Anda di halaman 1dari 5

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE

DENGAN MEDIA DAUN KERING PADA ANAK KELOMPOK B TK DWP


HENDROSARI MENGANTI GRESIK

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang berkembangnya secara optimal kemampuan motorik
halus anak di TK DWP Hendrosari. Untuk itu diperlukan suatu penerapan yang konkret untuk
dapat menemukan cara tepat berkenaan dengan kemampuan motorik halus anak yaitu penerapan
kegiatan kolase dengan media daun kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
melalui penerapan kegiatan kolase dengan media daun kering dapat meningkatkan kemampuan
motorik halus pada anak di TK DWP Hendrosari. Jenis penilitian ini adalah penelitian tindakan
kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama dengan jumlah anak
sebanyak 18 orang anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik persenrase.Dari hasil penelitian tindakan kelas
dan pembahasan seperti telah diuraikan diperoleh kesimpulan terhadap hasil penelitian ini yaitu
kemampuan motoric halus anak-anak usia 5-6 di TK DWP Hendrosari dengan penerapan
kegiatan kolase dengan media daun kering mengalami peningkatan setiap siklusnya.
Kata kunci : Motorik halus, kolase,media daun kering.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan TK merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yaitu anak
yang berusia empat sampai enam tahun. Pendidikan TK memiliki peran yang sangat
penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka untuk
memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Pendidikan anak usia dini/TK pada hakikatnya adalah pendidikan yang
diselengggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek
kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini/TK memberi kesempatan kepada anak untuk
mengembangkan kepribadiannya. Oleh karena itu, pendidikan untuk anak usia dini
khususnya TK perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan
berbagai aspek perkembangan yang meliputi kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik dan
motorik (Anderson, 1993: 1.8).
Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi,
membimbing, mengasuh dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan
menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak. Pendidikan anak usia dini
merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada
peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan baik koordinasi motorik (halus
dan kasar), kecerdasan emosi, kecerdasan jamak (multiple intelegences), maupun
kecerdasan spiritual. Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan anak usia dini,
penyelenggara pendidikan bagi anak usia dini disesuaikan dengan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (2003) pada pasal 1 ayat (14)
menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (2003), Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa, dan negara.
Pedidikan anak usia dini dalam pembelajarannya mengembangkan beberapa aspek
perkembangan yaitu keagamaan dan moral, sosial emosional, kognitif, bahasa, seni dan
fisik motorik (fisik motorik kasar dan fisik motorik halus). Salah satu aspek
perkembangan yang ingin dikembangkan yaitu aspek motorik halus yakni peningkatan
kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan kolase dengan media daun kering.
Keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-
otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan
koordinasi mata dan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat
untuk bekerja dan objek yang kecil atau pengontrolan terhadap mesin misalnya mengetik,
menjahit dan lain-lain (Sumantri, 2005:143). Keterampilan halus anak usia dini meliputi
kegiatan menggambar, mewarnai, menggunting, mencocok, melipat. Salah satu kegiatan
motorik halus yang ada di Taman kanak-kanak adalah melalui kegiatan kolase. Kegiatan
kolase merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang ada di TK untuk meningkatkan
motorik halus anak.
Berdasarkan pengamatan di TK DWP Hendrosari Menganti Gresik ditemukan adanya
masalah rendahnya kemampuan motorik halus pada anak kelompok B yang ditandai
dengan beberapa kondisi berikut:
1. Kurang terampilnya anak dalam menggunakan jari-jemari tangan untuk melakukan
kegiatan yang agak rumit misal: mengancing baju.
2. Kurangnya konsentrasi, ketelitian dan kesabaran anak dalam mengerjakan tugas.
3. Kurangnya motivasi belajar anak karena media yang kurang menarik.
Mengacu pada penelitian tersebut peneliti berupaya meningkatkan kemampuan
motorik halus melalui kegiatan kolase dengan media daun kering sebagai sarana untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. Kegiatan kolase ini dapat melatih
otot-otot tangan, dan melatih koordinasi mata dan tangannya. Kolase adalah teknik
menggabungkan beberapa aspek menjadi satu. Dengan menggunakan kegiatan kolase
dengan media daun kering diharapkan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus
anak terutama dalam melatih kemampuan jari-jemari tangan, keterampilan menggunakan
tangan kanan dsan kiri dalam berbagai aktivitas, serta melatih konsentrasi, ketelitian dan
kesabaran anak dalam mengerjakan tugas yang berhubungan dengan motorik halus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana proses peningkatan kemampuam motorik halus melalui kegiatan kolase
dengan media daun kering pada anak kelompok B TK DWP Hendrosari Menganti
Gresik?
2. Bagaimana hasil peningkatan kemampuan motoric halus melalui kegiatan kolase
dengan media daun kering pada anak kelompok B TK DWP Hendrosari Menganti
Gresik?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mendiskripsikan proses peningkatan kemampuan motorik halus melalui
kegiatan kolase dengan media daun kering pada anak kelompok B TK DWP
Hendrosari Menganti Gresik.
2. Untuk mendiskripsikan hasil peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
kolase dengan media daun kering pada anak kelompok B TK DWP Hendrosari
Menganti Gresik.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Manfaat Teoretis
a. Memperbaiki mutu pembelajaran dengan kegiatan kolase dengan media daun
kering.
b. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan materi
motorik halus.
c. Menjadi referensi guru dalam mengatasi masalah belajar anak sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berhitung.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi anak
1. Dapat meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan motorik halus melalui
Pengalaman kegiatan pengembangan yang kreatif, berkesan dan
menyenangkan.
2. Dapat meningkatkan hasil belajar anak pada setiap kegiatan pengembangan.
b. Manfaat bagi Guru
1. Dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam penggunaan media pembelajaran
yang efektif sesuai dengan tahap perkembangan anak.
2. Dapat meningkatkan profesionalisme, peran dan kinerja guru.
c. Manfaat bagi lembaga
1. Penelitian ini dapat diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk
lebih meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran TK.
2. Penelitian ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam membimbing
anak-anaknya untuk meningkatkan kemampuan motoric halus melalui
kegiatan kolase dengan media daun kering.

Anda mungkin juga menyukai