OLEH:
ZUMROTHUL QORI’AH
NIM. 858750229
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJ SURABAYA
POKJAR KOTA MADIUN
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahan
D. Tuhuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
PENDAHULUAN
Taman Kanak-Kanak ialah sarana belajar dalam lembaga formal yang diperuntukkan bagi
anak pada usia dini. Menurut peraturan pemerintah Pasal 1 Nomor 27 Tahun 1990 mengatur
pendidikan pra sekolah ialah pendidikan membantu peserta didik tumbuh berkembang secara
jasmani rohani sebelum memasuki pendidikan dasar disamping pendidikan keluarga. Tugas
utama taman kanak-kanak ialah melatih anak beradaptasi kegiatan nyata disekolah dasar (2005:6)
memberikan penjelasan mengenai hal ini, dimana dimaknai sebagai kegiatan penyuluhan yang
diperuntukan bagi anak usia nol hingga enam tahun, yang diharapkan dapat berperan bagi
pengembangan fisik dan karakter, sehingga anak mampu menerima pendidikan pada berbagai
Kemampuan berbicara anak sangat penting, cara anak berkomunikasi dengan teman atau
orang sekitar. Ketika anak memiliki hubungan dengan orang lain, percakapan ialah media utama
yang akan mereka pilih delam upaya mengungkapkan pikiran, ide atau emosi yang dimilikinya.
Sehingga seiring dengan masa pengembangan kemampuan otak mereka dalam berfikir,
Pengembangan keterampilan lisan terdiri dari empat bagian yaitu pemahaman, kosa kata,
urutan kata dalam pola kalimat Dahlan Daroah, (2013:3).Dimana keempat perkembangan ini
saling terkait dan mempengaruhi membentuk satu kesatuan dalam pengembangan skill
komunikasi lisan pada anak. Keempatnya perlu dilatihkan sejak anak pada usia dini sehingga
anak memiliki kemampuan dasar perkembangan mendengar, berkomunikasi, memiliki kosa kata,
Menurut Wothman (Dahlan Daroah, 2013: 3), persiapan anak berinteraksi dengan orang
dewasa dapat dimaknai sebagai kesiapan mereka dalam berinteraksi mengikuti kaidah yang
diterapkan dalam suatu lingkungan orang dewasa. Dalam hal ini meliputi hubungan konsep
dalam interaksi, Oleh sebab itu tidak keliru jika dikatakan bahwa pengembangan skill berbicara
anak usia dini mempengaruhi sejauh mana kemampuan komunikasi dan merangkai kata yang
akan dicapainya diusia matang, yang juga dipastikan mampu mengantarkan keberhasilan
Sejalan dengan hal tersebut, observasi awal oleh peneliti pada tanggal 19- 27 juli 2023 di
TK Desa Bibrik peneliti mengamati 9 hari dari jumlah siswa 14 anak TK Desa Bibrik,
menunjukkan kemampuan berbicara peserta didik masih kurang. Hal terbukti tahun ajaran 3
terakhir masih banyak anak kelompok A yang belum lancar berbicara. Pedoman bagi guru taman
Spontanitas anak dapat ditekan dengan cara, membangun suasana hati baik, Suasana akrab antara
guru siswa, serta menggali dari lingkungan anak sesuai tingkat usia tingkat perkembangan anak,
Permasalahan muncul ketika semua guru TK berbicara dengan baik, metode yang digunakan
terkadang terlalu monoton dan tidak membangkitkan pemahaman siswa terhadap isi cerita. .
anak masuk Sekolah Dasar (SD), anak kurang mampu mengungkapkan perasaan pikirannya saat
menjawab pertanyaan. Anak kurang memahami informasi yang telah disampaikan guru.
Kosakata anak masih sangat sedikit, sulit bagi anak mengurutkan huruf bahkan ada beberapa
huruf yang keliru ketika dibaca oleh anak dan mereka masih belum mengerti hurufnya.
anak-anak melalui proses pembelajaran menarik bagi anak, sehingga anak mau terus aktif sampai
mengatasinya. Sehingga didapatkan salah satu solusi iala melalui pengaplikasian media boneka
tangan sebagai upaya dalam membantu pengembangan skill berbicara anak Taman Kanak-kanak
di TK Desa Bibrik.
B. Identifikasi Masalah
ditentukan permasalahan:
belum optimal.
kemampuan berbicara.
C. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
1. Rumusan masalah
Pemecahan masalah
untuk menunjang metode yang biasa diterapkan agar peserta didik lebih
lisan.
lebih tertarik, terangsang dan menumbuhkan rasa ingin tahu. Pada kegiatan
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitiaan
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti Meningkatkan pemahaman dan pendalaman secara teoritis maupun praktis
terkait manfaat dan mekanis media boneka tangan dalam meningkatkan kemampuan lisan
anak.
b. Bagi guru
anak.
2) Menambah wawasan guru, memberikan materi pelajaran lebih menarik lebih kreatif,
Melalui penelitiaan, diharapkan anak didik lebih tertarik termotivasi belajar disekolah,
.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut PAUD anak usia mengacu anak-anak berusia nol hingga delapan
tahun. Anak artinya menunjukkan anak dalam pengasuhan orang tuanya, anak
yang berusia antara 1 sampai 5 tahun. Selain itu anak usia ialah sekelompok
usia dini juga dapat dimaknai sebagai anak berusia mulai dari nol sampai
lima tahun dalam masa keemasan. Lalu menurut Masganti Sit (2015:4) masa
ini disebut masa emas karena merupakan pusat perkembangan yang pesat dan
Dari pendapat para ahli diatas dapat benang merah mengenai anak usia dini
yang dapat dimaknai sebagai sekelompok anak yang bersifat unik dengan
rentang usia nol hingga delapan tahun yang masih dalam tahap tumbuh
kembang sangat pesat. Anak usia 4-6 tahun termasuk PAUD. Anak usia
implementasikan melalui rasa ingin tahu yang luar biasa pada anak bagi
lingkungan.
menjadi dua tahap: pra-linguistik linguistik Ferliana & Cht, (2015: 13).
yaitu mengoceh.
tahun, anak sudah bisa memahami sekitar 5 kata, tahun kedua, mereka
memasuki bunyi sulit. Strategi dicapai meniru suara bahasa orang tua.
ulang.
3) Usia 2-3 tahun = membuka halaman buku.
suatu benda.
bertanya, berpendapat).
1.Metode Bercerita
atau penjelasan lisan oleh guru. Kemudian menurut Bactiar Bachri (2005)
b. Teknik Bercerita
dibacakan ke anak-anak.
2) Gunakan gambar-gambar buku cerita jika cerita disampaikan
gambar dari buku yang menarik perhatian anak, sehingga teknik ini
suatu kalimat yang diterima dalam bentuk suara atau lisan. Mengunakan
harus memiliki hubungan erat anak dirumah, sekolah, tema yang dapat
kerentanan partisipasi.
mempersiapkan alat yang akan digunakan. Dalam hal ini media yang
bercerita adalah:
f. Rangkuman bercerita
g. Kegiatan bercerita
Media diambil dari bahasa latin yang bermakna perantara terhadap sesuatu
pesan yang ingin disampaikan. Boneka ialah model manusia model mirip
manusia atau hewan. Boneka adalah alat peraga untuk anak usia 4-5 tahun.
Gunarti (2010: 5-20) adalah boneka yang lebih besar dari Sulianto dkk
(2014: 95). Oleh karena itu boneka tangan pada unumnya adalah boneka
Berbagai jenis boneka tangan yang dapat dipilih sebagai alat peraga
cara meliputi :
tangan kiri kanan. Satu tangan menangani tiga tindakan sekaligus, seorang
3. Boneka tangan yang ditopang dengan keluesan ibu jari-jari telunjuk tulang
tangan.
tangan:
e.Guru mengajukan pertanyaan mengenai inti sari dari cerita yang baru saja
dituturkan.
f. Guru meminta anak-anak untuk mengulang cerita yang mereka dengar.
g. Guru memilih dua atau tiga anak untuk maju menceritakan kisah yang
B. Kerangka Berpikir
Kehidupan sehari-hari, manusia hidup tanpa bahasa. Bahasa ialah sarana berkomunikasi
orang lain membangun hubungan. Komunikasi ialah pertukaran ide emosi berbagai bahasa,
termasuk bahasa lisan tulisan. Salah satu cara komunikasi ialah percakapan. Menumbuhkan
kemampuan lisan anak memerlukan metode tepat merangsang kemampuan lisan anak.
Salah satu metode digunakan ialah metode bercerita . Bercerita merupakkan metode
dengan cirikhas masing-masing anak. Melalui bercerita, anak belajar lebih aktif, dasarnya
itu dibutuhkan media untuk membangkitkan perasaan tertarik dan mengarahkan anak untuk
lebih fokus pada isi cerita. Pemilihan media pastinya harus menyesuaikan karakteristik
anak yaitu anak usia empat hingga lima tahun masih tahap anak-anak dunia (tingkat)
konkret. Oleh itu, media digunakan tentu saja media hampir mendekati objek tertentu yaitu
boneka tangan. Boneka tangan dianggap sebagai media yang memeiliki kedekatan dengan
Media semacam pertama kali digunakan oleh guru kemudian oleh anak-anak. Di
bandingkan boneka lainnya, boneka tangan lebih mudah digunakan oleh anakanak. Guru
dengan penuh minat dan mempersiapkan diri dengan pertanyaan yang diajukan setelah
cerita berakhir.Kemudian anak-anak diminta untuk menceritakan kembali cerita yang di
anak diminta mengunakan boneka tangan menceritakan kembali cerita dituturkan guru
dengan menggunakan boneka. Kemampuan anak menceritakan kembali cerita ialah ukurn
C. Hipotesis Tindakan
METODE PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 14 peserta didik terdiri dari 4 anak
putra dan 10 anak putri yang memiliki rentang usia 4 sampai 5 tahun.
2. Tempat Penelitian
tergolong rendah.
penelitian.
penelitian.
pengumpulan data.
3. Waktu Penelitian
proses. Guru ialah pelaksana, peneliti ialah pengamat mengamati anakanak. Peneliti secara
Teknik pengumpulan data penelitiaan kegiatan kelas ialah notulensi mengenai segala
1. Observasi
suatu perlakuan terhadapat suatu tujuan yang telah ditetapkan. Jika peneliti
aktivitas, tindakan dilakukan subjek saat, metode observasi lebih baik (Dimyati,
2013:92).
2. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa masa lalu, Sugiyono, (2011: 245). Dokumen
D. Prosedur Penelitian
Rancangan
Refleksi
Rancangan
Proses penelitian Kemmis Me Taggart memiliki empat empat tahapan pada satu putaran tertutup.
Walaupun terlihat tidak sama, bagian dua dan tiga dieksekusi secara bersamaan. Empat tahapan
yang dimaksud mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi refleksi. Modifikasi terletak Pra-
aksi. Pra Tindakan adalah Tindakan yang dilakukan sebelum Siklus 1. kegiatan, peneliti
mengamati kondisi kelas, ialah penjelasan dari keempat rangkaian kegiatan penelitiaan tindakan
kelas:
1) Plan, yaitu menyiapkan rencana tindakan dilakukan, tahap perencanaan awal, mengamati
kondisi sekolah kegiatan pembelajaran. Melalui observasi menterhadap rencana kegiatan, hasil
observasi digelitan dari observasi digelitan Hasil observasi digelitan merupakkan upaya
meningkatkan kemampuan lisan anak-anak di TK Desa Bibrik Kelompok A, termasuk
2) Action, merupakan rangkaian tehapan yang dirancang untuk dilakukan setiap harinya oleh
seorang guru.
3) Peneliti mengamati mencatat segala hal-hal yang bersifat urgen dalam masa berlangsungnya
kegiatan.
4) Refleksi ialah penelaahan secara keseluruhan tanpa terkecuali, meliputi semua aktivitas yang
dilandaskan pada informasi yang dikumpulkan selama kegiatan berlangsung, sebelum kemudian
E. Indikator Kinerja
dengan peraga berupa boneka tangan. Indikator berupa anak dapat mengemukakan
Persentase = x 100%
Keterangan :
Pencapaian Kriteria
61-80% Baik
41-60% Cukup
21-40% Kurang
melakukan analisa terhadap data cara melalui penggambaran yang sesuai dengan
kanyataan.
DAFTAR PUSTAKA