Anda di halaman 1dari 17

METODE PENGAJARAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK

PRASEKOLAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PRASEKOLAH
DOSEN PENGAMPU: EVA JULIANA RITONGA, M.Pd

OLEH

SALMIYAH SIREGAR 0306182163


SYAHLIANI BINTANG 0306183184
WIDYA SRI WAHYUNI 0306182166
ZIAHDATUN NUBLA 0306183179

(PGMI-6/VII)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita taufik dan hidayah-Nya,
sehingga segala aktivitas yang kita laksanakan di jalan kebenaran akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di dalam dunia ini, lebih lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu yang telah memberikan dukungan
serta motivasi sehingga pembuatan tugas ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.
Kami menyadari dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kata sempurna serta masih
banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun penulisan serta penyampaiannya
Akhir kata, kami berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
kepada pembaca.

Medan, 21 September 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendidikan Prasekolah...............................................................................3
B. Tujuan dan Sasaran Pendidikan Prasekolah............................................................5
C. Metode Pengajaran Pendidikan Prasekolah.............................................................6
D. Kelemahan dan Kelebihan Metode Pengajaran Pendidikan Prasekolah..................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pemerintah Republik Indonesia mulai sangat peduli akan arti masa prasekolah
(3-6 tahun) yang merupakan pengalaman awal yang akan memberikan kualitas bangsa di
masa yang akan datang. Seperti diketahui, dalam masyarakat Indonesia telah berkembang
berbagai pelayanan pendidikan prasekolah baik yang diselenggarakan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak),
Departemen Sosial (Tempat Penitipan Anak), Kantor Menteri Negara Urusan Peranan
Wanita dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana (bina Keluarga Balita).
Sebagai perwujudan dari usaha-usaha pemerintah dalam bidang sekolah, oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah dilakukan penyusunan dan revisi
kurikulum pendidikan prasekolah yang melibatkan ahli di bidang pendidikan, psikolog,
guru, pengelola, serta penyelenggara pendidikan formal maupun dari luar sekolah
khususnya yang berhubungan dengan prasekolah.
Anak merupakan generasi bangsa yang akan membangun bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang maju sehingga harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Dengan
kata lain, masa depan bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan yng diberikan kepada
anak saat ini. Oleh karena itu, pendidikan prasekolah merupakan investasi bangsa yang
sangat berharga sekaligus merupakan infrastruktur bagi pendidikan selanjutnya. Oleh
karena itu pada makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana metode yang
dilaksanakan pada pendidikan prasekolah sebagai usaha dalam menyukseskan pendidikan
prasekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat pendidikan prasekolah?
2. Apakah tujuan dan sasaran pendidikan prasekolah?
3. Bagaimanakah metode pengajaran dalam pendidikan prasekolah?
4. Apa sajakah kelemahan dan kelebihan metode pengajaran dalam pendidikan
prasekolah?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami hakikat pendidikan prasekolah.
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dan sasaran pendidikan prasekolah.
3. Untuk mengetahui dan memahami metode pendidikan prasekolah.
4. Untuk mengetahui dan memahami kelemahan dan kelebihan pendidikan prasekolah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PENDIDIKAN PRASEKOLAH


Pendidikan anak usia dini atau pendidikan prasekolah adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Taman kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan
bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun.
Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada
rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai anak
usia prasekolah. Usia 4-6 tahun, merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif
untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah
masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi
yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar
pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional,
konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu
dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan
dan perkembangan anak tercapai secara optimal.1
Aktivitas pendidikan prasekolah direncanakan untung mendorong minat dan
imanasi dan menolong anak membuat pemahaman atas situasi kehidupan nyata.
Pendidikan prasekolah menyediakan peluang bagi anak untuk menyatakan gagasan-
gagasan dan perasaan mereka dalam banyak cara yang berbeda. Kontribusi penting
pendidikan prasekolah meetakkan pengembangan dan perluasan rangkaian pengalaman
pembelajaran anak untuk meningkatkan percaya diri kemunculan antusiasme pembelajar
menuju pandangan ke depan ketika memulai sekolah.2

1
Ermawan Susanto, Pembelajaran Akuatik Prasekolah Mengenal dan Olahraga Air Sejak Dini, (Yogyakarta:
UNY Press, 2014), h.2

3
Kegiatan pendidikan seharusnya disusun dalam suatu rencana kegiatan
pendidikan diarahkan pada tiga peran Pendidikan Anak Usia Dini, yaitu:
(1) Pendidikan sebagai proses belajar dalam diri anak
Anak harus diberikan kesempatan untuk belajar secara optimal, kapan saja
dan di mana saja. Implementasinya terwujud dengan memberikan kesempatan
kepada anak untuk mendengar, melihat mengamati, dan menyentuh benda-
benda di sekitarnya.
(2) Pendidikan sebagai proses sosisalisasi
Pendidikan bukan hanya untuk mencerdaskan dan membuat anak terampil,
tapi juga membuat anak menjadi manusia yang bertanggung jawab, bermoral,
dan beretika. Pendidikan yang mempersiapkan anak untuk mampu hidup
sesuai dengan tuntutan jaman masa depan.
(3) Pendidikan sebagai proses pembentukan kerja sama peran
Dengan demikian anak dapat mengetahui bahwa manusia adalah makhluk
sosial yang saling melengkapi. Manusia membutuhkan orang lain karena
secara individual memiliki kekurangan dan di sisi lain memiliki kelebihan
yang memiliki nilai tambah bagi orang lain.3

Pendidikan Prasekolah dibutuhkan karena beberapa factor yaitu fakta tentang otak
anak yang 90 % tumbuh di usia dini, antisipasi dini anak putus sekolah, pendididkan
investasi perdaban dan tuntunan masyarakat. selain karena kebutuhan masih terdapat alas
an penting adanya pendidikan prasekolah yaitu usia dini yang merupakan usia yang
paling penting dalam tahap perkembangan manusia sebab usia dini merupakan periode
diletakkannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya,
pengalaman awal sangat penting sebab dasar awal cenderung bertahan dan
mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya, perkembangan fisik dan
mental mengalami kecepatan yang luar biasa dibandingkan dengan sepanjang usia
bahkan usia 0-8 tahun mengalami 80 % perkembangan otak dibanding sesudahnya. Oleh
karena itu, diperlukan adanya stimulasi fisik dan mental.

2
Syafaruddin, dkk, Pendidikan Prasekolah: Perspektif Pendidikan Islam dan Umum, ( Medan : Perdana
Publishing, 2016), h. 33
3
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Indeks, 2013), h. 16

4
Pendidikan dan pelayanan yang tepat untuk membina tatanan nilai pada usia dini
salah satunya adalah dengan memasukkan anak ke dalam lembaga pendidikan
prasekolah. Dimana anak merupakan generasi bangsa yang akan membangun bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang maju sehingga harus dipersiapkan dengan sebaik-
baiknya. Dengan kata lain, masa depan bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan yng
diberikan kepada anak saat ini. Oleh karena itu, pendidikan prasekolah merupakan
investasi bangsa yang sangat berharga sekaligus merupakan infrastruktur bagi pendidikan
selanjutnya.4

B. TUJUAN DAN SASARAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH


Pendidikan prasekolah merupakan dasar bagi perkembangan sikap, pengetahuan,
keterampilan, daya cipta dan penyesuaiannya dengan lingkungan sosialnya. Pendidikan
prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani anak didik di luar dilingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan
dasar yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar
sekolah.
Maka dari itu tujuan pendidikan prasekolah menurut pasal 3 PP no.27 tahun 1990
adalah untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan,
keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan
dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Pasal 1
Ayat 14 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 mengatakan bahwa
tujuan pendidikan prasekolah adalah untuk membantu perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memeliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Pasal 3
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.27 Tahun 1990 juga dikatakan bahwa
pendidikan prasekolah bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah
perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh
anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan
serta perkembangan selanjutnya.
Menurut Marrision ada beberapa sasaran pendidikan prasekolah, yaitu:
1. Mendukung dan mengembangkan kemampuan bawaan anak melalui pembelajaran.
4
Nur Rohmah Hayati, Pendidikan Prasekolah (Pendidikan Anak Usia Dini) dalam Islam, ( Jurnal Pendidikan
Guru Raudatul Athfal Vol 1 No 1, 2016), h.73

5
2. Mengantarkan pada tingkat kesehatan prima, sosial, ekonomi, dan pelayanan
akademik anak dan keluarga.
3. Mendapatkan solusi atas tekanan masalah sosial.
4. Memajukan kemampuan melek huruf dan matematika sejak dini.
5. Mempersiapkan anak untuk membaca5.

C. METODE PENGAJARAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH


Metode pembelajaran anak usia dini merupakan cara-cara atau teknik yang
digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai. Kalau model pembelajaran merupakan
pendekatan umum dalam satu proses pembelajaran dan biasanya dalam satu proses
pembelajaran menggunakan satu model, sedangkan metode adalah langkah teknisnya dan
dapat menggunakan lebih dari satu metode disesuaikan dengan model pembelajaran yang
digunakan serta kebutuhan anak ketika pembelajaran berlangsung.
Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan
dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal
serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Secara teknis ada beberapa metode
yang tepat untuk diterapkan pada anak usia dini, antara lain :
a. Bermain
b. Bercerita
c. Bernyanyi
d. Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )
e. Karya wisata
f. Praktik langsung
g. Bermain peran ( sosio-drama )
h. Penugasan
i. Ceramah
j. Demonstrasi
k. Eksperimen
l. Diskusi
m. Pemecahan masalah (problem solving)
5
Irjus Indrawan dan Handion wijoyo, Pendidikan Anak Prasekolah, (Semarang: CV. Pena Persada), hlm. 7-
8.

6
n. Latihan

Selain metode yang bersifat teknis di atas, ada beberapa metode pengajaran yang
lebih umum antara lain :
a. Metode Global (Ganze Method)
Anak belajar membuat suatu kesimpulan dengan kalimatnya sendiri.
Contohnya, ketika membaca buku, minta anak menceritakan kembali dengan
rangkaian katanya sendiri. Sehingga informasi yang anak peroleh dari hasil belajar
sendiri akan dapat diserap lebih lama. Anak juga terlatih berpikir kreatif dan
berinisiati.
b. Metode Percobaan (Experimental method)
Metode pengajaran yang mendorong dan memberi kesempatan anak
melakukan percobaan sendiri. Setidaknya tedapat tiga tahapan yang dilakukan anak
untuk memudahkan masuknya informasi, yaitu mendengar, menulis atau
menggambar lalu melihat dan melakukan percobaan sendiri. Misalnya, anak belajar
tentang tanaman pisang, pendidik tak hanya menjelaskan tentang pisang tapi juga
mengajak anak ke kebun untuk mengeksplorasi tanaman pisang. Dengan belajar dari
alam, anak dapat mengamati sesuatu.6

D. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN METODE PENDIDIKAN PRASEKOLAH


Dalam menggunakan metode pembelajaran hendaklah disesuaikan dengan kondisi
dan keadaan serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penggunaan metode
pembelajaraan yang tepat sangat berpengaruh kepada hasil yang akan diterima oleh anak.
Berikut beberapa Kelebihan dan Kelemahan Metode-metode Pemebelajaran Anak Usia
Dini. Berikut adalah beberapa analisis penulis terhadap beberapa metode pembelajaran.7
a) Ceramah
Metode ini sangat umum digunakan dalam proses pembelajaran, tidak
terkecuali pada pendidikan anak usia dini.

6
M Solehuddin, Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah, (Bandung: 1997)
7
https://www.asikbelajar.com/kelebihan-dan-kelemahan-pada-metod;e/

7
 Adapun kelebihan metode ceramah adalah: Banyak materi dapat disampaikan
pada proses pembelajaran.
 Sedangkan Kekurangannya adalah : Sifatnya hanya satu arah, sehingga tidak
mendorong anak untuk aktif dan kreatif.

b) Metode Bermain
Bermain merupakan prinsip dasar pendidikan anak usia dini, sehingga wajar
apabila bermain menjadi salah satu metode yang wajib dilakukan guru dalam
pembelajaran anak usia dini.
 Adapun kelebihan metode ini adalah: Sesuai dengan tahap perkembangan
anak yang membutuhkan wahana dalam mengembangkan semua aspek-aspek
perkembangannya, baik perkembangan fisik, perkembangan kognitif maupun
perkembangan emosionalnya
 Adapun kelemahan metode ini adalah : Apabila metode ini dilakukan tanpa
persiapan yang matang, maka ada kemungkinan tujuan-tujuan pembelajaran
tidak tercapai secara maksimal sebab anak terlalu larut dalam proses bermain
apalagi misalnya guru kurang memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran
melalui metode ini. Metode ini biasanya memerlukan strategi dan media
pembelajaran yang disiapkan secara baik.

c) Metode Bercerita
Metode bercerita sangat umum digunakan dalam pembelajaran anak usia dini,
khususnya dalam menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai yang hendak
diinternalisasikan kepada anak.
 Adapun kelebihan metode ini adalah: Dapat meningkatkan motivasi anak
untuk belajar, karena anak sangat senang dengan cerita-cerita. Tidak
membutuhkan banyak alat dan media pembelajaran.
 Adapun kelemahannya antara lain: Dalam pembelajaran ini biasanya guru
lebih dominan, sehingga peran aktif anak sedikit terbatas. Oleh karena itu,
guru harus mampu mengkolaborasikan metode ini dengan metode-metode
yang lainnya seperti tanya jawab dan bernyanyi.

8
d) Bernyanyi
 Kelebihan metode bernyanyi antara lain: Dapat meningkatkan motivasi anak
untuk belajar, anak-anak biasanya sangat senang bernyanyi sehingga
pembelajaran melalui metode bernyanyi sangat disukai anak. Tidak
membutuhkan media yang terlalu sulit didapat, metode ini dapat dilakukan
dengan tanpa music ataupun dengan musik.
 Kelemahannya antara lain: Metode bernyanyi kalau dilakukan tanpa diikuti
metode-metode lainnya, maka tujuan pembelajaran yang dicapai sedikit
terbatas, misalnya hanya mengembangkan kecerdasan musik saja.

e) Bercakap (dialog dengan tanya jawab)


 Kelebihan, yaitu : Anak didorong untuk lebih aktif dalam menjawab dan
bertanya, sehingga dapat merangsang kemampuan berfikirnya.
 Kelemahannya antara lain: Biasanya hanya anak-anak yang aktif dan
mempunyai kecerdasan yang lebih baik saja yang mampu menjawab dan
bertanya.

f) Metode Karya wisata


Biasanya metode karya wisata dilakukan dalam satu dua kali kegiatan dalam
satu semester.
 Kelebihan metode ini adalah: Siswa dapat berinteraksi langsung dengan
lingkungannya, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna bagi anak.
Misalnya kunjungan ke panti asuhan, pasar, bank, dan lainnya.
 Adapun kelemahannya biasanya adalah: Unsur rekreasi biasanya lebih
dominan sehingga proses belajarnya tersisihkan. Memerlukan biaya, sehingga
memberatkan orang tua anak. Tempat karya wisata biasanya tempat-tempat
yang nilai edukatifnya kurang, seperti water boom, kolam renang, dan
lainnya. 

9
g) Praktik langsung:
 Adapun kelebihan metode praktik langsung adalah: Pembelajaran lebih
bermakna karena anak secara langsung dapat mempelajari dan memecahkan
masalah secara langsung.
 Kelemahannya adalah : Kadang membutuhkan biaya yang cukup besar,
khususnya dalam praktek langsung terhadap alat-alat tertentu.

h) Bermain peran (sosio-drama)


 Kelebihannya adalah: Anak dapat menghayati peran yang ia lakukan,
sehingga anak dapat mengambil nilai baik dan buruk dari peran-peran
tersebut.
 Adapun kelemahannya adalah: Memerlukan waktu yang banyak, karena anak
tidak akan langsung memahami peran yang akan dilakukannya. Memerlukan
kesabaran dan ketekukan guru dalam membimbing anak melakukan metode
bermain peran

i) Penugasan
 Kelebihannya adalah: Dengan metode penugasan, terutama tugas di rumah,
anak lebih terdorong untuk belajar di rumah. Dengan adanya tugas di rumah,
aktivitas anak akan lebih positif.
 Kelemahannya adalah: Kadang kalau tugas itu terlalu banyak akan memberikan
beban untuk anak dan mengurangi jam bermainnya.

j) Demonstrasi
 Kelebihan metode ini adalah: Anak melihat dan mengalami langsung proses
terjadinya sesuatu atau proses membuat sesuatu.
 Kekurangannya adalah:  Membutuhkan alat-alat yang dibutuhkan dalam
mendemonstrasikan pembuatan sesuatu.

10
k) Eksperimen
 Kelebihan metode ini adalah: Anak dapat meelakukan secara langsung apa yang
dia pelajari, contohnya melakukan pembuatan sesuatu.
 Kekurangannya adalah : Metode ini juga cenderung membutuhkan alat-alat
yang dalam eksperimen. 

l) Diskusi
 Kelebihan metode ini adalah : Anak dapat bertukar pendapat dengan temannya
mengenai apa yang ia pelajari.
 Kekurangannya adalah : Kadang anak tidak focus pada apa yang ia pelajarinya,
seringkali mereka sibuk dengan dirinya sendiri atau diluar tugasnya.

m) Pemecahan masalah (problem solving)


 Kelebihan metode ini adalah: Anak dirangsang untuk mempunyai kemampuan
dalam memecahkan masalah yang ia hadapi.
 Kekurangannya adalah : Seringkali anak tidak memahami langkah-langkah
sehingga masalah tidak berhasil  dipecahkan.

n) Latihan
 Kelebihan metode latihan  adalah: Anak dapat melatih kemampuannya dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan, biasanya latihan dilakukan berulang-ulang
sampai anak menguasai materi latihan tersebut.
 Kekurangannya adalah : Kadang anak menjadi bosan, apalagi anak-anak yang
berbakat dan cerdas. 

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini
merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan
kepribadian anak.
 Ada tedapat beberapa metode yang biasanya diterapkan pada anak usia dini,
antara lain: bermain, bercerita, bernyanyi, karya wisata, praktik langsung,
bermain peran ( sosio-drama ), penugasan dan metode lainnya yang dianggap
mampu mendorong pembelajaran anak usia dini sehingga mencapai tujuan
pembelajaran.
 Dalam metode tesebut tidak ada satupun metode pembelajaran yang lebih unggul
daripada yang lainnya. Semuanya metode itu baik asal sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai dan ketersediaan sarana belajar anak.

B. Saran
Guru disarankan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, begitu juga metode pembelajaran anak usia dini
harus menyesuaikan dengan sarana yang tersedia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Indrawan, Irjus dan Handion wijoyo. Pendidikan Anak Prasekolah. Semarang: CV. Pena Persada

Nurani, Yuliani Sujiono. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks

Rohmah ,Nur Hayati .2016. Pendidikan Prasekolah (Pendidikan Anak Usia Dini) dalam Islam.
Jurnal Pendidikan Guru Raudatul Athfal Vol 1 No 1

Solehuddin, M. 1997. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah, Bandung

Susanto , Ermawan. 2014. Pembelajaran Akuatik Prasekolah Mengenal dan Olahraga Air Sejak
Dini. Yogyakarta: UNY Press

Syafaruddin, dkk. 2016. Pendidikan Prasekolah: Perspektif Pendidikan Islam dan


Umum .Medan : Perdana Publishing

13

Anda mungkin juga menyukai