Anda di halaman 1dari 8

Modul 7

ANALISIS INSTRUKSIONAL

KB. I. Pengertian Analisis Instruksional

Analisis Instruksional pada dasarnya adalah upaya untuk mengelola dan


mengembangkan seluruh aspek pembelajaran, sehingga menjadi suatu kesatuan yang saling
terkait, terintegrasi, dan bersinergi untuk mendukung terjadinya pembelajaran. Empat komponen
pokok dari pembelajaran yaitu: 1) tujuan, 2) isi/materi, 3) metode, 4) evaluasi.

A. Tujuan Pembelajaran
Dengan tujuan yang jelas maka akan memudahkan untuk menentukan materi apa yang
harus diberikan, bagaimana cara membelajarkannya (metode), dan dengan alat ukur apa
yang tepat digunakan untuk mendapatkan informasi secara akurat mengenai pengalaman
belajar yang telah dimiliki anak dari hasil kegiatan belajarnya (evaluasi).
Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara spesifik agar memudahkan para guru dan
pendidik lainnya dalam mengamati dan mengukur setiap pengalaman belajar yang
dimilikinya.
Tujuan pembelajaran dibagi menjadi 2 bagian:
1) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) atau Tujuan Instruksional Umum (TIU)
2) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) atau Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Tujuan pembelajaran harus memahami 3 hal utama, yaitu:

1) Memahami terhadap isi, karakteristik dari kurikulum yang berlaku


2) Memahami jenis-jenis pengalaman belajar atau kompetensi yang harus dikembangkan
3) Memahami dan terampil dalam merumuskan tujuan pembelajaran

Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, Hilda Taba menetapkan beberapa kriteria


sebagai berikut:

1) Tujuan pembelajaran harus dirumuskan berdimensi dua (proses dan produk).


Misalnya, “anak dapat menyebutkan, dapat memberi warna, dan menghitung”.
2) Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara spesifik.
3) Rumusan tujuan harus memberi petunjuk pada pengalaman yang dilakukan anak
untuk mencapai tujuan tersebut.
4) Tujuan pembelajaran harus realistis, yaitu bahwa tujuan sebagai sasaran yang harus
dicapai anak, harus mencerminkan tingkah laku atau kemampuan yang dapat
dilakukan oleh anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
5) Tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam upaya memberi pengalaman belajar
secara komprehensif.

Adanya pembagian dari setiap domain kepada aspek-aspek yang lebih spesifik, dimaksudkan
untuk membantu para guru atau pendidik dalam merumuskan tujuan yang hendak dicapai,
sekaligus mengarahkan jenis kemampuan atau kompetensi apa yang diharapkan harus dimiliki
sebagai pengalaman belajar anak dari setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

KB. II. Karakteristik dan Teknik Mengidentifikasi Anak TK

Setiap anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, dan ini menjadi
peluang yang sangat berharga untuk diisi dengan program pendidikan yang sangat tepat sehingga
dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya.

1. Karakteristik Segi Fisik (Jasmani)


a) Anak prasekolah pada umumnya sangat aktif, dan telah memiliki penguasaan
(kontrol) terhadap tubuhnya.
b) Setelah melakukan kegiatan anak membutuhkan waktu istirahat.
c) Otot-otot besar lebih berkembang dari control terhadap jari dan tangannya.
d) Anak sering mengalami kesulitan memfokuskan pandangannya pada objek-objek
yang kecil ukurannya.
e) Anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis dan halus
dibandingkan laki-laki.
2. Karakteristik Sosial
a) Umumnya anak memiliki satu atau dua sahabat dan biasanya cepat berganti
b) Kelompok bermainnya kecil dan tidak terlalu terorganisir.
c) Tingkah laku “unoccupied” yaitu tidak bermain dengan sesungguhnya.
d) Bermain soliter, alat bermain sendiri dengan menggunakan alat permainan.
e) Bermain parallel, yaitu biasa bermain dengan berdekatan.
f) Tingkah laku “onlooker” yaitu anak menghasilkan waktu dengan mengamati.
g) Bermain asosiatif, yaitu bermain dengan anak lain tapi tanpa organisasi.
h) Bermain kooperatif, anak bermain dalam kelompok di mana ada organisasi.
i) Bermain konstruktif, yaitu melakukan manipulasi terhadap benda-benda.
j) Bermain dramatic, yaitu menggunakan situasi imajinasi.
k) Permainan dengan aturan.
3. Karakteristik Emosional
a) Cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka.
b) Seringkali memperebutkan perhatian orang lain (guru).
4. Karakteristik Perkembangan Kognitif menurut J.Piaget
a) Berpikir dengan memusatkan pada penguasaan simbol-simbol
b) Biasanya anak hanya berkonsentrasi pada satu tanda.
c) Mulai belajar menggunakan pemikirannya.

Bagi guru atau pendidik pemahaman terhadap karakteristik anak sangat penting agar dapat
menyelaraskan program dan kegiatan pendidikan dengan hakikat anak. Hal tersebut juga menjadi
pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses bimbingan dan kegiatan pengasuhan lain yang
dilakukan agar dapat memperlakukan anak sesuai dengan hakikat anak terutama dilihat dari segi
kebutuhan untuk dibantu proses pertumbuhan dan perkembangannya agar dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.
Ada beberapa cara untuk mempelajari atau mengidentifikasi karakteristik anak,
antara lain:
a) Mengamati
b) Mengadakan percakapan
c) Sosiometri
d) Anecdotal record
e) Menyelidiki hasil-hasil pekerjaan anak
f) Cumulative record
g) Case study
MODUL 8

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN


KEGIATAN/PEMBELAJARAN di TK

KB. I. Konsep Dasar Penilaian Kegiatan di TK

A. Kedudukan Penilaian Dalam Kegiatan di TK


Penilaian merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar secara
keseluruhan (system instruksional). Artinya, merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari komponen lainnya. Karena penilaian merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
Penilaian yang dilakukan akan mampu memberikan gambaran hasil setiap
perilaku dan penampilan anak serta tentunya dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas layanan dan pengembangan anak.

B. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi


1) Batasan Penilaian Sekolah
Penilaian pendidikan prasekolah dapat diartikan sebagai proses pengambilan
keputusan tentang kedudukan program pendidikan prasekolah (usia dini) yang
dilaksanakan. Sedangkan batasan dari penilaian pendidikan prasekolah adalah suatu
upaya dan proses memilih, mengumpulkan serta menafsirkan informs tentang posisi
program maupun anak.
2) Tujuan atau Fungsi Penilaian
Tujuan:
a. Mendapatkan keputusan tentang kedudukan suatu program pendidikan.
b. Mendapat keputusan tentang tingkat perkembangan anak prasekolah.
c. Memperoleh gambaran ketercapaian program prasekolah
d. Mendapatkan kejelasan tingkat kemampuan anak dalam kegiatan.
e. Mendapatkan informasi tentang kesulitan-kesulitan yang dialami anak
f. Memantau kemajuan dan perkembangan anak.
g. Mengetahui sejauh mana kekurangan-kekurangan anak didik.
h. Mengetahui tepat tidaknya program tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi program selanjutnya.
i. Dapat digunakan sebagai pedomann bagi TK
j. Umpan balik bagi perbaikan pengembangan program pengajaran.

Fungsi:

a. Menentukan program apakah perlu di perbaiki.


b. Menentukan apakah anak perlu layanan khusus/terbatas
c. Memberikan bahan informasi kepada orang tua/wali
d. Menentukan program selanjutnya.
e. Sebagai bahan masukkan bagi pihak lain yang memerlukan dalam memberikan
pembinaan.
f. Untuk menentukan anak yang memerlukan layanan khusus.
g. Menemukan anak yang memerlukan bantuan, dorongan, atau rangsangan yang
bersifat khusus.
3) Sasaran Penilaian di TK
Sasaran atau titik pusat pengamatan pada pekerjaan penilaian pada dasarnya sama,
hanya berbeda cara pandang sehingga berdampak pada cara pengelompokkan dan
pemunculan-pemunculan bidang pengembangan.
Pada anak yang menjadi perhatian dalam penilaian adalah perkembangan atau
karakteristik anak selengkap-lengkapnya sehingga dapat memberikan bimbingan
sebaik. Sedangkan focus pada program yang menjadi sasaran penilaian adalah jenis
kegiatannya, cara-cara melaksanakan program, sarana penunjang, setting lingkungan
dan kemampuan guru.
4) Prinsip Penilaian di Taman Kanak-kanak
a. Prinsip-prinsip Umum
 Berbasis/orientasi/folus pada perkembangan
 Menyeluruh/komprehensif
 Mendidik/edukatif
 Berkesinambungan
 Obyektif
 Kebermaknaan
 Alat dan caranya valid dan reliable
 Penilaian harus dikaitkan dan sesuai dengan program
 Hasil penilaian harus dimanfaatkan untuk kepentingan anak
b. Prinsip-prinsip Khusus dalam Melaksanakan Penilaian di TK
 Penilaian menggunakan suatu alat dan prosedur yang tersusun
 Penilaian tidak mengganggu kenyamanan psikologis
 Penilaian menunjukkan keunggulan dan kemajuan anak
 Penilaian mendorong anak untuk berpartisipasi dalam menilai dirinya
 Informasi tentang setiap perkembangan dikumpulkan dan dicatat secara
sistematis
 Penilaian terhadap anak dilakukan secara wajar
 Penilaian hasil belajar diikuti dengan langkah selanjutnya

KB. II. Prosedur, Jenis, dan Alat Penilaian Kegiatan di TK

A. Prosedur Pelaksanaan Penilaian di TK


Hasil penilaian yang diperoleh tanpa tujuan tertentu akan membuang waktu dan
uang bahkan merugikan anak didik. Yang perlu dirumuskan lebih dulu adalah tujuan
penilaian, baru dari tujuan ini dikembangkan teknik yang akan digunakan dan selanjutnya
disusun tes sebagai alat penilaian. Terdapat tiga langkah utama: pengamatan, pencatatan,
dan pelaporan.

B. Jenis-jenis Metode Penilaian Anak Usia Prasekolah


1) Observasi
Cara pengumpulan data penilaian yang pengisiannya berdasarkan pengamatan
langsung terhadap sikap dan perilaku anak.
2) Catatan anekdot
Kumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak yang khusus, baik yang positif
maupun yang negative.
3) Percakapan/Interview
Metode penilaian yang dilakukan melalui bercakap-cakap atau wawancara antara
anak dengan guru baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
4) Pemberian Tugas
Metode penilaian di mana guru dapat memberikannya setelah melihat hasil kerja
anak.
5) Portfolio
Menghimpun koleksi sistematis individu yang menggambarkan apa yang dilakukan
siswa di kelas atau selama ia belajar dan berada dalam tanggung jawab pengasuhan
guru.
Modul 9
MATERI KEGIATAN PENGEMBANGAN

KB. I. Ruang Lingkup Materi Kegiatan Pengembangan

A. Materi Kegiatan Pengembangan Pembentukan Perilaku Melalui Pembiasaan


Materi kegiatan pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan meliputi:
 Pengembangan moral dan nilai-nilai agama
 Pengembangan social, emosional, dan kemandirian
Contoh:
 Kegiatan rutin
 Kegiatan spontan
 Kegiatan dengan contoh
 Kegiatan yang dilakukan dengan perencanaan guru
B. Materi Kegiatan Pengembangan Kemampuan Dasar
Meliputi:
 Kemampuan Berbahasa
 Kognitif
 Fisik/Motorik
 Seni

KB. II. Pengorganisasian Materi Kegiatan Pengembangan

A. Kelompok A
1) Pembentukan perilaku melalui pembiasaan
2) Pengembangan kemampuan dasar
B. Kelompok B
1) Pembentukan perilaku melalui pembiasaan
2) Kemampuan dasar

KB. III. Prinsip-prinsip Pendekatan Pembelajaran serta Syarat dan Prinsip


Pengembangan Sarana Pembelajaran

A. Prinsip-prinsip Pendekatan Pembelajaran


Yang harus diperhatikan pada saat memilih pendekatan pembelajaran untuk anak TK dan
RA adalah:
1) Pendekatan berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak
Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman
dan tentram secara psikologis. Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi
belajarnya.
2) Berorientasi pada kebutuhan anak
3) Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain
Bermain bagi anak merupakan proses kreatif untuk bereksplorasi, dapat mempelajari
ketrampilan yang baru dan dapat menggunakan simbol untuk menggambarkan
duanianya.
4) Menggunakan pendekatan tematik
5) Kreatif dan inovatif
6) Lingkungan kondusif
7) Mengembangkan kecakapan hidup

B. Sarana Pembelajaran
Segala alat dan perlengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Jenis
sarana pembelajaran:
1) Media pembelajaran
2) Bahan belajar
3) Sarana pendukung

Syarat sarana pembelajaran:

1) Aman dan nyaman


2) Bermakna
3) Murah dan mudah diperoleh
4) Harus memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan sebagai upaya perlindungan
terhadap anak.

Prinsip pengembangan sarana pembelajaran

1) Memanfaatkan sumber daya setempat


2) Memanfaatkan lingkungan
3) Berakar pada budaya setempat

Anda mungkin juga menyukai