Anda di halaman 1dari 9

NAMA : Faizah A

NIM 822756941
MATA KULIAH : Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan AUD
TUTOR : Syahribulan,S.Pd,M.Pd

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS


Judul Penelitian : Analisis Cara Mengatasi Anak Yang Sulit Mengungkapkan
Pendapat Waktu Pelaksanaan : 5 Mei 2021
Tempat Penelitian : Di laman GPO

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Anak usia dini merupakan anak-anak pada rentang usia 0–6 tahun yang membutuhkan
banyak stimulasi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohaninya
(Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 angka 14). Pada usia ini, pemberian stimulasi
dimaksudkan untuk mengoptimalkan berbagai aspek perkembangan anak yang meliputi
perkembangan nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, dan fisik-
motorik. Bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan anak. Terdapat empat komponen
kemampuan berbahasa anak usia dini, yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca,
dan menulis (Martha Christianti, 2012).

Berbicara merupakan bentuk komunikasi lisan. Menurut Tarigan dalam Gusdi Sastra
(2011: 150), berbicara adalah suatu ujaran, yaitu sebagai suatu cara berkomunikasi
mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, perasaan, dan keinginan dengan bantuan lambang-
lambang yang disebut kata-kata. Dengan berbicara, seseorang dapat menyampaikan pendapat,
informasi, dan perasaan sehingga orang lain dapat memahami maksud dan keinginan kita.
Berbicara merupakan sebuah keterampilan yang tidak serta merta diperoleh anak. Anak
mengasah keterampilan berbicaranya melalui interaksi dengan lingkungan dan sebayanya.

Keterampilan berbicara pada anak perlu untuk dikembangkan karena dengan menguasai
keterampilan ini anak akan dengan mudah melakukan komunikasi dengan orang lain di
sekitarnya. Keterampilan berkomunikasi secara lisan akan memberikan andil yang besar pada
kehidupan anak kelak. Seorang anak yang terampil berbicara dapat dengan mudah
mengungkapkan keinginan, gagasan, ide, maupun perasaan kepada orang lain sehingga anak
tersebut tidak akan merasa cemas dan tertekan saat menghadapi situasi yang membutuhkan
kemampuan verbalnya.

Upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada anak melalui pemberian


stimulasi perlu disesuaikan dengan karakteristik dan usia anak. Stimulasi diberikan secara
berkelanjutan dan tidak cukup hanya diberikan satu kali. Selain guru di sekolah, orang tua di
rumah juga wajib menstimulasi keterampilan berbicara anak dengan selalu mengajaknya
bercakap-cakap.

Seringkali anak mengalami kesulitan dalam mengemukakan pendapatnya. Beberapa


kasus terjadi di Lembaga penulis, biasanya setelah memberikan pengarahan atau setelah
melakukan pembelajaran penulis memberi kesempatan kepada anak didik untuk
mengungkapkan pendapatnya secara bergiliran, tentang proses yang telah mereka lalui.
Ada beberapa anak yang sangat mencolok, yang mampu dengan baik mengungkapkan
pendapatnya didepan teman-teman dan guru. Ada pula anak yang sama sekali tidak
tahu mau berkata apa dan hanya diam, nanti setelah mendapat bantuan berupa bisikan
dari guru, anak baru berbicara namun sangat terbatas. Hal tersebut membuat penulis
tertarik melakukan analisis terkait cara mengatasi anak yang sulit mengungkapkan
pendapat.

Hal ini juga banyak dialami oleh teman-teman guru ketika memberikan
kesempatan kepada anak didik untuk mengungkapkan pendapatnya. Sehingga masalah
ini perlu untuk dikaji lebih mendalam agar menghasilkan solusi yang dapat
diaplikasikan oleh guru-guru pada anak yang mengalami kesulitan mengungkapkan
pendapat.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini berfokus menganalisis video anak
sulit mengungkapkan pendapat pada laman http://www.gurupintar.ut.ac.id/.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis cara mengatasi anak yang kesulitan
mengungkapkan pendapat.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat :

a. Menambah referensi peneliti khususnya dan guru-guru anak usia dini umumnya
untuk dapat memperbaiki metode pembelajaran kepada anak yang sulit
mengungkapkan pendapat.

b. Guru tidak melakukan kesalahan dalam mengatasi anak didik yang sulit
mengungkapkan pendapat. Sehingga anak perlahan-lahan mulai mengalami
kemajuan pada kemampuan mengungkapkan pendapat.

c. Menambah pengalaman penulis dalam melakukan penelitian di kelas dengan


metode observasi video.
II. LANDASAN TEORI
Terdapat tiga kemampuan berbahasa anak usia dini yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Pasal 1 yang tertuang dalam standar TPP
(Tingkat Pencapaian Perkembangan), di antaranya kemampuan anak dalam menerima bahasa,
mengungkapkan bahasa, dan kemampuan anak dalam bidang keaksaraan. Ketiga kemampuan
berbahasa pada anak tersebut harus distimulasi sejak dini agar kemampuan-kemampuan tersebut
dapat berkembang dengan optimal.
Keterampilan berbicara merupakan aspek penting dalam kehidupan anak, oleh karena
itu perlu diberi stimulasi untuk mengembangkan keterampilan tersebut. Proses pemberian
stimulasi dikemas dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat secara
langsung untuk mempraktikkan keterampilan berbicaranya. Guru dapat mendesain
pembelajaran yang dapat memotivasi anak untuk mengungkapkan kemampuan verbalnya.
Bicara anak menurut Suhartono (2005: 22) adalah suatu penyampaian maksud tertentu
dengan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa supaya bunyi tersebut dapat dipahami oleh orang
yang ada dan mendengar di sekitarnya. Nurbiana Dhieni, Lara Fridani, Gusti Yarmi, & Nany
Kusniaty (2008: 3.6) menyatakan bahwa, berbicara bukan sekadar pengucapan kata atau
bunyi, melainkan suatu alat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan, atau
mengkomunikasikan pikiran, ide, maupun perasaan. Jadi, dalam berbicara, seseorang perlu
memperhatikan berbagai faktor agar maksud dari apa yang dibicarakan dapat diterima
dengan baik oleh pendengar.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak didik dan guru.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif yaitu kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-
prinsip umum.
C. Instrumen Penelitian
a. Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap
kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang
hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Adapun aspek yang diamati ialah
kemampuan anak Adapun aspek yang diamati ialah kemampuan anak
mengungkapkan pendapat dan cara guru memberikan stimulus pada anak didik
dalam mengatasi kesulitan anak didik mengungkapkan pendapat.
b. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, peneliti akan mendokumentasikan berbagai hal yang berkaitan
dengan pengumpulan data untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi.
Berbagai dokumentasi tersebut antara lain dokumentasi foto anak saat diberi
kesempatan mengungkapkan pendapat, dokumentasi foto mengenai teknik yang
digunakan guru saat memberikan stimulus pada anak untuk mengungkapkan
pendapat, serta dokumentasi alat peraga yang akan digunakan dalam penelitian.
IV. ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data
Guru saat memberikan stimulus pada
anak untuk mengungkapkan pendapat
Anak saat diberi kesempatan
mengungkapkan pendapat

B. Hasil Analisis
Setelah menonton video dilaman http://www.gurupintar.ut.ac.id/, oleh Ir. Melly Latifah,
M.Si, penulis mencatat beberapa poin penting sebagai berikut:
1. Penyebab anak didik mengalami kesulitan mengungkapkan pendapat karena
kurangnya stimulasi bicara aktif oleh guru maupun orang tua.
2. Adapun tips-tips mengatasi kesulitan anak mengungkapkan pendapat antara lain:
a. Melontarkan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang disukai oleh anak.
b. Memperlihatkan gambar pada anak dan meminta pendapat anak tentang
gambar yang diperlihatkan.
c. Meminta anak untuk menggambar bebas kemudian minta anak bercerita
tentang apa yang digambar tersebut kepada teman-temannya di depan kelas.
d. Minta anak untuk menceritakan tentang mainan kesayangannya yang
dibawanya dari rumah.
Setelah penulis mencermati lalu menganalisis isi video tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa stimulasi guru menjadi salah satu penentu dalam mengatasi kesulitan
mengungkapkan pendapat oleh anak didik, sehingga sedini mungkin guru harus
memberikan stimulasi bicara aktif.
Sebagaimana yang terdapat dala video, cara-cara yang diperagakan sangat mudah
diaplikasikan dalam proses pembelajaran, sehingga masalah kesulitan mengngkapkan
pendapat pada anak didik dapat berangsur-angsur tertangani dengan baik.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
a. Kegiatan pengembangan kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh stimulus
yang diberikan guru selama proses pembelajaran.
b. Dalam pembelajaran, guru harus cermat memperhatikan anak didik dengan
kesulitan mengungkapkan pendapat, setelah mengidentifikasi anak didik dengan
kesulitan tersebut, guru segera merencanakan teknik untuk mengatasinya.
c. Dalam mengatasi kesulitan anak didik mengungkapkan pendapat, tentu bukan suatu
hal yang instan. Perlu dilakukan berulang-ulang hingga anak menjadi terbiasa,
seiring dengan perkembangan kemampuan komunikasi anak didik.
B. Saran
a. Guru sebaiknya memiliki catatan khusus terkait dengan kesulitan-kesulitan yang
dialami anak didik sehingga teknik yang akan digunakan oleh guru dalam
pembelajaran menjadi efektif.
b. Guru sebaiknya menjadwalkan rutin, waktu untuk mengatasi masalah kesulitan
mengungkapkan pendapat pada anak didik.
c. Guru sebainya sedini mungkin memberikan stimulus bicara aktif pada anak usia
dini yang menjadi anak didiknya.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Anissa Widyawati, 2013 . Upaya Mengembangkan Kemampuan Mengungkapkan Gagasan
Melaluimetode Berceritadengan Papan Flannel Pada Anak Kelompok A TK
Pertiwi Wonoboyo Jogonalan Klaten, Tahun Ajaran 2012/2013. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dhieni, Nurbiana, dkk. 2019. Metode Pengembangan Bahasa. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Meli Novikasari, Ali, Halida. 2015. PERANAN GURU DALAM MENGATASI ANAK
PEMALU DI RAUDHATUL ATHFAL DHARMA WANITA KEMENTERIAN
AGAMA. Pontianak : Program Studi PG-PAUD FKIP Untan.

Anda mungkin juga menyukai