Anda di halaman 1dari 47

1

Email: irma.prawidya@gmail.com
Paswordss: 836553484

LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KETERTIBAN DAN KETERATURAN


DI DALAM KELAS MELALUI PENGGUNAAN KARCIS PARKIR
DI KELOMPOK B TK MUTIARA BUNDA KALIBAGOR

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pemantapan Kemampuan Profesional (PAUD 4501)
Program S1 PAUD FKIP Universitas Terbuka

Oleh:
IRMA SUSIYANTININGSIH
NIM 836553484

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PURWOKERTO
2020

1
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-NYA, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-
PAUD) Universitas Terbuka yang berjudul “Peningkatan Ketertiban Dan
Keteraturan Di Dalam Kelas Melalui Penggunaan Karcis Parkir”.
Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih ini penulis tunjukan kepada:
1. Rektor Universitas Terbuka;
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka;
3. Kepala UPBJJ UT Purwokerto;
4. Taryono, S. Pd. selaku pengelola Pokjar Jatilawang;
5. Purnomo Hesti Widijanto, S. Pd. M. Pd. selaku Pembimbing;
6. Kepala Sekolah dan Rekan Guru TK Mutiara Bunda Bunda Kalibagor;
7. Teman-teman Mahasiswa Universitas Terbuka Semester 8 Pokjar Jatilawang;
8. Suami, Anak-anakku, Ayah, Ibu, dan seluruh keluarga tercinta;
9. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan peneliti. Harapan
peneliti semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri serta berbagai
pihak yang membutuhkan.

Banyumas, Mei 2020


Peneliti
3

DAFTAR ISI
(1)

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Perbaikan ................................................................................... 3
D. Manfaat Perbaikan ................................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori ..................................................................................... 5
B. Kerangka Berfikir ................................................................................. 9
C. Hipotesis Tindakan ............................................................................... 10
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subyek Penelitian .................................................................................. 11
B. Deskripsi Per Siklus .............................................................................. 14
C. Teknik Analisis Data ............................................................................. 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Siklus ................................................................................ 22
B. Pembahasan Setiap Siklus ...................................................................... 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 42
B. Saran ...................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 44
LAMPIRAN
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan
mendasar sepanjang rentang kehidupan. Usia 5 tahun pertama disebut
sebagai masa keemasan dimana pada masa ini semua potensi anak
berkembang paling cepat.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomer 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14 menjelaskan bahwa Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbahan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan untuk
memasuki pendidikan lebih lanjut.
Salah satu yang perlu diajarkan pada anak usia dini adalah
menumbuhkan kedisiplinan anak, khususnya disiplin diri. Disiplin adalah
perintah, belajar sukarela, latihan untuk mengendalikan diri, perilaku tertib
dan patuh terhadap ketentuan dan peraturan yang ada guna untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan efisien.
Sejalan dengan itu Mulyasa (2012: 85) menjelaskan bahwa:
Disiplin memegang peranan yang sangat penting, disiplin diri. Disiplin diri
bertujuan untuk membantu Anak Usia Dini (AUD) mengenal dan
menemukan dirinya, serta mengatasi dan mencegah timbulnya masalah-
masalah disiplin. Di samping itu juga menciptakan suasana yang aman,
nyaman dan menyenangkan bagi kegiatan belajar dan bermain, sehingga
mereka mentaati segala peraturan yang ditetapkan.
Selanjutnya, di TK Mutiara Bunda Kelompok B terdapat berbagai
macam peraturan didalam kelasnya. Adapun peraturan yang ada didalam
tata tertibnya yaitu: 1) anak jujur tidak bohong, 2) berbicara dengan suara
pelan, 3) tidak memotong pembicaraan, 4) di dalam kelas berjalan tidak
5

berlari, 5) antri menunggu giliran, 6) minta ijin ketika keluar ruangan, 7)


sayang pada teman, 8) bersikap sopan, 9) merapihkan mainan setelah
bermain, 10) berdoa setelah dan sebelum melakukan kegiatan.
Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa kedisiplinan anak usia
dini merupakan suatu sikap taat dan patuh terhadap aturan-aturan yang
berlaku di lingkungan masyarakat yang dilakukan oleh anak usia 0-6 tahun,
dengan tujuan agar anak memiliki kepribadian yang baik dan perilaku yang
sesuai dengan norma yang berlaku.
Berdasarkan hasil pengamaatan terhadap pengembangan sosial
emosional tentang ketertiban dan keteraturan di dalam kelas pada anak
Kelompok B di TK Mutiara Bunda penulis menemukan bahwa dari 17
orang anak ada 8 anak yang belum disiplin di dalam kelas seperti, ada anak
yang masih asik bermain sendiri dengan mainan yang dibawa dari rumah,
masih ada anak yang tidak merapihkan mainannya kembali dan dibiarkan
berserakan dilantai, ada anak yang meminjam mainan tanpa meminta ijin
terlebih dahulu, ada anak yang tidak mau menunggu giliran ketika mau ke
kamar mandi, ada anak yang masih lari-lari di dalam kelas. Beberapa hal
yang dapat memicu kurang berkembangnya kedisiplinan di sekolah antara
lain, kurang efektifnya cara yang digunakan guru dalam penanaman
kedisiplinan pada anak, guru hanya memberi nasihat dan teguran, guru
kurang menjadi motivator bagi anak.
Berdasarkan urian latar belakang masalah di atas dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yang terkait dengan pembelajaran
ketertiban dan keteraturan, yaitu sebagai berikut:
1. Prestasi belajar siswa belum optimal;
2. Rendahnya aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar;
3. Pembelajaran penggunaan karcis parkir belum mewujudkan kondisi
pembelajaran yang dinamis dan bermakna;
4. Metode ketertiban dan keteraturan di dalam kelas belum diterapkan
dalam pembelajaran penggunaan karcis parkir.
6

Permasalahan yang berkaitan dengan judul sangat luas, sehingga


tidak memungkinkan permasalahan yang ada dapat terjangkau dan
terselesaikan semua. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan dan
pemfokusan masalah sehingga yang diteliti lebih fokus. Adapun ruang
lingkup dan fokus masalah yang dikaji dalam penelitian tindaakan ini
adalah meningkatkan ketertiban dan keteraturan di dalam kelas melalui
penerapaan metode permainan penggunaan karcis parkir bagi siswa
Kelompok B TK Mutiara Bunda Kalibagor.
Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran ketertiban dan
keteraturan di dalam kelas dengan menggunakan karcis parkir. Adapun
judul penelitian yang diambil adalah “Upaya Meningkatkan Ketertiban Dan
Keteraturan Di dalam Kelas Melalui Penggunaan Karcis Parkir Kelompok
B TK Mutiara Bunda Kalibagor”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah melalui kegiatan permainan penggunaan karcis parkir dapat
meningkatkan ketertiban dan keteraturan di dalam kelas bagi siswa
Kelompok B TK Mutiara Bunda Kalibagor?
2. Bagaimana meningkatkan ketertiban dan keteraturan di dalam kelas
melalui penggunaan karcis parkir pada Kelompok B TK Mutiara Bunda
Kalibagor?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan ketertiban dan keteraturan di dalam kelas melalui
penerapan kegiatan penggunaan karcis parkir.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan ketertiban dan keteraturan di dalam kelas
7

melalui penerapan metode penggunaan karcis parkir bagi siswa


Kelompok B TK Mutiara Bunda Kalibagor.
b. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan ketertiban dan
keteraturan melalui penerapan penggunaan karcis parkir bagi siswa
Kelompok B TK Mutiara Bunda Kalibagor.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkaan dapat memperkaya pengetahuan tentang
kedisiplinan anak, memberikan informasi dan data tentang kedisiplinan
anak kelompok B TK Mutiara Bunda Kalibagor.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan ketertiban
dan ketaraturan bagi siswa dalam pembelajaran dengan media yang
bervariasi.
b. Bagi guru
1) Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar
yang bisa menumbuhkan ketertarikan dan keaktifan siswa
2) Dapat memotivasi guru untuk menerapkan metode penggunaan
karcir parkir dalam upaya mewujudkan situasi pembelajaran
yang dinamis dan bermakna.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
sekolah tentang model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa.
8

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori
1. Pengertian Disiplin
Anak adalah individu yang memerlukan stimulus atau rangsangan
dari luar untuk membentuk kepribadian serta karakter dan salah satu nilai
karakter yang dapat ditanamkan pada anak adalah disiplin. Displin
berasal dari kata dicipline yang artinya belajar secara sukarela mengikuti
pimpinan dengan tujuan dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan
secara optimal. Pokok utama disiplin adalah peraturan. Peraturan yang
efektif untuk anak adalah peraturan yang dapat dimengerti, diingat dan
diterima.
Menurut Hurlock (1999: 82) bahwa disiplin adalah kegiatan
seseorang untuk belajar dari atau secara sukarela mengikuti seorang
pemimpin.
Soegeng Prijodarminto, SH. (1994: 23) menyatakan disiplin
didefinisikan sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan,
keteraturan dan, atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian
perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan
melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman (Prijodarminto, 1994:23).
Kemudian menurut Fadillah dan Khorida (2014: 192)
menjelaskan bahwa: Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Kedisiplinan dapat dilakukan dan diajarkan kepada anak di sekolah
maupun di rumah dengan cara membuat peraturan atau tata tertib yang
wajib dipatuhi oleh setiap anak. Peraturan dibuat secara fleksib el, tetapi
tegas. Dengan kata lain, peraturan menyesuaikan dengan kondisi
perkembangan anak, serta dilaksanaakan dengan penuh ketegasan.
Apabila ada anak yang melanggar, harus menerima konsekuensi yang

5
9

telah disepakati.
Beberapa definisi tersebut dapat memberikan kesimpulan bahwa
kedisiplinan adalah suatu perintah, belajar yang dilakukan secara
sukarela dan teratur tanpa paksaan dari siapapupun,latihan untuk
mengendalikan diri, perilaku tertib dan patuh terhadap ketentuan dan
peraturan yang ada guna untuk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal dan efisien. Kedisiplinan dapat dilakukan
di sekolah maupun di rumah dengan cara membuat semacam peraturan
atau tata tertib yang wajib dipatuhi oleh setiap anak.

2. Pengertian Media Pembelajaran


Media pembelajaran adalah alat yang digunakan sebagai perantara
dalam menstimulasi semua aspek perkembangan pada anak usia dini baik
aspek nilai moral dan agama, fisik motorik, bahasa, sosial emosional,
kognitif, maupun aspek seni. Untuk merangsang semua aspek
perkembangan anak usia dini tidak bisa lepas dari media pembelajaran
karena bagi anak usia dini belajar dilakukan melalui bermain dengan
menggunakan media pembelajaran baik media nyata, media audio, media
visual, media lingkungan sekitar ataupun media audio visual, sehingga
kegiatan belajar pada anak usia dini berjalan secara efektif.
Menurut Latuheru (1998: 14) media pembelajaran adalah semua
alat bantu atau benda yang digunakakan untuk kegiatan belajar mengajar,
dengan maksud penyampaian pesan (informasi) pembelajaran dari
sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak
didik sebagai warga belajar)
Menurut Scharamm (dalam putri, 2011: 20) media pembelajaran
adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran.
Menurut Sadiman (2008: 7) media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan perasaan dari pengirim
ke penerima pesan. Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran,
10

perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian anak didik sehingga proses
belajar dapat terjalin.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran sebagai alat bantu
mengajar untuk menyampaikan materi agar pesan lebih mudah diterima
dan menjadikan peserta didik termotivasi dan aktif.

3. Hubungan antara ketertiban dan keteraturan di dalam kelas dengan


penggunaan media karcis parkir
Poerwati (2008: 2) menyatakan secara umum ranah afektif
diartikan sebagai internalisasi sikap yang merujuk kearah pertumbuhan
batiniah yang terjadi bila individu menjadi sadar tentang nilai yang
diterima dan kemudian mengambil sikap kemudian menjadi bagian dari
dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah lakunya.
Hasil belajar afektif tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan
kemampuan mengambil sikap kemudian membentuk nilai dan
menentukan tingkah laku. Ada lima jenjang ranah afektif yaitu:
a. Penerimaan: meliputi kesadaran akan adanya suatu sistem nilai,ingin
menerima nilai, dan memperhatikan nilai tersebut, misalnya anak
didik menerima sikap sopan sebagai suatu yang diperlukan;
b. Pemberian: meliputi sikap ingin merespon terhadap sistem,puas
dalam memberi respon, misalnya bersikap sopan dalam setiap
tindakanl; Pemberian nilai atau penghargaan; meliputi penerimaan
suatu sistem nilai, memilih sistem nila yang disukai dan membrikan
komitmen untuk menggunakan sistem nilai tertentu, misalnya jika
seseorang telah menerima sikap sopan, ia akan selalu komitmen
dengan kesopanan, menghargai orang-orang yang yang bersikap
sopan dan ia pun berperilaku sopan;
c. Pengorganisasian: meliputi memilih dan menghimpun sistem nilai
yang akan digunakan, misalnya berperilaku sopan ternyata
berhubungan nilai-nilai yang lain seperti kemandirian, keterbukaan,
11

kejujuran;
d. Karakterisasi: meliputi perilaku secara terus menerus sesuai dengan
sistem nilai yang telah diorganisasikannya, misalnya karakter dan
gaya hidup seseorang, sehingga ia dikenal sebagai pribadi yang
sopan, keteraturan pribadi, sosial dan emosi seseorang sehingga
dikenal dengan orang berbudi pekerti baik.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak
didik. Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar dapat diuraikan menjadi dua bagian yaitu:
a. Faktor Intern atau faktor yang berasal dari dalam individu yang belajar
meliputi: faktor jasmani (kesehatan, cacat tubuh); faktor psikologis
(intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan
kesiapan); faktor kelelahan (kelesuan, kebosanan);
b. Faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri individu yang
belajar, meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketertiban
dan keteraturan terjadi bukan hanya berasal dan bersumber dari dalam
diri anak didik melainkan juga bersumber dari luar diri anak didik.
Seorang anak didik yang memiliki disiplin tinggi akan memperoleh hasil
belajar yang baik, dan hasil belajar berhubungan dengan media
pembelajaran yang digunakan di dalam kelas. Dengan menggunakan
media pembelajaran penggunaan karcis parkir guru akan lebih mudah
menertibkan siswa pada saat kegiatan belajar berlangsung. Pembelajaran
menjadi fokus dan peserta didik menjadi lebih tertib dan kondusif,
suasana belajar menjadi menyenangkan.
12

B. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan melalui

skema sebagai berikut: Banyak siswa yang


Metode belum mencapai
penggunaan karcis ketertiban dan
KONDISI parkir belum keteraturan yang
AWAL diterapkan dalam memuaskan dalam
pembelajaran pembelajaran
ketertiban dan bercerita”bendera
keteraturan merah putih”

SIKLUS I:
Menggunakan Memanfaatkan
metode karcis metode penggunaan
TINDAKAN parkir dalam karcis parkir dengan
pembelajaran cara unjuk kerja
ketertiban dan maju kedepan untuk
keteraturan membilang gambar

SIKLUS II:
Memanfaatkan
metode penggunaan
karcis parkir
KONDISI Diduga penggunaan dengan cara
AKHIR metode penggunaan demostrasi meronce
karcis parkir akan dengan estafet
meningkatkan
kemampuan
kedisiplin dan
keteraturan

Gambar 2.1 Kerangka berfikir


13

Kerangka berfikir tersebut di atas, secara singkat dapat dijelaskan


sebagai berikut:
1. Banyak siswa Kelompok B TK Mutiara Bunda Kalibagor yang belum
mencapai ketertiban dan keteraturan yang memuaskan dalam
pembelajara bercerita:
2. Untuk meningkatkan ketertiban dan keteraturan pada siswa maka perlu
dilakukan tindakan melalui penggunaan metode penggunaan karcis
parkir;
3. Dengan menggunakan metode penggunaan karcis parkir maka
diharapkan meningkatkan ketertiban dan keteraturan pada siswa sehingga
prestasi belajarnya dalam pembelajaran meronce bentuk rantai secara
estafet dapat meningkat.

C. Hipotesis Tindakan
“Metode penggunaan karcis parkir dapat meningkatkan ketertiban dan
keteraturan pada siswa Kelompok B TK Mutiara Bunda Kalibagor”.
14

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B Taman Kanak-
kanak Mutiara Bunda Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas, dengan
jumlah siswa sebanyak 17 anak yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 9
anak perempuan.
2. Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian dilakukan di Taman Kanak-kanak Mutiara
Bunda Kalibagor, yang berlokasi di Desa Kalibagor Kecamatan Kalibagor
Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. TK yang lokasinya cukup strategis
karena dekat dengan pusat pemerintahan, berada di lingkungan yang cukup
aman dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
3. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun
Pelajaran 2019-2020 dari siklus I pada tanggal 27–29 April 2020 dan
siklus II pada tanggal 4–6 Mei 2020 dan masing-masing siklus
dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Siklus I

No Pertemuan Jadwal Pelaksanaan


1 I Senin, 27 April 2020
2 II Rabu, 29 April 2020

Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Siklus II

11
15

No Pertemuan Jadwal Pelaksanaan


1 I Senin, 4 Mei 2020
2 II Rabu, 6 Mei 2020

Dan waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian yaitu


pada bulan April, dan Mei 2020. Jadwal penelitian tindakan kelas dapat
disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.3
Jadwal Kegiatan PTK

No Jenis Kegiatan April Mei


1 Penyusunan proposal penelitian  _
2 Pengkajian dan persiapan  _
3 Pengumpulan data dan pelaksanaan penelitian  
4 Pengolahan dan analisis data  
5 Penyusunan laporan _ 
6 Penyerahan laporan _ 

4. Tema
Tema yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah airku
dengan sub tema negaraku terdiri atas konsep memahami, mengenali,
menunjuk dan menyebutkan tentang nama, lambang, dasar dan bendera
negara dengan baik.

5. Karakteristik Siswa
Karakteristik perkembangan Siswa berbeda-beda kelompok B
Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda Kalibagor dengan rata-rata usia 5-6
tahun adalah siswa sudah cukup mampu:
a. Menggambar sesuai dengan gagasanya (menggambar peta Indonesia)
16

b. Menggunting gambar yang dibuatnya sendiri;


c. Melakukan kegiatan praktik wudhu dan shalat dengan bantuan guru;
b. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan;
c. Mengekspresikan diri melalui gerakan gambar secara rinci;
d. Menggambar berbagai bentuk yang beragam;
e. Meronce dengan berkelompok secara estafet;
f. Menjiplak dengan berbagai cara dan objek (menjiplak bendera dengan
bentuk persegi panjang);
g. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek;
h. Sebagai bagian dari makhluk sosial.
Secara umum Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda berasal dari
keluarga yang berkecukupan dan berasal dari keluarga yang baik-baik,
sebagian ada yang jadi pegawai negeri ada juga yang berdagang dan
wirausaha. TK yang berlokasi di lingkup perumahan dan rata-rata
penduduknya adalah pasangan muda, maka warganya sangat produktif dan
sibuk dalam bekerja.
Menurut Frobel masa usia taman kanak-kanak merupakan masa yang
berharga dan penting, dan merupakan masa pembentukan dalam periode
kehidupan manusia. Pada fase inilah terjadinya peluang yang sangat besar
untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang.
Untuk menanamkan karakter ketertiban dan keteraturan didalam
kelas dapat melalui aktivitas pembiasaan. Diharapkan dengan
menggunakan media penggunaan karcis parkir kemampuan anak dalam
sikap disiplin tertib dan teratur akan lebih meningkat, serta diharapkan
dengan media penggunaan karcis parkir menjadi kreatif dan faham akan
apa yang diperintahkan guru.
B. Deskripsi Per Siklus
Perencanaan Siklus I dan siklus II akan dilaksanakan pada tanggal 27
dan 29 April 2020, dan tanggal 4 dan 6 Mei 2020, masing-masing akan
dilaksanakan dalam 4 tahapan yaitu perencanaan (playing), pelaksanaan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflekting).
17

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut ini:

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

1. Kemampuan ketertiban dan


keteraturan didalam kelas
menggunakan karcis parkir
agak meningkat
2. Kemampuan ketertiban dan
keteraturan didalam kelas
meningkat
Gambar 3.1

Tahap-tahap dalam PTK

1. Siklus I
a. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
18

Pada tahap ini peneliti meminta izin kepada kepala sekolah dan
menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian, alat peraga,
metode dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan
ketertiban dan keteraturan didalam kelas dengan menggunakan karcis
parkir pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda
Kalibagor
Dan peneliti juga menyiapkan lembar observasi dan lembar
penilaian agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan
optimal.
b. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan selama 2 hari
yaitu hari Senin dan hari Rabu tanggal 27 dan 29 April 2020. Hal ini
terangkum dalam pelaksanaan rencana kegiatan harian (RPPH)
sebagai berikut:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Ke 1
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan berbaris, melakukan
kegiatan motorik kasar, salam, berdoa, bernyanyi, muroja’ah
(hadist) dilanjutkan dengan bercerita dengan judul “Bendera
Indonesia“
b) Kegiatan Inti
Untuk mengondisikan anak guru membagikan karcis
parkir, sebelum melanjutkan kegiatan inti. Setelah kondisi
kelas kondusif, peniliti membagi anak menjadi tiga kelompok
dan peneliti mengenalkan kegiatan dan aturan yang akan
digunakan.
Siswa mengamati alat dan bahan yang disediakan oleh
guru lalu siswa menyebutkan benda-benda yang ada di atas
meja dan menghitungnya.
Kemudian siswa melakukan 3 perintah yang
disampaikan oleh guru yaitu membilang gambar bendera yang
19

digambar guru dipapan tulis sesuai karcis parkir, menulis


jumlah bendera dan membilang dilembar kegiatan yang
disediakan guru, mencetak gambar dengan menggunakan
bentuk persegi panjang menjadi bendera Indonesia yang
kemudian diwarnai dan digunting setelah itu ditempel di
lembar kegiatan yang disediakan guru.
c) Kegiatan Akhir/Penutup
Kegiatan ini diawali dengan berdiskusi kegiatan apa
yang sudah dimainkan hari ini, bernyanyi dengan judul “
Bendera Merah Putih”, lalu guru menginformasikan kegiatan
untuk esok hari, berdoa pulang sekolah, salam, baris, janji
pulang sekolah. Kemudian anak-anak pulang dengan tertib dan
teratur diantar guru sampai gerbang sekolah.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Ke 2
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dari berbaris, melakukan kegiatan
motorik kasar, salam, berdoa, bernyanyi, muroja’ah (suratan
pendek) kemudian bercakap-cakap tentang pancasila sebagai
dasar negara yang terdiri dari sila-sila didalamnya. Kemudian
dilanjutkan dengan praktik wudlu dengan memerintahkan anak
mengambil karcis parkir dengan tertib sesuai urutan nomer
karcis parkir 1-5 menggambil dan berbaris dengan tertib, nomer
6-10 dan seterusnya.

b) Kegiatan Inti
Setelah kondisi kelas kondusif peniliti membagi anak
menjadi tiga kelompok peneliti mengenalkan alat dan bahan
yang akan digunakan.
20

Siswa mengamati alat dan bahan yang disediakan oleh


guru lalu siswa diajak guru untuk menunjukan gambar yang
diminta oleh guru kemudian menghubungkann tulisan sederhana
dengan simbol yang melambangkannya.
Dan kemudian siswa meronce bentuk persegi panjang
membuat rantai secara estafet berkelompok.
c) Kegiatan Akhir/penutup
Kegiatan ini diawali dengan berdiskusi kegiatan apa yang
sudah dilakukan hari ini, mengucapkan syair “Pancasila“ lalu
guru menginformasikan kegiatan untuk esok hari, berdoa
pulang, salam, berbaris, janji pulang sekolah, lalu pulang. Anak-
anak pulang dan guru mengantar sampai gerbang sekolah.
c. Pengamatan Tindakan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Pengamatan dilakukan oleh peneliti pada hari pertama, dan
kedua untuk mengevaluasi permasalahan ketertiban dan keteraturan di
dalam kelas siswa kelompok B Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda
Kalibagor melalui penggunaan karcis parkir dengan cara mengamati
keaktifan dan ketertiban serta keteraturan masing-masing siswa dalam
kegiatan tersebut. Untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil
kesimpulan tentang kegiatan proses pembelajaran.
d. Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan
karcis parkir maka peneliti melakukan pembahasan mengenai hasil
evaluasi dari kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
Karena Refleksi dilakukan untuk menganalisa perbaikan. Dalam
hal ini menganalisa hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan dan
kelemahan pelaksanaan perbaikan yang dirancang oleh peneliti.
Refleksi hasil pengamatan ini dilaksanakan setelah kegiatan
pembelajaran selesai pada siklus I. Setelah siklus I dilakukan, namun
belum memenuhi target yang ditentukan, maka perbaikan dilanjutkan
pada siklus II.
21

a) Kekuatan peneliti saat melaksanakan kegiatan pengembangan


(1) Secara keseluruhan, kegiatan pengembangan sudah sesuai
indikator yang telah direncanakan.
(2) Kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
(3) Penggunaan karcis parkir mampu membuat ketertiban dan
keteraturan didalam kelas.
b) Kelemahan peneliti saat melaksanaan kegiatan pengembanga
(1) Kegiatan penggunaan karcis parkir yang digunakan membuat
anak bosan karena harus menunggu lama dengan teman yang
lainnya.
(2) Peneliti kadang-kadang masih memakai bahasa yang tidak
baku ketika melakukan kegiatan pengembangan.

2. Siklus II
a. Rencana Perbaikan Siklus II
Peneliti melakukan perbaikan untuk meningkatkan kemampuan
ketertiban dan keteraturan di dalam kelas dengan menggunakan karcis
parkir menetapkan setting dan waktu pelaksanaan perbaikan
pembelajaran dengan 5x pertemuan tatap muka, menetapkan metode,
menetapkan tujuan perbaikan dan menyusun rencan pelaksanaan
pembelajaran harian (RPPH).
b. Pelaksanaan Perbaikan Siklus II
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan 2
hari yaitu hari Senin dan hari Rabu tanggal 27 dan 29 Mei 2020 yang
terangkum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
sebagai berikut:
1) Rencana Kegiatan Harian Ke 1
a) Kegiatan Awal
22

Kegiatan awal dimulai berbaris, kegiatan motorik kasar,


salam, berdoa, muroja’ah (doa harian), bernyanyi lagu “Dari
sabang sampai merauke” lalu bercakap-cakap tentang peta
Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau.
b) Kegiatan Inti
Untuk menjadikan kelas kondusif, guru membagikan
karcis parkir untuk digunakan pada saat mengikuti kegiatan.
Setelah suasana kondusif peneliti membagi anak menjadi tiga
kelompok dan peneliti mengenalkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
Siswa mengamati alat dan bahan yang disediakan oleh
guru kemudian siswa diajak guru untuk menirukan kata yang
diucapkan guru secara bersama-sama kemudian menarik garis
pada gambar yang sesuai dengan pasangannya menggunakan
penggunaan karcis parkir secara tertib dan teratur. Dilanjutkan
dengan menggambar dan mewarnai gambar peta Indonesia.
c) Kegiatan Akhir/penutup
Kegiatan dilanjutkan dengan berdiskusi kegiatan apa yang
sudah dilakukan hari ini, anank menghafal doa harian ”doa
setelah wudlu” kemudian guru menginformasikan kegiatan
untuk esok hari, berdoa, salam, baris, janji pulang sekolah. Anak
pulang dengan tertib dan guru mengantar sampi gerbang
sekolah.

2) Rencana Kegiatan Harian Ke 2


a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai berbaris, kegiatan motorik kasar,
salam, berdoa, menghafal waktu-waktu sholat dan jumlah
rokaatnya dengan nyanyian, adzan dan iqomah, bertepuk tangan
“Tepuk Wudlu” di lanjutkan praktik sholat (sholat maghrib).
b) Kegiatan Inti
23

Setelah kondisi kelas kondusif, dengan anak masih


menggunakan karcis parkir yang dipakainya, peniliti membagi
anak menjadi tiga kelompok dan peneliti mengenalkan alat dan
bahan yang akan digunakan.
Siswa mengamati alat dan bahan yang disediakan oleh
guru kemudian siswa diajak guru untuk menyebutkan macam-
macam pakaian adat. Dan kemudian guru memberikan tugas
menjahit pakaian adat.
c) Kegiatan Akhir/penutup
Dan dilanjutkan dengan berdiskusi kegiatan apa yang
sudah dilakukan hari ini, kemudian anak diajak bermain pesan
berantai (bisik-bisikan) guru menginformasikan kegiatan untuk
esok hari, berdoa, salam, baris, janji pulang sekolah kemudian
pulang. Anak pulang dengan tertib dan guru mengantar sampai
gerbang sekolah.

c. Pengamatan Tindakan Pembelajaran Siklus II


Pengamatan pada siklus II ini dilakukan oleh peneliti pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Hal yang diamati relatif sama
dengan siklus I yaitu pelaksanaan proses belajar mengajar, keaktifan
siswa selama kegiatan pembelajaran tersebut dan pengelolaan kegiatan
perbaikan berlangsung.

d. Refleksi Siklus II
Dari data yang diperoleh, analisa dan diketahui semua tujuan
perbaikan pembelajaran telah tercapai sesuai kriteria yang ditetapkan
peneliti.
24

Berarti upaya perbaikan pembelajaran ketertiban dan keteraturan


dengan menggunakan karcis parkir dalam hal perilaku disiplin yang
dicapai sudah maksimal.

C. Teknik Analisis Data


1. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara observasi dan wawancara
antara guru dengan guru atau guru dengan teman sejawat, boleh juga
dengan orang meliputi informan/narasumber yaitu anak didik Taman
Kanak-kanak Mutiara Bunda Kalibagor kelompok B tahun pelajaran
2019-2020, tempat dan peristiwa atau kejadian berlangsungnya
pembelajaran di Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda Kalibagor.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari absen atau kehadiran anak di
sekolah dan hasil penelitian anak, evaluasi, kegiatan lembar kerja anak
yang sudah dikumpulkan.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Kegiatan
Kegiatan dengan cara melakukan pengamatan perilaku
pembiasaan anak yang belum optimal.
b. Data dan cara pengumpulannya
Data yang dikumpulkan berupa data tes, artinya data yang
diperoleh dari lembar kerja anak dan juga hasil observasi.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
25

1. Skenario Perbaikan Pembelajaran


Skenario Hari Pertama
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Ketertiban dan Keteraturan di
dalam kelas melalui penggunaan karcis parkir.
Siklus :I
Hari/Tanggal : Senin, 27 April 2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:

Kegiatan pengembangan I (Pembuka)


1. Judul kegiatan: Bercerita “bendera merah putih sebagai bendera
Indonesia”
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran;
b. Pengorganisasian anak: Posisi anak duduk dilantai membentuk
lingkaran dengan posisi guru duduk lebih tinggi dari pada anak
sehingga perhatian anak berpusat pada guru.
3. Langkah-langkah perbaikan:
a. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan cerita;
b. Guru menyebut judul cerita;
c. Guru meminta anak untuk memprediksi cerita;
d. Guru bercerita secara utuh, diselingi dengan bertanya atau
memperkuat isi cerita;
e. Guru dan anak menyimpulkan cerita.

Kegiatan pengembangan II (Inti)


1. Judul kegiatan: Pemberian tugas maju kedepan papan tulis untuk
22
membilang gambar bendera dengan tertib dan teratur sesuai karcis
parkir yang dimiliki.
26

2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Ruang sudah sesuai dengan posisi guru sebagai
sentral;
b. Pengorganisasian: Anak duduk berbanjar dilantai membentuk
kamar-kamar menjadi tiga kamar, satu kamar berisi lima anak.
3. Langkah-langkah perbaikan:
a. Guru menggambar bendera meraah putih dipapan tulis;
b. Guru memberi contoh menghitung dan membilang bendera merah
putih;
c. Guru meminta anak maju kedepan papan tulis sesuai urutan karcis
parkir untuk membilang gambar bendera dan menghitungnya;
d. Guru memberi reward dan umpan balik;
Kegiatan pengembangan III (Penutup)
1. Judul kegiatan: Menyanyi lagu “Bendera Merah Putih”
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Ruang sudah sesuai guru sebagai sentral;
b. Pengorganisasian: Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaraan
dengan posisi berdiri.
3. Langkah-langkah perbaikan:
a. Guru menyanyi secara utuh.
b. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris.
c. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului
oleh ibu guru;
d. Guru menyanyikan baris demi baris;
e. Guru meminta anak untuk mengikuti baris demi baris;
f. Guru mengajak anak menyanyi bersama;
g. Guru meminta anak menyanyi secara kelompok.
Skenario Hari Kedua
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Ketertiban dan Keteraturan didalam
kelas melalui penggunaan karcis parkir.
Siklus :I
27

Hari/Tanggal : Rabu, 29 April 2020


Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:

Kegiatan pengembangan I (Pembuka)


1. Judul kegiatan: Bercakap-cakap tentang pancasila sebagai dasar
negara.
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Ruangan sudah sesuai guru sebagai sentral;
b. Pengorganisasian anak : Posisi duduk guru lebih tinggi dari pada
anak-anak sehingga perhatian anak berpusat pada guru.
3. Langkah-langkah perbaikan:
a. Guru memperlihatkan sila-sila pancasila;
b. Guru menerangkan macam-macam pancasila;
c. Guru melakukan tanya jawab dengan anak tentang gambar yang
diperhatikan;
d. Guru melakukan penilaian dengan mengobservasi keaktifan anak
dalam megikuti pelajaran.
Kegiatan pengembangan II (Inti)
1. Judul kegiatan: Meronce dari bentuk persegi panjang membuat rantai
secara estafet dengan menggunnakan karcis parkir.
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Ruang sudah sesuai guru sebagai sentral.
b. Pengorganisasian anak: Anak berbaris berurutan kebelakang sesuai
karcis parkir yang dimiliki untuk satu kelompok lima anak.

3. Langkah-langkah perbaikan:
a. Guru menjelaskan bentuk persegi panjang yang akan digunakan
untuk meronce menanyakan ke anak benda apa yang mempunyai
bentuk persegi panjang yang ada di dalam kelas;
28

b. Guru menjelaskan bagaimana cara meronce secara estafet;


c. Guru meminta anak untuk berbaris kebelakang satu kelompok lima
anak dengan tertib dan teratur sesuai karcis parkir yang dimiliki;
d. Guru memberi reward kepada anak yang telah bisa bekerja sama
menyelesaikan tugas dengan tertib dan teratur.
Kegiatan pengembangan III (Penutup)
1. Judul kegiatan: Mengucap syair “Pancasila”
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Posisi kursi dan meja sesuai biasa;
b. Pengorganisasian anak: Anak-anak berdiri disamping mejanya
masing-masing.
3. Langkah-langkah perbaikan:
a. Guru meminta anak berdiri;
b. Guru memberi contoh cara mengucap syair;
c. Guru meminta anak mengucap syair;
d. Guru meminta anak mengucap syair secara bersama-sama;
e. Guru memberi reward dan umpan balik.

Skenario Hari Pertama


Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Ketertiban dan Keteraturan di
dalam kelas melalui penggunaan karcis parkir.
Siklus : II
Hari/Tanggal : Senin, 4 Mei 2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:

Kegiatan pengembangan I (Pembuka)


1. Judul kegiatan: Bernyanyi bersama “Dari Sabang Sampai Merauke”
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Memakai area kosong ditengah kelas;
b. Pengorganisasian anak: Posisi anak berdiri membentuk lingkaran.
3. Langkah-langkah perbaikan:
29

a. Guru meminta anak berdiri membuat lingkaran sesuai karcis


parkir;
b. Guru mengajak anak bernyanyi bersama lagu “Dari Sabang Sampai
Merauke’;
c. Guru memberi reward kepada anak yang tetap tertib dan teratur
dibarisannya.
Kegiatan pengembangan II (Inti)
1. Judul kegiatan: Pemberian tugas maju kedepan papan tulis untuk
menirukan kata yang diucapkan guru kemudian menarik garis gambar
sesuai dengan tulisan dengan tertib dan teratur menggunakan karcis
parkir.
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Memakai area kosong untuk berbaris berbanjar
papan tulis dan guru sebagai sentral;
b. Pengorganisasian: Anak duduk berbanjar dilantai membentuk
kamar-kamar menjadi tiga kamar.
3. Langkah-langkah perbaikan:
a. Guru menggambar peta Indonesia di papan tulis;
b. Guru memberi contoh menarik garis gambar sesuai dengan tulisan;
c. Guru meminta anak maju kedepan papan tulis sesuai urutan karcis
parkir untuk menarik garis dengan gambar;
d. Guru memberi reward dan umpan balik.
Kegiatan pengembangan III (Penutup)
1. Judul kegiatan: Menghafal doa setelah berwudlu
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Posisi kursi dan meja membentuk huruf “U”
b. Pengorganisasian: Anak duduk dikursi sesuai dengan karcis parkir
masing-masing.
3. Langkah-langkah perbaikan:
a. Guru meminta anak duduk dikursi sesuai karcis parkir;
30

b. Guru membaca doa setelah wudlu perayat dan anak-anak


menirukannya secara berulang-ulang;
c. Guru meminta anak untuk menghafalkan doa sesuai dengan
kelompok bangku;
d. Guru memberi reward kepada anak yang berani maju kedepan dan
tetap tertib dan teratur di kelompoknya masing-masing.

Skenario Hari Kedua


Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Ketertiban dan Keteraturan didalam
kelas melalui penggunaan karcis parkir.
Siklus : II
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Mei 2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:

Kegiatan pengembangan I (Pembuka)


1. Judul kegiatan: Bercakap-cakap tentang wudlu dan shalat
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Ruang diubah sehingga terdapat area kosong
ditengah untuk praktik wudlu dan shalat;
b. Pengorganisasian anak: Posisi guru berdiri menghadap anak,
perhatian anak berpusat pada guru.
3. Langkah-langkah perbaikan:
a. Guru mengajak anak untuk tepuk wudlu terlebih dahulu sebelum
praktik berwudlu;
b. Guru menceritakan tata cara shalat yang baik;
c. Guru melakukan penilaian dengan mengobservasi keaktifan anak
dalam megikuti pembelajaran.
Kegiatan pengembangan II (Inti)
1. Judul kegiatan: Menjahit pakaian adat Jawa Tengah
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Ruang sudah sesuai guru sebagai sentral;
31

b. Pengorganisasian anak: Anak berbaris berurutan kebelakang sesuai


dengan karcis parkir.
3. Langkah-langkah perbaikan:
a. Guru menjelaskan bagaimana cara menjahit yang benar harus
runtut dan teratur (masuk tarik keluar tarik secara runtut dan
teratur);
b. Guru meminta anak untuk berbaris kebelakang satu kelompok 8
anak dengan tertib dan teratur sesuai karcis parkir yang dimiliki
berhadap-hadapan;
c. Guru memberi reward kepada anak yang telah bisa menyelesaikan
tugas dengan tertib dan teratur.
Kegiatan pengembangan III (Penutup)
1. Judul kegiatan: Pesan berantai (bisik berantai) nama-nama pakaian
adat di Indonesia.
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan ruang: Ruang sudah sesuai guru sebagai sental;
b. Pengorganisasian anak: Anak duduk dilantai menjadi dua baris,
guru menghadap ke anak untuk bermain pesan berantai.
3. Langkah-langkah perbaikan:
a. Guru meminta anak untuk duduk menjadi dua baris;
b. Guru memberi contoh cara mainnya;
c. Guru meminta anak dan memotivasi anak untuk selalu tertib dan
teratur pada saat kegiatan;
d. Guru memberi reward dan umpan balik pada anak yang sudah
bekerjasama dan tetap tertib dan teratur.

2. Pelaksanaan Simulasi Perbaikan Pembelajaran


Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam dua
siklus, pada siklus I dilaksanakan selama dua hari yaitu hari Senin dan
hari Rabu tanggla 27 dan 29 April 2020 sedangkan untuk siklus II
32

dilaksanakan pada hari Senin dan Rabu tanggal 4 dan 6 Mei 2020.
Dengan materi pembelajaran ketertiban dan keteraturan di dalam kelas
pada saat mengikuti, melaksanakan dan sesudah kegiatan pembelajaran
anak dimotivasi dan dibimbing menggunakan karcis parkir untuk tetap
tertib dan teratur.
Peneliti melaksanakan skenario dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH) yang mencangkup langkah-langkah
perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru dan anak didik. Skenario
dibuat untuk merencanakan dengan sistematis dan jelas langkah-
langkah perbaikan kegiatan pengembangan yang peneliti lakukan
dengan RPPH yang telah peneliti susun, mulai dari kegiatan
pengembangan I (pendahuluan), kegiatan pengembangan II (inti),
kegiatan pengembangan III (penutup).

Simulasi Perbaikan Pembelajaran (Senin, 27 April 2020)


Kegiatan Awal/ Pembukaan (30 menit)

Kegiatan awal dimulai pukul 07:30 WIB anak-anak diajak berbaris


didepan kelas.Setelah itu guru meminta anak untuk berbaris dan berjinjit
dengan tangan dipinggang sambil berhitung sampai 10 dan menuju
kelas.Guru meminta anak duduk melingkar, kemudian mengajak anak-
anak untuk berdoa sebelum belajar, setelah itu guru mengucapkan salam
serta menanyakan kabar dengan lagu, contoh “Mas Raffa hari ini apa
kabar, kemudian anak menjawab, baik”. Semua anak ditanya, kemudian
dihitung bersama-sama berapa banyak anak yang datang hari ini,
kemudian guru mengajak bernyanyi bersama agar anak lebih semangat
dalam belajar. Dilanjutkan dengan muroja’ah (hadist, doa harian, suratan
pendek, asmaul husna). Apersepsi menuju kegiatan inti dengan bercerita
bendera merah putih mempunyai dua warna yang mempunyai arti berbeda,
kemudian guru mengenalkan aturan bermain.

Inti ( 60 menit)
33

Pada kegiatan inti ini dilakukan berbagai pengembangan yang terdiri


atas 2 sampi 3 kegiatan dan ditambah kegiatan bermain puzzel untuk
kegiatan pengaman.

a. Untuk mengkondisikan kelas menjadi lebih kondusif dan tertib, guru


menyediakan permainan penggunaan karcis parkir, dengan
mengalungkan nomer ke anak sesuai nomor loker masing masing;
b. Guru memanggil nomer dan nama anak satu persatu untuk
menyimpan mainan yang dibawa dari rumah atau apa saja yang saat
itu sedang dipegangnya;
c. Guru mengajak anak-anak mengamati alat dan bahan yang disediakan;
d. Guru mengenalkan fungsi cara menggunakan gunting;
e. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada dialat dan
bahan;
f. Guru menempelkan contoh hasil yang sudah jadi dipapan tulis,
kemudian menjelaskan dengan metode demonstrasi urutan bagaimana
cara menjiplak menggunting bendera dan kemudian cara menempel
hasil guntingan diatas kertas dengan baik, tak lupa guru mengingatkan
sampah sisa bekas guntingan untuk dibuang ditempat sampah.
Kegiatan selanjutnya membilang 1–10 anak secara bersama-sama
membilang gambar yang ada dipapan tulis, kemudian anak maju
kedepan kelas satu persatu dengan arahan guru memanggil nama dan
nomer karcis parkir yang dipakainya, kemudian guru menyediakan
lembar kerja untuk dikerjakan anak untuk kegiatan membilang
menuliskan angka 1-10, sebelum menulis dan membilang anak diajak
membuat angka dengan menggunakan jari telunjuk, perut, kepala
seolah-olah sedang menulis;
g. Guru mempersilahkan anak mengelompokan alat dan bahan sesuai
dengan konsep yang dipahami anak;
h. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya;
Kelompok 1: Menjiplak bendera dengan bentuk persegi panjang antri
34

dengan tertib sesuai karcis parkir.


Kelompok 2: Menggunting bentuk gambar bendera yang dibuatnya
dan menempelnya.
Kelompok 3: Membilang dan menulis angka 1–10 unjuk kerja maju ke
depan papan tulis sesuai dengan karcis parkir.
Kegiatan Pengaman: Bermain puzzle
i. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukan;
j. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak dikegiatan mainnya.

Penutup (30 menit)


a. Menyanyi lagu “Bendera Merah Putih”;
b. Menanyakan perasaan selama hari ini;
c. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini,mainan
apa yang paling disukai;
d. Pemberian tugas untuk dilakukan di rumah yaitu menanyakan kepada
orang tua siapa yang menjahit bendera Indonesia;
e. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari;
f. Menyanyi pulang sekolah;
g. Berdoa setelah belajar;
h. Berbaris, janji pulang sekolah dan salam, kemudian anak-anak pulang
dengan tertib diantar guru sampai gerbang sekolah.

Simulasi Perbaikan Pembelajaran (Rabu, 6 Mei 2020 )


Kegiatan Awal/ Pembukaan (30 menit)

Kegiatan awal dimulai pukul 07:30 WIB anak-anak diajak berbaris


didepan kelas.Setelah itu guru meminta anak untuk berdiri dengan satu
kaki kanan diangkat dengan menghitung 1-10. Guru meminta anak duduk
melingkar, kemudian mengajak anak-anak untuk berdoa sebelum belajar,
setelah itu guru mengucapkan salam serta menanyakan kabar dengan lagu,
contoh “Mas Raffa hari ini apa kabar, kemudian anak menjawab, baik”.
35

Semua anak ditanya, kemudian dihitung bersama-sama berapa banyak


anak yang datang hari ini, kemudian guru mengajak bernyanyi bersama
agar anak lebih semangat dalam belajar. Dilanjutkan dengan muroja’ah
(hadist, doa harian, suratan pendek, asmaul husna). Apersepsi menuju
kegiatan inti dengan bernyanyi lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”,
kemudian guru mengenalkan aturan bermain.

Inti (60 menit)

Pada kegiatan inti ini dilakukan berbagai pengembangan yang


terdiri atas 2 sampai 3 kegiatan dan ditambah kegiatan bermain puzzel
untuk kegiatan pengaman.

a. Untuk mengkondisikan kelas menjadi lebih kondusif dan tertib, guru


menyediakan permainan penggunaan karcis parkir, dengan guru
memerintahkan anak untuk mengambil karcis parkir diloker masing-
masing;
b. Guru menyuruh anak dengan tertib untuk menyimpan mainan yang
dibawa dari rumah atau apa saja yang saat itu sedang dipegangnya;
c. Guru mengajak anak-anak mengamati alat dan bahan yang disediakan;
d. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada dialat dan bahan;
e. Guru menggambar peta Indonesia di papan tulis, kemudian menulis
nama-nama pulau di Indonesia kemudian guru memberi unjuk kerja
anak untuk mengikuti guru mengucapkan bersama-sama pulau-pulau
yang ada di Indonesia dan tertib serta teratur maju ke depan papan tulis
untuk menarik garis gambar sesuai dengan tulisannya;
f. Guru mempersilahkan anak mengelompokan alat dan bahan sesuai
dengan konsep yang dipahami anak;
g. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya.
Kelompok 1: Praktik wudlu.
Kelompok 2: Praktik shalat
Kelompok 3: Menjahit pakaian adat Jawa Tengah.
Kegiatan Pengaman : Bermain puzzle
36

h. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukan;


i. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak dikegiatan mainnya.

Penutup (30 menit)


a. Bermain pesan berantai/ bisik berantai;
b. Menanyakan perasaan selama hari ini;
c. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini,mainan apa
yang paling disukai;
d. Pemberian tugas untuk dilakukan di rumah yaitu menanyakan kepada
orang tua siapa yang menjahit bendera Indonesia;
e. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari;
f. Menyanyi pulang sekolah;
g. Berdoa setelah belajar;
h. Berbaris, janji pulang sekolah dan salam, kemudian anak-anak pulang
dengan tertib diantar guru sampai gerbang sekolah.

B. Pembahasan Setiap Siklus


1. Siklus I (Senin, 27 April 2020)
a. Perencanaan (Planning)
Peneliti telah mempersiapkan 2 Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan (RPPH) beserta skenario perbaikan yang
mencakup langkah-langkah perbaikan beserta lembar penilaian
perkembangan anak dengan tujuan perbaikan pembelajaran melalui
penggunaan karcis parkir.
Pada kondisi awal kemampuan ketertiban dan keteratura
didalam kelas anak kelompok B TK Mutiara Bunda Kalibagor masih
jauh dibawah harapan guru. Berdasarkan kondisi tersebut maka
peneliti berencana untuk melaksanakan perbaikan pada siklus I
dengan jenis kegiatan ketertiban dan keteraturan pada saat
melakukan kegiatan pembuka, inti, penutup menggunakan karcis
parkir. Dan apabila pada siklus I kegiatan pembelajaran belum juga
37

mencapai kriteria keberhasilan, maka peneliti berencana melanjutkan


perbaikan pada siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)


Perbaikan dilaksanakan 2 hari berturut-turut. Sedangkan jenis
kegiatan yang perlu diperbaiki adalah:
RPPH ke 1: Tertib dan teratur dalam unjuk kerja maju kedepan
papan tulis membilang gambar bendera sesuai karcis parkir yang
dimiliki.
RPPH ke 2: Tertib dan teratur dalam meronce rantai secara estafet
secara kelompok dengan menggunakan karcis parkir.
Setelah dilaksanakannya perbaikan pada siklus I hasil dari
kemampuan anak dalam kegiatan ketertiban dan keteraturan sudah
cukup, namun belum memenuhi kriteria keberhasilan, maka untuk itu
peneliti melanjutkan perbaikan pada siklus II.

c. Tahap Pengamatan (Oberserving)


Pada kondisi awal, peneliti mengamati sendiri. Pengamatan
bertujuan untuk menggali kemampuan anak secara optimal
berdasarkan pada pengamatan kekurangan dan kelebihan selama
Kegiatan Belajar Mengajar.
Tabel 4.1
Data Hasil Pengamatan Perkembangan Anak Siklus I

Data Awal Siklus 1


○ √ ● ○ √ ●
No Nama Anak Didik
1 Shahila ● ●
2 Lituhayu √ ●
3 Cantika √ ●
4 Haikal √ ●
5 Naura ● ●
6 Azzam ○ √
7 Abiyyu √ ●
8 Uwais ○ ○
9 Zalfa √ ●
38

10 Wildan ○ ○
11 Nevan ○ ○
12 Ayu ○ √
13 Belva ● ●
14 Raffa √ ●
15 Humaira ● ●
16 Kamila ○ √
17 Fafa ○ ○
Jumlah 7 6 4 4 3 10
Keterangan: ○ Belum mampu; √ Kurang mampu; ● Mampu

Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pelaksanaan


peningkatan pembelajaran menggunakan karcis parkir terhadap
peningkatan kegiatan ketertiban dan keteraturan di dalam kelas pada
siklus I menunjukan adanya peningkatan kemampuan tetapi belum
maksimal.

d. Tahap Refleksi (Reflecting)


Pada tahap ini guru melakukan evaluasi, melihat dan
mencermati pelaksanaan yang sudah oleh guru.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada Siklus I,
dan untuk mengetahui apakah ketertiban dan keteraturan didalam
kelas meningkat, kemudian hasil pengamatan pada akhir Siklus I
dibandingkan dengan data awal . Data awal dari video Ketertiban
dan keteraturan didalam kelas anak mampu hanya 4 anak (23%),
kurang mampu 6 anak (35%), dan belum mampu 7 anak (42%)
(kategori kurang), sementara untuk hasil tindakan pada Siklus I
diperoleh data anak 10 anak mampu (59%), kurang mampu 3 anak
(18%), dan belum mampu 4 anak (23%) (kategori baik) dari 17 siswa
TK Mutiara Bunda Kalibagor.

Adapun perbandingan data awal dengan Siklus I penelitian


dapat disusun dalam tabel sebagai berikut:
39

Tabel 4.2
Rata-rata Data Awal dan Siklus I Penelitian
%
No. Data Penelitian Data Awal Siklus I Kenaikan
Kenaikan
1. Ketertiban dan
Keteraturan di dalam 4 10 6 59%
kelas

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa ketertiban


dan keteraturan didalam kelas mencapai kenaikan skor 10 anak
mampu atau 59%. Pada ketertiban dan keteraturan anak didalam
kelas masih belum nampak maksimal. Berdasarkan hasil Siklus I
tersebut, maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran pada
siklus II dengan harapan kemampuan ketertiban dan keteraturan anak
akan meningkat.

Berikut peneliti sajikan kemampuan anak didik dalam


ketertiban dan keteraturan di dalam kelas melalui media karcis parkir
rata-rata data awal dan siklus 1 penelitian dalam bentuk grafik:
40

10
9
8
7
6 Data Awal
5 Siklus I
4 Kenaikan
3 % Kenaikan
2
1
0
Data Awal Siklus I Kenaikan % Kenaikan

Gambar 4.2 Grafik kemampuan anak didik dalam ketertiban dan


keteraturan di dalam kelas melalui media karcis parkir rata-rata data
awal dan siklus 1 penelitian.

2. Deskripsi Hasil Siklus II


a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)
Pada prinsipnya tahap perencanaan tindakan Siklus II sama
dengan perencanaan tindakan pada Siklus I, yaitu disiapkan hal-hal
yang dibutuhkan untuk menunjang ketertiban dan keteraturan
didalam kelas yaitu: penulis menyiapkan 2 RPPH dan skenario
untuk kegiatan perbaikan pembelajaran penggunaan karcis parkir
pada kegiatan menarik garis sesuai dengan tulisan di papan tulis
dengan tertib dan teratur.
Pada hasil Siklus I sebagian besar indikator belum nampak
maksimal. Untuk itu pada Siklus II lebih difokuskan pada kegiatan
ketertiban dan keteraturan di dalam kelas dengan memotivasi anak
dan memberikan pembelajaran yang mengaruh pada kegiatan
tersebut dengan harapan siswa mampu meningkatkan ketertiban dan
41

keteraturan didalam kelas dengan baik untuk waktu yang akan


datang.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)


Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus kedua ini peneliti
melanjutkan perbaikan pembelajaran dengan kegiatan yaitu:
RPPH ke 1: Menarik garis gambar sesuai tulisan dengan unjuk kerja
maju kedepan papan tulis menggunakan karcis parkir secara tertib
dan teratur.
RPPH ke 2: Menjahit pakaian adat Jawa Tengah (Kebaya) dengan
anak duduk berbaris berhadap-hadapan menyelesaikan tugas
menjahit dengan tertib dan teratur.
Selanjutnya guru melaksanakan kegiatan penggunaan karcis
parkir dengan melakukan kegiatan sesuai RPPH siklus kedua, dan
kemampuan ketertiban dan keteraturan anak meningkat dengan baik
sesuai kriteria tingkat keberhasilan.

c. Tahap Pengamatan (Observing)


Berdasarkan hasil pengamatan pada kemampuan ketertiban dan
keteraturan di dalam kelas pada siklus ke II menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan anak yang signifikan. Kemudian
pelaksanakan pembelajaran dengan menggunakan karcis parkir
ternyata cukup memberi dampak positif terhadap peningkatan
ketertiban dan keteraturan di dalam kelas.

Tabel 4.3
Data Hasil Pengamatan Perkembangan Anak Siklus II

Siklus I Siklus II
○ √ ● ○ √ ●
No Nama Anak Didik
1 Shahila ● ●
2 Lituhayu ● ●
3 Cantika ● ●
42

4 Haikal ● ●
5 Naura ● ●
6 Azzam √ ●
7 Abiyyu ● ●
8 Uwais ○ √
9 Zalfa ● ●
10 Wildan ○ ○
11 Nevan ○ ●
12 Ayu √ ●
13 Belva ● ●
14 Raffa ● ●
15 Humaira ● ●
16 Kamila √ ●
17 Fafa ○ √
Jumlah 4 3 10 1 2 14
Keterangan: ○ Belum mampu; √ Kurang mampu; ● Mampu

d. Tahap Refleksi (Reflecting)


Pada tahap ini guru melakukan evaluasi, melihat dan
mencermati bahwa kegiatan penggunaan karcis parkir dapat
meningkatkan ketertiban dan keteraturan di dalam kelas.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut diketahu bahwa ketertiban dan
keteraturan di dalam kelas lebih meningkat lagi dibandingkan Siklus
I penelitian.

Adapun perbandingan data Siklus I dengan Siklus II penelitian


dapat disusun dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4
Rata-rata Siklus I dan Siklus II Penelitian
%
No. Data Penelitian Siklus I Siklus II Kenaikan
Kenaikan
1. Ketertibaan dan
keteraturan didalam 10 14 4 82%
kelas
43

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa ketertiban dan


keteraturan didalam kelas mencapai kenaikan skor sebesar 14 anak
mampu atau 82%. Pada ketertiban dan keteraturan di dalam kelas
sebagian besar indikator sudah nampak maksimal.

Untuk lebih jelasanya peneliti sajikan dalam bentuk grafik rata-


rata siklus I dan siklus II penelitian sebagai berikut:

14
12 Siklus I
10
Siklus II
8
6 Kenaikan

4 % Kenaikan
2
0
Siklus I Siklus II Kenaikan % Kenaikan

Gambar 4.4 Grafik kemampuan anak didik dalam ketertiban dan


keteraturan di dalam kelas melalui media karcis parkir rata-rata siklus I
dan siklus II penelitian.

Berdasarkan hasil tindakan pada Siklus I dan II penelitian dapat


diketahui bahwa ketertiban dan keteraturan di dalam kelas mengalami
peningkatan, yaitu dari data awal sampai akhir Siklus II sebesar adalah
anak mampu hanya 4 anak atau (23%) menjadi anak mampu 14 anak
atau (82%) dari 17 siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian termasuk dalam katagori baik, oleh karena itu penelitian
diakhiri dengan selesainya pelaksanaan siklus II.

Dalam pelaksanaan siklus I dan II, peneliti menemukan kelebihan


dan kekurangan dari setiap siklus, yaitu:
44

1. Kelebihan Siklus I
Peneliti sudah tepat memilih solusi untuk kegiatan perbaikan
dengan memilih penggunaan karcis parkir untuk meningkatkan
ketertiban dan keteraturan didalam kelas, sehingga anak-anak sangat
antusias untuk melakukan permainan ini. Hal ini menyebabkan
peningkatan suasana kelas yang tadinya gaduh dan tidak tertib menjadi
cukup tenang.
2. Kekurangan Siklus I
Peneliti kurang memperhatikan tingkat kemudahan kegiatan,
anak yang cepat dalam mengerjakan tugas akan kembali gaduh.
3. Kelebihan Siklus II
Dalam perencanaan dan pelaksanaan siklus II, anak-anak
semakin bersemangat dan akhirnya mampu menyelesaikan tugas. Bagi
anak yang belum mampu dalam kegiatan, guru memberikan bimbingan
yang berulang-ulang dan bagi anak yang mampu guru memberikan
rewed sebagai bentuk motivasi untuk selalu meningkatkan
kemampuannya.
4. Kekurangan Siklus II
Kekurangan siklus II adalah ketika anak sedang melakukan
kegiatan menjahit pakaian adat anak merasa kesulitan untuk menjahit,
mereka masih bingung pola menjahit (masuk tarik keluar tarik)
sehingga anak frustasi dan meminta peneliti untuk membantu dalam
proses kegiatan menjahit.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan selama 2 siklus yang bertujuan
untuk meningkatkan ketertiban dan keteraturan di dalam kelas maka dapat
45

disimpulkan bahwa penggunaan karcis parkir dapat digunakan untuk


meningkatkan ketertiban dan keteraturan di dalam kelas. Hal ini dibuktikan
dengan naiknya skor ketertiban dan keteraturan di dalam kelas. Hasil akhir
pada Siklus II yaitu: 1). Data awal dari vidio ketertiban dan keteraturan
didalam kelas anak mampu hanya 4 anak (23%), 2). Pada siklus I terjadi
peningkatan anak mampu 10 anak (59%), 3). Pada siklus II data
kemampuan anak mencapai 14 anak (82%) dari 17 siswa.
Penggunaan karcis parkir adalah media dan metode alternatif yang
paling tepat digunakan untuk meningkatkan ketertiban dan keteraturan di
dalam kelas, dapat melatih konsentrasi dan kesabaran, juga membuat anak
tenang dan tidak mengganggu teman yang lain yang sedang melakukan
kegiatan sehingga membuat suasana kelas menjadi tertib, teratur dan
kondusif. Penggunaan karcis parkir secara berkelompok dapat melatih anak
untuk dapat bekerja sama dengan temannya.
Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis tindakan yang
menyatakan: “Penggunaan karcis parkir dapat meningkatkan ketertiban dan
keteraturan di dalam kelas pada siswa TK Mutiara Bunda Kalibagor
Semester II tahun pelajaran 2019-2020”, terbukti benar.

B. Saran
Berpegang dari hasil perbaikan pembelajaran bahwa media
42
penggunaan karcis parkir dapat meningkatkan kemampuan ketertiban dan
keteraturan didalam kelas tersebut cukup memuaskan. Sebaiknya kegiatan
tersebut dilakukan secara rutin dan terprogram disetiap Taman Kanak-
46

kanak. Karena dengan ketertiban dan keteraturan suasana belajar akan


kondusif dan menyenangkan.
Oleh karena itu, sebaiknya para guru melaksanakan kegiatan
perbaikan pembelajaran jika menemui permasalahan dalam kegiatan
pembelajaran, segera menyampaikan dan mendiskusikan temuan
permasalahan dengan teman guru. Dan segera memperbaiki permasalahan
tersebut agar dapat teratasi. Guru tidak ragu untuk selalu melakukan
refleksi dalam setiap kegiatan yang telah dilaksanakan, sehingga
pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Mengingat selama penelitian ini berlangsung menunjukan bahwa
media penggunaan karcis parkir telah mampu memberikan peningkatan
terhadap anak didik di TK Mutiara Bunda Kalibagor dalam kemampuan
ketertiban dan keteraturan di dalam kelas, tetapi perlu diperhatikan bahwa
karakteristik anak tidak semua sama. Untuk itu perlu pengembangan
metode pembelajaran dengan metode yang sesuai dengan karakteristik
anak.
Peneliti berharap untuk penelitian yang akan datang dapat
dilaksanakan dengan tindakan yang berbeda sehingga dapat ditemukan
kelebihan dan kekurangan media yang berbeda. Guru hendaknya dapat
memacu diri untuk terus meningkatkan kompetensinya mengingat semakin
berkembangnya kebutuhan dan tuntutan profesi.
47

DAFTAR PUSTAKA

Arif S Sadiman, dkk. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Fadillah, M & Khorida. (2014). Pendidikan Karakter. Surabaya: Ampel.

Hurlock, (1999). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

John D Latuhery, (1998). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar


Masa Kini. Jakarta: APTIK.

Mulyasa. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Poerwati. (2008). Sikap Tingkah Laku. Jakarta: PT Bina Aksara.

Prijodarminto, Soegeng. (1994). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Abadi.

Scharamm. (2011). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Adi Saputra.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai