Holistik
Integratif
Narahubung:
Surel: paud@kemdikbud.go.id
Diterbitkan oleh:
Muhammad Hasbi
NIP. 19730623199303100
2. Tujuan ........................................................................................... 1
4. Pembelajaran ................................................................. 2
1. Latar Belakang
Literasi dan numerasi adalah kompetensi yang sifatnya general
dan mendasar. Kemampuan berpikir tentang, dan dengan, bahasa serta
matematika diperlukan dalam berbagai konteks, baik personal, sosial,
maupun profesional. Dengan mengukur kompetensi yang bersifat
mendasar (bukan konten kurikulum atau pelajaran). Guru diharapkan
berinovasi mengembangkan kompetensi anak melalui berbagai pelajaran
melalui pengajaran yang berpusat pada anak.
2. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini para peserta dapat mengetahui dan
4. Pembelajaran
4.1. Petunjuk Umum
Fasilitator berperan memfasilitasi proses bimbingan teknis (bimtek)
dan pendampingan baik secara luar jaringan (luring) dan dalam
jaringan (daring) dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Status zonasi resiko virus corona (covid-19);
b. Norma, standar, kriteria, dan pedoman (NSPK) PAUD HI yang
berlaku;
c. Koordinasi dengan unsur terkait dalam menyiapkan dan
melaksanakan program PAUD HI di daerah;
d. Peserta bimbingan teknis di daerah;
e. Lokasi pelaksanaan bimbingan teknis di daerah;
a. Laptop
b. LCD
c. Koneksi Internet
d. Aplikasi rapat virtual
e. Aplikasi Google Jamboard
f. Aplikasi Google Slides
g. Aplikasi Google forms
4.6. Waktu
Refleksi 15’
1. Fasilitator meminta peserta Menggunakan Refleksi meng- 10’
untuk memberikan pertanyaan fitur raise hand gunakan
reflektif perihal pra literasi, pra (angkat tangan) metode Brain-
storming
numerasi dan penguatan pen-
didikan karakter yang sesuai
dengan prinsip pembelajaran
anak usia dini
PENUTUP Menggunakan Menggunakan 5’
Googleform Googleform
Fasilitator memberikan kesim- umpan balik umpan balik
pulan substansi materi, menu- materi yang telah materi yang
tup sesi, dan meminta peserta disiapkan telah disiapkan
mengisi umpan balik.
TOTAL 120
1. Latar Belakang
Pada anak usia dini pra literasi dimulai sejak usia satu atau dua
tahun sudah berproses untuk menjadi aksarawan. Hal ini yang harus
ditumbuhkan, yaitu proses untuk menjadi aksarawan, bukan untuk menjadi
anak menjadi pintar calistung. Pra literasi merupakan tatanan fondasi
untuk mengusai kemampuan membaca dan menulis serta berhitung yang
menyenangkan. Keadaan pra literasi ini harus dikembangkan dengan baik
di PAUD dan tidak dialihkan dengan penguasaan keaksaraan konvensional
yang akan melelahkan anak dan menimbulkan pengalaman negatif
terhadap membaca dan menulis. Pra literasi dapat dibangun sejak bayi dan
di usia dini melalui peran serta orang dewasa dalam kegiatan bermakna
yang melibatkan berbicara dan aksara.
Numerasi tidaklah sama dengan kompetensi matematika. Keduanya
berlandaskan pada pengetahuan dan keterampilan yang sama, tetapi
perbedaannya terletak pada pemberdayaan pengetahuan dan
keterampilan tersebut. Pengetahuan matematika saja
tidak membuat seseorang memiliki kemampuan
numerasi. Numerasi mencakup
keterampilan mengaplikasikan
konsep dan kaidah
matematika dalam
situasi real sehari-hari,
saat permasalahannya
sering kali tidak
terstruktur memiliki
banyak cara penyelesaian,
atau bahkan tidak ada
penyelesaian yang tuntas,
2. Pra Literasi
3. Pra Numerasi
Kurikulum 2013 PAUD menuntut guru (di satuan PAUD formal) dan
pendidik (di satuan pendidikan non formal) untuk mampu mengintegrasikan
penanaman dan penumbuhkembangan karakter dalam beragam kegiatan
sesuai dengan tema dan sub tema yang mereka tetapkan. Namun, sumber
daya manusia yang dimiliki PAUD yang sebagian besar diselenggarakan
oleh lembaga di masyarakat, sangat beragam dengan dominasi guru/
pendidik berkompetensi rendah.
1. Religiusitas
2. Nasionalisme
4. Gotong Royong
5. Integritas
7. Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Implementasi PPK