Anda di halaman 1dari 65

Panduan Bagi

Orang Tua Dan Guru

MINDFUL PARENTING
Untuk Anak Usia SMP

Siti Fadjryana Fitroh, S.Psi., M.A


Eka Oktavianingsih, S.Pd., M.Pd
Dinda Rizki Tiara, S.Pd., M.Pd
KATA PENGANTAR
Keluarga merupakan lingkungan pertama dalam proses perkembangan anak
serta sebagai media dalam pembentukan karakter. Pendidikan berawal dari
keluarga yakni dari Orang Tua, didukung sekolah dibantu oleh Guru. Dalam
berinteraksi segala ucapan, sikap dan perilaku akan terekam jelas oleh anak
sehingga dapat dijadikan pijakan mereka dalam bersikap dan berperilaku. Kali ini
penulis akan mencoba mengajak para pengasuh (orang tua/guru) mengenal banyak
tentang pengasuhan anak usia SMP kaitannya dengan harus mengenal siapa anak
usia SMP, karakteristik anak, tahapan perkembangan anak, kebiasaan baik yang
harus diterapkan pada anak usia SMP di keluarga, komunikasi efektif, keterlibatan
orang tua dalam pendidikan, preventif terhadap bentuk ancaman yang dapat
mengarah pada perilaku negative. Beberapa hal tersebut jika dikuasai dengan baik,
penulis nyakin pengasuh akan mudah mengenali, dan memberikan pengasuhan
yang tepat pada mereka anak usia SMP.

PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bagian 1 : Siapa itu Anak Usia SMP
Bagian 2 : Karakteristik Seperti Apa Yang Dimiliki Anak Usia SMP
Bagian 3 : Tahapan Perkembangan Anak
Bagian 4 : 19 Pembiasaan Untuk Diterapkan Pada Anak Usia SMP Di
Keluarga
Bagian 5 : Komunikasi Efektif
Bagian 6 : Keterlibatan Orangtua Dalam Pendidikan
Bagian 7 : Preventif Terhadap Bentuk Ancaman Yang Dapat Mengarah
Pada Perilaku Negatif Anak
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAGIAN 1

Siapa Itu
ANAK USIA SMP
Anak yang memiliki rentang usia 12-15 tahun, berada pada masa
peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Anak usia ini lebih sering dikenal sebagai masa remaja awal
BAGIAN 2

KARAKTERISTIK
SEPERTI APA YANG DIMILIKI
ANAK USIA SMP
MENUNJUKKAN
PERUBAHAN FISIK
Suara lebih berat, kulit mulai berminyak, tumbuh
jerawat, mulai tumbuh rambut pada bagian tertentu,
mimpi basah untuk laki-laki dan menstruasi pada
perempuan

DOMINAN KE PEER GROUP


Lebih senang berkumpul dengan teman sebayanya
dibandingkan dengan orangtuanya

PENGAKUAN DIRI
Keinginan anak untuk dapat diakui terhadap
keberhasilan yang sudah diraihnya.
KURANG PERCAYA DIRI
Sering merasa tidak percaya diri saat melihat sesuatu
dari orang lain melebihi dirinya.
Butuh pendampingan dan penguatan pada anak bahwa
tiap individu memiliki kemampuan masing-masing

MULAI TERTARIK DENGAN


LAWAN JENIS
Butuh pendampingan akan batasan-batasan yang
disepakati oleh nilai dan norma masyarakat
TIDAK MAU DIANGGAP
SEBAGAI ANAK KECIL LAGI
Kepekaan orangtua diuji dalam hal ini, jadi mulai ada
perubahan perlakuan

MAMPU MEMBERI
ALTERNATIF DALAM
PEMECAHAN MASALAH
Kemampuan pola berfikir dalam mencari solusi dan memberikan
pendapat sudah berkembang
MENCARI PERHATIAN
LINGKUNGAN
Keinginan anak untuk dapat diakui dan diterima oleh
lingkungan sosial membuat anak menampilkan sesuatu
yang terlihat seperti cari-cari perhatian

TERPENGARUH LINGKUNGAN
Orangtua sebaiknya bersikap sebagai sahabat sehingga
dapat memantau dan melindungi anak dari pengaruh-
pengaruh lingkungan tidak baik
BAGIAN 3

TAHAPAN PERKEMBANGAN
ANAK
MEMAKSIMALKAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN ASPEK FISIK
Mengajak anak berolahraga seperti berenang, basket, bulu
tangkis atau kegiatan lain yang menyesuaikan dengan
minatnya
Memberi tanggung jawab kepada anak untuk mengerjakan
beberapa tugas rumah seperti bersih-bersih kamar, tempat
tidur dan halaman rumah
Memberi penjelasan tentang perubahan bentuk tubuh yang
sangat pesat serta kematangan alat reproduksi
MEMAKSIMALKAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN ASPEK BERFIKIR
 Menjadikan anak sebagai teman  Memberi kesempatan anak
berdiskusi dengan topik yang membaca buku dan mencari
sesuai minat dan bakatnya, atau informasi dari perangkat
masalah yang sedang ramai digital, lalu meminta
dibicarakan memberikan komentar atas
 Memberi kesempatan anak informasi yang dicari
untuk menyimpulkan topik yang  Memberi kesempatan pada
dibahas anak untuk mengembangkan
 Melatih anak berfikir kritis dan diri ke arah yang positif
menjelaskan secara logis melalui hobi
MEMAKSIMALKAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN ASPEK PERASAAN

 Mendorong anak untuk bergaul  Mengajak anak berdiskusi


dengan sebayanya agar dapat tentang perubahan yang terjadi
menyesuaikan diri dengan dalam perkembangan fisiknya
lingkungan terutama ciri kematangan
 Memberi saran untuk bergaul seksual
dengan kelompok yang dinilai  Mendorong untuk
baik dan menghindari kelompok berpartisipasi dalam membuat
yang tidak baik aturan atau keputusan yang
 Melatih kemandirian dimulai akan ditetapkan keluarga
dari mengatur dan memenuhi
kebutuhan sendiri sehari-hari
MEMAKSIMALKAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN ASPEK SOSIAL

Memberi kesempatan untuk bermain dengan teman sebayanya dengan


mengikuti aturan yang disepakati

Mengenal teman-teman didunia nyata maupun didunia maya

Mengajak anak untuk terbuka dalam menyampaikan hal yang bersifat


pribadi dan kesehatan reproduksi kepada orangtua

Memahami bahwa usia ini mulai muncul ketertarikan terhadap lawan


jenis, mulai menjelaskan batasan sesuai norma dan agama
BAGIAN 4

17 PEMBIASAAN UNTUK
DITERAPKAN PADA ANAK
USIA SMP DI KELUARGA
 Beribadah sesuai agamanya
 Sarapan bersama sebelum berangkat sekolah
 Berpamitan sebelum bepergian
 Menyambut anak saat pulang sekolah
 Memberitahu saat pulang terlambat
 Menjadi pendengar yang baik untuk anak
 Menyepakati aturan bersama keluarga
 Mendukung anak untuk belajar
 Menumbuhkan minat baca dan berdiskusi
 Membiasakan anak untuk mandiri dan bertanggung jawab
 Membiasakan perilaku sopan santun
 Memberikan rasa aman dan nyaman
 Menjalin komunikasi efektif
 Membiasakan hidup bersih dan sehat
 Melakukan kegiatan bersama keluarga
 Mendukung minat dan potensi
 Mendidik anak tidak menggunakan kekerasan

BAGIAN 5

KOMUNIKASI EFEKTIF
PENTINGNYA MENJALIN KOMUNIKASI EFEKTIF PADA ANAK USIA SMP AGAR…..

 Mengakrabkan hubungan antara anak dengan orang tua


 Mempermudah orang tua memantau perkembangan anak
 Melatih anak berkomunikasi secara santun
 Dapat mengajarkan anak cara berpikir kritis dan solutif
 Anak akan terbiasa dan lebih nyaman bercerita ke orang tua
CARA MELAKUKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF
1. Jadilah pendengar yang baik saat anak berbicara atau bercerita
2. Dapatkan perhatian anak sebelum berbicara
3. Berbicara dengan jelas agar anak mengerti
4. Berempati dalam mendengarkan anak berbicara
5. Berkomunikasi dengan tubuh sejajar dengan anak dan jaga kontak
mata
6. Hindari gaya komunikasi yang membuat anak semakin menarik diri
atau menghindar
7. Gunakan kalimat positif dan kata motivasi
8. Memberi respon positif saat berbicara dengan anak
BAGIAN 6

KETERLIBATAN ORANG
TUA DALAM PENDIDIKAN
MANFAAT KETERLIBATAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN

1. Meningkatkan kepercayaan diri anak

2. Meningkatkan keinginan anak untuk bersekolah

3. Meningkatkan tercapaian perkembangan anak

4. Meningkatkan perilaku positif anak


ORANG TUA PERLU TERLIBAT DALAM
KEGIATAN DI SEKOLAH AGAR….

1. Orang tua dapat lebih memahami dan mendukung program sekolah


2. Orang tua dapat berperan aktif dalam mencegah berbagai ancaman yang
dapat mengganggu anak, seperti kekerasan, narkoba, pornografi, paham
radikal sampai dengan perilaku amoral lainnya
3. Orang tua dapat menyelaraskan kegiatan di sekolah dengan di rumah
4. Orang tua dapat berbagi pengalaman dalam membantu tumbuh kembang
anak
5. Orang tua memberikan masukan kegiatan untuk kemajuan sekolah
BENTUK KEGIATAN
KETERLIBATAN ORANG TUA DI
SEKOLAH
• Mengenal baik wali kelas
membantu orangtua
MENGAPA mendapatkan informasi
tentang anak
PERTEMUAN • Mengetahui program
DENGAN WALI keterlibatan orang tua
sehingga dapat ikut serta
KELAS PENTING menentukan jadwal
DILAKUKAN? pertemuan
• Dapat menyampaikan
harapan dan usulan kepada
pihak sekolah
• Membangun kesadaran diri
sebagai orang tua untuk terlibat
MENGAPA dalam pendidikan, sehingga
tercapainya lingkungan belajar
PERTEMUAN yang aman, nyaman dan
DENGAN WALI menyenangkan
• Menambah pengetahuan dan
KELAS PENTING ketrampilan dalam mendampingi
DILAKUKAN? anak di rumah
• Berbagi pengetahuan dan
pengalaman sesama orang tua
• Memberi masukan tema
yang akan dibahas sesuai
kebutuhan
• Tercapainya keseimbangan
pengasuhan di rumah dan
disekolah
• Kelas Inspirasi merupakan
wadah orang
BERPERAN tua/wali/masyarakat untuk
hadir memberikan inspirasi atau
MENJADI motivasi pada anak
NARASUMBER • Berbagi pandangan ragam
profesi yang dapat menjadi
DI KELAS pilihan anak di masa depan
INSPIRASI • Berbagi pengalaman agar
PENTING memotivasi anak lebih giat
belajar
DILAKUKAN • Berbagi informasi tentang
SEBAB ragam jurusan di SMA/SMK
(??) sehingga menjadi pilihan
anak melanjutkan pendidikan
• Keberadaan paguyuban
dapat dijadikan sebagai media
AKTIF DI komunikasi antara orangtua
dengan guru kelas
PAGUYUBAN • Dapat mengakrabkan
ORANG TUA sesama orang tua dan dengan
guru kelas
PENTING • Dapat membantu sekolah
DILAKUKAN memajukan pendidikan anak
SEBAB secara bersama
• Dapat memperoleh
informasi penting seputar
anak
• Sebagai sarana bagi anak
memperlihatkan kebolehan
HADIR DALAM yang diselenggarakan
ACARA paguyuban orang tua
bekerjasama dengan pihak
KEGIATAN sekolah
RUTIN ATAU • Dapat mengetahui dan
memberikan penghargaan
PERINGATAN DI terhadap kreativitas anak
SEKOLAH • Dapat membangun
kebersamaan orang tua, anak,
PENTING wali kelas dan guru
DILAKUKAN • Wadah berkonsultasi akan
SEBAB kemajuan pendidikan anak
• Sebagai bentuk dukungan
dan perhatian pada anak
PRINSIP KEMITRAAN KELUARGA
DENGAN SEKOLAH

1. Saling Asah, Asih dan Asuh


2. Saling Melengkapi dan Memperkuat
3. Semangat Gotong-royong dan kebersamaan
4. Kesejajaran dan Saling Menghormati
BAGIAN 7

BENTUK ANCAMAN YANG


DAPAT MENGARAH PADA
PERILAKU NEGATIF ANAK
(1)
KEKERASAN PADA ANAK
Kekerasan dapat terjadi dimana saja diantaranya:

1. Kekerasan dirumah dapat dilakukan oleh sesama anak,


orang tua, maupun anggota keluarga lainnya baik sengaja
maupun tidak

2. Kekerasan di sekolah dapat dilakukan oleh teman, kakak


kelas, guru, maupun staf sekolah lainnya

3. Kekerasan di tempat lain seperti di jalan, kendaraan umum


dan tempat umum
BENTUK KEKERASAN

1. FISIK meliputi pukulan, tendangan dan lainnya

2. PSIKIS meliputi fitnah, celaan dan lainnya

3. VERBAL meliputi teriakan, makian dan lainnya

4. SEKSUAL meliputi perabaan, pemerkosaan dan lainnya


PENDAMPINGAN ORANGTUA PADA
ANAK YANG MENGALAMI KEKERASAN

1. Berikan perlindungan dan pendampingan khusus selama


proses pemulihan
2. Nyakinkan pada anak bahwa dia aman
dan mendapat perlindungan
3. Hindari reaksi emosional selalu bantu anak untuk kontrol
diri dari ketakutan dan kekhawatiran
4. Segera melaporkan ke pihak berwenang
seperti kepala sekolah, ketua RT atau
polisis sesuaikan tingkat masalahnya

Mari Kenali Macam Perilaku Seksual


Berupa Pelecehan Seksual dan
Kekerasan Seksual
Apa itu ?
PELECEHAN SEKSUAL
Tindakan, ucapan, sentuhan dan sikap yang membuat kamu tidak
nyaman yang bersifat seksual

KEKERASAN SEKSUAL
Bujukan yang dilakukan pada anak untuk melakukan segala bentuk
sentuhan fisik di area dada, kelamin, anus, dan anggota tubuh lainnya
atau memasukkan, menyentuh alat kelamin sendiri atau orang lain yang
menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa sakit

UPAYA PREVENTIF YANG DAPAT


DILAKUKAN ORANG TUA UNTUK
MENGINDARKAN ANAK DARI
PELECEHAN SEKSUAL
 Membangun komunikasi yang positif,  Memberi tahu jenis-jenis
menyenangkan, nyaman dengan cara sentuhan yang pantas dan tidak
berdialog pantas dilakukan orang lain
 Mengawali dengan memberikan terhadapnya
pemahaman tentang perbedaan biologis  Mendidik untuk berhias diri
antara laki-laki dan perempuan di saat secara wajar
pubertas  Memberitahu situasi-situasi yang
 Mendorong anak berkembang dengan dapat membahayakan anak, misal
sehat menurut jenis kelaminnya berduan dengan lawan jenis,
 Menanamkan rasa malu agar dapat menerima ajakan orang asing
mengikuti aturan norma agama dan  Mengajak anak untuk bersikap
penerimaan masyarakat yang berlaku tegas (asertif) yakni berani
 Mengajarkan anak tentang batasan mengatakan “jangan lakukan itu”,
berinteraksi dengan orang yang “aku tidak mau” atau “pergi sana,
disekitarnya apalagi baru di kenal jangan dekati aku”
 Mengingatkan anak untuk memberikan
perlawanan jika mengalami pelecehan

MENGENALI GEJALA ANAK


MENGALAMI PELECEHAN SEKSUAL
GEJALA FISIK
 Imunitas menurun, pucat, lemah, sakit pusing dan penurunan berat badan
 Secara kasus khusus kadang disertai tanda fisik memar, keluhan nyeri di bagian
tubuh misal alat kelamin dan lainnya
GEJALA PSIKIS
1. Pasif 6. Ketakutan
2. Pemalu 7. Agresif
3. Menarik Diri 8. Selera makan berkurang
4. Sensitif 9. Sulit tidur
5. Was-was
GEJALA SOSIAL
Berubahnya perilaku sehari-hari seperti malas mengikuti kegiatan sekolah, sering bolos,
tawuran, minuman keras, penyalahgunaan obat terlarang, kemungkinan menjadi pelaku
kekerasan seksual

PENDAMPINGAN ORANGTUA PADA


ANAK MENGALAMI PELECEHAN
SEKSUAL

 Memberi dukungan dengan berterimakasih sudah berani


mengungkapkan apa yang terjadi
 Menunjukkan sikap bahwa orang tua selalu mendampingi dan
percaya penuh pada anak
 Melaporkan pada pihak yang berwenang seperti KPAI dan polisi
 Meminta bantuan profesional untuk menyembuhkan traumatik
psikologis dan luka fisik

(2)
MIRAS DAN NARKOBA
(Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif)
Lingkungan dan pergaulan salah teman sangat
berpengaruh besar terhadap perilaku anak

Diawali dengan merokok, minuman keras selanjutnya coba-coba lebih


berat seperti penggunaan napza
Kecanduan napza dapat merusak otak berakibat pada penurunan daya
ingat dan kepekaan sosial

UPAYA PREVENTIF YANG DAPAT


DILAKUKAN ORANG TUA UNTUK
MENGINDARKAN ANAK
DARI PENYALAHGUNAAN
MIRAS DAN NARKOBA

 Memperkuat pendidikan Agama


 Mendorong anak untuk ikut dalam kegiatan positif
 Menjalin kedekatan dan komunikasi efektif dan positif
dengan anak
 Membantu anak mengembangkan kemampuan menolak
tekanan kelompok sebaya untuk menggunakan narkoba
 Membicarakan efek buruk merokok, minuman keras, dan
narkoba
MENGENALI GEJALA KECANDUAN
MIRAS DAN NARKOBA
FISIK
Badan kurus, lemah, malas, mata kemerahan, muka pucat, bibir kehitaman, badan
gemetar, mata berair, berkeringat secara berlebihan

PSIKOLOGIS
Kerja lamban dan ceroboh, sering tegang dan gelisah, hilang rasa percaya diri
pengkhayal, penuh curiga, agresif, sulit konsentrasi, mudah kesal dan tertekan,
cenderung menyakiti diri sendiri, merasa tidak aman

LINGKUNGAN
Mengabaikan aktivitas ibadah, terdapat bau aneh tidak biasa pada anak atau kamar
anak, menarik diri dari keluarga dan lingkungan

PENDAMPINGAN ORANGTUA PADA


ANAK TERJERAT NARKOBA

 Berusaha tetap tenang, mengendalikan marah dan rasa bersalah lainnya


 Dengarkan dan hargai kejujuran anak
 Bawa anak ke rumah sakit atau klinik yang bisa mengubati penyalahgunaan
narkoba

 Hadapi kenyataan dan adakan dialog terbuka dengan anak


 Tingkatkan hubungan dan kedekatan dalam keluarga (support System)
 Ajak anak perbanyak beribadah sesuaikan dengan agama kepercayaan
(3)
MEDIA SOSIAL
DAN
PORNOGRAFI
Dimasa awal Pubertas, anak rentan terlibat
Beberapa Perilaku Menyimpang
Kemudahan dalam mengakses internet dan media sosial membuat kesempatan
pornografi dikonsumsi anak

Saat ini sexting atau obrolan lewat sms antar anak muda yang tengah menjalin
hubungan kerap menjadi ancaman mengarah pada perilaku negatif, seperti
menerima dan mengirim pesan-pesan, foto-foto dan video yang bernuansa seksual.
Eksploitasi seksual online (online sexual exploitation) berupa bujukan untuk
berfoto dan membuat video dengan atau tanpa imbalan.
Pornografi sendiri merupakan tindakan menyediakan, mengakses, menyimpan,
mengedarkan dan menjadikan dirinya sebagai objek pornografi
Kecanduan pornograf dapat mengakibatkan kerusakan otak secara permanen
UPAYA PREVENTIF YANG DAPAT
DILAKUKAN ORANG TUA UNTUK
MENGINDARKAN ANAK
TERJERAT PORNOGRAFI
 Menjalin kedekatan dengan anak
 Memperkuat Pendidikan agama
 Memperkuat komunikasi efektif
 Memberikan pilihan kegiatan positif dan produktif
 Menjadi teman di media sosial anak
 Menentukan batasan dan aturan dalam mengakses media
 Membatasi media yang ditonton anak
 Menempatkan media dalam mengakses internet di
ruang terbuka
 Memberikan cara menggunakan internet secara
sehat
 Memastikan anggota keluarga juga tidak
mengakses media porno dalam bentuk apapun
 Mendiskusikan tentang bahaya pornografi, sanksi
agama, sosial dan hukum

MENGENALI GEJALA KECANDUAN


PORNOGRAFI PADA ANAK
1. Lebih suka menyendiri
2. Impulsif, berbohong, emosi naik turun
3. Sulit berkonsentrasi
4. Menunjukkan rasa bersalah, malu dan cemas
5. Perilaku anak berubah
6. Menunjukkan kesenangan yang berlebihan ketika berada di
depan layar handphone/laptop bahkan sampai lupa waktu
7. Mengabaikan lingkungan sekitar
PENDAMPINGAN ORANGTUA PADA
ANAK TERJERAT PORNOGRAFI

 Meluangkan waktu untuk ngobrol  Mengajak anak mengikuti kegiatan


lebih banyak dengan anak fisik penganti yang positif
 Mendampingi dan menghargai anak  Memperkuat kesadaran anak untuk
dengan lebih banyak mendengar dari selalu mengingat tuhan dan berdoa
pada bicara atau menasehati  Menghindarkan anak dari akses
 Mencari tahu penyebab awal mula media yang bermuat pornografi
terpapar pornografi  Mendiskusikan resiko pornografi
 Tidak menyalahkan anak sepenuhnya dari sisi kesehatan, agama dan
tetapi mencoba evaluasi juga pola hukum
pengasuhan  Jika orang tua tidak mampu
mengatasi minta bantuan
profesional

(4)
PERDAGANGAN ORANG
Segala Bentuk Transaksi Jual Beli Terhadap
Manusia
Tindakan pengangkutan, penampungan, pengiriman, atau penerimaan
seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan,
penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan
kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran
atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang
memegang kendali atas orang lain tersebut, untuk tujuan eksploitasi
atau mengakibatkan orang tereksploitasi
SIAPA PELAKU YANG DAPAT
MELAKUKAN PERDAGANGAN ORANG
1. Orang Terdekat (Orang tua, paman, bibi, tetangga, teman atau
kenalan di lingkungan rumah)
2. Majikan
3. Agen/Calo/Sponsor
4. Sindikat Pedagangan Orang
5. Pengelola Tempat Hiburan
6. Oknum Perusahaan Perekrutan Tenaga Kerja
7. Oknum Aparat Pemerintah
8. Oknum Guru

WILAYAH YANG BERPOTENSI MENJADI


SASARAN PERDAGANGAN ORANG

1. DAERAH MISKIN
2. DAERAH PASCA KONFLIK
3. DAERAH PASCA BENCANA
PENYEBAB TERJADINYA
PERDAGANGAN ORANG
 Ketidakpahaman orang tua tentang modus tindak pidana
perdagangan orang
 Tingkat putus sekolah yang tinggi dan buta aksara
 Pernikahan dini dan budaya yang masih menganggap anak
perempuan sebagai aset keluarga
 Gaya hidup yang berlebihan
 Penyalahgunaan teknologi informasi
 Keterbatasan lapangan pekerjaan, tingkat pengangguran tinggi
dan tidak memiliki ketrampilan
 Bisnis menjanjikan
 Kurang informasi tentang perdagangan orang

UPAYA PREVENTIF YANG DAPAT


DILAKUKAN ORANG TUA UNTUK
MENGINDARKAN ANAK DARI
PERDAGANGAN ORANG
Saatnya kita berani untuk mengatakan “TIDAK” kepada
seseorang (dikenal maupun tidak dikenal) jika akan melakukan
sesuatu yang tidak baik/mengarah ke tindakan negatif

1. Meningkatkan pemahaman agaman di dalam keluarga


2. Mengajarkan anak waspada terhadap ajakan orang yang baru dikenal
3. Mengenal anak lebih dekat dan memahami masalah yang sedang dihadapi di
dalam keluarga
4. Biasakan anak pergi dengan pengawasan atau dipantau (selalu waspada
terhadap penipuan yang akan dilakukan pelaku)
5. Mengajarkan cara mencari informasi sederhana ditempat umum yang baru
di datangi
6. Berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak baik di rumah
maupun di sekolah
7. Mengingatkan pada anak tidak mudah tergiur dengan janji-janji untuk
mendapat uang dengan cara mudah
8. Meningkatkan kemitraan dan komunikasi dengan sekolah dan masyarakat
untuk dapat melindungi anak dari tindak pidana perdagangan orang

PENUTUP

Melalui penjelasan singkat dalam buku ini,


diharapkan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang
Mindful Parenting Anak Usia SMP.
Dengan pemahaman ini diharapkan pengasuh (orang tua/guru)
lebih peduli dan sadar untuk terlibat dalam kemajuan pendidikan anak.
Kerjasama yang baik antara keluarga dan satuan pendidikan akan
sangat mendukung kemajuan pendidikan anak.
Ciptakan pengasuhan yang bertujuan membimbing anak-anak
dengan ketulusan, kasih sayang, keikhlasan, perhatian dan rasa cinta.

TENTANG PENULIS

Siti Fadjryana Fitroh, S.Psi., M.A


 Dosen di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura
 Aktif Sebagai Pembicara Kegiatan parenting, Konselor pendidikan, peneliti
dan penulis.
Eka Oktavianingsih, S.Pd., M.Pd
 Dosen di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura
 Aktif sebagai pembicara dan praktisi PAUD, penulis dan peneliti di bidang
PAUD
Dinda Rizki Tiara, S.Pd., M.Pd
 Dosen di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura
 Aktif sebagai praktisi PAUD, penulis dan peneliti di bidang PAUD

DAFTAR PUSTAKA

 Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas. Direktorat Pembinaan Pendidikan


Keaksaraan dan Kesetaraan 2015. Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana
Perdagangan Orang dan Eksploitasi Seksual Anak di Sekolah.
 Hurlock, E., B. 2011. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2016.
Praktik Baik Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga.
 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2019. Cerdas
Cegah Kekerasan Seksual.
 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2019.
Katakan Tidak Pada Pornografi.
 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2019. Cerdas
Hadapi Narkoba.
 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2015.
Mindful Parenting
 Santrock, J., W. 2007. Remaja. Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.
 Siegel, D., J and Bryson, T., P. 2014. No-Drama Discipline.The Whole
Brain Way to Calm The Chaos and Nurtureyour Child's Developing Mind.
Penguin Random House,NY.
 Whitney, A. 2020. Parenting Points 99 Pedoman Kebijakan Untuk Anak
Yang Bahagia dan Mandiri
 Woolfolk, A. 2005. Educational Psychology: Active Learning Edition:
Ninth Edition. USA: Pearson Education, Inc
SAMPUL BELAKANG

Anak Usia SMP adalah anak-anak yang sedang berada pada tahapan pencarian jati
diri. Anak akan berusaha mencari hal baru bahkan mudah sekali dipengaruhi baik
dari pertemanan maupun lingkungan sosialnya. Pengasuh (orang tua/guru) harus
dapat menempatkan diri sebagai teman dekat agar bisa menjadi tempat mereka cari
untuk berbagi. Buku ini dapat membantu pengasuh mengenal anak yang sudah
menginjak usia SMP, mulai dari mengenal siapa itu anak usia SMP, karakteristik
anak, tahapan perkembangan anak, kebiasaan baik yang harus diterapkan pada anak
usia SMP di keluarga, komunikasi efektif, keterlibatan orang tua dalam pendidikan,
preventif terhadap bentuk ancaman yang dapat mengarah pada perilaku negative.
Beberapa hal tersebut jika dikuasai dengan baik, Penulis nyakin kerjasama yang
baik antara keluarga dan satuan pendidikan akan sangat mendukung kemajuan
pendidikan anak.

Anda mungkin juga menyukai