Anda di halaman 1dari 20

POKJAR TAYU

KELOMPOK 2
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSA KATA BAHASA
JAWA MELALUI METODE BERCERITA BERBASIS
DIGITAL PADA ANAK KELOMPOK A
DI TK DHARMA WANITA DESA PURWOREJO
KECAMATAN MARGOYOSO
KABUPATEN PATI
Disusun oleh:
Endang Widuri
NPM. B2616110153
  
PROGRAM STUDI PG-PAUD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IVET
TAHUN 2020

2
Latar Belakang
 Aspek pengembangan bahasa pada anak usia dini diarahkan agar anak mampu menggunakan dan mengekspresikan
pemikirannya dengan kata-kata. Observasi awal di TK Dharma Wanita Desa Purworejo Kecamatan Margoyoso Kabupaten
Pati menunjukkan kemampuan dan penguasaan kota kata Bahasa Jawa anak masih sangat kurang, terutama kosa kata
Bahasa Jawa. Dalam memahami maksud dari beberapa kata dalam Bahasa Jawa yang berhubungan dengan posisi dan
keterangan tempat, masih ada 9 anak (81,82%) yang belum berkembang (BB), 2 anak (18,18%) mulai berkembang
(MB), dan tidak satupun yang berkembans sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB).

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui: (1) peningkatan kemampuan kosa kata bahasa Jawa pada anak kelompok A melalui metode bercerita
berbasis digital; (2) sebarapa besar peningkatan kemampuan kosa kata bahasa Jawa pada anak kelompok melalui metode
bercerita berbasis digital; dan (3) perubahan perilaku peningkatan kosa kata bahasa Jawa pada anak kelompok A melalui
metode bercerita berbasis digital di TK Dharma Wanita Desa Purworejo Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati
Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis, (a) emberikan sumbangan literasi dalam ilmu pendidikan khususnya pada aspek perkembangan
bahasa pada anak usia dini; (b) Dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk dasar pengembangan penelitian
berikutnya yang terkait dengan penelitian ini.
2. Secara Praktis, (a) Bagi orang tua dapat terlibat langsung dalam pembelajaran daring. (b) Bagi peserta didik
bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kosa kata bahasa Jawa sebagai alat komunikasi dengan lingkungan
sekitar. (c) Bagi lembaga pendidikan bermanfaat sebagai dasar meningkatkan kualitas pembelajaran. (d) Bagi kepala
sekolah bermanfaat sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar yang lebih baik dan pengembangan kurikulum. (e) Bagi guru bermanfaat sebagai acuan dalam meningkatkan
kemampuan berbahasa pada anak-anak dengan kegiatan mengajar yang lebih menyenangkan serta sebagai inovasi
dalam pembelajaran.

Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian, Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan
dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini, tindakan yang dilakukan adalah
metode bercerita berbasis digital.
2. Teknik Pengumpulan Data: (a) Observasi, yaitu pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan mengenai
fenomena-fenomena yang diselidiki; (b) Dokumentasi, yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen; (c)
Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan
berlandaskan pada tujuan penelitian 3
Simpulan

1. Pelaksanaan pembelajaran melelui kegiatan bercerita berbasis digital untuk meningkatkan


kemampuan kosa kata bahasa Jawa pada anak kelompok A di TK Dharma Wanita
dilaksanakan secara online melalui Whatsapp Grup wali murid. Pembelajaran dilaksanakan
dengan mengirim video (film) ber bahasa Jawa untuk ditonton anak dengan didampingi orang
tua. Orang tua diberi tugas untuk menjelaskan kosa kata yang belum diketahui anak.
2. Penelitia tindakan dengan menggunakan metode bercerita berbasis digital dalam tiga siklus
dapat meningkatkan kemampuan kosa kata anak kelompok A di TK Dharma Wanita Purworejo
Kecamatan Margoyoso Kabupaten secara signifikan. Peningkatan tersebut adalah (a) Anak
yang belum berkembang (BB) pada pra siklus sebesar 81,82%, pada siklus I menurun
menjadi 45,45%, dan pada siklus II dan III menurun lagi menjadi 0,00%; (b) Anak yang
mulai berkembang (MB) pada pra siklus berjumlah 18,18%, pada siklus I meningkat menjadi
27,27% pada siklus II tetap 27,27%, dan menurun drastis pada siklus III menjadi 0,00%; ©
Anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) pada pra siklus sebesar 0,00%, pada siklus I
meningkat menjadi 27,27%, pada siklus II meningkat lagi menjadi 45,45%; dan pada siklus
III tetap 45,45%. (d) Anak yang berkembang sangat baik (BSB) pada pra siklus hanya ada
0,00%, pada siklus I tetap 0,00%, pada siklus II meningkat menjadi 27,27%, dan pada siklus
III meningkat lagi menjadi 54,45%.
3. Terjadi perubahan perilaku kemampuan kosa kata anak kelompok A di TK Dharma Wanita
Purworejo Kecamatan Margoyoso Kabupaten setelah dilakukan tindakan melalui metode
bercerita berbasis digital, termsuk dalam kategori sangat baik. Hal ini diketahui dari jumlah
anak yang telah mencapai perkembangan berkembang sesuai harapan (BSH) dan
berkembang sangat baik mencapai 81,82%. Sedangkan anak yang masih belum berkembang
0% dan anak yang mulai berkembang masih ada 18,18%.
4
MOTORIK KASAR
MELALUI PERMAINAN ESTAFET
BERMEDIA BENDERA
PADA ANAK KELOMPOK B TK AN
NABA SIDOMULYO
KECAMATAN GUNUNGWUNGKAL
KABUPATEN
B2616110060 PATI
RIRIT SETIYANI

Dosbing 1 : Dr. Luluk Elyana, S.Pd.I, M.Si.


Dosbing 2 : Didik Ardi Santoso, M.Pd.
Alenia Pertama
Latar Belakang
Observasi yang dilakukan di TK
An Naba ditemukan masalah
yaitu Dimana anak kurang
Tujuan Penelitian
memperhatikan perintah guru,
1. Untuk mengetahui
lebih terpaku pada pemberian
peningkatan kemampuan
tugas kegiatan. Kurangnya
motorik kasar melalui Manfaat Penelitian
pembelajaran yang kreatif
permainan estafet bermedia 1. Manfaat Teoritis
dapat menjadi faktor penyebab
bendera pada anak. 2. Manfaat Praktis
masalah tersebut.
2. Untuk mengetahui seberapa
Dari 8 anak kelompok B hanya
besar peningkatan motorik
- Bagi Orang tua di Era WFH Metode Penelitian
3 anak yang dapat (Work From Home)
kasar melalui permainan - Bagi Guru/Pendidilk
menyelesaikan tugas. Peneliti Metode penelitian yang
estafet bermedia bendera - Bagi Sekolah.
merasa perlu melakukan digunakan meliputi
pada anak. - Bagi Peneliti 
penelitian dengan 1. Metode dokumentasi
3. Untuk mengetahui
meningkatkan kemampuan 2. Metode observasi atau
perubahan perilaku
motorik kasar melalui pengamatan
peningkatan kemampuan
permainan estafet bermedia 3. Metode checklist.
motorik kasar anak melalui
bendera di TK An Naba
permainan estafet bermedia
Sidomulyo.
bendera pada anak.

Manfaat
Latar Belakang Tujuan Penelitian Metode Penelitian
Penelitian
Alenia Kedua Hasil Penelitian
Keadaan awal kemampuan motorik kasar anak hanya 37,5% masuk kategori aktif. Peneliti
melakukan penelitian tindakan kelas dengan hasil penelitian siklus I sebanyak 3 anak atau 37,5%
masuk kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) dan 2 anak atau 25% masuk kategori
Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Hasil penelitian siklus II diperoleh data bahwa dari 8 anak
yang menjadi subyek penelitian, sebanyak 7 anak masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik
(BSB) dan kategori Berkembang Sesuai harapan (BSH). Keakttifan anak dalam pembelajaran
mencapai 80% masuk dalam kategori Baik dan kinerja guru mencapai 85% dengan kategori
Sangat Baik.

Simpulan
1. Peningkatan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B TK An Naba Sidomulyo
dapat dilakukan dengan permainan estafet bermedia bendera.
2. Besar peningkatan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B TK An Naba
Sidomulyo melalui permainan estafet bermedia bendera sebanyak 50% dari keadaan
awal 37,5% menjadi 87,5%.
3. Perubahan perilaku anak mulai tampak pada permainan estafet bermedia bendera yang
mana anak sering bermain sendiri, kemudian menjadi anak banyak berinteraksi dengan
temannya dan sangat aktif dalam bergerak.

Penutup
Hasil penelitian yang diperoleh diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan estafet bermedia
bendera pada anak Kelompok B TK An Naba Sidomulyo Kecamatan
Gunungwungkal Kabupaten Pati dikatakan berhasil dengan baik.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA LOOSE PARTS BERBAHAN DASAR ALAM
PADA ANAK KELOMPOK B TK BINA BANGSA TRANGKIL
KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI

Disusun oleh :
RAHAYU KORNIAWATI
B2616210429
Dosen Pembimbing 1 : Dr. Luluk Elyana, S.Pd, M.Si
Dosen Pembimbing 2 : Didik Ardi Santoso, M.Pd
A. Latar Belakang:
Penelitian ini berlatar belakang dari kurangnya ketrampilan anak dalam perkembangan motorik halus, kurangnya media
pembelajaran oleh guru, kurangnya minat anak dalam kegiatan motorik halus.

B. Tujuan
 Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan motorik halus melalui media loose parts berbahan dasar alam.
 Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan motorik halus melalui media loose parts berbahan dasar alam.
 Untuk mengetahui perubahan perilaku peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui media loose parts berbahan
dasar alam.
C. Manfaat Penelitian
 Untuk dapat melatih kemampuan motorik halus, mengembangkan ketrampilan dan imajinasinya dalam menyusun
menggabungkan loose parts menciptakan suatu karya.
 penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teori di bidang pendidikan khususnya yang terkait dengan
peningkatkan kemampuan motorik halus anak sesuai aspek fisik motorik.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus dengan 2 pertemuan per siklus. Subyek dari
penelitian ini anak TK Bina Bangsa Trangkil kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Dengan usia 5- 6 tahun yang berjumlah 12 anak. Tehnik
pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, dokumentasi
D. Hasil Penelitian
Prosentase (%)
No Hasil Penelitian Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
H1 H2 H1 H2
1 Belum Berkembang (BB) 58,33% 50% 41,67% 16,67% 0%

2 Mulai Berkembang (MB) 25% 33,33% 33,33% 16.67% 0%

3 Berkembang Sesuai Harapan 16,67% 16,67% 25% 41,67% 16.67%


(BSH)
4 0% 0% 0% 25% 83,34%
Berkembang Sangat Baik (BSB)
Jumlah 100% 100% 100% 100% 100%

E. Kesimpulan
 Memperhatikan analisis belajar pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat disimpulkan bahwa dengan menngunakan media loose parts berbahan dasar alam dapat
meningkatakan kemampuan motorik halus anak di Kelompok B TK Bina Bangsa Trangkil Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Hal ini dapat dilihat
berdasarkan hasil analisis data, yaitu terjadi peningkatan pada siklus I anak yang mencapai indikator keberhasilan berjumlah 3 anak dengan kategori
berkembang sesuai harapan (BSH) dengan persentase sebesar 25% dan pada siklus II kemampuan motorik halus anak meningkat menjadi 10 anak dengan
kategori berkembang sangat baik (BSB) dengan persentase sebesar 83,34%.

F. Penutup

 Melalui media loose parts berbahan dasar alam dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak Kelompok B TK Bina Bangsa
Trangkil Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI
PERMAINAN YEYE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KARTINI
SIRAHAN KECAMATAN CLUWAK
KABUPATEN PATI

Disusun oleh:
Purwati
NPM. B2616210428

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Dr. Luluk Elyana S. Pd. I M.Si Didik Ardi Santosa, M. Pd


NIY. 607081976 NIY. 605091973  

PROGRAM STUDI PG-PAUD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IVET
TAHUN 2020

11
Latar Belakang
 Perkembangan motorik kasar merupakan perkembangan jasmani yang melalui kegiatan pada pusat syaraf, dan otot yang
terkoordinasi. Anak Usia Dini dapat mengendalikan gerakan secara kasar yang melibatkan bagian badan seperti berjalan,
berlari melompat dan lain-lain. Motorik kasar pada anak-anak perlu dilatih sejak usia dini karena kemampuan motorik ini
menjadi awal untuk pengembangan kemampuan yang lainnya, seperti kemampuan sensorik dan kemampuan berpikir. Namun
ketika dilakukan observasi pada anak kelompok B TK Kartini Sirahan yang sedang melakukan kegiatan melompat, dari
ketinggian 30-50 cm menggunakan kursi, ditemukan 10 anak atau 66,7% dari 15 anak yang kemampuan motorik kasarnya
masih sangat kurang. Bertolak dari permasalahan tersebut, perbaikan kegiatan pembelajaran haruslah diadakan untuk
meningkatkan motorik kasar pada anak, dengan menggunakan cara yang tepat diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui: (1) peningkatan kemampuan motorik kasar; (2) seberapa besar peningkatan kemampuan motorik kasar;
(3) perubahan perilaku apa yang tampak pada anak Kelompok B melalui permainan yeye di TK Kartini Sirahan Kecamatan
Cluwak Kabupaten Pati.
Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis, (a) Memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya ilmu pengetahuan bagi Pendidikan AUD di
Indonesia terutama yang berkaitan dengan implementasi permainan yeye dalam proses pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, (b) Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan peningkatan motorik kasar anak melalui permainan yeye.
2. Secara Praktis, (a) Bagi orang tua, dapat menjadi referensi bagi orang tua dalam mengembangkan kemampuan
motorik kasar anak dengan cara mengajak bermain lompat tali “yeye” di rumah bersama anak di era Work from Home
pandemi covid 19 saat ini, (b) Bagi peserta didik, dapat menjadikan pengalaman langsung mengenai pembelajaran
secara aktif, kreatif dan menyenangkan melalui permainan yeye, (c) Bagi pendidik, dapat menambah pengetahuan dan
sumbangan pemikiran tentang cara meningkatkan motorik kasar anak,
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian, Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan
dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini, tindakan yang dilakukan adalah
peningkatan motorik kasar anak melalui permainan yeye.
2. Teknik Pengumpulan Data: (a) Penugasan, adalah cara pengumpulan data berupa pemberian tugas yang harus
dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentu baik secara kelompok maupun perseorangan; (b) Dokumentasi, dilakukan
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pokok penelitian; (c) Observasi, pengamatan terhadap seluruh kegiatan
pembelajaran mulai dari awal pelaksanaan tindakan sampai berakhirnya pelaksanaan tindakan 12
Hasil Penelitian Hasil Penelitian
SIKLUS I SIKLUS II

anak dengan kemampuan motorik kasar dalam kriteria anak dengan kemampuan motorik kasar dalam kriteria
Belum Berkembang (BB) pada pertemuan 1 sebanyak 3 Belum Berkembang (BB) pada pertemuan 1 dan
orang (20,0%), pada pertemuan 2 dan 3 sudah tidak pertemuan 2 sudah tidak ditemukan (0%), anak dengan
ditemukan (0%), anak dengan kemampuan motorik kasar kemampuan motorik kasar dalam kriteria Mulai
dalam kriteria Mulai Berkembang (MB) pada pertemuan 1 Berkembang (MB) pada pertemuan 1 sebanyak 4 orang
sebanyak 8 orang (53,3%), pada pertemuan 2 sebanyak 8 (26,7%), pada pertemuan 2 tidak ditemukan, anak dengan
orang (53,3%) dan pada pertemuan 3 masih tetap 4 orang kemampuan motorik kasar dalam kriteria Berkembang
(26,7%), anak dengan kemampuan motorik kasar dalam Sesuai Harapan (BSH) pada pertemuan 1 sebanyak 3
kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) pada orang (20,0%), pada pertemuan 2 sebanyak 2 orang
pertemuan 1 sebanyak 2 orang (13,3%), pada pertemuan 2 (13,3%), anak dengan kemampuan motorik kasar dalam
sebanyak 3 orang (20,0%) dan pada pertemuan 3 kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB) pada pertemuan
sebanyak 6 orang (40,0%), anak dengan kemampuan 1 sebanyak 8 orang (53,3%), pada pertemuan 2 sebanyak
motorik kasar dalam kriteria Berkembang Sangat Baik 13 orang (86,7%).
(BSB) pada pertemuan 1 sebanyak 2 orang (13,3%), pada
pertemuan 2 sebanyak 4 orang (26,7%) dan pada
pertemuan 3 sebanyak 5 orang (33,3%)
Simpulan

1. Kemampuan motorik kasar anak usia kelompok B TK Kartini Sirahan dapat ditingkatkan melalui permainan yeye.
2. Setelah diterapkan metode pembelajaran dengan permainan yeye kemampuan motorik kasar anak mengalami peningkatan
yang cukup berarti, ditandai dengan meningkatnya prosentase keberhasilan klasikal dari Pra Siklus sampai dengan akhir
Siklus II. Anak dengan kemampuan motorik kasar dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) sebelum adanya
tindakan (pra siklus) belum ditemukan (0%). Kemudian pada siklus meningkat menjadi 13,3% pada pertemuan 1, pada
pertemuan 2 menjadi 27,7% dan pada pertemuan 3 menjadi menjadi 33,3%. Ini artinya pada akhir siklus I sudah mengalami
peningkatan sebesar 33,3% bila dibandingkan dengan pra siklus. Pada siklus II pertemuan 1, kemampuan motorik kasar
anak yang termasuk kategori BSB meningkat menjadi 53,3% dan pada pertemuan 2 menjadi 86,7%. Ini artinya bahwa pada
siklus II ini sudah mengalami peningkatan sebesar 53,4% bila dibandingkan dengan siklus I
3. Penerapan permainan yeye pada pembelajaran pengembangan motorik kasar, mampu meningkatkan antusias dan keaktifan
anak dalam mengikuti pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tercapai sesuai harapan
13
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI
KEGIATAN PERMAINAN BERMEDIA RAK SUSUN ANGKA
PADA ANAK USIA 4 - 5 TAHUN DI TK BINA BANGSA
TRANGKIL PATI

Nama : Sasmiyati

NPM : B2616210427

Program Studi : PG- PAUD

Pembimbing 1 :
Dr. Luluk Elyana, S.Pd.I, M.Si
NIY. 607081976

Pembimbing II :
Didik Ardi Santosa, M. Pd
NIY. 605091973
Latar Belakang Masalah :
Munculnya permasalahan dalam pembelajaran berhitung pada anak kelompok A. Dikarenakan media dan kegiatan yang digunakan
dalam pembelajaran online kurang menarik untuk anak serta metode yang disampaikan guru dalam pembelajaran online belum
maksimal diterima oleh anak. Atas latar belakang tersebut maka diadakan tindakan perbaikan kepada 5 anak yang belum lancar
berhitung melalui tindakan siklus dengan media Rak Susun Angka buatan guru.
Tujuan Penelitian :
(1) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung melalui permainan bermedia rak susun angka pada anak usia 4-5 tahun di
TK Bina Bangsa Trangkil; (2) Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan berhitung anak melalui permainan bermedia
rak susun angka pada anak usia 4-5 tahun di TK Bina Bangsa Trangkil; (3) Untuk mengetahui perubahan perilaku apa yang tampak
pada anak melalui permainan bermedia rak susun angka pada anak usia 4-5 tahun di TK Bina Bangsa Trangkil.
Manfaat Penelitian :
Manfaat Teoritis
1. Manfaat Bagi Bidang Ilmu
Sebagai pendorong untuk pelaksanaan pendidikan sehingga menjadi produk pengetahuan bagi orang tua dan guru.
2. Manfaat Bagi Penelitian
Sebagai informasi pengetahuan untuk acuan penelitian sejenis di masa yang akan datang.
Manfaat Praktis
1. Bagi Orang Tua di Era WFH Pandemi
Dapat membantu kesulitan orang tua murid pada masa pandemi dalam mendampingi anak belajar dirumah di era Work From Home
terutama bagi anak yang kesulitan dalam kegiatan berhitung.
2. Bagi Peserta Didik.
Dapat meningkatkan kemampuan berhitung dengan media yang mudah dan menyenangkan.
3. Bagi Pendidik.
Menambah pengetahuan dan mengembangkan kemampuan pendidik dalam menggunakan metode pembelajaran berhitung yang lebih
menarik dan menyenangkan sehingga tercipta suasana pembelajaran yang lebih baik.
4. Bagi Sekolah.
Kemampuan guru dalam melakukan PTK dengan berbagai strategi perbaikan pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan secara optimal dan hasilnya bisa disebarluaskan ke sekolah lain.

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ada empat
tahapan, antara lain (1) tahapan perencanaan; (2) tahapan pelaksanaan; (3) tahapan observasi; (4) Tahapan refleksi.
 Teknik Pengumpulan Data

 Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti menggunakan tehnik observasi dan dokumentasi.
Hasil
Hasil akhir
akhir siklus
siklus II dengan
dengan prosentase
prosentase Hasil
Hasil akhir
akhir siklus
siklus II dengan
dengan prosentase
prosentase
penilaian
penilaian :: penilaian
penilaian ::
BB
BB sebesar
sebesar 30%
30% MB
MB sebesar
sebesar 20%
20%
MB
MB sebesar
sebesar 45%
45% BSH
BSH sebesar
sebesar 55%
55%
BSH
BSH sebesar
sebesar 25%
25% dan
dan BSB
BSB sebesar
sebesar 25%.
25%. Dari
Dari Maka
Maka
BSB
BSB sebesar
sebesar nol
nol persen.
persen. ketuntasan
ketuntasan prosentase
prosentase BSH
BSH dan
dan BSB
BSB
Maka
Maka kentuntasan
kentuntasan sebesar
sebesar 25
25 %
% mencapai
mencapai 80%80%

Kesimpulan dari Penelitian ini :


1.Terjadi peningkatan kemampuan berhitung melalui permainan bermedia rak susun angka
pada anak usia 4-5 tahun di TK Bina Bangsa Trangkil dengan hasil akhir prosentase siklus II
sebesar 80%
2. Terjadi peningkatan prosentase sebesar 70% kemampuan berhitung anak melalui permainan
bermedia rak susun angka pada anak usia 4-5 tahun di TK Bina Bangsa Trangkil dari
perolehan hasil prosentase kondisi awal 10% yang meningkat sebesar 80% di siklus II
3. Terjadi perubahan perilaku pada anak melalui permainan bermedia rak susun angka pada
anak usia 4-5 tahun di TK Bina Bangsa Trangkil terlihat dari hasil observasi keaktifan anak
di akhir siklus II dengan prosentase 90% sehingga termasuk dalam kategori amat baik.

Penutup :
Media rak susun angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok A di
TK Bina Bangsa Trangkil, Kecamatan Trangkil, Kab.Pati
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN KONSEP DAN LAMBANG
BILANGAN MELALUI METODE BERMAIN SURPRISE BAWANG PUTIH
PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL IHSAN DESA SIDOMULYO
KECAMATAN GUNUNGWUNGKAL KABUPATEN PATI
1. Untuk menngetahui peningkatan kemampuan
1. Manfaat Teoritis pengenalan konsep dan lambang bilangan
2. Manfaat praktis 2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan
- bagi orang tua kemampuan pengenalan konsep dan lambang
- bagi guru Manfaat Tujuan bilangan
- bagi siswa penelitian penelitian 3. Untuk mengetahui perubahan perilaku
- bagi sekolah

Metode penelitian
Latar
Belakang Metode penelitian menggunakan
metode dokumentasi, metode observasi,
pengamatan, metode chacklist

Berdasarkan hasil observasi di KB Al Ihsan


Sidomulyo ditemukan
Masalah bahwa kemampuan koqnitif 10 anak
dalam mengenal konsep dan lambang bilangan
Belum maksimal, dikarenakan alat peraga yang
kurang
memadai sehingga peneliti tertarik dengan peningkatan
Kemampuan pengenalan konsep dan lambang
bilangan melalui metode bermain surprise bawang putih
Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa diketahui jumlah anak yang dapat
dikatakan tuntas adalah 4 anak dengan prosentasi 60%
sedangkan anak yang dikatakan belum tuntas adalah sebanyak 6 anak dengan
prosentasi 60%.

siklus II jumlah anak yang dapat dikatakan tuntas adalah 8 anak dengan
prosentase 80%
sedangkan anak yang dikatakan belum tuntas adalah 2 anak dengan prosentase 20%, dari data tersebut diketahui
bahwa pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator pencapaan yang ditetapkan yaitu 70%,
maka kegiatan penelitian pada siklus II dapat dinyatakan berhasil dengan prosentase 80%.

1. Melalui kegiatan bermain surprise bawang putih terbukti dapat meningkatkan kemampuan
pengenalan konsep dan lambang bilangan
2. Peningkatan pengenalan konsep dan lambang bilangan meningkat sangat baik. Hasil siklus I sebesar 60 %
atau 6 anak dalam kategori ketuntasan abaik, siklus II sebesar 80 % atau 8 anak dalam kategori
ketuntasan baik

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penelitian peningkatan kemampuan pengenalan


Konsep dan lambang bilangan melalui metode bermain surprise bawang putih pada anak
Kelompok Bermain Al Ihsan desa Sidomulyo Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati
dinyatakan berhasil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai