Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Anak adalah anugerah tertinggi dari Tuhan yang Maha Esa dan
merupakan aset bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa dan negara
kita, sehingga perlu dibina dikembangkan sejak dini. Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. PAUD
menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar
perilaku seseorang terbentuk pada usia dini. Sedemikian pentingnya masa ini
sehingga usia dini sering disebut the golden age (usia emas). Untuk
mewujudkan perkembangan yang optimal anak membutuhkan dukungan dari
semua pihak seperti orang tua, guru, dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
Untuk itu masyarakat di Desa Babalankidul, Kecamatan Bojong,
Kabupaten Pekalongan secara Swadaya membangun taman kanak-kanak yang
diberi nama “Mardi Mulyo”. Tujuannya adalah mewujudkan anak usia dini
yang sehat, cerdas dan ceria serta memiliki kesiapan baik fisik maupun mental
dalam memasuki tahap pendidikan dasar.
Taman Kanak-kanak “Mardi Mulyo” mengacu pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 yang mengacu sitem pembelajaran tematik
dengan bidang pengembangan salah satunya adalah bidang pengembangan
seni. Melalui pengembangan potensi seni anak berarti juga mengembangkan
kecerdasannya. Jika potensi ini tidak dikembangkan sejak dini, maka masa
emas pengembangan potensi seni akan terlewati begitu saja, meskipun dapat
dikembangkan pada tahun-tahun sesudahnya namun hasil yang dicapai tidak
akan seoptimal apabila dikembangkan pada masa emasnya.
Program S-1 PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusannya
menjadi tenaga pendidik PAUD profesional yaitu yang dapat mengembangkan
program PAUD dan membuat inovasi-inovasi. Salah satu mata kuliah yang
harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak
Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah tersebut
2

maka telah dilakukan penelitian di Taman Kanak-kanak “Mardi Mulyo”


Babalankidul yang bertujuan mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan
anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis
secara kritis.

B.Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di salah satu ruang Taman Kanak-kanak Mardi
Mulyo Babalankidul, maka peneliti ini melihat pengembangan seni terfokus
pada kegiatan “Mewarnai Bentuk Gambar Sederhana”.

C.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan
1. Mengumpulkan data mengenai:
a. Alasan pendidik melakukan kegiatan mewarnai bentuk gambar yang
sebelumnya pendidik mengajak anak untuk mendengarkan cerita lalu
memberi tugas pada anak untuk mewarnai bentuk gambar.
b. Tujuan pendidik melakukan kegiatan mewarnai bentuk gambar.
c. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan mewarnai
bentuk gambar.
2. Membuat analisis kritis mengenai kegiatan mewarnai bentuk gambar.

D.Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk memberi masukan:
1. Memberi masukan terhadap pengembangan anak di Taman Kanak-kanak
“Mardi Mulyo” Babalankidul.
2. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu
kegiatan anak di lembaga PAUD.
3

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengembangan Seni Anak Usia Dini


Masa perkembangan Anak Usia Dini adalah masa yang paling tepat
untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki anak, salah satu potensi
yang perlu dikembangkan adalah tentang wawasan dan rasa seni anak.
Kesenian merupakan salah satu potensi dasar anak sebagai bentuk dari
kecerdasan jamak. Melalui perkembangan potensi seni anak berarti juga
mengembangkan kecerdasannya. Jika potensi ini tidak dikembangkan sejak
dini maka masa emas pengembangan potensi seni akan terlewati begitu saja,
meskipun dapat dikembangkan pada tahun-tahun sesudahnya, namun hasil
yang dicapai tidak seoptimal apabila dikembangkan pada masa keemasannya.
Menurut Aristoteles mengemukakan bahwa, seni adalah kemampuan
membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu, demikian juga dikemukakan oleh
sastrawan Rusia terkemuka Leo Tolstoy menyatakan bahwa seni merupakan
kegiatan sadar manusia dengan perantaraan (medium) tertentu untuk
menyampaikan perasaan kepada orang lain.
Menurut Eric Kahler, seni adalah suatu kegiatan manusia yang
mempelajari, menciptakan realitas itu dengan simbol atau kiasan tentang
keutuhan “Dunia Kecil” yang mencerminkan “Dunia Besar”. Berdasarkan
emiluh dan mudiumnya seni dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok
yaitu: seni rupa, seni pertunjukan, dan seni sastra.
Menurut Ki Hajar Dewantara seni adalah indah, menurutnya seni adalah
perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah
hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya.
Menurut Pamela Couglin (1997), mengemukakan karakteristik seni
anak-anak dilihat dari sudut pandang perkembangannya, menyatakan bahwa
pada usia 3 – 4 tahun anak mulai mengasosiasikan garis dan bentuk dengan
benda-benda nyata.
4

B.Menggambar
1. Hakikat Menggambar
Menggambar adalah kegiatan yang dilakukan dengan cara
mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain memberi
warna, sehingga menimbulkan gambar. Menggambar merupakan
kebiasaan anak pada usia dini. Untuk menggambar seni sekaligus melatih
kelenturan otot-otot halus pada jari tangan pada saat anak menggariskan
media di atas kertas. Manfaat menggambar bagi anak adalah sebagai alat
bercerita, media mencurahkan perasaan, alat untuk bermain, melatih
ingatan, melatih berfikir komperhensif, melatih keseimbangan kecakapan
emosional dan melatih kreatifitas anak.

2. Alat Peraga Gambar


Kegiatan mewarnai gambar adalah kegiatan yang sangat disukai
oleh anak-anak. Dalam memberikan tugas mewarnai gambar, yang harus
ditekankan oleh pendidik adalah proses pengerjaannya, bukan seberapa
bagus dan rapi hasil pewaraannya. Dalam memilih warna, anak cenderung
bersifat subyektif atau dengan kata lain anak akan mewarnai gambar
sesuai dengan warna kesukaan mereka.
Bahan pewarna yang dapat digunakan untuk anak usia dini antara
lain: cat air, krayon pastel, spidol, sepuhan, teres, karena bahan-bahan ini
tidak membahayakan bagi anak dan beresiko rendah. Warna juga
memberikan motivasi belajar terhadap pemahaman objek-objek yang
terdapat di hadapannya, dan menanamkan sikap apresiasif. Menyusun
warna dapat melatih anak dalam menimbang, bersikap dan menyusun
irama gambar.
C.Mewarnai Gambar Sederhana
Mewarnai adalah memberi warna pada gambar yang telah dirancang
dan nantinya gambar tersebut akan dipadukan dengan gambar yang lain
sebagai satu kesatuan. Untuk mewarnai gambar, pendidik harus bijak pada
kreativitas, emosi dan imajinasi anak. Untuk mewarnai gambar sebaiknya
5

pendidik memberi kebebasan kepada anak untuk berekspresi sesuai keinginan


anak. Kerapian didapatkan dari bagaimana anak membubuhkan warna-warna
di tempat yang telah ditentukan. Semakin lama anak akan semakin tepat
dalam meletakkan warnanya, karena semakin terampil dalam menggoreskan
media pewarnanya. Kesabaran dapat diperoleh dari bagaimana anak memilih,
menentukan komposisinya agar tepat menurutnya, dan seberapa ia akan
meletakkan warna-warna dalam mengomposisikan. Dari berlatih yang terus
menerus semakin lama anak akan memiliki sikap yang pada akhirnya
menjadikan anak tersebut melakukan dengan sadar dan sabar.
6

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, kepala taman kanak-
kanak “Mardi Mulyo, yang beralamat di Desa Babalankidul, Kecamatan
Bojong, Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini juga upaya untuk memahami
kegiatan apa yang dilakukan di TK “Mardi Mulyo” Desa Babalankidul.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menafsirkan atau
menginterpretasikan data mengenai fenomena atau gejala yang diteliti di
lapangan. Penelitian juga sebagai protes mengumpulkan dan menganalisis
data atau informasi secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang
sah. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode penelitian
merupakan langkah yang berjenjang atau berurutan dan logis.

C. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Observasi
a. Pengertian Observasi
Dalam literatur metodologi observasi mempunyai dua arti:
1) Observasi merupakan cara mengumpulkan data dengan
pengamatan oleh pemilik seperti yang dilakukan oleh para
antropolog.
2) Observasi merupakan informasi atau data yang dikumpulkan
dalam penelitian.
Terdapat beberapa jenis observasi, antara lain:
1) Observasi sistematis dan non sistematis
2) Observasi partisipasif dan non partisipasif
3) Observasi elis perimental
7

b. Langkah-langkah melakukan teknik observasi


Adapun langkah-langkah dalam membuat observasi adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan tujuan atau aspek-aspek yang akan diobservasi
2) Mempertimbangkan dan menetapkan objeknya
3) Menetapkan lama waktunya
4) Membuat instrumen pengamatan berupa pedoman observasi
5) Sebelum digunakan pedoman observasi diuji coba oleh calon-calon
pengamat agar setiap aspek tingkah laku yang akan diamati dapat
dipahami.
2. Wawancara
a. Pengertian
Secara umum wawancara adalah proses tanya jawab antara
pewawancara dengan orang yang diwawancarai.
Ada pun jenis-jenis wawancara adalah sebagai berikut:
1) Wawancara dengan pertanyaan bersumber, pertanyaan dan
kemungkinan jawaban telah disediakan oleh pewawancara.
2) Wawancara dengan pertanyaan tak berstruktur atau terbuka atau
bebas. Pertanyaan yang disediakan memberi kebebasan kepada
orang yang diwawancarai untuk menjawab atau mengemukakan
pendapatnya.
3) Wawancara dengan pertanyaan bentuk kombinasi. Pertanyaan
berstruktur dengan tak berstruktur.
b. Langkah-langkah melakukan teknik wawancara
Hal yang dilakukan ketika wawancara yaitu sebagai berikut:
1) Pewawancara menyiapkan kebutuhan, seperti:
a) Nama-nama yang harus diwawancara
b) Lembar pertanyaan
c) Alat perekam (recorder)
d) Tempat yang tepat untuk melakukan wawancara.
8

2) Jika itu semua sudah disiapkan, kemudian pewawancara mulai


dapat mewawancarai responden.
3) Diawali dengan kalimat sapa kepada responden (yang
akan diwawancara) lalu menyebutkan nama dan keperluan
pewawancara, mengungkapkan maksud mengapa pewawancara
mewawancarai responden serta jangan lupa menyebutkan pula
instansi yang mengirimkan pewawancara.
3. Dokumentasi
a. Pengertian
Dokumentasi adalah penghimpunan, pemberian keterangan tentang
suatu hal yang terkandung dalam rekaman yang dicari, dikutip,
disadur, dikarang dari perpustakaan, arsip, museum, dan tempat-
tempat lain.
b. Langkah-langkah evaluasi dokumentasi
Secara garis besar, evaluasi kegiatan non test dokumentasi ini dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan aspek perkembangan atau kegiatan apa yang akan
dinilai (masalah penilaian)
2) Mengumpulkan data yang otentik (asli) dari dokumen-dokumen
yang berhubungan langsung dengan maslah penelitian atau obyek
yang akan diteliti.
3) Menyusun data-data yang akan terkumpul sesuai kebutuhan
evaluasi
4) Menganalisis dengan mengamati dan meneliti setiap data yang
sudah terkumpul untuk mencari hubungan antara data yang satu
dengan data yang lain berkenaan dengan masalah yang akan
dievaluasi
5) Membuat kesimpulan atas hasil analisis terhadap keseluruhan data.
9

BAB IV
ANALISA DATA

A.Tabulasi Data
Wawancara dengan Wawancara dengan
Observasi Dokumentasi
guru Kepala TK
Anak-anak -Mengembangkan -Perlu komunikasi -Dalam
secara bersama- kebebasan berkreasi kerja antara guru rencana
sama mewarnai melalui kegiatan dengan Kepala TK kegiatan
gambar mewarnai gambar tertulis
-Pembicaraan
bahwa anak-
-Mewarnai gambar mengenai materi
anak disuruh
diawali dengan cara kegiatan selama 1
mewarnai
yang sederhana minggu
gambar
-Tidak ada kesalahan -Memberi kebebasan
-Dalam jadwal
bagi anak dalam penuh kepada guru
kegiatan
mewarnai gambar untuk menentukan
tercantum
indikator
-Memberikan pengembangan
kesempatan kepada -Sekolah merancang kemampuan
anak untuk berkreasi segala bentuk materi dasar di
dengan warna serta yang dBapaktuhkan bidang seni
menentukan warna oleh guru
yang mereka sukai
Guru -Mewarnai gambar -Kami lebih -Dalam
menggunakan adalah kegiatan menekankan pada rencana
krayon sebagai yang sangat disukai pengembangan kegiatan
bahan kegiatan anak dan potensi anak sejak tertulis
dalam mewarnai memberikan dini agar anak bahwa salah
gambar kesempatan pada terasah daya satu bahan
anak untuk berkreasi kreatifitasnya atau alat
melalui warna yang sehingga mencapai yang
disukai, misalnya perkembangan digunakan
mewarnai gambar yang optimal untuk
binatang mewarnai
gambar
adalah
krayon
Pendidik -Pertama anak belum -Kami berkeinginan -Dalam
meminta untuk bisa mewarnai agar anak-anak rencana
mengumpulkan bentuk gambar yang mendapat kegiatan
gambar yang sesuai dengan pendidikan yang tertulis
sudah diwarnai aslinya, tapi dengan benar sejak dini, bahwa
10

bimbingan dan sehingga anak akan pendidikan


latihan yang terus- lebih mandiri dan mengguna-
menerus akhirnya bisa berkembang kan metode
anak mampu potensinya sesuai pemberian
berkreasi dengan dengan tingkat tugas
warna yang perkembangannya
disukainya.

Di dinding kelas -Banyak cara lain yang -Hasil kegiatan anak, -Dalam
banyak kami lakukan dalam kami tempel di rencana
terpasang melatih motorik dinding kelas, agar kegiatan
gambar yang halus pada anak, anak termotivasi tertulis hasil
ditempel misalnya melipat, sehingga mau karya anak
menempel, melaksanakan
menggunting, dan kegiatan dan
menggambar serta berkreasi sesuai
mewarnai dengan tingkat
perkembangannya

Guru meminta -Pertama, anak disuruh -Untuk melatih -Dalam


anak maju dan kemampuan rencana
mendeskripsika menceritakan bentuk berbahasa (verbal) kegiatan
n gambar yang gambar yang sudah anak serta melatih tetulis
sudah diwarnai diwarnainya anak untuk dapat kemampuan
berkomunikasi berbahasa
dengan lingkungan

B.Analisis Kritis
Dari data tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
mewarnai bentuk gambar merupakan suatu upaya kegiatan yang bertujuan
mengembangkan kemampuan seni. Pengembangan kemampuan seni
merupakan prioritas program yang dicantumkan dalam dokumen pendirian
lembaga. Pelaksanaan pengembangan kemampuan mewarnai bentuk gambar
di Taman Kanak-Kanak “Mardi Mulyo” Babalankidul bertujuan untuk melatih
anak untuk berkreasi dengan warna serta mengasah motorik halus pada anak.
Kegiatan yang dilakukan di Taman Kanak-Kanak “Mardi Mulyo”
Babalankidul juga bermaksud untuk melatih anak dalam berkomunikasi
dengan teman dan guru. Kegiatan mewarnai bentuk gambar dikembangkan
11

oleh para pendidik di Taman Kanak-Kanak “Mardi Mulyo” Babalankidul agar


kemampuan anak-anak dapat berkembang secara optimal.
Secara umum Taman Kanak-Kanak “Mardi Mulyo” telah mempunyai
kegiatan-kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah
disusun sedemikian rupa sejalan dengan teori-teori dalam bidang
pengembangan seni, sehingga memungkinkan untuk dapat mencapai hasil
yang diharapkan sangat besar yaitu menanamkan dasar-dasar kemampuan
mewarnai bentuk gambar.
Menurut Pamela Couglin (1997) mengemukakan karakteristik seni
anak-anak dilihat dari sudut pandang perkembangannya, menyatakan bahwa
pada usia 3 sampai 4 tahun anak mulai mengasosiasikan garis dan bentuk
dngan benda-benda nyata. Pemilihan warna diatur oleh keinginan pribadi dan
akses mereka ke berbagai warna dan juga tingkat ekspresi dan persepsi.
Secara umum, kegiatan menggambar adalah kegiatan yang dilakukan
dengan cara mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain,
memberi warna sehingga menimbulkan gambar. Menggambar merupakan
kegiatan anak pada usia dini dan bertujuan melatih otot-otot halus jari tangan
pada anak, menggambar juga sebagai alat bercerita, media mencurahkan
perasaan, melatih berpikir komperhensip dan melatih kreatifitas anak.
12

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
1. Dari pengolahan dan analisa data dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
Taman Kanak-kanak “Mardi Mulyo” mengembangkan motorik halus
melalui bidang pengembangan seni. Hal ini dimaksudkan agar anak di
Taman Kanak-kanak “Mardi Mulyo” memiliki kreatifitas yang tinggi.
2. Pengembangan kemampuan bidang seni dapat dicapai melalui kegiatan
menggambar bebas, mewarnai gambar, menyanyi, meronce, mencetak,
mencocok, bertepuk tangan sehingga kita dapat mengekspresikan diri
sesuai dengan perkembangan anak.
3. Lingkungan untuk kegiatan menggambar bebas di Taman Kanak-kanak
“Mardi Mulyo” disiapkan sedemikian rupa sehingga dapat mendukung
dalam pencapaian kemampuan seni.

B. Saran-saran
1. Anak
Dalam pengembangan seni sebaiknya anak untuk berekspresi sesuai
dengan keinginan dan dunia yang sedang dijalaninya dan disesuaikan
dengan tingkat perkembangan anak serta dilakukan secara terpadu dengan
kegiatan-kegiatan lainnya.
2. Pendidik
Dalam pengembangan seni sebaiknya pendidik memberi kebebasan
berekspresi sesuai dengan keinginan anak
3. Sekolah
Dalam pengembangan seni sebaiknya TK “Mardi Mulyo” Babalankidul
memberi kebebasan dalam memilih alat/bahan untuk mewarnai bentuk
gambar agar sesuai dengan kemampuan dan bakat anak.
13

DAFTAR PUSTAKA

Siti Aisyah, Dkk 2010, Perkembangan dan Konsep PengembanganAnak Usia


Dini, Jakarta, Universitas Terbuka
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah (2000), Metode Pengembangan Kemampuan Motorik, Bandung,
Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis
Asmawati Luluk, Dkk, (2011), Pengelolaan Kegiatan pengembangan Anak Usia
Dini, Jakarta, Universitas Terbuka
Pamadhi Hajar, Sukardi S. Evan, (2010), Seni Ketrampilan Anak, Jakarta,
Universitas Terbuka.
Winda Gunardi, Lilis Suryani, Azizah Muis (2010), Metode Pengembangan
perilaku dan kemampuan dasar Anak Usia Dini, Jakarta, Universitas
Terbuka
Tim PG PAUD (2011)Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia
Dini, Jakarta, Universitas Terbuka
14

OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN


DI TAMAN KANAK-KANAK

Taman Kanak-Kanak : MARDI MULYO BABALANKIDUL


Tanggal : 14 Mei 2014
Usia : 5 – 6 tahun

Hal-hal Unik/Menarik yang Ada Keterangan/Uraian/


No Ya Tidak
Ditemukan dalam Pertanyaan

1 Model pengembangan kegiatan 

2 Penataan ruangan  Dinding kelas banyak


ditempel gambar
dengan tulisan-tulisan di
bawahnya mengenai
gambarnya. Mengapa
gambar yang ada di
dinding kelas
ukurannya kecil?

3 Kegiatan yang dilakukan anak  Anak mewarnai bentuk


gambar sesuai dengan
warna yang mereka
sukai

4 Alat peraga Educatif (APE)  Kertas gambar, pensil,


yang digunakan krayon, cat air, spidol

5 Pengaturan/pengelompokan  Anak duduk di karpet


anak mengambil kertas
gambar yang sudah
disediakan lalu mulai
mewarnai bentuk
gambar.
Pertanyaan: Mengapa
anak dalam mewarnai
bentuk gambar tidak
duduk di kursi?

6 Cara pendidik memimpin  Guru mengarahkan,


kegiatan membantu anak yang
mengalami kesulitan
15

Hal-hal Unik/Menarik yang Ada Keterangan/Uraian/


No Ya Tidak
Ditemukan dalam Pertanyaan

dalam mengerjakan
mewarnai gambar dan
memotivasi anak yang
hasil kerjanya sudah
baik

7 Peran orang tua anak 

8 Keamanan  Guru mengawasi anak


selama bermain dibantu
oleh orang tua yang
mengawasi

9 Kebersihan lingkungan  -kebersihan oleh guru


setiap hari
-kebersihan lingkungan
oleh anak setiap hari
jumat

10 Hubungan dengan pengurus  -Kepala sekolah/guru


sering konsultasi
dengan pengawas
minimal satu bulan
sekali
-Pengawas ikut rapat
dalam penentuan
RAPBS
16

HASIL WAWANCARA TITIK WAHYUTIDENGAN PENDIDIK TAMAN


KANAK-KANAK MARDI MULYO BABALANKIDUL

Titik Wahyuti : Selamat pagi Bu ?

Pendidik : Selamat pagi

Titik Wahyuti : Usia berapa anak-anak yang berada di TK Mardi Mulyo?

Pendidik : Usia lima sampai enam tahun

Titik Wahyuti : Apa keistimewaan TK ini?

Pendidik : Guru mengarahkan, membantu anak yang mengalami kesulitan


dalam kegiatan

Titik Wahyuti : Oh begitu, kemudian apa kegiatan yang dilaksanakan tadi Bapak
yang merancangnya?

Pendidik : Ya, kami sebelumnya membuat satuan kegiatan harian

Titik Wahyuti : Apakah Bapak dalam memberikan kegiatan mewarnai gambar


sudah dipersiapkan sebelumnya atau anak-anak menggambar
sendiri lalu diwarnai?

Pendidik : Kami mempersiapkan gambar terlebih dahulu misalnya:


mewarnai gambar binatang

Titik Wahyuti : Apakah tujuan kegiatan mewarnai gambar?

Pendidik : Tujuannya untuk mengembangkan kebebasan berekspresi


dengan warna dan melatih motorik halus anak

Titik Wahyuti : Apakah anak senang dengan kegiatan mewarnai gambar?

Pendidik : Ya, anak sangat senang sekali apalagi kalau mewarnai gambar
binatang

Titik Wahyuti : Mengingat waktu sudah siang kami mohon pamit dan terima
kasih atas penjelasannya semoga Bapak tidak bosan

Pendidik : Sama-sama Bu, saya tidak bosan justru saya sangat senang
17

HASIL WAWANCARA TITIK WAHYUTI DENGAN KEPALA


TAMAN KANAK-KANAK MARDI MULYO BABALANKIDUL

Titik Wahyuti : Selamat pagi Bu ?

Kepala : Selamat pagi

Titik Wahyuti : Setalah observasi dan bertanya pada salah seorang pendidik di
TK yang Bapak pimpin, ada beberapa pertanyaan yang ingin
saya ajukan, Bapak tidak keberatan bukan?

Kepala : Oh... silahkan akan saya jawab sebisa saya.

Titik Wahyuti : Begini Bu, kalau boleh saya tahu apa visi dan misi atau mungkin
tujuan dari TK yang Bapak pimpin dalam kaitannya dengan
pendidikan anak?

Kepala : Visi : Terwujudnya anak bertaqwa, berbudi pekerti luhur,


sehat jasmani rohani, cerdas, kreatif, memiliki sikap
sosial, peduli lingkungan dan cinta Tanah Air.

Misi :
1. Meningkatkan ketaqwaan sesuai agama yang dianut;
2. Mewujudkan anak berbudi pekerti luhur melalui
pembiasaan yang baik sehari-hari;
3. Mewujudkan anak sehat jasmani melalui 012h raga dan
kesehatan;
4. Mewujudkan anak cerdas dengan mengebangkan aspek
efektif, kognitif dan psikomotorik;
5. Mewujudkan anak yang kreatif melalui daya cipta seni
6. Mewujudkan kepedulian sosial dan peduli lingkungan
melalui kegiatan infaq dan kebersihan;
7. Mewujudkan rasa cinta Tanah Air melalui kesenian
dan budaya daerah.
18

Tujuan : Membantu meletakkan dasar-dasar nilai kebaikan


untuk memupuk jiwa sosial emosiaonal agar anak
dapat mandiri dan memberikan pelayanan pada
masyarakat tentang pendidikan anak usia dini

Titik Wahyuti : Untuk mencapai tujuan tersebut program apa yang Bapak
terapkan di TK ini?

Kepala : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 yang


mengacu sitem pembelajaran tematik dengan bidang
pengembangan salah satunya adalah bidang pengembangan seni;

Titik Wahyuti : Ada berapa jumlah siswa di TK ini?

Kepala : Semuanya 37 anak.

Titik Wahyuti : Ada berapa jumlah pendidik di TK ini?

Kepala : Ada 6 orang pendidik

Titik Wahyuti : Model pembelajaran apa yang digunakan?

Kepala : Kami menggunakan sistem kelompok

Titik Wahyuti : Oh begitu... baiklah Pak, saya kira cukup untuk sementara, nanti
kalau saya membutuhkan Bapak masih mau kan membantu
saya?

Kepala : Tentu saja, silakan datang saja mudah-mudahan saya bisa


membantu

Anda mungkin juga menyukai