Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL KE-1

PAUD4303/MANAJEMEN PENDIDIKAN TK/PAUD/4 SKS


PGPAUD

Nama : Nilna Adzkiya


NIM : 837445248
PRODI/SMT : PGPAUD/7
Status Pengembangan : Baru/Revisi*

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
Sebutkan pengertian dan tujuan manajemen
10 Modul 1.KB.1
1 pendidikan TK/PAUD
Sebutkan prinsif dasar manajemen dan berikan
alasan anda kenapa prinsif dasar dalam manajemen 20 Modul 1.KB.2
2
itu penting.
Berikan perbedaan dari masing-masih teoritik di
25 Modul 1.KB.3
3 atas tentang konsep dasar pendidikan
4 Jelaskan mekanisme pendirian lembaga TK/PAUD 20 Modul 2.KB.1
Buatlah contoh assessment sikap dan prilaku anak
5 25 Modul 3.KB.1
beserta format sekala penilaiannya
Jumlah Skor Maksimal 100
* coret yang tidak sesuai
Jawaban

1. Manajemen pendidikan TK/PAUD adalah suatu usaha mengelola, mengatur, dan/atau


menarahkan proses interaksi edukatif antara anak didik dengan pendidik dan
lingkungannya secara terencana, teratur, dan sistematis untuk mencapai tujuan
pendidikan di Taman Kanak-kanak.

Tujuan manajemen TK/PAUD adalah bagaimana sebuah lembaga TK/PAUD berusaha


mengefisienkan dengan cara meminimalisasi biaya-biaya pengeluaran tetapi dengan
hasilyang optimal dan mengefektifkan dengan cara mengambil langkah-langkah yang
tepat dalam mengambil setiap keputusan sehingga tujuan lembaga dapat tercapai.

2. Prinsip-prinsip dasar manajemen meliputi:

1) Komitmen

Manajemen penyelenggaraan pendidikan TK/PAUD harus didasarkan pada komitmen


pendidik (Guru), orang tua, dan penyalenggara agar tujuan pendidikan yang bermuara
pada optimalisasi tumbuh kembang anak dapat berkembang secara maksimal.

2) Profesionalitas

Merupakan prinsip paling mendasar dan sebagsi pembeda dengan pengelolaan yang
non professional.

3) Koordinasi (kesatuan kerja)

Harus didasarkan pada adanya koordinasi yang baik dan jelas antara guru sebagai
pelaksana langsung yang berhadapan dengan orang tua dan anak, kepala sekolah
sebagai Pembina dan pengawas serta yayasan sebagai lembaga yang memayungi.

4) Kepemimpinan (leadership)

Kepemimpinan yang baik harus dimulai pada pemahaman secara utuh tentang seluruh
komponen penyelenggaraan lembagaTK/PAUD, menyamakan presepsi tentang arah
dan proses penyelenggaraan lembaga TK/PAUD serta proses monitoring dan evaluasi
terhahap proses dan keberhasilan penyelenggaraan lembaga TK/PAUD.

Menurut saya, dalam menjalankan sebuah lembaga pendidikan TK/PAUD harus


memperhatikan prinsip-prinsip dasar manajemen pendidikan agar lembaga yang
dikelolanya dapat menjadi lembaga yang tetap eksis sampai kapanpun.

3. Perbedaan dari masing-masing teoritik tentang konsep dasar pendidikan yaitu:

1) Model Pembelajaran Pestalozi

Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “AVM” (Auditory, Visual, Memory),


yakni mengembangkan kemampuan penglihatan, pendengaran, dan daya ingat yang
semua ini dapat dikemas melalui pengembangan bahasa atau suara, bentuk, dan
konsep bilangan (berhitung permulaan) pada anak usia dini.

2) Model Pembelajaran Frobel

Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Otoaktivitas” anak (anak


menunjukkan keaktifan yang muncul atas dorongan dari dalam dirinya sendiri) dan
Frobel menciptakan alat permainan Spielformen, maksudnya adalah permainan
membentuk seperti dari plastisin, mozaik, tanah liat, dsb. pembelajaran ini dilakukan
dalam suasana 3F, yakni Friede (damai), Freude (gembira), dan Freiheit (merdeka).

3) Model Pembelajaran Jan Lighart

Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Pengajaran barang sesungguhnya”,


mengajak anak pada suasana belajar yang sesungguhnya melalui pengamatan alam
sekitarnya.

4) Model Pembelajaran Montessori

Model pembelajaran ini menitik beratkan pada “Pendidikan podesentris” (pusat


aktivitas pendidikan terletak pada anak itu sendiri).
5) Model Pembelajaran Helen Parkhust

Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Pembelajaran sentra” (setiap ruangan


sentra terdiri dari satu rumpun pengmbangan) yang masing-masing anak dapat
memilih sentra sesuai dengan keinginan anak masing-masing.

6) Model Pembelajaran John Dewey

Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Learning by doing” (Belajar sambil


bekerja), yaitu:

(a) Pengajaran harus dapat menghubungkan isi kurikulum dengan lingkungan


hidup anak.

(b) Konsep dan cara mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung permulaan
dengan bahan yang menarik dan sesuai dengan limgkungan hidup anak.

(c) Konsep dan cara membangkitkan perhatian anak.

7) Model Pembelajaran W.H. Kilpatrick

Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Pengajaran proyek), yaitu suatu


model pembelajaran yang memungkinkan anak mengolah sendiri untuk menguasai
bahn pelajaranyang dilakukan guru dengan jalan menyajikan suatu bahan pengajaran
melalui pengajaran proyek total, proyek parsial, dan proyek okasional.

8) Model Pembelajaran Ovide Decroly

Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Pengajaran simbiotis”, yaitu


pengajaran yang harus totalitas atau satu kesatuan terpadu antara bahan pembelajaran
satu dengan lainnya.

9) Model Pembelajaran Vigotsky

Model pembelajaran ini menitikeratkan pada “Alat berpikir mental”, melalui bentuk-
bentuk-bentuk kegiatan block building (bangunan balok), maping (pemetaan), making
pattern (penyusunan pola), dramatic play (permainan dramatik), story telling
(menyampaikan cerita), dan journal writing (penulisan jurnal).
10) Model Pembelajaran Jean Piaget

Model pebelajaran ini menitikberatkan pada “Pembelajaran kognitif”, dimana anak


usia TK sedang memasuki masa pra-operasional yaitu anak melakukan simbolisasi
terhadap objek yang tidak ada atau objek yang tidak diketahuinya ketika terjadi
pemindahan objek. Anak pada usia ini terpusat pada diri sendiri (egosentris).

4. Mekanisme pendirian lembaga pendidikan TK/PAUD harus memenuhi beberapa


persyaratan pokok, dan dinas pendidikan biasanya akan menyampaikan beberapa
pesyaratan teknis yang harus dipersiapkan, yaitu:

(1) Surat domisili, termasuk lokasi TK/PAUD didirikan.

(2) Program kerja TK/PAUD selama 1 tahun pembelajaran.

(3) Surat persetujuan masyarakat setempat melalui pengantar RT dan RW.

(4) Surat rekomendasi lurah.

(5) Rekomendasi dinas pendidikan kecamatan.

(6) Rekomendasi camat dari kecamatan setempat.

(7) Akte yayasan penyelenggara.

Ketujuh berkas tersebut dijadikan sebagai lampiran dari yayasan penyelenggara yang
ditujukan kepada kepala dinas pendidikan kota/kabupaten.
5.

PENILAIAN
SIKAP DAN PERILAKU BELUM JARANG SUDAH SERING
TERLIHAT TERLIHAT TERLIHAT TERLIHAT
Mengucapkan dan menjawab

salam.
Mempraktekkan adab-adab

ketika melakukan aktivitas.
Membiasakan memberi dan
menerima dengan tangan kanan 
dalam kehidupan sehari-hari.
Mempraktikkan akhlak yang
baik terhadap makhluk ciptaan 
Allah.
Membedakan perbuatan yang

benar dan yang salah.
Mau memaafkan dan meminta

maaf jika melakukan kesalahan.

Apa yang sudah Zanuba capai?


Alhamdulillah… Zanuba yang cantik sudah sering mengucapkan dan menjawab salam, sudah
terbiasa memberi dan menerima dengan tangan kanan, sudah memberikan respon yang baik
tentang keberadaan Allah melalui ciptaannya, sudah dapat membedakan perbuatan benar dan
salah, dan mau memaafkan teman ketika melakukan kesalahan dan meminta maaf ketika
melakukan kesalahan.
Hal apa yang harus diperhatikan?
Dalam hal sikap dan perilaku sehari-hari (adab-adab), perlu latihan secara terus-menerus
sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang baik.
Program apa yang dipersiapkan untuk Zanuba?
Program yang dipersiapkan untuk Zanuba yaitu tadabbur alam (lingkungan sekitar) sehingga ia
dapat merespon tentang keberadaan Allah melalui ciptaannya, modeling (contoh orang-orang di
sekitar) melalui pembiasaan sehari-hari dan cerita riwayat para nabi dan sahabat, kegiatan
mengaji iqro’ untuk membiasakan mengaji Al-Qur’an sejak dini, kegiatan sholat berjamaaah
setiap hari, dan melibatkan zanuba dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.
Apa yang bisa dilakukan di rumah untuk kemajuan Zanuba?
Memberikan contoh sikap yang baik seperti adab-adab sehari-hari melalui pembiasaan,
mengajak Zanuba mempraktekkan kegiatan sholat serta senantiasa menbiasakan Zanuba berdo’a
ketika sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Begitu juga dalam mengikuti kegiatan
melafalkan huruf hijaiyah perlu motivasi dari lingkungan sekitarnya.
Guru Sentra: Nilna Adzkiya

Anda mungkin juga menyukai