Anda di halaman 1dari 104

LAPORAN

ANALISIS PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


(PAUD 4504)
HASIL ANALISIS PENGEMBANGAN KEGIATAN ANAK USIA
DINI (PAUD) PADA LEMBAGA TK, KB, DAN TPA

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Progam S1 PGPAUD
FKIP Universitas Terbuka

DISUSUN OLEH:

NAMA : Putri Selvina Anggreini


NIM : 837277727

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SAMARINDA
2022
LAPORAN
ANALISIS PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD 4504)
ANALISIS PENGEMBANGAN KOGNITIF MELALUI KEGIATAN
MEMBENTUK HURUF DENGAN BAHAN MERONCE PADA TK
MANUNTUNG PENAJAM

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Progam S1 PGPAUD
FKIP Universitas Terbuka

DISUSUN OLEH:

NAMA : Putri Selvina Anggreini


NIM : 837277727

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SAMARINDA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Program Strata 1 Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Terbuka.

Nama : Putri Selvina Anggreini

Nim : 837277727

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Kognitif melalui Kegiatan


Membentuk Huruf dengan Bahan meronce

Tempat Penelitian : TK Manuntung Penajam

Waktu Pelaksanaan : 14 April 2022

Telah diterima dan disahkan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini program S1 PGPAUD FKIP
Universitas Terbuka.

Penajam, 20 April 2022

Kepala TK Manuntung Peneliti

Noor Fauziah, S.Pd Putri Selvina Anggreini

Tutor

Sitti Hanifah, M.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT pada kesempatan ini saya
dapat menyelesaikan laporan analisis kegiatan pengembangan anak usia dini yang berjudul
“ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN KOGNITIF MELALUI KEGIATAN
MEMBENTUK HURUF DENGAN BAHAN MERONCE PADA TK MANUNTUNG
PENAJAM”.

Laporan penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini yang merupakan mata kuliah bagi mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ Samarinda. Penelitian
ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai pengalaman pendidik anak usia
dini.

Saya menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak laporan ini tidak mungkin dapat
terwujud. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Ibu Sitti Hanifah, M.Pd selaku pembimbing yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Pengelola Pokjar Penajam.
3. Noor Fauziah, S.Pd selaku Kepala TK Manuntung Penajam selaku penanggung
jawab.
4. Bunda-bunda TK Manuntung Penajam selaku rekan kerja yang telah membantu
kelancaran pelaksanaan laporan analisis kegiatan perkembangan PAUD ini.
5. Teman sejawat yang telah membantu hingga selesainya laporan analisis ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu

Laporan ini tentunya sangat jauh dari sempurna, karena itu dengan segala
kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar laporan ini
menjadi karya yang berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Penajam, 20 April 2022


Penulis

Putri Selvina Anggreini

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Fokus Penelitian ............................................................................ 1
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 2
D. Manfaat penelitian ......................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Taman Kanak-kanak .................................................... 3


B. Perkembangan Kognitif Anak ....................................................... 3
C. Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini ................. 5
D. Pengembangan Kemampuan Dalam Mengenal Huruf .................. 5
E. Penggunaan Alat Permainan Meronce ............................................ 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian ........................................................................... 8


B. Metode Penelitian .......................................................................... 8
C. Instrumen Penelitian ...................................................................... 8
BAB IV ANALISIS DATA

A. Tabulasi Data ................................................................................. 9


B. Analisis Kritis ................................................................................ 15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 17
B. Saran .............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 19

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
NAEYC (National Association for The Education of Young Children)
mengatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 – 8
tahun, yang tercakup dalam program di Taman Penitipan Anak, Pendidikan pra
sekolah baik swasta maupun negeri, Kelompok Bermain, Taman Kanak – kanak,
dan SD.
Anak Usia Dini merupakan masa usia emas, dimana seluruh aspek
perkembangannya berkembang pesat pada usia ini. Tugas pendidik dan orang tua
adalah mengoptimalkan tumbuh kembang disemua aspek perkembangannya yang
meliputi bahasa, kognitif, fisik motorik, nilai agama dan moral, serta sosial
emosional.
Pada dasarnya pengembangan kognitif dimaksudkan agar anak mampu
melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca inderanya sehingga
dengan pengetahuan yang didapatnya tersebut, anak akan dapat melangsungkan
hidupnya dan menjadi manusia yang utuh sesuai dengan kodratnya.
Dalam kegiatan pembelajaran pada anak di Taman Kanak-Kanak
Manuntung, peneliti melakukan pengamatan terhadap pengembangan kognitif
melalui kegiatan membentuk huruf dengan media bahan ronce. Peneliti tertarik
untuk mengamati kegiatan tersebut karena pengembangan kognitif sangat penting
bagi perkembangan anak usia dini dan juga dapat berpengaruh pada aspek
perkembangan yang lain.
Pembelajaran yang diselenggarakan di Taman Kanak-Kanak Manuntung
melatar belakangi dalam penelitian dan analisis dengan berfokus pada Kegiatan
pengembangan kognitif melalui kegiatan membentuk huruf dengan media bahan
ronce.
B. Fokus Penelitian
Setelah melakukan observasi di Taman Kanak-Kanak Manuntung Penajam
maka diputuskan untuk berfokus pada penelitian Pengembangan Kognitif
Mengenal Huruf melalui Kegiatan Membentuk Huruf dengan Bahan Ronce.

1
Kegiatan ini dipilih karena cukup menarik untuk dilakukan penelitian di Taman
Kanak-Kanak .

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data mengenai:

1. Alasan Taman Kanak-Kanak Manuntung melaksanakan


Pengembangan Kognitif Kegiatan Mengenal Huruf melalui Kegiatan
Membentuk Huruf dengan Bahan Ronce
2. Tujuan pendidik melaksanakan kegiatan pengembangan kognitif
3. Hal-hal yang mendukung terlaksananya pengembangan kognitif
melalui kegiatan membentuk huruf dengan bahan ronce
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi
khasanah keilmuan, khususnya terkait dengan mengenal huruf di TK Manuntung
2. Secara Praktis

Penelitian ini secara praktis dapat memberikan manfaat dan nilai tambah
berbagai pihak, yaitu :

a. Bagi anak, melalui kegiatan pemainan meronce dapat mengembangkan


kemampuan mengenal huruf anak usia dini (AUD).
b. Bagi guru dapat menjadi referensi, masukan dalam proses pembelajaran
dalam kelas terutama untuk mengembangakan membaca anak usia dini.
c. Bagi peneliti, merupakan tambahan pengetahuan khususnya dibidang
pendidikan Taman Kanak-Kanak dalam kegiatan menggunakan alat
permainan meronce dalam mengembangkan kemampuan kognitif mengenal
huruf untuk persiapan membaca anak usia dini (AUD)
d. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi sumber referensi dan inspirasi bagi
penulis lain yang tertarik untuk meneliti hal yang sama dengan objek yang
berbeda dimasa yang akan datang.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Taman Kanak – kanak (TK)


Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan
formal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program
kesejahteraaan bagi anak usia empat tahun sampai dengan usia enam tahun (UU
no. 20 tahun 2003 pasal 28 ) “ Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan
formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal, atau bentuk lain
yang sederajat.
Taman Kanak-Kanak adalah jenjang pertama yang memasuki anak usia 4-6
tahun sampai Pendidikan Dasar. Menurut Peraturaan Pemerintah nomor 27 tahun
1990, tentang Pendidikan Prasekolah bab I pasal 1 disebutkan,”Pendidikan
Prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki
Pendidikan Dasar (Depdikbud, Dirjen dikdasmen,1994:4).
Berdasarkan hal tersebut maka pendidikan prasekolah bertujuan untuk
membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan,
keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan tingkat penalaran anak didik
serta perkembangan selanjutnya.
B. Perkembangan Kognitif Anak
1. Pengertian Perkembangan Kognitif Anak
Istilah ”Cognitive” berasal dari kata Cognition artinya
pengertian,mengerti.pengertian yang luasmya Cognition(kognisi) adalah
perolehan,penataan dan penggunaan pengetahuan (Neisser,1976).pengetian
kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf
pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne,1976:71).
Perkembangan kognitif sering diidentikkan dengan perkembangan
kecerdasan. Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi perkembangan
intelegensi pada anak. Pada Anak Usia Dini pengetahuan masih bersifat

3
subjektif dan akan berkembang menjadi objektif apabila sudah memcapai
perkembangan remaja dan dewasa. Hal tersebut senada dengan observasi yang
telah dilakukan oleh Piaget, seorang ahli biologi dan psikologi berkembanggaan
Swiss yang mengemukakan bahwa “Anak mampu mendemonstrasikan berbagai
pengaruh mengenai relativitas dunia sejak lahir hingga dewasa”.

Kemampuan kognitif seseorang berkaitan dengan individu dapat


mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan,
menilai dan memikirkan lingkungannya. ”Perkembangan kognitif adalah salah
satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari dan memikirkan lingkungan.”
Perkembangan kognitif menurut Piaget terjadi melalui suatu proses yang
disebut dengan adaptasi. Adaptasi merupakan penyesuaian terhadap tuntutan
lingkungan dan intelektual melalui dua hal yaitu asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi merupakan proses yang anak upayakan untuk menafsirkan
pengelaman barunya yang didasarkan pada interpretasinya saat sekarang
mengenai dunianya, akomodasi terjadi dimana anak berusaha untuk
menyesuaikan keberadaan struktur pikiran dengan sejumlah pengalaman baru.
Menurut Piaget, anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka
sendiri. Anak tidak pasif menerima informasi, melainkan berperan aktif dialam
menyusun pengetahuannya mengenal realita, jika anak ingin mengetahui
sesuatu, mereka harus membangun pengetahuan tersebut sendiri. Pembelajaran
yang diharapkan adalah pembelajaran yang aktif dimana peran guru sebagai
penyedia bahan-bahan yang sesuai seperti ruangan serta mendorong anak
menemukan sendiri.

Menurut Vygotsky memandang kognitif anak dari segi sosiokultural,


bahwa budaya berperan penting didalamnya.perkembangan kognitif muncul
dari konteks kerjasama atau kolaborasi dan dialog antara orang yang lebih ahli
dengan mencontohkan kegiatan dan menyampaikan pelajaran secara
verbal.pembelajaran diterapkan dengan partisipasi terbimbing dari guru atau
orang yang lebih ahli.

4
Uraian di atas membedakan pendapat Piaget dan Vygotsky dalam
perkembangan kognitif. Perbedaannya terletak pada peranan guru dalam
pembelajaran menurut Piaget peran pembelajaran anak harus banyak waktu
belajar sendiri dan melakukan kegiatan berdasarkan penemuan, sedangkan
menurut Vygotsky, guru ikut berperan sebagai mitra pembimbing yang
berkolaborasi dengan ank untuk mendorong/membangun anak dalam
pembelajaran. Perkembangan konseptual anak menjadi lebih siap melalui
pembelajaran sehingga dapat memperkirakan apa yang telah dipelajari untuk
memudahkan penerimaan pembelajaran yang baru.
C. Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Karakteristik perkembangan kognitif adalah:
1. Mengelompokkan benda yang memiliki persamaan
2. Menghitung 1 – 20
3. Mengenal bentuk – bentuk sederhana
4. Memahami konsep makna berlawanan
5. Mampu membedakan bentuk – bentuk lingkaran atau persegi dengan
objek nyata atau gambar
6. Memasangkan dan menyebutkan benda
7. Mencocokkan bentuk – bentuk sederhana
8. Mengklasifikasikan angka, tulisan, buah dan sayur
9. Mengenal huruf kecil dan besar
10. Mengenal warna – warna
Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah kemampuan dalam
mengenal huruf kecil dan besar, yaitu dengan membuat huruf menggunakan bahan
ronce. Dengan media menggunakan bahan meronce, akan dapat menstimulasi anak
dalam perkembangan kognitifnya, khususnya dalam mengenal huruf.
D. Pengembangan Kemampuan dalam Mengenal Huruf pada Anak Usia
Dini di TK

Pada anak usia 4 – 5 tahun indikator pencapaian perkembangan keaksaraan


yang harus dikuasai adalah mengenal simbol – simbol, mengenal suara – suara
hewan/ benda yang ada di sekitarnya, membuat coretan yang bermakna, meniru

5
(menuliskan dan mengucapkan) huruf A-Z (Permendikbud No 137 tahun 2014).
Kemampuan bahasa anak sangat berkaitan erat dengan kemampuan
kognitifnya. Vygotsky mengemukakan bahwa bahasa memiliki kedudukan penting
dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa merupakan alat mental yang berfungsi
sebagai mekanisme aktual untuk berpikir. Dengan bahasa maka pemikiran lebih
abstrak dan luwes. Melalui bahasa juga, ingatan dan antisipasi ke masa depan
dibawa kesituasi baru. Bahasa juga dapat membuat anak lebih imajinatif,
manipulasi, menciptakan gagasan-gagasan baru dan membagi gagasan-gagasan itu
dengan anak lain (Yuliana Nurani Sujiono,dkk.,2014: 4-10).
Ditemukan ada dua faktor sebagai penyebab anak kesulitan mengingat
abjad, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang
ada pada diri anak tersebut meliputi perkembangan kognitif, motivasi, minat
belajar, dan emosi. Faktor eksternal berarti faktor dari luar diri anak yang meliputi
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh sebab itu peran media dalam
sebuah pembelajaran merupakan hal yang terpenting karena digunakan sebagai atau
perantara untuk menyampaikan sebuah pembelajaran. Dengan adanya media yang
inovatif, dimaksudkan dapat sebagai penghubung agar anak dapat mengingat apa
yang telah dipelajarinya dan pembelajarannya bisa lebih bermakna.
E. Penggunaan Alat Permainan Meronce

Pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan


kepada anak sejak lahir sampai anak usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian stimulus pendidikan agar membantu perkembangan, pertumbuhan baik
jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan
yang lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling
mendasar dan menempatikedudukan sebagai usia emas dan sangat strategis dalam
pengembangan sumber daya manusia. Rentang anak usia dini dari ia lahir sampai
usia enam tahun adalah usia kritis sekaligus strategis dalam proses pendidikan dan
dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan seseorangselanjutnya artinya
pada periode ini merupakan periode kondusif untukmenumbuhkan kembangkan
berbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kognitif, bahasa,
sosio-emosional dan spiritual.

6
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semangkin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemamfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah,dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut
sesuai dengan perkembangan dan tuntunan zaman. Guru sekurang-kurangnya
dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan
bersahaja, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan.

Jadi alat/media pembelajaran adalah suatu yang dapat digunakanuntuk


menyalurkan pesan (baban pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian
minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Dalam proses pembelajaran media memiliki fungsi sebagai pembawa
informasi dari sumber (Guru/pendidik) menuju penerima (siswa/peserta didik).
Berdasarkan pendapat di atas Peneliti menyimpulkan bahwa alat adalah segala
sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada
penerima yang dapat merangasang, pikiran perasaan, perhatian, dan minat
penerima pesan sehingga proses belajar terjadi.
Alat permainan meronce merupakan alat permainan edukatif untuk
mengembangkan kemampuan membaca anak, pengenalan bilangan dan untuk
meningkatkan keterampilan anak dalam bernalar.

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Pada kegiatan penelitian ini, subyek penelitiannya adalah peserta didik
Kelompok TK B usia 5-6 tahun area persiapan, pendidik dan pengelola Taman
Kanak-Kanak Manuntung Penajam.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu menginterpretasikan
data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan langsung.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi yaitu rencana untuk mengamati penilaian perilaku, selain itu


juga diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap obyek sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap obyek di tempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa,
sehingga obsevator berada bersama obyek yang diamati.
2. Wawancara yaitu menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus
penelitian.
3. Dokumentasi yaitu mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang
lebih luas mengenai fokus penelitian.

8
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan
1. Pemimpin TK
a. Tabulasi Data

Aspek Wawancara dengan Pemimpin TK


Pemrakarsa TK Manuntung ini merupakan pecahan dari TK
Manuntung Balikpapan di bawah naungan Dharma
Wanita Kecamatan Penajam yang di kepalai Ibu Hj.
Juriah.
Pendirian Pada tahun 1978 didirikan sebuah lembaga pendidikan
anak usia dini yaitu Taman Kanak-kanak “Manuntung”
di bawah naungan Dharma Wanita Kecamatan Penajam
yang pada waktu itu di ketuai oleh ibu Hj. Juriah dan
beroperasi pada tahun 1979 dengan Kepala Sekolah
pertama yaitu ibu Hj.Juriah dan 2 orang pendidik
dengan jumlah peserta didik 40 orang. Pada tahun 2018
berdirilah Yayasan Dharma Wanita Penajam yang
menaungi TK Manuntung sampai dengan sekarang.
Visi Sehat, Ceria, Kreatif, Mandiri, dan Berakhlak Mulia
Misi a. SEHAT, Keadaan sempurna secara fisik, mental dan
sosial, dan bebas dari penyakit kecacatan

b. CERIA, Menumbuhkan rasa senang pada anak


dengan bermain sambil belajar di Taman Kanak-
kanak
c. KREATIF, Kemampuan untuk menciptakan hal
baru atau cara baru

9
d. MANDIRI, Membina kemandirian anak melalui
kegiatan pembiasaan yang terencana dan
berkesinambungan
e. BERAKHLAK MULIA, Menanamkan keimanan
dan ketaqwaan melalui pengamalan ajaran agama.

Tujuan Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan,


dan keterampilan yang seimbang pada setiap aspek
perkembangannya, menjadi anak yang cerdas, kreatif
dan berakhlak mulia sebagai bekal mengikuti
pendidikan selanjutnya.
Peraturan penerimaan Peraturan penerimaan siswa di TK Manuntung
siswa Penajam ini adalah dengan menerima siswa di
lingkungan sekitar dengan mengirim data penerimaan
siswa dan juga menggunakan Fotocopy KK dan juga
akta kelahiran untuk data dapodik anak serta anak
berusia 4 tahun – 6 tahun.
Keunggulan di TK Dibandingkan TK lain di lingkungan penajam, TK
Manuntung Manuntung memiliki keunggulan seperti lingkungan
yang luas, bersih, sehat, dan aman, banyak memiliki
APE luar maupun dalam yang dapat mengembangkan
semua aspek kemampuan anak.
Jumlah anak Jumlah peserta didik di tahun pelajaran 2021/2022 ini
adalah sebanyak 35 siswa
Jumlah Pembimbing Jumlah pendidik di TK Manuntung Penajam adalah
sebanyak 3 orang
Bentuk TK Bentuk dari pendidikan TK Manuntung adalah
Pendidikan Formal
Target TK Manuntung Menciptakan satuan pendidikan yang memenuhi
standar nasional dan malahirkan peserta didik yang
memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

10
seimbang pada setiap aspek perkembangannya.
Klasifikasi usia Klasifikasi usia di TK Manuntung adalah Kelompok A
dengan usia 4-5 tahun serta Kelompok B dengan usia
5-6 tahun
Waktu Operasional Waktu operasional di TK Manuntung yaitu pukul 07.00
s/d 12.30 WITA , 6 hari/minggu

b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat
penelitian di TK Manuntung yaitu Pada tahun 1978 didirikan sebuah lembaga
pendidikan anak usia dini yaitu Taman Kanak-kanak “Manuntung” di bawah
naungan Dharma Wanita Kecamatan Penajam yang pada waktu itu di ketuai oleh
ibu Hj. Juriah dan beroperasi pada tahun 1979 dengan Kepala Sekolah pertama
yaitu ibu Hj.Juriah dan 2 orang pendidik dengan jumlah peserta didik 40 orang.
Pada tahun 2018 berdirilah Yayasan Dharma Wanita Penajam yang menaungi TK
Manuntung sampai dengan sekarang. Adapun Visi dari TK Manuntung adalah
Sehat, Ceria, Kreatif, Mandiri, dan Berakhlak Mulia. Kemudian Misi dari TK
Manuntung adalah SEHAT, Keadaan sempurna secara fisik, mental dan sosial, dan
bebas dari penyakit kecacatan. CERIA, Menumbuhkan rasa senang pada anak
dengan bermain sambil belajar di Taman Kanak-kanak. KREATIF, Kemampuan
untuk menciptakan hal baru atau cara baru. MANDIRI, Membina kemandirian
anak melalui kegiatan pembiasaan yang terencana dan berkesinambungan.
BERAKHLAK MULIA, Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui
pengamalan ajaran agama. Sedangkan Tujuan TK Manuntung adalah Mewujudkan
anak yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang pada
setiap aspek perkembangannya, menjadi anak yang cerdas, kreatif dan berakhlak
mulia sebagai bekal mengikuti pendidikan selanjutnya.

Dibandingkan TK lain di lingkungan sekitar, TK Manuntung memiliki


keunggulan seperti lingkungan yang luas, bersih, sehat, dan aman, banyak
memiliki APE luar maupun dalam yang dapat mengembangkan semua aspek

11
kemampuan anak. Di tahun ajaran 2021/2022 ini TK Manuntung memiliki 35
murid yang terbagi menjadi 2 kelas kelompok B dan 1 kelas kelompok A. Jumlah
pendidik di TK Manuntung ini terdapat 3 pendidik dengan 1 Kepala TK dengan
waktu anak didik di sekolah mulai jam 07.30 s/d 10.30 WITA sedangkan jam
oprasional TK Manuntung ini mulai jam 07.00 s/d 12.30 WITA.

2. Pendidik / Pengasuh TK

a. Tabulasi Data
Aspek yang Hasil Observasi Hasil Wawancara Dokumentasi
Diteliti dengan Pendidik TK
Model - Pendidik - TK Manuntung Penajam
pengembangan memperlihatkan menerima peserta didik
kegiatan gambar mobil usia 4-6 Tahun, dan untuk
beserta huruf Kelompok A usia 4-5
kata”mobil” tahun, pada Kelompok B
usia 5-6 tahun
- Guru - TK Manuntung Penajam
memperlihatkan memberikan kegiatan
media yang pengembangan yang
digunakan untuk menyenangkan bagi anak
kegiatan - Pengembangan Kegiatan
membentuk yang dilakukan adalah
huruf Kegiatan pengembangan
menggunakan Kognitif anak melalui
bahan ronce pengenalan huruf
- Pada anak Kelompok B
usia 5-6 tahun pendidik
memberikan stimulasi dan
juga rangsangan bagi anak
untuk mencapai

12
perkembangan yang
optimal dan bekal untuk
melanjutkan kesekolah
selanjutnya.
Penataan ruang - Anak-anak - TK Manuntung
duduk menggunakan model
berhadapan di pembelajaran area yang
meja yang mengacu pada kurikulum
tersedia di kelas 2013 dan KTSP dari TK
dan ada juga Manuntung
yang duduk
sendiri dengan
kegiatan main
yang telah
disediakan
masing-masing
Kegiatan yang - Anak - Penyusunan kegiatan
dilakukan anak melakukan dibuat sesuai dengan tema
kegiatan dan tentunya mengacu
membentuk pada kurikulum 2013 dan
huruf KTSP dari TK
menggunakan Manuntung
bahan ronce
- Terdapat APE - APE yang digunakan
APE yang yang akan dalam kegiatan adalah
digunakan digunakan anak bahan – bahan meronce
untuk
melakukan
kegiatan

13
Pengaturan - Anak-anak - Kegiatan main dibagi
anak duduk menjadi 4 kelompok dan
berhadapan masing-masing kelompok
secara berjumlah 2 orang
berkelompok di
meja yang
tersedia di kelas
dan ada juga
yang duduk
sendiri
Cara pendidik - Pendidik - Sebelum melakukan
memimpin memberikan kegiatan pendidik terlebih
kegiatan contoh cara dahulu memberikan contoh
membuat huruf agar anak dapat melakukan
dari bahan ronce kegiatan secara optimal

b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada
penelitian tersebut yaitu kemampuan mengenal huruf anak melalui kegiatan
main membentuk kata dengan bahan meronce dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak.
Pada lembaga TK Manuntung pendidik telah melakukan kegiatan main
membentuk kata dengan bahan ronce yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan kognitif anak. Kemampuan mengenal huruf pada anak secara
tidak langsung dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan juga
perkembangan bahasa. Sehingga melalui kegiatan membentuk huruf
menggunakan bahan ronce dapat melatih kognitif anak untuk mengenal simbol
huruf, harapan pendidik saat memasukin sekolah lanjutan anak sudah
mengenal simbol – simbol huruf besar dan kecil. Kegiatan ini juga merangsang

14
anak untuk memahami kata apa yang dibuatnya yaitu dengan berbagai huruf
yang telah dirangkai menjadi sebuah kata.
Dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh melalui metode
observasi, wawancara dan dokumentasi di lembaga TK Manuntung pada saat
melakukan penelitian yaitu penulis meneliti dan disusun menjadi tabulasi data.
Data yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif dan perolehan hasil yang
dicapai oleh anak melalui metode observasi dalam kegiatan pembelajaran
membentuk huruf dengan bahan meronce.

B. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak membentuk
huruf menggunakan bahan meronce dibantu oleh guru dan dimotivasi dengan
pertanyaan pertanyaan yang memotivasi anak berkreasi, menumbuhkan ide dibenak
anak “apa yang akan saya buat dengan bahan meronce ini”. Dengan kegiatan ini
diharapkan anak juga dapat mengenal simbol-simbol huruf dan dapat memahami
setiap huruf-huruf yang dibuatnya.
Kegiatan pengembangan kognitif mengenal huruf penting dilaksanakan di
TK Manuntung karena perkembangan kognitif berkaitan erat dengan
perkembangan bahasa anak yang merupakan alat mental yang berfungsi sebagai
mekanisme aktual untuk berpikir. Seperti yang dikemukakan Vygotsky bahwa
bahasa memiliki kedudukan penting dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa
merupakan alat mental yang berfungsi sebagai mekanisme aktual untuk berpikir.
Dengan bahasa maka pemikiran lebih abstrak dan luwes. Melalui bahasa juga,
ingatan dan antisipasi ke masa depan dibawa kesituasi baru. Bahasa juga dapat
membuat anak lebih imajinatif, manipulasi, menciptakan gagasan-gagasan baru dan
membagi gagasan-gagasan itu dengan anak lain.
Melalui kegiatan yang diberikan oleh pendidik diharapkan agar dapat
merangsang tumbuh kembang anak secara optimal, dimana pendidik memberikan
contoh kegiatan pembelajaran kepada anak sebelum anak melakukan kegiatan
mainnya. Kegiatan pembelajaran juga harus sesuai dengan tahap usia anak 5-6
tahun, kegiatan yang mendukung stimulasi capaian perkembangan akan
meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak pada usia TK.

15
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada lembaga TK Manuntung
sudah menerapkan kegiatan pembelajaran yang dapat mencapai semua aspek
perkembangan pada anak usia dini, seperti pada kegiatan membentuk huruf dengan
bahan meronce telah menjurus pada teori-teori yang terkait dengan kemampuan
mengenal huruf besar dan kecil pada anak sehingga saat anak akan memasuki
sekolah lanjutan mereka telah mengenal simbol huruf kecil dan besar dengan baik
dan benar serta juga memahami simbol-simbol huruf yang ditulisnya menjadi
sebuah kata ataupun kalimat. Agar perkembangan anak berkembang secara optimal
lembaga TK Manuntung telah menyediakan ruangan yang memadai untuk
melakukan kegiatan pembelajaran baik itu pembelajaran di dalam kelas maupun di
luar kelas dan juga pentingnya pemenuhan gizi yang tepat bagi anak supaya tumbuh
kembang anak berkembang sesuai dengan tahap usianya.

16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa melalui penggunaan alat


permainan meronce dapat mengembangkan kognitif anak dalam kemampuan
mengenal huruf untuk persiapan membaca anak kelompok B di TK Manuntung
Penajam dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Lembaga TK Manuntung mempunyai kegiatan pembelajaran yang dapat
mencapai kemampuan perkembangan anak dengan menyediakan
pembelajaran yang menyenangkan bagi anak maka akan menstimulasi
tumbuh kembang anak, seperti kegiatan membuat huruf dari bahan
meronce. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan kognitif anak mengenal huruf. Kemampuan kognitif mengenal
huruf pada anak secara tidak langsung dapat meningkatkan perkembangan
kognitif dan juga perkembangan bahasa. Sehingga melalui kegiatan
mengenal huruf melalui kegiatan membentuk huruf dengan bahan meronce
dapat melatih kognitif anak untuk mengenal huruf besar dan kecil, harapan
pendidik saat memasuki sekolah lanjutan anak sudah mengenal huruf kecil
dan besar. Kegiatan ini juga merangsang perkembangan kognitif dan bahasa
anak untuk memahami huruf apa yang dibuatnya dan berbagai simbol huruf-
huruf yang telah dirangkai menjadi sebuah kata ataupun sebuah kalimat.
2. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di lembaga TK Manuntung
mengarah pada salah satu kegiatan yaitu Pengembangan Kognitif Mengenal
Huruf melalui Kegiatan Membentuk Huruf dengan Bahan Ronce
3. Hal ini disiapkan sedemikian rupa, sehingga tidak ada secara khusus anak
diajarkan mengenal huruf seperti anak SD ketika ia baru berumur 4 – 5
tahun, karena kematangan otot dan sarafnya memang belum memadai untuk
melakukan gerakkan tangan demikian halus.
4. Penataan lingkungan kelas di lembaga TK Manuntung telah di tata dengan
sedemikian rupa agar kegiatan yang dilakukan menyenangkan bagi anak

17
dan tentunya dapat mengembangkan kemampuan menulis pada anak usia
dini.
B. Saran-Saran

Dari hasil penelitian ini bahwa kemampuanmengenal huruf anak dapat


berkembang melalui alat permainan meronce di TK Manuntung. Ada beberapa hal
yang menjadi rekomendasi penulis dalam upaya pengembangankemampuan
mengenal huruf pada anak antara lain sebagai berikut:
1. Bagi guru, penggunaan alat permainan meronce dapat menjadi alternatif
kegiatan belajar dalam mengembangkan kemampuan mengenal huruf
untuk persiapan membaca pada anak dengan cara yang menyenangkan.
Disamping itu, alat permainan meronce dapat dimanfaatkan sebagai media
dalam pembelajaran lain yang disesuaikan dengan tema dan kegiatan yang
divariasikan.
2. Bagi kepala sekolah TK Manuntung, dapat mengembangkan penggunaan
alat permainan meronce sebagai media yang dapat mengembangkan semua
aspek perkembangan anak usia dini, dalam rangka meningkatkan kualitas
proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
3. Bagi mahasiswa PG PAUD, dapat menjadi referensi dan mnambah
wawasan bahwa dalam mengembangkan kemampuan mengenal huruf
untuk persiapan membaca pada anak dapat dilakukan dengan cara yang
menarik, salah satunya melalui penggunaan melalui penggunaan alat
permainan meronce.
4. Bagi para peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai rujukan penelitian
lebih lanjut yang terkait dengan penggunaan alat permainan meronce untuk
mengembangkan aspek perkembangan lainnya.
5. Harapan kedepan TK Manuntung harus terus mengembangkan potensi
anak agar proses pembelajaran tercapai dengan baik dan tak lupa saling
bekerja sama antara pendidik dan orang tua.

18
DAFTAR PUSTAKA

Tim PG-PAUD, 2022, Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia


Dini, Jakarta : Universitas Terbuka

Seefeldr, Carol dan Barbara A Wasik. (2008). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PT.Indeks

Yuliani Nurani Sujiono, dkk. (2011). Metode Pengembanagn Kognitif. Jakarta:


Universitas Terbuka

Martinis Yamin, Jamilah Sabina,Panduan Paud (Jakarta:Gaung Persada Press


Group, 2013), hal, 1.

Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudyaan Republik Indonesia No 137 tahun 2014 (Jakarta:Depdiknas, 2014),
hal. 26

(https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/Al_Athfal/article/view/140/83)

(https://id.scribd.com/doc/140315384/Analisis-Punya-Harti)

(https://repository.uinjambi.ac.id/2692/)

19
Lampiran:

DOKUMENTASI PAPAN NAMA TK MANUNTUNG

DOKUMENTASI BANGUNAN TK MANUNTUNG


Lampiran:

DOKUMENTASI KEGIATAN ANAK


Lampiran:

WAWANCARA BERSAMA KEPALA TK MANUNTUNG

WAWANCARA BERSAMA PENDIDIK TK MANUNTUNG


Lampiran:

OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

Judul Program GPO : Analisis Pengembangan Kognitif melalui Kegiatan


Membentuk Huruf dengan Bahan Meronce
Tanggal : 14 April 2022
Nama observer : Putri Selvina Anggreini
NIM : 837277727
UPBJJ : Samarinda

Ada
Hal-hal yang ditemukan
No. Keterangan
dalam:
Ya Tidak
Pengembangan Kognitif
Model pengembangan melalui kegiatan membentuk
1. √ huruf
kegiatan

Anak-anak duduk berhadapan


2. Penataan ruang √ secara berkelompok di meja
yang tersedia di kelas

Kegiatan yang dilakukan Membentuk Huruf


3. √
anak

Alat peraga edukatif Bahan Meronce


4. √
(APE) yang digunakan
Anak duduk berhadapan di
5. Pengelolaan √ depan meja

pendidik terlebih dahulu


Cara pendidik memimpin memberikan contoh agar anak
6. √
kegiatan dapat melakukan kegiatan
secara optimal

Catatan Secara Umum:


Anak dapat duduk dengan tertib membuat huruf dari bahan meronce tanpa ada
yang mengganggu teman, mereka asik dengan kegiatan masing-masing.
HASIL WAWANCARA PADA TAMAN KANAK-KANAK
MANUNTUNG PENAJAM

Pertanyaan kepada Kepala TK Manuntung

1. Siapa Pemrakarsa dari TK Manuntung ini bu?


Jawab : TK Manuntung ini merupakan pecahan dari TK Manuntung
Balikpapan di bawah naungan Dharma Wanita Kecamatan Penajam yang di
kepalai Ibu Hj. Juriah
2. Bagaimana proses pendirian TK Manuntung bu?
Jawab : Pada tahun 1978 didirikan sebuah lembaga pendidikan anak usia dini
yaitu Taman Kanak-kanak “Manuntung” di bawah naungan Dharma Wanita
Kecamatan Penajam yang pada waktu itu di ketuai oleh ibu Hj. Juriah dan
beroperasi pada tahun 1979 dengan Kepala Sekolah pertama yaitu ibu Hj.Juriah
dan 2 orang pendidik dengan jumlah peserta didik 40 orang. Pada tahun 2018
berdirilah Yayasan Dharma Wanita Penajam yang menaungi TK Manuntung
sampai dengan sekarang.
3. Apa visi, misi, dan tujuan dari TK Manuntung ini bu?
Jawab :
Visi : Sehat, Ceria, Kreatif, Mandiri, dan Berakhlak Mulia
Misi :
a. SEHAT, Keadaan sempurna secara fisik, mental dan sosial, dan bebas
dari penyakit kecacatan

b. CERIA, Menumbuhkan rasa senang pada anak dengan bermain


sambil belajar di Taman Kanak-kanak
c. KREATIF, Kemampuan untuk menciptakan hal baru atau cara baru
d. MANDIRI, Membina kemandirian anak melalui kegiatan pembiasaan
yang terencana dan berkesinambungan
e. BERAKHLAK MULIA, Menanamkan keimanan dan ketaqwaan
melalui pengamalan ajaran agama.
Tujuan : Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya, menjadi
anak yang cerdas, kreatif dan berakhlak mulia sebagai bekal mengikuti
pendidikan selanjutnya.
4. Bagaimana peraturan penerimaan siswa di TK Manuntung ini bu?
Jawab : Peraturan penerimaan siswa di TK Manuntung Penajam ini adalah
dengan menerima siswa di lingkungan sekitar dengan mengirim data
penerimaan siswa dan juga menggunakan Fotocopy KK dan juga akta
kelahiran untuk data dapodik anak serta anak berusia 4 tahun – 6 tahun.
5. Apa Keunggulan TK Manuntung ini dibanding Taman Kanak-kanak lainnya
bu?
Jawab : Dibandingkan TK lain di lingkungan penajam, TK Manuntung
memiliki keunggulan seperti lingkungan yang luas, bersih, sehat, dan aman,
banyak memiliki APE luar maupun dalam yang dapat mengembangkan semua
aspek kemampuan anak
6. Berapa Jumlah Pendidik dan Peserta Didik di TK Manuntung ini bu?
Jawab : Jumlah pendidik di Manuntung Penajam adalah sebanyak 3 orang
sedangkan Jumlah peserta didiknya di tahun pelajaran 2021/2022 ini adalah
sebanyak 35 siswa
7. Bagaimana Klasifikasi usia dan waktu operasional di TK Manuntung ini bu?
Jawab : Klasifikasi usia di TK Manuntung adalah Kelompok A dengan usia
4-5 tahun serta Kelompok B dengan usia 5-6 tahun, sedangkan waktu
operasional di TK Manuntung yaitu pukul 07.00 s/d 12.30 WITA , 6
hari/minggu
8. Apa target dari TK Manuntung ini bu?
Jawab : Menciptakan satuan pendidikan yang memenuhi standar nasional
dan malahirkan peserta didik yang memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya.
Pertanyaan kepada Pendidik TK Manuntung

1. Anak usia berapa sajakah yang berada pada TK Manuntung ini bu?
Jawab : Usia 4 – 6 tahun
2. Bagaimana cara penyusunan kegiatan anak pada Taman Kanak - Kanak ini?
Jawab : Dari program tahunan, ke program semester, kemudian program
mingguan dan di implementasikan di program harian.
3. Model pembelajaran apa yang ibu gunakan di Kelompok yang ibu asuh?
Jawab : TK Manuntung menggunakan model pembelajaran Area yang
mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari TK Manuntung
4. Mengapa ibu menggunakan model pembelajaran tersebut?
Jawab : Karena sesuai dengan kondisi anak dan ruangan yang kami miliki.
5. Tadi saya melihat kegiatan pengembangan membentuk huruf, untuk
meningkatkan kemampuan apa kegiatan tersebut?
Jawab : Untuk meningkatkan kemampuan Kognitif anak
6. Apa yang menjadi dasar pemikiran ibu melaksanakan kegiatan tersebut?
Jawab : Pada anak Kelompok B usia 5-6 tahun pendidik memberikan
stimulasi dan juga rangsangan bagi anak untuk mencapai perkembangan yang
optimal dan bekal untuk melanjutkan kesekolah selanjutnya.
7. Bagaimana cara ibu menyusun kegiatan anak?
Jawab : Penyusunan kegiatan dibuat sesuai dengan tema dan tentunya
mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari TK Manuntung
8. Bagaimana cara ibu mengkondisikan anak didik dan APE atau Alat/bahan apa
yang ibu gunakan pada saat kegiatan?
Jawab : Kegiatan main dilakukan oleh masing – masing anak yang sudah
diberikan bahan meronce sedangkan Alat dan bahan yang digunakan dalam
kegiatan adalah bahan meronce
Nama Mahasiswa : Putri Selvina Anggreini
NIM : 837277727
Laporan di Lembaga : Taman Kanak-Kanak (TK)
Nama Lembaga PAUD : TK Manuntung
VARIABEL/DESKRIPTOR Skor Maks Nilai

A. PENDAHULUAN 16
1. Latar belakang penelitian
• Dikemukakan dengan jelas (3) 5

• Disusun secara logis (2)


2. Fokus Penelitian
• Fokus penelitian yang ditentukan jelas dan logis (2) 4
• Fokus penelitian ditentukan dari hasil observasi awal (1)
• Fokus penelitian berkaitan dengan latar belakang (1)
3. Tujuan Penelitian
• Sesuai dengan focus penelitian (1) 4
• Rumusan tujuan jelas dan logis (3)
4. Manfaat Penelitian
• Manfaat yang akan diperole hjelas(1) 3

• Manfaat berkontribusinya terhadap kegiatan pengembangan


AUD (2)
B. LANDASAN TEORI 23
1. Relevansi antara konsep/teori yang dikaji dengan fokus
penelitian (5)
2. Relevansi teori/hasil penelitian terkait dengan teknik yang di
gunakan (5)
3. Teori menggunakan acuan yang terkini (3)
4. Teori disajikan dengan sistemasis (3)
5. Alur kerangka berpikir penelitian jelas (4)
6. Teori dan kerangka berpikir disusun dengan jelas dan rinci
(3)
C. METODOLOGI PENELITIAN 12
1. Subjek penelitian yang dipilih, jelas (mencantumkan nama
lembaga PAUD, kelas, tema). (2)
2. Waktu pelaksanaan logis (pelaksanaan hari sekolah) (1)
3. Jadwal penelitian jelas menggambarkan waktu pelaksanaan
(2)
4. Instrumen penelitian yang digunakan, jelas (2)
5. Instrumen yang dipilih, tepat (2)
6. Terdapat perencanaan rinci langkah – langkah dari instrumen
yang digunakan (3)
B. ANALISIS DATA 11
1. Data yang terkumpul relevan dengan fokus penelitian (2)
2. Tabulasi data lengkap menggambarkan hasil pengumpulan
data (3)
3. Terdapat analisis kritis berdasarkan tabulasi data yang
disajikan (1)
4. Analisis kritis berdasarkan teori yang dapat
dipertanggungjawabkan (3)
5. Analisis kritis disusun dengan jelas dan logis (2)
C. KESIMPULAN 9
1. Kesimpulan
• Kesimpulan menjawab tujuan penelitian (2) 6
• Kesimpulan sesuai dengan permasalahan dan temuan (2)
• Kesimpulan disajikan dengan jelas (2)
2. Saran
• Saran sesuai dengan kesimpulan (2) 3
• Saran yang diajukan jelas dan logis (1)
D. BAHASA 7
1. Pilihan kata tepat (1)
2. Struktur kalimat lugas dan baku (2)
3. Paragraf merupakan satu keutuhan (3)
4. Penulisan sesuai dengan EYD (1)
E. KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA 2
1. Daftar pustaka relevan dengan kutipan pada kerangka teori (1)
2. Cara mengutip mengikuti aturan ilmiah (1)
SKOR TOTAL 80

Skor yang diperoleh


Nilai Laporan = x 100
Skor Maksimal
LAPORAN
ANALISIS PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD 4504)
ANALISIS PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI
KEGIATAN MEWARNAI GAMBAR
PADA KB DIAN NUGRAHA 2 PENAJAM

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Progam S1 PGPAUD
FKIP Universitas Terbuka

DISUSUN OLEH:

NAMA : Putri Selvina Anggreini


NIM : 837277727

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SAMARINDA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Program Strata 1 Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Terbuka.

Nama : Putri Selvina Anggreini

Nim : 837277727

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Kreativitas melalui Kegiatan

Mewarnai Gambar

Tempat Penelitian : KB Dian Nugraha 2

Waktu Pelaksanaan : 11 Mei 2022

Telah diterima dan disahkan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini program S1 PGPAUD FKIP
Universitas Terbuka.

Penajam, 16 Mei 2022

Kepala KB Dian Nugraha 2 Peneliti

Mutmainah, S.Pd Putri Selvina Anggreini

Tutor

Sitti Hanifah, M.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT pada kesempatan ini saya
dapat menyelesaikan laporan analisis kegiatan pengembangan anak usia dini yang berjudul
“ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN
MEWARNAI GAMBAR PADA KB DIAN NUGRAHA 2 PENAJAM”.

Laporan penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini yang merupakan mata kuliah bagi mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ Samarinda. Penelitian
ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai pengalaman pendidik anak usia
dini.

Saya menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak laporan ini tidak mungkin dapat
terwujud. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Ibu Sitti Hanifah, M.Pd selaku pembimbing yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Pengelola Pokjar Penajam.
3. Ibu Mutmainah, S.Pd selaku Kepala KB Dian Nugraha 2 Penajam selaku
penanggung jawab.
4. Bunda-bunda KB Dian Nugraha 2 Penajam selaku rekan kerja yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan laporan analisis kegiatan perkembangan PAUD
ini.
5. Teman sejawat yang telah membantu hingga selesainya laporan analisis ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu

Laporan ini tentunya sangat jauh dari sempurna, karena itu dengan segala
kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar laporan ini
menjadi karya yang berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Penajam, 16 Mei 2022


Penulis

Putri Selvina Anggreini

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Fokus Penelitian ............................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 2
D. Manfaat penelitian ......................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kelompok Bermain ...................................................... 4


B. Perkembangan Kreativitas ............................................................. 4
C. Cara Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini ...................... 10
D. Tujuan Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini ................... 11
E. Kegiatan Mewarnai ......................................................................... 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian ........................................................................... 14


B. Metode Penelitian .......................................................................... 14
C. Instrumen Penelitian ...................................................................... 14
BAB IV ANALISIS DATA

A. Hasil Pengamatan .......................................................................... 15


B. Analisis Kritis ................................................................................ 21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 23
B. Saran .............................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 25

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kelompok Bermain ( KB ) merupakan salah satu bentuk pendidikan
prasekolah yang ada dijalur pendidikan non formal. Pendidikan prasekolah adalah
pendidikan untuk membantu pertumbuhan, perkembangan, jasmani dan rohani
anak di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar (Yeni
Rachmawati dan Euis Kurniati,2005:1). Tujuan program kegiatan belajar Anak
Usia Dini adalah untuk membantu meletakkan dasar perkembangan sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya.

Hurlock(1978:3) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan proses


mental yang unik, suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk menghasilkan
sesuatu yang baru berbeda dan orisinil. Kreativitas akan muncul pada individu yang
memiliki motivasi tinggi, rasa ingin tahu, dan imajinasi. Individu yang kreatif Akan
selalu mencari dan menemukan jawaban dalam memecahkan masalah, selalu
bersikap terbuka terhadap sesuatu yang baru dan tidak diketahui sebelumnya serta
memiliki sikap yang lentur (fleksibel), suka mengekpsresikan diri dan bersikap
natural (asli).

Utami Munandar (1999:43) mengemukakan bahwa kreativitas sangat


penting untuk dikembangkan pada anak usia dini, dengan berkreasi anak dapat
mewujudkan dirinya, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam – macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah meningkatkan kualitas
hidupnya. Oleh karena itu, kreativitas sangatlah penting dikembangkan pada anak
sejak dini untuk persiapan kehidupan dimasa dewasanya, karena banyak
permasalahan serta tantangan hidup yang menuntut kemampuan adaptasi secara
kreatif dan kepiawaian dalam mencari pemecahan masalah yang imajinatif. anak
memiliki potensi kreativitas alami, maka akan senantiasa menumbuhkan aktivitas
yang sarat dengan ide-ide kreatif. Secara natural anak memiliki kemampuan untuk

1
mempelajari sesuatu menurut carannya sendiri. Untuk mempertahankan daya
kreatif dan keterampilan pada anak, guru harus memperhatikan sifat natural anak –
anak yang sangat menunjang tumbuhnya kreativitas. Sifat – sifat natural yang
mendasar inilah yang harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan oleh guru
sehingga sifat kreatif mereka tidak hilang. Dalam pengembangan kreativitas sejak
usia dini peran pendidik yaitu orang tua dan guru sangatlah penting. Di sekolah guru
bertugas merangsang dan membina perkembangan kreativitas pada anak.

Kelompok Bermain Dian Nugraha 2 Penajam diselenggarakan dengan


mengakomodasikan semua aspek perkembangan dan pertumbuhan anak dalam
suasana yang menyenangkan. Ragam metode, media dan kegiatan belajar dalam
mewujudkan hal tersebut disajikan berbagai variasi agar tidak membosankan. Salah
satu kegiatan Kelompok Bermain Dian Nugraha 2 Penajam adalah Pengembangan
Kreativitas Anak melalui Kegiatan Mewarnai Gambar.

Perlu diperhatikan bahwa kemampuan yang diperoleh akan sangat


tergantung dari kemampuan dan kreatifitas guru untuk mengembangkan kegiatan
dengan kelengkapan alat-alat pendukung yang diperlukan. Sebagaimana
pengembangan yang dilakukan di Kelompok Bermain Dian Nugraha 2 Penajam
yaitu untuk meningkatkan Kreativitas anak melalui Kegiatan Mewarnai Gambar.

Selanjutnya hal tersebut akan menjadi bahan analisis saya dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini
Program S1 PGPAUD FKIP di Universitas Terbuka.

B. Fokus Penelitian
Setelah melakukan observasi di Kelompok Bermain Dian Nugraha 2
Penajam maka diputuskan untuk berfokus pada penelitian Pengembangan
Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Mewarnai Gambar. Kegiatan ini dipilih karena
cukup menarik untuk dilakukan penelitian pada Kelompok Bermain.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data mengenai:

1. Alasan KB Dian Nugraha 2 melaksanakan Pengembangan Kreativitas

2
melalui Kegiatan Mewarnai Gambar
2. Tujuan pendidik melaksanakan kegiatan pengembangan kreativitas
3. Hal-hal yang mendukung terlaksananya pengembangan kreativitas
melalui kegiatan mewarnai gambar.

D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi
khasanah keilmuan, khususnya terkait dengan kreativitas anak di Kelompok
Bermain Dian Nugraha 2 Penajam
2. Secara Praktis

Penelitian ini secara praktis dapat memberikan manfaat dan nilai tambah
berbagai pihak, yaitu :

a. Bagi anak, melalui kegiatan mewarnai gambar dapat mengembangkan


kemampuan kreativitas anak usia dini (AUD) di KB Dian Nugraha 2
Penajam.
b. Bagi guru dapat menjadi referensi, masukan dalam proses pembelajaran
dalam kelas terutama untuk mengembangakan kreativitas anak usia dini.
c. Bagi peneliti, merupakan tambahan pengetahuan khususnya dibidang
pendidikan Kelompok Bermain dalam kegiatan menggunakan alat
berupa cat air dalam mengembangkan kemampuan kreativitas anak usia
dini (AUD)
d. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi sumber referensi dan inspirasi
bagi penulis lain yang tertarik untuk meneliti hal yang sama dengan objek
yang berbeda dimasa yang akan datang.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kelompok Bermain (KB)


Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program
kesejahteraaan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun (dengan
prioritas anak usia dua tahun sampai usia empat tahun). (UU no. 20 tahun 2003
pasal 28 ayat 4) dan apabila anak usia 5 sampai dengan 6 tahun yang tidak dapat
kesempatan masuk di taman kanak-kanak maka kelompok bermain berfungsi
membantu untuk meletakkan dasar-dasar ke arah perkembangan sikap.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi anak usia dini dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya, sehingga anak siap memasuki pendidikan dasar.

B. Perkembangan Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas berasal dari kata kreatif yaitu memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk menciptakan, bersifat (mengandung) daya cipta, sedangkan
kreativitas merupakan kemampuan untuk mencipta (Depdiknas,2002:599).
Hurlock(1978:3) menyatakan bahwa kreativitas adalah proses mental yang unik,
suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru
berbeda dan orisinil. Supriadi (Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati,2005:15)
menambahkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah ada.

Sejalan dengan pendapat di atas Suratno(2005:24) mengemukakan bahwa


kreativitas adalah suatu aktivitas imajinatif yang memanifestasikan kecerdikan
dari pikiran yang berbeda untuk menghasilkan suatu produk atau menyelesaikan
persoalan dengan caranya sendiri. Seseorang yang kreatif ingin memuaskan rasa
keingin tahuannya melalui berbagai aktivitas, seperti bereksplorasi,

4
bereksperimen, dan banyak mengajukan pertanyaan kepada orang lain. Semua
hal tersebut dilakukan sebagai upaya menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dari yang pernah ada untuk memecahkan suatu masalah serta dilakukan
dengan caranya sendiri agar seseorang merasa puas akan hasil yang telah dia
ciptakan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa kreativitas


adalah suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
atau berupa suatu obyek tertentu serta mampu menerapkannya dalam pemecahan
masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dengan caranya sendiri.
Dalam menghasilkan gagasan maupun suatu produk yang baru dan orisini
ltersebut, pendidik perlu memperhatikan aspek-aspek kreativitas yang menjadi
indikator yang digunakan sebagai acuan dalam mengukur kreativitas anak,
sehingga kreativitas dapat berkembang secara optimal. Kreativitas dalam
penelitian ini adalah suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan atau berupa karya nyata yang tidak terfikirkan oleh orang lain
dalam pemecahan masalah untuk menghasilkan karya yang orisinil dan relatif
berbeda.
2. Aspek-Aspek Kreativitas
Aspek kreativitas menurut Pernes (Nursisto, 2000: 31) meliputi:
a. Fluency (kelancaran),yaitu kemampuan dalam mengemukakan ide-ide
untuk memecahkan suatu masalah.
b. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai
macam ide guna memecahkan suatu masalah di luar kategori yang biasa.
c. Originality ( keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon unik.
d. Elaboration (keterperincian), yaitu kemampuan menyatakan pengarahan
ide secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan.
e. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan dalam menangkap dan
menghasilkan masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.

Selain itu, aspek kreativitas menurut Martini Jamaris (2006:67) yaitu:


a. Kelancaran

5
Kelancaran yaitu kemampuan untuk memberikan jawaban dan
mengemukakan gagasan atau ide-ide yang ada dalam pikiran anak dengan
lancar.
b. Kelenturan
Kelenturan yaitu kemampuan anak untuk mengemukakan berbagai
alternatif dalam pemecahan masalah sesuai dengan ide-ide yang
dimilikinya.
c. Keaslian
Keaslianya yaitu kemampuan untuk menghasikan berbagai ide atau karya
yang asli hasil pemikiran sendiri. Hasil karya yang dihasilkan anak lebih
unik dan berbeda dengan lainnya.
d. Elaborasi
Elaborasi yaitu kemapuan untuk memperluas atau memperkaya ide yang
ada dalam pikiran anak dan aspek-aspek yang mungkin tidak terpikirkan
atau terlihat orang lain.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
kreativitas anak meliputi kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian
(originality), elaborasi (elaboration), kepekaan (sensitivity) serta keuletan dan
kesabaran. Dalam penelitian ini, peneliti lebih merujuk pada aspek-aspek
kreativitas anak menurut Martini Jamaris (2006:67) yaitu kelancaran, keluwesan,
keaslian dan elaborasi. Setelah mengetahui aspek-aspek kreativitas di atas, untuk
mengetahui bahwa anak tersebut kreatif, kita perlu mengetahui ciri-ciri
kreativitas. Dengan demikian pendidik tidak salah dalam memberikan label
kreatif pada anak.

3. Ciri- ciri Kreativitas


Menurut Supriadi (Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati,2005:17) ciri
kreativitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kategori kognitif dan
kategori non kognitif. Ciri kategori kognitif antara lain orisinalitas, fleksibilitas,
kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri kategori non kognitif diantaranya
motivasi sikap dan kepribadian kreatif. Kategori kognitif dan kategori non
kognitif ini keduanya sangat berkaitan dan sama pentingnya, kecerdasan yang

6
tidak ditunjang dengan kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan suatu hasil
apapun. Kreativitas hanya dapat dilahirkan dari orang cerdas yang memiliki
kondisi psikologis yang sehat. Kreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun
variabel emosi dan kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap lahirnya
sebuah karya kreatif. Kecerdasan tanpa mental yang sehat sulit sekali dapat
menghasilkan karya kreatif.
Sumanto(2005:39) menambahkan bahwa anak kreatif mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Mempunyai kemampuan berfikir kritis,
b. Ingin tahu, tertarik pada kegiatan yang dirasakan sebagai tantangan
c. Berani mengambil resiko
d. Tidak mudah putus asa
e. Menghargai keindahan,
f. Mau berbuat atau berkarya
g. Menghargai diri sendiri dan orang lain.

Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan


bahwa seseorang yang kreatif yaitu seseorang memiliki karakteristik yaitu
mempunyai kemampuan berpikir kritis, mempunyai rasa ingin tahu yang besar,
tertarik pada kegiatan kegiatan kreatif, berani mengambil resiko, tidak mudah
putus asa, lentur (fleksibel), suka mengekspresikan diri dan bersikap natural
(asli).
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk
mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang
dan kadar yang berbeda-beda. Utami Munandar,(2009:45) mengemukakan ada
empat strategi dalam pengembangan kreativitas yang sering disingkat dengan 4P,
yaitu pribadi, pendorong, proses dan produk.
a. Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (estetis) dari keunikan individu dalam
interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif yang unik dapat

7
ditimbulkan ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif. Pendidik
hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya.
Guru hendaknya membantu anak untuk mengembangkan dan menemukan
bakat-bakat dan menghargainya.

b. Pendorong
Bakat kreatif anak akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari
lingkungannya, jika ada dorongan yang kuat dalam dirinya sendiri untuk
menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan,
keluarga, maupun di masyarakat harus ada penghargaan dan dukungan
terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau kelompok individu.
c. Proses
Anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif untuk
mengembangkan kreativitasnya. Guru hendaknya dapat merangsang anak
untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu
mengusahakan sarana prasarana yang diperlukan. Proses bersibuk diri
secara kreatif tanpa perlu selalu menuntut dihasilkannya produk-produk
kreatif yang bermakna, hal itu akan datang dengan sendirinya.
d. Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang untuk menciptakan produk kreatif
yang bermakna adalah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh
mana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam
proses kreatif. Guru hendaknya menghargai produk kreativitas anak dan
mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan menunjukkan
atau memamerkan hasil karya anak.
5. Sifat-sifat Natural Perkembangan Kreativitas Anak
Untuk mempertahankan daya kreatif anak, pendidik harus memperhatikan
sifat natural anak-anak yang sangat menunjang tumbuhnya kreativitas. Sifat-sifat
natural yang mendasar inilah yang harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan
sehingga sifat kreatif anak tidak hilang. Yeni Rachmawati dan Euis
Kurniati(2005:42) menyatakan bahwa sifat-sifat natural yang sangat menunjang
perkembangan kreativitas anak harus dikembangkan adalah sebagai berikut:

8
a. Pesona dan Rasa Takjub
Sifat pesona dan rasa takjub terhadap sesuatu merupakan sifat khas anak-
anak. Anak-anak pada umumnya sangat terpengaruh dan tertarik melihat hal-
hal baru yang menakjubkan di lingkungan sekitar anak. Anak-anak sangat
polos dan murni sehingga mereka dapat melihat dan mengamati dengan detail
benda-benda di sekitarnya. Melalui kekaguman terhadap alam sekitar,
kreativitas anak dapat diciptakan.
b. Mengembangkan imajinasi
Dunia khayal dan imajinasi merupakan dunia yang identik dengan anak.
Dengan berimajinasi sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin bagi
seorang anak sehingga mampu berpikir untuk menemukan penyelesaian
masalah yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan oleh pendidik adalah memahami, menghargai, membimbing
dan mendukung imajinasi anak serta mengajak anak untuk belajar
mewujudkan imajinasinya sehingga menghasilkan sesuatu hasil dan berguna
bagi orang lain.
c. Rasa ingin tahu
Anak sangat antusias dengan benda-benda ataupun makhluk baru yang
dilihatnya pertama kali. Anak akan memperhatikan, mengamati cara kerjanya,
menatap dengan detail, merabanya, mencium, dan jika perlu dijilat untuk
merasakan bagaimana rasanya. Dengan rasa ingin tahunya tersebut, anak
kadang tidak perduli dengan apa yang terjadi pada diri anak. Hal ini
menunjukkan betapa kuatnya keinginan anak untuk belajar sesuatu dengan
mengeksplorasi alam dan lingkungan sekitarnya. Rasa ingin tahu merupakan
sifat dasar kreativitas sebelum anak menciptakan karya atau gagasan baru,
yang kemudian dikembangkan untuk menjadi pribadi yang kreatif.
d. Banyak Bertanya
Masa pra sekolah sangat diwarnai dengan aktivitas banyak bertanya.
Dengan bertanya anak akan mengetahui segala sesuatu yang terjadi di
lingkungan sekitarnya sehingga mampu memperkaya ide atau gagasannya.
Dengan mengetahui sifat-sifat natural perkembangan kreativitas anak di atas

9
pendidik harus mengembangkan kreativitas anak secara optimal agar dapat
mencapai tujuan pengembangan kreativitas yang diharapkan.

C. Cara Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini


Kreativitas anak sangat penting dikembangkan sejak usia dini khususnya
sejak anak memasuki pendidikan pra sekolah . Kreativitas yang dikembangkan di
KB lebih ditekankan pada kreativitas anak dalam berkarya. Suratno(2005:10)
mengemukakan bahwa anak yang kreatif mampu memperdayakan pikirannya untuk
menghasilkan suatu produk secara kreatif. Dalam pengembangan kreativitas anak,
peran pendidik yaitu orang tua dan guru sangatlah penting. Di sekolah guru bertugas
merangsang dan membina perkembangan kreativitas pada anak. Guru berperan
penting dalam pengembangan kreativitas anak. Guru harus dapat memlilih dan
memanfaatkan setiap kesempatan belajar untuk mengembangkan kreativitas anak.
Dalam kesempatan apa saja baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan guru
dapat mengajak anak untuk mengembangkan kreativitasnya.
Pengembangan kreativitas anak di KB dapat dilakukan melalui kegiatan
pembelajaran. Untuk mensukseskan program pengembangan kreativitas di KB,
Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati(2005:46-50) mengemukakan bahwa ada lima
kriteria pembelajaran yang dapat membantu pengembangan kreativitas anak, yaitu:
a. Kegiatan Belajar Bersifat Menyenangkan (Learning Is Fun)
Belajar yang menyenangkan sangat berarti bagi anak dan bermanfaat
hingga dewasa. Faktor emosi merupakan faktor penting dan menentukan
efektivitas proses pembelajaran. Pendidik perlu memberikan kesan positif
pada anak dalam aktivitas belajarnya sehingga anak menyukai proses belajar
yang dapat mengembangkan kreativitasnya. Hal ini ditandai dengan anak
antusias mengikuti kegiatan belajar, tertawa-tawa, banyak bertanya, dan
asyik menikmati kegiatan yang diberikan oleh guru.
b. Pembelajaran dalam Bentuk Kegiatan Bermain

Bermain adalah dunia anak. Melalui bermain anak dapat mempelajari


banyak hal, tanpa anak sadari dan tanpa merasa terbebani. Anak juga dapat
mengenal aturan, bersosialisasi, menempatkan diri, menata emosi, toleransi,

10
kerjasama, mengalah, sportif serta mengembangkan berbagai aspek
perkembangan dan kecerdasan pada anak. Dengan demikian pendidik perlu
memilihkan permainan secara tepat sebagai sarana menyampaikan materi
pembelajaran.
c. Mengaktifkan siswa
Anak memerlukan ruang yang luas untuk bereksplorasi dan menjelajahi
dunianya, sehingga segala informasi dapat dengan mudah diserap oleh anak
serta mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Dengan
demikian perlu pendekatan pembelajaran yang tepat, yaitu berupa belajar
aktif, yang lebih menempatkan siswa sebagai pusat dari pembelajaran.
Dengan kata lain anak terlibat aktif dalam perencanaan, proses
pembelajaran, dan sampai pada penilaian.

d. Memadukan berbagai aspek pembelajaran dan perkembangan


Berbagai aspek perkembangan yang dimiliki anak merupakan suatu
kesatuan yang utuh dan menyeluruh, sehingga pembelajaran yang
dikembangkan dapat memadukan semua komponen pembelajaran dan
perkembangan anak.
e. Pembelajaran dalam bentuk kegiatan konkret
Bagi seorang anak, proses mengerti dan memahami sesuatu tidak selalu
harus melalui proses instruksional, akan tetapi anak mengamati dan
berinteraksi secara langsung dengan obyek pembelajaran, sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan secara lebih bermakna. Bagi anak
usia dini yang masih berada pada tahap perkembangan kognitif pra
operasional dan pra operasional kongkret, sehingga kegiatan pembelajaran
harus disertai dengan obyek nyata.

D. Tujuan Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini


Pengembangan kreativitas anak usia dini dilaksanakan melalui pelaksanaan
program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar, yakni
pengembangan daya cipta/kreativitas. Menurut Sumanto(2005:43) pengembangan
daya cipta bertujuan membuat anak-anak kreatif, yaitu lancar, fleksibel dan orisinil

11
dalam bertutur kata, berpikir, serta berolah tangan, berolah seni dan berolah tubuh
sebagai latihan motorik halus dan motorik kasar. Dari pendapat Sumanto dapat
diketahui bahwa daya cipta merupakan kemampuan anak dalam memvisualisasikan
segenap potensi pikir, pengalaman dan keterampilan melalui media rupa yang
digunakan sehingga menghasilkan hasil karya anak yang orisinil.
Sejalan dengan Sumanto,Utami Munandar(2009:31) mengemukakan bahwa
ada empat alasan utama perlunya pengembangan kreativitas sejak usia dini yaitu:
a. Kreativitas untuk merealisasikan perwujudan diri
Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah perwujudan diri. Untuk
mewujudkan dirinya manusia perlu berkreasi, karena dengan berkreasi orang
dapat mewujudkan dirinya sehingga karyanya diakui oleh orang lain.
b. Kreativitas untuk memecahkan suatu permasalahan
Kreativitas atau berfikir kreatif merupakan kemampuan untuk melihat
berbagai kemungkinan penyelesaian terhadap suatu permasalahan. Oleh
karena itu kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan perlu
dikembangkan sejak dini melalui kegiatan yang menstimulus kreativitas anak.
Pemberian stimulus melalui kegiatan-kegiatan kreatif yang melatih anak
untuk kreatif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang akan
dihadapi anak di masa dewasa.
c. Kreativitas untuk memuaskan diri
Keberhasilan anak dalam melakukan percobaan, penelusuran dan
berbagai upaya lainya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi anak.
Keberhasilan dari percobaan-percobaan dan hasil karya yang dihasilkan
dalam kegiatan berkarya merupakan kepuasan tersendiri bagi anak.
d. Kreativitas untuk meningkatkan kualitas hidup
Melalui kreativitas dimungkinkan seseorang dapat meningkatkan kualitas
hidupnya. Hal itu sebagai akibat logis dari aktivitas yang dilakukanya. Orang
kreatif akan mempunyai banyak ide yang dapat dikembangkan sehingga
memiliki kemungkinan untuk memperoleh kesejahteraan yang lebih baik
dibandingkan orang yang tidak kreatif. Untuk mencapai hal itu perlu sikap,
pemikiran, dan perilaku kreatif yang dipupuk sejak dini.

12
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
kreativitas anak usia dini itu sangat penting, karena dengan kreativitas anak mampu
mewujudkan diri, memecahkan masalah, memuaskan diri dan meningkatkan
kualitas hidupnya yang akan berguna bagi kehidupan anak selanjutnya.

E. Kegiatan Mewarnai
Anak sangat suka membubuhkan warna melalui berbagai media baik saat
si anak sedang menggambar atau meletakkan warna pada saat mengisi bidang –
bidang gambar yang harus diwarnai. Kegiatan mewarnai ini akan mengajak kepada
anak bagaimana mengarahkan kebiasaan – kebiasaan anak dalam mewarnai
dengan spontan menjadi kebiasaan – kebiasaan menuangkan warna yang
mempunyai nilai – nilai pendidikan. Ini dilakukan melalui memberi warna,
memilih warna, dan menjajarkan warna untuk mendapatkan kemampuan –
kemampuan yang berguna bagi perkembangan pendidikan anak.

13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Pada kegiatan penelitian ini, subyek penelitiannya adalah peserta didik
Kelompok Usia 3 – 4 th, pendidik dan pengelola Kelompok Bermain Dian Nugraha
2 Penajam.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu menginterpretasikan
data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan langsung.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi yaitu rencana untuk mengamati penilaian perilaku, selain itu


juga diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap obyek sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap obyek di tempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa,
sehingga obsevator berada bersama obyek yang diamati.
2. Wawancara yaitu menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus
penelitian.
3. Dokumentasi yaitu mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang
lebih luas mengenai fokus penelitian.

14
BAB IV
ANALISIS DATA

A. Hasil Pengamatan
1. Pemimpin KB
a. Tabulasi Data

Aspek Wawancara dengan Pemimpin KB


Pemrakarsa KB Dian Nugraha 2 ini merupakan Lembaga Pendidikan
Anak Usia Dini yang diprakarsai oleh bapak Yahya,
M.Pd di bawah naungan Yayasan Dian Nugraha
Pendirian Pada tahun 2011 didirikan sebuah lembaga pendidikan
anak usia dini yaitu Kelompok Bermain Dian Nugraha 2
di bawah naungan Yayasan Dian Nugraha yang ketuai
oleh bapak Yahya, M.Pd. Nama “Dian Nugraha”
diambil dari nama almarhum anak dari bapak Yahya
dengan Kepala Sekolah pertama yaitu ibu Dra. Endang
Kismiwati dan 2 orang pendidik dengan jumlah peserta
didik 17 orang. Pada tahun 2015 diangkatlah ibu
Mutmainah, S.Pd sebagai kepala sekolah sampai dengan
sekarang.
Visi Membentuk anak yang berakhlak mulia,, berkarakter,
cerdas, cinta tanah air, kreatif, dan mandiri
Misi a. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan
anak
b. Memperkenalkan dan mengajarkan anak dasar
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa
c. Membentuk karakter dan kepribadian mandiri pada

15
anak
d. Memperkenalkan anak pada alam sekitar serta
menumbuhkan rasa cinta tanah air

Tujuan Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan,


dan keterampilan yang seimbang pada setiap aspek
perkembangannya, menjadi anak yang cerdas, kreatif
dan berakhlak mulia sebagai bekal mengikuti
pendidikan selanjutnya.
Peraturan penerimaan Peraturan penerimaan siswa di KB Dian Nugraha 2
siswa Penajam ini adalah dengan menerima siswa di
lingkungan sekitar dengan mengirim data penerimaan
siswa dan juga menggunakan Fotocopy KK dan juga
akta kelahiran untuk data dapodik anak serta anak
berusia 3 tahun – 6 tahun.
Keunggulan di KB Dian Dibandingkan KB lain di lingkungan penajam, KB Dian
Nugraha 2 Nugraha 2 memiliki keunggulan seperti lingkungan
yang luas, bersih, sehat, dan aman, banyak memiliki
APE luar maupun dalam yang dapat mengembangkan
semua aspek kemampuan anak.
Jumlah anak Jumlah peserta didik di tahun pelajaran 2021/2022 ini
adalah sebanyak 20 siswa
Jumlah Pembimbing Jumlah pendidik di KB Dian Nugraha 2 Penajam adalah
sebanyak 2 orang
Bentuk Lembaga Bentuk dari pendidikan KB Dian Nugraha adalah
Pendidikan Non Formal
Target KB Dian Nugraha 2 Menciptakan satuan pendidikan yang memenuhi standar
nasional dan malahirkan peserta didik yang memiliki
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang
pada setiap aspek perkembangannya.
Klasifikasi usia Klasifikasi usia di KB Dian Nugraha adalah Kelompok

16
A dengan usia 3-4 tahun serta Kelompok B dengan usia
4-5 tahun
Waktu Operasional Waktu operasional di KB Dian Nugraha yaitu pukul
07.00 s/d 12.30 WITA , 6 hari/minggu

b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat
penelitian di KB Dian Nugraha yaitu Pada tahun 2011 didirikan sebuah
lembaga pendidikan anak usia dini yaitu Kelompok Bermain Dian Nugraha 2
di bawah naungan Yayasan Dian Nugraha yang ketuai oleh bapak Yahya,
M.Pd. Nama “Dian Nugraha” diambil dari nama almarhum anak dari bapak
Yahya dengan Kepala Sekolah pertama yaitu ibu Dra. Endang Kismiwati dan
2 orang pendidik dengan jumlah peserta didik 17 orang. Pada tahun 2015
diangkatlah ibu Mutmainah, S.Pd sebagai kepala sekolah sampai dengan
sekarang. Adapun Visi dari KB Dian Nugraha 2 adalah Membentuk anak yang
berakhlak mulia,, berkarakter, cerdas, cinta tanah air, kreatif, dan mandiri.
Kemudian Misi dari KB Dian Nugraha 2 adalah Melaksanakan pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan anak,
Memperkenalkan dan Mengajarkan Anak Dasar Keimanan dan Ketaqwaan
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Membentuk Karakter dan Kepribadian
Mandiri Pada Anak, Memperkenalkan Anak Pada Alam Sekitar serta
Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air. Sedangkan Tujuan KB Dian Nugraha 2
adalah Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya, menjadi
anak yang cerdas, kreatif dan berakhlak mulia sebagai bekal mengikuti
pendidikan selanjutnya.

Dibandingkan Kelompok Bermain lain di lingkungan sekitar, KB Dian


Nugraha 2 memiliki keunggulan seperti lingkungan yang luas, bersih, sehat,
dan aman, banyak memiliki APE luar maupun dalam yang dapat
mengembangkan semua aspek kemampuan anak. Di tahun ajaran 2021/2022

17
ini KB Dian Nugraha 2 memiliki 20 murid yang terbagi menjadi 2 kelas
kelompok A dan 1 kelas kelompok B. Jumlah pendidik di KB Dian Nugraha
2 ini terdapat 2 pendidik dengan 1 Kepala KB dengan waktu anak didik di
sekolah mulai jam 07.30 s/d 10.30 WITA sedangkan jam oprasional KB Dian
Nugraha 2 ini mulai jam 07.00 s/d 12.30 WITA.
2. Pendidik / Pengasuh KB

a. Tabulasi Data
Aspek yang Hasil Observasi Hasil Wawancara Dokumentasi
Diteliti dengan Pendidik TK
Model - Pendidik - KB Dian Nugraha 2
pengembangan memperlihatkan Penajam menerima peserta
kegiatan sebuah gambar didik usia 3-6 Tahun, dan
hewan yang untuk Kelompok A usia 3-
akan diwarnai 4 tahun, pada Kelompok B
usia 5-6 tahun
- Guru - KB Dian Nugraha 2
memperlihatkan Penajam memberikan
media yang kegiatan pengembangan
digunakan untuk yang menyenangkan bagi
kegiatan anak
mewarnai - Pengembangan Kegiatan
gambar yang dilakukan adalah
Kegiatan pengembangan
Kreativitas melalui
kegiatan mewarnai
- Pada anak Kelompok A
usia 3-4 tahun pendidik
memberikan stimulasi dan
juga rangsangan bagi anak
untuk mencapai

18
perkembangan yang
optimal dan bekal untuk
melanjutkan kesekolah
selanjutnya.
Penataan ruang - Anak-anak - KB Dian Nugraha 2
duduk di meja menggunakan model
dan kursi yang pembelajaran Klasikal
tersedia di kelas yang mengacu pada
dengan kegiatan kurikulum 2013 dan KTSP
main yang telah dari KB Dian Nugraha
disediakan
masing-masing

Kegiatan yang - Anak - Penyusunan kegiatan


dilakukan anak melakukan dibuat sesuai dengan tema
kegiatan dan tentunya mengacu
mewarnai pada kurikulum 2013 dan
gambar ayam KTSP dari KB Dian
Nugraha 2

- Terdapat - Alat dan bahan yang


Alat yang gambar yang digunakan dalam kegiatan
digunakan siap diwarnai adalah gambar dan
dan pewarna pewarna
gambar yang
akan digunakan
anak untuk
melakukan
kegiatan

19
Pengaturan - Anak-anak - Kegiatan main dilakukan
anak duduk di meja oleh masing – masing anak
dan kursi yang yang sudah diberikan
tersedia di kelas gambar dan bahan untuk
mewarnai

Cara pendidik - Pendidik - Sebelum melakukan


memimpin memberikan kegiatan pendidik terlebih
kegiatan contoh cara dahulu memberikan contoh
mewarnai agar anak dapat melakukan
gambar yang kegiatan secara optimal
baik

b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada
penelitian tersebut yaitu pengembangan kreativitas anak melalui kegiatan
mewarnai gambar dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak.
Pada lembaga KB Dian Nugraha 2 pendidik telah melakukan kegiatan
main mewarnai gambar yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
kreativitas anak. Kemampuan kreativitas pada anak secara tidak langsung
dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan juga perkembangan motorik
halus. Sehingga melalui kegiatan mewarnai gambar dapat merangsang
kreativitas anak untuk mengenal warna, harapan pendidik saat memasukin
sekolah lanjutan anak sudah mengenal macam – macam jenis warna dan cara
mewarnai gambar yang benar.
Dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh melalui metode
observasi, wawancara dan dokumentasi di lembaga KB Dian Nugraha 2 pada
saat melakukan penelitian yaitu penulis meneliti dan disusun menjadi tabulasi
data. Data yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif dan perolehan hasil
yang dicapai oleh anak melalui metode observasi dalam kegiatan mewarnai
gambar hewan ayam.

20
B. Analisis Kritis

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak mewarnai


gambar dibantu oleh guru dan dimotivasi dengan pertanyaan pertanyaan yang
memotivasi anak berkreasi, menumbuhkan ide dibenak anak “warna apa yang akan
saya gunakan pada gambar ayam ini”. Dengan kegiatan ini diharapkan anak juga
dapat mengenal macam-macam warna dan dapat memahami cara mewarnai yang
benar dan rapi.
Kegiatan pengembangan kreativitas anak penting dilaksanakan di KB Dian
Nugraha 2 karena perkembangan kreativitas anak berkaitan erat dengan
perkembangan kognitif dan motorik halus anak. Menurut Sumanto(2005:43)
pengembangan daya cipta bertujuan membuat anak-anak kreatif, yaitu lancar,
fleksibel dan orisinil dalam bertutur kata, berpikir, serta berolah tangan, berolah seni
dan berolah tubuh sebagai latihan motorik halus dan motorik kasar. Dari pendapat
Sumanto dapat diketahui bahwa daya cipta merupakan kemampuan anak dalam
memvisualisasikan segenap potensi pikir, pengalaman dan keterampilan melalui
media rupa yang digunakan sehingga menghasilkan hasil karya anak yang orisinil.
Sejalan dengan Sumanto,Utami Munandar(2009:31) mengemukakan bahwa
ada empat alasan utama perlunya pengembangan kreativitas sejak usia dini yaitu
Kreativitas untuk merealisasikan perwujudan diri, Kreativitas untuk memecahkan
suatu masalah, Kreativitas untuk memuaskan diri, Kreativitas untuk meningkatkan
kualitas hidup.
Melalui kegiatan yang diberikan oleh pendidik diharapkan agar dapat
merangsang tumbuh kembang anak secara optimal, dimana pendidik memberikan
contoh kegiatan pembelajaran kepada anak sebelum anak melakukan kegiatan
mainnya. Kegiatan pembelajaran juga harus sesuai dengan tahap usia anak 3-4
tahun, kegiatan yang mendukung stimulasi capaian perkembangan akan
meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak pada usia dini.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada lembaga KB Dian
Nugraha 2 sudah menerapkan kegiatan pembelajaran yang dapat mencapai semua
aspek perkembangan pada anak usia dini, seperti pada kegiatan mewarnai gambar
dengan bahan pwarna telah menjurus pada teori-teori yang terkait dengan

21
kemampuan mengenal macam – macam warna pada anak sehingga saat anak akan
memasuki sekolah lanjutan mereka telah mengenal macam – macam warna serta
teknik mewarnai dengan baik dan benar. Agar perkembangan anak berkembang
secara optimal lembaga KB Dian Nugraha 2 telah menyediakan ruangan yang
memadai untuk melakukan kegiatan pembelajaran baik itu pembelajaran di dalam
kelas maupun di luar kelas dan juga pentingnya pemenuhan gizi yang tepat bagi
anak supaya tumbuh kembang anak berkembang sesuai dengan tahap usianya.

22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa melalui kegiatan


mewarnai gambar dapat mengembangkan kreativitas anak di KB Dian Nugraha 2
Penajam dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Lembaga KB Dian Nugraha 2 mempunyai kegiatan pembelajaran yang
dapat mencapai kemampuan perkembangan anak dengan menyediakan
pembelajaran yang menyenangkan bagi anak maka akan menstimulasi
tumbuh kembang anak, seperti kegiatan mewarnai gambar. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan kreativitas
anak. Kemampuan kreativitas pada anak secara tidak langsung dapat
meningkatkan perkembangan kognitif dan juga perkembangan motorik
halus. Sehingga melalui kegiatan mewarnai gambar hewan ayam dapat
melatih kognitif anak untuk mengenal macam – macam warna dan dapat
membedakan semua jenis warna, harapan pendidik saat memasuki
sekolah lanjutan anak sudah mengenal macam – macam warna.
Kegiatan ini juga merangsang perkembangan kognitif dan motorik halus
anak untuk memahami warna apa yang pas untuk dibubuhi pada gambar
dan bagaimana teknik yang benar dalam mewarnai gambar.
2. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di lembaga KB Dian Nugraha 2
Penajam mengarah pada salah satu kegiatan yaitu Pengembangan
Kreativitas Anak melalui Kegiatan Mewarnai Gambar.
3. Hal ini disiapkan sedemikian rupa, sehingga tidak ada secara khusus
anak diajarkan mengenal warna dan cara mewarnai gambar yang benar
ketika ia baru berumur 3 – 4 tahun, karena kematangan otok dan
sarafnya memang belum memadai untuk melakukan gerakkan tangan
demikian halus.
4. Penataan lingkungan kelas di lembaga KB Dian Nugraha 2 Penajam
telah di tata dengan sedemikian rupa agar kegiatan yang dilakukan

23
menyenangkan bagi anak dan tentunya dapat mengembangkan
kemampuan mewarnai gambar pada anak usia dini.
B. Saran-Saran

Dari hasil penelitian ini bahwa kemampuan mengenal warna anak dapat
berkembang melalui kegiatan mewarnai gambar di KB Dian Nugraha 2. Ada
beberapa hal yang menjadi rekomendasi penulis dalam upaya pengembangan
kemampuan mengenal warna pada anak antara lain sebagai berikut:
1. Bagi guru, kegiatan mewarnai gambar dapat menjadi alternatif kegiatan
belajar dalam mengembangkan kemampuan kreativitas anak dan
merangsang imajinasi pada anak dengan cara yang menyenangkan.
Disamping itu, bahan gambar dapat dimanfaatkan sebagai media dalam
pembelajaran lain yang disesuaikan dengan tema dan kegiatan yang
divariasikan.
2. Bagi kepala sekolah KB Dian Nugraha 2 Penajam, dapat
mengembangkan penggunaan gambar sebagai media yang dapat
mengembangkan semua aspek perkembangan anak usia dini, dalam
rangka meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah.
3. Bagi mahasiswa PG PAUD, dapat menjadi referensi dan menambah
wawasan bahwa dalam mengembangkan kemampuan kreativitas yang
bertujuan untuk mengenal warna pada anak dapat dilakukan dengan cara
yang menarik, salah satunya melalui kegiatan mewarnai gambar.
4. Bagi para peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai rujukan
penelitian lebih lanjut yang terkait dengan kegiatan mewarnai gambar
untuk mengembangkan aspek perkembangan lainnya.
5. Harapan kedepan KB Dian Nugraha 2 Penajam harus terus
mengembangkan potensi anak agar proses pembelajaran tercapai dengan
baik dan tak lupa saling bekerja sama antara pendidik dan orang tua.

24
DAFTAR PUSTAKA

Tim PG-PAUD, 2022, Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia


Dini, Jakarta : Universitas Terbuka

Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi. (2010). Seni Keterampilan Anak.


Yogyakarta:Universitas Terbuka.

Hurlock,E.B.(1978). Perkembangan Anak, Jilid 1. (Alih Bahasa: Meitasari


Tjandrasa & Muslichah Zarkasih). Jakarta:Erlangga

Martini Jamaris.(2006). Proses Kreativitas Anak. Jakarta: Erlangga.

Nursisto.(2000). Kiat Menggali Kreativitas.Yogyakarta: Mitra Gama Widya.


Sumanto. (2005). Pengembangan Kreativitas Seni rupa Anak Tk.
Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Suratno.(2005). Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional, Dirjen Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia No 137 tahun 2014 (Jakarta:Depdiknas, 2014),
hal. 26

(https://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JPAUD/article/view/3961)

(https://repository.uinjambi.ac.id/2692/)

25
Lampiran:

DOKUMENTASI PAPAN NAMA KB DIAN NUGRAHA 2

DOKUMENTASI BANGUNAN KB DIAN NUGRAHA 2


Lampiran:

DOKUMENTASI KEGIATAN ANAK


Lampiran:

WAWANCARA BERSAMA KEPALA KB DIAN NUGRAHA 2

WAWANCARA BERSAMA PENDIDIK KB DIAN NUGRAHA 2


Lampiran:

OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI KELOMPOK BERMAIN


Judul Program GPO : Analisis Pengembangan Kreativitas melalui Kegiatan
Mewarnai Gambar
Tanggal : 11 Mei 2022
Nama observer : Putri Selvina Anggreini
NIM : 837277727
UPBJJ : Samarinda

Ada
Hal-hal yang ditemukan
No. Keterangan
dalam:
Ya Tidak
Pengembangan Kreativitas
Model pengembangan
1. √ melalui kegiatan mewarnai
kegiatan

Anak-anak duduk dikursi di


depan meja yang tersedia di
2. Penataan ruang √
kelas

Kegiatan yang dilakukan Mewarnai Gambar


3. √
anak

Alat peraga edukatif Gambar dan Pewarna


4. √
(APE) yang digunakan
Anak duduk di kursi di depan
5. Pengelolaan √ meja masing - masing

pendidik terlebih dahulu


memberikan contoh agar anak
Cara pendidik memimpin
6. √
kegiatan dapat melakukan kegiatan
secara optimal

Catatan Secara Umum:


Anak dapat duduk dengan tertib mewarnai gambar tanpa ada yang mengganggu
teman, mereka asik dengan kegiatan masing-masing.
HASIL WAWANCARA PADA KELOMPOK BERMAIN
DIAN NUGRAHA 2 PENAJAM

Pertanyaan kepada Kepala KB Dian Nugraha 2

1. Siapa Pemrakarsa dari KB Dian Nugraha 2 ini bu?


Jawab : KB Dian Nugraha 2 ini merupakan Lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini yang diprakarsai oleh bapak Yahya, M.Pd di bawah naungan Yayasan
Dian Nugraha.
2. Bagaimana proses pendirian KB Dian Nugraha bu?
Jawab : Pada tahun 2011 didirikan sebuah lembaga pendidikan anak usia dini
yaitu Kelompok Bermain Dian Nugraha 2 di bawah naungan Yayasan Dian
Nugraha yang ketuai oleh bapak Yahya, M.Pd. Nama “Dian Nugraha” diambil
dari nama almarhum anak dari bapak Yahya dengan Kepala Sekolah pertama
yaitu ibu Dra. Endang Kismiwati dan 2 orang pendidik dengan jumlah peserta
didik 17 orang. Pada tahun 2015 diangkatlah ibu Mutmainah, S.Pd sebagai
kepala sekolah sampai dengan sekarang.
3. Apa visi, misi, dan tujuan dari KB Dian Nugraha 2 ini bu?
Jawab :
Visi : Membentuk anak yang berakhlak mulia,, berkarakter, cerdas, cinta
tanah air, kreatif, dan mandiri
Misi :
a. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan anak
b. Memperkenalkan dan mengajarkan anak dasar keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Membentuk karakter dan kepribadian mandiri pada anak
d. Memperkenalkan anak pada alam sekitar serta menumbuhkan rasa
cinta tanah air
Tujuan : Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya, menjadi
anak yang cerdas, kreatif dan berakhlak mulia sebagai bekal mengikuti
pendidikan selanjutnya.
4. Bagaimana peraturan penerimaan siswa di KB Dian Nugraha 2 ini bu?
Jawab : Peraturan penerimaan siswa di KB Dian Nugraha 2 Penajam ini
adalah dengan menerima siswa di lingkungan sekitar dengan mengirim data
penerimaan siswa dan juga menggunakan Fotocopy KK dan juga akta
kelahiran untuk data dapodik anak serta anak berusia 3 tahun – 6 tahun.
5. Apa Keunggulan KB Dian Nugraha 2 ini dibanding Kelompok Bermain
lainnya bu?
Jawab : Dibandingkan KB lain di lingkungan penajam, KB Dian Nugraha 2
memiliki keunggulan seperti lingkungan yang luas, bersih, sehat, dan aman,
banyak memiliki APE luar maupun dalam yang dapat mengembangkan semua
aspek kemampuan anak
6. Berapa Jumlah Pendidik dan Peserta Didik di KB Dian Nugraha 2 ini bu?
Jawab : Jumlah pendidik di KB Dian Nugraha 2 Penajam adalah sebanyak 2
orang sedangkan Jumlah peserta didiknya di tahun pelajaran 2021/2022 ini
adalah sebanyak 20 siswa
7. Bagaimana Klasifikasi usia dan waktu operasional di KB Dian Nugraha 2 ini
bu?
Jawab : Klasifikasi usia di KB Dian Nugraha adalah Kelompok A dengan
usia 3-4 tahun serta Kelompok B dengan usia 4-5 tahun, sedangkan waktu
operasional di KB Dian Nugraha yaitu pukul 07.00 s/d 12.30 WITA , 6
hari/minggu
8. Apa target dari KB Dian Nugraha ini bu?
Jawab : Menciptakan satuan pendidikan yang memenuhi standar nasional
dan malahirkan peserta didik yang memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya.
Pertanyaan kepada Pendidik KB Dian Nugraha 2

1. Anak usia berapa sajakah yang berada pada KB Dian Nugraha ini bu?
Jawab : Usia 3 – 6 tahun
2. Bagaimana cara penyusunan kegiatan anak pada Taman Kanak - Kanak ini?
Jawab : Dari program tahunan, ke program semester, kemudian program
mingguan dan di implementasikan di program harian.
3. Model pembelajaran apa yang ibu gunakan di Kelompok yang ibu asuh?
Jawab : KB Dian Nugraha 2 menggunakan model pembelajaran Klasikal
yang mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari KB Dian Nugraha 2
4. Mengapa ibu menggunakan model pembelajaran tersebut?
Jawab : Karena sesuai dengan kondisi anak dan ruangan yang kami miliki.
5. Tadi saya melihat kegiatan pengembangan mewarnai gambar, untuk
meningkatkan kemampuan apa kegiatan tersebut?
Jawab : Untuk meningkatkan kemampuan Kreativitas anak
6. Apa yang menjadi dasar pemikiran ibu melaksanakan kegiatan tersebut?
Jawab : Pada anak Kelompok A usia 3-4 tahun pendidik memberikan
stimulasi dan juga rangsangan bagi anak untuk mencapai perkembangan yang
optimal dan bekal untuk melanjutkan kesekolah selanjutnya.
7. Bagaimana cara ibu menyusun kegiatan anak?
Jawab : Penyusunan kegiatan dibuat sesuai dengan tema dan tentunya
mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari KB Dian Nugraha 2
8. Bagaimana cara ibu mengkondisikan anak didik dan APE atau Alat/bahan apa
yang ibu gunakan pada saat kegiatan?
Jawab : Kegiatan main dilakukan oleh masing – masing anak yang sudah
diberikan gambar dan bahan untuk mewarnai sedangkan Alat dan bahan yang
digunakan dalam kegiatan adalah gambar dan pewarna
Nama Mahasiswa : Putri Selvina Anggreini
NIM : 837277727
Laporan di Lembaga : Kelompok Bermain (KB)
Nama Lembaga PAUD : KB Dian Nugraha 2
VARIABEL/DESKRIPTOR Skor Maks Nilai

A. PENDAHULUAN 16
1. Latar belakang penelitian
• Dikemukakan dengan jelas (3) 5

• Disusun secara logis (2)


2. Fokus Penelitian
• Fokus penelitian yang ditentukan jelas dan logis (2) 4
• Fokus penelitian ditentukan dari hasil observasi awal (1)
• Fokus penelitian berkaitan dengan latar belakang (1)
3. Tujuan Penelitian
• Sesuai dengan focus penelitian (1) 4
• Rumusan tujuan jelas dan logis (3)
4. Manfaat Penelitian
• Manfaat yang akan diperole hjelas(1) 3

• Manfaat berkontribusinya terhadap kegiatan pengembangan


AUD (2)
B. LANDASAN TEORI 23
1. Relevansi antara konsep/teori yang dikaji dengan fokus penelitian
(5)
2. Relevansi teori/hasil penelitian terkait dengan teknik yang di
gunakan (5)
3. Teori menggunakan acuan yang terkini (3)
4. Teori disajikan dengan sistemasis (3)
5. Alur kerangka berpikir penelitian jelas (4)
6. Teori dan kerangka berpikir disusun dengan jelas dan rinci (3)

C. METODOLOGI PENELITIAN 12
1. Subjek penelitian yang dipilih, jelas (mencantumkan nama
lembaga PAUD, kelas, tema). (2)
2. Waktu pelaksanaan logis (pelaksanaan hari sekolah) (1)
3. Jadwal penelitian jelas menggambarkan waktu pelaksanaan (2)
4. Instrumen penelitian yang digunakan, jelas (2)
5. Instrumen yang dipilih, tepat (2)
6. Terdapat perencanaan rinci langkah – langkah dari instrumen
yang digunakan (3)
D. ANALISIS DATA 11
1. Data yang terkumpul relevan dengan fokus penelitian (2)
2. Tabulasi data lengkap menggambarkan hasil pengumpulan data
(3)
3. Terdapat analisis kritis berdasarkan tabulasi data yang disajikan
(1)
4. Analisis kritis berdasarkan teori yang dapat
dipertanggungjawabkan (3)
5. Analisis kritis disusun dengan jelas dan logis (2)
E. KESIMPULAN 9
1. Kesimpulan
• Kesimpulan menjawab tujuan penelitian (2) 6
• Kesimpulan sesuai dengan permasalahan dan temuan (2)
• Kesimpulan disajikan dengan jelas (2)
2. Saran
• Saran sesuai dengan kesimpulan (2) 3
• Saran yang diajukan jelas dan logis (1)
F. BAHASA 7
1. Pilihan kata tepat (1)
2. Struktur kalimat lugas dan baku (2)
3. Paragraf merupakan satu keutuhan (3)
4. Penulisan sesuai dengan EYD (1)
G. KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA 2
1. Daftar pustaka relevan dengan kutipan pada kerangka teori (1)
2. Cara mengutip mengikuti aturan ilmiah (1)
SKOR TOTAL 80

Skor yang diperoleh


Nilai Laporan = x 100
Skor Maksimal
LAPORAN
ANALISIS PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD 4504)
ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK
MELALUI KEGIATAN BERMAIN BOLA KECIL WARNA-WARNI
PADA TPA DIAN NUGRAHA 2 PENAJAM

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Progam S1 PGPAUD
FKIP Universitas Terbuka

DISUSUN OLEH:

NAMA : Putri Selvina Anggreini


NIM : 837277727

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SAMARINDA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Program Strata 1 Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Terbuka.

Nama : Putri Selvina Anggreini

Nim : 837277727

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Motorik Kasar Anak melalui


Kegiatan Bermain Bola Kecil Warna-warni
Tempat Penelitian : TPA Dian Nugraha 2

Waktu Pelaksanaan : 23 Mei 2022

Telah diterima dan disahkan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini program S1 PGPAUD FKIP
Universitas Terbuka.

Penajam, 29 Mei 2022

Kepala TPA Dian Nugraha 2 Peneliti

Nurhasanah Putri Selvina Anggreini

Tutor

Sitti Hanifah, M.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT pada kesempatan ini saya
dapat menyelesaikan laporan analisis kegiatan pengembangan anak usia dini yang berjudul
“ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI KEGIATAN
BERMAIN BOLA KECIL WARNA-WARNI PADA TPA DIAN NUGRAHA 2
PENAJAM”.

Laporan penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini yang merupakan mata kuliah bagi mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ Samarinda. Penelitian
ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai pengalaman pendidik anak usia
dini.

Saya menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak laporan ini tidak mungkin dapat
terwujud. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Ibu Sitti Hanifah, M.Pd selaku pembimbing yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Pengelola Pokjar Penajam.
3. Ibu Nurhasanah selaku Kepala TPA Dian Nugraha 2 Penajam selaku penanggung
jawab.
4. Bunda-bunda TPA Dian Nugraha 2 Penajam selaku rekan kerja yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan laporan analisis kegiatan perkembangan PAUD
ini.
5. Teman sejawat yang telah membantu hingga selesainya laporan analisis ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu

Laporan ini tentunya sangat jauh dari sempurna, karena itu dengan segala
kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar laporan ini
menjadi karya yang berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Penajam, 29 Mei 2022


Penulis

Putri Selvina Anggreini

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Fokus Penelitian ............................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 2
D. Manfaat penelitian ......................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Taman Penitipan Anak ................................................ 4


B. Motorik Kasar ................................................................................. 4
C. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini ............................. 8
D. Tujuan Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini ................ 9
E. Bermain Bola Kecil ........................................................................ 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian ........................................................................... 11


B. Metode Penelitian .......................................................................... 11
C. Instrumen Penelitian ...................................................................... 11
BAB IV ANALISIS DATA

A. Hasil Pengamatan .......................................................................... 12


B. Analisis Kritis ................................................................................ 16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 20

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Salah satu aspek perkembangan anak khususnya perkembangan fisik
motorik sangat penting untuk melatih koordinasi gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh. Aspek perkembangan motorik diantaranya motorik kasar dan motorik
halus. Motorik kasar menekankan pada koordinasi tubuh pada gerakan otot-otot
besar seperti melompat, berlari dan berguling, sedangkan motorik halus
menekankan koordinasi otot tangan atau kelenturan tangan contohnya menulis,
menggambar dan memegang sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk.

Secara umum, aspek fisik motorik kasar akan berkembang lebih dahulu dari
pada aspek motorik halus. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi agar aspek motorik
kasar dan halus dapat berkembang secara seimbang sehingga anak tidak hanya
mampu berlari, melompat, menendang tetapi keterampilan motorik halus seperti
menulis dan menggambar juga terasah dengan baik.

Adapun unsur kemampuan motorik kasar yang sangat penting untuk


distimulasi yaitu keterampilan dalam menggunakan tangan dan kaki untuk bermain.
Perkembangan motorik sangat penting untuk mendukung pengembangan aspek
kognitif, sosial, dan emosional anak melalui kegiatan bermain. Selain itu,
pengembangan motorik anak juga akan berpengaruh pada kesiapan anak dalam
melakukan berbagai kegiatan.

Taman Penitipan Anak (Child Care Centre) merupakan wahana asuhan


kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu
tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak punya waktu dalam
memberikan pelayanan kebutuhan pada anaknya.

TPA Dian Nugraha 2 beralamat di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam


Paser Utara. Pendirian TPA Dian Nugraha merupakan realisasi dari program
Pendidikan Anak Usia Dini yang menggalakan Taman Penitipan Anak sebagai
salah satu bentuk pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini dan masyarakat. Pengurus

1
TPA Dian Nugraha 2 mempunyai perhatian besar terhadap pendidikan anak usia
dini sehingga mempunyai inisiatif untuk mendirikan Taman Penitipan Anak.

TPA Dian Nugraha 2 Penajam diselenggarakan dengan mengakomodasikan


semua aspek perkembangan dan pertumbuhan anak dalam suasana yang
menyenangkan. Ragam metode, media dan kegiatan belajar dalam mewujudkan hal
tersebut disajikan berbagai variasi agar tidak membosankan. Salah satu kegiatan
TPA Dian Nugraha 2 Penajam adalah Pengembangan Motorik Kasar Anak melalui
Kegiatan Bermain Bola-bola kecil.

Selanjutnya hal tersebut akan menjadi bahan analisis saya dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini
Program S1 PGPAUD FKIP di Universitas Terbuka.

B. Fokus Penelitian
Setelah melakukan observasi di Taman Penitipan Anak Dian Nugraha 2
Penajam maka diputuskan untuk berfokus pada penelitian Pengembangan Motorik
Kasar Anak Melalui Kegiatan Bermain Bola-bola kecil. Kegiatan ini dipilih karena
cukup menarik untuk dilakukan penelitian pada Taman Penitipan Anak.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data mengenai:

3. Alasan TPA Dian Nugraha 2 melaksanakan Pengembangan Motorik


Kasar Anak Melalui Kegiatan Bermain Bola-bola kecil
4. Tujuan pendidik melaksanakan kegiatan pengembangan Motorik Kasar
5. Hal-hal yang mendukung terlaksananya pengembangan Motorik Kasar
Anak Melalui Kegiatan Bermain Bola-bola kecil.

D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi
khasanah keilmuan, khususnya terkait dengan motorik kasar anak di Taman
Penitipan Anak Dian Nugraha 2 Penajam

2
2. Secara Praktis

Penelitian ini secara praktis dapat memberikan manfaat dan nilai tambah
berbagai pihak, yaitu :

a. Bagi anak, melalui kegiatan bermain bola – bola kecil dapat


mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia dini (AUD)
di TPA Dian Nugraha 2 Penajam.
b. Bagi guru dapat menjadi referensi, masukan dalam proses
pembelajarandalam kelas terutama untuk mengembangakan motorik
kasar anak usia dini.
c. Bagi peneliti, merupakan tambahan pengetahuan khususnya
dibidang pendidikan Taman Penitipan Anak dalam kegiatan
menggunakan alat berupa bola-bola kecil dalam mengembangkan
kemampuan motorik kasar anak usia dini (AUD)
d. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi sumber referensi dan
inspirasi bagi penulis lain yang tertarik untuk meneliti hal yang sama
dengan objek yang berbeda dimasa yang akan datang.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Taman Penitipan Anak (TPA)


Keberadaan Taman Penitipan Anak (TPA) dalam kehidupan rumah tangga
dewasa ini yang dirasakan semakin penting karena banyak ibu bekerja di luar
rumah, sedangkan tenaga pembantu rumah tangga semakin langka dan mahal
khususnya di kota-kota besar. Lembaga Taman Penitipan Anak sangat dibutuhkan
seiring dengan meningkatnya kesadaran orang tua akan pendidikan anak yang
masih berusia dini.
Luluk Asmawati, dkk (2010: 1.37) berpendapat bahwa Taman Penitipan
Anak (Child Care Center) adalah wahana asuhan kesejahteraan sosial yang
berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yang orang
tuanya berhalangan atau tidak punya waktu untuk memberikan pelayanan
kebutuhan kepada anaknya. Selain itu TPA juga disebut sebagai wahana pendidikan
dan pembinaan kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai penggantikeluarga untuk
jangka waktu tertentu selama orangtuanya tidak memiliki waktu yang cukup dalam
mengasuh anaknya karena bekerja atau sebab lain. Usia lahir sampai dengan usia
memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan pertumbuhan dan
perkembangan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia yang akan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak adalah juga bagian dari masa
depan, merekalah yang akan meneruskan keberlangsungan bangsa ini.
B. Motorik Kasar
1. Pengertian Motorik
Motorik pada anak usia dini sangat diperlukan, untuk mengembangkan
kecerdasan anak dibidang pengembangan bahasa, kognitif, seni dan kreativitas.
motorik terjemahan dari kata “motor” Gallahue dalam Samsudin (1995:32)
adalah suatu dasar biologis atau mekanika yang menyebabkan suatu gerak.
Dengan kata lain gerak (movement) adalah kulminasi dari suatu tindakan yang
didasari oleh motorik.
Pengembangan motorik pada anak usia dini di dasari pada aktivitas.

4
Aktifitas anak usia dini 80 % mengunakan aktifitas Jasmani atau Fisik. Menurut
Tono dalam Sidin( 2005 :34), usia 2-6 tahun anak dapat meloncat-loncat,
merangkak di bawah meja atau korsi, memanjat, dapat melakukan gerakan –
gerakan yang kasar dan halus dengan tangan kaki dan jari – jarinya. Pada usia
ini juga mata, tangan dan kaki bekerja sama dalam koordinasi yang baik anak
dapat mengadakan eksporasi keliling yaitu melalui manipulasidengan benda –
benda dan berbagai macam alat permainan.

Pengembangan motorik merupakan salah satu bidang pengembangan yang


bisa menstimilasi intelegensi seorang anak melalui bodily /
kinestheticnintelligence Gadner, dalam Ariani (1998:45). Dari pengertian di atas
maka dapat di simpulkan bahwa motorik merupakan tindakan yang bisa
menimbulkan gerak / motorik adalah : semua gerakan yang mungkin dapat di
lakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat di sebut
sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh.
Gerak merupakan unsur utama dalam pengembangan motorik anak. Jika anak
banyak bergerak maka akan semakin banyak manpaat yang akan di peroleh anak
ketika ia makin trampil menguasai garakan motoriknya baik motorik halus
maupun motorik kasar yang keduanya berfungsi sebagai ransangan dalam
pengembangan intelegensi dan kesehatan.

Ada tiga tahap perkembangan motorik Anak Usia Dini :

1. Tahap Kognitif
Pada tahap ini dengan kesadaran mentalnyaanak berusaha
mengembangkan strategi tertentu untuk mengingat gerakan serupa yang
pernah di lakukan pada masa yang lalu.
2. Tahap Asosiatif

Pada tahap ini anak melakukan prubahan strategi dari tahap sebelunya,
yaitu dari apa yang harus di lakukan menjadi bagaimana melakukan.

3. Tahap Autonomous
Pada tahap ini gerakan yang di tampilkan anak merupakan respons

5
yang lebih efisien dengan sedikit kesalahan.
2. Motorik Kasar

Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot


besar, sebagian besar atau seluruhanggota tubuh motorik kasar diperlukan agar
anak dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya
Musfiroh,Tadkiroatun (2012: 113). Perkembangan motorik kasar anak lebih
dulu dari pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-
benda yang ukuran besar dari pada ukuran yang kecil. Karena anak belum
mampu mengontrol gerakan jari-jari tangannya untuk kemampuan motorik
halusnya, seperti meronce, menggunting dan lain-lain. Sujiono (2007: 13)
berpendapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang
membutuhkankoordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan motorik
kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan
seluruh tubuh anak. Menurut Musfiroh (2008: 46) bahwa aktivitas yang
menggunakan otot-otot besar di antaranya gerakan keterampilan non lokomotor,
gerakan lokomotor, dan gerakan manipulatif. Gerakan non lokomotor adalah
aktivitas gerak tanpa memindahkan tubuh ke tempat lain. Contoh: mendorong,
melipat, menarik dan membungkuk. Gerakan lokomotor adalah aktivitasgerak
yang memindahkan tubuh satu ke tempat lain. Contohnya: berlari, melompat,
jalan dan sebagainya, sedangkan gerakan yangmanipulatif adalah aktivitas gerak
manipulasi benda. Contohnya: melempar, menggiring, menangkap, dan
menendang.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa kegiatan motorik kasar


adalah menggerakkan berbagai bagian tubuh atas perintah otak dan mengatur
gerakan badan terhadap macam- macam pengaruh dari luar dan dalam. Motorik
kasar sangat penting dikuasai oleh seseorang karena bisa melakukan aktivitas
sehari-hari, tanpa mempunyai gerak yang bagus akan ketinggalan dari orang
lain, seperti: berlari, melompat, mendorong, melempar, menangkap, menendang
dan lain sebagainya, kegiatan itu memerlukan dan menggunakan otot-otot besar
pada tubuh seseorang. Dengan demikian yang dimaksud motorik kasar dalam

6
penelitian ini adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi bagian tubuh
anak seperti, tangan dan aktivitas otot kaki, dalam menyeimbangkan badan dan
kekuatan kaki pada saat melempar bola.

3. Unsur – Unsur Keterampilan Motorik Kasar

Keterampilan motorik setiap orang pada dasarnya berbeda- beda tergantung


pada banyaknya gerakan yang dikuasainya. Memperhatikan pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa keterampilan motorik kasar unsur-unsurnya identik
dengan unsur yang dikembangkan dalam kebugaran jasmani pada umumnya.
Hal ini sesuai pendapat Depdiknas (2004:1) bahwa perkembangan motorik
merupakan perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh.
Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara kebugaran tubuh,
keterampilan, dan kontrol motorik. Musfiroh (2000: 3) menyatakan bahwa
kebugaran jasmani dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: (a) kebugaran
statistik, (b) kebugaran dinamis, (c) kebugaran motoris. Sujiono (2007: 3)
mengemukakan bahwa unsur-unsur kesegaran jasmani meliputi kekuatan, daya
tahan, kecepatan, kelincahan, kelenturan, koordinasi, ketepatan dan
keseimbangan. Lebih lanjut Sujiono (2007: 13) menyatakan bahwa gerakan yang
timbul dan terjadi pada motorik kasar merupakan gerakan yang terjadi dan
melibatkan otot-otot besar dari bagian tubuh, dan memerlukantenaga yang cukup
besar.

Sujiono dkk (2009: 121) menyatakan bahwa unsur-unsur keterampilan


motorik terdiri atas: kekuatan, kecepatan, power, ketahanan, kelincahan,
keseimbangan, fleksibilitas, dan koordinasi. Hal senada juga dijelaskan oleh
Mutohir dalam sujiono(2004: 50) bahwa unsur-unsur keterampilan motorik di
antaranya : kekuatan, koordinasi, kecepatan, keseimbangan, dan kelincahan.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
mengembangkan motorik kasar anak usia dini melalui permainan melempar dan
menagkap bola aspek yang harus diamati yaitu : keseimbangan, kekuatan,
kelincahan,koordinasi, fleksibel, kecepatan,ketepatan, dan kerja sama.
C. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini

7
Pengembangan motorik anak pra sekolah adalah bahwa suatu perubahan,
baik fisik maupun psikis, sesuai dengan masa pertumbuhannya, keberadaan
perkembangan motorik anak juga dipengaruhi hal lain di antaranya asupan gizi,
status kesehatadan perlakuan motorik sesuai dengan masa perkembangan
(Depdiknas, 2004: 6). Kegiatan dalam pengembangan fisi motorik lebih membuat
anak enjoy karena lebih banyak kegiatan bermainnya. Seperti halnya pendapat
Elkind (Montolalu, 2003: 15) menyatakan bahwa anak-anak membutuhkan
dukungan yang kuat untuk bermain dan kegiatan yang dipilih sendiri dengan tujuan
untuk bertahan dalam stres yang ada sekarang dalam lingkungan anak. Sujiono
(2007: 11) berpandapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang
membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan motorik
kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh
tubuh anak. Perkembangan motorikkasar anak lebih dulu dari pada motorik halus,
misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang ukuran besar daripada
ukuran yang kecil. Karena anak belum mampu mengontrol gerakan jari-jari
tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan
lain-lain.
Ada beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan gerakan motorik anak.
Misalnya aktivitas berjalan di atas papan tititan, melompat tali, senam, renang dan
sebagainya. Hal tersebut selain dapat membuat senang anak juga dapat melatih anak
untuk percaya diri. Bredekamp dkk Musfiroh, (2008: 71) berpendapat bahwa anak
usia 4 tahun sudah dapat melakukan aktivitas sebagai berikut:
a. Berjalan dengan menggunakan tumit kaki, berjinjit, melompat tidak
beraturan, dan berlari dengan baik.
b. Berlari degan satu kaki selama 5 detik atau lebih, menguasai
keseimbangan dengan berdiri di atas balok 4 inci, tetapi
mengalamikesulitan meniti balok selebar 5 cm tanpa melihat kakinya.
c. Menuruni tangga dengan kaki bergantian, dapat memperkirakan tempat
kaki berpijak.
d. Melompat dengan memainkan perturan tempo yang memadai dan
mampu mainan-permainan yang membutuhkan reaksi cepat.

8
e. Mulai mengkoordinasikan gerakan-gerakan pada saat memanjat atau
berguling pada trampolin kecil (kain layar yang direntangkan untuk
menampung akrobat).

f. Menunjukkan kesadaran untuk menilai batas tingkah laku yang


berbahaya dengan lebih baik, tetapi masih membutuhkan pengawasan
dijalan atau perlindungan diri pada aktivitas yang penting.
g. Menunjukkan peningkatan daya tahan dalam periode yang lebihlama,
kadang-kadang terlalu bersemangat dan kehilangan kontrol diri dalam
kegiatan kelompok. Gerakan motorik anak dapat berkembang dengan
baik bila mendapat kesempatan untuk melakukan dengan leluasa untuk
mencoba dan dapat bantuan serta peralatan yang dibutuhkan serta
bimbingan dari orang dewasa atau pendidik baik secara formal maupun
informal.
D. Tujuan Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini

Pengembangan motorik kasar pada anak usia dini bertujuan untuk


memperkenalkan dan melatih gerakan kasar, meningkatkankemampuan mengelola,
mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh
dan cara hidup sehat, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang
sehat, kuat dan terampil. Sesuai dengan tujuan pengembangan jasmani tersebut,
anak didik dilatih gerakan-gerakan dasar yang akan membantu perkembangan
motoriknya kelak (Depdiknas, 2004: 2). Pengembangan kemampuan dasar anak
dilihat dari kemampuan motoriknya, sehingga guru-guru PAUD perlu membantu
mengembangkan keterampilan motorik anak dalam hal memperkenalkan dan
melatih gerakan motorik kasar anak, meningkatkan kemampuan mengelola,
mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh
dan carahidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat,
sehat dan terampil. Kompetensi anak PAUD yang diharapkan dapat dikembangkan
guru saat anak memasuki lembaga pra sekolah/PAUD adalah anak mampu
melakukan aktivitas motorik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan
kesiapan untuk menulis, keseimbangan, dan melatih keberanian .

9
E. Bermain Bola-bola Kecil

Hurlock (Musfiroh, 2008: 1) menyatakan bahwa bermain adalah kegiatan


yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil
akhir. Kegiatan tersebut dilakukan secara suka rela, tanpa paksaan atau tekanan dari
pihak luar. Bermain sangat penting bagi anak, penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Para ahli sepakat, anak-anak harus bermain agar anak dapat
mencapai perkembangan yang optimal.Tanpa bermain, anak akan bermasalah
dikemudian hari. Spencer (Montolalu dkk, 1999: 16) menyatakan bahwa anak
bermain karena anak mempunyai energiberlebihan. Energi ini mendorong mereka
untuk melakukan aktivitas, sehingga anak terbebas dari perasaan tertekan.
Bola merupakan salah satu alat/media dalam mengembangkan motorik
kasar Anak Usia Dini. salah satu kegiatan yang mengunakan bolaadalah melempar
dan mengkap. kegiatan melempar dan menagkap bola sanggat di gemari oleh anak
– anak. bola yang berwarna warni dapat mengembangakn kecerdasan estetika anak.
pengembangan motorik kasar melalui permainan bola dapat di lakukan dengan
suasana hati yangmenyenagkan tampa merasa tertekan dan terpaksa.
Bentuk pengajaran yang di lakukan guru bisa dengan melatih gerak dasar
dalam melempar bola, anak mengikuti gerakan demi gerakan yang di peragakan
oleh guru. melempar mengunakan media bola diawali dengan melempar bola kecil,
kemudian sedang dan di lanjutkan dengan melempar bola besar.

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Pada kegiatan penelitian ini, subyek penelitiannya adalah peserta didik
Kelompok Usia 2 – 4 th, pengasuh dan pengelola Taman Penitipan Anak Dian
Nugraha 2 Penajam.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu menginterpretasikan
data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan langsung.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi yaitu rencana untuk mengamati penilaian perilaku, selain itu


juga diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap obyek sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap obyek di tempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa,
sehingga obsevator berada bersama obyek yang diamati.
2. Wawancara yaitu menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus
penelitian.
3. Dokumentasi yaitu mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang
lebih luas mengenai fokus penelitian.

11
BAB IV
ANALISIS DATA

A. Hasil Pengamatan
1. Pemimpin TPA
a. Tabulasi Data

Aspek Wawancara dengan Pemimpin KB


Pemrakarsa TPA Dian Nugraha 2 ini merupakan Lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini yang diprakarsai oleh bapak
Yahya, M.Pd di bawah naungan Yayasan Dian Nugraha
Pendirian Pada tahun 2012 didirikan sebuah lembaga pendidikan
anak usia dini yaitu Taman Penitipan Anak Dian
Nugraha 2 di bawah naungan Yayasan Dian Nugraha
yang ketuai oleh bapak Yahya, M.Pd. Nama “Dian
Nugraha” diambil dari nama almarhum anak dari bapak
Yahya dengan Kepala Sekolah pertama yaitu ibu Dra.
Endang Kismiwati dan 2 orang pengasuh dengan jumlah
peserta didik 7 orang. Pada tahun 2020 diangkatlah ibu
Nurhasanah sebagai kepala sekolah sampai dengan
sekarang.
Visi Membentuk anak yang berakhlak mulia,, berkarakter,
cerdas, cinta tanah air, kreatif, dan mandiri
Misi b. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan
anak
c. Memperkenalkan dan mengajarkan anak dasar
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa
d. Membentuk karakter dan kepribadian mandiri pada

12
anak
e. Memperkenalkan anak pada alam sekitar serta
menumbuhkan rasa cinta tanah air

Tujuan Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan,


dan keterampilan yang seimbang pada setiap aspek
perkembangannya, menjadi anak yang cerdas, kreatif
dan berakhlak mulia sebagai bekal mengikuti
pendidikan selanjutnya.
Peraturan penerimaan Peraturan penerimaan siswa di TPA Dian Nugraha 2
siswa Penajam ini adalah dengan menerima siswa di
lingkungan sekitar dengan mengirim data penerimaan
siswa dan juga menggunakan Fotocopy KK dan juga
akta kelahiran untuk data dapodik anak serta anak
berusia 0 tahun – 6 tahun.
Keunggulan di TPA Dian Dibandingkan TPA lain di lingkungan penajam, TPA
Nugraha 2 Dian Nugraha 2 memiliki keunggulan seperti
lingkungan dan ruangan yang luas, bersih, sehat, dan
aman, banyak memiliki APE luar maupun dalam yang
dapat mengembangkan semua aspek kemampuan anak.
Jumlah anak Jumlah peserta didik di tahun pelajaran 2021/2022 ini
adalah sebanyak 9 anak
Jumlah Pengasuh Jumlah pengasuh di TPA Dian Nugraha 2 Penajam
adalah sebanyak 2 orang
Bentuk Lembaga Bentuk dari pendidikan TPA Dian Nugraha 2 adalah
Pendidikan Non Formal
Target TPA Dian Nugraha Menciptakan satuan pendidikan yang memenuhi standar
2 nasional dan malahirkan peserta didik yang memiliki
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang
pada setiap aspek perkembangannya.
Klasifikasi usia Klasifikasi usia di TPA Dian Nugraha 2 tidak ada. Usia

13
anak pada TPA Dian Nugraha 2 mulai dari 0 tahun – 6
tahun
Waktu Operasional Waktu operasional di TPA Dian Nugraha yaitu pukul
07.00 s/d 16.00 WITA , 6 hari/minggu

b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat
penelitian di TPA Dian Nugraha 2 yaitu Pada tahun 2012 didirikan sebuah
lembaga pendidikan anak usia dini yaitu Kelompok Bermain Dian Nugraha 2
di bawah naungan Yayasan Dian Nugraha yang ketuai oleh bapak Yahya,
M.Pd. Nama “Dian Nugraha” diambil dari nama almarhum anak dari bapak
Yahya dengan Kepala Sekolah pertama yaitu ibu Dra. Endang Kismiwati dan
2 orang pengasuh dengan jumlah peserta didik 7 orang. Pada tahun 2020
diangkatlah ibu Nurhasanah sebagai kepala sekolah sampai dengan sekarang.
Adapun Visi dari TPA Dian Nugraha 2 adalah Membentuk anak yang
berakhlak mulia,, berkarakter, cerdas, cinta tanah air, kreatif, dan mandiri.
Kemudian Misi dari TPA Dian Nugraha 2 adalah Melaksanakan pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan anak,
Memperkenalkan dan Mengajarkan Anak Dasar Keimanan dan Ketaqwaan
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Membentuk Karakter dan Kepribadian
Mandiri Pada Anak, Memperkenalkan Anak Pada Alam Sekitar serta
Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air. Sedangkan Tujuan TPA Dian Nugraha
2 adalah Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya, menjadi
anak yang cerdas, kreatif dan berakhlak mulia sebagai bekal mengikuti
pendidikan selanjutnya.

Dibandingkan Taman Penitipan Anak lain di lingkungan sekitar, TPA


Dian Nugraha 2 memiliki keunggulan seperti lingkungan dan ruangan yang
luas, bersih, sehat, dan aman, banyak memiliki APE luar maupun dalam yang
dapat mengembangkan semua aspek kemampuan anak. Di tahun ajaran

14
2021/2022 ini TPA Dian Nugraha 2 memiliki 9 anak. Jumlah pengasuh di TPA
Dian Nugraha 2 ini terdapat 2 pengasuh dengan 1 Kepala TPA dengan jam
oprasional TPA Dian Nugraha 2 ini mulai jam 07.00 s/d 16.00 WITA.
2. Pendidik / Pengasuh TPA

a. Tabulasi Data
Aspek yang Hasil Observasi Hasil Wawancara Dokumentasi
Diteliti dengan Pendidik TK
- Pengasuh - TPA Dian Nugraha 2
Model mengajak anak Penajam menerima peserta
pengembangan bermain bola- didik usia 0-6 Tahun
kegiatan bola kecil di - TPA Dian Nugraha 2
ruang bermain Penajam melakukan
pengasuhan dengan
memberikan kegiatan
pengembangan yang
menyenangkan bagi anak
- Pengembangan Kegiatan
yang dilakukan adalah
Kegiatan pengembangan
Motorik Kasar melalui
kegiatan bermain bola
- Anak-anak - TPA Dian Nugraha 2
Penataan ruang diajak bermain mempunyai ruang untuk
bola di ruang bermain anak
bermain

15
- Anak bermain - Kegiatan yang dilakukan
Kegiatan yang bola kecil anak bertujuan untuk
dilakukan anak warna-warni mengembangkan motorik
kasar anak

- Terdapat banyak - Alat dan bahan yang


Alat yang bola-bola kecil digunakan dalam kegiatan
digunakan adalah bola kecil warna-
warni

b. Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada penelitian
tersebut yaitu pengembangan motorik kasar anak melalui kegiatan bermain
bola warna-warni dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.
Pada lembaga TPA Dian Nugraha 2 pendidik telah melakukan kegiatan
bermain bola yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan motorik
kasar anak. Kemampuan motorik kasar pada anak secara tidak langsung dapat
meningkatkan perkembangan kognitif. Sehingga melalui kegiatan bermain
bola kecil warna-warni dapat merangsang motorik kasar anak.
Dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh melalui metode observasi,
wawancara dan dokumentasi di lembaga TPA Dian Nugraha 2 pada saat
melakukan penelitian yaitu penulis meneliti dan disusun menjadi tabulasi data.
Data yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif dan perolehan hasil yang
dicapai oleh anak melalui metode observasi dalam kegiatan bermain bola kecil
warna-warni.

B. Analisis Kritis
Dari data tersebut, kegiatan pengembangan motorik kasar anak melalui
kegiatan bermain bola kecil warna-warni yang dilakukan di TPA Dian Nugraha 2
sudah berjalan sesuai dengan pengembangan motorik kasa yang ada. Metode
demonstrasi yang digunakan dalam pengembangan ini juga tepat, sehingga anak

16
mampu memahami langkah-langkah dalam melempar dan menangkap bola yang
benar. Kemampuan pengasuh dalam menyampaikan dan mengorganisasikan kelas
juga sudah cukup baik. Terbukti anak antusias dan semangat dalam mengikuti
kegiatan bermain bola. Kegiatan pengembangan motorik kasar anak melalui
kegiatan bermain bola kecil warna-warni ini ditujukan dengan harapan agar
kemampuan motorik kasar anak meningkat, melatih ketelitian dan kemandirian
anak, serta melatih otot-otot tangan anak.

Pengembangan motorik kasar pada anak usia dini bertujuan untuk


memperkenalkan dan melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuan
mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan
keterampilan tubuh dan cara hidup sehat, sehingga dapat menunjang pertumbuhan
jasmani yang sehat, kuat dan terampil. Sesuai dengan tujuan pengembangan
jasmani tersebut, anak didik dilatih gerakan-gerakan dasar yang akan membantu
perkembangan motoriknya kelak (Depdiknas, 2004: 2). Pengembangan
kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan motoriknya, sehingga guru-guru
PAUD perlu membantu mengembangkan keterampilan motorik anak dalam hal
memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar anak, meningkatkan
kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta
meningkatkan keterampilan tubuh dan carahidup sehat sehingga dapat menunjang
pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil. Kompetensi anak PAUD yang
diharapkan dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga pra
sekolah/PAUD adalah anak mampu melakukan aktivitas motorik secara
terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan kesiapan untuk menulis, keseimbangan,
dan melatih keberanian pada anak.

17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa melalui kegiatan bermain


bola kecil warna-warni dapat mengembangkan motorik kasar anak di TPA Dian
Nugraha 2 Penajam dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Lembaga TPA Dian Nugraha 2 mempunyai kegiatan pembelajaran yang
dapat mencapai kemampuan perkembangan anak dengan menyediakan
pembelajaran yang menyenangkan bagi anak maka akan menstimulasi
tumbuh kembang anak, seperti kegiatan bermain bola kecil warna-warni.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
motorik kasar anak. Kemampuan motorik kasar pada anak secara tidak
langsung dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan juga
perkembangan motorik halus. Sehingga melalui kegiatan bermain bola
warna-warni juga dapat melatih kognitif anak untuk mengenal macam –
macam warna dan dapat membedakan semua jenis warna. Motorik pada
anak usia dini sangat diperlukan untuk mengembangkan kecerdasan anak
dibidang pengembangan bahasa, kognitif, seni dan kreativitas.
2. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di lembaga TPA Dian Nugraha 2
Penajam mengarah pada salah satu kegiatan yaitu Pengembangan Motorik
Kasar Anak melalui Kegiatan Bermain Bola Kecil Warna-warni.
3. Hal ini disiapkan sedemikian rupa, sehingga tidak ada secara khusus anak
diajarkan melempar dan menangkap bola, mengenal warna serta mengenal
bentuk bola ketika ia baru berumur 3 – 4 tahun, karena kematangan otak dan
sarafnya memang belum memadai untuk melakukan gerakan tangan
demikian halus.
4. Penataan lingkungan kelas di lembaga TPA Dian Nugraha 2 Penajam telah
di tata dengan sedemikian rupa agar kegiatan yang dilakukan
menyenangkan bagi anak dan tentunya dapat mengembangkan kemampuan
motorik kasar pada anak usia dini.

18
B. Saran-Saran

Dari hasil penelitian ini bahwa kemampuan motorik kasar anak dapat
berkembang melalui kegiatan bermain bola di TPA Dian Nugraha 2. Ada beberapa
hal yang menjadi rekomendasi penulis dalam upaya pengembangan kemampuan
motorik kasar pada anak antara lain sebagai berikut:
1. Bagi pengasuh, Guru dapat menggunakan pencampuran metode seperti
metode pendekatan emosional dengan anak agar penyampaian materi dapat
berjalan dengan baik
2. Bagi kepala sekolah TPA Dian Nugraha 2 Penajam, dapat mengembangkan
penggunaan bola kecil warna-warni sebagai media yang dapat
mengembangkan semua aspek perkembangan anak usia dini, dalam rangka
meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
3. Bagi mahasiswa PG PAUD, dapat menjadi referensi dan menambah
wawasan bahwa dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar yang
bertujuan untuk melatih otot-otot tangan pada anak dapat dilakukan dengan
cara yang menarik, salah satunya melalui kegiatan bermain bola kecil
warna-warni.
4. Bagi para peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai rujukan penelitian
lebih lanjut yang terkait dengan kegiatan bermain bola untuk
mengembangkan aspek perkembangan lainnya.
5. Harapan kedepan TPA Dian Nugraha 2 Penajam harus terus
mengembangkan potensi anak agar proses pembelajaran tercapai dengan
baik dan tak lupa saling bekerja sama antara pendidik dan orang tua.

19
DAFTAR PUSTAKA

Tim PG-PAUD, 2022, Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia


Dini, Jakarta : Universitas Terbuka

Hurlock,E.B.(1978). Perkembangan Anak, Jilid 1. (Alih Bahasa: Meitasari


Tjandrasa & Muslichah Zarkasih). Jakarta:Erlangga

Bambang Sujiono. (2008). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas


Terbuka

Slamet Suyanto. (2005). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:


Hikayat Publishing

Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia No 137 tahun 2014 (Jakarta:Depdiknas, 2014),
hal. 26

(http://repositori.kemdikbud.go.id/12883/1/3-Juknis-TPA)

(https://amp.kompas.com/health/read/2021/12/25/tahap-motorik-kasar-anak-0-5-
tahun)

20
Lampiran:

DOKUMENTASI PAPAN NAMA TPA DIAN NUGRAHA 2

DOKUMENTASI BANGUNAN TPA DIAN NUGRAHA 2


Lampiran:

DOKUMENTASI KEGIATAN ANAK


Lampiran:

WAWANCARA BERSAMA KEPALA TPA DIAN NUGRAHA 2

WAWANCARA BERSAMA PENDIDIK TPA DIAN NUGRAHA 2


Lampiran:

OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK


Judul Program GPO : Analisis Pengembangan Motorik Kasar melalui Kegiatan
Bermain Bola Kecil Warna-warni
Tanggal : 23 Mei 2022
Nama observer : Putri Selvina Anggreini
NIM : 837277727
UPBJJ : Samarinda

Ada
Hal-hal yang ditemukan
No. Keterangan
dalam:
Ya Tidak
Pengembangan Motorik
Model pengembangan Kasar melalui kegiatan
1. √
kegiatan
Bermain Bola warna-warni

Anak-anak bermain di ruang


2. Penataan ruang √ bermain

Kegiatan yang dilakukan Bermain Bola Warna-warni


3. √
anak

Alat peraga edukatif Bola Kecil Warna-warni


4. √
(APE) yang digunakan
pengasuh terlebih dahulu
Cara pendidik memimpin menunjukkan bola kecil
5. √
kegiatan
warna-warni

Catatan Secara Umum:


Anak dapat bermain bola dengan baik tanpa ada yang mengganggu teman, mereka
asik dengan kegiatan bermain bola.
HASIL WAWANCARA PADA TAMAN PENITIPAN ANAK
DIAN NUGRAHA 2 PENAJAM

Pertanyaan kepada Kepala TPA Dian Nugraha 2

1. Siapa Pemrakarsa dari TPA Dian Nugraha 2 ini bu?


Jawab : TPA Dian Nugraha 2 ini merupakan Lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini yang diprakarsai oleh bapak Yahya, M.Pd di bawah naungan Yayasan
Dian Nugraha.
2. Bagaimana proses pendirian TPA Dian Nugraha bu?
Jawab : Pada tahun 2012 didirikan sebuah lembaga pendidikan anak usia dini
yaitu Taman Penitipan Anak Dian Nugraha 2 di bawah naungan Yayasan Dian
Nugraha yang ketuai oleh bapak Yahya, M.Pd. Nama “Dian Nugraha” diambil
dari nama almarhum anak dari bapak Yahya dengan Kepala Sekolah pertama
yaitu ibu Dra. Endang Kismiwati dan 2 orang pengasuh dengan jumlah peserta
didik 7 orang. Pada tahun 2020 diangkatlah ibu Nurhasanah sebagai kepala
sekolah sampai dengan sekarang.
3. Apa visi, misi, dan tujuan dari TPA Dian Nugraha 2 ini bu?
Jawab :
Visi : Membentuk anak yang berakhlak mulia,, berkarakter, cerdas, cinta
tanah air, kreatif, dan mandiri
Misi :
a. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan anak
b. Memperkenalkan dan mengajarkan anak dasar keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Membentuk karakter dan kepribadian mandiri pada anak
d. Memperkenalkan anak pada alam sekitar serta menumbuhkan rasa
cinta tanah air
Tujuan : Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya, menjadi
anak yang cerdas, kreatif dan berakhlak mulia sebagai bekal mengikuti
pendidikan selanjutnya.
4. Bagaimana peraturan penerimaan siswa di TPA Dian Nugraha 2 ini bu?
Jawab : Peraturan penerimaan siswa di TPA Dian Nugraha 2 Penajam ini
adalah dengan menerima siswa di lingkungan sekitar dengan mengirim data
penerimaan siswa dan juga menggunakan Fotocopy KK dan juga akta
kelahiran untuk data dapodik anak serta anak berusia 0 tahun – 6 tahun.
5. Apa Keunggulan TPA Dian Nugraha 2 ini dibanding Taman Penitipan Anak
lainnya bu?
Jawab : Dibandingkan TPA lain di lingkungan penajam, TPA Dian Nugraha
2 memiliki keunggulan seperti lingkungan dan ruangan yang luas, bersih, sehat,
dan aman, banyak memiliki APE luar maupun dalam yang dapat
mengembangkan semua aspek kemampuan anak
6. Berapa Jumlah Pendidik dan Peserta Didik di TPA Dian Nugraha 2 ini bu?
Jawab : Jumlah pendidik di TPA Dian Nugraha 2 Penajam adalah sebanyak
2 orang sedangkan Jumlah peserta didiknya di tahun pelajaran 2021/2022 ini
adalah sebanyak 9 siswa
7. Apa target dari TPA Dian Nugraha ini bu?
Jawab : Menciptakan satuan pendidikan yang memenuhi standar nasional
dan malahirkan peserta didik yang memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya.
Pertanyaan kepada Pendidik TPA Dian Nugraha 2

1. Anak usia berapa sajakah yang berada pada TPA Dian Nugraha ini bu?
Jawab : Usia 0 – 6 tahun
2. Model pembelajaran apa yang ibu gunakan di TPA yang ibu asuh?
Jawab : TPA Dian Nugraha 2 menggunakan model pembelajaran Sentra
yang mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari TPA Dian Nugraha 2
3. Mengapa ibu menggunakan model pembelajaran tersebut?
Jawab : Karena sesuai dengan kondisi anak dan ruangan yang kami miliki.
4. Tadi saya melihat kegiatan bermain bola warna-warni, untuk meningkatkan
kemampuan apa kegiatan tersebut?
Jawab : Untuk meningkatkan kemampuan Motorik Kasar anak
5. Apa yang menjadi dasar pemikiran ibu melaksanakan kegiatan tersebut?
Jawab : Pada anak Kelompok A usia 3-4 tahun pendidik memberikan
stimulasi dan juga rangsangan bagi anak untuk mencapai perkembangan yang
optimal.
6. Bagaimana cara ibu menyusun kegiatan anak?
Jawab : Penyusunan kegiatan dibuat sesuai dengan tema dan tentunya
mengacu pada kurikulum 2013 dan KTSP dari TPA Dian Nugraha 2
7. Bagaimana cara ibu mengkondisikan anak didik dan APE atau Alat/bahan apa
yang ibu gunakan pada saat kegiatan?
Jawab : Kegiatan main dilakukan oleh masing – masing anak di ruang
bermain menggunakan APE berupa bola kecil warna-warni
Nama Mahasiswa : Putri Selvina Anggreini
NIM : 837277727
Laporan di Lembaga : Taman Penitipan Anak (TPA)
Nama Lembaga PAUD : TPA Dian Nugraha 2
VARIABEL/DESKRIPTOR Skor Maks Nilai

A. PENDAHULUAN 16
1. Latar belakang penelitian
• Dikemukakan dengan jelas (3) 5

• Disusun secara logis (2)


2. Fokus Penelitian
• Fokus penelitian yang ditentukan jelas dan logis (2) 4
• Fokus penelitian ditentukan dari hasil observasi awal (1)
• Fokus penelitian berkaitan dengan latar belakang (1)
3. Tujuan Penelitian
• Sesuai dengan focus penelitian (1) 4
• Rumusan tujuan jelas dan logis (3)
4. Manfaat Penelitian
• Manfaat yang akan diperole hjelas(1) 3

• Manfaat berkontribusinya terhadap kegiatan pengembangan


AUD (2)
B. LANDASAN TEORI 23
1. Relevansi antara konsep/teori yang dikaji dengan fokus penelitian
(5)
2. Relevansi teori/hasil penelitian terkait dengan teknik yang di
gunakan (5)
3. Teori menggunakan acuan yang terkini (3)
4. Teori disajikan dengan sistemasis (3)
5. Alur kerangka berpikir penelitian jelas (4)
6. Teori dan kerangka berpikir disusun dengan jelas dan rinci (3)

C. METODOLOGI PENELITIAN 12
1. Subjek penelitian yang dipilih, jelas (mencantumkan nama
lembaga PAUD, kelas, tema). (2)
2. Waktu pelaksanaan logis (pelaksanaan hari sekolah) (1)
3. Jadwal penelitian jelas menggambarkan waktu pelaksanaan (2)
4. Instrumen penelitian yang digunakan, jelas (2)
5. Instrumen yang dipilih, tepat (2)
6. Terdapat perencanaan rinci langkah – langkah dari instrumen
yang digunakan (3)
D. ANALISIS DATA 11
1. Data yang terkumpul relevan dengan fokus penelitian (2)
2. Tabulasi data lengkap menggambarkan hasil pengumpulan data
(3)
3. Terdapat analisis kritis berdasarkan tabulasi data yang disajikan
(1)
4. Analisis kritis berdasarkan teori yang dapat
dipertanggungjawabkan (3)
5. Analisis kritis disusun dengan jelas dan logis (2)
E. KESIMPULAN 9
1. Kesimpulan
• Kesimpulan menjawab tujuan penelitian (2) 6
• Kesimpulan sesuai dengan permasalahan dan temuan (2)
• Kesimpulan disajikan dengan jelas (2)
2. Saran
• Saran sesuai dengan kesimpulan (2) 3
• Saran yang diajukan jelas dan logis (1)
F. BAHASA 7
1. Pilihan kata tepat (1)
2. Struktur kalimat lugas dan baku (2)
3. Paragraf merupakan satu keutuhan (3)
4. Penulisan sesuai dengan EYD (1)
G. KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA 2
1. Daftar pustaka relevan dengan kutipan pada kerangka teori (1)
2. Cara mengutip mengikuti aturan ilmiah (1)
SKOR TOTAL 80

Skor yang diperoleh


Nilai Laporan = x 100
Skor Maksimal

Anda mungkin juga menyukai