Anda di halaman 1dari 59

“Psikologi

Perkembangan”

Oleh:
Natalia Veerman., M. Psi
Genesis Philia W., S. Psi
MANFAAT PERKEMBANGAN ANAK

memberikan HARAPAN YANG


REALISTIS terhadap anak dan
remaja

membantu kita dalam


MEMBERIKAN RESPONS YANG
TEPAT terhadap perilaku tertentu
seorang anak

Dapat membantu guru MENGENALI


KAPAN PERKEMBANGAN NORMAL
mengetahui pola normal
Para guru MEMBERIKAN perkembangan,
BIMBINGAN BELAJAR YANG TEPAT MEMPERSIAPKAN ANAK
kepada anak MENGHADAPI PERUBAHAN
GAMBARAN PERKEMBANGAN
ANAK

Perkembangan aspek fisik

Perkembangan aspek kognitif.

Perkembangan Aspek Psikososial.


KARAKTERISTIK ANAK SD
Menguasai keterampilan fisik

Membina hidup sehat


Belajar bergaul dan bekerja dalam
kelompok
Belajar menjalankan peranan sosial
sesuai dengan jenis kelamin
Belajar membaca, menulis, dan
Mengembangkan kata hati, moral berhitung agar mampu
dan nilai-nilai berpartisipasi dalam masyarakat.
Memperoleh sejumlah konsep yang
Mencapai kemandirian pribadi diperlukan untuk berpikir efektif
HAL YANG HARUS DILAKUKAN
OLEH GURU
Menciptakan lingkungan teman
sebaya yang mengajarkan
keterampilan fisik
Melaksanakan pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar bergaul dan
bekerja dengan teman sebaya
Melaksanakan pembelajaran yang
dapat nilai, sehingga siswa mampu
menentukan pilihan yang stabil dan
menjadi pegangan bagi dirinya
Mengembangkan kegiatan
pembelajaran yang memberikan
pengalaman yang konkret atau
langsung dalam membangun
konsep.
KARAKTERISTIK ANAK SMP
Terjadinya ketidakseimbangan
proporsi tinggi dan berat badan
Mulai timbulnya ciri-ciri seks
sekunder.
Kecenderungan ambivalensi, antara
keinginan menyendiri dengan
keinginan bergaul,
Reaksi dan ekspresi emosi masih
Senang membandingkan kaedah-
labil.
kaeadah, nilai-nilai etika atau norma
dengan kenyataan yang terjadi
Mulai mengembangkan standar dan
dalam kehidupan orang dewasa
harapan terhadap perilaku diri
sendiri yang sesuai dengan dunia Mempertanyakan secara skeptis
sosial mengenai eksistensi dan sifat
Kecenderungan minat dan pilihan kemurahan dan keadilan Tuhan.
karer relatif sudah lebih jelas
HAL YANG HARUS DILAKUKAN
OLEH GURU
Menerapkan model pembelajaran
yang memisahkan siswa pria dan
wanita ketika membahas topik-topik

menyalurkan hobi dan minatnya


melalui kegiatan-kegiatan yang
positif

Melakukan pendekatan
pembelajaran yang memperhatikan
perbedaan individual atau kelompok
Tampil menjadi teladan yang baik kecil
bagi siswa
Meningkatkan kerja sama dengan
Memberikan kesempatan kepada
orangtua dan masyarakat untuk
siswa untuk belajar
mengembangkan potensi siswa
bertanggungjawab
KARAKTERISTIK ANAK SMP/SMA
Mencapai hubungan yang matang
dengan teman sebaya
Dapat menerima dan belajar peran
sosial sebagai pria atau wanita
dewasa yang dijunjung tinggi oleh
masyarakat.

Menerima keadaan fisik dan mampu


menggunakannya secara efektif.
Mencapai kemandirian emosional
dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
Memilih dan mempersiapkan karier
di masa depan sesuai dengan minat
dan kemampuannya
KARAKTERISTIK ANAK SMP/SMA
Mengembangkan sikap positif
terhadap pernikahan, hidup
berkeluarga dan memiliki anak
Mengembangkan keterampilan
intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan sebagai warga negara

Mencapai tingkah laku yang


bertanggung jawab secara sosial.
Memperoleh seperangkat nilai dan
sistem etika sebagai pedoman
dalam bertingkah laku
Mengembangkan wawasan
keagamaan dan meningkatkan
religiositas
HAL YANG HARUS DILAKUKAN
OLEH GURU
Memberikan pengetahuan dan
pemahaman tentang kesehatan
reproduksi, bahaya penyimpangan
seksual dan penyalahgunaan
narkotika

Membantu siswa mengembangkan


Memberikan pelatihan untuk sikap apresiatif terhadap postur
mengembangkan keterampilan tubuh atau kondisi dirinya
memecahkan masalah dan
mengambil keputusan Menyediakan tasilitas yang
memungkinkan siswa
Melatih siswa mengembangkan mengembangkan keterampilan yang
resiliensi, kemampuan bertahan sesuai dengan minat dan bakatnya,
dalam kondisi sulit dan penuh seperti sarana olah raga, kesenian,
godaan dan sebagainya.
HAL YANG HARUS DILAKUKAN
OLEH GURU
Menerapkan model pembelajaran
yang memungkinkan siswa untuk
berpikir kritis, reflektif, dan positif.

Membantu siswa mengembangkan


etos kerja yang tinggi dan sikap
wiraswasta

Memupuk semangat keberagamaan


siswa melalui pembelajaran agama
terbuka dan lebih toleran.

Menjalin hubungan yang harmonis


dengan siswa, dan bersedia
mendengarkan segala keluhan dan
problem yang dihadapinya
PENGANTAR
• Berbicara tentang ‘anak pada umumnya’ adalah
suatu hal yang menarik. Teori mengenai
perkembangan anak harus dihubungkan dengan apa
yang mereka sebut “umumnya” yang artinya tingkat
dan tahapan perkembangan rata-rata.

• Harus diingat bahwa setiap anak adalah individu


yang unik. Mereka adalah pribadi yang kompleks.
Inilah yang harus diingat ketika kita menerapkan
teori kognitif dan perkembangan pada setiap anak.
Pengantar
• Berbicara tentang ‘anak pada umumnya’ adalah
suatu hal yang menarik. Teori mengenai
perkembangan anak harus dihubungkan dengan apa
yang mereka sebut “umumnya” yang artinya tingkat
dan tahapan perkembangan rata-rata.

• Harus diingat bahwa setiap anak adalah individu


yang unik. Mereka adalah pribadi yang kompleks.
Inilah yang harus diingat ketika kita menerapkan
teori kognitif dan perkembangan pada setiap anak.
4 Hak Anak
Salah satunya adalah Hak tumbuh kembang
Pola-pola Perilaku
• Menurut David Goodwin (2011), dibutuhkan
paling tidak tiga minggu bagi seorang anak
untuk mengubah pola-pola perilaku yang telah
menjadi kebiasaannya.
• Terkadang kita terlalu mudah untuk
menyerah, namun jika tetap terus diberikan
dukungan dan teknik manajemen perilaku
selama tiga minggu, maka perilaku sulitpun
dapat diubah
TUGAS PERKEMBANGAN
ERIK ERIKSON
Trust vs Mistrust
Dari lahir sampai 18 bulan
• Sejak lahir, anak perlu • Catatan Konseling: anak
belajar dapat membutuhkan orangtua
mempercayai bahwa
kebutuhan mereka akan yang hangat dan penuh
dipenuhi. Idealnya anak kasih. Jika tidak
belajar bahwa dunianya didapatkan, anak akan
aman dan terjamin. kehilangan kepercayaan
Berbagai macam tipe dan dapat memiliki
kekerasan atau kesulitan dalam
pengabaian pada 2 tahun
awal dapat menyebabkan membangun hubungan,
stres pada anak dan memberi dan menerima
menyebabkan masalah- cinta dan kepercayaan.
masalah.
Catatan Konseling (2)
• Tipikal anak pengganggu di sekolah, biasanya
anak yang semasa kecilnya diabaikan dan
mereka belajar bahwa mereka tidak dapat
mempercayai orang lain untuk memenuhi
kebutuhannya, sehingga mereka memaksa
orang-orang lain disekitarnya untuk
mendapatkan perhatian.
OTONOMI VS PERASAAN MALU /
RAGU-RAGU

• Anak ingin mandiri, • Catatan Konseling: anak perlu


mengontrol dunianya untuk menjadi mampu
sendiri. Itulah masa melakukan hal untuk dirinya
sendiri seperti: mengekspresikan
ketika anak belajar
diri, makan sendiri, ke kamar
untuk membangun kecil sendiri, dll. Anak
perasaan, mengontrol memerlukan orangtua yang
kelakuannya, sportif yang dapat
menyadari bahwa menyeimbangkan batasan dari
maksudnya dapat apa yang aman bagi seorang
anak dan apa yang tidak.
tercapai.

Dari usia 18 bulan sampai 2-3 tahun


Catatan Konseling (2)
• Anak membutuhkan kasih yang mutlak serta
persetujuan dari orangtua pada masa hidupnya.
Banyak dorongan dibutuhkan untuk mengatasi
ketakutan dan kurangnya kepercayaan diri.

• Maka dari itu, ketika anak melakukan beberapa hal


positif dengan tangannya sendiri, orangtua
memberikan pujian agar muncul kemandirian dalam
dirinya.
Inisiatif vs rasa bersalah
Dari usia 3-6 tahun
• Anak mulai membangun • Catatan Konseling: anak perlu
sebuah pengertian didorong agar terlibat dalam
inisiatif tetapi mereka proyek dan pekerjaan dalam
akan merasa bersalah keluarga. Anak akan mencoba
atas kesalahan yang melaksanakan inisiatifnya
mereka buat. Anak bersamaan dengan perilakunya
dapat menjadi terlalu yang tidak dapat diterima dan
ramai dengan argumen membutuhkan pendisiplinan.
yang banyak dan dapat Orangtua tidak boleh
menjadi menjengkelkan. mentertawakan kesalahan yang
Anak perlu menyusun dibuat anak pada masa ini
tujuan, proyek, dan
melakukan
kepemimpinan.
Catatan Konseling (2)
• Kesalahan-kesalahan harus diselesaikan dengan hati-
hati, dengan cara yang penuh kasih. Byrd and Warren
(1989) mengatakan bahwa menertawakan seorang
anak akan dapat menyebabkan perasaan rendah diri
dan rasa percaya diri yang rapuh ketika mereka
dewasa.
• Oleh karena itu, dukungan dibutuhkan untuk setiap
anak yang melakukan suatu kesalahan agar bangkit
dan mencoba lagi.
Kerajinan vs Perasaan rendah diri
Dari usia 6-11 tahun
• Membangun rasa • Catatan Konseling: anak
penghargaan diri melalui membutuhkan banyak pujian
interaksi dengan kawan dan dorongan untuk menolong
sebaya. Anak belajar mereka mencapai kecakapan.
berbagai keterampilan Mengembangkan keterampilan
yang menolong mereka merupakan hal penting dalam
menemukan suatu tempat membangun penghargaan diri
di dalam dunia orang yang sehat. Anak membutuhkan
dewasa. Keterampilan orang dewasa untuk mengasuh
mencakup akademis, dan menolong mereka
sosial, jasmania dan menemukan serta membangun
kemampuan praktis. talenta mereka.
Identitas vs kebingungan identitas
Dari usia 12-18 tahun
• Remaja sedang • Catatan Konseling: remaja perlu
membangun pengertian merasakan penerimaan dan
tentang diri sendiri, suatu pengertian tentang
melalui identifikasi dengan identitas. Mereka dapat
orangtua dan suatu menemukannya dengan
perasaan bertanggung bergabung dalam suatu
jawab untuk tindakannya kelompok sesuai tugas, hobi, dll.
sendiri. Mereka perlu Ikut terlibat dengan hal-hal ini
mengetahui siapa mereka adalah suatu hal penting dalam
dan bagaimana peran menolong mereka membuat
mereka akan sesuai komitmen pada studinya,
dengan masa depannya. pekerjaannya bahkan sampai
pernihkahannya
CONTOH KASUS
ANALISIS TEORI
• Seorang anak kelas 6 SD dikenal
sebagai anak yang pemurung dan Contoh
pemalu dibandingkan dengan
teman-temannya. Kasus
• Berbeda dengan ketika ia duduk di
kelas 1-3, ia dikenal sebagai anak
yang lumayan ceria dan supel.
• Setelah menjalani konseling,
diketahui bahwa pernikahan
orangtuanya mengalami keretakan
dan akhirnya resmi bercerai 2 tahun
yang lalu.
• Menurutnya, ayah dan ibu sudah sering
bertengkar ketika ia masih kecil namun ia
selalu berpura-pura tidur ketika hal ini Contoh
terjadi.
• Anak kelas 6 SD ini adalah anak tunggal. Hak
Kasus
asuh anak tsb jatuh ke tangan ayahnya
karena sang ibu juga tersandung kasus
dugaan penipuan.
• Ketika ditanya anak ini akan melanjutkan di
SMP mana, anak ini meminta untuk
homeschooling agar tidak banyak yang tahu
tentangnya. Saat mengatakan
homeschooling, anak menyatakan ragu dan
mengeluarkan air mata.
ANALISIS TEORI
ERIK ERIKSON
RASA PERCAYA VS RASA TIDAK
PERCAYA
• Pada tahap ini, ketika anak memiliki rasa percaya
lebih besar dari pada rasa tidak percaya. Hubungan
interpersonal yang paling signifikan pada masa bayi
adalah dengan pengasuh utama mereka yaitu ibu
mereka, sehingga ketika mampu melewati fase ini
dengan baik, mereka memperoleh kekuatan dasar
pertama dalam fase perkembangan.
RASA PERCAYA VS RASA TIDAK
PERCAYA
• Anak ini pada saat kecil jika dilihat dari kasus
tersebut, memerlukan kasih sayang lebih dari orang
tuanya terutama ibunya.
• Namun, hal tersebut tidak cukup ia dapat karena
masa bayinya sudah diiringi dengan pertengkaran
kedua orang tuanya yang berujung pada perceraian
sehingga menimbulkan rasa tidak percaya diri akibat
kekurangan perhatian dari kedua orang tuanya
terutama Ibu.
Otonomi vs Perasaan malu dan ragu-ragu
• Ada tugas yang tidak mudah untuk mengendalikan
perilaku anak kearah yang bisa diterima secara sosial
tanpa melukai perasaan anak mengontrol dirinya.
orangtua harus cukup toleran namun cukup tegas untuk
memastikan perilaku yang disetujui secara sosial.

• Jika orang tua terlalu protektif atau tidak adil didalam


penggunaan hukuman, anak akan menjadi ragu-ragu
akan dirinya dan mengalami perasaan malu. Masa kecil
anak ini yang sudah diawali dengan keretakkan rumah
tangga orang tuanya membuatnya mengembangkan rasa
malu.
Inisiatif Vs Rasa Bersalah
• Konflik antara inisiatif versus rasa bersalah
menghasilkan kekuatan dasar tujuan. Pada masa ini,
sekolah melihat bahwa sang anak masih terlihat
cukup ceria ketika sedang berada di kelas 1-3 meski
sebenarnya ia mengetahui orangtua nya sering
bertengkar. Dalam hal ini terlihat ini bahwa sang
anak ada rasa inisiatif ketika diketahui ia adalah anak
yang supel.
Kerajinan vs Perasaan rendah diri
• Tahap perkembangan yang keempat, terjadi di sekitar tahun
sekolah dasar. Inisiatif anak membawa mereka berhubungan
dengan banyak pengalaman baru. Saat mereka berpindah ke
masa kanak-kanak tengah dan akhir, mereka mengarahkan
energi mereka menuju penguasaan pengetahuan dan
keterampilan intelektual.

• Namun hal ini tidak membuat sang anak tadi mengarah ke


kerajinan, namun menjadi rendah diri setelah terjadinya kasus
perceraian orangtuanya, terutama etika hak asuh jatuh pada
sang Ayah, terlebih setelah sang ibu terjerumus dalam kasus
penipuan. Anak ini memutuskan untuk menjalani
homeschooling bersama guru privat.
IDENTITAS VS KEBINGUNGAN
IDENTITAS
• Fase perkembangan selanjutnya menurut Erikson
adalah bahwa pencarian akan ego identitas
mencapai puncaknya selama remaja sebagai anak
muda yang berjuang untuk mencari tahu siapa
dirinya dan bukan dirinya. Di tahap ini anak harus
berhati-hati mempertimbangkan semua informasi
yang sudah dikumpulkan tentang diri dan masyarakat
mereka
IDENTITAS VS KEBINGUNGAN
IDENTITAS
• Erikson berpendapat bahwa anak-anak muda harus
mengalami sedikit keraguan dan kebingungan akan
diri mereka sebelum dapat mengembangkan
identitas yang tetap.
• Saat ini sang anak sedang berada pada awal fasi ini.
Ia memutuskan untuk Pendidikan SMP nya akan
homeschooling. Hal ini dikategorikan sebagai
kebingungan identitas karena sang anak terlihat ragu
dan menangis saat ia mengatakan ingin
homeschooling.
TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
Periode karakteristik Kemampuan Bahasa

Sensori motori ( Mengorganisasi kenyataan dengan Bahasa muncul setelah


0-2 tahun) kemampuan indera dan motorik beberapa bulan

Preoperational (2- Egosentris Egosntrik speech


7 tahun) Meningkatnya aktivitas simbolik Sosialisasi speech
Mulai represenatasi

Concrete Riversibility Mulai memehami bahasa


Operasional (7- Conservation verbal
12 tahun) Seriation Memahami hal-hal yang
Classification konkrit

Formal Mampu berpikir abstrak dan logis Bahasa lebih


Operational (12 Mampu self-reflection berkembang
tahun- Membayangkan peran-peran orang Dapat mengekspresikan
dewasa ide-ide dalam bahasa
Mampu menyadari dan
memperhatikan kepentingan
masyarakat.
IMPLIKASI TERHADAP PEMBELAJARAN

Tahap sensorikmotorik
1. Merangsang indera bayi dengan berbagai macam
obyek
2. Mengamati bagaimana bayi belajar mengontrol
lingkungan sekitarnya untuk mencapai reaksi
tertentu
3. Mengamati bagaimana bayi memperluaskan
kemampuannya untuk bertindak dan
keterampilan-keterampilan dengan meniru
perilaku orang lain
IMPLIKASI TERHADAP PEMBELAJARAN

TAHAP PRAOPERATIONAL
1. Memberikan kesempatan anak untuk bermain drama dan
membuat mereka percaya dengan dirinya sehingga dapat
memberikan makna kata-kata dan tindakan mereka.
2. Merencanakan sebuah aktivitas yang membuat anak
terlibat dan berkerjasama serta berbagi dengan yang lain
3. Memberi instruksi dengan kata-kata sederhana dan
singkat serta sebisa mungkin dapat diilustrasikan dengan
gambar-gambar agar mudah dipahami.
IMPLIKASI TERHADAP PEMBELAJARAN

TAHAP CONCRETE OPERATIONAL


1. Sadar terhadap tingkat perbedaan berpikir. Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menerima informasi di kelas
dan menghadirkan kembali dengan cara yang mudah mereka
kenal
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat
mempresenatsikan kembali informasi yang telah mereka
dapatkan di kelas
3. Membantu mereka untuk meningkatkan keterampilan
konservasi dan mengkalsisfikasi obyek serta mengenal tugas-
tugas yang kompleks untuk membantu mereka
berpengalaman dalam hal reversibility
IMPLIKASI TERHADAP PEMBELAJARAN
TAHAP FORMAL OPERATIONAL
1. Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk meningkatkan kemampuan berpikir
dan keterampilan menyelasaikan masalah
2. Membantu siswa dari berpikir konkrit ke
berpikir abstrak
MULTIPLE INTELEGENSI
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK
Perkembangan Psikoseksual ( Freud)

Fase oral (0-11 bulan)


• kesenangan anak berpusat pad aktifitas oral
• ketergantungan yang sangat tinggi
• selalu minta dilindungi untuk mendapatkan rasa aman.
• Masalah : menyapih dan makan.
Fase anal (1-3 tahun)
• Kesenangan anak berpusat pad aktifitas oral
• ketergantungan yang sangat tinggi dan selalu minta dilindungi
• . Masalah : menyapih dan makan., toilet training, perilaku obsesif impulsif yaitu ,
tidak rapi, kurang pengendalian diri.
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK
Perkembangan Psikoseksual ( Freud)

Fase phalik/oedipal ( 3-6 tahun )


• pada genetalia dan area tubuh yang sensitif.
• Oleh krn itu apabila ada anak tidak pernah bertanya tentang seks, sebaiknya ortu
waspada
• perlunya pendidikan sex dan gender.
Fase laten (6-12 tahun)
Kepuasan anak mulai terintegrasi,
anak perempuan lebih menyukai teman dgn jenis kelamin yang sama, demikian juga
sebaliknya.
Pertanyaan anak semakin banyak, mengarah pada sistem reproduksi (Ortu harus
bijaksana dan merespon)
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK
Perkembangan Psikoseksual ( Freud)

Fase genital (12-18 tahun).


Kepuasan anak akan kembali bangkit
mengarah pada perasaan cinta yang matang terhadap lawan jenis.
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN MORAL

1. Orientasi kepatuhan dan


Pra-Konvensional hukuman
(sekitar 4-10 tahun)
2. Orientasi kepentingan pribadi

3. Orientasi Keserasian
interpersonal
Konvensional(sekitar 10-13
tahun) 4. Orientasi Otoritas dan
pemeliharan sosial

5. Orientasi hukum dan legalitas


Pasca-Konvensional(13
tahun ke atas) 6. Prinsip Etika Universal
HAL YANG PERLU DILIHAT DALAM
PERKEMBANGAN ANAK

Perbedaan fisik-motorik

Perbedaan inteligensi

Perbedaan Kecakapan Bahasa

Perbedaan Psikologis
MEMAHAMI PSIKOLOGIS ANAK SECARA
PRAKTIS
Latar belakang dan status sosio
kultural
Pahami potensi atau kemampuan
anak (Intelektual)

Pahami kepribadian anak

Pahami minat dan gaya belajar


anak

Pahami perasaan dan sikap anak


TIPS MENGAJAR ANAK
SANGUINS
• Jika anak kita berkepribadian Sanguinis anda wajib mengajarinya
keseimbangan kesenangan dengan fokus serta disiplin.
• Mereka perlu terus diawasi agar melaksanakan tugas yang
dibebankan kepada mereka.
• Pastikan memuji anak anda jika mereka berbuat baik karena mereka
senang dipuji dan didukung.
• Ajari anak anda hati-hati dalam berbicara karena mereka suka sekali
bicara dengan tidak dipikir.
• Biarkan anak-anak sanguinis bersenang-senang namun tetap
mengajarinya berdisiplin untuk meraih sukses
• Anak Sanguins terkadang seringkali mudah bosan, anda perlu
memberikan inovasi dan games yang berbeda dalam mengajar
mereka. Berikut beberapa metode yang sangat cocok utk mereka
seperti diskusi, presentasi, debat.
BAYI ANAK REMAJA
Bermata luas dan cemerlang Berani dan bersemangat Pemandu sorak (penyemangat)
Ingin mengetahui Polos Menyenangkan orang yang lain
Senang berceloteh Inventif dan imajinatif Berani
Ingin ditemani Periang Bergabung dengan klub-klub
Antusias Popular
Suka bersenang-senang, terus Menjadi pusat pesta
berceloteh Kreatif
Cepat pulih Ingin menyenangkan
Semangatnya bangkit Sungkan
terutama ketika ada orang
lain.
Menjerit-jerit minta perhatian Tidak ada tindak lanjut Kecenderungan untuk
Tahu bahwa Ia manis Tidak teratur berbohong
Suka ikut campur Mudah dialihkan Kreatif mencari alasan
Menangis kalau tak ada yang perhatiannya Gampang diajak menyimpang
mengangkatnya atau ia letih Cepat bosan Gila perhatian
Suka pamer lekas surut secara emosional Membutuhkan dukungan
Tanggap Berharap dapat pujian sesama
Suka berbohong Kurang suka belajar
Pelupa Tidak dewasa
Suka bergosip
TIPS MENGAJAR ANAK
KOLERIK
• Orang tua anak berkepribadian Koleris mesti berebut kekuasaan sejak hari
pertama. Anak-anak ini hendak mengambilalih kepemimpinan. Kalau keterampilan
alami mereka dalam memimpin disalurkan dengan benar, Kita dapat membantu
mereka meraih sukses.
• Mereka mencari hal-hal untuk mereka atur. Jika anda memberi sesuatu yang tidak
dapat diaturnya, ia akan mengelola apapun yang ada didepannya. Termasuk anda
sendiri.
• Anak-anak tipe ini cenderung merasakan paling benar. Pastikan kita mengajari
mereka agar tidak main menurut aturan sendiri.
• Anak-anak tipe ini sedikit peka, ajari mereka agar berempati terhadap orang yang
lain dan berhati-hati dalam berdiskusi.
• Pastikan bahwa anak-anak kita memiliki batas-batas tertentu di dalam
kepemimpinan dalam keluarga serta pastikan mereka paham yakni andalah kepala
keluarganya.
• Anak Kolerik memiliki kemampuan untuk menjadi seorang leader. Berikan
kesempatan kepada mereka untuk menjadi seorang pemimpin bagi teman-
temannya, terutama dalam menyelesaikan tugas dengan menjadi petugas proje ct.
BAYI ANAK REMAJA
• Bermata besar dan • Berani dan bersemangat • Agresif
cemerlang • Pekerja yang produktif • Kompeten
• Suka bertualang • Mengetahui sasarannya • Pandai mengorganisasikan
• Enerjik • Cepat bergerak sesuatu
• Supel • Mencukupkan diri • Jadi pemimpin
• Cepat berkembang • Kompetitif • Pemecah masalah
• Berbakat menjadi • Asertif • Percaya diri sendiri
pemimpin • Bisa dipercaya • Merangsang yang lain
• Sempurna dalam keadaan
darurat
• Berpotensi lebih besar
• Bertanggung jawab
• Berkemauan keras • Manipulatif • Terlalu nge-bos
• Menuntut • Temperamen berubah- • Suka mendikte orang tua
• Berisik ubah • Sok paham
• Suka melempar benda- • Bersikeras • Menghina
benda • Suka mengetes • Tidak populer
• Tidak mengantuk • Suka berdebat • Menghakimi
• Keras kepala • Sulit mngakui kesalahan
serta meminta maaf
TIPS MENGAJAR ANAK
MELANKOLIS
• Anak-anak ini ketika mempunyai masalah akan sangat
memikirkannya. Penting bagi orang tua untuk mendengarkan
mereka dengan empati.
• Ajari anak-anak untuk menerima hal-hal yang terjadi di luar
harapan mereka agar mereka bisa menghadapi dunia nyata dengan
lebih baik
• Beri mereka ruang untuk sendiri
• Tanyakan apa masalahnya saat mereka terlihat murung. Anak-anak
melankolis sangat suka serta butuh untuk diperhatikan agar mereka
tidak merasa sendirian
• Bangun kepercayaan dirinya agar mereka selalu mempunyai kesan
diri yang positif
• Rasa keingintahuannya yang besar, membantunya untuk
menjalankan beberapa riset yang besar. Ajar mereka untuk
melakukan proyek dan membuat penelitian dalam pembelajaran.
BAYI ANAK REMAJA
• Serius • Berpikir mendalam • Berpikir intensif
• Pendiam • Bertalenta • Murid yang baik
• Gemar menjadwal • Musikal • Kreatif suka riset
sesuatu • Berfantasi • Terorganisasikan serta
• Menganalisa orang • Sahabat sejati bertujuan
• Suka sendirian • Perfeksionis • Standarnya tinggi
• Serius • Tahu diri
• Bertanggung jawab • Rapi dan teratur
• Peka terhadap orang lain
• Bersemangat
• Hemat
• Curigaan • Pemurung • Depresi dan menarik diri
• Pemalu/tertutup • Perengek • Rendah sendiri
• Tampak sedih • Sadar diri sendiri • Tidak fleksibel
• Suka menangis • Terlalu peka • Curigaan terhadap orang
• Bergantung • Mendengar yang negatif • Kritis
• Menghindari kritik • Ulah negatif
• Tidak mau berhubungan • Citra diri buruk
• Menuntut balas
• Hidup dengan kawan-kawan
• Butuh dukungan
TIPS MENGAJAR ANAK
PHLEGMATIS
• batin seperti anak-anak kepribadian lain, jadi mereka butuh
orangtua untuk mendukung mereka memutuskan serta menggapai
sasaran dan tujuan
• Anak-anak berkepribadian damai butuh penegasan serta dorongan
terus menerus untuk berusaha mencari sasaran yang pantas.
• Anak-anak phlegmatis selalu memilih jalan paling mudah, ajari dan
bimbing mereka terus untuk menentukan pilihan-pilhan terbaik
bagi hidupnya
• Mereka kurang terobsesi dalam mencapai prestasi. Berikan
gambaran bagaimana berusaha lebih keras akan membantu mereka
jauh lebih sukses
• Ajar mereka untuk banyak terlibat dalam setiap tugas. Berikan
kepercayaan mereka untuk menjadi seorang pemimpin.
• Ajar mereka untuk terlibat aktif dan memiliki insiatif di dalam kelas.
BAYI ANAK REMAJA
• Serius • Mengamati yang lain • Kepribadian
• Santai • Mudah dihibur menyenangkan
• tidak suka menuntut • Dapat diandalkan • Banyak nalar
• Senang • Pantas dikasihi • Pendengar yang baik
• Mudah menyesuaikan • Mudah disetujui • Menengahi suatu
diri permasalahan
• Suka tidur siang • Menyembunyikan
emosi
• Memimpin kalau
terpaksa
• Sikap santai

• Berjaga-jaga • Egois • Sulit mengambil


• Tidak tanggap • Suka menggoda keputusan
• Lamban • Menjauhi aksi • Tidak antusias
• Pemalu • Penakut • Terlalu kompromi
• Cuek • Diam-diam keras kepala • Tak termotivasi
• Pemalas • Sinis
• kurang suka melibatkan
diri
• Gemar menunda-nunda
MEMAHAMI KEUNIKAN YANG MEREKA
MILIKI
GAYA BELAJAR
MEMAHAMI EMOSI ANAK DENGAN
PENDEKATAN BAHASA KASIH

Anda mungkin juga menyukai