dalam (3:1 atau 4:1), kecuali pada sindrom Rett,
berkomunikasi, serta tingkah laku yang dimana sebagian besar yang terkena adalah
terbatas dan berulang (stereotipik) yang perempuan (Hallahan & Kauffman, 2006
muncul sebelum usia 3 tahun. Gangguan ini dalam Frieda, 2009).
3-4 kali lebih banyak pada anak lelaki daripada
perempuan (Frieda, 2009). Namun, anak perempuan dengan spektrum
autisma biasanya mempunyai gejala yang
Sindrom Asperger ; abnormalitas yang secara lebih berat dan hasil tes inteligensinya lebih
kualitatif sama seperti autisme. Dapat disebut rendah daripada anak laki-laki (Widyawati,
sebagai mild autism, tanpa gangguan yang 2002 dalam Frieda, 2009). Dari berbagai
signifikan dalam kognisi dan bahasa. Individu penelitian juga ditemukan bahwa anak
dengan sindrom asperger memiliki tingkat dengan spektrum autisma berasal dari latar
inteligensi dan kemampuan komunikasi belakang keluarga dengan berbagai tingkat
yang lebih tinggi daripada mereka yang autis. sosial ekonomi, inteligensi, letak geografis,
Namun, mereka menampilkan sebagian besar, suku, dan ras (Widyawati, 2002 dalam Frieda,
bahkan semua karakteristik ASD, dengan 2009).
kecemasan atau depresi yang parah, Penyebab terjadinya gangguan emosional
kesulitan utamanya yaitu berada di dalam
perubahan suasana hati yang berlebihan, atau ini berupa faktor biologis, proses pengiriman
interaksi sosial. Secara umum, dapat dikatakan Penyandang ASD memiliki tiga golongan
menarik diri dari interaksi sosial (M.M Kerr dan informasi pada sistem saraf dan faktor
bahwa asperger adalah bentuk lebih ringan besar masalah, yaitu gangguan interaksi,
Nelson, dalam Ormrod, 2009 : 242). psikososial, seperti stres yang berkepanjangan,
dari autisme (Frieda, 2009). gangguan komunikasi, dan gangguan
kejadian hidup yang menekan, perlakuan
perilaku. Autistik dengan gangguan interaksi
Hal-hal yang perlu diketahui pada anak yang salah pada masa kecil, faktor keluarga.
Childhood Disintegrative Disorder; mengakibatkan individu mengalami kesulitan
mengalami gangguan emosional yaitu, Karakteristik anak dengan gangguan
perkembangan yang normal hingga usia 2 dalam melakukan interaksi sosial. Ia lebih
a) Terjadi dalam situasi yang diikuti oleh emosional yaitu, a) Secara tingkah laku
sampai 10 tahun, kemudian diikuti dengan senang menyendiri dan enggan atau
beberapa karakteristik yang muncul dalam biasanya mereka tidak berbeda dengan
kehilangan kemampuan yang signifikan. bahkan menolak untuk secara aktif menjalin
periode tertentu dan berpengaruh dalam anak kebanyakan. Namun bisa dilihat dari
Terjadi kehilangan dalam keterampilan terlatih hubungan sosial, misalnya menyapa atau
kehidupan sehari-hari seorang anak seperti, tingkah laku yang terinternalisasikan dan
pada beberapa bidang perkembangan setelah berbasa-basi dengan orang di sekitarnya.
b) Ketidakmampuan untuk belajar yang tidak tingkah laku yang diekster-nalisasikan, b)
beberapa bulan gangguan berlangsung.
dapat dijelaskan dari faktor intelektual, sensori Secara emosional, biasanya mereka memiliki
Terjadi pula ganggguan yang khas dari Kurangnya kemampuan untuk berempati
maupun kesehatan, c) Ketidakmampuan pengalaman kecemasan yang bersumber dari
fungsi sosial, komunikasi, dan perilaku. Pada dan memahami sudut pandang orang lain
untuk mempertahankan atau membangun rasa ketakutan yang berlebihan sehingga ada
beberapa kasus, kehilangan bersifat progresif membuat dia semakin sulit untuk memberikan
hubungan yang menyenangkan dengan depresi yang muncul, c) Secara sosial, ada
dan menetap. Sebagian penderita akan respon atau berperilaku sesuai dengan
teman sebaya atau dengan orang dewasa di hambatan dalam mempertahankan sebuah
mengalami retardasi mental berat (Frieda, harapan orang-orang di sekitarnya.
sekitarnya, d) Berperilaku tipikal atau memiliki hubungan dengan orang lain, d) Secara
2009). Kelainan ini umumnya dialami anak Pada anak dengan spektrum autisma
perasaan yang tidak sesuai walau dalam kognitif akan memiliki rentang kemampuan
laki-laki (Hallahan & Kauffman, 2006, dalam yang juga memiliki memiliki sensitivitas
situasi yang normal, e) Kecenderungan untuk dari yang rendah hingga yang tinggi. Namun
Frieda, 2009). tinggi terhadap suara/kondisi yang berisik/
memunculkan simtom fisik atau ketakutan- seringkali gangguan emosinya tersebut
ribut, berada di antara sekumpulan orang
ketakutan yang dikaitkan dengan seseorang menghambat hasil pembelajarannya.
yang sedang berbincang hanya akan
atau sekolah.
mendatangkan perasaan tidak nyaman.

76 77
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

Mereka cenderung menghindari situasi ramai Anak autis tidak memiliki perhatian untuk ketika meng¬ekspresikan perasaannya atau dari APA (American Psychiatric Association)
atau berisik semacam ini. Selain mengalami berkomunikasi atau tidak ingin berkomunikasi merasakan perasaan orang lain, seperti: tahun 2000 yang berfokus pada kemampuan
gangguan ineraksi, komunikasi, dan perilaku, untuk tujuan sosial. Bahkan, 50% anak dengan menggelengkan kepala, melambaikan tangan, komunikasi, interaksi sosial, serta pola-pola
anak dengan spektrum autisma juga memiliki spektrum autisma berpikir untuk menutup mengangkat alis, dan sebagainya. Tidak tingkah laku repetitif dan stereotip. Perilaku¬-
karakteristik-karakteristik tambahan, yaitu: mulut, atau tidak menggunakan bahasa sama menunjuk atau memakai gerakan tubuh untuk perilaku tersebut muncul sebelum usia tiga
gangguan dalam kognisi, persepsi sensori, sekali (Hallahan & Kauffman, 2006, dalam menyampaikan keinginannya, melainkan tahun. Akan tetapi, gambar berikut dapat
motorik, afeksi atau mood, tingkah laku agresif Frieda, 2009). mengambil tangan orang tuanya untuk dijadikan acuan untuk mengenali anak dengan
dan berbahaya, serta gangguan tidur dan mengambil objek yang dimaksud. spektrum autisma.
makan (Hallahan & Kauffman, 2006, dalam Gumaman yang biasanya muncul sebelum  
Frieda, 2009). anak dapat berkata-kata mungkin tidak Perilaku anak autis biasanya bersifat repetitif Penyebab Autisme sampai saat ini, para
nampak pada anak autis. Mereka yang (pengulangan), misalnya: tingkah laku ilmuwan belum secara pasti mengetahui apa
Ciri-ciri gejala adanya gangguan spektrum berbicara mengalami abnormalitas dalam motorik ritual seperti berputar-putar dengan yang salah pada otak anak dengan spektrum
autisma pada anak, yang dapat dideteksi intonasi, rate, volume, dan isi bahasa. Misalnya, cepat (twirling), memutar-mutar objek, autisma, tetapi yang pasti, penyebabnya lebih
sejak dini, adalah sebagai berikut susah berbicara seperti robot, echolalia,mengulang- mengepak¬ngepakan tangan (flapping), kepada neurobiologis, bukan interpersonal
adanya interaksi sosial, tidak menunjukkan ulang apa yang didengar; reverse pronouns; bergerak maju mundur atau kin kanan (National Research Council, 2001; Strock,
rasa senang ketika diangkat atau dipeluk, sulit menggunakan bahasa dalam interaksi (rocking). Asyik sendiri atau preokupasi dengan 2004 dalam Hallahan & Kauffman, 2006).
merasa takut, menangis atau marah, tidak sosial karena mereka tidak sadar terhadap objek dan memiliki rentang minat yang
menunjukkan perbedaan respon ketika reaksi pendengarnya.Sering tidak memahami terbatas, misalnya berjam-
berhadapan dengan orangtua, saudara ucapan yang ditujukan kepada mereka. jam bermain dengan
kandung atau guru dengan orang asing, satu objek saja. Sering
enggan berinteraksi secara aktif dengan orang Sulit memahami bahwa satu kata mungkin memaksa orang tua untuk
lain. Ia tidak berminat pada orang, melainkan memiliki banyak arti. Menggunakan kata-kata mengulang suatu kata atau
asyik sendiri dengan benda-benda dan lebih yang aneh atau kiasan, seperti seorang anak potongan kata. Mungkin
senang menyendiri, tidak tersenyum pada yang berkata “..sembilan” setiap kali melihat sulit dipisahkan dari suatu
situasi sosial, tetapi tersenyum atau tertawa kereta api.Terus mengulangi pertanyaan benda yang tidak lazim dan
ketika tidak ada sesuatu yang lucu, tatapan biarpun telah mengetahui jawabannya atau menolak meninggalkan
mata berbeda, terkadang menghindari kontak memperpanjang pembicaraan mengenai rumah tanpa benda
mata atau melihat sesuatu dari sudut matanya, topik yang is sukai tanpa peduli dengan tersebut, misalnya seorang
tidak senang bermain bersama anak lain, lebih lawan bicaranya. Sering mengulang kata-kata anak laki-¬laki yang selalu
senang bermain sendiri. yang baru saja atau pernah mereka dengar, membawa penghisap debu
tanpa maksud berkomunikasi. Mereka sering kemanapun. Tidak suka
Perbedaan dalam interaksi sosial membuat berbicara pada diri sendiri atau mengulangi dengan perubahan yang
kelekatan yang biasanya terbentuk dengan potongan kata atau cuplikan lagu dari iklan di ada di lingkungan atau
orangtua atau persahabatan dengan teman televisi dan mengucapkannya di muka orang perubahan rutinitas.
sebaya menjadi berbeda atau bahkan tidak lain dalam suasana yang tidak sesuai.
ada. Meskipun mereka berminat untuk Identifikasi Anak dengan
menjalin hubungan dengan teman, seringkali Contoh kasus : seorang guru memangku anak Spektrum Autisma
terdapat hambatan karena mereka tidak sambil berkata : “Ibu Santi sakit, Anto! Sayang sampai saat ini dapat
rnampu memahami aturan-aturan yang dong ibu Santinya!”. Kemudian Anto langsung dilakukan, namun tidak
berlaku di dalam interaksi sosial. Kurangnya menirukan, “Sayang Ibu Santi”. Setelah itu, ada tes diagnosa autisma
kesadaran sosial ini mungkin menyebabkan sampai sebelum pulang, Anto terus berucap yang dapat digunakan
mereka tidak mampu memahami ekspresi “Sayang Ibu Santi”. (Issom, 2005, hal. 35-36. secara universal, karena
wajah orang lain maupun mengekspresikan Hasil Observasi disuatu Taman Latihan dan kekhususan masing-masing
perasaannya sendiri baik dalam bentuk Pendidikan Anak Autistik dan Anak dengan anak dengan autisma.
vokal maupun ekspresi wajah. Kondisi Kesulitan Belajar, dalam Frieda, 2009 ). Oleh karena itulah, maka
tersebut menyebabkan anak autis tidak dapat kita memberikan sebutan
berempati. Tingkah laku individu autis seperti Gangguan dalam komunikasi non verbal, anak dengan spektrum
itu terkadang membuat kesan bahwa mereka misalnya tidak menggunakan gerakan tubuh autisma. Biasanya, psikiatri
tidak ingin berteman. dalam berkomunikasi selayaknya orang lain menggunakan kriteria

78 79
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

4. Anak dengan Masalah Perkembangan Menghindari, enggan dan mengalami a. Selalu dalam keadaan ‘siap gerak’ atau 5. Anak dengan Cerdas Istimewa Berbakat
Kognitif kesulitan melaksanakan tugas- tugas aktivitas seperti digerakkan oleh mesin Istimewa
Menurut IDEA dikatakan anak dengan yang membutuhkan ketekunan yang b. Tidak bisa duduk diam Definisi menurut IDEA adalah anak yang
masalah perkembangan kognitif adalah berkesinambungan, b) Sering menghilangkan c. Mudah terangsang dan impulsif memiliki kemampuan yang melebihi dari
anak yang mengalami gangguan di satu benda-benda yang diperlukan untuk menye- d. Sulit dikendalikan kemampuan orang lain pada umumnya
atau lebih proses dasar psikologi termasuk, lesaikan tugas atau kegiatan lain, c) Sering sulit e. Sering berbicara berlebihan dan mampu untuk menunjukkan hasil kerja
memahami dan menggunakan bahasa mempertahankan dan memusatkan perhatian f. Sering menimbulkan kegaduhan pada yang sangat tinggi. Cerdas istimewa berbakat
(verbal dan tulisan), yang berdampak pada pada waktu melaksanakan tugas atau kegiatan waktu melakukan sesuatu atau bermain istimewa ini dapat dilihat dari berbagai area
kemampuan mendengar, berfikir, berbicara, bermain (perhatian mudah teralih), d) Seperti g. Mudah mengalami kecelakaan seperti: kemampuan intelektual secara
membaca, menulis, mengeja dan kalkulasi tidak mendengarkan pada waktu diajak h. Barang-barang dan alat bermain yang umum, akademis yang khusus, berfikir kreatif,
matematika. Termasuk juga gangguan berbicara secara langsung. dipakai sering rusak kepemimpinan, seni, dan psikomotor. Seorang
persepsi, kerusakan otak, fungsi minimal i. Sering melontarkan jawaban sebelum anak dapat dikatakan berbakat apabila ia
otak, disleksia, dan aphasia. Penyebab Kemudian, e) Mengalami kesulitan selesai ditanyakan memiliki kemampuan yang di atas rata-rata,
terjadinya masalah perkembangan kognitif berkonsentrasi di dalam kelas, f) Sering sulit j. Meninggalkan tempat duduk di kelas memiliki komitmen terhadap tugas yang tinggi
pada seorang anak adalah, a) Faktor fisiologis, mengatur tugas dan kegiatan-kegiatan, g) atau situasi lain dimana anak sebenarnya dan juga kreatif.
seperti kerusakan otak, keturunan, dan ketidak Pelupa dengan kegiatan sehari-hari, h) Pada diharapkan untuk dapat duduk tenang
seimbangan proses kimia dalam tubuh, b) waktu melaksanakan tugas, tampak sering k. Sulit menunggu giliran Karakteristik yang dimiliki oleh anak berbakat
Faktor lingkungan, gizi yang buruk, keracunan, melamun atau ‘bengong’, i) Tidak mampu l. Sering memaksakan diri terhadap orang adalah:
kemiskinan. mengikuti perintah atau gagal menyelesaikan lain a. Secara kognitif. Anak-anak berbakat
tugas sekolah (bukan disebabkan tingkah m. Perilaku agresif, mudah overstimulasi secara umum memiliki kemampuan dalam
Karakteristik dari anak dengan masalah laku/sikap menentang atau kegagalan untuk n. Tidak matang secara social memanipulasi dan memahami simbol
perkembangan kognitif adalah a) Berkaitan memahami petunjuk, j) Sering mencari o. Rendah harga diri dan sangat mudah abstrak, konsentrasi dan ingatan yang baik,
dengan atensi, persepsi, gangguan memori, alasan untuk berhenti sejenak pada waktu frustrasi perkembangan bahasa yang lebih awal dari
proses informasinya, b) Secara akademik, melaksanakan tugas, k) Mengerjakan tugas- pada anak-anak seusianya, rasa ingin tahu
bermasalah pada kegiatan membaca, tugas secara sembarangan. Tidak semua symptom-symptom di atas yang tinggi, minat yang beragam, lebih suka
menulis, matematika dan berbahasa verbal, muncul pada setiap anak yang mengalami belajar dan bekerja secara mandiri, serta
c) Secara sosial dan emosional, umumnya Dalam lingkup anak berkebutuhan khusus gangguan tersebut, dan dengan derajat memunculkan ide-ide yang original
memiliki harga diri yang rendah karena juga dikenal istilah Attention-Deficit keparahan yang berbeda. Setiap anak itu b. Secara akademis, mereka sangat
dianggap sebagai anak yang tidak mampu, c) Hyperactivity Disorder (ADHD) yang secara adalah unik dan memperlihatkan kombinasi termotivasi untuk belajar di area-area
Secara perilaku, mereka menjadi sulit untuk umum dapat diidentifikasi dari tiga hal, yang berbeda dalam perilaku, kebisaan, dimana menjadi minat mereka. Namun
mengendalikan gerak tubuhnya, tidak mau yaitu tidak perhatian (inattention), hiperaktif, kelemahan, minat, bakat dan keterampilan. mereka bisa kehilangan motivasinya apabila
duduk diam, berbicara terus, melakukan agresi dan impulsif. Tidak perhatian berarti anak Penting untuk diketahui bahwa perilaku- dihadapkan pada area yang tidak mereka
fisik dan verbal. mengalami kesulitan memusatkan dan perilaku di atas itu adalah normal terjadi pada minati
mempertahankan perhatian terhadap tugas anak-anak untuk derajat keparahan tertentu c. Secara sosial emosional, mereka terlihat
Proses identifikasi yang dapat dilakukan, yang diberikan sehingga perhatiannya mudah pada tahapan perkembangan tertentu juga. sebagai anak yang idealis, perfeksionis dan
apabila ditemukan anak dengan ciri-ciri seperti teralihkan. Hiperaktif berarti anak tampak kepekaan terhadap rasa keadilan, Selalu
yang telah diuraikan di atas, maka orangtua memiliki energi yang besar sekali sehingga Contoh: adalah normal jika anak kecil itu terlihat bersemangat, memiliki komitmen
atau guru harus segera membawa ke ahlinya cenderung mudah gelisah dan sulit untuk masih mengalami kesulitan untuk menunggu yang tinggi, dan peka terhadap seni.
agar mendapat penanganan yang lebih tepat. bersikap tenang dalam mengerjakan suatu giliran, rentang perhatiannya pendek, dan tidak
Semakin dini penanganannya maka semakin aktivitas. dapat duduk tenang untuk waktu yang lama. Untuk mengetahui cerdas istimewa berbakat
besar kemungkinan anak untuk tumbuh Namun, ketika anak memunculkan perilaku- istimewa seorang anak maka ia harus
dan bekembang seperti anak normal pada Impulsif berarti anak cenderung mengalami perilaku itu secara berlebihan sehingga tidak mengikuti serangkaian evaluasi yang dilakukan
umumnya. kesulitan mencegah perilaku yang tidak sesuai dengan tahapan perkembangan di oleh psikolog, dan apabila anak tersebut
sesuai seperti berbicara secara spontan tanpa usianya maka dapat kita katakan bahwa anak memang dikategorikan sebagai anak berbakat
Salah satu masalah perkembangan kognitif dipikirkan terlebih dulu atau terlibat dalam itu berada dalam kesulitan atau bermasalah. maka ia harus memperoleh pendidikan yang
yang banyak muncul adalah gangguan perilaku yang destruktif (Omrod, 2009 : 238). Dengan demikian anak memerlukan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
kesulitan pemusatan perhatian. Ciri- Ciri-ciri anak Hiperaktifitas dan Impulsifitas pertolongan dan intervensi. agar dapat berkembang dengan optimal.
ciri dari anak yang mengalami kesulitan adalah : Perlu strategi tertentu dalam menangani
pemusatan perhatian tersebut adalah a) anak dengan cerdas istimewa dan berbakat

80 81
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

istimewa sebab kesalahan penanganan dapat otot yang dialami oleh anak. Pada umumnya, b. Memberikan perintah sederhana yang d. Terapi dengan sentuhan tangan dan
berimplikasi negatif bagi kemampuannya. CP dapat mengakibatkan gangguan gerakan singkat, jelas, dan konsisten dan jika tekanan yang ringan pada syaraf pusat akan
yang terkait dengan refleks berlebihan atau dilakukan misalnya, lihat!, masukkan!, ikuti!, memperbaiki metabolisme tubuhnya.
Strategi yang dapat dilakukan antara lain kekakuan, postur tubuh yang abnormal, dan lainnya.
(Ormrod, 2009 : 259) : gerakan yang terkendali, dan terjadinya cacat c. Pendidik dapat menggunakan peragaan D. Rangkuman
a. Berikan tugas-tugas mandiri (tugas-tugas intelektual. untuk memberikan perintah kepada anak. Anak berkebutuhan khusus memerlukan
yang disesuaikan dengan kemampuan Misalnya menirukan gerakan motorik pendidikan dan layanan yang khusus agar
anak) : sesuaikan tugas dengan hal yang Penanganan yang dapat dilakukan pada anak kasar, menyebutkan benda yang memiliki potensi kemanusiaan yang mereka miliki
menjadi minat dan kemampuan utama CP disesuaikan dengan usianya dan berat/ kesamaan bentuk dan warna. dapat berkembang. Anak berkebutuhan
anak. ringan penyakitnya serta memunculkan d. Reward yang diberikan kepada anak khusus sudah jelas tampak berbeda dengan
b. Bentuklah kelompok belajar yang potensi yang dimiliki anak, antara lain sebagai hendaknya berupa aktivitas yang positif, anak pada umumnya seperti, adanya
berisikan anak yang memiliki minat berikut : seperti pemberian makanan (rendah kalori keterbelakangan mental, ketidakmampuan
dan kemampuan yang berupa 1. Terapi fisik sangat penting untuk menjaga dan gula), pelukan, ciuman dan pujian. belajar atau gangguan atensi, gangguan
mengelompokkan anak dengan minat dan otot, struktur tulang, dan mencegah emosi atau perilaku, hambatan fisik,
kemampuan serupa memungkinkan untuk dislokasi sendi. Misalnya berlatih berjalan c. Penanganan Anak dengan Gangguan hambatan berkomunikasi, autisma, hambatan
mengkaji suatu permasalahan secara lebih dan duduk sendiri. ADHD pendengaran, hambatan penglihatan atau
mendalam dan analisis yang lebih tajam 2. Terapi okupasi untuk memaksimalkan Penanganan dan optimalisasi potensi yang keberbakatan dan kecerdasan istimewa. Hal ini
c. Ajarkan keterampilan kognitif yang fungsi otot mereka, beradaptasi dengan dimiliki anak ADHD adalah sebagai berikut : memerlukan perlakuan yang berbeda untuk
kompleks dalam konteks mata pelajaran keterbatasan mereka dan hidup semandiri a. Berikan kesempatan bagi anak untuk setiap jenis ABK sesuai dengan kebutuhan dan
tertentu : kreativitas dalam menulis, mungkin dan berfokus pada sensori anak. memberi tanggapan/ pendapat secara lisan kemampuannya.
keterampilan bernalar atau memecahkan Misalnya dengan melakukan kegiatan b. Buang energinya terlebih dahulu dengan
masalah akan berimplikasi positif terhadap dengan membedakan pasir halus dan kasar, bermain trampolin Karakteristik yang dimiliki tiap jenis ABK
kognitif anak benda tajam dan tumpul, menggenggam c. Lakukan peluk beruang harus diketahui oleh pendidik sebagai acuan
d. Berikan kesempatan untuk melakukan benda, dan bermain puzzle. d. Lakukan sandwich untuk memaksimalkan kemampuan yang
kajian secara mandiri tentang suatu topik 3. Terapi wicara yang dapat membantu e. Memberikan pijatan di area sensitif dimiliki anak tersebut. Kekhususan yang
: motivasi yang tinggi serta strategi belajar mengendalikan otot-otot mulut dan (punggung) dikaitkan dengan perbedaan cara belajar
yang lebih efektif memungkinkan anak rahangnya serta membantu mereka dalam f)Padukan kegiatan belajar dengan aktivitas tentunya memberikan dampak pada cara
mengelola kemampuannya secara lebih meningkatkan komunikasi. gerak yang sederhana. menginstruksikan yang berbeda dengan anak
maksimal 4. Melatih untuk mengggerakan kaki yang biasa. Kekhususan yang dialami setiap
e. Dorong kemampuan anak untuk dan tangan anak dengan cara merayap d. Penanganan Anak dengan Gangguan anak bisa jadi memiliki penyebab, tingkat
menetapkan sasaran yang tinggi : anak dan merangkaka lalu melatih anak untuk Down Syndrom keparahan, dampak bagi kemajuan pendidikan
berbakat cenderung akan mencapai menghirup oksigen dengan tujuan untuk Penanganan anak dengan gangguan down dan dampak itupun jadi berbeda jika dikaitkan
level prestasi yang tinggi ketika mereka melatih paru-paru agar membesar. syndrom dapat dilakukan sebagai berikut: dengan usia, jenis kelamin dan lingkungan
menetapkan sasaran atau target yang tinggi a. Instruksi yang disampaikan hendaknya hidup anak tersebut masing-masing.
pula b. Penanganan Anak dengan Gangguan diterangkan dalam bentuk nyata dan
f. Carilah sumber daya dari luar : suatu ide Autisme bertahap. Misalnya, untuk mengajarkan
yang baik untuk mendatangkan mentor Penanganan dan penggalian potensi terhadap anak mencuci tangan, maka jelaskan sambil
tamu yang memiliki kapasitas untuk gangguan anak autis dapat dilakukan sebagai mencontohkan bahwa sehabis amakan,
menjelaskan suatu topik khusus di luar berikut : anak harus menutup tempat bekalnya,
kapasitas guru. a. Melatih setiap keterampilan yang lalu masukan kedalam tas, kemudian
  dimiliki anak dimulai dari respon yang ajak ke tempat cuci tangan, ajarkan cara
6. Penanganan Praktis Bagi ABK sederhana, misalnya dengan memandang memutar kran, lalu mengelap tangan untuk
a. Penanganan Anak dengan Gangguan orang lain atau kontak mata, misalnya dikeringkan.
Cerebral Palsy merespon terhadap panggilan nama, lalu b. Melatih keterampilan motoriknya dengan
Cerebral Palsy (CP) sering digunakan melanjtukannya dengan memerintahkan cara bermain fungsional seperti melempar
istilah umum untuk mendeskripsikan anak untuk memanggil dan menunjukkan bola, menendang bola, dan menangkap
ketidakmampuan fungsi motorik yang temannya. bola.
diakibatkan oleh kerusakan otak. Jadi, anak c. Melatih anak untuk berbicara dengan
dengan CP adalah suatu masalah koordinasi kata-kata sederhana dan instruksi yang jelas.

82 83
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

E. Evaluasi
1. Berikut ini adalah macam-macam anak
1. KASUS 1
Jika ada yang sering “tantrum” , mendaftar ke Daftar Pustaka
berkebutuhan khusus kecuali… tempat anda, sedangkan anda merasa belum
a. Anak dengan keterlambatan pernah menangani kasus seperti itu, sementara Alur Mithu and Evans Jennifer. 2005. Early Intervention in Inclusive Education in Mumbai. The
perkembangan hanya lembaga anda yang menyelenggarakan ‘Why’ and the ‘How’. Manual 15. How to Identify Children with Disability. Mumbai: The Spastics
b. Anak dengan IQ 90-110 PAUD di Desa tersebut, sikap apa yang akan anda Society of India. Supported by the Canadian International Development Agency (CIDA).
c. Anak dengan spektrum autisme ambil terhadap anak tersebut Kustawan, D dan Hermawan, B. 2013. Model Implementasi Pendidikan Inklusif Ramah Anak.
d. Anak dengan ADD/ADHD Luxima: Jakarta
2. KASUS 2 Kustawan, D. 2013. Penilaian Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus.
2. Penyebab gangguan bicara dan berbahasa Di tempat anda setelah 1 semester ternyata Luxima: Jakarta
yang berasal dari masalah susunan syaraf ditemukan anak yang hyperaktif. Jika sedang Mangunsong Frieda. 2009. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jilid Kesatu. J
pusat atau struktur dan fungsi dari sistem lain tantrum anda sendiri sebagai gurunya cukup akarta: LPSP3-Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
di dalam tubuh merupakan faktor ... kewalahan. Sampai menjelang perpindahan ke Mangunsong Frieda. 2011. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jilid kedua.
a. Fisiologis semester baru anda belum dapat mengendalikan Jakarta: LPSP3-Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
b. Psikologis anak tersebut. Jika menghadapi situasi seperti ini, Mudjito, dkk. 2012. Pendidikan Inklusif. Baduose Media: Jakarta
c. Biologis apa yang akan anda lakukan? National Early Childhood Specialist Team. 2008. Modul Anak berkebutuhan Khusus.
d. Patologis Jakarta: Depdiknas.
3. KASUS 3 Ormrod, Jeanne Ellis. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga
3. Anak yang mengalami kesulitan pemusatan Di awal tahun ajaran anda sudah menerima anak Rief. Sandra F. -. How To Reach and Teach ADD/ADHD Children. New York: The Center for
perhatian/ADHD (Attention Deficit dengan masalah “hyperaktif”. Ternyata setiap hari Applied Research in Education.
Hyperactivity Disorder) memiliki karakteristik anak tersebut selalu membuat masalah, mencubit Solek, P dan Dewi K. 2013. Dyslexia Today Genius Tomorrow. Dyslexia Association of Indonesia:
sebagai berikut ... temannya hingga menangis, memukul temannya, Bandung
a. Perilaku agresif dan sulit dikendalikan memecahkan kaca jendela, dan banyak ulah Wiyani, N. 2014. Penanganan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus. Ar-ruzz Media:
b. Matang secara sosial lainnya. Akibat ulahnya tersebut ada beberapa Yogyakarta
c. Selalu duduk diam orang tua yang mengeluh karena anaknya merasa
d. Tenang secara emosional terganggu oleh anak tersebut. Beberapa orang tua
meminta anda untuk mengeluarkan anak tersebut.
4. Karakteristik anak yang mengalami Sikap dan tindakan apa yang akan anda lakukan?
gangguan emosional diantaranya ...
a. Memiliki konsep diri yang rendah 4. KASUS 4
b. Adanya hambatan dalam Jika di lokasi anda ada anak yang down syndrome,
mempertahankan hubungan dengan orang sikap dan tindakan apa yang akan anda lakukan
lain untuk membantu anak tersebut dalam kegiatan
c. Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas belajar?
yang melibatkan penalaran abstrak
d. Semuanya benar 5. KASUS 5
Andi adalah seorang anak yang berusia 8 tahun.
5. Asyik sendiri dan terpaku pada satu obyek Dia telah terdaftar selama 2 tahun sebagai siswa di
tertentu merupakan ciri-ciri ABK dengan ... kelompok belajar anda. Berdasarkan informasi dari
a. Gangguan emosional orang tuanya, hasil diagnose dokter menunjukkan
b. Gangguan fisik bahwa kemampuan Andi setara dengan anak usia
c. Autis 3 tahun. Orang tua Andi meminta bantuan anda
d. Gangguan bicara untuk melatih Andi agar siap masuk ke Sekolah
Dasar pada tahun ajaran baru karena usianya
sudah lebih dari 7 tahun. Apa sikap dan tindakan
F. Penugasan
anda menghadapi situasi tersebut?
Peserta dibagi kedalam lima kelompok lalu
dibagikan lembar kerja berupa contoh kasus yang
harus dibahas, dianalisa,dipresentasikan, dan
disimulasikan.
84 85
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 4
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Cara Belajar
Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
86 87
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

Kegiatan 1
d. Teori biologis, (Karl Groos, dan imajinasi dalam sosiodrama atau pada
Maria Montesori) : menyatakan bahwa saat bermain sendiri. Menurut Freud,
permainan itu mempunyai tugas biologis, melalui bermain dan berfantasi anak
yaitu melatih macam-macam fungsi dapat mengemukakan harapan-harapan
Hakekat Belajar Anak Usia Dini jasmani dan rohani. Waktu-waktu bermain dan konflik serta pengalaman yang tidak
merupakan kesempatan baik bagi anak dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata,
untuk melakukan penyesuaian diri terhadap contoh, anak main perang-perangan
A. Standar Kompetensi lingkunagn hidup itu sendiri. Sarjana William untuk mengekspresikan dirinya, anak yang
Peserta dapat memahami Hakekat Belajar a. Teori Rekreasi (Schaller dan Nazaruz, Stren menyatakan permainan bagi anak meninju boneka dan pura-pura bertarung
Anak Usia Dini melalui bermain 1841 dan 1884). Mereka menyatakan itu sama pentingnya dengan taktik dan untuk menunjukkan kekesalannya.
permainan itu sebagai kesibukan rekreatif, manouvre-manouvre dalam peperangan,
sebagai lawan dari kerja dan keseriusan bagi orang dewasa. Maka anak manusia itu Teori Cognitive-Developmental dari Jean
B. Kompetensi Dasar
hidup. Orang dewasa mencari kegiatan memiliki masa remaja yang dimanfaatkan Piaget, juga mengungkapkan bahwa
Menjelaskan azas-azas pembelajaran anak
bermain-main apabila ia merasa capai dengan bermain-main untuk melatih diri bermain mampu mengaktifkan otak
usia dini
sesudah berkerja atau sesudah melakukan dan memperoleh kegembiraan. anak, mengintegrasikan fungsi belahan
tugas-tugas tertentu. Dengan begitu otak kanan dan kiri secara seimbang
C. Indikator permainan tadi bisa “ me-rekriir ” kembali e. Teori Psikologis Dalam (Alder), menurut dan membentuk struktur syaraf, serta
1. Menjelaskan hakikat bermain menurut para
kesegaran tubuh yang tengah lelah. teori ini, permainan merupakan penampilan mengembangkan pilar-pilar syaraf
ahli
dorongan- dorongan yang tidak disadari pemahaman yang berguna untuk masa
2. Menjelaskan tiga tahapan perkembangan
b. Teori Pemunggahan (Herbert Spencer), pada anaka–anak dan orang dewasa. datang. Berkaitan dengan itu pula otak yang
bermain
permainan disebabkan oleh mengalir Ada dua dorongan yang paling penting aktif adalah kondisi yang sangat baik untuk
3. Menjelaskan fungsi bermain
keluarnya enegi, yaitu tenaga yang belum menurut ialah : dorongan berkuasa, dan menerima pelajaran.
dipakai dan menumpuk apad diri anak itu menurut Freud ialah dorongan seksual atau
D. Uraian Materi menuntut dimanfaatkan atau dipekerjakan. libidi sexualis. Alder berpendapat bahwa, Berdasarkan kajian tersebut maka bermain
1. Hakikat Bermain Sehubungan dengan itu energi tersebut permaina memberikan pemuasann atau sangat penting bagi anak usia dini karena
Bermain pada awalnya belum mendapat “mencair” dan “menunggah” dalam bentuk kompensasi terhadap perasaan- perasaan melalui bermain mengembangkan aspek-
perhatian khusus dari para ahli ilmu permainan.Teori ini disebut juga sebagai diri yang fiktif. Dalam permainan juga bisa aspek perkembangan anak. Aspek tersebut
jiwa, karena terbatasnya pengetahuan teori “kelebihan tenaga” (krachtoverschot- disalurkan perasaan-perasaan yang lemah ialah aspek fisik, sosial emosional dan
tentang psikologi perkembangan anak theorie). Maka permainan merupakan dan perasaan- perasaan rendah hati. kognitif.Bermain mengembangkan aspek
dan kurangnya perhatian mereka pada katup-pengaman bagi energi vital yang fisik/motorik yaitu melalui permainan
perkembangan anak. Salah satu tokoh yang berlebih-lebihan. f. Teori fenomenologis, (Kohnstamm), motorik kasar dan halus, kemampuan
dianggap berjasa untuk meletakkan dasar menyatakan, bahawa permaina merupakan mengontrol anggota tubuh, belajar
tentang bermain adalah Plato, seorang c. Teori atavistis (Stanley Hall) satu, fenomena/gejala yang nyata, yang keseimbangan, kelincahan, koordinasi mata
filsuf Yunani.Plato dianggap sebagai orang dengan pandangannya yang mengandung unsur suasana permainan. dan tangan, dan lain sebagainya. Adapun
pertama yang menyadari dan melihat biogenetis menyatakan bahwa selama Dorongan bermain merupakan dorongan dampak jika anak tumbuh dan berkembang
pentingnya nilai praktis dari bermain. perkembangannya, anak akan mengalami untuk menghayati suasana bermain dengan fisik/motorik yang baik maka
semua fase kemanusiaan. Permainan itu, yakni tidak khusus bertujuan untuk anak akan lebih percaya diri, memiliki rasa
Menurut Plato, anak-anak akan lebih itu merupakan penampilan dari semua mencapai prestasi-prestasi tertentu, akan nyaman, dan memiliki konsep diri yang
mudah mepelajari aritmatika dengan cara faktor hereditas (waris, sifat keturunan): tetapi anak bermain untuk permainan itu positif .Pengembangan aspek fisik motorik
membagikan apel kepada anak-anak. yaitu segala pengalaman jenis manusia sendiri. menjadi salah satu pembentuk aspek sosial
Juga melalui pemberian alat permainan sepanjang sejarah akan diwariskan kepada emosional anak.
miniatur balok-balok kepada anak usia tiga anak keturunannya, mulai dari pengalaman 2. Pentingnya Bermain Untuk Anak Usia Dini
tahun pada akhirnya akan mengantar anak hidup dalam gua-gua, berburu, menangkap Sigmund Freud berdasarkan Teori Aktivitas bermain yang belajar memberikan
tersebut menjadi seorang ahli bangunan. ikan, berperang, bertani, berhuma, Psychoanalytic mengatakan bahwa jalan majemuk pada anak untuk melatih
Hakikat nilai permainan menurut membangun rumah sampai dengan bermain berfungsi untuk mengekspresikan dan belajar berbagai macam keahlian
pandangan beberapa ahli dapat menciptakan kebudayaan dan seterusnya. dorongan implusif sebagai cara untuk dan konsep yang berbeda. Anak merasa
digambarkan sebagai berikut : Semua bentuk ini dihayati oleh anak dalam mengurangi kecemasan yang berlebihan mampu dan sukses jika anak aktif dan
bentuk permainan-permainannya. pada anak. Bentuk kegiatan bermain yang mampu melakukan suatu kegiatan yang
ditunjukan berupa bermain fantasi dan menantang dan kompleks yang belum

88 89
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

pernah ia dapatkan sebelumnya. Oleh a. Mildred Parten (1932) menggunakan jenis mainan yang sama sebagai bermain. Kegiatan bayi hanya
karena itu pendidik seharusnya memberikan Midrer Parten dalam (Santrock, 2009: ataupun melakukan perilaku yang merupakan pengulangan dari hal-
materi yang sesaui, lingkungan belajar 217) mengklasifikasikan tahapan-tahapan sama dengan temannya. Anak bahkan hal yang dilakukan sebelumnya, dan
yang kondusif, tantangan, dan memberikan bermain anak. sudah berada dalam suatu kelompok Piaget menamakannya reproductive
masukan pada anak untuk menuntun anak 1. Unoccupied Play walaupun memang tidak ada interaksi di assimilation.
dalam menerapkan teori dan melakukan Pada tahapan ini, anak terlihat tidak antara mereka. Biasanya mereka mulai
teori tersebut dalam kegiatan praktek. bermain seperti yang umumnya tertarik satu sama lain, namun belum Pada usia 7-11 bulan kegiatan yang
dipahami sebagai kegiatan bermain. Anak merasa nyaman untuk bermain bersama dilakukan anak bukan semata-mata
Menurut Rubin, Fein, & Vandenverg dalam hanya mengamati kejadian di sekitarnya sehingga belum ada satu tujuan yang berupa pengulangan, namun sudah
Hughes ada 5 ciri utama bermain yang yang menarik perhatiannya. Apabila tidak ingin dicapai bersama. Tahapan bermain disertai dengan variasi. Misalnya anak
dapat mengidentifikasikan kegiatan bermain ada hal yang menarik, maka anak akan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak di melihat wajah di balik bantal yang
dan yang bukan bermain : menyibukkan dirinya sendiri. Ia mungkin masa awal sekolah. disingkapkan, anak melakukan terus
a. Bermain didorong oleh motivasi dari hanya berdiri di suatu sudut, melihat dengan berbagai variasinya. Pada usia
dalam diri anak. Anak akan melakukannya ke sekeliling ruangan, atau melakukan 5. Associative Play 18 bulan tampak adanya percobaan-
apabila hal itu memang betul-betul beberapa gerakan tanpa tujuan tertentu. Pada tahapan ini, anak terlibat dalam percobaan aktif pada kegiatan bermain
memuaskan dirinya. Jenis bermain semacam ini hanya interaksi sosial dengan sedikit atau anak. Contohnya anak yang bermain
b. Bermain dipilih secara bebas oleh dilakukan oleh bayi. bahkan tanpa peraturan. Anak sudah dengan kaleng bekas dan sepotong
anak. Jika seorang anak dipaksa untuk mulai melakukan interaksi yang intens kayu, secara tidak sengaja memukul
bermain, sekalipun mungkin dilakukan 2. Solitary Play dan bekerja sama. Sudah ada kesamaan kaleng dari sisi yang berbeda.
dengan cara yang halus, maka aktivitas Pada tahapan ini, anak bermain sendiri tujuan yang ingin dicapai bersama
itu bukan lagi merupakan kegiatan dan tidak berhubungan dengan namun biasanya belum ada peraturan. 2. Symbolic atau Make Belive Play (±2-7
bermain. Kegiatan bermain yang permainan teman-temannya. Anak Misalnya melakukan anak melakukan tahun)
ditugaskan oleh guru kepada murid- asyik sendiri dan menikmati aktivitasnya. permainan kejar-kejaran, namun Symbolic atau Make Belive Play
muridnya, cenderung akan dilakukan Ia tidak memperhatikan hal lain yang seringkali tidak tampak jelas siapa yang merupakan ciri periode pra operasional
oleh anak sebagai suatu pekerjaan, terjadi. Untuk anak-anak, bermain tidak mengejar siapa. yang terjadi antara usia 2-7 tahun
bukan sebagai bermain. selalu seperti aktivitas bermain yang yang ditandai dengan bermain khayal
c. Bermain adalah suatu kegiatan yang dipahami oleh orang dewasa. Ketika 6. Cooperative Play dan bermain pura-pura. Misalnya
menyenangkan. Anak merasa gembira ia merasa antusias dan tertarik akan Pada tahapan ini, anak memiliki menggunakan sapu sebagai kuda-
dan bahagia dalam melakukan aktivitas sesuatu, saat itulah anak disebut bermain, interaksi sosial yang teratur. Kerja sama kudaan, menganggap sobekan kertas
bermain tersebut, tidak menjadi tegang walaupun mungkin anak hanya sekedar atau pembagian tugas/peran dalam sebagai uang.Bermain simbolik juga
atau stress. Biasanya ditandai dengan menggoyangkan badan, menggerakkan permainan sudah mulai diterapkan berfungsi untuk mengasimilasikan dan
tertawa dan komunikasi yang hidup. jari-jarinya, dll. Pada tahapan ini, anak untuk mencapai satu tujuan tertentu. mengkonsilidasikan (menggabungkan)
d. Bermain tidak selalu harus belum menunjukkan antusiasmenya Misalnya, bermain sekolah-sekolahan, pengalaman emosional anak.
menggambarkan hal yang sebenarnya. kepada lingkungan sekitar, khususnya membangun rumah-rumahan, dll.
Khususnya pada anak usia prasekolah orang lain. Tipe permainan ini yang mendorong 3. Social Play Games with Rules (±8
sering dikaitkan dengan fantasi atau timbulnya kompetisi dan kerja sama tahun-11 tahun)
imajinasi mereka. Anak mampu 3. Onlooker Play anak. Dalam bermain tahap yang tertinggi,
membangun suatu dunia yang terbuka Pada tahapan ini, anak melihat atau penggunaan simbol lebih banyak
bagi berbagai kemungkinan yang ada, memperhatikan anak lain yang b. Jean Piaget (1962) diwarnai oleh nalar, logika yang bersifat
sesuai dengan mimpi-mimpi indah serta sedang bermain. Anak-anak mulai Sejalan dengan perkembangan kognisi obyektif, sejak usia 8-11 tahun anak lebih
kreativitas mereka yang kaya. memperhatikan lingkungannya. atau daya pikir anak, Jean Piaget banyak terlibat dalam kegiatan games
e. Bermain senantiasa melibatkan peran Disinilah anak mulai mengembangkan mengemukakan tahapan bermain sebagai with rulers. Kegiatan anak lebih banyak
aktif anak, baik secara fisik, psikologis, kemampuannya untuk memahami berikut: dikendalikan oleh aturan permainan.
maupun keduanya sekaligus. bahwa dirinya adalah bagian dari 1. Sensory Motor Play (± ¾ bulan ¬1/2
lingkungan. tahun) 4. Games With Rules & Sports (11 tahun
3. Tahapan perkembangan bermain Bermain dimulai pada periode keatas)
Secara umum tahapan-tahapan bermain 4. Parallel Play perkembangan kognitif sensori motor, Olah raga adalah kegiatan bermain yang
menurut pendapat para ahli anak usia dini Pada tahapan ini, anak bermain terpisah sebelum usia 3-4 bulan, gerakan atau menyenangkan dan dinikmati anak-anak,
adalah sebagai berikut : dengan teman-temannya namun kegiatan anak belum dapat dikategorikan walaupun aturannya jauh lebih ketat dan

90 91
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

diberlakukan secara kaku dibandingkan Biasanya lamunan atau khayalannya 4. Permainan dengan peraturan (Games
dengan permainan yang tergolong mengenai perlakuan kurang adil dari with Rules)
games seperti kartu. Karena bukan hanya orang lain. Kegiatan jenis ini umumnya sudah
rasa senang saja yang menjadi tujuan, dapat dilakukan anak usia 6-11 tahun.
tetapi ada suatu hasil akhir tertentu d. Ruben, Fein, Vandenberg (1983) dan Dalam kegiatan bermain ini, anak sudah
seperti ingin menang, memperoleh hasil Smilansky (1968) memahami dan bersedia mematuhi
kerja yang baik. Pendapat Rubin, Fein, Vandenberg aturan permainan. Aturan permainan
dalam (Mursalin, 2011) dan Smilansky pada awalhya diikuti anak berdasarkan
c. Elizabeth Hurlock (1981) dalam (Bergen & Fromberg, 2006: yang diajarkan orang lain. Lambat laun
Menurut Hurlock dalam (Mursalin, 2011) 42) mengemukakan bahwa tahapan anak memahami bahwa aturan itu dapat
menyatakan bahwa tahapan bermain terdiri perkembangan bermain kognitif anak dan boleh diubah sesuai kesepakatan
dari empat tahapan yaitu : adalah sebagai berikut: orang yang terlibat dalam permaina,
1. Tahap Penjelajahan (Exploartory stage) 1. Bermain Fungsional (Functional Play) asalkan tidak terlalu menyimpang jauh
Ciri khasnya adalah berupa kegiatan Bermain seperti ini biasanya tampak dari aturan umumnya. Misalnya: main
mengenai obyek atau orang pada anak berusia 1-2 tahunan berupa kasti, galah asin atau gobak sodor, ular
lain, mencoba menjangkau atau gerakan yang bersifat sederhana dan tangga, monopoli, kartu, bermain tali dan
meraih benda disekelilingnya lalu berulang-ulang.Kegiatan bermain ini semacamnya.
mengamatinya. dapat dilakukan dengan atau tanpa alat
permainan. Misalnya: berlari-lari sekeliling 4. Tahapan Perkembangan Ditinjau dari Alat
2. Tahap Mainan (Toy Stage) ruang tamu, mendorong dan menarik Permainan
Tahap ini mancapai puncaknya pada mobil-mobilan, mengolah lilin atau Menurut Hillary Hettinger Steiner dalam
usia 5-6 tahun. Antara usia 2-3 tahun tanah liat tanpa maksud untuk membuat artikel Parents Magazine (2013) terdapat
anak biasanya hanya mengamati alat bentuk tertentu dan yang semacamnya. tahapan-tahapan bermain ditinjau dari alat
permainannya. Mereka pikir benda permainannya, yaitu :
mainannya dapat makan, berbicara, 2. Bermain Bangun Membangun
merasa sakit dan sebagainya.Contohnya (Constructive Play)
yaitu bermain dengan boneka dan Bermain membangun sudah dapat ALAT PERMAINAN USIA KETERANGAN
mengajaknya bercakap atau bermain terlihat pada anak berusia 3-6 tahun.
Bola 6 Bulan Bayi akan terkagum-kagum memandangi bola. Bayi juga suka
seperti layaknya teman bermainnya. Dalam kegiatan bermain ini anak
memegang dan merasakan permukaan bola, jadi pilih saja bola
membentuk sesuatu, menciptakan
dengan tekstur menarik seperti bordir atau label.
3. Tahap Bermain (Play Stage) bangunan tertentu dengan alat
12 Bulan Anak bisa duduk di lantai dan mendorong bola ke depan-ke
Biasanya terjadi bersamaan dengan permainan yang tersedia. Misalnya:
belakang bersama Anda. Anak mungkin juga sudah bisa melempar
mulai masuknya anak ke sekolah Dasar. membuat rumah-rumahan dengan balok
bola, meski tanpa target dan tujuan.
Pada masa ini jenis permainan anak kayu atau potongan lego, menggambar,
18 Bulan Anak sudah semakin mahir dan bertenaga melempar dengan dua
semakin bertambah banyak, karena itu menyusun kepingan-kepingan kayu
tangan dan menikmati saat mengoper bola ke arah kita.
tahap ini dinamakan tahap bermain. Anak bergambar dan yang semacamnya.
2 Tahun Anak sudah semakin “menguasai lapangan”, bisa menendang dan
bermain dengan alat permainan yang
menggiring bola dengan kedua kakinya. Berkat tubuh kecilnya,
lama kelamaan berkembang menjadi 3. Bermain Pura-pura (Make-believe Play)
anak mudah menguasai teknik dasar permainan sepak bola.
games, olah raga, dan bentuk permainan Kegiatan bermain pura-pura mulai
3 Tahun Akhirnya, anak dapat menangkap bola besar. Beberapa anak
lain yang dilakukan juga oleh orang banyak dilakukan anak berusia 3-7
bahkan bisa menendang bola dan mencetak gol.
dewasa. tahun.Dalam bermain pura-pura
Balok Kayu 6 Bulan Bayi suka mengigit balok, tapi mereka juga membenturkannya dan
anak menirukan kegiatan orang yang
senang memegangnya.
4. Tahap Melamun (Daydream Stage) pernah dijumpainya dalam kehidupan
Tahap ini diawali saat anak mendekati sehari-hari.Dapat juga anak melakukan 12 Bulan Anak sadar bahwa dia bisa membuat bunyi dengan membenturkan
masa puber.Saat ini anak sudah mulai peran imajinatif memainkan tokoh dua balok bersamaan. Anak juga bisa menghancurkan ‘mahakarya’
kurang berminat terhadap kegiatan yang dikenalnya melalui film kartun yang orang dewasa bangun dari balok-balok kayu.
bermain yang tadinya mereka sukai dan atau dongeng. Misalnya: main rumah- 18 Bulan Anak sudah bisa menumpukkan dua atau tiga balok dengan
mulai banyak menghabiskan waktunya rumahan, polisi dan penjahat, jadi seimbang.
untuk melamun atau berkhayal. batman atau ksatria baja hitam.

92 93
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

ALAT PERMAINAN USIA KETERANGAN ALAT PERMAINAN USIA KETERANGAN

Balok Kayu 2 Tahun Tubuhnya sudah lebih tinggi dan koordinasinya meningkat. Instrumen Musik 6 Bulan Jika kita memiliki drum mainan, bayi akan sangat senang
Anak bisa menyusun empat sampai tujuh balok. Dia juga bisa memukulnya tanpa tujuan.
memisahkan bentuk berdasarkan warna dan mengkhayalkan balok 12 Bulan Dia menganggukkan kepala setiap kali mendengar bunyi perkusi
sebagai benda lain, seperti mobil atau kapal. drum, xylophone, atau panci dan wajan.
3 Tahun Lebih banyak bentuk yang bisa disusun. Anak dapat membangun 18 Bulan Anak suka bertepuk tangan mengikuti musik, tapi jangan harap
struktur yang menyerupai benda-benda nyata, seperti benteng, dia bisa mengikuti irama. Dia juga mulai tertarik memukul-mukul
jembatan, dan terowongan. tongkat atau menggoyangkan tamborin.
Krayon 6 Bulan Bayi masih terlalu kecil untuk bermain dengan krayon. 2 Tahun Tekan tuts piano, petik gitar, atau tabuh drum, anak akan menirukan
12 Bulan Anak bisa memegang krayon besar dalam genggamannya dan orang dewasa memainkan berbagai jenis alat musik.
menggambar acak. 3 Tahun Jika anak menyukai musik, dia akan menikmati meniup alat musik
18 Bulan Ketika anak melihat orang dewasa menggambar, dia akan tiup, seperti seruling atau harmonika.
mengikutinya.
2 Tahun Anak menikmati duduk bersama satu set krayon dan kertas lalu
mulai menggambar. Fungsi bermain E. Rangkuman
3 Tahun Anak sudah dapa membuat bentuk lingkaran, silang, bujur sangkar, Fungsi bermain menurut Hartley, Frank, dan Terdapat beberapa terori tentang bermain
dan menggambar “orang” dengan satu atau lebih anggota badan. Goldenson dalam (Moeslichatoen) ada 8 yaitu :Teori Rekreasi (Schallerdan Nazaruz,
Mulai usia 3 tahun, anak mengenal tiga atau empat warna, dan fungsi bermain bagi anak yaitu : Teori Pemunggahan (Herbert Spencer),
mungkin sudah bisa membuat huruf-huruf kapital. 1. Memainkan apa yang dilakukan oleh Teori atavistis (Stanley Hall) Teori biologis,
Boneka Binatang 6 Bulan Semua tentang mengenali tekstur menyentuh dan mengunyah orang dewasa (Karl Groos, dan Maria Montesori) Teori
boneka. 2. Untuk melakukan berbagai peran yang Psikologis Dalam (Alder), Teori fenomenologis,
12 Bulan Anak membawa boneka kesayangan kemanapun dia pergi dan ada dalam kehidupan nyata (Kohnstamm), bermain sangat penting
begitu menyatu dengan mainan yang satu ini. Pada usia tersebut, 3. Untuk mencerminkan hubungan dalam bagi anak usia dini karena melalui
sebagian anak sangat akrab dengan boneka dan tidak bisa tidur keluarga dan pengalaman hidup yang bermain mengembangkan aspek-aspek
tanpa sahabatnya itu. nyata. perkembangan anak.
4. Untuk menyalurkan perasaan yang kuat
18 Bulan Anak melenguh, menguik, mengeong, dan membuat variasi suara
5. Untuk melepaskan dorongan-dorongan Aspek tersebut ialah aspek fisik, sosial
binatang sesuai bentuk boneka.
yang tidak dapat diterima emosional dan kognitif. Bermain
2 Tahun Anak mulai mempraktikkan permainan pura-pura, seperti mengajak
6. Untuk kilas balik peran-peran yang biasa mengembangkan aspek fisik/motorik yaitu
Doggy jalan-jalan atau menyuapi Teddy Bear.
dilakukan melalui permainan motorik kasar dan halus,
3 Tahun Anak mulai menciptakan dunia yang unik dan imajinatif. Teddy Bear
7. Mencerminkan pertumbuhan kemampuan mengontrol anggota tubuh,
menjelma menjadi dinosaurus dan Owl mengumpulkan bahan-
8. Untuk memecahkan masalah dan belajar keseimbangan, kelincahan, koordinasi
bahan pembuat sup.
mencoba berbagai penyelesaian masalah. mata dan tangan, dan lain sebagainya.
Puzzle Sederhana 6 Bulan Bayi suka memindahkan kepingan puzzle dari satu tangan ke
tangan lain, dan memasukkannya ke dalam mulut seperti biskuit.
Sedangkan menurut Hetherington dan Parke Tahapan perkembangan bermain menurut
12 Bulan Pada usia ini, anak suka membalikkan papan puzzle hingga jatuh
bermain juga berfungsi untuk mempermudah Mildred Parten mencakup 6 tahap, sedangkan
berserakan di lantai. Mereka juga bisa menjepit dengan jari untuk
perkembangan kognitif anak. Dengan menurut Jean Piaget mencakup 4 tahap,
mencopot kepingan puzzle.
bermain akan memungkinkan anak meneliti dan menurut Elizabeth Hurlock mencakup
18 Bulan Dengan bantuan orang dewasa, anak dapat menempatkan
lingkungan, mempelajari segala sesuatu yang 4 tahapan. Fungsi bermain menurut
kepingan puzzle ukuran besar dengan benar.
dihadapinya. Bermain juga meningkatkan Moeslichatoen ada 8 fungsi, sedangkan
2 Tahun Anak dapat melengkapi puzzle sederhana meletakkan gambar
perkembangan sosial anak. Dengan menurut menurut, Dworetzky mencakup 6
sayuran atau binatang ke tempatnya. Dia juga bisa menyelesaikan
menampilkan bermacam-macam peran, fungsi.
puzzle tiga keping sederhana.
anak berusaha memahami peran orang lain
3 Tahun Kemampuan memecahkan masalah sudah meningkat sehingga
dan menghayati peran yang akan diambilnya
dia lebih tertarik dengan puzzle, dan sudah bisa merangkai puzzle
setelah ia dewasa kelak.
sederhana yang terdiri lebih dari delapan keping.

94 95
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

F. Evaluasi berhubungan dengan anak lain


1. Permainan merupakan penampilan
dorongan- dorongan yang tidak disadari pada G. Tugas
anaka–anak dan orang dewasa, pendapat Buatlah sebuah permainan tradisional yang
tersebut sesuai dengan teori : sesuai dengan usia peserta didik 3-6 tahun
a. Rekreasi beserta aturan permainannya.
b. Pemunggahan
c. Atavistis
d. Psikologis Dalam

2. Ciri utama bermain menurut Rubin, Fein, &


Vandenverg adalah :
a. Bermain didorong oleh motivasi dari
dalam diri anak
b. Bermain dipilih secara acak oleh pendidik
c. Bermain adalah suatu kegiatan yang
mengekang
d. Bermain harus selalu menggambarkan
hal yang sebenarnya

3. Tahapan bermain dimana anak hanya


mengamati kejadian di sekitarnya yang
menarik perhatiannya, merupakan tahap :
a. Solitary Play
b. Unoccupied Play
c. Onlooker Play
d. Parallel Play

4. kegiatan bermain yang dilakukan anak


dengan membentuk sesuatu, menciptakan
bangunan tertentu dengan alat permainan
yang tersedia, merupakan tahapan permainan
kognitif :
a. Bermain Fungsional (Functional Play)
b. Bermain Pura-pura (Make-believe Play)
c. Bermain Bangun Membangun
(Constructive Play)
d. ermainan dengan peraturan (Games with
Rules)

5. Fungsi bermain menurut Hartley, Frank, dan


Goldenson adalah :
a. Memainkan apa yang dilakukan oleh
anak
b. Untuk melepaskan dorongan-dorongan
yang tidak dapat diterima
c. Mencerminkan perkembangan anak
d. Meningkatkan keterampilan

96 97
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

Kegiatan 2 JENIS

Bermain Khayal/Bermain
PROSEDUR KEGIATAN

• Manfaat: membantu adaptasi, belajar aturan-aturan dan peran tokoh

Cara Belajar Dalam Pembelajaran Anak Peran tertentu, belajar problem solving dari sudut pandang tokoh yang
diperankan (pemahaman sosial), perkembangan bahasa
Mengumpulkan Benda/ • Atas inisiatif dan minat anak.
Usia Dini Koleksi • Usia 3 tahun ke atas.
• Koleksi berdasarkan kesukaan, bertukar koleksi
• Mengatur koleksi secara sistematik
A. Standar Kompetensi 3. Menjelaskan cara belajar yang
• Manfaat: Adaptasi (belajar berbagi, bekerjasama dengan teman,
Peserta mampu memahami cara belajar AUD menyenangkan
bersikap jujur, berkompetisi)
dan trampil menerapkan cara belajar AUD 4. Menjelaskan cara pembelajaran dengan
Eksplorasi • Bayi, bermain bebas dan spontan.
melalui bermain sentra
• Anak lebih besar, eksplorasi dilakukan secara terencana.
• Diarahkan dan dibimbing orang dewasa.
B. Kompetensi Dasar D. Uraian Materi
• Contoh: berkemah, karyawisata, - Manfaat: menambah pengetahuan,
Menjelaskan ciri -ciri bermain pada 1. Jenis kegiatan bermain
mendorong anak untuk mencari tahu hal-hal baru, mendukung kepriba-
pembelajaran Anak Usia Dini (AUD) Dalam pembelajaran PAUD kegiatan
dian positif (inisiatif, bersikap tenang dalam menghadapi masalah, sportif,
bermain dapat dikelompokan menjadi 2
percaya diri), alat bantu untuk bersosialisasi dan adaptasi
yaitu bermain aktif dan bermain pasif.
C. Indikator Games dan Olahraga • Adanya aturan dan persyaratan yang disetujui bersama.
1. Menjelaskan jenis-jenis kegiatan bermain • Olahraga = kontes fisik. Games = kontes fisik atau kontes mental.
a. Kegiatan Main Aktif
(bermain aktif dan bermain pasif) • Contoh games anak-anak:
Kegiatan main aktif merupakan kegiatan
2. Menjelaskan Aspek Perkembanganyang - games bayi sampai usia 1 tahun; cilukba, petak umpet, pantun
yang memberikan kesenangan dan
dapat di kembangkan melalui bermain - games individual, usia 4 atau 5 tahun, berkompetisi dengan diri
kepuasan pada anak melalui aktivitas yang
berdasarkan Teori Gardner sendiri; melompati halang rintang, melompat dengan satu kaki, me-
mereka lakukan sendiri, diartikan juga
mantulkan bola, meniti
kegiatan yang melibatkan banyak aktivitas
- games bersama teman, biasanya diarahkan oleh anak yang lebih
tubuh atau gerakan-gerakan tubuh.
besar; petak umpet, pencuri dan polisi, lompat tali, kejar-kejaran

a. Macam-macam Kegiatan Bermain Aktif

b. Kegiatan Main Pasif kebutuhan dan keinginan anak yang tidak


JENIS PROSEDUR KEGIATAN Kegiatan bermasin Pasif lebih fokus pada mungkin diwujudkan dalam kehidupan
Bermain Bebas dan • Dilakukan dimana saja, dengan cara apa saja dan berdasarkaan apa anak untuk memperoleh kesenangan nyata
Spontan yang ingin dilakukan. bukan berdasar kegiatan yang dilakukannya 6. Anak belajar mematuhi aturan-aturan
sendiri. Permainan ini lebih digemari anak dan harapan masyarakat dari tokoh cerita
• Tidak ada peraturan, bila menemukan hal yang baru/menantang
usia remaja dan sebagai hiburan, dan 7. Menunjang perkembangan intelektual
• Usia sararan adalah anak 3 bulan s.d 2 tahun
pelengkap bermain aktif. Jika dilihat dari anak
Bermain Konstruktif • Kegiatan yang menggunakan berbagai benda yang ada untuk
manfaatnya adalah sebagai berikut : 8. Dapat menjadi ilham dan motivasi
menciptakan suatu hasil karya.
1. Sumber pengetahuan anak untuk berkreasi
• Manfaat: mengembangkan kreativitas, melatih motorik halus, melatih
2. Menambah perbendaharaan kata 9. Mencontoh dan membantu
konsentrasi, ketekunan, daya tahan.
dan paham penggunaannya dalam perkembangan kepribadian yang sehat
Bermain Khayal/Bermain • Anak memberikan atribut tertentu terhadap benda, situasi dan anak
berkomunikasi dari tokoh cerita.
Peran memerankan tokoh yang ia pilih.
3. Melakukan identifikasi dengan
• Melibatkan penggunaan bahasa.
tokoh cerita sehingga anak memiliki
• Usia 2 s.d 7 atau 8 tahun.
pemahaman sosial untuk beradaptasi
• Bersifat produktif/kreatif (memasukkan unsur-unsur baru terhadap
dalam kehidupan bermasyarakat
situasi yang biasa diamati anak sehari-hari) atau reproduktif (pengulangan
4. Membantu anak menangani masalah
dari situasi yang diamati anak sehari-hari)
emosional dari pengalaman tokoh cerita
5. Hiburan merupakan penyaluran

98 99
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

2. Aspek Perkembanganyang dapat di masalah secara ilmiah (scientific thinking). memanipulasi gambar dan ruangan yang perasaannya di depan teman, bermain
kembangkan melalui bermain berdasarkan Kemampuan ini melibatkan sejumlah bagian lebar. Orang yang memiliki kecerdasan ekspresi, dll.
Teori Gardner pusat berpikir di otak.Contoh kegiatan ini lebih mudah bekerja di bidang pilot,
Manfaat bermain meliputi seluruh aspek bermain untuk pengembangan kecerdasan navigator, pemain catur, arsitek, grafis, dan h. Kecerdasan Naturalis
perkembangan anak seperti diuraikan oleh matematika antara lain mengenal deretan lain-lain. Contoh kegiatan bermain untuk Kecerdasan ini berkaitan dengan seluruh
teori Howard Gardner (Multiple Intelegence) angka, bermain dakon, mengukur berat, pengembangan kecerdasan bentuk dan dan yang terdapat di alam dunia ini. Kecerdasan
berikut : mencocokkan, pengukuran panjang-pendek, ruang antara lain bermain balok unit, leggo, ini sangat sensitif untuk disimulasikan dengan
a. Linguistic Intellegence (Kecerdasan mengurutkan kecil-besar, mengurutkan melukis, menggambar, membuat rumah- semua aspek alam, mencakup bertanam,
Bahasa) bilangan, main domino angka, menghitung rumahan dengan balok kayu atau potongan binatang, cuaca, dan gambaran fisik dari
Kecerdasan Bahasa meliputi kemampuan benda, tebak angka, mengukur volume, lego, menggambar, menyusun kepingan- bumi. Di dalamnya mencakup keterampilan
berbahasa secara lisan dan tulisan. menyusun pola dengan meronce dll. kepingan kayu bergambar mengenali berbagai ketegori dan varitas dari
Kemampuan ini dapat digunakan untuk binatang, serangga, tanaman dan bunga.
mencapai beberapa tujuan. Orang yang c. Musical Intelligence (Kecerdasan Musik) f. Interpersonal Intelligence (Kecerdasan Ini mencakup kemampuan menanam
memiliki kecerdasan berbahasa dapat menjadi Kecerdasan Musik meliputi kemampuan Interpersonal) sesuatu, memelihara dan melatih binatang.
pengacara, presenter, pengarang dan lain- dalam penampilan (performance), komposisi Kecerdasan Interpersonal merupakan Ini juga mencakup kepekaan untuk dan
lain. Bagian otak yang bertanggung jawab dan apresiasi bentuk-bentuk musik. Bagian kemampuan seseorang untuk mengerti mencintai bumi, sebagaimana keinginan
untuk kemampuan ini adalah broca area. otak yang memproduksi kemampuan maksud, motivasi dan hasrat orang lain serta untuk memeliharanya dan melindungi
Orang yang mengalami kerusakan daerah di bidang musik terletak di otak bagian secara konsekuen bekerja efektif dengan sumber-sumber alam.Contoh kegiatan:
ini membuat dia kesulitan dalam meletakkan kanan.Contoh kegiatan bermain untuk orang lain walaupun semua tidak begitu Mencatat fenomena alam yang melibatkan
kata demi kata bersama menjadi satu kalimat pengembangan kecerdasan musik antara tampak. Contoh : Guru, politikus, orang- hewan, tanaman, dan hal-hal sejenis dan
walaupun dapat mengerti arti kata-kata lain bermain gerak dan lagu, menari, bermain orang yang bekerja di klinik (perawat), Memperlihatkan pemahaman yang mendalam
tersebut. alat music dengan pukul, petik atau tekan, penjual maupun pemuka agama. Bagian dalam topik-topik yang melibatkan sistem
bermain music dengan maracas, bernyanyi otak yang memegang peranan dalam hal kehidupan.
Contoh kegiatan bermain untuk lagu dengan irama sederhana yang diulang- ini adalah Lobus Frontal (Cortex bagian
pengembangan kecerdasan bahasa antara ulang disertai gerakan sederhana, dll depan). Kerusakan daerah ini menyebabkan i. Kecerdasan Eksistensional
lain: perubahan besar pada personality, dan orang Anak mengenal dirinya adalah bagian
• Membacakan buku yang sudah dikenal d. Bodily-Kinestetic Intelligence (Kecerdasan tersebut seolah-olah menjadi orang lain. dari alam semesta, bangsa dan negara,
anak Olah Tubuh) masyarakat, dan keluarganya. Anak mengerti
• Bertepuk tangan dengan ritme berulang, Kecerdasan Olah Tubuh merupakan g. Intrapersonal Intelligence (Kecerdasan apa yang harus diperbuat untuk Tuhannya,
misalnya: plok plok – plok plok plok, plok kemampuan menggunakan seluruh Intrapersonal) dirinya, bangsa dan negara, masyarakat, dan
plok – plok bagian-bagian tubuh untuk menyelesaikan Kecerdasan Intrapersonal merupakan keluarga. Anak dapat mengaktualisasikan
• Bermain tepuk tangan sambil masalah atau melakukan suatu gerak yang kemampuan untuk mengerti diri sendiri diri melalui berbagai kegiatan secara
menyebutkan nama anak, misalnya: A – ni menghasilkan produk (pertunjukan). Orang (keinginan, maksud, ketakutan), memiliki komprehensif.Contoh: Anak dapat
– ta , A – ni , Mar – li – na , S a – e – ful yang memiliki kemampuan kecerdasan kemampuan untuk bekerja sendiri dengan menempatkan diri di manapun ia berada .
, dst. kinestetik antara lain penari, atlit, aktor, efektif dan memanfaatkan informasi untuk
• Merangkai dengan berbagai bentuk huruf dokter bedah, mekanik dan lain-lain. Bagian mengatur kehidupannya sendiri (self j. Kecerdasan Spiritual
• Bernyanyi dengan gerak dan irama otak yang memproduksi kemampuan regulator). Orang yang memiliki kecerdasan Kecerdasan yang berkaitan dengan kejiwaan,
sederhana, dilakukan secara berulang- ini adalah Cortex di kedua belahan otak intrapersonaltinggi mempunyai semangat agama, kepercayaan, keyakinan dan prinsip
ulang (Hemisphere) .Contoh kegiatan bermain untuk hidup yang tinggi (bergairah). Bagian otak atau philosofi hidup. Bagi masyarakat
• Membaca buku bersama anak secara pengembangan kecerdasan musik antara lain yang mengatur kemampuan ini ada di Frontal yang religius dianggap sebagai kecerdasan
berulang terus-menerus Menari, menirukan gerakan binatang, bermain Lobe. Kerusakan pada Frontal Lobe bagian terpenting atau yang paling menentukan.
• Menghadirkan buku-buku yang paling gerak dan lagu, mengikuti gerakan senam bawah akan menyebabkan irritability atau Sabagai fondasi dalam mengeksplorasi dan
disukai anak. sederhana, bermain bola, main egrang, main euphoria, sedangkan bila terjadi kerusakan memberdayakan jenis kecerdasan-kecerdasan
layang-layang, berjalan di atas papan titian,dll di bagian atas dapat menyebabkan apatis, lainnya.
b. Logical Mathemathic Intelligence lamban dan peragu. Contoh kegiatan
(Kecerdasan Logika Matematika) e. Visual Spatial Intelligence (Kecerdasan bermain untuk pengembangan kecerdasan
Kecerdasan Logika Matematika meliputi Bentuk dan Ruang) Intrapersonal antara lain bermain peran,
kemampuan menganalisa masalah yang Kecerdasan bentuk dan Ruang merupakan melatih menyampaikan pikiran dan
bersifat logis matematis dan menginvestigasi kemampuan mengorganisasi dan

100 101
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

proses pembelajaran dilakukan dengan untuk mengembangkan seluruh potensi 3. lego berbagai bentuk
3. Cara belajar yang menyenangkan menempatkan siswa pada posisi yang dasar anak didik dalam berbagai aspek 4. kertas dan alat tulis
Bermain merupakan kebutuhan bagi setiap proporsional. Anak dirangsang untuk secara perkembangan secara seimbang.
anak. Setiap saat anak ingin selalu bermain. aktif melakukan kegiatan bermain sambil b. Sentra Main Peran Kecil (Mikro)
Di mananapun, dalam kondisi apapun, anak belajar. Perlu ditekankan bahwa bermain Pembelajaran yang berpusat pada sentra Main peran kecil mengembangkan
akan berusaha mencari sesuatu untuk dapat yang menyenangkan dapat merangsang dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan kemampuan berpikir abstrak, kemampuan
dijadikan mainan. Anak-anak baik di kota anak untuk melakukan eksplorasi dengan sampai akhir dan fokus oleh satu kelompok berbahasa, sosial-emosional,
besar, desa, pantai, dan gunung senang menggunakan benda-benda yang ada di usia PAUD dalam satu sentra kegiatan. menyambungkan pengetahuan yang sudah
dengan permainan yang ada. Baik yang sekitarnya (happy learning). Setiap sentra mendukung perkembangan dimiliki dengan pengetahuan baru dengan
dimainkan berupa permainan tradisional c. Kegiatan pembelajaran dirancang secara anak dalam tiga jenis bermain yaitu bermain menggunakan alat main peran berukuran
maupun permainan modern. Anak-anak selalu cermat untuk membangun sistimatika kerja/ sensorimotor atau fungsional, bermain kecil.
bermain dengan riang, melalui bermain anak aktivitas. Bagaimana anak membuat pilihan- peran dan bermain konstruktif (membangun Alat dan Bahan Sentra Main Peran Kecil
akan merasa rileks. pilihan dari serangkaian kegiatan, focus pemikiran anak). (Mikro):
pada apa yang dikerjakan dan berusaha 1) berbagai miniatur mainan
Tertawa, teriakan, sorakan, ekspresi wajah untuk menyelesaikan pekerjaan yang dia Berikut ini adalah contoh model penataan 2) berbagai mainan alat rumah tangga
yang ceria selalu mengiringi suasana anak telah mulai dengan tuntas. lingkungan main atau ruang untuk model 3) berbagai mainan mini alat kedokteran
bermain. Anak walaupun sakit tetap bermain d. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada pembelajaran PAUD menggunakan Sentra. 4) berbagai mainan mini alat transportasi
secara terbatas kemampuannya. Di tempat pengembangan kecakapan hidup anak, 5) berbagai mainan mini alat tukang
tidur, saat anak tergolek sakit, masih tampak yaitu membantu anak menjadi mandiri,
ia membawa mainan di samping tempat disiplin, mampu bersosialisasi dan memiliki c. Sentra Main Peran Besar (Makro)
tidurnya, yang mudah ia mainkan pada saat- keterampilan dasar yang berguna bagi Sentra main peran mengembangkan
saat tertentu. kehidupannya kelak. kemampuan mengenal lingkungan sosial,
e. Pembelajaran dilaksanakan secara mengembangkan kemampuan bahasa,
Kebutuhan akan permainan dan bermain bertahap dan berulang-ulang dengan kematangan emosi dengan menggunakan
sangatlah mutlak bagi perkembangan anak. mengacu pada prinsip-prinsip alat main yang berukuran besar sesuai dengan
Lingkungan dan orang dewasa, dalam hal ini perkembangan anak. Stimulus pendidikan ukuran sebenarnya.
orangtua, maupun guru perlu memfasilitasi bersifat menyeluruh, mencakup semua
kebutuhan anak dengan menyediakan aspek perkembangan. Karena itu, setiap Alat dan bahan Sentra Main Peran Besar
berbagai permainan yang dapat mendukung kegiatan harus dapat mengembangkan (Makro):
perkembangan anak. Tentu saja permainan atau membangun berbagai perkembangan 1. mainan untuk pasar-pasaran
dan alat bermainnya tersebut bukanlah suatu atau kecerdasan anak. 2. mainan untuk rumah-rumahan
yang harus bernilai ekonomi tinggi, tetapi f. Anak akan memperoleh lebih banyak 3. mainan untuk dokter-dokteran
apapun dapat dijadikan alat bermain. pengetahuan bila mendapat pijakan/ 4. mainan untuk kegiatan pantai
dukungan dari guru pada saat main. 5. mainan untuk tukang-tukangan
Pembelajaran yang menyenangkan Untuk lebih jelas mengenai gambaran setiap 6. mainan untuk kegiatan nelayan
berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai 4. Cara pembelajaran dengan sentra sentra akan dijelaskan sebagai berikut : 7. mainan salon-salonan
berikut: Model pembalajaran sentra adalah a. Sentra Balok
a. Pembelajaran berorientasi pada pendekatan pembelajaran yang dalam Sentra balok memfasilitasi anak bermain d. Sentra IMTAQ
kebutuhan anak. Dengan demikian, proses pembelajarannya dilakukan di dalam tentang konsep bentuk, ukuran, keterkaitan Sentra Imtaq mengenalkan kehidupan
setiap kegiatan pembelajaran harus “lingkaran” (circle times) dan sentra bermain. bentuk, kerapihan, ketelitian, bahasa, dan beragama dengan keterampilan yang terkait
selalu mengacu pada tujuan pemenuhan Lingkaran adalah saat di mana pendidik kreativitas.Bermain balok selalu dikaitkan dengan agama yang dianut anak.sentra Imtaq
kebutuhan perkembangan anak secara duduk bersama anak dengan posisi melingkar dengan main peran mikro, dan bangunan untuk satuan PAUD umum mengenalkan
individu. untuk memberikan pijakan kepada anak yang yang dibangun anak digunakan untuk bermain atribut berbagai agama, sikap menghormati
b. Dunia anak adalah dunia bermain, maka dilakukan sebelum dan sesudah bermain. peran. agama.
selayaknyalah pembelajaran untuk anak
usia dini dirancang dalam bentuk bermain. Sentra bermain adalah zona atau arena Alat dan bahan main Sentra Balok: e. Sentra Seni
Intinya, bermain adalah belajar, dan belajar bermain anak yang dilengkap dengan 1. balok-balok dengan berbagai bentuk dan Sentra seni dapat dibagi dalam seni musik,
adalah bermain. Anak belajar melalui main, seperangkat alat bermain yang berfungsi ukuran seni tari, seni kriya, atau seni pahat.Penentuan
main yang menyenangkan. Melalui sentra, sebagai pijakan lingkaran yang diperlukan 2. balok asesoris untuk main peran sentra seni yang dikembangkan tergantung

102 103
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

pada kemampuan satuan PAUD.Disarankan a. Sensorimotor atau Main Fungsional percakapan lebih banyak. (Wolfgang, Bea Kegiatan bermasin Pasif lebih fokus pada
minimal ada dua kegiatan yang dikembangkan Dalam main sensorimotor anak melakukan Mackender, and Mary E. Wolfgang, 1981, p. anak untuk memperoleh kesenangan bukan
di sentra seni yakni seni musik dan seni kriya. sesuatu berulangkali untuk menikmati 7-8). berdasar kegiatan yang dilakukannya sendiri.
Sentra seni mengembangkan kemampuan sesuatu yang baru dikuasai dan menegaskan Permainan ini lebih digemari anak usia remaja
motorik halus, keselarasan gerak, nada, aspek kepada dirinya sendiri kemampuan yang baru c. Main pembangunan (sifat cair/bahan alam & dan sebagai hiburan, dan pelengkap bermain
sosial-emosional dan lainnya. diperoleh, misalnya anak mengayak pasir atau terstruktur) aktif.
menepuk air dengan jari jemarinya karena ia Dalam main pembangunan anak
f. Sentra Persiapan menikmati efek tindakan ini dan senang akan menggunakan objek atau bahan-bahan Aspek Perkembangan yang dapat di
Sentra persiapan lebih menekankan kemampuannya. Main ini utamanya dilakukan main untuk menciptakan sesuatu, misalnya kembangkan melalui bermain berdasarkan
pengenalan keaksaraan awal pada anak. oleh anak-anak usia lahir hingga dua tahun, menggunakan deretan balok besar mewakili Teori Gardner mencakup ; Linguistic
penggunaan buku, alat tulis dapat dilakukan namun tetap penting sepanjang masa kanak- jalan atau balok kecil mewakili mobil Intellegence (Kecerdasan Bahasa), Logical
di semua sentra, tetapi di sentra persiapan kanak. (Wolfgang, Bea Mackender, and Mary E. Mathemathic Intelligence (Kecerdasan Logika
lebih diperkaya jenis kegiatan bermainnya. Wolfgang, 1981, p. 10).Wolfgang menjelaskan Matematika), Musical Intelligence Musical
Pada kelompok anak paling besar yang segera Main ini memberi banyak kesempatan bahwa terdapat suatu kontinum dari bahan- Intelligence (Kecerdasan Musik), Bodily-
masuk sekolah dasar, frekuensi main di sentra pada anak mengembangkan keterampilan bahan main pembangunan mulai dari sifat Kinestetic Intelligence (Kecerdasan Olah
persiapan lebih banyak.Kegiatan persiapan bahasa dan keaksaraan, misalnya koordinasi paling cair hingga ke paling terstruktur. Tubuh), Visual Spatial Intelligence (Kecerdasan
dapat juga diperkuat dalam jurnal siang. gerakan tangan dan mata yang penting Bentuk dan Ruang), Interpersonal Intelligence
untuk mengikuti teks halaman sebuah Bila penggunaan dan bentuk dari bahan- (Kecerdasan Interpersonal), Kecerdasan
g. Sentra Bahan Alam buku, demikian pula gerakan motorik kasar bahan main ditentukan oleh anak, seperti cat, Naturalis Kecerdasan Eksistensional,
Sentra bahan alam kental dengan dan halus yang diperlukan untuk persiapan krayon, spidol, play dough, pasir, dan lumpur Kecerdasan Spiritual dan Intrapersonal
pengetahuan sains, matematika, dan seni. menulis. Main peran seringkali disebut maka disebut bahan main sifat cair. Namun Intelligence (Kecerdasan Intrapersonal).
Sentra bahan alam diisi dengan berbagai dengan main pura-pura atau main simbolik apabila penggunaan ditentukan oleh bahan-
bahan main yang berasal dari alam, seperti air, dimana anak biasanya mengambil sebuah bahan main tersebut, seperti balok unit, lego, Model pembalajaran sentra adalah
pasir, bebatuan, daun. Di sentra bahan alam peran berpura-pura menjadi orang lain, dan balok berongga, dan puzzle maka dianggap pendekatan pembelajaran yang dalam
anak memiliki kesempatan menggunakan menggunakan objek sesungguhnya atau sebagai bahan main pembangunan terstruktur proses pembelajarannya dilakukan di dalam
bahan main dengan berbagai cara sesuai pura-pura untuk memainkan peran tersebut. Charles Wolfgang and Mary E. Wolfgang, “lingkaran” (circle times) dan sentra bermain,
pikiran dan gagasan masing-masing dengan 1992). Pembelajaran yang berpusat pada sentra
hasil yang berbeda. b. Main Peran (Mikro dan Makro) dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan
Main peran merupakan pengalaman penting Anak usia dini yang baru pertama kali sampai akhir dan fokus oleh satu kelompok
h. Sentra Memasak yang mendukung perkembangan anak mengenal bahan-bahan main pembangunan usia PAUD dalam satu sentra kegiatan.
Sentra memasak kaya dengan pengalaman secara keseluruhan; kognisi, sosial, emosi, akan memulainya dengan main sensorimotor. Setiap sentra mendukung perkembangan
unik bagi anak mengenal berbagai dan bahasa. Smilansky dan peneliti lain (1990) Mereka akan mengeksplorasi bahan-bahan anak dalam tiga jenis bermain yaitu bermain
bahan makanan dan proses sain yang seperti dikutip Phelps mengembangkan main tersebut hingga mengerti penggunaan sensorimotor atau fungsional, bermain
menyenangkan. Di sentra memasak anak sebuah alat penilaian main peran dan dan bagaimana cara memainkannya. peran dan bermain konstruktif (membangun
belajar konsep matematika, sains, alam, dan menggunakan alat ini untuk mengamati anak- Penelitian yang dilakukan Phelps di pemikiran anak).
sosial sehingga menunjang perkembangan anak. sekolahnya menunjukkan bahwa tahap-tahap
kognitif, sosial-emosional, bahasa, motorik, perkembangan anak meningkat seiring anak Terdapat tiga jenis bermain yang dikenal
dan juga seni, serta nilai agama. Ia menemukan bahwa kemampuan anak menguasai bahan tersebut. dalam penelitian anak usia dini (Weikart,
bermain peran berkaitan langsung dengan: Rodgers, & Adcock, 1971) yaitu: Sensorimotor
5. Jenis Main dalam Pendidikan Anak Usia pengungkapan kata-kata yang lebih baik, kosa E. Rangkuman atau main fungsional, Main peran (mikro dan
Dini kata yang lebih kaya, pemahaman bahasa Dalam pembelajaran PAUD kegiatan bermain makro) dan Main pembangunan (sifat cair/
Terdapat tiga jenis bermain yang dikenal lebih tinggi, strategi pemecahan masalah dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu bermain bahan alam & terstruktur).
dalam penelitian anak usia dini (Weikart, lebih baik, lebih ingin tahu, kemampuan aktif dan bermain pas. Kegiatan main aktif
Rodgers, & Adcock, 1971) yaitu: Sensorimotor melihat sudut pandang orang lain lebih merupakan kegiatan yang memberikan
atau main fungsional, Main peran (mikro dan baik, kemampuan intelektual lebih tinggi, kesenangan dan kepuasan pada anak melalui
makro) dan Main pembangunan (sifat cair/ bermain dengan teman lebih banyak, agresi aktivitas yang mereka lakukan sendiri.
bahan alam & terstruktur). menurun, empati lebih banyak, lebih imajinatif,
rentang perhatian lebih panjang, kemampuan
perhatian lebih besar, dan kinerja tugas-tugas

104 105
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

F. Evaluasi
5. Kegiatan main yang memfasilitasi anak
1. Secara umum pengertian main aktif dapat menggunakan objek atau bahan-bahan main
diartikan : untuk menciptakan sesuatu.
a. Kegiatan yang memberikan kesenangan a.Sensorimotor atau Main Fungsional
dan kepuasan pada anak melalui aktivitas b. Main Peran Mikro
yang mereka lakukan sendiri. c. Main Peran Makro
b. Kegiatan main yang dilakukan secara d. Main pembangunan (sifat cair/bahan
mandiri alam & terstruktur)
c. Kegiatan main yang lebih fokus pada
anak untuk memperoleh kesenangan G. Tugas
bukan berdasar kegiatan yang dilakukannya 1. Buatlah bagan penataan sentra yang ada di
sendiri kelompok belajar saat ini. Jika terasa belum
d. Kegiatan main untuk memperoleh ideal buatlah rancangan ideal guna rasa aman
kesenangan berdasarkan harapan bersama dan nyaman anak dalam bermain

2. kegiatan bermain untuk pengembangan


kecerdasan musik seperti bermain gerak dan
lagu, menari, bermain alat music, merupakan
pengembangan pada :
a. Linguistic Intellegence (Kecerdasan
Bahasa)
b. Logical Mathemathic Intelligence
(Kecerdasan Logika Matematika)
c. Musical Intelligence (Kecerdasan Musik)
d. Bodily-Kinestetic Intelligence
(Kecerdasan Olah Tubuh)
3. Prinsip pembelajaran yang menyenangkan
mencakup hal berikut kecuali :
a. berorientasi pada kebutuhan anak
b. Kegiatan pembelajaran dirancang secara
cermat untuk membangun sistimatika
kerja/aktivitas
c. Anak akan memperoleh lebih banyak
pengetahuan bila mendapat pujian dari
guru
d. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada
pengembangan kecakapan hidup anak

4. Sentra main yang memfasilitasi anak


bermain tentang konsep bentuk, ukuran,
keterkaitan bentuk, kerapihan, ketelitian,
bahasa, dan kreativitas.
a. Sentra Balok
b. Sentra Main Peran Kecil
c. Sentra IMTAQ
d. Sentra Seni

106 107
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

Kegiatan 3
berfikir anak, daya imajinasi berupa ide / Bila dua orang guru berada di dalam
gagasan yang muncul saat pertama kali kelas dan satu guru sedang mengarahkan
anak masuk dan melihat kedalamnya, kegiatan seperti memasak atau pengalaman
akan melakukan apa selama kegiatan main seni, sejumlah anak yang terlibat dapat
Pijakan Main Dalam Pembelajaran Anak berlangsung nanti. dikurangi dari jumlah keseluruhan anak
yang akan secara bebas membuat pilihan.

Usia Dini Cara menata alat akan mempengaruhi anak


untuk bergerak naik ketahap selanjutnya. Contoh: Delapan sampai dengan sepuluh
Penataan lingkungan merupakan guru anak memasak kue dengan satu orang
A. Standar Kompetensi tujuh kecerdasan dasar (multiple intelligent) ketiga bagi anak. Perlu diperhatikan alat- guru. Bila delapan sampai dengan sepuluh
Peserta mampu memahami cara belajar AUD dari semua anak yang datang ke sentra. alat main yang aman, bersih dan sehat bagi anak dikurangi dari jumlah keseluruhan
dan trampil menerapkan cara belajar AUD Lingkungan main dapat di tata di dalam anak. Kerja ini dibuktikanoleh penelitian kelompok, jumlah tempat pilihan yang
melalui bermain maupun di luar ruangan. di Florida yang dilaksanakan di Creative bebas harus sebanyak 24-30 tempat main.
School pada tahun 1986 (Phelps, 1986). Penataan lingkungan main disentra dapat
Penataan lingkungan main yang bermutu meningkatkan kemampuan berfikir anak,
B. Kompetensi Dasar
dan kaya disentra juga harus mendukung Dengan menggunakan kerja Kritchevsky daya imajinasi berupa ide / gagasan yang
Menjelaskan Tiga Jenis Main yang dapat
perkembangan anak melalui tiga jenis dan kawan-kawan dan Phelps, dijelaskan muncul saat pertama kali anak masuk dan
dilaksanakan dalam pembelajara AUD
main; main sensorimotor, main simbolik bahwa guru anak usia dini seharusnya melihat kedalamnya, akan melakukan apa
dan main pembangunan (Weikart, Rodgers, menggunakan sistem penghitungan tempat selama kegiatan main berlangsung nanti.
C. Indikator & Adcock, 1971, Erik Erikson, Jean Piaget, main untuk menjaga agar bahan main
1. Mejelaskan jenis main Sensorimotor atau Lev Vygotsky, dan Anna Freud), mencakup bermutu dan sesuai dengan kebutuhan
main fungsional sejumlah bahan bermain yang penataannya perkembangan anak. Kritchevsky dan
2. Menjelaskan jenis main yaitu Main peran dapat mendukung perkembangan interaksi kawan-kawan, menyarankan bahwa tempat
(mikro dan makro) social diantara anak, serta perkembangan main dimana anak dapat bergerak dengan
3. Menjelaskan Main pembangunan (sifat cair/ keaksaraan anak. Warna penataan bebas dan memilih kegiatan mereka
bahan alam & terstruktur) ruang dan bahan yang direncanakan seharusnya dua setengah (2,5) tempat main
dapat berpengaruh positif atau negatif setiap anak.
D. Uraian Materi pada perilaku anak usia dini (Torelli &
1. Penataan Lingkungan Main Durrentt, 1998) (Hohman & Weikart, 1995) Penelitian Phelps (1986) dan pengamatan
Dalam pembelajaran PAUD kegiatan (Kritchevsky, Prescott, & Walling, 1969). langsung dalam kelas (Stannard, 2002)
bermain dapat dikelompokan menjadi 2 menyarankan tiga tempat main setiap anak
yaitu bermain aktif dan bermain pasif. Idealnya luas tempat main untuk tiap anak untuk perkembangan anak usia dua, tiga,
di sentra ini minimal 7 meter persegi. Bila dan empat tahun. Jika satu ruang kelas
a. Kegiatan Main Aktif terdapat 10 anak main disentra ini, maka mempunyai 20 anak yang akan bergerak
Kegiatan main aktif merupakan kegiatan luas tempat yang harus disediakan adalah di sekitar ruangan memilih kegiatan, disitu
yang memberikan kesenangan dan 70 meter persegi. Tempat main yang harus ada 60 tempat yang direncanakan
kepuasan pada anak melalui aktivitas yang harus disediakan untuk tiap anak 2,5 – 3+ untuk bermain. Tempat ini bukan 60
mereka lakukan sendiri, diartikan juga (baca: 2 ,5 - 3 lebih) (Phelps, 1986) yang kegiatan main yang berbeda, tetapi 60
kegiatan yang melibatkan banyak aktivitas artinya bila untuk 10 anak, maka guru harus kemungkinan tempat dengan sedikitnya
tubuh atau gerakan-gerakan tubuh. menyiapkan tempat main sebanyak 30 atau 12+ kegiatan main yang berbeda.
lebih tempat main.
Penataan lingkungan main merupakan
bagian yang penting dalam kegiatan Penataan alat main ditiap tempat kegiatan
belajar dan mengajar. Penataan lingkungan main haruslah luwes sehingga terhindar dari
main yang bermutu harus dapat kesan penuh sesak, anak dapat bergerak
mengembangkan seluruh perkembangan bebas diantaranya, dan kemungkinan
anak yang menjadi tujuan sentra yaitu terjadinya konflik dengan yang lain dapat
dapat membangun seluruh domain dihindari.Penataan lingkungan main
perkembangan berpikir anak, membangun disentra dapat meningkatkan kemampuan

108 109
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

pembangunan, untuk memberikan dimainkan kembali ketempatnya semula


pengalaman bermain yang beragam. sesuai dengan klasifikasi yang telah
Penataan lingkungan main disentra dapat e. Alat main ditata di area yang aman. dipersiapkan oleh guru. Menata kembali
meningkatkan kemampuan berfikir anak, Jika bermain yang menggunakan air, area main untuk kegiatan selanjutnya,
daya imajinasi berupa ide / gagasan yang pastikan bahwa lantai tidak licin, sehingga memastikan area main kembali bersih
muncul saat pertama kali anak masuk dan tidak menjadikan mudah terpeleset. dan rapi, memastikan tidak ada barang
melihat kedalamnya, akan melakukan apa f. Penataan alat main mendukung yang tertinggal ataupun tercecer.
perkembangan bahasa, kognitif, sosial- Kegiatan beres-beres merupakan bagian
SENTRA RAGAM MAINAN emosional anak. main yang juga penting, kegiatan ini
g. Alat main yang ditata dapat digunakan dapat membangun anak antara lain, anak
Main Peran • 5 tempat main untuk kegiatan di ruang tamu
dengan berbagai cara sehingga belajar konsep-konsep tentang warna,
• 4-5 tempat main untuk kegiatan diruang keluarga
menumbuhkan kreativitas anak. bentuk, ukuran, menghitung, klasifikasi,
• 2-3 tempat main untuk kegiatan diruang tidur
h. Alat main yang disiapkan dipastikan perbedaan, persamaan dan urutan.
• 1 tempat main untuk kegiatan dikamar mandi
dalam kondisi baik, lengkap setnya, tidak e. Mengenalkan tempat-tempat main
• 2-3 tempat main untuk kegiatan diruang dapur
retak. dan batas tempat main dengan sentra
• 5-6 tempat main di ruang makan i. Alat dan bahan main serta buku ditata yang lainnya untuk mendukung control
• 6 tempat main untuk kegiatan sholat dirumah pada tempat yang mudah dijangkau oleh gerak anak dengan cara mendatangi
Sentra Alam • Memandikan bayi 2 anak. tempat-tempat tersebut (tour). Tidak lupa
• Mencuci piring 4 j. Disiapkan tempat untuk membereskan mengajak berdoa sebelum kegiatan main
• Membuat kue dari playdough 4 mainan sesuai dengan kategorinya. . dimulai serta memberikan motivasi main
• Menyikat lantai 4 dengan ucapan “selamat bermain”.
• Membuat bubur dari tepung 4 3. Pijakan Awal Main
• Mengisi air ke dalam botol memakai corong 2 Menyambut dan mengajak anak untuk 4. Pijakan Saat Main
• Merobek kertas menjadi mi 4 berkumpul ditempat yang telah disiapkan, Saat kegiatan main berlangsung, guru
• Melukis dengan kuas dan cat 4 mengucapkan berbagai cara seperti bergerak bebas diantara anak, mengamati
• Memindah air dengan spon 2 bernyanyi untuk mengambil perhatian anak. anak bermain, membuat catatan
Sentra Persiapan • Meronce variasi bentuk, ukuran dan warna 4 a. Bacakan buku cerita dan nyanyikan perkembangan yang ditampilkan anak, saat
• Permainan kantong kata 4 lagu-lagu sesuai dengan tema dan minat berada disekitar anak, guru memposisikan
• Mengklasifikan benda berdasarkan jenis 4 anak. dirinya dapat mengamati keseluruhan anak
• Memasang jepitan sesuai angka yang tertulis 4 b. Mendiskusikan aturan main untuk tetapi tidak mengganggu dinamika gerak
• Menjemur kata 3 kelancaran dan kenyamanan main, anak main.
• Mencocokkan gambar dan kosa kata 4 antara lain mencakup:
• Menggambar bebas 3 1. Pilih kegiatan main Mencatat kegiatan pertama yang dilakukan
• Mengklasifikasikan dan menghitung 2. Selesaikan hingga tuntas anak merupakan informasi bagi guru
jumlah kancing sesuai warna 4 3. Laporkan kepada guru tentang pemahaman anak melalui main
4. Kembalikan/bereskan seperti semula yang dipilihnya. Guru memfasilitasi main
selama kegiatan main berlangsung nanti. a. Pendidik menyiapkan alat main yang 5. Pindah ke kegiatan main lain anak dengan dukungan pendekatan yang
akan digunakan anak maksimal 30 menit c. Sebelum kegiatan main berlangsung “pas” yang dibutuhkan oleh masing-masing
Cara menata alat akan mempengaruhi anak sebelum anak datang. guru menginformasikan pada anak, individu anak, baik dengan “modeling
untuk bergerak naik ketahap selanjutnya. b. Pastikan bahwa lingkungan siapa saja yang akan bermain bersama- maupun labeling”.
Penataan lingkungan merupakan guru belajar di dalam (indoor) dan di luar sama, alat-alat apa yang akan dimainkan,
ketiga bagi anak. (outdoor) bersih, aman, nyaman, dan berapa jumlah alat tersebut dan berapa Ada 5 skala pendampingan Guru / orang
menyenangkan. orang yang akan memainkannya, serta dewasa diwaktu anak main ;
Contoh Kegiatan: c. Penataan alat main harus berdasarkan sikap-sikap apa yang dibutuhkan untuk a. Pengamatan (Visually looking on)
RPPH yang sudah dibuat. mendukung kelancaran main tersebut. b. Pernyataan tidak langsung (Non
2. Prosedur Penataan lingkungan PAUD d. Alat bermain yang ditata harus d. Guru juga menginformasikan pada directive statement).
Prosedur yang dilakukan untuk SOP PAUD mewakili 3 jenis main yaitu main anak kegiatan apa yang akan dilakukan c. Pertanyaan (Question)
berkaitan Penataan Lingkungan PAUD : sensorimotor, main peran, dan main selesai main di sentra. Membereskan d. Pernyataan langsung (Directive
bersama-sama semua alat main yang statement)

110 111
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

e. Intervensi fisik Kegiatan “Recalling” merupakan saat bertepuk, bercerita, dll. b. Beres-beres
guru mengetahui sejauh mana tujuan h. Kegiatan penutup juga dapat c. Pijakan awal
5. Beres-beres sentra dicapai oleh anak, menambah diisi dengan kegiatan rutin untuk d. Recalling
Kegiatan beres-beres merupakan bagian dan menguatkan pengetahuan yang memperkuat sikap yang diharapkan,
penting pada kegiatan sentra, saat yang dimiliki sesuai rencana belajar yang telah seperti berdoa, mengucap salam, 4. Yang bukan termasuk Manfaat Recalling
tepat untuk membangun semua domain dibuat. Membungkus semua informasi membereskan mainan, dll. adalah:
perkembangan anak (estetik, afeksi, yang telah didengar dari anak, menyaring i. Kegiatan penutup dilakukan untuk a. Anak dapat mengulang dengan
kognisi, bahasa, psikomotor, dan social), informasi-informasi yang terkumpul menarik minat anak belajar esok harinya mengingat kembali pengalaman mainnya
diakhir kegiatan main anak.Pengalaman (mana yang sesuai dan mana yang tidak) dan menceritakannya.
langsung bagi anak untuk “bekerja tuntas” dan menambahkannya sesuai materi E. Rangkuman b. Anak dapat mengembangkan
hingga semua alat kembali ketempatnya yang telah dirancang pada hari itu, Penataan lingkungan main yang bermutu kemampuannya dalam membuat deskripsi
semula. Pengalaman langsung belajar membuat pengarahan yang menguatkan dan kaya disentra juga harus mendukung dari apa yang telah mereka lakukan
mengklasifikasikan alat main berdasarkan pengetahuan anak sebelum kegiatan sentra perkembangan anak melalui tiga jenis main; (termasuk menceriterakan hasil karyanya).
warna, bentuk, ukuran serta fungsi alat, diakhiri dengan menyanyi dan salam. main sensorimotor, main simbolik dan c. Anak dapat mendengarkan pengalaman
belajar tentang urutan dan menata main pembangunan. Penataan alat main main dengan teman-temannya yang lain,
lingkungan. Adapun Manfaat Recalling adalah: ditiap tempat kegiatan main haruslah luwes sehingga mereka dapat menambah dan
a. Anak dapat mengulang dengan sehingga terhindar dari kesan penuh sesak, memperluas gagasan mereka.
Setiap tempat diberi nama dengan maksud mengingat kembali pengalaman anak dapat bergerak bebas diantaranya, dan d. Anak dapat membangun khayalan yang
untuk memudahkan bagi anak bersama- mainnya dan menceritakannya. kemungkinan terjadinya konflik dengan yang baru maupun yang menyenangkan.
sama guru bekerja menyimpan alat main b. Anak dapat mengembangkan lain dapat dihindari.
kembali ketempat-semula. Pemberian kemampuannya dalam membuat 5. Menanyakan kembali pengetahuan (konsep)
nama merupakan salah satu dukungan deskripsi dari apa yang telah mereka Pengelolaan kegiatan main meliputi ;Penataan apa yang telah ditemukan anak selama main ,
perkembangan keaksaraan anak. Guru lakukan (termasuk menceriterakan hasil Lingkungan Main, Pijakan Awal Main, Pijakan termasuk pada tahap :
juga bisa memberikan pijakan dengan karyanya). Saat Main, Beres-beres, Recalling, Pijakan a. Pijakan Saat Main
pertanyaan. Keterlibatan anak dalam c. Anak dapat mendengarkan setelah main b. Beres-beres
beres-beres akan meningkatkan rasa pengalaman main dengan teman- c. Pijakan awal
tanggungjawab pada anak yang tak ternilai temannya yang lain, sehingga mereka d. Pijakan setelah main
F. Evaluasi
harganya dapat menambah dan memperluas
gagasan mereka.
1. Tempat main yang ideal untuk setiap anak G. Tugas
6. Recalling d. Anak dapat membangun konsep- Buatlah SOP untuk kegiatan Pijakan setelah
dalam pembelajaran PAUD adalah
Setelah kegiatan beres-beres selesai, guru konsep yang baru maupun yang lebih Main yang bisa diterapkan di PAUD masing-
a. 10 meter persegi/anak
mengajak anak untuk berkumpul duduk luas masing.
b. 8 meter persegi/anak
membuat lingkaran, mengingat kembali
c. 7 meter persegi/anak
kegiatan-kegiatan apa saja yang telah 7. Pijakan setelah main
d. 5 meter persegi/anak
dilakukan. Masing-masing anak saling a. Membereskan alat main
menceritakan pengalaman mainnya secara b. Menanyakan apa perasaan anak
2. Kegiatan meronce variasi bentuk, ukuran
sederhana. setelah main
dan warna, dan Permainan kantong kata,
c. Menanyakan kegiatan main yang telah
termasuk pada sentra :
Pada kegiatan ini penting bagi guru untuk dilakukan anak
a. Main Peran
memiliki kemampuan dalam mengingat d. Menanyakan kembali pengetahuan
b. Alam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh (konsep) apa yang telah ditemukan anak
c. Persiapan
semua anak yang main saat itu. Sehingga selama main
d. Lingkungan
dapat membantu mereka untuk dapat e. Menghubungkan dengan kegiatan
mengingat pada bagian tertentu yang yang akan datang
3. Kegiatan yang dilakukan guru dengan cara
“terlupa”. Untuk menjaga kelengkapan hasil f. Kegiatan penutup dilakukan di akhir
membacakan buku cerita dan nyanyikan lagu-
kegiatan yang telah berlangsung, guru kegiatan hari tersebut.
lagu sesuai dengan tema dan minat anak.
membuat catatan observasi kegiatan main g. Di kegiatan penutup dapat mengulang
Kegiatan ini pada pijakan :
anak. kembali apa yang dilakukan pada saat
a. Pijakan Saat Main
kegiatan pembukaan, seperti bernyanyi,

112 113
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

Kegiatan 4
2. Proses mengamati pada pembelajaran
PAUD
Mengamati berarti kegiatan menggunakan
semua indera (penglihatan, pendengaran,
Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran penghiduan, peraba, dan pengecap) untuk
mengenali suatu benda yang diamatinya.

Anak Usia Dini Semakin banyak indera yang digunakan


dalam proses mengamati maka semakin
banyak informasi yang diterima dan
A. Standar Kompetensi a. Mendorong anak agar memiliki diproses dalam otak anak. Guru berperan
Peserta mampu memahami cara belajar AUD kemampuan berpikir kritis, analitis, dan sebagai pengamat dan pendukung/
dan trampil menerapkan cara belajar AUD memiliki kemampuan memecahkan fasilitator bukan sebagai instruktur.
melalui bermain masalah.
b. Memberikan pengalaman belajar yang Bu Arini, “teman-teman siapa tahu bunga
lebih bermakna kepada anak dengan apa yang dipegang ibu?”
B. Kompetensi Dasar Aristi, “bunga bakung bu”
mendorong anak melakukan kegiatan
Menjelaskan Pendekatan Saintifik dalam
mengamati,menanya, mengumpulkan Bu Arini, “Ini namanya bunga sri rejeki atau
pembelajaran.
informasi,menalar/mengasosiasi,dan aglaonema. Siapa yang dapat
mengomunikasikan. menyebutkan bagian-bagiannya?”
C. Indikator c. Mendorong anak mencari tahu dari Hilman,” ada daunnya”
1. Menjelaskan bagan proses pembelajaran berbagai sumber melalui observasi dan Fadli,” ada akarnya”
saintifik pada PAUD bukan hanya diberitahu. Reta, “ada batangnya”
2. Mejelaskan proses mengamati pada Bu Arini, “boleh dipegang dan diusap, apa
pembelajaran PAUD Secara umum gambaran tahapan sainttifik yang kamu rasakan?”
3. Mejelaskan proses menanya pada mulai dari tahapan mengamati, menanya, Aristi, “daunnya halus tapi batangnya kasar.”
pembelajaran PAUD mengumpulkan informasi, menalar, dan Fadli, “ daunnya bau’
4. Mejelaskan proses mengumpulkan mengomunikasikan dapat digambarkan Reta, “warnanya hijau dan putih”
informasi pada pembelajaran PAUD sebagai berikut : Hilman, “akarnya kecil-kecil banyak.”
Adira bermain-main di halaman dengan
5. Mejelaskan proses Menalar pada
membawa kaca pembesar. Adira mengamati
pembelajaran PAUD
dengan cara membolak-balikan kaca
6. Mejelaskan proses Mengkomunikasikan Proses mengamati penting untuk
pembesar. Lalu ia melihat rumput dengan
pada pembelajaran PAUD membangun pengetahuan awal anak
kaca pembesar.
tentang suatu benda atau kejadian.
Mengamati Adira, “ daun rumputnya jadi besar-besar,
Guru dapat menuliskan disertai gambar
D. Uraian Materi ada bulu-bulunya, dipegangnya halus.” Lalu
1. Proses pembelajaran saintifik pada PAUD sederhana tentang pengetahuan yang
Adira mengamati kerikil.“ batunya bolong-
Pendekatan saintifik adalah proses sudah disebutkan anak tadi.
bolong.”
pembelajaran yang dirancang Proses mengamati dilakukan dengan
sedemikian rupa agar peserta didik Mengomunikasikan Menanya 3. Proses menanya pada pembelajaran PAUD
menggunakan atau tanpa menggunakan
secara aktif membangun kompetensi Menanya merupakan proses berfikir yang
alat.
sikap, pengetahuan, dan keterampilan didorong oleh minat keingintahuan anak
melalui tahapan mengamati, menanya, tentang suatu benda atau kejadian. Pada
mengumpulkan informasi, menalar, dan dasarnya anak senang bertanya. Anak akan
Kegiatan mengamati dapat dilakukan
mengomunikasikan. terus bertanya sampai rasa penasarannya
bersama-sama di dalam atau di luar kelas.
terjawab. Seringkali orang tua dan guru
Mengumpulkan mematahkan rasa keingintahuan anak
Pendekatan saintifik di PAUD perlu Menalar Informasi
diimplementasikan karena dipertimbangkan dengan menganggap anak yang cerewet.
untuk :
Menanya sebagai proses menggali
pengetahuan baru. Guru dapat membantu

114 115
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

anak untuk menyusun pertanyaan yang Suci, “daging kelinci boleh dimakan BENTUK
ingin mereka ketahui. Sebagai contoh tidak?’ TUJUAN Contoh
PERTANYAAN
proses menanya pada pembelajaran PAUD Alianus, “kenapa kelinci tidak boleh tidur
Evaluasi: Mengkritisi, menilai pernyataan, • Apa yang terjadi bila ikan tidak memiliki sirip?
adalah sebagai berikut : bareng aku di kasur?”
memutuskan untuk menolak • Ibu lihat hari ini kamu sangat senang. Apa yang
Bu Aristi mencatat pertanyaan anak di
atau menyetujui sesuatu membuatmu senang?
Saat pembelajaran dengan tema kertas manila sebelumnya dengan spidol
• Bagaimana pendapat kamu kalau tiangnya
Binatang dan sub tema Binatang biru.
memakai balok yang kecil?
peliharaan. Bu Aristi membahas tentang
kelinci. Bu Aristi membawa seekor kelinci Di tahap menanya, guru perlu bersabar.
Mencipta: Merancang, merencanakan, • Apa yang akan kamu buat dengan playdough
putih ke dalam kelas, lalu anak diminta Terkadang anak menyampaikan
membuat, menghasilkan ini?
mengamati apa saja yang anak-anak keingintahuannya tidak dalam
• Apa yang akan kamu tanyakan pada pak petani
ketahui tentang kelinci. Anak-anak bentuk kalimat tanya. Misalnya: Aldi,”
bayam?
menjawab bahwa kelinci warnanya kelincinya putih semua..” lalu bu Aristi
• Bisa kamu ceritakan, apa saja yang
putih, kakinya empat, matanya dua, menyempurnakan kalimat Aldi, “Aldi mau
sudah dibuat?
telinganya dua dan panjang, makannya bertanya, apakah semua kelinci berwarna
rumput, jalannya melompat-lompat. Bu putih?” Cara guru mengulang perkataan
Aristi menuliskan apa yang disampaikan anak menunjukkan contoh atau pemodelan
4. Proses mengumpulkan informasi pada
anak-anak tersebut di atas kertas manila cara bertanya. Hal ini mengembangkan
pembelajaran PAUD
dengan spidol warna hitam. kemampuan berbahasa anak.Saat guru
• Mengumpulkan informasi merupakan proses
Bu Aristi menanyakan apa yang ingin menuliskan semua pertanyaan anak, guru
mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
anak-anak ketahui tentang kelinci. tidak perlu menjawabnya, tetapi ajaklah
yang disampaikan anak ditahap menanya.
Budiman, “kalau kelinci bisa bertelur anak untuk mencari jawabannya ke
• Mengumpulkan data dapat dilakukan
tidak?” berbagai sumber.
berulang-ulang di pijakan awal sebelum
Alifa, “kelinci bisa memanjat tidak?”
bermain (pembukaan) setiap hari dengan cara
Beberapa tipe pertanyaan ini dapat
yang berbeda.
digunakan untuk merangsang berpikir anak:
• Mengumpulkan data dapat berasal dari
berbagai sumber, baik manusia, buku, film,
BENTUK mengunjungi tempatatau internet.
TUJUAN Contoh
PERTANYAAN
Hari lainnya bu Aristi mengajak anak-anak
Mengingat: mengulang kembali, menya- • Apa yang kamu ketahui tentang buah jambu?
mengunjugi kandang kelinci pak Suherman.
takan yang diobservasi • Tadi bermain apa saja?
Kunjungan langsung sebagai salah satu
• Apa yang kamu kerjakan tiap pagi?
cara mengumpulkan informasi. Anak-
Memahami: Menjelaskan, menguraikan, • Berapa banyak?
anak bertanya tentang kelinci kepada pak
memperkirakan • Apa saja isi tasmu?
Suherman. Jadilah pak Suherman sebagai
• Lihat diatas sana awan nya terlihat gelap, kira-
nara sumber. Alifa berkata, “bu guru kata pak
kira apa yang akan terjadi?
Sulaeman kelincinya pintar melompat tapi
Menerapkan: Menggunakan pengetahuan • Apa yang kita perlukan agar air ini menjadi
tidak bisa memanjat.”
dengan situasi baru manis?
• Alat apa yang kita pakai untuk mencetak pasir
ini?
5. Proses Menalar pada pembelajaran PAUD
Analisa: Membandingkan, • Mana yang lebih berat? Hari ini bu Aristi mengajak anak membaca
Proses menalar merupakan proses lebih
mengelompokkan, • Dapatkah dikelompokkan roncean sesuai buku tentang kelinci.Anak dikenalkan bahwa
lanjut dimana anak mulai menghubungkan
membedakan, membangun, warna? buku sebagai sumber informasi untuk
pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan
mengatasi masalah • Bagaimana agar timbangan ini menjadi sejajar? menambah pengetahuan.Sejak dini anak
pengalaman baru yang didapatkannya atau
• Apa yang harus kita lakukan agar tidak dibiasakan untuk mencintai buku.Tiba-tiba
yang ada disekitarnya.
kehujanan? Aldi berseru, “ada kelinci coklat.” Bu Aristi
menyambut “ ini warna abu-abu. Jadi Aldi
sekarang tahu kalau kelinci ada warna abu-
abu juga ya.”
116 117
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

Tahapan menalar untuk memverifikasi a. Daun ini pinggirnya bergerigi seperti apa • “Bu guru lihat…aku sudah membuat….” dengan menambah beberapa ide lain pada
(mencocokkan informasi) dari pengalaman ya..? contoh celoteh anak. tanggapan guru: “oya.. karyamu, membuat karya lain lagi atau
belajar anak dengan pengetahuan/ b. Apabila anak menghubungkan dengan Bisa kamu ceritakan kepada ibu guru..?” mencoba kegiatan main yang lain..?
keterampilan yang telah dimilikinya, dan sesuatu , maka guru harus menguatkan dan
meyakinkan pengalaman/kerampilan baru yg bertanya yang lebih luas lagi, misalnya: “Bu • Untuk penguatan, guru dapat menyatakan: Berikut ini adalah contoh dukungan yang
dimiliki anak. guru daunnya warna coklat seperti warna Kamu berhasil menyelesaikan tugasmu dapat diberikan oleh guru pada setiap
pintu itu”. Guru bisa menguatkan: “oya ... dengan baik, apakah kamu mau melanjutkan tahapan:
benar, terus apa lagi yang berwarna coklat
...?”
TAHAPAN CONTOH PENERAPAN DUKUNGAN GURU

6. Proses Mengkomunikasikan pada Mengamati Anak-anak mengamati pohon • Memberi waktu yang cukup untuk mengamati
pembelajaran PAUD pisang (pengamatan pada tahap ini ditujukan untuk
Mengomunikasikan adalah proses penguatan mengetahui minat anak tentang pengalaman
pengetahuan/keterampilan baru yang belajar yang menarik baginya)
didapatkan anak. Mengomunikasikan dapat • Mendorong anak menggunakan seluruh
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya indera
bahasa lisan, gerakan, hasil karya. Kalimat • Mendorong anak untuk mengamati dari
yang sering dilontarkan anak, misalnya: “Bu berbagai sudut/arah dan bagian-bagian pohon
Bu Aristi mengajak diskusi, “Kelinci senang guru aku tahu, kalau …….” Biasanya anak pisang
makan daun-daunan.” Dafa menimpali, menyampaikannya dengan cara menunjukkan • Menyediakan alat dan bahan yang menunjang
”kelinci suka kangkung tidak ya.?” “ulat juga karyanya. “Bu guru…aku sudah membuat….” pengamatan, misalnya kaca pembesar, sarung
makan daun” kata Alifa Itu kalimat yang sering disampaikan anak. tangan, sekop, dll.
Menanya Guru memberikan waktu yang Memberi pertanyaan pancingan, misalnya, “Apa
Dafa menghubungkan kangkung termasuk cukup agar anak-anak bertanya yang ingin kalian ketahui dari pohon pisang ini?”
tumbuhan daun dan Alifa menghubungkan • Mencermati ungkapan menanya anak baik
binatang yang memiliki makanan yang sama. melalui kata-kata, ekspresi wajah atau gerak
tubuh anak.
a. Contoh ungkapan menanya melalui kata-
Proses asosiasi dapat terlihat saat anak kata, “Bu Guru, ini apa sih?”
mampu: b. Contoh ungkapan menanya melalui
a. Menyebutkan persamaan: ekspresi wajah (perhatikan raut muka
“Telinga kelinci panjang seperti telinga anak, terutama kening dan matanya.
kambing” Ketika mendapati anak yang berekspresi
b. Menyebutkan perbedaan: kebingungan, pertanda ia sedang bertanya.
“Tapi telinga kelinci ujungnya ke atas, kalau Maka guru dapat menggali hal yang ingin
telinga kamping ujungnya ke bawah.” dipertanyakan anak, “Ada yang ingin kamu
c. Mengelompokkan: ketahui, Ali?”
“Kelinci itu kakinya empat, seperti kodok, c. Contoh ungkapan menanya melalui
kambing, kucing, dan anjing” Dukungan guru yang tepat akan menguatkan gerakan anggota tubuh anak terutama bagian
d. Membandingkan: pemahaman anak terhadap konsep atau tangan. Jika anak menunjuk sesuatu maka
“yang lompatnya paling cepat pastilah pengetahuannya, proses berpikir kritis dan guru dapat merespons dengan, “Apa yang
kanguru” kreatifnya terus tumbuh. Sebaliknya bila ingin kamu ketahui, Ali?”
guru mengabaikan pendapat anak atau • Guru menjawab pertanyaan anak dengan
Sebagian besar anak mengalami kesulitan menyalahkannya maka keinginan untuk kalimat atau jawaban sederhana (sesuai dengan
untuk membuat hubungan satu benda mencari tahu dan mencoba hal baru menjadi pemahaman anak)
dengan benda lain atau satu kejadian hilang.
dengan kejadian lain. Guru bisa membantu
membangun pemahaman anak dengan Dukungan guru saat anak mengomunikasikan
mengajukan pertanyaan seperti : karyanya adalah perhatian yang tulus.

118 119
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

TAHAPAN CONTOH PENERAPAN DUKUNGAN GURU TAHAPAN CONTOH PENERAPAN DUKUNGAN GURU

Menanya Guru memberikan waktu yang • Dari kegiatan menanya guru mendata Menalar Anak-anak membandingkan, b. Dengan mengelompokkan, misal, “Coba
cukup agar anak-anak bertanya pengalaman belajar yang akan dilalui anak saat mengelompokkan dan kalian pilah kembali apakah betul semua
mengumpulkan informasi nanti, seperti: melakukan pengukuran pisangnya sudah matang? Coba sekarang
a. “Kalian nanti mengumpulkan informasi kalian tekan buah pisangnya.”
tentang batang pisang, daun pisang, akar c. Dengan melakukan pengukuran, misal,
pohon pisang.” “Coba kalian jengkali lagi panjang batang
b. “Kalian juga akan belajar tentang manfaat daun pisang itu. Yakin panjangnya sepuluh
buah pisang, daun pisang dan batang jengkal?”
pisang.” Mengomunikasi- Anak-anak mengomunikasikan • Memberi anak kesempatan
Mengumpulkan Anak-anak berupaya • Memberi waktu yang cukup untuk kan apa yang telah mereka ketahui mengomunikasikan pengetahuan baru melalui
informasi mengumpulkan data tentang mengeksplorasi pohon pisang melalui terkait dengan pohon pisang beragam cara, misalnya:
pisang pengamatan mendalam (pengamatan ini a. Cerita
ditujukan agar anak mendapatkan pengalaman b. Gambar/lukisan
belajar lebih dalam dan mendapatkan informasi c. Grafik
lebih rinci d. Kolase
• Guru memfasilitasi ekplorasi dan pengamatan e. Coretan
anak, seperti ketika anak bertanya guru f. Puisi/lagu
menjawab, ketika anak membutuhkan g.Konstruksi bangunan
sesuatu untuk melanjutkan eksplorasi guru h. Tulisan
menyediakannya. i. dll
• Bagi anak yang kesulitan berekspresi dalam • Memberi anak kesempatan untuk menemukan
bereksplorasi dan mengumpulkan informasi ide kreatif untuk mengembangkan/
maka guru dapat mengajukan pertanyaan- memperluas gagasannya lebih lanjut atas
pertanyaan berikut: pengetahuan baru yang telah diperolehnya dan
a. “ Kalian sudah lihat bagian dalamnya? dikomunikasikannya. Contoh:
Coba kalian amati.” a. Anak menunjukkan hasil gambarnya, guru
b. “Kalian sudah coba rasakan ada cairan di berkata, “Jika kamu diberi waktu lagi, apa
bonggolnya? Coba kalian raba.” yang akan kamu tambahkan pada gambar
• Mendorong anak untuk merekam hasil pohon pisang ini?”
pengamatan dan eksplorasi dengan berbagai b. Anak menunjukkan kebun pisang
cara yang dapat dilakukan oleh anak. Misalkan yang dibuatnya dari balok-balok, guru
dengan gambar, coretan yang dipahami anak, menemukan bahwa belum ada gubug
simbol-simbol, dll. tempat tukang kebun beristirahat, lalu guru
• Pastikan anak sudah mendapatkan berkata, “Coba kita cermati, dimana tempat
pengalaman belajar melalui berbagai inderanya. istirahat bagi tukang kebun yang merawat
Menalar Anak-anak membandingkan, • Memperjelas/mematangkan pengetahuan kebun pisang ini?”
mengelompokkan dan yang diperoleh anak sesuai dengan standar
melakukan pengukuran pengetahuan yang seharusnya dengan berbagai E. Rangkuman Proses mengamati adalah kegiatan
cara, contohnya: Pendekatan saintifik adalah proses menggunakan semua indera (penglihatan,
a. Dengan membandingkan, misalnya, pembelajaran yang dirancang sedemikian pendengaran, penghiduan, peraba, dan
“Coba perhatikan kembali, apakah sama rupa agar peserta didik secara aktif pengecap) untuk mengenali suatu benda
pelepah daun pisang yang tunas, dengan membangun kompetensi sikap, pengetahuan, yang diamatinya. Proses menanya merupakan
pelepah pisang yang muda dan yang tua?” dan keterampilan melalui tahapan mengamati, proses berfikir yang didorong oleh minat
menanya, mengumpulkan informasi, menalar, keingintahuan anak tentang suatu benda atau
dan mengomunikasikan. kejadian. Proses mengumpulkan informasi
merupakan proses mencari jawaban dari

120 121
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan d. Menyebutkan perbedaan, G. Tugas


anak ditahap menanya. Proses menalar Mengelompokkan, menghitung Buatlah penerapan saintifik pembelajar PAUD
merupakan proses lebih lanjut dimana anak sesuai tema yang sedang dibelajarkan dengan
mulai menghubungkan pengetahuan yang 5. Dukungan guru dalam tahap menggunakan format berikut :
sudah dimilikinya dengan pengalaman mengkomunikasikan yaitu dengan memberi
baru yang didapatkannya atau yang ada waktu yang cukup untuk mengamati sesuatu
disekitarnya. oleh anak, merupakan tahap : TAHAPAN CONTOH PENERAPAN DUKUNGAN GURU
a. Mengamati
Mengamati
F. Evaluasi b. Menanya
c. Menalar Mengumpulkan
1. Kegiatan menggunakan semua indera
d. Mengomunikasikan informasi
(penglihatan, pendengaran, penghiduan,
Menanya
peraba, dan pengecap) untuk mengenali suatu
Melanar
benda adalah kegaitan
Mengomunikasikan
a. Mengamati
b. Menanya
c. Menalar
d. Mengomunikasikan

2. Proses berfikir yang didorong oleh minat


keingintahuan anak tentang suatu benda atau
kejadian adalah kegiatan
a. Mengamati
b. Menanya
c. Menalar
d. Mengomunikasikan

3. Dalam kegiatan bertanya jika pertanyaannya


untuk mengingat, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah:
a. mengulang kembali, menyatakan yang
diobservasi
b. Menjelaskan, menguraikan,
memperkirakan
c. Menggunakan pengetahuan dengan
situasi baru
d. Merancang, merencanakan, membuat,
menghasilkan

4. Proses asosiasi pada tahapan menalar


diharapkan anak mampu :
a. Mengelompokkan, Membandingkan,
Menyebutkan persamaan, Menyebutkan
perbedaan
b. Mengelompokkan, Membandingkan,
menuliskan, mengucapkan
c. Membandingkan, Menyebutkan
persamaan , menuliskan

122 123
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

Kegiatan 4
dikomunikasikan sebagai bahasa ekspresi d. Keunggulan metode bernyanyi
3. Bahasa gerak : Gerak pada nyanyian Melalui metode bernyanyi ini Dapat
tergambar pada birama gerak atau meningkatkan motivasi anak untuk
ketukan yang teratur, irama dan pada belajar, anak-anak biasanya sangat senang
Bernyanti Dan Bercerita melodi bernyanyi sehingga pembelajaran melalui
metode bernyanyi sangat disukai anak.Tidak
c. Langkah dalam menerapkan metode membutuhkan media yang terlalu sulit
A. Standar Kompetensi kegiatan yang dapat diintegrasikan ke dalam
bernyanyi didapat, metode ini dapat dilakukan dengan
Peserta mampu memahami cara belajar AUD pembelajaran.
1. Pilihlah lagu yang cocok, dalam arti tanpa musik ataupun dengan musik, dapat
dan trampil menerapkan cara belajar AUD sesuai dengan tema, situasi dan kondisi. pula dengan melihat gambar. keunggulan
melalui bermain Metode bernyanyi adalah suatu metode
2. Jika itu lagu baru (belum dikenal anak), metode bernyanyi yang lain nya adalah:
yang sangat penting bagi anak, karena
sebaiknya nyanyikan terlebih dahulu 1. Metode ini cocok untuk digunakan
bernyanyi itu merupakan suatu kegiatan
B. Kompetensi Dasar minimal tiga kali. pada kelas kecil.
yang sangat di sukai oleh semua anak
Trampil bernyanyi dan Bercerita 3. Bersama anak-anak nyanyikan lagi 2. Dapat membangkitkan semangat
supaya mereka tidak merasa bosan
secara berulang-ulang. belajar para anak–anak karena suasana
dalam melakukan sebuah kegiatan,
C. Indikator 4. Bila perlu bagilah menjadi beberapa kelas menjadi hidup dan menyenangkan.
melalu bernyanyi tersebut anak juga
1 Menjelaskan tujuan dan manfaat bernyanyi kelompok, dan setiap kelompok 3. Membantu guru dalam upaya
bisa mengembangkan aspek bahasanya.
bagi AUD bernyanyi bersama kelompoknya, pengembangan pendidikan karakter,
melalui metode bernyanyi itu anak
2 Menjelaskan tujuan dan manfaat Bercerita 5. Pilihlah beberapa anak yang mungkin yaitu nilai karakter bersahabat/
bisa mengeluarkan ekspresinya di saat
bagi AUD sudah hafal lagu itu untuk menyanyi kamunikatif karena terjadi interaksi yang
bernyanyi. jadi metode bernyanyi itu juga
3 Dapat mempraktekkan bernyanyi dan secara individu. baik antar warga kelas.
bisa untuk menumbuhkan rasa semangat
bercerita 6. Menyanyikan sekali lagi secara 4. Memungkinkan guru menguasai
bagi anak dalam melakukan pembelajaran.
bersama-sama. keadaan kelas.
7. Ulangi lagi lagu tersebut pada hari 5. Lirik lagu dapat digunakan berulang-
D. Uraian Materi b. Manfaat bernyanyi
yang lain. ulang walaupun pada kelas yang
1. Bernyanyi Kamtini (2005:118) Melalui bernyanyi dapat
8. Guru mengetahui dengan jelas isi berbeda tapi dengan materi yang sama.
a. Pengertian memiliki manfaat sebagai berikut :
pokok materi yang akan diajarkan.
Kamtini (2005:113) Bernyanyi merupakan 1. Menambah pemberdaharaan bahasa,
9. Merumuskan dengan benar informasi/ e. kelemahan metode bernyanyi
sarana pengungkapan pikiran dan perasaan, berbuat kreatif, berimajinasi.
konsep/ fakta materi baru apa saja yang Kalau dilakukan tanpa diikuti metode-
sebab kegiatan bernyanyi penting bagi 2. Bermain bersama, mematuhi aturan
harus dikuasai/ dihafalkan oleh peserta metode lainnya, maka tujuan pembelajaran
pendidikan anak–anak selain itu bernyanyi permainan, tidak mementingkan diri
didik. yang dicapai sedikit terbatas, misalnya
adalah kegiatan menyenangkan yang sendiri (sosial).
10. Memilih nada lagu yang familiar hanya mengembangkan kecerdasan
memberi kepuasan kepada anak- anak. 3. Menyalurkan emosi ,menimbulkan
dikalangan peserta didik. musik saja. Sulit digunakan pada kelas
Masitoh, dkk (2007:11.8) Bernyanyi pada rasa senang (emosi)
11. Menyusun informasi/ konsep/ fakta besar,Hasilnya akan kurang efektif
dasarnya merupakan bakat alamiah yang 4. Melatih otot badan, mengkordinasikan
materi yang kita inginkan untuk dikuasai pada anak pendiam atau tidak suka
dimiliki oleh seorang individu. gerak tubuh (psikomotorik).
peserta didik kedalam bentuk lirik lagu bernyanyi,Suasana kelas yang ramai, bisa
yang disesuaikan dengan nada lagu yang mengganggu kelas yang lain.
Sejak lahir bayi telah mulai mengenal Menurut Fathur (2010:148) Nyanyian adalah
di pilih.
suara,ritme atau melodi melalui lagu yang bagian dari musik, bermanfaat sebagai alat
12. Guru harus mempraktikkan terlebih f. Hubungan metode bernyanyi dengan
dilantunkan oleh ibunya. Di taman kanak- untuk mencurahkan pikiran dan perasaan
dahulu menyanyikannya dan di waktu efektiviatas AUD
kanak bernyanyi merupakan kegiatan yang untuk berkomunikasi. Pada hakekatnya
mengajarkan nyanyian tersebut dibantu Metode bernyanyi ini berhubungan dengan
dapat di integrasikan dalam pembelajaran. nyanyian bagi anak- anak adalah berfungsi
dengan alat bantu pembelajaran. kemampuan menanggapi isi pesan musik
sejak lahir anak secara biologis sudah sebagai berikut :
13. Mendemonstrasikannya bersama– atau nyanyian dengan perbuatan yang
dilengkapi dengan kesenangan untuk 1. Bahasa emosi : Dengan menyanyi
sama secara berulang–ulang bersifat kreatif. Pada kegiatan berkreativitas
merespon suara-suara orang.dari pendapat seorang anak dapat mengungkapkan
14. Usahakan untuk diikuti dengan gerak yang menjadi penekanan adalah proses,
tersebut bahwa bernyanyi merupakan perasaannya, rasa senang, lucu, kagum,
tubuh yang sesuai. bukanlah hasil. karena dalam proses itulah
bakat yang bersifat alamiah yang dimiliki haru dan sebagainya
15. Mengajukan pertanyaan seputar daya imajinasi anak berkembang demikian
serta dibutuhkan oleh setiap individu. 2. Bahasa nada : Bagi anak, nyanyian
materi tersebut untuk mengukur apakah pula rasa ingin tahu mereka.
kegiatan bernayanyi merupakan sebuah dapat didengar, dapat dinyanyikan dan
anak sudah dapat menghafal.

124 125
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

Dalam kegiatan bernyanyi ini akan lebih dongeng adalah cerita yang tidak nyata dan kemampuan berbicara dalam 2. Olah Ekspresi (Mimik Muka) : Pendidik
sempurna jika dalam metode bernyanyi (fiksi) atau dapat diartikan sebagai hasil karya menambah kosakata yang dimiliki anak; berlatih membentuk sedemikian rupa
dapat mengiringinya dengan alat- berdasarkan rekayasa imajinatif (imajinasi) 2. Mengembangkan kemampuan berfikir, mimik agar anak-anak dapat ikut terbawa
alat musik secara langsung, misalnya seseorang pendongeng atau penulis yang dengan bercerita anak diajak untuk suasana. Bagaimana mimik tersenyum,
piano, organ, biola, seruling, harmonika, jalan ceritanya sederhana dan tidak benar- memusatkan perhatian dan berfantasi senang, tertawa, sedih, menangis, marah,
sehingga suasana akan lebih hidup dan benar terjadi. serta berimajinasi menguasai alur cerita kesal, dan lain sebagainya.
lebih menyenangkan. Cara mudah untuk serta mengembangkan kemampuan Bila pendidik tampil mendongeng tanpa
menyampaikan informasi kepada anak- Berdasarkan pernyatan diatas, maka dapat berfikir; membentuk sedemikian rupa mimiknya,
anak, karena merupakan kegiatan yang disimpulkan bawah metode bercerita 3. Menambahkan pesan-pesan moral maka jalannya cerita akan terasa kering
menyenangkan sehingga anak mampu adalah penyampaian cerita dengan cara yang terkandung dalam bercerita; tanpa kekuatan, tapi jika dibarengi
dengan mudah mengingat informasi yang bertutur yang disampaikan oleh pendidik 4. Mengembangkan kepekaan social- dengan mimik yang mendukung cerita,
ada dalam lagu tersebut. secara terencana mulai dari persiapan, emosional anak tentang hal-hal yang maka peserta didik akan merasa senang
pelaksanaan dan evaluasi, sehingga peserta terjadi disekitarnya; dan tertarik untuk mendengarkan.
Namun juga kecerdasan verbal dan didik dapat mencapai tujuan atau nilai yang 5. Melatih daya ingat atau memori 3. Olah Tubuh : Ketika melakukan
kecerdasan emosi. Kecerdasan verbal bisa diharapkan. anak untuk menerima dan menyimpan pemeranan tokoh yang ada dalam
ditemukan dari kosa kata yang terdapat informasi melalui urutan peristiwa yang cerita, maka pendidik perlu melakukan
di dalam sebuah lirik lagu. Sedangkan a. Manfaat disampaikan; peragaan supaya anak lebih tertarik.
kecerdasan emosi lebih pada kecerdasan Manfaat dari penggunaan metode bercerita 6. Mengembangkan potensi kreatif Dengan demikian maka pertunjukan
perasaan. Kecerdasan emosi ini ada pada proses pembelajaran adalah : anak melalui keragaman ide cerita yang dongeng akan semakin hidup. Visualisasi
hubungannya dalam pengolahan perasaan 1. Dapat memberikan sejumlah dituturkan. gerak ini sangat diperlukan bagi pendidik
dalam diri sang anak, Bernyanyi dapat pengetahuan sosial, nilai-nilai moral, dan yang tidak menggunakan alat peraga,
merangsang kerja otak kanan, sehingga keagamaan kepada anak; c. Berlatih Bercerita anggota tubuh dapat digunakan
dalam kreatifitas dan gerakan yang di 2. Memberikan pengalaman belajar Banyak hal yang harus dipersiapkan sebagai media ketika bercerita tanpa
ciptakan melalui menyanyi tersebut dapat untuk berlatih mendengarkan; pendidik agar dalam bercerita bisa optimal menggunakan alat bantu berupa boneka
menumbuhkan kesenangan tersendiri bagi 3. Anak memperoleh bermacam salah satunya dengan berlatih. Berlatih akan atau gambar.
anak. informasi tentang pengetahuan, nilai mempermudah pendidik dalam melakukan 4. Olah Media : Media dimaksud
dan sikap untuk dihayati dan diterapkan cerita serta mencapai nilai karakter yang adalah alat peraga yang oleh pendidik
dan menguasainya melalui lagu yang dalam kehidupan sehari-hari; hendak dicapai peserta didik. Ada 6 aspek digunakan untuk bercerita. Seperti
dinyanyikan tersebut. Anak–anak akan 4. Mengembangkan kemampuan yang harus dilatih dalam proses bercerita boneka, buku, papan panel, wayang, dll.
banyak belajar kata–kata baru, sehingga kognitif, afektif maupun psikomotor yang yaitu : Bila memutuskan untuk menggunakan
dapat memperkaya pembendaharaan dimiliki oleh anak; 1. Olah Vokal : Supaya anak-anak alat peraga, maka sangat dibutuhkan
kata mereka dan lebih terampil dalam 5. Melatih anak untuk menjadi pendengar bisa membedakan setiap tokoh yang latihan agar tangan tidak kaku saat
mempergunakannya. yang kreatif dan kritis, sehingga anak ada dalam cerita maka pendidik perlu memainkan peraga tersebut. Media
kreatif dalam melakukan pemikiran- memiliki kemampuan mengolah vokal. untuk mendukung cerita dapat pendidik
2. Bercerita pemikiran baru berdasarkan apa yang Untuk mebuat vokal yang berbeda maka buat dari bahan yang sederhana dan
Awam prakoso memberikan pernyataan didengar; perlu dilatih secara teratur. Baik melatih karakterpun dapat disesuaikan dengan
bahwa cerita adalah hasil karangan yang 6. Kegiatan bercerita dapat memberikan untuk penyampaian narasi ataupun tokoh yang ada.
disampaikan secara lisan ataupun tertulis pengalaman belajar yang unik dan dialog. Ketika pendidik sudah piawai 5. Olah komunikasi dan bahasa :
berdasarkan kejadian nyata atau kejadian menarik, serta dapat menggetarkan membedakan mana vocal untuk narasi Komunikasi dengan anak-anak dapat
yang tidak nyata. Cerita berdasarkan perasaan, membangkitkan semangat dan dan mana dialog tokoh-tokoh yang dilakukan dengan kontak mata ataupun
kejadian nyata seperti cerita tentang sejarah, dan menimbulkan keasyikan tersendiri; ada di dalam cerita seorang pendidik menyapa mereka ketika bercerita, hal
Kisah para nabi dan rasulnya, biografi yang baik setidaknya memiliki minimal ini akan membantu anak pokus pada
seseorang, dan lain sebagainya. b. Tujuan 3 karakter suara yang berbeda, pendidik cerita yang disampaikan. Bahasa yang
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran sebisa mungkin melatih menggunakan digunakan dalam bercerita hendaknya
Cerita tidak nyata bisa kita sebut dengan dengan menggunakan metode bercerita ilustrasi-ilustrasi suara seperti suara angin, disesuaikan dengan usia anak, usahakan
cerita fiksi, diantaranya seperti Fabel (cerita adalah : hujan, kereta, pesawat, suara binatang, bahasa yang dapat mereka pahami dan
binatang), Sage (cerita petualangan), Hikayat 1. Mengembangkan kemampuan dll. dikenal dalam kesehariannya. Jangan
(cerita rakyat), Legenda (asal usul), Mythe berbahasa anak, diantaranya sampai anak-anak bingung dengan
(dewa-dewi, peri, roh halus). Sedangkan kemampuan menyimak/mendengarkan diskripsi yang sulit dipahami.

126 127
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

6. Pendukung lainnya : Guna isyarat, gerak tubuh, dan atau alat/media lawan bicara. Memahami keberadaan anak memahami reaksi komunikan saat
mendukung proses cerita dan tema tertentu. Kedua bentuk komunikasi ini memudahkan kita menjalin hubungan menerima pesan. Bentuk komunikasi
yang dibawakan, pendidik dapat digunakan secara bergantian dan saling yang lebih erat dengannya. Anak yang non verbal sendiri di antaranya adalah,
menggunakan perangkat bantu berupa melengkapi dalam berkomunikasi atau hidup dalam keluarga yang memiliki bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi,
alat musik ataupun gambar yang relevan berinteraksi dengan anak. komunikasi yang sehat dapat terhindari dari symbol-simbol, pakaian sergam, warna
dengan tema. Pemanfaatan lagu atau perilaku yang mendatangkan konflik. dan intonasi suara.
ilustrasi bisa dibuatlah terlebih dahulu Para ahli menyatakan bahwa komunikasi a. Komunikasi verbal ( verbal
dan bagi pemula dapat melakukan orang tua dengan anaknya merupakan communication ) adalah bentuk E. Rangkuman
latihan yang cukup agar saat tampil hal paling penting dalam kehidupan anak. komunikasi yang disampaikan metode bernyanyi adalah suatu metode yang
bisa terjadi kombinasi yang baik dan Komunikasi sangat penting untuk menjalin komunikator kepada komunikan dengan sangat penting bagi anak, karena bernyanyi
seimbang. hubungan social. Dengan berkomunikasi cara tertulis (written) atau lisan (oral). itu merupakan suatu kegiatan yang sangat di
kita dapat mengetahui, memahami dan Komunikasi verbal menempati porsi sukai oleh semua anak supaya mereka tidak
3. Komunikasi dalam pembelajaran Anak merasakan pikiran atau perasaan orang lain. besar. Karena kenyataannya, ide-ide, merasa bosan dalam melakukan sebuah
Usia Dini Komunikasi dilakukan sejak anak dilahirkan. pemikiran atau keputusan, lebih mudah kegiatan, melalu bernyanyi tersebut anak juga
Pengertian komunikasi dalam pengasuhan Bayi melakukan komunikasi dengan orang- disampaikan secara verbal ketimbang bisa mengembangkan aspek bahasanya.
anak usia dini adalah hubungan manusiawi orang sekitarnya melalui tangisan dan non verbal.
antar individu baik verbal maupun non gerakan tubuhnya. Bayi dapat memahami Melalui metode bernyanyi itu anak bisa
verbal, secara individu dan atau kelompok, komunikasi orang sekitarnya, dari suara Dengan harapan, komunikan (baik mengeluarkan ekspresinya di saat bernyanyi.
sehingga terjadi saling memahami untuk yang didengarnya terutama suara ibunya pendengar maun pembaca ) bisa lebih Bernyanyi memiliki manfaat untuk :
menciptakan hubungan akrab dengan anak serta mimik wajah yang dilihatnya. mudah memahami pesan-pesan yang Menambah pemberdaharaan bahasa,
usia dini, pengasuh, pengelola, dan orang disampaikan. contoh : komunikasi verbal berbuat kreatif, berimajinasi.Bermain
tua. Anak yang lebih besar melakukan melalui lisan dapat dilakukan dengan bersama, mematuhi aturan permainan,
komunikasi dengan bahasa. Celotehan anak menggunakan media, contoh seseorang tidak mementingkan diri sendiri (sosial).
Perkembangan keterampilan berkomunikasi walaupun belum dimengerti merupakan yang bercakap-cakap melalui telepon. Menyalurkan emosi ,menimbulkan rasa
merupakan kunci untuk pengendalian diri awal anak membangun komunikasi dengan Sedangkan komunikasi verbal melalui senang (emosi) dan Melatih otot badan,
dan keberhasilan hubungan dengan yang bahasa. Selama berkomunikasi terjadi tulisan dilakukan dengan secara tidak mengkordinasikan gerak tubuh (psikomotorik).
lainnya. proses belajar. Komunikasi membangun langsung antara komunikator dengan
hubungan dengan sekeliling bahkan komunikan. Proses penyampaian Metode bercerita adalah penyampaian cerita
Komunikasi produktif terjadi bila para pelaku dengan dunia. informasi dilakukan dengan dengan cara bertutur yang disampaikan
komunikasi sama-sama merencanakan menggunakan berupa media surat, oleh pendidik secara terencana mulai dari
strategi komunikasinya untuk saling Dengan berkomunikasi dapat saling lukisan, gambar, grafik dan lain-lain. persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, sehingga
memberi rasa nyaman dan puas dalam mengenal,saling bertukar pikiran, saling peserta didik dapat mencapai tujuan atau
berkomunikasi. Namun demikian, menyampaikan perasaan, sehingga tumbuh b. Komunikasi non verbal ( non verbal nilai yang diharapkan. Banyak hal yang harus
komunikasi produktif akan sulit atau jarang rasa saling percaya, saling menyayangi dan communicarion) menempati porsi dipersiapkan pendidik agar dalam bercerita
dapat tercapai apabila pendidik lebih sering saling memahami. Komunikasi yang baik penting. Banyak komunikasi verbal tidak bisa optimal salah satunya dengan berlatih.
menampilkan gaya komunikasinya yang membantu anak untuk mengembangkan efektif hanya karena komunikatornya Berlatih akan mempermudah pendidik
menonjolkan aspek otoritas dan kekuasaan. kepercayaan diri, harga diri, dan memahami tidak menggunakan komunikasi non dalam melakukan cerita serta mencapai nilai
Karena pola komunikasi yang otoriter orang lain. Komunikasi yang baik verbal dengan baik dalam waktu karakter yang hendak dicapai peserta didik.
akan diserap oleh anak didiknya sehingga membantu anak tumbuh menjadi orang bersamaan. Melalui komunikasi non Ada 6 aspek yang harus dilatih dalam proses
mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang dewasa yang memiliki perasaan yang baik verbal, orang bisa mengambil suatu bercerita.
otoriter. tentang dirinya dan orang lain. kesimpulan mengenai suatu kesimpulan
tentang berbagai macam persaan orang,
Dan ini akan menjadi lebih buruk lagi bila Komunikasi yang baik membangun baik rasa senang, benci, cinta, kangen
pola komunikasi serupa diterapkan oleh hubungan yang harmonis, kerjasama dan dan berbagai macam perasaan lainnya.
para orang tua di keluarganya. merasa nyaman. Sebaliknya komunikasi
Komunikasi dapat berbentuk verbal: yang buruk dapat membuat anak tidak Kaitannya dengan dunia bisnis,
yaitu komunikasi dengan menggunakan menyukai orang dewasa, munculnya konflik komunikasi non verbal bisa membantu
kata-kata dan atau ungkapan, dan dapat dan ketidak nyamanan. Komunikasi yang komunikator untuk lebih memperkuat
berbentuk non verbal: menggunakan efektif mempertajam kepekaan terhadap pesan yang disampaikan sekaligus

128 129
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 4 - Cara Belajar Anak Usia Dini

F. Evalusi
1. Manfaat bernyayi dalam pembelajaran di
G. Tugas
1. Buatlah naskah atau synopsis cerita yang
Daftar Pustaka
PAUD adalah : dapat menumbukan sikap pemberani pada diri
a. Menyalurkan emosi ,menimbulkan rasa anak Bachir, S Bachtiar. 2005. Pengembangan Kegiatan Bercerita, Teknik, dan Prosedurnya.
senang (emosi) 2. Buatlah sebuah lagu baik dengan lirik lokal Jakarta : Depdikbud.
b. memberikan sejumlah pengetahuan ataupun dari lagu yang sedang digemari oleh
sosial, nilai-nilai moral, dan keagamaan anak-anak, kemudian buatkan dalam bentuk Bimo, 2011. Mahir Mendongeng, Yogyakarta : Pro-U Media.
kepada anak; video. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga
c. Memberikan pengalaman belajar untuk Lependidikan PAUD dan Dikmas. 2015. Bahan Ajar CARA BELAJAR ANAK USIA DINI MELALUI
berlatih mendengarkan; BERMAIN.
d. Anak memperoleh bermacam informasi
tentang pengetahuan, nilai dan sikap R, Moeslichatoen, 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Rineka
Cipta
2. Kelemahan penggunaan metode bernyanyi
dalam pembelajaran PAUD adalah Masitoh, Heny Djoehaeri,Ocih Setiasil.2007.Strategi pembelajaran TK.
a. membangkitkan semangat belajar para Jakarta:Universitas terbuka.)
anak–anak
b. Membantu guru dalam upaya Mursalin. (2011). Tahap Bermain Pada Anak. [Online]. Tersedia: http://mursalin-
pengembangan pendidikan karakter nersboyz.blogspot.com/2011/02/tahap-perkembangan-bermain-pada-anak.html. [21 Oktober
c. Memungkinkan guru menguasai keadaan 2013].
kelas
d. Sulit digunakan pada kelas besar

3. Berlatih membentuk sedemikian rupa


mimik agar anak-anak dapat ikut terbawa
suasana. Bagaimana mimik tersenyum,
senang, tertawa, sedih, menangis, marah,
kesal, dan lain sebagainya, adalah :
a. Olah gerak
b. Olah ekpresi
c. Olah vocal
d. Olah Media

4. Melakukan pemeranan tokoh yang ada


dalam cerita, maka pendidik perlu melakukan
peragaan supaya anak lebih tertarik.
a. Olah gerak
b. Olah ekpresi
c. Olah vocal
d. Olah Media

5. Contoh bentuk komunikasi non verbal


adalah :
a. media surat,
b. lukisan,
c. gambar
d. ekspresi wajah

130 131
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 5
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Kesehatan dan Gizi


Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
132 133
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Kegiatan 1
c. Dari segi sosialisasi, anak tampak Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai
aktif, gesit, dan gembira serta mudah masalah pada anak, termasuk:
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam kasus ringan:
• pertumbuhan lambat
Layanan Dasar Kesehatan Anak Berbagai definisi tersebut maka ciri-ciri • perut bengkak
anak sehat dapat dikelompokkan manjadi 4 • tubuh kurus

Dan Diri Sendiri (empat) kelompok, yaitu:


a. Sehat secara Fisik:
• kehilangan nafsu makan
• kehilangan energi
1. Berat badan dan Tinggi badan normal • pucat (anemia)
A. Standar Kompetensi pertumbuhan mengikuti pita hijau pada sesuai standar pertumbuhan. • luka di sudut-sudut mulut
Peserta dapat menjelaskan pengertian, urgensi Kartu Menuju 2. Kemampuan bertambah sesuai usia • sering pilek dan infeksi lainnya
kesehatan dan teknis layanan dasar kesehatan b. Sehat (KMS), atau naik ke pita warna di 3. Jarang sakit • rabun ayam
anak usia dini. atasnya. 4. Aktif / gesit dan gembira.
c. Anak bertambah tinggi 5. Mata bersih dan bersinar.
d. Kemampuan bertambah sesuai usia 6. Nafsu makan baik.
B. Indikator
e. Jarang sakit 7. Bibir dan lidah tampak segar.
1. Menjelaskan pengertian layanan dasar
f. Ceria, aktif, lincah 8. Pernapasan tidak berbau.
kesehatan anak
2. Menjelaskan pentingnya layanan dasar 9. Kulit dan rambut tampak bersih dan
Soegeng Santoso dan Ranti (2004) juga tidak kering
kesehatan anak
mengungkapkan ciri-ciri anak sehat b. Sehat Secara Mental atau Psikis
3. Mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan
menurut Departemen Kesehatan RI tahun 1. Perkembangan sesuai dengan tahap
anak
2003, yaitu: perkembangannya
4. Dapat mempraktekkan cara menidurkan
a. Tumbuh dengan baik, dapat dilhat dari 2. Jiwa berkembang secara wajar,
anak
naiknya berat badan dan tinggi badan 3. Pikiran bertambah cerdas,
secara teratur dan proporsional. 4. Perasaan bertambah peka Dalam kasus yang lebih serius:
C. Uraian Materi b. Tingkat perkembangannya sesuai c. Sehat secara sosial • berat badan tidak bertambah
1. Pengertian Anak Sehat
dengan tingkat umurnya. 1. Ceria • pembengkakan kaki (kadang-kadang
WHO menyatakan definisi kesehatan adalah
c. Tampak aktif / gesit dan gembira. 2. Mudah menyesuaikan dengan muka juga)
keadaan sempurna secara fisik, mental dan
d. Mata bersih dan bersinar. lingkungannya • bintik hitam, ‘memar’, atau buka
sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan
e. Nafsu makan baik. mengupas luka
kecacatan. Kesehatan secara sosial diartikan
f. Bibir dan lidah tampak segar. 2. Mengenali dan mengatasi • rambut menipis atau bahkan rontok
diartikan kemampuan seseorang dalam
g. Pernapasan tidak berbau. ketidaknyamanan anak • kurangnya keinginan untuk tertawa atau
hidup bersama di dalam suatu kelompok
h. Kulit dan rambut tampak bersih dan Gangguan Kesehatan anak bermain
masyarakat (American Heritage College
tidak kering. • luka dalam mulut
Dictionary, 1997 dalam Nies &McEwen,
i. Mudah menyesuaikan diri dengan a. Kurang Gizi / Malnutrisi • kecerdasan tidak berkembang
2001). Dengan demikian kesehatan dapat
lingkungan. Banyak anak kekurangan gizi karena mereka • ‘Mata kering’ (xeroftalmia)
disimpulkan keadaan yang sempurna baik
tidak mendapatkan cukup makanan. Atau jika • kebutaan
secara fisik, mental, sosial dan spiritual, tidak
Ciri-ciri anak sehat dapat dilihat dari mereka hanya mendapatkan makanan yang Mencegah dan mengobati masalah
hanya bebas dari penyakit, kelemahan dan
berbagai segi, antara lain segi fisik, segi kurang kandungan gizinya, misalnya makanan kekurangan gizi pada anak-anak sebenarnya
kecatatan yang memungkinkan seseorang
psikis, dan segi sosialisasi (Santoso dan dengan banyak air dan serat di dalamnya, cukup mudah, yaitu dengan memberikan
untuk hidup produktif secara sosial dan
Ranti, 2004): seperti ubi kayu, talas akar, atau bubur jagung. makanan bergizi secara cukup, atau cobalah
ekonomi (UU No. 23 Tahun 1992; American
a. Dilihat dari segi fisik ditandai dengan untuk memberinya lebih banyak / sering
Heritage College Dictionary, 1997 dalam
sehatnya badan dan pertumbuhan Makanan jenis ini hanya membuat anak- makan. Selain itu penambahan (fortifikasi) zat-
Nies & McEwen, 2001; Sreevani, 2004).
jasmani yang normal. anak menjadi kenyang dan tidak memenuhi zat nutrisi esensial misalnya zat besi, kalsium,
b. Segi psikis, anak yang sehat jiwanya kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhannya. vitamin, protein dll pada makanan juga
Kesehatan anak berdasarkan indikator dari
berkembang secara wajar, pikiran Kadang-kadang pada anak ditemukan sangat baik untuk memenuhi kekurangan zat
Depkes 2009, anak sehat memiliki kriteria
bertambah cerdas, dan perasaan kekurangan zat-zat gizi tertentu, seperti tersebut. Usahakan selalu berpedoman pada
yaitu:
bertambah peka. kekurangan vitamin A, yodium, dan lain-lain. pola 4 sehat 5 sempurna dalam memenuhi
a. Berat badan naik sesuai garis
makan anak-anak.

134 135
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

b. Diare dan Disentri berbeda. Jika air kompres terlalu dingin sekolah atau aktivitas lainnya ketika suhu tahun adalah demam, sakit kepala dan
Diare pada anak dapat ditandai dengan akan mengerutkan pembuluh darah sudah normal dalam 24 jam. kekakuan otot leher yang berlangsung
frekwensi buang air besar lebih dari 4 kali pada anak. Akibatnya, panas tubuh tidak mau berjam-jam atau dirasakan sampai 2
bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Bahaya keluar. Anak jadi semakin menggigil untuk d. Kejang hari. Tanda dan gejala lainnya adalah
terbesar bagi anak-anak dengan diare adalah mempertahankan keseimbangan suhu Penyebab dari kejang pada anak-anak photophobia (takut/menghindari sorotan
dehidrasi, atau kehilangan terlalu banyak tubuhnya. antara lain demam tinggi, dehidrasi, cahaya terang), phonophobia (takut/
cairan dari tubuh. Hal ini akan bertambah epilepsi, dan meningitis. Jika anak terganggu dengan suara yang keras), mual,
bahaya jika disertai muntah-muntah. 2. Berikan obat pereda demam mengalami demam tinggi, segera redakan muntah, sering tampak kebingungan,
Perawatan paling efektif untuk demam agar tidak kejang. Periksa tanda-tanda kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan
Bayi dan balita yang diare membutuhkan adalah menggunakan obat penurun dehidrasi dan meningitis. Kejang yang tak sadarkan diri.
lebih banyak cairan untuk mengganti cairan panas seperti parasetamol atau ibuprofen. datang tiba-tiba tanpa demam atau tanda
tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah. Terdapat berbagai macam sediaan di lainnya mungkin epilepsi, terutama jika anak
Pemberian cairan yang tepat dengan pasaran seperti: tablet, drops, sirup, tampak biasa-biasa saja tanpa menunjukkan
jumlah memadai merupakan modal utama dan suppositoria. Pengobatan ini dapat ada gejala yang aneh. Kejang yang dimulai
mencegah dehidrasi. Cairan harus diberikan mengurangi ketidaknyamanan anak pada rahang dan kemudian seluruh tubuh
sedikit demi sedikit dengan frekuensi sesering dan menurunkan suhu 1 sampai 1,5 ºC. menjadi kaku mungkin akibat tetanus.
mungkin. Oralit merupakan rumus manjur Sedangkan Aspirin tidak direkomendasikan
untuk mengatasi diare pada anak. untuk anak di bawah 18 tahun karena dapat Tanda-tanda kejang pada anak, di
menyebabkan efek samping penyakit serius antaranya:
Jika anak dalam masa pemberian ASI, yang disebut sindrom Reye, meskipun • kedua kaki dan tangan kaku disertai
lanjutkan pemberian ASI, tetapi juga perlu angka kejadian penyakit ini jarang. gerakan-gerakan kejut yang kuat dan
ditambahkan cairan / minum agar tidak kejang-kejang selama 5 menit . bola
mengalami dehidrasi. Bahaya besar kedua 3. Berikan banyak cairan mata berbalik ke atas.
untuk anak-anak yang terkena diare adalah Demam pada anak dapat meningkatkan • gigi terkatup
kekurangan gizi. Berikan anak makanan risiko terkena dehidrasi (kekurangan • muntah Pada bayi gejala dan tanda penyakit
bergizi. cairan). Tanda dehidrasi paling mudah • tak jarang si anak berhenti napas meningitis mungkin sangatlah sulit
adalah berkurangnya kencing dan air sejenak. diketahui, namun umumnya bayi akan
c. Demam kencing berwarna lebih gelap daripada • pada beberapa kasus tidak bisa tampak lemah dan pendiam (tidak aktif),
Anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya biasanya. Maka dari itu, orang tua sebaiknya mengontrol pengeluaran buang air gemetaran, muntah dan enggan menyusui.
melebihi dari 37,5°C waktu diukur dengan mendorong anak untuk minum cairan besar/kecil. Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat
termometer. Pada anak-anak kecil, demam dalam jumlah yang memadai. Anak • pada kasus berat, si kecil kerap tak ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman,
tinggi (lebih dari 39°C) dapat dengan mudah dengan demam dapat merasa tidak lapar sadarkan diri. Adapun intensitas waktu sharing makan 1 sendok, pemakaian sikat
menyebabkan kejang atau kerusakan otak. dan sebaiknya tidak memaksa anak untuk kejang juga sangat bervariasi, dari gigi bersama dan merokok bergantian
Untuk menurunkan demam, dapat dilakukan makan. Cairan seperti susu (ASI atau sapi beberapa detik sampai puluhan menit. dalam satu batangnya. Mencuci tangan
beberapa hal: atau formula) dan air harus tetap diberikan yang bersih sebelum makan dan setelah
1. Kompres dengan air hangat atau bahkan lebih sering. Anak yang lebih e. Meningitis ke toilet umum, memegang hewan
Si anak dapat dikompres dengan handuk tua dapat diberikan sup atau buah-buahan Penyakit berbahaya ini bisa datang sebagai peliharaan.
yang dibasahi dengan dibasahi air hangat yang banyak mengandung air. Bila anak komplikasi dari campak, gondok, atau yang
(30º C) kemudian dilapkan seluruh badan. tidak mampu atau tidak mau minum lain yang serius penyakit. Anak-anak dari ibu Menjaga stamina (daya tahan) tubuh
Penurunan suhu tubuh terjadi saat air dalam beberapa jam, orang tua sebaiknya yang memiliki TB mungkin mendapatkan dengan makan bergizi dan berolahraga
menguap dari permukaan kulit. Oleh karena diperiksakan ke dokter. meningitis TBC. Seorang anak yang sangat yang teratur adalah sangat baik
itu, anak jangan “dibungkus” dengan lap sakit yang terletak dengan cara kepala menghindari berbagai macam penyakit.
atau handuk basah atau didiamkan dalam 4. Istirahat yang cukup miring kembali, yang leher terlalu kaku Pemberian imunisasi vaksin meningitis
air karena penguapan akan terhambat. Demam menyebabkan anak lemah untuk membungkuk ke depan, dan yang merupakan tindakan yang tepat terutama
Tambah kehangatan airnya bila demamnya dan tidak nyaman. Orang tua sebaiknya tubuhnya membuat gerakan aneh (kejang) di daerah yang diketahui rentan terkena
semakin tinggi. mendorong anaknya untuk cukup istirahat. mungkin memiliki meningitis. wabah meningitis.
Sebaiknya tidak memaksa anak untuk tidur
Dengan demikian, perbedaan antara air atau istirahat atau tidur bila anak sudah Gejala yang khas dan umum ditampakkan
kompres dengan suhu tubuh tidak terlalu merasa baikan dan anak dapat kembali ke oleh penderita meningitis diatas umur 2

136 137
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

f. Anemia • Jangan makan daging mentah atau ikan konter, bak cuci dan tombol pintu. Buanglah a. Menimbang anak minimal sekali sebulan.
Tanda-tanda umum pada anak-anak, antara mentah atau yang setengah matang. semua alat rias yang digunakan saat terinfeksi. b. Mengukur tinggi badan anak minimal
lain: • Minum hanya air rebus atau murni. sekali sebulan
• pucat, terutama di dalam kelopak mata, j. Pilek dan Flu c. Memeriksa secara sederhana keadaan
gusi, dan kuku h. Masalah Kulit Flu biasa, dengan hidung meler, demam kuku, kulit, rambut, mata, mulut dan gigi
• lemah dan cepat lelah Masalah kulit yang paling umum dijumpai ringan, batuk, sering sakit tenggorokan, dan d. Mengupayakan anak usia dini
• tampak seperti malnutrisi pada anak-anak antara lain: kadang-kadang diare adalah sering tapi bukan mendapatkan imunisasi dasar
• glositis berat (radang lidah disertai rasa • Kudis masalah serius pada anak. Berikan banyak e. Memberikan layanan dasar kebersihan
sakit) • terinfeksi luka dan impetigo cairan pada anak. Biarkan anak banyak istirahat f. Pemberian dan atau Pendidikan gizi bagi
• diare dan kehilangan nafsu makan • kurap dan infeksi jamur lainnya atau tidur. Berikan makanan bergizi dan buah- anak usia Dini
buahan agar anak-anak terhindar pilek dan g. Pencegahan terhadap makanan yang
Penyebabnya antara lain: Untuk mencegah masalah kulit dapat cepat sembuh. tidak aman bagi kesehatan anak usia dini
• kurang zat besi dilakukan cara-cara berikut: h. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
• infeksi usus kronis • Yang paling utama: jagalah kebersihan Jika seorang anak yang menderita flu menjadi sehat (PHBS)
• cacing tambang • Mandikan anak sesering mungkin yang sangat sakit, demam tinggi, pernapasan cepat,
• malaria bersih mungkin si anak menderita pneumonia, 4. Perilaku Hidup Bersih, Sehat, Dan Aman
• Pengendalian kutu busuk, kutu, dan kudis. segera hubungi dokter. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya
Pencegahan dan Pengobatan: • Jangan biarkan anak-anak yang untuk memberikan pengalaman belajar atau
• Makanlah makanan yang kaya zat besi menderita kudis, kutu, kurap, atau luka k. Sakit Telinga dan Infeksi Telinga menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
seperti daging dan telur. Kacang, lentil, yang terinfeksi bermain atau tidur bersama Infeksi telinga adalah umum pada anak- keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
kacang tanah (kacang tanah), dan gelap dengan anak-anak sehat. anak kecil. Demam akan meningkat, dan membuka jalur komunikasi, memberikan
hijau sayuran juga memiliki beberapa besi. anak sering menangis atau menggosok informasi dan melakukan edukasi untuk
• Seringkali dijumpai adanya cacing i. Pink Eye (Conjunctivitis) bagian samping kepalanya. Kadang-kadang meningkatkan pengetahuan, sikap dan
tambang pada anak anemia. Pinkeye atau disebut juga konjungtivitis nanah bisa dilihat di telinga. Pada anak-anak perilaku guna membantu masyarakat
• Jika anda mencurigai adanya cacing adalah selaput membran jernih yang radang kecil infeksi telinga kadang-kadang dapat mengenali dan mengatasi masalahnya
tambang, periksakan feses anak di dan kemerahan yang meliputi bagian putih menyebabkan muntah atau diare. Jadi, ketika sendiri sehingga sadar, mau dan mampu
laboratorium. Jika ditemukan telur cacing pada mata dan membran pada bagian dalam seorang anak mengalami diare dan demam mempraktekkan PHBS.
tambang, segera lakukan pengobatan untuk kelopak mata. Pinkeye paling umumnya pastikan untuk memeriksa telinganya.
mengusir cacing tambang ini. disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, PHBS disekolah adalah upaya untuk
• Jika perlu, berikan garam besi dengan meskipun alergi, bahan beracun dan penyakit Pengobatan: memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat
mulut (ferro sulfat). yang mendasarinya mungkin juga berperan. • Adalah penting untuk mengobati infeksi lingkungan sekolah agar tahu, mau dan
Bersihkan kelopak mata dengan kain basah telinga segera mungkin. Berikan antibiotik mampu mempraktikan PHBS, dan berperan
Perhatian: Jangan memberikan zat besi yang bersih beberapa kali sehari. penisilin seperti atau kotrimoksazol. aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
dalam bentuk tablet untuk bayi atau anak Pada anak-anak di bawah 3 tahun,
kecil karena bisa menyebabkan keracunan. Gunakan salep mata antibiotik di dalam ampisilin sering bekerja lebih baik. Berikan 1. Indikator PHBS untuk anak usia dini
Sebaiknya berikanlah zat besi berupa cairan. kelopak mata 4 kali sehari. Jangan biarkan acetaminophen untuk meredakan rasa Beberapa indikator PHBS Individu anak usia
Atau menghancurkan tablet tersebut menjadi anak dengan mata merah muda bermain atau sakit. Aspirin juga bekerja tetapi tidak aman dini meliputi:
bubuk dan mencampurnya dengan makanan. tidur dengan orang lain. Jika dia tidak tidak bagi anak-anak. 1. Mandi 2 kali sehari pagi dan sore;
sembuh dalam beberapa hari, hubungi dokter 2. ganti pakaian sekali sehari ;
g. Cacing dan Parasit lain atau petugas kesehatan. 3. Pemeliharaan Kesehatan Anak 3. Menggosok gigi sebelum tidur dan
Jika salah satu anak dalam keluarga diketahui Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai sesudah makan;
menderita cacingan, semua anak dalam Hindari menyentuh daerah mata, dan cucilah adalah mewujudkan anak sehat maka 4. Mencuci tangan sebelum makan;
keluarga harus dirawat atau diobati untuk tangan anda sesering mungkin, terutama layanan dasar kesehatan bagai anak usia dini 5. Mencuci tangan setelah buang air besar;
memastikan hilangnya cacing. Untuk setelah menggunakan obat-obatan untuk area meliputi semua kegiatan prioritas yang dapat 6. Mencuci tangan setelah bermain
mencegah infeksi cacing, anak-anak harus: tersebut. Jangan pernah berbagi handuk atau mewujudkan anak usia dini yang memiliki ciri 7. Keramas 2 kali seminggu;
• Jagalah kebersihan saputangan, dan buanglah tisu-tisu segera anak sehat tersebut diatas. Beberapa layanan 8. Memakai alas kaki saat di jalan;
• Gunakan jamban. setelah digunakan. Ganti seprai dan handuk dasar kesehatan tersebut adalah sebagai 9. Makan 3 kali sehari;
• Jangan bertelanjang kaki. setiap hari. Gunakan pembasmi hama pada berikut: 10. Tidur 7-8 jam/hari di tempat yg layak;
semua permukaan, termasuk permukaan 11. Olah raga ½ - 1 jam sehari;

138 139
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

12. Membuang sampah pada tempatnya; 3. Pesan Dasar Hidup Bersih dan Sehat 5. Melakukan Olahraga Secara Teratur • Pasang boven pada kasur daerah
13. Menggunakan jamban dan air bersih. 1 Pesan Dasar Hidup Bersih dan Sehat adalah 6. Mengatur Waktu Istirahat Dengan Baik. bagian kaki, pada bagian atas yang
14. Mengkonsumsi jajanan sehat, 1 pesan-pesan yang diharapkan menjadi Salah satu kegiatan istirahat anak adalah terbalik masukkan kebawah kasur ± 10
15. Menimbang Berat Badan dan Tinggi perhatian dan diterapkan lalu menjadi mengatur tidur anak. Tidur merupakan cm kemudian ujung sisi bagian bawah
badan secara teratur, kebiasaan pada anak usia dini. Pesan ini cara istirahat terbaik bagi tubuh. Tidur (kaki) dibentuk 90⁰ dan masukkan
16. Memakan makanan yang memenuhi harus disampaikan kepada anak sesuai tahap merupakan kebutuhan dasar dalam kebawah kasur.tarik sisi atas sampai
kecukupan gizinya dan aman bagi perkembangannya dan mengacu pada menjaga kesehatan tubuh. Apa yang harus terbentang.
kesehatannya. prinsip pendidikan anak usia dini. Secara dilakukan pengasuh dalam menidurkan • Pasang selimut pada kasur bagian
Indikator tersebut diatas dapat dijadikan dasar singkat beberapa pesan mendasar yang perlu anak? kaki, pada bagian atas yang terbalik
oleh lembaga PAUD untuk merumuskan diupayakan dalam pembinaan hidup sehat a. Menyiapkan perlengkapan tidur dimasukkan kebawah kasur ± 10 cm
tujuan yang ingin dicapai pada anak usia bagi anak usia dini: Persiapan alat kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90⁰
dini. Kurikulum dan program juga evaluasi 1. Mengkonsumsi Makanan yang Aman, • Tempat tidur, kasur, dan bantal dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi
didasarkan pada pencapaian indikator tersebut Bergizi, Berimbang dan Beragam • Alat tenun disusun menurut atas sampai terbentang
- Membangun prilaku dan pola makan pemakaiannya: • Lipat ujung atas boven sampai tampak
2. Indikator PHBS di sekolah anak yang sehat, aman dan bergizi - Alas kasur garis/pitanya
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku - Menyampaikan makan yang aman - Laken/sprei besar • Masukkan bantal kedalam sarungnya
yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan tidak aman bagi anak dan apa • Perlak dan letakkan diatas tempat tidur
dan masyarakat lingkungan sekolah atas dampaknya • Stik laken / sprei melintang • dengan bagian yang terbuka dibagian
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, - Mendidik anak selalu berhati-hati • Boven laken bawah
sehingga secara mandiri mampu mencegah mengkonsumsi jajanan, makanan dan • Selimut dilapat terbalik (bagian dalam • Pasang sprei penutup (over laken)
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta minuman. selimut dilipat diluar) • Cuci tangan
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan 2. Mengkonsumsi Makanan lokal akan • Sarung bantal
sehat. Ada beberapa indikator yang dipakai meningkatkan gizi anak usia dini sekaligus • Over laken/sprei penutup b. Menidurkan anak dengan kasih sayang
sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah mengajarkan anak cinta budaya dan Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan
yaitu: sebagai upaya membangun ketahanan Prosedur menyiapkan perlengkapan sebelum menidurkan bayi:
1. Lembaga Pendidikan memiliki sarana pangan. tidur 1. Memberi Makanan dan Minuman
mencuci tangan dan warga sekolah 3. Menjaga Kebersihan Diri Sendiri (mandi, • Cuci tangan yang Cukup. Banyak bayi atau anak
terbiasa mencuci tangan dengan air yang menggosok gigi, mencuci tangan, BAB dan • Letakkan alat tenun yang telah disusun sulit tidur atau sering terbangun dari
mengalir dan menggunakan sabun BAK di toilet, keramas, membersihkan kuku, sesuai pemakaian didekat tempat tidur tidurnya karena merasa belum kenyang.
2. Lembaga Pendidikan melakukan Program membersihkan telinga dan menggunakan • Pasang alas kasur dan kasur Karena itu, penuhi kebutuhan makan dan
Gizi Holistik dalam rangka pemenuhan gizi sendal) • Pasang sprei besar/laken dengan minumnya sebelum tidur. Jika kebutuhan
anak dan menghindari makanan yang tidak - Memandikan anak usia dini dengan ketentuan berikut: fisiknya dipenuhi, si kecil tidak lagi sering
aman bagi anak usia dini benar dan secara bertahap dilatih - Garis tengah lipatan diletakkan tepat terbangun di tengah malam..
3. Lembaga Pendidikan menyediakan dan kemandirian untuk mandi sendiri ditengah kasur
warga sekolah menggunakan jamban yang - Memberitahu cara mencuci tangan, - Bentangkan sprei, masukkan sprei 2. Memakaian Baju yang Tepat. Pilihlah
bersih dan sehat sebelum dan setelah melakukan bagian kepala kebawah kasur ± 30 baju untuk tidur yang nyaman. Sesuaikan
4. Lembaga Pendidikan memiliki Program kegiatan. cm; demikian juga pada kaki, tarik ukurannya dengan tubuh bayi atau anak.
Olahraga yang teratur dan terukur - Menyampaikan waktu dan teknik setegang mungkin Jangan terlalu besar tapi juga tidak terlalu
5. Lembaga Pendidikan memberantas jentik menggosok gigi yang baik dan benar. • Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi kecil yang dapat membuatnya sesak.
nyamuk secara berkala 4. Menjaga Kebersihan Lingkungan Anak 90⁰, lalu masukkan seluruh tepi sprei Pilih yang bahannya lembut. Baju tidur
6. Lembaga Pendidikan tidak mengizinkan Usia Dini (lingkungan: sekolah, bermain, kebawah kasur dengan rapid an tegang yang nyaman membantu bayi atau anak
ada yang merokok di sekolah tempat tinggal anak) • Letakkan perlak melintang pada kasur ± terlelap dalam tidurnya.
7. Lembaga Pendidikan melaksanakan Membuang sampah pada tempat sampah 50 cm dari bagian kepala
penimbangan berat badan dan pengukuran yang tersedia. Dan mengadakan upaya • Letakkan stik laken diatas sprei 3. Bersihkan Badan Bayi atau anak.
tinggi badan minimal 1 (satu) bulan sekali kebersihan di ruangan kelas dan sekitar melintang, kemudian masukkan sisi-
8. Lembaga Pendidikan menyediakan tong halaman sekolah juga mengingatkan anak sisinya kebawah kasur bersama dengan 4. Atur Kamar dan Ruangan. Atur suasana
sampah dan warga sekolah membuang untuk menjaga kebersihan di lingkungan perlak kamar sehingga nyaman untuk tidur. Ini
sampah pada tempatnya tempat tinggalnya. meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna,
suhu, dan juga keadaan boksnya..

140 141
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

5. Buang Air sebelum Tidur. Celana 9. Ciptakan rutinitas sehingga anak atau E. Evaluasi 4. Ciri-ciri anak sehat dari segi mental adalah
basah dan kotor bisa mengganggu tidur. bayi memiliki kebiasaan tidur sesuai 1. Menurut indikator PHBS individu anak usia a. Jiwa berkembang secara wajar,
Karena itu, usahakan agar buang air besar jadwal dini , seharusnya keramas minimal: c. Nafsu makan baik
(BAB) atau buang air kecil (BAK) sebelum a. 1 x seminggu c. 2xseminggu b. Ceria
tidur. 10. Mengiringi dengan lagu atau music b. 3 kali seminggu d. 4 kali seminggu d. Mudah menyesuaikan diri
atau dengan dongeng sebelum tidur
6. Jika Masih Memakai Popok, Pilihlah 2. Anak harus ditimbang dan dikur tinggi 5. Parasetamol adalah jenis obat untuk:
yang Tepat. Ini karena, banyak bayi yang D. Rangkuman badannya: a. diare
tidak merasa nyaman dengan jenis 1. Kesehatan dapat disimpulkan keadaan a. 1 x sebulan b. 2 x sebulan c. Cacingan
popok tertentu. Apalagi sekarang banyak yang sempurna baik secara fisik, mental, c. 3 x sebulan d. 1 x dua bulan b. deman
pilihan popok bayi dengan beragam sosial dan spiritual, tidak hanya bebas dari d. Kejang
harga dan kualitas serta jenisnya. Jika penyakit, kelemahan dan kecatatan yang 3. Ciri-ciri anak sehat dari segi fisik adalah
memang bayi tidak nyaman dengan memungkinkan seseorang untuk hidup a. Jiwa berkembang secara wajar, F. Penugasan
popok biasa, membuat kulitnya produktif secara sosial dan ekonomi. c. Nafsu makan baik 1. Isilah form berikut terkait dengan
kemerahan atau terasa panas sehingga b. Ceria pertumbuhan anak dan data status gizi dan
sering menangis, pilihlah popok yang 2. Gangguankesehatananak diantaranya: d. Cerdas kesehatan pendidik PAUD di lembaga tempat
berjenis soft atau ultra soft. Harganya Kurang Gizi/Malnutrisi, Diare dan Disentri, anda bekerja.
memang lebih mahal, tetapi untuk Demam, Kejang, Meningitis, Anemia, Cacing
kenyamanan bayi, mengapa tidak? dan Parasit lain, Masalah Kulit, Pink Eye FORM ISIAN PERTUMBUHAN ANAK
(Conjunctivitis), Pilek dan Flu, Sakit Telinga dan Nama Peserta Diklat/Telp PAUD :………………………………………………...
7. Pijatan dan sentuhan yang lembut dan Infeksi Telinga. Alamat PAUD: ………………Kelurahan/Desa:………….Ke………….Prov:………
penuh kasih sayang dapat membuat
Jumlah Murid Laki-laki (0-1 th) Laki :………Jumlah Murid PR (0-1 th):……………
anak merasa nyaman dan aman. 3. Beberapa layanan dasar kesehatan Jumlah Murid Laki-laki (>1-2 th) Laki:………Jumlah Murid PR (>1 – 2 th):….……
Misalnya dengan memijat matanya, atau tersebut adalah sebagai berikut:Menimbang Jumlah Murid Laki-laki (>2-3 th) Laki:……… Jumlah Murid PR (>2 – 3 th):….……
mengusap-usap punggungnya anak minimal sekali sebulan, Mengukur Jumlah Murid Laki-laki (>3-4 th) Laki:……… Jumlah Murid PR (>3 – 4 th):….……
tinggi badan anak minimal sekali sebulan, Jumlah Murid Laki-laki (>4-5 th) Laki:……… Jumlah Murid PR (>4 – 5 th):….…….
8. Taruhlah bayi anda ditempat tidur Memeriksa secara sederhana keadaan Jumlah Murid Laki-laki (>5-6 th) Laki:……… Jumlah Murid PR (>5 – 6 th):….……
dengan sangat perlahan. Tapi, sebelum kuku, kulit, rambut, mata, mulut dan gigi,
anda menaruh bayi anda ditempat Mengupayakan anak usia dini mendapatkan Berat Badan Tinggi Badan Jumlah Hari Sakit dalam Satu
tidurnya, anda harus sudah menyiapkan imunisasi dasar, Memberikan layanan dasar No. Nama Pendidik
(Kg) (m) Semester
kasur yang benar-benar nyaman dan kebersihan, Pemberian dan atau Pendidikan 1.
empuk dan susunlah bantal dan guling gizi bagi anak usia Dini, Pencegahan terhadap 2.
agar menjadi penyangga dan pelindung makanan yang tidak aman bagi kesehatan 3.
bagi bayi anda. Nah, ingatlah dalam anak usia dini, Menerapkan Perilaku Hidup
4.
menaruh bayi keatas tempat tidurnya, Bersih dan sehat (PHBS).
dst.
anda harus benar-benar tidak membuat
sang bayi terkejut.. Jika sang bayi 4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah
terkejut, maka ia akan menangis dan upaya untuk memberikan pengalaman 2. Jelaskan bagaimana anda mengenali gejala awal penyakit pada anak!
tidak mau tertidur lagi. Cara yang terbaik belajar atau menciptakan suatu kondisi 3. Jelaskan cara anda melakukan penanganan awal jika anak demam!
adalah menggendong bayi anda sambil bagi perorangan, keluarga, kelompok 4. Jelaskan cara anda menidurkan anak !
bergerak menuju tempat tidur dan dan masyarakat dengan membuka jalur
ketika anda ingin merebahkan bayi anda, komunikasi, memberikan informasi dan
biarkanlah badan anda ikut merebah melakukan edukasi untuk meningkatkan
sedikit, dengan tujuan agar sang bayi pengetahuan, sikap dan perilaku guna
tidak mendapat goncangan yang bisa membantu masyarakat mengenali dan
membuatnya menangis. mengatasi masalahnya sendiri sehingga
sadar, mau dan mampu mempraktekkan
PHBS.

142 143
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Kegiatan 2
bantuan pengasuh lalu secara bertahap anak
diajarkan untuk melakukannya secara mandiri
a. Mandi
Pengertian: Membersihkan badan dengan
Perawatan dan Kebersihan Anak Usia air, sabun mandi, dan bahan pendukung
kebersihan lainnya.

Dini dan Lingkungan Tujuan:


• Membersihkan kotoran. Lemak di kulit
• Memberikan rasa nyaman dan segar
A. Standar Kompetensi Hal-hal yang perlu dijaga kebersihannya: • Merangsang peredaran darah, otot-otot
Peserta dapat menjelaskan layanan dasar 1. Kebersihan diri pengasuh/pendidik/ dan saraf perifer. • Handuk 2 buah
kebersihan anak dan lingkungan serta trampil tenaga pendidik • Kapas minyak pada tempatnya
melakukan perawatan kebersihan diri dan 2. Kebersihan lingkungan meliputi: Kegiatan mandi anak usia dini disesuaikan • Kapas lidi pada tempatnya
anak serta lingkungan fasilitas bermain anak kebersihan lingkungan luar dan dalam dengan kondisi dan umur anak. Secara • Sisir bayi
sekolah termasuk kebersihan udara bertahap anak akan dibimbing untuk • Pakaian bayi dan selimut
dilingkungan sekolah melakukan kegiatan mandi secara mandiri. • Ember untuk tempat pakaian kotor
B. Indikator
3. Kebersihan sarana, prasarana dan alat Berdasarkan kondisi anak usia dini, kegiatan • Bengkok untuk tempat kotoran
1. Menjelaskan pentingnya layanan dasar
permainan disekolah mandi ini dapat dibagi sebagai berikut:
kebersihan anak dan lingkungan
4. Kebersihan Anak usia dini sebagai peserta • Mandi bagi bayi yang masih sangat kecil. 2. Persiapan bayi
2. Memelihara kebersihan anak
didik di PAUD • Mengingat anak yang masuk ke Lembaga
3. Memelihara kebersihan lingkungan anak
dan perlengkapan kebutuhan anak PAUD umumnya umur 3-6 bulan keatas
Salah satu kompetensi pendidik PAUD adalah maka bagaimana memandikan bayi yang
berpenampilan rapi, bersih dan sehat. Hal masih kecil tidak dibahas pada buku ini
ini penting diwujudkan sebelum pendidik • Memandikan bayi yang sudah berumur
C. Uraian Materi melakukan perawatan dan kebersihan anak beberapa bulan
1. Pentingnya layanan dasar kebersihan anak
didinya. Pengasuh/Pendidik harus memberi • Memandikan anak sudah bisa berdiri
dan lingkungan
tauladan kepada anak didiknya karena anak
Perawatan dan kebersihan anak usia dini
akan meniru dan mencontoh apa yang Memandikan bayi yang sudah berumur
merupakan kegiatan penting yang dilakukan
dilakukan dan ditampilkan pendidik. Selain beberapa bulan
untuk menjaga dan menjamin proses tumbuh,
itu, pendidik adalah orang yang paling sering a. Mengajak bayi berbicara tentang
kembang dan pembelajaran bisa berlansung
dan cukup lama berinteraksi dengan anak. • kegiatan mandi yang menyenangkan
dengan baik. Anak usia dini yang tidak
Jika pendidik tidak bersih dan terawat maka b. Menyiapkan posisi bayi
bersih dan terawat akan cenderung mudah
pendidik dapat menjadi sumber kuman dan c. Menjaga kehangatan bayi
diserang kuman dan penyakit. Jika anak saki
penyakit yang akan menular pada anak-anak
maka akan mengganggu proses bermain,
didiknya. 3. Pelaksanaan
proses berpikir juga keceriaan anak usia dini.
a. Alat-alat dibawa ke dekat bayi (bak mandi
Berkenaan dengan mewujudkan anak usia dini
2. Memelihara kebersihan anak di sebelah kanan pendidik/pengasuh
yang sehat dan terawat tidak lepas dari kondisi
Perawatan dan kebersihan anak usia dini perawat)
pendidik/pengasuh juga lingkungan dimana
meliputi: b. Pendidik/pengasuh cuci tangan sebelum
anak berada.
a. Mandi dan sesudah melakukan perasat
b. Mencuci tangan c. Perhatikan lingkungan bayi, jangan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari
c. Membersihkan Kuku 1. Persiapan alat sampai kedinginan
kotoran, termasuk di antaranya, debu,
d. Membersihkan rambut • 1 bak mandi berisi air hangat-hangat kuku d. Mengatur tempat untuk memandikan
sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah
e. Membersihkan mulut dan gigi • 1 baskom kecil berisi air hangat-hangat sesuai dengan kebutuhan
Louis Pasteur menemukan proses penularan
f. Membersihkan telinga kuku e. Buka selimut bayi
penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba,
g. Toilet training. • Sabun bayi pada tempatnya f. Bersihkan mata dengan kapas air masak
kebersihan juga berarti bebas dari virus,
Teknis dan pelaku perawatan dan kebersihan • Waslap 2 buah (1 untuk membasuh muka, sekali pakai
bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya
menyesuaikan umur dan kondisi anak. Pada membasuh kepala, badan dan menyabun, g. Bersihkan dengan kapas minyak
(Wikipedia, 2012)
bayi kegiatan tersebut dilakukan dengan 1 untuk membersihkan busa) (terutama daerah lipatan-lipatan)

144 145
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

h. Sabun dengan waslap ke seluruh tubuh b. Teknik Pelaksanaan : Tangan merupakan bagian tubuh yang
kecuali muka 1. Anak diajak bicara tentang kegiatan banyak bersentuhan dengan sumber-
mandi, tujuan mandi serta diinfokan bahwa sumber kuman baik secara lansung
anak tersebut akan dimandikan segera serta maupun tidak lansung. Tangan yang
dikomunikasi tentang anak perlu belajar bersentuhan langsung dengan kotoran
mandi sendiri. manusia dan binatang (faeses), air seni
2. Kegiatan harus dilakukan dengan cara (urin), ataupun cairan tubuh lain (seperti
menyenangkan ingus, dan makanan/minuman yang
• Jaga jangan sampai kedinginan terkontaminasi saat tidak dicuci dengan
• Jangan biarkan anak berendam sabun dapat memindahkan bakteri, virus,
3. Ajak anak berbicara tentang tahapan dan parasit pada orang lain yang tidak sadar
i. Bersihkan busa sabun dengan waslap m. Pakaikan baju dan popok bayi, kemudian mandi yang akan dilakukannya untuk bahwa dirinya sedang ditularkan.
basah dari tubuh bayi digendong merangsang kemampuan bahasa.
j. Masukan tubuh bayi kedalam bak mandi, n. Sisir rambut bayi 4. Mandikan dengan guyuran pelan Berikut beberapa penyakit akibat tidak
dengan cara tengkuk bayi berada di lengan sehingga anak tidak terkejut cuci tangan yang dapat dicegah dengan
kiri, bagian bawah ketiak bayi dikait dengan 5. Disabun, dibilas dengan gosokan lembut mencuci tangan dengan benar dan bersih:
ibu jari dan telunjuk, pantat bayi ditopang 6. Dimasukan bak berikan kesenangan anak diare, cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan
dengan tangan kanan. sebentar Akut (ISPA), TBC, Penyakit yang mematikan
7. Keringkan dengan handuk,olesi minyak seperti SARS,Flu burung (H5N1) dan flu babi
telon/kayu putih lalu diberi baju dan rambut (H1N1).
disisir.
Selain untuk membunuh kuman yang
Memandikan anak yang sudah bisa berdiri menempel pada tangan, sabun juga
Sejak anak bisa berdiri sempurna, anak sudah berperan dalam melepaskan lemak dan
bisa diajak dan diajarkan mandi sendiri. kotoran yang menempel. Didalam lemak
o. Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan pada Penting untuk mengkomunikasikan beberapa dan kotoran yang menempel inilah terdapat
tempatnya hal kepada anak sebelum anak diajak mandi: kuman penyakit hidup. Mencuci tangan
- Tujuan mandi membutuhkan waktu lebih lama sedikit.
k. Basuh kepala, leher, ketiak dan lipatan- Memandikan Anak sebelum bisa berdiri - Akibat jika tidak mandi Waktu yang diperlukan mencuci tangan
lipatan dan seluruh badan bayi sampai Sempurna - Berapa kali mandi dalam sehari dengan sabun lebih kurang 1 (satu) menit.
bersih (air jangan sampai masuk ke telinga) a. Persiapkan alat mandi - Alat-alat mandi Hal ini yang menyebabkan kadangkala anak
• Bak mandi warna-warni - Cara mandi yang tepat. Perlu disampaikan usia dini bahkan orang dewasa cenderung
• Air hangat-hangat kuku atau apa saja kegiatan yang dilakukan sebelum, mencuci tangan tanpa sabun.
dingin sesuai dengan kebiasaan saat dan sesudah mandi
• Air mengalir - Hal-hal yang dapat menyebabkan Untuk mencegah infeksi pada anak usia dini
• Sabun bayi kecelakaan bagi anak apalagi bayi yang sangat rentan terhadap
• Shampo bayi infeksi maka pendidik/pengasuh harus
• Bedak bayi c. Mencuci tangan memastikan bahwa tangannya selalu
• Waslap Pada umumnya, baik orang dewasa dalam keadaan bersih dan kuku sebaiknya
• Handuk kecil warna-warni dan tiap hari apalagi anak-anak cenderung mencuci terpotong pendek. Mencuci tangan harus
dicuci tangan dengan air. Beberapa penelitian menjadi kebiasaan secara teratur pengasuh/
l) Bayi diangkat dan dibungkus dengan • Sikat gigi : lunak menunjukan mencuci tangan saja pendidik, khususnya pada waktu-waktu
handuk dan keringkan, dari kepala, lipatan- • Pasta gigi sesuai anak tanpa sabun tidak efektif untuk kebersihan berikut :
lipatan tubuh dan badan seluruhnya. • Minyak telon / kayu putih terutama untuk membunuh kuman. • Ketika tiba ditempat kerja dan
• Sisir Padahal mencuci tangan dengan sabun meninggalkan tempat kerja
merupakan salah satu upaya pencegahan • Sebelum dan sesudah merawat bayi
penyakit. • Apabila tangan terpecik cairan tubuh
• Sesudah atau setelah dari kamar mandi
dan membersihkan hidung atau batuk

146 147
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

• Memegang barang, tempat kotor. Waktu mencuci tangan bagi Anak Usia Dini: d. Melatih Anak Buang Air Besar (BAB) dan training)
• Sebelum makan - Sebelum dan sesudah makan Buang Air Kecil (BAK) di Toilet (Toilet training) Langkah-langkah berlatih toilet (Toilet training)
- Sesudah Buang Air Besar (BAB) dan Kemandirian dalam mengurusi diri sendiri berikut ini sebagian besar diambil dari buku
Selain untuk pembiasaan diri pengasuh/ Buang Air Kecil (BAK) secara bertahap perlu dibangun pada anak The baby Book karangan Wiliam Sears, M.D
pendidik sendiri, pengasuh/pendidik harus - Sesudah atau setelah dari kamar mandi usia dini. Salah satunya adalah Toilet training dan Martha Sears, R. N (2007)
mengajarkan dan membangun pembiasaan dan membersihkan hidung atau batuk atau Latihan untuk Buang Air Besar (BAB)
mencuci tangan pada anak usia dini. - Sesudah bermain dan Buang Air Kecil (BAK). Latihan ini harus Langkah Pertama: Pendidik harus
Khusus bagi anak yang sudah bisa berdiri - Sesudah memegang atau bersentuhan dilakukan dalam bentuk interaksi yang memastikan bahwa anak Telah Siap
sempurna, sudah bisa didorong melakukan semua benda yang menjadi sumber menyenangkan antara pendidik dan anak usia Menurut Sears dan Sears (2007), kita sudah
cuci tangan sendiri. Fasilitas mencuci kuman dini. Selain itu pengenalan pendidik terhadap dapat mengajak anak Toilet training jika anak
tangan harus disediakan di lembaga PAUD anak didik yang sedang dilatih. sudah menunjukan tanda-tanda berikut:
yang tinggi, bentuk dan kenyamanannya. a. Meniru tingkah laku orang dewasa ketika
Toilet training bukan sekedar melatih anak menggunakan toilet
menggunakan toilet karena pendidik bisa b. Sudah dapat mengutarakan rasa secara
saja menuntun anak ke toilet tapi tidak lisan seperti lapar, haus.
dapat memaksa anak BAB atau BAK disana. c. Sudah bisa mengerti permintaan yang
Intinya lebih kepada menumbuhkan pada sederhana seperti “Ambil bola itu”
diri anak terhadap pengenalan rasa ingin d. Mulai mendorong celana sampai lepas
BAB dan BAK serta tempat juga cara sehat ketika basah atau kotor, atau ketika ia dapat
menggunakan toilet. Anak harus mengenal mengatakan kepada andaaaa bahwa ia
tanda-tanda tekanan di kandung kemihnya kotor.
dan adanya rasa mulas ingin BAB. Kemudian e. Sudah dapat duduk di atas pispot atau
anak diajarkan untuk membuat hubungan kloset
antara perasaan tersebut dengan hal apa yang f. Bayi sudah tidak BAB atau BAK di celana
sedang terjadi di dalam tubuhnya. selama tiga jam
g. Mulai meneliti anggota tubuhnya
Selanjutnya, anak diajarkan belajar Hal diatas menunjukkan bahwa kegiatan Toilet
menanggapi dengan tepat rasa tersebut. training berhubungan dengan berbagai aspek
Berarti terlebih dulu anak sudah diajarkan perkembangan pada anak.
tentang cara melepaskan pakaian. Penting
juga mengajarkan anak cara menahan Kapan waktu yang tepat melakukan Toilet
keinginannya sampai semua sudah kondusif training harus mengacu pada kematangan 4
untuk proses BAK dan BAB. Selain itu, anak aspek yaitu:
juga dilatih bagaimana membersihkan alat a. Perkembangan fisiologis. Toilet training
kelamin atau pantatnya, turun dari toilet berhubungan dengan kemampuan
dengan aman, memakai celana kembali, pengendalian otot-otot yang mengelilingi
menyiram, mencuci tangan dengan cara yang ujung usus besar dan kantung kemih. Pada
benar. usia 12-24 bulan anak sudah matang untuk
1. Langkah-langkah Berlatih Toilet (Toilet mengatur otot-otot ini. Pengendalian otot
yang mengelilingi kantung kemih lebih
sulit dibanding ujung usus besar. BAK lebih
sulit kendalikan sehingga latihan BAB harus
lebih dahulu dilakukan. Kapan waktu yang
tepat harus diawali dengan pengamatan
orangtua dan pendidik terhadap tingkahlaku
anak dan gerakan yang dilakukan anak.

148 149
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

b. Keterampilan motorik. Baik ketrampilan Pencatatan waktu kapan anak melakukan Untuk kolom Toilet dicontreng waktu dia BAK/BAB di kamar mandi
motorik kasar dan halus diperlukan saat BAB atau BAK penting dilakukan sebelum Tabel 4. Contoh catatan pengamatan BAK dan BAK pada Anak Usia Dini
kegiataan toilet. Keterampilan motorik kegiatan Toilet training sehingga pendidik bisa
halus yang diperlukan adalah keterampilan mengetahui pola dan waktu anak akan BAB Child’s Name: Date Begun:
koordinasi tangan dan jari jemari untuk dan BAK. Catatan ini menjadi dasar melihat Day 1 Day 2 Day 3 Day 4 Day 5 Day 6 Day 7
berpakaian . kesiapan anak memulai Toilet training juga Time Pants Toilet Pants Toilet Pants Toilet Pants Toilet Pants Toilet Pants Toilet Pants Toilet
menjadi panduan waktu yang tepat kapan 7:00
c. Perkembangan kognitif dan bahasa. mengingatkan dan mengajak anak ke pispot/ 8:00
Proses Toilet training merupakan jamban. Menurut Sears dan Sears (2007), pola 9:00
kombinasi yang kompleks antara tugas BAB berubah secara bertahap dari satu atau 10:00
fisik dan kognitif. Anak harus belajar dua kali sehari saat berusia satu tahun menjadi 11:00
dan mengenali fungsi-fungsi anggota sekali sehari saat berusia dua tahun. dstnya
tubuhnya, mengasosiasikan sensasi fisik
dengan respon yang sesuai, memiliki Jumlah BAB setiap hari menurun tapi Langkah Kedua: Siapkan Diri Anda sebagai “pipis”. Selain itu anak perlu diajarkan sekaligus
gambaran tentang apa yang ingin volumenya meningkat. Pada saat usia enam Pelatih yang Baik memberikan penamaan bagian tubuhnya.
dikerjakan, merencanakan untuk pergi bulan sampai satu tahun, anak sudah jarang Jika pendidik sudah memastikan bahwa saat Berikan nama-nama yang wajar dan umum
ke WC, melepas pakaian dalam dan atau tidak BAB lagi di malam hari. Pada usia Toilet training sudah tiba waktunya maka diterima anak dan keluarga untuk penamaan
menggunakan WC. Kemudian anak juga 1-2 tahun, anak batita semakin jarang BAK di pendidik juga harus menyiapkan diri sebaik bagian tubuh (penis, testis, vagina, dll) yang
harus tahu kapan ia berhenti. Semua ini celana. Jika Pendidik tidak bisa menemukan mungkin. “alat-alat” yang akan dibutuhkan terlibat dalam BAB dan BAK. Kata-kata
membutuhkan ingatan, konsentrasi juga polanya maka anak diajak dan ditaruh di adalah: tersebut diucapkan pendidik dengan nada
pengendalian diri. Anak harus memiliki pispot/jamban setiap 2 (dua) jam atau lebih • Teknik komunikasi dengan anak sesuai yang wajar seperti menyebutkan anggota
kemampuan untuk memahami penjelasan, sering lagi. Tabel berikut ini salah satu Contoh tahap perkembangan anak tubuh lainnya.
perintah dan respon dari kita dan mampu Tabel Pengamatan dengan keterangannya • Kesungguh-sungguhan dan Kesabaran
untuk menggabungkan semuanya agar sbb: • Cara memotivasi dan mengajak yang Langkah Keempat: Ajari Anak Hubungan
memahami proses keseluruhan Toilet • Untuk kolom pants diisi: kreatif. Antara Rasa Ingin Buang Air dan Pergi ke
training. - K artinya Kering • Pispot atau jamban yang ukuran dan Toilet
- BAK jika basah karena air kencing bentuknya cocok untuk anak. Beberapa Salah satu kegiatan dari Toilet training
d. Kesadaran emosional dan sosial. Pada - BAB jika basah karena kotoran hal yang harus diperhatikan dalam adalah mengajarkan anak tentang cara
usia 2 (dua) tahun anak menjadi sadar - BAK/BAB jika keduanya memilih pispot adalah: diperkirakan menghubungkan antara rasa ingin BAB
akan bagian-bagian tubuhnya maka anak menyukainya, mudah dibersihkan, atau BAK dan pergi ketoilet lalu duduk di
pendidik/orangtua harus berperan untuk keamanan, stabilitas dan desain. pispot atau jamban yang berujung dengan
mengajarkan pemahaman terhadap hal-hal • Celana khusus untuk latihan ke toilet melakukan BAB atau BAK diatas pispot. Ketika
yang berhubungan dengan BAB dan BAK anak menunjukan tanda-tanda akan BAB atau
seperti rasa BAK dan BAB yang disimbolkan BAK maka pendidik harus segera merespon
dengan kata-kata pipis dan eek untuk dengan memperkuat penamaan tentang
BAB. Juga pengenalan dan menamakan apa yang dirasakan anak lalu mengajak anak
penis, vagina, WC, basah, kering, pakaian ke pispot/jamban. Data pola BAK dan BAK
dalam. Istilah yang diperkenalkan adalah anak dapat dipakai untuk mengingatkan anak
yang nyaman nyaman untuk keluarga. Gambar 9. Ukuran jamban anak ukurannya tentang rasa ingin BAB dan BAK ini.
Tahap berikutnya adalah anak perlu disesuaikan dengan kondisi anak
memiliki kapasitas untuk berfikir simbolik, Bersamaan dengan itu anak juga ditanamkan
merencanakan atau memecahkan Langkah Ketiga: Ajari Anak Arah yang Harus hubungan mental antara rasa dan
masalah dan mengingat. Lalu anak Dituju dan Cara untuk Menyebutkan Hal itu menyampaikan rasa tersebut kepada pendidik,
belajar mengetahui kapan ingin BAK- Anak dikenalkan tempat BAB dan BAK misalnya: “sayang, mau e-e yaa, bilang ke ibu
BAB, pergi kesana, melepas pakaian dan bersamaan dengan memberikan penamaan guru yaa”. Setelah anak memahami rasa mau
mengeluarkan di WC pada kegiatan BAB dan BAK juga perlu BAB atau BAK, lalu mampu menamainya dan
disampaikan dengan tepat dan spesifik, menyampaikannya kepada Pendidik maka
misalnya BAB dinamai “e-e” dan BAK dinamai anak mulai ditingkatkan kemampuannya

150 151
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

kearah kemandirian, misalnya dengan ke belakang. Ini bertujuan mencegah kuman b. Lingkungan yang pengap akan menjadi 2. Setelah membersihkan BAB/ BAK bayi,
mengatakan: “sudah terasa mau e-e yaa, yang dapat menyebabkan infeksi saluran sarang nyamuk makan tangan harus…………………………
ayoo pergi ke pispot” meskipun pada tahap kencing. Perlu kesabaran dan kreatif dalam c. Genangan air tempat berkembang biak a. Dilap dengan tissue
awal masih ditemani namun secara bertahap memotivasi anak untuk membasuh sendiri. nyamuk. Nyamuk demam berdarah dan c. Dikeringkan dengan kain
anak mulai diajarkan BAB atau BAK secara Kemampuan membasuh berhubungan malaria dapat mematikan. Nyamuk lainnya b. Dicuci dengan sabun
mandiri. dengan kemampuan motorik anak. Anak akan menghisap zat gizi darah anak dan d. Dilap dengan kain
berumur 2 (dua) tahun jarang memiliki menganggu kenyamanan tidur anak
Langkah Kelima: Beralihlah dari popok ke ketrampilan tangan untuk mengelap dengan d. Sinar matahari dapat mematikan kuman 3. Pada tahapan memandikan bayi salah
Celana yang Mudah Dilepas layak bahkan beberapa anak tidak siap untuk penyakit maka usahakan jendela terbuka satunya adalah membersihkan telinga pada
Pendidik perlu melepaskan semua hal yang melakukan ini sampai berumur 4 (empat) atai dan sinar pagi masuk kedalam rumah. bayi yaitu dengan cara...
akan memperlambat kegiatan latihan ini. 5 (lima) tahun. Rumah dan lingkungan sekolah yang a. Membersihkan bagian dalam pada
Pemakain popok sekali pakai dapat membuat lembab akan menyebabkan anak terkena telinga bayi secara pelan-pelan dengan
anak tidak dapat membuat hubungan Penyiraman dapat berjalan dengan mudah Infeksi Saluran Pernafasan menggunakan kapas basah.
antara keinginan BAB atau BAK dan tindakan atau sulit tergantung anak. Ada yang senang e. Kandang hewan/ternak merupakan b. Membersihkan bagian terluar telinga
yang perlu dilakukannya. Saat ini semakin dengan kegiatan ini tapi ada juga yang sumber penyakit yang bisa diketahui dengan kapas basah
banyak popok yang diproduksi dengan takut dengan suara air di kloset yang agak f. Sampah diseputar rumah menjadi c. Membersihkan bagian dalam dan luar
mempertimbangkan segera agak kering kecang saat tinja atau urin menghilang ke sarang lalat, ulat dan tikus yang dapat telinga bayi secara pelan-pelan dengan
setelah BAK di popok tersebut. Anak dibuat dalam lubang kloset. Mengenakan celana menyebarkan penyakit menggunakan kapas basah
nyaman dan tetap tertidur di malam hari akan lebih mudah dan nyaman dilakukan g. Orang yang merokok disekitar anak akan d. Membersihkan telingan bayi ketika bayi
meskipun sudah beberapa kali BAK. anak jika orangtua tidak mengenakan menyebabkan anak keracunan asap rokok sudah berada di bak mandi bayi
celana yang mempersulit anak melepaskan yang berbahaya
Ini cukup berbahaya bagi kegiatan Toilet dan memasangkannya. Anak memiliki h. Kebersihan dapur, alat-alat dapur, makan 4. Peralatan yang yang harus disiapkan untuk
training. Akhirnya banyak pendidik dan kecenderungan “kurang” sabar dan selalu harus dijaga selalu karena dapat menjadi memandikan bayi adalah……………………
orangtua yang membiarkan anak dalam ingin cepat. Dipenghujung semua kegiatan sumber kuman dan penyakit. a. Bak mandi, kosmetik bayi, tempat
keadaan sudah beberapa kali BAK di Toilet training” adalah mencuci tangan dengan i. Kamar mandi, WC dan air yang sampah dan ranjang bayi
popoknya. Lama-lama anak merasa terbiasa sabun dengan cara yang tepat (lihat sub Bab terkontaminasi dapat menjadi sumber b. Bak mandi, washlap, kosmetik bayi, air
dengan kondisi ini. Keadaan ini merpersulit tentang mencuci Tangan). penyakit hangat dan baju bayi
dan memperlama waktu kegiatan Toilet j. Alat Permainan yang digunakan di c. Kain bedong, sabun, tempat sampah dan
training. Seluruh kegiatan Toilet training dilakukan lembaga PAUD harus dipilih yang mudah ranjang bayi
dengan suasana, sikap dan kata-kata pendidik untuk dibersihkan. Alat permainan ini harus d. Baju bayi, tempat sampah, ranjang bayi
Selain itu anak juga sebaiknya tidak yang membuat anak merasa nyaman dan dibersihkan secara berkala. dan kain gendong
menggunakan celana yang sulit atau butuh dihargai. Sama halnya saat ketika kita melatih
waktu yang lebih lama jika akan dibuka, anak berjalan, yang biasanya penuh suka cita D. RANGKUMAN F. PENUGASAN
misalnya: celana jins, celana panjang yang dan menganggap anak yang jatuh atau takut- Dalam mewujudkan anak yang memiliki 1. Toilet training
sempit di ujung pergelangan kaki. Setelah taku saat mau melangkahkan kaki pertamanya. cirri sehat tersebut maka pendidik perlu a. Jelaskan fasilitas buang air pada anak!
anak sudah beberapa minggu tidak BAB atau Tidak diperkenankan hukuman atau kata-kata melakukan perawatan sekaligus membentuk b. Jelaskan cara mengendalikan keinginan
BAK di popoknya maka ini saatnya mengganti kasar dan penuh ancaman jika anak sangat perilaku sehat pada anak usia dini. Beberapa buang air pada anak!
popok sekali pakainya dengan celana yang lamban memahami kegiatan Toilet training kegiatan yang perlu diajarkan adalah cuci c. Jelaskan bagaimana melatih anak
cukup longgar dan mudah dilepaskan anak. ini. Kata-kata positif yang memotivasi dan tangan dengan cara yang benar, mandi, dan membersihkan diri saat buang air!
kata-kata pujian selalu diberikan kepada anak latihan BAB dan BAK ke toilet serta menjaga
saat Toilet training ini. kebersihan diri sendiri dan lingkungan anak. 2. Mandi
Langkah Keenam: Ajari Anak Anda untuk
E. EVALUASI a. Jelaskan peralatan mandi untuk anak
Membasuh, Menyiram, Mengenakan Celana 3. Memelihara kebersihan lingkungan anak b. Bagaimana cara anda menyiapkan
1. Alat dan bahan untuk membersihkan BAB
dan Mencuci Tangan a. Lingkungan kotor dapat menjadi sumber perangkat mandi dengan rapi?
dan BAK bayi adalah………………………
Bagian terakhir yang dilatih pada anak saat kuman penyakit bagi anak. Kebersihan c. Jelaskan langkah-langkah memandikan
a. Washlap, air, dan tempat sampah
Toilet training yaitu serangkaian kegiatan: harus diupayakan dan dijaga di Lingkungan anak
b. Kapas cebok, wahslap, dan air
Membasuh, Menyiram, Mengenakan Celana di dalam sekolah/rumah, Lingkungan di luar
c. Popok, kain bedong, dan washlap
dan Mencuci Tangan dengan cara yang tepat. sekolah/rumah (pekarangan), Lingkungan
d. Ember, washlap dan popok
Cara membasuh yang baik adalah dari depan sekitar sekolah/rumah.

152 153
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Kegiatan 3
tidak semestinya ata tidak menggunakan mudah patah atau tidak
sama sekali • Mainan sebaiknya tidak dibuat dan dicat
dengan bahan yang bersifat toksik.
Bayi yang berusia 6-12 bulan (merangkak dan • Alat bantu berjalan (baby walker) tidak
Layanan Dasar Perlindungan Anak Usia berjalan) perlu digunakan karena tidak aman bagi
• Kecelakaan akibat mainan: tepi yang anak dan sebenarnya alat ini juga tidak

Dini dan Lingkungan tajam, benda-benda kecil yang bisa


dimasukan ke mulut
dapat membantu anak bisacepat berjalan
• Penataan mainan di rak mainan harus
• Kecelakaan akibat dududk di kursi bayi mempertimbangkan apakah jika diraih anak
A. Standar Kompetensi PAUD akan mencegah terjadinya kecelakaan yang tinggi akan tumpah dan dapat melukai anak
Peserta dapat menjelaskan layanan dasar pada anak. Namun kewaspadaan tetap • Jatuh dan menghantam sudut meja yang • Rak mainan selain tidak berujung tajam
perlindungan anak dan trampil dalam perlu ditingkatkan dengan selalu melakukan tajam, tepian tangga juga tidak bersiat ringan dan mudah
melindungi anak. pengawasan penuh pada setiap anak karena • Terbakar rokok tumbang
kecelakaan juga bisa ditimbulkan oleh hal • Kecelakaan karena memegang: • Alat mainan luar upayakan dari bahan
lain seperti interaksi antar anak atau gerakan memegang yang panas dan tajam plastik bukan besi terutama untuk bahan
B. Indikator
anak yang melampaui batas dan berbagai • Kecelakaan karena alat bantu berjalan dan ayunan. Sudah banyak kejadian dimana
1. Menjelaskan layanan dasar perlindungan
penyebab lainnya. kereta dorong ayunan besi melukai anak saat bermain.
anak
2. Menjaga keamanan lingkungan anak • Kecelakaan di mobil • Kursi anak sebaiknya yang berat sehingga
Selain itu, anak perlu pengenalan dan tidak mudah terbalik kebelakang saat
3. Melalukan pertolongan pertama pada anak
penjelasan setiap benda dan kejadian-kejadian Anak yang berusia 1-2 tahun (berjalan dan diduduki anak. Begitu juga meja, ujungnya
yang berpeluang dapat mencelakakan anak. menyelidik) diupayakan tidak runcing juga berat.
Anak perlu dididik untuk disiplin memenuhi • Kecelakaan karena memanjat
C. Uraian Materi aturan yang berlaku dan secara bertahap anak • Menelan racun c. Kamar Mandi yang Aman bagi Anak Usia
1. Layanan Dasar Perlindungan Anak
ditumbuhkan kesadarannya bahwa disiplin • Kecelakaan karena menjelajah Dini
Anak usia dini selalu aktif bereksplorasi dengan
mematuhi aturan akan menyelamatkan diri • Resiko dari air yang tidak dijaga: kolam • Bathtub lantai kamar mandi dan jalan
keingintahuan yang amat tinggi. Semua
sendiri dan juga mengamankan orang lain ikan, kolam renang, bathtub, kloset dan air menuju kamar mandi diberi alas antilicin
benda baru dan menarik akan diamati dan
Terdapat dua tindakan utama yang berkenaan mancur • Kunci pintu bagian dalam tidak dalam
dipelajarinya. Mereka belum mengetahui dan
dengan kecelakaan yang terjadi di lembaga • Terpotong, tergores dan hal lain yang jangkauan anak untuk menghindari anak
menyadari jika ada hal yang membahayakan
PAUD yaitu: menyebabkan terluka. terkunci di dalam kamar mandi
dirinya.
a. Tindakan Preventif melalui: a. penyiapan • Alat dan bahan-bahan pembersih yang
lingkungan yang aman, b. membuat b. Memilih Mainan yang Aman bagi Anak tidak aman harus jauh dari jangkauan anak
Keinginantahuannya yang besar akan
aturan. c. memberi penjelasan kepada Usia Dini. • Keran mandi panas harus dilengkapi
mendorong anak untuk memanjat furniture,
anak tentang bahaya disekitar anak dan • Mainan yang disediakan bagi anak pengaman.
memasuki lemari, meraih apapun yang
bagaimana mencegahnya sesuai dengan tahap perkembangan dan
menarik, memasukan benda kedalam mulut
b. Tindakan Penanganan Pertama Pada kebutuhan mainnya. Bagi 0-2 tahun, d. Halaman yang Aman
dan hidungnya, menggoyang-goyang dan
Kecelakaan sangat berbahaya jika meletakkan mainan • Alat mainan luar upayakan dari bahan
mendorong TV, bahkan akan memasukan
berupa manik-manik kecil karena akan plastik bukan besi terutama untuk bahan
tanggannya ke colokan listrik. Ini adalah
2. Keamanan Lingkungan Anak dimakan dan dimasukan kehidung. Balok ayunan. Sudah banyak kejadian dimana
perilaku positif untuk mereka menjadi lebih
a. Kecelakaan Paling Umum menurut Tahap berbahan kayu juga berbahaya karena ayunan besi melukai anak saat bermain.
cerdas dari waktu ke waktu.Tugas pendidik
Perkembangan (Sears and Sears, 2007) mainan tersebut akan dilempar . • Amat dianjurkan ayunan dengan duduk
dan pengelola adalah memastikan semua
Bayi yang baru lahir hingga berusia enam • Mainan dan wadah atau lemari tempat seperti pelana karena mencegah anak
yang berada di dekat anak aman dan edukatif.
bulan (berguling dan menjangkau) mainan tidak memiliki bagian tepi yang terlempar juga membatasi anak untuk tidak
• Kecelakaan di boks tajam atau bagian yang mudah masuk ke berdiri sambil berayun
Aturan umum untuk menciptakan lingkungan
• Jatuh dari tempat mengganti pakaian atau kulit • Ayunan dipasang dengan ketinggian
aman bagi anak usia dini adalah semua area
dari kursi kayu • Hindari menyediakan mainan plastik berbeda untuk kelompok umur anak yang
dan benda-benda yang berada dalam radius
• Luka bakar karena tumpahan dari yang mudah patah lalu patahan tersebut berbeda
jangkauannya harus aman menjadi pusat
secangkir kopi, the atau air panas berpotensi melukai anak. Ada baiknya • Peralatan ayunan sebaiknya dipasang
perhatian dan bahan eksplorasi anak.
• Kecelakaan dikenderaan karena ketika membeli mainan palstik, kita mecoba sedikitnya dua meter dari penghalang
Keamanan area dan benda-benda di lembaga
penggunaan kursi mobil untuk bayi dengan membengkokkannya untuk melihat apakah (pagar atau dinding) dan permukaan

154 155
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

dibawah ayunan harus rata dan lembut • Plester luka • Tekanlah luka dengan mempergunakan Angkat anggotaa tubuh itu sekitar enam
untuk mengurangi resiko kecelakaan saat • Kapas berbentuk bola kecil kain kasa atau selembar sapu tangan inci ke atas sebuah bantal atau topanglah
anak terjatuh • Pemoles berujung kapas (Q kiat) bersih selama 2-10 menit tergantung anggota badan dengan tali atau kain
• Simpanlah tangga sehabis dipakai agar • Lampu senter pendarahan terjadi pada bagian tubuh gendongan dan mencegah gerakan apa
anak tidak menggunakannya • Kain kasar: bujur sangkar masing- yang mana. Jika arteri yang terpotong pun yang tak perlu atau atau beban berat.
• Jangan memotong rumput dengan masing berukuran empat inci (sepuluh maka darah akan menyembur sehingga Jika anda mencurigai ada tulang yang
mesin pemotong rumput saat anak sentimeter) dengan bantalan yang tidak memerlukan tekanan sampai 10 menit patah, jangangerakkan anggota badan lalu
bermain di halaman dan simpan segera lengket • Bila memungkinkan,Luka segera dicuci bawalah segera anak ke ruangan gawat
mesin pemotong ketempat yang tidak bisa • Hidrogen peroksida (H2O2) dibawah air mengalir. darurat.
ditemukan anak. • Kantong es instan • Jika pendarahan cukup besar, tekanan
• Sudah beberapa kejadian di lembaga • Sirup ipekak pada luka terus dipertahankan sehingga e. Pertolongan Pertama pada Anak Luka
PAUD, anak tanpa diketahui guru bermain • Cangkir dan sendok obat atau penetas tidak perlu mengangkat kain kasa Bakar
sendiri dikolam renang lalu mengalami yang dikalibrasi pertama yang digunakan maka gunakan Menurut Sears dan Sears (2007) terdapat
kecelakaan. Bahkan pada tahun 2010, • Aspirator hidung kain kasa kedua diatas kain kasa pertama tiga tingkatan luka bakar. Luka bakar
pernah ditemukan anak yang sudah • Obat tetes hidung atau obat semprot • Anak diposisikan dengan luka lebih Tingkat Pertama, kulit berwarna kemerahan,
mengambang di kolam renang sementara hidung yang mengandung garam tinggi dari jantung, misal dengan tidak benar-benar menyakitkan sehingga
gurunya sedang mengerjakan pekerjaan • Gunting (Ujung tumpul) meninggikan tangan yang terluka hanya perlu air dingin, obat salep yang
lain. Pastikan kolam renang dirancang • Steris-Steris (perban mengandung • Hubungi dokter untuk memperoleh menenangkan.
dengan tingkat keamanan dan pengawasan perekat yang berbentuk kupu-kupu) saran lebih lanjut atau segera dibawa ke
yang baik. Lembaga PAUD yang punya • Termometer (kaca atau digital) unit gawat darurat Luka bakar tingkat Kedua, kulit melepuh,
kolam harus ekstra hati-hati jika ada anak • Alat penekan lidah bengkak dan mengelupas. Luka bakar
didiknya berumur dibawah lima tahun. Saat • Penjepit d. Pertolongan Pertama pada Anak tingkat Ketiga merusak kulit yang lebih
ini ada alat sensor gerakan yang dapat Keseleo, Terkilir dan Tulang Retak dalam dan kulit kehilangan bentuk aslinya.
memberikan tanda jika anak terjatuh ke b. Pertolongan Pertama pada Anak yang Anak usia 3-6 tahun cenderung bergerak Jika anak mengalami luka bakar, maka
kolam. Mengalami Pendarahan Kecil sangat aktif dan sering berinteraksi dengan tindakan yang dapat dilakukan adalah
• Luka segera dicuci dibawah air temannya seperti bergelut atau “berkelahi- sebagai berikut:
3. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dingin yang mengalr selama beberapa kelahian”. Kejadian jatuh juga sering terjadi • Langsung celupkan area yang terbakar
Tindakan yang utama adalah mencegah menit sambil menenangkan anak dan pada usia ini. Tak jarang kegiatan ini berakhir ke air dingin, peling tidak selama 20
anak tidak mengalami kecelakaan. Namun, menyampaikan pesan “lukanya segera dengan keseleo, terkilir sampai tulang retak. menit. Jangan mengunakan es karena
kadangkala ada saja hal-hal yang tidak sembuh”. Hindari menenangkan anak Menurut Sears dan sears (2007), empat akan menyebabkan kerusakan jaringan.
bisa kita hindarkan terjadi. Berkenaan dengan kalimat yang mengandung tanda kelasik tulang yang patah pada usia Jika luka bakar terdapat pada wajah
dengan hal tersebut maka setiap lembaga ketidak jujuran, misalnya: “tenang, tidak berapapun adalah pembengkakan, rasa maka usapkan handuk yang direndam
PAUD harus memiliki Kotak P3K. Kota apa-apa kok” sakit, gerak yang terbatas, dan titik lembut air dingin atau pegang pipi di bawah
P3K ini berisi alat, bahan dan obat-obatan • Luka diberi larutan antiseptik (betadine) (lokasi retak lembut bila disentuh dengan air leding yang mengalir. Jangan
yang diperlukan menangani pertama saat dan ditutup dengan perban yang ujung jari). mengoleskan lemak, mentega atau
kecelakaan. Selain Kotak P3K, pendidik meudah lengket bedak diatas luka bakar
PAUD seharusnya menguasai juga tindakan • Meskipun pendarahan sudah berhenti, Pertolongan pertama pada kecelakan • Jika pakaian anak terbakar maka nyala
sederhana pada pertolongan pertama saat sebaiknya tetap di perban untuk secara umum, untuk keseleo, terkilir, dan api dipadamkan dengan handuk, selimut,
kecelakaan terjadi. menentramkan hati anak dan mencegah tulang retak dapat diingat melalui kata mantel dan pakaian lain
infeksi lanjutan “ekat”, yaitu es, kompres, angkat, dan • Jika luka bakar hanya merah, tidak
a. Isi Kotak P3K (Sears and Sears, 2007) topang. Semua tindakan ini memperlambat menggelembung maka luka cukup
• Penghilang rasa sakit, asetaminofen, c. Pertolongan Pertama pada Anak yang pendarahan yang terus terjadi dipersendian direndam dalam air dingin selama
baik yang merupakan cairan maupun Mengalami Pendarahan Besar atau otot dan memperpendek waktu mungkin. Luka bakar dibiarkan tetap
supositoria (obat yang dimasukan ke • Pendidik harus tetap tenang saat pemulihan. Gunakan kantung es ke area terbuka dan diperhatikan perubahannya
dubur) menangani luka dan terus menenangkan yang bengkak atau retak selama sedikit 20 • Jika kulit menggelembung, berwarna
• Pelester perekat anak dengan pesan logis yang menit. Bungkus kantong es (tetapi jangan putih atau hangus, oleskan salep
• Kain penyeka beralkohol menyamankan hati anak. Kepanikan sampai berkerut) dengan perban elastis di antiseptik (pencegah infeksi) dan tutup,
• Salep antibioik anak dapat memompa darah lebih sekitar persendian yang terpengaruh atau jangan terlalu rapat, dengan kain
• Larutan antiseptik (Hibiclens, Betadine) banyak lagi. lokasi tulang yang retak. bersih atau perban yang tidak melekat.

156 157
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Hubungi segera dokter atau anak dibawa a. Ditarik agar lurus


ke unit gawat darurat. c. Digendong
b. Ditidurkan
Ketika memanggil paramedis, pastikanlah d. Jawaban salah semua
untuk memberikan informasi berikut ini
kepada petugas gawat darurat: 2. Dibawah ini adalah langkah terkait
- Lokasi keberadaan diikuti dengan pencegahan dan pertolongan pertama pada
petunjuk arah bayi, kecuali....
- Nomor telepon pendidik dan a.Memfungsikan alat dan bahan untuk
lembaga PAUD pertolongan pertama pada kecelakaan
- Nama dan umur anak b. Memberikan alat bantu pertolongan
- Kondisi anak pertama sesuai jenis kecelakaan, misalanya
- Penyebab kecelakaan memberi perban untuk menghentikan
darah
f. Pemberian Nafas Buatan pada Anak c. Memanggil ambulan untuk membawa
Pernafasan buatan perlu diberikan kepada anak/bayi ke rumah sakait agar ditangani
anak jika anak pucat, biru dan sungguh- oleh dokter
sungguh tidak bernafas. Pendidik d. Menjauhkan benda-benda atau hal hal
disarankan membaca dan mengikuti yang bisa menimbulkan kecelakaan, seperti
pelatihan untuk mengetahui bagaimana colokan listrik, benda tanjam dari jangkauan
cara dan tahap pemberian nafas buatan. bayi.
Pada bab ini tidak dibahas tentang hal
tersebut. 3. Untuk menjaga lingkungan yang sehat dan
bersih perlu dilakukan sebagai berikut ...
D. Rangkuman a. Menyimpan dan menggunakan
Upaya preventif adalah upaya utama agar peralatan listrik sesuai dengan petunjuk
anak tidak mengalami kecelakaan. Seluruh penggunaannya
lingkungan dan alat-alat yang berada b. Menggunakan racun serangga sesuai
disekita anak harus aman bagi kesehatan dengan petunjuk penggunaannya serta
anak. Pendidik harus mempersiapkan diri menyimpan jauh bahan dan alat yang
bagaimana menghadapi anak jika anak mudah terbakar.
mengalami kecelakaan yang tak bisa c. Penerapan kesehatan di tempat kerja
dihindarkan. Untuk itu kotak P3K dengan isi dengan membuang sampah dan limbah
yang lengkap harus selalu tersedia dan guru sesuai dengan jenis dan tempatnya
sudah berlatih apa yang harus dilakukannya d. Pernyataandiatas semuanya benar.
ketika anak mengalami kecelakaan.
4. Untuk menjaga agar anak/ bayi tidak
terjatuh perlu diprhatikan sebagai berikut,
E. Penugasan
kecuali ....
1. Jelaskan cara melakukan pertolongan
a. Pasang pagar keselamatan di tangga dan
pertama pada anak luka bakar
jendela lantai atas.
b. Pastikan jendela selalu tertutup dan
2. Jelaskan cara melakukan pertolongan
terkunci, bila anak/bayi ditinggal
pertama pada anak keseleo
c. Pastikan lantai tidak licin
d. Pastikan ruangan dalam kondisi bersih.
F. Evaluasi
1. Penanganan pertama apa yang harus
dilakukan ketika Bayi umur 9 bulan tangannya
terkilir?

158 159
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Kegiatan 4
Pengembangan Gizi Anak Usia Dini
A. Standar Kompetensi pengeluaran, yang semuanya tergolong
Peserta dapat menjelaskan pengertian, urgensi dalam proses zat gizi dalam tubuh. Untuk
dan teknis Program Gizi Anak usia Dini serta lebih lengkapnya, berikut pengertian gizi
trampil dalam pemberian makan dan minum menurut para ahli, fungsi zat gizi, dan
anak. macam-macam zat gizi.

2. Karakter Makanan yang Bergizi


B. Indikator
Nutrient atau zat gizi merupakan elemen
1. Menjelaskan pengertian Gizi berbeda antara lain jenis kelamin, umur, banyak yaitu sekitar 1/2-1 gram/kg berat
yang terdapat dalam makanan yang dapat
2. Menjelaskan pentingnya program Gizi bagi jenis pekerjaan, serta tempat tinggal orang badan.
untuk dimanfaatkan secara langsung
AUD tersebut.
dalam tubuh, contohnya: vitamin, lemak,
3. Menjelaskan pola makan anak Seseorang yang memiliki kelebihan lemak,
karbohidrat, mineral, air, dan protein.
4. Menjelaskan kebutuhan gizi anak b. Protein tubuh akan menjadi gemuk. Sedangkan
Zat gizi adalah substansi yang dapat
5. Mempraktekkan cara memberi makan anak Protein terdiri atas 2 macam, antara lain yang kekurangan lemak membuat
diperoleh dari berbagai jenis makanan serta
protein hewani serta protein nabati. Sumber kurangnya kurangnya berat badan. Didalam
digunakan dalam proses pertumbuhan,
C. Uraian Materi perbaikan, dan pemeliharaan perbaikan
protein hewani sebagai berikut: ikan, keju, tubuh, lemak dapat menghasilkan energi
1. Pengertian Gizi telur, susu, dan lain sebagainya. Sumber sebesar 9,3 kalori. Lemak juga dapat
jaringan tubuh.
“Gizi” berasal dari dialek dalam bahasa Mesir protein nabati sebagai berikut: tahu, tempe, berperan sebagai pelarut vitamin A,D,E,K.
yang berarti “makanan”. Kata “gizi” adalah kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Lemak dapat melindungi tubuh pada
Zat gizi terbagi menjadi zat gizi organik
terjemahan dari kata dalam Bahasa Inggris Kebutuhan protein tersebut berbeda untuk bagian tertentu serta sebagai pelindung
dan anorganik. Zat gizi organik terdiri atas
yaitu “nutrition” yang apabila diterjemahkan setiap orang. bagian lemak pada temperatur yang
protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin.
ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “nutrisi”. rendah.
Sedangkan zat gizi anorganik terdiri
Gizi dapat dideskripsikan sebagai sebuah Orang dewasa setidaknya membutuhkan d. Vitamin
atas air dan mineral. Zat gizi juga dapat
hal yang mempengaruhi proses perubahan protein sekitar 1 gram setiap harinya untuk Vitamin adalah komponen gizi yang sangat
dikelompokkan dengan berdasarkan
berbagai macam makanan yang masuk ke setaip kilogram berat badan yang dimiliki. penting dibutuhkan tubuh. Vitamin dapat
sumber, fungsi zat gizi, dan jumlah.
tubuh, sehingga dapat mempertahankan Remaja membutuhkan protein sekitar 1 membantu untuk memperlancar proses
kehidupan. gram/kg berat badan, anak yang berumur metabolisme tubuh, akan tetapi vitamin
3. Macam-Macam Zat Gizi
6-12 tahun membutuhkan protein sekitar tidak dapat menghasilkan energi. Walaupun
a. Karbohidrat
Namun, pengertian gizi sangat luas, 2 gram/kg berat badan, sedangkan bayi tubuh membutuhkan vitamin dalam
Karbohidrat menyediakan berbagai macam
bukan hanya tentang berbagai jenis membutuhkan protein sekitar 3 gram/kg jumlah yang tidak terlalu banyak, namun
kebutuhan dasar yang dibutuhkan manusia.
pangan serta kegunaannya untuk tubuh, berat badan. keberadaan vitamin sangat penting. Hal
Berbagai jenis makanan yang banyak
akan tetapi juga mengenai berbagai ini karena avitaminose atau kekurangan
mengandung karbohidrat antara lain adalah
cara dalam memperoleh, mengolah, c. Lemak vitamin dapat mengakibatkan terjadinya
jagung, kentang, nasi, dan lain sebagainya.
dan mempertimbakan supaya tubuh Terdapat 2 macam sumber lemak secara gangguan pada proses metabolisme tubuh,
Dalam susunan menu bagi orang Indonesia
tetap terjaga kesehatannya. Ilmu yang umum, yaitu lemak nabati serta lemak hal ini disebabkan karena fungsi zat gizi
pada umumnya menempatkan karbohidrat
mempelajari tentang gizi yaitu ilmu gizi. hewani. Contoh sumber lemak nabati vitamin yang tidak dapat untuk digantikan
sekitar 70-80%.
Ilmu gizi merupakan suatu ilmu yang antara lain: margarine, kemiri, minyak oleh senyawa lain.
mempelajari tentang zat gizi yang kelapa, dan lain sebagainya. Adapun Tanda-tanda orang yang kekurangan
Dalam nutrisi pada manusia setiap 1 gram
terkandung dalam makanan serta sumber lemak hewani antara lain: vitamin:
karbohidrat dapat menghasilkan energi
penggunaanya dalam tubuh, yang meliputi susu, daging, keju, dan lain sebagainya. 1. Pertumbuhan badan menjadi
sekitar 4 kalori. Kebutuhan energi tersebut
penyerapan, interaksi, penyimpanan, Kebutuhan lemak bagi setiap orang tentu terhambat.
berbeda untuk setiap orang. Ada beberapa
pemasukan, pencernaan, pengangkutan berbeda. Kebutuhan lemak bagi orang yang 2. Tidak ada nafsu untuk bekerja.
hal yang membuat kebutuhan energi
atau transpor, metabolisme, dan bertempat tinggal di iklim yang dingin lebih 3. Badan menjadi lesu.

160 161
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Vitamin dapat dibagi menjadi 2 macam, vitamin D banyak terdapat pada ikan, f. Air misalnya beri-beri, sariawan, dan lain
antara lain: vitamin yang dapat untuk susu, serta kuning telur. Kekurangan Air adalah zat pembangun bagi setiap sel sebagainya.
larut dalam air serta vitamin yang dapat vitamin D dapat mengakibatkan penyakit pada tubuh. Setiap sel tanpa adanya air
untuk larut dalam lemak. Vitamin yang rakitis. Kebutuhan akan vitamin D untuk tidak dapat tumbuh. Air dapat diperoleh b. Kekurangan zat tenaga seperti lemak
dapat untuk larut dalam air yaitu vitamin anak-anak sampai dewasa 400 SI. secara langsung dari berbagai jenis dan karbohidrat dapat mengganggu
C dan vitamin B, sedangkan vitamin yang buah-buahan serta sayuran. Fungsi pertumbuhan anak.
dapat untuk larut dalam lemak antara Vitamin E air yaitu untuk membantu mencerna
lain: Vitamin A, D, E, dan K. Vitamin E memiliki fungsi untuk makanan, membentuk cairan tubuh, c. Dampak jangka pendek kekurangan
mencegah keguguran dan pendarahan serta mengangkut sisa pembakaran yang protein yang berdampak pada anak ialah
Vitamin A pada ibu hamil. Sumber vitamin E sudah tidak diperlukan tubuh. Kebutuhan mengalami gangguan bicara, penurunan
Fungsi vitamin A antara lain: mengatur banyak terdapat pada berbagai jenis air rata-rata bagi setiap orang sekitar 2 1/2 kesadaran, dan lain sebagainya. Dampak
dalam kepekaan rangsang sinar pada sayuran hijau, susu, kuning telur, dan liter per hari yang diambil dari makanan jangka panjang dapat mengakibatkan
syaraf mata, pertumbuhan sel, serta daging. Kekurangan vitamin E dapat serta minuman. Kekurangan air dapat gangguan pemusatan perhatian,
pembentukan warna pada mata. mengakibatkan kemandulan dan mengakibatkan penyakit ginjal. penurunan kecerdasan, gangguan
Sumber vitamin A terdapat pada keguguran. penurunan rasa percaya diri dan lain
wortel, telur, kangkung, susu, dan lain 4. Fungsi Zat Gizi sebagainya.
sebagainya. Kekurangan vitamin A Vitamin K a. Penghasil energi tubuh
dapat mengakibatkan berbagai macam Vitamin K memiliki fungsi untuk Zat makanan yang dikonsumsi oleh sistem 6. Hubungan Gizi dan Kecerdasan
penyakit, seperti penyakit mata, kulit membantu dalam proses pembekuan pencernaan tubuh yang kemudian diolah Gizi yang baik akan bermanfaat terhadap
menjadi kering, dan pertumbuhan darah. Sumber vitamin K banyak sedemikian rupa hingga menghasilkan tingkat kecerdasan anak. Karena memang
terganggu. terdapat pada bayam, hati, dan bunga energi. Dengan adanya energi, maka hubungan gizi nutrisi terhadap kesehatan
kol. Kekurangan vitamin K dapat manusia dapat untuk melakukan berbagai dan kecerdasan anak adalah berkaitan erat
Vitamin B mengakibatkan darah menjadi lebih macam aktifitas atau kegiatan sehari-hari. dalam hal ini. Kecerdasan, ketrampilan dan
Vitamin B merupakan gabungan- sukar untuk membeku. Kebutuhan akan Adapaun zat-zat penghasil energi adalah perkembangan serta pertumbuhan dan
gabungan dari 15 macam ataupun lebih vitamin K perhari adalah 1 miligram. lemak, karbohidrat, dan protein. juga mental psikologi anak balita tidak lepas
vitamin yang dapat dikenal dengan dari pertumbuhan dan perkembangan
vitamin B komplek, yang mana memiliki e. Mineral (Garam-garaman) b. Pembentuk sel jaringan tubuh sel-sel otak. Tentu saja dalam hal agar
peran yang sangat penting dalam Mineral dibutuhkan oleh manusia juga Adapun zat gizi pembentuk sel jaringan otak anak berkembang dengan optimal,
pembentukan sel darah merah. sama dengan vitamin, yaitu dibutuhkan tubuh adalah protein, air, dan mineral. maka orang tua harus memenuhi aneka
dalam jumlah sedikit. Walaupun begitu, Ketiga zat tersebut secara bersama- kebutuhan akan zat gizi yang diperlukannya.
Vitamin C kebutuhan mineral sangatlah penting. sama akan diolah oleh organ tubuh
Vitamin C memiliki fungsi zat gizi untuk Garam besi (Fe) memiliki peran penting sampai terbentuk sel jaringan tubuh baru Mengkonsumsi makanan bergizi
menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta untuk membantu dalam proses khususnya sebagai pengganti jaringan yang lengkap dan seimbang, terutama untuk
menghaluskan kulit. Sumber vitamin pembentukan hemoglobin atau sel darah rusak. perkembangan otak anak harus menjadi
C banyak terdapat pada sayuran, jeruk, merah. Natrium (Na) serta kalium (K) juga perhatian dari para orang tua. Seperti yang
pepaya, dan lain sebagainya. Kekurangan memiliki peran penting untuk sistem saraf. c. Pengatur fungsi reaksi biokimia yang ada dilansir dari laman situs www.depkes.go.id
vitamin C dapat mengakibatkan gusi Kalsium (Ca) mempunyai fungsi guna dalam tubuh (stimulansia) bahwa kecerdasan manusia sangat erat
menjadi berdarah, munculnya sariawan membantu dalam proses pembentukan Supaya fungsi dan reaksi biokimia yang kaitannya dengan ssupan gizi dan nutrisi.
dan skorbut. Kebutuhan akan vitamin C tulang dan gigi. ada dalam tubuh dapat berjalan dengan Seorang anak yang mengalami gangguan
per hari untuk bayi yaitu 30 mg, anak- baik dan cepat, maka tubuh memerlukan akibat kekurangan iodium akan mengalami
anak 60 mg, dewasa sekitar 75 mg, ibu Kalsium dan Kalum berguna untuk proses berbagai jenis zat sebagai stimulansia dalam kehilangan kecerdasan sebesar 10 - 50 IQ
hamil 100 mg, serta ibu menyusui 150 pembekuan darah guna menghentikan proses tersebut. Zat vitamin yang dapat point.
mg. pendarahan yang terjadi. membantu dalam proses reaksi biokimia
Kekurangan salah satu dari mineral pada tubuh sampai berjalan dengan baik. Anak dengan kecerdasan rendah ini
Vitamin D tersebut juga dapat menimbulkan beragam dikhwatirkan akan menjadi beban pada
Vitamin D memiliki fungsi untuk penyakit. Seperti, apabila kekurangan 5. Akibat Kekurangan Zat Gizi masa akan datang. Selain itu gizi juga
membantu dalam proses pembentukan Iodium dapat mengakibatkan kekerdilan a. Kekurangan zat pengatur seperti vitamin memiliki hubungan erat dengan kematian
tulang dan gigi, mengatur kadar fosfor dan penyakit gondok, kekurangan zat besi dan mineral pada anak dapat menimbulkan anak di bawah 5 tahun. Berdasarkan
yang terdapat pada darah. Sumber dapat mengakibatkan anemia, dan lain berbagai penyakit akibat defisiensi vitamin data yang dilansir dalam Jurnal Lancet
sebagainya.
162 163
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
sejak di dalam kandungan. Karena itu
Memiliki kelebihan berupa kecerdasan, jangan pula lupakan dalam hal mendidik
selain memberi kebahagiaan kepada orang anak semenjak dalam kandungan.
tua yang merawatnya sejak kecil juga akan Tepatnya, ketika kehamilan memasuki
menjadi salah satu bekal penting bagi sang trimester ke-3. Tahapan itu berlanjut
bayi ketika dia sudah menjadi dewasa kelak. setelah anak lahir dan perkembangan
Salah satu usaha yang dapat dilakukan yang berlangsung hingga usia 2 tahun
oleh para orang tua supaya memiliki bayi merupakan periode emas atau periode
yang cerdas di antaranya adalah dengan pacu tumbuh otak.
memberikan asupan nutrisi yang baik
dan tepat, yang merangsang peningkatan 8. Penyajian Menu yang Bergizi
kecerdasan bayi. Setelah memahami mengenai pengertian
gizi, macam-macam zat gizi, dan fungsi
Faktor utama yang mempengaruhi zat gizi, alangkah baiknya untuk juga
pertumbuhan otak bayi adalah nutrisi mengetahui apa itu gizi seimbang. Gizi
tahun 2013, sebanyak 44,7% kematian nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuhnya atau gizi yang diberikan, terlebih pada seimbang merupakan makanan sehari-hari
bayi disebabkan karena berat bayi lahir pada usia tersebut. Karena kekurangan salah periode percepatan pertumbuhan otak. yang dikonsumsi dengan berbagai aneka
rendah (BBLR), kegagalan pemberian ASI, satu unsur dapat membuat pertumbuhan Ada banyak zat gizi yang diperlukan untuk ragam makanan dan memenuhi kelompok
anak Balita stunting (pendek), kurus, dan mereka terganggu karena bayi kurang gizi. perkembangan otak anak bayi yaitu protein zat gizi dengan porsi yang cukup dan tepat.
kekurangan vitamin A dan mineral Zink Oleh karena itu penting sekali bagi ibu dan asam amino, AA-DHA, gangliosida, Hal ini berarti, porsinya tidak boleh kurang
Gizi adalah suatu proses organisme untuk memperhatikan asupan makanan kolin, serta zat gizi mikro (zat besi, zat seng, ataupun terlalu banyak.
menggunakan makanan yang dikonsumsi putra putrinya. tembaga, iodium, folat, dan vitamin A.
secara normal melalui proses digesti, Selain nutrisi, stimulasi memegang peranan Prinsip gizi seimbang adalah seimbang
absobsi, transportasi, penyimpanan, Untuk bayi diatas satu tahun membutuhkan sangat penting dalam memaksimalkan dalam jumlah tiap kelompok makanan serta
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang lebih banyak nutrisi dan seimbang karena kecerdasan anak. Stimulasi diperlukan agar yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.
tidak digunakan untuk mempertahankan aktivitas mereka mulai meningkat dan hubungan antarsel syaraf otak (sinaps) Selain mengkonsumsi jenis makanan yang
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi sistem pencernaannya sudah berkembang. dapat berkembang. Penting untuk diingat bergizi seimbang, alangkah baiknya untuk
normal dari organ-organ, serta Selain itu pada usia diatas 1 tahun bayi bahwa sinaps akan menghilang secara menerapkan pola hidup yang sehat salah
menghasilkan energi. Inilah yang dimaksud sudah mulai menajamkan gerak motorik spontan bila tidak digunakan. satunya dengan berolahraga dan istirahat
dengan pengertian definisi zat gizi. kasar dan motorik halus yang sangat yang cukup agar tubuh tetap sehat.
didukung oleh pertumbuhan dan 7. Peranan dan Pengaruh Gizi dalam Kekurangan gizi diusia dini 0-6 tahun
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas perkembangan otak. Pada usia 0-3 tahun Perkembangan Inteligensi dapat mengakibatkan otak anak tidak
sumber daya manusia. Kecukupan gizi pertumbuhan sel-sel otak berlangsung Anak cerdas tentunya akan membuat para berkembang optimal, fisik yang terbatas,
sangat diperlukan oleh setiap individu, sangat cepat dan pada usia 4-5 tahun orang tua menjadi bangga dan bahagia. rendahnya daya tahan tubuh terhadap
sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, pertumbuhan tersebut akan mencapai Tetapi mereka tidak lahir begitu saja. penyakit, beresiko mengalami penyakit
masa remaja, hingga usia lanjut. Zat besi tahap sempurna. Orang tua harus ‘menciptakannya.’ Cara degeneratif dan jantung koroner.
merupakan salah satu komponen gizi mikro dan tips membuat anak sehat dan cerdas
yang memiliki peranan penting dalam Banyak hal yang mempengaruhi kesehatan adalah salah satunya dengan membantu Kondisi ini beresiko permanen yang tak
proses tumbuh kembang khususnya pada bayi. Selain konsumsi makanan dan proses tumbuh-kembang otaknya agar dapat dipulihkan kembali sehingga gizi
anak. minuman yang penuh nutrisi yang baik optimal, dengan memenuhi kebutuhan kurang ini dikhawatirkan menyebabkan
akan perkembangan gizi, istirahat, dan zat gizi untuk perkembangan otak secara terjadinya ”Lost Generation”. Jika ada anak
Kesehatan anak dan gizi anak merupakan cukup mendapatkan kasih sayang, bayi tepat. Apabila ditambah dengan stimulasi yang mengalami hal tersebut berarti hak
aspek yang sangat penting dalam tumbuh juga membutuhkan imunisasi yang lengkap kecerdasan anak lewat kegiatan sehari- azasi anak tersebut telah terengut dan
kembangnya, asupan nutrisi harus lengkap bagi bayi yang dapat melindungi bayi dari hari, memiliki anak yang cerdas bukan lagi dicampakan karena gizi dan kesehatan
dan seimbang agar kesehatan anak terjaga penyakit-penyakit berbahaya. Memiliki menjadi impian. merupakan hak yang harus diterima anak.
dengan baik dan pertumbuhannya pun seorang bayi yang sehat dan cerdas Pemberian makan yang baik pada anak
akan optimal. Anak-anak mulai mulai usia tentunya merupakan dambaan bagi kita Periode emas perkembangan otak anak. usia dini merupakan cara utama anak
nol hingga lima tahun harus mendapatkan setiap orang tua. Proses perkembangan otak anak terdiri dari mendapatkan kebutuhan gizinya.
serangkaian tahapan yang telah dimulai

164 165
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Praktik pemberian makan kepada anak lahir, berat badan bayi meningkat Pemberian ASI Ekslusif adalah Pemberian
usia dini harus berpedoman pada dua kali lipat dari berat lahirnya. ASI saja tanpa tambahan makanan/
tahap perkembangan anak. Sejalan Pertumbuhan yang cepat inilah yang minuman lainnya sampai bayi berumur
dengan meningkatnya pertumbuhan menyebabkan kebutuhan zat gizi per 4-6 bulan. Penelitian menemukan
dan perkembangan anak maka praktik kilogram berat badan, bayi paling besar bahwa kegagalan pemberian ASI
pemberian makan bergeser dari makanan dibanding usia selanjutnya. Sementara eksklusif ini akan dapat menyebabkan
cair, ke makanan lumat lalu beralih kondisi pencernaan bayi baru lahir penurunan jumlah sel otak bayi sebanyak
ke makanan padat. Peralihan ini juga belum terbentuk sempurna sehingga 15-20% sehingga dapat menghambat
erat kaitannya dengan perkembangan bayi memerlukan makanan yang perkembangan kecerdasan bayi pada untuk pertumbuhannya. Sebaliknya
kemampuan motorik, pertumbuhan giginya dapat diserap hampir 100% agar alat tahap selanjutnya. Sebagian besar sel- manusia memiliki karakteristik
juga peningkatan perkembangan lainnya pencernaannya tidak bekerja keras untuk sel otak dibentuk oleh asam lemak, pertumbuhan dan pencernaan yang
seperti kemampuan berkomunikasi. mengeluarkan sisa makanan yang tidak terutama asam lemak jenuh rantai berbeda dengan hewan sehingga
dapat dicerna. panjang termasuk dalam kelompok ini kandungan ASIlah zat gizi yang paling
Praktik makanan bisa sebagai sebab juga adalah Omega-3. Sampai usia 2 tahun, tepat dan cocok untuk anak manusia.
sebagai akibat terhadap perkembangan. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan anak mendapat 30-40% sumber energi Kandungan gizi lebih rendah tapi daya
Perkembangan motorik halus anak akan terbaik dan paling cocok bagi bayi. dari asam lemak dan jumlah asam lemak cernanya tinggi. Ketika ibu menggantikan
bermuara pada ketrampilan menggunakan Komposisi ASI sangat sesuai dengan esensial tercukupi dari air susu ibu. ASI dengan Susu Sapi maka yang terjadi
jari-jarinya saat makan sebaliknya kegiatan kemampuan pencernaan bayi yang adalah ginjal akan bekerja keras untuk
makan seperti mengambil, menjumput, belum sempurna. ASI dapat memenuhi James W. Anderson – seorang ahli dari membuang kelebihan zat gizi yang tidak
menyendok, mengangkat merupakan semua kebutuhan gizi anak sampai anak Universitas Kentucky – membuktikan bisa diserap.
kegiatan stimulasi terhadap perkembangan berumur 4-6 bulan. ASI punya peran bahwa IQ [tingkat kecerdasan] bayi yang
motoriknya. Saat perkembangannya penting bagi tumbuh kembang manusia diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada Hal ini tampak dari pipis dan berak pada
matang maka idealnya anak juga sudah khususnya dimasa krusial 0-24 bulan. bayi yang diberikan susu formula. bayi yang diberi susu formula nyata lebih
mandiri dalam kegiatan makan. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bau dengan frekwensi lebih sering
Belajar dari sejarah pernabian, tampak bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan Berbagai hasil penelitian dari waktu
a. Air Susu Ibu, Satu-satunya Makanan dengan jelas bahwa nabi-nabi selalu bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan ke waktu memperkuat tak ada satu
Terbaik pada Usia 0-6 bulan disusui oleh ibunya sendiri atau ibu anak yang disusui hanya kurang dari 8 makananpun di dunia ini yang dapat
Kekurangan gizi diusia dini 0-6 tahun susuannya. Nabi Musa yang dipisahkan minggu tidak memberikan manfaat pada menandingi kelebihan ASI. Kandungan
dapat mengakibatkan otak anak tidak dari ibunya, dipertemukan Allah kembali IQ Protein ASI lebih rendah dibanding susu
berkembang optimal, fisik yang terbatas, dan disusui oleh ibunya sendiri. Nabi sapi namun mencukupi kebutuhan
rendahnya daya tahan tubuh terhadap Muhammad mempunyai ibu susuan Tuhan Maha Penyayang sehingga bayi. Jenis protein ASI mudah dicerna
penyakit, beresiko mengalami penyakit ketika ibu kandungnya tidak bisa memberikan sesuatu sesuai kebutuhan sehingga tidak menjadi beban bagi ginjal
degeneratif dan jantung koroner. memberikannya. Bukan tanpa maknalah, makhluknya. Air Susu setiap makhluk bayi yang belum sempurna. Rasio whey/
Kondisi ini beresiko permanen yang tak Allah menurunkan ayat al-Qur’an mamalia disesuaikan dengan kebutuhan protein pada ASI 60/40 sedangkan pada
dapat dipulihkan kembali sehingga gizi agar ibu menyusui bayinya: ”Para ibu bayi mamalia tersebut. 50 persen Susu Sapi 20/30. Rasio protein ASI ini
kurang ini dikhawatirkan menyebabkan hendaklah menyusukan anak-anaknya susu ikan paus terdiri dari lemak untuk menguntungkan bagi bayi karena whey
terjadinya ”Lost Generation”. selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang menjamin kebutuhan energinya protein lebih mudah dicerna.
ingin menyempurnakan penyusuan...” karena tinggal di air dingin. Susu kelinci
Jika ada anak yang mengalami hal (QS, Al Baqarah, 2:233). Penyusuan mengandung protein sangat tinggi Kandungan karbohidrat yang relatif tinggi
tersebut berarti hak azasi anak tersebut yang sempurna sampai anak berumur karena bayi kelinci hanya menyusu dalam ASI terutama laktosa diperlukan
telah terengut dan dicampakan karena 2 tahun. Hal ini selaras dengan proses sekali sehari. Hal itu berbeda dengan untuk pertumbuhan sistem syaraf selain
gizi dan kesehatan merupakan hak yang pertambahan sel otak yang dapat bayi manusia yang menyusu setiap itu diperlukan juga untuk absorbsi protein
harus diterima anak. Ternyata lagi-lagi dikatakan berlansung sempurna pada saat sehingga proteinnya relatif rendah dan pertumbuhan bakteri usus. Laktosa
peran ibulah yang dapat mencegah usia 0-2 tahun. hanya 19 persen. Susu sapi mengandung melalui proses fermentasi akan diubah
terjadinya ”Lost Generation” ini. kalsium 4 kali lebih besar dibanding ASI. menjadi asam laktat. Suasana asam
Ibu seharusnya mengupayakan dalam usus bayi akan menghambat
Bayi usia 0-2 tahun mengalami memberikan ASI selama 24 bulan dan Ketika lahir anak sapi bisa berdiri pertumbuhan bakteri patogen sebaliknya
pertumbuhan yang amat pesat. pemberian ASI ekslusif sampai anak sedangkan anak manusia tidak. memacu pertumbuhan mikrorganisme
Bayangkan dalam 3 bulan saja sejak berumur 4-6 bulan kepada bayinya. Kebutuhan mineral sapi lebih tinggi yang berperan dalam sisntesis vitamin

166 167
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

B-Kompleks. Kondisi inilah yang Menyusui setiap dua-tiga jam akan gerakan lidah dan menelan bayi adalah mulai diperkenalkan dengan MP-ASI
menyebabkab Tuhan menitipkan Air Susu menjaga produksi ASI tetap tinggi. tanda-tanda pertama kapan memulai lumat 2 x sehari.
Ibu (ASI) kepada setiap ibu hamil. atau menunda pemberian makanan 3. Untuk mempertinggi nilai gizi
Bayi baru lahir, dalam kondisi yang amat Menyusui on-demand adalah menyusui padat. makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit
lemah. kapanpun bayi meminta adalah cara demi sedikit dengan sumber zat lemak,
terbaik untuk menjaga produksi ASI tetap Dibulan awal, bayi neniliki refleks yaitu santan atau minyak kelapa/magarin.
Saat dalam kandungan janin dilindungi tinggi dan bayi tetap kenyang. Namun ”penolakan lidah” yang menyebabkan Bahan makanan ini dapat menambah
dengan sempurna di rahim ibunya maka yang perlu diingat, ibu menyusui dengan lidah secara otomatis menjulur keluar kalori makanan bayi, memberikan rasa
setelah lahir, bayi akan berhadapan durasi yang cukup lama sampai payudara saat makanan padat di tarus diatasnya. enak juga mempertinggi penyerapan
lansung dengan lingkungan luar. Bayi mengosong sehingga bayi menerima Sebelum beurumur 6 (enam) bulan, vitamin A dan zat gizi lain yang larut
berhadapan dengan berbagai sumber asupan foremilk yang kaya protein sebagian bayi belum memiliki koordinasi dalam lemak.
infeksi yang dapat menyebabkan anak dan hindmilk yang kaya lemak secara gerakan lidah. 4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI
sakit. Kondisi bayi amat lemah maka seimbang. bayi dengan takaran:
Allah melindunginya. Berbeda dengan Bagian perencanaan juga tidak siap - Umur 6 bulan – beri 6 sendok makan
air susu sapi, ASI mengandung zat ASI juga mampu menumbuhkan ikatan mencerna makanan padat pada bulan- - Umur 7 bulan – beri 7 sendok makan
imunitas penting untuk menjaga anak emosional kasih sayang antara ibu dan bulan awal kehidupan anak.Saat awal - Umur 8 bulan – beri 8 sendok makan
dari serangan infeksi diantaranya Imuno bayi. Melalui pemberian ASI kelekatan ini bayi menerima makanan cair lalu - Umur 9 bulan – beri 9 sendok makan
Globulin A (IgA). IgA berperan mencegah ibu dan anak semakin erat dan jalinan ini beranjak kemakanan lumat saat usia “Bila bayi masih lapar, ibu dapat
agar kuman-kuman patogen dan virus akan melekat terus sampai anak dewasa. 4-6 bulan. Hal ini dikarenakan usus bayi menambahnya”
pada dinding mukosa usus halus dan Beberapa ahli anak menyebutkan belum matang dan tidak dilengakpi
menghambat proliferasi kuman tersebut. tingginya kasus-kasus kenakalan remaja dengan kemampuan untuk menangani d. Makanan Bayi Umur 9 – 12 bulan
dan penggunaan narkoba juga terkait berbagai macam makanan sampai 1. Pada umur 10 bulan bayi mulai
Selain itu ASI mengandung Zn yang tidak dengan rendahnya kelekatan ibu dan ia mencapai usia 6 bulan, saat enzim diperkenalkan dengan makanan
saja dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak yang dimulai ketika anak tidak pencernaan mulai bekerja. Resiko alergi keluarga secara bertahap. Bentuk dan
otak tapi juga berfungsi sebagai zat imun mendapatkan ASI. juga sering muncul jika anak sudah kepadatan nasi tim bayi harus diatur
dan merupakan unsur dari lebih 200 diberikan makanan padat sebelum secara berangsur, mendekati bentuk dan
enzim penting Kandungan zat imun Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, berumur 6 (enam) bulan. kepadatan makanan keluarga.
dan Zn ini melimpah pada kolostrum maka Pendidik PAUD diharapkan 2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari.
atau susu yang pertama kali keluar. memotivasi ibu untuk menyusui Menurut Sears and Sears (2007), Pilihlah makanan selingan yang bernilai
Kandungan Zn ASI dapat mencapai 20 anaknya. Ibu dimotivasi untuk mau usus yang sudah matang akan gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah.
mg/liter. Gangguan yang disebabkan datang setiap jam menyusui. Jika betul- mengeluarkan imunoglobulin protein Usahakan agar makanan selingan dibuat
oleh bakteri Pneumococcus dan dikenal betul tidak memungkinkan maka ibu IgA, si cat pelindung, yang melapisi sendiri agar kebersihannya terjamin.
sebagai pneumonia berhasil dengan dapat diminta menampung susunya lalu usus dan mencegah lewatnya protein 3. Bayi perlu diperkenalkan dengan
mudah dihentikan oleh ASI. Di banyak mengirimkannya ke lembaga PAUD. alergen yang berbahaya (susu sapi, beraneka ragam bahan makanan.
negara, pemberian susu formula terkait gandum adalah contoh makanan yang Campur-kanlah ke dalam makanan
dengan tingkat kematian bayi akibat b. Memperkenalkan Makanan Padat pada menyebabkan alergi bila diberikan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran
diare. Bayi terlalu dini). Lebih lanjut Sears and Sears secara berganti-ganti. Pengenalan
Dari banyak tanda, memang menunjukan (2007) menyatakan, pada bulan-bulan berbagai bahan makanan sejak dini akan
Volume produksi ASI ibu berhubungan anak makan dengan cara mengisap pada awal, kadar IgA ini belum mencapai berpengaruh baik terhadap kebiasaan
dengan status gizi ibu. Ibu yang kurang awal-awal bulan dan secara bertahap puncaknya sampai bayi berusia 7 (tujuh) makan yang sehat dikemudian hari.
gizi maka produksi ASI akan sedikit dan mulai mampu mengunyah sehingga tahun. Begitu usus cukup matang
lebih cepat kering. Kualitas konsumsi Pendidik yang baik selalu ”membaca” maka ia menjadi lebih selektif terhadap e. Makanan Anak Umur 12 – 24 bulan
pada saat hamil dan paska melahirkan anak didiknya dari waktu ke waktu. Sikap makanan dan menyaring makanan yang 1. Pemberian ASI diteruskan.
akan menentukan kuantitas dan kualitas dan tingkah serta kondisi perkembangan menyebabkan alergi. 2. Pemberian MP-ASI atau makanan
ASI. Faktor mental seperti stress, rasa anak menjadi indikasi kepada pendidik keluarga sekurang-kurangnya 3 kali
waswas, emosi negatif, depresi akan kapan makan cair beralih ke makanan c. Makanan bayi umur 6-9 bulan sehari dengan porsi separuh makanan
menyebabkan produksi ASI menurun. lumat lalu mulai memperkenalkan 1. Pemberian ASI diteruskan orang dewasa setiap kali makan. Selain
Ibu yang kurang sering menyusui maka makanan padat. Menurut Sears and sears 2. Pada umur 6 bulan alat cerna sudah itu tetap berikan makanan selingan 2 kali
produksi ASI akan cepat menurun. (2007) menyebutkan bahwa ketrampilan lebih berfungsi, oleh karena itu bayi

168 169
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

sehari. frekuensi pemberian ASI sedikit demi untuk mendeskripsi ”siapa” anak yang
3. Variasi makanan diperhatikan dengan sedikit. Pada usia 1 tahun, anak sudah menjadi sasaran perbaikan gizi.
menggunakan Padanan Bahan Makanan, dibolehkan makan seperti makan
misalnya nasi dapat diganti mie, bihun, keluarga. Adapun anjuran makanan gizi - Apa
roti, kentang. Hati ayam dapat diganti seimbang untuk anak usia 1 – 3 tahun. Berdasarkan catatan di raport gizi akan
dengan tahu, tempe, kacang ijo, telur, f. Makanan Anak Usia 24 bulan keatas diperoleh gambaran masalah gizi apa
ikan. Bayam dapat diganti dengan daun Anak Usia 24 bulan keatas sudah dapat yang dialami anak.
kangkung, wortel, tomat. Bubur susu mengkonsumsi makanan keluarga
dapat diganti dengan bubur kacang ijo, . Secara keseluruhan jenis makanan - Mengapa
bubur sumsum, biskuit. menurut kelompok umur Anak Usia Analisis faktor penyebab secara
4. Menyapih anak harus bertahap, jangan Dini secara sederhana dapat diringkas sederhana perlu dilakukan pendidik.
dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi dibawah ini Dalam analisis ini pendidik dapat
menggunakan framework faktor-faktor
penyebab gizi kurang. Analisis dimulai
Jenis Makanan:
Umur dengan merumuskan faktor penyebab
Makanan Lumat, Lunak, Makanan Keluarga
(Bulan) AsI langsung melalui hasil pengamatan
Tim
dan evaluasi di sekolah. Analisis ini tidak
0–6
hanya keadaan di sekolah saja tapi
6 – 12
juga dikompilasi dengan catatan dan
12 – 24
informasi dari keluarga tentang keadaan
24 – ke atas Berkenaan dengan tingginya resiko masalah dan kebiasaan anak di lingkungan
gizi yang dialami anak usia dini maka keluarga.
g. Makanan Anak usia Dini untuk Situasi meninggalkan rumah lebih dari 6 lembaga pendidikan anak usia dini perlu
Khusus jam sehari, usahakan tetap menyusui melakukan perencanaan perbaikan gizi -Kapan waktu terjadinya.
1. Makanan Anak Usia Dini pada Waktu sebelu dan sesudah pulang kerja. bagi anak didiknya. Berdasarkan sasaran Waktu masalah gizi terjadi perlu ditelusuri
Sakit b. Tinggalkan pesan pada pengasuh perencanaan perbaikan gizi ini dapat apakah anak usia dini pernah menderita
a. Pemberian ASI tetap diteruskan. bayi/anak yang dapat dipercaya dibedakan menjadi dua yaitu: masalah gizi tersebut sebelumnya.
b. Pada waktu bayi/anak sakit tentang cara membuat, menyiapkan - Perencanaan Perbaikan Gizi Individu Apakah masalah gizi tersebut hanya
kebutuhan gizi meningkat, sedangkan dan memberikan makanan pada bayi/ - Perbaikan Gizi Kelompok muncul pada musim-musim tertentu.
nafsu makan berkurang, karena itu anak. Bagaimana keadaan lingkungan pada
makanan diberikan sedikit demi sedikit c. Sebaiknya pesan ditulis dan Hasil penilaian status gizi dan mutu saat masalah gizi tersebut terjadi
tetapi sering. Sangat baik diberikan ditempelkan pada dinding dapur konsumsi gizi dijadikan dasar untuk misalnya musim hujan, kemarau, banyak
bubur yang diencerkan dengan kaldu atau ruang makan yang mudah membuat perencanaan perbaikan Gizi. asap, dll.
ayam atau daging untuk merangsang terlihat oleh pengasuh bayi/anak atau Perencanaan perbaikan gizi dapat secara
nafsu makan anak. Makanan yang anggota keluarga lain. sederhana dilakukan dengan mengacu 5 - Bagaimana Upaya Perbaikan yang
lunak dan hangat seperti bubur, mie, kata kunci pertanyaan yaitu: Dilakukan. Rumusan upaya perbaikan
bihun lebih disukai oleh bayi/anak 9. Rencana Perbaikan Gizi Anak di Lembaga - Siapa dibuat berdasarkan data-data yang
yang sedang sakit. PAUD Catatan individu anak yang bisa terumus dari kata kunci siapa, apa,
c. Setelah sembuh dari sakit, bayi/ Usia 0-6 tahun usia emas tumbuh diperoleh dengan mengacu pada Raport mengapa dan waktu terjadi masalah gizi.
anak harus makan lebih banyak untuk kembang sehingga anak harus dijaga Gizi . Catatan individu anak ini akan Terdapat satu rangkaian dan keterkaitan
mengganti kehilangan/kerusakan untuk tidak mengalami gangguan tumbuh menggambarkan anak yang mana yang antara perencanaan, upaya perbaikan
sel-sel tubuh pada waktu sakit. Bentuk kembang. Kegiatan ini penting dilakukan perlu mendapat perencanaan individu. dan evaluasi penilaian program gizi.
makanan dianjurkan tetap lunak atau di Lembaga PAUD mengingat kenyataan Berdasarkan catatan raport, jumlah Hasil perbaikan gizi yang sudah
disesuaikan dengan kemampuan menunjukan usia dini beresiko tinggi anak didik, umur anak didik menjadi dilakukan dinilai dan dipantau dengan
makan bayi/anak. mengalami masalah gizi baik gizi kurang dasar dalam perencanaan perbaikan melakukan penilaian status gizi, mutu
2. Makanan Anak Usia Dini Bila Ibu maupun gizi lebih. gizi secara kelompok. Penelusuran konsumi gizi, evaluasi lainnya (raport
Bekerja keadaan keluarga dan kebiasaan anak di gizi). Hasil ini jadikan dasar perencanaan
a. Kalau ibu bekerja di luar rumah dan lingkungan keluarga perlu juga dilakukan untuk merumuskan upaya perbaikan
selanjutnya. Begitu seterusnya sehingga

170 171
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

anak didik PAUD meningkat status faktor lansung tersebut dipengaruhi oleh kesehatan anak. Makanan yang bergizi dalam ilmu gizi dipopulerkan dengan
gizinya dan masalah gizi dapat terdeteksi ketersediaan pangan, pola asuh dan bukan berarti makanan yang harus selalu istilah “Tri Guna Makanan”. Peranan ketiga
sejak dini. pelayanan kesehatan. ada ayam, daging dan ikan, tetapi dapat kelompok bahan makanan ini secara
diganti dengan makanan nabati seperti: jelas tergambar dalam Piramida Makanan
10. Faktor Penyebab Gizi Kurang pada Anak Menurut Soekirman (2001) terdapat empat tahu, tempe, atau bahan dari kacang (Gambar 30 dan 31) Pertama sumber
Usia Dini alasan mengapa terjadi gagal pertumbuhan kedele, kacang tanah dan kacang hijau, zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-
Masalah gizi tidak hanya berhubungan pada anak yaitu: 1). anak tidak cukup ataupun telur. umbian serta tepung-tepungan yang
dengan kuantitas dan kualitas makanan mendapat makanan, khususnya makanan digambarkan di dasar kerucut. Kedua,
yang dikonsumsi tapi juga berkaitan dengan pendamping; 2). Anak bertambah aktif sumber zat pengatur yaitu sayuran dan
berbagai faktor lainnya. Berdasarkan ketika mulai belajar berjalan sehingga buah digambarkan pada bagian tengah
conceptual framework UNICEF (1998), kebutuhan makanan perlu ditambah, kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun,
faktor penyebab lansung gisi kurang namun banyak ibu tidak memberikan yaitu kacang-kacangan, makanan
yaitu penyakit infeksi dan ketidak tambahan. Hal ini mengakibatkan output hewani dan hasil olahan, digambarkan
cukupan konsumsi zat gizi karena makan tidak sesuai dengan input; 3). Penyakit pada bagian atas kerucut.
yang tidak seimbang. Gambar berikut dan infeksi mempengaruhi penggunaan
ini memperlihatkan secara sistimatis zat gizi dalam makanan. Selain itu juga Sementara oleh masyarakat luas menu
determinan yang berpengaruh pada menyebabkan nafsu makan berkurang seimbang lebih dikenal dengan istilah
masalah gizi yang dapat terjadi pada sehingga zat makanan yang masuk empat sehat lima sempurna yang terdiri
masyarakat berdasarkan conceptual frame dalm tubuh sedikit dan 4). Anak-anak dari:
work UNICEF tersebut. Sehingga upaya memerlukan kata-kata lembut dan 1. Makanan Pokok yaitu: nasi, jagung,
perbaikan gizi akan lebih efektif dengan sentuhan-sentuhan penuh kasih sayang singkong dan susu.
selalu mengkaji faktor penyebab tersebut. yang dapat merangsang peningkatan 2. Lauk – pauk yaitu: ikan, telur, daging,
hormon pertumbuhan dan daya tahan tahu dan tempe.
Pada awalnya orang masih beranggapan tubuh. 3. Sayur- mayur yaitu: sayur urap,
pertumbuhan dipengaruhi oleh tempat, Agar makanan dari berbagai bahan tumis berkuah dan lalapan.
budaya, ethnik dan genetik namun dari hasil Faktor penyebab masalah gizi multi tersebut mengandung gizi yang cukup 4. Buah – buahan segar seperti:
kajian terhadap data pertumbuhan anak kompleks sehingga pendekatan dan sekaligus juga bisa dinikmati oleh pisang, papaya, jeruk, salak, nangka
bawah 2 (dua) tahun di Pakistan, Swedia perencanaan perbaikan harus dilakukan anak, maka perlu disusun sedemikian dan semangka.
dan Hongkong di desa dan kota maka secara holistik. Terdapat beberapa hal rupa dalam suatu daftar perencanaan 5. Susu sebagai pelengkap: susu sapi
Kalberg (1994) menyimpulkan gangguan penting yang harus menjadi target dalam menu yang akan divariasikan dari hari ke dan susu kedelai.
pertumbuhan tidak disebabkan oleh perencanaan ini yaitu: hari, sehingga bisa disebut sebagai menu
genetik dan ethnik tapi lebih disebabkan a. Makanan yang Dikonsumsi sehat dan seimbang. b. Keamanan Pangan
karena lingkungan (Kalberg, et al, 1994). Makanan yang tidak seimbang baik Tuntunan agama telah memberikan
Lingkungan yang dimaksud adalah gizi, jumlah maupun jenis zat gizi merupakan Menu Sehat dan Seimbang adalah pedoman apa yang seharusnya kita
infeksi, kualitas ibu dan interaksinya. salah satu dari dua faktor penyebab susunan hidangan sekali makan yang makan dan apa pula yang seharusnya
Sehingga Husaini (1999) menyatakan langsung gizi kurang. Memberikan anak terdiri dari beraneka ragam makanan tidak boleh kita makan. Dalam satu ayat
bahwa praktek pengasuhan berbeda antar makanan dengan mutu gizi baik akan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, Alqur’an disebutkan kita harus makan
budaya dan tempat namun kebutuhan mencegah anak mengalami masalah sehingga secara keseluruhan jenis dan makanan yang halal dan baik (thoyib).
anak terhadap makanan, kesehatan, gizi kurang. Faktor-faktor selain mutu jumlah zat gizi yang dikandungnya Makanan yang baik yang dapat dimakan
perlindungan dan kasih sayang bersifat gizi perlu juga dipertimbangkan agar akan dapat memenuhi kebutuhan gizi adalah makanan yang tidak mengganggu
universal. makanan yang disediakan aman dan seseorang guna menjaga kesehatan, dan merusak kesehatan orang yang
diminati oleh anak. Makanan yang baik pemeliharaan dan perbaikan sel- mengkonsumsi. Hal ini berkenaan
Terjadinya gangguan pertumbuhan yang adalah makanan yang mengandung jenis sel tubuh, proses kehidupan serta dengan Keamanan Pangan.
menyebabkan pertumbuhan mendatar dan jumlah zat gizi yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang
(gangguan tumbuh kembang) berkaitan kebutuhan anak. optimal. Anak harus dicegah jangan sampai
erat dengan dua faktor lansung yaitu: mengkonsumsi makanan yang
1) asupan zat gizi dan 2) infeksi. ASI dan Selain itu makanan tersebut dari Keseimbangan gizi diperoleh apabila membahayakan diri dan kesehatannya.
MP ASI merupakan sumber zat gizi gizi tidak mengandung bahan kimia dan hidangan sehari-hari terdiri dari sekaligus Mengkonsumsi makanan yang tidak
pada anak bawah dua tahun. Kedua kontaminan yang membahayakan tiga kelompok bahan makanan yang aman sedari kecil berarti menabung

172 173
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

masalah yang akan terasa akibatnya mensyukuri nikmat Tuhan yang telah c. Pemilihan bahan makanan dibuat beras,ada baiknya anak diperkenalkan
beberapa waktu kemudian. Beberapa memberikan rezkiNya bervariasi. Keadaan ini bermanfaat diversifikasi pangan dengan membuat
hal berkenaan dengan keamanan 4. Meningkatkan Kecerdasan Emosional untuk meningkatkan keragaman bahan pangan dari non beras
pangan yang harus diperhatikan dalam dan Interpersonal anak melalui kegiatan makanan sehingga kekurangan zat gizi
pemberian makanan: berbagi makanan dengan teman dan pada bahan tertentu dapat diseimbangkan 13. Cara Sederhana Tahap Perencanaan
• Kehalalan produk guru. dengan bahan lain yang kelebihan zat Konsumsi
• Masa kadaluarsa produk 5. Menumbuhkan rasa tanggung jawab gizi tersebut. Disisi lain pengenalan anak Idealnya lembaga PAUD melakukan
• Kontaminasi makanan dari paparan anak dengan meminta mengambil terhadap bahan makanan semakin baik penghitungan kebutuhan zat gizi anak
yang membahayakan kesehatan anak makanan secukupnya lalu menghabiskan sehingga anak menyukai berbagai bahan dengan mengacu pada Angka Kecukupan
(antara lain: mikroba patogen, bahan makanan yang diambil. makanan. Pada prinsipnya secara umum Gizi lalu dijabarkan kedalam menu dan
kimia, bahan makanan tambahan) 6. Menumbuhkan kemandirian anak anak dapat diajak untuk belajar menyukai bahan makanan. Cara seperti ini lebih
melalui makan sendiri dan membereskan berbagai bahan makanan. Rasa suka atau akurat karena benar-benar menghitung
11. Manfaat Pemberian Makan Di Lembaga alat makan sendiri tidak suka terbentuk karena berbagai kebutuhan gizi anak yang dituangkan dalam
PAUD 7. Melatih motorik halus dan kasar anak faktor penyebab seperti pengalaman bahan makanan yang disajikan sehingga
Usia 0-6 tahun khususnya usia 2-6 melalui penggunaan tangan. yang tidak menyenangkan pada saat dapat diperkirakan zat gizi makanan yang
tahun seringkali muncul masalah sulit 8. Meningkatkan kecerdasan kognitif mencoba makanan tersebut, belum pernah disajikan sesuai dengan kebutuhan anak.
makan. Hal ini dapat menyebabkan anak anak melalui integrasi makan dengan mencoba, terpengaruh dengan pendapat Keterbatasan kemampuan pendidik/
kekurangan gizi. Tubuh sudah memberikan pembelajaran matematis (jumlah, dan pengalaman orang disekitarnya. pengelola makanan dan alat bantu yang
isyarat kenyang juka energi yang masuk klasifikasi warna dan bentuk) dan Berbagai faktor tersebut membentuk tersedia di lembaga PAUD seringkali
sudah memenuhi kebutuhan anak. Hal pengenalan berbagai sumber makanan persepsi diotak anak sehingga ada bahan menyebabkan cara tersebut sulit dilakukan
ini membahayakan bagi anak yang suka nabati dan hewani. makanan yang favorit atau tidak disukai. di lembaga PAUD.
jajan manis-manis dan dimakan sebelum 9. Mengenalkan anak fungsi makanan,
makanan utama maka anak menjadi tidak zat-zat gizi yang dibutuhkan, bahan- d. Pemilihan bahan makanan diupayakan Cara sederhana berikut ini dapat digunakan
merasa lapar lagi. Oleh karena itu, Program bahan kimia atau kontaminan yang dapat menggunakan bahan pangan lokal dalam perencanaan makanan di lembaga
Makan bersama di lembaga PAUD menjadi membahayakan bagi tubuh manusia • Tentukan masing-masing berat PAUD dengan langkah sebagai berikut:
penting untuk mendidik anak usia dini bahan makanan yang akan digunakan. a. Tentukan anak didik termasuk
memilki perilaku makan yang baik.Namun, 12. Tahap Perencanaan Makanan Anak di Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan kelompok umur 1-3 tahun atau 4-6
tidak semua lembaga PAUD membuat lembaga PAUD dengan Menggunakan makanan (DKBM) yang dikompilasi tahun.
program makan di lembaga PAUD. Angka Kecukupan Gizi dan Daftar dengan kebutuhan zat gizi anak akan b. Agar tercapai keseimbangan maka
Komposisi Bahan Makanan (DKBM) diperoleh berat masing-masing bahan tetapkan kebutuhan makanan anak
Melalui program Makan di lembaga a. Tentukan kebutuhan gizi anak. Kebutuhan makanan tersebut. berdasarkan aturan penyajian menurut
PAUD ini banyak hal yang bisa dilakukan gizi anak dihitung dengan mengacu • Tentukan tekstur makanan yang kelompok Umur (Gambar Piramida
sekolah untuk meningkatkan status gizi pada Angka Kecukupan Gizi. Data umur akan disajikan. Tekstur makanan halus Makanan berikut ini).
dan kesehatan anak dan pada saat yang anak diperlukan untuk menetapkan anak diperlukan bagi anak yang berumur c. Pilih dan tetapkan bahan makanan
sama dapat membentuk perilaku makan termasuk pada kelompok umur berapa. dibawah dua tahun sedangkan dengan selalu mengacu pada
anak serta berdampak terhadap semangat Satu kali penyajian makanan sebaiknya anak diatas dua tahun sudah bisa pencapaian keragaman bahan makanan.
dan konsentrasi belajar. Beberapa manfaat mengandung sepertiga kebutuhan zat gizi mengkonsumsi makanan dewasa. Keragaman bahan makanan yang
Program Makan di lembaga PAUD, antara anak. • Tetapkan menu makanan yang akan dimaksud adalah mengupayakan
lain: b. Observasi kondisi unik anak yang disajikan. Sebaiknya lembaga PAUD penyediaan berbagai bahan makanan
1. Membentuk kebiasaan makan yang berkenaan dengan konsumsi antara lain: sudah merencanakan menu anak berbeda setiap hari. Lebih baik lagi jika
baik. alergi makanan, apakah anak tergolong selama satu bulan. Menu ini diupayakan dapat menyediakan lebih dari satu jenis
2. Memenuhi kebutuhan gizi anak autisme atau hiperaktif. Catatan ini bervariasi baik dari sisi jenis menu, bahan berbeda pada masing-masing
minimal dapat memenuhi setengah penting untuk menghindarkan makanan warna dan rasa. Menu ini sebaiknya juga kelompok, misalkan ada dua jenis sayur
kebutuhan anak sehari. Bagi lembaga yang sebaiknya tidak diberikan pada berisi makanan tradisional. Mengingat atau dua jenis buah yang disediakan
PAUD yang Full Day School, kebutuhan anak. Sebaiknya lembaga PAUD sudah tingginya konsumsi gandum saat ini dalam satu hari penyajian.
gizi anak dapat dipenuhi 2/3 kebutuhan menempel di dapur sekolah, daftar padahal gandum bukan pangan lokal
gizi anak. makanan yang tidak boleh disajikan pada Indonesia maka ada baiknya anak- Agar keragaman ini terwujud dengan
3. Meningkatkan kecerdasan spiritual anak. anak juga perkenalkan makanan tanpa baik maka perencanaan dibuat untuk
anak melalui doa bersama dan gandum. Begitu juga penggunaan satu bulan sehingga dapat memberikan

174 175
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

gambaran frekuensi penggunaan dalam proses zat gizi dalam tubuh. L. Penugasan b. Berdasarkan isian form diatas. identifikasilah
masing-masing bahan makanan. 3. Zat gizi terbagi menjadi zat gizi organik dan 1. Catatlah bekal yang dibawa anak untuk mana makanan dan minuman yang sehat dan
d. Kenali anak autisme, hiperaktif atau anorganik. Zat gizi organik terdiri atas protein, 1 hari saja. Jika sekolah sampai siang maka bergizi buat bekal anak ke sekolah tersebut.
alergi terhadap bahan makanan tertentu. karbohidrat, lemak, dan vitamin. Sedangkan tuliskan bekal pagi dan bekal makan siang
Anak tersebut perlu perencanaan zat gizi anorganik terdiri atas air dan mineral. (lihat contoh pada dua kolom pertama paling
makan individu sedangkan yang atas)
lain perencanaan makan dilakukan 4. Gizi seimbang merupakan makanan sehari-
secara berkelompok dengan prinsip hari yang dikonsumsi dengan berbagai aneka a. FORM ISIAN JENIS BEKAL ANAK
memperkenalkan sebanyak mungkin ragam makanan dan memenuhi kelompok zat
bahan makanan. gizi dengan porsi yang cukup dan tepat.
NO NAMA ANAK NAMA MAKANAN
e. Tentukan tekstur makanan yang
akan disajikan. Tekstur makanan halus 5. Faktor penyebab masalah gizi HANI (Pagi) Mie Goreng 1 mangkuk kecil, susu “ultra” 1 kotak
diperlukan bagi anak yang berumur diataranya:Makanan yang dikonsumsi anak, ZAIDAN (Pagi) Telur 1 butir, biskuit “Better” 4 buah, susu “in-
dibawah dua tahun sedangkan Keamanan Pangan, Kebersihan dan Kesehatan domilk” 1 kotak, biskuit “oreo” 3 buah
anak diatas dua tahun sudah bisa lingkungan dapur lingkungan tempat tinggal 1
mengkonsumsi makanan dewasa. anak, Kebiasaan dan gaya hidup anak, Penyakit 2
dan kesehatan anak, Perbaikan kebiasaan 3
Tetapkan menu makanan yang akan makan dan gaya hidup di keluarga. 4
disajikan. Sebaiknya lembaga PAUD sudah 5
merencanakan menu anak selama satu K. Evaluasi Dst
bulan. Menu ini diupayakan bervariasi 1. Zat gizi dalam makanan yang berfungsi
baik dari sisi jenis menu, warna dan rasa. sebagai sumber tenaga utama yaitu
Penetapan menu sangat berhubungan a. Protein c. Lemak
dengan penetapan bahan makanan yang b. Karbohidrat d. Mineral
digunakan sehingga diupayakan selalu
mengacu pada pencapaian keragamanan 2. Zat gizi dalam makanan yang berfungsi
bahan makanan yang baik. sebagai pembangun sel-sel tubuh yaitu
a. Protein c. Lemak
J. Rangkuman b. Karbohidrat d. Vitamin
1. Gizi dapat dideskripsikan sebagai sebuah
hal yang mempengaruhi proses perubahan 3. Zat gizi dalam makanan yang berfungsi
berbagai macam makanan yang masuk ke sebagai pengatur reaksi dalam tubuh yaitu
tubuh, sehingga dapat mempertahankan a. Protein c. Lemak
kehidupan. Namun, pengertian gizi sangat b. Karbohidrat d. Vitamin
luas, bukan hanya tentang berbagai jenis
pangan serta kegunaannya untuk tubuh, 4. Penyakit sariawan merupakan akibat
akan tetapi juga mengenai berbagai cara kekurangan vitamin
dalam memperoleh, mengolah, dan c. A c. B
mempertimbakan supaya tubuh tetap terjaga d. C d. D
kesehatannya.
5. Vitamin yang memiliki fungsi untuk
2. Ilmu gizi merupakan suatu ilmu yang membantu dalam proses pembentukan
mempelajari tentang zat gizi yang terkandung tulang dan gigi adalah
dalam makanan serta penggunaanya dalam a. A c. B
tubuh, yang meliputi penyerapan, interaksi, b. C d. D
penyimpanan, pemasukan, pencernaan,
pengangkutan atau transpor, metabolisme,
dan pengeluaran, yang semuanya tergolong

176 177
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Kegiatan 5
3. Pengukuran dan Penilaian Status Gizi Anak yang kronis pada usia dua tahun
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai pertama. Paska dua tahun pertambahan
akibat konsumsi makanan dan penggunaan lingkar kepala berjalan lambat sehingga
zat-zat gizi. Status gizi dapat diukur penggunaan lingkar kepala untuk menilai
Membedakan Konsep Pertumbuhan dan dengan metode antropometri. Ukuran status gizi kurang efektif lagi. Menurut
antropometri yang bermanfaat dan sering Yarbrought (1974) lingkar kepala kurang

Perkembangan Anak dipakai adalah:1) berat badan, 2) tinggi


(panjang) badan, 3) Lingkaran Kepala, 4)
sensitif untuk menilai malnutrisi yang
ekstrim.Meteran merupakan alat yang
Lingkaran lengan atas, dan 5) Lipatan kulit. digunakan untuk mengukur lingkar
Kelima jenis ukuran antropometri ini dapat kepala anak. Pada Tabel berikut ini
A. Standar Kompetensi dan berjalan, dst.
dilengkapi dengan ukuran yang lain yaitu disajikan ukuran lingkar kepala normal
Peserta dapat membedakan konsep
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi untuk kasus-kasus khusus,seperti kasus anak menurut usia anak.
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pertumbuhan Dan Perkembangan kelainan bawaan atau menentukan jenis d. Lingkaran Lengan Atas
a. Menurut Teori Empirisme perawakan dengan melakukan pengukuran Ukuran ini mencerminkan tumbuh
B. Indikator lingkaran dada, perut, leher dan lainya. kembang jaringan lengan otot yang tidak
Teori empirisme disebut juga teori
Peserta dapat membedakan konsep a. Berat badan
tabularasa dan environmentalism. Teori ini terpengaruh banyak oleh keadaan cairan
pertumbuhan dan perkembangan anak Ukuran ini merupakan yang terpenting,
dipelopori oleh JOHN LOCKE (1632-1704). tubuh bila dibandingkan dengan berat
Menurut teori empirisme, perkembangan dipakai pada setiap kesempatan badan. Ukuran ini dapat dipakai untuk
C. Uraian Materi individu ditentukan oleh lingkungannya. pemeriksaan kesehatan anak pada setiap menilai keadaan tumbuh kembang pada
1. Pengertian kelompok umur. Berat badan merupakan kelompok usia pra sekolah.
Teori ini beranggapan bahwa pembawaan
Pertumbuhan dan Perkembangan adalah hasil peningkatan seluruh jaringan e. Lipatan Kulit
itu tidak ada. John Locke menyatakan
dua buah kata yang mempunyai maksud tulang, otot, lemak, caian tubuh, dan Ukuran tebalnya kulit pada daerah triceps
bahwa pada saat dilahirkan, jiwa individu
hampir sama namun memiliki arti yang lainya. Ukuran ini merupakan indikator dan subskapuler merupakan refleksi
dalam keadaan kosong (ibarat tabularasa
berbeda. Semua makhluk hidup atau tunggal yang terbaik pada waktu ini tumbuh kembang jaringan lemak bawah
yang belum tertulis), dan lingkunganlah
organisme dalam hidupnya mengalami untuk keadaan gizi dan keadaan tumbuh kulit yang mencerminkan kecukupan
yang akan mengisi kekosongan tersebut.
proses perubahan biologis. Perubahan kembang energi. Dalam keadaan defisiensi,
tersebut terjadi disebabkan semua b. Tinggi badan lipatan kulit menipis dan sebaliknya
b. Menurut Teori Nativisme
organisme mengalami pertumbuhan dan Ukuran ini merupakan ukuran menebal jika masukan energi berlebihan.
Teori nativisme dengan tokohnya
perkembangan. antropometri kedua yang penting. Tebal lipatan kulit dimanfaatkan untuk
ARTHUR SCHOPENHASUER (1788-1880),
beranggapan bahwa perkembangan Perlu diketahui bahwa nilai tinggi badan menilai terdapatnya keadaan gizi
PERTUMBUHAN meningkat terus, walaupun laju - tumbuh lebih, khususnya pada kasus obesitas,
individu semata-mata ditentukan oleh
Pertumbuhan (Growth) adalah perubahan berubah dari pesat pada masa bayi muda pemeriksaan fisik ini dapat dilakukan
faktor-faktor yang dibawa sejak lahir
KUANTITATIF (berupa pembesaran atau kemudian melambat dan menjadi pesat dengan cara sebagai berikut:
(pembawaan). Bila individu dilahirkan
pertambahan dari tidak ada menjadi ada, lagi pada masa remaja. Tinggi badan 1. Keseluruhan fisik: dilihat bentuk
dengan pembawaan yang baik dengan
dari kecil menjadi besar, dst) pada materiil hanya menyusut pada usia lanjut. Oleh tubuh, perbandingan bagian kepala,
sendirinya perkembangannya anak baik,
sesuatu akibat dari adanya pengaruh dari karena itu, nilai tinggi badan dipakai tubuh, anggota.
dan sebaliknya.
lingkungan. Contoh: munculnya gigi untuk dasar perbandingan terhadap 2. Jaringan otot: diperiksa pada bagian
baru, semakin bertambahnya jumlah gigi, perubahan-perubahan relatif, seperti nilai lengan atas, pantat, dan paha dengan
c. Menurut Teori Konvergensi
semakin bertambahnya tinggi badan, dst. berat dan perubahan lingkaran lengan cara cubit tebal.
Teori konvergensi disebut juga teori
interaksionisme. Teori ini dikemukakan atas. 3. Jaringan lemak: diperiksa pada kulit
PERKEMBANGAN c. Lingkaran Kepala di bawah triceps dan subskapuler
oleh WILLIAM STERN (1871-1939). Menurut
Perkembangan (Development) adalah suatu Pengukuran lingkar kepala berguna dengan cara cubitan tipis.
Stern, perkembangan individu merupakan
proses perubahan ke arah kedewasaan untuk mengevaluasi pertumbuhan otak, 4. Rambut: diperiksa tumbuh,
hasil perpaduan atau interaksi antara faktor
atau pematangan yang bersifat KUALITATIF karena masa besar tengkorak mengikuti warna,diameter (tebal atau tipis) sifat
pembawaan dengan faktor lingkungan.
(ditekankan pada segi fungsional) akibat perkembangan otak, sehingga bila ada (lurus atau keriting), dan akar rambut
Pembawaan sudah ada pada masing-
adanya proses pertumbuhan materiil hambatan maka pada perkembangan (mudah dicabut atau tidak).
masing individu sejak kelahirannya. Dan
dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat otak juga terlambat. Menurut Gibson
pembawaan ini tidak dapat berkembangan
diukur. Contoh: pematangan sel ovum dan (1990), lingkar kepala mencerminkan
menjadi kecakapan nyata bila tidak
sperma, munculnya kemampuan berdiri status gizi kekurangan energi protein
mendapat pengaruh dari lingkungan.
178 179
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Tabel Usia dan Lingkar Kepala Anak (cm) g. Libatkan anak untuk mengetahui • menjadi 3 kali berat lahir saat usia satu
1. Timbangan Tidur. Timbangan ini berat badannya dengan meminta anak tahun, dan
biasanya diperuntukan bagi bayi. yang menyebutkan angka penunjuk • menjadi 4 kali berat waktu lahir saat usia 2
Usia Lingkar Kepala 2. Timbangan Tidur-Duduk. Di lapangan, berat badannya tahun.
terdapat modifikasi penimbangan. h. Jika anak menangis karena tidak • Pada masa prasekolah kenaikan berat
0 – 1 Bulan 32 – 36 cm
Misalnya seperti yang biasa kita lihat mau ditimbang, tenaga pendidik badan rata– rata 2 kg/ tahun.
2 Bulan 36 – 40 cm
di posyandu. Timbangan dacin yang bisa menimbang anak dalam • usia 1 tahun 1,5 kali tinggi badan saat lahir,
4 Bulan 38,5 – 43,5 cm
dilengkapi dengan kain atau kotak gendongannya (berat badan anak = • usia 4 tahun 2 kali tinggi badan lahir,
6 Bulan 40 – 45 cm
timbang. Sehingga anak dapat ditimbang jumlah berat tenaga pendidik dan anak • 6 tahun 1,5 kali tinggi badan 1 tahun,.
8 Bulan 41,5 – 47,5cm
dengan merasa nyama dalam keadaan dikurang dengan berat badan pendidik
10 Bulan 43 – 48 cm
tidur atau duduk. itu sendiri). 8. Cara Menilai Hasil Pengukuran Berat
12 Bulan 43,5 – 49,5 cm
3. Timbangan Berdiri. Timbangan ini i. Cek kembali posisi jarum timbangan Badan dengan KMS (Kartu Menuju Sehat
16 Bulan 45 – 50 cm
diperuntukan bagi anak yang sudah setelah menimbang 7-10 orang anak. Tenaga pendidik dapat menilai hasil
18 Bulan 45,5 – 51 cm
dapat berdiri. Kadangkala timbangan ini pengukuran dengan cara membaca grafik
20 Bulan 45,5 – 51 cm
juga menjadi penyelamat bagi anak yang pertumbuhan dan perkembangan anak
2 Tahun 46 – 52 cm
tidak mau ditimbang sendiri sehingga 6. Pengukuran Tinggi Badan dari bulan ke bulan, seperti yang ada dalam
3 Tahun 47 – 53 cm
anak ditimbang dengan cara menimbang Pengukuran tinggi badan menurut umur Kartu Menuju Sehat atau KMS. Berikut ini
4 Tahun 47,5 – 53 cm
ibu bersama anak dalam gendongannya anak yang ditimbang dapat dibedakan disajikan cara pengisian hasil timbangan
5 Tahun 47,5 – 54 cm
bantuan ibunya. menjadi dua, yaitu: pada KMS.
6 Tahun 48,5 – 54 cm
1. Bayi (0-2) tahun diukur dengan cara
5. Cara Menimbang Anak Usia 2-6 tahun berbaring dan hasil ukurannya disebut:
4. Pengukuran Berat Badan
Hasil ukuran timbangan yang terbaca kita Panjang Badan. Alat ukur tinggi badan
Alat yang digunakan untuk mengukur berat
harapkan merupakan berat badan anak. yang digunakan adalah alat ukur panjang
badan adalah timbangan. Berdasarkan alat
Agar memperoleh hasil timbangan yang badan.
ukur penunjuk meteran, timbangan dapat
tepat maka perlu memperhatikan: 2. Anak (2-6 tahun) diukur dengan cara
dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Ketelitian alat timbangan dengan berdiri dan hasil ukurannya disebut:
1. Timbangan digital. Timbangan digital
memeriksa sebelum dan setelah Tinggi Badan. Jika memungkinkan alat
biasanya memiliki ukuran yang peka dan
menimbang beberapa anak; 2. ukur yang digunakan adalah microtoise,
kisaran angka yang ditunjukan ada yang
ketelitian pelaksana yang menimbang berupa papan vertikal dengan ukuran
sampai per 10 gram
dan 3. keadaan anak yang ditimbang tertera secara vertikal dan papan
2. Timbangan Pegas. Timbangan ini
diupayakan berpakaian harus seminim vertikal ini dihubungkan dengan papan
banyak sekali digunakan di pasaran.
mungkin. Adapun tahap-tahap horizontal yang dapat digeser-geser
Angka yang ditunjukan merupakan
penimbangan adalah sebagai berikut: sampai mencapai titik atas kepala
akibat injakan terhadap pegas yang ada
a. Timbangan di letakkan pada tempat anak. Secara mudah dan sederhana
dibawah permukaan atas timbangan.
yang datar. pengukuran tinggi badan dapat dilakukan
Timbangan ini perlu selalu diperhatikan
b. Pastikan Jarum Timbangan berada dengan menggunakan alat pengukur
tingkat ketelitiannya setelah menimbang
pada titik nol tinggi badan yang ditempel di dinding.
5-10 anak
c. Siapkan form/kartu pencatatan /
3. Timbangan menggunakan dacin.
raport gizi sebelum penimbangan 7. Cara Sederhana Penilaian Berat dan Tinggi
Timbangan dacin banyak kita lihat di
dimulai. Pada waktu penimbangan, Badan
pasar. Posyandu banyak menggunakan
sebaiknya ada petugas khusus yang Secara sederhana untuk menilai berat
timbangan ini untuk mengukur berat
mencatat berat badan anak badan dan tinggi badan anak usia dini yang
badan. Timbangan ini sebenarnya lebih
d. Penimbangan anak laki-laki dilahirkan cukup bulan juga sering dilakukan
teliti dibanding timbangan pegas namun
sebaiknya dipisah dengan anak dengan berbasis berat badan dan tinggi
perlu membuat anak tenang sebelum
perempuan badan waktu lahir, yaitu sebagai berikut:
angka dibaca.
e. Bukalah baju anak sampai seminim • Berat badan bayi cukup bulan akan
mungkin kembali pada hari ke 10.
Terdapat dua jenis timbangan menurut
f. Buatlah anak senyaman mungkin • Berat badan menjadi 2 kali berat waktu
umur anak yang akan ditimbang yaitu:
pada saat ditimbang. lahir saat usia 5 bulan,

180 181
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Keadaan Berat
Arti Tindak Lanjut
Badan
Titik-titik berat Orang tua kurang giat - Pendekatan dan penjelasan tentang manfaat
badan dalam memantau proses tumbuh memantau proses tumbuh kembang anak
KMS terutus- kembang anaknya - Diberi motivasi untuk menimbang setiap bulan
putus (tidak
teratur)

Catatan: Cara Membaca Catatan KMS untuk dua kali penimbangan atau lebih

Cara Membaca Catatan KMS untuk 1 (satu) kali penimbangan

Keadaan Berat
Arti Tindak Lanjut
Badan
Dibawah garis Anak kurang gizi tingkat - Perlu pemberian makanan tambahan (PMT)
merah sedang dan berat (anak yang diselenggarakan oleh sekolah
Setelah hasil penimbangan dicatatkan pada KMS`maka dilakukan penilaian, dengan cara seperti
kurang gizi tingkat berat - Perlu penyuluhan gizi oleh guru/petugas gizi
tersaji pada Tabel berikut ini
tidak dapat diidentifikasi - Perlu dirujuk ke sarana kesehatan (Puskesmas/
KMS) Rumah sakit) untuk penyembuhan penyakit yang
Cara Membaca Catatan KMS untuk dua kali penimbangan atau lebih
melatarbelakangi
Pada daerah Anak kurang gizi ringan - Ibu dianjurkan untuk memberikan maknan yang
Keadaan Berat dua pita warna Bergizi, Beragam dan Berimbang dalam jumlah
Arti Tindak Lanjut
Badan kuning (di atas yang cukup dan kualitas yang baik
Berat badan Anak sehat, gizi baik - Anak juga orangtua diberi pujian dan dukungan garis merah) - Program Parenting
naik atau untuk mempertahankan kondisi anak - Perlu pemantauan pertumbuhan secara
meningkat - Program Gizi & Kesehatan bersamaan dengan penimbangan berkala
Program Parenting tetap diberikanuntuk Dua pita Anak dengan berat badan - Anak juga Keluarga diberi pujian
memantapkan apa yang telah dicapai warna hijau normal/baik - Perlu tetap mempertahankan pertumbuhan
Berat badan Anak memiliki kemungkinan - Menjadi acuan dalam program pemberian muda dan dua sesuai dengan umur anak(penimbangan bulanan)
tetap makanannya kurang dari makanan di PAUD agar anak mendapat asupan warna hijau - Program Parenting tentang makanan seimbang
segi jumlah atau mutu yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya tua di atas pita sesuai dengan pertambahan usia
gizinya, atau terganggu - Menjadi acuan dalam Program Pembelajaran kuning
kesehatannya (misalnya, Gizi di PAUD Empat pita Anak mempunyai - Konsultasi gizi dengan petugas gizi di
cacingan) - Materi pada program Parenting gizi seimbang (2 pita warna kelebihan berat badan Puskesmas
- Perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas hijau muda - Pemeriksaan kesehatan oleh dokter Puskesmas
Puskesmas ditambah 2
pita warna
Berat badan Anak memiliki kemungkinan - Anak diberi makanan tambahan yang bisa kuning) dan
berkurang makanannya kurang dari dihubungankan dengan PMT di Puskesmas selebihnya di
segi jumlah atau mutu setempat atas pita warna
gizinya, atau terganggu - Keluarga diberi petunjuk teknis dan gambaran hijau tua
kesehatannya (misalnya, apa yang sedang terjadi dan apa dampaknya
cacingan, panas, campak, terhadap kualitas anak usia dini serta kualitas &
dll) konsentrasi belajar anak
- Perlu dirujuk ke sarana kesehatan (Puskesmas/
Rumah Sakit)

182 183
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

D. Rangkuman
1. Pertumbuhan (Growth) adalah perubahan
E. Evaluasi
1. Salah satu contoh dari pertumbuhan adalah:
Daftar Pustaka
KUANTITATIF (berupa pembesaran atau a. Tinggi badan c. Sosial emosional
pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari b. Kecerdasan d. Kemampuan berdiri Ardiani, Yogi. (2013). Perkembangan dan Pemeliharaan Kesehatan AUD. [Online].
kecil menjadi besar, dst) pada materiil sesuatu Tersedia:http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/06/perkembangan-dan-pemeliharaan-
akibat dari adanya pengaruh dari lingkungan. 2. Salah satu contoh dari perkembangan kesehatan-aud-566538.html.
adalah:
2. Perkembangan (Development) adalah c. Tinggi badan c. Berat badan Kaptiningsih, dkk (1994). Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang. Jakarta : Depkes
suatu proses perubahan ke arah kedewasaan d. Kecerdasan d. Lingkar kepala RI
atau pematangan yang bersifat KUALITATIF
(ditekankan pada segi fungsional) akibat 3. Menurut John Locke perkembangan Multahzam, Ahmad. (2012). Kesehatan dan Gizi. .[Online]. Tersedia: http://multazam-
adanya proses pertumbuhan materiil dan hasil individu dipengaruhi oleh einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-kesehatan-dan-gizi.html
belajar dan biasanya tidak dapat diukur. a. Keturunan c. Makanan
b. Lingkungan d. Pembawaan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2269/Menkes/PER/XI/2011 mengenai
3. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
akibat konsumsi makanan dan penggunaan 4. Menurut teori nativisme perkembangan
zat-zat gizi. Status gizi dapat diukur dengan individu dipengaruhi oleh Santoso S dan Ranti, AL (1995). Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
metode antropometri. Ukuran antropometri a. Keturunan c. Makanan
yang bermanfaat dan sering dipakai adalah:1) b. Lingkungan d. Pembawaan
berat badan, 2) tinggi (panjang) badan, 3)
Lingkaran Kepala, 4) Lingkaran lengan atas, 5. Menurut teori konvergensi perkembangan
dan 5) Lipatan kulit. individu dipengaruhi oleh
a. Keturunan
4. Beberapa prinsip perkembangan antara lain: c. Pembawaan dan lingkungan
a. Perkembangan merupakan fungsi b. Lingkungan
jasmaniah dan kejiwaan yang berlangsung d. Pembawaan
dalam proses satu kesatuan yang
menyeluruh; F. Penugasan
b. Setiap individu mempunyai kecepatan Lakukan pengukuran tinggi badan, berat
perkembangan; badan dan lingkar kepala peserta didik di lokasi
c. Perkembangan seseorang, baik secara yang anda asuh
keseluruhan maupun setiap aspek tidak
konstan melainkan berirama; Nama Tinggi Berat Lingkar
d. Proses perkembangan dengan mengikuti Anak badan badan kepala
pola tertentu;
e. Proses perkembangan berlangsung
secara berkesinambungan;
dst.
f.Antara aspek perkembangan yang satu
dengan aspek yang lain saling berkaitan
atau berkolerasi secara signifikan;
g. Perkembangan berlangsung dari pola
yang bersifat umum ke khusus;
h. Perkembangan dipengaruhi oleh
hereditas dan lingkungan;
i. Memiliki fungsi kepribadian yang bersifat
jasmaniah.

184 185
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 5 - Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Kunci Jawaban
Modul 5 Diklat Dasar PAUD Melalui
Daring “Kesehatan dan Gizi Anak Usia
Dini”

A. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1


1. b
2. a
3. c
4. a
5. b

B. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2


1. c
2. a
3. d
4. b
5. d

C. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 3


1. a
2. d
3. b
4. d
5. c

186 187
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 6
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Perencanaan Pembelajaran
Pendidikan Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
188 189
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

Kegiatan 1
tertuang dalam dokumen 2 (dua), terdapat 3. Pemetaan Lingkup Perkembangan dan
tiga jenis perencanaan pembelajaran yang Kompetensi Dasar
harus disusun dan disiapkan oleh guru Perencanaan pembelajaran disusun dalam
sebelum melaksanakan pembelajaran yaitu: upaya mendokumentasikan kegiatan
Rambu-Rambu Penyusunan Perencanaan 1. Program Semester (PROSEM) pembelajaran untuk mencapai kompetensi
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau kemampuan anak usia dini. Kurikulum

Pembelajaran Mingguan (RPPM)


3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2013 PAUD memuat kompetensi-
kompetensi yang harus dikembangkan
Harian(RPPH) oleh guru dengan kegiatan belajar melalui
Dalam menyusun ketiga jenis perencanaan bermain.
A. Standar Kompetensi c. Menetapkan Materi pembelajaran sebagai
muatan untuk pengayaan pengalaman di atas, maka harus mengacu pada muatan
Peserta dapat memahami dan menerapkan
anak pembelajaran yang telah dirumuskan dalam Aspek pencapaian perkembangan dalam
perencanaan pembelajaran PAUD
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan dokumen 1 (pemetaan materi pembelajaran STPPA terjabarkan ke dalam Kompetensi
Pembelajaran untuk: berdasar program dan kompetensi dasar). Dasar sebagai berikut:
B. Kompetensi Dasar
1. mendukung pencapaian Kompetensi
Menjelaskan rambu-rambu penyusunan
Dasar dan Kompetensi Inti
perencanaan pembelajaran LINGKUP PERKEMBANGAN KOMPETENSI DASAR
2. mendukung keberhasilan pengelolaan
pembelajaran yang bermakna 1. Nilai agama dan moral 1. 1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
C. Indikator 3. mengarahkan guru dalam menyiapkan 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar
1. Menjelaskan pengertian dan fungsi
alat dan bahan yang diperlukan sebagai rasa syukur kepada Tuhan
perencanaan
4. mengarahkan guru untuk 2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
2. Menyebutkan jenis-jenis perencanaan
membangun sikap, pengetahuan dan 3. 1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
pembelajaran
keterampilan yang diharapkan dimiliki 4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan
3. Memetakan kompetensi dasar di setiap
anak orang dewasa
lingkup pekembangan
5. mendukung keberhasilan pelaksanaan 3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
4. Mengembangkan tema sesuai dengan
pembelajaran 4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
kebutuhan lembaga
2. Fisik Motorik 2. 1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
2. Jenis Perencanaan Pembelajaran 3. 3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk
D. Uraian Materi Berdasarkan Permendikbud 146/2014 pengembangan motorik kasar dan motorik halus
1. Pengertian dan Fungsi perencanaan Tentang Kurikulum 2013 PAUD, KTSP 4. 3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik
pembelajaran terdiri dari : kasar dan halus
Rencana pelaksanaan pembelajaran 1). Dokumen 1 Berisi Sekurang-kurangnya: 3.4 Mengetahui cara hidup sehat
merupakan rancangan bagi guru untuk Visi, Misi, Tujuan Satuan Pendidikan, 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
melaksanakan kegiatan bermain yang Program Pengembangan dan Materi 3. Kognitif 2. 2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
memfasilitasi anak dalam proses belajar. Pembelajaran, Pengaturan Beban Belajar, 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
Rencana pelaksanaan pembelajaran Kalender Pendidikan dan Program Tahunan, 3. 5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan
dibuat sebelum kegiatan pembelajaran dan SOP. berperilaku kreatif
dilaksanakan. Rencana pembelajaran harus
4. 5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
mengacu kepada karakteristik (usia, sosial 2. Dokumen II Berisi Perencanaan Program 3.6 Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk,
budaya dan kebutuhan individual) anak. Semester (Prosem), Rencana Pelaksanaan ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
Rambu-rambu yang harus diperhatikan Pembelajaran Mingguan (RPPM), Dan 4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda
dalam menyusun rencana pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,
pembelajaran adalah: (RPPH) yang dilengkapi dengan Rencana suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
a. Memahami STPPA sebagai hasil akhir Penilaian Perkembangan Anak. 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal,
program PAUD (Kompetensi Inti) Berkaitan dengan tugas guru sebagai tempat ibadah, budaya, transportasi)
b. Memahami Kompetensi Dasar sebagai perencana, maka perencanaan 3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal,
capaian hasil pembelajaran pembelajaran wajib disusun oleh guru tempat ibadah, budaya, transportasi
secara mandiri, sesuai dengan yang

190 191
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

4. Cara Menuliskan atau merumuskan tema senang dengan ayam, kelinci, film upin
LINGKUP PERKEMBANGAN KOMPETENSI DASAR 1. Identifikasi tema. Dalam mengidentifikasi ipin, dan lainnya.
tema, guru harus memperhatikan prinsip- 6. Lakukan curah gagasan
3. Kognitif 4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,
prinsip pemilihan dan penetapan tema,
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga,
yaitu (1) kedekatan, (2) kemenarikan, (3) Bersama semua guru, hasil mengamatan
teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
kesederhanaan, (4) daya dukung dan (5) terhadap lingkungan, sosial budaya, dan
3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
keinsidentalan. Beberapa cara yang dapat minat anak diidentifikasi melalui curah
batu-batuan, dll)
dilakukan oleh guru dalam mengidentifikasi gagasan. Setiap guru diberikan kesempatan
4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,
tema, antara lain: untuk menyampaikan gagasan tema
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan,
1. Amati lingkungan sekitar dengan bebas, dan setiap gagasan tema
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
2. Guru dapat mengidentifikasi tema tidak perlu dibahas dan dikomentari,
3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,
dengan melihat lingkungan sekitarnya, melainkan ditampung sebagai referensi
peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
seperti sawah, pantai, ikan, motor, kelinci, dalam penetapan tema selanjutnya. Proses
4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,
pohon dll Hal-hal yang dilihat oleh guru ini dapat juga dilakukan dengan melibatkan
peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan
tersebut dapat dijadikan sebagai tema. anak.
tugas dan kegiatannya
3. Perhatikan sosial budaya
4. Bahasa 2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan
4. Kebudayaan yang terdapat di Pemilihan tema dapat disesuaikan dengan
santun kepada orangtua, pendidik dan teman
lingkungan sekitar anak dapat diangkat kondisi lingkungan dan lembaga masing-
3. 10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
menjadi tema, sebagai contoh masing. Perumusan tema dapat dalam
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan
Sisingaan,Singa Depok dll bentuk kata tunggal, frasa atau kalimat.
membaca)
5. Perhatikan minat dan kesukaan anak Tema dalam bentuk kalimat dapat berupa
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara
Guru dapat melihat minat anak, sebagai kalimat pernyataan maupun pertanyaan.
verbal dan non verbal)
contoh banyak anak yang tertarik dan Contoh tema dalam bentuk kata tunggal,
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif
frasa atau kalimat disajikan berikut ini.
(mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai Tabel 1. Contoh Tema dalam Bentuk Kata Tunggal, Frasa atau Kalimat
bentuk karya
5. Sosial emosional 2. 5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri Contoh Tema
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan No. Sumber Gagasan
Kata Tunggal Frasa Kalimat
sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
1. Tema yang dekat kehidupan Kelinci, wortel, 1. Indahnya alam 1. Pisang menyehatkan
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau sehari-hari motor, pisang, semesta tubuh
menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) pepaya, ayam, 2. Kelinciku yang lucu 2. Wortel sayuran
untuk melatih kedisiplinan bebek,jahe, dan 3. Pisang manis bergizi
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian lain-lain 4. Wortel segar 3. Aku senang makan
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau 5. dst daging kelinci
membantu jika diminta bantuannya 4. Dst
2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan 2. Tema yang terkait Rasa Ingin 1. Es 1. Dinginnya es ku 1. Mengapa matahari
toleran kepada orang lain Tahu 2. Balon 2. Balonku meletus panas?
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri 3. Panas 3. Panasnya matahari 2. Mengamati gerakan
2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab 4. Dst dst ikan

3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain 3. Bagaimana


terjadinya udara yang
4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
panas?
3.14 Mengenali kebutuhan , keinginan dan minat diri
4. dst
4.14 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
3. Tema yang terkait Kesukaan Anak 1. Ikan 1. Ikan kesukaanku 1. Aku suka makan ikan
6. Seni 2. 4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
2. Pisang 2. Baju kesukaanku 2. Aku suka makan
3. 15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni 3. Dst 3. Nagasari buatan ibu pisang
4. 15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan 4. dst 3. dst
berbagai media

192 193
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

Tabel 1. Contoh Tema dalam Bentuk Kata contoh banyak anak yang tertarik dan 6. Lakukan curah gagasan
Tunggal, Frasa atau Kalimat senang dengan ayam, kelinci, film upin
ipin, dan lainnya. Bersama semua guru, hasil mengamatan
Contoh Tema
No. Sumber Gagasan
Kata Tunggal Frasa Kalimat Tabel 2. Contoh Keragaman Pengembangan Tema
1. Tema yang dekat kehidupan Kelinci, wortel, 1. Indahnya alam 1. Pisang menyehatkan
sehari-hari motor, pisang, semesta tubuh
pepaya, ayam, 2. Kelinciku yang lucu 2. Wortel sayuran NO TEMA SUBTEMA SUB-SUBTEMA MUATAN/MATERI
bebek,jahe, dan 3. Pisang manis bergizi Pisang ciptaan Tuhan
lain-lain 4. Wortel segar 3. Aku senang makan
Perkembangbiakan pisang
5. dst daging kelinci
Pisang makanan sehat
4. Dst
Tanaman Buah Pisang Senang berbagi pisang
2. Tema yang terkait Rasa Ingin 1. Es 1. Dinginnya es ku 1. Mengapa matahari
Cerita terkait pisang
Tahu 2. Balon 2. Balonku meletus panas?
Kreasi karya seni terkait pisang
3. Panas 3. Panasnya matahari 2. Mengamati gerakan
4. Dst dst ikan 1. Tanaman
3. Bagaimana Wortel ciptaan Tuhan
terjadinya udara yang Rasa dan tekstur wortel
panas? Doa setelah makan
Tanaman Sayur Wortel
4. dst Mengungkapkan perasaan
3. Tema yang terkait Kesukaan Anak 1. Ikan 1. Ikan kesukaanku 1. Aku suka makan ikan Syair terkait wortel
2. Pisang 2. Baju kesukaanku 2. Aku suka makan Lagu terkait wortel
3. Dst 3. Nagasari buatan ibu pisang
Matahari ciptaan Tuhan
4. dst 3. dst
Sinar matahari pagi
Contoh Tema menyehatkan badan
No. Sumber Gagasan
Kata Tunggal Frasa Kalimat Menyesuaikan diri dengan
Indahnya Alam Hangatnya sinar
4. Tema yang terkait Kehidupan 1. Persahabatan 1. Indahnya 1. Aku senang 2
Semesta matahari sinar matahari
Sosial 2. Dokter persahabatan bersahabat Siang dan malam
3. Ulang tahun 2. Dokter baik hati 2. Aku bangga Cerita terkait matahari
4. Negeriku 3. Ibuku penyayang menjadi anak
Lagu terkait matahari
5. Sawah 4. Ulang tahunku Indonesia
3. Doa sebelum makan
6. Dst 5. Senangnya 3. Aku senang
Jenis-jenis kelinci
berbagi berbagi dengan
Kelinci makanan Kelinci berprotein tinggi
6. Negeriku damai teman
bergizi Cerita terkait kelinci
7. dst 4. dst
Sate kelinci
Aku Senang makan Tari terkait kelinci
daging kelinci Menyayangi kelinci

4. Cara Menuliskan atau merumuskan tema dengan melihat lingkungan sekitarnya, Bagian-bagian tubuh kelinci

1. Identifikasi tema. Dalam mengidentifikasi seperti sawah, pantai, ikan, motor, kelinci, Kosakata terkait kelinci

tema, guru harus memperhatikan prinsip- pohon dll Hal-hal yang dilihat oleh guru Senam gerakan kelinci

prinsip pemilihan dan penetapan tema, tersebut dapat dijadikan sebagai tema. Bertanggung jawab memberi
yaitu (1) kedekatan, (2) kemenarikan, (3) 3. Perhatikan sosial budaya makan kelinci

kesederhanaan, (4) daya dukung dan (5) 4. Kebudayaan yang terdapat di


keinsidentalan. Beberapa cara yang dapat lingkungan sekitar anak dapat diangkat
dilakukan oleh guru dalam mengidentifikasi menjadi tema, sebagai contoh
tema, antara lain: Sisingaan,Singa Depok dll
1. Amati lingkungan sekitar 5. Perhatikan minat dan kesukaan anak
2. Guru dapat mengidentifikasi tema Guru dapat melihat minat anak, sebagai

194 195
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

terhadap lingkungan, sosial budaya, dan Salah satu teknik dalam pengembangan berdasarkan kedalaman dan keluasan dari a. Prota, Prosem, RPPM
minat anak diidentifikasi melalui curah tema melalui webbing tema (jaring laba- setiap tema yang dipilih. Untuk mendukung b. Prota, RPPM, RPPH
gagasan. Setiap guru diberikan kesempatan laba). Setiap tema yang telah diidentifikasi hal tersebut diperlukan keterampilan guru c. Prosem, RPPM, RPPH
untuk menyampaikan gagasan tema dikembangkan ke dalam sub-subtema dalam mengembangkan tema. Untuk d. Program Tahunan, Program Semester,
dengan bebas, dan setiap gagasan tema bahkan sub-subtema dalam bentuk mengembangkan tema dapat dilakukan Program Bulanan
tidak perlu dibahas dan dikomentari, diagram seperti jaring laba-laba. dengan menggunakan tabel atau webbing. d. RPPH
melainkan ditampung sebagai referensi
dalam penetapan tema selanjutnya. Proses Penting Diperhatikan: F. Evaluasi 6. Kurikulum operasional yang dikembangkan
ini dapat juga dilakukan dengan melibatkan 1. Tema BUKAN Tujuan Pembelajaran 1. Berikut ini merupakan tujuan perencanaan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik
anak. 2. Dalam kurikulum 2013 Pendidikan pembelajaran anak usia dini, kecuali: satuan PAUD disebut...
ANak Usia Dini, tema tidak ditetapkan a. Merupakan indikator adanya proses a. Kurikulum Nasional Pendidikan
Pemilihan tema dapat disesuaikan dengan oleh pemerintah, melainkan bersifat pembelajaran bagi anak usia dini b. Kurikulum Satuan Pendidikan
kondisi lingkungan dan lembaga masing- fleksibel penetapannya oleh lembaga b. Sebagai pedoman bagi pendidik dalam c. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
masing. Perumusan tema dapat dalam PAUD yang melibatkan seluruh melaksanakan kegiatan belajar melalui Dini
bentuk kata tunggal, frasa atau kalimat. guru pada saat pemilihan dan bermain bagi anak d. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tema dalam bentuk kalimat dapat berupa penetapannya. c. Memudahkan dalam menyiapkan APE
kalimat pernyataan maupun pertanyaan. 3. Pengembangan tema dan lama dan menata lingkungan main.
Contoh tema dalam bentuk kata tunggal, tema disetiap lembaga dapat berbeda- d. Memudahkan pendidik dalam menilai/ G. Tugas Kegiatan Belajar 1
frasa atau kalimat disajikan berikut ini. beda sesuai dengan lingkungan mengukur perkembangan anak 1. Buatlah pengembangan tema yang
2. Cara mengembangkan Tema lembaga tersebut serta kondisi sarana digunakan selama satu semester yang sesuai
Tema dikembangkan secara mandiri oleh dan prasarananya. 2. Beberapa prinsip yang harus menjadi dasar dengan kebutuhan lembaga Anda.
guru di lembaga masing-masing. Oleh dalam pemilihan tema adalah tersebut di
karena itu, pengembangan tema di setiap E. Rangkuman bawah ini, kecuali: 2. Kirimkan tugas Anda kepada admin
lembaga dapat berbeda-beda sesuai Perencanaan pembelajaran wajib disusun a. Kedekatan (fasilitator) atau tutor saat daring dan dilakukan
dengan lingkungan lembaga tersebut serta oleh guru secara mandiri, sesuai dengan yang b. Kesederhanaan melalui attach file di forum chatting sesuai
kondisi sarana dan prasarana. tertuang dalam dokumen 2 (dua), terdapat tiga c. Kelekatan waktu yang telah ditentukan.
jenis perencanaan pembelajaran yang harus d. Kemenarikan
Tema yang telah ditetapkan atau terpilih disusun dan disiapkan oleh guru sebelum
akan dimasukkan ke dalam program melaksanakan pembelajaran yaitu: Program 3. Membuat daftar tema dan
semester yang nantinya dilengkapi dengan Semester (PROSEM), Rencana Pelaksanaan mengembangkan menjadi sub tema serta
alokasi waktu berdasarkan kedalaman Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana menentukan alokasi waktu setiap tema adalah
dan keluasan dari setiap tema yang dipilih. Pelaksanaan Pembelajaran Harian(RPPH) . langkah-langkah dalam menyusun ...
Untuk mendukung hal tersebut diperlukan Dalam menyusun ketiga jenis perencanaan a. Program tahunan
keterampilan guru dalam mengembangkan di atas, maka harus mengacu pada muatan b. Program semester
tema. Untuk mengembangkan tema dapat pembelajaran yang telah dirumuskan dalam c. RPPM
dilakukan dengan cara : dokumen 1 (pemetaan materi pembelajaran
a. Melakukan pemetaan tema dengan berdasar program dan kompetensi dasar). 4. Rambu-rambu yang harus diperhatikan
menggunakan tabel dalam menyusun rencana pelaksanaan
Dalam pengembangan gagasan Pemilihan tema dapat disesuaikan dengan pembelajaran, kecuali...
untuk suatu tema, yang terbaik tema kondisi lingkungan dan lembaga masing- a. Memahami STPPA Program PAUD
tersebut dikembangkan hingga sub- masing. Perumusan tema dapat dalam b. Memahami Kompetensi Inti (KI)
sub tema, tetapi dengan pertimbangan bentuk kata tunggal, frasa atau kalimat. c. Memahami Kompetensi Dasar (KD)
keluasan dan kedalaman, maka tema Tema dalam bentuk kalimat dapat berupa d. Menetapkan Instrumen Penilaian
boleh dikembangkan hingga sub tema kalimat pernyataan maupun pertanyaan.
saja. Pada contoh berikut, disajikan Tema yang telah ditetapkan atau terpilih akan 5. Perencanaan pembelajaran di bawah
keragaman pengembangan tema. dimasukkan ke dalam program semester yang ini harus disusun dan disiapkan oleh guru
nantinya dilengkapi dengan alokasi waktu sebelum melaksanakan pembelajaran,
b. Melakukaan pemetaan tema dengan kecuali...
membuat webbing tema/maping tema

196 197
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

Kegiatan 2
Contoh Program Semester I TK Ceria Kelompok Usia 5-6 tahun
Tahun Pelajaran 2017/2018

Menyusun Perencanaan Pembelajaran Kompetensi Dasar Tema Sub Tema Sub-Subtema


Alokasi
Waktu
NAM : 1.1; 3.1-4.1; 1.2 Pisang 1 Minggu
Sesuai Perkembangan Anak FM : 2.1; 3.3-4.3; 3.4-4.4
KOG : 2.3; 3.6-4.6; 3.8-4.8
Tanaman
Tanaman Buah
Jeruk
Kangkung
1 Minggu
1 Minggu
Tanaman Sayur
BHS : 3.10-4.10, 3.11-4.11; 3.12- Wortel 1 Minggu
A. Standar Kompetensi b. KD dapat ditulis lengkap atau dapat 4.12
Peserta dapat memahami dan menerapkan dituliskan kodenya saja. SOSEM : 2.5; 2.6; 2.8; 2.9; 2.12; Puncak Tema:
perencanaan pembelajaran PAUD 3.13-4.13; 3.14-4.14 Pergi ke Pasar, Bazar olahan pangan, Panen di Kebun
c. KD dapat diulang-ulang di tiap tema/ Seni : 3.15-4.15
subtema/sub-subtema yang berbeda. Lambang
B. Kompetensi Dasar - 1 Minggu
NAM : 1.2, 3.2-4.2 negaraku
Menyusun perencanaan pembelajaran sesuai
d. Tema/subtema/sub-subtema yang FM : 3.3-4.3; 3.4-4.4 Aku bangga Presidenku - 1 Minggu
perkembangan anak
sudah ditentukan di awal dapat berubah KOG : 3.6-4.6; 3.7-4.7; 3.8-4.8 Menjadi anak Pahlawanku 1 Minggu
-
bila ada kondisi tertentu dengan BHS : 2.14, 3.10-4.10, 3.11-4.11; Indonesia yang hebat
C. Indikator melibatkan anak tanpa harus mengubah 3.12-4.12 Negaraku 1 Minggu
1. Menyusun program semester -
KD yang sudah ditetapkan. SOSEM : 2.5; 2.10, 2.11 kepulauan
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan
Seni : 2.14,3.15-4.15 Puncak tema:
Pembelajaran Mingguan (RPPM)
e. Membuat daftar tema satu semester. Pentas seni budaya daerah, agustusan, karnaval budaya
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pemilihan dan penentuan tema Hangatnya
Pembelajaran Harian (RPPH) NAM : 1.1; 3.1-4.1,1.2 - 1 Minggu
dilakukan guru sebelum awal semester sinar matahari
kegiatan pembelajaran dimulai dengan FM : 2.1; 3.3-4.3
Segarnya hujan -
D. Uraian Materi memperhatikan prinsip pengembangan KOG : 2.2; 3.5-4.5; 3.6-4.6; 3.8- Indahnya alam
Kerlap-kerlip 2 Minggu
1. Bagaimana Cara Membuat Program tema. 4.8; 3.9-4.9; semesta -
Bintang
Semester? BHS : 3.10-4.10, 3.11-4.11; 3.12-
Angin, udara 1 Minggu
Perencanaan Program Semester berisi f. Mengembangkan tema menjadi 4.12 -
yang bergerak
Kompetensi Dasar , daftar tema satu subtema dan atau sub-subtema. SOSEM : 2.7; 2.11; 3.13-4.13;
Puncak Tema:
semester yang dikembangkan menjadi Subtema dan sub-subtema yang 3.14-4.14
Pergi ke sungai, Pergi ke Planetarium, Pergi ke sawah/ ke taman
subtema dan dapat dikembangkan menjadi dikembangkan merupakan topik-topik Seni : 3.15-4.15
desa /pantai, kunjungan ke Perpustakaan Daerah dll
sub-subtema, serta alokasi waktu setiap yang lebih khusus dan lebih dalam.
NAM : 1.1; 1.2; 2.13; 3.1-4.1; Hangatnya
tema. Kekhususan dan kedalaman subtema Kelinci makanan
3.2-4.2 sinar matahari 2 Minggu
dan sub-subtema memperhatikan usia bergizi
FM : 2.1; 3.3-4.3; 3.4-4.4; Segarnya hujan
Langkah-Langkah Penyusunan Program anak, kesiapan guru, dan ketersediaan Aku Suka Makan
KOG : 2.3; 3.5-4.5; 3.6-4.6; 3.7- Kerlap-kerlip
Semester sumber belajar pendukung. daging kelinci Aku senang
4.7; 3.8-4.8; 3.9-4.9; Bintang
Penyusunan program semester dilakukan memelihara 2 Minggu
BHS : 2.14; 3.10-4.10, 3.11-4.11; Angin, udara
dengan langkah berikut. g. Menentukan alokasi waktu untuk kelinci
3.12-4.12 yang bergerak
a. Menetapkan Kompetensi Dasar (KD) setiap tema, subtema dan atau sub-
SOSEM : 2.6; 2.9; 2.10; 2.11;
di setiap tema. Penentuan KD memuat subtema. Waktu pembahasan setiap Puncak Tema: Membuat sate kelinci, mengunjungi peternak
3.13-4.13; 3.14-4.14
seluruh aspek perkembangan Nilai tema/subtema/sub-subtema disesuaikan kelinci, guest teacher/mendatangkan narasumber),dll
Seni : 2.4; 3.15-4.15
Agama dan Moral (NAM), fisik-motorik dengan minat anak, keluasan,
Jumlah 17 Minggu
(FM), kognitif (KOG), bahasa (BHS), sosial- kedalaman, dan sumber/media yang
Catatan :
emosional (SOSEM), dan seni (SN). tersedia.
1. Guru dapat memilih salah satu kegiatan di puncak tema.
2. Alokasi waktu dalam perencanaan program semester minimal 17 Minggu (disesuaikan dengan
kalender pendidikan).
3. Lembaga diberikan keleluasaan dalam menentukan format perencanaan program semester.

198 199
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

Pada akhir satu atau beberapa tema dipandang penting dapat diubah sesuai 4. Materi pengembangan sikap yang 6.Rencana kegiatan memperhatikan
dapat dilaksanakan kegiatan puncak dengan kondisi. telah dimasukkan ke dalam SOP model pembelajaran (area, sentra, sudut,
tema. Puncak tema merupakan kegiatan 2. Komposisi KD yang diambil mewakili terus diterapkan walaupun tidak lagi kelompok dengan kegiatan pengaman)
penyimpul bagi anak-anak terkait dengan seluruh program pengembangan (nilai dicantumkan dalam RPPM. yang digunakan di setiap satuan PAUD.
semua konsep, aktivitas yang dilakukan agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, 5. Materi pembelajaran dikaitkan dengan 7.Rencana kegiatan untuk satu minggu
sepanjang tema berlangsung. Puncak bahasa, sosial-emosional, dan seni) tema/ subtema/ sub-subtema. memberi pengalaman nyata anak
tema dapat berupa kegiatan, antara lain, 3. KD untuk subtema atau sub-subtema 6. Materi pelajaran untuk satu tema/ dengan bermain balok, drama, alam, dll.
pameran hasil karya, kunjungan wisata, dapat diambil seluruhnya atau hanya subtema/ sub-subtema akan diulang- 8.Materi pembelajaran diulang setiap
kegiatan bersama orangtua, panen sebagian dari KD yang ada di tema. ulang sesuai dengan alokasi waktu RPPM harinya selama alokasi waktu yang
bersama, pertunjukan sosiodrama, serta 4. KD yang sudah dipilih dapat diulang untuk penguatan kemampuan anak. ditetapkan di RPPM tetapi dengan
bazar makanan dan minuman hasil kembali untuk digunakan di tema lainnya. kegiatan yang berbeda. Tujuannya
masakan anak dan orangtua. 5. Penulisan KD dapat dituliskan dengan Rencana Kegiatan agar anak dapat mencapai hasil belajar
urutan angka atau dituliskan secara utuh. 1. Rencana kegiatan berisi beberapa yang optimal dengan pengalaman
2. Bagaimana Cara Membuat Rencana 6. Penempatan KD dapat masuk ke rencana kegiatan yang dapat diikuti anak. belajar yang menarik sehingga tidak
Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan dalam kolom atau ditulis di atas setelah 2. Rencana kegiatan harus menarik dan membosankan.
(RPPM)? identitas program. membolehkan anak-anak untuk memilih 9. Rencana kegiatan disesuaikan dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari banyak kegiatan yang disiapkan guru. tema.
Mingguan (RPPM) disusun untuk Contoh 3. Rencana kegiatan untuk 1 minggu 10. Untuk menunjukkan kebermaknaan
pembelajaran selama satu minggu. RPPM KD untuk tema “Tanaman” di program semester harus bervariasi agar anak tidak bosan. pelaksanaan pembelajaran tematik,
dijabarkan dari Program Semester. RPPM terdiri atas: 4. Jumlah kegiatan yang disediakan setiap akhir tema dikuatkan dengan
berisi: (1) identitas program layanan, (2) KD NAM : 1.1; 3.1-4.1; 1.2 setiap harinya minimal 4 kegiatan kegiatan puncak tema.
yang dipilih, (3) materi pembelajaran, dan FM : 2.1; 3.3-4.3; 3.4-4.4 berbeda untuk tetap menjaga minat 11. Puncak tema dapat berupa kegiatan
(4) rencana kegiatan. KOG : 2.3; 3.6-4.6; 3.8-4.8 belajar anak dan agar anak memiliki antara lain membuat kue/makanan,
Identitas Program Layanan memuat BHS : 3.10-4.10, 3.11-4.11; 3.12-4.12 pengalaman belajar yang beragam. makan bersama, pameran hasil karya,
1. Nama Satuan PAUD adalah nama SOSEM : 2.5; 2.6; 2.8; 2.9; 2.12; 3.13-4.13; 3.14-4.14 5. Rencana kegiatan harus dapat pertunjukan, panen tanaman, dan
satuan PAUD yang menyusun RPPM Sn : 3.15-4.15 mencerminkan pendekatan saintifik. kunjungan.
2. Kelompok usia anak diisi dengan
kelompok sasaran program KD yang terpilih untuk RPPM dengan Subtema Contoh RPPM dengan Model Format Kolom
3. Semester /bulan/minggu yang “Pisang” terdiri atas: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)
keberapa - 1.1 (NAM) TAMAN KANAK-KANAK CERIA
4. Tema/Subtema/Sub-subtema diambil - 2.1 (FM) Semester/Bulan/Minggu : I/Juli/Minggu ke 4
dari tema/subtema/sub-subtema yang - 3.8-4.8 (KOG) Tema : Tanaman
disusun di program semester. - 3.11- 4.11 (BHS) Subtema : Tanaman Buah
- 2.9 (SOSEM) Sub-sub tema : Pisang
- 3.15-4.15 (Sn) Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
Contoh
Subtema berikutnya dapat menggunakan KD Model Pembelajaran : Sentra
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MINGGUAN (RPPM) sisanya atau mengulang KD yang sama. KD Materi Pembelajaran Rencana Kegiatan
TAMAN KANAK-KANAK CERIA
Materi Pembelajaran NAM 1.1 Pisang ciptaan Tuhan Sentra Bahan Alam:
Semester/Bulan/Minggu : I/Juli/Minggu ke 4
1. Materi pembelajaran diambil dari - Menganyam daun pisang
Tema : Tanaman
materi pembelajaran yang sudah FM 2.1; 3.3-4.3 Pisang makanan sehat - Mencap pelepah pisang
Subtema : Tanaman Buah
dijabarkan di KTSP (lihat contoh) Melatih kelenturan jari tangan - Membungkus dengan daun
Sub-subtema : Pisang
2. Banyaknya materi pembelajaran yang KOG Pola, bilangan pisang
Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
diambil disesuaikan dengan kemampuan 3.6-4.6 Perkembangbiakan pisang - Membuat sate pisang
belajar anak. 3.8-4.8 Senang berbagi pisang
Kompetensi Dasar
3. Materi pengembangan sikap Cerita terkait pisang Sentra Main Peran
1. KD yang ditetapkan dalam RPPM
dimasukkan ke dalam SOP dan menjadi Huruf “Pisang” - Setting pasar buah
sesuai dengan KD yang sudah ditetapkan
pembiasaan yang diterapkan sehari-hari - Jual beli pisang
pada Program Semester atau jika
sepanjang tahun.

200 201
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

3. Bagaimana Cara Membuat Rencana • Menuliskan hari dan tanggal di papan tulis.
KD Materi Pembelajaran Rencana Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)? • Menuliskan tema, sub tema dan topik.
BHS Kreasi seni terkait dengan pisang - Warung olahan pisang Rencana pelaksanaan pembelajaran harian • Bernyanyi
3.11-4.11 (RPPH) merupakan acuan untuk mengelola • Membacakan cerita
3.12-4.12 Sentra Balok kegiatan bermain dalam satu hari. RPPH • Mengenalkan kosa kata baru
Membangun kebun pisang disusun dan dilaksanakan oleh guru. Format • Dsb (dapat ditambahkan sesuai dengan
RPPH tidak harus baku, tetapi memuat kebutuhan, minat anak dan kondisi layanan)
SOSEM Sentra Persiapan komponen-komponen yang ditetapkan. Pastikan bahwa kegiatan pembukaan rutin
2.9 - Menghitung jumlah pisang Komponen RPPH terdiri atas: (1) identitas telah ditulis di SOP layanan, sehingga setiap
- Memasangkan pisang dengan program, (2) materi, (3) alat dan bahan, (4) harinya guru tidak perlu menulis semua hal
Sn bilangan kegiatan pembukaan, (5) kegiatan inti, (6) yang dilakukannya secara rinci, namun cukup
3.15-4.15 - Menyusun huruf menjadi kata kegiatan penutup, dan (7) rencana penilaian. hal-hal yang memang khusus dilakukan hari
pisang itu berkaitan dengan tema atau kekhususan
- Mengurutkan gambar berseri Komponen RPPH lainnya.
pertumbuhan pisang Prinsip yang perlu diperhatikan guru dalam
Sentra Seni membuat RPPH adalah komponen berikut ini: 5. Kegiatan inti
- Kreasi membuat mainan dari 1. Identitas layanan Pada kegiatan inti dituliskan ragam
pelepah pisang misalnya: Tentukan nama layanan tempat kegiatan dengan pendekatan saintifik,
pistol, perahu, kuda-kudaan, berlangsungnya pembelajaran, termasuk meskipun dalam pelaksanaannya
Boneka daun pisang kering waktu (semester, bulan, tanggal), kelas dan pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
usia anak. mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengomunikasikan) dapat dilakukan mulai
Contoh RPPM dengan Webbing 2. Cakupan pembelajaran. anak datang sampai anak pulang. Kegiatan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) Yang dimaksudkan cakupan pembelajaran inti berisi minimal 4 (empat) kegiatan main
terdiri dari : yang telah dipikirkan guru sesuai dengan
TAMAN KANAK-KANAK CERIA
• Tema, subtema dan sub-subtema. tema/subtema. Guru dapat memberikan
Tema, subtema dan sub-subtema diambil kesempatan bermain bebas, sebagai
Semester/Bulan/Minggu: 1/Juli/4
dari RPPM untuk kegiatan harian dalam satu tambahan pilihan. Pilihan bebas di sini adalah
Tema/Subtema/Sub-subtema : Tanaman/ Tanaman Buah/Pisang
minggu. pemberian kesempatan untuk bermain yang
Kelompok : B (5-6 thn)
• Program pengembangan, kompetensi sesuai dengan minat anak.
Model : Sentra/area/Kelompok
dasar dan materi.
Materi yang dipilih berdasarkan kompetensi Guru tetap memfasilitasi dengan pemberian
KD : NAM 1.1, FM 2.1; 3.3-4.3; KOG 3.6-4.6, 3.8-4.8; BHS 3.11-4-11; 3.12-4.12 SOSEM 2.9;
yang telah ditetapkan di dalam RPPM. dukungan secara individu, misalnya melalui
Sn 3.15- 4.15
pertanyaan terbuka, atau kesempatan pada
MATERI :” Pisang ciptaan Tuhan, Pisang makanan sehat, Melatih kelenturan jari tangan, Pola, bilangan,
3. Alat dan bahan anak untuk mengambil alat dan bahan dari
Perkembangbiakan pisang, Senang berbagi pisang, Cerita terkait pisang, Huruf “Pisang”, Kreasi seni ter-
Alat dan bahan yang diperlukan untuk lingkungan. Misalnya : anak ingin bermain
kait dengan pisang mendukung terlaksananya kegiatan dengan batu. Biarkanlah anak membuat
pembelajaran. Alat dan bahan yang harus sesuatu sesuai ide anak dengan batu. Atau
ada di kelas, harus dicantumkan di SOP dan anak ingin membaca buku, maka anak dapat
tersedia di kelas. Contoh alat dan bahan yang mengambil buku yang tersedia.
Sentra seni/area seni/kelompok Sentra/area bahan alam/ /kelompok
harus selalui tersedia adalah spidol besar, Kegiatan main dalam kegiatan inti ini
Kreasi membuat mainan dari pelepah pisang - Menganyam daun pisang
spidol kecil, krayon, pensil warna, cat, kuas, pengaturannya disesuaikan dengan
misalnya: pistol, perahu, kuda-kudaan, - Mencap pelepah pisang
gunting, lem, kertas HVS, kertas garis, kertas pendekatan
Boneka daun pisang kering - Membungkus dengan daun pisang
lipat, bahan limbah. (model) yang digunakan oleh layanan.
- Membuat sate pisang

4. Kegiatan pembukaan 6. Istirahat, makan dan bermain bebas .


Kegiatan pembukaan antara lain berisi : Anak dapat menggunakan waktunya untuk
• Doa dan salam sesuai ciri khas layanan. makan bersama. Tata cara persiapan makan
• Mencek kehadiran anak dan perasa anak. dan makan dapat ditetapkan di SOP. Bagi anak

202 203
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

yang telah selesai menikmati makanan, anak Contoh Model : Kelompok/Area/Sentra


mendapatkan kesempatan untuk bermain RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
bebas, boleh di luar ruangan atau di dalam TAMAN KANAK-KANAK CERIA
ruangan. Anak juga dapat menggunakan
waktu bebasnya untuk membaca buku SEMESTER/BULAN/MINGGU : I/II/III
kesukaan dengan memilih dari rak buku. KELAS/USIA : B/ 5-6 Tahun
TEMA/SUBTEMA/SUB-SUBTEMA : Tanaman/Tanaman Buah/Pisang
7. Kegiatan penutup KD: NAM 1.2, FM 2.1; 3.3-4.3; KOG 3.6-4.6, 3.8-4.8; BHS 3.11-4-11; 3.12-4.12 SOSEM 2.9; Sn 3.15- 4.15
Kegiatan penutup berisi : MATERI
• Membereskan mainan/alat yang telah Bersyukur pisang ciptaan Tuhan, Pisang makanan sehat, Melatih kelenturan jari tangan, Pola, bilangan,
dipakai. Perkembangbiakan pisang, Senang berbagi pisang, Cerita terkait pisang, Huruf “Pisang”, Kreasi seni terkait
• Menanyakan perasaan dan pengalaman dengan pisang
main anak. Alat Bahan
• Menyanyi Senin, 7 Agustus 2017 Selasa, 8 Rabu, 9 Kamis Jumat,
• Mengapresiasi perilaku terpuji anak dan Agustus 2017 Agustus 10 11 Agus-
memotivasi anak. 2017 Agus- tus 2017
• Menyampaikan pesan-pesan atau tus
pemberian tugas di rumah. 2017
• Menginformasikan kegiatan untuk esok • Daun pisang • Timbangan • Balok • • Buah
hari • pelepah pisang • Berbagai • Asesoris buahan
Kegiatan penutup juga perlu dituliskan di • Pewarna makanan macam buah • Mang-
dalam SOP, sehingga pada RPPH cukup • Kertas HVS • Miniatur kok
dituliskan hal yang berkaitan dengan tema • Lidi warung • Sendok
atau kekhususan lainnya. • Mangkok kecil • Kalkulator • Susu
• Tusuk sate • Uang-uan- • Sirup
8. Rencana penilaian. • Pisang gan • Telenan
Rencana penilaian pada perencanaan • Keranjang • Pisau
pembelajaran harus sesuai dengan buah
materi yang akan dikembangkan dengan • Kantong
perencanaan pada hari tersebut. Indikator plastik
penilaian dapat diturunkan dari materi
pembelajaran atau mengambil dari STPPA. Kegiatan Motorik kasar , jam 07.30- 08.00.
Perihal penilaian ini, guru dapat mempelajari Dilakukan dengan kegiatan senam/permainan tradisional/gerak dan lagu, dll. (dipilih sesuai dengan kondisi
modul penilaian perkembangan anak lembaga)
sehingga dapat melakukan penilaian dengan Kegiatan Pembukaan , jam 08.00-09.00.
baik. Kegiatan Pembukaan meliputi: Berdoa, bernyanyi tentang pisang, bercerita , membangun pengetahuan
melalui materi yang dikembangkan sesuai dengan tema dan Kompetensi Dasar yang akan dicapai, men-
Teknik yang akan digunakan dalam jelaskan cara bermain dan menyepakati aturan main.
mengamati anak dapat dipilih yang sesuai Kegiatan Inti (09.00-10.00).
dengan kemampuan guru dan kondisi anak. Kegiatan Inti memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi membangun pengalaman bermain yang ber-
Tuliskan kemampuan yang muncul dalam makna dengan menerapkan pendekatan saintifik, yakni anak mengamati, menanya, mengumpulkan infor-
diri anak pada saat mengikuti pembelajaran masi, menalar, dan mengomunikasikan melalui kegiatan main berikut.
(kemampuan ini merupakan indikator dari
pencapaian kompetensi yang ada di dalam
STPPA.

204 205
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

Sentra/area bahan alam/ /kelompok Sentra main Sentra/ Contoh


a. Menganyam daun pisang peran/area area/ RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
b. Mencap pelepah pisang drama
c. Membungkus dengan daun pisang a. Setting Nama PAUD : TK Ceria
d. Membuat sate pisang pasar buah Semester/Bulan : I/Agustus
b. Jual beli Hati/tanggal : Selasa, 1 Agustus 2017
pisang Kelompok usia : 5-6 Tahun
c. Warung Tema/Sub tema : Tanaman/ Pisang
olahan
pisang Materi dalam Kegiatan
Istirahat : 10.00- 10.30 1. Pisang ciptaan Allah
Meliputi bermain bebas dan makan bersama . Bagi anak yang sudah selesai makan, anak dapat memilih 2. Kalimat thoyibah (Alhamdulillah, Subhanallah, Bismillah)
mainan yang disukai, baik mainan di luar ataupun di dalam kelas. Juga tersedia rak buku dengan beberapa 3. Pisang makanan sehat
buku yang bisa dipilih anak untuk dibaca 4. Doa sebelum dan sesudah makan
5. Perkembangbiakan pisang
Kegiatan Penutup : 10.30-11.00, meliputi:
6. Melatih kelenturan jari
1. Menanyakan perasaan selama hari ini
7. Gerakan menggunting sesuai pola
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai, dll.
8. Gerakan menempel gambar pisang
3. Menanyakan perasaan selama hari ini
9. Cara membuat sate pisang
4. Memberikan tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni mengamati pohon pisang atau
10. Cerita : “Bertanam Pohon pisang”
buah pisang yang ada disekitarnya, apa warnanya, rasanya, dan jenisnya
11. Kata : “ Pisang “tunas”, “pelepah ”
5. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
12. Angka 1-10
6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
13. Pisang buah kesukaanku
7. Berdoa setelah belajar.
14. Hasil karya menggambar pisang dengan kapur
15. Hasil karya membuat bentuk pisang dari plastisin
Rencana Penilaian
Kompetensi Nama anak
Program Indikator Materi yang masuk pembiasaan
Dasar Ani Ine Ana dst • • • • • • • • • • •
Nilai Agama 1.1 • Terbiasa mengucapkan rasa syukur 1. Membiasakan mengucapkan kalimat thoyibah (Alhamdulillah, Subhanallah, Bismillah)
• • • • • • • • • • • • • • •
dan Moral terhadap ciptaan Tuhan 2. Membiasakan membaca doa sebelum dan sesudah makan
Fisik Motorik 2.1; • Terbiasa makan makanan bergizi 3. Membiasakan diri peduli dan merawat pohon pisang
3.3-4.3 seimbang
4. Membiasakan memberikan waktu yang cukup untuk menggali rasa ingin tahu saat anak bermain
• Melakukan gerakan mata dan tangan
secara terkoordinasI
5. Membiasakan bersikap sabar
Kognitif 3.6-4.6 • Membuat pola ABCD-ABCD 6. Senang berbagi pisang
3.8-4.8 • Menyebutkan lambang bilangan 7. Membiasakantanggung jawab
• Mengenal perkembangbiakan pisang 8. Membiasakan membuat karya yang indah
Bahasa 3.11-4.11 • Mengungkapkan perasaan, ide
3.12-4.12 dengan pilihan kata yang sesuai ketika
berkomunikasi
• Menulis huruf-huruf
Sosem 2.9 Senang menawarkan bantuan pada
teman atau guru,
Seni 3.15-4.15 Membuat karya seni sesuai kreativitas

206 207
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

Alat dan Bahan


3. Pijakan saat bermain
Kegiatan Main Alat dan bahan
Sentra Persiapan Rencana Kegiatan MENGAMATI Guru memberikan kesempatan pada anak untuk
1. Bermain arisan kata “ Pisang”, “pelepah”, Kocokan arisan, kertas kata, pensil, buku, bereksplorasi saat kegiatan main
“tunas”,pupuk ” penghapus Rencana Kegiatan MENANYA
2. Bermain mengurutkan gambar berseri Buku, lem Rencana Kegiatan MENGUMPULKAN INFORMASI Guru memfasilitasi anak dengan berbagai kegiatan
pertumbuhan pohon pisang main
3. Bermain mengisi pola gambar pisang dengan Pola gambar pisang , kapas Anak mencoba kegiatan main dan menambah
kapas pengalaman main yang memungkinkan anak
4. Bermain puzzle pisang Puzzle gambar pisang akan gagal dan akhirnya mencoba lagi sampai
5. Menyusun huruf menjadi kata “pisang” Gambar pisang, potongan huruf pisang berhasil (Trial and Error)
Rencana Kegiatan MENGASOSIASI Guru bertanya untuk merangsang anak agar
mengeluarkan pendapat dalam kemampuan
Alat dan Bahan mengasosiasi untuk menggali pengalaman main
Rencana Kegiatan MENGOMUNIKASIKAN
Kegiatan Main Alat dan bahan
Sentra Bahan Alam
1. Menganyam daun pisang Daun pisang C. Pijakan Setalah Bermain
2. Mencap pelepah pisang pelepah pisang, Pewarna makanan ,Kertas HVS,
pola gambar pisang/pohon pisang Rencana Kegiatan MENGAMATI
3. Membungkus dengan daun pisang Daun pisang, irisan kecil daun pisang/pelepah Rencana Kegiatan MENANYA
pisang , mangkok kecil, lidi yang sudah dipotong- Rencana Kegiatan MENGUMPULKAN INFORMASI Guru bertanya tentang pengetahuan yang telah
potong pendek didapat sebelum kegiatan main.
4. Membuat sate pisang Tusuk sate, irisan pisang , mangkok kecil Anak mengulang dan mengingat pengetahuan
5. Membentuk pisang dari playdough Playdough yang telah didapat dari buku yang telah dibaca
bersama.
Rencana Kegiatan MENGASOSIASI Guru bertanya untuk merangsang anak agar
A. Pembukaan 4. Kegiatan olahraga (motorik kasar) sesuai SOP mengeluarkan pendapat dalam kemampuan
1. Penyambutan anak sesuai SOP dengan menggunakan gerakan lagu “pisang ” mengasosiasi untuk menggali pengalaman main
2. Kegiatan jurnal pagi sesuai SOP 5. Melakukan kegiatan pendukung sesuai SOP Anak mengasosiasi dengan menghubungkan
3. Ikrar pagi sesuai SOP dengan memberikan pengetahuan yang pernah dibaca dan didapat
fasilitas menghafal surat-surat pendek dan B. Kegiatan Inti dengan pengetahuan yang pernah dialami
hafalah doa 1. Pembiasaan doa sebelum belajar Rencana Kegiatan MENGOMUNIKASIKAN Guru bertanya tentang pengetahuan yang telah
2. Pijakan awal sesuai SOP dengan membahas didapat saat kegiatan main.
tema dan pengembangan kosa kata terkait Anak menyampaikan hasil temuan dan
dengan PISANG, terkait dengan kegiatan pengalaman bermain (recalling)

Rencana Kegiatan MENGAMATI Guru memfasilitasi anak untuk mengamati:


1. Sentra Persiapan D. Penutup
2. Sentra bahan alam 1. Menanyakan perasaan hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah
Rencana Kegiatan MENANYA Guru memfasilitasi anak untuk menanya tentang
dimainkan hari ini, mainan apa saja yang
bagian-bagian dalam pohon pisang hasil
paling disukai
penemuan saat anak mengamati.
3. Bercerita pendek tentang hari ini dan
Rencana Kegiatan MENGUMPULKAN INFORMASI Guru bersama anak membaca buku tentang
mneginformasikan kegiatan esok hari
bagian-bagian dalam pohon pisang.
4. Doa setelah belajar
Rencana Kegiatan MENGASOSIASI
Rencana Kegiatan MENGOMUNIKASIKAN

208 209
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

RENCANA PENILAIAN Contoh


1. Instrumen Penilaian Checlist Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Nama:……. Taman Kanak-Kanak Ceria
Usia: ………
Semester/Bulan/Minggu ke : I/Agustus/2
Program Hari/Tanggal : 8 Agustus 2017
KD INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Kelompok/Usia : B5-6 tahun
Nilai Agama dan - 1.1 - Anak terbiasa bersyukur dirinya sebagai Tema/Subtema : Tanaman/Pisang
Moral - 3.1, 41 ciptaan Tuhan
- Anak dapat berdoa sebelum dan Materi dalam kegiatan:
sesudah belajar, • Pisang ciptaan Allah
Motorik - 2.1 - Anak terbiasa mencuci tangan dan • Kalimat thoyibah (Alhamdulillah, Subhanallah, Bismillah)
- 3.4, 4,4 menggosok gigi • Doa sebelum dan sesudah makan
- Terbiasa makan buah buahan yang • Perkembangbiakan pisang
menyehatkan • Melatih kelenturan jari
Sosial emosional - 2.5, - Anak terbiasa memberi salam • Gerakan menempel gambar pisang
- 2.6 - Anak terbiasa mengikuti aturan • Cerita : “Bertanam Pisang”
- 2.9 - Anak terbiasa berbagi • Kata : “ Pisang “tunas”, “pelepah ”
Kognitif - 3.6, 4.6, - Anak dapat menyebutkan bagian bagian • Angka 1-10
pisang, dan manfaatnya • Hasil karya membuat bentuk pisang dari plastisin
Bahasa - 1.13, - Anak terbiasa berlaku ramah,
- 3,10, - Anak memahami cerita yang dibacakan Materi Pembiasaan
4.10 cerita • Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan
- Anak dapat menyusun huruf “ kata • Membiasakan mengucapkan kalimat thoyibah (Alhamdulillah, Subhanallah, Bismillah)
Pisang” • Membiasakan membaca doa sebelum dan sesudah makan
Seni - 3.15, - Anak dapat menyanyikan lagu “Pisang “ • Membiasakan mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan.
4.15 - Anak dapat membuat karya seni dari • Membiasakan memberikan waktu yang cukup untuk menggali rasa ingin tahu saat anak bermain
daun/pelepah pisang • Membiasakan bersikap sabar
• Membiasakan peduli dengan teman
• Membiasakantanggung jawab
Bandung , 1 Agustus 2017 • Membiasakan membuat karya yang indah
Mengetahui

Kepala TK Ceria Pendidik Kegiatan main dan Alat & Bahan

Kegiatan Main Alat dan bahan


Sentra/area/kelompok Bahan Alam
Azzahra, S. Pd Dra. Avinda 1. Menganyam daun pisang Daun pisang
2. Mencap dengan pelepah pisang pelepah pisang, Pewarna makanan , Kertas HVS,
pola gambar pisang/pohon pisang
3. Membungkus dengan daun pisang Daun pisang, irisan kecil daun pisang/pelepah
pisang , mangkok kecil, lidi yang sudah dipotong-
potong pendek
4. Membuat sate pisang Tusuk sate, irisan pisang , mangkok kecil
5. Membentuk pisang dari playdough Playdough

210 211
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
PEMBUKAAN( PIJAKAN SEBELUM MAIN) RENCANA PENILAIAN
1. Doa sebelum belajar 2. Instrumen Penilaian Checlist
2. Tebak Lagu Nama:…….
Bak tebak tebak siapakah aku Usia: ………
aku adalah buah-buahan
Bentukku panjang Program
KD INDIKATOR BB MB BSH BSB
Rasanya Manis Pengembangan
Kalau kumakan kubuang kulitnya Nilai Agama dan - 1.1 - Anak terbiasa bersyukur dirinya sebagai
(jawabnya “ PISANG} Moral - 3.1, 41 ciptaan Tuhan
3. Mengenalkan aturan bermain - Anak dapat berdoa sebelum dan
4. Berdiskusi bagian bagian pohon pisang, manfaat dan cara perkembangbiakan pohon pisang sesudah belajar,
5. Guru bersama anak membaca buku tentang bagian-bagian dalam pohon pisang. Motorik - 2.1 - Anak terbiasa mencuci tangan dan
- 3.4, 4,4 menggosok gigi
Kegiatan Inti (Pijakan Saat Main) - Terbiasa makan buah buahan yang
1. Guru memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi saat kegiatan main menyehatkan
2. Guru memfasilitasi anak untuk menanya tentang bagian-bagian dalam pohon pisang hasil penemuan Sosial emosional - 2.5, - Anak terbiasa memberi salam
saat anak mengamati - 2.6 - Anak terbiasa mengikuti aturan
3. Guru memfasilitasi anak dengan berbagai kegiatan main. Anak mencoba kegiatan main dan menam- - 2.9 - Anak terbiasa berbagi
bah pengalaman main yang memungkinkan anak akan gagal dan akhirnya mencoba lagi sampai berha- Kognitif - 3.6, 4.6, - Anak dapat menyebutkan bagian bagian
sil (Trial and Error) pisang, dan manfaatnya
4. Anak melakukan kegiatan sesuai dengan yang diminati dan gagasannya Bahasa - 1.13, - Anak terbiasa berlaku ramah,
a. Kegiatan 1 : Menganyam daun pisang - 3,10, - Anak memahami cerita yang dibacakan
b. Kegiatan 2 : Mencap dengan pelepah pisang 4.10 cerita
c. Kegiatan 3 : Membuat sate pisang - Anak dapat menyusun huruf “ kata
d. Kegiatan 4 : membentuk pisang dari playgough Pisang”
e. Kegiatan 5 : Membungkus dengan daun pisang Seni - 3.15, - Anak dapat menyanyikan lagu “Pisang “
5. Guru bertanya untuk merangsang anak agar mengeluarkan pendapat dalam kemampuan mengas- 4.15 - Anak dapat membuat karya seni dari
osiasi untuk menggali pengalaman main. Anak mengasosiasi dengan menghubungkan pengetahuan daun/pelepah pisang
yang pernah dibaca dan didapat dengan pengetahuan yang pernah dialami

Penutup (pijakan setelah main) Mengetahui


1. Menanyakan perasaan selama hari ini Kepala Sekolah Guru
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai, dll.
3. Menanyakan perasaan selama hari ini
4. Memberikan tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni mengamati pohon pisang atau buah
pisang yang ada disekitarnya, apa warnanya, rasanya, dan jenisnya Azzahra Avinda
5. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
7. Berdoa setelah belajar.

212 213
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
E. Rangkuman G. Evaluasi 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Salah satu dimensi layanan PAUD bermutu, 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat Mingguan disusun untuk pembelajaran
adalah adanya Kurikulum yang mengacu sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. selama satu minggu. RPPM berisi:
pada Kurikulum PAUD 2013, dengan indikator: Rencana pembelajaran harus mengacu pada a. Identitas program layanan, KD yang
guru menyusun rencana pembelajaran yang karakterisitik dibawah ini, kecuali: dipilih, materi pembelajaran, dan rencana
menstimulasi seluruh aspek perkembangan a. Usia kegiatan
anak (aspek perkembangan fisik, berpikir, b. Kecerdasan anak b. Jadwal kegiatan, program kerja, alat
bahasa, emosi, sosial) dan memilih topik c. Social budaya bermain
atau tema pembelajaran yang dekat dengan d. Kebutuhan individual c. Kompetensi Dasar dan Kompetensi inti
lingkungan dan budaya anak”. d. Jawaban b dan c benar
2. Perencanaan pembelajaran disusun 2. Rambu-rambu yang harus diperhatikan
dalam upaya mendokumentasikan kegiatan dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi pembelajaran adalah:
atau kemampuan anak usia dini. a. Memahami STPPA Program PAUD
3. Menuliskan perencanaan pembelajaran b. Memahami Kompetensi Dasar sebagai
seperti program semester, RPPM dan RPPH capaian hasil pembelajaran
akan membantu guru mengingat apa c. Menetapkan materi pembelajaran
yang akan dilakukan, begitu juga dengan sebagai muatan untuk pengayaan
menuliskan catatan-catatan khusus yang akan pengalaman anak
lebih memudahkan saat kegiatan tersebut d. Semua benar
akan dilakukan.
4. Setiap kegiatan main anak, akan 3. Jenis perencanaan yang harus disusun dan
mengembangankan 6 aspek perkembangan disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan
dan merupakan proses mencapai berbagai pembelajaran adalah:
kompetensi dasar. Begitupun sebaliknya, a. Prota, Promes, RKH
Setiap aspek perkembangan dan kompetensi b. RKH
dasar, dapat dikembangkan dan dicapai c. Prosem, RPPM, RPPH
dengan berbagai macam aktivitas main. d. Kurikulum

F. Tugas Kegiatan Belajar 2 4. Dalam menentukan Kompetensi Dasar


1. Cobalah Anda berlatih membuat RPPM pada setiap tema, harus mencakup berbagai
untuk dua minggu. Pilih salah satu model aspek perkembangan diantaranya adalah:
pembelajaran yang ada di lembaga Anda, a. Nilai agama dan moral
apakah dengan sentra/area/kelompok b. Motorik dan kognitif
Kirimkan tugas Anda kepada admin (fasilitator) c. Social emosional, bahasa dan seni
atau tutor saat daring dan dilakukan melalui d. Jawaban a, b, c benar
attach file di forum chatting sesuai waktu yang
telah ditentukan. 5. Memiliki perilaku yang mencerminkan
2. Cobalah Anda berlatih membuat sikap percaya diri, memiliki perilaku yang
RPPH untuk 2 hari. Pilih salah satu model mencerminkan sikap taat terhadap aturan
pembelajaran yang ada di lembaga Anda, sehari-hari untuk melatih kedisiplinan,
apakah dengan sentra/area/kelompok. memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
3. Kirimkan tugas Anda kepada admin kerjasama. Merupakan kompetensi yang
(fasilitator) atau tutor saat daring dan dilakukan dicapai dalam aspek perkembangan:
melalui attach file di forum chatting sesuai a. Bahasa
waktu yang telah ditentukan. b. Social emosional
c. Kognitif
d. Nilai agama dan moral

214 215
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 6 - Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

Daftar Pustaka Kunci Jawaban


Beaty, Janice J. 2010. Observing Development of The Young Child. New Jersey. Pearson
Education, Inc.
Modul 2 Perkembangan Anak
Coughlin, Pamela A et all (1997). Creating Child Centered Classrooms: 3-5 year olds.
Washington DC: Children’s Resources International, Inc. A. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1
Dodge, Diane, Truster, Laura J Colker, Cate Horeman. 2002. Creative Curriculum For Preschool 1. a
Fourt Edition, Washington DC. Cengage Learning. 2. c
Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas. Bahan Ajar Diklat 3. b
Berjenjang Tingkat Dasar. 2015 4. d
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. Pedoman Kurikulum 2013 Pendidikan Anak 5. c
Usia Dini. 2016 6. d
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum Eight Edition.
New Jersey, Pearson Education, Inc. B. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2
Essa, Eva L. Introduction to Early Childhood Education, Amnotated Students Edition, 6th ed. 1. b
Belmont, USA: Wadsworth, 2011 2. d
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik 3. c
Indonesia Nomor 137 Tahun 2014. 2015 4. d
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 5. b
Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. 2015 6. a
Wortham, Sue. Assessment in Early Childhood Education, Ohio: Pearson Merrill
Prentice Hall, New Jersey, Columbus, 2005.

216 217
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 7
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Penilaian Perkembangan
Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
218 219
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Kegiatan 1
dan membina anak agar tumbuh dan Penilaian perkembangan meliputi informasi
berkembang secara optimal. bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak
b. Berkesinambungan meliputi sensorik (mendengar, melihat,
Penilaian dilakukan secara terencana, meraba, merasa, dan menghidu), motorik
Penilaian Perkembangan Anak bertahap, dan terus menerus untuk (gerakan motorik kasar dan halus), kognitif
mendapatkan gambaran tentang (pengetahuan, kecerdasan), komunikasi
A. Standar Kompetensi a. Manfaat bagi anak-anak : pertumbuhan dan perkembangan anak. (berbicara dan bahasa), serta sikap religius,
Peserta dapat memahami dan menerapkan • Memelihara pertumbuhan anak secara c. Objektif sosial-emosional dan kreativitas yang
penilaian pembelajaran anak usia dini lebih sehat dan konsisten. Penilaian didasarkan pada prosedur dan dirumuskan dalam kompetensi sikap,
• Perkembangan anak menjadi lebih kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi pengetahuan dan keterampilan.
optimal. subjektivitas penilai sehingga
B. Kompetensi Dasar
• Anak mendapatkan stimulasi sesuai menggambarkan data atau informasi yang 5. Penilaian Otentik
Memahami penilaian pembelajaran PAUD
dengan minat dan perkembangannya. sesungguhnya. Penilaian pada anak usia dini berupa
• Anak mendapatkan dukungan d. Akuntabel penilaian otentik. Penilaian otentik adalah
C. Indikator yang lebih sesuai dengan kebutuhan Penilaian dilaksanakan sesuai dengan jenis penilaian berdasarkan kondisi nyata
a. Menjelaskan pengertian Penilain yang muncul dari perilaku anak selama
perkembangannya. prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat
pembelajaran PAUD proses berkegiatan maupun hasil dari
b. Manfaat bagi orang tua/keluarga : dipertanggungjawabkan.
b. Menjelaskan prinsip-prinsip melaksanakan kegiatan tersebut.
• Orang tua memperoleh informasi e. Transparan
pembelajaran PAUD
tentang pertumbuhan, perkembangan Penilaian dilaksanakan sesuai dengan
c. Menjelaskan model Penilain pembelajaran
dan minat anak di satuan PAUD. prosedur dan hasil penilaian dapat diakses
PAUD
• Memudahkan orang tua dalam oleh orang tua dan semua pemangku
d. Membuat penilain pembelajaran PAUD
memberikan stimulasi yang sesuai dan kepentingan yang relevan.
berkelanjutan di rumah. f. Sistematis
D. Uraian Materi • Membuat keputusan bersama antara Penilaian dilakukan secara teratur dan
1. Pengertian Penilaian orang tua dengan pihak satuan PAUD terprogram sesuai dengan pertumbuhan
Penilaian di satuan PAUD diarahkan untuk dalam memberikan dukungan dan dan perkembangan anak dengan
menilai proses dan hasil kegiatan belajar memenuhi kebutuhan anak. menggunakan berbagai instrumen.
PAUD. Penilaian kegiatan belajar di PAUD c. Manfaat bagi guru : g. Menyeluruh
menggunakan pendekatan penilaian • Mengetahui perkembangan sikap, Penilaian mencakup semua aspek Penilaian otentik dilakukan pada saat anak
otentik. Penilaian otentik merupakan pengetahuan, dan keterampilan anak. pertumbuhan dan perkembangan anak baik terlibat dalam kegiatan bermain, harus
penilaian proses dan hasil belajar untuk • Mendapatkan informasi awal tentang sikap, pengetahuan maupun keterampilan. dilakukan secara alami dalam kondisi yang
mengukur tingkat pencapaian kompetensi hambatan atau gangguan dalam Penilaian mengakomodasi seluruh direncanakan oleh guru.
sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan tumbuh-kembang anak. keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi,
dan keterampilan berdasarkan fakta • Mengetahui kesesuaian stimulasi termasuk anak yang berkebutuhan khusus. Contoh: Guru ingin mengetahui
yang sesungguhnya. Penilaian dilakukan dalam layanan dengan kebutuhan h. Bermakna kemampuan anak mengenal bentuk-bentuk
secara sistematis, terukur, berkelanjutan, perkembangan anak. Hasil penilaian memberikan informasi yang geometri, maka guru menyiapkan kegiatan
menyeluruh yang mencakup pertumbuhan • Dapat memberikan dukungan yang bermanfaat bagi anak, orangtua, pendidik, bermain dengan alat main berbagai
dan perkembangan yang telah dicapai oleh tepat kepada anak. dan pihak lain yang relevan. bentuk di semua area/sentra/sudut. Guru
anak selama kurun waktu tertentu. • Memiliki data dan informasi tentang melakukan pengamatan, pencatatan, dan
perkembangan anak untuk pembuatan 4. Lingkup Penilaian pertanyaan.
2. Manfaat rencana pembelajaran selanjutnya Lingkup penilaian di PAUD meliputi
Penilaian memiliki manfaat bagi semua pertumbuhan dan perkembangan anak. Saat anak tengah bermain mencetak pasir
pihak, termasuk bagi anak itu sendiri. Di 3. Prinsip Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi dengan menggunakan cetakan berbagai
bawah ini beberapa manfaat melakukan Penilaian hasil belajar anak pada jenjang ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian bentuk, guru dapat mengajukan pertanyaan,
penilaian di PAUD: PAUD berdasarkan pada prinsip-prinsip atau keseluruhan sehingga dapat diukur seperti: “Ibu pesan kue berbentuk lingkaran
sebagai berikut: dengan satuan panjang dan berat, misalnya ya”. Guru mengamati kemampuan anak
a. Mendidik berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, apakah anak dapat membuat kue berbentuk
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan lingkar kepala, pertumbuhan gigi dan lingkaran, kemudian mencatat hasil
dasar untuk memotivasi, mengembangkan, pertumbuhan tulang. pengamatannya.

220 221
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

6. Penilaian Perkembangan Anak Nilai Agama dan 2. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang
Penilaian perkembangan anak dilakukan Moral dianutnya (misal: tidak bohong, tidak berkelahi)
untuk melihat sejauh mana perkembangan 3. Menyebutkan hari-hari besar agama
anak terjadi dalam keseluruhan rangkaian 4. Menyebutkan tempat ibadah agama lain
kegiatan pembelajaran sesuai dengan 5. Menceritakan kembali tokoh-tokoh keagamaan
kompetensi yang diharapkan. (misal: nabi-nabi)
Penilaian perkembangan anak mengukur 3.2 Mengenal perilaku baik dan santun sebagai cerminan akhlak mulia
lingkup perkembangan anak yang ada 4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
dalam program pengembangan melalui
1. Berperilaku sopan dan peduli melalui perkataan
kompetensi-kompetensi dasar dengan
dan perbuatannya secara spontan sesuai dengan
menggunakan tolok ukur indikator
agama dan budaya
perkembangan per kelompok usia. Secara
2. Mau menolong orang tua, pendidik, dan teman.
sederhana dapat diilustrasikan dengan
Motorik 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
gambar (siklus) sebagai berikut:
1. Terbiasa Melakukan kegiatan kebersihan diri
2. Terbiasa makan makanan bergizi seimbang,
3. Terbiasa memelihara kebersihan lingkungan,
Dengan menggunakan alur penilaian seperti yang digambarkan pada siklus di atas, maka secara
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan
umum kita dapat merekam seluruh perkembangan anak yang akan dinilai. Berikut keseluruhan
motorik kasar dan motorik halus
indikator perkembangan anak, contoh pada kelompok usia 5 – 6 tahun dengan menggunakan
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan
format penilaian perkembangan:
halus
1. Melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara
CONTOH FORMAT PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
terkontrol, seimbang, dan lincah
UNTUK USIA 5-6 TAHUN
2. Melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala
secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai
Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB gerakan yang teratur (misal: senam dan tarian)
Pengembangan
3. Melakukan permainan fisik dengan aturan
Nilai Agama dan 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui CiptaanNya
4. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri
Moral 1. Terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai dalam berbagai aktivitas (misal: mengancingkan
pencipta, baju, menali sepatu, menggambar, menempel,
2. Terbiasa mengucapkan kalimat pujian terhadap menggunting pola, meniru bentuk, menggunakan
ciptaan Tuhan alat makan)
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa 3.4 Mengetahui cara hidup sehat
syukur kepada Tuhan 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
1. Menghormati (toleransi) agama orang lain 1. Melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat
2. Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap (misal: mandi 2x sehari; memakai baju bersih;
ciptaan Tuhan membuang sampah pada tempatnya, menutup
3. Terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan hidung dan mulut ketika batuk dan bersin,
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur membersihkan dan membereskan tempat bermain)
1. Terbiasa tidak berbohong, 2. Mampu melindungi diri dari percobaan
2. Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain, kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan
3. Terbiasa mengembalikan benda yang bukan bullying (misal dengan berteriak dan/atau berlari)
haknya. 3. Mampu menjaga keamanan diri dari benda-
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari benda berbahaya (misal: listrik, pisau, pembasmi
4.1Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa serangga, kendaraan di jalan raya)
1. Mengucapkan doa-doa pendek, melakukan 4. Menggunakan toilet dengan benar tanpa
ibadah sesuai dengan agama nya (misal: doa bantuan
sebelum memulai dan selesai kegiatan) 5. Mengenal kebiasaan buruk bagi kesehatan
(makan permen, jajan sembarang tempat)

222 223
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Kognitif 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu Kognitif 6. Mampu mengurutkan lima seriasi atau lebih
1. Terbiasa menunjukkan aktivitas yang bersifat berdasarkan warna, bentuk, ukuran, atau jumlah.
eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi 7. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “lebih
ketika air ditumpahkan) dari”; “kurang dari”; dan “paling/ter
2. Terbiasa aktif bertanya 8. Mengklasifikasikan benda berdasarkan 3 variabel
3. Terbiasa mencoba atau melakukan sesuatu untuk warna, bentuk, dan ukuran
mendapatkan jawaban 9. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 10. Menggunakan lambang bilangan untuk
1. Kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, menghitung
gagasan di luar kebiasaan atau cara yang tidak 11. Mencocokkan bilangan dengan lambang
biasa) bilangan
2. Menunjukkan inisiatif dalam memilih permainan 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
(seperti: ”ayo kita bermain pura-pura seperti ibadah, budaya, transportasi)
burung”) 4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
3. Senang menerapkan pengetahuan atau gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal,
pengalaman dalam situasi atau sesuatu yang baru. tempat ibadah, budaya, transportasi)
3.5 Mengetahui dan mampu cara memecahkan masalah sehari-hari dan 1. Menyebutkan nama anggota keluarga dan
berperilaku kreatif teman serta ciri-ciri khusus mereka secara lebih
4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif rinci (warna kulit, warna rambut, jenis rambut, dll)
1. Mampu memecahkan sendiri masalah sederhana 2. Menjelaskan lingkungan sekitarnya secara seder-
yang dihadapi hana
2. Menyelesaikan tugas meskipun menghadapi 3. Menyebutkan arah ke tempat yang sering dikun-
kesulitan jungi dan alat transportasi yang digunakan
3. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan 4. Menyebutkan peran-peran dan pekerjaan terma-
dilakukan suk didalamnya perlengkapan/atribut dan tugas-tu-
4. Menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi gas yang dilaku-kan dalam pekerjaan tersebut
alam. 5. Membuat dan mengikuti aturan
3.6, Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, 3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) batuan, dll)
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang 4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya batu-batuan, dll)
1. Mengenal benda dengan mengelompokkan 1. Menceritakan peristiwa-peristiwa alam dengan
berbagai benda di lingkungannya berdasarkan melakukan percobaan sederhana
ukuran, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri 2. Mengungkapkan hasil karya yang dibuatnya
lainnya secara lengkap/utuh yang berhubungan dengan
2. Mengenal benda dengan menghubungkan satu benda-benda yang ada di lingkungan alam
benda dengan benda yang lain 3. Menceritakan perkembangbiakan makhluk hidup
3. Menghubungkan atau menjodohkan nama 4. Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya
benda dengan tulisan sederhana melalui berbagai (angin bertiupmenyebabkan daun bergerak, air
aktivitas dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)
4. Mengenal konsep besar-kecil, banyak-sedikit, 3.9 Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah
panjang-pendek, berat-ringan, tinggi-rendah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
dengan mengukur menggunakanalat ukur tidak 4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan
baku bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan
5. Membuat pola ABCD-ABCD kegiatannya

224 225
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Kognitif 1. Melakukan kegiatan dengan menggunakan alat Bahasa 3. Menulis huruf-huruf dari namanya sendiri
teknologi sederhana sesuai fungsinya secara aman berhitung.
dan bertanggung jawab. 4.Mengenal suara huruf awal dari nama benda-
2. Membuat alat-alat teknologi sederhana (misal: benda yang ada di sekitarnya
baling-baling, pesawat-pesawatan, kereta-kereta- 5. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
apian, mobil-mobilan, telepon-teleponan dengan bunyi/huruf awal yang sama.
benang, dll) 6. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal
3. Melakukan proses kerja sesuai dengan dan konsonan
prosedurnya (misal: membuat teh dimulai dari 7. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
menyediakan air panas, teh, gula, dan gelas) huruf
Bahasa 2.14 Memiliki perilaku yang mencermin- kan sikap santun kepada orang tua, 8. Membaca nama sendiri
pendidik, dan teman 9. Membuat gambar dengan beberapa coretan/
1. Terbiasa ramah menyapa siapapun, tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata
2. Terbiasa berkata dengan suara lembut dan 10. Menyebutkan angka bila diperlihatkan lambang
santun bilangannya (Mengucapkan bunyi lambang
3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) bilangan)
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) 11. Senang dan menghargai bacaan
1. Menceritakan kembali apa yang didengar dengan 12. Memahami arti kata dalam cerita
kosakata yang lebih banyak 13. Memiliki perbendaharaan kata,
2. Melaksanakan perintah yang lebih kompleks 14. Mengenal simbol-simbol untuk persiapan
sesuai dengan aturan yang disampaikan membaca, menulis dan
3. Mengulang kalimat yang lebih kompleks Sosem 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
4. Memahami aturan dalam suatu permainan 1. Terbiasa menyapa guru saat penyambutan,
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan 2. Berani tampil di depan teman, guru, orang tua
non verbal) dan lingkungan sosial lainnya,
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa 3. Berani mengemukakan pendapat,
secara verbal dan non verbal) 4. Berani menyampaikan keinginan,
1. Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan 5. Berkomunikasi dengan orang yang belum
pendapat dengan kalimat sederhana dalam berko- dikenal sebelumnya dengan pengawasan guru,
munikasi dengan anak atau orang dewasa 6. Bangga menunjukkan hasil karya,
2. Menunjukkan perilaku senang membaca buku 7. Senang ikut serta dalam kegiatan bersama,
terhadap buku-buku yang dikenali 8. Tidak berpengaruh pada penilaian orang tentang
3. Mengungkapkan perasaan, ide dengan pilihan dirinya.
kata yang sesuai ketika berkomunikasi 2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-
4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana hari untuk melatih kedisiplinan
5. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks 1. Tahu akan hak nya
6. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki 2. Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan)
bunyi yang sama 3. Mengatur diri sendiri
7. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur 2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar
lengkap 1. Kesediaan diri untuk menahan diri,
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain 2. Bersikap tenang, tidak lekas marah dan dapat
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya menunda keinginan,
1. Menunjukkan bentuk-bentuk simbol (pra menulis) 3. Sikap mau menunggu giliran, mau
2. Menyebutkan lambang-lambang huruf yang mendengarkan ketika orang lain berbicara,
dikenal 4. Tidak menangis saat berpisah dengan ibunya

226 227
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Sosem 5. Tidak mudah mengeluh, Sosem 4. Menggunakan cara yang diterima secara sosial
6. Tidak tergesa-gesa, dalam menyelesaikan masalah (menggunakan
7. Selalu menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, fikiran untuk menyelesaikan masalah)
8. Berusaha tidak menyakiti atau membalas dengan 5. Tetap tenang saat berada di tempat baru dengan
kekerasan situasi baru misalnya saat bertamu, berada di pusat
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru baru,
1. Terbiasa tidak bergantung pada orang lain, 2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggungjawab
2. Terbiasa mengambil keputusan secara mandiri, 1. Bertanggung jawab atas perilakunya untuk
3. Merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk kebaikan diri sendiri
belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus dibantu 2. Bersedia untuk menerima konsekuensi atau
atau dengan bantuan seperlunya menanggung akibat atas tindakan yang diperbuat
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu baik secara sengaja maupun tidak disengaja,
jika diminta bantuannya 3. Mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf,
1. Mengetahui perasaan temannya dan merespon 4. Merapihkan/ membereskan mainan pada tempat
secara wajar semula,
2. Berbagi dengan orang lain 5. Mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
3. Menghargai hak/pendapat/karya orang lain 6. Senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya
4. Terbiasa mengindahkan dan memperhatikan (misalnya piket sebagai pemimpin harus membantu
kondisi teman, menyiapkan alat makan, dst).
5. Mau menemani teman melakukan kegiatan 3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar
bersama, 4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
6. Senang menawarkan bantuan pada teman atau 1. Mengenal perasaan sendiri dan orang lain
guru, 2. Mengelolanya secara wajar (mengendalikan diri
7. Peka untuk membantu orang lain yang secara wajar)
membutuhkan, 3. Berprilaku yang membuat orang lain nyaman
8. Mampu menenangkan diri dan temannya dalam 4. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan
berbagai situasi, kondisi yang ada (senang-sedih-antusias dsb).
9. Senang mengajak temannya untuk 3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
berkomunikasi, bereaksi positif kepada semua 4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang
temannya. tepat
2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama 1. Memilih kegiatan/ benda yang paling sesuai
1. Bermain dengan teman sebaya dengan yang dibutuhkan dari beberapa pilihan
2. Menerima perbedaan teman dengan dirinya, yang ada
3. Menghargai karya teman, 2. Mengungkapkan apa yang dirasakannya (lapar
4. Tidak ingin menang sendiri, ingin makan, kedinginan memerlukan baju hangat,
5. Menghargai pendapat teman dan mendengarkan perlu payung agar tidak kehujanan, kepanasan, sakit
dengan sabar pendapat teman perut perlu obat),
6. Senang berteman dengan semuanya 3. Menggunakan sesuatu sesuai kebutuhan
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri Seni 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
1. Memperlihatkan kemampuan diri untuk 1. Menghargai keindahan diri sendiri, karya sendiri
menyesuaikan dengan situasi atau orang lain, alam dan lingkungan sekitar,
2. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang 2. menjaga kerapihan diri
yang belum dikenal (menumbuhkan kepercayaan 3. Bertindak/berbuat yang mencerminkan sikap
pada orang dewasa yang tepat) estetis
3. Bersikap kooperatif dengan teman 4. merawat kerapihan-kebersihan-dan keutuhan
benda mainan atau milik pribadinya.

228 229
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Program bulanan yang dicapai selama 6 bulan. kegiatan yang dilakukan anak sehari-hari.
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB Penilaian semester digunakan sebagai dasar 2. Menggunakan checklist (V) skala
Pengembangan
Seni 3.15 Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni untuk membuat laporan perkembangan capaian perkembangan yang telah
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai anak yang akan disampaikan kepada orang ditetapkan dalam RPPH. Checklist
media tua anak. (V) skala capaian perkembangan
berisi indikator perkembangan untuk
1. Membuat karya seni sesuai kreativitasnya misal
4. Pelaporan mengukur ketercapaian tujuan dan
seni musik, visual, gerak dan tari yang dihasilkannya
Laporan semester berisi hasil pengolahan kompetensi dasar yang ditetapkan di
dengan menggunakan alat yang sesuai
data tentang perkembangan anak yang RPPM
2. Menampilkan hasil karya seni baik dalam ben-
dikumpulkan selama enam bulan atau satu 3. Menggunakan catatan anekdot
tuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni
semester. Pelaporan ditujukan kepada: untuk mencatat perilaku anak pada
lainnya
a. Orang tua anak sebagai saat berkegiatan, baik saat bermain di
3. Menghargai hasil karya baik dalam bentuk gam-
pertanggungjawaban layanan yang telah kegiatan inti maupun kegiatan rutin.
bar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya.
diikuti oleh anak. 4. Menggunakan data/informasi dari hasil
Format penilaian perkembangan di atas setiap hari. Pengisian format dilakukan b. Satuan PAUD sebagai dokumen karya anak.
mengacu pada Permendikbud nomor setiap bulan dan setiap akhir semester hasil pelaksanaan pembelajaran dan
146 tahun 2014 tentang Kurikulum sebagai dasar pembuatan laporan sebagai dasar untuk perbaikan maupun Format checklist (V) skala capaian
2013 Pendidikan Anak Usia Dini dan perkembangan anak.Satu format penilaian pengembangan layanan yang lebih baik. perkembangan.
Permendikbud nomor 137 tahun 2014 perkembangan anak dapat digunakan untuk c. Dinas Pendidikan sebagai institusi Format checklist (V) skala capaian
tentang Standar Nasional Pendidikan masing-masing anak setiap bulan atau Pembina PAUD di wilayahnya. perkembangan memuat indikator
Anak Usia Dini (lampiran 1) serta Pedoman selama satu semester. Penilaian harian dilaksanakan sebagai pencapaian perkembangan yang sudah
tentang Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan berikut: ditetapkan di dalam Rencana Pelaksanaan
Anak Usia Dini. 1. Penilaian harian 1. Merupakan pengumpulan data dan Pembelajaran Harian (RPPH). Untuk lebih
Penilaian harian merupakan proses informasi yang terkait langsung dengan jelasnya lihat Pedoman Perencanaan
Indikator dalam format penilaian pengumpulan data dengan menggunakan Pembelajaran, contohnya sebagai berikut:
menunjukkan kematangan instrumen format penilaian harian yang
perkembangan yang dicapai anak di tercantum dalam RPPH, catatan anekdot,
setiap kompetensi dasar per kelompok dan hasil karya anak. Instrumen format No Indikator Penilaian BB MB BSH BSB
lingkup perkembangan. BB artinya Belum penilaian harian dan catatan anekdot diisi 1 Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan
Berkembang: bila anak melakukannya harus dari hasil pengamatan guru di saat anak 2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
dengan bimbingan atau dicontohkan oleh bermain atau melakukan kegiatan rutin
3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi
guru; MB artinya Mulai Berkembang: bila harian. Hasil karya anak sebagai dokumen
4 Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi anggota tubuh
anak melakukannya masih harus diingatkan yang didapat guru setelah anak melakukan
5 Terbiasa merawat diri sesuai tatacaranya
atau dibantu oleh guru; BSH artinya kegiatan. Hasil karya anak hendaknya jelas
6 Terbiasa berlaku ramah
Berkembang Sesuai Harapan: bila anak tertulis tanggal pembuatan dan gagasan
7 Terbiasa mengikuti aturan
sudah dapat melakukannya secara mandiri anak tentang karya tersebut ditulis oleh
8 Mengelompokkan berdasarkan warna (merah, biru, kuning)
dan konsisten tanpa harus diingatkan guru berdasarkan cerita yang diungkapkan
9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan
atau dicontohkan oleh guru; BSB artinya anak.
10 Menyanyikan lagu “Aku Ciptaan Tuhan”
Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah
dapat melakukannya secara mandiri dan 2. Penilaian bulanan
sudah dapat membantu temannya yang Penilaian bulanan berisi hasil pengolahan Kriteria penilaian:
belum mencapai kemampuan sesuai rekapitulasi data penilaian harian checklist 1. BB artinya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus dengan bimbingan atau dicontohkan
indikator yang diharapkan. (V), catatan anekdot, dan hasil karya anak oleh guru;
selama satu bulan. Hasil pengolahan data 2. MB artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih harus diingatkan atau dibantu oleh
Pengisian format penilaian perkembangan diisikan ke dalam format penilaian. guru;
anak merupakan hasil analisa data yang 3. BSH artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan
didapatkan dari pengamatan dengan 3. Penilaian semester konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru;
checklist (V), catatan anekdot, dan hasil Penilaian semester merupakan hasil 4. BSB artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan sudah
karya anak. Data tersebut dikumpulkan pengolahan rekapitulasi data penilaian dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.

230 231
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Tanggal Waktu Tempat Peristiwa/Perilaku Indikator


Contoh perilaku anak pada tingkat kemampuan “berdoa sebelum belajar”:
1. BB : Bila anak berdoa sebelum belajar baik lafal doa maupun sikapnya masih harus - Menyebutkan nama anggota
mendapatkan bimbingan dan atau dicontohkan oleh guru keluarga (KD 3.7 – 4.7)
2. MB: Bila anak berdoa sebelum belajar baik lafal doa maupun sikapnya masih harus diingatkan - Berani mengemukakan
oleh guru: ”Nia, kita berdoa dulu. Bagaimana sikap berdoanya?” pendapat (KD 2.5)
3. BSH: Bila anak berdoa baik lafal doa maupun sikapnya sudah dimunculkan secara utuh, - Mengungkapkan perasaan, ide,
mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan oleh guru lagi. gagasan dengan kata yang sesuai
4. BSB: Bila anak berdoa baik lafal doa maupun sikapnya sudah dimunculkan secara utuh, (3.11 – 4.11)
mandiri, dan konsisten serta dapat mengingatkan temannya 1 Juli 07.30 Halaman Rosa turun dari boncengan - Mengikuti transisi dari rumah ke
2014 depan sepeda motor ayahnya, kak- PAUD ( KD 2.11)
inya menghentak-hentak ke - Rosa belum dapat mengenal
Sumber Data Penilaian Harian lainnya. belajar yang diikuti anak lantai sambil menangis dan perasaan sendiri dan dapat
Data penilaian harian lainnya bersifat d. Perilaku, termasuk ucapan yang di berteriak mengelolanya secara wajar,
melengkapi data yang dikumpulkan melalui sampaikan anak selama berkegiatan. 08.30 Sentra Balok Rosa mengambil balok dari (KD 3.13 – 4.13)
format cheklist. Data penilaian harian tangan Rian, lalu melempar- - Rosa belum dapat mengikuti
lainnya dapat dikumpulkan melalui: Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan kannya ke jendela. aturan main (KD 2.6) dan belum
apa yang dilakukan atau dibicarakan dapat bersikap tenang, tidak
1. Catatan Anekdot anak secara obyektif, akurat, lengkap dan lekas marah dan dapat menunda
Catatan anekdot mencatat seluruh bermakna tanpa penafsiran subyektif dari keinginan (KD 2.7)
perkembangan anak selama mengikuti guru. Akurat (tepat), objektif (apa adanya, 2 Juli 09.15 Halaman Aliando berlari kencang - Aliando memiliki gerakan
kegiatan pembelajaran dari waktu ke waktu tanpa memberi label misalnya: cengeng, 2014 depan disusul Alfin menuju motorik kasar dengan berlari
atau dari hari ke hari. Catatan anekdot malas, nakal), spesifik (khusus/tertentu), dan ayunan dan menyenggol kencang (KD 3.3), sudah memiliki
memungkinkan untuk mengetahui sederhana (tidak bertele-tele). Rieka hingga jatuh. perilaku yang mencerminkan
perkembangan anak yang indikatornya Aliando berhenti berlari sikap peduli (KD 2.9) dan perilaku
tercantum maupun tidak tercantum pada Catatan anekdot awalnya digunakan untuk lalu menghampiri Rieka, yang mencerminkan sikap
RPPH. mencatat sikap dan perilaku anak yang membantu berdiri dan tanggungjawab (KD 2.12)
Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan muncul secara tiba-tiba atau peristiwa berucap “maaf ya aku tidak
anekdot meliputi: yang terjadi secara insidental. Berbagai sengaja.. sakit ya..”
a. Nama anak yang dicatat rujukan terakhir menyatakan bahwa catatan
perkembangannya anekdot digunakan untuk mencatat seluruh 2. Hasil Karya yang dikatakan guru adalah: ”ada banyak
b. Waktu pengamatan fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa Hasil karya adalah hasil kerja anak didik gambar yang sudah kamu buat, bisa
c. Kegiatan main atau pengalaman yang dilakukan dan dikatakan anak. setelah melakukan suatu kegiatan. Hasil diceritakan gambar apa saja? warna apa
karya dapat berupa pekerjaan tangan, karya saja yang kamu pakai?” dst.
Contoh 1: Catatan anekdot dengan tabel: seni atau tampilan anak, misalnya: gambar, c. Tuliskan semua yang dikatakan oleh
CATATAN ANEKDOT lukisan, lipatan, hasil kolase, hasil guntingan, anak untuk mengkonfirmasi hasil karya
Usia/Kelas: 5 th/TK B tulisan/coretan-coretan, hasil roncean, yang dibuatnya agar tidak salah saat guru
Tanggal Waktu Tempat Peristiwa/Perilaku Indikator bangunan balok, tari, hasil prakarya dll. membuat interpretasi karya tersebut.
Rambu-rambu membuat Catatan Hasil d. Catatan dan hasil karya anak disimpan
1 Juli Area Menggunting dengan - Melakukan berbagai gerakan Karya Anak. sebagai portofolio dan akan dianalisa
2014 keaksaraan menggunakan tiga jari. Ia terkoordinasi secara terkontrol, a. Tuliskan nama dan tanggal hasil karya dalam penilaian bulanan. Hasil karya
menggunting diluar garis seimbang, dan lincah (KD 3.3 – tersebut dibuat. Data ini diperlukan untuk yang dianalisa adalah hasil karya
bergambar kepala, badan, 4.3) melihat perkembangan hasil karya yang yang terbaik (menunjukkan tingkat
dan kaki. Ia tersenyum sam- - Melakukan kegiatan dengan dibuat anak di waktu sebelumnya. perkembangan tertinggi) yang diraih
bil mengatakan “Ini gambar menggunakan alat teknologi se- b. Tanyakan kepada anak tentang hasil anak. Hasil karya tersebut bisa yang
ayahku”. derhana sesuai fungsinya secara karya yang dibuatnya tanpa asumsi guru. paling akhir atau dapat pula yang
aman dan bertanggungjawab (KD Misalnya Dona membuat gambar banyak ditengah bulan.
3.9-4.9) kepala dengan berbagai warna. Maka

232 233
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

e. Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak dengan teliti, hubungkan dengan indikator pada E. Rangkuman F. Evaluasi
KD. Semakin guru melihat dengan rinci maka akan lebih banyak informasi yang didapatkan 1. Penilaian perkembangan anak dilakukan 1. Penilaian diartikan sebagai proses …
guru dari hasil karya anak tersebut. untuk melihat sejauh mana perkembangan a. pengenalan data
anak terjadi dalam keseluruhan rangkaian b. pengumpulan data
kegiatan pembelajaran sesuai dengan c. penyelesaian pembelajaran
Contoh Hasil Karya Anak: kompetensi yang diharapkan. d. penentuan pembelajaran
KUMPULAN HASIL KARYA
BULAN Juli 2014 2. Penilaian otentik merupakan penilaian 2. Penilaian dilakukan untuk …
Nama Anak : Dona 14 Juli 2014 proses dan hasil belajar untuk mengukur a. menentukan kualitas perkembangan
tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual anak
Hasil Karya Anak Hasil Pengamatan Indikator- KD dan sosial), pengetahuan dan keterampilan b. menentukan kelulusan anak
Tanggal: 14 Juli 2014 - Huruf-huruf belum terangkai 3.12-4.12 Mengenal suara berdasarkan fakta yang sesungguhnya. c. mengetahui keberhasilan guru
huruf awal dari nama benda di d. mengetahui capaian perkembangan anak
- Gambar kepala, tangan dan sekitarnya 3. Penilaian yang dilakukan bermanfaat bagi
kaki tanpa badan 3.3-4.3 Terampil menggunakan anak-anak: untuk melihat sampai sejauhmana 3. Sebelum membuat instrumen penilaian,
tangan kanan dan kiri dalam perkembangannya, bagi orang tua/keluarga: guru perlu menentukan indikator KD. Langkah
- Warna biru, hijau, dan merah berbagai aktifitas untuk memperoleh informasi tentang ini dimaksudkan untuk memenuhi prinsip
3.6-4.6 Mengklasifikasikan benda pertumbuhan, perkembangan dan minat penilaian…
- Gambar mama, papa, anak, berdasarkan 3 variabel warna, anak di satuan PAUD, bagi guru : Mengetahui a. terukur
dan adik (berdasarkan cerita bentuk, dan ukuran perkembangan sikap, pengetahuan, dan b. objektif
anak) 3.7-4.7 Menyebutkan nama keterampilan anak serta hambatan atau c. sistimatis
anggota keluarga dan teman serta gangguan dalam tumbuh-kembang anak. d. bermakna
- Beberapa bentuk lingkaran dan ciri-ciri khusus mereka secara
garis lebih rinci 4. Penilaian hasil belajar anak harus mengacu 4. Guru perlu menjelaskan metode,
3.15-4.15 Menampilkan hasil karya pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a) instrumen dan data penilaian yang diperoleh
- Menjawab pertanyaan dengan seni dalam bentuk gambar Mendidik, b) Berkesinambungan, c) Objektif, kepada orang tua atau individu lain yang
tepat. 3.11-4.11 Menjawab pertanyaan d) Akuntabel , e) Transparan , f) Sistematis, g) berkepentingan. Upaya ini dilakukan guru
yang lebih kompleks Menyeluruh, h) Bermakna dalam rangka memenuhi prinsip…
- Aku mau main yang lainnya 2.5 berani mengemukakan a. transparan
(ketika ditanyakan mau bermain pendapat 5. Lingkup penilaian di PAUD meliputi b. objektif
apa lagi) 2.5 berani menyampaikan pertumbuhan dan perkembangan anak, c. sistimatis
keinginan pertumbuhan meliputi ukuran fisik dan d. akuntabilitas
Tanggal: 28 Juli 2014 - Bentuk segi empat, dan persegi 3.3-4.3 terampil menggunakan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,
panjang tangan kanan dan kiri dalam sedangkan perkembangan meliputi informasi 5. Guru ingin mengetahui keberhasilan anak
berbagai aktivitas. bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak memiliki kebiasaan tertib makan. Untuk ini
- Layar dan antena tv 3.9 – 4.9 Membuat alat-alat guru perlu mengamati anak pada waktu
teknologi sederhana 6. Format penilaian perkembangan di atas makan bersama. Pengamatan yang dilakukan
- Huruf-huruf belum terangkai 3.12 – 4.12 Menulis huruf dari mengacu pada Permendikbud nomor guru sebagai bentuk penilaian…
namanya sendiri 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 a. produk
- Cerita menunjukkan 3.11- 4.11 Mengungkapkan Pendidikan Anak Usia Dini dan Permendikbud b. portofolio
karyanya sambil cerita “TV di perasaan, ide dengan pilihan kata nomor 137 tahun 2014 tentang Standar c. proyek
rumahku” yang sesuai ketika berkomunikasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (lampiran d. otentik
1) serta Pedoman tentang Struktur Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini. 6. Guru mengumpulkan semua karya
dan catatan tentang anak dalam rentang
waktu tertentu untuk melihat kemajuan
perkembangan anak. Cara yang dilakukan
guru ini sebagai bentuk penilaian …

234 235
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

a. produk
b. portofolio
c. proyek
d. otentik

7. Bila guru ingin mengetahui perkembangan


kognitif anak dalam kegiatan bermain lego,
guru dapat memperkirakan perkembangan
kognitif tersebut dari perilaku anak …
a. mengumpulkan jumlah keeping lego
b. berbagi keeping lego dengan teman di
sebelahnya
c. menghasilkan suatu bentuk dengan
menggunakan keping lego
d. bertanya tentang lego yang digunakan

G. Penugasan
Buatlah contoh format penilaian harian sesuai
usia anak yang ada di lembaga PAUD anda.

H. Kunci Jawaban
1. b
2. d
3. a
4. a
5. d
6. b
7.c

236 237
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Kegiatan 2 Kegiatan

- Penyambutan - Berlaku ramah,


INDIKATOR Dona

BSH
Beni

- -
Nia Dewi

- -
dst

Penerapan penilaian perkembangan - Memberi salam


- Mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan
BSH
MB
Tuhan
anak - Pembukaan - Bersyukur dirinya sebagai ciptaan Tuhan BB
- Berdoa sebelum dan sesudah belajar MB
- Menyebutkan nama anggota tubuh, fungsi BSH
A. Standar Kompetensi INDIKATOR Kegiatan anggota tubuh, cara merawat
Peserta dapat memahami dan menerapkan - Berdoa sebelum dan sesudah Pembukaan
penilaian perkembangan anak usia dini belajar - Inti - Mengikuti aturan BSH
- Mencuci tangan dan Sebelum - Mengelompokkan berdasarkan warna MB
B. Kompetensi Dasar menggosok gigi makan (merah, biru, kuning)
Menerapkan penilaian perkembangan anak - Menyebutkan nama anggota Inti - Menjawab pertanyaan terkait cerita yang BSH
usia dini tubuh dan fungsi anggota tubuh dibacakan
- Merawat diri sesuai tatacaranya Penutup - Penutup - Menyanyikan lagu Aku Ciptaan Tuhan MB
C. Indikator - Berlaku ramah Penyambutan
a. Membuat instrumen penilaian dan - Mengikuti aturan Inti
pelaporan perkembangan anak usia dini - Mengelompokkan berdasarkan c. Jika strategi 1 dan 2 tetap tidak dapat f. Guru juga dapat mencatat dalam catatan
b. Menerapkan penilaian dan pelaporan warna (merah, biru, kuning) dilaksanakan maksimal karena ratio guru anekdot untuk kegiatan anak lainnya
perkembangan anak - Menjawab pertanyaan terkait dan anak yang besar, maka guru dapat di luar yang sedang menjadi fokus hari
cerita yang dibacakan melakukan penilaian dengan fokus pada itu, apabila dipandang ada sesuatu yang
beberapa anak. Misalnya jumlah anak dalam penting pada anak tersebut. Sesuatu yang
D. Uraian Materi
- Menyanyikan lagu “Aku Penutup rombongan belajar sebanyak 20 orang, penting tersebut dapat berupa kemajuan
1. Strategi Penilaian Perkembangan Anak
Ciptaan Tuhan” guru dapat memfokuskan sasaran penilaian perkembangan (misalnya anak yang tidak
Perkembangan yang dicapai oleh
pada 5 anak dengan tidak mengabaikan biasa berkomunikasi ternyata hari itu
setiap anak harus diamati setiap hari
Dengan pemetaan tersebut guru dapat anak lainnya sebagai sasaran penilaian nampak berbincang dengan temannya)
untuk mengetahui samapi sejauh mana
berkonsentrasi pada setiap sesi kegiatan dan sehingga dalam 4 hari seluruh anak sudah atau kemunduran perkembangan (misalnya
kemampuan yang dicapai atau kesulitan
melihat seluruh anak lebih fokus. diobservasi. Bila dalam seminggu ada 5 hari anak yang biasanya ramah ternyata hari itu
yang ditemuinya. Namun demikian
belajar, maka 1 hari sisa digunakan untuk selalu marah-marah).
seringkali guru kesulitan melakukannya.
b.Mengelompokkan indikator di setiap kelompok melihat kembali indikator dari semua anak
Salah satu pertanyaan yang seringkali
kegiatan sesuai jadwal harian, misalnya: yang belum muncul. 2. Penilaian Bulanan
dilontarkan guru terkait dengan penilaian
Penilaian bulanan sebagai tindak lanjut dari
adalah bagaimana melaksanakan penilaian
d. Untuk memudahkan pelaksanaan penilaian harian. Penilaian bulanan lebih
yang dapat mencakup banyak kemampuan
penilaian, guru dapat menggunakan satu ditekankan pada analisa dan interpretasi
untuk jumlah anak yang banyak?
format penilaian seperti contoh di atas. guru terhadap data yang terkumpul
Salah satu strategi yang dapat dilakukan
Dimana kolom nama anak dapat langsung dari penilaian harian. Penilaian bulanan
adalah sebagai berikut:
diisi dengan pencapaian perkembangan dilakukan dengan langkah berikut:
misal dengan kode BB, MB, BSH, BSB. Bila a. Mengumpulkan Semua Data
a. Mengidentifikasi indikator yang ada di
ada hal yang perlu dicatat di luar indikator Semua data yang didapat guru baik melalui
RPPH dengan kegiatan yang akan diikuti
yang ada, guru dapat menggunakan pengisian format cheklist, catatan anekdot,
anak, misalnya:
catatan anekdot. maupun hasil karya dikumpulkan sebagai
data otentik yang didapatkan dari kegiatan
INDIKATOR Kegiatan e. Guru selalu membawa catatan kecil yang anak.
berisi format di atas dengan pena di dalam b.Memilah Data
- Mengucapkan rasa syukur Penyambutan
saku sepanjang hari. Data yang terkumpul kemudian dipilah
terhadap ciptaan Tuhan
sebagai berikut:

238 239
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

1. Data penilaian dengan cheklist (V) c. Menganalisa Data Penilaian Program


semua dilihat selama 4 minggu 1. Seluruh catatan skala capaian KD INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan
2. Data anekdot dipilih yang terkait perkembangan harian disatukan Fisik Motorik - 3.3-4.3 - Melakukan berbagai gerakan
dengan kemajuan perkembangan anak. berdasarkan indikator dari KD yang sama. terkoordinasi secara terkontrol, seimbang,
Bila ada catatan kejadian kemunduran Walaupun dalam format checklist (V) dan lincah
perkembangan tetapi hari berikutnya harian indikatornya memuat tema dan - Melakukan gerakan mata, tangan,
menunjukan kemajuan kembali, maka materi, tetapi untuk dimasukkan ke dalam kaki, kepala secara terkoordinasi dalam
yang dicatat kemajuan yang terakhir. penilaian bulanan cukup melihat indikator menirukan berbagai gerakan yang teratur
3. Hasil karya anak cukup dipilih dua dari KD yang tercantum dalam format (misal: senam dan tarian)
dari masing-masing jenis hasil karya yang penilaian perkembangan umum. Apabila - Melakukan permainan fisik dengan
menunjukkan perkembangan tertinggi. dalam indikator yang sama dalam satu KD aturan
terdapat perbedaan capaian, maka capaian - Terampil menggunakan tangan kanan
perkembangan yang tertinggi dijadikan dan kiri dalam berbagai aktivitas (misal:
capaian akhir. mengancingkan baju, menali sepatu,
Nama : Dona menggambar, menempel, menggunting
Kelompok : TK B (5-6 tahun) pola, meniru bentuk, menggunakan alat
Tgl : 24 Juli 2014 makan)
- Melakukan kebiasaan hidup bersih dan
Program sehat (misal: mandi 2x sehari; memakai
KD INDIKATOR BB MB BSH BSB baju bersih; membuang sampah pada
Pengembangan
Nilai Agama dan - 1.1 - Terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai v tempatnya, menutup hidung dan mulut
Moral pencipta, ketika batuk dan bersin, membersihkan
- Terbiasa mengucapkan kalimat pujian v dan membereskan tempat bermain )
terhadap ciptaan Tuhan - Mampu melindungi diri dari percobaan
- 1.2 - Terbiasa menghormati (toleransi) agama kekerasan, termasuk kekerasan seksual
orang lain dan bullying (misal dengan berteriak dan/
- Terbiasa mengucapkan rasa syukur atau berlari)
terhadap ciptaan Tuhan - 3.4, 4,4 - Mampu menjaga keamanan diri dari
- Terbiasa menjaga kebersihan diri dan v benda-benda berbahaya (misal: listrik,
lingkungan pisau, pembasmi serangga, kendaraan di
- 3.1, 41 - Mengucapkan doa-doa pendek, v jalan raya)
melakukan ibadah sesuai dengan agama - Menggunakan toilet dengan benar tanpa
nya (misal: doa sebelum memulai dan bantuan
selesai kegiatan) - Mengenal kebiasaan buruk bagi
- Berperilaku sesuai dengan ajaran agama kesehatan (makan permen, jajan
yang dianutnya (misal: tidak bohong, tidak sembarang tempat)
berkelahi) - Kesediaan diri untuk menahan diri,
- Menyebutkan hari-hari besar agama - Bersikap tenang, tidak lekas marah dan
- Menyebutkan tempat ibadah agama lain dapat menunda keinginan,
- Menceritakan kembali tokoh-tokoh - Sikap mau menunggu giliran, mau
keagamaan (misal: nabi-nabi) v mendengarkan ketika orang lain berbicara,

Fisik Motorik - 2.1 - Terbiasa Melakukan kegiatan kebersihan Sosem - 2.5 - Terbiasa menyapa guru saat
diri penyambutan,
- Terbiasa makan makanan bergizi - Berani tampil di depan teman, guru,
seimbang, orang tua dan lingkungan sosial lainnya,
- Terbiasa memelihara kebersihan - Berani mengemukakan pendapat,
lingkungan, - Berani menyampaikan keinginan,

240 241
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Program Program
KD INDIKATOR BB MB BSH BSB KD INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Sosem - Berkomunikasi dengan orang yang Sosem (mengendalikan diri secara wajar)
belum dikenal sebelumnya dengan - Berprilaku yang membuat orang lain
pengawasan guru, nyaman
- Bangga menunjukkan hasil karya, - Mengekspresikan emosi yang sesuai
- Senang ikut serta dalam kegiatan dengan kondisi yang ada (senang-sedih-
bersama, antusias dsb).
- Tidak berpengaruh pada penilaian orang Kognitif - 2.2 1. Terbiasa menunjukkan aktivitas yang
tentang dirinya. bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti:
apa yang terjadi ketika air ditumpahkan)
- 2.6 - Tahu akan hak nya 2. Terbiasa aktif bertanya
- Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan) 3.Terbiasa mencoba atau melakukan
- Mengatur diri sendiri sesuatu untuk mendapatkan jawaban

- 2.7 - Kesediaan diri untuk menahan diri, - 3.6- 4.6 1. Mengenal benda dengan
- Bersikap tenang, tidak lekas marah dan mengelompokkan berbagai benda di
dapat menunda keinginan, lingkungannya berdasarkan ukuran, sifat,
- Sikap mau menunggu giliran, mau suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya
mendengarkan ketika orang lain berbicara, 2. Mengenal benda dengan
- Tidak menangis saat berpisah dengan menghubungkan satu benda dengan
ibunya, benda yang lain
- Tidak mudah mengeluh, 3. Menghubungkan atau menjodohkan
- Tidak tergesa-gesa, nama benda dengan tulisan sederhana
- Selalu menyelesaikan gagasannya melalui berbagai aktivitas
hingga tuntas, 4. Mengenal konsep besar-kecil, banyak-
- Berusaha tidak menyakiti atau membalas sedikit, panjang-pendek, berat-ringan,
dengan kekerasan tinggi-rendah dengan mengukur
menggunakanalat ukur tidak baku
- 2.8 - Terbiasa tidak bergantung pada orang 5. Membuat pola ABCD-ABCD
lain, 6. Mampu mengurutkan lima seriasi atau
- Terbiasa mengambil keputusan secara lebih berdasarkan warna, bentuk, ukuran,
mandiri, atau jumlah.
- Merencanakan, memilih, memiliki inisiatif 7. Mengenal perbedaan berdasarkan
untuk belajar atau melakukan sesuatu ukuran: “lebih dari”; “kurang dari”; dan
tanpa harus dibantu atau dengan bantuan “paling/ter
seperlunya 8. Mengklasifikasikan benda berdasarkan 3
variabel warna, bentuk, dan ukuran
- 3.13- - Mengenal perasaan sendiri dan orang 9. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
4.13 lain 10. Menggunakan lambang bilangan
- Mengelolanya secara wajar untuk menghitung
11. Mencocokkan bilangan dengan
lambang bilangan

242 243
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Program Program
KD INDIKATOR BB MB BSH BSB KD INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
- 3.7-4.7 1. Menyebutkan nama anggota keluarga 7. Mengungkapkan perasaan, ide
dan teman serta ciri-ciri khusus mereka dengan pilihan kata yang sesuai ketika
secara lebih rinci (warna kulit, warna berkomunikasi
rambut, jenis rambut, dll) 8. Menceritakan kembali isi cerita secara
2. Menjelaskan lingkungan sekitarnya sederhana
secara sederhana 9. Menjawab pertanyaan yang lebih
3. Menyebutkan arah ke tempat yang kompleks
sering dikunjungi dan alat transportasi 10. Menyebutkan kelompok gambar yang
yang digunakan memiliki bunyi yang sama
4. Menyebutkan peran-peran dan 11. Menyusun kalimat sederhana dalam
pekerjaan termasuk didalamnya struktur lengkap
perlengkapan/atribut dan tugas-tugas
yang dilaku-kan dalam pekerjaan tersebut - 3.12- 12. Menunjukkan bentuk-bentuk simbol
5. Membuat dan mengikuti aturan 4.12 (pra menulis)
13. Menyebutkan lambang-lambang huruf
-3.8-4.8 1. Menceritakan peristiwa-peristiwa alam yang dikenal
dengan melakukan percobaan sederhana 14. Menulis huruf-huruf dari namanya
2. Mengungkapkan hasil karya yang sendiri
dibuatnya secara lengkap/utuh yang 15. Mengenal suara huruf awal dari nama
berhubungan dengan benda-benda yang benda-benda yang ada di sekitarnya
ada di lingkungan alam 16. Menyebutkan kelompok gambar yang
3. Menceritakan perkembangbiakan memiliki bunyi/huruf awal yang sama.
makhluk hidup 17. Mengenal berbagai macam lambang
4. Mengenal sebab-akibat huruf vokal dan konsonan
tentang lingkungannya (angin 18. Memahami hubungan antara bunyi
bertiupmenyebabkan daun bergerak, air dan bentuk huruf
dapat menyebabkan sesuatu menjadi 19. Membaca nama sendiri
basah) 20. Membuat gambar dengan beberapa
Bahasa - 3,10- 1. Menceritakan kembali apa yang coretan/ tulisan yang sudah berbentuk
4.10 didengar dengan kosakata yang lebih huruf/kata
banyak 21. Menyebutkan angka bila diperlihatkan
2. Melaksanakan perintah yang lebih lambang bilangannya (Mengucapkan
kompleks sesuai dengan aturan yang bunyi lambang bilangan)
disampaikan 22. Senang dan menghargai bacaan
3. Mengulang kalimat yang lebih kompleks 23. Memahami arti kata dalam cerita
4. Memahami aturan dalam suatu 24. Memiliki perbendaharaan kata,
permainan 25. Mengenal simbol-simbol untuk
persiapan membaca, menulis dan
- 3.11- 5. Mengungkapkan keinginan, perasaan, berhitung.
4.11 dan pendapat dengan kalimat sederhana Seni - 3.15- 1. Membuat karya seni sesuai kreativitasnya
dalam berkomunikasi dengan anak atau 4.15 misal seni musik, visual, gerak dan tari
orang dewasa yang dihasilkannya dengan menggunakan
6. Menunjukkan perilaku senang alat yang sesuai
membaca buku terhadap buku-buku yang 2. Menampilkan hasil karya seni baik
dikenali dalam bentuk gambar, lukisan, pahat,
gerak, atau bentuk seni lainnya

244 245
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Program
KD INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan
Seni 3. Menghargai hasil karya baik dalam
bentuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau
bentuk seni lainnya.

2. Data dari catatan anekdot dianalisa • KD 3.3 – 4.3 menggunting di luar


dengan memperhatikan setiap kalimat garis bergambar kepala, capaian
terkait dengan KD lalu ditentukan perkembangannya MB (seharusnya usia
tingkat capaiannya dengan indikator 5-6 tahun sudah dapat menggunting di
perkembangan sesuai kelompok usia untuk garis)
menentukan BB, MB, BSH atau BSB. • KD 2.5 menunjukkan gambar
sambil tersenyum, berarti anak berani
Contoh: mengemukakan pendapat, capaian
Dalam catatan anekdot dituliskan: perkembangannya BSH.
Dona menggunting dengan menggunakan • KD 3.7 – 4.7 “ini gambar ayahku” berarti
tiga jari. Ia menggunting diluar garis Dona mengerti nama anggota keluarga,
bergambar kepala, badan, dan kaki. Ia capaian perkembangannya BSH
tersenyum sambil mengatakan “Ini gambar • KD 3.11 – 4.11 “ini gambar ayahku”
ayahku”. berarti Anak dapat bercerita dengan
Berdasarkan data di atas, perkembangan kalimat sederhana tentang sesuatu hal,
Dona sebagai berikut: capaian perkembangan BSH.
• KD 3.9 – 4.9 menggunakan gunting
e. Mengisi Data ke dalam Penilaian Untuk mengisi kolom penilaian bulanan
dengan cara yang tepat, capaian Jika dimasukkan ke dalam format, maka
Perkembangan Anak maupun hasil akhir semester, guru perlu
perkembangan BSH. capaian perkembangan Dona sebagai
Setelah semua data dianalisa langkah memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
berikut:
selanjutnya semua data dimasukkan ke • Apabila capaian perkembangan anak
No Prog. Pengemb KD BB MB BSH BSB dalam format penilaian perkembangan berkembang secara kontinum maka
1 KOGNITIF 3.9 – 4.9 v anak. Format perkembangan digunakan yang diambil capaian terbaik. Contoh:
2 FISIK MOTORIK 3.3 – 4.3 v untuk mencatat perkembangan bulanan, BB-MB-MB-BSH-BSH-BSB maka yang
juga digunakan untuk mencatat diambil BSB (Berkembang Sangat Baik)
3 SOSEM 2.5 v
perkembangan anak selama satu semester. • Jika capaian perkembangan anak
4 KIOGNITIF 3.7 – 4.7 v
beragam maka hasil akhir penilaian
5 BAHASA 3.11 – 4.11 v
Ada dua cara yang dapat dilakukan semester diambil dari capaian
guru dalam mengisi format penilaian perkembangan yang paling sering
d. Menganalisa hasil karya anak
perkembangan bulanan: muncul (konsisten). Contoh: MB-
Capaian
Hasil Karya Anak Hasil Pengamatan INDIKATOR KD 1. Guru dapat menggunakan satu format BB-MB-BB-BB-BB maka kesimpulan
Perkemb
Tanggal: 14 Juli 2014 - Huruf-huruf belum terangkai 3.12; menuliskan huruf-huruf MB
pada setiap bulannya untuk penilaian perkembangannya adalah BB (Belum
- Gambar kepala, tangan dan kaki 3.3 Mengenal anggota tubuh dan koor-dina- BSH bulanan dan ditambah satu format untuk Berkembang)
tanpa badan si tangan mata penilaian hasil akhir semester. Cara • Apabila capaian perkembangan
- Warna biru, hijau, dan merah 3.6; Mengenal dan membedakan warna BSH
pengisiannya cukup hanya di beri tanda anak dimulai dari capaian tinggi
- Gambar mama, papa, anak, dan 3.7; Mengenal ling-kungan sosial (anggota BSH
adik (berdasarkan cerita anak) keluarga)
cheklist (v) (lihat contoh *). tetapi pada perkembangan
- Beberapa bentuk lingkaran dan 3.6; 4.6. mengenal bentuk geometri MB 2. Guru dapat menggunakan satu format selanjutnya secara konsisten maupun
garis 3.15; 4.15. mengung kapkan gagasan berupa BSH untuk satu semester yang diisi setiap kontinum menunjukkan penurunan
- Menjawab pertanyaan dengan gambar
bulannya, dengan cara mencantumkan [perkembangan berkelanjutan maka
tepat. 3.10 - 4.10 menunjuk kan kemampuan BSH
- Aku mau main yang lainnya berbahasa reseptif
bulan secara singkat (lihat contoh **) pada diambil data yang konsistennya. Contoh:
(ketika ditanyakan mau bermain format penilaian. Cara pengisiannya dengan BSH-MB-BB-MB-MB-MB maka yang
apa lagi) menuliskan capaian perkembangan pada diambil MB (Mulai Berkembang)
kolom bulan.

246 247
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Nilai Agama dan 2. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang
Moral dianutnya (misal: tidak bohong, tidak berkelahi)
3. Menyebutkan hari-hari besar agama
4. Menyebutkan tempat ibadah agama lain
5. Menceritakan kembali tokoh-tokoh keagamaan
(misal: nabi-nabi)
3.2 Mengenal perilaku baik dan santun sebagai cerminan akhlak mulia
4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
1. Berperilaku sopan dan peduli melalui perkataan
dan perbuatannya secara spontan sesuai dengan
agama dan budaya
2. Mau menolong orang tua, pendidik, dan teman.
Motorik 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
1. Terbiasa Melakukan kegiatan kebersihan diri
2. Terbiasa makan makanan bergizi seimbang,
3. Terbiasa memelihara kebersihan lingkungan,
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan
motorik kasar dan motorik halus
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan
halus
1. Melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara
terkontrol, seimbang, dan lincah
CONTOH 2. Melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala
Kelompok: TK B (5 tahun) secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai
Nama
: Dona Bulan/semester……. gerakan yang teratur (misal: senam dan tarian)
Program 3. Melakukan permainan fisik dengan aturan
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan 4. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri
Nilai Agama dan 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui CiptaanNya dalam berbagai aktivitas (misal: mengancingkan
Moral 1. Terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai v baju, menali sepatu, menggambar, menempel,
pencipta, menggunting pola, meniru bentuk, menggunakan
2. Terbiasa mengucapkan kalimat pujian terhadap v alat makan)
ciptaan Tuhan 3.4 Mengetahui cara hidup sehat
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
syukur kepada Tuhan 1. Melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat
1. Menghormati (toleransi) agama orang lain (misal: mandi 2x sehari; memakai baju bersih;
2. Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap membuang sampah pada tempatnya, menutup
ciptaan Tuhan hidung dan mulut ketika batuk dan bersin,
3. Terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan membersihkan dan membereskan tempat bermain)
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 2. Mampu melindungi diri dari percobaan
1. Terbiasa tidak berbohong, kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan
2. Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain, bullying (misal dengan berteriak dan/atau berlari)
3. Terbiasa mengembalikan benda yang bukan 3. Mampu menjaga keamanan diri dari benda-
haknya. benda berbahaya (misal: listrik, pisau, pembasmi
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari serangga, kendaraan di jalan raya)
4.1Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa 4. Menggunakan toilet dengan benar tanpa
1. Mengucapkan doa-doa pendek, melakukan bantuan
ibadah sesuai dengan agama nya (misal: doa 5. Mengenal kebiasaan buruk bagi kesehatan
sebelum memulai dan selesai kegiatan) (makan permen, jajan sembarang tempat)

248 249
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Kognitif 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu Kognitif 6. Mampu mengurutkan lima seriasi atau lebih
1. Terbiasa menunjukkan aktivitas yang bersifat berdasarkan warna, bentuk, ukuran, atau jumlah.
eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi 7. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “lebih
ketika air ditumpahkan) dari”; “kurang dari”; dan “paling/ter
2. Terbiasa aktif bertanya 8. Mengklasifikasikan benda berdasarkan 3 variabel
3. Terbiasa mencoba atau melakukan sesuatu untuk warna, bentuk, dan ukuran
mendapatkan jawaban 9. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 10. Menggunakan lambang bilangan untuk
1. Kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, menghitung
gagasan di luar kebiasaan atau cara yang tidak 11. Mencocokkan bilangan dengan lambang
biasa) bilangan
2. Menunjukkan inisiatif dalam memilih permainan 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
(seperti: ”ayo kita bermain pura-pura seperti ibadah, budaya, transportasi)
burung”) 4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
3. Senang menerapkan pengetahuan atau gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal,
pengalaman dalam situasi atau sesuatu yang baru. tempat ibadah, budaya, transportasi)
3.5 Mengetahui dan mampu cara memecahkan masalah sehari-hari dan 1. Menyebutkan nama anggota keluarga dan
berperilaku kreatif teman serta ciri-ciri khusus mereka secara lebih
4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif rinci (warna kulit, warna rambut, jenis rambut, dll)
1. Mampu memecahkan sendiri masalah sederhana 2. Menjelaskan lingkungan sekitarnya secara seder-
yang dihadapi hana
2. Menyelesaikan tugas meskipun menghadapi 3. Menyebutkan arah ke tempat yang sering dikun-
kesulitan jungi dan alat transportasi yang digunakan
3. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan 4. Menyebutkan peran-peran dan pekerjaan terma-
dilakukan suk didalamnya perlengkapan/atribut dan tugas-tu-
4. Menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi gas yang dilaku-kan dalam pekerjaan tersebut
alam. 5. Membuat dan mengikuti aturan
3.6, Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, 3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) batuan, dll)
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang 4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya batu-batuan, dll)
1. Mengenal benda dengan mengelompokkan 1. Menceritakan peristiwa-peristiwa alam dengan
berbagai benda di lingkungannya berdasarkan melakukan percobaan sederhana
ukuran, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri 2. Mengungkapkan hasil karya yang dibuatnya
lainnya secara lengkap/utuh yang berhubungan dengan
2. Mengenal benda dengan menghubungkan satu benda-benda yang ada di lingkungan alam
benda dengan benda yang lain 3. Menceritakan perkembangbiakan makhluk hidup
3. Menghubungkan atau menjodohkan nama 4. Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya
benda dengan tulisan sederhana melalui berbagai (angin bertiupmenyebabkan daun bergerak, air
aktivitas dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)
4. Mengenal konsep besar-kecil, banyak-sedikit, 3.9 Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah
panjang-pendek, berat-ringan, tinggi-rendah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
dengan mengukur menggunakanalat ukur tidak 4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan
baku bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan
5. Membuat pola ABCD-ABCD kegiatannya

250 251
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Kognitif 1. Melakukan kegiatan dengan menggunakan alat Bahasa 3. Menulis huruf-huruf dari namanya sendiri
teknologi sederhana sesuai fungsinya secara aman berhitung.
dan bertanggung jawab. 4.Mengenal suara huruf awal dari nama benda-
2. Membuat alat-alat teknologi sederhana (misal: benda yang ada di sekitarnya
baling-baling, pesawat-pesawatan, kereta-kereta- 5. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
apian, mobil-mobilan, telepon-teleponan dengan bunyi/huruf awal yang sama.
benang, dll) 6. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal
3. Melakukan proses kerja sesuai dengan dan konsonan
prosedurnya (misal: membuat teh dimulai dari 7. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
menyediakan air panas, teh, gula, dan gelas) huruf
Bahasa 2.14 Memiliki perilaku yang mencermin- kan sikap santun kepada orang tua, 8. Membaca nama sendiri
pendidik, dan teman 9. Membuat gambar dengan beberapa coretan/
1. Terbiasa ramah menyapa siapapun, tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata
2. Terbiasa berkata dengan suara lembut dan 10. Menyebutkan angka bila diperlihatkan lambang
santun bilangannya (Mengucapkan bunyi lambang
3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) bilangan)
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) 11. Senang dan menghargai bacaan
1. Menceritakan kembali apa yang didengar dengan 12. Memahami arti kata dalam cerita
kosakata yang lebih banyak 13. Memiliki perbendaharaan kata,
2. Melaksanakan perintah yang lebih kompleks 14. Mengenal simbol-simbol untuk persiapan
sesuai dengan aturan yang disampaikan membaca, menulis dan
3. Mengulang kalimat yang lebih kompleks Sosem 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
4. Memahami aturan dalam suatu permainan 1. Terbiasa menyapa guru saat penyambutan,
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan 2. Berani tampil di depan teman, guru, orang tua
non verbal) dan lingkungan sosial lainnya,
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa 3. Berani mengemukakan pendapat,
secara verbal dan non verbal) 4. Berani menyampaikan keinginan,
1. Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan 5. Berkomunikasi dengan orang yang belum
pendapat dengan kalimat sederhana dalam berko- dikenal sebelumnya dengan pengawasan guru,
munikasi dengan anak atau orang dewasa 6. Bangga menunjukkan hasil karya,
2. Menunjukkan perilaku senang membaca buku 7. Senang ikut serta dalam kegiatan bersama,
terhadap buku-buku yang dikenali 8. Tidak berpengaruh pada penilaian orang tentang
3. Mengungkapkan perasaan, ide dengan pilihan dirinya.
kata yang sesuai ketika berkomunikasi 2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-
4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana hari untuk melatih kedisiplinan
5. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks 1. Tahu akan hak nya
6. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki 2. Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan)
bunyi yang sama 3. Mengatur diri sendiri
7. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur 2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar
lengkap 1. Kesediaan diri untuk menahan diri,
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain 2. Bersikap tenang, tidak lekas marah dan dapat
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya menunda keinginan,
1. Menunjukkan bentuk-bentuk simbol (pra menulis) 3. Sikap mau menunggu giliran, mau
2. Menyebutkan lambang-lambang huruf yang mendengarkan ketika orang lain berbicara,
dikenal 4. Tidak menangis saat berpisah dengan ibunya

252 253
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Program Program
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB
Pengembangan Pengembangan
Sosem 5. Tidak mudah mengeluh, Sosem 4. Menggunakan cara yang diterima secara sosial
6. Tidak tergesa-gesa, dalam menyelesaikan masalah (menggunakan
7. Selalu menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, fikiran untuk menyelesaikan masalah)
8. Berusaha tidak menyakiti atau membalas dengan 5. Tetap tenang saat berada di tempat baru dengan
kekerasan situasi baru misalnya saat bertamu, berada di pusat
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru baru,
1. Terbiasa tidak bergantung pada orang lain, 2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggungjawab
2. Terbiasa mengambil keputusan secara mandiri, 1. Bertanggung jawab atas perilakunya untuk
3. Merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk kebaikan diri sendiri
belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus dibantu 2. Bersedia untuk menerima konsekuensi atau
atau dengan bantuan seperlunya menanggung akibat atas tindakan yang diperbuat
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu baik secara sengaja maupun tidak disengaja,
jika diminta bantuannya 3. Mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf,
1. Mengetahui perasaan temannya dan merespon 4. Merapihkan/ membereskan mainan pada tempat
secara wajar semula,
2. Berbagi dengan orang lain 5. Mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
3. Menghargai hak/pendapat/karya orang lain 6. Senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya
4. Terbiasa mengindahkan dan memperhatikan (misalnya piket sebagai pemimpin harus membantu
kondisi teman, menyiapkan alat makan, dst).
5. Mau menemani teman melakukan kegiatan 3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar
bersama, 4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
6. Senang menawarkan bantuan pada teman atau 1. Mengenal perasaan sendiri dan orang lain
guru, 2. Mengelolanya secara wajar (mengendalikan diri
7. Peka untuk membantu orang lain yang secara wajar)
membutuhkan, 3. Berprilaku yang membuat orang lain nyaman
8. Mampu menenangkan diri dan temannya dalam 4. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan
berbagai situasi, kondisi yang ada (senang-sedih-antusias dsb).
9. Senang mengajak temannya untuk 3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
berkomunikasi, bereaksi positif kepada semua 4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang
temannya. tepat
2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama 1. Memilih kegiatan/ benda yang paling sesuai
1. Bermain dengan teman sebaya dengan yang dibutuhkan dari beberapa pilihan
2. Menerima perbedaan teman dengan dirinya, yang ada
3. Menghargai karya teman, 2. Mengungkapkan apa yang dirasakannya (lapar
4. Tidak ingin menang sendiri, ingin makan, kedinginan memerlukan baju hangat,
5. Menghargai pendapat teman dan mendengarkan perlu payung agar tidak kehujanan, kepanasan, sakit
dengan sabar pendapat teman perut perlu obat),
6. Senang berteman dengan semuanya 3. Menggunakan sesuatu sesuai kebutuhan
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri Seni 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
1. Memperlihatkan kemampuan diri untuk 1. Menghargai keindahan diri sendiri, karya sendiri
menyesuaikan dengan situasi atau orang lain, alam dan lingkungan sekitar,
2. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang 2. menjaga kerapihan diri
yang belum dikenal (menumbuhkan kepercayaan 3. Bertindak/berbuat yang mencerminkan sikap
pada orang dewasa yang tepat) estetis
3. Bersikap kooperatif dengan teman 4. merawat kerapihan-kebersihan-dan keutuhan
benda mainan atau milik pribadinya.

254 255
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Program CONTOH
KD dan INDIKATOR BB MB BSH BSB Kelompok: TK B (5 tahun)
Pengembangan
Seni 3.15 Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni Nama
: Dona Bulan/semester…….
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai

September

November

Hasil Akhir
(Semester)
Desember
Oktober
Agustus
media Program

Juli
KD dan INDIKATOR
1. Membuat karya seni sesuai kreativitasnya misal Pengembangan
seni musik, visual, gerak dan tari yang dihasilkannya
dengan menggunakan alat yang sesuai
Nilai Agama dan 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui CiptaanNya
2. Menampilkan hasil karya seni baik dalam ben-
Moral 1. Terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai MB BSH MB MB BSH BSH BSH
tuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni
pencipta,
lainnya
2. Terbiasa mengucapkan kalimat pujian terhadap BB MB MB BSH BSH BSB BSB
3. Menghargai hasil karya baik dalam bentuk gam-
ciptaan Tuhan
bar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya.
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
1. Menghormati (toleransi) agama orang lain
2. Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap
ciptaan Tuhan
3. Terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
1. Terbiasa tidak berbohong,
2. Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain,
3. Terbiasa mengembalikan benda yang bukan
haknya.
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
4.1Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
1. Mengucapkan doa-doa pendek, melakukan
ibadah sesuai dengan agama nya (misal: doa
sebelum memulai dan selesai kegiatan)
2. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya (misal: tidak bohong, tidak berkelahi)
3. Menyebutkan hari-hari besar agama
4. Menyebutkan tempat ibadah agama lain
5. Menceritakan kembali tokoh-tokoh keagamaan
(misal: nabi-nabi)
3.2 Mengenal perilaku baik dan santun sebagai cerminan akhlak mulia
4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
1. Berperilaku sopan dan peduli melalui perkataan
dan perbuatannya secara spontan sesuai dengan
agama dan budaya
2. Mau menolong orang tua, pendidik, dan teman.
Motorik 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
1. Terbiasa Melakukan kegiatan kebersihan diri
2. Terbiasa makan makanan bergizi seimbang,
3. Terbiasa memelihara kebersihan lingkungan,
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan
motorik halus
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus

256 257
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

September

November

(Semester)
Hasil Akhir
September

Desember
November

(Semester)
Hasil Akhir
Desember

Oktober
Agustus
Oktober
Agustus
Program Program

Juli
Juli
KD dan INDIKATOR KD dan INDIKATOR
Pengembangan Pengembangan

Motorik 1. Melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara Kognitif 3.5 Mengetahui dan mampu cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif
terkontrol, seimbang, dan lincah 4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
2. Melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala 1. Mampu memecahkan sendiri masalah sederhana
secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai yang dihadapi
gerakan yang teratur (misal: senam dan tarian) 2. Menyelesaikan tugas meskipun menghadapi
3. Melakukan permainan fisik dengan aturan kesulitan
4. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri 3. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan
dalam berbagai aktivitas (misal: mengancingkan dilakukan
baju, menali sepatu, menggambar, menempel, 4. Menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi
menggunting pola, meniru bentuk, menggunakan alam.
alat makan) 3.6, Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
3.4 Mengetahui cara hidup sehat fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat 4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang dikenalnya (nama,
1. Melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil
(misal: mandi 2x sehari; memakai baju bersih; karya
membuang sampah pada tempatnya, menutup 1. Mengenal benda dengan mengelompokkan
hidung dan mulut ketika batuk dan bersin, berbagai benda di lingkungannya berdasarkan
membersihkan dan membereskan tempat bermain) ukuran, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
2. Mampu melindungi diri dari percobaan lainnya
kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan 2. Mengenal benda dengan menghubungkan satu
bullying (misal dengan berteriak dan/atau berlari) benda dengan benda yang lain
3. Mampu menjaga keamanan diri dari benda- 3. Menghubungkan atau menjodohkan nama
benda berbahaya (misal: listrik, pisau, pembasmi benda dengan tulisan sederhana melalui berbagai
serangga, kendaraan di jalan raya) aktivitas
4. Menggunakan toilet dengan benar tanpa 4. Mengenal konsep besar-kecil, banyak-sedikit,
bantuan panjang-pendek, berat-ringan, tinggi-rendah
5. Mengenal kebiasaan buruk bagi kesehatan dengan mengukur menggunakanalat ukur tidak
(makan permen, jajan sembarang tempat) baku
Kognitif 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu 5. Membuat pola ABCD-ABCD
1. Terbiasa menunjukkan aktivitas yang bersifat 6. Mampu mengurutkan lima seriasi atau lebih
eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi berdasarkan warna, bentuk, ukuran, atau jumlah.
ketika air ditumpahkan) 7. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “lebih
2. Terbiasa aktif bertanya dari”; “kurang dari”; dan “paling/ter
3. Terbiasa mencoba atau melakukan sesuatu untuk 8. Mengklasifikasikan benda berdasarkan 3 variabel
mendapatkan jawaban warna, bentuk, dan ukuran
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 9. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
1. Kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, 10. Menggunakan lambang bilangan untuk
gagasan di luar kebiasaan atau cara yang tidak menghitung
biasa) 11. Mencocokkan bilangan dengan lambang
2. Menunjukkan inisiatif dalam memilih permainan bilangan
(seperti: ”ayo kita bermain pura-pura seperti 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,
burung”) transportasi)
3. Senang menerapkan pengetahuan atau 4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll
pengalaman dalam situasi atau sesuatu yang baru. tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)

258 259
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

September

November

(Semester)
Hasil Akhir

September
Desember

November

Hasil Akhir
(Semester)
Desember
Oktober
Agustus

Oktober
Agustus
Program Program

Juli

Juli
KD dan INDIKATOR KD dan INDIKATOR
Pengembangan Pengembangan

Kognitif 1. Menyebutkan nama anggota keluarga dan Bahasa 1. Menceritakan kembali apa yang didengar dengan
teman serta ciri-ciri khusus mereka secara lebih kosakata yang lebih banyak
rinci (warna kulit, warna rambut, jenis rambut, dll) 2. Melaksanakan perintah yang lebih kompleks
2. Menjelaskan lingkungan sekitarnya secara sesuai dengan aturan yang disampaikan
sederhana 3. Mengulang kalimat yang lebih kompleks
3. Menyebutkan arah ke tempat yang sering dikun- 4. Memahami aturan dalam suatu permainan
jungi dan alat transportasi yang digunakan 3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)
4. Menyebutkan peran-peran dan pekerjaan terma- 4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non
suk didalamnya perlengkapan/atribut dan tugas-tu- verbal)
gas yang dilaku-kan dalam pekerjaan tersebut 1. Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan
5. Membuat dan mengikuti aturan pendapat dengan kalimat sederhana dalam berko-
3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) munikasi dengan anak atau orang dewasa
4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll 2. Menunjukkan perilaku senang membaca buku
tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) terhadap buku-buku yang dikenali
1. Menceritakan peristiwa-peristiwa alam dengan 3. Mengungkapkan perasaan, ide dengan pilihan
melakukan percobaan sederhana kata yang sesuai ketika berkomunikasi
2. Mengungkapkan hasil karya yang dibuatnya 4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana
secara lengkap/utuh yang berhubungan dengan 5. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks
benda-benda yang ada di lingkungan alam 6. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
3. Menceritakan perkembangbiakan makhluk hidup bunyi yang sama
4. Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya 7. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur
(angin bertiupmenyebabkan daun bergerak, air lengkap
dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah) 3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
3.9 Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, 4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya
peralatan pertukangan, dll) 1. Menunjukkan bentuk-bentuk simbol (pra menulis)
4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan 2. Menyebutkan lambang-lambang huruf yang
pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya dikenal
1. Melakukan kegiatan dengan menggunakan alat 3. Menulis huruf-huruf dari namanya sendiri
teknologi sederhana sesuai fungsinya secara aman berhitung.
dan bertanggung jawab. 4.Mengenal suara huruf awal dari nama benda-
2. Membuat alat-alat teknologi sederhana (misal: benda yang ada di sekitarnya
baling-baling, pesawat-pesawatan, kereta-kereta- 5. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
apian, mobil-mobilan, telepon-teleponan dengan bunyi/huruf awal yang sama.
benang, dll) 6. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal
3. Melakukan proses kerja sesuai dengan dan konsonan
prosedurnya (misal: membuat teh dimulai dari 7. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
menyediakan air panas, teh, gula, dan gelas) huruf
Bahasa 2.14 Memiliki perilaku yang mencermin- kan sikap santun kepada orang tua, pendidik, dan teman 8. Membaca nama sendiri
1. Terbiasa ramah menyapa siapapun, 9. Membuat gambar dengan beberapa coretan/
2. Terbiasa berkata dengan suara lembut dan tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata
santun 10. Menyebutkan angka bila diperlihatkan lambang
3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) bilangannya (Mengucapkan bunyi lambang
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) bilangan)

260 261
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

September

September
November

(Semester)
Hasil Akhir
Desember

November

(Semester)
Hasil Akhir
Desember
Oktober

Oktober
Agustus

Agustus
Program Program

Juli

Juli
KD dan INDIKATOR KD dan INDIKATOR
Pengembangan Pengembangan

Bahasa 11. Senang dan menghargai bacaan Sosem 1. Mengetahui perasaan temannya dan merespon
12. Memahami arti kata dalam cerita secara wajar
13. Memiliki perbendaharaan kata, 2. Berbagi dengan orang lain
14. Mengenal simbol-simbol untuk persiapan 3. Menghargai hak/pendapat/karya orang lain
membaca, menulis dan 4. Terbiasa mengindahkan dan memperhatikan
Sosem 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri kondisi teman,
. Terbiasa menyapa guru saat penyambutan, 5. Mau menemani teman melakukan kegiatan
2. Berani tampil di depan teman, guru, orang tua bersama,
dan lingkungan sosial lainnya, 6. Senang menawarkan bantuan pada teman atau
3. Berani mengemukakan pendapat, guru,
4. Berani menyampaikan keinginan, 7. Peka untuk membantu orang lain yang
5. Berkomunikasi dengan orang yang belum membutuhkan,
dikenal sebelumnya dengan pengawasan guru, 8. Mampu menenangkan diri dan temannya dalam
6. Bangga menunjukkan hasil karya, berbagai situasi,
7. Senang ikut serta dalam kegiatan bersama, 9. Senang mengajak temannya untuk
8. Tidak berpengaruh pada penilaian orang tentang berkomunikasi, bereaksi positif kepada semua
dirinya. temannya.
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih 2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama
kedisiplinan 1. Bermain dengan teman sebaya
1. Tahu akan hak nya 2. Menerima perbedaan teman dengan dirinya,
2. Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan) 3. Menghargai karya teman,
3. Mengatur diri sendiri 4. Tidak ingin menang sendiri,
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar 5. Menghargai pendapat teman dan mendengarkan
1. Kesediaan diri untuk menahan diri, dengan sabar pendapat teman
2. Bersikap tenang, tidak lekas marah dan dapat 6. Senang berteman dengan semuanya
menunda keinginan, 2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
3. Sikap mau menunggu giliran, mau 1. Memperlihatkan kemampuan diri untuk
mendengarkan ketika orang lain berbicara, menyesuaikan dengan situasi
4. Tidak menangis saat berpisah dengan ibunya 2. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang
5. Tidak mudah mengeluh, yang belum dikenal (menumbuhkan kepercayaan
6. Tidak tergesa-gesa, pada orang dewasa yang tepat)
7. Selalu menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, 3. Bersikap kooperatif dengan teman
8. Berusaha tidak menyakiti atau membalas dengan 4. Menggunakan cara yang diterima secara sosial
kekerasan dalam menyelesaikan masalah (menggunakan
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian fikiran untuk menyelesaikan masalah)
1. Terbiasa tidak bergantung pada orang lain, 5. Tetap tenang saat berada di tempat baru dengan
2. Terbiasa mengambil keputusan secara mandiri, situasi baru misalnya saat bertamu, berada di pusat
3. Merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru baru,
belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus dibantu 2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggungjawab
atau dengan bantuan seperlunya
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya

262 263
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

September

September
November

November
(Semester)

(Semester)
Hasil Akhir

Hasil Akhir
Desember

Desember
Oktober

Oktober
Agustus

Agustus
Program Program

Juli

Juli
KD dan INDIKATOR KD dan INDIKATOR
Pengembangan Pengembangan

Sosem 1. Bertanggung jawab atas perilakunya untuk Seni 1. Bertanggung jawab atas perilakunya untuk
kebaikan diri sendiri kebaikan diri sendiri
2. Bersedia untuk menerima konsekuensi atau 2. Bersedia untuk menerima konsekuensi atau
menanggung akibat atas tindakan yang diperbuat menanggung akibat atas tindakan yang diperbuat
baik secara sengaja maupun tidak disengaja, baik secara sengaja maupun tidak disengaja,
3. Mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf, 3. Mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf,
4. Merapihkan/ membereskan mainan pada tempat 4. Merapihkan/ membereskan mainan pada tempat
semula, semula,
5. Mengerjakan sesuatu hingga tuntas, 5. Mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
6. Senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya 6. Senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya
(misalnya piket sebagai pemimpin harus membantu (misalnya piket sebagai pemimpin harus membantu
menyiapkan alat makan, dst). menyiapkan alat makan, dst).
3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar 3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar
4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar 4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
1. Mengenal perasaan sendiri dan orang lain 1. Mengenal perasaan sendiri dan orang lain
2. Mengelolanya secara wajar (mengendalikan diri 2. Mengelolanya secara wajar (mengendalikan diri
secara wajar) secara wajar)
3. Berprilaku yang membuat orang lain nyaman 3. Berprilaku yang membuat orang lain nyaman
4. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan 4. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan
kondisi yang ada (senang-sedih-antusias dsb). kondisi yang ada (senang-sedih-antusias dsb).
3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri 3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat 4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat
1. Memilih kegiatan/ benda yang paling sesuai 1. Memilih kegiatan/ benda yang paling sesuai
dengan yang dibutuhkan dari beberapa pilihan dengan yang dibutuhkan dari beberapa pilihan
yang ada yang ada
2. Mengungkapkan apa yang dirasakannya (lapar 2. Mengungkapkan apa yang dirasakannya (lapar
ingin makan, kedinginan memerlukan baju hangat, ingin makan, kedinginan memerlukan baju hangat,
perlu payung agar tidak kehujanan, kepanasan, sakit perlu payung agar tidak kehujanan, kepanasan, sakit
perut perlu obat), perut perlu obat),
3. Menggunakan sesuatu sesuai kebutuhan 3. Menggunakan sesuatu sesuai kebutuhan
Seni 4. Menggunakan cara yang diterima secara sosial 3.15 Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni
dalam menyelesaikan masalah (menggunakan 4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media
fikiran untuk menyelesaikan masalah) 1. Membuat karya seni sesuai kreativitasnya misal
5. Tetap tenang saat berada di tempat baru dengan seni musik, visual, gerak dan tari yang dihasilkannya
situasi baru misalnya saat bertamu, berada di pusat dengan menggunakan alat yang sesuai
perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru baru, 2. Menampilkan hasil karya seni baik dalam bentuk
2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggungjawab gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni
lainnya
3. Menghargai hasil karya baik dalam bentuk
gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni
lainnya.

264 265
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

f. Memperbaiki Data Perkembangan Anak Contoh penyimpanan portofolio 3. Pelaporan secara lisan atau dicatat dalam buku
Data yang dicatat dalam format Pelaporan merupakan kegiatan penghubung.
perkembangan anak harus diperbaharui mengomunikasikan dan menjelaskan b. Waktu pelaporan
secara regular setiap bulannya, terutama hasil penilaian tentang perkembangan Pemberian laporan dapat dilakukan dalam
sebelum pelaporan disampaikan kepada anak setelah mengikuti layanan/kegiatan jangka waktu tertentu seperti laporan
orangtua. Tujuannya agar catatan dan pembelajaran di satuan PAUD. Laporan triwulan atau enam bulan (satu semester).
pelaporan perkembangan anak benar- perkembangan anak didik dibuat secara c. Bentuk Pelaporan Semester
benar menunjukkan kemajuan anak yang tertulis oleh guru. Penyampaian laporan Laporan semester disampaikan dalam
lengkap dan utuh dari catatan/dokumen dilakukan secara tatap muka sehingga bentuk narasi, hasil rangkuman
terakhir. dimungkinkan adanya hubungan dan perkembangan anak didik sebagai dampak
informasi timbal balik antara pihak lembaga dari proses belajar selama satu semester.
Perbaikan data perkembangan anak dengan orang tua. Dalam menyusun ulasan (deskripsi)
terutama ditujukan terhadap anak-anak ditulis dengan kalimat yang efektif/ tidak
yang capaian perkembangannya masih Dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya terlalu rumit dan obyektif sehingga tidak
pada tahap Belum Berkembang (BB) dan kerahasiaan data atau informasi dijaga, menimbulkan persepsi yang salah bagi
Mulai Berkembang (MB). artinya bahwa data atau informasi tentang orang tua atau bagi yang berkepentingan
anak didik hanya diinformasikan dan dalam bentuk Laporan Perkembangan Anak
Contoh: Jika ada anak menjelang dibicarakan dengan orang tua anak didik Didik.
akhir bulan/semester catatan capaian Contoh cover depan portofolio yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam
perkembangannya berada pada rangka bimbingan selanjutnya. Laporan yang ditulis pendidik hendaklah
tahap BB dan MB, maka guru dapat dalam kalimat positif, jelas, mudah
mengumpulkan lebih lengkap data Para orang tua ingin tahu tentang kondisi dipahami, serta menggunakan tata bahasa
capaian perkembangan, sehingga perkembangan anaknya tetapi juga dan ejaan yang benar. Tatacara penulisan
hasilnya dijadikan untuk menganalisa memiliki keterbatasan waktu, karena itu laporan sebagai berikut:
ulang capaian perkembangannya. saat bertemu lebih difokuskan pada hal-hal
berikut:
g. Pendokumentasian Data (portofolio) • Keadaan anak waktu belajar secara fisik, Tatacara dalam penulisan laporan:
Portofolio adalah kumpulan data sosial, dan emosional.
yang diperoleh dari berbagai sumber • Partisipasi anak dalam mengikuti • Menggunakan bahasa yang mudah dipa-
yang menunjukkan pencapaian kegiatan di lembaga PAUD. hami, dengan kalimat positif dan santun
perkembangan anak dari waktu ke waktu. • Kemampuan/kompetensi yang sudah • .Memberikan informasi tentang tingkat
Data yang dapat dimasukkan ke dalam dan belum dikuasai anak. pencapaian dan perkembangan hasil bela-
portofolio dapat berupa hasil karya, • Hal-hal yang harus dilakukan orang tua jar anak secara nyata (bersumber pada data
foto anak, rekaman suara, video, dan untuk membantu dan mengembangkan otentik, tidak mengada-ada).
lain-lain. Setiap anak memiliki portofolio anak lebih lanjut. • Isi laporan menggambarkan kemajuan
yang disusun berdasarkan urutan Contoh Isi Portofolio 3. Pelaporan a. Jenis Pelaporan perkembangan anak yang telah mencapai
tanggal. Informasi yang harus ada dalam Pelaporan hasil perkembangan anak dapat BSH dan BSB di setiap indikator pada kom-
portofolio, meliputi: dibedakan menjadi laporan insidental dan petensi dasar program pengembangan
a. Identitas anak (nama, usia, laporan berkala. • Memberikan rekomendasi yang dapat
kelompok) 1. Pelaporan berkala disesuaikan dilakukan orang tua untuk mengembang-
b. Tulis tanggal untuk setiap dokumen dengan jadwal kalender akademik yang kan kemampuan anak yang indikator
yang dimasukkan ke dalam portofolio. ditetapkan satuan PAUD. perkembangannya masih dalam BB dan
Portofolio dapat disimpan dalam 2. Pelaporan secara insidental MB.
wadah yang disesuaikan dengan disampaikan apabila ada hal-hal yang • Laporan bersifat personal (individual)
kebutuhan. terkait dengan perkembangan anak yang menggambarkan perilaku khusus
yang dianggap penting untuk segera anak di kelas.
dibicarakan bersama dengan orang tua.
Laporan insidental dapat disampaikan

266 267
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

Berikut adalah contoh laporan tertulis hasil evaluasi perkembangan anak:


Perkembangan Kognitif
CONTOH PELAPORAN Capaian perkembangan pada semester ini yang sesuai harapan dan sangat baik oleh Dona adalah:
LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK • Mengenal teknologi sederhana dan fungsi alat tersebut. Dona mengerti apa fungsi alat
SEMESTER II TAHUN AJARAN 2013/2014 pompa dan cara menggunakannya (3.9 - 4.9).
PAUD BUNGA MEKAR • Dona mengenal benda-benda di sekitarnya dari warna, bentuk, ukuran, fungsi, sifat
------------------------------------------------------------------------------------------------------ dan berbagai ciri-ciri yang ada pada benda itu. Ketika bermain peran “Berbelanja di
CONTOH PENGISIAN LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK Supermarket”, Dona memilih benda-benda yang akan dibeli berdasarkan kelompoknya (3.6
LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK – 4.6).
Tahun Pelajaran : ………… • Dona dapat mengenali lingkungan sosialnya. Ia mengetahui bahwa rumahnya berdekatan
dengan rumah Dio, tetangganya. Dona juga bisa menceritakan bahwa Dio adalah
Nama Anak Didik : Dona Usia : 5-6 tahun saudaranya, anak dari adik ayah Dona. Kata Dona suatu hari,”Bunda, ayahnya Dio itu adiknya
Nomor Induk : …….. Semester : I (Satu) ayahku.” (3.7 – 4.7)

Perkembangan yang belum berkembang dan perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu:
Perkembangan Nilai Agama dan Moral
• Menyelesaikan masalah secara kreatif di kegiatan mainnya (3,5; 4,5). Orangtua
Dona anak yang membanggakan terlihat dari banyaknya capaian perkembangan pada semester
memberikan banyak kesempatan bagi Dona untuk memilih sesuatu, sering dilibatkan
ini yang mencapai sesuai harapan dan sangat baik. Beberapa perkembangan yang dicapai Dona
dalam menyelesaikan masalah sederhana. Misal: ketika anak menumpahkan air secara tidak
adalah:
sengaja, orangtua dapat mengajak anak untuk menemukan cara menyelesaikannya.
• Mengenal Tuhan sebagai pencipta nampak saat ia mengatakan bahwa dirinya ciptaan
Tuhan (1.1).
• Ia dapat melakukan gerakan shalat, senang mendengarkan cerita dalam kitab suci Perkembangan Sosial-Emosional
terutama riwayat nabi Ibrahim AS (3.1- 4.1). • Dona dapat mengenal emosi diri sendiri. Pada saat ia senang, ia dapat bercerita bahwa
• Mampu mengenal perilaku baik yang ditunjukkan dengan suka menolong dan berbagi ia senang mendapatkan hadiah dari ibunya (3.13). Namun Dona perlu belajar untuk
makanan serta mainan. Sikapnya santun selalu mengucapkan salam dengan tersenyum. mengenali perasaan orang lain. Kadang Dona mengambil barang milik teman tanpa
(3.2 – 4.2). meminta izin sehingga menimbulkan protes dari temannya.
Beberapa perkembangan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dikarenakan belum
berkembang diantaranya adalah: Sebaiknya Dona perlu dibimbing untuk lebih peka dan peduli pada orang lain (2.9).
• Membaca doa sebelum belajar (3.1-4.1), diharapkan orang tua di rumah sering mengajak
dan membiasakan anak berdoa sebelum belajar Perkembangan Bahasa
• Mengembalikan benda yang bukan haknya (2.13), diharapkan orang tua di rumah Capaian perkembangan pada semester ini yang sesuai harapan adalah:
membiasakan anak untuk mengembalikan benda pada yang berhak. • Mengenal keaksaraan dengan menuliskan nama dirinya secara lancar, walaupun kadang
ia menuliskan huruf “d” pada namanya terbalik dengan huruf “b”, Beberapa kata sederhana
mulai dapat ditunjukkannya melalui merangkai kartu-kartu huruf atau huruf-huruf plastik,
Perkembangan Motorik atau Membentuk huruf menggunakan playdough yang dipilin dan digulung menjadi kata-
Capaian perkembangan pada semester ini yang sesuai harapan dan sangat baik oleh Dona adalah: kata (3.12 – 4.12)
• Mengonsumsi sayur dengan lahap, yang sebelumnya tidak ia sukai (2.1)
• Menggunakan anggota tubuhnya untuk pengembangan motorik kasar dan halus (3.3-4.3) Perkembangan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dikarenakan belum berkembang dan
• Ia dapat bergerak dengan lincah dan luwes dalam setiap kegiatan seperti melompat, mulai berkembang diantaranya:
memanjat, berlari, dsb.(3.3 – 4.3) • Mengekspresikan perasaan dan keinginannya melalui bahasa lisan. (3.11-4.11)
• Melakukan gerakan-gerakan menggunakan jari-jari tangannya seperti menggunting,
meronce, menggambar dan menulis. (3.3-4.3)
• Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri seperti memakai sepatu, minum dan
makan sendiri, ke toilet sendiri, dengan meminta bantuan ibu guru ketika mengalami
kesulitan(3.3-4.3).
Perkembangan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dikarenakan mulai berkembang
diantaranya:
• Menjaga keamanan dirinya dari benda-benda yang berbahaya. (3.4 - 4.4). Orangtua
diharapkan dapat mengingatkan benda-benda yang berbahaya di rumah, dan cara
menggunakannya.

268 269
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

E. Rangkuman persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi


Perkembangan Seni 1. Strategi yang dapat dilakukan pada saat yang berkepentingan dalam bentuk Laporan
• Dona mampu menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai melalukan penilaian perkembangan anak Perkembangan Anak Didik.
media. Ia senang menggambar dan melukis menggunakan kuas dan cat. adalah sebagai berikut: a) Mengidentifikasi
• Dona juga sering secara ekspresif menunjukkan kekaguman pada karya seni teman indikator yang ada di RPPH dengan kegiatan F. Evaluasi
dengan berkata,”Ih... bagus....”, begitu seru Dona pada saat melihat gambar temannya yang yang akan diikuti anak, b) Mengelompokkan 1. Penilaian perkembangan anak dilakukan
berwarna-warni (3.15 - 4.15). indikator di setiap kelompok kegiatan dengan tahapan penilaian:
sesuai jadwal harian, c) Jika tidak dapat a. Harian, hasil karya, anaekdot dan bulanan
melaksanakan penilaian peranak secara b. Harian, anekdot, bulanan, semester dan
Pertumbuhan: Kehadiran:
maksimal karena ratio guru dan anak yang laporan
besar, maka guru dapat melakukan penilaian c. Harian, bulanan, semester dan laporan
dengan fokus pada beberapa anak, d) guru d. Harian, bulanan dan semester
Berat Badan : ........ Sakit :
dapat menggunakan satu format penilaian.
Tinggi Badan : ......... Izin :
2. Catatan anekdot awalnya digunakan untuk
Dimana kolom nama anak dapat langsung mencatat sikap dan perilaku anak yang muncul
diisi dengan pencapaian perkembangan, Bila secara tiba-tiba atau peristiwa yang terjadi
Mengetahui, Jakarta, 27 April 2015 ada hal yang perlu dicatat di luar indikator secara insidental. Berbagai rujukan terakhir
yang ada, guru dapat menggunakan catatan menyatakan bahwa catatan anekdot adalah.....
anekdot. e) Guru selalu membawa catatan a. mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi
kecil yang berisi format di atas dengan pena yang terjadi, apa yang dilakukan dan dikatakan
Diana Safira, S.Pd Surya Anita, S.Pd di dalam saku sepanjang hari. f) Guru juga anak.
Kepala Sekolah Guru Kelas dapat mencatat dalam catatan anekdot untuk b. menentukan kualitas perkembangan anak
kegiatan anak lainnya di luar yang sedang c. mencatat seluruh prilaku anak yang tidak
menjadi fokus hari itu, apabila dipandang ada sengaja
sesuatu yang penting pada anak tersebut. d. mencatat seluruh fakta, dengan merumuskan
dan menginterfensikan apa yang dilakukan dan
2. Penilaian bulanan dilakukan dengan dikatakan anak
langkah berikut: a) mengumpulkan semua
data, b) memilih data, c) menganalisis data 3. Jika anak capaian perkembangannya dimulai
Komentar Orang Tua
penilaian, d) menganalisishasil karya anak, dari capaian tinggi tetapi pada perkembangan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
e) menganalisis data kedalam penilaian selanjutnya secara konsisten maupun kontinum
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
perkembangan anak, f) memperbaiki data menunjukkan penurunan Contoh: BSH-
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
perkembangan anak, g) pendokumentasian MB-BB-MB-MB-MB maka data yang diambil
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
data (portofolio). adalah......
………………………………………………………………………………………………………..
a. MB (Mulai Berkembang)
3. Pelaporan merupakan kegiatan b. BSH ( Berkembang sesuai harapan)
Jakarta,………………
mengomunikasikan dan menjelaskan hasil c. BB ( Belum berkembang)
penilaian tentang perkembangan anak setelah d. BSB ( berkembang sanagat baik)
mengikuti layanan/kegiatan pembelajaran di
(Orang Tua/ Wali)
satuan PAUD. Data yang terkumpul kemudian dipilah sebagai
berikut:
4. Laporan semester disampaikan 4. Cara yang dilakukan dalam memilih data
dalam bentuk narasi, hasil rangkuman untuk direkap ke dalam penilaian bulanan
perkembangan anak didik sebagai dampak adalah sebagai berikut kecuali:
dari proses belajar selama satu semester.
Dalam menyusun ulasan (deskripsi) ditulis a.Mengelompokkan indikator di setiap
dengan kalimat yang efektif/ tidak terlalu rumit kelompok kegiatan sesuai jadwal harian,
dan obyektif sehingga tidak menimbulkan

270 271
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 7 - Penilaian Perkembangan ANak Usia Dini

b. Data penilaian dengan cheklist (V) semua


dilihat selama 4 minggu
H. Kunci Jawaban
1. C
Daftar Pustaka
2. A
c. Data anekdot dipilih yang terkait dengan 3. A Beaty, Janice J. 2010. Observing Development of The Young Child. New Jersey:
kemajuan perkembangan anak. Bila ada catatan 4. A Pearson Education, Inc.
kejadian kemunduran perkembangan tetapi 5. D
hari berikutnya menunjukan kemajuan kembali, Dodge,Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative Curriculum For
maka yang dicatat kemajuan yang terakhir. Preschool Fourth Edition, Washington DC : Cengage Learning.

d. Hasil karya anak cukup dipilih dua dari Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum Eight Edition.
masing-masing jenis hasil karya yang New Jersey, Pearson Education, Inc.
menunjukkan perkembangan tertinggi.
Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s Edition, 6th ed.
5. Dalam penulisan Laporan pendidik Belmont, USA: Wadsworth, 2011.
hendaklah dalam menuliskan menggunakan
kalimat positif, jelas, mudah dipahami, serta http://www.educate.ece.govt.nz/learning/curriculumAndLearning/Assessmentforlearning/
menggunakan tata bahasa dan ejaan yang KeiTuaotePae/Book1/WhatAreTheEarlyChildhoodExemplars.aspx
benar, contohnya:
Huffman, Priscilla D. “Look What I Did!” Why Portfolio-Based Assesment Works, EarlychildhoodNews,
a. Anggun anak yang membanggakan University of Wisconsin, 2007.
banyaknya capaian perkembangan pada
semester ini yang mencapai sesuai harapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan
namun anggun masih belum mandiri dan...... Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. 2015.

b. Anggun anak yang membanggakan terlihat National Alliance, Provocations on Assesment in Early Childhood Education,
dari banyaknya capaian perkembangan pada Children’s Services Central, New South Wales, 2012.
semester ini yang mencapai sesuai harapan dan
sangat baik Wortham, Sue. Assessment in Early Childhood Education, Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall,
New Jersey, Columbus, 2005.
c. Anggun anak yang membanggakan
banyaknya capaian perkembangan pada
semester ini yang mencapai sesuai harapan
namun anggun masih belum mandiri sehingga
perlu orangtua memberikan perhatian

d. Anggun anak yang membanggakan


banyaknya capaian perkembangan pada
semester ini yang mencapai sesuai harapan
namun ada Beberapa perkembangan
yang perlu mendapatkan perhatian khusus
diantaranya adalah.....

G. Penugasan
Buatlah penilaian harian sesuai usia anak
yang ada di lembaga PAUD anda kemudian
rekap menjadi harian, semester dan
laporan.

272 273
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 8
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Etika dan Karakter Pendidik


Pendidikan Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
274 275
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD

Kegiatan 1
1.Etika adalah niat, apakah perbuatan Ada beberapa pendapat juga tentang
itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pengertian etika ;
pertimbangan niat baik atau buruk 1. Etika dipandang sebagai cabang filsafat
sebagai akibatnya. yang khusus membicarakan tentang nilai
Konsep Dan Pentingnya Etika Dan 2. Etika adalah nurani (bathiniah), baik dan buruk dari perilaku manusia
bagaimana harus bersikap etis dan 2. Etika dipandang sebagai ilmu

Karakter Pendidik Dalam Proses baik yang sesungguhnya timbul dari


kesadaran dirinya.
pengetahuan yang membicarakan
baik buruknya perilaku manusia dalam
3. Etika bersifat absolut, artinya tidak kehidupan bersama.
Pembelajaran PAUD dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan
baik mendapat pujian dan yang salah
3. Etika dipandang sebagai ilmu
pengetahuan yang bersifat normatif, dan
harus mendapat sanksi. evaluatif yang hanya memberikan nilai
A. Standar Kompetensi 1. Merupakan prinsip-prinsip moral yang
4. Etika berlakunya, tidak tergantung baik buruknya .
Peserta dapat memahami etika dan karakter termasuk ilmu tentang kebaikan dan
pada ada atau tidaknya orang lain yang
pendidik PAUD dalam proses pembelajaran sifat dari hak (The principles of morality,
hadir. Begitu juga hubungannya dengan guru
PAUD including the science of good and the
PAUD. Guru PAUD diharapkan memahami
nature of the right)
• Menurut Maryani & Ludigdo : etika apa pengertian etika sehingga mampu
2. Pedoman perilaku, yang diakui
B. Kompetensi Dasar adalah seperangkat aturan atau norma mengimplementasikannya dalam proses
berkaitan dengan memperhatikan bagian
Peserta dapat menjelaskan konsep dan atau pedoman yang mengatur perilaku pembelajaran, mampu untuk menciptakan
utama dari kegiatan manusia. (The rules
pentingnya etika dan karakter bagi pendidik manusia,baik yang harus dilakukan maupun lingkungan belajar yang mendorong
of conduct, recognize in respect to a
dalam proses pembelajaran PAUD yang harus ditinggalkan yang di anut oleh setiap anak untuk mewujudkan potensi
particular class of human actions)
sekelompok atau segolongan masyarakat maksimalnya.
3. Ilmu watak manusia yang ideal, dan
C. Indikator prinsip-prinsip moral sebagai individual.
atau profesi.
1. Menjelaskan pengertian etika dan karakter 2. Pentingnya Etika Pendidik PAUD
(The science of human character in its
pendidik PAUD • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Ciri seorang Pendidik atau Guru yang baik
ideal state, and moral principles as of an
2. Menjelaskan pentingnya etika dan karakter etika adalah nilai mengenai benar dan dan profesional adalah ia akan membawa
individual)
pendidik PAUD salah yang dianut suatu golongan atau Perubahan Positif dan citra positif, yang
4. Merupakan ilmu mengenai suatu
3. Memahami dan konsep Karakteristik masyarakat. senantiasa mempunyai inisiatif untuk
kewajiban (The science of duty)
Pendidik PAUD menggulirkan perubahan positif bagi
5. Menurut para ahli maka etika tidak lain
• Menurut Aristoteles: di dalam bukunya lingkungan tempat ia berkarya.
adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
D. Uraian Materi manusia dalam pergaulan antara
yang berjudul Etika Nikomacheia, Mereka tidak akan menunggu agar
1. Pengertian Etika Secara Uemum Pengertian etika dibagi menjadi dua kehidupan menjadi lebih baik, sebaliknya,
sesamanya dan menegaskan mana yang
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari yaitu, Terminius Technicus yang artinya mereka akan melakukan perubahan
benar dan mana yang buruk.
bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan untuk membuat kehidupan menjadi
watak kesusilaan atau adat kebiasaan yang mempelajari masalah perbuatan lebih baik. Perubahan positif tidak hanya
Menurut Drs. O.P. Simorangkir : etika atau
(custom). Etika biasanya berkaitan erat atau tindakan manusia. dan yang kedua terasakan oleh dirinya, namun juga oleh
etik sebagai pandangan manusia dalam
dengan perkataan moral yang merupakan yaitu, Manner dan Custom yang artinya lingkungannya.
berprilaku menurut ukuran dan nilai yang
istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan membahas etika yang berkaitan dengan
baik.
dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat Guru PAUD perlu mengembangkan
berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup dalam kodrat manusia (in herent in human etika moral yang dibangun di atas prinsip
Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika
seseorang dengan melakukan perbuatan nature) yang terikat dengan pengertian bahwa setiap anak memiliki hak untuk
filsafat : etika adalah teori tentang tingkah
yang baik (kesusilaan), dan menghindari “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau memperoleh pendidikan yang bebas dari
laku perbuatan manusia dipandang dari
hal-hal tindakan yang buruk. perbuatan manusia. gangguan atau hambatan. Adapun yang
segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
dimaksud dengan Etika dalam hal ini adalah
ditentukan oleh akal.
Pengertian dan definisi Etika dari para • Menurut Ahli filosofi: Etika adalah sebagai sebagai berikut :
filsuf atau ahli berbeda dalam pokok suatu studi formal tentang moral. Sejumlah prinsip atau standar moral dari
Menurut K. Bertens, dalam buku berjudul
perhatiannya, antara lain: • Menurut Ahli Sosiologi: Etika adalah sekelompok orang tertentu atau pada
Etika, 1994. yaitu secara umumnya sebagai
dipandang sebagai adat istiadat, kebiasaan bidang pekerjaan tertentu yang mendasari
berikut:
dan budaya dalam berperilaku. perilaku dan interaksi

276 277
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD

Etika Umum Guru PAUD adalah : Pendidik yang sukses adalah guru yang Untuk mengembangkan karakter yang pendidik atau Guru apabila memenuhi ciri-
1. Menghormati Keberbedaan & tidak hanya kaya secara materi namun baik perlu ada suatu penentuan dan ciri sebagai berikut:
Keragaman juga kaya dalam nilai-nilai moral dan pendefinisian kualitas karakter yang akan 1. seseorang yang dituntut untuk komitmen
2. Adil dalam berperilaku spiritualnya. Pendidik yang cerdas mampu ditanamkan sehingga dapat dimengerti terhadap profesinya, orang yang selalu
3. Menghormati hak orang lain memberdayakan segala kualitas positif oleh semua orang antara lain dengan berusaha memperbaiki dan memperbarui
4. Tidak menyalahgunakan wewenang dalam dirinya berhak untuk mengukirkan memberikan ilustrasi-ilustrasi atau aktivitas. cara kerjanya sesuai dengan tuntutan
5. Jujur kepada orang lain & diri sendiri nasibnya sesuai dengan yang diimpikan. zaman,
6. Berusaha berbuat baik & tidak Pengetahuan atas etika yang diaplikasikan 2. seseorang yang memiliki ilmu, yang
menyakiti orang lain 3. Konsep Etika dan Karakteristik Pendidik secara berkelanjutan, terus-menerus mampu menangkap hakikat sesuatu, orang
Etika membantu individu untuk dapat PAUD melalui proses pembiasaan dapat yang mampu menjelaskan hakikat dalam
bertindak sesuai dengan nilai dan norma Menjadi pendidik PAUD yang berkarakter menumbuhkan suatu kualitas tersendiri pengetahuan yang diajarkannya,
yang berlaku dalam masyarakat. merupakan hal yang penting. Karakter yang dapat membedakan antara individu 3. seseorang yang kreatif, yang mampu
menunjukkan siapa kita sebenarnya dengan individu lainnya atau dikenal juga menyiapkan peserta didiknya agar
Menurut Suseno, ada empat alasan dan menentukan bagaimana seseorang dengan karakter. Karakter, jika dikaitkan mampu berkreasi, sekaligus mengatur dan
mengapa manusia perlu beretika: Pertama, membuat keputusan. Karakter juga dengan etika, merupakan kecakapan memelihara hasil kreasinya untuk tidak
kita hidup dalam masyarakat yang semakin menentukan sikap, perkataan, dan tindakan khusus yang didukung oleh kesadaran menimbulkan malapetaka bagi dirinya,
pluralistik. Perlu kesatuan tatanan normatif. seseorang dimana hal-hal tersebut dapat moral, perasaan moral, dan tindakan moral. masyarakat, dan alam sekitar,
Kedua, kita hidup dalam masa transformasi membantu untuk mencapai kesuksesan. Karakter adalah evaluasi kualitas tahan lama 4. seseorang yang berusaha menularkan
masyarakat yang sangat cepat. Dalam Pembentukan karakter individu pada individu tertentu. penghayatan akhlak atau kepribadian
transformasi ekonomi, sosial, intelektual, umumnya melalui berbagai proses dimana kepada peserta didiknya,
dan budaya itu nilai budaya tradisional banyak faktor yang berperan selama proses Konsep karakter dapat menyiratkan 5. seseorang yang berusaha mencerdaskan
tertantang. Perubahan-perubahan budaya pembentukan karakter berlangsung. berbagai atribut termasuk keberadaan peserta didiknya, melatihkan berbagai
terjadi begitu cepat akibat modernisasi. atau kurangnya kebajikan seperti perilaku keterampilan mereka sesuai bakat, minat,
Karakter terbentuk dari hasil internalisasi integritas, keberanian, ketabahan, kejujuran, dan kemampuan,
Dalam situasi seperti ini, etika membantu berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan kesetiaan. Karakter terutama mengacu 6. seseorang yang beradab.
kita agar jangan kehilangan orientasi, dan digunakan sebagai landasan untuk cara pada kumpulan kualitas yang membedakan
dapat membedakan antara yang hakiki pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. satu orang dari yang lain. Dalam proses pembentukan karakter
dan apa yang boleh berubah dan dengan Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, yang baik perlu adanya kontrol internal
demikian tetap sanggup untuk mengambil dan norma, seperti jujur, berani bertindak, Menurut Pusat Bahasa Kementerian dan kontrol sosial yang menuntut individu
sikap yang dapat dipertanggungjawabkan. dapat dipercaya, dan hormat kepada orang Pendidikan dan Kebudayaan untuk memiliki karakter positif tertentu.
Ketiga, dengan etika kita dapat menghadapi lain. Interaksi seseorang dengan orang lain (Kemendikbud), karakter didefinisikan Misalnya saja sebagai pendidik (guru) dalam
ideologi-ideologi baru dengan kritis dan menumbuhkan karakter masyarakat dan sebagai bawaan hati, jiwa, kepribadian, suatu komunitas pendidikan, seperti PAUD,
objektif untuk membentuk penilaian sendiri, karakter bangsa. budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, dibutuhkan karakter seperti jujur, perhatian,
agar kita tidak mudah terpancing. Etika temperamen, watak. Adapun berkarakter sabar, dan karakter positif lain sebab
juga membantu agar kita jangan naif atau V. Campbell dan R. Obligasi (1982) adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, pendidik dalam komunitas pendidikan
ekstrem, tidak cepat bereaksi, terhadap menyatakan ada beberapa faktor yang bertabiat, dan berwatak. Karakter mengacu berperan sebagai teladan dan model bagi
suatu pandangan baru, menolak nilai- berpengaruh dalam pembentukan karakter kepada serangkaian sikap (attitudes), anak didiknya.
nilai hanya karena baru dan belum biasa. seseorang : perilaku (behaviors), motivasi (motivations),
Keempat, etika juga perlu oleh agama 1).Faktor keturunan dan keterampilan (skills). Selain itu, karakter, Selain pendefinisian yang jelas mengenai
untuk memantabkan pemeluknya dalam 2. Pengalaman masa kanak-kanak khususnya karakter yang baik, tidak berdiri kualitas karakter yang diinginkan serta
keyakinan dan keimanan. 3. Pemodelan oleh orang dewasa atau sendiri melainkan merupakan suatu adanya kontrol internal dan kontrol sosial,
orang yang lebih tua rangkaian dari perbuatan yang tidak hanya dalam pembentukan karakter, khususnya
Dengan memperhatikan manfaat etika, 4. Pengaruh lingkungan sebaya ditujukan kepada diri sendiri melainkan karakter yang baik atau positif, diperlukan
diharapkan peran pendidik di manapun, 5. Lingkungan fisik dan sosial juga perbuatan yang berhubungan dengan reinforcement atau penguatan dari
dalam situasi apapun keberadaannya 6. Subtansi materi di sekolah atau orang lain. luar (eksternal) melalui bentuk-bentuk
tetaplah sebagai pembimbing, pembina lembaga pendidikan lain penghargaan terhadap karakter baik yang
perilaku, dan sekaligus model berperilaku 7). Media massa Menjadi sosok pendidik PAUD yang ideal ditunjukkan. Penghargaan yang ditunjukkan
manusia beretika. Karena ini bagian dari yang dicintai anak-anaknya sangat penting. dapat berupa pujian atau hadiah (reward)
tanggung jawab sebagai pendidik. Ciri-ciri seseorang dikatakan sebagai tertentu. Seorang pimpinan dalam PAUD,

278 279
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD

misalnya, dapat memuji pendidik-pendidik • Etika membantu individu untuk dapat c. Penghargaan
PAUD yang mengajar di tempatnya atas bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang d. Pemberian ruang untuk pengembangan diri
karakter baik. Karakter merupakan salah berlaku dalam masyarakat.
satu poin penting yang menentukan • Pengetahuan atas etika yang diaplikasikan 5. Etika membantu individu untuk dapat
keberhasilan seseorang. Temuan dari secara berkelanjutan, terus-menerus melalui bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang
Universitas Harvard, 85% dari sebab-sebab proses pembiasaan dapat menumbuhkan berlaku di :
kesuksesan, pencapaian sasaran, promosi suatu kualitas tersendiri yang dapat a. Masyarakat.
jabatan, dan lain-lain, adalah karena sikap- membedakan antara individu dengan individu b. Orang tua peserta didik
sikap seseorang. Hanya 15% disebabkan lainnya atau dikenal juga dengan karakter. c. Lingkungan guru
oleh keahlian atau kompetensi teknis yang • Karakter, jika dikaitkan dengan etika, d. Lingkungan sekolah
dimilikinya. Oleh sebab itu, terkait upaya merupakan kecakapan khusus yang didukung
membangun karakter positif, khususnya oleh kesadaran moral, perasaan moral, dan G. Penugasan
karakter dalam diri pendidik, disusunlah 16 tindakan moral. I. Peserta mencari referensi tentang
pilar pembangun karakter : macam-macam pengertian etika dan karakter
1. Kasih sayang F. Evaluasi dengan cara men-download, kemudian buat
2. Penghargaan 1. Etika adalah teori tentang tingkah laku intisarinya.
3.Pemberian ruang untuk perbuatan manusia dipandang dari segi baik
pengembangan diri dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan II. Peserta mencari contoh-contoh atau
4.Kepercayaan oleh akal. Pendapat ini dikemukakan oleh ahli kriteria menjadi pendidik PAUD yang memiliki
5. Kerja sama filsafat yaitu : etika dan karakter yang diharuskan bagi
6. Saling berbagi a. Soerya Somantri pendidik PAUD dengan cara mendownload,
7. Saling memotivasi b. Drs. Sidi Gajalba dan buat intisarinya.
8. Saling mendengarkan c. Soedjatmoko
9. Saling berinteraksi secara positif d. Maryani & Ludigdo H. Kunci Jawaban KB I
10. Saling menanamkan nilai-nilai
1. b
moral 2. Etika adalah sebagai suatu studi formal 2. b
11. Saling mengingatkan dengan tentang moral. Pemahaman ini dikeluarkan 3. a
ketulusan hati dari sudut pandang : 4. b
12. Saling menularkan antusiasme a. ahli sosiologi 5. a
13. Saling menggali potensi diri b. ahli filosofi
14. Saling mengajari dengan c. ahli statistik
kerendahan hati d. ahli biologi
15. Saling menginspirasi
16. Saling menghormati perbedaan 3. Pengertian etika menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah :
E. Rangkuman a. nilai mengenai benar dan salah yang dianut
• Etika adalah niat perbuatan dengan suatu golongan atau masyarakat.
pertimbangan niat baik atau buruk sesuai b. nilai salah yang dihindari di masyarakat
norma, yang timbul dari kesadaran dirinya. c. nilai norma yang berlaku bagi beberapa
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: golongan masyarakat tertentu
etika adalah nilai mengenai benar dan salah d. nilai benar dan salah yang ditentukan oleh
yang dianut suatu golongan atau masyarakat. per individu
• Etika umum pendidik PAUD adalah :
Menghormati Kerberbedaan & Keragaman, 4. Berikut ini yang tidak termasuk dalam
Adil dalam berperilaku, Menghormati upaya membangun karakter positif, khususnya
hak orang lain, tidak menyalahgunakan karakter dalam diri pendidik :, adalah
wewenang,Jujur kepada orang lain & diri dan a. Kasih sayang
Berusaha berbuat baik & tidak menyakiti orang b. Pertimbangan sosial
lain

280 281
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD

Kegiatan 2
diri yang positif pada anak sangat besar. melihat atau mempunyai pengalaman
Contoh,sebuah sekolah dasar di Medford tentang sikap pendidik yang seperti itu.
Massachusetts yang bernama Dame
School, membuat kebijakan untuk Sekali anak dipermalukan, ia akan takut,
Pengembangan Dan Penerapan Etika membangun citra diri positif kepada murid- gemetaran ketika harus menjawab
muridnya. pertanyaan pendidik, sehingga ia menjadi

Dan Karakter Pendidik PAUD Dalam Di sebuah lembaga PAUD A, seluruh murid
tidak percaya diri untuk mengungkapkan
pendapatnya di depan kelas. Sejak anak
sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 3, kecil juga sudah divonis dengan diberikan
Proses Pembelajaran PAUD tidak boleh diberikan nilai angka atau huruf
di rapornya, tetapi hanya berupa uraian
ranking atau dengan istilah “mendapat
ranking sepuluh besar” atau “tidak masuk
consisten dan not consisten, berbeda ranking.”
A. Standar Kompetensi lain yang mempengaruhinya, misalnya
dengan kebanyakan rapor anak diisi dengan
Peserta dapat mengamalkan dan menerapkan pendidikan di rumah, pengaruh kawan, dan
angka, bahkan diberi peringkat atau ranking. Sikap pendidik yang demikian, memang
etika dan karakter pendidik PAUD dalam sebagainya.
Menurut PAUD A, kalau seorang anak usia bukan hanya kesalahan pendidik saja, tetapi
proses pembelajaran PAUD.
di bawah 9 tahun diberikan nilai (baik dan adalah kesalahan sebuah sistem pendidikan
Namun dengan memberikan layanan
buruk), maka akan “memvonis” anak; pintar, yang orientasinya hanya semata-mata
pendidikan dan bimbingan yang penuh
B. Kompetensi Dasar sedang dan bodoh. Padahal anak-anak mengejar keberhasilan akademik, yaitu
perhatian, kasih sayang, siswa akan menjadi
Pengamalan dan penerapan etika dan pada usia itu masih terus berkembang sistem mengejar target kurikulum dengan
lebih baik. Lebih-lebih pada pendidikan
karakter pendidik PAUD dalam proses kemampuannya. Baru nanti ketika anak segenap tes harian, ulangan umum, ujian
anak usia dini, hasil pendidikan tidak akan
pembelajaran PAUD sudah kelas empat SD, nilai mulai diberikan, akhir.
segera nampak hasilnya. Ada sebuah
tetapi ranking tetap tidak diberikan.
teori yang disebut sleeper effect, yang
C. Indikator menyatakan bahwa efek pendidikan,
Padahal untuk anak usia dini, yang
1. Peserta didik dapat menggali dan Hasil Kerja harian murid-murid di PAUukup terpenting ditanamkan adalah sikap agar
hasilnya baru terlihat beberapa tahun
mengembangkan dan diberikan “nilai” dengan gambar stiker anak-anak cinta belajar. Bukan semata-
kemudian.
menerapkan karakter positif dalam diri anak (bintang, bunga atau mobil ) atau dengan mata harus bisa karena kalau “harus” bisa,
didik. tulisan pendidiknya yang berbunyi : suasana belajar menjadi penuh beban,
Oleh karena itu satu karakter penting
2 Peserta didik dapat mengembangkan good dan good effort. Ternyata dengan sehingga otak limbik anak tertutup,
untuk dimiliki pendidik adalah “mendidik
Etika dan Karakter Guru untuk membangun cara ini, anak-anak bersemangat untuk akhirnya anak tidak dapat mencapai potensi
(menanam kebaikan) tanpa pamrih”
kerjasama yang baik antara rekan sejawat mengerjakan tugasnya dengan baik, optimalnya.
Guru PAUD atau Pendidik anak usia dini
3. Peserta didik dapat mengembangkan karena setelah selesai pendidik akan
dalam melaksanakan tugasnya senantiasa
Etika dan Karakter Guru untuk membangun menempelkan stiker di lembaran bukunya. Di dalam ilustrasi ini, dikandung bahwa
mengedepankan kode etik “menanam
kerjasama yang baik dengan orangtua dalam Dalam memeriksa hasil kerja, pendidik tidak seorang pendidik perlu menampilkan etika
kebaikan tanpa pamrih mencintai anak”,
mengembangkan karakter anak. mencoret hasil kerja anak yang salah, tetapi membangun citra positif anak melalui
dengan asah, asih, dan asuh, mendidik dan
dengan membetulkannya dengan cara perilaku-perilaku : santun, tulus, mencintai
mengasuh dengan kasih sayang semata
D. Uraian Materi karena amanah Tuhan Yang Maha Kuasa.
menuliskan jawaban yang benar di samping anak, memberikan pujian dan menciptakan
1. Etika dan karakter guru dalam hasil kerja anak yang salah. kesenangan anak dengan melabel atau
mengembangkan karakter positif dalam diri memberi cap negatif anak.
2. Membangun Citra Diri Positif Anak
anak didik. Murid-murid didorong untuk aktif
Banyak perilaku pendidik yang dapat
Seorang pendidik PAUD perlu memiliki berdiskusi, dan pendidik selalu memberi 3. Pendidik sebagai Model/Tokoh Idola
membunuh karakter anak, yaitu dengan
karakteristik guru PAUD yang ideal sebagai komentar positif kepada setiap pendapat Anak
membuat anak merasa rendah diri. Seorang
berikut: yang dilontarkan kepada anak. Dengan Kisah diatas menggambarkan betapa
pendidik yang tidak pernah memberi pujian
1. Menanamkan Kebaikan Tanpa Pamrih carta ini murid-murid menjadi bersemangat seringnya kita sebagai pendidik mengkritik
atau kata- kata positif, kecuali cemoohan
Karakteristik yang pertama ini seorang untuk tetap masuk sekolah. Bahkan anak dan menyalahi perilaku anak kita. Padahal
dan kata-kata negatif akan memuat
pendidik walaupun telah berusaha bertekad untuk tetap masuk sekolah perilaku adalah hasil dari proses sosialisasi
muridnya menjadi tidak percaya diri. Rasa
menjadi pendidik yang ideal, tetapi belum walaupun suhu badannya panas tinggi. dan pendidikan yang diberikan dari
tidak percaya diri yang telah terbentuk sejak
menjamin akan berhasil dalam membantu Sering pendidik mempermalukan anak lingkungannya, terutama dari orang tua
anak usia dini akan terbawa sampai dewasa.
perkembangan anak, karena banyak faktor di depan kelas, memarahi atau bahkan atau pendidik.
Peran pendidik dalam membangun citra
menghukumnya. Kita semua pasti pernah

282 283
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD

Seseorang telah menceritakan tentang Inti dari pesan dalam sub bab ini Pendidik yang demikian tidak dapat menjadi 1. Kerja sama
pengalamannya dengan seorang pendidik, adalah bagaimana ampuhnya sosok model bagi murid-muridnya, bahkan malah Pendidik PAUD harus dapat bekerjasama
yang berinisial A, bahwa ia telah meminta panutan orangtua atau pendidik dalam bisa menjadi berbahaya, karena kalau baik dengan rekan kerja sesama
nasehat bagaimana mendidik anaknya agar mempengaruhi perilaku anak. Apabila murid-muridnya menilai pendidik seringkali pendidik dan dengan orang tua untuk
menjadi anak yang baik dan beraklak mulia. kita ingin menjadikan diri sebagai tokoh berkata moral, tetapi tidak dalam tindakan. tujuan yang sama yaitu pengambangan
Sang pendidik tidak memberikan jawaban panutan, maka diri kita sendiri harus anak usia dini
yang panjang dan berteori, tetapi hanya diperbaiki dulu. Akibat negatif lain dari penolakan sisi gelap 2. Saling berbagi
dengan “perbaiki saja diri kamu dulu, nanti adalah ingin memarahi orang lain yang Pendidik PAUD diharapkan memiliki
dengan sendirinya anak kamu akan menjadi 4. Mendidik dengan Mencelupkan Diri dianggap bersalah. Murid-murid biasanya karakter untuk selalu saling berbagi
baik “. Seorang pendidik yang berhasil adalah akan menjadi tumpahan kemarahan keterampilan,kemampuan dan
yang dapat mencelupkan dirinya secara pendidik, yang sebenarnya adalah pengetahuan yang dimiliki dengan
Pakar Pendidikan Luar Negeri Thomas menyeluruh, pikiran, dan perasaan, dapat kemarahan kepada sifat yang ada dalam sesama pendidik
Lickona mengatakan bahwa “values are membangun personal dengan murid- diri pendidik sendiri, pendidik yang sering 3. Saling memotivasi
caught“, artinya nilai-nilai yang ditangkap muridnya, mempunyai kemampuan menyalahkan murid-murid, tidak akan Pendidik PAUD harus dapat saling
anak adalah melalui contoh dari pendidik komunikasi secara efektif, mampu menjadi pendidik yang efektif. memberikan dorongan motivasi
dan orang tuanya. Nilai-nilai adalah yang mengelola emosi dengan baik, mampu untuk lebih maju sehingga bersama-
diterangkan langsung oleh pendidiknya. menghidupkan suasana yang menarik dan 2. Etika dan Karakter Guru untuk samamenjadi pendidik PAUD yang lebih
menyenangkan agar anak senang berjalan/ membangun kerjasama yang baik antara baik
Menjadi pendidik PAUD tidak cukup bermain. rekan sejawat 4. Saling mendengarkan
hanya berbekal kurikulum atau Acuan Jika diuraikan dalam bentuk implementasi Pendidik PAUD harus memiliki karakter
Pembelajaran I, tetapi juga menyangkut Mencelupkan diri secara total memang sehari-hari dalam proses pembelajaran, saling mendengarkan, karena pendengar
bagaimana pendidik sebagai pendidik memerlukan sikap dan dedikasi dan pendidik/guru PAUD juga bisa memiliki yang baik adalah salah satu ciri
menjadi idola bagi muridnya. kecintaan terhadap profesi yang sedang etika dan karakter yang dimiliki melalui sifat pembelajar yang baik
dijalani. Seorang pendidik yang dapat dan karakter yang tercermin setiap harinya, 5. Saling berinteraksi secara positif
Bagaimana ciri-ciri pendidik yang menjadi mencelupkan dirinya pada profesinya dalam : Berinteraksi secara positif merupakan
idola murid-muridnya, antara lain sebagai sebagai pendidik adalah seorang yang 1. Kasih sayang kunci tercapainya keberhasilan sebuah
berikut: dapat berkontemplasi (merenungkan) Seorang pendidik PAUD harus selalu tim.pendidik tidak dapat bekerja secara
1. anak bersemangat kesekolah, anak- perasaan, pikiran dan perilakunya secara mencerminkan sikap kasih sayang baik individual, sehingga harus melibatkan
anak tidak sabar bersekolah dan hari-hari rutin agar dapat melihat kekurangan- dengan sesama secara umum, dengan kerjasama tim.
libur menjadi hari yang membosankan kekurangan yang ada pada dirinya. Seorang sesama pendidik, terlebih dengan anak 6. Saling menanamkan nilai-nilai moral
2. anak akan mengatakan sayang pendidik bukan berarti harus sempurna, didik Dengan saling menanamkan nilai-
atau suka kepada pendidiknya kalau tetapi diharapkan untuk memperbaiki 2. Penghargaan nilai moral, pendidik akan mampu
ditanyakan apakah mereka menyayangi dan mengontrol terus tindakannya agar Seorang pendidik PAUD harus selalu memberikan contoh/teladan yang baik
pendidiknya, tetap dijadikan model konkrit bagi murid- mencerminkan sikap saling menghargai kepada anak-anak karena guru adalah
3. anak selalu merindukan pendidiknya muridnya. 3. Pemberian ruang untuk pengembangan model bagi anak-anak
dan diri 7. Saling mengingatkan dengan
4.anak akan mengerjakan tugas Seringkali orang tidak mau menerima atau Dengan pemberian ruang untuk ketulusan hati
yang diberikan, karena tidak ingin mengakui bahwa dirinya masih banyak pengembangan diri, pendidik PAUD akan Pendidik harus saling mengingatkan
mengecewakan pendidiknya. kekurangan. Merasa dirinya sudah benar, mencapai prestasi sebagai pendidik PAUD dengan ketulusan hati. Dengan saling
Pengalaman seorang pendidik bernama tidak mungkin salah dan tidak ingin dikritik yang benar-benar sesuai kompetensi mengingatkan akan terbentuk karakter
Bill Rose, seperti diungkapkan diatas dan disalahkan. Menurut Carl G. Jung, 4. Kepercayaan tim yang lebih kuat
adalah salah satu bukti bagaimana seorang setiap manusia mempunyai sisi gelap, Kepercayaan dimaksudkan sebagai 8. Saling menularkan antusiasme
pendidik yang berusaha menumbuhkan kalau kita tidak menerima keberadaan kemampuan untuk memberikan Antusiasme/semangat dalam bekerja
rasa percaya diri murid-muridnya dengan sisi gelap tersebut, maka sifat-sifat gelap kepercayaan dan menerima kepercayaan adalah hal yang harus dipupuk. Salah
penuh perhatian dan kasih sayang (etika akan menjadi kekuatan yang suatu saat orang lain, sehinggga melakukan tugas satu cara yang paling efektif adalah
kepribadian) sehingga membuat murid- akan keluar dan terlihat oleh orang lain, secara maksimal tanpa merasa diawasi. dengan saling menularkannya pada
muridnya mau bekerja keras untuk walaupun diri kita tidak menyadarinya. Inilah Pendidik juga diharapkan mampu : rekan kerja satu tim sesama pendidik
menyenangi pendidiknya. yang menyebabkan banyak manusia yang sehinggga akan berpengaruh positif
tidak konsisten antara kata dan tindakannya. terhadap anak

284 285
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD

9. Saling menggali potensi diri penghubung sebagai media komunikasi anak-anak untuk dapat menentukan pilihan d. anak akan mengerjakan tugas yang
Dengan menggali potensi diri, maka antara pendidik dan orang tua peserta didik. contoh sikap dari pendidik dan orang diberikan
potensi yang sebelumnya kurang terasah tua yang diteladani, yaitu membentuk
akan terasah lebih optimal 2. Bagi peran sifat positif dan mengeksplor semua 5. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
10. Saling mengajari dengan Komunikasikan dengan orang tua peserta kompetensi,potensi,bakat dan minat anak maksimal, diperlukan hubungan integritas
kerendahan hati didik untuk berbagi peran dengan orang secara optimal antara orang tua peserta didik dan pendidik,
Saling mengajari dengan kerendahan tua peserta didik, jelaskan apa yang • Inti dari pesan dalam sub bab ini adalah diantaranya dalam bentuk :
hati dimkasudkan untuk saling menjadi peran, tugas dan tanggung jawab bagaimana ampuhnya sosok panutan a. Makan bersama
memberi bimbingan tanpa tujuan pendidik di sekolah, dan apa yang harus orangtua atau pendidik dalam mempengaruhi b. Komunikasi dan berbagi peran
saling menggurui. Dengan bimbingan dilakukan orang tua peserta didik di rumah perilaku anak. Apabila kita ingin menjadikan c. Outbond
sesama pendidik, pendidik akan memiliki sehubungan dengan pesan moral atau diri sebagai tokoh panutan, maka diri kita d. Pembagian raport
kompetensi yang lebih optimal kebiasaan pembangunan karakter yang sendiri harus diperbaiki dulu.
11. Saling menginspirasi sedang dikembangkan di sekolah sehingga G. Penugasan
Sumber inspirasi yang paling tujuan dn program pembelajaran tetap F. Evaluasi Peserta mendownload sebagai referensi,
berpengaruh terhadap pendidik adalah berjalan sinergis. 1. Salah satu tujuan pendidik dalam proses bagaimana solusi yang harus dilakukan
anak didik dan sesama pendidik, karena pembelajaran adalah : pendidik jika ditemukan permasalahan
keduanya yang berinteraksi langsung Sikap anak terhadap sekolah terutama a. Membangun citra diri positif anak sebagai berikut :
dalam proses pembelajaran akan dipengaruhi oleh sikap orang tuanya. b. Menciptakan peran anak 1. Peserta didik setiap hari selalu ada yang tidak
12. Saling menghormati perbedaan Begitu juga sangat diperlukan kepercayaan c. Menanamkan sifat pemalu pada diri anak masuk tanpa keterangan
Menghormati perbedaan adalah kunci orang tua terhadap sekolah (pendidik) d. Melarang anak menjadi pemberani 2. Peserta didik tidak pernah mengikuti
untuk dapat saling menerima satu sama yang menggantikan tugasnya selama di pembelajaran dengan baik (gelisah, ingin
lain. Tidak ada orang yang sama,masing- sekolah. Pendidik harus mengajak orang 2. Dengan saling menanamkan nilai-nilai segera pulang)
masing memiliki latar belakang, keunikan tua harus untuk terus berusaha memotivasi moral, pendidik akan mampu memberikan 3) Peserta didik tidak pernah mau mengikuti
tersendiri yang dapat saling melengkapi dan membimbing anak dalam mengikuti Contoh/teladan yang baik kepada anak-anak apa yang disampaikan oleh pendidik
satu sama lain sehingga terbangun tim proses pembelajaran, juga membimbing karena guru adalah model bagi anak-anak
yang lebih kuat. anak-anak untuk dapat menentukan pilihan adalah contoh implementasi pendidik dalam : H. Kunci Jawaban KB II
contoh sikap dari pendidik dan orang a. Memberikan contoh penanaman nilai-nilai 1. a
3. Etika dan Karakter Guru untuk tua yang diteladani, yaitu membentuk moral 2. a
membangun kerjasama yang baik dengan sifat positif dan mengeksplor semua b. Memberikan contoh penanaman nilai-nilai 3. d
orangtua dalam mengembangkan karakter kompetensi,potensi,bakat dan minat anak sosial 4. b
anak. secara optimal, sehingga dengan adanya c. Memberikan contoh untuk saling berbagi 5. b
Berbicara tentang hubungan kerja sama kerja sama antara pendidik dan orang tua d. Memberukan contoh menerima perbedaan
antara pendidik dengan orang tua peserta dengan mudah tujuan pendidikan anak-
didik tentulah tidak mudah. Hubungan anak kita dapat tercapai dengan baik. 3. Berikut adalah yang tidak termasuk ke
yang membangun sebuah komunitas dalam contoh sikap dan karakter yang saling
pembelajaran menyangkut pembentukan E. Rangkuman mendukung bagi sesama pendidik :
keputusan dan pemecahan masalah. • Dalam Etika dan karakter guru dalam a. Saling mengajari dengan kerendahan hati
Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi mengembangkan karakter positif dalam diri b. Saling menginspirasi
pendidik dalam membentuk kerja sama anak didik, Seorang pendidik PAUD perlu c. Saling menghormati perbedaan
yang baik dengan orang tua siswa memiliki karakteristik guru PAUD yang ideal d. Saling mengoreksi satu sama lain secara
diantaranya adalah : sebagai berikut: langsung
a. Menanamkan Kebaikan Tanpa Pamrih
1) Komunikasi b.Membangun Citra Diri Positif Anak 4. Berikut adalah contoh apabila peserta didik
Jadwalkan pertemuan rutin dengan c. Pendidik sebagai Model/Tokoh Idola Anak tidak menyukai karakter pendidik:
orang tua peserta didik untuk membahas •Pendidik harus mengajak orang tua a. anak bersemangat kesekolah,
perkembangan peserta didik. Jika tidak harus untuk terus berusaha memotivasi b. anak-anak banyak yang tidak masuk
semua bisa mengikuti pertemuan, dan membimbing anak dalam mengikuti sekolah,
minimalnya lakukan komunikasi dengan proses pembelajaran, juga membimbing c.anak selalu merindukan pendidiknya dan
menggunakan telepon atau buku

286 287
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 8 - Etika dan Karakter Pendidik PAUD

Daftar Pustaka
Adnan, Evita., 2013, Etika dan Karakter Pendidik PAUD, Jakarta :
Direktorat PPTK , KEMDIKBUD

Diaz, Carlos F. et al., 2006, Touch The Future Teach!. USA : Pearson
Education

Idris, H. Zahara & H. Lisma Jamal. 1992. Pengantar Pendidikan 1.


Jakarta : Grasindo, 1992

Kurikulum Pembelajaran Etika dan Karakter Pendidik PAUD,


kurikulumpaud.blogspot.com/.../etika-dan-karakter-
pendidik-paud_3303. html‎

Paud Jateng 16 Karakter Etika dan Guru Paud yang Disenangi,


paudjateng.xahzgs.com/.../etika-dan-karakter-guru-paud-
yang-baik.html‎

Ronnie M., Dani. 2005. Seni Mengajar dengan Hati. Jakarta : Elex

288 289
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 9
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Komunikasi Dalam Pengasuhan


Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
290 291
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

Kegiatan 1
Hoghughi (2012:1) menyebutkan bahwa 2. Pengertian Pola Asuh
pengasuhan mencakup beragam Kohn (dalam Krisnawati, 1997), menyatakan
aktifitas yang bertujuan agar anak dapat bahwa pola asuh merupakan sikap
berkembang secara optimal dan dapat orangtua dalam be/rinteraksi dengan
Konsep Dan Pentingnya Etika Dan bertahan hidup dengan baik. Prinsip anak-anaknya. Sikap orangtua ini meliputi
pengasuhan menurut Hoghughi tidak cara orangtua memberikan aturan-aturan,

Karakter Pendidik Dalam Proses menekankan pada siapa (pelaku) namun


lebih menekankan pada aktifitas dari
hadiah maupun hukuman, cara orangtua
menunjukkan otoritasnya dan juga cara
perkembangan dan pendidikan anak. orangtua memberikan perhatian serta
Pembelajaran PAUD Oleh karenanya pengasuhan meliputi
pengasuhan fisik, pengasuhan emosi dan
tanggapan terhadap anak.

pengasuhan social. Sementara Theresia Indira Shanti, (http://


A. Standar Kompetensi (2012:1) juga mendefinisikan pengasuhan
www.tabloid-nakita.com), menyatakan
Peserta dapat memahami konsep dasar sebagai sebuah proses yang merujuk
Pengasuhan emosi bertujuan agar anak bahwa pola asuh merupakan pola interaksi
pengasuhan dan komunikasi dalam pada serangkaian aksi dan interaksi yang
mempunyai kemampuan yang stabil antara orangtua dan anak. Lebih jelasnya,
pengasuhan dilakukan orang tua untuk mendukung
dan konsisten dalam berinteraksi dengan yaitu bagaimana sikap atau perilaku
perkembangan anak. Menurut Ki Kajar
lingkungannya, menciptakan rasa aman, orangtua saat berinteraksi dengan anak.
Dewantara pengasuhan berasal dari kata
B. Kompetensi Dasar serta menciptakan rasa optimistic atas Termasuk caranya menerapkan aturan,
”Asuh ” artinya pemimpin, pengelola,
Memahami konsep dasar pengasuhan hal-hal baru yang akan ditemui oleh anak. mengajarkan nilai/norma, memberikan
pembimbing.
Pengasuhan emosi mencakup pengasuhan perhatian dan kasih sayang serta
C. Indikator Maka pengasuh adalah orang yang
agar anak merasa dihargai sebagai menunjukkan sikap dan perilaku yang baik
Setelah mengikuti diklat pendidik paud ini seorang individu, mengetahui rasa dicintai, sehingga dijadikan contoh/panutan bagi
melaksakan tugas membimbing,
maka peserta mampu: serta memperoleh kesempatan untuk anaknya.
memimpin atau mengelola. Dalam hal
1. Menjelaskan pengertian pengasuhan menentukan pilihan dan untuk mengetahui
ini pengasuh anak maksudnya adalah
2. Menjelaskan peran pengasuhan terhadap resikonya. Dengan demikian, secara sederhana
memelihara dan mendidiknya dengan
pertumbuhan dan perkembangan dapat dikatakan bahwa pola asuh
penuh pengertian. Proses pengasuhan
3. Menjelaskan pengertian pola asuh Pengasuhan emosi juga meliputi merupakan proses interaksi antara anak
bukanlah sebuah hubungan satu arah
4. Menjelaskan macam-macam pola asuh pendampingan ketika anak mengalami dengan orangtua dalam pembelajaran
yang mana orang tua mempengaruhi
kejadian-kejadian yang tidak dan pendidikan yang nantinya sangat
anak namun lebih dari itu, pengasuhan
D. Uraian Materi menyenangkan seperti merasa terasing dari bermanfaat bagi aspek pertumbuhan dan
merupakan proses interaksi antara orang
1. Konsep dasar pengasuhan anak teman-temannya, takut, atau mengalami perkembangan anak.
tua dan anak yang dipengaruhi oleh budaya
Menurut Jerome Kagan seorang psikolog trauma. Sementara itu, pengasuhan sosial
dan kelembagaan social dimana anak
perkembangan mendefinisikan pengasuhan bertujuan agar anak tidak merasa terasing 3. Macam-Macam Pola Asuh
dibesarkan.
(parenting) sebagai serangkaian keputusan dari lingkungan sosialnya yang akan Anak terus berkembang baik secara fisik
tentang sosialisasi pada anak, yang berpengaruh terhadap perkembangan anak maupun secara psikis untuk memenuhi
Merujuk pada beberapa definisi tentang
mencakup apa yang harus dilakukan oleh pada masa-masa selanjutnya. Pengasuhan kebutuhannya. Kebutuhan anak dapat
pengasuhan tersebut menunjukkan
orang tua/ pengasuh agar anak mampu sosial ini menjadi sangat penting karena terpenuhi bila orang tua dalam memberi
bahwa konsep pengasuhan mencakup
bertanggung jawab dan memberikan hubungan sosial yang dibangun dalam pengasuhan dapat mengerti, memahami,
beberapa pengertian pokok, antara lain: (i)
kontribusi sebagai anggota masyarakat pengasuhan akan membentuk sudut menerima dan memperlakukan anak sesuai
pengasuhan bertujuan untuk mendorong
termasuk juga apa yang harus dilakukan pandang terhadap dirinya sendiri dan dengan tingkat perkembangan psikis anak,
pertumbuhan dan perkembangan anak
orang tua/ pengasuh ketika anak menangis, lingkungannya. disamping menyediakan fasilitas bagi
secara optimal, baik secara fisik, mental
marah, berbohong, dan tidak melakukan pertumbuhan fisiknya. Hubungan orang
maupun sosial, (ii) pengasuhan merupakan
kewajibannya dengan baik (Berns, 2012:1). Pengasuhan sosial yang baik berfokus tua dengan anak ditentukan oleh sikap,
sebuah proses interaksi yang terus
pada memberikan bantuan kepada anak perasaan dan keinginan terhadap anaknya.
menerus antara orang tua dengan anak,
Berns (2012:1) menyebutkan bahwa untuk dapat terintegrasi dengan baik di Sikap tersebut diwujudkan dalam pola asuh
(iii) pengasuhan adalah sebuah proses
pengasuhan merupakan sebuah proses lingkungan rumah maupun sekolahnya orang tua di dalam keluarga. Secara garis
sosialisasi, (iv) sebagai sebuah proses
interaksi yang berlangsung terus-menerus dan membantu mengajarkan anak besar, pola asuh orang tua dapat dibagi
interaksi dan sosialisasi proses pengasuhan
dan mempengaruhi bukan hanya akan tanggung jawab sosial yang harus menjadi tiga tipe, seperti dejabarkan dalam
tidak bisa dilepaskan dari sosial budaya
bagi anak juga bagi orang tua. Brooks diembannya (Hughoghi, 2012:1) tabel berikut ini:
dimana anak dibesarkan.
292 293
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

Demokratis Dalam pola asuh ini, orang tua ‘Apa sih bedanya bisa menerima
No. Pola Asuh Pengertian Penggunaan Kata Dampak Pada Anak
memberi kebebasan yang disertai tempat berenang alasan dari semua
1. Otoriter Dalam pola asuh ini orang “Harus” Berdampak buruk bimbingan kepada anak. Orang kemarin dengan tindakan anak,
tua berperan sebagai arsitek, “mesti” pada anak, seperti tua banyak memberi masukan- tempat berenang mendukung
cenderung menggunakan Tidak boleh” ia merasa tidak masukan dan arahan terhadap sekarang ka?” tindakan anak yang
pendekatan yang bersifat “Jangan” bahagia, ketakutan, apa yang dilakukan oleh anak. menurut kaka lebih konstruktif.
diktator, menonjolkan wibawa, Cenderung atau tidak terlatih untuk Orang tua bersifat obyektif, seru yang mana?’ Anak yang terbiasa
menghendaki ketaatan mutlak. sering menggunakan berinisiatif, selalu perhatian dan kontrol terhadap dengan pola
Anak harus tunduk dan patuh kalimat perintah dan tegang, tidak mampu perilaku anak. Dalam banyak hal Pada pola asuh asuh Demokratis
terhadap kemauan orang tua. larangan menyelesaikan orang tua sering berdialog dan ini orang tua (authoritative) akan
Apapun yang dilakukan oleh anak masalah berembuk dengan anak tentang menggunakan membawa dampak
ditentukan oleh orang tua. (kemampuan berbagai keputusan. Menjawab bahasa atau ekspresi menguntungkan. Di
problem solving- pertanyaan amak dengan bijak yang memungkinkan antaranya anak akan
Anak tidak mempunyai pilihan nya buruk), begitu dan terbuka. Orangtua cenderung anak untuk merasa bahagia,
dalam melakukan kegiatan juga kemampuan menganggap sederajat hak dan mengekspresikan mempunyai kontrol
yang ia inginkan, karena semua komunikasinya yang kewajiban anak dibanding dirinya. apa yang dia rasa, diri dan rasa percaya
sudah ditentukan oleh orang tua. buruk. Pola asuh ini menempatkan pikir dan inginkan. dirinya terpupuk,
Tugas dan kewajiban orang tua musyawarah sebagai pilar dalam bisa mengatasi
tidak sulit, tinggal menentukan Selain itu, dampak memecahkan berbagai persoalan stres, punya
apa yang diinginkan dan harus dari pengasuhan anak, mendukung dengan penuh keinginan untuk
dilakukan atau yang tidak boleh yang otoriter kesadaran, dan berkomunikasi berprestasi dan bisa
dilakukan oleh anak. adalah anak merasa dengan baik. berkomunikasi, baik
tertekan, dan dengan teman-
Selain itu, mereka beranggapan penurut. Mereka teman dan orang
bahwa orang tua harus tidak mampu dewasa. Anak lebih
bertanggungjawab penuh mengendalikan kreatif, problem
terhadap perilaku anak dan diri, kurang dapat solvingnya baik,
menjadi orang tua yang otoriter berpikir, kurang komunikasi lancar,
merupakan jaminan bahwa anak percaya diri, tidak tidak rendah diri, dan
akan berperilaku baik. Orang bisa mandiri, kurang berjiwa besar.
tua yakin bahwa perilaku anak kreatif, kurang 3. Permissif Pola asuh ini memperlihatkan ‘Iya deh…iya…mamah Pola asuh seperti
dapat diubah sesuai dengan dewasa dalam bahwa orang tua cenderung ngalah…ambil semau ini tentu akan
keinginan orang tua dengan cara perkembangan menghindari konflik dengan ade’ menimbulkan
memaksakan keyakinan, nilai, moral, dan rasa ingin anak, sehingga orang tua “boleh” serangkaian
perilaku dan standar perilaku tahunya rendah. banyak bersikap membiarkan “terserah ade aja lah… dampak buruk. Di
kepada anak. apa saja yang dilakukan anak. mamah udah pusing” antaranya anak
2 Demokratis Dalam pola asuh ini, orang tua “Menurut Ade, mana Pola Demokratis Orangtua bersikap damai dan Bahasa yang akan mempunyai
memberi kebebasan yang dis- yang lebih bagus (authoritative) selalu menyerah pada anak, digunakan sebagian harga diri yang
ertai bimbingan kepada anak. yang kuning atau mendorong anak untuk menghindari konfrontasi. besar memuat kata rendah, tidak punya
Orang tua banyak memberi yang merah?” untuk mandiri, tetapi Orang tua kurang memberikan kata yang selalu kontrol diri yang
masukan-masukan dan arahan ‘Ade boleh pilih salah orang tua harus bimbingan dan arahan kepada meng_iya-kan dan baik, kemampuan
terhadap apa yang dilakukan oleh satu” tetap menetapkan anak. Anak dibiarkan berbuat memperbolehkan sosialnya buruk,
anak. Orang tua bersifat obyektif, batas dan kontrol. sesuka hatinya untuk melakukan semua yang dan merasa bukan
perhatian dan kontrol terhadap “silahkan kaka Orang tua biasanya apa saja yang mereka inginkan. dikehendaki anak. bagian yang penting
perilaku anak. Dalam banyak hal pikirkan dengan bersikap hangat, dan untuk orang tuanya.
orang tua sering berdialog dan baik baik,supaya penuh welas asih
berembuk dengan anak tentang kaka tidak menyesal kepada anak,
berbagai keputusan. nantinya”

294 295
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

E. Rangkuman Materi dihargai dan merasa memiliki hak untuk


Permissif Orang tua tidak peduli apakah Bukan tidak mungkin
1. Komunikasi pada dasarnya merupakan berbicara dan memutuskan sesuatu dengan
anaknya melakukan hal-hal yang serangkaian
kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut tetap menghargai arahan orang-tuanya.
positif atau negatif, yang penting dampak buruk
melibatkan dua pihak yang berkomunikasi b. Anak menjadi egois dan berkesan tidak
hubungan antara anak dengan ini akan terbawa
yang masing-masing bertujuan membangun mau mendengar orang tuanya.
orang tua baik-baik saja, dalam sampai ia dewasa.
suatu makna agar keduanya memahami atas c. Memiliki kepercayaan diri yang sangat
arti tidak terjadi konflik dan tidak Tidak tertutup
apa yang sedang dikomunikasikan. tinggi sehingga cenderung menyepelekan
ada masalah antara keduanya. kemungkinan
2. Beberapa segi yang perlu diperhatikan oleh orang lain.
pula anak akan
semua anggota yang berkomunikasi secara d. Anak menjadi pendiam
melakukan hal yang
sama terhadap lisan diantaranya: Penggunaan istilah yang
tepat, Sinambung dan runtut, Adanya Sinyal 3. Apa yang akan dirasakan anak ketika orang
anaknya kelak.
Ketika akan Berpindah Topik Bahasan. tua menunjukkan pola asuh otoriter?
Akibatnya, masalah
3. Pola asuh merupakan pola interaksi antara a. Merasa mandiri
menyerupai
orangtua dan anak. Lebih jelasnya, yaitu b. Berpotensi menjadi anak yang kurang
lingkaran setan yang
bagaimana sikap atau perilaku orangtua saat percaya diri
tidak pernah putus.
berinteraksi dengan anak. Termasuk caranya c. Merasa dapat menggapai apa yang di cita
Catatan:
menerapkan aturan, mengajarkan nilai/norma, citakan
Dalam konteks pengasuhan anak, A.M Ginoot, membagi pola asuh dalam tiga daerah, yaitu daerah
memberikan perhatian dan kasih sayang d. Anak menjadi terbuka dan mudah
hijau, kuning dan merah. Artinya: (1) Jika anak sedang melakukan kegiatan di daerah hijau, yaitu
serta menunjukkan sikap dan perilaku yang bergaul
kegiatan yang dikehendaki orangtua (sesuai dengan nilai atau norma yang ada), maka orangtua dapat
menerapkan pola asuh permisif, (2) Jika anak melakukan kegiatan di daerah merah yaitu kegiatan baik sehingga dijadikan contoh/panutan bagi
anaknya. 4. Komunikasi yang harus dihindari guru
yang tidak dikehendaki orang tua (bertentangan dengan nilai atau norma yang ada), maka dapat
4. Macam-macam pola asuh diantaranya dengan orang tua adalah...
menerapkan pola asuh otoriter, dan (3) Jika anak melakukan kegiatan di daerah kuning (daerah antara
adalah: Otoriter, Demokratis, dan Permisif. a. Berdebat dengan orangtua
hijau dan merah), yaitu daerah dimana seharusnya dilarang, namun masih dapat ditolerir, maka dapat
b. Membicarakan seorang anak dengan
menerapkan pola asuh demokratis.
orangtua yang lain
F. Evaluasi
c. Menjelekkan guru depan orangtua
Namun demikian, di daerah manapun anak-anak melakukan kegiatan, apakah di daerah hijau, kuning 1. Ayah : Menurut kaka, minggu besok
d. Jangan menyampaikan keterangan
atau merah, dalam situasi dan kondisi bagaimanapun, sebaiknya orangtua menerapkan pola asuh kita enaknya jalan-jalan kemana ya?
kepada orangtua yang harus dirahasiakan
demokratis. Dengan demikian pengasuhan yang diberikan oleh orangtua lebih mengutamakan kasih Kaka : ke tempat berenang saja yah…
guru
sayang, kebersamaan, musyawarah, saling pengertian dan penuh keterbukaan. Ayah : berenang? Lebih seru mana
antara berenang sama main game?
5. Guru dapat melakukan strategi komunikasi
kalo menurut ayah kita ke game zone aja yu?
dengan orangtua peserta didik melalui
Kaka : Tapi berenang kan lebih asyik
kegiatan berikut ini, kecuali....
yah…
a. Home visit
Ayah : oke…setelah ayah pikir –pikir,
b. Mencatat dalam buku komunikasi
berenang juga lebih baik karena
c. Membicarakan masalahnya langsung
sekalian olah raga …jadi minggu ini kita
kepada anak untuk disampaikan pada
berenang ya...
orangtuanya
dari percakapan diatas, dapat disimpulkan
d. Partisipasi orangtua dalam kegiatan di
pola asuh seperti apakah yang digunakan oleh
sekolah
sang ayah?
a. Pola asuh otoriter
b. Pola asuh demokratis G. Tugas Kegiatan Belajar 1
c. Pola asuh Permissif 1. Jelaskan perbedaan pola asuh otoriter,
d. Pola asuh tertutup demokratis, dan permisif
Gambar a. pola asuh otoriter Gambar b.pola asuh demokratis Pola asuh permisif
2. Berikan minimal 1 contoh dari masing-
2. Apakah yang menjadi kelebihan dari pola masing pola asuh (otoriter, demokratis dan
asuh demokratis? permisif)
a. Memotivasi anak agar lebih merasa

296 297
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

Kegiatan 2
b. Sinambung dan Runtut 2. Kendala-kendala dalam Komunikasi Anak
Guru tentunya sudah memiliki Komunikasi anak dengan orang lain sangat
perencanaan sebelum masuk kelas. Jika dipengaruhi oleh beberapa factor, sebagai
tidak, dimungkinkan apa yang menjadi berikut:
Komunikasi Dalam Pengasuhan sasaran pembelajaran tidak tercapai. a. Kesehatan, anak yang sehat lebih
Guru yang tidak melakukan perencanaan mudah berkomunikasi daripada anak
A. Standar Kompetensi Bagaimana cara mengoptimalkan dengan baik akan melenceng terhadap yang kurang sehat. Anak yang sehat
Peserta dapat memahami konsep dasar komunikasi berkenaan dengan interaksi topik yang dibicarakan. Sehingga memiliki motivasi yang kuat untuk
pengasuhan dan komunikasi dalam pada anak usia dini?. Seyogyanya hal ini dibutuhkan suatu presentasi yang menjadi anggota kelompok sosialnya
pengasuhan kita mulai dari lingkungan terdekat anak berkesinambungan dan runtut agar (teman sejawat) dan berkomunikasi
yaitu keluarga. Melalui pola pengasuhan mudah dipahami. Secara umum, dengan anggota kelompok tersebut.
yang tepat seiring dengan kemampuan biasanya dengan pengantar (pengenalan)
B. Kompetensi Dasar
berbahasa orang tua yang akan ditrasfer terhadap suatu tema lalu masuk ke b. Kecerdasan, anak yang cerdas lebih
Memahami pentingnya komunikasi yang baik
pada anak lewat komunikasi yang efektif, isi dan akhirnya review atau penutup. mudahberkomunikasi daripada anak
dan benar dalam pengasuhan
maka segala hal positif berkenaan dengan Dengan kata lain, penjelasan guru harus yang kurang cerdas. Anak yang cerdas
tumbuhkembang anak yang sesuai harapan terfokus dan tidak menyampaikan hal- mempunyai rasa percaya diri yang besar
C. Indikator akan terpenuhi. hal yang tidak penting apalagi hal yang dan tidak ada ketakutan untuk tidak
Setelah mengikuti diklat pendidik paud ini tidak penting ini disampaikan secara diterima oleh anggota kelompoknya atau
maka peserta mampu: berkepanjangan. Dengan demikian teman sejawatnya.
Pentingnya komunikasi efektif adalah
1. Menjelaskan pentingnya komunikasi dalam komunikasi diyakini akan menjadi efektif.
adanya saling memahami apa yang
pengasuhan c. Keadaan sosial ekonomi, anak dari
dimaksud oleh si pemberi pesan dan yang
2. Menjelaskan kendala-kendala dalam c. Adanya Sinyal Ketika akan Berpindah tingkat sosial ekonomi lebih tinggi
menerima pesan. Kajian komunikasi lisan
berkomunikasi dengan anak Topik Bahasan punya kecenderungan untuk mudah
(oral communication) sebagai bagian
3. Menerapkan strategi dalam komunikasi Guru harus memberikan aba-aba melalui berkomunikasi karena anak sering
dari speaking menitikberatkan pada
dengan anak berbagai cara yang tepat agar para didorong untuk mengungkapkan
pengucapan. Pada dasarnya, apa yang
dikomunikasikan dalam bentuk lisan harus peserta didik mengerti akan adanya topik perasaannya. Anak juga merasa aman
D. Uraian Materi tersampaikan pesannya secara akurat. baru yang harus dicermati. Hal ini akan dan terpenuhi jika mengungkapkan
1. Pentingnya Komunikasi dalam menjadikan efektifnya suatu komunikasi. perasaan dan keinginanya.
Pengasuhan Berikut ini adalah beberapa segi yang perlu Peserta didik akan mempersiapkan diri
Komunikasi pada dasarnya merupakan diperhatikan oleh semua anggota yang menyimak hal-hal baru / topik baru. d. Jenis kelamin, anak laki-laki
kegiatan penyampaian pesan. Proses berkomunikasi secara lisan diantaranya: Contoh: “Anak-anak tadi kalian mempunyai kecenderungan lebih
tersebut melibatkan dua pihak yang a. Penggunaan Istilah Yang Tepat sudah mempelajari sinonim dengan susah berkomunikasi dibandingkan
berkomunikasi yang masing-masing Guru harus memilih istilah dengan contoh-contohnya, sekarang kita akan dengan anak perempuan. Kalimat dalam
bertujuan membangun suatu makna akurat agar para peserta didik lebih cepat membahas kata yang berkebalikan komunikasi anak laki-laki lebih pendek-
agar keduanya memahami atas apa yang memahami apa yang disampaikan. dari kata lainnya, namanya antonim, pendek dan tata bahasanya kurang betul
sedang dikomunikasikan. Komunikasi Sebagai contoh, ungkapan kata siap untuk memperhatikan?” Dengan dibandingkan dengan anak perempuan.
dapat diartikan sebagai suatu proses “mungkin, barangkali, bisa saja” dstnya, ungkapan seperti ini, para peserta Kosa kata yang diucapkan anak laki-
pembentukan, penyampaian, penerimaan bisa berakibat salah tafsir. Bisa saja didik menyadari bahwa mereka akan laki lebih sedikit dan pengucapannya
dan pengolahan pesan yang terjadi di guru bermaksud mengatakan: boleh menghadapi pembahasan baru, kurang tepat dibandingkan dengan anak
dalam diri seseorang dan atau di antara dua tetapi ia mengatakan bisa saja dalam sehingga mereka harus terfokus perempuan.
atau lebih dengan tujuan tertentu. kalimat “Bisa saja kalian membawa bekal pada yang baru tersebut agar bisa
makanan dari rumah”. Hal ini akan sedikit memahami hal yang baru itu. Peserta e. Keinginan berkomunikasi, semakin
Pada komunikasi lisan, terdapat istilah yang membingungkan para peserta didik. Para didik diharapkan akan berpikir apakah kuat keinginan anak berkomunikasi
menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi. peserta didik mungkin merasa ragu untuk yang baru ada kaitannya dengan dengan orang lain atau teman sejawat
Interaksi bertujuan mendapatkan makna membawa makanan. Berbeda dengan yang lama atau tidak tentunya setelah semakin mudah anak tersebut
yang sama-sama dimengerti oleh pihak- “Kalian boleh membawa bekal makanan mendengar dan melakukan diskusi atau berkomunikasi. Anak akan menyisihkan
pihak yang berkomunikasi. Gambaran ini dari rumah”. pembahasan. waktu dan kesempatan untuk
diberikan oleh Brown (1994) dan Burns & berkomunikasi dangan temannya.
Joyce (1997).

298 299
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

f.Dorongan, semakin anak didorong komunikasi anak yang diterapkan adalah 2 Bahasa Anak yang belum • Memberikan Perhatian
berkomunikasi dengan yang lain, memberikan keleluasaan dan demokratis sempurna • Memahami Komunikasi Verbal Dan Non Verbal
semakin mudah anak berkomunikasi. serta mendorong anak untuk belajar • Meningkatkan Kemampuan Dalam Memahami Simbol
Semakin sering anak diajak bicara, lebih. Verbal dan Non Verbal Dengan Menambah Referensi Pema-
ditanya, dan diajak komunikasi baik haman.
dalam keluarga maupun dalam j. Kelahiran kembar, anak yang lahir • Menyimak Untuk Menganalisa Dan Mengevaluasi.
lingkungan semakin anak senang kembar umumnya terlambat dalam • Meningkatkan Keahlian Menyimak Antarpersonal
berkomunikasi karena merasa diterima perkembangan komunikasinya, karena • Perhatikan bahasa tubuh dan ekspresi anak, dengan begitu
keberadaanya. mereka lebih banyak bergaul dengan kita dapat memahami apa yang coba disampaikan anak
saudara kembarnya. Anak kembar 3 Orang dewasa yang • Perkuat Segala sesuatu yang dilakukan anak dapat dengan
g. Jumlah dalam keluarga, semakin punya kecenderungan miskin logat dan kurang mendukung proses ucapan-ucapan yang menggali kemarnpuan berpikir anak
kecil anggota keluarga anak semakin melemahkan motivasi untuk komunikasi. pembelajaran anak Iebih tinggi
mudah untuk berkomunikasi, karena • Pendidik menggali dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka
kesempatan berkomunikasi dengan yang sehingga anak dapat berpikir aktif.
lain semakin besar. Orang tua lebih bisa k. Hubungan dengan teman sejawat, • pendidik memberikan pengalaman pada anak dalarn meng-
menyisihkan waktu untuk berkomunikasi anak semakin banyak berhubungan gunakan bahasa yang tepat.
dengan anak sehingga kemampuan dengan teman sebayanya, maka lebih • Pendidik juga perlu rnengucapkan kalimat dengan bahasa
komunikasi anak semakin baik. mudah berkomunikasi. Anak semakin yang benar.
punya motivasi untuk bisa diterima
h. Urutan kelahiran, anak yang lahir sebagai anggota kelompok sebaya bila
3. Strategi Komunikasi dengan Orang Tua pelaksanaannya dan ketentuan yang
pertama mempunyai kecenderungan mampu berkomunikasi dengan baik.
Peserta Didik berlaku di sekolah tersebut.
untuk lebih mudah berkomunikasi
Pentingnya komunikasi antara orang tua
dengan orang tuanya ketimbang anak l. Kepribadian, anak yang dapat
dan guru terutama untuk memastikan Membantu anak dan orang tua melewati
yang lahir kemudian. Anak pertama menyesuaikan diri dengan baik
bahwa anak-anak belajar secara efektif dan masa-masa sulit akan terbentuknya ikatan
biasanya mendapat limpahan kasih cenderung mempunyai kemampuan
mendapatkan yang terbaik bagi pertumbuhan yang erat antara pendidik dengan orang
sayang dan waktu yang lebih daripada untuk berkomunikasi lebih baik.
dan perkembangan pribadi/karakter mereka. tua dan anak. Dengan memperhatikan
anak yang kedua, sehingga anak merasa Kemampuan berkomunikasi seringkali
Pada umumnya hal-hal yang ingin di ketahui kerahasiaan dan kebutuhan informasi
diperhatikan dan diterima oleh orang dijadikan acuan anak mempunyai
orang tua berkaitan dengan : sekaligus membangun tingkat kepercayaan
tuanya. kesehatan mental yang bagus apa tidak
orangtua terhadap pendidik.Disini menjadi
(Hurlock, 2005).
- Kegiatan anak di sekolah kewajiban sekolah untuk bagaimana
i. Metode pelatihan anak, anak yang
- Bagai mana tingkah laku atau sikap anak selalu melibatkan orang tua dalam proses
diasuh secara otoriter yang menekankan Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan
terhadap anak lain perkembangan belajarnya.
bahwa anak harus dilihat dan bukan kendala-kendala yang biasanya terjadi
- Bagaimana tingkah laku atau sikap teman-
didengar mempunyai hambatan saat proses berkomunikasi dengan anak
teman terhadap anak-anak mereka Demi kepentingan anak, sekolah dan orang
komunikasi. Seharusnya pelatihan dilengkapi dengan solusi praktis yang dapat
- Bagaimana sikap mereka terhadap tugas- tua harus mempunyai keterikatan yang
digunakan dalam menghadapinya.
tugas yang di berikan di sekolah baik dan hubungan yang harmonis.Oleh
- Apa yang di sukai dan tidak di sukai karena itu, kegiatan belajar di sekolah tidak
NO KENDALA SOLUSI PRAKTIS tentang tugas di sekolah bisa dipisahkan dari peran serta orang tua.
1 Gangguan (noise) yang • Komunikasi dua arah atau multi arah contohnya guru - Apakah guru memperhatikan anak mereka Pendidik memang menjadi aktor dalam
diakibatkan oleh berbagai hal. meminta pendapat peserta didik tentang apa yang sudah masing-masing proses pendidikan anak. Aktor utamanya
diterangkan, menanyakan apakah yang sedang dijelaskan Alasan pentingnya komunikasi yang efektif tentunya orangtua.Keputusan orangtua
sudah dimengerti atau belum, atau meminta pendapat antara orang tua dan guru adalah : untuk menyerahkan anaknya kepada institusi
peserta didik secara berantai - Para guru harus mengetahui kebutuhan sekolah atau PAUD adalah suatu keputusan
• Umpan balik (feedback) dari peserta didik sangat dibutuhkan anak dan harapan anak dan orang tua yang yang besar. Dalam menjaga kepercayaan
oleh guru untuk mengukur efektivitas komunikasi yang mengikuti program pendidikan sekolah, orangtua dibutuhkan semangat komunikasi
dilakukan - Para orang tua memerlukan keterangan yang tinggi dari guru/pendidik.
yang jelas mengenai segala hal yang di
lakukan pihak sekolah, baik program,

300 301
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

Kegagalan dalam berkomunikasi yang sehat didik tersebut sedini mungkin. Mereka Komunikasi yang harus dihindari guru dengan menggambarkan keberhasilan secara
akan akan mengakibatkan orangtua dispensif pada umumnya akan merasa terbantu orang tua : spesifik, keterampilan atau perilaku baru
atau malah mempertanyakan kompetensi dan akan balik mendukung Anda dalam • Jangan berdebat dengan orangtua serta saran-saran untuk kegiatan dirumah.
kita sebagai guru. Kegiatan di sekolah bisa memecahkan masalah tersebut. Berikan • Jangan membicarakan seorang anak Buku Komunikasi bersifat informatif dan
menjadi salah satu topik untuk meningkatkan laporan perkembangan peserta didik dengan orangtua yang lain komunikatif.
komunikasi orangtua dengan anak. Orangtua serutin mungkin sehingga Anda dapat • Jangan menjelekkan guru depan
menjadi tahu apa yang dikerjakan anaknya mendiskusikannya bersama para orang tua. orangtua Buku ini berfungsi untuk menjembatani
selama di sekolah, berdasarkan cerita si anak. • Adakan kesepakatan tentang waktu. Setiap • Jangan menyampaikan keterangan komunikasi antara guru dan orang tua peserta
Sebaliknya anak pun terpacu untuk lebih aktif orang tua memiliki kesibukan masing- kepada orangtua yang harus dirahasiakan didik, sehingga harus dapat diisi oleh kedua
di sekolah. Anak akan merasa bangga bisa masing, demikian halnya dengan kita. guru belah pihak. Pihak orang tua didorong untuk
bercerita panjang lebar kepada orangtuanya. • Informasikan secara rutin kepada para mengirimkan catatan-catatan penting kepada
Orangtua pun kemudian bisa memahami apa orang tua apa yang anda berikan di kelas. Berkomunikasi dengan orangtua merupakan pendidik dan sebaliknya pendidik juga harus
yang disukai dan tidak disukai anaknya, atau Mereka akan sangat menghargai usaha salah satu tanggungjawab pendidik. Demikian aktif mengirimkan catatan-catatan penting
kekurangan dan kelebihannya. Anda dalam menjalin komunikasi bersama juga dengan orangtua, mereka perlu menjalin tentang pertumbuhan dan perkembangan
guna memajukan kualitas peserta didik. komunikasi dengan pendidik. Orangtua anak.Tujuan pembuatan Buku Komunikasi :
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dan pendidik saling berbagi informasi baik - Memberikan informasi tentang anak ketika
dapat berkomunikasi secara efektif dengan Tips komunikasi (menurut Agus mengenai program lembaga maupun tentang melakukan kegiatan di sekolah.
orang tua yaitu: Sampurno,Kepsek Ananda Islamic School individual anak. Orang tua dapat mengetahui - Menjadi salah satu media komunikasi dan
• Lakukanlah sesering mungkin. Jangan Jakarta) : program-program yang akan dan sedang silaturahim antara sekolah (guru kelas pada
biarkan bulan berlalu tanpa kabar dari • Jadilah guru yang ramah dan “friendly” dilaksanakan oleh lembaga.Pendidik dapat khususnya) dengan orangtua.
sekolah tentang apa yang terjadi di kelas • Sampaikan informasi dan fakta bukan hasil menginformasikan dan berdiskusi tentang
dan bagaimana anak mereka belajar. penilaian anda secara subjektif perkembangan anak selama mengikuti Tindak lanjut dari catatan-catatan dalam
• Ada baiknya Anda mengetahui nama- • Jaga suara dalam berbicara,dengan kegiatan di lembaga tersebut dan juga buku komunikasi adalah berupa pertemuan
nama peserta didik dan orangtuanya dua suara yang lembut dan profesional bahwa menggali informasi dari orangtua tentang langsung antara pendidik dan orang tua.
minggu sebelum awal tahun pelajaran baru orangtua akan merasa bahwa guru adalah berbagai hal mengenai anak tersebut. Komunikasi melalui buku ini dapat dilakukan
tiba. Untuk membuka komunikasi tidak ada “orangtua “ anaknya saat di PAUD/TK secara rutin (setiap hari, seminggu sekali atau
salahnya apabila Anda mengirimkan kartu • Ceritakan cara anda menangani Kegiatan berkomunikasi tersebut dapat sebulan sekali) oleh pendidik atau orangtua
ucapan kepada masing-masing peserta masalah yangberkenaan dengan anaknya, dilakukan dengan berbagai cara. Baik secara dan sesuai dengan kebutuhan.
didik atau orang tuanya. Umumnya peserta sampaikan upaya yang sudah dilakukan formal maupun informal, baik secara tertulis
didikakan merasa lebih dekat kepada Anda. • Segawat apapun pembicaraan dengan maupun lisan.Beberapa bentuk strategi media
• Tanamkan kesan bahwa kita tertarik pada orang tua jangan lebih dari setengah jam komunikasi yang dapat digunakan pendidik di
anak mereka. Dalam berkomunikasi dengan paud untuk berkomunikasi dengan orang tua
orang tua, kita harus menanamkan kesan Kiat menjalin kerjasama guru dengan antara lain :
yang baik dan menyenangkan. orangtua: • Komunikasi tidak langsung ( Buku
• Bersikaplah jujur. Panggillah orang tua • Tidak membedakan setiap orangtua dan komunikasi/buku penghubung, Telepon,
ketika anak mereka memiliki perilaku atau menghargainya sms/bbm, surat, atau situs jaringan sekolah.
kesulitan belajar di kelas. • Mendengarkan secara baik yang dikatakan • Komunikasi langsung (kegiatan konsultasi,
• Tetap teratur. Ingatlah bahwa ketika orangtua dan memahami bahwa terdapat kegiatan parenting).
kita berbicara dengan orang tua tentang perbedaan antara orangtua dan guru
mereka, mereka benar-benar hanya tertarik • Apabila mengadakan pertemuan Dibawah ini, akan diuraikan beberapa
pada anak mereka, tidak seluruh kelas. perhatikan waktu. bentuk strategi yang dapat dijadikan media
• Pada pertemuan pertama dengan • Lakukan kunjungan rumah/Home visit, jika berkomunikasi dengan orangtua peserta didik,
para orang tua tunjukan antusiasme orang tua menyetujui yaitu :
Anda. Beritahukan kepada mereka untuk • Sarankan kepada orangtua untuk datang
menghubungi Anda apabila menemukan ke PAUD walaupun tanpa perjanjian a. Buku komunikasi/buku penghubung
masalah pada putra-putrinya. • Mengatakan bahwa keterlibatan orang tua Buku komunikasi adalah suatu media
• Apabila Anda menemukan suatu masalah dalam program PAUD akan menumbuhkan berbentuk buku yang digunakan untuk
pada salah satu peserta didik, usahakan motivasi pada anak. berkomunikasi dengan orangtua.
untuk menghubungi orang tua peserta Buku ini memuat catatan singkat yang

302 303
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

Contoh Cover:
CATATAN UNTUK DIPERHATIKAN !
Setiap surat dari orang tua harus diberi tanggapan pada hari itu juga oleh guru
BUKU KOMUNIKASI kelas. Jika ada orangtua yang mengeluh atau memberikan pertanyaan yang di
SEKOLAH PAUD-TK MELATI luar bidang/kemampuan guru kelas, harus mengkonsultasikannya dengan Kepala
Sekolah, Koordinator Guru, dan Ortopedagog.
(logo sekolah)
Sekali dalam seminggu, guru kelas menuliskan informasi perkembangan anak
dalam mengikuti kegiatan. Guru bidang studi dapat ikut menyampaikan informasi
Nama anak :................................................................ melalui bukom apabila dirasa perlu.
Alamat rumah : .................................................................
No telepon/HP : ................................................................
Kelompok :...................................................................
CONTOH PENULISAN
Jl. Lenggak lenggok no 283 B. Telephone : 022-3456789 FORMAT BUKU KOMUNIKASI
Kabupaten Bandung – Propinsi Jawa Barat Hari, tgl-tahun : Senin, 3 oktober 2015

Kegiatan di sekolah Informasi dari rumah Informasi dari sekolah Tanda tangan
Assalamu’alaikum ayah Bunda..saya titip Embun Waah..Embun sangat Guru Kelas
CONTOH FORMAT BUKU KOMUNIKASI dan bunda! ya, di rumah dia agak bersemangat ketika
Hari, tgl-tahun : .............................. Hari ini anak-anak rewel dan tidak mau ditanya tentang panca
bermain di area sesuai sekolah mungkin karna indra dan dia bisa
Kegiatan di sekolah Informasi dari rumah Tanda tangan dengan jadwal area kakaknya libur dia mau menjawab semuanya..
Guru kelas yang sudah ditentukan main sama kakaknya. Alhamdulilah, ketika
{area matematika, sain, Dan sekaligus saya menggambar dan
bahasa, pembangunan selipin uang SPP di mewarnaipun sudah
Orang Tua dan musik). Kegiatan BUKOM. Terima kasih. bagus dan tidak keluar
selanjutnya anak-anak garis. Hebat, Embun!
membuat gambar *Oke..Terima kasih Orang Tua
tentang panca indra, informasinya. Bunda
dimana mereka bebas uang SPP sudah kami
boleh memilih panca terima dan sudah
Petunjuk Penggunaan Buku Komunikasi : indra apa yang mereka diserahkan ke bagian
mau gambar dan administrasi.
1. Guru kelas bertanggung jawab dalam pengisian buku komunikasi. Buku Komunikasi (Bukom) sudah diterima anak
warnai diantaranya:
pada hari pertama masuk sekolah.
2. Pada hari pertama masuk sekolah, buku komunikasi harus diisi sebagai komunikasi awal antara guru kelas dengan
hidung, mata, telinga,
orang tua. Isinya berupa ucapan selamat datang dan data tentang tim guru yang akan membimbing anak di kelasnya perabaan dan lidah.
serta informasi perlengkapan yang harus dibawa anak (sendal, topi, sikat dan pasta gigi yang telah diberi nama anak) Terima Kasih.
selain ucapan selamat datang dari Kepala Sekolah.
Wassalamu”alaikum
3. Buku komunikasi harus diisi setiap hari oleh guru kelas yang berisikan informasi kegiatan anak di sekolah (ketertarikan
anak pada kegiatan yang diikuti, kecelakaan, keadaan emosi anak, hubungan anak dengan teman dll)
4. Pernyataan yang disampaikan harus bersifat positif dan memberikan solusi yang bersifat konstruktif.
5. Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia baku tetapi tetap menampilkan kehangatan dan kedekatan guru dengan
orang tua.
6. Buku komunikasi ditulis tangan dengan menggunakan ballpoint (pulpen), kecuali untuk kegiatan harian dengan
komputer.
7. Apabila terdapat informasi bersifat rahasia, sebaiknya disampaikan melalui surat tertutup, telepon atau melalui un-
dangan resmi.
8. Surat-surat dari sekolah yang akan dimasukkan ke dalam bukom, diusahakan paling lambat diterima oleh guru kelas
1 jam sebelum waktu pulang sekolah dan ditempel dengan rapi menggunakan lem atau hekter.
9. Guru diharapkan membaca setiap surat/brosur atau informasi lainnya yang dimasukkan ke dalam bukom..

304 305
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

b. Hari pertemuan konsultasi dengan yang melibatkan orangtua untuk mengamati FORMAT KEGIATAN Home visit
orangtua kegiatan anak sekaligus membantu pendidik Nama :...................................... Kelas :.........................
Hari konsultasi orangtua adalah hari-hari dalam proses pembelajaran di kelompok/ Usia :.......tahun............bulan Alamat :.......................
tertentu yang dijadwalkan oleh pengelola kelas tempat anaknya belajar yang dilakukan
lembaga sebagai hari bertemu antara secara bergilir sesuai kesepakatan orangtua. Tujuan Home visite
orangtua dengan pengelola dan atau ahli Kegiatan ini khusus diperuntukkan bagi
untuk membahas tentang pertumbuhan dan orangtua yang anaknya terdaftar di lembaga Indikator yang diamati
perkembangan anak serta masalah-masalah PAUD.Tujuan dilakukan kegiatan untuk Tempat tinggal Jarak tempuh ke sekolah
lain yang dihadapi anak.Konsultasi dapat meningkatkan pemahaman orangtua tentang Status rumah (sewa, hak milik, menumpang)
dilakukan secara individu atau secara bersama. perilaku anaknya selama mengikuti proses Kondisi rumah
Hal-hal yang bersifat khusus atau pribadi, pembelajaran sehingga dapat memberikan Jumlah anggota keluarga
sebaiknya dikonsultasikan secara individual. dukungan positif dan ikatan emosi sosial Status ekonomi
antara orangtua, pendidik dan anak Pola Pengasuhan (dilakukan oleh orangtua/
Jika diperlukan, pada hari konsultai ini dapat dititipkan)
dihadirkan dokter, psikolog, tokoh agama, d. Home visit (kunjungan ke rumah)
Lingkungan sekitar rumah
atau narasumber lain yang relevan sesuai Home visit merupakan kegiatan yang
Hasil Pengamatan di Rumah
dengan kesiapan lembaga. Tujuan pertemuan dilakukan pendidik dengan mengunjungi
orangtua-pendidik antara lain : rumah orangtua peserta didik. Home visit
Bandung, ..........................2017
1. Penjelasan tentang program lembaga (Kunjungan rumah) ini adalah kegiatan yang
Mengetahui
2. Diskusi tentang perkembangan anak dilakukan oleh pendidik/Guru PAUD untuk
3. Diskusi tentang cara mendidik anak, menjalin komunikasi, menggali informasi
Guru kelas kepala sekolah
nutrisi, kesehatan, dan topik lain yang dari orangtua, mengamati secara langsung
1. .................................( )
relevan dengan kebutuhan untuk pola asuh orangtua terhadap anak usia
2. .................................( )
pendidikan anak usia dini. dini.Kegiatan ini tidak semata-mata untuk
3. .................................( ) ( )
melakukan supervisi terhadap perilaku
Kegiatan konsultasi ini dapat dilakukan pada orangtua di rumah dalam hubungannya
waktu yang berbeda sehingga fokus dan dengan anak usia dini akan tetapi lebih pada
Petunjuk Penggunaan Format Home visit:
waktu pertemuan tidak terlalu lama. Pada upaya untuk mendorong kedekatan antara
hari konsultasi orangtua dapat dijadwalkan lembaga pendidikan dengan keluarga,
1. Guru kelas bertanggungjawab dalam pengisian Format Kegiatan Home visit (kunjungan ke rumah
untuk dilakukan penilaian perkembangan diantara keluarga, dan diantara anggota
peserta didik)
anak dengan menggunakan kartu Deteksi Dini keluarga.Tujuan dilakukannya Home visit :
2. Guru mengisi kolom identitas peserta didik (peserta didik) sesuai dengan data yang ada di lembaga
Tumbuh Kembang Anak . 1. Sebagai sarana silaturahim dan koordinasi
PAUD & TK.
antara guru dengan orang tua anak baik
3. Guru mengisi kolom tujuan dilakukannya Home visit sesuai dengan kebutuhan melakukan kunjungan
c. Partisipasi (keterlibatan) orangtua dalam yang reguler/berkebutuhan khusus,
ke rumah peserta didik.
kegiatan lembaga/sekolah maupun tempat terapi.
4. Guru mengisi kolom indikator yang diamati, sesuai dengan aspek apa saja yang akan diamati dan
Acara bersama adalah kegiatan yang 2. Diwajibkan untuk anak berkebutuhan
dilihat dalam kunjungan ke rumah peserta didik.
melibatkan orangtua dalam pelaksanaan khusus, untuk menggali informasi tentang
5. Guru mengisi kolom hasil pengamatan di rumah sesuai dengan apa yang dilihat dan diamati serta
kegiatan penunjang pembelajaran yang perkembangan anak di rumah sebagai
terjadi ketika dilakukannya kunjungan ke rumah peserta didik.
dilakukan di luar kelas (outing activities).Tujuan acuan data pembuatan asesmen dan
6. Format diisi dan ditandatangani oleh guru yang melakukan Home visit setelah didiskusikan. Hasilnya
dilakukannya kegiatan : program pembelajaran individual.
diketahui oleh kepala sekolah yang kemudian didokumentasikan oleh bagian administrasi sebagai reka-
- Mendekatkan hubungan orangtua, anak 3. Untuk anak reguler bersifat insidental,
man perkembangan (track record) anak.
dan lembaga PAUD apabila ditemukan permasalahan yang
- Meningkatkan peran orangtua dalam memerlukan data lebih objektif.
proses pembelajaran.

Jenis Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain


rekreasi, bermain di alam, perayaan hari besar,
atau kunjungan edukasi, outbond.Keterlibatan
Orangtua di Kelompok/kelas adalah kegiatan

306 307
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

CONTOH PENGISIAN FORMAT Home visit Prodesur / langkah melakukan kegiatan Home visit :

Nama : Mawar melati Kelas : Bunga a. Home visit dapat dilakukan dengan mengunjungi rumah atau tempat terapi anak. Home visit ini
Usia : 3 Tahun, 8 bulan Alamat : Jl. Taman bunga no 24 dilakukan oleh tutor dan guru kelas yang bersangkutan dengan didampingi oleh ortopaedagog, jika
Tujuan dirasa perlu dapat ikut serta.
Untuk melihat kondisi perkembangan emosi dan komunikasi anak di rumah. b. Datang tepat waktu sesuai kesepakatan.
Kondisi anak di sekolah c. Sampaikan tujuan kunjungan dan berapa lama akan dilakukan.
Setelah kegiatan sekolah selama 1 semester, mawar masih terlihat menarik diri belum mau d. Mulailah selalu dengan mendiskusikan hal-hal yang positif, meskipun tujuan kunjungan mungkin
berkomunikasi dua arah baik dengan teman-temannya maupun dengan guru kelasnya. Inisiatif belum untuk mendiskusikan suatu masalah.
ada, semua tugas yang diberikan terkadang tidak tuntas padahal menurut pengamatan dia bisa. e. Jangan mendominasi pembicaraan.
Indikator yang diamati f. Jangan membicarakan anak didepannya kecuali memberikan pujian yang tulus dan umpan balik yang
Tempat tinggal Jarak tempuh ke sekolah positif.
15 menit g. Jadilah tamu yang menyenangkan.
Status rumah (sewa, hak milik, menumpang) h. Jangan membuat penilaian tentang lingkungan rumah.
Tinggal dengan nenek i. Untuk anak berkebutuhan khusus. Guru kelas bertanggung jawab untuk menyusun jadwal Home visit
Kondisi rumah setiap anak berkebutuhan khusus selama 1 tahun ajaran.
Tidak layak huni, dengan keterbatasan kamar dan j. Untuk beberapa kasus anak normal bermasalah. Guru kelas bertanggung jawab membuat jadwal
ruangan serta sanitasi yang kurang bersih Home visit maksimal seminggu sebelum jadwal kunjungan.
Jumlah anggota keluarga 8 orang = ayah, ibu, adik, kakak, mawar, kakek, k. Setelah melakukan Home visit, guru yang bersangkutan WAJIB membuat laporan hasil kunjungannya
nenek dan om kepada kepala sekolah (form terlampir) dan psikolog (jika ada), dan
l. Jika setelah melakukan Home visit tedapat permasalahan makan perlu ditindaklanjuti dengan me-
Status ekonomi Menengah
manggil orangtua, dan apabila orangtua tidak memenuhi panggilan maka dilakukan Home visit ulang
Pola Pengasuhan (dilakukan oleh orangtua/ Dilakukan sepenuhnya oleh nenek dan kakek
untuk menyampaikan soliusi.
dititipkan) dikarenakan orangtua bekerja
Lingkungan sekitar rumah Kurang mendukung terhadap aspek
perkembangan anak, mengingat lingkungan
E. Rangkuman memperoleh dasar dalam membentuk
rumah kurang sehat dekat dengan sungai kotor. kemampuannya.Hal ini menyiratkan bahwa
1.Komunikasi efektif adalah adanya saling
Hasil Pengamatan di Rumah orang tua sebagai orang yang pertama
memahami apa yang dimaksud oleh si
Setelah melakukan pengamatan dirumahnya, ternyata ketika dirumah Mawar sangat kooperatif dan berinteraksi dengan anak menjadi kunci utama
pemberi pesan dan yang menerima pesan.
mau bekerjasama dengan guru. Namun pada saat melihat pola pengasuhan nenek lebih dominan dalam membentuk sikap dan kepribadian
Kajian komunikasi lisan (oral communication)
dibanding orangtuanya. Nenek terlalu melayani segala kebutuhan Mawar pada saat di rumah sehingga anak. Sikap orang tua sangat mempengaruhi
sebagai bagian dari speaking menitikberatkan
anak terkesan tidak mandiri dan mau dilayani. Dia pun karna anak perempuan satu-satunya sangat cara mereka memperlakukan anak, oleh
pada pengucapan. Pada dasarnya, apa yang
diperhatikan oleh semua anggota keluarga yang ada dirumah dan terkesan sangat over protektif karena peran yang dimainkan orang tua
dikomunikasikan dalam bentuk lisan harus
sehingga ia cenderung pencemas dan tidak mau mencoba sesuatu yang baru. terhadap anak sangat menentukan sikap dan
tersampaikan pesannya secara akurat.
Bandung, ..........................2017 kepribadian anak kelak.
Mengetahui
2. Perkembangan bahasa anak adalah
pemahaman dan komunikasi melalui kata, Penerapan pola asuh yang tepat baik di rumah
Guru kelas kepala sekolah maupun di sekolah dengan menggunakan
ujaran, dan tulisan. Pemahaman kata yang
1. .................................( ) kemampuan berkomunikasi yang baik akan
dikomuniasikan melalui ujaran ujudnya
2. .................................( ) membawa pengaruh yang besar dan positif
mendengarkan dan berbicara. Pemahaman
3. .................................( ) ( ) bagi tumbuhkembang anak kelak di kemudian
kata yang dikomunikasi dalam bentuk tulisan
ujudnya membaca dan menulis. Dengan hari. Untuk itu, baik orang tua maupun guru
demikian perkembangan bahasa meliputi harus memperlakukan anak sebagai individu
kemampuan mendengarkan berbicara, yang unik, terpisah dari orang dewasa dan
menulis dan membaca. menyesuaikan pola pengasuhan dengan
melihat pada ciri-ciri bakat, dan kebutuhan
3. Keluarga merupakan kelompok sosial mereka.
yang bersifat abadi, keluarga merupakan
tempat yang paling penting dimana anak

308 309
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

4. Pentingnya strategi komunikasi yang anggota keluarga Untuk membantu perkembangan Anto, anda
dilakukan guru terhadap peserta didik serta B. Dorongan, kecerdasan, tinggi badan, harus menjelaskan permasalahan tersebut
orangtuanya akan memberikan pengaruh keinginan berkomunikasi pada orang tuanya. Strategi komunikasi
dan dampak terhadap perkembangan fisik C. Jumlah anggota dalam keluarga, Jabatan seperti apa yang dapat anda lakukan
dan psikis peserta didik. Cara-cara yang orang tua, kesehatan, Jumlah teman sebaya, untuk meyakinkan orang tua Anto bahwa
dilakukan guru untuk menerapkan strategi urutan kelahiran anaknya memiliki hambatan perkembangan
komunikasi bisa berupa catatan melalui buku D. Pekerjaan orang tua, Sikap orang tua, bobot berdasarkan hasil asessment yang telah
penghubung, kunjungan ke rumah (Home badan dilakukan lembaga anda.
visit), serta mengundang orang tua untuk
berpartisipasi dalam kegiatan sekolah berupa 4. Untuk mengatasi kendala dalam komunikasi 2. KASUS 2
field trip. dengan anak yang disebabkan orang dewasa Di sekolah anda ada seorang anak (5 tahun)
kurang mendukung proses pembelajaran yang sangat pendiam.Anak tersebut bernama
F. Evaluasi anak adalah: Dini. Berdasarkan hasil pengamatan selama
1. Berikut yang bukan merupakan pengertian A. Memberikan perhatian lebih 2 bulan Dini tidak pernah mau bicara kalau
komunikasi yang tepat adalah B. Memahami komunikasi verbal dan ditanya, pasif pada setiap aktivitas kegiatan
A. Komunikasi pada dasarnya merupakan nonverbal pembelajaran. Ketika anda mencoba
kegiatan penyampaian pesan. C. Memberikan pengalaman pada anak mengkonsultasikan dengan orang tuanya
B. Komunikasi melibatkan dua pihak yang dengan menggunakan bahasa yang tepat ternyata orang tuanya memberikan informasi
berkomunikasi yang masing-masing D. Meningkatkan keahlian menyimak yang sangat bertolak belakang dengan kondisi
bertujuan membangun suatu makna agar Dini di sekolah.Di rumahnya, Dini sangat aktif
keduanya memahami atas apa yang sedang 5. Strategi komunikasi dengan orang tua dan cenderung egois serta menang sendiri.
dikomunikasikan. yang dapat dilakukan oleh pendidik tanpa Setelah anda menggali informasi lebih jauh
C. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu melalui pertemuan secara langsung adalah dari orang tuanya, dan melihat langsung
proses penerimaan dan pengolahan pesan A. Menggunakan media buku komunikasi keadaan rumahnya, ternyata ada masalah
yang terjadi di dalam diri seseorang dan B. Melakukan Home visit tentang pola asuh pada Dini.
atau di antara dua atau lebih dengan tujuan C. Melibatkan orang tua dalam kegiatan
tertentu. sekolah Di rumah Dini, ada nenek, kakek, ibu ,
D. Prasyarat komunikasi lisan yaitu interaksi, D. Menyediakan pertemuan konsultasi bapak, dan Dini. Neneknya sangat dominan
yang bertujuan untuk mendapatkan makna dengan orang tua dalam mengasuh Dini. Sementara ibunya
yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak memberikan cara pengasuhan yang berbeda
yang berkomunikasi G. Tugas Kegiatan Belajar 2 dengan neneknya. Hal ini menyebabkan
Telaahlah kasus berikut, kemudian buatlah kebingungan pada anak, akibatnya reaksi
2. Perhatikan, manakah komunikasi yang tepat pemecahan masalahnya. itulah yang dimunculkan Dini ketika di sekolah
dengan anak: dan di rumahnya. Tuliskanlah bagaimana cara
A. Bisa saja kalian membawa kaos olah raga 1. KASUS 1 anda mengkomunikasi masalah Dini dengan
dari rumah untuk kegiatan besok Sekolah anda menerima murid baru pindahan orang tuanya?
B. Tadi kita telah bermain bersama, bagaimana dari sekolah lain, yang tampak sekilas tidak
perasaan kalian? Sekarang kita berkumpul memiliki masalah. Anak itu bernama Anto
untuk menceritakan permainan tadi usianya 5 tahun. Setelah 2 bulan berjalan,
C. Kalian boleh membawa bekal makanan dari anda menemukan bahwa Anto memiliki
rumah kesulitan belajar spesifik yaitu kurang
D. Mungkin yang dilakukan Ani tadi bisa saja konsentrasi, suka bengong dan memiliki
benar hambatan bahasa receptif. Berdasarkan
informasi dari sekolah asalnya, orang tua
3. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi Anto tidak menerima kalau Anto dinyatakan
komunikasi dengan anak adalah bermasalah, sehingga ia memindahkan Anto
A. Jenis kelamin, Keadaan social ekonomi ke lembaga anda. Menurut mereka Anto tidak
keluarga, urutan anak di keluarga, jumlah memiliki hambatan apapun.

310 311
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 9 - Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

Kegiatan 3
d. Pujian perkembangan tersebut. Upayakan agar
Berikan pujian untuk setiap usaha yang anak memenuhi tugas perkembangannya.
sudah dilakukan anak meskipun hasilnya Namun adakalanya, kematangan setiap
belum sebaik yang diharapkan orang anak berbeda satu sama lain, meski masih
Melatih Kemandirian Anak tua, sehingga anak akan bangga dengan berada dalam rentang usia yang sama.
dirinya dan akan melakukan dengan
senang hati. 4. Langkah-langkah melatih kemandirian
A. Standar Kompetensi a. Orangtua menjadi model khususnya
dalam aktivitas di rumah sehari-hari. e. Pengulangan dan Konsistensi anak
Peserta dapat memahami konsep dasar
b. Pendekatan kepada anak. Saat Latihan harus selalu dilakukan secara a. Tumbuhkan rasa percaya diri anak dengan
pengasuhan dan komunikasi dalam
meminta anak melakukan tugasnya, berulang-ulang sampai anak dapat tidak mencela ataupun menyalahkan.
pengasuhan
dekatilah ia dengan persuasive secara melakukannya sendiri dengan benar. Apabila anak melakukan kesalahan
intensif tanpa paksaan sampai anak mau Orang tua jangan bosan untuk misalnya: memakai kaos kaki terbalik,
B. Kompetensi Dasar membimbing anak karena akan butuh beritahukan dengan cara yang lembut dan
melakukannya sendiri.
Melatih kemandirian anak untuk memenuhi
c. Sesuaikan dengan kemampuan. waktu yang tidak singkat. penuh kasih sayang, sampai pada akhirnya
kebutuhan
Minta anak melakukan tugas sesuai anak akan menyadari kesalahannya dan
dengan kemampuannya. Perhatikan pula 3. Kapan kemandirian dapat dilatih kepada segera memperbaiki sendiri dengan senang
C. Indikator faktor kesehatan, anak penderita asma anak? hati.
Mempraktekan pengasuhan dalam melatih Sebenarnya, sejak usia dini naluri setiap
sebaiknya tidak disuruh menyapu karena
kemandirian anak anak sudah menunjukkan perilaku dasar b. Jangan terburu-buru untuk segera
debunya bisa membuat asmanya kumat.
d. Dibiasakan. Setelah anak mandiri. Misalnya, pada saat masih memberikan pertolongan pada anak
D. Uraian Materi mau melakukannya, kita perlu bayi, mereka belajar untuk tengkurap, apabila ia mengalami kesulitan. Anak yang
1. Melatih Kemandirian membiasakannya. Yaitu dengan merangkak, berdiri, dan berjalan sendiri. sejak kecil terbiasa untuk melakukan segala
Salah satu langkah pembekalan sejak dini memberi tugas rutin, misal, setiap Dalam masa itu mereka berusaha sekuat sesuatu dengan usahanya sendiri akan
yang harus ditempuh orang tua/pendidik bangun tidur harus membereskan tenaga untuk bisa walaupun sering gagal terbentuk menjadi pribadi yang mandiri dan
ialah melatih anak untuk mandiri. Tujuannya kamarnya sendiri. dan menangis. Hal itu merupakan perilaku tdak mudah putus asa.
agar anak dapat belajar untuk mengetahui adaptif sesuai dengan usia anak untuk
kebutuhan diri. Belajar untuk mengetahui 2. Teknik melatih kemandirian anak menjadi manusia yang mandiri. c. Usahakan untuk selalu melibatkan
masalah yang dihadapi, dan belajar cara a. Demonstrasikan dan bantuan langsung. anak dalam urusan rumah tangga yang
mengatasi masalah adalah hal yang harus Beberapa anak hanya perlu untuk Independensi atau kemandirian sebaiknya sederhana agar anak memiliki rasa
dilakukan setiap anak, dalam menjalani melihat secara langsung sebelum dapat sudah mulai dikembangkan sejak anak tanggungjawab. Misalnya membantu
hidup bersosialisasi dengan orang lain. melakukan sendiri namun beberapa anak masih berusia sekitar dua tahun. Pada ibu menata meja makan atau mengasuh
yang lain membutuhkan arahan/ucapan masa ini anak berada pada tahap dimana adiknya.
Melatih kemandirian anak usia dini dan bimbingan dengan tangan orang ia mengembangkan otonomi, atau
merupakan tugas orangtua sebab tua secara berurutan sebelum dia dapat ia akan merasa ragu-ragu dan malu d. Berikan kepercayaan pada anak bila
orangtua adalah lingkungan yang paling melakukannya sendiri. berkaitan dengan dirinya. Dimasa ini dirasa sudah sanggup melakukannya.
dekat dan bersentuhan langsung dengan b. Beri kesempatan anak mulai mampu untuk mengerjakan Kalau anak ingin menaruh sendiri piring
anak. Peran orangtua atau lingkungan Beri kesempatan anak untuk mencoba sendiri beberapa hal sederhana. Misalnya, makannya sendiri di tempat cucian piring,
terhadap tumbuhnya kemandirian pada semampunya sebelum memberikan membuka bungkus makanan, memilih jangan langsung melecehkannya. Berilah
anak sejak usia dini merupakan suatu bantuan. Hal ini dapat menumbuhkan apa yang ia mau, mendorong pintu, dan ia kepercayaan dan kesempatan untuk
hal yang penting, mengingat mengingat kepercayaan diri anak. sebagainya. Apabila orangtua tidak sabar mencoba. Kepercayaan yang diperoleh
bahwa kemandirian pada anak tidak bisa c. Beri bantuan sesuai kebutuhan anak dan melakukan berbagai hal yang anak anak akan membuat keberanian dan
terjadi dengan sendirinya. Anak perlu Bantuan sebaiknya disesuaikan dengan sebenarnya bisa, maka anak menjadi ragu- kemandiriannya kian teruji.
dukungan, seperti sikap positif dari orangtua kemampuan dan kebutuhan anak. ragu.
dan latihan-latihan ketrampilan menuju Jangan memberikan bantuan terlalu e. Tumbuhkanlah suasana demokratis di
kemandiriannya. banyak jika anak tidak membutuhkannya, Selain pola asuh, hal yang dapat dalam kelurga yang memungkinkan anak
karena tidak akan mendorong anak mempengaruhi kemandirian adalah berani berbicara dan mengemukakan
Rambu-rambu untuk melatih kemandirian untuk mandiri. kematangan anak. Jadi, perhatikan tahap pendapatnya dalam suatu forum intern
anak sebagai berikut: perkembangan anak dan tugas-tugas keluarga serta membiasakan anak untuk
perkembangan yang dituntut oleh tahap konsisten dan mandiri terhadap pilihanya.

312 313
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
f. Usahakan agar ada kerjasama yang sudah dapat dilakukan anak usia ini. masalah psikologis (seperti trauma stress, g. Memakai baju
konsisten antara ibu dan ayah agar tidak Di antaranya adalah buang air besar dll). Jika diketahui memiliki masalah fi • Meski kemampuan memakai
membingungkan anak. Praturan dalam dan buang air kecil sendiri. Termasuk sik, ada baiknya memeriksakan anak ke baju sendiri sudah dikuasai di usia
rumah tangga yang dibuat bersama dan membersihkan alat kelaminnya seusai dokter. Namun jika masalah terletak pada sebelumnya, di usia ini kemampuan anak
di patuhi oleh seluruh anggota keluarga buang air dan mengenakan kembali kondisi psikologis anak, ada baiknya pergi semakin matang. Kalau sebelumnya
biasanya cenderung akan memberikan hasil celananya. Kegiatan lain yang sepatutnya ke psikolog anak. kemampuan ini masih sebatas
yang lebih maksimal. juga dikuasai adalah mencuci muka • Jika Diabaikan: Akan berpengaruh mengenakan kaus dan masih belajar
dan tangan. Semua aktivitas di toilet ini pada interaksi sosial. Anak menjadi tidak mengancingkan baju, kini mengenakan
g.Harus selalu di sadari bahwa yang paling hendaknya dapat dilakukan sendiri oleh percaya diri karena malu akan prilakunya baju berkancing sudah bisa dilakukannya
penting adalah kasih sayang, kesabaran,dan anak tanpa memerlukan bimbingan/ yang sebenarnya tak sengaja ia lakukan. sendiri. Keterampilan ini didapat seiring
kesanggupan orang tua dalam membantu bantuan lagi. dengan kian terasahnya kemampuan
anak sejak usia dini. • Bimbing anak untuk mendapat Toilet d. Menyikat atau menggosok gigi. motorik halus anak. Demikian pula
training sejak usia 2 tahun. Ajari juga Ajak anak untuk menyikat atau dengan kemampuan memakai celana
5. Contoh Melatih kemandirian anak usia cara membasuh kelaminnya setelah menggosok gigi sendiri meski belum sendiri, anak usia 6 tahun sudah bisa
4-6 tahun buang air. Untuk memudahkan, pada sempurna. Siapkan sikat gigi, odol dan melakukannya, terutama celana karet.
Beberapa contoh yang dapat dilakukan tahap awal gunakan shower, selang, atau gelas berisi air matang untuk berkumur. • Ajari anak untuk memakai baju sendiri
oleh pendamping muda di sekolah untuk gayung yang kecil. Khusus untuk anak Dengan arahan orangtua, biarkan anak sejak usia 2 tahun. Sebagai langkah
melatih kemandirian anak usia 4-6 tahun , perempuan, ingatkan untuk membasuh menggosok sendiri giginya. awal, kenalkan dulu cara memakai kaus
antara lain: kemaluannya dari arah depan ke e. Mandi T shirt. Setelah itu lanjutkan dengan
a. Makan Sendiri belakang dan bukan sebaliknya, terutama Minta anak menyiram badannya dengan mengenakan kemeja, lalu celana
• Batas Toleransi 3 - 4 tahun usai buang air besar. Jangan lupa untuk air, lalu menyabuninya. Sebaiknya panjang atau celana pendek. Sedangkan
• Cara Menghentikan Kebiasaan makan menjelaskan alasannya mengapa harus gunakan sabun cair. Ingatkan bila ada anak perempuan bisa diajarkan memakai
dengan tangan langsung: ajarkan untuk demikian dengan bahasa sederhana bagian yang terlupa. Untuk menyabuni rok, gaun, atau kemeja dan celana.
mulai menggunakan sendok sejak dini. yang dapat dimengertinya. Yakni kalau tubuh bagian belakang, si kecil masih • Melatih anak agar terampil
Paling tidak pada usia masuk sekolah, salah arah dari belakang ke depan, butuh dibantu. Setelah itu, minta ia mengancingkan baju butuh ketekunan.
anak sudah bisa makan dengan benar. kotoran yang mungkin tertinggal di anus membilas badannya. Beri tahu jika Untuk memudahkan anak, lakukan
• Jika Diabaikan: Dalam pertumbuhannya akan terbawa ke depan. Dengan begitu masih ada busa sabun yang tersisa di latihan ini sambil bermain dan
akan berpengaruh pada kemampuan alat kelaminnya akan menjadi tempat badannya, agar ia menyiramkan air bernyanyi. Ciptakan lagu-lagu dengan
motorik. Anak akan kesulitan singgah kuman penyebab penyakit. ke bagian tersebut. Usai mandi, minta syair sederhana yang berisi cara-cara
mengendalikan interaksi antar alat • Tahapan berikutnya, bimbing juga anak anak mengeringkan badannya dengan membuka dan mengancingkan baju,
indera yang dimiliki. Lambat laun akan untuk mengeringkan alat kelaminnya handuk. sehingga anak dengan mudah dapat
menghambat kegiatan belajar seperti dengan tisu atau handuk khusus f. Menyisir rambut/merapikan Diri mencernanya. Tak ketinggalan ajarkan
kesulitan menulis, dll. yang bersih agar tidak lembap. Jika • Seusai mandi, biasakan anak menyisir pula langkah-langkah untuk membuka
b. Toilet training sudah, bimbing ia untuk mengenakan sendiri rambutnya. Bagi anak perempuan dan menutup risleting. Kegiatan ini
• Batas Toleransi 2 - 4 tahun kembali celananya dan merapikan yang berambut panjang, tentu masih sekaligus akan melatih kemampuan
• Cara Menghentikan Kebiasaan: Biasakan penampilannya. Saat memakai celana, perlu bantuan orangtua bila rambutnya motorik halus anak.
anak menggunakan adjuster closet mintalah anak untuk berpegangan pada hendak diikat kuda ataupun dikepang. • Mulailah dengan baju atau celana
atau closet kecil saat pagi hari atau saat dinding kamar mandi agar tidak terjatuh • Anak membutuhkan bantuan yang mudah dipakai. Ini perlu sebagai
bangun tidur. ajaklah ia bernyanyi sambil akibat ketidakseimbangan tubuhnya. ibu/pengasuh untuk mengepang, langkah awal agar anak percaya diri dan
melakukan Toilet training agar anak lebih c. Ngompol memasang jepit. Jika rambut sedang tidak mudah menyerah. Setelah lebih
rileks. • Batas Toleransi tidak bisa ditentukan atau panjang pilihan ibu dan anak, terampil, orang tua bisa memberikan
• Jika Diabaikan: Akan berdampak pada tergantung penyebab. ajarkan anak secara mandiri mengurus baju yang berkancing atau celana yang
perilaku. • Cara Menghentikan Kebiasaan: Orang rambutnya sehingga membiasakan diri menggunakan kancing kait dan risleting.
• Biasanya anak yang tidak bisa berdisiplin tua terlebih dulu harus menganalisa tampil dengan rambut rapi. Bila anak masih mengalami kesulitan,
menggunakan toilet, nantinya akan penyebabnya. • Aktivitas ini akan menjadikannya pintar berikan contoh bagaimana cara
susah dikendalikan. Mereka tidak bisa • Ada dua kemungkinan mengapa anak mengurus dirinya sendiri dan percaya mengancing atau menarik risleting. Kalau
mngontrol prilakunya karena kurang bisa sering ngompol, yaitu karena masalah diri untuk tampil di depan umum sesuai masih salah, beritahukan bagaimana
berdisiplin. fisik (seperti kesalahan menerapkan pola dengan kemampuan yang dimilikinya. cara melakukannya dengan benar tanpa
• Ada beberapa aktivitas yang seharusnya makan atau kelainan dalam tubuh) dan membuat anak down.

314 315
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
• Berikan kepercayaan padanya untuk j. Bermain dengan teman/berinteraksi dan peralatan memasak. Pengenalan baju; (8) memakai sepatu; (9) merapikan
memilih sendiri pakaiannya. Sekiranya social dilakukan secara bertahap, sedikit mainan; (10) berinteraksi social; (11) melibatkan
pakaian yang dipilih tidak cocok, kita • Anak usia 4¬-5 tahun sudah mampu demi sedikit. Diharapkan anak dapat anak memasak/mengerjakan pekerjaan yang
beri masukan saja. Lama-lama anak bermain bersama temannya tanpa harus mengetahui betul apa fungsi bahan dan sederhana.
akan terbiasa merapikan dirinya sendiri. diawasi orang dewasa. Bermain dengan peralatan tersebut. Dan, nantinya anak
Dengan memilih pakaiannya sendiri, dia teman dapat meningkatkan kemampuan akan dapat memakainya secara tepat. F. Tugas Kegiatan Belajar 3
akan belajar untuk menentukan pilihan bersosialisasinya. Ia juga sudah bisa • Saat pendidik memotong-motong 1. Rancanglah aktivitas melatih “Toilet training”
yang tepat bagi dirinya sendiri. Kelak, dia diberi pemahaman tentang etiket sayuran atau mengupas buah-buahan pada anak usia 2-4 tahun.
pun cerdas menentukan pilihan warna bermain bersama teman. Contohnya, yang hendak dimasak dan disajikan, 2. Bagaimana menurut pendapat anda
dan aksesori hidupnya dalam pencapaian mengucapkan salam saat mengunjungi/ libatkan anak. jika masih ada anak usia 5-6 tahun yang
cita-cita. meninggalkan rumah teman, mau • Pada tahap awal, biarkan anak selalu ditunggui orang tuanya di sekolah.
h. Memakai sepatu bertali saling bergantian, dan dapat berinteraksi melakukannya sambil bermain-main Rancanglah ide untuk melatih anak mandiri di
• Memang, di usia 6 tahun banyak anak dengan temannya. Anak pun harus agar tidak merasa bosan. Lama- sekolah (tidak ditunggui orang tua).
yang belum bisa memakai sepatu sendiri, sudah paham tentang aturan main jika kelamaan dia akan terbiasa. Hal
terutama sepatu yang bertali. Namun melakukan permainan sederhana. terpenting, wawasan dia tentang dunia
G. Evaluasi
kemampuan ini harus dikuasainya. •Sejak usia 1 tahun biarkan anak bermain dapur akan semakin kaya.
1. Tujuan melatih kemandirian anak usia dini
• Bila kemampuan motorik halus anak dengan teman-teman di lingkungan
adalah
sedemikian terasah, mulailah dengan sekitar rumah. Di usia selanjutnya, E. Rangkuman A. Anak dapat belajar untuk mengetahui
sepatu tanpa tali. Biasakan anak untuk ajarkan cara berbagi permainan yang 1. Tujuannya melatih kemandirian anak adalah kebutuhan diri.
memakai dan melepas sepatunya dimilikinya atau cara bermain bersama- agar anak dapat belajar untuk mengetahui B. Anak dapat mengerjakan semua pekerjaan
sendiri setiap kali membutuhkannya. sama. Ajarkan ia bagaimana meminta kebutuhan diri. sendiri
Lambat laun kemampuannya pun akan izin bila ingin meminjam mainan
C. Anak tidak tergantung lagi pada orang tua
semakin terasah. Setelah kemampuan temannya atau mengucapkan terima 2. Melatih kemandirian anak usia dini D. Anak tidak membebani orang tua dan guru
memakai sepatu tanpa tali berlangsung kasih bila mendapat sesuatu. Melalui merupakan tugas orangtua sebab orangtua
“sempurna”, orang tua bisa memberinya cara ini, niscaya anak usia 4 ¬ 5 tahun adalah lingkungan yang paling dekat dan 2. Dalam melatih kemandirian anak, hal yang
sepatu bertali. Ingat, butuh kecermatan sudah mampu bermain sendiri maupun bersentuhan langsung dengan anak. Anak sebaiknya tidak dilakukan adalah:
untuk menyimpulkan tali sepatu. Untuk bersama. perlu dukungan, seperti sikap positif dari A. Menumbuhkan rasa percaya diri
itu mulailah dengan simpul yang paling • Biarkan anak memilih temannya sendiri. orangtua dan latihan-latihan ketrampilan B. Segera memberi pertolongan jika anak tidak
sederhana dan usahakan agar anak Namun kalau terlihat terlalu pilih-pilih, menuju kemandiriannya. melakukan aktivitas dengan benar
memberikan perhatian penuh saat orang tua perlu mengarahkannya.
C. Konsisten
diajarkan. Kalau sekali-dua kali anak Di usia ini pun, orang tua belum 3. Langkah-langkah melatih kemandirian anak D. Menumbuhkan suasana demokratis
belum juga menguasainya, jangan putus bisa melepaskan anak begitu saja. (1) tumbuhkan rasa percaya diri; (2) jangan
asa. Terus beri kesempatan padanya Pertimbangannya, anak belum matang terburu-buru memberi pertolongan; (3) selalu 3. Cara melatih kemandirian anak yang
untuk mencoba dan mencoba lagi. dalam memilah mana yang baik dan melibatkan anak dalam urusan rumah tangga kurang tepat adalah :
i. Merapikan mainan mana yang buruk. Orang tua perlu yang sederhana; (4) memberi kepercayaan A. Memberi contoh atau menjadi model agar
• Setiap selesai menggunakan mainan, memberi gambaran bagaimana bahwa anak mampu melakukannya; (5) anak dapat mengikuti apa yang kita kerjakan
ajaklah anak untuk menata kembali menentukan teman bergaul tanpa harus menumbuhkan suasana demokratis; (6) B. Saat meminta anak melakukan tugasnya,
mainan tersebut pada tempatnya semula. mendiktenya. kerjasama yang konsisten, kalau di rumah dekatilah ia dengan persuasif, jelaskan kenapa
Untuk tahap awal, biarkan dia melihat k. Melibatkan Anak di Dapur antara ayah dan ibu, di sekolah antara anak harus melakukan tugas tersebut dan
dulu. Selanjutnya, Anda bisa meminta • Di beberapa lembaga PAUD pendidik, dan antara pendidik dan orang apa manfaatnya, kemudian lakukan secara
tolong padanya untuk membantu. Lama- (Pendidikan Anak Usia Dini) diagendakan tua; (7) didasari kasih sayang, kesabaran, dan intensif tanpa paksaan sampai anak mau
kelamaan dia tentu akan terbiasa dengan pelajaran memasak, tak terkecuali, untuk kesangguapan orang tua dalam membantu melakukannya sendiri.
kegiatan ini. Ini semua menggiring anak perempuan maupun laki-laki. Bekal ini anak sejak dini. C. Dorong anak untuk dapat melakukan
menjadi orang yang pandai menata sangat penting karena membuat anak
aktivitas yang sulit sebagai tantangan untuk
langkah dengan tepat, dalam pencapaian kita menjadi terampil dan mandiri, serta 4. Beberapa aktivitas untuk melatih anak menarik semangat anak berkompetisi
keberhasilan. pandai berproses dengan sarana atau mandiri (1) makan sendiri; (2) Toilet training; (3) D. Memberi tugas rutin agar menjadi
alat yang tepat. ngompol; (4) menyikat atau menggosok gigi; kebiasaan
• Untuk tahap awal, ajaklah anak (5) mandi; (6) menyisir rambut; (7) memakai
menemani mempersiapkan bahan

316 317
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
4. Berikut merupakan aktivitas yang dapat
dilakukan untuk melatih kemandirian anak Daftar Pustaka
di sekolah, kecuali:
A. Toilet training Anas Suwarsiyah, 1999. Menumbuhkan kemandirian anak, kreativitas dan konsep
B. Merapikan mainan diri yang sehat anak usia dini; Sebuah Tinjauan, UII Yogyakarta.
C. Memakai sepatu Deborah Carrol & Stella Reid bersama Karen Moline, 2008, NANNY 911, Jakarta:
D. Membersihkan kamar mandi Hikmah (PT Mizan Publika)
Direktorat PADU. 2002. Buletin PADU Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia Edisi 02. Jakarta.
5. Tahapan aktivitas melatih anak memakai Direktorat PADU. 2002. Modul Pelatihan Pengelola dan Tenaga Pendidik Kelompok
baju yang tepat adalah; Bermain. Jakarta.
A. Kenalkan anak memakai kaos, memakai Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
celana panjang atau pendek, selanjutnya Jakarta: Rineka Cipta.
memakai kemeja Handojo, 2004. Autisma.Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi untuk Mengajar Anak
B. Kenalkan cara memakai kaos, lalu Normal, Auitis dan Perilaku Lain. Gramedia, Jakarta.
kemeja, selanjutnya celana panjang atau Hurlock ,Elizabeth B.. 2005. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.
celana pendek Izzati. 2011. Bahan Ajar Kurikulum Anak Usia Dini. Padang: UNP.
C. Kenalkan anak memakai celana panjang Jaipul L. Roopnarine, James E. Jhonson. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam
atau celana pendek, memakai kaos, Berbagai Pendekatan. Prenada Media Grup : Jakarta.
kemudian memakai kemeja Lie, Anita dan Prasasti Sarah. 2004. 101 Cara Membina Kemandirian Anak.
D. Kenalkan anak memakai kemeja terlebih Jakarta : Elex Media Komputindo.
dahulu, kemudian kaos, selanjutnya celana Nurhafiza. 2011. MK Kolaborasi Orang Tua dan Pendidikan Anak Usia Dini. Padang.
panjang atau pendek UNP
Sardiman A. M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.PT. Raja Grafindo.
H. Kunci Jawaban Wahyuningsih, S., Panduan Praktis Melatih Kemandirian Anak. P2PNFI Regional I
A. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1 Bandung. Bandung
1. B Wahyuningsih, S., Herlianthy, Arlina, Yamin F. 2015. Komunikasi Dengan Orang Tua (Paket Model
2. A Peningkatan Kompetensi Pendidik Paud Inklusif). PP-PAUDNI
3. B Regional I Bandung
4. D Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologi. Kanisius,
5. C Yogyakarta.
Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
B. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2 Jakarta. Kemendiknas.
1. C Triantoro Safari. 2005. Autisme. Pemahaman Baru untuk Hidup Bermakna bagi Orang Tua.
2. C Graha Ilmu, Yogyakarta.
3. A Widjaya. A. W.(1993). Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat.Bumi aksara.
4. C http://beritapagi.co.id/read/2012/06/guru-orangtua-harus-kerja-sama.html
5. A http://carapedia.com/pengertian-definisi-komunikasi-menurut-para-ahli-info48.html.
http://hanymiranti.blogspot.com/2012/12/analisis-kebutuhan-kerjasama-orangtua.html
C. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2 http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi/ html.
6. A http: //www.tabloid nakita.com /Khasanah/ khasanah 06279-08. htm.
7. B http://pratanti.wordpress.com/2007/08/18/%E2%80%9Ckomunikasi-dengan-anak%E2%80%9D-
8. C prakteknya-tidak-semudah-teori/ diunduh 1 maret 2012
9. D http://www.wisdomhypnotherapy.com/kunci-sukses-komunikasi-%E2%80%9Cbawah-
10. B sadar%E2%80%9D-orang-tua-kepada-anak diunduh 1 maret 2012
http://bundanay.blogspot.com/2008/01/komunikasi-efektif-orangtua-dan-anak.html diunduh 1 maret
2012
http://edukasi.kompasiana.com/2012/02/14/pentingnya-komunikasi-harmonis-orangtua-anak/
diunduh 1 maret 2012

318 319
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
320 321
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
322
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Anda mungkin juga menyukai