Anda di halaman 1dari 70

MENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI

KEGIATAN BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN DI KB


ALFARISI KECAMATAN BABELAN KABUPATEN BEKASI TAHUN
2021

Untuk Memenuhi Mata Kuliah PAUD 4501


PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PKP )

Disusun oleh :
NAMA : Agustinah
NIM : 857104541
PROGR. STUDI : S1 PG PAUD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UPBJJ MATARAM UNIVERSITAS TERBUKA
( UT ) TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL
MENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI KEGIATAN BERCERITA DENGAN
MEDIA BONEKA TANGAN DI KB ALFARISI KECAMATAN BABELAN KABUPATEN BEKASI
TAHUN 2021

Bekasi , 20 November 2020

Supervisor 1 Mahasiswa

NIP. 1
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan


(PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG–
PAUD) Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian – bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi – sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Bima, 20 November 2020.

Mahasiswa,

AGUSTINAH
NIM.
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan laporan perbaikan yang berupa Laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) pada anak KB AL Faritzhi , Kecamatan Babelan , Kabupaten
Bekasi .
Laporan ini dibuat untuk dapat memenuhi salah satu tugas dalam mata
kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional. Program S1 PG PAUD Universitas
Terbuka (UT) ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari berbagai
pihak. Maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala UPBJJ – UT Jakarta
2. Ibu Yuke , M.Pd selaku Supervisor 1 sekaligus Tutor yang membimbing
Mata Kuliah PKP
3. Rekan rekan guru KB Al faritzhi , Kecamatan Babelan , Kabupaten Bima
4. Sahabat dan teman teman kuliah S1 PGPAUD UT Buah Ati
Kami menyadari dengan sepenuh hati, bahwa laporan ini masih terdapat
kekurangan, maka saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata
semoga laporan ini bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan dan
peningkatan kemampuan mengajar penulis yang sebagai guru di Taman Kanak-
Kanak.
Bima, 20 November 2020
Mahasiswa,

Agustinah
NIM. 857104541
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................... i


Lembar Pengesahan ............................ ii
Surat Pernyataan Tidak Plagiat ............................ iii
Kata Pengantar ............................ iv
Daftar Isi ............................ v

Bab. I Pendahuluan
A. Latar Belakang ............................ 1
B. Rumusan Masalah ............................ 5
C. Tujuan Perbaikan ............................ 5
D. Manfaat Perbaikan ............................ 5

Bab. II Kajian Pustaka ............................ 7

Bab. III Rencana Perbaikan


A. Subjek Penelitian ............................ 14
B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus ............................ 15

Bab. IV Hasil dan Pembahasan


A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus ............................
B. Pembahasan Tiap siklus ............................

Bab. V Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan ............................
B. Saran ............................

Daftar Pustaka
Lampiran – lampiran.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aktivitas utama yang yang dapat mewariskan dan
mengembangkan sosial budaya tersebut. Untuk menjamin agar pendidikan iti
benar dan prosesnya efektif diperlukan landasan-landasn filosofi dan ilmiah
sebagai azas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan. Dengan demikian
kedua asas tersebut tidak dapat dipisahkan, karena pendidikan merupakan suatu
usaha membina dan mewariskan kebudayaan, mengemban suatu kewajiban
yang luas dan menentukan prestasi suatu bangsa.
Pendidikan Anak Usia Dini selain untuk membina kemampuan atau
perkembangan anak pada setiap tingkat tertentu, juga untuk mengembangkan
seluruh aspek anak secara normatif. Hal tersebut sesuai dalam konvensi hak
anak, yaitu tujuan pendidikan diarahkan pada pengembangan kepribadian anak,
bakat, kemampuan mental dan fisik sesuai dengan potensi dan perkembangan
anak, karena setiap anak mempunyai keunikan sendiri sesuai dengan faktor
bawaan dan lingkungannya. Dalam rangka mengoptimalkan perkembangan
dan memenuhi karakteristik anak yang merupakan individu unik serta
mempunyai pengalaman pengetahuan yang berbeda. Maka perlu dilakukan
usaha yaitu dengan memberikan rangsangan-rangsangan, dorongan-dorongan
dan dukungan kepada anak.

Apabila kita mengamati anak TK secara seksama umumnya mereka


memiliki ciri khas atau karakteristik yang sangat beragam dan bervariasi baik
dalam hal kemampuan,sikap, serta minat-minatnya. Anak yang memiliki potensi
kecerdasan yang baik akan dapat belajar dengan cepat. Sebaliknya anak yang
potensi kecerdasanya kurang akan belajar dengannlebih lamban.Demikian pula
dalam hal berhubungan denganminatnya, anakpun memiliki perbedaan dalam cara
belajarnya. Ada anak-anak yang gemar dengan kegiatan tulis-menulis atau
menggambar, bernyanyi, bermain dihalaman sekolah atau kegiatan-kegiatan yang
lainnya.
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan
kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus
disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng, yang
dikemas dalam bentuk cerita yang dapat didengarkan dengan rasa
menyenangkan. Di Taman Kanak-kanak bercerita adalah salah satu metode
pengembangan bahasa yang dapat mengembangkan beberapa aspek fisik
maupun psikis anak TK sesuai dengan tahap perkembangannya. Sedangkan
metode bercerita dengan menggunakan media boneka tangan adalah cara
penyampaian atau penyajian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk
cerita dari guru kepada anak.
Perkembangan bahasa pada dasarnya dimulai sejak tangis pertama bayi,
sebab tangis bayi dapat dianggap sebagai bahasa anak. Menangis bagi anak
merupakan sarana mengekspresikan kehendak jiwanya. Dan inilah yang
disebut dengan bahasa eksperif dimana tangisan bayi adalah merupakan bahasa
dalam mengekpresikan keinginannya dan perasaannya melalui tangisan
tersebut.
Setiap anak memiliki sejumlah potensi baik potensi fiik, biologis kognitif
maupun sosial emosional. Anak adalah makhluk yang sedang taraf
perkembangan yang mempunyai perasaan, pikiran, kehendak seniri yang
semuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat serta struktur yang berlaina
pada tiap fase perkembangan. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
no. 137 tahun 2014 tentang standar pendidikan anak usia dini bahwa ada lima
aspek perkembangan yang harus dikembangkan, yaitu meliputi perkembangan
moral agama, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional. Dari kelima
aspek perkembangan tersebut, perkembanagn bahasa menjadi penting karena
dengan berbahasa anak akan mampu memngutarakan keinginannya dan dapat
berkomunikasi dengan orang lain disekitarnya.
Bahasa merupakan hal penting yang dapat mengekspresikan pikiran dan
pengetahuan bila anak mengadakan interaksi dengan orang lain. Anak-anak
yang sedang tumbuh dan berkembang mengomunikasikan kebutuhan pikiran
dan persaannya melalui bahasa dengan kata-kata yang mempunyai makna.
Oleh sebab itu, kemampuan berbahasa anak harus distimulus sejak dini, yaitu
sejak usia prasekolah yang selanjutnya akan memberikan keterampilan kepada
anak untuk dapat berbahasa dan berkomunikasi dengan baik dan benar kepada
semua orang.
Perkembangan bahasa Anak Usia Dini distimulasi sejak dini dengan
menggunakan prinsip yang berpedoman pada perkembangan dan kesesuaian
dan karakteristiknya. Dengan pembelajaran dapat mendorong anak berinteraksi
dengan lingkungan, serta memperoleh pengetahuan dari kegiatan yang
dilakukan melalui bermain karena pada prinsipnya pembelajaran pada anak
usia dini yaitu belajar melalui bermain. Dengan bermain anak belajar tentang
berbagai hal yang bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan yang telah
ia miliki sejak lahir. Anak-anak berusaha untuk menyelidiki dan mendapatkan
pengalaman dengan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar.
Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus
dimiliki anak, terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia dan
karakteristik perkembanganya. Perkembangan adalah suatu perubahan yang
berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling
berinteraksi seperti biologis, kognitif dan sosial emosional. Dengan bahasa
anak dapat mengomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran maupun perasaanya
pada orang lain.
Berdasarkan pengamatan kegiatan aspek pengembangan di KB Al
faritzhi ditemukan masalah 15 dari 20 anak, masih belum dapat melaksanakan
kegiatan bercerita dengan baik yang berkaitan dengan kurangnya media
pmbelajaran untuk anak terhadap pengembanagan pengungkapan bahasa. Pada
umumnya anak belum mau menjawab pertanyaan yang lebih kompleks ketika
guru mengajukan pertanyaan karena kurangnya perbendahaaran kata, anak
belum mampu menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang
sama ketika guru memperlihatkan gambar pada anak, kurangnya keterampilan
berkomunikasi secara lisan untuk mengungkapkan perasaan kepada orang lain,
anak belum mampu menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap
ketika guru meminta untuk menulis nama sendiri dan membuat kalimat
sederhana, dan anak belum mampu melanjutkan sebagian cerita yang telah
diperdengarkan karena anak kesulitan untuk menyusun kalimat dengan jelas.
Kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan
mengungkapkan bahasa yang dilakukan di KB ALFARISI masih kurang
bervariasi karena hanya menggunakan media buku cerita bergambar dan kartu
huruf saja, bahasa tubuh guru yang masih kaku atau belum luwes, penyajian
pembelajaran yang kurang menarik dan alat peraga yang masih minim dan
sederhana. Akibatnya guru belum mampu menguasai kelas, sehingga peserta
didik kurang semangat, cenderung bosan dengan kegiatan yang diberikan dan
pada akhirnya proses belajar mengajar (PBM) khususnya pengungkapan
bahasa anak menjadi terhambat dan kurang maksimal.
Melihat kondisi demikian, maka perlu adanya alternatif pembelajaran
yang efektif untuk mendapatkan proses pembelajaran yang bergairah melalui
metode pengajaran yang kreatif untuk meningkatkan kemampuan bahasa pada
anak. Salah satu pembelajaran yang dapat mengatasi masalah di atas adalah
metode bercerita dengan media boneka tangan.
Adapun alasan pemilihan metode bercerita dengan media boneka tangan
sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut adalah melalui metode bercerita
dengan media boneka tangan peserta didik dapat mengungkapkan bahasa
berdasarkan gambar yang dicermatinya. Anak-anak dapat aktif dan antusias
mengikuti pembelajaran serta berani mengungkapkan bahasa kepada teman dan
guru-gurunya, sehingga tidak ada anak yang tidak mampu mengungkapkan
bahasanya.
Dengan demikian, peneliti yakin pemilihan metode bercerita dengan
media boneka tangan dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh peserta
didik di TK Pembina Woha. Sehingga dari permasalahan yang ditemukan di
atas peneliti mencoba memberikan solusi melalui penelitian tentang
Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Anak Usia Dini Melalui Metode
Bercerita Dengan Media Boneka Tangan di Rumusan Masalah

Bagaimana meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Melalui


Metode Bercerita dengan Media Boneka Tangan pada Anak Kelompok A di
KB ALFARISI?
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah; Untuk mengetahui kemampuan guru dalam
meningkankan bahasa anak melalui metode bercerita dengan media boneka
tangan pada Anak Kelompok

C. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Bagi bidang keilmuan pendidikan Anak Usia Dini dapat memberikan
sumbangan ilmiah dalam meningkatkan kemampuan mengungkapkan
bahasa anak melalui metode bercerita dengan media boneka tangan di KB
ALFARISI
2. Secara Praktis
a) Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat mengkaji lebih dalam
terkait dengan Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Anak Usia
Dini Melalui Metode Bercerita Dengan Media Boneka Tangan di KB
ALFARISI
b) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
proses pembelajaran agar lebih menekankan pada guru dalam
Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Anak Usia Dini Melalui
Metode Bercerita Dengan Media Boneka Tangan di KB ALFARISI.
c) Bagi orangtua, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana untuk
menambah pengetahuan mengenai penggunaan atau pemanfaatan dalam
Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Anak Usia Dini Melalui
Metode Bercerita Dengan Media Boneka Tangan Di KB AL FARISI
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Bercerita


1. Pengertian Bercerita
Berbicara adalah kepandaian manusia untuk mengeluarkan suara dan
menyampaikan pendapat dari pikirannya. Berbicara berkaitan dengan
pengucapan kata-kata yang bertujuan untuk menyampaikan apa yang akan
disampaikan baik itu perasaan, ide atau gagasan.
Menurut Haryadi dan Zamzani, Berbicara adalah suatu penyampaian
maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami orang
lain.
2. Tujuan Bercerita
Secara umum, tujuan berbicara adalah untuk berkomunikasi,
memberitahukan atau melaporkan informasi kepada penerima informasi,
meyakinkan atau mempengaruhi penerima informasi, untuk menghibur,
serta menghendaki reaksi dari pendengar atau penerima informasi. Menurut
Tarigan, ada 3 (tiga) tujuan umum berbicara yaitu untuk memberitahukan
dan melaporkan (to inform), menjamu dan menghibur (to entertain), serta
untuk membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (to persuade).
Menurut Gorys Keraf dalam St. Y. Slamet dan Amir tujuan
berbicara, diantaranya yaitu untuk meyakinkan pendengar, menghendaki
tindakan atau reaksi fisik pendengar, memberitahukan, dan menyenangkan
para pendengar
3. Tes Kemampuan Berbicara
Menurut Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi (2002:169-171), secara
umun bentuk tes untuk mengukur kemampuan berbicara dapat berupa tes
subjektif yang berisi perintah untuk melakukan kegiatan berbicara.
Beberapa tes yang bisa digunakan antara lain:
a) Tes kemampuan berbicara berdasarkan gambar. Tes ini dilakukan dengan
cara memberikan pertanyaan sehubungan dengan rangkaian gambar atau
menceritakan rangkaian gambar.
b) Tes wawancara, yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa
yang sudah cukup memadahi.
c) Bercerita, ini dilakukan dengan cara mengungkapkan sesuatu
(pengalamannya atau topik tertentu).
d) Diskusi, ini dilakan dengan cara meminta mendiskusikan topik tertentu.
e) Ujaran terstruktur, ini meliputi mengatakan kembali, membaca kutipan,
mengubah kalimat dan membuat kalimat.

B. Tinjauan Tentang Metode Bercerita


1. Pengertian Metode Bercerita
Metode bercerita adalah cara bertutur kata dalam penyampaian cerita
atau memberikan penjelasan kepada anak secara lisan, dalam upaya
memperkenalkan atau-pun memberikan keterangan hal baru pada anak.
Metode bercerita merupakan salah satu cara yang digunakan guru untuk
memberi pengalaman belajar kepada anak. Cerita yang disampaikan harus
mengandung pesan, nasihat, dan informasi yang bisa ditangkap oleh anak,
sehingga anak bisa dengan mudah memahami cerita juga meneladani hal
baik yang terkandung dalam isi cerita yang disampaikan.

Metode bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan


seseorang untuk menyampaikan suatu pesan, informasi atau sebuah
dongeng belaka yang bisa dilakukan secara lisan atau tertulis. Cara
penuturan cerita tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga
atau tanpa alat peraga. Menikmati sebuah cerita mulai tumbuh pada seorang
anak semenjak ia mengerti akan peristiwa yang terjadi disekitarnya dan
setelah memorinya mampu merekam beberapa kabar berita. Masa
tersebut terjadi pada usia 5-6 tahun, yang ditandai oleh berbagai
kemampuan sebagai berikut:
a. Mampu menggunakan kata ganti saya dan berkomunikasi
b. Memiliki berbagai perpendaharaan kata kerja, kata sifat, kata
keadaan, kata tanya dan kata sambung
c. Menunjukkan pengertian dan pemahaman tentang sesuatu
d. Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan tindakan berkomunikasi;
e. Mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar.
Cerita yang disajikan untuk anak usia 5-6 tahun tentu sajaharus sesuai
dengna dunia kehidupan mereka. Isi cerita harus bersumber dari pengalaman
sehari-hari yang mungkin dialaminya atau hal-hal sederhana yang mudah
dicerna oleh tahapan berfikirnya.

2. Tujuan Metode Bercerita


Tujuan metode bercerita bagi anak usia dini 4-6 tahun adalah agar
anak mampu mendengarkan dengan saksama terhadap apa yang
disampaikan orang lain, anak akan bertanya apabila ia tidak memahaminya,
akan dapat menjawab pertanyaan, anak dapat menceritakan dan
mengekspresikan apa yang didengarkan dan diceritakannya pada orang lain.
Sehingga hikmah dari isi cerita dapat dapat dipahami dan lambat laun
didengarkan, diperhatikan, dilaksanakan, dan diceritakannya pada orang
lain.
Menurut Tampubolon “bercerita berpengaruh besar pada
perkembangan kemampuan berbahasa anak”. Bercerita adalah kegiatan
yang sangat bermanfaat bagi pengembangan otak anak. Bercerita dapat
mengasah daya pikir dan imajinasi anak meningkatkan kemampuan
mengungkapkan bahasa dan berkomunikasi, membangun karakter anak,
menghangatkan hubungan orang tua dan anak, guru dan peserta didik.
Nurgiyantoro berpendapat bahwa bercerita merupakan kegiatan
berbahasa yang bersifat produktif, artinya dalam bercerita melibatkan
pikiran, kesiapan mental, keberanian, perkataan yang jelas sehingga dapat
dipahami oleh orang lain. Kegiatan bercerita merupakan kegiatan yang
bermakna dalam kaitannya dengan perkembangan anak. Namun demikian
bercerita juga harus ada ilmu dan metodenya, tidak hanya sekedar metode,
bercerita menjadi efektifkarena cerita pada umumnya lebih berkesan dari
pada nasehat biasa sehingga nasehat itu terekam jauh lebih dalam didalam
memori anak. Alasan cerita sebagai sesuatu yang penting bagi anak, ini
dapat disimak pada uraian berikut:
a. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan bahasa diantaranya
kemampuan menyimak/listening, kemampuan dalam berbicara/
spiking dan menambah kosa kata yang dimilikinya.
b. Mengembangkan kemampuan berfikirnya karena dengan bercerita anak
diajak untuk memfokuskan perhatian dan berfantasi mengenai jalan
cerita serta mengembangkan kemampuan berfikir secara simbolik.
c. Menanamkan pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita yang
akan mengembangkan kemampuan moral agama misalnya konsep
benar salah atau ketuhanan.
d. Mengembangkan kepekaan sosial emosi anak tentang hal-hal yang terjadi
disekitarnya melalui tuturan cerita yang disampaikan.
e. Mengembangkan potensi kreatif anak melalui keragaman ide cerita yang
dituturkan.
3. Bentuk-Bentuk Metode Bercerita.
Bentuk-bentuk bercerita terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
a) Bercerita tanpa alat peragaBercerita tanpa alat peraga dapat diartikan
sebagai kegiatan bercerita yang dilakukan oleh guru atau orang tua
tanpa menggunakan media yang bisa diperlihtkan pada anak.
b) Bercerita dengan alat peraga.
Bercerita menggunakan alat peraga berarti kita menggunakan media atau
alat pendukung untuk memperjelas penuturan cerita yang kita sampaikan.

C. Media Boneka Tangan


1. Pengertian Media
Media atau medium dalam arti jamak dapat diartikan sebagai
perantara atau pengantar, media pembelajaran berarti wahana penyalur
pesanatau informasi belajar dari komunikator (guru) ke komunikan
(siswa). Setiap jenis media memiliki karakteristik dan
kemampuanuntuk menayangkan pesan dan informasi tersebut.
Media seperti yang dikutip dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah (1) alat; (2) sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio,
televisi, film, poster, dan spanduk; (3) yang terletak antara dua pihak; (4)
perantara penghubung sedangkan dalam kamus kata serapan media adalah
media/alat/sarana yang menjadi perantara untuk mnghantarkan sesuatu.
2. Karakteristik Pembelajaran Media Boneka Tangan
Salah satu pembelajaran yang menekankan pada stimulasi
perkembangan mengungkapkan bahasa anak namun metode bercerita.
Kegiatan pembelajaran dengan metode bercerita agar terasa
menyenangkan ba gi anak tentunya diperlukan media pembelajaran untuk
menunjang kegiatan. Ada jenis media yang menarik untuk bercerita
pada anak yaitu boneka tangan.
Boneka tangan adalah media yang dipilih untuk diperbesarkan,
memiliki karakteristik khusus, yaitu adanya perbesaran teks maupun
gambar. Hal ini sengaja dilakukan supaya terjadi kegiatan membaca
bersama (shared reading) antara guru dan murid atau orang tua dan anak.
Buku ini mempunyai karakteristik khusus yang penuh warna warni,
gambar yang menarik, maupun kata yang dapat diulang ulang,
mempunyai plot yang mudah ditebak, dan memiliki pola teks yang
berirama untuk dapat dinyanyikan.
Penggunaan media cerita boneka tangan dapat mengembangkan
kemampuan asar anak dalam semua aspek bahasa, khususnya pada aspek
perkembangan berbicara (mengungkapkan bahasa anak), misalnya dengan
cara guru merangsang komentar anak tentang isi gambar ataucerita dalam
Big Book, selain itu juga ada kegiatan berdiskusi dan menceritakan
kembali cerita dalam Big Book sehingga dapat mengasahperkembangan
bahasa anak khususnya dalam mengungkapkan bahasa.
3. Keunggulan Boneka Tangan.
Salah satu keunggulan boneka tangan adalah disukai anak termasuk
anak yang mengalami keterlambatan dalam membaca. Dengan
menggunakan media boneka tangan bersama-sama akan timbul keberanian
dan keyakinan dalam diri anak anak bahwa ia “sudah bisa membaca”.
Dengan media boneka tangan dapat mengembangkan aspek perkembangan
bahasa termasuk kemampuan literasi pada anak yang mencakup
dengar, cakap, baca dan tulis. Berikut ini keistimewaan media boneka
tangan menurut Lynch adalah:
a. Memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat dalam situasi nyata
dengan cara yang tidak menakutkan
b. Memungkinkan anak melihat tulisan yang sama ketika guru/ orang tua
membaca tulisan tersebut
c. Memungkinkan anak bekerja sama memberi makna pada tulisan.
Bagi anak yang memiliki keterlambatan dalam membaca diberikan
kesempatan untuk mengenal tulisan dengan bantuan guru dan teman-
temannya
d. Semua aspek berbahasa anak akan berkembang termasuk keaksaraan
dan pengungkapan bahasa.
e. Guru dapat melakukan tanya jawab dengan anak berkaitan dengan isi
cerita dalam boneka tangan sehingga topik bacaan semakin berkembang
sesuai pengalaman dan imajinasi anak.

4. Kelemahan Boneka Tangan


Tentu kain katun juga mempunyai kekurangan. Bentuk kekurangan
boneka tangan yaitu mudah kusut dan warna mudah pudar dibanding bahan
sintetis. Jadi semua bahan mempunyai kelebihan dan kekurangan kaan
pilihlah yg sesuai dengan anak
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Informasi Subyek Penelitian


1. Lokasi : KB ALFARISI
Kelompok B
Jumlah 20 Anak ( L = 13, P = 7 )
Semester I, Tahun Ajaran 2018/2019
Tema: Binatang, Sub Tema: Binatang Ternak

2. Waktu Pelaksaaan :  SIKLUS 1 :Tanggal 26 – 30 Oktober 2020


 SIKLUS 1I :Tanggal 02 – 06 November 2020

3. Karakteritik Anak :  Anak berbeda satu sama lain


 Anak lebih cenderung melihat dan memahami
sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya
sendiri
 Dengan rasa ingin tahu yang kuat, anak usia
Taman Kanak-Kanak cenderung banyak
memperhatikan, membicarakan,
dan mempertanyakan berbagai hal yangg sempat
dilihat dan didengarnya, terutama terhadap hal-
hal yang baru
 Anak senang dan kaya dengan fantasi/daya
khayal
 Anak masih mudah frustasi
 Anak bergairah untuk belajar dan banyak belajar
dari pengalaman.

B. Deskripsi Persiklus
Pelaksnaan perbaikan di lakukan dalam 2 siklus yang meliputi :
1. Peremcanaan
2. Tindakan
3. Pengamatan
4. Refleksi

Alur Penelitian Tindakan Kelas

1. Perencanaan
Pada PTK dimana peneliti dan guru adalah orang yang berbeda, dalam
tahap penyusunan rancangan, harus ada kesepakatan antara
keduanya.rancangan harus di lakukan bersama antara guru yang akan
melakukan tindakan dengan peneliti yang akan melakukan tindakan
dengan peneliti yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Hal
tersebut akan mengurangi unsur subjektifitas pengamat serta mutu
kecermatan pengamat yang di lakukan
2. Tindakan
Pada tahap ini,rancangan tindakan tersebut tentu saja sebelumnya telah di
latih kepada si pelaksanaan tindakan ( guru) untuk dapat di terapkan di
dalam kelassesui dengan skenario. Scenario dari tindakan harus di
laksanakan dengan baik dan tampak wajar
Peneliti (guru) dibantu oleh penilai I dan penilai II serta supervisor. Penilai
I adalah teman sejawat atau rekan guru yang berasal dari tempat mengajar
yang sama dengan peneliti atau Sekolah lain. Penilai II adalah Kepala
Sekolah tempat peneliti/Mahasiswa mengajat atau pengawas Sekolah
yang bersangkutan atau dosen PTN/PTS setempat. Tugas penilai I dan
Penilai II adalah menilai SKH/RK dengan menggunakan APKG-PKP I
dan perbaikan kegiatan pengembangan dengan menggunakan APKG-PKP
II. Supervisor adalah seseorang yang ditugaskan oleh UPBJJ-UT setempat.
Tugas Supervisor adalah memberikan bimbingan, mensupervisi dan
menilai kegiatan pengembangan.
3. Pengamatan
Pada tahap ini peneliti (guru apabila ia bertindak sebagai peneliti )
melakukan pengamatan mencatat semua hal yang perlu di lakukan dan
terjadi selama pelaksana’an tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini
di lakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah
tersusun, termaksud juga pengamatan secara cermat pelaksana skenario
tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil
belajar siswa.
4. Refleksi
Dalam PTK mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil
pengamatan terhadap tindakan yang di lakukan, jika terdapat masalah dari
proses refleksi maka di lakukan proses pengkajian ulang melalui siklus
berikutnya yang meliputi kegiatan : perencanaan ulang, tindakan ulang dan
pengamatan ulang sehingga permasalahnya dapat teratasi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PERSIKLUS
Deskripsi persiklus dapat di uraikan ssebagai berikut :
SIKLUS 1
 Rancangan Satu Siklus
 SKH/RK
 Skenario Perbaikan
 Hasil Siklus I

SIKLUS II
 Ranacangan Satu Siklus
 SKH/RK
 Skenario Perbaikan
 Hasil Siklus II
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Satu
Tema : Binatang
Kelompok : B
Tanggal : 26 - 30 Oktober 2020
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui
Boneka Tangan pada Anak Kelompok A KB
ALFARISI, Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran
2020/2021
Identifikasi Masalah : 1. Sebagian besar anak tidak dapat fokus
mendengar cerita yang dibacakan oleh guru,
sehingga masih belum bisa menceritakan
kembali tentang isi cerita yang sudah
diceritakan oleh guru
2. Media pembelajaran/Alat peraga yang
disediakan oleh guru masih belum variatif
3. Pengelolaan kelas yang masih kurang efektif
dengan kebutuhan anak dan kegiatan belajar
mengajar di kelas maupun di luar kelas
4. Koordinasi terhadap kegiatan mainaak masih
kurang efektif
5. 15 dari 20 anak, masih belum dapat
melaksanakan kegiatan bercerita dengan baik
Analisi Masalah : Dari kelima masalah yang teridentifikasi, masalah
yang akan dipecahkan adalah 15 dari 20 anak,
masih belum dapat melaksanakan kegiatan
bercerita dengan baik karena merupakan masalah
yang paling berat dan dapat menimbulkan masalah
baru. Penyebab masalah tersebut adalah karena
anak didik masih belum bisa mengenal lambang
bilangan dengan benar. Penyebab masalah tersbut
adalah karena pemberian media belajar atau media
yang digunakan guru sanga masih kurang kreatif
dalam menyediakan buku cerita, tidak adanya
inovasi dalam membuat dan mempersiapkan alat
peraga yang bervariasi dan inovatif sehingga anak
didik masih belum ada kemmpuan bercerita
Perumusan Masalah : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui
Boneka Tangan pada Anak Kelompok A Di TK
Pembina Woha, Kabupaten Bima Tahun Ajaran
2020/2021?
Rencana Kegiatan :

SKH ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP


I Bercakap-cakap: Kegiatan Bercerita Meniru gerakan
tentang perbedaan dengan judul Kisah hewan berjalan
kambing dan ikan kancil dan buaya
II Bercakap-cakap: Pemberian tugas: Kegiatan Bercerita
Tentang perbedaan menggambar bebas dengan judul Srigala
antara kucing dan dengan media krayon dan drum
tikus dengan rapi
III Kegiatan Bercerita Mencocok dengan Bercakap-cakap:
dengan judul Buaya pola gambar kupu- tentang cara berbuat
dan burung kupu baik terhadap
bernyanyi makhluk ciptaan
Tuhan, misal: tidak
menyakiti kupu-kupu
IV Bercakap-cakap: Kegiatan Bercerita Praktik Langsung:
cara berbuat baik dengan judul Domba bermain menjala ikan
pada makhluk cerdik dan harimau
ciptaan Tuhan,misal: bodoh
tidak menyakiti
binatang
V Tanya jawab: Kegiatan Bercerita Praktik Langsung:
Tentang perbedaan dengan judul kisah Bermain permainan
binatang dan tiga ikan Nelayan
tumbuhan
SATUAN KEGIATAN HARIAN 5 (SKH ke 5)

KELOMPOK :B

TEMA : BINATANG

MINGGU/SEMESTER : 5/1

MATA KULIAH : PANDUAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL


Penilaian
Hari/ Alat dan
Indikator Kegiatan Perkembang-
Tanggal Bahan KBM
an Anak
Jumat I. Kegiatan Awal ( + 30 menit)
30  Berbaris Anak Observasi
10  Memberi salam dan membalas salam  Salam Anak Observasi
2020 (P.10)
 Berdoa sebelum dan sesudah  Berdoa: Doa sebelum belajar Buku doa Observasi
melaksanakan kegiatan dengan tertib
(P.1)
 Membedakan ciptaan-ciptaan Tuhan  Tanya jawab: Tentang perbedaan Gambar Unjuk kerja
(P.7) binatang dan tumbuhan tanaman dan
binatang
II. Kegiatan Inti ( + 60 menit )
 Mendengar dan menceritakan  Kegiatan Bercerita dengan judul Anak Percakapan
kembali cerita secara urut (B.5) kisah tiga ikan
 Mengerjakan Mazze (mencari jejak)  Pemberian tugas: mencari jejak Lembar Penugasan
(K.21) tempat tinggal/hidup ikan kerjaAnak
 Membuat gambar dengan teknik  Pemberian tugas: Memberi kolase Lembar Penugasan
kolase dengan memakai beragam pada gambar bentuk ikan kerjaAnak
media (ampas kelapa, kertas, biji-
bijian, dll) (S.14)
III. Istirahat ( + 30 menit )
 Berdoa sebelum dan sesudah  Cuci tangan Air, serbet Observasi
melaksanakan kegiatan dengan tertib  Berdoa: doa sebelum makan Buku doa Observasi
(P.1)  Makan Bekal anak Observasi
 Bermain di halaman Sekolah
IV. Penutup ( + 30 menit )
 Senam fantasi bentuk meniru, misal:  Praktik Langsung: Bermain Anak Unjuk Kerja
menirukan berbagai gerakan hewan, permainan Nelayan
tanaman yang terkena angin dengan
lincah (FM 24)
 Menceritakan pengalaman/kejadian
secara sederhana dengan urut (B.7)  Tanya-jawab kegiatan sebelumnya Anak Percakapan
 Menginformasikan mengenai Guru Percakapan
 Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan besok
melaksanakan kegiatan dengan tertib  Doa Buku doa Observasi
(P.1)
 Memberi salam dan membalas salam
(P.10)  Salam Anak Observasi
 pulang Anak

Bima, 30 Oktober 2020


Mengetahui, Mahasiswa
Kepala Sekolah KB ALFARISI

( AGUSTINAH )
NIM.
SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Boneka


Tangan pada Anak Kelompok A Di KB ALFARISI
Tahun Ajaran 2020/2021

Siklus ke :I
Hari / Tanggal : Jumat/ 30 Oktober 2020
Hal yang diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan pengembangan I ( Pembukaan ) :
 Judul kegiatan : Tanya jawab: Tentang perbedaan binatang
dan tumbuhan
 Pengelolaan kelas
: Penataan Ruang :
1. Penataan Ruang dirubah lebih luas di depan kelas sehingga anak
dengan leluasa bermain
2. Pengorganisasian Anak : posisi anak di ubah menjadi bentuk
setengah lingkaran dengan posisi duduk dengan beralaskan karpet
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak-anak duduk di depan kelas.
2. Guru memperlihatkan beberapa gambar binatang yang ada di
lingkungan sekitar Sekolah
3. Guru meminta anak untuk Tentang perbedaan binatang dan
tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar Sekolah
4. Guru bertanya Bagaimana Tentang perbedaan binatang dan
tumbuhan
5. Anak-anak menaggapi pertanyaan guru tentang Tentang perbedaan
binatang dan tumbuhan
6. Anak-anak secara bergantian memberikan pendapatnya Tentang
perbedaan binatang dan tumbuhan
7. Sebagai motivasi guru memberikan reward kepada setiap anak
yang dapat memberikan pendapatnya dengan benar tentang
Tentang perbedaan binatang dan tumbuhan

B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )


 Judul kegiatan : Pemberian tugas: Kegiatan
Bercerita dengan judul kisah tiga ikan
 Pengelolaan Kelas : Anak duduk di bangku masing-masing
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan alat peraga/sumber belajar yang akan
dilaksanakan di dalam kelas
2. Guru menyampaikan kegiatan Kegiatan Bercerita dengan judul
kisah tiga ikan
3. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan Kegiatan Bercerita
dengan judul kisah tiga ikan
4. Guru memberikan tugas Bercerita dengan judul kisah tiga ikan
5. Guru mencatat dan mengamati setiap kegiatan yang dilakukan anak
pada saat Bercerita dengan judul kisah tiga ikan
6. Bila anak telah selesai mengerjakannya, Guru meminta kepada
anak-anak untuk membuat kesimplan dari cerita dengan judul kisah
tiga ikan.

C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )


 Judul kegiatan : Praktik Langsung: Bermain permainan Nelayan
 Pengelolaan Kelas
1. Penataan Ruang : Posisi Duduk anak –anak kembali berdiri di depan
kelas
2. Pengorganisasian anak : posisi anak di ubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri
 Langkah - langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak untuk berdiri dengan baik
2. Guru mengajak anak-anak untuk Praktik Langsung: Bermain
permainan Nelayan
3. Guru mengajak anak untuk bermain bersama temannya untuk
Praktik Langsung: Bermain permainan Nelayan
4. Guru mengamati bagaimana anak dapat melaksanakan kegiatan
Bermain permainan Nelayan
5. Guru memberikan penilaian setiap kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan oleh anak.
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Agustinah TK/KB/TPA : KB ALFARISI


NIM : 857104541 Kelompok : B
Program Studi : S I PGPAUD Pertemuan ke : KELIMA
UPBJJ UT : JAKARTA

1) Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan?


Reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan ialah anak
telah mulai terlihat antusias dengan semua kegiatan yang saya berkan
kepada anak-anak.
2) Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan
yang saya lakukan?
Secara keseluruhan kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang
saya lakukan ialah pada bercakap-cakap anak-anak terlihat sangat antusias
berebutan mengungkapkan pendapatnya tentang binatang-binatang yang
dketahui oleh anak dan yang berada di sekitar lingkungan anak.
3) Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan lakukan?
Secara keseluruhan kelebihan saya dalam pengembangan lakukan ialah
Memberikan materi kegiatan pembelajaran yang sesuai fakta dan yang
berada di lingkungan sekitar anak, sehingga anak cepat memahami kegiatan
pembelajaran yang saya berikan.
4) Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?
Hal-hal unik saya temui dalam kegiatan pengembangan ialah pada kegiatan
Bermain permainan Nelayan anak-anak lalu menceritakan bila ingin
menangkap ikan langsung di laut, ada pula yang menceritakan bila si anak
pernah memancing di kali dekat rumahnya.
5) Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya
ialah selalu memberikan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan anak sehingga menimbulkan minat belajar yang tinggi baik
dalam kegiatan main yang edukatif maupun dalam belajar untuk
meningkatkan minat anak dalam membaca.
HASIL PERBAIKAN
Hasil Siklus I
Hasil observasi Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Melalui
Metode Bercerita Dengan Media Boneka Tangan pada Anak Kelompok A di TK
Pembina Woha Kabupaten Bima Tahun Ajaran 2020/2021 Pada siklus I, seperti
pada tabel berikut:

Hasil Observasi Kegiatan Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Boneka


Tangan pada Anak Kelompok A di KB AL FARISI , Kabupaten BEKASI
Tahun Ajaran 2020/2021 pada Siklus I

Siklus I
Tingkat Pemahaman
No Nama Siswa L/P
  
1. Arafah Putra L 
2. Akta Alfarizin L 
3. Bima Pratama L 
4. Gifajar Alnabawi L 
5. Habiburahman L 
6. Inayah P 
7. Keisya Avihul Azziza P 
8. Muhammad Ibnu Alkatsir L 
9. Habiburahman L 
10. Nasrullah L 
11. Nurfaigah P 
12. Raisa Raya P 
13. Risma Lita P 
14. Rizki Alfian Ramadahan L 
15. Shafiyah Salsabillah P 🗸
16. Qayla Azzahra Wilda L 
17. Virza Al Azka L 
18. Ferdian L 
19. Putri Afisah P 
20 Alfian Alfariji L 
Jumlah 10 5 5

KETERANGAN. :
 : Anak tidak mampu melakukan kegiatan tanpa bimbingan guru
 : Anak mampu melakukan kegiatan dengan sedikit bantuan guru
 : Anak mampu melakukan kegiatan tanp bimbingan

Dari hasil observasi kegiatan membimbing pada Suiklus I dari metode di


atas dapat dijelaskan bahwa Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia
Dini Melalui Metode Bercerita Dengan Media Boneka Tangan pada Anak
Kelompok A di KB KB ALFARISI Kabupaten BEKASI Tahun Ajaran
2020/2021, sudah mengalami sedikit peningkatan walaupun masih jauh dari
harapan peniliti, ini terbukti dari kegiatan pengembangan SKH ke-5, anak yang
Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita Dengan Media
Boneka Tangan pada Anak Kelompok A di KB KB ALFARISI Kabupaten
BEKASI , tanpa bimbingan guru sebanyak 5 anak, Anak mampu Berbicara Anak
Usia Dini Melalui Metode Bercerita Dengan Media Boneka Tangan pada Anak
Kelompok A di TK Pembina Woha Kabupaten Bima dengan sedikit bantuan guru
sebanyak 5 anak dan 10 anak yang Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini
Melalui Metode Bercerita Dengan Media Boneka Tangan pada Anak Kelompok A
di KB ALFARISI Anak tidak mampu melakukan kegiatan tanpa bimbingan guru.
RANCANGAN DUA SIKLUS

Siklus : Dua
Tema : Binatang
Kelompok : B
Tanggal : 02 – 06 November 2020
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui
Boneka Tangan pada Anak Kelompok A Di,
KB ALFARISI Kabupaten Bekasi
Tahun Ajaran
2020/2021
Identifikasi Masalah : 1. Sebagian besar anak tidak dapat fokus
mendengar cerita yang dibacakan oleh guru,
sehingga masih belum bisa menceritakan
kembali tentang isi cerita yang sudah
diceritakan oleh guru
2. Media pembelajaran/Alat peraga yang
disediakan oleh guru masih belum variatif
3. Pengelolaan kelas yang masih kurang efektif
dengan kebutuhan anak dan kegiatan belajar
mengajar di kelas maupun di luar kelas
4. Koordinasi terhadap kegiatan mainaak masih
kurang efektif
5. 15 dari 20 anak, masih belum dapat
melaksanakan kegiatan bercerita dengan baik
Analisi Masalah : Dari kelima masalah yang teridentifikasi, masalah
yang akan dipecahkan adalah 15 dari 20 anak,
masih belum dapat melaksanakan kegiatan
bercerita dengan baik karena merupakan masalah
yang paling berat dan dapat menimbulkan masalah
baru. Penyebab masalah tersebut adalah karena
anak didik masih belum bisa mengenal lambang
bilangan dengan benar. Penyebab masalah tersbut
adalah karena pemberian media belajar atau media
yang digunakan guru sanga masih kurang kreatif
dalam menyediakan buku cerita, tidak adanya
inovasi dalam membuat dan mempersiapkan alat
peraga yang bervariasi dan inovatif sehingga anak
didik masih belum ada kemmpuan bercerita
Perumusan Masalah : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui
Boneka Tangan pada Anak Kelompok A Di KB
AL FARISHI , Kabupaten Bima Tahun Ajaran
2020/2021?
Rencana Kegiatan :

SKH ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP


I Bercakap-cakap: Kegiatan Bercerita Praktik Langsung:
Bagaimana cara dengan judul monyet Menirukan berbagai
berbuat baik dan buaya gerakan binatang,
terhadap makhluk misal cara ayam
Tuhan, misal: berjalan
Berbuat baik
terhadap binatang
II Tanya jawab: Kegiatan Bercerita Bersyair: Kupu-kupu
tentang perbedaan dengan judul Bangau
Binatang dan dan kepiting
tumbuhan
III Bercakap-cakap: Kegiatan Bercerita Praktik Langsung:
cara berbuat baik dengan judul Gajah bermain menjala ikan
pada makhluk dan tikus
ciptaan Tuhan,misal:
tidak menyakiti
binatang

IV Bercakap-cakap: Kegiatan Bercerita Praktik Langsung:


tentang perbedaan dengan judul Luwak gobak sodor
kambing dan ikan Setia
V Praktik langsung: Kegiatan Bercerita Bersyair: Pergi ke laut
Bermain permainan dengan judul Kura-
nelayan kura dan Angsa
SATUAN KEGIATAN HARIAN 5 (SKH ke 5)

KELOMPOK :B

TEMA : BINATANG

MINGGU/SEMESTER : 4/1

MATA KULIAH : PANDUAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

Penilaian
Hari/ Alat dan
Indikator Kegiatan Perkembang-
Tanggal Bahan KBM
an Anak
Jumat I. Kegiatan Awal ( + 30 menit)
 Berbaris
 Memberi salam dan membalas salam  Salam Anak Observasi
(P.10) Anak Observasi
 Berdoa sebelum dan sesudah  Berdoa: Doa sebelum belajar
melaksanakan kegiatan dengan tertib Buku doa Observasi
(P.1)
 Senam fantasi bentuk meniru, misal:  Praktik langsung: Bermain
menirukan berbagai gerakan hewan, permainan nelayan Anak Unjuk kerja
tanaman yang terkena angin dengan
lincah (FM 24)
II. Kegiatan Inti ( + 60 menit )
 Mendengarkan dan menceritakan  Kegiatan Bercerita dengan judul Buku cerita Bercerita
kemabali cerita secara urut (B.5) Kura-kura dan Angsa
 Mengerjakan Mazze (mencari jejak)  Pemberian tugas: Mazze mencari
(K.21) ikan di laut Lembar kerja Penugasan
 Membuat mainan dengan teknik  Pemberian tugas: Melipat kertas anak
menggunting, melipat dan bentuk ikan Kertas Penugasan
menempel (S.16) origami
III. Istirahat ( + 30 menit )
 Berdoa sebelum dan sesudah  Cuci tangan
melaksanakan kegiatan dengan tertib  Berdoa: doa sebelum makan Air, serbet Observasi
(P.1)  Makan Buku doa Observasi
 Bermain di halaman Sekolah Bekal anak Observasi
IV. Penutup ( + 30 menit )
 Bersyair dengan bernapaskan agama  Bersyair: Pergi ke laut Anak Unjuk Kerja
(P.3)
 Menceritakan pengalaman/kejadian  Tanya-jawab kegiatan sebelumnya Anak Percakapan
secara sederhana dengan urut (B.7)  Menginformasikan mengenai Guru Percakapan
kegiatan besok
 Berdoa sebelum dan sesudah  Doa Buku doa Observasi
melaksanakan kegiatan dengan tertib
(P.1)
 Memberi salam dan membalas salam  Salam Anak Observasi
(P.10)  pulang Anak

Bima, 06 November 2020


Mengetahui, Mahasiswa
Kepala Sekolah KB AL FARISHI

( Agustinah )
NIM. 857104541
SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Boneka


Tangan pada Anak Kelompok A Di KB ALFARISI,
Kabupaten Bima Tahun Ajaran 2020/2021
Siklus ke : II
Hari / Tanggal : Jumat/06 November 2020
Hal yang diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan pengembangan I ( Pembukaan ) :
 Judul kegiatan : Praktik Langsung: Bermain permainan Nelayan
 Pengelolaan Kelas
1. Penataan Ruang : Posisi Duduk anak –anak kembali berdiri di depan
kelas
2. Pengorganisasian anak : posisi anak di ubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri
 Langkah - langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak untuk berdiri dengan baik
2. Guru mengajak anak-anak untuk Praktik Langsung: Bermain
permainan Nelayan
3. Guru mengajak anak untuk bermain bersama temannya untuk
Praktik Langsung: Bermain permainan Nelayan
4. Guru mengamati bagaimana anak dapat melaksanakan kegiatan
Bermain permainan Nelayan
5. Guru memberikan penilaian setiap kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan oleh anak.

B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )


 Judul kegiatan : Pemberian tugas: Kegiatan
Bercerita dengan judul Kura-kura dan Angsa
 Pengelolaan Kelas : Anak duduk di bangku masing-masing
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan alat peraga/sumber belajar yang akan
dilaksanakan di dalam kelas
2. Guru menyampaikan kegiatan Kegiatan Bercerita dengan judul
Kura-kura dan Angsa
3. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan Kegiatan Bercerita
dengan judul Kura-kura dan Angsa
4. Guru memberikan tugas Bercerita dengan judul Kura-kura dan
Angsa
5. Guru mencatat dan mengamati setiap kegiatan yang dilakukan anak
pada saat Bercerita dengan judul Kura-kura dan Angsa
6. Bila anak telah selesai mengerjakannya, Guru meminta kepada
anak-anak untuk membuat kesimplan dari cerita dengan judul
Kura-kura dan Angsa

C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )


 Judul kegiatan : Bersyair: Pergi ke laut
 Pengelolaan Kelas
1. Penataan Ruang : Posisi Duduk anak –anak kembali duduk di
bangkunya masing-masing
2. Pengorganisasian anak : posisi anak di ubah menjadi duduk di
bangkunya masing-masing
 Langkah - langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak untuk duduk di bangkunya masing-masing
dengan baik
2. Guru mengajak anak-anak untuk Bersyair: Pergi ke laut
3. Guru dan anak-anak mengucapkan syair dalam Bersyair: Pergi ke
laut secara bersama-sama
4. Guru mengamati bagaimana anak dapat melaksanakan kegiatan
Bersyair: Pergi ke laut
5. Guru memberikan penilaian setiap kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan oleh anak dalam kegiatan Bersyair: Pergi ke
laut
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Agustinah TK/KB/TPA : KB ALFARISI


NIM : 857104541 Kelompok : B
Program Studi : S I PGPAUD Pertemuan ke : KELIMA
UPBJJ UT : JAKARTA

1) Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan?


Reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan ialah anak
telah terlihat antusias dengan semua kegiatan yang saya berikan pada
semua kegiatan.
2) Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan
yang saya lakukan?
Secara keseluruhan kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang
saya lakukan ialah pada bercakap-cakap anak-anak terlihat sangat antusias
berebutan mengungkapkan pendapatnya tentang binatang-binatang yang
dketahui oleh anak dan yang berada di sekitar lingkungan anak.
3) Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan lakukan?
Secara keseluruhan kelebihan saya dalam pengembangan lakukan ialah
Memberikan materi kegiatan pembelajaran yang sesuai fakta dan yang
berada di lingkungan sekitar anak, sehingga anak cepat memahami kegiatan
pembelajaran yang saya berikan.
4) Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?
Hal-hal unik saya temui dalam kegiatan pengembangan ialah pada kegiatan
Bermain permainan Nelayan anak-anak lalu menceritakan bila ingin
menangkap ikan langsung di laut, ada pula yang menceritakan bila si anak
pernah memancing di kali dekat rumahnya. dan ada pula mengajak gurunya
tuk mandi di laut, si anak mengutarakan pendapatnya lalu disetujui oleh
teman-teman lainnya
5) Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya
ialah selalu memberikan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan anak sehingga menimbulkan minat belajar yang tinggi baik
dalam kegiatan main yang edukatif maupun dalam belajar untuk
meningkatkan minat anak dalam membaca.
HASIL PERBAIKAN
Hasil Siklus II
Hasil observasi Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Melalui
Metode Bercerita Dengan Media Boneka Tangan pada Anak Kelompok A di KB
ALFARISI Kabupaten BEKASI Tahun Ajaran 2020/2021 Pada siklus II, seperti
pada tabel berikut:

Hasil Observasi Kegiatan Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Boneka


Tangan pada Anak Kelompok A di KB ALFARISI, Kabupaten BEKASI Tahun
Ajaran 2020/2021 pada Siklus II

Siklus II
Tingkat Pemahaman
No Nama Siswa L/P
  
1. Arafah Putra L 
2. Akta Alfarizin L 
3. Bima Pratama L 
4. Gifajar Alnabawi L 
5. Habiburahman L 
6. Inayah P 
7. Keisya Avihul Azziza P 
8. Muhammad Ibnu Alkatsir L 
9. Habiburahman L 
10. Nasrullah L 
11. Nurfaigah P 
12. Raisa Raya P 
13. Risma Lita P 
14. Rizki Alfian Ramadahan L 
15. Shafiyah Salsabillah P 🗸
16. Qayla Azzahra Wilda L 
17. Virza Al Azka L 
18. Ferdian L 
19. Putri Afisah P 
20 Alfian Alfariji L 
Jumlah 0 5 15

KETERANGAN. :
 : Anak tidak mampu melakukan kegiatan tanpa bimbingan guru
 : Anak mampu melakukan kegiatan dengan sedikit bantuan guru
 : Anak mampu melakukan kegiatan tanp bimbingan

Dari tabel hasil observasi di atas dapat dijelaskan bahwa Meningkatkan


Kemampuan Bercerita Melalui Boneka Tangan pada Anak Kelompok A di, KB
ALFARISI Kabupaten BEKASI Tahun Ajaran 2020/2021, pada siklus II sudah
sesuai dengan harapan peniliti, ini terbukti dari kegiatan pengembangan SKH ke-
5, anak yang mampu Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Boneka
Tangan pada Anak Kelompok A di KB AL Kabupaten Bima, sebanyak 5 anak
meningkat menjadi 15 anak. Pada kegiatan pengembangan SKH ke-5, Anak tidak
mampu melakukan kegiatan tanpa bimbingan guru sebanyak 10 anak, mengalami
peningkatan pada siklus II Kegiatan Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui
Boneka Tangan pada Anak Kelompok A di KB AL KB ALFARISI Anak sudah
mampu melakukan kegiatan tanpa bimbingan.

PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS


Melalui Boneka Tangan pada Anak Kelompok A di KB ALFARISI,
diharapkan agar anak mampu Meningkatkan Kemampuan Bercerita dalam rangka
mempermudah anak memahami bimbingan dari guru. Berdasarkan hasil penelitian
melalui perbaikan, menunjukkan peningkatan kemampuan Meningkatkan
Kemampuan Bercerita anak sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari semakin
meningkatnya kemampuan anak dalam melaksanakan kegiatan Meningkatkan
Kemampuan Bercerita Melalui Boneka Tangan pada Anak Kelompok A di KB
AL FARISHI yang disampaikan oleh guru/peneliti pada tiap siklus.

Tingkat Pemahaman
SIKLUS
  
I 50% 25% 25%
II - 25% 75%
BAB. V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Membaca merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat reseptif pada
Anak Kelompok A di KB ALFARISI
2. Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang bersifat kompleks
dan melibatkan fisik dan mental pada Anak Kelompok A di KB
ALFARISI
3. Kemampuan membaca pada anak sama dengan keterampilan
menulis, dimana untuk memiliki keterampilan membaca tersebut
diperlukan pelatihan, praktik dan pembiasaan.

B. Saran
1. Kemampuan membaca memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia umumnya dan anak khususnyasehingga
anakmemiliki keunggulan bila anak memiliki kegemaran membaca
pada Anak Kelompok A KB ALFARISI
2. Kemampuan kesiapan membaca dapat dikembangkan dalam beberapa hal.
yakni: Kemampuan membedakan auditorial, Kemampuan diskriminasi
visual, Kemampuan membuat hubungan suara-simbol,Kemampuan
perseptual motoris, Kemampuan bahas lisan, Membangun latar belakang
pengalaman, Interprestasi gambar, Progresi dari kiri ke kanan,
Kemampuan merangkai, Kemampuan bahas mulut, Pengenalan melihat
kata, Lateralisasi, dan Koordinasi gerak
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,


Yogyakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas, Kurikulum 2004, Sumber Kompetensi Bahasa Indonesia Taman


Kanak-Kanak. Jakarta: Press.

Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:


Dirjen Pendasmen.

Desmita Riyani, 2009, Lingkungan dan Bahasa Anak, Bandung: Imperial Bakti
Utama.

Dhieni Nurbiana, 2014, Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: UT.

Kurniawati, Yanti. 2011. Meningkatkan Kemampuan Mengungkapkan Bahasa


Anak Melalui Bercerita dengan Media Boneka Tangan, Jurnal Mahasiswa
FKIP PG PAUD Universitas Negeri Surabaya. http://ejournal.
Unesa.ac.id/artide/11588/19/artide. Diakses pada tanggal 27 November
2019.

Madyawati Lilis, 2014, Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak, Prenada


Group. Jakarta.

Permendikbud Republik Indonesia, 2014, Tentang Kurikulum 2013 Nomor 137.


Pendidikan Anak Usia Dini Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat
Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Permendikbud Republik Indonesia..

Rusmiyati Asih, 2014, Pengaruh Bercerita dengan media Big Book Terhadap
Kecerdasan Mengungkapkan Bahasa, Skripsi Mahasiswa FKIP PG
PAUD,Universitas Negeri Surabaya. http://www
astrodoc.coom/267159.Diakses pada tanggal 27 maret 2016.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Satu
Tema : Binatang
Kelompok : B
Tanggal : 26 - 30 Oktober 2020
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui
Boneka Tangan pada Anak Kelompok A Di KB
ALFARISI , Kabupaten BEKASI Tahun Ajaran
2020/2021
Identifikasi Masalah : 1. Sebagian besar anak tidak dapat fokus
mendengar cerita yang dibacakan oleh guru,
sehingga masih belum bisa menceritakan
kembali tentang isi cerita yang sudah
diceritakan oleh guru
2. Media pembelajaran/Alat peraga yang
disediakan oleh guru masih belum variatif
3. Pengelolaan kelas yang masih kurang efektif
dengan kebutuhan anak dan kegiatan belajar
mengajar di kelas maupun di luar kelas
4. Koordinasi terhadap kegiatan mainaak masih
kurang efektif
5. 15 dari 20 anak, masih belum dapat
melaksanakan kegiatan bercerita dengan baik
Analisi Masalah : Dari kelima masalah yang teridentifikasi, masalah
yang akan dipecahkan adalah 15 dari 20 anak,
masih belum dapat melaksanakan kegiatan
bercerita dengan baik karena merupakan masalah
yang paling berat dan dapat menimbulkan masalah
baru. Penyebab masalah tersebut adalah karena
anak didik masih belum bisa mengenal lambang
bilangan dengan benar. Penyebab masalah tersbut
adalah karena pemberian media belajar atau media
yang digunakan guru sanga masih kurang kreatif
dalam menyediakan buku cerita, tidak adanya
inovasi dalam membuat dan mempersiapkan alat
peraga yang bervariasi dan inovatif sehingga anak
didik masih belum ada kemmpuan bercerita
Perumusan Masalah : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui
Boneka Tangan pada Anak Kelompok A Di KB
ALFARISI, Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran
2020/2021?
Rencana Kegiatan :

SKH ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP


I Bercakap-cakap: Kegiatan Bercerita Meniru gerakan
tentang perbedaan dengan judul Kisah hewan berjalan
kambing dan ikan kancil dan buaya
II Bercakap-cakap: Pemberian tugas: Kegiatan Bercerita
Tentang perbedaan menggambar bebas dengan judul Srigala
antara kucing dan dengan media krayon dan drum
tikus dengan rapi
III Kegiatan Bercerita Mencocok dengan Bercakap-cakap:
dengan judul Buaya pola gambar kupu- tentang cara berbuat
dan burung kupu baik terhadap
bernyanyi makhluk ciptaan
Tuhan, misal: tidak
menyakiti kupu-kupu
IV Bercakap-cakap: Kegiatan Bercerita Praktik Langsung:
cara berbuat baik dengan judul Domba bermain menjala ikan
pada makhluk cerdik dan harimau
ciptaan Tuhan,misal: bodoh
tidak menyakiti
binatang
V Tanya jawab: Kegiatan Bercerita Praktik Langsung:
Tentang perbedaan dengan judul kisah Bermain permainan
binatang dan tiga ikan Nelayan
tumbuhan
SATUAN KEGIATAN HARIAN 5 (SKH ke 5)

KELOMPOK :B

TEMA : BINATANG

MINGGU/SEMESTER : 5/1

MATA KULIAH : PANDUAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL


Penilaian
Hari/ Alat dan
Indikator Kegiatan Perkembang-
Tanggal Bahan KBM
an Anak
Jumat I. Kegiatan Awal ( + 30 menit)
30  Berbaris Anak Observasi
10  Memberi salam dan membalas salam  Salam Anak Observasi
2020 (P.10)
 Berdoa sebelum dan sesudah  Berdoa: Doa sebelum belajar Buku doa Observasi
melaksanakan kegiatan dengan tertib
(P.1)
 Membedakan ciptaan-ciptaan Tuhan  Tanya jawab: Tentang perbedaan Gambar Unjuk kerja
(P.7) binatang dan tumbuhan tanaman dan
binatang
II. Kegiatan Inti ( + 60 menit )
 Mendengar dan menceritakan  Kegiatan Bercerita dengan judul Anak Percakapan
kembali cerita secara urut (B.5) kisah tiga ikan
 Mengerjakan Mazze (mencari jejak)  Pemberian tugas: mencari jejak Lembar Penugasan
(K.21) tempat tinggal/hidup ikan kerjaAnak
 Membuat gambar dengan teknik  Pemberian tugas: Memberi kolase Lembar Penugasan
kolase dengan memakai beragam pada gambar bentuk ikan kerjaAnak
media (ampas kelapa, kertas, biji-
bijian, dll) (S.14)
III. Istirahat ( + 30 menit )
 Berdoa sebelum dan sesudah  Cuci tangan Air, serbet Observasi
melaksanakan kegiatan dengan tertib  Berdoa: doa sebelum makan Buku doa Observasi
(P.1)  Makan Bekal anak Observasi
 Bermain di halaman Sekolah
IV. Penutup ( + 30 menit )
 Senam fantasi bentuk meniru, misal:  Praktik Langsung: Bermain Anak Unjuk Kerja
menirukan berbagai gerakan hewan, permainan Nelayan
tanaman yang terkena angin dengan
lincah (FM 24)
 Menceritakan pengalaman/kejadian
secara sederhana dengan urut (B.7)  Tanya-jawab kegiatan sebelumnya Anak Percakapan
 Menginformasikan mengenai Guru Percakapan
 Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan besok
melaksanakan kegiatan dengan tertib  Doa Buku doa Observasi
(P.1)
 Memberi salam dan membalas salam
(P.10)  Salam Anak Observasi
 pulang Anak

Bima, 30 Oktober 2020 Mahasiswa

Mengetahui,
Kepala Sekolah KB ALFARISI (
AGUSTINAH )
NIM. 857104541
SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Boneka


Tangan pada Anak Kelompok A Di KB ALFARISI ,
Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran 2020/2021

Siklus ke :I
Hari / Tanggal : Jumat/ 30 Oktober 2020
Hal yang diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan pengembangan I ( Pembukaan ) :
 Judul kegiatan : Tanya jawab: Tentang perbedaan binatang
dan tumbuhan
 Pengelolaan kelas
: Penataan Ruang :
1. Penataan Ruang dirubah lebih luas di depan kelas sehingga anak
dengan leluasa bermain
2. Pengorganisasian Anak : posisi anak di ubah menjadi bentuk
setengah lingkaran dengan posisi duduk dengan beralaskan karpet
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak-anak duduk di depan kelas.
2. Guru memperlihatkan beberapa gambar binatang yang ada di
lingkungan sekitar Sekolah
3. Guru meminta anak untuk Tentang perbedaan binatang dan
tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar Sekolah
4. Guru bertanya Bagaimana Tentang perbedaan binatang dan
tumbuhan
5. Anak-anak menaggapi pertanyaan guru tentang Tentang perbedaan
binatang dan tumbuhan
6. Anak-anak secara bergantian memberikan pendapatnya Tentang
perbedaan binatang dan tumbuhan
7. Sebagai motivasi guru memberikan reward kepada setiap anak
yang dapat memberikan pendapatnya dengan benar tentang
Tentang perbedaan binatang dan tumbuhan

B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )


 Judul kegiatan : Pemberian tugas: Kegiatan
Bercerita dengan judul kisah tiga ikan
 Pengelolaan Kelas : Anak duduk di bangku masing-masing
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan alat peraga/sumber belajar yang akan
dilaksanakan di dalam kelas
2. Guru menyampaikan kegiatan Kegiatan Bercerita dengan judul
kisah tiga ikan
3. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan Kegiatan Bercerita
dengan judul kisah tiga ikan
4. Guru memberikan tugas Bercerita dengan judul kisah tiga ikan
5. Guru mencatat dan mengamati setiap kegiatan yang dilakukan anak
pada saat Bercerita dengan judul kisah tiga ikan
6. Bila anak telah selesai mengerjakannya, Guru meminta kepada
anak-anak untuk membuat kesimplan dari cerita dengan judul kisah
tiga ikan.

C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )


 Judul kegiatan : Praktik Langsung: Bermain permainan Nelayan
 Pengelolaan Kelas
1. Penataan Ruang : Posisi Duduk anak –anak kembali berdiri di depan
kelas
2. Pengorganisasian anak : posisi anak di ubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri
 Langkah - langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak untuk berdiri dengan baik
2. Guru mengajak anak-anak untuk Praktik Langsung: Bermain
permainan Nelayan
3. Guru mengajak anak untuk bermain bersama temannya untuk
Praktik Langsung: Bermain permainan Nelayan
4. Guru mengamati bagaimana anak dapat melaksanakan kegiatan
Bermain permainan Nelayan
5. Guru memberikan penilaian setiap kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan oleh anak.
RANCANGAN DUA SIKLUS

Siklus : Dua
Tema : Binatang
Kelompok : B
Tanggal : 02 – 06 November 2020
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui
Boneka Tangan pada Anak Kelompok A Di KB
ALFARISI, Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran
2020/2021
Identifikasi Masalah : 1. Sebagian besar anak tidak dapat fokus
mendengar cerita yang dibacakan oleh guru,
sehingga masih belum bisa menceritakan
kembali tentang isi cerita yang sudah
diceritakan oleh guru
2. Media pembelajaran/Alat peraga yang
disediakan oleh guru masih belum variatif
3. Pengelolaan kelas yang masih kurang efektif
dengan kebutuhan anak dan kegiatan belajar
mengajar di kelas maupun di luar kelas
4. Koordinasi terhadap kegiatan mainaak masih
kurang efektif
5. 15 dari 20 anak, masih belum dapat
melaksanakan kegiatan bercerita dengan baik
Analisi Masalah : Dari kelima masalah yang teridentifikasi, masalah
yang akan dipecahkan adalah 15 dari 20 anak,
masih belum dapat melaksanakan kegiatan
bercerita dengan baik karena merupakan masalah
yang paling berat dan dapat menimbulkan masalah
baru. Penyebab masalah tersebut adalah karena
anak didik masih belum bisa mengenal lambang
bilangan dengan benar. Penyebab masalah tersbut
adalah karena pemberian media belajar atau media
yang digunakan guru sanga masih kurang kreatif
dalam menyediakan buku cerita, tidak adanya
inovasi dalam membuat dan mempersiapkan alat
peraga yang bervariasi dan inovatif sehingga anak
didik masih belum ada kemmpuan bercerita
Perumusan Masalah : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui
Boneka Tangan pada Anak Kelompok A Di KB
ALFARISI, Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran
2020/2021?
Rencana Kegiatan :

SKH ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP


I Bercakap-cakap: Kegiatan Bercerita Praktik Langsung:
Bagaimana cara dengan judul monyet Menirukan berbagai
berbuat baik dan buaya gerakan binatang,
terhadap makhluk misal cara ayam
Tuhan, misal: berjalan
Berbuat baik
terhadap binatang
II Tanya jawab: Kegiatan Bercerita Bersyair: Kupu-kupu
tentang perbedaan dengan judul Bangau
Binatang dan dan kepiting
tumbuhan
III Bercakap-cakap: Kegiatan Bercerita Praktik Langsung:
cara berbuat baik dengan judul Gajah bermain menjala ikan
pada makhluk dan tikus
ciptaan Tuhan,misal:
tidak menyakiti
binatang

IV Bercakap-cakap: Kegiatan Bercerita Praktik Langsung:


tentang perbedaan dengan judul Luwak gobak sodor
kambing dan ikan Setia
V Praktik langsung: Kegiatan Bercerita Bersyair: Pergi ke laut
Bermain permainan dengan judul Kura-
nelayan kura dan Angsa
SATUAN KEGIATAN HARIAN 5 (SKH ke 5)

KELOMPOK :B

TEMA : BINATANG

MINGGU/SEMESTER : 4/1

MATA KULIAH : PANDUAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

Penilaian
Hari/ Alat dan
Indikator Kegiatan Perkembang-
Tanggal Bahan KBM
an Anak
Jumat I. Kegiatan Awal ( + 30 menit)
 Berbaris
 Memberi salam dan membalas salam  Salam Anak Observasi
(P.10) Anak Observasi
 Berdoa sebelum dan sesudah  Berdoa: Doa sebelum belajar
melaksanakan kegiatan dengan tertib Buku doa Observasi
(P.1)
 Senam fantasi bentuk meniru, misal:  Praktik langsung: Bermain
menirukan berbagai gerakan hewan, permainan nelayan Anak Unjuk kerja
tanaman yang terkena angin dengan
lincah (FM 24)
II. Kegiatan Inti ( + 60 menit )
 Mendengarkan dan menceritakan  Kegiatan Bercerita dengan judul Buku cerita Bercerita
kemabali cerita secara urut (B.5) Kura-kura dan Angsa
 Mengerjakan Mazze (mencari jejak)  Pemberian tugas: Mazze mencari
(K.21) ikan di laut Lembar kerja Penugasan
 Membuat mainan dengan teknik  Pemberian tugas: Melipat kertas anak
menggunting, melipat dan bentuk ikan Kertas Penugasan
menempel (S.16) origami
III. Istirahat ( + 30 menit )
 Berdoa sebelum dan sesudah  Cuci tangan
melaksanakan kegiatan dengan tertib  Berdoa: doa sebelum makan Air, serbet Observasi
(P.1)  Makan Buku doa Observasi
 Bermain di halaman Sekolah Bekal anak Observasi
IV. Penutup ( + 30 menit )
 Bersyair dengan bernapaskan agama  Bersyair: Pergi ke laut Anak Unjuk Kerja
(P.3)
 Menceritakan pengalaman/kejadian  Tanya-jawab kegiatan sebelumnya Anak Percakapan
secara sederhana dengan urut (B.7)  Menginformasikan mengenai Guru Percakapan
kegiatan besok
 Berdoa sebelum dan sesudah  Doa Buku doa Observasi
melaksanakan kegiatan dengan tertib
(P.1)
 Memberi salam dan membalas salam  Salam Anak Observasi
(P.10)  pulang Anak

Bima, 06 November 2020


Mengetahui, Mahasiswa
Kepala Sekolah KB ALFARISI

( AGUSTINAH )
NIM. 857104541
SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Boneka


Tangan pada Anak Kelompok A Di KB ALFARISI ,
Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran 2020/2021
Siklus ke : II
Hari / Tanggal : Jumat/06 November 2020
Hal yang diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan pengembangan I ( Pembukaan ) :
 Judul kegiatan : Praktik Langsung: Bermain permainan Nelayan
 Pengelolaan Kelas
1. Penataan Ruang : Posisi Duduk anak –anak kembali berdiri di depan
kelas
2. Pengorganisasian anak : posisi anak di ubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri
 Langkah - langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak untuk berdiri dengan baik
2. Guru mengajak anak-anak untuk Praktik Langsung: Bermain
permainan Nelayan
3. Guru mengajak anak untuk bermain bersama temannya untuk
Praktik Langsung: Bermain permainan Nelayan
4. Guru mengamati bagaimana anak dapat melaksanakan kegiatan
Bermain permainan Nelayan
5. Guru memberikan penilaian setiap kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan oleh anak.

B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )


 Judul kegiatan : Pemberian tugas: Kegiatan
Bercerita dengan judul Kura-kura dan Angsa
 Pengelolaan Kelas : Anak duduk di bangku masing-masing
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan alat peraga/sumber belajar yang akan
dilaksanakan di dalam kelas
2. Guru menyampaikan kegiatan Kegiatan Bercerita dengan judul
Kura-kura dan Angsa
3. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan Kegiatan Bercerita
dengan judul Kura-kura dan Angsa
4. Guru memberikan tugas Bercerita dengan judul Kura-kura dan
Angsa
5. Guru mencatat dan mengamati setiap kegiatan yang dilakukan anak
pada saat Bercerita dengan judul Kura-kura dan Angsa
6. Bila anak telah selesai mengerjakannya, Guru meminta kepada
anak-anak untuk membuat kesimplan dari cerita dengan judul
Kura-kura dan Angsa

C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )


 Judul kegiatan : Bersyair: Pergi ke laut
 Pengelolaan Kelas
1. Penataan Ruang : Posisi Duduk anak –anak kembali duduk di
bangkunya masing-masing
2. Pengorganisasian anak : posisi anak di ubah menjadi duduk di
bangkunya masing-masing
 Langkah - langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak untuk duduk di bangkunya masing-masing
dengan baik
2. Guru mengajak anak-anak untuk Bersyair: Pergi ke laut
3. Guru dan anak-anak mengucapkan syair dalam Bersyair: Pergi ke
laut secara bersama-sama
4. Guru mengamati bagaimana anak dapat melaksanakan kegiatan
Bersyair: Pergi ke laut
5. Guru memberikan penilaian setiap kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan oleh anak dalam kegiatan Bersyair: Pergi ke
laut
BIODATA PENELITI

Nama : Agustinah
TTL : 31 Desember 1970
NIM : 857104541
Program Studi : SI PGPAUD
Tempat Mengajar : KB Al Farishi
Alamat Sekolah : Kp. Pulo Timaha No. 9 Rt 005/008 Desa Babelan Kota,
Kec. Babelan, Kab. Bekasi

Telepon/Hp :
Riwayat Pendidikan : - SD, pada tahun 1978 - tahun 1983
- SMP, pada tahun 1983 - tahun 1986
- SMA, pada tahun 1986 - tahun 1989
- D2, pada tahun 2002 – tahun 2004
- SI, pada tahun 2010 – tahun 2014
Riwayat Mengajar : - TK pada tahun, Dari tahun 2005 sampai sekarang.

BEKASI , 20 November
2020 Peneliti,

( AGUSTINAH )
NIM. 857104541
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/HASIL
TIDAK
DIAMATI PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan  Pakaian yang rapi
2. Alas kaki yang digunakan  Menggunakan sepatu
3. Ekspresi/mimik wajah  Ekspresi yang digunakan wajar
tanpa dibuat-buat
4. Sikap/gerak tubuh  Gerak tubuh disesuaikan dengan
kegiatan di RKH
5. Bahasa yang digunakan  Bahasa daerah dan bahasa
Indonesia

BEKASI , 27 November
Pendamping 2020 Mahasiswa

1. Foto kegiatan awal


2. Foto kegiatan inti
3. Foto kegiatan penutup
4. Foto aktivitas diskusi bersama
pendamping

Anda mungkin juga menyukai