Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN ANALISIS KEGIATAN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI


MELALUI KEGIATAN BERMAIN BALOK
DI KELOMPOK BERMAIN DAHLIA

Oleh :

NIM.

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S-1 PAUD POKJAR MADIUN
2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini pada program Strata-1 Pendidikan Guru
PAUD di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka.

Nama Mahasiswa : .
NIM : .
Program Studi : S-1 PGPAUD.
Tempat mengajar : TK PKK MINDI Mundusewu,Bareng,Jombang.
Tempat Penelitian : KB Dahlia .
Hari/Tanggal Pelaksanaa : .
Fokus Penelitian : Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia
Dini Melalui Kegiatan Bermain Balok.

Telah diterima dan disahkan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD 4504 )
Program S-1 PG PAUD FKIP Universitas terbuka.

Mengetahui, Madiun, …………..


Tutor, Peneliti

USWATUN HASANAH, S.Psi,M.Psi


SRI TRALALA

NIM.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Analisis “Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Kegiatan
Bermain Balok Di Kelompok Bermain PKK Dahlia” sebagai salah satu tugas dari
program studi S1-PAUD Universitas Terbuka.
Dalam penelitian analisis ini penyusun banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, menyampaikan rasa terima kasih
yang sebanyak-banyaknya pada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam
menyelesaikan observasi ini terutama kepada :
1. Ibu Uswatun Hasanah.S.Psi.M.Psi selaku Dosen Pembimbing.
2. Ibu …… selaku Kepala KB Dahlia.
3. Dewan Guru di KB Dahlia dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan analisis kegiatan pengembangan anak usia dini di KB Dahlia
Madiun.
4. Anak-anak yang berperan aktif dalam kegiatan sentra alam.
Semoga bermanfaaat bagi pendidikan secara umum dan khususnya pendidikan
pengembangan kegiatan pendidikan anak usia dini selain itu juga semoga
berkembang wawasan pengetahuan terutama pengembangan pendidikan anak usia
dini bagi guru dan berbagai pihak yang peduli dengan pendidikan anak usia dini,
semoga bantuan dan keikhlasan dicatat sebagai amal yang baik, Amin. Dalam
penulisan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan dan sedikitnya sumber-sumber penelitian yang berkaitan
dengan penelitian ini.

Madiun,………………….

Penulis

3
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................... i
Halaman Pengesahan.......................................................................................... ii
Kata Pengantar.................................................................................................... iii
Daftar Isi.............................................................................................................. v
Daftar tabel.......................................................................................................... vi
Lampiran-lampiran.............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian....................................................................... 1
B. Fokus Penelitian...................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kognitif................................................................................................... 4
B. Perkembangan Kognitif ......................................................................... 6
C. Model pembelajaran kelompok............................................................... 7
D. Manfaat Pendekatan Kelompok ............................................................. 7
E. Pengertian Media Pembelajaran AUD.................................................... 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian.................................................................................... 10
B. Metode Penelitian.................................................................................... 10
C. Instrumen Penelitian................................................................................ 10
1. Instrumen Observasi......................................................................... 11
2. Instrumen Wawancara dengan Pendidik.......................................... 12
3. Instrumen Wawancara dengan Kepala............................................. 12
BAB IV ANALISA DATA
A. Tabulasi Data.......................................................................................... 16
B. Analisis Kritis.......................................................................................... 17
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan................................................................................................. 20
B. Saran........................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 21

4
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Tabel Instrumen Observasi.............................................................................. 13


4.1 Tabel Tabulasi Data......................................................................................... 16

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang penelitian


Berdasarkan UU No.20/2003 (sikdiknas), Permendiknas No.58/2009
(standar PAUD), kelompok bermain merupakan wadah pembinaan sebagai
usaha kesejahteraan anak dengan megutamakan kegiatan bermain dan
menyelenggarakan pendidikan pra sekolah bagi anak yang berusia sekurang-
kurangnya 3 tahun sampai dengan memasuki pendidikan dasar.Pengembangan
kurikulum mengacu pada standar PAUD yang mengutamakan pendekatan
tematik, prinsip perkembangan anak, sesuai kebutuhan anak, belajar sambil
bermain, kreatif dan inovatif, kondusif. Aspek yang dikembangkan antara lain
Nilai agama dan moral, sosial emosional, kognitif, bahasa,fisik motorik.
Kelompok bermain PKK Dahlia yang berdiri pada tahun 2008 dengan jumlah
murid 17 anak yang terdiri dari 1 kelompok belajar usia 3-5 tahun. Kelompok
Bermain PKK Dahlia ini menyelenggarakan model pembelajaran Kelompok.
Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi
pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu pembentukan karakter, budi
pekerti luhur, cerdas, ceria, terampil, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Karena anak adalah individu yang berbeda dan memiliki karakteristik
sendiri yang sesuai dengan tahapan usia maka upaya pengembangan anak usia
dini hendaknya melalui belajar sambil bermain.
Program S1 PG PAUD Universitas terbuka menjadikan lulusannya
menjadi tenaga pendidikan PAUD professional yaitu yang dapat
mengembangkan program PAUD dan membuat inovasi-inovasi pendidikan.
Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis
Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas dalam
mata kuliah tersebut, maka telah dilakukan penelitian di Kelompok Bermain
PKK Dahlia Mundusewu Bareng Jombang, yang bertujuan mengumpulkan data
mengenai kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk
selanjutnya dianalisis secara kritis.

6
VISI MISI DAN TUJUAN

Visi :

Terciptanya insan yang cerdas, kreatif, mandiri dan menjadi anak yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga menjadi generasi penerus yang
tangguh dan berkarakter.

Misi :

1. Membantu anak dalam mengembangkan potensi diri melalui kegiatan bermain


edukatif.
2 . Mengembangkan potensi diri anak, percaya diri dan mampu memecahkan
masalah secara mandiri.
3. Memberi kesempatan kepada anak untuk berkreasi, bereksplorasi, berinovasi
dengan lingkungan yang kondusif.
4. Menumbuhkembangkan anak terhadap apapun agama yang diamati sebagai kunci
peningkatan moral dam bdi pekerti yang luhur.

Tujuan :

1. Memberikan layanan pendidikan kepada anak usia dini sesuai tahap


perkembangannya untuk memasuki Pendidikan Dasar dengan belajar sambil
bermain.
2. Memaksimalkan pelayanan di tengah minimalnya sarana prasarana.
3. Mengasuh dan membina peserta didik dengan penuh kasih sayang.
4. Mengembangkan minat anak agar cerdas, kreatif, terampil dan mandiri.

B. Fokus penelitian
Setelah melakukan observasi di Kelompok Bermain PKK Dahlia
Mundusewu Bareng, maka peneliti memfokuskan pada salah satu masalah yaitu
mengenal bentuk geometri melalui kegiatan bermain balok dan pembelajaran
model kelompok ini didampingi oleh pendidik.

7
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah agar mahasiswa mampu melaksanakan
penelitian kelas secara sederhana dengan menggunakan observasi, wawancara
dan pengumpulan dokumen serta menganalisis hasil penelitian.
Secara terperinci mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dampak penerapan pembelajaran model kelompok terhadap
perkembangan kognitif mengenal bentuk geometri melalui kegiatan bermain
balok, anak Kelompok Bermian PKK Dahlia Mundusewu Bareng Jombang.
2. Mengetahui dampak penggunaan media kreatif dalam pembelajaran
kelompok bermain PKK Dahlia Mundusewu Bareng Jombang.

D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian yaitu :
1. Bagi anak kelompok bermain PKK Dahlia Mundusewu Bareng Jombang,
kegiatan mengenal bentuk menggunakan balok dan benda konkret anak lebih
senang dalam mengenal bentuk.
2. Sekolah meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam meningkatkan
kemampuan kognitif anak.
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan
anak di lembaga PAUD.

8
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kognitif
1. Pengertian kognitif
Kognitif adalah suatu proses berfikir, agar anak mampu mengolah
perolehan belajarnya, menemukan bermacam-macan alternatif pemecahan
masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika, pengetahuan
ruang dan waktu, kemampuan memilih dan mengelompokkan, dan
persiapan mengembangkan kemampuan berfikir teliti.
Pamela Minet mendefinisikan bahwa perkembangan intelektual adalah
sama dengan perkembangan mental, sedang perkembangan kognitif adalah
perkembangan pikiran. Pikiran adalah bagian dari proses berfikir dari otak.
Pikiran yang digunakan untuk mengenali, memberi alasan rasional,
mengatasi dan memahami kesempatan. Intelek adalah berfikir, sedangkan
intelegensi ialah kemampuan kecerdasan. Didalam kata berfikir terkandung
perbuatan menimbang-nimbang, menguraikan, menghubung-hubungkan,
sampai akhirnya mengambil keputusan , sedang kata kecerdasan
terkandung kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dengan
cepat (Lubis 1986).
Gardner dalam Munandar (2000) Mengemukakan bahwa pentingnya
intelegensi sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk
mencipta karya yang dihargai dalam suatu kebudayan atau lebih. Pentingnya
pengembangan kognitif bagi anak agar anak mampu mengeksplolasi
terhadap dunia sekitar melalui panca indranya.
Terman mendefinisikankognitif adalah kemampuan berfikir abstrak.
Colvin mengartikan kognitif adalah kemampuan anak untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya.
Hunt mendefinisikan kognitif adalah teknik untuk memproses
informasi yang disediakan oleh indra.

9
Henman mendefinisikan kognitif adalah intelektual ditambah dengan
pengetahuan.
2. Karakteristik perkembangan anak usia 3-5 tahun :
a. Pada masa usia 3 tahun biasanya seorang anak akan semakin mandiri dan
mulai mendekatkan diri pada teman-teman sebayanya. Pada tahap usia ini
anak mulai menyadari apa yang ia rasakan dan apa yang telah mampu
dilakukan dan belum maupun ia lakukan.
b. Prilaku anak usia 3 tahun diwarnai imajinasi, umumnya mereka masih
sulit untuk membedakan antara imajinasi dangan realitas.
c. Pada tahapan selanjutnya, sekitar usia 4 tahun seorang anak semakin
bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru
d. Pada usia keempat, daya khayal anak semakin menipis seiring dengan
kemampuan memahami realitas.
e. Khususnya usia 3-5 tahun pada sebagian besar anak dirasakan sebagai
masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan.
f. Masa kanak-kanak dibagi menjadi masa kanak-kanak awal dan akhir.
Masa kanak-kanak awal yaitu sering disebut usia sulit, usia yang
mengundang masalah, usia bermain, usia prasekolah, masa berkelompok, usia
penjelajah, usia bertanya, usia meniru, usia keemasan bagi anak, namun bila
anak-anak gagal melewati masa-masa itu dikhawatirkan ketidak harmonisan
perkembangannya maka perlu distimulasi untuk mengembangkannya. Untuk
mengidentifikasi karakteristik perkembangan kognitif anak usia 3-5 tahun
berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli di atas dan tugas
perkembangan pada masa anak prasekolah :
a) Memahami konsep makna berlawanan : kosong / penuh atau ringan /
berat.
b) Menunjukkan pemahaman mengenai di dasar/di puncak; di belakang/di
depan di atas/di bawah.
c) Mampu menyamakan bentuk lingkaran atau persegi dengan obyek nyata
atau gambar.
d) Sengaja menumpuk kotak atau gelang sesuai ukuran.

10
e) Mengelompokkan benda yang memiliki persamaan : warna, bentuk atau
ukuran.
f) Memasangkan benda dan menyebut benda yang sama misalnya: baju
pasangannya celana”.
g) Mampu mengetahui dan menyebutkan umurnya.
h) Mencocokan segitiga, persegi panjang.
i) Menyebutkan segitiga, lingkaran dan kotak jika di perlihatkan
j) Memahami cepat / lambat, sedikit / banyak, tipis / tebal, sempit / luas.
Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut bahwa perkembangan
kogniti anak usia 3-5 tahun sangat besar potensinya untuk
mengembangkannya ada proses melalui tahapan yang kongkrit menuju ke
abstrak yaitu dengan memanipulasi objek atau benda.

B. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif merupakan perubahan kemampuan berfikir atau
intelektual. Seperti juga kemampuan fisik. Dalam perkembangan kognitif,
berfikir kritis merupakan hal yang penting. Ketika anak tertarik pada obyek
tertentu, ketrampilan berfikir mereka akan lebih kompleks. Dilain pihak ketika
anak mengalami kebigungan terhadap subyek tertentu, ketrampilan berfikir
menjadi lebih itensif.
Perkembangan kognitif pada anak-anak terjadi melalui urutan yang
berbeda. Tahapan ini membantu menerangkan cara anak berfikir, menyimpan
informasi dan beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut Jean Piaget terdapat
empat tahapan perkembangan kognitif. Tahap pertama disebut periode sensorik
motorik (sekitar lahir 0-2 tahun). Pada tahap ini, bayi menggunakan alat indra
dan kemampuan motorik untuk memahami dunia sekitarnya. Bayi mengalami
perkembangan dari gerak reflek sederhana menuju beberapa langkah skematik
yang lebih terorganisasi. Tahap kedua disebut periode praoperasional (sekitar 2-7
tahun) . Anak dapat membuat penyesuaian perseptual dan motorik terhadap
obyek dan kejadian yang dipresentasikan dalam bentuk simbol (bayangan mental,
kata-kata, isyarat) dalam meningkatkan bentuk organisasi dan logika. Tahap
ketiga adalah periode konkrit operasional (sekitar 7-11 tahun)

11
C. Model Kelompok
Model kelompok dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran melalui
permainan dan kegiatan yang disusun secara bersama-sama dalam melaksanakan
kegiatannya, untuk memberikan semangat pada semua kegiatan-kegiatan
pembelajaran dalam rangka upaya meningkatkan aspek perkembangan Nilai
Agama dan Moral, Sosial Emosional, Kognitif, Bahasa, dan Fisik Motorik.
Sama dengan model Sentra, pembelajaran model kelompok ini juga
dilengkapi dengan alat permainan edukatif yang sesuai dengan aspek
perkembangan dan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi serta
menggunakan penilaian yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

D. Manfaat Model Kelompok


Model kelompok memberi kesempatan seluas-luasnya bagi anak untuk
memahami logika sebab-akibat, batasan-batasan, aturan main, berbagi dengan
teman, tujuan yang ingin dicapai sebelum mereka menuju tahap operasional
konkret di Sekolah Dasar. Anak boleh bermain balok, karena :
Tujuan :
1. Mengenal berbagai bentuk : lingkaran, segitiga, persegi.
2. Anak mampu mengenal berbagai warna.
3. Anak mampu mengenal .ukuran besar-kecil.
4. Anak mampu mengenal ukuran panjang-pendek,
5. Anak mampu mengenal ukuran tinggi-pendek.
6. Melatih koordinasi mata dan tangan.
7. Meningkatkan kreatifitas anak dalam memanipulasi balok.
8. Melatih kemandirian belajar sambil bermain.
Kegiatan :
1. Bermain balok.
2. Bermain konstruksi menggunakan balok.

E. Pengertian Media Pembelajaran AUD

12
Media sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang berkualitas tinggi. Media berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah memiliki arti
antara, perantara,atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Terkait dengan pembelajaran, media
adalah segala sesuatau yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari
pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan perhatian anak didik untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Ada beberapa batasan yanng dikemukakan oleh para ahli tentang
pengertian media, diantaranya :
1.   Gagne (1970)
Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak yang
mendorong anak untuk belajar.
2.  Schramm (1997)
Media pembelajaran merupakan teknologi pembawa informasi yang dapat
dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar.
3.  Briggs (1970)
Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan materi
pelajaran.
4.  Gerlach & ely (1971)
Mengatakn bahwa media apabila dipahamisecara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisiyang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan  atau sikap.
5.  AECT(association of education and communication thechnology,1997)
Memberikan batasan tentang media sebagai bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyamapikan pesan atau informasi.
Syarat media yang baik adalah :
1. Menarik baik warna maupun bentuk.
2. Tumpul tidak tajam bentuknya.
3. Ukuran disesuaikan usia anak.
4. Tidak membahayakan anak.
5. Dapat dimanipulasi.

13
Fungsi dan tujuan penerapan media dalam pembelajaran adalah untuk
merangsang anak melakukan kegiatan, pikiran, perasaan, perhatian dan
minat, bereksperimen, menyelidiki atau meneliti, alat bantu, mencapai tujuan
pendidikan yang maksimal, alat peraga menjelaskan sesuatu ( menghilangkan
verbalisme ), mengembangkan kreatifitas, melaksanakan tugas yang
diberikan, melatih kepekaan berfikir, sebagai alat permainan.

14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, dan Kepala Kelompok
Bermain PKK Dahlia Mundusewu Bareng Jombang, kegiatan pengembangan
yang ada di Kelompok Bermain PKK Dahlia Mundusewu Bareng Jombang.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
1. Observasi yaitu melihat fenomena yang unik dengan cara mengamati dan
mencatat perilaku subyek yang sedang di teliti serta menjaring informasi
mengenai bagaimana siswa bersikap dan berinteraksi antara satu dengan
yang lain dengan menggunakan media dan metode yang dipakai dalam
pembelajaran.
2. Wawancara yaitu tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan
keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal atau masalah.
3. Dokumentasi yaitu suatu teknik untuk mengumpulkan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen baik tertulis, gambar atau
elektronik, bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus
penelitian.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah:
1. Observasi
Kegiatan ini dilakukan dalam untuk mengamati dan mencatat perilaku fokus
penelitian terkait model pengembangan kegiatan, penataan ruangan, kegiatan

15
yang dilakukan anak, jumlah guru dalam satu kelas, atau APE yang
digunakan, posisi anak waktu kegiatan, dan bagaimana cara pendidik dalam
memimpin kegiatan. Dapat dilakukan dengan cara observasi terbuka ataupun
tertutup. Sehingga instrunent observasinya sebagai berikut :
Tabel 3.1
Instrumen Observasi

Hal-hal unik/menarik Ada Keterangan/ uraian


No
yang ditemukan dalam Ya Tidak peryataan
1 Model Pengembangan
kegiatan
2 Penataan Ruangan
3 Kegiatan yang
dilakukan anak
4 Alat Peraga Edukatif
(APE) yang
digunakan
5 Pengaturan/
pengelompokkan
Anak
6 Cara pendidik
memimpin kegiatan
7 Peran orangtua anak
8 Fasilitas penunjang
kegiatn
9 Respon anak dalam
mengikuti kegiatan
10 Kemampuan/minat
dalam kegiatan
mengenal angka

2. Wawancara

16
Kegiatan wawancara ini dilakukan melalui tanya jawab untuk menggali
informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian, baik kepada para
pendidik maupun kepala Kelompok Bermain Dahlia. Instrumen
wawancaranya adalah sebagai berikut :
a. Instrumen Wawancara terhadap pendidik.
1) Usia berapa saja anak-anak dalam Kelompok Bermain ini ?
2) Apa keistimewaan progam KB ini dengan KB yang lain ?
3) Bagaimanacara menyusun rencana kegiatan untuk anak di KB ini ?
4) Kegiatan apa yang ibu berikan pada hari ini ?
5) Menggunakan media apa dalam kegiatan yang akan ibu lakukan?
6) Menggunakan metode pembelajaran apa?
7) Bagaimana cara penyampaianya ?
8) Apa manfaat dari pembelajaran yang ibu berikan ?
9) Tadi saya melihat anak-anak mengangkat balok berbentuk persegi
dan segitiga serta lingkaran secara bersama dengan ibu. Apa
maksudnya anak-anak melakukan itu ?
10) Bagaimana cara mengatasi anak yang belum memahami bentuk
lingkaran, segitiga ataupun lingkaran?
b. Instrumen Wawancara terhadap Kepala KB Dahlia .
1) Apa nama yayasan di lembaga ini?
2) Apakah visi, misi dan tujuan KB yang ibu pimpin ?
3) Untuk mencapai visi/misi dan tujuan KB ini, program apa yang
diadakan di kelompok bermain ini ?
4) Siapa yang merancang program tersebut ?
5) Aspek pengembangan apa saja yang diberikan di KB ini ?
6) Apakah dalam KB ini juga menggunakan metode pembelajaran
yang sama dengan lembaga PAUD yang lain ?
7) Ada berapa jumlah pendidik dan anak didik di KB ini ?
8) Berapa iuran dalam satu bulan di kelompok bermain ini ? dan
dari mana honor pendidik yang ada di kelompok bermain ini ?
9) Apa bentuk penilaian yang ibu pakai untuk mengetahui
perkembangan anak didik di KB ini ?

17
10) Untuk meningkatkan kesehatan anak dalam KB yang ibu pimpin ,
apa yang akan dilakukan ?

18
BAB IV
ANALISIS DATA

A. Tabulasi data
Analisis data dalam penelitian ini meliputi tabulasi data untuk
mempermudah melihat analisis kritis tentang pengembangan kemampuan
kognitif mengenal bentuk melalui kegiatan bermain balok. Selanjutnya
melakukan analisis kritis tentang kemampuan kognitif anak mengenal bentuk
melalui kegiatan bermain balok.
Tabel 4.1.
Tabulasi Data

Wawancara Wawancara
Observasi dengan denngan Kepala Dokumentasi
Pendidik Sekolah
Anak-anak Salah satu Tujuan Dalam kegiatan
melakukan tujuan pengelolaan dikelas pendidik
kegiatan pembelajaran kegiatan di KB mengenalkan
pengembangan melalui kegiatan Dahlia adalah bentuk
kognitif bermain balok mengembangkan lingkaran,persegi
mengenal adalah potensi anak sejak dan segitiga dengan
bentuk mengenalkan dini yang kami menggunakan
bentuk untuk rancang media bola, telur,
meningkatkan sedemikian rupa kardus,
kemampuan sehingga anak piramid.Kegiatan
kognitif anak. bukan sekedar ini untuk
bermain tetapi meningkatkan
terarah pada suatu kemampuan
pencapaian kognitif anak.
perkembangan
yang optimal.
Menerapkan Langkah- Indikator Dalam rencana

16
pembelajaran langkahnnya kecerdasan yang kegiatan tertulis
model kelompok adalah penataan ingin dicapai langlah-langkah
untuk lingkungan melalui kegiatan kegiatannya sesuai
meningkatkan belajar mulai bermain balok dengan
kemampuan kegiatan awal, yaitu anak dapat pembelajaran.
mengenal inti terutama mengidentifikasi
bentuk dalam dan mengenal
geometri. mengenalkan bentuk kemudian
bentuk geometri, anak dapat
istirahat sampai menyebutkan
anak waktunya bentuk benda yang
pulang. ada di sekitar anak.

B. Analisis Kritis
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran
kelompok dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dalam mengenal
bentuk geometri melalui kegiatan bermain balok di KB Dahlia, merupakan salah
satu indikator yang harus dicapai pada salah satu tujuan dalam pengembangan
kemampuan kognitif.
Berdasarkan data diatas, kelompok bermain Dahlia yang berlokasi di
Dusun …… Desa ……. Kecamatan ….. Kabupaten ….. mempunyai anak didik
yang berusia 3-5 tahun.
Kelompok bermain Dahlia mempunyai 2 tenaga pendidik, kepala sekolah
dan peserta didik sejumlah 17 anak yang terdiri dari 1 kelompok belajar.
Kegiatan di mulai pukul 07.30 s/d 09.30 WIB. Program pengembangan
kemampuan antara lain Nilai agama dan moral, sosial emosional, kognitif,
bahasa, fisik motorik. Program pembelajaran meliputi Prota, Promes, RKM dan
RKH. Pembuatan program tersebut dirancang bersama-sama antara kepala
sekolah dengan pendidik. Proses pembelajaran adalah belajar sambil bermain
dan bermain seraya belajar. Untuk mendukung proses pembelajaran di
Kelompok Bermain Dahlia Mundusewu disediakan bermacam-macam alat

17
permainan edukatif yaitu permainan yang diletakkan di luar dan di dalam
ruangan.
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi,
dalam proses komunikasi tersebut guru bertindak sebagai komunikator yang
bertugas menyampaikan pesa pembelajaran kepada penerima pesan yaitu anak.
Agar pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan
baik maka diperlukan wahana penyalur pesan yang di sebut media pembelajaran.
Dalam kegiatan mengenal bentuk geometri menggunakan media balok
dapat digunakan dalam pengembangan kemampuan kognitif. Penggunaan media
ini sangat aman bagi anak, karena balok yang terdiri dari berbagai ukuran dan
bermacam-macam warna ini sangat menarik perhatian anak, sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar anak yang cukup tinggi.
Setiap anak memperolah dukungan edukatif aktif, kreatif dan berani
mengambil keputusan sendiri tanpa mesti tahu membuat kesalahan. Setiap tahap
perkembangan bermain anak dirumuskan secara jelas sehingga dapat menjadi
acuan bagi pendidik melakukan penilaian perkembangan anak.
Kegiatan mengenal bentuk mendapat kesempatan mengembangkan daya
pikir anak dan menumbuhkan jiwa anak untuk melakukan penemuan dalam
belajar melalui pengalaman terhadap kegiatan yang menggunakan bermacam-
macam media,yang dapat digunakan meningkatkan kualitas belajar sekaligus
kemampuan dalam berbagai aspek-aspek perkembangan dasar anak.
Untuk mengoptimalkan perkembangan anak-anak yang merupakan
individu yang unik yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang
berbeda, maka perlu dilakukan rangsangan dan dorongan serta dukungan kepada
anak, agar anak dapat memahami sesuatu dan ia harus membangun
pengertiannya sendiri.
Program kegiatan belajar kelompok bemain adalah seperangkat kegiatan
belajar yang direncanakan untuk dilakukan dalam rangka menyiapkan dan
meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan diri anak didik ke jenjang
pendidikan selanjutnya.
Pengembangan kognitif yang bertujuan mengembangkan daya pikir
anak antara lain mengenal bentuk, mengenal ukuran dan mengenal warna.

18
Sehingga anak memperoleh ketrampilan yang berguna untuk perkembangan
selanjutnya. Pengembangan kognitif dan motorik halusnya pada kegiatan ini
menggunakan metode demonstrasi dengan alat penilaian unjuk kerja.
Seorang pendidik kelompok bermain juga mempunyai kewajiban yaitu
membimbing anak, menyiapkan lingkungan yang mendukung pengembangan
semua potensi anak dan pembentukan sikap serta perilaku anak pada dasarnya
menyukai kegiatan yang bersifat menantang.

19
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari tabulasi dan analisis data, disimpulkan sebagai berikut:
1. Kelompok Bermain PKK Dahlia mempunyai program pengembangan
kemampuan kognitif diantaranya adalah mengembangkan kemampuan
mengenal bentuk melalui model pembelajaran kelompok.
2. Pembelajaran kelompok yang dilakukan di kelompok bermain Dahlia
meningkatkan anak dalam mengenal bentuk geometri.
3. Pengelolaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh kelompok bermain
Dahlia mengacu pada kurikulum standar PAUD antara lain sesuai prinsip
perkembangan anak, sesuai kebutuhan anak, serta belajar sambil bermain,
pendekatan tematik, kreatif dan inivatif dengan menyediakan lingkungan
yang kondusif.

B. Saran
1. Pengembangan kemampuan kognitif anak KB Dahlia melalui kegitan
bermain balok sebaiknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak
dan dilakukan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan lainnya.
2. Sebaiknya pendidik menentukan atau memilih materi dan media yang cocok
dengan perkembangan anak kemudian diperluas dengan stimulasi, maka di
lembaga KB Dahlia sepatutnya disediakan banyak alat peraga pendidikan
yang bisa menunjang perkembangan anak secara optimal.

20
DAFTAR PUSTAKA

Patmodewo Soemiarti ( 2000 ). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : Rineka Cipta.


Semiawan, C.R. ( 1991 ). Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional
Menjelang Abad XXI. Jakarta. Grasindo.
Setiawani, Mary Go.( 2000 ). Menerobos Dunia Anak. Bandung : Yayasan Kalam
Hidup.
Moeslichatoen, R. ( 1999 ). Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta.
Rineka Cipta.
Mayke S. Teja Saputra. ( 2001 ). Bermain, Mainan dan permainan untuk pendidikan
anak usia dini. Jakarta. Grasindo.
Santoso. AM Rukky. ( 2001 ). Mengembangkan otak kanan anak-anak. Jakarta.
Gramedia Pustaka Umum.
Tim PC-PAUD. Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini :
Universitas Terbuka
Mayesky M (1990) Creative Activities For Young Children. New York : Delmar
Buplisher
Asmawati Luluk (2014). Pengelolaan Kegiatan Pengembangan AUD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka .
Beck Joan. ( 1994 ). Meningkatkan kecerdasan anak. Jakarta. Pustaka.

21
LAPIRAN
FOTO-FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN WAWANCARA DG KEPALA SEKOLAH

FOTO KEGIATAN WAWANCARA DG PENDIDIK

FOTO KEGIATAN ANAK DENGAN GURU

22

Anda mungkin juga menyukai