Anda di halaman 1dari 14

Judul Penelitian : Analisis

Waktu Pelaksanaan :
Tempat Penelitian :
I. Pendahuluan
1. Latar Belakang Penelitian
2. Fokus Penelitian
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
II. Landasan Teori
III. Metodologi Penelitian
IV. Analisis Data
1. Tabulasi Data
2. Analisis Kritis
V. Kesimpulan dan Saran
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

“Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini Pada


TPA ISTIQLAL”

NAMA : LINDA MARCELINA BOTA


NIM : 837869747

Diajukan Untuk Tugas Mata Kuliah Analisis Pengembangan Pendidikan


Anak Usia Dini

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini Pada TPA Istiqlal
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 18 Mei 2022
Tempat Penelitian : TPA Istiqlal, Jakarta

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidik yang baik adalah pendidik yang mampu mengembangkan potensi anak secara
integral sejak dini dengan memperhatikan tahap–tahap pengembangan anak. Taman
Penitipan Anak (Child Care Centre) merupakan wahana asuhan kesejahteraan sosial yang
berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang
tuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengasuh dan
memberikan pelayanan kebutuhan pada anaknya.
Program di TPA direncanakan dan dilaksanakan dalam satu kesatuan yang utuh antara
pengasuhan, perawatan, bimbingan sosial, dan pendidikan. Semua kegiatan dilaksanakan
sambil bermain, karena pada masa ini adalah masa bermainnya anak-anak. Program S1 PG-
PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusannya menjadi tenaga pendidik PAUD
profesional yaitu, yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat inovasi-
inovasi. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.
TPA Istiqlal merupakan salah satu bentuk PAUD jalur non-formal. Di samping itu juga
TPA Istiqlal sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk
jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja. TPA Istiqlal menyelenggarakan
pendidikan sekaligus pengasuhan terhadap anak yang berusia 3 bulan sampai dengan 6
tahun.
Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah tersebut maka telah dilakukan
penelitian di Tempat Penitipan Anak (TPA) Istiqlal yang beralamat di Kapling Blok B No.19
Kelurahan Bandar Jaya Kabupaten Lahat yang bertujuan mengumpulkan data mengenai
kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis
secara kritis. Agar hak anak di bidang pendidikan dan pengasuhan serta kesejahteraan sosial
dapat terpenuhi sehingga tumbuh dan berkembang kecerdasannya secara optimal.
Adapun visi, misi dan tujuan TPA Istiqlal, sebagai berikut:
a. Visi TPA Istiqlal:
Membangun karakter anak sholeh/ah, mandiri, hidup sehat, disiplin dan ceria.
b. Misi TPA Istiqlal :
1. Sebagai sahabat orang tua dalam membimbing anak dengan penuh kasih
sayang.
2. Mendidik anak dengan hati, cinta dan ketegasan yang berimbang.
3. Menanamkan tauhid kepada anak sedari dini.
4. Memberikan lingkungan yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan
tumbuh kembang anak.
5. Sebagai sarana tempat pembelajaran keterampilan, kemandirian, dan nilai- nilai
keislaman bagi anak-anak.
6. Menyiapkan anak menghadapi tantangan dunia.

1.2 Fokus Penelitian


Setelah diadakan observasi di salah satu TPA Istiqlal, maka penelitian ini difokuskan
pada salah satu kegiatan TPA kegiatan Pengembangan kemampuan sosial emosional anak
melalui pembiasaan berbagi di TPA Istiqlal.

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan :
1. Mengumpulkan data mengenai :
a. Alasan pendidik melakukan kegiatan Pengembangan Sosial Emosional Anak
Melalui Pembiasaan Berbagi Sesama Teman.
b. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan
kebiasaan berbagi serta mengembangkan sosial emosional anak.
2. Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan tersebut adalah dengan
melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu perkembangan anak sesuai
dengan usia anak.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Memberi masukan terhadap kegiatan penyelenggara TPA Istiqlal melalui pembiasaan
anak dalam berbagi di TPA Istiqlal.
2. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas.
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di
lembaga PAUD
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengembangan Sosial Emosional Anak


Perkembangan sosial merupakan suatu proses pembentukan pribadi dalam masyarakat
(social self), yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa dan seterusnya (Muhidin, 1999).
Sedangkan Harlock (1978) menyatakan bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan
kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Sementara ahli yang lain
menyatakan bahwa perkembangan sosial merupakan suatu proses di mana individu/anak
melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial, terutama tekanan- tekanan
dan tuntutan kehidupan kelompoknya serta belajar bergaul dengan bertingkah laku, seperti
anak lain dalam lingkungan sosialnya (Loree, 1970).
Pada tahap awal masa kanak-kanak, perkembangan sosial emosional berkisar tentang
proses sosialisasi, yaitu proses ketika anak mempelajari nilai-nilai dan perilaku yang
diterima dari masyarakat (Dodge, 2002). Lebih lanjut dikatakan bahwa perkembangan sosial
emosional meliputi perkembangan dalam hal emosi, kepribadian, dan hubungan
interpersonal (Papalia, 2004).

2.2 Metode Pengembangan Sosial Emosional


Beberapa metode pengembangan sosial emosional yang dapat dilakukan antara lain :
1. Pengelompokan anak dan bermain kooperatif
Melalui pengelompokan, anak akan saling mengenal dan berinteraksi secara
intensif dengan anak lain melalui kegiatan kerja sama dan bermain kooperatif.
Dimana permainan ini melibatkan sekolompok anak, dan setiap anak mendapat peran dan
tugas masing-masing yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Pada usia
tiga tahun terakhir anak sudah mulai bermain secara bersama dan kooperatif, serta
kegiatan kelompok mulai berkembang dan meningkat baik dalam frekuensi maupun
lamanya berlangsung.
2. Belajar berbagi
Belajar berbagi merupakan latihan keterampilan sosial yang sangat baik bagi
anak. Melalui kegiatan ini anak akan belajar berempati terhadap anak lain, bermurah hati,
bersikap sosial serta berlatih meninggalkan sifat egosentris.
Dalam penerapannya pada anak di TPA, bisa saja kita buat jadwal setiap hari
jum’at adalah hari buah dan hari bersedekah, setiap anak bebas membawa buah yang ia
sukai, kemudian buah tersebut dikumpulkan dan makan bersama teman-teman di TPA.
Dan juga bersedekah kepada anak yatim dan fakir miskin, dalam hal ini juga dituntut
komunikasi pendidik dan orang tua dimana uang sedekah masing-masing anak tersebut
akan dimasukkan pada sebuah celeng, dan pada masanya, uang tabungan tersebut akan
diberikan kepada anak yatim atau fakir yang ada dilingkungan TPA maupun di luar TPA.
Disini kita melatih anak mempunyai rasa empati, murah hati, saling menyayangi, dan
turut merasakan penderitaan orang lain dengan berbagi.
3. Bermain Peran
Bermain peran disebut juga main simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi dan main
drama. Dengan bermain peran ini sangat baik untuk melatih kognisi, sosial, emosional
anak pada usia 3-5 tahun. Bermain peran menunjukkan daya berfikir anak sudah tinggi,
karena anak sudah dapat melakukan perannya sesuai dengan pengalaman yang didapat
melalui panca indra dan memerankan kembali dengan berpura-pura.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Subyek Penelitian


Subyek penelitian ini adalah :
1. Anak-anak yang berjumlah 13 orang
Laki-laki : 15 orang
Perempuan : 19 orang
2. Pendidik yang berjumlah 7 orang
a. Elli Harmi, S. Pd
b. Risma Hartini
c. Dra. Siti Markhuma
d. Fitri Andayani, S.Pd
e. Monika Claudya
f. Oa Ritan
g. Ana Bunga Koten
3. Pimpinan TPA Istiqlal adalah Ibu Lasmini, S.Pd

3.2 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara.

3.3 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi,yaitu untuk melihat fenomena yang unik/ menarik untuk dijadikan fokus
penelitian.
b. Wawancara, yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
c. Dokumentasi, yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas
mengenai fokus penelitian.
BAB IV
ANALISIS DATA

4.1 Tabulasi Data

Untuk memudahkan analisis data, maka untuk hasil penelitian dibuat


tabulasi sebagai berikut :

Observasi Wawancara Wawancara


Dokumentasi
dengan Guru dengan Pemimpin
Anak-anak duduk Anak-anak disuruh Dengan adanya Dalam rencana
dibangkunya duduk ditempat TPA yang kegiatan anak-
masing-masing duduknya masing- menerima dan anak
membentuk huruf u. masing agar rapi memberikan menggambar
dan memperhatikan pelayanan yang bentuk lingkaran
Anak-anak guru. terbaik terhadap sesuai dengan
secara bergiliran anak, dan guru keinginan anak
menunjukan serta orang tua, menggambarnya
kegiatan kami berharap agar
menggambar anak dapat
mengembangkan
kemampuan
motorik halusnya
Dalam pembelajaran Anak-anak harus Kami berkeinginan Dalam program
menggambar guru dijelaskan terlebih agar kemampuan kegiatan TPA
sudah dahulu bentuk anak dapat tercantum
mempersiapkan alat lingkaran agar anak berkembang bahwa tujuan
untuk melaksanakan bisa menggambar dengan optimal pendirian TPA
kegiatan. bentuk ingkaran termasuk adalah
dengan baik dan kemampuan seni mengembangkan
Anak-anak benar. pada anak karena kemampuan
menjawab yang menggambar yang dimiliki
mana bentuk bentuk lingkaran anak agar dapat
lingkaran yang ada adalah bentuk berkembang
titik yang akan ekspresi seni yang dengan optimal
digambar. umumnya paling melalui kegiatan
Setelah melakukan dikenal oleh anak. yang
tanya jawab menyenangkan
didepan. Guru
membagikan
masing-masing
lembar kegiatan dan
pensil serta kertas
kepada anak untuk
menarik garis titik-
titik yang berbentuk
lingkaran.
Anak-anak mulai Dengan kegiatan Kami Dalam rencana
menggambar bentuk menggambar mengembangkan kegiatan tertulis
lingkaran, guru bentuk lingkaran potensi anak sejak bahwa salah satu
membimbing anak- anak-anak akan dini sedemikian alat peraga
anak agar tidak salah menuangkan rupa sehingga anak edukatif yang
dalam menggambar. imajinasinya tidak hanya digunakan
Guru menjelaskan dengan mengenal lewat adalah bentuk
kepada anak-anak memberikan gambar dan tulisan lingkaran
dalam kegiatan rangsangan dan yang nantinya akan
menggambar hari motivasi agar anak terarah pada suat
ini. dapat berkreasi. pencapaian
Dengan anak-anak perkembangan
menggambar, anak- yang optimal.
anak akan
menuangkan
imajinasinya
dengan goresan
pensil dan dapat
mengembangkan
kreativitasnya
dengan memilih
gambar lingkaran
sesuai dengan
keinginannya.
Guru menggunakan Dengan Kami lebih Dalam rencana
alat peraga langsung menggunakan alat menekankan pada kegiatan tertulis
sebagai alat peraga peraga langsung pengembangan bahwa salah satu
edukatif anak akan lebih potensi anak sejak alat peraga
memahami dan dini yang dirancang edukatif yang
diharapkan anak untuk digunakan
mengerti akan perkembangan adalah bentuk
kegunaannnya anak sejak dini. lingkaran.
walaupun dalam
kesehariannya anak
sudah terbiasa
melihat bentuk
lingkaran
dilingkungan
sekolah maupun di
rumah.
4.2 Analisis Kritis
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak menggambar bebas
sesuai dengan keinginan anak, merupakan suatu kegiatan yang bermaksud
mengembangkan kemampuan motorik halus anak dan media ekspresi yang dimiliki oleh
anak dengan kegiatan yang menyenangkan, dan merupakan kemampuan yang
dikembangkan di TPA kami.
Melalui kegiatan menggambar bentuk lingkaran yang dilakukan TPA diharapkan
sebagai media ekspresi yang dimiliki oleh anak dengan kegiatan yang menyenangkan sesuai
dengan pendapat Widya Pekerti, dkk (2008: 10.29).
Lowenfeld mengatakan bahwa self expression dalam arti yang tepat adalah suatu
pernyataan tentang isi jiwa (pikiran, perasaan, kehendak) dengan cara-cara sendiri. Self
expression sangat perlu bagi perkembangan pribadi yang harmonis. Dengan demikian,
ekspresi ini bukan ditentukan oleh apa yang dinyatakan, tetapi oleh bagaimana itu
dinyatakan (I Wayan Ardhana, 1965).
Melalui kegiatan menggambar bentuk lingkaran anak dapat mencurahkan perasaan
yang dirasakannnya melalui goresan pensilnya, hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian
Beth Casey dari Boston College menyimpulkan bahwa anak yang mempunyai hambatan
mengucapkan kata-kata, namun pikirannya lebih maju akan nampak pada
tulisan/gambarnya. Dalam menggambar bentuk lingkaran yang digunakan biasanya tidak
berhubungan dengan realitas alam dan bersifat subyektif sesuai dengan perasaan dan emosi
anak.
Menurut pendapat saya didalam kegiatan menggambar bentuk lingkaran yang
dilakukan anak-anak sering dijumpai suasana yang menyenangkan, penuh kegembiraan.
Kegembiraan anak dapat ditandai dengan beberapa ciri yang ditimbulkan oleh keaktifan dan
kebebasan untuk bergerak, bereksperimen, berlomba, berkomunikasi, dan sebagainya.
Menggambar bagi anak-anak merupakan media ekspresi yang menyenangkan dan mereka
dapat menggambar bentuk lingkaran sesuai dengan keinginan dan suasana hatinya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. TPA mempunyai program memberikan kegiatan menggambar sejak awal masuk TPA
lewat kegiatan yang menyenangkan sesuai dengan perkembangan anak.
2. Pengembangan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan menggambar dapat
dikembangkan sehinnga anak dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota
tubuhnya terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk
pengenalan menulis.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan saran, sebagai berikut :
1. Dalam mengembangkan kemampuan menggambar pendidik lain harus lebih bervariasi,
sehingga anak dapat berkreasi sesuai dengan imajinasinya dan kemampuan anak akan
berkembang optimal.
2. Pengembangan kemampuan menggambar dilakukan dengan media dan sarana serta
bentuk yang lebih bervariasi dan dikemas melalui kegiatan yang menyenangkan sehingga
anak-anak lebih termotivasi dan menikmati dunia bermainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah Siti, dkk. 2009. Perkembangan dan Konsep dasar Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Asmawati Luluk, dkk. 2010. Pengelolaan kegiatan Pengembangna Anak Usia Dini.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Pekerti, Widia, dkk. 2008. Metode Pengembangan Seni. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sujiono, Bambang,dkk. 2008.Metode Pengembangan Fisik.Jakarta :Universitas Terbuka.
http://belajarblog54.blogspot.co.id/2014/11/laporan-penelitian-dan-analisis.html
http://ratarbiyatulquran.blogspot.co.id/2014/05/laporan-penelitian-dan-analisis- di-
kb.html
2.1
2.2

Anda mungkin juga menyukai