Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN BERNYANYI ANAK DALAM SEMUA ASPEK

PERKEMBANGAN

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah : Seni Suara dan Musik AUD

Dosen Pengampu : Hilda Zahra Lubis, M.Pd

Indah Parwati (0308192044 )

Nurhariyana ( 0308193144 )

Supia (0308192064)

Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan keguruan

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini. Adapun yang menjadi judul
tugas kami adalah Perkembangan Bernyanyi Anak Dalam Semua Aspek Perkembangan. Tujuan
kami menyelesaikan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen kami yaitu Ibu Hilda
Zahra Lubis, M.Pd

kami sadar bahwa tugas yang kami selesaikanini masih banyak kekurangan, baik dari
segi penulisan maupun dari segi materi yang dituangkan pada tugas ini, karena keterbatasan ilmu
yang kami miliki, kami memohon maaf atas segala kekurangan dari tugas yang kami perbuat ini.

Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa
ilmu pengetahuan untuk kami dan pembaca sekalian.

Medan, Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................2
C. TUJUAN.........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. PENGERTIAN BERNYANYI ANAK............................................................................................3
B. PERKEMBANGAN BERNYANYI PADA ASPEK PERKEMBANGAN FISIK-MOTORIK
ANAK.....................................................................................................................................................4
C. PERKEMBANGAN BERNYANYI PADA ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK.....5
D. PERKEMBANGAN BERNYANYI PADA ASPEK PERKEMBANGAN BAHASA ANAK........6
E. PERKEMBANGAN BERNYANYI PADA ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL
ANAK.....................................................................................................................................................7
F. PERKEMBANGAN BERNYANYI PADA ASPEK PERKEMBANGAN MORAL DAN
AGAMA..................................................................................................................................................9
BAB III PENUTUPAN.............................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia lahir sampai dengan enam tahun
merupakan rentang usia kritis dan sekaligus strategis maka diperlukan proses pendidikan yang
dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada tahap selanjutnya.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu pendidikan yang penting untuk dilalui dalam
kehidupan individu pada usia dini, karena kesempatan itu hanya hadir satu kali selama rentang
kehidupan manusia. Pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu jalur
informal yang dilaksanakan dalam keluarga, jalur formal yang dilaksanakan pada Taman Kanak-
kanak atau Raudhatul Athfal dan jalur non formal yang dilaksanakan melalui posyandu dan
penitipan anak.

Sebagai salah satu bagian dari pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, Taman
Kanak-kanak memiliki tugas mulia untuk mengembangkan berbagai kemampuan dasar peserta
didik yang terkait dengan aspek sosial, emosional, fisik, kognitif, bahasa, dan estetika. Kegiatan
pembelajaran di Taman Kanak-kanak diharapkan mampu memberikan rangsangan dan motivasi
belajar sehingga potensi psesrta didik dapat berkembang secara optimal.

Bari berbagai macam kegiatan seperti kegiatan bernyanyi, bercerita, dan lainnya. Bernyanyi
sampai saat ini hanya sebagai suatu indikator yang tidak penting. Padahal dalam setiap lagu
memiliki makna dan manfaat dalam pengembangan segala aspek, baik dari segi pembiasaan,
kognitif, bahasa, seni, maupun fisik motorik, karena dalam proses penyampaian materi di Taman
Kanak-kanak tidak hanya hanya terpaku pada kegiatan yang dilakukan melalui penjabaran,
penjelasan di kelas atau pemberian tugas, tapi juga berupa bermain dan bernyanyi.

Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah kegiatan menyenangkan bagi mereka dan pengalaman
bernyanyi memberikan kepuasan kepadanya, bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk

1
mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Semua kegiatan belajar dikemas dalam model belajar
sambil bernyanyi.

B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian bernyanyi anak?
B. Bagaimana perkembangan bernyanyi anak dalam aspek perkembangan fisik-motorik?
C. Bagaimana perkembangan bernyanyi anak dalam aspek perkembangan kognitif?
D. Bagaimana perkembangan bernyanyi anak dalam aspek perkembangan bahasa?
E. Bagaimana perkembangan bernyanyi anak dalam aspek perkembangan sosial-emosional?
F. Bagaimana perkembangan bernyanyi anak dalam aspek perkembangan moral dan agama?

C. TUJUAN
A. Untuk mengetahui pengertian bernyanyi anak.
B. Untuk mengetahui perkembangan bernyanyi anak dalam aspek perkembangan fisik-
motorik.
C. Untuk mengetahui perkembangan bernyanyi anak dalam aspek perkembangan kognitif.
D. Untuk mengetahui perkembangan bernyanyi anak dalam aspek perkembangan bahasa.
E. Untuk mengetahui perkembangan bernyanyi anak dalam aspek perkembangan sosial-
emosional.
F. Untuk mengetahui perkembangan bernyanyi anak dalam aspek perkembangan moral dan
agama.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BERNYANYI ANAK


Bernyanyi adalah aktivitas musikal yang mengekspresikannya melalui alunan-alunan musik
yang berbeda padatubuh manusia pribadi dan bernyanyi sendiri bersifat secara langsung. Selain
itu bernyanyi juga memiliki makna mengekspresikan yang natural dan aristik, karena musik
merupakan bahasa emosi yang memberi kesenangan dan kepuasan pada diri sendiri. Beda halnya
jika bernyanyi kita ajarkan kepada anak usia dini.

Bernyanyi adalah bagian yang penting dalam pengembangan diri anak. Sebagai guru di
taman kanak-kanak berkewajiban untuk mengajarkan nyanyian untuk anak didiknya, hal ini
bukan untuk mengarahkan anak agar menjadi penyanyi, akan tetapi bagaimana menbuat anak
menjadi antusias dalam bernyanyi. Karena bernyanyi adalah salah satu bentuk mengekspresikan
apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh seorang anak untuk bersentuhan dengan sesuatu yang
indah dan bermelody.

Menurut Jamalus (1988:46) “kegiatan bernyanyi adalah kegiatan dimana kita mengeluarkan
suara secara beraturan dan berirama baik diiringi dengan music ataupun tanpa iringan music”.
Bernyanyi berbeda dengan berbicara, bernyanyi memerlukan teknik-teknik tertentu sedangkan
berbicara tidak perlu menggunakan teknik tertentu. Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah
kegiatan menyenangkan bagi mereka, dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan
kepadanya.1

Bonnie dan John berpendapat bahwa terdapat manfaat dari metode bernyanyi yaitu
membantu mencapai kemampuan dalam pengembangan daya pikir, membantu menyalurkan
emosi seperti senang atau sedih melalui isi syair lagu/bernyanyi, dan membantu menambah
perbendaharaan kata baru melalui syair lagu/nyanyi. Bonnie dan John juga menyatakan bahwa
ada beberapa manfaat yang bisa diambil anak bernyanyi, diantaranya adalah sebagai berikut:

1
Susilawati, Penerapan metode bernyanyi dalam meningkatkan kecerdasan berbahasa pada pendidikan anak
usia dini. Jurnal EMPOWERMWNT. Vol 4. No.2, September 2014, hal.146-147.

3
 Melatih motoric kasar
 Membentuk rasa percaya diri anak
 Menemukan bakat anak
 Melatih kognitif anak dan perkembangan bahasa anak.2

Anak cenderung menyukai kegiatan yang menyenangkan bahgi dirinya. Oleh karena itu guru
harus menciptakan suasana menyenangkan dalam proses pembelajaran untuk anak khususnya
anak pra sekolah (4-6 tahun) dengan strategi, metode, materi dan media menarik serta mjudah
diikuti anak. Bernyanyi adalah salah satu solusi yang harus diterapkan guru untuk
menyampaikan materi yang berkaitan dengan tujuan pengembangan anak.

Metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang menggunakan syair-syair yang


dilagukan. Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan dengan materi-materi yang akan diajarkan
oleh pendidik. Bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan bergairah sehingga
perkembangan anak dapat distimuluskan secara lebih optimal.

Bernyanyi merupakan alat untuk mencurahkan pikiran dan perasan untuk berkomunikasi.
Nyanyian memiliki fungsi sosial selama nyanyian itu dikomunikasikan. Kekuatan bernyanyi
pada fungsi ini dapat kita lihat pada pendidikan, melalui bernyanyi kita berupaya membantu diri
anak menuju kedewasaan dalam hal menumbuh kembangkan aspek fisik, intelegensi, emosi dan
rasa sosial.

B. PERKEMBANGAN BERNYANYI PADA ASPEK PERKEMBANGAN FISIK-


MOTORIK ANAK
Pendidikan seni musik dalam media bernyanyi dapat melatih perkembangan fisik dan
motorik anak pada umumnya. Namun, seiring dengan perkembangannya, bidang pengembangan
seni terintegrasi dalam bidang-bidang lainnya. Diantaranya pengembangan fisik motorik anak,
sosial emosional anak dan lain sebagainya. Bukan berarti pendidikan seni ditiadakan, hanya saja
aspek dan fokus pengembangannya mencakup semua aspek-aspek perkembangan lainnya.3

Bernyanyi adalah salah satu solusi yang harus diterapkan guru dalam penyampaian materi
yang bertujuan mengembangkan fisik dan motorik anak. Melalui kegiatan bernyanyi, guru lebih

2
Ridwan, Penerapan metode bernyanyi dalam meningkatkan penguasaan mufradat dalam pembelajaran
bahasa arab di raodhatul athfal. Jurnal pendidikan. Vol 13. No.1,juni 2019, hal.58-59.
3
Nelvalerine Tiurma, Jurnal Pendidikan seni melalui kegiatan bernyanyi, h. 3-5.

4
mudah berkomunikasi dengan anak, dan anak lebih mudah memahami serta memaknai pesan-
pesan yang disampaikan guru. Kegiatan bernyanyi merupakan suatu pendekatan yang harus di
lakukan para pendidik sebagai bagian dari proses perkembangan motorik anak.

Hirmaningsih berpendapat bahwa bernyanyi merupakan kegiatan yang di lakukan untuk anak
prasekolah terdapat dua bentuk yang pertama, bernyanyi pasif idaman anak hanya mendengar
suara nyanyian dan menikmatinya. Dan yang kedua, bernyanyi aktif dimana anak melakukan
secara langsung kegiatan bernyanyi tersebut.

Peran bernyanyi bagi anak-anak adalah sebagai media ekspresi. Idaman anak-anak
mencurahkan apa yang ada dalam hatinya, baik itu senang ataupun sedih, secara bebas dan
spontan. Melalui bernyanyi anak dapat mengekspresikan apa yang dirasakan.

Oleh karena itu, menjadi tugas guru untuk memperkenalkan musik melalui kegiatan
bernyanyi pada waktu dan saat yang tepat untuk meningkatkan motorik pada anak.

Kegiatan bernyanyi memiliki peran yang sangat penting dalam hal pengembangan kecakapan
hidup seorang anak. Mengingat tantangan globalisasi yang menuntut kualitas sumberdaya
manusia yang prima dan unggul, oleh karena itu potensi anak di gali sejak dini agar siap
menghadapi perannya dimasa yang akan datang.4

C. PERKEMBANGAN BERNYANYI PADA ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF


ANAK
Kognitif adalah kemampuan untuk berpikir secara abstrak. Kognitif adalah kemampuan
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kognitif adalah teknik untuk memproses informasi yang
disediakan oleh indra intelektual ditambah dengan pengetahuan. Gagne menjelaskan, kognitif
adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia
sedang berpikir.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu
kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian
atau peristiwa. Kemampuan kognitif berkembang secara bertahap sejalan dengan perkembangan
fisik dan saraf-saraf yang berada di pusat susunan saraf terkait.5
4
Ibid, h. 7
5
Nur Risma Khafifah, Jurnal: Meningkatkan Perkembangan Kognitif Dengan Metode Bernyanti Pada Anak
Usia DIni, (Tasikmalaya: Universitas Siliwangi, 2020)

5
Adapun ciri-ciri berperilaku kognitif yaitu berpikir lancar, luwes, orisinal dan berpikir
terperinci. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah hereditas, lingkungan, kematangan,
pembentukkan, minat dan kebebasan.

Menurut Jamalus, kegiatan bernyanyi adalah merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan
suara secara beraturan dan berirama baik dengan ingatan musik maupun tanpa iringan musik.
Bernyanyi berbeda dengan berbicara, bernyanyi memerlukan teknik-teknik tertentu sedangkan
berbicara tanpa perlu menggunakan teknik tertentu. Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah
kegiatan yang menyenangkan bagi mereka dan pengalaman bernyanyi memberikan kepuasan
kepadanya, bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk mengungkapkan perasaan dan
pikirannya. Semua kegiatan belajar ini dikemas dalam model belajar sambil bernyanyi.

Di sekolah bernyanyi hanya sebatas untuk menghibur anak, dikala anak jenuh dalam proses
pembelajaran tanpa menekankan pada kemampuan kognitif anak seperti menjelaskan kata-kata
sukar pada nyanyi dan mengabaikan makna dari kata-kata tersebut kepada anak. Seharusnya
bernyanyi itu berperan penting dalam pengembangan kognitif anak karena melalui bernyanyi
anak bisa secara langsung mengucapkan kata demi kata dan meningkatkan daya pikir sehingga
anak lebih mudah mengingat dan mengungkapkan apa yang dirasakannya. Melalui nyanyian
anak akan di ajak mengetahui kata-kata sukar pada nyanyi tersebut serta makna dari nyanyi
tersebut.6

D. PERKEMBANGAN BERNYANYI PADA ASPEK PERKEMBANGAN BAHASA


ANAK
Bahasa adalah salah satu faktor mendasar yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa
sebagai fungsi komunikasi memungkinkan dua individu atau lebih mengekpresikan berbagai ide,
arti, perasaan dan pengalaman. Baddu menyatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau
komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan
pikiran, perasaan dan keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat
arbiter (mana-suka) digunakan masyarakat dalam rangka untuk bekerja sama, berinteraksi dan
mengidentifikasikan diri. Berbahasa berarti menggunakan bahasa berdasarkan pengetahuan
individu tentang adat dan sopan santun. Dapat disimpulan bahwa bahasa merupakan suatu sistem

6
Amalia Nikma Hanum, Jurnal: Pengaruh Bernyanyi Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B di TK
Anggrek Sari bumi Wates Pringsewu Lampung Tahun Ajaran 2015/2016, (Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2016)

6
lambang yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh anggota masyarakat yang bersifat arbiter
dan manusiawi. Perkembangan bahasa anak usia dini penting dikembangkan sejak anak usia dini
karena pada usia dini adalah usia emas dimana anak mudah menyerap apa saja yang diberikan
terhadap anak.

Dengan pembelajaran melalui metode bernyanyi terhadap perkembangan bahasa anak


mungkin akan lebih efektif. Karena bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan yang
digemari anak-anak. Metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang menggunakan
syair-syair yang dilagukan. Bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan bergairah
sehingga perkembangan bahasa anak dapat di stimulasi secara optimal. Selain itu dengan
bernyanyi mungkin dapat menambahkan peningkatan kosa kata sehingga perkembangan bahasa
anak dapat berkembang secara optimal.7

E. PERKEMBANGAN BERNYANYI PADA ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL


EMOSIONAL ANAK
Perasaan marah, takut, senang, sedih, benci, cinta, antusias, bosan dan sebagainya adalah
salah satu bentuk ekspresi dari emosi. Setiap orang pasti pernah mengalami emosi, namun cara
mengatasi emosi setiap orang pastilah berbeda-beda. Berbicara tentang emosi erat kaitannya
dengan kecerdasan emosional (EQ). Keceredasan emosional adalah suatu kemampuan seseorang
dalam mengenali, mengelola dan mengedalikan emosinya. Bagi orang yang memiliki kecerdasan
emosional yang tinggi, emosi yang dirasakannya justru bisa dijadikan motivasi untuk mencapai
kesuksesan hidup.

Kecerdasan emosi dalam stimulasi melalui lagu. Lagu merupakan salah satu media yang
dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mengembangkan berbagai potensi anak.
Berbagai pesan dapat disampaikan melalui lagu dengan cara menyanyikannya dengan baik dan
benar sesuai dengan notasi lagunya.8

Soedarsono (1992), berpendapat bahwa music sebagai ilmu pengetahuan dan seni tentang
kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vocal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan

7
Suryaningsih, Jurnal: Pengaruh Metode Bernyanyi Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini di
Lembaga PAUD Melati II Madiun Tahun Ajaran 2015/2016, (Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2015)
8
Indra, Stimulasi emosi anak melalui kegiatan menyanyi bagi guru-guru paud dikecamatan ampek angkek dan
canduang kabupaten agam. Jurnal ilmiah persona PAUD. Vol 5. No.2. 2018, hal.150.

7
harmonis sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek
emosional.

Hirmaningsih berpendapat bahwa terdapat dua kegiatan bernyanyi yang dilakukan anak,
yang pertama adalah bernyanyi pasif dimana anak hanya mendengar suara nyanyi dan
menikmatinya, tanpa terlibat secara langsung dalam kegiatan bernyanyi, dan yang kedua
bernyanyi aktif dimana anak melakukan secara langsung kegiatan bernyanyi, baik bernyanyi
sendiri, mengikuti, maupun berkelompok.

Kegiatan bernyanyi yang sering dilakukan untuk anak usia pra sekolah adalah kegiatan
bernyanyi aktif, karena bernyanyi berkaitan dengan ekspresi diri, pengembangan bahasa dan
inteluktual, hubungan social serta kreativitas, dimana semua itu menjadi prinsip dari aspek-aspek
pengembangan dalam diri anak tersebut.

Peran bernyanyi bagi anak-anak adalah sebagai media eksperesi. Dimana anak-anak
mencurahkan apa yang ada didalam hatinya, baik itu senang ataupun sedih, secara bebas dan
spontan. Melalui kegiatan bernyanyi anak dapat mengekspresikan apa yang dirasakan,
dipikirkan, diimpikan secara pribadi.

Jolkovski menyatakan bahwa “music memberikan kesenangan dan mengekspresikan nuansa


kehidupan emosional dimana tidak ada kata-kata didalamnya”.

Hirmaningsih berpendapat bahwa bernyanyi bukan sekedar bagian dari kecerdasan seni yang
dimiliki oleh anak, melainkan juga mengasah kecerdasan social emosional anak sebab ia harus
menyajikan lagu dengan emosi dan ekspresi yang tepat sesuai isi lagu. Dari sini kesehatan
menyanyi dapat melatih otot kepala dan leher serta melatih organ pendengarannya.9

F. PERKEMBANGAN BERNYANYI PADA ASPEK PERKEMBANGAN MORAL DAN


AGAMA
Metode bernyanyi adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang secara nyata yang
mampu membuat anak senang dan bergembira. Ak diarahkan pada situasi dan kondisi psikis
untuk membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa
melalui ungkapan kata dan nada. Pesan-pesan berupa nilai moral dan agama yang dikenalkan

9
Nelvarine Tiurma, Pendidikan seni melalui kegiatan bernyanyi pada anak usia dini. Jurnal pendidikan. Vol 1.
No.5. Jakarta 2012, hal.93.

8
kepada anak tentunya tidak mudah untuk diterima dan dipahami secara baik. Anak tidak bisa
disamakan dengan orang dewasa. Secara psikologis, anak TK sangat haus dengan dorongan rasa
ingin tahu, ingin mencoba segala sesuatu dan ingin melakukan sesuatu yang belum pernah ia
alamak atau di lakukan. Dalam metode bernyanyi guru dapat menanamkan nilai-nilai moral
kepada anak.10

Pengembangan moral dan agama sangat erat kaitannya dengan budi pekerti, sikap sopan
santun, dan kemauan melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tahapan
perkembangan moralnya, Lawrence menawarkan konsep keadilan sebagai dasar pelaksanaan
pendidikan moral di Barat. Prinsip tersebut merupakan suatu kondisi iman dalam jaringan era di
sosial atau suatu hukum yang mengatur keseimbangan semua relasi sosial tersebut. Menurut
Lawrence perkembangan moral anak berada pada fase pra konvensional yang di warnai dengan
penalaran moral.11

10
Siti Rahmawati, Jurnal penerapan lagu-lagu religi dalam mengembangkan moral dan nilai-nilai agama
pada anak, h. 2-5.
11
Wardah Anggraini, Jurnal perkembangan nilai moral dan agama pada anak, h. 1-3.

9
BAB III

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Bernyanyi adalah bagian yang penting dalam pengembangan diri anak. Sebagai guru di
taman kanak-kanak berkewajiban untuk mengajarkan nyanyian untuk anak didiknya, hal ini
bukan untuk mengarahkan anak agar menjadi penyanyi, akan tetapi bagaimana menbuat anak
menjadi antusias dalam bernyanyi. Karena bernyanyi adalah salah satu bentuk mengekspresikan
apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh seorang anak untuk bersentuhan dengan sesuatu yang
indah dan bermelodi.

Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah kegiatan menyenangkan bagi mereka dan pengalaman
bernyanyi memberikan kepuasan kepadanya, bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk
mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Semua kegiatan belajar dikemas dalam model belajar
sambil bernyanyi.

Bonnie dan John juga menyatakan bahwa ada beberapa manfaat yang bisa diambil anak
bernyanyi, diantaranya adalah sebagai berikut:

 Melatih motorik kasar.


 Membentuk rasa percaya diri anak.
 Menemukan bakat anak.
 Melatih kognitif anak dan perkembangan bahasa anak.

Bernyanyi merupakan alat untuk mencurahkan pikiran dan perasan untuk berkomunikasi.
Nyanyian memiliki fungsi sosial selama nyanyian itu dikomunikasikan. Kekuatan bernyanyi
pada fungsi ini dapat kita lihat pada pendidikan, melalui bernyanyi kita berupaya membantu diri
anak menuju kedewasaan dalam hal menumbuh kembangkan aspek fisik, intelegensi, emosi dan
rasa sosial.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Wardah. Jurnal perkembangan nilai moral dan agama pada anak.
Hanum, Amalia Nikma. 2016. Jurnal: Pengaruh Bernyanyi Terhadap Kemampuan Kognitif
Anak Kelompok B di TK Anggrek Sari bumi Wates Pringsewu Lampung Tahun Ajaran
2015/2016. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Indra. 2018. Stimulasi emosi anak melalui kegiatan menyanyi bagi guru-guru paud dikecamatan
ampek angkek dan canduang kabupaten agam. Jurnal ilmiah persona PAUD. Vol 5. No.2.
Khafifah, Nur Risma. 2020. Jurnal: Meningkatkan Perkembangan Kognitif Dengan Metode
Bernyanti Pada Anak Usia DIni. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi.

Rahmawati, Siti. Jurnal penerapan lagu-lagu religi dalam mengembangkan moral dan nilai-
nilai agama pada anak.

Ridwan. 2019. Penerapan metode bernyanyi dalam meningkatkan penguasaan mufradat dalam
pembelajaran bahasa arab di raodhatul athfal. Jurnal pendidikan. Vol 13. No.1.

Suryaningsih. 2015. Jurnal: Pengaruh Metode Bernyanyi Terhadap Perkembangan Bahasa


Anak Usia Dini di Lembaga PAUD Melati II Madiun Tahun Ajaran 2015/2016. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Susilawati. 2014. Penerapan metode bernyanyi dalam meningkatkan kecerdasan berbahasa


pada pendidikan anak usia dini. Jurnal EMPOWERMWNT. Vol 4. No.2.

Tiurma, Nelvarina. Jurnal Pendidikan seni melalui kegiatan bernyanyi.

Tiurma, Nelvarine. 2012. Pendidikan seni melalui kegiatan bernyanyi pada anak usia dini.
Jurnal pendidikan. Vol 1. No.5. Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai