Disusu Oleh :
AZIZA
NIM : 836089996
NAMA : AZIZA
NIM : 836089996
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan
menggunting pada anak usia dini di kelompok PAUD Kelompok Bermain Mutiara Bunda Desa
Gading Mas Kecamatan Sungai Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilaksanakan dalam 2
siklus. Subjek penelitian ini adalah anak-anak kelompok Tk B di PAUD Kelompok Bermain Mutiara
Bundayang berjumlah 22 orang. . Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Instrumen
pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Peningkatan kemampuan motorik halus dikatakan berhasil apabila
persentase kemampuan motorik halus anak mencapai 80% dengan kriteria baik.
Hasil penelitian keterampilan motorik halus Pra Tindakan kriteria kurang baik dengan nilai
rata-rata keterampilan motorik halus sebesar 47.3%. Hasil penelitian Siklus I kriteria cukup dengan
nilai rata-rata keterampilan motorik halus sebesar 62.2%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I
telah berhasil meningkatkan keterampilan motorik halus tetapi belum mencapai indikator
keberhasilan sehingga diperlukan siklus selanjutnya. Hasil Siklus II pencapaian kriteria baik dengan
nilai rata-rata keterampilan motorik halus sebesar 84.1%. Peningkatan ini diperoleh melalui
kegiatan menggunting dengan dengan langkah-langkah pembelajaran yaitu: (1) menyiapkan media
dan alat yang digunakan di kegiatan menggunting, (2) memberikan contoh cara menggunting sesuai
pola gambar, (3) membagikan media dan alat yang digunakan dalam kegiatan menggunting secara
proporsional untuk setiap kelompok, (4) anak diperkenankan melakukan kegiatan menggunting
dengan berbagai media sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menggunting
yang bervariasi di PAUD Kelompok Bermain Mutiara Bunda?
B. Kegiatan Menggunting
1. Pengertian Menggunting
Menggunting merupakan kegiatan kreatif yang menarik bagi anak-anak. Menggunting
termasuk teknik dasar untuk membuat aneka bentuk kerajinan tangan, bentuk hiasan dan
gambar dari bahan kertas dengan memakai bantuan alat pemotong. Sumantri (2005: 152)
mengemukakan bahwa menggunting adalah memotong berbagai aneka kertas atau bahan-
bahan lain dengan mengikuti alur, garis atau bentuk-bentuk tertentu merupakan salah satu
kegiatan yang mengembangkan motorik halus anak. Koordinasi mata dan tangan dapat
berkembang melalui kegiatan menggunting. Saat menggunting jari jemari anak akan bergerak
mengikuti pola bentuk yang digunting.
2. Manfaat Kegiatan Menggunting
Sumantri (2005: 157) mengemukakan manfaat kegiatan menggunting untuk
mengembangkan keterampilan, melatih koordinasi tangan dan mata, dan konsentrasi yang
merupakan persiapan awal atau pengenalan kegiatan menulis. Kegiatan menggunting sangat
bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan anak dalam menggerakkan otot-otot tangan
dan jari-jari anak.
3. Media Pembelajaran Menggunting
Cucu Eliyawati (2005: 104) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan
wahana penyalur pesan dalam proses komunikasi pendidikan. Agar pesan-pesan pendidikan
yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak. Peran media dalam kegiatan
pendidikan untuk anak usia dini sangat penting karena perkembangan anak pada saat itu
berada pada masa berfikir konkrit sehingga anak diharapkan dapat mempelajari sesuatu
secara nyata. Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan menggunting pada
penelitian ini diharapkan dapat menarik minat anak untuk melakukan kegiatan. Media
pembelajaran digunakan untuk dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Adapun
media yang sesuai dalam kegiatan menggunting di antaranya:
(a). kertas
4. Langkah–langkah Kerja Menggunting
Kegiatan menggunting merupakan kegiatan kreatif yang menarik bagi anak-anak.
Menggunting membutuhkan langkah kerja yang memudahkan anak untuk melakukannya.
Secara umum prosedur kerja menggunting menurut Sumanto (2005:109) adalah sebagai
berikut:
(a.) Tahap persiapan
(b.)Tahap pelaksanaan
(c.) Tahap penyelesaian.
Berikut ini jenis menggunting secara langsung dan tidak langsung di antaranya:
1. Menggunting lurus secara langsung
Pola Benda-benda langit
2. Menggunting lurus secara tidak langsung.
1. Lipatan setengah, kertas dilipat satu kali dibagian tengah (pola setengah)
kemudian digunting.
2. Lipatan seperempat, caranya:
1. kertas bujur sangkar dilipat miring,
2. Hasil lipatan berbentuk segitiga kemudian dilipat satu kali lagi sampai
dihasilkan bentuk segitiga yang besarnya seperempat dari kertas bujur
sangkar. Selanjutnya digunting sesuai pola yang dibuat.
3. Menggunting lengkung secara langsung.
Menggunting lengkung secara langsung yaitu menggunting lembaran kertas
dengan alat gunting secara langsung sesuai bentuk yang dibuat. Pola guntingan
lengkung
4. Menggunting lengkung secara tidak langsung.
Lipatan setengah, kertas dilipat ditengah kemudian digunting melengkung
mengikuti pola.
5. Langkah Pembelajaran Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui
Kegiatan Menggunting
Guru dalam mengajarkan menggunting, hendaknya mengikuti petunjuk–petunjuk yang
ada. Adapun petunjuk mengajarkan menngunting menurut Sumanto (2005: 113) adalah
sebagai berikut:
c. Guru dalam memberikan peragaan langkah-langkah menggunting pada anak supaya
menggunakan peraga yang ukurannya cukup besar (lebih besar) dari kertas lipat yang
digunakan oleh siswa. Selain itu lengkapi peragaan tersebut dengan gambar dan contoh
guntingan yang ditempelkan di papan tulis.
d. Setiap tahapan menggunting yang sudah dibuat oleh siswa hendaknya diberikan penguatan
oleh guru.
e. Bila anak sudah selesai membuat satu model atau bentuk guntingan berikan kesempatan
untuk mengulangi menggunting lagi agar setiap anak memiliki keterampilan sendiri
membuat guntingan tanpa bantuan bimbingan guru.
f. Hasil guntingan yang ditempelkan di kertas gambar berikanlah kebebasan anak untuk
menyusunnya sendiri sesuai kreasinya masing-masing.Demikian pula keinginannya anak
untuk menambahkan pewarnaannya.
Table 1.
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Waktu
A Perencanaan
1. Membuat rancangan satu April 2019
siklus
2. Membuat RKH, scenario April 2019
perbaikan, alat penilaian,
lembar observasi dan
menyediakan alat untuk
kegiatan perbaiakan
pembelajaran
B Pelaksanaan
1. Siklus 1 11,12,13,14,15 April 2019
2. Siklus 2 18,19,20,21,22 April 2019
C Penyusunan laporan Mei 2019
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada aspek pertama menggunting sesuai
pola yang belum bisa ada 12 anak dengan persentasi 68%, mulai bisa ada 5 anak
dengan persentasi 23%, yang berkembang sesuai harapan ada 3 anak dengan
persentasi 14%. Dan berkembang sesuai harapan ada 2 anak denga persentasi 10%.
Sedangkan dalam aspek kedua kerapian dalam menggunting yang belum bisa ada 11
anak dengan persentasi 50%, yang mulai bisa ada 5 orang anak dengan persentasi
23%. Yang berkembang sesuai harapan ada 4 anak dengan persentasi 18%. Dan
berkembang sangat baik ada 3 orang anak dengan persentasi 14%.
Dan berkembang sangat baik dalam kegiatan menggunting sesuai pola dan
kerapian dalam menggunting berkembang sangat baik sebanyak 10% yang
digambarkan melalui grafik berikut ini :
Grafik 1
Kondis awal
BB MB BSH BSB
68
50
23 23
18
14 14
10
Setelah melihat kondisi awal motorik halus anak dalam kegiatan menggunting yang
bervariasi, maka peneliti melakukan pelaksanaan perbaikan siklus.Dalam pelaksanaan
perbaikan dalam setiap siklus peneliti menyiapkan beberapa hal berupa RKH, Skenario,
Lembar Refleksi, Lembar APKG 1 dan APKG 2.
Nilai
N Aspek yang N %
BB MB BSH BSB
o dinilai
F % F % F % F %
1. Anak dapat 6 27 5 23 4 18 7 32 22 100
menggambar
pelangi
2. Anak dapat 3 14 5 23 5 23 9 40 22 100
menggunting
gambar pelangi
Persentase 21 23 21 36 100
Rata-rata
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat persentasenya dari 22 anak
berdasarkan Kemampuan Kreatifitas Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan
Menggunting yang bervariasi pada siklus I pertemuan 5 yaitu: pada Aspek
pertama, Anak dapat menggunting gambar bintang. Nilai belum berkembang
sebanyak 6 orang anak dengan persentse 27%, nilai mulai berkembang sebanyak 5
orang dengan persentase 23%, nilai berkembang sesuai harapan sebanyak 4 orang
dengan persentase 18%, dan nilai berkembang sangat baik sebanyak 7 orang anak
dengan persentase 32%.
Aspek kedua adalah Anak dapat menggambar bebas. Nilai belum
berkembang sebanyak 3 orang anak dengan persentase 14%, nilai mulai
berkembang sebanyak 5 orang dengan persentase 23%, nilai berkembang sesuai
harapan sebanyak 5 orang dengan persentase 23%, nilai berkembang sangat baik
sebanyak 9 orang anak dengan persentase 40%.
Jadi dari uraian diatas dapat dilihat bahwa Kemampuan Kreatifitas Motorik
Halus Anak Melalui Kegiatan Menggunting yang bervariasi mulai meningkat,
walaupun masih jauh dari kriteria ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini dapat
dilihat melalui Kegiatan Menggunting yang bervariasi. Hal ini dapat dilihat
melalui grafik dibawah ini:
Grafik 6
Hasil Observasi Pada Siklus I (Setelah Tindakan) Pertemuan Kelima
BB MB BSH BSB
32
27
23 23 23
18
14
12
Aspek 1 Aspek 2
dilakukan siklus I maka hasil yang didapat belum sesuai dengan yang diharapkan.
Oleh karena itu dilakukan siklus II.
BB MB BSH BSB
95 95
5 5
0 0 0 0
Aspek 1 Aspek 2
Kegiatan yang dilakukan pada siklus II mengalami peningkatan hasil
belajar yang sangat memuaskan. Dari pencapaian siklus I dan siklus II, peneliti
yakin bahwa Kreativitas Motorik Halus Anak dapat meningkat melalui kegiatan
menggunting
A. Pembahasan dari setiap Siklus
1. Rekapitulasi Siklus I Pertemuan 1,2,3,4 dan 5
Jadi dari uraian Siklus I Pertemuan 1,2,3,4 dan 5 dapat dilihat bahwa
Kemampuan Kreatifitas Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menggunting yang
bervariasi sudah meningkat, walaupun masih jauh dari kriteria ketuntasan Minimum
(KKM). Hal ini dapat dilihat melalui Kegiatan Menggunting yang bervariasi.
2. Rekapitulasi Siklus II Pertemuan 1,2, 3,4, dan 5
Kegiatan yang dilakukan pada siklus II mengalami peningkatan hasil belajar
yang sangat memuaskan. Dari pencapaian siklus I dan siklus II peneliti yakin bahwa
kreativitas motorik halus anak dapat meningkatkan melalui kegiatan pembelajaran
menggunting.
Berdasarkan penjelasan dari hasil kegiatan menggunting yang bervariasi pada
Siklus I dan Siklus II terjadi peningkatan angka persentase. Siklus II yang telah
ditetapkan sebelumnya dapat dicapai sesuai dengan harapan. Peningkatan ini diduga
sesuai dampak dari perbaikan yang dilakukan berdasarkan refleksi, observasi, dan
wawancara, kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I.untuk lebih jelasnya
dapat kita lihat perbandingan antara Siklus I dan siklus II pada grafik dibawah ini:
Grafik 15
Hasil Refleksi Siklus I dan Siklus II (setelah tindakan)
BB MB BSH BSB
75
40
30 31
24
19 18
Siklus I Siklus II
Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa hasil dari refleksi yang dilakukan
selama pelaksanaan Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan yang sangat
memuaskan ini berkat kerja sama antara peneliti dengan siswa sehingga tercapailah
tujuan yang diinginkan. Dan hasil observasi juga dapat kita lihat pada grafik dibawah
ini:
Grafik 16
Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II
BB MB BSH BSB
75
29
22 23 22
19
8 10
Siklis I Siklus II
Hasil observasi pada siklus I dapat dilihat pada Siklus II mengalami peningkaatan
angka tersebut telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan telah mencapai
angka indikator yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 75%.
3. Analisis Data
Berdasarkan persentase rata-rata yang diperoleh anak pada kondisi siklus I, dan
siklus II terjadi perbaikan ke arah yang diharapkan. Hasil observasi Peningkatan
Kreativitas Motorik Halus melalui Kegiatan menggunting yang bervariasi dapat
dijelaskan pada tiap-tiap kategori. Anak dengan kategori (BB) Belum Berkembang
(MB) Mulai Berkembang (BSH) Berkembang Sesuai Harapan (BSB) Berkembang
Sangat Baik :
Tabel 17
Persentase Peningkatan Kreativitas Motorik Halus Anak melalui
Menggunting yang bervariasi Kategori Berhasil
Kondisi Siklus Siklus
No Aspek Yang Diamati Ket.
Awal I II
Kerapian dalam
2 23% 50% 95% Naik
menggunting
Persentase Rata-rata 23% 75% 95% Naik
Berdasarkan table diatas dapat kita lihat bahwa Aspek Pertama pada Kondisi
Awal 23%, Siklus I %, dan Siklus ke II naik menjadi 75%.
Aspek kedua pada kondisi Awal 14%, Siklus I 75%, dan Siklus ke II naik
menjadi 95%.
Jadi dari uraian diatas dapat kita lihat pada table bahwa nilai Rata-rata Kondisi
Awal 12%, Siklus I 57%, dan Siklus Ke II naik Menjadi 95%. Untuk lebih jelanya
dapat kita lihat pada Grafik dibawah ini:
dengan kategori (BB) Belum Berkembang (MB) Mulai Berkembang (BSH)
Berkembang Sesuai Harapan (BSB) Berkembang Sangat Baik :
Tabel 17
Persentase Peningkatan Kreativitas Motorik Halus Anak melalui
Menggunting yang bervariasi Kategori Berhasil
Kondisi Siklus Siklus
No Aspek Yang Diamati Ket.
Awal I II
Kerapian dalam
2 23% 50% 95% Naik
menggunting
Persentase Rata-rata 23% 75% 95% Naik
Berdasarkan table diatas dapat kita lihat bahwa Aspek Pertama pada Kondisi
Awal 23%, Siklus I %, dan Siklus ke II naik menjadi 75%.
Aspek kedua pada kondisi Awal 14%, Siklus I 75%, dan Siklus ke II naik
menjadi 95%.
Jadi dari uraian diatas dapat kita lihat pada table bahwa nilai Rata-rata Kondisi
Awal 12%, Siklus I 57%, dan Siklus Ke II naik Menjadi 95%. Untuk lebih jelanya
dapat kita lihat pada Grafik dibawah ini:
Grafik 17
Persentase Peningkatan Kreativitas Motorik Halus Anak melalui
Kegiatan menggunting yang bervriasi Berhasil
23
100
80
60
40 Rata-rata
20
0
Kondisi siklus I Siklus II
Awal
4. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan terhadap 22 anak Di Paud Kelompok Bermain
Mutiara Bunda Desa Gading Mas Kecamatan Sungai Menang Kabupaten Ogan
Komering Ilir ini menunjukkan hasil yang positif terhadap peningkatan kreativitas
anak melalui menggunting yang bervariasi. Menggunting dengan bervariasi
merupakan salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan kreativitas motorik halus
anak. Kegiatan ini sangat menyenangkan dan dapat mengembangkan berbagai aspek
perkembangan anak.
Pengamatan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II menunjukkan hasil
yang sangat memuaskan. Aspek ke 1 menggunting sesuai pola pada kondisi awal
23%, pada siklus I naik menjadi 75%, dan pada siklus II naik lagi menjadi 95%.
Aspek ke 2 kerapian dalam menggunting 23%, pada siklus I naik menjadi 57%, dan
pada siklus II naik lagi menjadi 95%.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa melalui kegiatan menggunting
yang bervariasi dapat meningkatkan kreativitas motorik halus anak, hal ini sesuai
dengan pendapat Sukadiyanto (1997:70), keterampilan motorik adalah keterampilan
seseorang dalam menampilkan gerak sampai gerak yang lebih Kompleks.
Sumantri (2005:152) mengatakan bahwa menggunting adalah memotong
berbagai aneka kertas atau bahan lain dengan mengikuti alur, garis atau bentuk-bentuk
tertentu merupakan salah sati kegiatan yang mengembangkan motorik halus anak.
B. Saran
Setelah membahas Mata Kuliah Penelitan Temantapan kemampuan profesional,
sesuai harapan penulis agar bermanfaat bagi berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran , saran yang dapat disampiakan adalah sebagai berikut :
1. Berpartisipasi dalam kemampuan motorik merupakan bagian dari kemampuan
menggunting dalam aspek perkembangan anak. Maka dari itu disarankan kepada
pendidik untuk dapat menginovasi media pembelajaran yang tersedia sebagai saran
untuk peningkatan kemampuan anak yang lainnya agar berkembang dengan baik
dan optimal.
2. Meningkatkan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan menggunting yang
bervariasi.
3. Meningkatkan aspek perkembangan menggunting yang bervariasi serta
meningkatkan kreatifitas anak terhadap motorik halus dalam kegiatan menggunting
DAFTAR PUSTAKA