Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Progam S1 PGPAUD
FKIP Universitas Terbuka
DISUSUN OLEH:
Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Progam S1 PGPAUD
FKIP Universitas Terbuka
DISUSUN OLEH:
Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Program Strata 1 Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Terbuka.
Nim : 837277727
Telah diterima dan disahkan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini program S1 PGPAUD FKIP
Universitas Terbuka.
Tutor
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT pada kesempatan ini saya
dapat menyelesaikan laporan analisis kegiatan pengembangan anak usia dini yang berjudul
“ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN KOGNITIF MELALUI KEGIATAN
MEMBENTUK HURUF DENGAN BAHAN MERONCE PADA TK MANUNTUNG
PENAJAM”.
Laporan penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini yang merupakan mata kuliah bagi mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ Samarinda. Penelitian
ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai pengalaman pendidik anak usia
dini.
Saya menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak laporan ini tidak mungkin dapat
terwujud. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Ibu Sitti Hanifah, M.Pd selaku pembimbing yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Pengelola Pokjar Penajam.
3. Noor Fauziah, S.Pd selaku Kepala TK Manuntung Penajam selaku penanggung
jawab.
4. Bunda-bunda TK Manuntung Penajam selaku rekan kerja yang telah membantu
kelancaran pelaksanaan laporan analisis kegiatan perkembangan PAUD ini.
5. Teman sejawat yang telah membantu hingga selesainya laporan analisis ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
Laporan ini tentunya sangat jauh dari sempurna, karena itu dengan segala
kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar laporan ini
menjadi karya yang berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 17
B. Saran .............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
NAEYC (National Association for The Education of Young Children)
mengatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 – 8
tahun, yang tercakup dalam program di Taman Penitipan Anak, Pendidikan pra
sekolah baik swasta maupun negeri, Kelompok Bermain, Taman Kanak – kanak,
dan SD.
Anak Usia Dini merupakan masa usia emas, dimana seluruh aspek
perkembangannya berkembang pesat pada usia ini. Tugas pendidik dan orang tua
adalah mengoptimalkan tumbuh kembang disemua aspek perkembangannya yang
meliputi bahasa, kognitif, fisik motorik, nilai agama dan moral, serta sosial
emosional.
Pada dasarnya pengembangan kognitif dimaksudkan agar anak mampu
melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca inderanya sehingga
dengan pengetahuan yang didapatnya tersebut, anak akan dapat melangsungkan
hidupnya dan menjadi manusia yang utuh sesuai dengan kodratnya.
Dalam kegiatan pembelajaran pada anak di Taman Kanak-Kanak
Manuntung, peneliti melakukan pengamatan terhadap pengembangan kognitif
melalui kegiatan membentuk huruf dengan media bahan ronce. Peneliti tertarik
untuk mengamati kegiatan tersebut karena pengembangan kognitif sangat penting
bagi perkembangan anak usia dini dan juga dapat berpengaruh pada aspek
perkembangan yang lain.
Pembelajaran yang diselenggarakan di Taman Kanak-Kanak Manuntung
melatar belakangi dalam penelitian dan analisis dengan berfokus pada Kegiatan
pengembangan kognitif melalui kegiatan membentuk huruf dengan media bahan
ronce.
B. Fokus Penelitian
Setelah melakukan observasi di Taman Kanak-Kanak Manuntung Penajam
maka diputuskan untuk berfokus pada penelitian Pengembangan Kognitif
Mengenal Huruf melalui Kegiatan Membentuk Huruf dengan Bahan Ronce.
1
Kegiatan ini dipilih karena cukup menarik untuk dilakukan penelitian di Taman
Kanak-Kanak .
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data mengenai:
Penelitian ini secara praktis dapat memberikan manfaat dan nilai tambah
berbagai pihak, yaitu :
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
subjektif dan akan berkembang menjadi objektif apabila sudah memcapai
perkembangan remaja dan dewasa. Hal tersebut senada dengan observasi yang
telah dilakukan oleh Piaget, seorang ahli biologi dan psikologi berkembanggaan
Swiss yang mengemukakan bahwa “Anak mampu mendemonstrasikan berbagai
pengaruh mengenai relativitas dunia sejak lahir hingga dewasa”.
4
Uraian di atas membedakan pendapat Piaget dan Vygotsky dalam
perkembangan kognitif. Perbedaannya terletak pada peranan guru dalam
pembelajaran menurut Piaget peran pembelajaran anak harus banyak waktu
belajar sendiri dan melakukan kegiatan berdasarkan penemuan, sedangkan
menurut Vygotsky, guru ikut berperan sebagai mitra pembimbing yang
berkolaborasi dengan ank untuk mendorong/membangun anak dalam
pembelajaran. Perkembangan konseptual anak menjadi lebih siap melalui
pembelajaran sehingga dapat memperkirakan apa yang telah dipelajari untuk
memudahkan penerimaan pembelajaran yang baru.
C. Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Karakteristik perkembangan kognitif adalah:
1. Mengelompokkan benda yang memiliki persamaan
2. Menghitung 1 – 20
3. Mengenal bentuk – bentuk sederhana
4. Memahami konsep makna berlawanan
5. Mampu membedakan bentuk – bentuk lingkaran atau persegi dengan
objek nyata atau gambar
6. Memasangkan dan menyebutkan benda
7. Mencocokkan bentuk – bentuk sederhana
8. Mengklasifikasikan angka, tulisan, buah dan sayur
9. Mengenal huruf kecil dan besar
10. Mengenal warna – warna
Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah kemampuan dalam
mengenal huruf kecil dan besar, yaitu dengan membuat huruf menggunakan bahan
ronce. Dengan media menggunakan bahan meronce, akan dapat menstimulasi anak
dalam perkembangan kognitifnya, khususnya dalam mengenal huruf.
D. Pengembangan Kemampuan dalam Mengenal Huruf pada Anak Usia
Dini di TK
5
(menuliskan dan mengucapkan) huruf A-Z (Permendikbud No 137 tahun 2014).
Kemampuan bahasa anak sangat berkaitan erat dengan kemampuan
kognitifnya. Vygotsky mengemukakan bahwa bahasa memiliki kedudukan penting
dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa merupakan alat mental yang berfungsi
sebagai mekanisme aktual untuk berpikir. Dengan bahasa maka pemikiran lebih
abstrak dan luwes. Melalui bahasa juga, ingatan dan antisipasi ke masa depan
dibawa kesituasi baru. Bahasa juga dapat membuat anak lebih imajinatif,
manipulasi, menciptakan gagasan-gagasan baru dan membagi gagasan-gagasan itu
dengan anak lain (Yuliana Nurani Sujiono,dkk.,2014: 4-10).
Ditemukan ada dua faktor sebagai penyebab anak kesulitan mengingat
abjad, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang
ada pada diri anak tersebut meliputi perkembangan kognitif, motivasi, minat
belajar, dan emosi. Faktor eksternal berarti faktor dari luar diri anak yang meliputi
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh sebab itu peran media dalam
sebuah pembelajaran merupakan hal yang terpenting karena digunakan sebagai atau
perantara untuk menyampaikan sebuah pembelajaran. Dengan adanya media yang
inovatif, dimaksudkan dapat sebagai penghubung agar anak dapat mengingat apa
yang telah dipelajarinya dan pembelajarannya bisa lebih bermakna.
E. Penggunaan Alat Permainan Meronce
6
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semangkin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemamfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah,dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut
sesuai dengan perkembangan dan tuntunan zaman. Guru sekurang-kurangnya
dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan
bersahaja, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Pada kegiatan penelitian ini, subyek penelitiannya adalah peserta didik
Kelompok TK B usia 5-6 tahun area persiapan, pendidik dan pengelola Taman
Kanak-Kanak Manuntung Penajam.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu menginterpretasikan
data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan langsung.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
8
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan
1. Pemimpin TK
a. Tabulasi Data
9
d. MANDIRI, Membina kemandirian anak melalui
kegiatan pembiasaan yang terencana dan
berkesinambungan
e. BERAKHLAK MULIA, Menanamkan keimanan
dan ketaqwaan melalui pengamalan ajaran agama.
10
seimbang pada setiap aspek perkembangannya.
Klasifikasi usia Klasifikasi usia di TK Manuntung adalah Kelompok A
dengan usia 4-5 tahun serta Kelompok B dengan usia
5-6 tahun
Waktu Operasional Waktu operasional di TK Manuntung yaitu pukul 07.00
s/d 12.30 WITA , 6 hari/minggu
b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat
penelitian di TK Manuntung yaitu Pada tahun 1978 didirikan sebuah lembaga
pendidikan anak usia dini yaitu Taman Kanak-kanak “Manuntung” di bawah
naungan Dharma Wanita Kecamatan Penajam yang pada waktu itu di ketuai oleh
ibu Hj. Juriah dan beroperasi pada tahun 1979 dengan Kepala Sekolah pertama
yaitu ibu Hj.Juriah dan 2 orang pendidik dengan jumlah peserta didik 40 orang.
Pada tahun 2018 berdirilah Yayasan Dharma Wanita Penajam yang menaungi TK
Manuntung sampai dengan sekarang. Adapun Visi dari TK Manuntung adalah
Sehat, Ceria, Kreatif, Mandiri, dan Berakhlak Mulia. Kemudian Misi dari TK
Manuntung adalah SEHAT, Keadaan sempurna secara fisik, mental dan sosial, dan
bebas dari penyakit kecacatan. CERIA, Menumbuhkan rasa senang pada anak
dengan bermain sambil belajar di Taman Kanak-kanak. KREATIF, Kemampuan
untuk menciptakan hal baru atau cara baru. MANDIRI, Membina kemandirian
anak melalui kegiatan pembiasaan yang terencana dan berkesinambungan.
BERAKHLAK MULIA, Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui
pengamalan ajaran agama. Sedangkan Tujuan TK Manuntung adalah Mewujudkan
anak yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang pada
setiap aspek perkembangannya, menjadi anak yang cerdas, kreatif dan berakhlak
mulia sebagai bekal mengikuti pendidikan selanjutnya.
11
kemampuan anak. Di tahun ajaran 2021/2022 ini TK Manuntung memiliki 35
murid yang terbagi menjadi 2 kelas kelompok B dan 1 kelas kelompok A. Jumlah
pendidik di TK Manuntung ini terdapat 3 pendidik dengan 1 Kepala TK dengan
waktu anak didik di sekolah mulai jam 07.30 s/d 10.30 WITA sedangkan jam
oprasional TK Manuntung ini mulai jam 07.00 s/d 12.30 WITA.
2. Pendidik / Pengasuh TK
a. Tabulasi Data
Aspek yang Hasil Observasi Hasil Wawancara Dokumentasi
Diteliti dengan Pendidik TK
Model - Pendidik - TK Manuntung Penajam
pengembangan memperlihatkan menerima peserta didik
kegiatan gambar mobil usia 4-6 Tahun, dan untuk
beserta huruf Kelompok A usia 4-5
kata”mobil” tahun, pada Kelompok B
usia 5-6 tahun
- Guru - TK Manuntung Penajam
memperlihatkan memberikan kegiatan
media yang pengembangan yang
digunakan untuk menyenangkan bagi anak
kegiatan - Pengembangan Kegiatan
membentuk yang dilakukan adalah
huruf Kegiatan pengembangan
menggunakan Kognitif anak melalui
bahan ronce pengenalan huruf
- Pada anak Kelompok B
usia 5-6 tahun pendidik
memberikan stimulasi dan
juga rangsangan bagi anak
untuk mencapai
12
perkembangan yang
optimal dan bekal untuk
melanjutkan kesekolah
selanjutnya.
Penataan ruang - Anak-anak - TK Manuntung
duduk menggunakan model
berhadapan di pembelajaran area yang
meja yang mengacu pada kurikulum
tersedia di kelas 2013 dan KTSP dari TK
dan ada juga Manuntung
yang duduk
sendiri dengan
kegiatan main
yang telah
disediakan
masing-masing
Kegiatan yang - Anak - Penyusunan kegiatan
dilakukan anak melakukan dibuat sesuai dengan tema
kegiatan dan tentunya mengacu
membentuk pada kurikulum 2013 dan
huruf KTSP dari TK
menggunakan Manuntung
bahan ronce
- Terdapat APE - APE yang digunakan
APE yang yang akan dalam kegiatan adalah
digunakan digunakan anak bahan – bahan meronce
untuk
melakukan
kegiatan
13
Pengaturan - Anak-anak - Kegiatan main dibagi
anak duduk menjadi 4 kelompok dan
berhadapan masing-masing kelompok
secara berjumlah 2 orang
berkelompok di
meja yang
tersedia di kelas
dan ada juga
yang duduk
sendiri
Cara pendidik - Pendidik - Sebelum melakukan
memimpin memberikan kegiatan pendidik terlebih
kegiatan contoh cara dahulu memberikan contoh
membuat huruf agar anak dapat melakukan
dari bahan ronce kegiatan secara optimal
b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada
penelitian tersebut yaitu kemampuan mengenal huruf anak melalui kegiatan
main membentuk kata dengan bahan meronce dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak.
Pada lembaga TK Manuntung pendidik telah melakukan kegiatan main
membentuk kata dengan bahan ronce yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan kognitif anak. Kemampuan mengenal huruf pada anak secara
tidak langsung dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan juga
perkembangan bahasa. Sehingga melalui kegiatan membentuk huruf
menggunakan bahan ronce dapat melatih kognitif anak untuk mengenal simbol
huruf, harapan pendidik saat memasukin sekolah lanjutan anak sudah
mengenal simbol – simbol huruf besar dan kecil. Kegiatan ini juga merangsang
14
anak untuk memahami kata apa yang dibuatnya yaitu dengan berbagai huruf
yang telah dirangkai menjadi sebuah kata.
Dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh melalui metode
observasi, wawancara dan dokumentasi di lembaga TK Manuntung pada saat
melakukan penelitian yaitu penulis meneliti dan disusun menjadi tabulasi data.
Data yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif dan perolehan hasil yang
dicapai oleh anak melalui metode observasi dalam kegiatan pembelajaran
membentuk huruf dengan bahan meronce.
B. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak membentuk
huruf menggunakan bahan meronce dibantu oleh guru dan dimotivasi dengan
pertanyaan pertanyaan yang memotivasi anak berkreasi, menumbuhkan ide dibenak
anak “apa yang akan saya buat dengan bahan meronce ini”. Dengan kegiatan ini
diharapkan anak juga dapat mengenal simbol-simbol huruf dan dapat memahami
setiap huruf-huruf yang dibuatnya.
Kegiatan pengembangan kognitif mengenal huruf penting dilaksanakan di
TK Manuntung karena perkembangan kognitif berkaitan erat dengan
perkembangan bahasa anak yang merupakan alat mental yang berfungsi sebagai
mekanisme aktual untuk berpikir. Seperti yang dikemukakan Vygotsky bahwa
bahasa memiliki kedudukan penting dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa
merupakan alat mental yang berfungsi sebagai mekanisme aktual untuk berpikir.
Dengan bahasa maka pemikiran lebih abstrak dan luwes. Melalui bahasa juga,
ingatan dan antisipasi ke masa depan dibawa kesituasi baru. Bahasa juga dapat
membuat anak lebih imajinatif, manipulasi, menciptakan gagasan-gagasan baru dan
membagi gagasan-gagasan itu dengan anak lain.
Melalui kegiatan yang diberikan oleh pendidik diharapkan agar dapat
merangsang tumbuh kembang anak secara optimal, dimana pendidik memberikan
contoh kegiatan pembelajaran kepada anak sebelum anak melakukan kegiatan
mainnya. Kegiatan pembelajaran juga harus sesuai dengan tahap usia anak 5-6
tahun, kegiatan yang mendukung stimulasi capaian perkembangan akan
meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak pada usia TK.
15
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada lembaga TK Manuntung
sudah menerapkan kegiatan pembelajaran yang dapat mencapai semua aspek
perkembangan pada anak usia dini, seperti pada kegiatan membentuk huruf dengan
bahan meronce telah menjurus pada teori-teori yang terkait dengan kemampuan
mengenal huruf besar dan kecil pada anak sehingga saat anak akan memasuki
sekolah lanjutan mereka telah mengenal simbol huruf kecil dan besar dengan baik
dan benar serta juga memahami simbol-simbol huruf yang ditulisnya menjadi
sebuah kata ataupun kalimat. Agar perkembangan anak berkembang secara optimal
lembaga TK Manuntung telah menyediakan ruangan yang memadai untuk
melakukan kegiatan pembelajaran baik itu pembelajaran di dalam kelas maupun di
luar kelas dan juga pentingnya pemenuhan gizi yang tepat bagi anak supaya tumbuh
kembang anak berkembang sesuai dengan tahap usianya.
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
17
dan tentunya dapat mengembangkan kemampuan menulis pada anak usia
dini.
B. Saran-Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Seefeldr, Carol dan Barbara A Wasik. (2008). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PT.Indeks
(https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/Al_Athfal/article/view/140/83)
(https://id.scribd.com/doc/140315384/Analisis-Punya-Harti)
(https://repository.uinjambi.ac.id/2692/)
19
Lampiran:
Ada
Hal-hal yang ditemukan
No. Keterangan
dalam:
Ya Tidak
Pengembangan Kognitif
Model pengembangan melalui kegiatan membentuk
1. √ huruf
kegiatan
1. Anak usia berapa sajakah yang berada pada TK Manuntung ini bu?
Jawab : Usia 4 – 6 tahun
2. Bagaimana cara penyusunan kegiatan anak pada Taman Kanak - Kanak ini?
Jawab : Dari program tahunan, ke program semester, kemudian program
mingguan dan di implementasikan di program harian.
3. Model pembelajaran apa yang ibu gunakan di Kelompok yang ibu asuh?
Jawab : TK Manuntung menggunakan model pembelajaran Area yang
mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari TK Manuntung
4. Mengapa ibu menggunakan model pembelajaran tersebut?
Jawab : Karena sesuai dengan kondisi anak dan ruangan yang kami miliki.
5. Tadi saya melihat kegiatan pengembangan membentuk huruf, untuk
meningkatkan kemampuan apa kegiatan tersebut?
Jawab : Untuk meningkatkan kemampuan Kognitif anak
6. Apa yang menjadi dasar pemikiran ibu melaksanakan kegiatan tersebut?
Jawab : Pada anak Kelompok B usia 5-6 tahun pendidik memberikan
stimulasi dan juga rangsangan bagi anak untuk mencapai perkembangan yang
optimal dan bekal untuk melanjutkan kesekolah selanjutnya.
7. Bagaimana cara ibu menyusun kegiatan anak?
Jawab : Penyusunan kegiatan dibuat sesuai dengan tema dan tentunya
mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari TK Manuntung
8. Bagaimana cara ibu mengkondisikan anak didik dan APE atau Alat/bahan apa
yang ibu gunakan pada saat kegiatan?
Jawab : Kegiatan main dilakukan oleh masing – masing anak yang sudah
diberikan bahan meronce sedangkan Alat dan bahan yang digunakan dalam
kegiatan adalah bahan meronce
Nama Mahasiswa : Putri Selvina Anggreini
NIM : 837277727
Laporan di Lembaga : Taman Kanak-Kanak (TK)
Nama Lembaga PAUD : TK Manuntung
VARIABEL/DESKRIPTOR Skor Maks Nilai
A. PENDAHULUAN 16
1. Latar belakang penelitian
• Dikemukakan dengan jelas (3) 5
Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Progam S1 PGPAUD
FKIP Universitas Terbuka
DISUSUN OLEH:
Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Program Strata 1 Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Terbuka.
Nim : 837277727
Mewarnai Gambar
Telah diterima dan disahkan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini program S1 PGPAUD FKIP
Universitas Terbuka.
Tutor
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT pada kesempatan ini saya
dapat menyelesaikan laporan analisis kegiatan pengembangan anak usia dini yang berjudul
“ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN
MEWARNAI GAMBAR PADA KB DIAN NUGRAHA 2 PENAJAM”.
Laporan penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini yang merupakan mata kuliah bagi mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ Samarinda. Penelitian
ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai pengalaman pendidik anak usia
dini.
Saya menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak laporan ini tidak mungkin dapat
terwujud. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Ibu Sitti Hanifah, M.Pd selaku pembimbing yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Pengelola Pokjar Penajam.
3. Ibu Mutmainah, S.Pd selaku Kepala KB Dian Nugraha 2 Penajam selaku
penanggung jawab.
4. Bunda-bunda KB Dian Nugraha 2 Penajam selaku rekan kerja yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan laporan analisis kegiatan perkembangan PAUD
ini.
5. Teman sejawat yang telah membantu hingga selesainya laporan analisis ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
Laporan ini tentunya sangat jauh dari sempurna, karena itu dengan segala
kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar laporan ini
menjadi karya yang berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 23
B. Saran .............................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 25
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kelompok Bermain ( KB ) merupakan salah satu bentuk pendidikan
prasekolah yang ada dijalur pendidikan non formal. Pendidikan prasekolah adalah
pendidikan untuk membantu pertumbuhan, perkembangan, jasmani dan rohani
anak di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar (Yeni
Rachmawati dan Euis Kurniati,2005:1). Tujuan program kegiatan belajar Anak
Usia Dini adalah untuk membantu meletakkan dasar perkembangan sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya.
1
mempelajari sesuatu menurut carannya sendiri. Untuk mempertahankan daya
kreatif dan keterampilan pada anak, guru harus memperhatikan sifat natural anak –
anak yang sangat menunjang tumbuhnya kreativitas. Sifat – sifat natural yang
mendasar inilah yang harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan oleh guru
sehingga sifat kreatif mereka tidak hilang. Dalam pengembangan kreativitas sejak
usia dini peran pendidik yaitu orang tua dan guru sangatlah penting. Di sekolah guru
bertugas merangsang dan membina perkembangan kreativitas pada anak.
Selanjutnya hal tersebut akan menjadi bahan analisis saya dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini
Program S1 PGPAUD FKIP di Universitas Terbuka.
B. Fokus Penelitian
Setelah melakukan observasi di Kelompok Bermain Dian Nugraha 2
Penajam maka diputuskan untuk berfokus pada penelitian Pengembangan
Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Mewarnai Gambar. Kegiatan ini dipilih karena
cukup menarik untuk dilakukan penelitian pada Kelompok Bermain.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data mengenai:
2
melalui Kegiatan Mewarnai Gambar
2. Tujuan pendidik melaksanakan kegiatan pengembangan kreativitas
3. Hal-hal yang mendukung terlaksananya pengembangan kreativitas
melalui kegiatan mewarnai gambar.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi
khasanah keilmuan, khususnya terkait dengan kreativitas anak di Kelompok
Bermain Dian Nugraha 2 Penajam
2. Secara Praktis
Penelitian ini secara praktis dapat memberikan manfaat dan nilai tambah
berbagai pihak, yaitu :
3
BAB II
LANDASAN TEORI
B. Perkembangan Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas berasal dari kata kreatif yaitu memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk menciptakan, bersifat (mengandung) daya cipta, sedangkan
kreativitas merupakan kemampuan untuk mencipta (Depdiknas,2002:599).
Hurlock(1978:3) menyatakan bahwa kreativitas adalah proses mental yang unik,
suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru
berbeda dan orisinil. Supriadi (Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati,2005:15)
menambahkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah ada.
4
bereksperimen, dan banyak mengajukan pertanyaan kepada orang lain. Semua
hal tersebut dilakukan sebagai upaya menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dari yang pernah ada untuk memecahkan suatu masalah serta dilakukan
dengan caranya sendiri agar seseorang merasa puas akan hasil yang telah dia
ciptakan.
5
Kelancaran yaitu kemampuan untuk memberikan jawaban dan
mengemukakan gagasan atau ide-ide yang ada dalam pikiran anak dengan
lancar.
b. Kelenturan
Kelenturan yaitu kemampuan anak untuk mengemukakan berbagai
alternatif dalam pemecahan masalah sesuai dengan ide-ide yang
dimilikinya.
c. Keaslian
Keaslianya yaitu kemampuan untuk menghasikan berbagai ide atau karya
yang asli hasil pemikiran sendiri. Hasil karya yang dihasilkan anak lebih
unik dan berbeda dengan lainnya.
d. Elaborasi
Elaborasi yaitu kemapuan untuk memperluas atau memperkaya ide yang
ada dalam pikiran anak dan aspek-aspek yang mungkin tidak terpikirkan
atau terlihat orang lain.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
kreativitas anak meliputi kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian
(originality), elaborasi (elaboration), kepekaan (sensitivity) serta keuletan dan
kesabaran. Dalam penelitian ini, peneliti lebih merujuk pada aspek-aspek
kreativitas anak menurut Martini Jamaris (2006:67) yaitu kelancaran, keluwesan,
keaslian dan elaborasi. Setelah mengetahui aspek-aspek kreativitas di atas, untuk
mengetahui bahwa anak tersebut kreatif, kita perlu mengetahui ciri-ciri
kreativitas. Dengan demikian pendidik tidak salah dalam memberikan label
kreatif pada anak.
6
tidak ditunjang dengan kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan suatu hasil
apapun. Kreativitas hanya dapat dilahirkan dari orang cerdas yang memiliki
kondisi psikologis yang sehat. Kreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun
variabel emosi dan kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap lahirnya
sebuah karya kreatif. Kecerdasan tanpa mental yang sehat sulit sekali dapat
menghasilkan karya kreatif.
Sumanto(2005:39) menambahkan bahwa anak kreatif mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Mempunyai kemampuan berfikir kritis,
b. Ingin tahu, tertarik pada kegiatan yang dirasakan sebagai tantangan
c. Berani mengambil resiko
d. Tidak mudah putus asa
e. Menghargai keindahan,
f. Mau berbuat atau berkarya
g. Menghargai diri sendiri dan orang lain.
7
ditimbulkan ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif. Pendidik
hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya.
Guru hendaknya membantu anak untuk mengembangkan dan menemukan
bakat-bakat dan menghargainya.
b. Pendorong
Bakat kreatif anak akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari
lingkungannya, jika ada dorongan yang kuat dalam dirinya sendiri untuk
menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan,
keluarga, maupun di masyarakat harus ada penghargaan dan dukungan
terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau kelompok individu.
c. Proses
Anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif untuk
mengembangkan kreativitasnya. Guru hendaknya dapat merangsang anak
untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu
mengusahakan sarana prasarana yang diperlukan. Proses bersibuk diri
secara kreatif tanpa perlu selalu menuntut dihasilkannya produk-produk
kreatif yang bermakna, hal itu akan datang dengan sendirinya.
d. Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang untuk menciptakan produk kreatif
yang bermakna adalah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh
mana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam
proses kreatif. Guru hendaknya menghargai produk kreativitas anak dan
mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan menunjukkan
atau memamerkan hasil karya anak.
5. Sifat-sifat Natural Perkembangan Kreativitas Anak
Untuk mempertahankan daya kreatif anak, pendidik harus memperhatikan
sifat natural anak-anak yang sangat menunjang tumbuhnya kreativitas. Sifat-sifat
natural yang mendasar inilah yang harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan
sehingga sifat kreatif anak tidak hilang. Yeni Rachmawati dan Euis
Kurniati(2005:42) menyatakan bahwa sifat-sifat natural yang sangat menunjang
perkembangan kreativitas anak harus dikembangkan adalah sebagai berikut:
8
a. Pesona dan Rasa Takjub
Sifat pesona dan rasa takjub terhadap sesuatu merupakan sifat khas anak-
anak. Anak-anak pada umumnya sangat terpengaruh dan tertarik melihat hal-
hal baru yang menakjubkan di lingkungan sekitar anak. Anak-anak sangat
polos dan murni sehingga mereka dapat melihat dan mengamati dengan detail
benda-benda di sekitarnya. Melalui kekaguman terhadap alam sekitar,
kreativitas anak dapat diciptakan.
b. Mengembangkan imajinasi
Dunia khayal dan imajinasi merupakan dunia yang identik dengan anak.
Dengan berimajinasi sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin bagi
seorang anak sehingga mampu berpikir untuk menemukan penyelesaian
masalah yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan oleh pendidik adalah memahami, menghargai, membimbing
dan mendukung imajinasi anak serta mengajak anak untuk belajar
mewujudkan imajinasinya sehingga menghasilkan sesuatu hasil dan berguna
bagi orang lain.
c. Rasa ingin tahu
Anak sangat antusias dengan benda-benda ataupun makhluk baru yang
dilihatnya pertama kali. Anak akan memperhatikan, mengamati cara kerjanya,
menatap dengan detail, merabanya, mencium, dan jika perlu dijilat untuk
merasakan bagaimana rasanya. Dengan rasa ingin tahunya tersebut, anak
kadang tidak perduli dengan apa yang terjadi pada diri anak. Hal ini
menunjukkan betapa kuatnya keinginan anak untuk belajar sesuatu dengan
mengeksplorasi alam dan lingkungan sekitarnya. Rasa ingin tahu merupakan
sifat dasar kreativitas sebelum anak menciptakan karya atau gagasan baru,
yang kemudian dikembangkan untuk menjadi pribadi yang kreatif.
d. Banyak Bertanya
Masa pra sekolah sangat diwarnai dengan aktivitas banyak bertanya.
Dengan bertanya anak akan mengetahui segala sesuatu yang terjadi di
lingkungan sekitarnya sehingga mampu memperkaya ide atau gagasannya.
Dengan mengetahui sifat-sifat natural perkembangan kreativitas anak di atas
9
pendidik harus mengembangkan kreativitas anak secara optimal agar dapat
mencapai tujuan pengembangan kreativitas yang diharapkan.
10
kerjasama, mengalah, sportif serta mengembangkan berbagai aspek
perkembangan dan kecerdasan pada anak. Dengan demikian pendidik perlu
memilihkan permainan secara tepat sebagai sarana menyampaikan materi
pembelajaran.
c. Mengaktifkan siswa
Anak memerlukan ruang yang luas untuk bereksplorasi dan menjelajahi
dunianya, sehingga segala informasi dapat dengan mudah diserap oleh anak
serta mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Dengan
demikian perlu pendekatan pembelajaran yang tepat, yaitu berupa belajar
aktif, yang lebih menempatkan siswa sebagai pusat dari pembelajaran.
Dengan kata lain anak terlibat aktif dalam perencanaan, proses
pembelajaran, dan sampai pada penilaian.
11
dalam bertutur kata, berpikir, serta berolah tangan, berolah seni dan berolah tubuh
sebagai latihan motorik halus dan motorik kasar. Dari pendapat Sumanto dapat
diketahui bahwa daya cipta merupakan kemampuan anak dalam memvisualisasikan
segenap potensi pikir, pengalaman dan keterampilan melalui media rupa yang
digunakan sehingga menghasilkan hasil karya anak yang orisinil.
Sejalan dengan Sumanto,Utami Munandar(2009:31) mengemukakan bahwa
ada empat alasan utama perlunya pengembangan kreativitas sejak usia dini yaitu:
a. Kreativitas untuk merealisasikan perwujudan diri
Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah perwujudan diri. Untuk
mewujudkan dirinya manusia perlu berkreasi, karena dengan berkreasi orang
dapat mewujudkan dirinya sehingga karyanya diakui oleh orang lain.
b. Kreativitas untuk memecahkan suatu permasalahan
Kreativitas atau berfikir kreatif merupakan kemampuan untuk melihat
berbagai kemungkinan penyelesaian terhadap suatu permasalahan. Oleh
karena itu kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan perlu
dikembangkan sejak dini melalui kegiatan yang menstimulus kreativitas anak.
Pemberian stimulus melalui kegiatan-kegiatan kreatif yang melatih anak
untuk kreatif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang akan
dihadapi anak di masa dewasa.
c. Kreativitas untuk memuaskan diri
Keberhasilan anak dalam melakukan percobaan, penelusuran dan
berbagai upaya lainya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi anak.
Keberhasilan dari percobaan-percobaan dan hasil karya yang dihasilkan
dalam kegiatan berkarya merupakan kepuasan tersendiri bagi anak.
d. Kreativitas untuk meningkatkan kualitas hidup
Melalui kreativitas dimungkinkan seseorang dapat meningkatkan kualitas
hidupnya. Hal itu sebagai akibat logis dari aktivitas yang dilakukanya. Orang
kreatif akan mempunyai banyak ide yang dapat dikembangkan sehingga
memiliki kemungkinan untuk memperoleh kesejahteraan yang lebih baik
dibandingkan orang yang tidak kreatif. Untuk mencapai hal itu perlu sikap,
pemikiran, dan perilaku kreatif yang dipupuk sejak dini.
12
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
kreativitas anak usia dini itu sangat penting, karena dengan kreativitas anak mampu
mewujudkan diri, memecahkan masalah, memuaskan diri dan meningkatkan
kualitas hidupnya yang akan berguna bagi kehidupan anak selanjutnya.
E. Kegiatan Mewarnai
Anak sangat suka membubuhkan warna melalui berbagai media baik saat
si anak sedang menggambar atau meletakkan warna pada saat mengisi bidang –
bidang gambar yang harus diwarnai. Kegiatan mewarnai ini akan mengajak kepada
anak bagaimana mengarahkan kebiasaan – kebiasaan anak dalam mewarnai
dengan spontan menjadi kebiasaan – kebiasaan menuangkan warna yang
mempunyai nilai – nilai pendidikan. Ini dilakukan melalui memberi warna,
memilih warna, dan menjajarkan warna untuk mendapatkan kemampuan –
kemampuan yang berguna bagi perkembangan pendidikan anak.
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Pada kegiatan penelitian ini, subyek penelitiannya adalah peserta didik
Kelompok Usia 3 – 4 th, pendidik dan pengelola Kelompok Bermain Dian Nugraha
2 Penajam.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu menginterpretasikan
data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan langsung.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
14
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan
1. Pemimpin KB
a. Tabulasi Data
15
anak
d. Memperkenalkan anak pada alam sekitar serta
menumbuhkan rasa cinta tanah air
16
A dengan usia 3-4 tahun serta Kelompok B dengan usia
4-5 tahun
Waktu Operasional Waktu operasional di KB Dian Nugraha yaitu pukul
07.00 s/d 12.30 WITA , 6 hari/minggu
b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat
penelitian di KB Dian Nugraha yaitu Pada tahun 2011 didirikan sebuah
lembaga pendidikan anak usia dini yaitu Kelompok Bermain Dian Nugraha 2
di bawah naungan Yayasan Dian Nugraha yang ketuai oleh bapak Yahya,
M.Pd. Nama “Dian Nugraha” diambil dari nama almarhum anak dari bapak
Yahya dengan Kepala Sekolah pertama yaitu ibu Dra. Endang Kismiwati dan
2 orang pendidik dengan jumlah peserta didik 17 orang. Pada tahun 2015
diangkatlah ibu Mutmainah, S.Pd sebagai kepala sekolah sampai dengan
sekarang. Adapun Visi dari KB Dian Nugraha 2 adalah Membentuk anak yang
berakhlak mulia,, berkarakter, cerdas, cinta tanah air, kreatif, dan mandiri.
Kemudian Misi dari KB Dian Nugraha 2 adalah Melaksanakan pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan anak,
Memperkenalkan dan Mengajarkan Anak Dasar Keimanan dan Ketaqwaan
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Membentuk Karakter dan Kepribadian
Mandiri Pada Anak, Memperkenalkan Anak Pada Alam Sekitar serta
Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air. Sedangkan Tujuan KB Dian Nugraha 2
adalah Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya, menjadi
anak yang cerdas, kreatif dan berakhlak mulia sebagai bekal mengikuti
pendidikan selanjutnya.
17
ini KB Dian Nugraha 2 memiliki 20 murid yang terbagi menjadi 2 kelas
kelompok A dan 1 kelas kelompok B. Jumlah pendidik di KB Dian Nugraha
2 ini terdapat 2 pendidik dengan 1 Kepala KB dengan waktu anak didik di
sekolah mulai jam 07.30 s/d 10.30 WITA sedangkan jam oprasional KB Dian
Nugraha 2 ini mulai jam 07.00 s/d 12.30 WITA.
2. Pendidik / Pengasuh KB
a. Tabulasi Data
Aspek yang Hasil Observasi Hasil Wawancara Dokumentasi
Diteliti dengan Pendidik TK
Model - Pendidik - KB Dian Nugraha 2
pengembangan memperlihatkan Penajam menerima peserta
kegiatan sebuah gambar didik usia 3-6 Tahun, dan
hewan yang untuk Kelompok A usia 3-
akan diwarnai 4 tahun, pada Kelompok B
usia 5-6 tahun
- Guru - KB Dian Nugraha 2
memperlihatkan Penajam memberikan
media yang kegiatan pengembangan
digunakan untuk yang menyenangkan bagi
kegiatan anak
mewarnai - Pengembangan Kegiatan
gambar yang dilakukan adalah
Kegiatan pengembangan
Kreativitas melalui
kegiatan mewarnai
- Pada anak Kelompok A
usia 3-4 tahun pendidik
memberikan stimulasi dan
juga rangsangan bagi anak
untuk mencapai
18
perkembangan yang
optimal dan bekal untuk
melanjutkan kesekolah
selanjutnya.
Penataan ruang - Anak-anak - KB Dian Nugraha 2
duduk di meja menggunakan model
dan kursi yang pembelajaran Klasikal
tersedia di kelas yang mengacu pada
dengan kegiatan kurikulum 2013 dan KTSP
main yang telah dari KB Dian Nugraha
disediakan
masing-masing
19
Pengaturan - Anak-anak - Kegiatan main dilakukan
anak duduk di meja oleh masing – masing anak
dan kursi yang yang sudah diberikan
tersedia di kelas gambar dan bahan untuk
mewarnai
b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada
penelitian tersebut yaitu pengembangan kreativitas anak melalui kegiatan
mewarnai gambar dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak.
Pada lembaga KB Dian Nugraha 2 pendidik telah melakukan kegiatan
main mewarnai gambar yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
kreativitas anak. Kemampuan kreativitas pada anak secara tidak langsung
dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan juga perkembangan motorik
halus. Sehingga melalui kegiatan mewarnai gambar dapat merangsang
kreativitas anak untuk mengenal warna, harapan pendidik saat memasukin
sekolah lanjutan anak sudah mengenal macam – macam jenis warna dan cara
mewarnai gambar yang benar.
Dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh melalui metode
observasi, wawancara dan dokumentasi di lembaga KB Dian Nugraha 2 pada
saat melakukan penelitian yaitu penulis meneliti dan disusun menjadi tabulasi
data. Data yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif dan perolehan hasil
yang dicapai oleh anak melalui metode observasi dalam kegiatan mewarnai
gambar hewan ayam.
20
B. Analisis Kritis
21
kemampuan mengenal macam – macam warna pada anak sehingga saat anak akan
memasuki sekolah lanjutan mereka telah mengenal macam – macam warna serta
teknik mewarnai dengan baik dan benar. Agar perkembangan anak berkembang
secara optimal lembaga KB Dian Nugraha 2 telah menyediakan ruangan yang
memadai untuk melakukan kegiatan pembelajaran baik itu pembelajaran di dalam
kelas maupun di luar kelas dan juga pentingnya pemenuhan gizi yang tepat bagi
anak supaya tumbuh kembang anak berkembang sesuai dengan tahap usianya.
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
23
menyenangkan bagi anak dan tentunya dapat mengembangkan
kemampuan mewarnai gambar pada anak usia dini.
B. Saran-Saran
Dari hasil penelitian ini bahwa kemampuan mengenal warna anak dapat
berkembang melalui kegiatan mewarnai gambar di KB Dian Nugraha 2. Ada
beberapa hal yang menjadi rekomendasi penulis dalam upaya pengembangan
kemampuan mengenal warna pada anak antara lain sebagai berikut:
1. Bagi guru, kegiatan mewarnai gambar dapat menjadi alternatif kegiatan
belajar dalam mengembangkan kemampuan kreativitas anak dan
merangsang imajinasi pada anak dengan cara yang menyenangkan.
Disamping itu, bahan gambar dapat dimanfaatkan sebagai media dalam
pembelajaran lain yang disesuaikan dengan tema dan kegiatan yang
divariasikan.
2. Bagi kepala sekolah KB Dian Nugraha 2 Penajam, dapat
mengembangkan penggunaan gambar sebagai media yang dapat
mengembangkan semua aspek perkembangan anak usia dini, dalam
rangka meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah.
3. Bagi mahasiswa PG PAUD, dapat menjadi referensi dan menambah
wawasan bahwa dalam mengembangkan kemampuan kreativitas yang
bertujuan untuk mengenal warna pada anak dapat dilakukan dengan cara
yang menarik, salah satunya melalui kegiatan mewarnai gambar.
4. Bagi para peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai rujukan
penelitian lebih lanjut yang terkait dengan kegiatan mewarnai gambar
untuk mengembangkan aspek perkembangan lainnya.
5. Harapan kedepan KB Dian Nugraha 2 Penajam harus terus
mengembangkan potensi anak agar proses pembelajaran tercapai dengan
baik dan tak lupa saling bekerja sama antara pendidik dan orang tua.
24
DAFTAR PUSTAKA
(https://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JPAUD/article/view/3961)
(https://repository.uinjambi.ac.id/2692/)
25
Lampiran:
Ada
Hal-hal yang ditemukan
No. Keterangan
dalam:
Ya Tidak
Pengembangan Kreativitas
Model pengembangan
1. √ melalui kegiatan mewarnai
kegiatan
1. Anak usia berapa sajakah yang berada pada KB Dian Nugraha ini bu?
Jawab : Usia 3 – 6 tahun
2. Bagaimana cara penyusunan kegiatan anak pada Taman Kanak - Kanak ini?
Jawab : Dari program tahunan, ke program semester, kemudian program
mingguan dan di implementasikan di program harian.
3. Model pembelajaran apa yang ibu gunakan di Kelompok yang ibu asuh?
Jawab : KB Dian Nugraha 2 menggunakan model pembelajaran Klasikal
yang mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari KB Dian Nugraha 2
4. Mengapa ibu menggunakan model pembelajaran tersebut?
Jawab : Karena sesuai dengan kondisi anak dan ruangan yang kami miliki.
5. Tadi saya melihat kegiatan pengembangan mewarnai gambar, untuk
meningkatkan kemampuan apa kegiatan tersebut?
Jawab : Untuk meningkatkan kemampuan Kreativitas anak
6. Apa yang menjadi dasar pemikiran ibu melaksanakan kegiatan tersebut?
Jawab : Pada anak Kelompok A usia 3-4 tahun pendidik memberikan
stimulasi dan juga rangsangan bagi anak untuk mencapai perkembangan yang
optimal dan bekal untuk melanjutkan kesekolah selanjutnya.
7. Bagaimana cara ibu menyusun kegiatan anak?
Jawab : Penyusunan kegiatan dibuat sesuai dengan tema dan tentunya
mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari KB Dian Nugraha 2
8. Bagaimana cara ibu mengkondisikan anak didik dan APE atau Alat/bahan apa
yang ibu gunakan pada saat kegiatan?
Jawab : Kegiatan main dilakukan oleh masing – masing anak yang sudah
diberikan gambar dan bahan untuk mewarnai sedangkan Alat dan bahan yang
digunakan dalam kegiatan adalah gambar dan pewarna
Nama Mahasiswa : Putri Selvina Anggreini
NIM : 837277727
Laporan di Lembaga : Kelompok Bermain (KB)
Nama Lembaga PAUD : KB Dian Nugraha 2
VARIABEL/DESKRIPTOR Skor Maks Nilai
A. PENDAHULUAN 16
1. Latar belakang penelitian
• Dikemukakan dengan jelas (3) 5
C. METODOLOGI PENELITIAN 12
1. Subjek penelitian yang dipilih, jelas (mencantumkan nama
lembaga PAUD, kelas, tema). (2)
2. Waktu pelaksanaan logis (pelaksanaan hari sekolah) (1)
3. Jadwal penelitian jelas menggambarkan waktu pelaksanaan (2)
4. Instrumen penelitian yang digunakan, jelas (2)
5. Instrumen yang dipilih, tepat (2)
6. Terdapat perencanaan rinci langkah – langkah dari instrumen
yang digunakan (3)
D. ANALISIS DATA 11
1. Data yang terkumpul relevan dengan fokus penelitian (2)
2. Tabulasi data lengkap menggambarkan hasil pengumpulan data
(3)
3. Terdapat analisis kritis berdasarkan tabulasi data yang disajikan
(1)
4. Analisis kritis berdasarkan teori yang dapat
dipertanggungjawabkan (3)
5. Analisis kritis disusun dengan jelas dan logis (2)
E. KESIMPULAN 9
1. Kesimpulan
• Kesimpulan menjawab tujuan penelitian (2) 6
• Kesimpulan sesuai dengan permasalahan dan temuan (2)
• Kesimpulan disajikan dengan jelas (2)
2. Saran
• Saran sesuai dengan kesimpulan (2) 3
• Saran yang diajukan jelas dan logis (1)
F. BAHASA 7
1. Pilihan kata tepat (1)
2. Struktur kalimat lugas dan baku (2)
3. Paragraf merupakan satu keutuhan (3)
4. Penulisan sesuai dengan EYD (1)
G. KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA 2
1. Daftar pustaka relevan dengan kutipan pada kerangka teori (1)
2. Cara mengutip mengikuti aturan ilmiah (1)
SKOR TOTAL 80
Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Progam S1 PGPAUD
FKIP Universitas Terbuka
DISUSUN OLEH:
Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Program Strata 1 Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Terbuka.
Nim : 837277727
Telah diterima dan disahkan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini program S1 PGPAUD FKIP
Universitas Terbuka.
Tutor
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT pada kesempatan ini saya
dapat menyelesaikan laporan analisis kegiatan pengembangan anak usia dini yang berjudul
“ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI KEGIATAN
BERMAIN BOLA KECIL WARNA-WARNI PADA TPA DIAN NUGRAHA 2
PENAJAM”.
Laporan penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini yang merupakan mata kuliah bagi mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ Samarinda. Penelitian
ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai pengalaman pendidik anak usia
dini.
Saya menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak laporan ini tidak mungkin dapat
terwujud. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Ibu Sitti Hanifah, M.Pd selaku pembimbing yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Pengelola Pokjar Penajam.
3. Ibu Nurhasanah selaku Kepala TPA Dian Nugraha 2 Penajam selaku penanggung
jawab.
4. Bunda-bunda TPA Dian Nugraha 2 Penajam selaku rekan kerja yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan laporan analisis kegiatan perkembangan PAUD
ini.
5. Teman sejawat yang telah membantu hingga selesainya laporan analisis ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
Laporan ini tentunya sangat jauh dari sempurna, karena itu dengan segala
kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar laporan ini
menjadi karya yang berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Salah satu aspek perkembangan anak khususnya perkembangan fisik
motorik sangat penting untuk melatih koordinasi gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh. Aspek perkembangan motorik diantaranya motorik kasar dan motorik
halus. Motorik kasar menekankan pada koordinasi tubuh pada gerakan otot-otot
besar seperti melompat, berlari dan berguling, sedangkan motorik halus
menekankan koordinasi otot tangan atau kelenturan tangan contohnya menulis,
menggambar dan memegang sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk.
Secara umum, aspek fisik motorik kasar akan berkembang lebih dahulu dari
pada aspek motorik halus. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi agar aspek motorik
kasar dan halus dapat berkembang secara seimbang sehingga anak tidak hanya
mampu berlari, melompat, menendang tetapi keterampilan motorik halus seperti
menulis dan menggambar juga terasah dengan baik.
1
TPA Dian Nugraha 2 mempunyai perhatian besar terhadap pendidikan anak usia
dini sehingga mempunyai inisiatif untuk mendirikan Taman Penitipan Anak.
Selanjutnya hal tersebut akan menjadi bahan analisis saya dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini
Program S1 PGPAUD FKIP di Universitas Terbuka.
B. Fokus Penelitian
Setelah melakukan observasi di Taman Penitipan Anak Dian Nugraha 2
Penajam maka diputuskan untuk berfokus pada penelitian Pengembangan Motorik
Kasar Anak Melalui Kegiatan Bermain Bola-bola kecil. Kegiatan ini dipilih karena
cukup menarik untuk dilakukan penelitian pada Taman Penitipan Anak.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data mengenai:
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi
khasanah keilmuan, khususnya terkait dengan motorik kasar anak di Taman
Penitipan Anak Dian Nugraha 2 Penajam
2
2. Secara Praktis
Penelitian ini secara praktis dapat memberikan manfaat dan nilai tambah
berbagai pihak, yaitu :
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Aktifitas anak usia dini 80 % mengunakan aktifitas Jasmani atau Fisik. Menurut
Tono dalam Sidin( 2005 :34), usia 2-6 tahun anak dapat meloncat-loncat,
merangkak di bawah meja atau korsi, memanjat, dapat melakukan gerakan –
gerakan yang kasar dan halus dengan tangan kaki dan jari – jarinya. Pada usia
ini juga mata, tangan dan kaki bekerja sama dalam koordinasi yang baik anak
dapat mengadakan eksporasi keliling yaitu melalui manipulasidengan benda –
benda dan berbagai macam alat permainan.
1. Tahap Kognitif
Pada tahap ini dengan kesadaran mentalnyaanak berusaha
mengembangkan strategi tertentu untuk mengingat gerakan serupa yang
pernah di lakukan pada masa yang lalu.
2. Tahap Asosiatif
Pada tahap ini anak melakukan prubahan strategi dari tahap sebelunya,
yaitu dari apa yang harus di lakukan menjadi bagaimana melakukan.
3. Tahap Autonomous
Pada tahap ini gerakan yang di tampilkan anak merupakan respons
5
yang lebih efisien dengan sedikit kesalahan.
2. Motorik Kasar
6
penelitian ini adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi bagian tubuh
anak seperti, tangan dan aktivitas otot kaki, dalam menyeimbangkan badan dan
kekuatan kaki pada saat melempar bola.
7
Pengembangan motorik anak pra sekolah adalah bahwa suatu perubahan,
baik fisik maupun psikis, sesuai dengan masa pertumbuhannya, keberadaan
perkembangan motorik anak juga dipengaruhi hal lain di antaranya asupan gizi,
status kesehatadan perlakuan motorik sesuai dengan masa perkembangan
(Depdiknas, 2004: 6). Kegiatan dalam pengembangan fisi motorik lebih membuat
anak enjoy karena lebih banyak kegiatan bermainnya. Seperti halnya pendapat
Elkind (Montolalu, 2003: 15) menyatakan bahwa anak-anak membutuhkan
dukungan yang kuat untuk bermain dan kegiatan yang dipilih sendiri dengan tujuan
untuk bertahan dalam stres yang ada sekarang dalam lingkungan anak. Sujiono
(2007: 11) berpandapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang
membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan motorik
kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh
tubuh anak. Perkembangan motorikkasar anak lebih dulu dari pada motorik halus,
misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang ukuran besar daripada
ukuran yang kecil. Karena anak belum mampu mengontrol gerakan jari-jari
tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan
lain-lain.
Ada beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan gerakan motorik anak.
Misalnya aktivitas berjalan di atas papan tititan, melompat tali, senam, renang dan
sebagainya. Hal tersebut selain dapat membuat senang anak juga dapat melatih anak
untuk percaya diri. Bredekamp dkk Musfiroh, (2008: 71) berpendapat bahwa anak
usia 4 tahun sudah dapat melakukan aktivitas sebagai berikut:
a. Berjalan dengan menggunakan tumit kaki, berjinjit, melompat tidak
beraturan, dan berlari dengan baik.
b. Berlari degan satu kaki selama 5 detik atau lebih, menguasai
keseimbangan dengan berdiri di atas balok 4 inci, tetapi
mengalamikesulitan meniti balok selebar 5 cm tanpa melihat kakinya.
c. Menuruni tangga dengan kaki bergantian, dapat memperkirakan tempat
kaki berpijak.
d. Melompat dengan memainkan perturan tempo yang memadai dan
mampu mainan-permainan yang membutuhkan reaksi cepat.
8
e. Mulai mengkoordinasikan gerakan-gerakan pada saat memanjat atau
berguling pada trampolin kecil (kain layar yang direntangkan untuk
menampung akrobat).
9
E. Bermain Bola-bola Kecil
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Pada kegiatan penelitian ini, subyek penelitiannya adalah peserta didik
Kelompok Usia 2 – 4 th, pengasuh dan pengelola Taman Penitipan Anak Dian
Nugraha 2 Penajam.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu menginterpretasikan
data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan langsung.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
11
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan
1. Pemimpin TPA
a. Tabulasi Data
12
anak
e. Memperkenalkan anak pada alam sekitar serta
menumbuhkan rasa cinta tanah air
13
anak pada TPA Dian Nugraha 2 mulai dari 0 tahun – 6
tahun
Waktu Operasional Waktu operasional di TPA Dian Nugraha yaitu pukul
07.00 s/d 16.00 WITA , 6 hari/minggu
b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat
penelitian di TPA Dian Nugraha 2 yaitu Pada tahun 2012 didirikan sebuah
lembaga pendidikan anak usia dini yaitu Kelompok Bermain Dian Nugraha 2
di bawah naungan Yayasan Dian Nugraha yang ketuai oleh bapak Yahya,
M.Pd. Nama “Dian Nugraha” diambil dari nama almarhum anak dari bapak
Yahya dengan Kepala Sekolah pertama yaitu ibu Dra. Endang Kismiwati dan
2 orang pengasuh dengan jumlah peserta didik 7 orang. Pada tahun 2020
diangkatlah ibu Nurhasanah sebagai kepala sekolah sampai dengan sekarang.
Adapun Visi dari TPA Dian Nugraha 2 adalah Membentuk anak yang
berakhlak mulia,, berkarakter, cerdas, cinta tanah air, kreatif, dan mandiri.
Kemudian Misi dari TPA Dian Nugraha 2 adalah Melaksanakan pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan anak,
Memperkenalkan dan Mengajarkan Anak Dasar Keimanan dan Ketaqwaan
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Membentuk Karakter dan Kepribadian
Mandiri Pada Anak, Memperkenalkan Anak Pada Alam Sekitar serta
Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air. Sedangkan Tujuan TPA Dian Nugraha
2 adalah Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya, menjadi
anak yang cerdas, kreatif dan berakhlak mulia sebagai bekal mengikuti
pendidikan selanjutnya.
14
2021/2022 ini TPA Dian Nugraha 2 memiliki 9 anak. Jumlah pengasuh di TPA
Dian Nugraha 2 ini terdapat 2 pengasuh dengan 1 Kepala TPA dengan jam
oprasional TPA Dian Nugraha 2 ini mulai jam 07.00 s/d 16.00 WITA.
2. Pendidik / Pengasuh TPA
a. Tabulasi Data
Aspek yang Hasil Observasi Hasil Wawancara Dokumentasi
Diteliti dengan Pendidik TK
- Pengasuh - TPA Dian Nugraha 2
Model mengajak anak Penajam menerima peserta
pengembangan bermain bola- didik usia 0-6 Tahun
kegiatan bola kecil di - TPA Dian Nugraha 2
ruang bermain Penajam melakukan
pengasuhan dengan
memberikan kegiatan
pengembangan yang
menyenangkan bagi anak
- Pengembangan Kegiatan
yang dilakukan adalah
Kegiatan pengembangan
Motorik Kasar melalui
kegiatan bermain bola
- Anak-anak - TPA Dian Nugraha 2
Penataan ruang diajak bermain mempunyai ruang untuk
bola di ruang bermain anak
bermain
15
- Anak bermain - Kegiatan yang dilakukan
Kegiatan yang bola kecil anak bertujuan untuk
dilakukan anak warna-warni mengembangkan motorik
kasar anak
b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada penelitian
tersebut yaitu pengembangan motorik kasar anak melalui kegiatan bermain
bola warna-warni dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.
Pada lembaga TPA Dian Nugraha 2 pendidik telah melakukan kegiatan
bermain bola yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan motorik
kasar anak. Kemampuan motorik kasar pada anak secara tidak langsung dapat
meningkatkan perkembangan kognitif. Sehingga melalui kegiatan bermain
bola kecil warna-warni dapat merangsang motorik kasar anak.
Dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh melalui metode observasi,
wawancara dan dokumentasi di lembaga TPA Dian Nugraha 2 pada saat
melakukan penelitian yaitu penulis meneliti dan disusun menjadi tabulasi data.
Data yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif dan perolehan hasil yang
dicapai oleh anak melalui metode observasi dalam kegiatan bermain bola kecil
warna-warni.
B. Analisis Kritis
Dari data tersebut, kegiatan pengembangan motorik kasar anak melalui
kegiatan bermain bola kecil warna-warni yang dilakukan di TPA Dian Nugraha 2
sudah berjalan sesuai dengan pengembangan motorik kasa yang ada. Metode
demonstrasi yang digunakan dalam pengembangan ini juga tepat, sehingga anak
16
mampu memahami langkah-langkah dalam melempar dan menangkap bola yang
benar. Kemampuan pengasuh dalam menyampaikan dan mengorganisasikan kelas
juga sudah cukup baik. Terbukti anak antusias dan semangat dalam mengikuti
kegiatan bermain bola. Kegiatan pengembangan motorik kasar anak melalui
kegiatan bermain bola kecil warna-warni ini ditujukan dengan harapan agar
kemampuan motorik kasar anak meningkat, melatih ketelitian dan kemandirian
anak, serta melatih otot-otot tangan anak.
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
18
B. Saran-Saran
Dari hasil penelitian ini bahwa kemampuan motorik kasar anak dapat
berkembang melalui kegiatan bermain bola di TPA Dian Nugraha 2. Ada beberapa
hal yang menjadi rekomendasi penulis dalam upaya pengembangan kemampuan
motorik kasar pada anak antara lain sebagai berikut:
1. Bagi pengasuh, Guru dapat menggunakan pencampuran metode seperti
metode pendekatan emosional dengan anak agar penyampaian materi dapat
berjalan dengan baik
2. Bagi kepala sekolah TPA Dian Nugraha 2 Penajam, dapat mengembangkan
penggunaan bola kecil warna-warni sebagai media yang dapat
mengembangkan semua aspek perkembangan anak usia dini, dalam rangka
meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
3. Bagi mahasiswa PG PAUD, dapat menjadi referensi dan menambah
wawasan bahwa dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar yang
bertujuan untuk melatih otot-otot tangan pada anak dapat dilakukan dengan
cara yang menarik, salah satunya melalui kegiatan bermain bola kecil
warna-warni.
4. Bagi para peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai rujukan penelitian
lebih lanjut yang terkait dengan kegiatan bermain bola untuk
mengembangkan aspek perkembangan lainnya.
5. Harapan kedepan TPA Dian Nugraha 2 Penajam harus terus
mengembangkan potensi anak agar proses pembelajaran tercapai dengan
baik dan tak lupa saling bekerja sama antara pendidik dan orang tua.
19
DAFTAR PUSTAKA
(http://repositori.kemdikbud.go.id/12883/1/3-Juknis-TPA)
(https://amp.kompas.com/health/read/2021/12/25/tahap-motorik-kasar-anak-0-5-
tahun)
20
Lampiran:
Ada
Hal-hal yang ditemukan
No. Keterangan
dalam:
Ya Tidak
Pengembangan Motorik
Model pengembangan Kasar melalui kegiatan
1. √
kegiatan
Bermain Bola warna-warni
1. Anak usia berapa sajakah yang berada pada TPA Dian Nugraha ini bu?
Jawab : Usia 0 – 6 tahun
2. Model pembelajaran apa yang ibu gunakan di TPA yang ibu asuh?
Jawab : TPA Dian Nugraha 2 menggunakan model pembelajaran Sentra
yang mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari TPA Dian Nugraha 2
3. Mengapa ibu menggunakan model pembelajaran tersebut?
Jawab : Karena sesuai dengan kondisi anak dan ruangan yang kami miliki.
4. Tadi saya melihat kegiatan bermain bola warna-warni, untuk meningkatkan
kemampuan apa kegiatan tersebut?
Jawab : Untuk meningkatkan kemampuan Motorik Kasar anak
5. Apa yang menjadi dasar pemikiran ibu melaksanakan kegiatan tersebut?
Jawab : Pada anak Kelompok A usia 3-4 tahun pendidik memberikan
stimulasi dan juga rangsangan bagi anak untuk mencapai perkembangan yang
optimal.
6. Bagaimana cara ibu menyusun kegiatan anak?
Jawab : Penyusunan kegiatan dibuat sesuai dengan tema dan tentunya
mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari TPA Dian Nugraha 2
7. Bagaimana cara ibu mengkondisikan anak didik dan APE atau Alat/bahan apa
yang ibu gunakan pada saat kegiatan?
Jawab : Kegiatan main dilakukan oleh masing – masing anak di ruang
bermain menggunakan APE berupa bola kecil warna-warni
Nama Mahasiswa : Putri Selvina Anggreini
NIM : 837277727
Laporan di Lembaga : Taman Penitipan Anak (TPA)
Nama Lembaga PAUD : TPA Dian Nugraha 2
VARIABEL/DESKRIPTOR Skor Maks Nilai
A. PENDAHULUAN 16
1. Latar belakang penelitian
• Dikemukakan dengan jelas (3) 5
C. METODOLOGI PENELITIAN 12
1. Subjek penelitian yang dipilih, jelas (mencantumkan nama
lembaga PAUD, kelas, tema). (2)
2. Waktu pelaksanaan logis (pelaksanaan hari sekolah) (1)
3. Jadwal penelitian jelas menggambarkan waktu pelaksanaan (2)
4. Instrumen penelitian yang digunakan, jelas (2)
5. Instrumen yang dipilih, tepat (2)
6. Terdapat perencanaan rinci langkah – langkah dari instrumen
yang digunakan (3)
D. ANALISIS DATA 11
1. Data yang terkumpul relevan dengan fokus penelitian (2)
2. Tabulasi data lengkap menggambarkan hasil pengumpulan data
(3)
3. Terdapat analisis kritis berdasarkan tabulasi data yang disajikan
(1)
4. Analisis kritis berdasarkan teori yang dapat
dipertanggungjawabkan (3)
5. Analisis kritis disusun dengan jelas dan logis (2)
E. KESIMPULAN 9
1. Kesimpulan
• Kesimpulan menjawab tujuan penelitian (2) 6
• Kesimpulan sesuai dengan permasalahan dan temuan (2)
• Kesimpulan disajikan dengan jelas (2)
2. Saran
• Saran sesuai dengan kesimpulan (2) 3
• Saran yang diajukan jelas dan logis (1)
F. BAHASA 7
1. Pilihan kata tepat (1)
2. Struktur kalimat lugas dan baku (2)
3. Paragraf merupakan satu keutuhan (3)
4. Penulisan sesuai dengan EYD (1)
G. KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA 2
1. Daftar pustaka relevan dengan kutipan pada kerangka teori (1)
2. Cara mengutip mengikuti aturan ilmiah (1)
SKOR TOTAL 80