Anda di halaman 1dari 17

Metode Pengembangan Moral

dan Nilai-nilai Agama


Kelompok 1
Aslikah 837444959

Nilna Adzkiya 837445248

Riyadlotul Muhsonat 837445628

Kesi Handayani 837449356

Suyatini 837445484
Hakikat
Perkembangan
Moralitas Anak
Usia Dini
Modul 1
Hakikat Moral, Moralitas, Etika, dan Tahap
Perkembangan Moral Anak Usia Dini
Kegiatan Belajar 1
Hakikat moral, moralitas, dan etika

👉 moral = memiliki makna akhlak atau tingkah laku yg susila


👉 etika = diartikan dengan tata susila atau suatu cabang filsafat yg membahas atau menyelediki nilai-nilai dalam tindakan
atau perilaku (akhla) manusia
Tahapan perkembangan moral anak usia 3-4 tahun menurut para ahli

👉 Perkembangan moral anak menurut Piaget = memfokuskan diri pada aspek cara berfikir anak tentang isu-isu moral
👉 Perkembangan moral anak menurut Kohlberg = lebih memilih untuk mendalami struktur proses berfikir yg terlibat dalam
penalaran moral
👉 Perkembangan Moral Anak menurul Lickona = diharapkan potensi peserta didik berkembang secara optimal, baik pada aspek
kecerdasan intelektual, kemampuan membedakan yg baik dan buruk, benar dan salah, maupun menentukan mana yg
bermanfaat

Tahapan perkembangan moral anak usia 5-6 tahun menurut para ahli

👉 Menurut Robert Coles = Pada awal kehidupan seorang anak dibentuk oleh nilai-nilai orang dewasa
👉 Menurut Abdullah Nasih Ulwan = Mendidik anak agar peka dan kritis terhadap lingkungannya berdasarkan nilai-nilai Illahiah
Disonansi Moral
Kegiatan Belajar 2

Konsep Disonansi Moral

👉 id = suatu dorongan

👉 ego = suatu dorongan yg berasal dari jiwa seseorang

👉 superego = dorongan yg berfungsi sebagai alat kontrol-

Pengertian Disonansi dan Resonansi

👉 Disonansi lebih menekankan pada pengurangan/penurunan gema atau getar ajaran nilai norma dan moral

yg ada pada diri seseorang

👉 Resonansi justru mengukuhkan/menekankan adanya gema atau getar nilai, norma, dan moral yg telah di

ketahui seseorang dari proses pendidikan sebelumnya.


Ruang Lingkup Bahasan

👉 Pembentukan dirinya melalui keberadaan fungsi dari nilai-nilai pendidikan,


norma, dan moral

Pembahasan

👉 gema pada diri manusia dan bersifat melemahkan suara hati dan prinsip
serta keyakinan dalam proses pendidikan ataupun dalam kehidupan

Penyebab Disonansi Moral

Faktor-faktor Munculnya Disonansi

👉 Disonansi Kognitif
👉 Disonansi personal
👉 Disonansi Sosiopolitis
👉 Disonansi berdasarkan bawaan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta pola modernisasi
Penanggulangan dan pencegahan disonansi moral secara umum

👉 menyiasati lingkungan saat anak beraktivitas


👉 menyiapkan alternatif pilihan kesenangan anak
👉 menyusun strategi
👉 menumbuhkan sikap proaktif dan kolaboratif

Penanggulangan dan pencegahan disonansi moral pada anak usia dini

👉 hindari atau meminimalisasi anak untuk mengetahui perbuatan keji


👉 biasakan anak melakukan aktivitas terprogram
👉 dekatkan anak pada aktivitas positif yg di lakukan orang dewasa
👉 kenalkan anak dgn aturan hidup bernuansa moral dan nilai-nilai agama
👉 libatkan anak pada aktivitas moralis dan agamis
Peran guru anak usia dini dalam menanggulaangi dan mencegah terjadinya disonansi
moral

👉 harus ditanamkan kepada anak didik kita fondasi kehidupan manusia tentu kita
sepakati terletak pada pendidikan awal yg mereka dapatkan

Disonansi moral pada anak usia dini

👉 terjadinya perubahan keinginan yg tidak sesuai dgn keinginan awal


👉 fluktuasinya (naik-turun) semangat dalam mengikuti kegiatan rutin
👉 gampang terpengaruh dgn sikap dan perilaku atau hasutan teman sebayanya
👉 mudah meniru perkataan, perbuatan, atau kemauan yg dimunculkan oleh teman
sebayanya
👉 belum dapat di harapkan mampu bersikap konsisten dalam bersikap
Pola Orientasi Moral Pada Anak Usia Dini
Kegiatan Belajar 3

A. PENGERTIAN B.TEORI –TEORI PERKEMBANGAN MORAL


1. Menurut John Dewey
POLA adalah bentuk a. Fase premoral atau preconventional pada fase ini sikap manusia banyak
(struktur) yang lengkap. dilandasi oleh impuls biologis dan sosial.
b. Tingkat Konvensional pada fase ini banyak didasari oleh sikap kritis
Orientasi Moral menurut kelompoknya.
peter adalah moral position c. Autonomous pada fase ini manusia banyak didasari oleh pola pikirannya
yang dimiliki seseorang sendiri.
didasari oleh dua landasan  
perhitungan/penilaian yaitu 2. Menurut Piaget
cognitive motivation dan a. Tahapan Heteronomous yaitu pada awal kehidupannya manusia belum
affective motivations memiliki pendirian.
aspect. b. Tahapan Autonomous yaitu pada tahap ini seorang anak telah memiliki
kemampuan sendiri dalam menentukan sikap dan perilaku moralitasnya.
C. MORALITAS ANAK D. POTENSI ANAK E. KEMAMPUAN ANAK F. SUBTANSI
USIA DINI SEBAGAI MANUSIA DALAM PERKEMBANGAN
UTUH MORALITAS MORAL PADA
1. Sikap dan cara ANAK USIA DINI
berhubungan dengan Sesungguhnya anak 1. Dapat beradaptasi
orang lain. sudah memiliki pada berbagai situasi. 1. Pembentukan
kemampuan sendiri dari karakter.
2. Cara berpakaian dan sejak dia lahir baik itu 2. Selalu memahami
berpenampilan. perkembangan moral situasi yang berbeda. 2. Pembentukan
maupun etika.dari potensi Kepribadian.
3. Sikap dan kebiasaan tersebut peran orang tua 3. Mampu menjaga batas
makan. dan guru tinggal yang tidak kaku pada 3. Perkembangan
mengembangkan kea rah dirinya, bertanggung Sosial.
4. Sikap dan perilaku positif. jawab terhadap
anak yang bentuk batasan.
memperlancar
hubungannya dengan
Orang lain.
Kecerdasan Moral
Menurut Ahli
Modul 2
Teori Kecerdasan Moral Menurut Lickona
Kegiatan Belajar 1

Menurut Lickona dkk (2007), terdapat 11 prinsip agar pendidikan karakter dapat berjalan efektif

1. Kembangkan nilai-nilai etika inti dan nilai-nilai kinerja pendukungnya sebagai fondasi karakter yang baik.

2. Definisikan ‘karakter’ secara komprehensif yang mencakup pikiran, perasaan dan perilaku.

3. Gunakan pendekatan yang komprehensif, disengaja, dan proaktif dalam pengembangan karakter.

4. Ciptakan komunitas sekolah yang penuh perhatian.

5. Beri siswa kesempatan untuk melakukan tindakan moral.

6. Buat kurikulum akademis yang bermakna dan menantang yang menghormati semua peserta didik,
mengembangkan karakter, dan membantu peserta didik berhasil.
7. Usahakan mendorong motivasi diri peserta didik.

8. Libatkan staf sekolah sebagai komunitas pembelajaran dan moral yang berbagi tanggung jawab dalam
pendidikan karakter serta upaya untuk mematuhi nilai-nilai inti yang sama yang membimbing pendidikan
siswa.

9. Tumbuhkan kebersamaan dalam kepemimpinan moral dan dukungan jangka panjang bagi inisiatif
pendidikan karakter.

10. Libatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam upaya pembangunan karakter.

11. Evaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai pendidik karakter, dan sejauh mana siswa
baik
memanifestasikan karakter yang baik.
PERANAN GURU DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN MORAL
BERDASARKAN TEORI LICKONA

Berlandaskan pada teori di atas, peran guru pendidikan bagi anak usia
dini dalam meningkatkan kecerdasan moral adalah:

 Sebagai model

 Sebagai pembimbing

 Sebagai pelatih

 Sebagai motivator

 Sebagai penilai
Strategi dan Metode Dalam Mengembangkan Kecerdasan
Moral anak TK Menurut Lickona
Kegiatan Belajar 2

METODE PERTAMA
Memberikan pendidikan karakter secara sistematis selama 20 menit setiap
hari dengan menanamkan 9 pilar karakter, yaitu:
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
2. Tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandirian
3. Kejujuran/amanah dan arif
4. Hormat dan santun
5. Dermawan, suka menolong, dan gotong royong/kerja sama
6. Percaya diri, kreatif, dan pekerja keras
7. Kepemimpinan dan keadilan
8. Baik dan rendah hati
9. Toleransi, kedamaian, dan kesatuan
METODE KEDUA

Mengintegrasikan proses pendidikan pilar-pilar


karakter dalam sentra-sentra

1. Imajinasi
2. Rancang bangun
3. Seni kreasi
4. Eksplorasi
5. Kebun, ikan, dan ternak
6. Persiapan
7. Keimanan dan ketaqwaan (optional)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai