Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN MATA KULIAH BERPRAKTIK

PROGRAM STUDI SI PGPAUD


PADA MATA KULIAH ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI (PAUD 4509)

Dibuat Sebagai Pertanggungjawaban Atas Kegiatan Berpraktik Untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD 4509)

Disusun Oleh
Nama : NUR SUKMA DEVI
Nim 836573035
Program Studi : 122 / S1 PG PAUD
Masa Registrasi : 2021.2

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR
JARAK JAUH PURWOKERTO
POKJAR SMK N 1 KERSANA BREBES
TAHUN 2021.2
LAPORAN ANALISIS

PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK


MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING
DI TPA AMALIA BONTANG KALIMANTAN TIMUR

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Analisis Kegiatan Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD 4509)

Di susun oleh :
Nama : NUR SUKMA DEVI
Nim 836573035
Program Studi : S1- PG PAUD

PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS DAN ILMU PENDIDIKAN


(FKIP) UPBJJ- UNIVERSITAS TERBUKA PURWOKERTO POKJAR SMK N 1
KERSANA KABUPATEN BREBES
TAHUN 2021.2

i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirohim...
Dengan mengucap rasa syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan
karunia, rahmat dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan
laporan analisis ini tepat pada waktunya. Penyusunan laporan ini disusun sebagai salah
satu syarat menyelesaikan pendidikan pada program S1 PG PAUD pada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka. Laporan ini dapat diselesaikan dengan baik
berkat bantuan, bimbingan, pemberian motivasi dari semua pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kepala UPBJJ UT Purwokerto yang telah memberikan tugas untuk melaksanakan
Tugas analisis ini.
2. Ibu Eka Yulia Khoerunnisa,M.Pd yang dengan penuh kesabaran telah membimbing
dan memberikan arahan kepada kami dalam kelancaran pelaksanaan Analisis ini.
3. Keluarga tercinta yang sudah mensuport dan mendukung
4. Semua pihak ( teman sejawat, rekan-rekan mahasiswa, sahabat dan kerabat ) yang
telah banyak membantu dalam pelaksanaan analisis ini.

Keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang peneliti miliki. Oleh karena itu peneliti
mengharap kritik dan saran yang membangun demi kemanfaatan laporan ini.
Peneliti berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan menambah referensi terkait
kegiatan analisis pembelajaran. Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal
dengan jerih payah bapak atau ibu dan semua teman- temanku dalam membantu
menyelesaikan penelitian ini dari awal sampai akhir.
Peneliti

NUR SUKMA DEVI

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian .................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian .................................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 4
A. Pengertian Perkembangan Fisik Motorik Anak…................................................. 4
B. Perkembangan Motorik Halus Anak .................................................................... 5
C. Pentingnya Pekembangan Motorik Halus Anak.................................................... 6
D. Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan
Finger Painting .................................................................................................... 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 12
A. Subyek Penelitian ................................................................................................ 12
B. Metode Penelitian ................................................................................................ 12
C. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 12
BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................................... 14
A. Tabulasi Data ...................................................................................................... 14
B. Hasil Pengamatan. ............................................................................................. 15
C. Analisis Kritis ...................................................................................................... 15
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 17
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar
ke arah pertumbuhan dan 6 (enam) perkembangan: agama dan moral, fisik
motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni, sesuai dengan
keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang
dilalui oleh anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendikbud
137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD.
Model Pengembangan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini Aspek
perkembangan Anak Usia Dini secara umum terdiri dari 2 aspek yaitu
perkembangan karakter dan perkembangan kemampuan dasar.
Perkembangan Perilaku terdiri dari perkemabangan Nilai Agama dan
Moral (NAM) serta Perkembangan sosio-emosional Anak (Sosem)
Sedangkan pada perkembangan kemampuan dasar anak terdiri dari:
perkembangan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa,
dan perkembangan seni.Pengembangan keenam aspek tersebut menjadi
acuan utama guru dalam mempersiapkan pembelajaran yang dapat
meningkatkan seluruh kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan
tahap perkembangannya.
Salah satu bentuk pelayanan pendidikan anak usia dini adalah TPA (
Taman Pendidikan Anak). Pendidikan ini melayani anak usia 0-6 tahun
yang berada di jalur non- formal. Namun prioritas usia anak yang bisa
bergabung di TPA adalah 2- 4 tahun. TPA merupakan wahana asuhan
kesejahteraaan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk
waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak punya
waktu dalam memberikan pelayanan kebutuhan pada anaknya, sehingga
memerlukan sebuah pelayanan pengasuhan yang dapat menjaga anak-
anak mereka sekaligus memberikan pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan usianya.

1
2

TPA Amalia Bontang Kalimantan Timur merupakan salah satu tempat


penitipan anak yang ada di Indonesia yang beralamat di Jl Tenis Komplek
Perum TMI Blok C/6 ,Api-api, Kec. Bontang Utara, Kota Bontang
Provinsi Kalimantan Timur.TPA ini memberikan tempat belajar dan ruang
bermain bagi anak agar anak bisa belajar dan bermain dengan aman dan
nyaman serta mengedukasi.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti ingin
mengadakan penelitian di TPA Amalia Bontang Kalimantan Timur,
dengan mengangkat judul “ Analisis Pengembangan motorik halus
anak melalui kegiatan finger painting di TPA Amalia Bontang
Kalimantan Timur”.

B. Fokus Penelitian
Setelah mengamati video dari youtube internet di link(
https://youtu.be/77sINe_LCzk ) kegiatan yang dilakukan pada TPA
Amalia Bontang Kalimantan Timur, maka peneliti memfokuskan
penelitian pada “ Pengembangan kemampuan motorik halus anak
melalui kegiatan finger painting di TPA Amalia Bontang Kalimantan
Timur”

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
a. Untuk menganalisis pengembangan materi motorik halus melalui
kegiatan finger painting pada anak di TPA Amalia Bontang Kalimantan
Timur.
b. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas kompetensi pembelajaran
guru dalam pengembangan materi motorik halus melalui kegiatan finger
painting pada anak di TPA Amalia Bontang Kalimantan Timur.
3

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk:
1. Pendidik
Untuk meningkatkan kompetensi pembelajaran guru dalam
menganalisis perkembangan materi motoric halus melalui kegiatan
finger painting di TPA Amalia Bontang Kalimantan Tmur
2. Lembaga
Untuk meningkatkan prestasi TPA Amalia Bontang Kalimantan Tmur
yang dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan motoric halus anak.
3. Peneliti
Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas serta mengembangkan
kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di
lembaga PAUD.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Perkembangan Fisik Motorik Anak


Perkembangan fisik merupakan perkembangan yang signifikan bagi
anak. Menurut Hurlock perkembangan fisik anak usia dini mencakup empat
aspek yaitu:
1) System syaraf, yang sangat berkaitan erat dengan perkembangan
kecerdasan dan emosi,
2) Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik,
3) Kelenjar endokrin yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru
4) Struktur tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi tubuh.
Setiap anak perkembangan fisiknya berbeda-beda. Ada beberapa anak
yang pertumbuhannya cepat dan ada beberapa anak yang pertumbuhannya
lambat. Biasanya ditemukan anak usia dini yang tinggi badannya dan anak
yang lain lebih pendek. Pada masa usia dini, pertumbuhan tinggi badan dan
berat badan relatif seimbang tetapi secara bertahap tubuh anak akan
mengalami perubahan. Bilamana di masa bayi anak memiliki penampilan
yang gemuk maka secara perlahan-lahan tubuhnya berubah menjadi lebih
langsing, sedangkan kaki dan tangannya mulai memanjang.
Seiring dengan perkembangan fisik yang beranjak matang,
perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap
gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya. Masa ini ditandai
dengan kelebihan gerak atau aktivitas. Anak cenderung menunjukkan
gerakan-gerakan motoric yang cukup gesit dan lincah. Oleh karena itu, usia
ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan
dengan motoric, seperti menulis, menggambar, melukis, berenang, main bola,
dan atletik.
Anak-anak usia dini biasanya senang sekali bermain. Mereka tidak
pernak kenal lelah dalam bermain. Hal itu dapat melatih kemampuan

4
5

fisiknya. Perkembangan fisik pada anak dapat diklasifikasikan menjadi dua


aspek yaitu dapat ditinjau dari perkembangan motoric kasar dan
perkembangan motorik halus.
Menurut Beaty kemampuan motorik kasar seyogianya dimiliki oleh
seorang anak usia dini yang berada ada rentang usia 4-6 tahun, kompetensi
tersebut terbagi menjadi 4 aspek yaitu, (1) berjalan dengan indicator berjalan
turun/naik tangga dengan menggunakan kedua kaki, berjalan pada garis lurus
dan berdiri dengan satu kaki (2) berlari, dengan indicator menunjukkan
kekuatan dan kecepatan berlari, berbelok ke kanan/kiri tanpa kesulitan dan
mampu berhenti dengan mudah (3) melompat, dengan indikator mampu
melompat ke depan, ke belakang dan ke samping dan (4) memanjat,
memanjat naik/turun tangga dan memanjat pohon.

B. Perkembangan Motorik Halus Anak


Keterampilan motorik halus bukanlah keterampilan belajar khusus
seperti membaca atau matematika, melainkan kemampuan menggerakan otot
kecil. Motorik halus secara langsung mempengaruhi seberapa baik si kecil
dapat belajar dan menunjukkan apa yang mereka ketahui. Gerakan motorik
halus melibatkan bagian – bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-
otot kecil , seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan
pergelangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu
membutuhkan tenaga , namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan
tangan yang cermat, maka semakin baik koordinasi mata dan tangan anak
maka semakin baik pula keterampilan anak untuk mengurus dirinya sendiri
dengan pengawasan orang tua atau pendidik.
Santrock (2007:216) mengemukakan bahwa keterampilan motorik halus
melibatkan gerakan yang diatur secara halus. Menggenggam mainan,
mengancingkan baju, atau melakukan apa pun yang memerlukan
keterampilan tangan menunjukkan keterampilan motorik halus.
Perkembangan keterampilan motorik halus pada anak mencakup kemampuan
anak dalam menunjukkan dan menguasai gerakan-gerakan otot-otot indah
dalam bentuk koordinasi, ketangkasan dan kecekatan dalam menggunakan
6

tangan dan jari jemari. Beaty dalam Wahyudin dan Agustin (2012:35). Hal
yang senada dikemukakan oleh Sumantri (2005:143) yang menyatakan bahwa
keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok
otot-otot kecil, seperti jari-jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan
kecermatan dan koordinasi mata dan tangan. Keterampilan yang mencakup
pemanfaatan dengan alat-alat untuk bekerja dan objek yang kecil atau
pengontrolan terhadap mesin misalnya mengetik, menjahit dan lain-lain.
Pada Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini Pasal 10 dijelaskan bahwa motorik halus
mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk
mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa kemampuan
motorik halus adalah kemampuan anak dalam menggunakan jari jemari dan
tangan yang memerlukan kecermatan dan koordinasi mata dan tangan.
Gerakan motorik halus anak sudah mulai berkembang pesat diusia kira- kira 3
tahun. Di usia itu, anak dapat meniru cara ayahnya memegang pensil.Namun,
posisi jari- jarinya masih belum cukup jauh dari mata pensil.Selain itu, anak
masih kaku dalam melakukan gerakan tangan untuk menulis.Namun, saat
anak berusia 4 tahun, ia sudah dapat memegang pensil warna untuk
menggambar.Gerakan motorik halus,seperti menulis dan menggambar akan
diperlukan anak saat ia bersekolah nanti. Namun demikian, kemampuan
seorang anak untuk melakukan gerak motorik tertentu tak akan sama dengan
anak lain walaupun usia mereka sama.

C. Pentingnya Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini


Perkembangan motorik halus yang terfasilitasi dengan baik akan
menjadikan perkembangan optimal dan mampu mandiri dalam pemenuhan
aktivitas kesehariannya. Selain itu kepercayaan diri dan juga perkembangan
diri dalam bidang akademik juga akan menunjang.
Keterampilan motorik halus melibatkan pergelangan tangan,
pergelangan kaki dan jari. Motorik halus sangat memengaruhi hasil, kualitas
dan kecepatan dalam mengerjakan tugas sehari-hari. Persis seperti motorik
7

kasar, kemampuan motorik halus juga penting dalam perkembangan anak dan
juga amat dibutuhkan untuk kegiatan harian, misalnya mengancingkan baju,
menyikat gigi atau untuk kegiatan belajar seperti menempelkan kertas atau
menulis.
Tanpa kemampuan motorik halus yang memadai, anak akan kesulitan
untuk hidup mandiri. Contohnya, anak tidak bisa mengikat tali sepatu atau
makan tanpa bantuan. Ketika di sekolah pun, anak akan sulit untuk
menyelesaikan tugas, misalnya karena anak membutuhkan waktu yang lama
untuk menulis dan mencatat. Lebih jauh, hal ini bisa membuat anak menjadi
rendah diri.

D. Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Finger Painting


1. Pengertian Kegiatan Finger Painting
Finger Painting berasal dari bahasa Ingris, Finger artinya jari sedangkan
Painting artinya melukis. Jadi Finger Painting adalah melukis dengan jari.
Menurut Gazali Solahudin ( 2008), Finger painting adalah teknik melukis
dengan mengoleskan kanji pada kertas atau karton dengan jari atau telapak
tangan.dalam aktifitas ini dapat digunakan berbagai media dan warna, dapat
menggunakan tepung kanji, adonan kue, pasir dan sebagainya. Aktifitas ini
penting dilakukan sebab akan memberikan sensasi pada jari sehingga dapat
merasakan control jarinyadan membentuk konsep gerak membuat huruf.
Menurut Wtarsono ( 2009), Finger Painting adalah melukis dengan jari,
melatih pengembangan imajinasi, memperhalus kemampuan motorik halus,
dan mengasah bakat seni, khususnya seni rupa.
Dalam aktifitas Finger Painting ini dapat digunakan berbagai media dan
warna, dapat menggunakan tepung kanji, adonan kue, pasi dan sebagainya.
Menurut LIM Imandala (2007 : 11) Aktifitas ini penting dilakukan sebab
akan memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan kontrol
gerakan jarinya dan membentuk konsep gerak membuat huruf.
Untuk melatih koordinasi tangan dan matanya, selain kesempatan
berlatih menggambar, anda juga dapat melatih si kecil melalui kegiatan
sederhana seperti Finger Painting atau menulis dengan jari diatas karton.
8
Jari jemari anak menggoreskan cairan warna-warni di atas selembar
kertas. Goresan jari- jemari mungil itu akhirnya menghasilkan sebuah karya
lukisan abstrakyang penuh warna. Bahan yang digunakan ini adalah tepung
kanji yang dicampur dengan pewarna. Kegiatan ini merupakan salah satu
metode yang bermanfaat untuk merangsang atau menstimulan motorik
anak.
2. Macam-macam Finger painting
Finger Painting adalah teknik melukis dengan mengoleskan kanji pada
kertas atau karton dengan jari atau dengan telapak tangan. Macam-macam
Finger painting menurut Mery Ann „ Brandt ( 2002) yaitu:
a) Gelombang, goyangan dan cetakan
Gambar Finger painting bentuk gelombang dan goyangan
Buat gerakan, gelombang, goyangan jari dan jempol serta beberapa tanda
lainnya dengan menggunakan bagian-bagian tangan yang lainnya.
b) Desain simertis
Lukis pada setengah kertas kemudian lipat kertas tersebut dengan
Tangan,buka kertas tersebut kembali dan akan menimbulkan ciplakan
yang Mirip dengan lukisan yang telah digambar pada kertas sebelumnya
c) jaringan atau susunan
Gunakan sisir atau kuas fleksible, busa, tongkat dan kain karton pada
permukaan jari yang akan dilukis.
d) Pengsketan atau penyusunan
Finger painting bentuk pengsketsan. Tarik garis desain yang diinginkan
diareal lukis yang basah dengan ujung jari.
e) Tangan disekeliling dunia
Lukis tanganmu dengoleskan warna yang berbeda disetiap ujung
jarinya. Tekankan tangan tersebut kesebuah kertas dan jangan
pindahkan telapak tangan tersebut sampai terlihat seperti lingkaran
bumi yang biru dan hujan dengan multi warna yang berbeda
disekitarnya.
9

f) Topi pesta yang kerucut


Lukis tanganmu dengan warna yang kamu sukai , tempelkan
tanganmu pada sebuah kertas yang membentuk gambar kerucut hias
tersebut dengan titik yang menggunakan ujung jari yang telah kita
warnai. Lakukan hal tersebut secara terus menerus sampai
membentuk kerucut es krim.
g) Lukisan titik-titik
Buat lukisan yang tersusun penuh titik-titik. Gunakan berbagai
warrna yang berbeda satu dengan yang lainnya. Guna menghasilkan
lukisan yang menarik.
h) Binatang
Kamu dapat membuat lukisan binatang dengan jarimu. Contohnya
gambar binatang., gambar badan burung merak atau bebek. Gunakan
ujung jarimu untuk melukis bulu burung tersebut disekitar badannya.
Melukis dengan jari adalah salah satu cara yang mudah untu
menyalurkan kreativitas anak dan juga bisa melatih kelenturan jari jemari
anak, cara pembuatannya sangat gampang dan bisa dibuat sendiri oleh orang
tua dirumah.
Penelitian ini hanya menggunakan lukisan gelombang goyang dan
cetakan. Adapun warna yang penulis gunakan adalah kuning, biru, merah,
hijau, dan ungu. Alasan peneliti mengambil lukisan gelombang, goyang dan
cetakan itu, karena tangan anak Down Sindrome kaku dan kasar dan
diharapakan dengan kegiatan Finger painting ini bisa melatih kelenturan
jari-jemarinya.
3. .Bahan dan cara pembuatan finger painting
Bahan dan cara pembuatan finger painting ini adalah :
1.Maizena Finger Painting
Bahan : 8 sdm tepung maizena, 480 ml air dingin, Pewarna makanan
Cara pembuatan
– Campur tepung maizena diatas penggorengan Teflon di atas api sedang.
Tambahkan air dingin dan aduk sampai tercampur merata dan mengental.
10

– Bagi adonan kedalam enam buah wadah dan warnai masing-masing


wadah dengan pewarna makanan, aduk rata dan biarkan dingin.
– Simpan dalam wadah tertutup rapat untuk penggunaan selanjutnya.
2.Pasir
– Sediakan pasir di dalam nampan plastic

4. Langkah-langkah latihan finger painting.

Latihan finger painting ini dapat dilakukan dengan cara:


1.Persiapan
Yang perlu di sediakan dalam persiapan :
a) Sediakan kertas karton untuk melukis
b) Beberapa mangkok yang berisi kanji yang sudah diberi berbagai macam
warna
c) Sedia air untuk mencuci tangan
d) Sediakan handuk dan lap untuk melap tangan setelah melakukan
kegiatan finger painting.
1.Pelaksanaan
a) Sebelum memulai terlebih dahulu berikan penjelasan kepada anak
tentang kegiatan yang akan dilakukan dan menjelaskan satu persatu
nama-nama media yang digunakan dalam kegiatan Finger painting. A.
pasir dan kanji
b) Anak atau siswa diminta untuk mempersiapkan kertas karton
c) Kemudian, intruksikan anak untuk mencelupkan jari jemarinyakedalam
mangkok yang berisi kanji berwarna dan melukiskannyadengan
gerakan-gerakan kekertas karton yang tel;ah tersedia. Goresan jari
jemari mungil itu akhirnya menghasilkan sebuah karya lukisan yang
penuh warna.
d) Jika kanji mulai mengering. Tambahkan air secupnya untuk
memudahkan penggunaan kanji selanjutnya.
e) Setelah kegiatan ini berakir, mintalah anak untuk membersihkan
tangannya dengan air, kemudian gunakan lap atau handuk untuk
mengeringkan tangan anak
11

f) Berikan latihan ini secara kontiniu


g) Untuk Penggunaan Pasir
Gerakan jari- jemari seperti menekan, meremas, dan menaburkan pasir,
menggosok pasir diatas nampan.
1. Kelebihan Finger painting
Kegiatan ini mempunyai kelebihan yaitu : Memberikan sensasi
pada jari sehingga dapat merasakan kontrol gerakan jarinya dan
membentuk konsep gerakan membuat huruf. Disamping itu kegiatan
finger painting juga mengajarkan konsep warna dan mengembangkan
bakat seni.
2. Kekurangan Finger Painting
Di samping kelebihan dari Finger Painting ini.juga ada
kelemahannya, yaitu bermain kotor dan terkadang anak merasa jijik dan
geli karena kanji yang digunakan sebagai media lengket pada jari- jemari
anak. Untuk media pasir anak harus dikontrol jangan sampai pasir masuk
kemata anak.
Finger Painting ini dapat mempergunakan berbagai media dan
warna, dengan menggunakan tepung kanji, adonan kue, pasir dan
sebagainya.Aktifitas ini penting dilakukan sebab akan memberikan
sensasi pada jari sehingga dapat merasakan control gerakan jarinya dan
membentuk konsep gerak membuat huruf . Anak Down Sinrome
mengalami permasalahan dalam motorik halusnya. Salah satunya karena
adanya kekakuan pada tangan dengan finger painting ini diharapkan anak
bisa mengikuti dengan baik. Pengembangan motorik halus anak melalui
kegiatan finger painting di TPA Amalia sudah baik karena sudah sesuai
dengan karakteristik dan minat anak TPA. Pendidik selalu mendampingi
anak didik ketika proses kegiatan berlangsung membantu anak didik
yang masih sulit untuk membuat pola finger painting dan terlihat anak
senang dan antusias mengerjakan kegiatan tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah anak- anak, pendidik atau pengasuh
TPA Amalia yang terdapat pada video yang bersumber dari youtube
internet di link ( https://youtu.be/77sINe_LCzk )

1. Lokasi Penelitian
a. Nama Sekolah : TPA Amalia Bontang Kalimantan Timur
b. Alamat Sekolah : Jl Tenis Komplek Perum TMI Blok C/6 ,Api-api,
Kec. Bontang Utara, Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur
c. Jumlah Siswa : 7 Anak
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada hari –hari efektif yaitu Selasa
26 Oktober mulai jam 08.00-10.00 WIB.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian kelas dimana metode
yang digunakan merupakan metode interpretasi menggunakan teknik
pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi.
C. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi (Pengamatan)
Adalah salah satu teknik pengumpulan data yang di gunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam
situasi tertentu. Penelitian menggunakan teknik observasi adalah untuk
memperolah data yang berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung melalui kegiatan finger
painting.

12
13

2. Dokumentasi
Adalah pengumpulan data yang diperlukan yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi dilakukan dengan cara
menghimpun dan menganalisis dokumen- dokumen baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh
kemudian diuraikan( analisis), di bandingkan dan dipadukan
membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh
BAB IV
ANALISIS DATA

A. Tabulasi Data

Aspek yang diteliti Hasil Observasi Dokumentasi

Kelenturan Jari Sebagian besar anak


Jemari sudah mampu
menggunakan
kekuatan jari dan
kelenturan jari pada
saat anak mengecap
dengan teknik finger
painting
Koordinasi mata Koordinasi mata
dan tangan dan tangan anak
sudah baik hal ini
terlihat pada saat
mereka menyimak
apa yang guru
perintahkan serta
melakukan kegiatan
sesuai arahan guru
Kerapihan Sebagian besar anak
Mengecap masih dibantu oleh
guru dan masih
belum rapi dalam
mengecap

14
15

B. Hasil Pengamatan
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti melalui video
pembelajaran di TPA Amalia Bontang Kaltim melalui kegiatan finger
painting dapat disimpulkan bahwa:
 Sebagian besar anak sudah mampu menggunakan kekuatan jari dan
kelenturan jari pada saat anak mengecap dengan teknik finger
painting. Hal ini dapat dilihat dalam foto dokumentasi tersebut yaitu
beberapa anak terlihat sudah bisa menggunakan kelenturan jari
mereka.
 Koordinasi mata dan tangan anak sudah baik hal ini terlihat pada saat
mereka menyimak apa yang guru perintahkan serta melakukan
kegiatan sesuai arahan guru.pada kegiatan ini dapat dilihat dalam
foto dokumentasi tersebut yaitu beberapa anak terlihat sudah bisa
menggunakan koordinasi mata dan tangan mereka.
 Sebagian besar anak masih dibantu oleh guru dan masih belum rapi
dalam mengecap. Hal ini dapat dilihat dalam foto dokumentasi
tersebut,yaitu beberapa anak belum bisa rapi dalam mengecap
menggunakan jari atau finger painting.

C. Analisis Kritis
Berdasarkan dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan
oleh peneliti dapat dianalisis sebagai berikut :
1. Peserta Didik
Diharapkan peserta didik di TPA Amalia Bontang Kalimantan
Timur mampu mengecap menggunakan jari tangan dengan rapi.
2. Pendidik
Diharapkan pendidik melakukan scaffolding pada saat kegiatan
pembelajaran

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan finger


painting merupakan kegiatan yang mempunyai kaitan dengan
kemampuan- kemampuan menggunakan alat serta melatih motorik halus
16

anak. Kemampuan tersebut akan menjadi dasar kemampuan sensitif anak


terhadap gejala- gejala yang melingkupi kehidupan anak baik masa anak
untuk kesiapan sekolah dasar selanjutnya maupun setelah dewasa yang
berkaitan dengan ketelitian berkarya. Mereka akan mudah dan cepat
tanggap terhadap apa yang terjadi pada lingkungan sekelilingnya,
kemampuan tersebut harus dikembangkan agar kelak dapat menunjang
kegiatan skolastik mereka. Dari sikap sensitif dan tanggap maka anak
akan mudah mengakses gejala sekelilingnya yang pada akhirnya dapat
mengimplementasikan dengan disiplin keilmuan lain.
Elemen warna dan gambar meupakan hal yang sangat menarik bagi
kehidupan anak usia dini. Anak akan lebih tertarik untuk berkomunikasi
dengan luar dirinya, mengungkapkan perasaannya melalui gambar
ataupun warna. Hal ini dapat dibuktikan melalui pengamatan bahwa anak
sejak kecil sudah membuat gambar melalui coret- mencoret. Hal ini
menandakan bahwa anak tersebut sudah mampu mengungkapkan isi
hatinya, walaupun kemampuan visualnya masih terbatas. Tetapi di hari
kemudian mereka sudah mampu mengungkapkan visualnya melalui
coreng – moreng dengan pewarna, karena warna tersebut sangat menarik
bagi anak.
Pendidik di TPA Amalia membantu anak dalam merangsang
kemampuan- kemampuannya sehingga aspek perkembangan anak
semakin meningkat, pendidik di TPA ini juga menyiapkan bahan- bahan
yang diperlukan guna menunjang kegiatan tersebut.
Secara umum TPA Amalia telah mempunyai kegiatan yang sangat
baik dan terarah, selain mengasuh juga menanamkan kemampuan dasar
untuk anak. Kegiatan- kegiatan tersebut telah di susun dengan tahap
perkembangan anak sehingga dapat berkembang secara optimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data, maka dapat disimpulkan beberapa hal,
yaitu sebagai berikut:
1. TPA Amalia Bontang Kaltim mempunyai program untuk
mengembangkan kemampuan anak.
2. Pengembangan kemampuan motorik halus anak salah satunya
dikembangkan melalui kegiatan finger painting
3. Lingkungan kelas di TPA Amalia Bontang disiapkan sedemikian
rupa sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan motorik
halus anak

B. Saran
Menurut hasil penelitian yang diperoleh pendidik, khususnya dalam
menganalisis pengembangan motorik halus anak di TPA Amalia Bontang
Kalimantan Timur melalui metode penelitian kelas dalam kegiatan bermain
finger painting, seharusnya penulis melakukan tindakan yaitu :
a. Bagi Pendidik
Pendidik dalam melakukan penelitian selanjutnya agar
lebih berupaya untuk selalu meningkatkan kompetensi pembelajaran
guru dalam menganalisis pengembangan materi motoric halus melalui
kegiatan Finger Painting di TPA Amalia Bontang Kalimantan Timur
b. Bagi Lembaga
Lembaga berupaya untuk selalu meningkatkan prestasi
TPA Amalia Bontang Kalimantan Timur yang dapat dilihat dari
meningkatnya kemampuan motorik halus anak.

17
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Sujiono,dkk.(2017). Metode Pengembangan Fisik. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
https://www.kompasiana.com/harlinadwirahmasari/54f7c2a9a33311191c8b4a50/perkem
bangan-fisikmotorik-pada-anak-usia-dini ( di akses pada 20November 2021)
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini (diakses pada 30 oktober
2021)
https://srisulissetiawati.wordpress.com/2014/03/25/finger-painting/ ( diakses pada30
oktober 2021)
https://www.ibupedia.com/artikel/balita/pentingnya-melatih-perkembangan-
motorik-anak ( diakses pada 30 oktober 2021)
http://repository.uinsu.ac.id/7570/1/MODUL%20PENGEMB.%20MOTORIK%2
0HALUS%20AUD.pdf ( diakses pada 30 oktober 2021)
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAPORAN ANALISIS

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

MELALUI KEGIATAN BERMAIN KARTU ANGKA


DI KB SATYA PRATAMA JAGAPURA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan


Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD 4509 )

Disusun Oleh :
Nama : NUR SUKMA DEVI
NIM 836573035
Program Studi : S1-PG PAUD

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ ) PURWOKERTO
POKJAR SMK N 1 KERSANA
KABUPATEN BREBES 2021.2

i
MITRA KERJA
UNIVERSITAS TERBUKA - UPBJJ PURWOKERTA
POKJAR SMK N 1 KERSANA BREBES
Alamat: Jl. Pemuda No. 156 Kersana -Brebes 52256Telp
082226659793
Nomor : 001/ pokjar krsn /X/2021 Kersana, 25 Oktober
2021
Lampiran : 1 lembar
Hal : Permohonan dispensasi

Yang Terhormat
Kepala KB Satya Pratama
Di
tempat

Diberitahukan dengan hormat bahwa sesuai program akademik UT-UPBJJ


Purwokerto tahun AKADEMIK 2021 / 2022.1 bagi mahasiswa S1 PGPAUD
semestder 9 pada program mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan PAUD,
yang kegiatanya mahasiswa diwajibkan melaksanakan penelitian di satuan
PAUD.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas kami selaku


penyelenggara/pengelola pokjar memohonkan ijin / dispensasi mahasiswa kami
untuk melakukan penelitian di lembaga yang bapak/ibu pimpin. Adapun daftar
nama-nama mahasiswa dan jadwal kegiatan terlampir.

Demikian, atas dispensasi dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih

Penyelenggara Pokjar SMK


N1 Kersana
UPBJJ – UT Purwokerto

Drs. Untung Warsito, M.Pd

ii
KATAPENGANTAR

Bismillahirrahmanirohim...
Dengan mengucap rasa syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia, rahmat dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan laporan analisis ini tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan pada program S1 PG PAUD pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Terbuka. Laporan ini dapat diselesaikan dengan baik
berkat bantuan, bimbingan, pemberian motivasi dari semua pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Eka Yulia Khoerunnisa,M.Pd yang dengan penuh kesabaran telah
membimbing dan memberikan arahan kepada kami dalam kelancaran
pelaksanaan Analisis ini.
2. Keluarga tercinta yang sudah mensuport dan mendukung
3. Semua pihak ( teman sejawat, rekan-rekan mahasiswa, sahabat dan
kerabat ) yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan analisis ini.
4. Kepala Sekolah KB Satya Pratama yang telah mengizinkan saya untuk
melalukan penelitian di Lembaga KB tersebut.

Keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang peneliti miliki. Oleh karena itu
peneliti mengharap kritik dan saran yang membangun demi kemanfaatan laporan
ini.
Peneliti berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan menambah
referensi terkait kegiatan analisis pembelajaran. Semoga Allah SWT memberikan
imbalan yang setimpal dengan jerih payah bapak atau ibu dan semua teman-
temanku dalam membantu menyelesaikan penelitian ini dari awal sampai akhir.

Peneliti

NUR SUKMA DEVI

iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PERMOHONAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian....................................................................... 1
B. Fokus Penelitian...................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini......................................................... 4
B. Faktor yang mempengaruhi Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini............... 5
C. Pengembangan Kognitif Melalui Media Kartu Angka pada Anak
Usia Dini ............................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian ................................................................................... 8
B. Metode Penelitian ................................................................................... 8
C. Instrumen Penelitian ............................................................................... 8
BAB IV ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data ......................................................................................... 10
B. Analisis Kritis ....................................................................................... 14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................... 16
B. Saran...................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Pasal 28 Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) diselenggarakan
sebelum jenjang pendidikan dasar. Paud dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidikan formal, nonformal dan informal. Paud pada pendidikan formal berbentuk
Taman Kanak- kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA). Paud pada jalur pendidikan
nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA). Paud
pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan.
Kelompok Bermain (KB) adalah salah satu bentuk layanan pendidikan
bagi anak usia dini jalur non formal, yang memberikan layanan pendidikan anak
usia 2-4 tahun,untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agarkelak
siap memasuki pendidikan lebih lanjut.. Kelompok Bermain merupakan sarana
belajar bagi anak sebelum memasuki Taman Kanak – kanak, juga bisa disebut
anak usia pra sekolah.
KB Satya Pratama Jagapura merupakan salah satu tempat sarana belajar
bagi anak sebelum memasuki Taman Kanak – kanak yang ada di Indonesia yang
beralamat di Desa Jagapura Rt 05 Rw 05 kecamatan Kersana KB ini memberikan
pelayanan yang aman, nyaman dan edukatif. KB Satya Pratama Jagapura
memberikan pelajaran dan ruang bermain untuk anak, selain itu di KB ini juga
mengadakan kegiatan-kegiatan yang secara perlahan mengenalkan tentang lingkungan
sekitar.
Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan menganalisis pembelajaran
guru dikelas ditemukan adanya masalah di KB Satya Pratama pada siswa
kelompok A yang menunjukan bahwa kemampuan kognitif anak belum mampu
Mengenal lambang bilangan: anak belum mampu mengembangkan kemampuan
logika matematikanya, media yang digunakan guru belum sesuai dengan
banyaknya siswa, anak belum dapat memasangkan benda dengan bilangan yang
sesuai. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor karena materi yang disampaikan

1
2

kurang menarik minat anak.


Penggunaan media kartu angka dalam pendidikan anak usia dini
dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai kemampuan anak, salah satunya
yaitu pengembangan kognitif anak. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut
maka peneliti ingin mengadakan penelitian di KB Satya Pratama dengan
mengangkat judul “Analisis Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak
Melalui Kegiatan Bermain Kartu Angka di KB Satya Pratama Jagapura”.
.
B. Fokus Penelitian
Setelah mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada KB Satya
Pratama, maka peneliti memfokuskan penelitian pada “Analisis Pengembangan
Kemampuan Kognitif Anak Melalui Kegiatan Bermain Kartu Angka
di KB Satya Pratama Jagapura”.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Untuk menganalisis pengembangan materi kognitif melalui kegiatan bermain
kartu angka pada anak di KB Satya Pratama Jagapura.
b. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas kompetensi pembelajaran guru
dalam pengembangan materi kognitif melalui kegiatan bermain kartu angka
pada anak di KB Satya Pratama Jagapura.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian inibermanfaat untuk :
1) Pendidik
Bemanfaat untuk meningkatkan kompetensi pembelajaran guru dalam
menganalisis pengembangan materi kognitif melalui kegiatan bermain kartu
angka di KB Satya Pratama Jagapura
2) Lembaga
Bermanfaat untuk meningkatkan prestasi KB Satya Pratama Kersana yang dapat
dilihat dari meningkatnya kemampuan kognitif anak.
3

3) Peneliti
Mengembangkan kemampuan peneliti dalam menganalisis suatu kegiatan anak di
lembaga KB serta melatih mahasiswa melakukan kegiatan penelitian kelas..
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini


1. Pengertian Aspek Kognitif
Kognitif adalah penilaian yang dilakukan atas dasar kemampuan
dalam mengenal sesuatu yang mengacu pada proses seseorang
memperoleh pengetahuan yang ada dalam dirinya sendiri. Proses dalam
memperoleh pengetahuan ini dapat diperoleh melalui beberapa hal sesuai
dengan aspek yang terdapat dalam pengukuran ranah kognitif.
Kognitif (Margaet W. Matlin ) adalah proses aktivitas yang melibatkan
beberapa jenis kegiatan yang berkaitan dengan mental seseorang. Kegiatan
yang terkait antara lain, mencari, memperoleh, menyimpan, dan
menggunakan ilmu pengetahuan. Penggunaan ilmu pengetahuan
diharapkan pada situasi dan kondisi yang tepat.
Kognitif (Husdarta dan Nurian) adalah bentuk proses yang terus
menerus tetapi hasil yang diperoleh tidak bersifat berkesinambungan
dengan hasil yang telah dicapai sebelumnya. Kemampuan kognitif akan
terus berkembang sesuai dengan apa yang dipelajari di sekolah atau
lingkungannya.

2. Pentingnya Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini


Pada dasarnya pengembangan kognitif dimaksudkan agar anak
mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca
indranya dengan kodratnya sebagai makhluk tuhan yang harus
memperdayakan apa yang ada di dunia ini untuk kepentingan dirinya dan
orang lain.
Berdasarkan pendapat piaget, maka pentingnya guru
mengembangkan kemampuan kognitif pada anak sebagai berikut :
1. Agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa
yang ia lihat, dengar dan rasakan sehingga anak akan memiliki
pemahaman yang utuh dan komprehensif

4
5

2. Agar anak mampu melatih ingatan terhadap semua peristiwa dan


kejadian yang pernah di alaminya
3. Agar anak mampu mengembangkan pemikiran pemikirannya dalam
rangka menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya
4. Agar anak memahami berbagai symbol-simbol yang tersebar di
lingkungan sekitarnya
5. Agar anak mampu melakukan penalaran baik yang terjadi melalui
proses alamiah ( spontan ) ataupun proses ilmiah ( percobaan)
6. Agar anak mampu memecahkan persoalan hidup yang dihadapinya
sehingga pada akhirnya ia akan menjadi individu menolong dirinya
sendiri.

B. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak


usia dini
1. Factor hereditas / keturunan
Factor keturunan akan menentukan perkembangan anak secara
intelektual.
2. Lingkungan
Ada 2 faktor lingkungan yang paling meningkatkan perkembangan
kognitif anak yaitu keluarga dan sekolah.
3. Kematangan
Tiap organ tubuh manusia, baik fisik maupun psikis dapat dikatakan
telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan
fungsinya masing-masing.
4. Pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri anakyang mempengaruhi
perkembangan intelegensinya.
5. Minat dan Bakat
Minat mengarahkan perbuatan pada suatu tujuan, sedangkan bakat
adalah potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat
terwujud.
6

6. Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai kebebasan manusia dalam berfikir

Fungsi dan tujuan penerapan media dalam pengembangan kognitif


anak :
Adapun fungsi dan tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Merangsang anak melakukan kegiatan, pikiran, perasaan, perhatian dan
minat
2. Bereksperiman
3. Menyelidiki dan meneliti
4. Mengembangkan Imajinasi (Kreativitas)
5. Melatih kepekaan berfikir
6. Digunakan sebagai alat permainan.

C. Pengembangan Kognitif Melalui Kegiatan Bermain Kartu


Angka pada Anak Usia Dini
1. Pengertian Kartu Angka
Pengertian kartu angka adalah Gambar benda di lengkapi dengan
angka misalnya : gambar buah-buahan, binatang dll. Dan dibalik gambar
ada lambang bilangannya atau angka. Jadi kartu angka Dapat di
definisikan kartu yang dilengkapi dengan angka dan gambar. Pendekatan
belajar aktif merupakan proses yang kompleks yang melibatkan aktivitas
mental dan fisik. Anak pada dasarnya memiliki kemampuan dalam
membangun dan mengkreasi pengalamannya. Proses belajar bermakna.
Jika anak berbuat sesuatu sesuai dengan lingkungannya.
Kesempatan anak untuk mencipta mengkreasi dan memanipulasi
objek dan ide merupakan yang utama dalam proses belajar. Pengalaman
anak pada hakekatnya lebih banyak melalui bermain, melakukan
percobaan dengan objek nyata dan mulai pengalaman-pengalaman
kongkrit. Masa yang stategis untuk mengenalkan angka atau lambang
bilangan karena usia dini adalah masa peka terhadap yang diterima dari
lingkungan atau sekolah . rasa ingin tahunya tinggi akan tersalurkan
apabila mendapat rangsangan dan motivasi sesuai dengan
7

perkembangannya. Tentunya dalam penyampaian kegiatan ketrampilan


membilang atau mengurutkan bilangan diberikan melalui berbagai
permainan dan sangat disukai oleh anak, dan anak lebih berhasil dalam
belajarnya apabila yang di pelajari sesuai dengan minat, kebutuhan
kemampuan serta kemauan anak.

.2. Manfaat Bermain Kartu Angka


Permainan kartu angka dapat berdampak positif terhadap peningkatan
kemampuan membimbing, ini terjadi ketika anak mulai belajar mengenal
angka. Proses pelaksanaan pemahaman konsep bilangan akan
memudahkan anak untuk lebih cepat memahaminya melalui media kartu
angka bergambar.
Sinta Ratnawati ( 2001 : 96 ) mengungkapkan bahwa permainan kartu
angka dapat merangsang anak agar lebih cepat mengenal angka, membuat
minat anak semakin kuat dalam menguasai konsep bilangan serta
merangsang kecerdasan dan ingatan anak. Dalam permainan ini selain
mengenal angka lebih cepat, anak juga dapat beresplorasi menggunakan
kartu-kartu tersebut. Sehingga dapat merangsang berbagai aspek yang ada
pada diri anak.
Ada beberapa manfaat dari penerapan kartu angka dalam
pembelajaran anak usia dini yaitu sebagai berikut :
a. Melatih anak untuk berhitung
b. Melatih anak membedakan warna
c. Melatih anak membedakan angka
d. Melatih mental anak
e. Melatih motorik tangan anak ( Nunik dan Halida , 2009 ; 3 )
Menurut Samekto S.Sastrosudirjo ( 1988 : 26 ) beberapa manfaat yang
dapat diambil dari penggunaan kartu, yaitu :
a. Merangsang siswa bekerja secara aktif
b. Melatih siswa memecahkan persoalan
c. Timbul persaingan yang sehat antar siswa
d. Menumbuhkan sikap percaya diri pada siswa.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak, pendidik KB Satya
Pratama Jagapura.
1. Lokasi Penelitian
a. Nama sekolah : KB Satya Pratama
b. Alamat sekolah : Desa Jagapura, rt 05 rw 05 kecamatan Kersana
c. Kelompok : A
d. Tema/sub tema : tanaman/macam-macam buah
e. Jumlah Siswa : 23 Anak
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada hari – hari efektif yaitu Senin –
Jum‟at tanggal 15 – 19 November mulai jam 08.00 – 10.00 WIB.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kelas dimana metode
yang digunakan merupakan metode interpretasi menggunakan teknik
pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, serta wawancara.

C. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi (Pengamatan)
Yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam
situasi tertentu. Penelitian menggunakan teknik observasi adalah untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung melalui kegiatan
menggunakanmedia kartu angka

8
9

2. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data yang diperlukan yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti. Dokumentasi dilakukan dengan cara
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh
kemudian diuraikan (analisis), dibandingkan dan dipadukan membentuk
satu hasil kajian yang sistematis, padu danutuh.
3. Wawancara
Yaitu kegiatan tanya – jawab secara lisan untuk memperoleh
informasi. Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan dalam tulisan,
atau direkam secara audio, visual, atau audio visual. Pertukaran
informasi dan ide melalui tanya – jawab dimaksudkan untuk
membentuk makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan
dalam penelitian untuk mengatasi kelemahan metode observasi dalam
pengumpulan data. Informasi dari narasumber dapat dikaji lebih
mendalam dengan memberikan interpretasi terhadap situasi dan
fenomena yang terjadi.
BAB IV
ANALISI DATA

A. Tabulasi Data
A) Hasil Pengamatan
1. Pemimpin KB
a. Tabulasi Data
Aspek Wawancara dengan Pemimpin KB
Pemrakarsa Tahyani,s.pd
Visi Membentuk generasi yang cerdas,
kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak
Mulia
Misi 1. Menciptakan sejak dini SDM yang
cerdas
2.Menumbuh kembangkan daya pikir
,kreatifitas, dan kemandirian anak sejak
dini
3.Mendidikdan menanamkan budi
pekerti untuk menciptakan anak yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
YME
4. Menciptakan suasana belajar berbasis
beriman dan menyenangkan demi
terciptanya anak yang berprestasi
5.Meningkatkan kualitas anak didik
terampil dan berakhlak mulia
6.Mengokohkan fondasi kepribadian
anak.agar anak memiliki rasa cinta tanah
Air
Tujuan
Peraturan Penerimaan Siswa menerima siswa usia 3 – 4 tahun
Keunggulan di KB membentuk karakter siswa menjadi anak

10
11

yang berakhlakul karimah


Jumlah Anak 50 siswa
Jumlah Pembimbing 4
Bentuk KB
Target KB Mewujudkan generasi yang cerdas, sehat
dan ceria
Klasifikasi Usia Usia 3 – 4 tahun
Waktu Oprasional 08.00 – 10.00 WIB
Jumlah Staff Pembimbing 4

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, bahwa
penyelenggara KB Satya Pratama Ibu Tahyani, S.Pd yang didirikan
dengan memiliki visi dan misi untuk membentuk generasi yang
cerdas,kreatif mandiri, ceria dan berakhlak mulia dengan jumlah
pendidik 4 orang dan jumlah anak 50 .

2. Pendidik KB
a. Tabulasi Data
Aspek yang Hasil Observasi Hasil Wawancara Dokumentasi
Diteliti dengan Pendidik KB
Dapat Guru/pendidik Guru dapat
menguasai mampu menguasai memberikan arahan
materi materi yang dan bimbingan
pembelajaran diberikan kepada kepada anak didik
anak sesuai dengan materi
yang dikuasi oleh
guru.
Disiplin dalam Guru/pendidik Guru setiap hari
keberangkatan disiplin dan tepat selalu datang lebih
waktu dalam setiap awal dari anak didik.
kegiatan sekolah.
12

Kerapihan Guru/pendidik rapih Guru berpenampilan


dalam dan sopan dalam rapih,sopan dan
berpakaian berpakaian menyenangkan sesuai
etika guru dalam
mengajar.

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, pendidik KB Satya
Pratama selalu mempersiapkan materi dengan baik , berpenampilan
rapi sesuai dengan etika guru dan guru datang tepat waktu

B) Hasil Pengamatan
1. Prasarana Out Door
a. Tabulasi Data

No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan


1 Ayunan √ Baik
2 Jungkat-jungkit √ Baik
3 Perosotan √ Baik
4 Papan Titian √ Baik

b. Analisis Data
Dari hasil pengamtan yang dilakukan pendidik, KB Satya
Pratama memiliki APE Luar sebanyak 4 macam dalam
kondisi baik
13

2. Prasarana Indoor
a. Tabulasi data

No Jenis alat Ada Tidak Keterangan


1 Lego √ Baik
2 Buku Tematik √ Baik
3 Alat Tulis √ Baik
4 Kertas Origami √ Baik
5 Kartu Huruf √ Baik
6 Kartu Angka √ Baik
7 Perlengkapan Sholat √ Baik
8 Boneka Jari √ Baik

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, KB Satya
Pratama memilii APE dalam sejumlah 8 macam alat permainan
edukatif dan APE ini dalam kondisi baik.

3. Administrasi Sekolah
a. Tabulasi Data

No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan


1. Dokumen KTSP √ Baik
2. Dokumen Penyusunan Kurikulum √ Baik
3. Papan Visi Misi Lembaga √ Baik
4. Kalender Pendidikan √ Baik
b. Analisis data
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, KB Satya
Pratama memiliki dan menyusun administrasi dengan baik
14

4. Administrasi Kelas
a. Tabulasi ata

No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan


1 Daftar hadir guru √ Baik
2 Absensi siswa √ Baik
3 Buku Raport siswa √ Baik

b. Analisis data
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, KB Satya
Pratama memiliki, menata, dan menyusun/membuat datar hadir guru,
absensi siswa, dan rpph dengan baik.

5. Sumber Daya Manusia


a. Tabulasi data

No Tenaga Kerja Ada Tidak Jumlah


1 Kepala Sekolah √ 1
2 Guru √ 3
3 Operator Sekolah √ 1
4 Petugas Kebersihan √ -

B. Analisis Kritis
Berdasarkan dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan oleh peneliti
dapat dianalisis sebagai berikut :
1. Peserta didik
Diharapkan peserta didik di KB Satya Pratama mampu bermain Kartu
Angka dengan baik.
2. Pendidik
Diharapkan pendidik melakukan scaffolding pada saat kegiatan
pembelajaran.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain kartu angka
merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengasah pengembangan kognitif anak
seperti pendapat Sinta Ratnawati ( 2001 : 96 ) mengungkapkan bahwa permainan
kartu
15

angka dapat merangsang anak agar lebih cepat mengenal angka, membuat minat
anak semakin kuat dalam menguasai konsep bilangan serta merangsang
kecerdasan dan ingatan anak. Dalam permainan ini selain mengenal angka lebih
cepat, anak juga dapat bereksplorasi menggunakan kartu angka tersebut. Dari
analisis pembelajaran yang diamati, kekurangan dari segi kegiatan pembelajaran
yaitu pendidik kurang menstimulus kognitif anak, hal ini terlihat pada saat
kegiatan menjelaskan permainan kartu angka , pendidik tidak memberikan
permainan atau kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak
supaya anak dapat mengenal angka dengan baik.
Secara umum KB Satya Pratama telah mempunyai kegiatan yang sangat
baik dan terarah, selain mengasuh juga menanamkan kemampuan dasar untuk anak.
Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun dengan tahap perkembangan anak sehingga
dapat berkembang secaraoptimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data, maka dapat disimpulkan
beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1. KB Satya Pratama Kersana mempunyai program untuk
mengembangkan kemampuan kognitif anak.
2. Pengembangan kemampuan kognitif anak salah satunya dikembangkan
melalui media bermain kartu angka.
3. Lingkungan kelas di KB Satya Pratama Kersana telah
disiapkan sedemikian rupa untuk mendukung pencapaian
kemampuan kognitif anak.

B. Saran
1. Proses pembelajaran ditekankan pada bermain sambil belajar
2. Memberikan kegiatan yang lebih bervariasi dengan perkembangan anak
dalam kemampuan kognitif anak.
3. Mempunyaiprogram untukmengembangkan kemampuan kognitif anak.
4. Pengembangan kemampuan kognitif anak salah satunya dikembangkan
melalui metode bermain kartu angka

16
DAFTARPUSTAKA

Depdiknas.2003.Undang-undang RI No.20 tahun 2003.Tentang


Sistem PendidikanNasional.
Indra-Supitt-Milly C, dkk. (2003) Mengenali dan
Merangsang potensiKecerdasan Anak . Jakarta : Ayah Bunda
http://tktarbiyatulathfal41.blogspot.com/2015/06/pengertian-paud-
tk-kb-tpa-sps.html (diakses pada 16 november 2021 pukul 19 : 30
WIB)
https://www.cronyos.com/pahami-pentingnya-pengembangan-kognitif-
anak-usia-dini/ diakses pada 17 november 2021 pukul 19 : 30 WIB)
https://dosensosiologi.com/pengertian-kognitif/ diakses pada 17 november 2021
pukul 11 : 30 WIB)

http://www.jejakpendidikan.com/2017/04/faktor-yang mempengaruhi-
perkembangan.html?m=1 diakses pada 17 november 2021 pukul 20 : 30WIB)
https://jatengpos.co.id/pembelajaran-media-kartu-angka-untuk-anak-
paud/arif/diakses pada 17 november 2021 pukul 21 : 30 WIB)
LAMPIRAN

Foto kegiatan
Foto ketika Wawancara dengan Kepala KB Satya Pratama
Lampiran II
Rpph
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN ( RPPH )
KELOMPOK BELAJAR SATYA PRATAMA JAGAPURA
2020/2021
Semester / Minggu / Hari ke : 1 / 13 / 1
Hari, tanggal : jumat , 19 November 2021
Kelompok usia : 2 – 3 Tahun
Tema / subtema / sub subtema : Binatang / Binatang yang Bisa Terbang / Burung
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1 – 2.4 – 2.12 – 3.3 – 4.3 – 3.6 – 4.6– 3.8 – 4.8 –
3.15 – 4.15
Materi Kegiatan : - Tidak menyakiti ciptaan Tuhan
- Gerakan binatang yang bisa terbang
- Memberi makan burung
- Terbang seperti burung
- Suara–suara burung
- Perkembangbiakan burung
- Tertarik pada aktifitas seni
Materi Pembiasaan : - Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
- Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan
penjemputan
- Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam
SOP pembukaan
- Mencuci tangan masuk dalam SOP sebelum dan sesudah
makan.
Alat dan bahan : Gambar burung, makanan burung, gambar perkembangbiakan
burung, lego

A. KEGIATAN PEMBUKA
1. Penerapan SOP pembukaan
2. Berdiskusi tentang binatang yang bisa terbang
3. Berdiskusi tentang ciri–ciri binatang yang bisa terbang
4. Memberi makan burung
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain
B. KEGIATAN INTI
1. Berdiri di atas satu kaki seperti burung bangau
2. Menghitung jumlah telur burung bangau
3. Menceritakan perkembangbiakan burung
4. Membuat sarang burung dengan media lego

C. RECALLING
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. KEGIATAN PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa
yang paling disukai
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk besok
5. Penerapan SOP penutupan

E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat menghargai dan menyayangi binatang sebagai makluk ciptaan
Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan ketrampilan
a. Dapat menyebutkan jenis burung
b. Dapat mengurutkan perkembangbiakan burung
c. Dapat menirukan gerakan burung
d. Dapat menghitung jumlah burung
e. Dapat menirukan kicauan burung
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok

IQOH HADIQOH, S.Sos.I ADHITYANA PRASETIOWATI


LAPORAN ANALISIS

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK


MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN
DI TK PERTIWI LIMBANGAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan


Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD 4509 )

Disusun Oleh :
Nama : NUR SUKMA DEVI
NIM 836573035
Program Studi : S1-PG PAUD

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ ) PURWOKERTO
POKJAR SMK N 1 KERSANA
KABUPATEN BREBES 2021.2

i
MITRA KERJA
UNIVERSITAS TERBUKA - UPBJJ PURWOKERTA
POKJAR SMK N 1 KERSANA BREBES
Alamat: Jl. Pemuda No. 156 Kersana -Brebes 52256Telp
082226659793
Nomor : 001/ pokjar krsn /X/2021 Kersana, 25 Oktober 2021
Lampiran : 1 lembar
Hal : Permohonan dispensasi

Yang Terhormat
Kepala TK Pertiwi
Limbangan

Di
Tempat

Diberitahukan dengan hormat bahwa sesuai program akademik UT-UPBJJ


Purwokerto tahun AKADEMIK 2021 / 2022.1 bagi mahasiswa S1 PGPAUD semestder 9
pada program mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan PAUD, yang kegiatanya
mahasiswa diwajibkan melaksanakan penelitian di satuan PAUD.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas kami selaku penyelenggara/pengelola


pokjar memohonkan ijin / dispensasi mahasiswa kami untuk melakukan penelitian di
lembaga yang bapak/ibu pimpin. Adapun daftar nama-nama mahasiswa dan jadwal
kegiatan terlampir.

Demikian, atas dispensasi dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih

Penyelenggara Pokjar SMK N 1 Kersana


UPBJJ – UT Purwokerto

Drs. Untung Warsito, M.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirohim...
Dengan mengucap rasa syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia, rahmat dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penyusunan laporan analisis ini tepat pada waktunya. Penyusunan laporan ini disusun
sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada program S1 PG PAUD pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka. Laporan ini dapat
diselesaikan dengan baik berkat bantuan, bimbingan, pemberian motivasi dari semua
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Eka Yulia Khoerunnisa,M.Pd yang dengan penuh kesabaran telah
membimbing dan memberikan arahan kepada kami dalam kelancaran pelaksanaan
Analisis ini.
2. Keluarga tercinta yang sudah mensuport dan mendukung
3. Semua pihak ( teman sejawat, rekan-rekan mahasiswa, sahabat dan kerabat ) yang
telah banyak membantu dalam pelaksanaan analisis ini.
4. Kepala Sekolah TK Pertiwi Limbangan yang telah mengizinkan saya untuk
melalukan analisis di Lembaganya.
Keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang peneliti miliki. Oleh karena itu peneliti
mengharap kritik dan saran yang membangun demi kemanfaatan laporan ini.
Peneliti berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan menambah referensi
terkait kegiatan analisis pembelajaran. Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang
setimpal dengan jerih payah bapak atau ibu dan semua teman- temanku dalam membantu
menyelesaikan penelitian ini dari awal sampai akhir.

Peneliti

NUR SUKMA DEVI

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PERMOHONAN ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ..............................................................................1
B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini .......................................................... 4
B. Faktor yang mempengaruhi Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini ................ 5
C. Karakteristik Bahasa Anak Usia Dini ...................................................... 6
D. Pengembangan Bahasa Melalui Kegiatan Bermain Peran pada Anak Usia
Dini ........................................................................................................ 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian .................................................................................. 11
B. Metode Penelitian .................................................................................. 11
C. Instrumen Penelitian .............................................................................. 11
BAB IV ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data ........................................................................................ 13
B. Analisis Kritis ........................................................................................ 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 19
B. Saran ...................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Masa kanak-kanak adalah masa yang peka untuk menerima rangsangandari
lingkungan guna menunjang perkembangan anak usia dini untuk menentukan
keberhasilan anak didik mengikuti pendidikan selanjutnya di kemudian hari.
Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan formal yang melayani
anak 4-6 tahun dengan segala aspek perkembangan, yaitu aspek perkembangan nilai-
nilai Agama dan moral; aspekperkembangan fisik motorik; aspek perkembangan
bahasa; aspek perkembangan kognitif; aspek perkembangan sosial emosional, dan
aspek perkembanganseni.
Semua aspek perkembangan sangatlah penting dan saling berkaitan satu sama
lain. Sehingga dalam mengambangkannya harus sesuai dengan standar pencapaian
dan tingkat usia anak.
Tujuan program kegiatan belajar anak usia dini adalah membantu meletakkan
dasar ke arah sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan
anakdidik dalam menyesuaikan dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan
perkembangananak usia dini.
Aspek perkembangan Bahasa merupakan aspek yang paling dominan. Dimana
aspek bahasa ini berpengaruh terhadap kecerdasan yang dimiliki anak usia dini.
Meliputi IQ (IntelligenceQuotient), SQ (spiritual Quotient), EQ
(EmotionalQuotient).
Program S1-PGPAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusannya menjadi
tenaga pendidik PAUD yang profesional yaitu melalui berbagai kegiatan inovatif,
kreatif dan aktif. Sehingga membentuk anak usia dini yang cerdas dan ceria. Dalam
rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan
Anak Usia Dini, maka telah melakukan penelitian di suatu lembaga TK yang
bertujuan menganalisis setiap data yang didapat sehingga menjadi informasi baru yang
bermanfaat, melalui analisis kritis dengan dibekali ilmu pengetahuan yang ada.
TK Pertiwi Limbangan merupakan salah satu tempat sarana belajar bagi anak sebelum
memasuki Sekolah Dasar yang ada di Indonesia yang beralamat di Desa Limbangan
kecamatan Kersana TK ini memberikan pelayanan yang aman, dan edukatif. TK Pertiwi
Limbangan memberikan pelajaran dan ruang bermain untuk anak, selain itu di TK ini juga
mengadakan kegiatan-kegiatan yang secara perlahan mengenalkan tentang lingkungan
sekitar.

1
2

Kegiatan Bermain Peran dalam pendidikan anak usia dini dimaksudkan untuk
mengembangkan berbagai kemampuan anak, salah satunya yaitu pengembangan bahasa
anak. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti ingin mengadakan
penelitian di TK Pertiwi Limbangan dengan mengangkat judul “Analisis Pengembangan
Kemampuan Bahasa Anak Melalui Kegiatan Bermain Peran di TK Pertiwi
Limbangan”.
.
B. Fokus Penelitian
Setelah mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan TK Pertiwi
Limbangan, maka peneliti memfokuskan penelitian pada “Analisis Pengembangan
Kemampuan Bahasa Anak Melalui Kegiatan Bermain Peran di TK Pertiwi
Limbangan”.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Untuk menganalisis pengembangan materi bahasa melalui kegiatan bermain
peran pada anak di TK Pertiwi Limbangan.
b. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas kompetensi pembelajaran guru
dalam pengembangan materi bahasa melalui kegiatan bermain peran pada anak
di TK Pertiwi Limbangan.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian inibermanfaat untuk :
1) Pendidik
Bemanfaat untuk meningkatkan kompetensi pembelajaran guru dalam
menganalisis pengembangan materi bahasa melalui kegiatan bermain peran di
TK Pertiwi Limbangan
2) Lembaga
Bermanfaat untuk meningkatkan prestasi TK Pertiwi Limbangan yang dapat
dilihat dari meningkatnya kemampuan bahasa anak.
3

3) Peneliti
Mengembangkan kemampuan peneliti dalam menganalisis suatu kegiatan anak di
lembaga TK serta melatih mahasiswa melakukan kegiatan penelitian kelas.
4) Anak Didik
Dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak secara optimal
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini


1. Pengertian Aspek Bahasa
Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dengan orang lain, baik itu
menggunakan lisan, tulisan, gerak ataupun isyarat, simbol, lambang, gambar dan
bisa juga lukisan. Dengan proses itulah manusia dapat berinteraksi dengan sesama
sehingga manusia dapat mengenali dirinya, alam sekitar dan pengetahuan.
Di dalam perkembangan bahasa anak usia dini (1-4 tahun)
ini, kemampuan berbahasa atau berkomunikasi belum maksimal, namun butuh
proses yang begitu panjang. Melalui masa Transisi yang terjadi pada usia 2- 7
tahun. Sedangkan Pada usia 2-5 tahun anak akan mulai menyenangi kehidupan
ini, anak akan mulai berbicara dengan cara melakukan kegiatan misalnya bermain
bahasa sendiri dan menyanyi, walaupun masih terjadi kesalahan ucapan tapi itu
dianggap biasa karena masih dalam proses perkembangan bahasa.
Masa perkembangan bahasa pada anak usia dini tidak bisa terlepas dari
orang tua. Mengapa demikian? Karena proses awal mulanya bahasa pada anak itu
sendiri dari hasil mencontoh orang dewasa yakni orang tuanya. Oleh karena itu
orang tua harus mampu memberikan contoh yang baik dalam hal berkomunikasi.
Untuk menunjang bahasa anak orang tua dapat melakukan kegiatan – kegiatan
dengan anak misalnya melakukan kegiatan bercakap-cakap bercerita dan
menjawab pertanyaan. Selain itu orang tua dapat menyediakan media atau alat
permainan yang dapat menstimulasi perkembangan bahasa anak misalnya berupa
boneka maupun mobil mobilan.
Dengan media itu pasti anak akan mulai berbahasa dan berkomunikasi
sesuai dengan media yang ada walaupun berkomunikasi dengan dirinya sendiri,
selain itu anak akan lebih memperluas kosa kata. Sebab, Anak yang setiap
harinya melakukan komunikasi walaupun dengan dirinya sendiri akan lebih
memiliki kemampuan sosial dibandingkan dengan anak yang pada fase ini kurang
melakukan kegiatan.

4
5

2. Tujuan Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini


Pengembangan kemampuan berbahasa bagi Anak Usia Dini bertujuan agar
anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya. Lingkungan
yang dimaksud adalah lingkunagn di sekitar anak antara lain teman sebaya,
teman bermain,orang dewasa, baik yanga da di sekolah, di rumah, maupun
dengan tetangga di sekitar tempat tinggalnya. Kemampuan bahasa Anak Usia
Dini diperoleh dan dipelajari anak secara alami untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya sehingga anak akan ammpu bersosialisasi, berinteraksi
dan merespon orang lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa
pada anak usia dini Berbahasa anak usia dini merupakan suatu kegiatan yang
meliputi kemampuan 6 mengungkapkan sesuatu, mendengar, dan memahami
bahasa dan juga dapat dengan membaca gambar dimana membaca merupakan
kegiatan yang bisa ,mengngkapkan bahasa pada anak usia dini dan dilakukan
oleh anak usia dini.

B. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak usia dini


1. Kosakata.
Seiring dengan perkembangan anak maka kosa katapun akan berkembang.
Anak mengembangkan kosa katanya dapat melalui interaksi dengan
lingkungannya.
2. Sintaksis (tata bahasa)
Yakni walaupun belum diajari namun anak-anak pasti mampu mempelajari
dengan interaksi apa yang dilihat dan didengar dilingkungannya dengan
susunan kalimat yang baik
3. Semantik
Merupakan menggunakan kata sesuai tujuannya. Makhsudnya dalam
perkembangan usia ini anak sudah dapat mengekspresikan keinginan dan
penolakannya tanpa didasari factor orang lain, yakni muncul dari dirinya
sendiri.
4. Fonem .
Anak dalam usia ini sudah mampu merangkaikan bunyi yang didengarnya
menjadi satu kata yang mengandung arti. misalnya I, b, u menjadi ibu.
6

C. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Berdasarkan


dimensi perkembangan bahasa anak usia dini pada usia 3- 4 tahun
memiliki karakteristik, antara lain :
1. Mengingat permainan
2. Memahaminkonsep sederhana (besar atau sedikit, hari ini, waktu tidur)
3. Menikmati mendengar cerita yang sama yang diulang-ulang
4. Menggabungakan kata-kata dan kalimat dari awal berdiskusi ke diskusi
selanjutnya dengan buku yang sama.
5. Menunjukkan dan memberi nama hewan-hewan yang berbeda.
6. Mampu memahami dua perintah secara langsung (contoh: pertama, pakai ja
ketmu, kemudian pakai topik)
7. Mencocokkan secara khusus suara-suara musik terhadap alat-alat yang
menghasilkan suara tersebut (contoh : piano, gitar drum?)
8. Menangggapi secara tepat tanpa pertanyaan-pertanyaan selama bercakap.
9. Menegakkan jari tangan dengan benar dalam menanggapi pertanyaan ” Berapa
umurmu? “.
10. Dapat memahami dan memberi definasi objek yang mereka gunakan.
11. Memahami perbandingan sederhana (contoh : , lebih besar, paling besar)
12. Memahami pernyataan kondisi (contoh: jika kalau /lalu)

D. Pengembangan Bahasa Melalui Kegiatan Bermain Peran pada Anak Usia


Dini
1. Pengertian Bermain Peran
Menurut Hurlock (2001: 329) bermain peran merupakan bermain aktif
melalui perilaku dan bahasa serta berhubungan dengan situasi. Anak-anak
bermain dalam berpura-pura dan menirukan pengalaman yang di dapat dalam
dunia nyatanya. Dalam kegiatan bermain di sentra main peran anak dapat
mengembangakan kemampuannya bersosialisasi, mengikuti prosedur,
bereksperimen dan berbahasa.
Bermain peran membuat anak dapat berimajinasi dengan membayangkan
dirinya di masa depan dan mengulang kembali pengalaman yang pernah terjadi
7

di masa lalu.
Gilstrap dan Martin dalam Moore (2005: 271) mengatakan bahwa bermain
peran sebagai sebuah aktivitas rekreasi peristiwa sejarah, masa depan, saat ini,
atau situasi imaginatif. Pesertanya berusaha mencoba untuk menjadi individu
yang berbeda, dan berusaha mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
individu yang mereka perankan tersebut.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Jika tidak ada motivasi ketika
belajar, maka seorang siswa akan meremehkan ilmu-ilmu yang sedang
dipelajarinya. Sehingga semangat dalam belajar sangat dipengaruhi oleh
adanya motivasi dalam dirinya. Motivasi ada yang berasal dari dalam diri
sendiri, dan ada juga yang berasal dari orang lain, lingkungan, maupun hal-hal
yang ada disekitarnya

2. Manfaat Bermain Peran


Bermain disini dilakukan secara spontan dan penuh kegembiraan. Ketika
bermain anak atau siswa dapat mengenal lingkungannya tanpa adanya paksaan
darimanapun dan bahkan anak dapat mengembangkan keterampilan yang
dimilikinya.
Siswa juga dapat melatih kemampuan mengendalikan emosinya, memiliki
sikap tenggang rasa dan empati terhadap sesama, dan juga melatih anak agar
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Oleh karena itu, bermain
merupakan kegiatan yang sangat penting dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan pada siswa. Salah satunya dengan bermain peran.
Bermain peran merupakan suatu metode yang biasa digunakan dalam
dunia konseling melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan seseorang
yang dilakukan dengan memerankan suatu tokoh maupun benda mati. Bermain
peran disini juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjalankan karakter
dan kedudukan sebagai orang yang dimainkannya, misalnya berperan sebagai
dokter, ibu guru, nenek tua, anak kecil dan lain sebagainya.
Metode bermain peran ini memberikan kesempatan kepada anak untuk
mempelajari tingkah laku manusia dari berbagai macam latar belakang yang
ada. Disini siswa dapat merasakan suka duka yang dialami oleh tokoh yang
8

diperankannya yang mungkin saja belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ini


merupakan salah satu bentuk pembelajaran dimana siswa dapat terlibat aktif
dalam memainkan peran-perannya.
Bermain dapat melatih kemampuan yang dimiliki oleh siswa, seperti
melatih kekreatifan, kemampuan dalam menyelesaikan masalah, kemampuan
berbahasa dan komunikasi, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Dalam menjalankan metode ini, konselor berperan
dalam menentukan masalah yang akan diangkat kedalam cerita yang pastinya
harus sesuai dengan siswanya.
Kesesuaian peran ini harus diperhatiakan agar siswa dapat memainkan
perannya secara maksimal. Siswa harus menikmati dan menghayati peran yang
dimainkan sehingga tidak salah dalam memeragakan tokoh yang sedang
diperankan. Setelah permainan selesai, konselor dapat mendiskusikan hasilnya,
dan mengevaluasi pengalaman yang dirasakan oleh siswa setelah bermain
peran.
Tujuan dari penggunaan Metode bermain peran adalah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memahami situasi dimana mereka mengalami
emosi, perbedaan pendapat dan permasalahan dalam lingkungan kehidupan
sosial anak, menarik siswa untuk bertanya, mengembangkan kemampuan
komusikasi siswa, dan melatih siswa untuk berperan aktif dalam kehidupan
nyata.
Agar proses pelaksanaan Metode bermain peran tidak kaku, sebaiknya
seorang konselor memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada anak untuk
memilih peran yang ia inginkan. Karena pemeranan tokoh akan lebih baik
apabila sesuai dengan apa yang diinginkan. Jangan sampai membatasi anak
didik tentang apa yang akan diutarakan dan bagaimana mereka menghayati
perannya. Konselor harus benar-benar jelas dan terang ketika menjelaskan
situasi dan upayakan agar semua pihak bisa mengambil peranan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bermain Peran


 Kelebihan Metode Bermain Peran
Hakekatnya sebuah ilmu yang tercipca oleh manusia tidak ada yang
sempurna,semua ilmu ada kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode bermain
9

peran menurut Syaiful Sagala (2013, hlm. 418), kelebihan metode bermain peran
antara lain:
a. Siswa melatih dirinya untuk malatih memahami dan mengingat isi bahan yang
akan diperankan.
b. Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.
c. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan
muncul atau tumbuh bibit seni peran di sekolah.
d. Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-
baiknya.
e. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab
dengan sesamanya.
f. Bahasa lisan siswa dibina dengan baik agar mudah dipahami orang.
Kemudian menurut Adelia Vera (Vera, 2012), metode bermain peran memiliki
kelebihan diantaranya:
a. Dapat menjabarkan pengertian (konsep) dalam bentuk praktik dan contoh-
contoh yang menyenangkan.
b. Dapat menanamkan semangat peserta didik dalam memecahkan masalah
ketika memerankan sekenario yang dibuat.
c. Dapat membangkitkan minat peserta didik terhadap materi pelajaran yang
diajarkan.
d. Permainan peran bisa pula memupuk dan mengembangkan suatu rasa
kebersamaan dan kerjasama antar peserta didik ketika memainkan sebuah
peran.
e. Keterlibatan para peserta permainan peran bisa menciptakan
baik perlengkapan emosional maupun intelektual
Dengan demikian, Kelebihan metode pembelajaran bermain peran (role dapat
melatih siswa untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan diperankan,
siswa akan terlatih untuk berinisiatif.

 Kelemahan Metode Bermain Peran


Hakekatnya sebuah ilmu yang tercipca oleh manusia tidak ada yang
sempurna,semua ilmu ada kelebihan dan kekurangan.Jika kita melihat metode
Role Playing dalam dalam cakupan cara dalam prooses mengajar dan belajar
10

dalam lingkup pendidikan tentunya selain kelebihan terdapat kelemahan.


Kelemahan metode role palying menurut Wahab (2009, hlm. 111)
mengemukakan beberapa kelemahan dalam menggunakan metode bermain
peran(Roleplaying)diantaranya:
a. Jika siswa tidak dipersiapkan dengan baik ada kemungkinan tidak akan
melakukan secara sungguh-sungguh.
b. Bermain peran mungkin tidak akan berjalan dengan baik jika suasana kelas tidak
mendukung.
c. Bermain peran tidak selamanya menuju pada arah yang diharapkan seseorang
yang memainkannya. Bahkan juga mungkin akan berlawanan dengan apa yang
diharapkannya.
d. Siswa sering mengalami kesulitan untuk memerankan peran secara baik
khususnya jika mereka tidak diarahkan atau tidak ditugasi dengan baik. Siswa
perlu mengenal dengan baik apa yang akan diperankannya.
e. Untuk berjalan dengan baik sebuah bermain peran diperlukan kelompok yang
sensitif, imajinatif, terbuka, saling mengenal sehingga dapat bekerja sama dengan
baik.
Dengan demikian, kekurangan dari pembelajaran menggunakan metode
bermain peran ialah sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka
menjadi kurang kreatif, dan banyak memakan waktu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak, pendidik TK Pertiwi Limbangan
Kersana
1. Lokasi Penelitian
a. Nama sekolah : TK Pertiwi Limbangan
b. Alamat sekolah : Desa Limbangan kecamatan Kersana
c. Kelompok : A
d. Tema/sub tema : tanaman/macam-macam sayur
e. Jumlah Siswa : 18 Anak
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada hari – hari efektif yaitu Senin –Jum‟at
tanggal 22 – 27 November mulai jam 08.00 – 10.00 WIB.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kelas dimana metode yang
digunakan merupakan metode interpretasi menggunakan teknik pengumpulan data berupa
observasi, dokumentasi, serta wawancara.

C. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi (Pengamatan)
Yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan
informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu. Penelitian
menggunakan teknik observasi adalah untuk memperoleh data yang berkaitan
dengan kegiatan atau aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
melalui kegiatan bermain peran
2. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti. Dokumentasi dilakukan dengan cara menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen

11
12

yang telah diperoleh kemudian diuraikan (analisis), dibandingkan dan dipadukan


membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu danutuh.
3. Wawancara
Yaitu kegiatan tanya – jawab secara lisan untuk memperoleh informasi. Bentuk
informasi yang diperoleh dinyatakan dalam tulisan, atau direkam secara audio,
visual, atau audio visual. Pertukaran informasi dan ide melalui tanya – jawab
dimaksudkan untuk membentuk makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara
digunakan dalam penelitian untuk mengatasi kelemahan metode observasi dalam
pengumpulan data. Informasi dari narasumber dapat dikaji lebih mendalam
dengan memberikan interpretasi terhadap situasi dan fenomena yang terjadi
BAB IV
ANALISIS DATA

A. Tabulasi Data
A) Hasil Pengamatan
1. Pemimpin TK
a. Tabulasi Data
Aspek Wawancara dengan Pemimpin TK
Pemrakarsa Sustiningsih, S.Pd
Visi Terwujudnya anak didik yang aktif,
Kreatif, Mandiri dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Misi 1. Melaksanakan pendidikan secara
merata dan berkualitas serta memberikan
pengetahuan dasar berlandaskan IPTEK
dan IMTAQ
2.Mewujudkan generasi penerus yang
mandiri dan siap ke jenjang pendidikan
selanjutnya sesuai dengan tahapan
perkembangan.

Tujuan 1. Mengembangkan kurikulum dan

perangkat pembelajaran yang kreatif dan


inovatif
2. Mendidik anak usia dini agar menjadi

generasi yang berkualitas, kreatif, dan


berakhlak mulia berguna bagi Nusa,
Bangsa dan Agama
3. Menciptakan suasana sekolah yang

ramah anak, agamis, disiplin, aman


nyaman dan menyenangkan
Peraturan Penerimaan Siswa menerima siswa usia 4 – 6 tahun
Keunggulan di TK membentuk karakter siswa menjadi anak

13
14

yang berakhlakul karimah


Jumlah Anak 64 siswa
Jumlah Pembimbing 3
Bentuk TK
Target TK Mewujudkan generasi yang cerdas, sehat
dan ceria
Klasifikasi Usia Usia 4 – 6 tahun
Waktu Oprasional 08.00 – 10.00 WIB
Jumlah Staff Pembimbing 3

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, bahwa penyelenggara TK Pertiwi
Limbangan dengan kepala sekolah ibu sustiningsih yang didirikan dengan memiliki
visi dan misi untuk membentuk generasi yang cerdas,kreatif mandiri, ceria dan
berakhlak mulia dengan jumlah pendidik 3 orang dan jumlah anak 64

2. Pendidik TK
a. Tabulasi Data
Aspek yang Hasil Observasi Hasil Wawancara Dokumentasi
Diteliti dengan Pendidik TK
Dapat Guru/pendidik mampu Guru dapat
menguasai menguasai materi memberikan arahan
materi yang diberikan kepada dan bimbingan kepada
pembelajaran Anak anak didik sesuai
dengan materi yang
dikuasi oleh guru.
Disiplin dalam Guru/pendidik disiplin Guru setiap hari selalu
keberangkatan dan tepat waktu dalam datang lebih awal dari
setiap kegiatan anak didik.
sekolah.
15

Kerapihan Guru/pendidik rapih Guru berpenampilan


dalam dan sopan dalam rapih,sopan dan
berpakaian Berpakaian menyenangkan sesuai
etika guru dalam
mengajar.

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, pendidik TK Pertiwi
Limbangan selalu mempersiapkan materi dengan baik , berpenampilan
rapi sesuai dengan etika guru dan guru datang tepat waktu

B) Hasil Pengamatan
1. Prasarana Out Door
a. Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1 Ayunan √ Baik
2 Jungkat-jungkit √ Baik
3 Perosotan √ Baik
4 Papan Titian √ Baik
5 Jembatan Pelangi √ Baik
6 Terowongan √ Baik

b. Analisis Data
Dari hasil pengamtan yang dilakukan pendidik, TK Pertiwi
Limbangan memiliki APE Luar sebanyak 6 macam dalam kondisi
baik

2. Prasarana Indoor
a. Tabulasi data
No Jenis alat Ada Tidak Keterangan
1 Lego √ Baik
2 Buku Tematik √ Baik
3 Alat Tulis √ Baik
16

4 Kertas Origami √ Baik


5 Kartu Huruf √ Baik
6 Kartu Angka √ Baik
7 Perlengkapan Sholat √ Baik
8 Boneka Jari √ Baik
9 Puzzle Angka √ Baik
10 Puzzle Huruf √ Baik

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, TK Pertiwi Limbangan
memilii APE dalam sejumlah 10 macam alat permainan edukatif dan APE
ini dalam kondisi baik.

3. Administrasi Sekolah
a. Tabulasi Data

No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan


1. Dokumen KTSP √ Baik
2. Dokumen Penyusunan √ Baik
Kurikulum
3. Papan Visi Misi Lembaga √ Baik
4. Kalender Pendidikan √ Baik

b. Analisis data
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, TK Pertiwi Limbangan
memiliki dan menyusun administrasi dengan baik

4. Administrasi Kelas
a. Tabulasi data

No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan


1 Daftar hadir guru √ Baik
2 Absensi siswa √ Baik
3 Buku Raport siswa √ Baik
17

b. Analisis data
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, TK Pertiwi Limbangan
memiliki, menata, dan menyusun/membuat datar hadir guru, absensi siswa, dan
rpph dengan baik.

5. Sumber Daya Manusia


a. Tabulasi data

No Tenaga Kerja Ada Tidak Jumlah


1 Kepala Sekolah √ 1
2 Guru √ 2
3 Operator Sekolah √ 1
4 Petugas Kebersihan √ -

B. Analisis Kritis
Berdasarkan dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
dianalisis sebagai berikut :
1. Peserta didik
Diharapkan peserta didik di , TK Pertiwi Limbangan mampu bermain Peran
dengan baik.
2. Pendidik
Diharapkan pendidik melakukan scaffolding pada saat kegiatan pembelajaran.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain peran merupakan
salah satu metode yang biasa digunakan dalam dunia konseling melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan seseorang yang dilakukan dengan
memerankan suatu tokoh maupun benda mati. Bermain peran disini juga dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan menjalankan karakter dan kedudukan sebagai orang
yang dimainkannya, misalnya berperan sebagai dokter, ibu guru, nenek tua, anak kecil
dan lain sebagainya.
Dalam permainan ini selain mengembangkan bahasa lebih cepat, anak juga dapat
bereksplorasi dan berimajinasi sesua fantasi mereka. Dari analisis pembelajaran yang
diamati, kekurangan dari segi kegiatan pembelajaran yaitu media yang digunakan
masih terbatas, hal ini terlihat pada saat kegiatan bermain peran menjadi penjual dan
pembeli APE buah-buahannya sedikit sehingga anak harus bergantian untuk bermain
peran.
18

Secara umum TK Pertiwi Limbangan telah mempunyai kegiatan yang sangat baik dan terarah,
selain mengasuh juga menanamkan kemampuan dasar untuk anak. Kegiatan-kegiatan tersebut telah
disusun dengan tahap perkembangan anak sehingga dapat berkembang secaraoptimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu sebagai
berikut:
1. TK Pertiwi Limbangan mempunyai program untuk mengembangkan kemampuan bahasa
anak.
2. Pengembangan kemampuan bahasa anak salah satunya dikembangkan melalui media
bermain peran.
3. Lingkungan kelas di TK Pertiwi Limbangan telahdisiapkan sedemikian rupa
untukmendukung pencapaian kemampuan bahasa anak.

B. Saran
1. Proses pembelajaran ditekankan pada bermain sambil belajar.
2. Memberikan kegiatan yang lebih bervariasi sesuai dengan tingkat
perkembangan anak dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak.
3. Mempunyai program untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak.
4. Pengembangan kemampuan bahasa anak salah satunya dikembangkan melalui metode
bermain pera

19
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah,Siti,dkk. (2012) Perkembangan dan Konsep DasarPengembangan Anak


Usia Dini, Jakarta : Universitas Terbuka
Martini, Jamaris. (2006)Perkembangan dan pengembangan anak usia TK,(Jakarta :
Grasindo)hal 30-31
https://www.paud.id/perkembangan-bahasa-anak-usia-dini/( diakses pada 30
November 2021 pukul 20.30)
https://sabyan.org/karakteristik-perkembangan-bahasa-anak-usia-dini/( diaksespada 30
November 2021 pukul 20.30)
http://sabyan.org/pengertian-bermain-peran-pada-anak-usia- ( diakses pada 30
November 2021 pukul 20.30)
dini/#:~:text=Menurut%20Hurlock%20(2001%3A%20329),di%20dapat%20dala
m%20dunia%20nyatanya ( diakses pada 30 November 2021 pukul20.30)
https://www.kompasiana.com/amirohusna/5cd1bf187d1b90297e6db488/memotiv asi-
siswa-dengan-metode-bermain-peran-yang-asyik ( diakses pada 30November 2021
pukul 20.30)
http://kulyahku.blogspot.co.id/2015/09/model-model-untuk-pembelajaran-
nilai.html ( diakses pada 30 November 2021 pukul 20.30)
Lampiran II

Foto kegiatan

Foto Wawancara dengan Kepala TK


Lampiran III
Rpph
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TK PERTIWI LIMBANGAN
Semester/Minggu ke/Hari ke : I / 16 / 1
Hari /tgl : …………………………………………..
Kelompok usia :B
Tema/sub tema : Tanaman / Jenis sayur
KD : 1. 1 – 1 . 2 – 2 . 3 – 2 . 4 – 3 . 2 – 4 . 2 – 3 . 6 – 4 .6 –
3 . 8 – 4 . 8.
Materi : - Macam – macam tananam jenis sayur
- Melestarikan tanaman
- Berkreasi dengan bahan alam
- Berkebun
- Mengucap terimakasih
- Pengenalan bentuk – bentuk sayuran
- Pertumbuhan tanaman
Kegiatan main : Kelompok dengan kegiatan pengaman
Alat dan bahan : - Tanaman bayam
- Sayuran

- Pensil

- Kertas

Karakter : Demokrasi
Proses kegiatan

A. PEMBUKAAN:

1. Penerapan SOP pembukaan

2. Berdiskusi tentang macam – macam sayuran


3. Berdiskusi tentang manfaat sayur bayam

4. Mengamati tanaman bayam

5. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain

B. INTI

1. Mengelompokkan tanaman jenis sayuran

2. Menjiplak daun bayam

3. Bermain peran sebagai tukang sayur

4. Mengitung jumlah daun bayam

C. RECALLING:

1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain

3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama

4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya

5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya selama hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan
apa yang paling disukai
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk besuk

5. Penerapan SOP penutupan

E. RENCANA PENILAIAN

1. Sikap

a. Dapat mensyukuri tanaman sayur sebagai ciptaan Tuhan

b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya

2. Pengetahuan dan ketrampilan

a. Dapat menyebutkan manfaat tanaman bayam


b. Dapat mnceritakan cara menanam bayam

d. Dapat bermain peran sebagai tukang sayur

e. Dapat menghitung jumlah daun bayam

f. Dapat mengelompokkan tanaman jenis sayuran

g. Dapat menjiplak daun bayam

Mengetahui,

Kepala Sekolah TK Pertiwi Limbangan Guru Kelompok A


Sustiningsih Putri Afiani

Anda mungkin juga menyukai