POKJAR BONTANG
2016
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Taufik dan
hidayahNya,sehingga penulis dapat menyusun laporan yang sangat sederhana ini.
Laporan ini dapat tersusun atas bimbingan dan dukungan dari semua pihak
sehingga penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada :
1. Bapak widagdo M.pd Selaku Tutor pembimbing mata kuliah PKP
2. Ibu Endang dwi astuti S.pd selaku Tutor pembimbing mata kuliah PKP
3. Ibu Rumani S.pd aud selaku Pengelola UT pokjar Bontang
4. Rekan-rekan guru di SPS Arrohman yang sudah turut membantu
5. Suami dan anak anak yang selalu mendukung
6. Teman teman sejawat di semester 7,sesama kawan seperjuangan dalam
menyelesaikan tugas PKP ini.
7. Orang tua yang selalu memberi semangat.
Penulis menyadari bahwa laporan hasil penelitian ini jauh dari sempurna,
karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak,
serta penulis juga berharap mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................1
B. Perumusan Masalah ………..…………….………............2
C. Tujuan Perbaikan ...............................................................2
D. Manfaat Perbaikan .............................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Perkembangan Motorik ...................................4
B. Pengertian Motorik Halus.……………..………................5
C. Pengertian Melipat .............................................................8
D. Metode Pembelajaran Motorik Halus.................................9
E. Metode Demonstrasi ……. ...............................................10
F. Manfaat Metode Demonstrasi….…..…………………….11
G. Tujuan Metode Demonstrasi .............................................12
BAB III PELAKSANAAN PELATIHAN
A. Subjek Penelitian.............................................................13
1. Lokasi........................................................................13
2. Waktu pelaksanaan....................................................13
3. Tema..........................................................................14
4. Kelompok..................................................................14
5. Karakteristik anak .....................................................14
B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus........................................14
1. Rencana pelaksanaan.................................................15
2. Prosedur pelaksanaan PTK........................................18
3. Rencana pengamatan.................................................18
4. Rencana refleksi........................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................
A. Hasil perbaikan tiap siklus ……………………………..24
B. Pembahasan tiap siklus……. ………………………….25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………… …………...
1. Kesimpulan …………………………………………….49
2. Saran ……………….. …………………………………50
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..........
1. Biodata peneliti
2. Format kesediaan berperan sebagai supervisor 2 dalam penyelenggaraan
PKP
3. Format kesediaan berperan sebagai Penilai dalam penyelenggaraan PKP
4. Jurnal kegiatan PKP
5. Alat penilaian kemampuan Guru-PKP 1 (APKG-PKP 1)
6. Alat penilaian kemampuan Guru-PKP 2 (APKG-PKP 2)
7. Alat penilaian Laporan-PKP (APL-PKPRambu-rambu penilaian rancangan
satu siklusFormat Rekapitulasi nilai praktik kegiatan perbaikan
pembelajaran untuk 2 (dua) siklus
Adapaun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,kaidah
dan etika penulisan ilmiah
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Usti Ariesta
NIM. 824643493
NIM : 824643493
Supervisor 1
A. Latar Belakang
Pendidikan TK ( Taman Kanak-Kanak ) merupakan salah satu bentuk lembaga
pendidikan Nonformal, tugas utama TK adalah mempersiapkan anak dengan
memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/perilaku, dan ketrampilan agar anak dapat
melanjutkan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah Formal. Untuk dapat menggali
potensi yang dimiliki oleh setiap anak, maka diperlukan adanya usaha yang sesuai dengan
kondisi anak masing-masing. Upaya ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara
termasuk meningkatkan motorik halus anak dengan melipat kertas.
Dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Masa peka adalah masa Aktivitas
melipat kertas memiliki kelebihan terutama melatih motorik anak diantaranya
untuk kehidupan sehari-hari seperti kemampuan memegang, menggenggam, meremas dan
untuk mengikuti pelajaran akademik. Salah satu aspek ketrampilan motorik halus yang
diajarkan di Sekolah Non Formal adalah : melipat, menggunting, menggambar, menempel,
meronce, mewarnai, menganyam. Dengan kegiatan melipat, anak-anak diharapkan akan
mampu meningkatkan motorik halusnya.
Melihat proses pembelajaran di atas penulis menindak lanjuti dengan bekerja sama
dengan teman sejawat dan berkonsultasi dengan pembimbing untuk mengidentifikasi
penyebab terjadinya masalah. Penulis kemudian melakukan penelitian tindakan kelas agar
dapat menyelesaiakan permasalahananya.
Dari latar belakang identifikasi masalah maka muncul analisis masalah sebagai
berikut :
a. Saat kegitan pembelajaran berlangsung dan guru memulai kegiatan,Keaktifan peserta
didik masih rendah
b. Pada saat guru memberi penjelasan Sebelum main Peserta didik kurang konsentrasi
dalam menerima penjelasan guru.
c. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan menarik minat anak.
d. Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru belum menggunakan strategi yang
tepat.
Dalam buku anak prasekolah (2000) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah
masa pesatnya perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan
yang mungkin dapat diperoleh seluruh tubuh sedangkan perkembangan motorik dapat disebut
sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh.
Dalam buku balita dan masalah perkembangannya (2001) secara umum ada tiga tahap
perkembangan keterampilan motorik anak pada usia dini yaitu : tahap kognitif, asosiatif dan
autonomous. Peranan kemampuan motorik untuk kognitif anak, Maxim (1993) menyatakan
bahwa aktivitas fisik akan meningkatkan pula rasa keingintahuan anak dan membuat anak-
anak akan memperhatikan benda-benda, menangkapnya, mencobanya
melemparkannya/menjatuhkannya, mengambil, mengocok-ngocok dan meletakkan kembali
benda-benda kedalam tempatnya.
Walkey (1996) berpendapat perkembangan anak baik motorik halus maupun kasar
usia berdasarkan kronologi usia 0-5 tahun. Program perkembangan menurut Walkey (1996)
seperti berikut ini :
Hal yang sama dikemukakan oleh Yudha dan Rudyanto (2005:118), menyatakan bahwa
motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot halus (kecil)
seperti menulis, meremas, menggambar, menyusun balok dan memasukkan kelereng.
Demikian pula menurut Bambang Sujiono (2008:12.5) menyatakan bahwa motorik halus
adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh
otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakkan
pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakkan ini tidak terlalu membutuhkan
tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin
baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti melipat kertas,
menggunting kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam. Namun tidak semua anak
memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik
terhadap konstelasi perkembangan individu menurut Hurlock (1996) adalah sebagai berikut:
Selain itu juga, agar perkembangan motorik halus anak optimal, anak harus :
1. Memiliki kesiapan mental dan fisik untuk melakukan kegiatan motorik halus.
2. Di beri kesempatan untuk belajar.
3. Di beri bimbingan dan model yang baik untuk di tiru.
4. Didampingi saat bermain, sehingga dapat diberikan contoh menggunakan motorik
halusnya.
5. Diberi dukungan bila mengalami kesulitan.
6. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam bermain yang menstimulasi
perkembangan motorik halusnya.
7. Tidak terlalu banyak menuntut diluar batas kemampuan anak.
Hal-hal yang dapat memperhambat perkembangan motorik halus anak adalah sebagai
berikut:
1. Kerusakan otak sewaktu dilahirkan.
2. Kondisi buruk prenatal (ibu hamil yang merokok, narkoba, dll.) Kondisi buruk saat
postnatal (suatu dilahirkan).
3. Kurangnya kesempatan anak untuk dapat melakukan aktivitas motorik halus dikarenakan
kurangnya stimulasi dari orang tua, operprotektif, terlalu dimanja, dll.
E. Metode Demonstrasi
Menurut Syah (2000:201) pengertian metode secara harfiah berarti cara dalam
pemakaian yang umum,metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan
atau cara-cara melakukan kegiatan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep
secara sistematis.
Menurut Muzayyin Arifin (1987:100) pengetrian metode adalah cara, bukan langkah
atau prosedur.kata prosedur lebih bersifat teknis administratif atau taksonomis.
Seolah-olah mendidik atau mengajar hanya diartikan cara mengandung implikasi
mempengaruhi. Maka saling ketergantungan antara pendidik dan anak didik di dalam
proses kebersamaan menuju kearah tujuan terentu.
Pengertian metode Demonstrasi menurut Syah (2000:208) adalah: metode mengajar
dengan cara memperagakan barang,kejadian,aturan, dan urutan melakukan
kegiatan,baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang
relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Menurut Suaedy (2011) metode demonstrasi adalah suatucara penyampaian materi
dengan memperagakan suatau proses atau kegiatan. Metode ini sangat efektif
diterapkan untuk menunjukkan proses suatu kegiatan. Metode ini biasa digabungkan
dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Dari uraian definisi diatas,dapat dipahami bahwa metode Demonstrasi adalah dimana
seorang guru memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikutioleh murid
sehingga ilmu atau keterampilan yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan
masing-masing murid.
Dari berbagai uraian diatas,maka dapat kita simpulkan bahwa Tujuan dari
Metode Demonstrasi adalah untuk menghilangkan Verbalisme dalam materi
pelajaran,sehingga siswa akan semakin mengerti,memahami dan mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terhadap materi yang telah
dipelajarinya.sedngkan ditinjau dari sudut tujuan penggunaannya dapat dikatakan
bahwa metode Demonstrasi bukan merupakan metode yang dapat diimplementasikan
dalam proses belajar mengajar secara Independen,karena metode Demonstrasi
merupakan alat bantu untuk memperjelas apapun yang diuraikan,baik secara verbal
maupun tekstual. Metode Demonstrasi banyak dipergunakan dalam bidang ibadah,
misalnya cara sholat.
RENCANA PERBAIKAN
A. Subyek Penelitian
1.Lokasi :
c. Deskripsi singkat :
Sekolah yang saya teliti adalah sekolah tempat saya mengajar, sebuah sekolah yang
terintegrasi dengan Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB).Didirikan tahun 2012 dan
merupakan sekolah Nonformal.
Kelompok yang saya teliti yaitu kelompok usia 4-5 tahun,dalam satu kelas terdiri dari
15 peserta didik, 5 laki-laki dan 10 perempuan. Mereka anak-anak dari golongan kelas
menengah kebawah dan belum mengenal huruf dan angka.
2. Waktu Pelaksanaan :
penelitian ini dilaksanakan 6 hari. Tanggal 22,23,24, dan 29,30,31 maret 2016.
b. Rentang waktu : Penelitian ini dilaksanakan pada hari sekolah, dengan rentang waktu
3 hari.untuk masing-masing siklus yang sesuai dengan jadwal disekolah, penelitian
dilaksanakan pukul 08.00 s/d 11.00 Wita. Pada tahun ajaran 2015/2016 semester kedua.
Siklus I : tanggal 22,23,dan 24 maret 2016 dan Siklus II: tanggal 29,30 dan 31 maret 2016
penelitian saya mengikuti dengan tema yang sedang berlangsung di sekolah yaitu
tema Hewan,sub tema terbagi menjadi dua yaitu hewan Ternak dan hewan peliharaan.
4. Kelompok
Usia4 – 5 tahun terdiri dari 15 peserta didik, 5 laki-laki dan 10 perempuan. Mereka
anak-anak yang sangat aktif dan tidak biasa fokus/ berkonsentrasi pada guru yang
menjelaskan di kelas.
5. Karakteristik anak
Kelompok yang saya teliti usia4 – 5 tahun. Karakteristik anak usia ini yaitu perilaku
anak pada masa ini sedang dalam pembentukan,selain faktor genetik,lingkungan sangat
berpengaruh dalam pembentukan kepribadiannya. Mereka bersifat imitative atau peniru,anak
masih belajar coba-ralat berperilaku yang dapat diterima oleh lingkungannya.
MERENCANAKAN
MENGAMATI
a.Rencana Tindakan
Pada tahap ini dimulai dengan mengadakan pertemuan, yakni dua guru yang terkait
dengan subjek penelitian membahas hal-hal
yang perlu dilaksanakan, yakni :
a. Mengembangkan rancangan siklus I dan siklus II berupa 3 rencana kegiatan yang
kemudian dituangkan dalam RKH beserta skenario perbaikan yang digunakan
dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak dalam membaca dan menulis
melalui pengenalan huruf dan gambar.
b. Menyiapkan media pembelajaran yang mendukung kegiatan pengembangan
membaca dan menulis.
c. Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam kelas.
d. Menyiapkan dan mengembangkan lembar observasi peningkatan kemampuan
motorik halus pada anak usia 3-4 tahun dengan metode demonstrasi.
e. Menyiapkan instrument hasil belajar berupa lembar kegiatan yang digunakan pada
akhir siklus.
f. Mengembangkan alat evaluasi pada setiap siklus yang meliputi penilaian pada
hasil belajar anak secara individu.
g. Proses belajar mengajar dilaksanakan sesuai skenario perbaikan pembelajaran
yang telah direncanakan yaitu meningkatkan kemampuan bahasa pada anak dalam
membaca dan menulis melalui pengenalan huruf dan gambar. Guru memberikan
penjelasan mengenai hal - hal yang akan dilakukan anak selama proses
pembelajaran. Pelaku tindakan adalah peneliti, yang bertindak sebagai observer
adalah teman sejawat dan kepala sekolah. Demikian juga dengan siklus II.
Tema : Hewan
Kelompok :A
1.Guru mengenalkan anak tentang hewan dengan menggunakan media gambar yang
ada.
2.Guru memberi contoh cara menyusun kartu huruf sesuai dengan gambar yang ada
sehingga membentuk suatu kata seperti : k-a-m-b-i-n-g
3.Guru meminta satu per satu anak untuk mencoba menyusun huruf dengan
menggunakan kartu huruf sesuai dengan contoh.
4.Guru meminta anak untuk menulis kata sesuai dengan contoh dan
5.Anak-anak melaksanakan perintah guru untuk menulis kata pada buku masing-masing
anak.
a. Kegiatan yang dilaksanakan selama siklus I adalah : (1) Peneliti dan penilai 1
(teman sejawat) mengusahakan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran yakni media gambar; (2) Peneliti menata ruang kelas sehingga
terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran; (3) Peneliti Mengorganisasi
anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran; (4) Peneliti melaksanakan
kegiatan Demonstrai pengenalan hewan secara langsung sesuai dengan
rencana kegiatan; (5) Tiap akhir pertemuan Peneliti dan penilai 1 (teman
sejawat) berdiskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan hasil
pengamatan bersama; (6) Hasil diskusi tersebut digunakan utnuk
menyempurnakan rancangan kegiatan pada pertemuan berikutnya selama
Siklus I. Penyempurnaan dilaksanakan bersama dalam diskusi antara peneliti
dengan teman sejawat.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil dari diskusi bersama teman sejawat, kegiatan pembelajaran pada siklus
pertama menunjukkan hasil yang kurang memuaskan,hal ini dapat dilihat dari hasil yang
diperoleh dari 15 orang anak hanya sekitar 6 anak kelompok TK AL-IKHWAN yang mampu
melakukan kegiatan sesuai contoh dari guru. Masih ada anak yang belum mampu memahami
penjelasan dari guru, yaitu anak belum mampu mengerjakan tugas yang diberikan dengan
tepat.
RKH
Ke Pembukaan Inti Penutup
Skenario Perbaikan :
Tahap perencanaan siklus II dilakukan berdasarkan masukan dan temuan dari siklus
I,antara lain bahwa masih terdapat anak yang belum mampu dikarenakan media yang
digunakan masih kurang menarik minat anak.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Tahap pelaksanaan pada Siklus ini meliputi langkah-langkah : (1) peneliti dan para
penilai melakukan tindakan baru didasarkan atas refleksi dan evaluasi dari Siklus I; (2)
peneliti bersama penilai 1 (teman sejawat) menata ulang, menambah/mengurangi dan
mengganti alat, serta media bergambar dan kertas origami sesuai kebutuhan dari evaluasi
tindakan I; (3) peneliti bersama dengan penilai 1 (teman sejawat) melaksankan kegiatan
pembelajaran menggunakan media Kartu huruf bergambar berdasarkan evaluasi dari tindakan
I. Melalui tema binatang peliharaan dilakukan kegiatan bercerita,melipat menggunakan kertas
origami dan bercerita didepan kelas.
Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen
Pada tahap ini peniliti dibantu oleh penilai 1 dan penilai 2 dengan cara melakukan
pengamatan dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Alat/Instrumen penugasan.
3. Refleksi
Dalam siklus II ini masih ada anak yang belum mampu mengenal huruf dan menyebutkan
dengan benar sesuai dengan contoh yang ada. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat dan
kepala TK, kami mengambil keputusan untuk dilakukan pembinaan tersendiri dan intensif
kepada anak yang belum mampu meningkatkan kemampuan motorik halus dengan benar.
1) Observasi
Dalam penelitian observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara
pengamatan secara langsung terhadap proses pembelajaran di kelas, baik dari aspek
yang ditujukan kepada tindakan guru atau anak dalam proses pembelajaran.
2) Lembar kegiatan hasil belajar anak pada setiap akhir siklus
Lembar kegiatan pada anak taman kanak-kanak berupa lembar kerja yang sudah
dikerjakan oleh anak selama siklus I dan siklus II. Lembar kerja tersebut untuk
mengukur ketercapaian kemampua anak dalam memahami materi yang telah mereka
pelajari yaitu untuk melihat peningkatan kemampuan mengenal konsep huruf dengan
media gambar dan kartu huruf melalui metode pemberian tugas.
Data yang diperoleh pada setiap kegiatan observasi dari setiap siklus dianalisis secara
deskriptif dengan menggunakan teknik penjumlahan nilai dari hasil kegiatan anak.
F.Indikator Keberhasilan
Identifikasi masalah :
a. Hasil belajar anak tidak sesuai dengan harapan guru misalnya : kurangnya
kemampuan anak dalam mengenal hewan ternak
b. Alat peraga / media kurang memadai
c. Anak malas ketika melakukan kegiatan;
d. Penjelasan guru yang tidak di mengerti anak;
e. perilaku anak yang pasif dalam kegiatan pembelajaran.
Analisis masalah :
Tema :HEWAN
Kelompok : A (Usia 3-4 Th)
KI -1
Kelemahannya : anak kurang memperhatikan penjelasan guru, sehingga hasil kegiatan anak
tidak sesuai dengan harapan guru.
Kelebihannya : media yang digunakan sudah sesuai dengan tema.
UPBJJ : Samarinda
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya
lakukan ?
Kelemahan saya adalah dalam pengelolaan kelas masih kesulitan dan kewalahan dalam
menertibkan anak.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya,maka apa yang akan saya lakukan untuk
meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya ?
Saya akan terus merancang kegiatan sesuai dengan kurikulum dan tahapan usia anak, dan
untuk memperbaiki kelemahan saya akan berusaha seatraktif mungkin agar anak-anak mau
mengikuti kegiatan pembelajaran bersama saya.
Tema :HEWAN
Kelompok : A (Usia 3-4 Th)
KI -1
UPBJJ : Samarinda
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya
lakukan ?
Pada saat melakukan kegiatan anak kesulitan dalam membuat suatu lipatan yang di
inginkan
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya,maka apa yang akan saya lakukan untuk
meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya ?
Saya akan selalu mengikuti petunjuk kurikulum dan selalu berusaha menyajikan materi yang
mudah dipahami anak-anak.
Tema :HEWAN
Kelompok : A (Usia 3-4 Th)
KI -1
UPBJJ : Samarinda
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya
lakukan ?
Kelemahan saya adalah dalam melaksanakan kegiatan yaitu pada penggunaan waktu
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya,maka apa yang akan saya lakukan untuk
meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya ?
Untuk mempertahankan kelebihan saya akan berusaha mempelajari materi yang akan saya
sampaikan kepada anak sebelum saya menyajikannya kepada anak-anak.
Sedangkan dalam kekurangan saya akan berusaha mengajari anak-anak untuk selalu
menghargai waktu dan melaksanakan kegiatan moving/roling tepat waktu.
Observasi
Hasil observasi siklus I pertemuan pertama.Pendidik sebagai peneliti masih kurang dalam
membimbing anak yang masih kurang mengerti apabila diberikan pertanyaan.Anak juga
belum memahami aturan main dan tujuan dari strategi yang diterapkan.
Dari hasil observasi pada siklus I aktivitas anak saat KBM dikategorikan cukup dan
untuk aktivitas pendidik dengan alat penilaian kemampuan pendidik II (APKG) dikategorikan
baik. Dari hasil observasi siklus I pertemuan 1,2 dan 3 terlihat bahwa pendidik sebagai
peneliti mencoba memperbaiki pembelajaran, anak yang masih kurang diberi motivasi agar
anak mampu untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Evaluasi
Hasil dari tes anak diakhir siklus I dalam pelaksanaan belajar mengajar selama siklus I
untuk pengembangan kemampuan motorik halus melalui metode pemberian tugas anak dapat
dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini:
Tabel 1.1 nilai siklus I
NO NAMA NILAI PREDIKAT
1 Azurra Baik
2 Asha Dewi Cukup
3 Faeyza Kurang
4 Kayyisa Baik
5 M.Farhan Cukup
6 M.Iqbal Baik
7 M.jaka Cukup
8 Novita Baik
9 Rahma Kurang
10 Rafa Baik
11 Sifa Kurang
12 Marsya Kurang
13 Zayra Cukup
14 Zifa Kurang
Berdasarkan hasil dari tes siklus I tentang pengembangan kemampuan anak dalam
meningkatkan kemampuan motorik halus dengan metode pemberian tugas, anak masih belum
memuaskan.Hasil yang diperoleh dari tabel dapat dilihat bahwa dari 15 anak yang mencapai
nilai cukup sebanyak 4 anak. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak belum
optimal,adapun yang mencapai batas nilai dengan kategori baik berjumlah 6 anak, dan yang
masih kurang ada 5 anak sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di siklus I masih
banyak yang mendapatkan nilai cukup.
Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi selama pelaksanaan siklus I pada tahap refleksi ini peneliti
bersama teman sejawat yang dilibatkan dalam tindakan kelas, membahas hasil tindakan yang
telah diberikan selama pembelajaran kemampuan hasil belajar anak di bidang pengembangan
motorik halus dengan media gambar dan metode pemberian tugas. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Perlu adanya penjelasan ulang tentang mengenal hewan dengan media gambar dan
melalui metode pemberian tugas, sehingga akan memperjelas arah tindakan.
2. Dari hasil tes kegiatan yang dilaksanakan diperoleh hasil belajar anak yang masih
belum memuaskan, yaitu dikategorikan cukup.
3. Peneliti belum dapat memanfaatkan alokasi waktu yang ada, karena masih banyak
anak yang belum mendapatkan kesempatan untuk melakukan pembelajaran
dengan yang dilakukan.
Dari hasil refleksi dapat diketahui bahwa pengembangan kemampuan motorik halus
dengan media gambar melalui metode pemberian tugas belum mencapai hasil yang
memuaskan karena hasil yang diperoleh masih dalam kategori cukup, oleh sebab itu peneliti
bersama teman sejawat sepakat untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas pada siklus II.
Analisis masalah :
RKH
Ke Pembukaan Inti Penutup
Tema :HEWAN
Kelompok : A (Usia 3-4 Th)
Subtema :HEWAN PELIHARAAN
Semester / minggu : I I/ IV
KI -1
Lagu ikan
-bercerita
10.30 – 11.00
Persiapan Pulang (Penutup)
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang lebih banyak melakukan sesuatu ditambah dengan kegiatan anak
lebih banyak bernyanyi, mendengar dan berfikir ,dalam RKH 1 ini, anak melipat
origami bentuk ikan.
2. Penataan ruang dan pengorganisaian anak membentuk lingkaran kecil.
UPBJJ : Samarinda
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya
lakukan ?
Pengelolaan kelas dan penataan kegiatan,hal itu terjadi karena ada beberapa anak yang
masih enggan bergabung dengan teman dan selalu duduk dibelakang teman,hal itu
menyulitkan saya untuk memandang dan berkomunikasi langsung dengan anak.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya,maka apa yang akan saya lakukan untuk
meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya ?
Karena saya selalu mengikuti SKH saya dapat mengatur waktu kegiatan dengan baik dan
saya selalu melakukan kegiatan diskusi dan Tanya jawab dengan anak setiap kegiatan
penutup.
Tema :HEWAN
Kelompok : A (Usia 3-4 Th)
Subtema :HEWAN PELIHARAAN
Semester / minggu : I I/ IV
KI -1
-tanya jawab
10.30 – 11.00
Persiapan Pulang (Penutup)
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang lebih banyak melakukan sesuatu ditambah dengan kegiatan anak
lebih banyak mendengar dan berfikir ,dalam RKH 4 ini, anak menebalkan kata dan
menyusun huruf.
2. Penataan ruang dan pengorganisaian anak membentuk huruf U.
Kelemahannya : anak mulai tertarik dalam menyusun huruf serta menuliskan kata pada LK.
Kelebihannya : metode yang digunakan sudah sesuai dengan tema.
UPBJJ : Samarinda
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya
lakukan ?
Kurangnya wawasan anak terhadap macam-macam kebutuhannya khusunya Minuman.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya,maka apa yang akan saya lakukan
untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya ?
Mempersiapkan perencanan pembelajaran yang lebih baik lagi untuk mengantisipasi
hal-hal unik yang akan kita temukan pada pembelajaran berikutnya.
Tema :HEWAN
` Kelompok : A (Usia 3-4 Th)
KI -1
09.45-10.00
Kegiatan Setelah Main
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang lebih banyak melakukan sesuatu ditambah dengan kegiatan anak
lebih banyak mendengar dan berfikir ,dalam RKH 5 ini, anak menebalkan huruf.
2. Penataan ruang dan pengorganisaian anak membentuk huruf U.
Kelemahannya : anak sudah bisa mengerjkan tugas yang diberikan dengan baik.
Kelebihannya : metode yang digunakan sudah sesuai dengan tema.
UPBJJ : Samarinda
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang
saya lakukan ?
Tidak semua anak mengenal Lingkungan sekolah dengan baik.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya,maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya ?
Mempersiapkan rencana pembelajaran yang lebih baik untuk mengantisipasi hal-hal
unik yang akan kita temukan pada pembelajaran berikutnya.
Berdasarkan hasil tes dari siklus II, refleksi ini peneliti bersama teman sejawat yang
terlibat dalam penelitian tindakan kelas membahas hasil tindakan yang dilakukan selama
kegiatan meningkatkan kemampuan motorik halus melalui metode Demonstrasi. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu :
120
100
80
apkg 2
60
apkg 1
Nilai rancangan
40
20
0
SIKLUS 1 SIKLUS 2
A. Kesimpulan
Dari kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan peneliti mulai dari identifikasi sampai
terlaksananya siklus I dan siklus II maka dapat di simpulkan bahwa peningkatan yang
signifikan dalam hasil belajar anak. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil perkembangan
anak dalam mengerjakan tugas pada kelompok A sebelum diadakan perbaikan jumlah
anak yang mencapai ketuntasan pembelajaran sebanyak 6 anak dari 15 anak atau hanya
30% yang mampu. Setelah diadakan siklus perbaikan terjadi peningkatan yang lebih
baik lagi.
Berdasarkan perbaikan melalui dua siklus dapat diperoleh nilai hasil perkembangan
anak, yaitu pada siklus I persentase ketuntasan belajar anak 30%. Pada siklus II
persentase ketuntasan 90%.Meskipun hasil perkembangan anak belum maksimal,namun
telah terjadi peningkatan kearah yang lebih baik sehingga kemampuan anak dalam
motorik halus melalui kegiatan Demonstrasi dengan media Origami yang dinyatakan
meningkat.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Kemampuan Motorik halus dengan media kertas origami melalui metode
Demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar anak, dilihat dari siklus I
sampai siklus II.
2. Dengan menggunakan media yang tepat terbukti dapat meningkatkan prestasi
belajar anak.
B. Saran
Untuk meningkatkanprestasi belajar anak penulis menyarankan sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan belajar anak diharapkan pendidik mengenalkan anak dengan
menggunakan contoh/Demonstrasi.
2. Dengan menggunakan metode Demonstrasi yang menarik sehingga anak
tertarik dengan bahan ajar,sehingga anak tidak bosan dengan pembelajaran
yang dilakukan;
3. Guru dalam mengajar sebaiknya menggunakan media yang sesuai dengan
perkembangan anak dan mudah dibuat oleh guru;
DAFTAR PUSTAKA
Syahmuhibbin(2003) psikologibelajar.jakarta:rajagrafindopustaka
www.e-jurnal.com/2014/03/pengertian-origami.html
http://melyloelhabox.blogspot.co.id/2013/05/hakikat-perkembangan-motorik-halus-
anak.html