Soal
1. Kemukakan pendapat anda mengapa kasih sayang keluarga merupakan faktor penting
dalam pembentukan keterampilan emosi anak?
2. Bagaimanakah pengaruh perkembangan sosial emosional pada aktivitas anak prasekolah?
3. Kualitas kecerdasan emosional seperti apakah yang boleh dan dianggap tepat untuk
dikembangkan pada anak usia prasekolah atau anak TK? Berilah contoh yang tepat!
4. Mengapa landasan holistik dalam pembelajaran di TK sangat ditekankan dan apa akibat
sesungguhnya jika tidak menggunakan pendekatan tersebut?
5. Kemukakan dengan bahasa anda sendiri upaya apa saja yang dapat dilakukan orang tua
dan guru untuk membantu anak TK mengembangkan emosinya!
Karena kasih sayang orang tua itu bukan hanya berupa materi, akan tetapi yang
terpenting adalah perhatian lebih kepada anak. Contoh ; rutin bertanya kepada anak
tentang bagaimana pelajaran di sekolah maupun di lingkungan apakah ada kesulitan
atau tidak, memberikan motivasi kepada anak apabila anak sedang kurang baik
suasana hatinya. Karena, jika anak sudah merasa bahwa dirinya kekurangan perhatian
dari orangtua, maka anak akan mencari kesenangan sendiri diluar rumah.
Itulah pentingnya orang tua memberi motivasi kepada anak, agar orang tua dapat
mengarahkan emosi anak dengan baik.
3.
Selamat Mengerjakan!
4. Masa anak-anak atau Pendidikan Anak Usia Dini adalah pengalaman yang unik
dan masa kritis dalam pengembangan dan pembelajaran, anak-anak sangat tertarik
dengan hal yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya. Pendidikan anak saat
usia dini akan membentuk kepribadian bagi kehidupan masa depan sianak,
sehingga dalam TK sangat penting diterapkan tentang Pendidikan Holistik.
Pengembangan pendidikan holistik pada anak usia dini memiliki lingkup yang jauh
lebih luas dari hany mengembangkan keterampilan dan pengetahuan anak.
Karena tujuan dari pendidikan holistik ini adalah untuk membentuk manusia
holistik. Manusia holistik adalah manusia yang mampu mengembangkan seluruh
potensi yang ada dalam dirinya, potensi yang ada dalam diri manusia meliputi
potensi akademik, potensi fisik, potensi sosial, potensi kreatif, potensi emosi dan
potensi spiritual. Sehingga anak dituntut untuk menyesuaikan pembelajarannya
dengan tujuan dari pendidikan holistik ini.